Analisis Beneish Ratio (Astrid Zulfa Darmawan)1
ANALISIS BENEISH RATIO INDEX UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN THE ANALYSIS OF BENEISH RATIO INDEX TO DETECT FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT Oleh:
Astrid Zulfa Darmawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase perusahaan manufaktur yang di BEI tahun 2013-2014 termasuk manipulator, non manipulator, tidak termasuk manipulator atau non manipulator, masuk indeks parameter manipulator pada indeks hitung Days Sales in Receivables Index (DSRI), Gross Margin Index (GMI), Asset Quality Index (AQI), Sales Growth Index (SGI) dan Total Accruals to Total Assets Index (TATA). Metode pengumpulan data adalah dokumentasi. Populasi adalah 140 perusahaan manufaktur di BEI. Analisis data menggunakan Beneish Ratio Index. Hasil penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di BEI tahun 2013-2014 tergolong manipulator terdapat 4,6%, non manipulator 64,8%, tidak tergolong manipulator atau non manipulator 30,7%, masuk indeks parameter manipulator DSRI 4,5%, masuk indeks parameter manipulator GMI 31,8%, masuk indeks parameter manipulator AQI 18,2%, masuk indeks parameter manipulator SGI 3,4% dan masuk indeks parameter manipulator TATA 19,3%. Kata Kunci : Kecurangan, Laporan Keuangan, Kecurangan Laporan Keuangan, Deteksi Dini Kecurangan Laporan Keuangan Abstract This research was conducted to determine percentage manufacturing companies listed on IDX at 2013-2014 that included manipulator, non manipulator, were not included manipulator or non manipulator, manipulator parameter index entry in the index count Days Sales in Receivables Index (DSRI), Gross Margin Index (GMI), Asset Quality Index (AQI) , Sales Growth Index (SGI) and Total Accruals to Total Assets Index (TATA).The method of collecting data was documentation. The population were 140 manufacturing companies on IDX. Analysis of data using Beneish Ratio Index. The results of this research shows that the manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) 2013-2014 were classified manipulator 4.6%, non manipulator 64.8%, were not classified as non manipulator or manipulator 30.7%, exceed the parameter index DSRI 4.5%, exceed the parameter index GMI 31.8%, exceed the parameter index AQI 18.2%, exceed the parameter index SGI 3.4%, exceed the parameter index TATA 19.3%. Keywords: Fraud, Financial Statement, Financial Statement Fraud, Fraud Early Detection of Financial Statements
lainnya yang potensial dalam membuat
PENDAHULUAN Laporan
keuangan
diterbitkan
keputusan lain yang sejenis secara rasional.
dengan tujuan memberikan informasi posisi
Pelaporan
keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan.
sebagian besar kalangan pengguna laporan
Manfaat dari laporan keuangan ialah
dalam rangka untuk membuat keputusan-
menyajikan
keputusan ekonomi serta menunjukkan
informasi
yang
dapat
membantu investor, kreditor dan pengguna
keuangan
pertanggungjawaban
bermanfaat
manajemen
bagi
atas
2 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2016
penggunaan sumber-sumber daya yang
Auditor sebagai pengawas turut berperan
dipercayakan kepada mereka. Laporan
dalam pencegahan kecurangan laporan
keuangan dalam bisnis adalah hal pokok
keuangan. Audit kecurangan adalah upaya
yang menjadi gambaran penting dalam
untuk
mengambil keputusan (Ikatan Akuntan
kecurangan
Indonesia, 2007).
komersial.
Tingkat persaingan bisnis yang tinggi
dan
tidak
dapat
diprediksi
mendeteksi
dan
dalam
mencegah
transaksi-transaksi
Perusahaan di dunia yang pernah melakukan
kecurangan
pelaporan
mempengaruhi pelaku bisnis untuk lebih
keuangan adalah Enron. Enron Corporation
berhati hati dalam berinvestasi pada suatu
melakukan
perusahaan. Acuan yang menjadi bahan
mendongkrak laba dan menyembunyikan
rujukan pelaku bisnis salah satunya adalah
utang lebih dari $1 miliar dengan cara
laporan
menggunakan
keuangan.
