Bank Ganesha
1/20
TATA KELOLA PERUSAHAAN Seiring dengan perkembangan praktek tata kelola perusahaan, Bank Ganesha berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya terus diupayakan agar tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip Tranparansi, Akuntabilitas, responsibiliti, Independensi dan kewajaran. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan prinsip kehati-hatian pada setiap kegiatan operasional sehari-hari serta kepatuhan terhadap perundang-undangan merupakan pedoman manajemen Bank Ganesha dalam menjalankan usahanya. Sehingga apa yang menjadi Visi dan Misi yang sudah dicanangkan akan memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan (stakeholder) Bank Ganesha.
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sebagai organ tertinggi dalam hirarki organisasi Bank Ganesha, RUPS memiliki kewenangan, antara lain untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi berkaitan dengan pelaksanaan dan kewajibannya, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan Bank, Persetujuan Penggunaan Laba serta Penunjukan Akuntan Publik. Selama periode Tahun 2009 Bank Ganesha telah menyelenggarakan 3(tiga) kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yaitu : Tanggal 10 Juni 2009, dalam rapat ini diputuskan persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2008. Disahkannya Perhitungan Tahunan Perseroan yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi dan Komisaris. Penjelasan mengenai Perhitungan Laba Rugi yang akan dipergunakan seluruhnya untuk menutup kerugian tahun-tahun buku sebelumnya. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahun Buku 31 Desember 2009 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penetapan dan pembayaran gaji anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Kadiv. RUPS Luar Biasa pada tanggal yang sama adalah memberikan persetujuan kepada pemegang saham untuk menjual saham dan dibentuknya susunan pengurus yang baru karena adanya pengunduran diri dari salah satu Direksi dan Komisaris. Tanggal 7 September 2009 diadakan RUPS yang memutuskan diangkatnya Komisaris Independen .
Bank Ganesha
2/20
B.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi. 1.
Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 7 September 2009, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : : : : :
Mukhlis Rasyid Mohamad Saleh Basarah Sudarto Susanto Setiono Gunawan Gozali Andi Kuswara
Jumlah komisaris 3 (tiga) orang dan semua berdomisili di Indonesia. Satu dari Komisaris yang ada merupakan Komisaris Independen. Seluruh komisaris tidak memiliki hubungan keluarga, kepengurusan, kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan atau pemegang saham. Jumlah anggota Direksi 3 (tiga) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Direktur, 1 (satu) orang Wakil Presiden Direktur, dan 1 (satu) orang Direktur. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan mayoritas anggota Direksi tidak saling mempunyai hubungan keluarga baik antar pengurus maupun dengan pemegang saham.
2.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris a. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. b. Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. c. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi d. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank. e. Menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan serta mengevaluasi implementasinya. f. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko serta melakukan evaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko. g. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional bank kecuali penyediaan dana kepada pihak terkait atau hal-hal lain yang
Bank Ganesha
3/20
ditetapkan di dalam Anggaran Dasar atau ketentuan perundangan yang berlaku. h. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. i. Menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. j. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi serta satu orang atau lebih ahli-ahli di bidang yang dibutuhkan dan bersifat independent, guna membantu mengawasi, mengevaluasi, membantu serta memberikan saran-saran terhadap kinerja Direksi, sesuai dengan yang diatur dalam perundang-undangan dan/atau yang dianggap penting guna untuk perbaikan-perbaikan dalam mendayagunakan serta mendayaupayakan kinerja Dewan Komisaris.
Direksi a. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank, termasuk formulasi dan eksekusi rencana bisnis, anggaran tahunan dan kebijakan, pemantauan dan pengelolaan risiko, pengelolaan aktiva, sumber daya dan reputasi bank, rekrutmen sumber daya manusia serta pembentukan dan operasi komite manajemen dalam pengelolaan bank sehari-hari. b. Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggugjawabnya sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Undang-Undang yang berlaku. c. Melaksanakan prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. d. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal dan hasil pengawasan Bank Indonesia atau hasil pengawasan otoritas lain. e. Mengungkapkan kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai. f. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. g. Bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian intern yang efektif serta penerapan manajemen risiko yang baik. h. Membentuk SKAI, SKMR dan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan serta Komite-komite eksekutif lain yang dibutuhkan untuk membantu efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. i. Direksi tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat khusus, telah didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup kerja, tanggung jawab, jangka waktu pekerjaan, dan biaya, serta konsultan merupakan Pihak Independen yang memiliki kualifikasi untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus. j. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui RUPS. Bank Ganesha
4/20
3.
