TATA KELOLA KORPORASI DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN Syamsudin 1), Imronudin 2), Sasongko Tri Utomo 3) Sajiwo Tri Prakoso 4), Aflit Nuryulia Praswati 5) 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta Email:
[email protected] Abstract The purpose of this study was to investigate the phenomenon of corporate governance in detecting fraudulent financial statements. Fraud detection is measured by a Beneish Model. Measurement of this model has use M-score. The sample used was 694 with the manufacturing company period 2011-2015. The sampling technique was purposive sampling. To test the hypothesis used logistic regression analysis with moderation model. The results obtained are foreign ownership, domestic ownership, and public ownership has significant negative effect on fraud financial statement. The firm size has a significant positive effect on fraud financial statement. The firm size as a moderating variable further strengthens between foreign ownership, domestic ownership, and public ownership of fraud financial statements. Keywords: Governance; Foreign ownership; Domestic ownership, Public ownership; and Fraud financial statement. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki fenomena corporate governance dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Pendeteksian kecurangan diukur dengan model Beneish. Pengukuran model ini dengan menggunakan M-score. Sampel yang digunakan sebanyak 694 dengan perusahaan manufaktur periode 2011-2015. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis regresi logistik dengan model moderasi. Hasil penelitian yang didapat adalah kepemilikan asing, kepemilikan domestik, dan kepemilikan publik berpengaruh negatif signifikan terhadap fraud financial statement. Sedangkan firm size memiliki pengaruh positif signifikan fraud financial statement. Dan Firm size sebagai variabel moderasi semakin memperkuat antara kepemilikan asing, kepemilikan domestik, dan kepemilikan publik terhadap fraud financial statement. Kata Kunci: Tata Kelola, Kepemilikan Asing, Kepemilikan Domestik, Kepemilikan Publik, dan Fraud financial Statement.
Pendahuluan Fraud merupakan tindakan yang disengaja dalam melakukan kepentingan pribadinya yang dilakukan oleh manajemen, karyawan atau pihak ketiga untuk mendapatkan
kesalahan dalam laporan keuangan (Ernst dan Young, 2009). Kecurangan pada awalnya melakukan tindakan kesalahan yang mengacu pada pelanggaran hukum, peraturan, kebijakan internal dan ekpektasi pasar dalam 63
Tata Kelola Korporasi (63-73)
perilaku bisnis yang etis. Kecurangan dalam laporan keuangan sangatlah berbahaya karena dapat menyebabkan 1) merusaknya reliabilitas, kualitas, kematerialan dan integritas proses pelaporan keuangan, 2) membayakan integritas dan objektivitas profesi audit, terutama auditor eksternal dan auditor internal, 3) mengurangi kepercayaaan pasar modal, seperti halnya pangsa pasar pada reliabilitas keuangan, 4) Pasar modal menjadi kurang efisien, dan 5) Dampak pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran nasional menjadi berkurang (wells, 2005). Perusahaan go public pada dasarnya terbentuk untuk memberikan kesejahteraan pada pemegang saham. Diharapkan dengan perusahaan memberikan kesejahteraan pada pemegang saham maka para calon investor akan tertarik dengan perusahaan tersebut. Ketertarikan investor kepaa perusahaan tertentu akan ditandai dengan investor menanamkan investasinya ke perusahaan tersebut. Semakin besar perusahaan akan meninbulkan kepentingan yang berbeda antara pihak principle dengan manajemen yang mempunyai keinginan dalam mencapai kemakmuran perusahaan masing-masing. Keinginan