Oleh
karena
itu
kecurangan
perusahaan
dengan
di
luar
dibutuhkan laporan keuangan yang relevan
pembukuan
dan reliabel karena laporan keuangan
serta memanipulasi pasar listrik dan energi
diterbitkan bukan hanya untuk kalangan
di Texas dan California. Hal tersebut sangat
tertentu saja, namun sesuai kebutuhan
merugikan investor, karyawan maupun para
umum.
pensiunan (Selly, 2010). Pada persaingan bisnis banyak
(off-the-books-partnership)
Kasus
lain
yang terjadi
pada
pihak melakukan manipulasi peraturan
perusahaan telekomunikasi besar kedua di
untuk
Amerika
meraih
keuntungannya
sendiri.
Serikat
adalah
perusahaan
Manipulasi laba suatu perusahaan juga
Worldcom. Perusahaan tersebut mengakui
menjadi hal yang memungkinkan terjadi
adanya
untuk menarik minat investor. Laba dan
menyebabkan
kinerja perusahaan dapat dilihat di laporan
terhenti di bursa NASDAQ yang kemudian
keuangan sehingga laporan keuangan tidak
beberapa minggu setelahnya Worldcom
lepas pula dari objek kecurangan.
menyatakan bangkrut. Kinerja perusahaan
skandal
akuntansi
perdagangan
yang
sahamnya
Kecurangan pelaporan keuangan
memalsukan milyaran bisnis rutin sebagai
yang bertujuan untuk menguntungkan suatu
belanja modal yang menjadikan labanya
pihak tentu adalah sebuah pelanggaran.
overstated awal 2002 sebesar $11 milyar.
Kecurangan pelaporan keuangan adalah
Bernard Ebbers sebagai Chief Executive
salah saji atau pengabaian jumlah atau
Officer (CEO) Worldcom juga dipinjami
pengungkapan yang disengaja dengan
perusahaannya uang lebih dari $400 juta
maksud menipu para pemakai laporan itu.
untuk menutupi kerugian perdagangan
Analisis Beneish Ratio (Astrid Zulfa Darmawan)3
pribadinya.
Bernard
telah
(Badan Peradilan Profesi Akuntan Publik)
melakukan pemalsuan, konspirasi dan
yang dibentuk oleh IAI (Ikatan Akuntan
laporan keuangan yang salah, namun
Indonesia). BP2AP yang telah melakukan
mantan CEO Worldcom tersebut justru
investigasi kemudian menjatuhkan sanksi
mengaku tidak bersalah (Kennedy, 2014).
kepada tiga KAP untuk tidak melakukan
Kasus
Ebbers
yang
pernah
ramai
audit
terhadap
klien
dari
bank-bank
diberitakan di Indonesia adalah terlibatnya
sementara tujuh KAP lainnya bebas.
10
Tentunya sanksi yang dijatuhkan terlalu
KAP
dalam
praktek
kecurangan
akuntansi. KAP yang dituduh melakukan kecurangan
ringan (Selly, 2010). Messod
D.
Beneish
Hans Tuanakotta and Mustofa (Deloitte
mengungkapkan
Touche
antara perusahaan publik yang melakukan
Tohmatsu's
affiliate),
Johan
perbedaan
(1999)
Malonda and Partners (NEXIA Internati
manipulasi
onal'saffiliate), Hendrawinata and Partn
perusahaan-perusahaan
ers (Grant Thornton International's affil
melakukannya. Rasio-rasio Beneish yang
iate),Prasetyo Utomo and Partners (Art
digunakan
hur Andersen's affiliate), RB Tanubrata
manipulasi laporan keuangan tersebut ialah
and Partners, Salaki and Salaki, Andi
Days Sales in Receivable Index (DSRI),
Iskandar and Partners, Hadi Sutanto
Gross Margin Index (GMI), Asset Quality
(menyatakan
S.
Index (AQI), Sales Growth Index (SGI),
Darmawan and Partners, Robert Yogi and
Depreciation Index (DEPI), Sales General
Partners.
diminta
and Administrative Index (SGA), Leverage
untuk melakukan audit 37 bank. Hasil dari
Index (LVGI) dan Total Accruals to Total
audit adalah laporan keuangan perusahan
Assets Index (TATA).
tidak
KAP-KAP
bersalah),
tersebut
tersebut sehat sebelum krisis keuangan
laporan
kuantitatif
untuk
Penelitian
dan
yang
tidak
menggambarkan
untuk
mendeteksi
yang terjadi pada tahun 1997. Saat krisis
kecurangan
terjadi, bank-bank tersebut mengalami
dilakukan oleh Joseph T. Wells (2001) pada
kebangkrutan karena kinerja keuangan
perusahaan pembersih karpet di Amerika
yang sangat buruk. Setelah pemerintah
Serikat βZZZZ Best Carpet Cleaning
melakukan investigasi ternyata diketahui
Serviceβ,
KAP-KAP tersebut melakukan praktek
kecurangan laporan keuangan. Hal tersebut
kecurangan
itu
terjadi pada pertengahan tahun 1980.
pemerintah hanya melakukan teguran dan
Perusahaan milik Barry Minkow tersebut
sanksi hanya dapat dijatuhkan oleh BP2AP
telah menipu para investor dan auditor
akuntansi.