Rekomendasi Dewan Komisaris Kinerja Dewan Komisaris Secara keseluruhan, evaluasi kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
C. Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite Untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris telah dibentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dimana anggotanya diangkat berdasarkan keahlian dan independensi sesuai yang dipersyaratkan.
1. Komite Audit a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Audit Per tanggal 31 Desember 2009, anggota Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota sebagai berikut : Ketua : Sudarto (Komisaris Independen) Anggota : Muredy Wibowo (Ahli di Bidang Keuangan) Anggota) : Lando Simatupang (Ahli di Bidang Hukum/Perbankan) Jumlah anggota Komite Audit 3 (tiga) orang yaitu Ketua adalah Komisaris Independen, seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan seorang lagi dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Perbankan. b. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Komite Audit bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris di bidang audit, dengan tugas sebagai berikut : - Melakukan pemantauan dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta menantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. - Melakukan review : Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.
Bank Ganesha
5/20
- Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai ketentuan yang berlaku kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris c. Frekuensi rapat Komite Audit Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Audit mengadakan rapat sekurangkurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan, adapun agenda rapat disusun oleh Ketua Komite Audit berdasarkan masukan dari anggota Komite Audit. Pada tahun 2009 telah diadakan rapat sebanyak 12 kali membahas dan mengevaluasi kinerja SKAI dan merekomendasikan usulan KAP. d. Program kerja dan realiasi Komite Audit Program kerja Komite Audit selama tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1) Mengkaji laporan Audit Internal mencakup Rencana Kerja Audit Tahunan. 2) Mengkaji proses pemilihan dan penunjukkan Akuntan Publik dan KAP. 3) Pembahasan dengan Auditor Eksternal dan Akuntan untuk mendiskusikan isu berkaitan dengan proses audit. 4) Mengkaji temuan signifikan dari Audit Internal. 5) Mengkaji aspek legal dan kepatuhan. Realisasi dari program kerja Komite Audit masih belum seluruhnya terlaksana, hal ini perlu ditingkatkan mengingat tugas dan tanggung jawab atas hasil kerjanya merupakan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 2. Komite Pemantau Risiko a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Pemantau Risiko Per tanggal 31 Desember 2009, anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari 3 (tiga) orang anggota sebagai berikut : Ketua : Sudarto (Komisaris Independen) Anggota : Lando Simatupang (Ahli di bidang Manajemen Risiko) Anggota : Muredy Wibowo (Ahli di bidang Keuangan) Jumlah anggota Komite Pemantau Risiko 3 (tiga) orang, hal ini telah sesuai dengan kriteria anggota Komite Pemantau Resiko yang terdiri dari komisaris independen, pihak independen yang memiliki keahlian di bidang Manajemen Resiko dan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan. b. Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko Komite Pemantu Risiko bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris di bidang manajemen risiko, dengan tugas sebagai berikut : 1) Melakukan pantauan kebijakan dan pelaksanaan Manajemen Resiko 2) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Bank Ganesha 6/20
c. Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan, adapun agenda rapat disusun oleh Ketua Komite Pemantau Risiko berdasarkan masukan dari anggota Komite Pemantau Risiko. Pada tahun 2009 Komite telah mengadakan rapat sebanyak 9 kali yang membahas Risk profil dan penerapan Manajemen Risiko. d. Program kerja dan realiasi Komite Pemantau Risiko Program kerja Komite Pemantau Risiko selama tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1) Pemahaman mengenai proses pengendalian internal dan manajemen risiko mencakup pemisahan tugas, limit, proses persetujuan kredit, laporan manajemen risiko dari Satuan Kerja Manjemen Risiko. 2) Mengkaji keputusan-keputusan penting Direksi berkaitan dengan Manjemen Risiko. 3) Mengkaji laporan Manajemen Risiko 4) Menbahas Rencana Bisnis Bank 5) Mengkaji implementasi GCG Realisasi dari program kerja Komite Pemantau Risiko belum membahas dan mengevaluasi semua program kerja yg disusun. 3. Komite Remunerasi dan Nominasi a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Per tanggal 31 Desember 2009, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang anggota sebagai berikut : Ketua : Mohamad Saleh Basarah (Wa Pres. Komisaris ) Anggota : Mukhlis Rasyid (Presiden Komisaris) Anggota : Sintawati Sukamuljo (Kadiv. Ops & Adm) b. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris di bidang Remunerasi dan Nominasi, dengan tugas sebagai berikut : 1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. 2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisari mengenai : Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Senior Bank dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan kinerja keuangan & pemenuhan cadangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer grup, dan pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang bank. Bank Ganesha
7/20
3) Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 4) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepaa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 5) Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris. c. Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. Pada tahun 2009 Komite telah mengadakan rapat sebanyak 8 kali dimana dalam pertemuan tersebut membahas kebijakan karyawan, usulan pengangkatan komisaris & komite. d. Program kerja dan realiasi Komite Remunerasi dan Nominasi Program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1) Menyusun Mekanisme Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi 2) Mereview struktur organisasi dan komposisi pengurus dan pegawai. 3) Melakukan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan Bank Indonesia yang berkenaan dengan Komite Remunerasi dan Nominasi 4) Melakukan evaluasi terhadap paket kebijakan Remunerasi yang diterapkan. 5) Menyusun pedoman dan prosedur pemilihan/penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 6) Menyusun Pedoman dan prosedur pemilihan/penggantian anggota Komite. 7) Membuat laporan tahunan Komite Remunerasi dan Nominasi. 8) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan ke Bank Indonesia serta pada Rapat Umum Pemegang Saham. 9) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Senior Bank dan Pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. Program kerja yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2009 sudah dilaksanakan.
Bank Ganesha
8/20
Kehadiran Rapat Komite-komite KA Jumlah Rapat 12 Kehadiran Mukhlis Rasyid Mohamad Saleh Basarah 1/12 Sudarto *) 2/12 Lando Simatupang 9/12 Muredy Wibowo 12/12 Sintawati Sukamuljo Harsha Indra Dewa **) Aprilda Fiona Butar Butar ***) 4/12 Supriyadi ****) 6/12 Note : -
-
KPR 9 Kehadiran 9/9 2/9 6/9 7/9 1/9
KRN 8 Kehadiran 8/8 8/8 8/8 -
Komite Audit disingkat dengan KA Komiite Pemantau Risiko disingkat dengan KPR Komite Remunerasi dan Nominasi disingkat dengan KRN *) Efektif per tanggal 29 Okt 2009 **) Per tanggal 30 April 2009 mengundurkan diri ***) Per tanggal 16 Juni 2009 habis masa kontraknya ****) Per tanggal 29 Okt 2009 mengundurkan diri
D. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern 1. Kepatuhan Memenuhi ketentuan dalam penerapan Good Corporate Governance tentang kepatuhan Bank terhadap seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta pemenuhan komitmen dengan otoritas yang berwenang, Bank Ganesha menunjuk Direktur Kepatuhan . Dalam pelaksanaannya, tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan adalah : Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian an komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia. Laporan atas tugas dan tanggung jawab tersebut telah disampaikan secara berkala kepada Presiden Direktur dengan tembusan ke Dewan Komisaris, dan setiap semester laporan disampaikan kepada Bank Indonesia.