ini akan menciptakan informasi yang asimetri antara manajemen dalam rangka meningkatkan manajemen labanya untuk mengelabui pemilik modal tentang kinerja ekonomi perusahaan (Sefiana, 2009). Dengan adanya hubungan tersebut memunculkan anggapan tujuan agen dan tujuan principle yang berbeda akan menciptakan konflik didalam perusahaan karena para manajer cenderung mempunyai tujuan yang bersifat pribadi yang mengakibatkan manajemen hanya berfokus pada peningkatan laba jangka pendek daripada mengoptimalkan kemakmuran principle melalui pengembangan-pengembangan dalam meningkatkan laba jangka panjang. Disini peran corporate governance sebagai proses pengelola, mengarahkan, dan memonitoring bisnis korporasi untuk menciptakan nilai pemegang saham sekaligus melindungan kepentingan stakeholders lainya (kreditur, pemasok, pemerintah, 64
dan masyarakat (Rezaee, dan Riley, 2010). Corporate Governance memainkan peran penting dalam dalam meningkatkan efisiensi pasar modal melalui efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan, pertumbuhan pendapatan, dan karyawan serta integritas dan kualitas laporan keuangan. Corporate governance dibutuhkan untuk menghindari konsentrasi kekuasaan di tangan manajemen dan untuk menciptakan suatu sistem yang efektif dan seimbang dalam menyeimbangakan otoritas pembagian kekuasaan antara pemegang saham, dewan direksi, manajemen dan tingkat yang lebih rendah dalam pemangku kepentingan lain. Namun beberapa kasus pihak manjemen tidak mampu memberikan harapan kepada kepada pihak principle sehingga pencapaian pihak principle yang diinginkan tidak sesuai pada pihak manajemen. Dari kinerja yang tidak sesuai harapan secara otomatis informasi yang ditampilkan dalam laporan keuangan juga tidak akan memuaskan. Hal ini akan membuat pihak manajemen melakukan segala cara agar informasi yang diberikan pihak principle sesuai harapan dengan cara melakukan kecurangan dalam memanipulasi laporan keuangan. Penyebab dari kecurangan dalam manipulasi laporan kuangan, dikarenakan kemungkinan adanya kinerja yang rendah, perusahaan mempunyai likuiditas rendah, hutang yang cenderung tinggi. Ini akan menciptakan tekanan pada internal perusahaan yang membuat pihak manajemen bekerja lebih kerja demi mendapatkan kinerja yang baik. Tinjauan Pustaka Kinerja yang dilakukan perusahaan, pola struktur kepemilikan memiliki peran penting dalam membentuk kinerja perusahaan. Struktur kepemilikan ini terdiri dari kepemilikan asing, kepemilikan domestik, dan kepemilikan publik. Struktur Kepemilikan yang dimaksud adalah dalam kepemilikan institusional. Kepemilikan ini dapat dipercaya dalam mengurangi konflik yang ditimbulkan antara pihak pemilik dengan
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 19, No. 1, Juni 2017
manajemen dikarenakan mampu mempunyai kendali dalam mengawasi atau mengontrol atau memonitoring pihak manajemen. Kepemilikan institusional yang besar akan memberikan monitor yang lebih besar pada investor institusioanl sehingga akan mencegah timbulnya tindak-tindakan yang memberikan peluang bagi pihak manajemen dalam melakukan sebuah penyelewangan di perusahaan.
melindung pihak luar sehingga memberikan sistem pengelolaan perusahaan akan menjadi lebih baik dikarenakan kepemilikan asing akan menuntut pihak manajemen melakukan transparansi dalam bentuk pelaporan keuangan sehingga sistem pengawasan maupun kontrol akan lebih efektif sehingga akan meminimalisir tindak kecurangan laporan keuangan. Dari penjelasan diatas Hipotesis yang diusulkan sebagai berikut:
Kerangka Berfikir
H1: Kepemilikan Institusional Asing Berpengaruh Dalam Pengungkapan Kecurangan Pelaporan Keuangan.