Waktu
laporan
keuangan
yang
keuangan
telah
pernah
melakukan
4 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2016
mencapai seratus juta dolar Amerika. Hal
METODE PENELITIAN
tersebut
Jenis Penelitian
diketahui
Joseph
T.
Wells
menggunakan perhitungan Beneish Ratio
Penelitian ini menggunakan jenis
Index yang dipublikasikan pada artikelnya
penelitian deskriptif.
βIrrational
Waktu dan Tempat Penelitian
Ratiosβ
(Journal
of
Accountancy, 2001) yang diterbitkan oleh
Penelitian
ini
dilakukan
pada
AICPA (American Institute of Certified
perusahaan manufaktur yang terdaftar pada
Public Accountants, Inc).
Bursa Efek Indonesia (BEI), berdasarkan
Berdasarkan uraian diatas maka
data yang didapat melalui situs web
judul penelitian yang diajukan adalah
www.idx.co.id
Analisis
www.sahamok.com.
Beneish
Mendeteksi
Ratio
Kecurangan
Index
untuk Laporan
dan
situs
Waktu
web
penelitian
dilaksanakan pada bulan Maret 2016.
Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Target/Subjek Penelitian
Tahun 2013-2014. Tujuan dari penelitian
Populasi penelitian ini ialah seluruh
ini adalah untuk mengetahui persentase
perusahaan manufaktur yang listing di
objek perusahaan manufaktur yang listing
Bursa
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
mempublikasikan
2013-2014 yang termasuk manipulator dan
(audited) untuk tahun buku 2014. Jumlah
non manipulator, yang tidak termasuk
populasi adalah 140 perusahaan.
Efek
Indonesia
(BEI)
laporan
yang
keuangan
manipulator atau non manipulator dan
Metode dalam menemukan sampel
masuk indeks parameter manipulator pada
yaitu non probability purposive judgement
indeks hitung Days Sales in Receivable
sampling, yang mana penulis memiliki
Index (DSRI), Gross Margin Index (GMI),
suatu kriteria untuk menentukan sampel
Asset Quality Index (AQI), Sales Growth
dan memiliki keterbatasan dalam hal
Index (SGI) dan Total Accruals to Total
generalisasi, namun agar tidak sangat
Assets Index (TATA). Penelitian ini
subjektif
memberikan sumbangan pemikiran berupa
belakang pengetahuan tertentu mengenai
pendeteksian kecurangan laporan keuangan
sampel dimaksud (tentu juga populasinya)
menggunakan penghitungan Beneish Ratio
agar benar-benar bisa mendapatkan sampel
Index.
yang sesuai dengan persyaratan atau tujuan
peneliti
harus
punya
latar
penelitian (memperoleh data yang akurat).
Analisis Beneish Ratio (Astrid Zulfa Darmawan)5
Kriteria sampel yang ditentukan sehingga menghasilkan sampel berjumlah
Teknik Analisis Data a. Menghitung ratio index perusahaan/
88 sebagai berikut (Hema, 2013):
indeks hitung.
a.
1).
Perusahaan
menerbitkan
manufaktur
Laporan
Keuangan
Konsolidasian (audited) per 31 Desember 2014. b.
(DSRI) π·ππ
πΌ =
Perusahaan manufaktur
tersebut
(π΄ππππ’ππ‘π π
πππππ£πππππ‘ Γ· πππππ π‘ ) (π΄ππππ’ππ‘π π
πππππ£πππππ‘β1 Γ· πππππ π‘β1 ) Keterangan:
mengumumkan laba per 31 Desember
Account
2014. c.
Days Sales in Receivables Index
Perusahaan manufaktur
Receivable
Sales = Penjualan
tahun 2013 di tahun 2014.
t = periode t
Perusahaan manufaktur
Piutang
Dagang
tersebut
mengalami peningkatan penjualan dari
d.