Bank Ganesha
9/20
Adapun kepatuhan Bank Ganesha terhadap peraturan Bank Indonesia per posisi 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio Kecukupan Modal (CAR) adalah 19,95 %, (dengan memperhitungkan risiko kredit & risiko pasar), melebihi persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Tidak terdapat pelanggaran BMPK atau pelampauan BMPK kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait baik perorangan maupun kelompok. Non Performing Loan (NPL) Rasio NPL-gross sebesar 2,08 %, NPL-nett sebesar 1,62%. Posisi Devisa Neto (PDN) Rasio PDN sebesar 0,61 %, ketentuan peraturan Bank Indonesia maksimum sebesar 20% dari modal. Giro Wajib Minimum (GWM) Rasio GWM rupiah sebesar 5,17 %. Pemenuhan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Pemenuhan PPA produktif sebesar 119,86 % Berkaitan dengan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme ( APU & PPT ), Direktur Kepatuhan dibantu oleh satuan kerja Unit Kerja Khusus (UKK) untuk mengkoordinir penerapan prinsip tersebut dan melakukan pelaporan Transaksi keuangan yang Mencurigakan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
2. Audit Intern Dalam rangka pelaksanaan fungsi Audit Intern secara efektif, Bank Ganesha telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur, dan juga dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris. Pengaturan fungsi SKAI dalam organisasi Bank telah meliputi hal-hal sebagai berikut : SKAI melakukan penilaian terhadap kecukupan dan efektifitas sistem pengendallian internal Bank, melakukan review terhadap cara pengamanan aset Bank, menilai efisiensi penggunaan sumber daya serta menilai efektifitas kegiatan operasi dan program yang dijalankan. SKAI secara berkala menilai pelaksanaan GCG yang dilaksanakan oleh Bank. SKAI melaporkan hasil audit dan pekerjaan lainnya kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan atau komite. Secara berkala dilakukan penilaian (assessment) oleh pihak ahli yang independen tentang kompetensi dan sistem audit internal.
Bank Ganesha
10/20
Di tahun 2009 SKAI telah melakukan pelaksanaan Audit Internal sebagai berikut : Laporan Pengaduan Nasabah Laporan Pokok-pokok Hasil Audit Operasional Audit dan Security Audit BI-Real Time Gross Settlement (RTGS) Operasional dan Security Audit System Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Security Audit E-mail bankganesha.co.id Personalia Inventaris Kantor Unit Kerja Pengenalan Nasabah (UKPN) Seluruh Cabang dan Capem
3. Audit Ekstern Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan setelah memperhatikan Rekomendasi Komite Audit serta peraturan perundangan yang berlaku, Direksi menunjuk Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan untuk melakukan audit laporan keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2009. Akuntan Publik telah melaksanakan audit dengan efektif dan memenuhi kriteria yang ditentukan. Atas hasil pelaksanaan audit, Bank telah menerima Management Letter yang berisikan hasil kaji ulang atas pelaksanaan audit berikut saransarannya.
E. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern Dalam penerapan manajemen risiko, Dewan komisaris dan Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Antara lain komisaris menyetujui kebijakan manajemen risiko, dan dengan dibantu oleh Komite Pemantau Resiko mengevaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. Direksi menetapkan kebijakan Manajemen Risiko dan pelaksanaannya serta exposure risiko yang diambil oleh Bank, disamping memastikan peningkatan kompetensi SDM yang terkait dengan manajemen risiko agar fungsi manajemen risiko dapat beroperasi secara independen. Proses penerapan manajemen risiko di Bank Ganesha telah berjalan dengan mengindentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko. Penilaian profil risiko ini dilaksanakan dengan menilai 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi dan risiko kepatuhan. Untuk mendukung pelaksanaan penerapan manajemen risiko sudah dibangun data warehouse, eLoan, dan eTreasury, dimana implementasinya sudah berjalan dan akan Bank Ganesha
11/20
tetap dikembangkan lebih lanjut pemanfaatannya disamping kesiapan penerapan Basel II dan pengaruhnya terhadap CAR Bank Ganesha. Bank Ganesha sudah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko dan secara berkala dilakukan evaluasi. Bank juga telah menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh dan handal yaitu dengan struktur organisasi, pemisahan fungsi antara satuan kerja operasional dan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendali, dan pedoman yang dipakai sebagai petunjuk pelaksanaan.
F. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)
(Related
Party)
dan
Bank Ganesha telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, hal ini tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank dan Kebijakan Batas Wewenang Kredit. Per tanggal 31 Desember 2009, debitur/group inti sebagai berikut : No . 1. 2.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Kepada debitur inti : a. Individu b. Group
penyediaan dana kepada pihak terkait dan
Debitur 9 25 10
Jumlah Nominal (jutaan Rupiah) 24,629 353,370 109,290
Note : *) Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait tersebut terdapat jaminan tunai sebesar Rp. 23.000 juta.
G. Rencana Strategis Bank Bank menyusun Rencana Strategis jangka panjang, menengah dan pendek sesuai dengan visi dan misi. Strategi Bank akan menjadi Bank Fokus di bidang retail dan menjadi Bank dengan pelayanan yang prima, yaitu merencanakan : Melakukan penyempurnaan seluruh kebijakan dan ketentuan, dengan prioritas pada kebijakan dan ketentuan kredit. Penambahan jaringan kantor dan mesin ATM Memperkuat struktur permodalan dengan setoran modal . Promosi yang berkesinambungan dengan melakukan program edukasi, sponsorship, penyebaran brosur dan peningkatan website. Peningkatan produktifitas dan efisiensi. Pengembangan sumber daya manusia . Peningkatan fungsi pengelolaan pendanaan. Peningkatan fee based income. Target Go Publik pada Tahun 2014 Bank Ganesha
12/20
H. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan dan Non Keuangan, bank Ganesha telah menyampaikan kondisi keuangan dan non-keuangan di dalam homepage (www.bankganesha.co.id) yang dapat diakses oleh stakeholders. 1. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi Seluruh Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih pada Bank dan perusahaan lain di dalam dan di luar negeri. 2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak ada yang memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan atau pemegang saham pengendali bank dan/atau termasuk Pemegang Saham Pengendali Bank. 3. Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Selama periode 2009, jumlah remunerasi yang dibayarkan dalam bentuk gaji dan tunjangan lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut : a. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah Diterima dalam 1 tahun Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
1. Remunerasi (Gaji,tunjangan,tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) 2. Fasilitas Lain dalam bentuk natura (perumahan, asuransi, kesehatan, dsb ) yang : a. dapat dimilik b. tidak dapat dimiliki Total
Bank Ganesha
Dewan Komisaris
Direksi
Orang
Jutaan Rp
Orang
Jutaan Rp
3
1,329
3
3,807
0 0
-
0 3
269
3
1,329
3
4,076
13/20
b. Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Jenis Remunerasi per orang dalam 1 tahun *)
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
Di atas Rp. 2 Milyar
0
0
Di atas Rp. 1 Milyar s.d Rp. 2 Milyar
1
0
Di atas Rp. 500 Juta s.d. Rp. 1 Milyar
2
0
Rp. 500 Juta ke bawah
0
3
4. Shares Option Sesuai Anggaran Dasar Bank seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak memiliki shares option terhadap saham Bank Ganesha. 5. Rasio gaji tertinggi dan terendah. Per tanggal 31 Desember 2009, rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4.
Keterangan Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
Rasio 27.96 : 1 1.48 : 1 1.25 : 1 2.27 : 1
6. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau minimal 4 kali dalam 1 (satu) tahun serta dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota Komisaris atau rapat dapat juga dilakukan melalui teknologi telekonferensi maksimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Pada tahun 2009 Komisaris mengadakan rapat sebanyak 8 kali dan rapat bersama Direksi sebanyak 14 kali. Notulen dari setiap rapat dibuat laporan tertulis dan ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan didistribusikan kepada peserta rapat, dalam hal terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinion), dicantumkan dalam Notulen Rapat alasan perbedaannya. Notulen rapat pada tahun 2009 telah dilaporan secara tertulis dan didokumentasikan dengan baik.