Gambar 2.1 Model Moderated Analysis Fraud Financial Statement
1. Kepemilikan Asing dan Fraud Financial Statement Kepemilikan Asing merupakan proporsi saham yang dimiliki perusahaan asing pada shareholder yang berstatus luar negeri. Suatu perusahaan yang memiliki saham kepemilikan asing menunjukan bahwa perusahaan tersebut mampu mengembangkan bisnis dengan ruang lingkung yang lebih luas karena saham yang dimiliki ada ikut campur pihak asing. Menurut La Porta et al (1999) kepemilikan pemodal asing yang berada di suatu perusahaan lebih cenderung memiliki masalah informasi yang asimetri dikarenakan biasanya terhambat dengan bahasa dan geografisnya. Walapun demikian kepemilikan asing mendorong sistem tata kelola yang jauh lebih baik dan juga memperkuat sistem internal dalam
2. Kepemilikan Domestik dan Fraud Financial Statement Kepemilikan dalam negeri adalah suatu kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi seperti bank, asuransi, dll (Wahidahwati, 2001). Kepemilikan domestik yang besar akan memiliki kemampuan dalam memonitoring perilaku pihak manajemen dalam mengelola perusahaan. Semakin besar kepemilikan domestik maka akan semakin efektif dalam mengontrol semua tindakan yang bersifat oppurtunistik yang dilakukan oleh manajemen. Kontrol yang dilakukan akan menyebabkan manajemen dapat berhati-hati pada tingkat yang rendah dalam menggunakan hutang untuk mengantisipasi financial distress dan Financial risk serta akan meminimalisir terjadi kecurangan dalam pelaporan keuangan (Crutchley,1999). Kepemilikan saham domestik mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam mengawasi pihak manajemen dalam mengelola perusahaan. H2: Kepemilikan Institusional Domestik Berpengaruh Dalam Pengungkapan Kecurangan Pelaporan Keuangan. 3. Kepemilikan Publik dan Fraud Financial Statement Kepemilikan publik adalah suatu prosentase saham yang dimiliki oleh investor publik. Adanya investor publik menyebabkan manajer atau perusahaan yang bersangkutan 65
Tata Kelola Korporasi (63-73)
harus memberikan segala informasi mengenai perusahaan tersebut kepada publik yang dapat dipertanggungjawabkan. Jensen (1993) menyatakan bahwa kepemilikan publik akan mengakibatkan pengelolaan sistem perusahaan jauh lebih baik dikarenakan adanya pengawasan perusahaan dari pemegang saham yang lebih banyak. Semakin tinggi prosentase kepemilikan saham publik perusahaan akan menekan pihak manajemen dalam melakukan penyajian informasi secara berkala dan tepat waktu, karena ketepatan akan memberikan dampak pada pengambilan keputusan ekonomi. H3: Kepemilikan Institusional Publik Berpengaruh Dalam Pengungkapan Kecurangan Pelaporan Keuangan. 4. Frms size dan Fraud Financial Statement Menurut Fery dan Jones (1979) Ukuran perusahaan menggambarkan besarnya suatu perusahaan yang dihubungkan dengan besarnya modal yang digunakan, asset yang dimiliki maupun tingkat total penjualan yang didapat. Perusahaan yang berukuran besar lebih cederung memiliki public demand dalam informasi sangat tinggi bila dibandingkan dengan perusahaan kecil. Pengungkapan yang telalu detail tentang perusahaan pada pihak eksternal akan membahayakan persaingan perusahaan yang lebih kecil sehingga pengungkapan laporan keuangan tidak serinci perusahaan besar (Suripto dan Baridwan, 1999). semakin besar modal mapun aktiva yang digunakan, memberikan dampak yang besar dalam mencapai target, dan berbagai kepentingan perusahaan akan memberikan tekanan tersediri yang dihadapi manajemen. Pemegang saham (shareholder) akan melakukan sebuah tekanan untuk memberikan target yang besar. Adanya tekanan yang diberikan akan memberikan pihak manajemen melakukan pengungkapan laporan keuangan secara tepat waktu dan mempengaruh tindakan kecurangan dalam laporan keuangan. 66