=
t-1 = periode t-1
tersebut
2). Gross Margin Index (GMI)
mengalami peningkatan laba dari tahun
πππππ π‘β1 βπΆππ π‘ ππ πΊπππ πππππ‘β1
2013 di tahun 2014. πΊππΌ =
πππππ π‘β1 πππππ π‘ βπΆππ π‘ ππ πΊπππ πππππ‘ πππππ π‘
Prosedur
Sales β Cost of Good Sold = Gross
Penelitian deskriptif adalah metode penelitian
yang
digunakan
Profit
untuk
Keterangan:
menemukan pengetahuan yang seluas-
Sales = Penjualan
luasnya terhadap objek penelitian pada
Cost of Good Sold = Harga Pokok
suatu masa tertentu
Penjualan t = periode t
Data,
Instrumen
dan
Teknik
Pengumpulan Data Data yang dipakai dalam penelitian
t-1 = periode t-1 3). Asset Quality Index (AQI) π΄ππΌ (1 β πΆπ’πππππ‘ π΄π π ππ‘π π‘ + πππ‘ πΉππ₯ππ π΄π π ππ‘π π‘ Γ· πππ‘ππ π΄π π ππ‘π π‘ ) (1 β πΆπ’πππππ‘ π΄π π ππ‘π π‘β1 + πππ‘ πΉππ₯ππ π΄π π ππ‘π π‘β1 Γ· πππ‘ππ π΄π π ππ‘π π‘β1)
ini adalah data sekunder yang berbentuk
=
data kuantitatif. Data yang digunakan
Keterangan:
menggunakan laporan historis dari situs
Current Assets = Aktiva Lancar
BEI. Selain itu data sekunder lainnya
Net Fixed Asset = Aktiva Tetap
adalah jurnal penelitian, artikel dan literatur
Total Assets = Total Aktiva
yang berkaitan dengan topik penelitian.
t = periode t
6 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2016
t-1 = periode t-1
(Sumber: Beneish, 1999)
4). Sales Growth Index (SGI) πππππ π‘ ππΊπΌ = πππππ π‘β1 Keterangan: Sales = Penjualan t = periode t t-1 = periode t-1 5) Total Accruals to Total Assets (TATA) βπππππππ πΆππππ‘ππ β βπΆππ β β βπΆπ’πππππ‘ πππ₯ππ πππ¦ππππ β βπ·ππππππππ‘πππ πππ π΄πππ‘ππ ππ‘πππ ππ΄ππ΄ = πππ‘ππ π΄π π ππ‘π
Working Capital = Current Assets β Current Liabilities Keterangan: ΞWorking Capital = Perubahan Modal Kerja ΞCash = Perubahan Kas ΞCurrent Taxes Payable = Perubahan Utang pajak β Depreciation
and
Amortization
=
Perubahan Depresiasi & Amortisasi Total Assets = Total Aktiva Current Assets = Aktiva Lancar Current Liabilities = Utang Lancar b. Membandingkan indeks hitung dengan indeks parameter (Beneish Ratio Index). 1). Days Sales in Receivables Index (DSRI) Tabel 1. Indeks Parameter Days Sales in Receivables Index (DSRI) No Indeks Keterangan 1 β€ 1,031 Non Manipulator 2 1,031
2). Gross Margin Index (GMI) Tabel 2. Indeks Parameter Gross Margin Index (GMI) No Indeks Keterangan 1 β€ 1,014 Non Manipulator 2 1,014 Grey
Analisis Beneish Ratio (Astrid Zulfa Darmawan)7
Angka indeks perusahaan yang
HASIL PENELITIAN DAN
berada pada angka indeks Non Manipulator
PEMBAHASAN
dan angka indeks Manipulator digolongkan
Hasil penelitian
sebagai Grey Company.
a. Persentase penggolongan perusahaan
c.