Bank Ganesha
14/20
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris. NO NAMA
JABATAN
KEHADIRAN
1
Mukhlis Rasyid
Presiden Komisaris
8/8
2
M. Saleh Basarah
Wakil Preskom
7/8
3
Sudarto *)
Komisaris Independen
6/8
Kehadiran Rapat Komisaris bersama Direksi NO NAMA JABATAN
KEHADIRAN
1
Mukhlis Rasyid
Presiden Komisaris
14/14
2
M. Saleh Basarah
Wakil Preskom
13/14
3
Sudarto *)
Komisaris Independen
5
Susanto Setiono
Presiden Direktur
14/14
6
Gunawan Gozali
Wakil Presdir
13/14
7
Andi Kuswara
Direktur
14/14
4/14
Keterangan : *) Efektif per 7 September 2009 7. Penyimpangan Internal (Internal Fraud) Selama Tahun 2009 Bank Ganesha tidak mengalami internal fraud yang berpotensi merugikan bank. 8. Permasalahan Hukum. Permasalahan hukum pada tahun 2009 yang dihadapi Bank Ganesha yaitu 2 (dua) perkara perdata yakni terkait dengan penyerahan jaminan eks debitur dan perkara safe deposit box , dengan rincian sebagai berikut : (satuan)
Permasalahan Hukum Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Dalam proses penyelesaian Total
Jumlah Perdata Pidana 2 2
-
9. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama Tahun 2009, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan Kepentingan. Bank Ganesha
15/20
10. Buy Back Shares dan/atau buy back obligasi bank Di tahun 2009 tidak terdapat Buy Back Shares dan/atau buy back obligasi bank. 11. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik Bank Ganesha senantiasa ikut berperan aktif menunjang program pemerintah dalam rangka Kepedulian Sosial Masyarakat, dengan membantu masyarakat yang membutuhkan serta ikut memajukan pendidikan, keagamaan, sosial dan lainnya. Adapun Kegiatan Sosial yang N Jenis Kegiatan o. 1 Sumbangan Gempa Bumi Padang 2. Sumbangan untuk Yayasan Paratha Bhakti 3. Peringatan Tahun Baru Islam 4. Sumbangan untuk HKBP TOTAL
Bank Ganesha
telah kami lakukan di tahun 2009 sebagai berikut: Penerima Dana Total Dana BMPD Jawa Timur
Rp. 2.000.000,-
Yayasan Paratha Bhakti Surabaya BMPD Jawa Timur
Rp. 30.000.000,-
Sekolah Minggu HKBP Bogor
Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 34.500.000.-
16/20
I. Kesimpulan Penilaian Pelaksanaan GCG (Self Assessment) Berdasarkan hasil self assessment pelaksanaan GCG per posisi 31 Desember 2009, diperoleh Nilai Komposit sebesar 2.800 termasuk Kategori ''Cukup Baik''. Peringkat masing-masing aspek yang dinilai dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
PT. BANK GANESHA RINGKASAN PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERIODE : 31 DESEMBER 2009 No
FAKTOR PENILAIAN
1. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Bobot (a)
Peringkat Nilai (b) (a) x (b)
Catatan
10%
3
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sudah dilaksanakan 0.300 dengan cukup baik, namun masih terdapat kekuranngan satu Komisaris Independen .
20%
3
0.600
10%
3
Penanganan Benturan Kepentingan
10%
3
0.300
Penanganan benturan kepentingan cukup baik dan saat ini belum ada benturan kepentingan.
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
5%
3
0.150
Penerapan fungsi kepatuhan bank cukup baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran yang material.
Penerapan Fungsi Audit Intern
5%
3
0.150 Efektifitas dan cakupan Audit Intern pelaksanaannya cukup baik.
5%
2
0.100 Pelaksanaan dan cakupan Audit ekstern dinilai efektif dan baik.
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
7.5%
3
Penerapan Manajemen resiko telah berjalan cukup efektif dengan 0.225 mengidentifikasikan, mengukur, memantau dan mengendalilkan risiko.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait 9. (Related Party) Dan Debitur Besar (Large Exposures)
7.5%
3
Penerapan penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur 0.225 besar telah diatur dalam kebijakan, sistem dan prosedur. Bank tidak melanggar ketentuan tsb.
2. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 4. 5. 6.
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 8.
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan cukup baik. Pelaksanaan tugas Komite-komite cukup baik, namun ketua 0.300 komite Remunerasi dan Nominasi belum diketuai oleh komisaris independen.
Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non 10. Keuangan Bank, Laporan Peksanaan GCG serta Pelaporan internal
15%
2
Bank telah transparan menyampaikan informasi keuangan dan non-keuangan . Bank menyediakan data dan informasi secara 0.300 tepat waktu, akurat dan lengkap baik pelaporan intern maupun pihak ekstern.
11. Rencana Strategis Bank
5%
3
0.150
Nilai Komposit
Bank Ganesha
100%
Rencana Bisnis Bank telah disusun sesuai dengan visi dan misi Bank dengan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia.
2.800 Termasuk Kategori ''Cukup Baik''
17/20
KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BANK GANESHA TAHUN 2009
a. Nilai Komposit dan Predikatnya Dari hasil kertas kerja Self Assessment didapat hasil nilai komposit sebesar 2,800 dengan predikat “ Cukup Baik “. b. Peringkat masing-masing faktor : No
c.
Faktor
Peringkat
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
3
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
3
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
3
4
Penanganan Benturan Kepentingan
3
5
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
3
6
Penerapan Fungsi Audit Intern
3
7
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
2
8
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
3
9
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures)
3
10
Tranparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG serta Pelaporan Internal
2
11
Rencana Strategis Bank
3
Realisasi Pelaksanaan Action Plan Good Corporate Tahun 2008 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan komisaris,telah dilakukan penambahan 1 (satu) orang komisaris independen efektif per 7 September 2009. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, telah dibuat surat pernyataan dari anggota Direksi yang menyatakan tidak mempunyai kepemilikan saham melebihi 25 % dari modal disetor pada suatu perusahaan lain pada bulan Mei 2009.
Bank Ganesha
18/20
Penanganan benturan kepentingan, telah dibuat kebijakan, sistem dan prosedur Benturan Kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai Bank pada bulan September 2009. d. Kelemahan dan penyebabnya, action plan (rencana tindak) yang merupakan tindakan korektif (corrective action) beserta target waktu pelaksanaannya Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, komposisi terhadap pemenuhan 50 % anggota komisaris independen belum terpenuhi. Hal ini sudah direkomendasikan oleh komite Remunerasi dan Nominasi agar pemegang saham mengajukan komisaris independen, target penambahan komisaris independen pada Juni 2010. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, belum ada surat pernyataan anggota Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham yang mencapai 5 % (lima perseratus) atau lebih pada Bank yang bersangkutan maupun pada Bank dan perusahaan lain (di dalam dan luar negeri), target waktu paling lambat akhir Juni 2010. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite, komite Remunerasi dan Nominasi tidak diketuai oleh Komisaris Independen. Target waktu Tahun 2010. Penerapan Fungsi Audit Intern masih terdapat kelemahan yaitu belum melakukan pemeriksaan pada semua unsur usaha Bank. Target pelaksanaannya telah dimasukan dalam rencana kerja tahun 2010. Rencana strategis Bank , pada tahun 2009 Bank belum menyusun Corporate Plan yang merupakan rencana stategis Bank. Bank menyusun corporate Plan pada tahun 2010. e.
Kekuatan Pelaksanaan Good Corporate Governance Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan cukup baik. Komisaris telah mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi kebijakan dan strategis Bank yaitu melalui rekomendasi yang diberikan kepada Direksi maupun Laporan pengawasan Rencana Bisnis Bank. Komposisi, integritas, kompetensi Direksi telah sesuai dengan prinsip-prinsip penerapan Good Corporate Governance. Direksi mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank Ganesha
19/20
Fungsi Audit Ekstern sudah diterapkan sesuai dengan ketentuan. Pelaksanannya telah dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang sesuai dengan persyaratan Bank Indonesia , dan hasil kaji auditnya telah dituangkan dalam Management Letter dan selesai tepat waktu. Dalam rangka penerapan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, Bank telah menyusun dan menyajikan informasi tersebut dengan bentuk dan cakupan sesuai dengan yang telah ditentukan Peraturan Bank Indonesia. Demikianlah Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank Ganesha Tahun 2009. Jakarta, 20 Mei 2010 BANK GANESHA KANTOR PUSAT
Mukhlis Rasyid
Susanto Setiono
Presiden Komisaris
Presiden Direktur
Bank Ganesha
20/20