H4: firm size berpengaruh terhadap pengungkapan pelaporan kecurangan keuangan. 5. Dampak Moderasi Firm Size antara Struktur Kepemilikan Terhadap Farud financial Statement Penelitian sebelumnya pada struktur kepemilikan dengan fraud financial statement masih terbatas model moderasinya. bahkan Struktur kepemilikan biasa digunakan sebatas pengungkapkan atau transparansi kualitas laporan keuangan sehingga butuh penjelasan lebih lanjut dengan analogi yang kuat. Sedangkan konsep yang dibentuk dengan model moderasi tampak sebagai model yang masih dianggap baru pada fraud financial statement. Model moderasi firm size menghubungkan antara struktur kepemilikan dengan fraud financial statement. Secara empiris belum ditemukan peran moderasi dengan ukuran perusahaan (firm size) yang menghubungkan struktur kepemilikan dengan fraud financial statement. Dalam bentuk studi penelitian ini, faktor ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan dan memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan dengan fraud financial statement. Ukuran perusahaan merupakan faktor penting yang berhubungan dengan struktur kepemilikan karena semakin banyak ukuran perusahaan maka semakin banyak informasi bagi pihak investor sehubungan dengan investasi yang dilakukan (Michaelson dan Charles, 1995; Siregar dan Utama, 2008). Informasi yang diberikan terkait dengan kedaan perusahaan dalam bentuk laporan keuangan dimana pihak manajemen akan selalu memenuhi harapan investor karena struktur kepemilikan juga akan memiliki kendali semakin kuat yang akan mengurangi tingkat kecurangan dalam laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa asset yang dikeluarkan dalam pengelolaan perusahaan pada manajemen akan diperhatikan secara detail dalam transparansi penggunaan aset oleh pemegang saham dengan melakukan pengawasan mupun mengontrol perusahaan
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 19, No. 1, Juni 2017
yang akan memberikan dampak pada tindak kecurangan laporan kuangan. Semakin banyak penggunaan asset perusahaan maka pemegang saham akan melakukan pengawasan dan pengontrolan dengan ketat. Dalam keadaan tersebut akan memperkecil tindakan kecurangan laporan keuangan. Pada penjelasan diatas hipotesis mengarah pada: H5: Firm Size Memperkecil Pengaruh Struktur Kepemilikan Dengan Fraud Financial Statement. Metodologi Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh struktur kepemilikan terhadap fraud financial statement yang dimoderasi dengan firm size. Data yang digunakan bersifat sekunder artinya Data yang diambil sudah dibuat oleh pihak yang bersangkutan dengan kata lain pihak peneliti hanya sebagai pengguna
saja. Dalam pengunaan struktur kepemilikan meliputi kepemilikan asing, kepemilikan domestik, dan kepemilikan publik, nilai yang digambarkan dengan prosentase dan Firm size menggunakan total asset yang dimiliki perusahaaan. Metode diskripsi digunakan untuk menggambarkan data yang digunakan dalam masing-masing variabel penelitian ini (Sugiyono, 2009). Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan tujuan tertentu (Sugiyono, 2013). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan yang dipublish oleh Bursa Efek Indonesia dengan periode 20112015. Sektor perusahaan yang diteliti adalah Agriculture, Consumer Goods Industry, Miscellaneous Industry, dan Mining. Populasi perusahaan yang digunakan 160 perusahaan dengan 5 tahun sehingga data yang digunakan 800 perusahaan.
Tabel 1 Kriteria Sampel Yang diambil Keterangan Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
Perusahaan Manufaktur
Periode (Tahun)
Data Analisis
160
5
800
Data yang dioutlier
(106)
Jumlah
694
Sumber: Data Olahan Sekunder dari Situs www.idx.co.id 2011-2015
2. Definisi Variabel Operasional Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pokok dalam penelitian atau menjadi permasahan yang diangkat. Penelitian akan mengungkapkan Fraud Financial Statement (FFS). Dalam FFS menggunakan syarat yang didasarkan variabel Dummy: Fraud : 1 jika perusahaan melakukan indikasi manipulasi laporan keuangan. Non Fraud : 0 Jika perusahaan tidak melakukan indikasi manipulasi laporan keuangan
Variabel Independen adalah merupakan variabel rumusan yang diangkat dalam penelitian ini meliputi Kepemilikan Asing, Kepemilikan Domestik, dan Kepemilikan Publik. Variabel Moderating atau moderasi yaitu variabel yang mempengaruhi hubungan kuat atau lemahnya antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel yang digunakan dalam peneelitian ini adalah Firm’s Size dengan proksi Total Asset.
67
Tata Kelola Korporasi (63-73)
Metode Analisis Model ini secara menggunakan persamaan dengan estimasi parameter maksimum likelihood dalam tampilan output in equation. Logistic regression dapat dinyatakan sebagai berikut (Ghozali, 2011):
c. Menurut Gozhali (2011) ketepatan pengujian regresi dapat ditaksirkan dalam nilai aktual dengan diukur menggunakan Good of Fit. Dalam Good of fit pada Regresi Binary Logistic secara statistik pengukurannya dengan menggunakan:
1. Model Moderated Regression Analysis a. Pengujian Regresi Secara Langsung 2. Matrik Klasifikasi Matrik klasifikasi merupakan suatu = α + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 + e estimasi yang correct atau incorrect yang digunakan untuk memprediksi kemampuan Persamaan (I) variabel dalam ketepatan pengelompokkan data. Pada penelitian ini menggunakan = α + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 + b4X4 + e variabel dependennya adalah fraud financial statement. Hasil analisis dalam matrik logistik Persamaan (II) akan ditunjukkan dengan classification table
b) Pengujian dengan Model Moderated 3. Overall Model fit Test dengan Regresi Logistic Model ini digunakan untuk menilai data yang digunakan memiliki model fit atau tidak. = α + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 + b4X4 +b5 Penelitian ini menggunakan Omnibus Tests of Model Coefficient dengan membandingkan (X1X4) + b6 (X2X4) + b7 (X3X4) e nilai signifikansi pada Chi-square terhadap nilai sig. Persamaan (III) Hasil dan Pembahasan Keterangan: Y/ = Fraud Financial Statement Tabel 2. Hasil Uji Regresi Logistik Sebelum di (FFS) Interaksi / dimoderasi oleh firm size Xı = Kepemilikan Institusional Asing (KIA) Variabel Koefisien ß Wald Sig. X2 = Kepemilikan Institusional Kepemilikan Regional (KIR) -1,429 1,078 0,299 Asing X3 = Kepemilikan Institusional Kepemilikan Publik (KIP) -1,466 1,128 0,288 Domestik X4 = Total Asset (TA) X5 = Moderated Perkalian Kepemilikan -1,490 1,164 0,281 Publik Kepemilikan Asing Ukuran dengan Total Asset 0,000000045 19,782 0,000 Perusahaan X6 = Moderated Perkalian 150,241 1,185 0,276 Kepemilikan Regional Konstanta dengan Total Asset R Square 0,184 X7 = Moderated Perkalian Negelkerke Kepemilikan Publik Sumber: Data Olahan Sekunder dari Situs www.idx. dengan Total Asset co.id 2011-2015
68
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 19, No. 1, Juni 2017
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Logistik Setelah di Interaksi / dimoderasi firm size Variabel
Koefisien ß
Wald
Sig.
Kepemilikan Asing
-38,591
4,799
0,0285
Kepemilikan Domestik
-38,672
4,817
0,0282
Kepemilikan Publik
-38,704
4,825
0,0280
Ukuran Perusahaan
0,000134
3,868
0,0492
KA*UP
0,000001341
3,850
0,0497
KD*UP
0,000001357
3,914
0,0479
KP*UP
0,000001348
3,886
0,0486
Konstan
3869,570
R Square Negelkerke
0,404
Sumber: Data Olahan Sekunder dari Situs www.idx. co.id 2011-2015
Hasil analisis dalam penelitian ini yang ditunjukkan Tabel 3 dapat diperjelas dengan persamaan regresi dibawah ini: =
3869,570
–
38,591KA
–
38,672KD – 38,704KP + 0,000134UP + 0,000001341KA*UP + 0,000001357KA*UP + 0,000001348KP*UP + e Hasil ringkas pembandingan regresi dapat dinyatakan sebagai berikut: Dari kedua persamaan regresi yang dibandingkan Negelkerke R Square maka dapat dilihat bahwa koefisien ß4 ≠ 0, ß5 ≠ 0, ß6 ≠ 0, dan ß7 ≠ 0 atau signifikan semua. Hal ini dapat disimupulkan variabel ukuran perusahaan firm size) merupakan variabel quasi moderator. Artinya struktur kepemilikan akan semakin kuat terhadap fraud financial statement bila diinteraksi atau dimoderasi oleh firm size atau ukuran perusahaan. 1. Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Fraud Financial Statement Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan asing mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap fraud
financial statement yag dibuktikan dengan faktor (e-38,591) nilai t sig. 0,0285 lebih kecil daripada 0,05 atau nilai wald statistic 4,799 lebih besar dari Chi Square 3,841. Ini mengindikasikan bahwa pihak asing yang melakukan investasi ke suatu perusahaan akan memberikan kemampuan dalam mengontrol perusahaan. Pihak asing yang berkaitan dengan perlindungan pada pengelolaan saham dan pelaporan keuangan mengharuskan investor asing mendorong pihak manajemen agar lebih transparan dalam mengungkapkan hasil laporan keuangan perusahaan. Mekanisme corporate governance ini sebagai fungsi untuk menyakinkan pihak asing akan diberikan keuntungan atas investasi modal yang diberikan ke perusahaan atau para manajer menyakinkan dana yang diinvestasikan tidak akan digelapkan atau akan tidak digunakan kepada proyek-proyek yang tidak menguntungkan bagi pihak asing dan juga seberapa besar melakukan pengontrol para manajer (Shleifer dan Vishny, 1997). Selain menerapkan mekanisme corporate, pihak asing akan mampu menggunakan auditor yang berkualitas untuk menilai kehandalan pelaporan keuangan manajemen perusahaan. Sehingga akan menurunkan fraud financial statement. 