Menentukan
perusahaan
tergolong
manipulator atau non manipulator menurut kriteria penggolongan. 1)
Perusahaan yang memiliki β₯ 3 (tiga)
indeks hitung yang sesuai dengan indeks parameter yang menyatakan manipulator, tergolong
ke
dalam
perusahaan
manipulator atau non manipulator 1) Perusahaan Manipulator Manipulator =
2) Perusahaan Non Manipulator Non Manipulator =
Perusahaan yang memiliki β₯ 3 (tiga)
57 Γ 100% = 64,8% 88
3) Perusahaan di area abu-abu
manipulator. 2)
4 Γ 100% = 4,6% 88
πΊπππ¦ =
27 Γ 100% = 30,7% 88
indeks hitung yang sesuai dengan indeks parameter yang menyatakan non
4,6%
Manipulator
30,7%
manipulator,
tergolong
ke
dalam
Non Manipulator Grey
64,8%
perusahaan non manipulator. 3)
Perusahaan yang memiliki β₯ 3 (tiga)
indeks hitung yang sesuai dengan indeks
Penggolongan Perusahaan
parameter yang menyatakan grey, dan indeks hitung yang tidak memenuhi 2 (dua) kriteria penggolongan manipulator dan non
Gambar 2. Persentase Penggolongan
manipulator digolongkan perusahaan grey
Perusahaan b. Menghitung
(Grey Company).
jumlah
4). Menghitung jumlah persentase dari
perusahaan
perusahaan yang tergolong
parameter manipulator pada masing-
manipulator
yang
persentase
masuk
indeks
atau non manipulator (Putri Fabelli, 2011).
masing indeks hitung.
5).
persentase
1) Perusahaan yang masuk indeks
perusahaan yang melebihi masing- masing
parameter manipulator pada Days
indeks parameter
Sales in Receivable Index (DSRI)
Menghitung
jumlah
DSRI =
4 Γ 100% = 5,9% 68
8 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2016
2) Perusahaan yang masuk indeks parameter
manipulator
Gross
Margin Index (GMI) GMI =
3) Perusahaan yang masuk indeks manipulator
Asset
Quality Index (AQI) AQI =
4) Perusahaan yang masuk indeks manipulator
Sales
4,6%. Persentase tersebut didapat dari jumlah 4 perusahaan yang tergolong manipulator dibanding jumlah sampel.
pada penelitian ini yaitu DAJK, KBRI, KARW dan SCPI. Laporan keuangan pada penelitian ini sudah diaudit oleh akuntan publik. Opini auditor terhadap
Growth Index (SGI) 3 SGI = Γ 100% = 4,4% 68 5) Perusahaan yang masuk indeks parameter
2014 tergolong manipulator terdapat
Perusahaan yang tergolong manipulator
16 Γ 100% = 23,5% 88
parameter
a. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-
28 Γ 100% = 41,2% 68
parameter
2. Pembahasan
KBRI dan SCPI menyatakan wajar, sedangkan
opini
auditor
terhadap
Total
laporan keuangan perusahaan KARW
Accruals to Total Assets Index
menyatakan wajar tanpa pengecualian
(TATA)
dengan
TATA =
manipulator
laporan keuangan perusahaan DAJK,
17 Γ 100% = 25% 68
paragraf
25% 41,2%
4,4% 23,5%
DSRI GMI AQI SGI TATA
Perusahaan yang Masuk Indeks Parameter Manipulator Gambar 3. Perusahaan yang Masuk Indeks Parameter Manipulator Masing-masing Indeks Hitung
yaitu
penekanan auditor terhadap suatu hal pada
perusahaan
mengindikasikan 5,9%
penjelasan
KARW adanya
ketidakpastian material
yang suatu
yang dapat
menyebabkan keraguan signifikansi atas kemampuan perusahaan dan entitas anaknya
untuk
mempertahankan
kelangsungan usahanya. Penelitian ini yang menggunakan Beneish Ratio Index untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan adalah sebagai prediktor dan bukan judgement bahwa perusahaan melakukan manipulasi. b. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 20132014 tergolong non manipulator terdapat
Analisis Beneish Ratio (Astrid Zulfa Darmawan)9
64,8%. Persentase tersebut didapat dari
MLBI, MYOR, ULTJ, RMBA, WIIM,
jumlah 57 perusahaan yang tergolong
PYFA, SIDO dan CINT.