2. Pengaruh Kepemilikan Domestik terhadap Fraud Financial Statement Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan domestik mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap fraud financial statement yag dibuktikan dengan faktor (e-38,672) nilai t sig. 0,0282 lebih kecil daripada 0,05 atau nilai wald statistic 4,817 lebih besar dari Chi Square 3,841. Menurut Anggraini (2011) kepemilikan institusi domestik adalah pemegang saham terbesar dalam perusahaan sehingga menjadi salah satu sarana dalam memonitor manajemen. Adanya kenaikan prosentase kepemilikan domestik akan mengakibatkan kinerja pihak manajemen dapat diawasi secara optimal. Dengan pengawasan yang dilakukan, pihak manajemen akan menghindari tindakan yang 69
Tata Kelola Korporasi (63-73)
dapat merugikan pemegang saham. Usaha yang dilakukan dalam pengawasan akan lebih efektif, karena dapat mengendalikan tindakan - tandakan yang bersifat opportunistic yang akan dilakukan manajemen. Menurut Jensen Meckling (1976) juga dalam kepemilikan saham yang dimiliki oleh orang dalam perusahaan akan memberikan motivasi dalam mengoptimalkan kinerja perusahaan sehingga seorang manajer akan bertindak hati-hati dalam mengelola perusahaan karena yang dilakukan akan memiliki konsekuensi tersendiri. Sehingga hal ini akan memberikan dampak pada penurunan fraud financial statement. 3. Pengaruh Kepemilikan Publik terhadap Fraud Financial Statement Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan domestik mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap fraud financial statement yag dibuktikan dengan faktor (e-38,704) nilai t sig. 0,0280 lebih kecil daripada 0,05 atau nilai wald statistic 4,825 lebih besar dari Chi Square 3,841. Ini berarti semakin besar kepemilikan publik yang dimiliki perusahaan maka kekuatan dalam melakukan mengontrol kegiatan perusahaan dari luar akan semakin kuat sehingga akan mengurangi tindakan fraud financial statement. Kepemilikan publik mempunyai kekuatan yang besar dalam perusahaan. Kekuatan yang dibangun dalam mempengaruhi perusahaan dengan media massa. Kepemilikan publik dianggap mewakili suara masyarakat berupa kritikan atas kinerja yang dihasilkan perusahaan. Ketika kritikan yang dibangun masyarakat tidak baik maka akan berdampak tidak baik pula dengan perusahaan tersebut sehingga kepercayaan investor akan semakin berkurang dengan adanya kritikan tersebut. Jensen (1993) menyatakan bahwa kepemilikan publik akan mengakibatkan pengelolaan sistem perusahaan jauh lebih baik dikarenakan adanya pengawasan perusahaan dari pemegang saham yang lebih banyak. Struktur kepemilikan publik yang semakin tinggi akan menekan manajemen dalam 70
menyediakan informasi secara lengkap dan transparan secara tepat waktu agar ketapatan pelaporan keuangan akan mempengaruhi keputusan yang diambil. Sehingga dengan tekanan dan melalui kritikan yang dilakukan akan mengurangi tindakan fraud financial statetment 4. Pengaruh Firm’s Size terhadap Fraud Financial Statement Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa firm size mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap fraud financial statement yag dibuktikan dengan faktor (e0,000134) nilai t sig. 0,0,0492 lebih kecil daripada 0,05 atau nilai wald statistic 3,868 lebih besar dari Chi Square 3,841. Ini berarti tinggi rendah penggunaan firm size yang dikeluarkan perusahaan akan berpengaruh sangat besar terhadap fraud financial statement. Perusahaan yang besar akan memiliki tekanan yang besar pula sehingga faktor tekanan menjadi hal yang paling kuat dalam melakukan tindakan kecurangan seperti tingkat profit, target, dan prospek usaha perusahaan di masa yang akan datang dan lain sebagainya. Sifat investor yang ada di Indonesia cenderung capital gain dan spekulatif membuat target perusahaan yang diinginkan terlalu tinggi. Dalam pecapaian target yang terlalu tinggi tidak tercapai hasilnya maka pihak manajemen atau pengelola perusahaan akan melakukan berbagai cara kecurangan dalam memenuhi target atau keuntungan yang diinginkan investor. Menurut Moses (1997) menyatakan bahwa perusahaan dengan level yang besar lebih cenderung memliki dorongan dalam melakukan pemerataan laba dengan cara manejemen laba yang dibandingkan dengan perusahaan pada tingkat kecil. Apalagi keadaan perusahaan yang ada di Indonesia seperti ini, besarnya asset / ukuran perusahaan tidak mampu menjadi tolak ukur dalam menghasilkan kinerja perusahaan yang baik. Dikarenakan ukuran perusahaan mempunyai kemampuan dalam melakukan fraud financial statement. Bisa jadi memiliki asset yang besar tetapi malah keuntungan yang dihasilkan
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 19, No. 1, Juni 2017
menurun atau mengalami kerugian. Dengan kerugian yang didapat dan target investor terlalu tinggi maka pengelola atau pihak manajemen akan melakukan berbagai cara kecurangan untuk menutup agar target atau keuntungan yang dihasilkan tetap tinggi, salah satunya dengan melakukan tindak kecurangan dalam memanipulasi laporan keuangan. 5. Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Fraud Financial Statement yang Dimoderasi oleh Firm Size Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa firm size memoderasi kepemilikan asing terhadap fraud financial statement mempunyai pengaruh positif signifikan yang dibuktikan dengan faktor (e0,000001341), nilai t sig. 0,0497 lebih kecil daripada 0,05 atau nilai wald statistic 3,850 lebih besar dari Chi Square 3,841. Hal ini berarti semakin besar firm size yang dimiliki suatu perusahaan akan semakin mendorong informasi yang diberikan dari pihak manajemen ke investor asing akan semakin bersifat asimetri. Dengan adanya firm size yang semakin besar maka investor asing bisa jadi tidak mampu mengontrol secara keseluruhan firm size yang dimiliki perusahaan. Ketidakmampuan mengontrol firm size yang dimiliki perusahaan yang besar akan memberikan perilaku opportunistic bagi pihak manajemen untuk melakukan tindak kecurangan dalam memanipulasi laporan keuangan. Keadaan organisasi yang besar akan menciptakan kecurangan yang terjadi. Sehingga firm Size yang besar akan memberikan control yang semakin lemah dari investor asing ke manajer karena firm size mempunyai kemampuan untuk melakukan fraud financial statement. 6. Pengaruh Kepemilikan Domestik Terhadap Fraud Financial Statement yang Dimoderasi oleh Firm Size Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa firm size memoderasi kepemilikan domestik terhadap fraud financial statement mempunyai pengaruh positif signifikan yang dibuktikan dengan faktor (e0,000001357), nilai t
sig. 0,0479 lebih kecil daripada 0,05 atau nilai wald statistic 3,914 lebih besar dari Chi Square 3,841. Hal ini menunjukkan bahwa Semakin besar Firm Size yang dimiliki perusahaan akan semakin memberikan ketidak kemampuan investor domestik dalam mengawasi maupun mengelola perusahaan secara detail. Semakin besar asset yang dimiliki maka investor domestik dalam melakukan pengelolaan akan semakin panjang lini staff kegiatan operasional perusahaan. Artinya kegiatan rantai operasional yang semakin panjang akan memberikan peluang yang sangat besar dalam melakukan fraud financial statement. Sehingga firm size yang besar memiliki kemampuan dalam melakukan tindak fraud financial statement. 7. Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Fraud Financial Statement yang Dimoderasi oleh Firm Size Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa firm size memoderasi kepemilikan publik terhadap fraud financial statement mempunyai pengaruh positif signifikan yang dibuktikan dengan faktor (e0,000001348), nilai t sig. 0,0486 lebih kecil daripada 0,05 atau nilai wald statistic 3,886 lebih besar dari Chi Square 3,841. Semakin besar firm size yang dimiliki perusahaan maka investor publik akan semakin memberikan tekan yang sangat besar dalam memberikan informasinya ke publik secara lengkap dan detail. Dikarenakan investor publik tidak melakukan pengontrolan, pengawasan maupun pengelolaan perusahaan secara langsung maka dalam memberikan informasi tentang perusahaan, perilaku opportunistik dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat menyakinkan investor publik bahwa perusahaan dalam keadaan baik dari sisi kegiatan operasional perusahaan maupun pendapatannya dari firm size yang digunakan. Dalam hal ini berarti firm size yang besar maka perusahaan dituntut untuk memberikan informasi secara lengkap kepada investor publik. Informasi yang diberikan perusahaan kepada publik tidak mampu diperiksa 71
Tata Kelola Korporasi (63-73)
kebenaran pihak manajemen melakukan fraud financial statement atau tidak oleh investor publik dikarenakan investor publik tidak ikut dalam melakukan pengontrolan, pengawasan, maupun pengelolaan secara langsung sehingga dimungkinkan besar demi memenuhi informasi perusahaan yang baik bagi publik, pihak manajemen akan melakukan fraud financial statement. Dengan kata lain Firm Size mempunyai kemampuan dalam melakukan fraud financial statement
pengungkapan kecurangan laporan keuangan. Kepemilikan Domestik memiliki pengaruh negatif yang signifikan dalam mendeteksi atau pengungkapan kecurangan laporan keuangan. Kepemilikan Publik memiliki pengaruh negatif yang signifikan dalam mendeteksi atau pengungkapan kecurangan laporan keuangan. Firm Size memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam mendeteksi atau pengungkapan kecurangan laporan keuangan. Dalam struktur kepemilikan yang terdiri dari kepemilikan asing, domestik, dan publik Kesimpulan terhadap fraud financial statement yang Kepemilikan Asing memiliki pengaruh diiteraksi atau dimoderasi firm size semakin negatif yang signifikan dalam mendeteksi atau memperkuat fraud financial statement. Daftar Pustaka Anshar, Muhammad. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecurangan Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Gasperz, V. 2013. All-in-one 150 Key Performance Indicators and Balanced Scorecard, Malcolm Baldrige, Lean Six Sigma Supply Chain Management. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro. Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure . Journal of Financial Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360. Avalaible from: http://papers.ssrn.com. Klai, Nesrine and Omri, Abdelwahed. 2011. Corporate Governance and Financial Reporting Quality: The Case of Tunisian Firms. International Business Research, Vol. 4, No. 1; January 2011. University of Tunis: Tunisia. Mardiana, Ana. 2015. Effect Ownership, Accountant Public Office, and Financial Distress to the Public Company Financial Fraudulent Reporting in Indonesia. Journal of Economic and Behavioral Studies, Vol.7, No.2,pp. 109-115, April 2015 (ISSN: 2220-6140). Marsono, Kurnia Kusuma Rachmawati. 2014. Pengaruh Faktor-Faktor Dalam Perspektif Fraud Triangle Terhadap Fraudulent Financial Reporting (Studi Kasus pada Perusahaan Berdasarkan Sanksi dari Bapepam Periode 2008-2012). Diponegoro Journal of Accounting, Valume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 1. Semarang. Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indosia. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akutansi IV. Meek, Gary K.; Clare B. Roberts; Sidney J Grya. 1995. “Factor Influencing Voluntary Annual Report Disclosures by U.S., U.K., and Continental European Multinational Corporation”, Journal of International Business Studies, Vol. 26, Iss.3, 555-573. Nugroho, Agus Sumardi. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Keluasan 72
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 19, No. 1, Juni 2017
Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Media Mahartika Vol.9 No.3 3 Mei 2011. STIE Mahardhika: Surabaya. Nurhaida.”OJK Sudah Periska 75 Emiten PAsar Modal”artikel diakses tanggal 25 Maret 2015, pukul 11.34 dari http:// economy.okezone.com/ read / 2014 / 08 /14 /278 / 1024496 / ojksudah-periksa-75-emiten-pasar-modal. Pulukadang, Rahmad; Noholo, Sahmin; dan Pongoliu,Yayu Isyana D. (2014). Pengaruh Fraud Triangle untuk Mendeteksi Tindak Kecurangan Laopran pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Artikel Universitas Negeri Gorontalo. Putri, Rzka Kharisma. 2011. Analisis Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Cash Holding Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Rofqiyah, Rina Fatkhiyatur. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Publik Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Artikel Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi; Surabaya. Sawega, Ngalim. “85 Perusahaan Efek Kena Kartu Kuning selama 2012” Artikel diakses tanggal 25 Maret 2015, pukul 11.34 dari http://bisnis.liputan6.com/read476820/85perusahaan-efek-kena-kartu-kuning-selama-2012. Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: CV. Alfabeta. Widarti. 2015. Pengaruh Fraud Triangle Terhadap Deteksi Kecurangan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.2 Juni 2015. Yesiariani, Merissa dan Rahayu, Isti. 2016. Analisis Fraud Diamond Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 – 2-14). Simposium Nasioanl Akutansi XIX. Lampung. Zack, Gerard M. 2013. Financial Statement Fraud: Strategies For Detection and Investigation. John & Sons. Inc. Hoboken. New Jersey.
73