non
manipulator
dibanding
jumlah
d. Perusahaan manufaktur yang listing di
sampel. Perusahaan yang tergolong non
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-
manipulator pada penelitian ini yaitu
2014 yang masuk indeks parameter
INTP, SMCB, ALKA, BTON, CTBN,
manipulator pada indeks hitung DSRI
GDST, ISSP, ITMA, JKSW, JPRS,
berjumlah 4 yaitu SIPD, KBRI, KARW
KRAS, LMSH, NIKL, TBMS, BRPT,
dan RMBA dengan memiliki persentase
BUDI, DPNS, ETWA, UNIC, AKKU,
5,9%. Perusahaan yang melebihi indeks
FPNI, IPOL, TRST, YPAS, JPFA,
parameter GMI berjumlah 28 yaitu
INKP, TKIM, KRAH, ASII, GJTL,
SMCB, ALMI, CTBN, GDST, KRAS,
IMAS, INDS, LPIN, MASA, ADMG,
LMSH, NIKL, ETWA, UNIC, FPNI,
ARGO, ERTX, ESTI, HDTX, INDR,
TRST, YPAS, CPIN, JPFA, MAIN,
MYTX, POLY, SSTM, IKBI, KBLM,
ALDO, HDTX, KARW, SSTM, KBLI,
SCCO, VOKS, PTSN, ALTO, PSDN,
VOKS, PTSN, MYOR, PSDN, ULTJ,
HMSP, DVLA, MERK, TSPC, MBTO,
RMBA,
KICI dan LMPI.
memiliki persentase 41,2%. Perusahaan
c. Perusahaan manufaktur yang listing di
yang
SCPI
masuk
dan
KICI
indeks
dengan
parameter
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-
manipulator pada indeks hitung AQI
2014 yang tidak tergolong manipulator
berjumlah 16
atau non manipulator terdapat 30,7%.
JKSW, EKAD, SOBI, AKKU, BRNA,
Hal ini disebabkan keterbatasan Beneish
ALDO, DAJK, KBRI, KRAH, GDYR,
Ratio Index yang memiliki keterbatasan
KARW, PBRX, SCPI dan CINT dengan
untuk
memiliki persentase 23,5%. Perusahaan
menentukan
manipulator sehingga
dan masuk
indeks non
antara
manipulator
golongan
yang
yaitu IKAI, ALMI,
masuk
indeks
parameter
grey.
manipulator pada indeks hitung SGI
Persentase tersebut didapat dari jumlah
berjumlah 3 yaitu DAJK, KBRI dan
27 perusahaan yang tergolong grey
SCPI dengan memiliki persentase 4,4%.
dibanding jumlah sampel. Perusahaan
Perusahaan
yang tergolong grey pada penelitian ini
parameter manipulator pada indeks
yaitu IKAI, KIAS, ALMI, LION,
hitung TATA berjumlah 17 yaitu
EKAD, SOBI, SRSN, BRNA, CPIN,
ALKA, JPRS, EKAD, SRSN, AKKU,
MAIN, SIPD, ALDO, GDYR, PBRX,
SIPD, DAJK, LPIN, KBLI, SCCO,
TRIS, KBLI, ADES, CEKA, INDF,
INDF,MYOR, ULTJ, WIIM, SCPI,
yang
masuk
indeks
10 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2016
SIDO dan CINT dengan memiliki
2014 tergolong manipulator terdapat
persentase 25%.
4,6%. Jumlah perusahaan tersebut ialah 4 perusahaan. b. Perusahaan manufaktur yang listing di
SIMPULAN DAN SARAN
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-
Simpulan Penelitian
ini
betujuan
untuk
2014 tergolong non manipulator terdapat
mengetahui jumlah perusahaan manufaktur
64,8%. Jumlah perusahaan tersebut ialah
yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)
57 perusahaan.
Tahun 2013-2014 tergolong manipulator
c. Perusahaan manufaktur yang listing di
atau non manipulator. Analisis yang
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-
dilakukan dalam mendeteksi kecurangan
2014 yang tidak tergolong manipulator
laporan keuangan menggunakan lima rasio
atau non manipulator terdapat 30,7%,
signifikan dari Beneish Ratio Index. Lima
d. Perusahaan manufaktur yang listing di
rasio tersebut adalah Days Sales in
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-
Receivable Index (DSRI), Gross Margin
2014 melebihi indeks paramater DSRI
Index (GMI), Asset Quality Index (AQI),
berjumlah 4 dengan memiliki persentase
Sales Growth Index (SGI) dan Total
4,5%. Perusahaan yang melebihi indeks
Accruals to Total Assets Index (TATA).
parameter GMI berjumlah 28 dengan
Sampel diambil dengan cara metode non
memiliki persentase 31,8%. Perusahaan
probability purposive judgement sampling,
yang melebihi indeks parameter AQI
yaitu peneliti memiliki suatu kriteria dalam
berjumlah
menentukan
persentase 18,2%. Perusahaan yang
sampel
dan
memiliki
16
indeks
dengan
memiliki
keterbatasan generalisasi namun agar tidak
melebihi
parameter
SGI
sangat subjektif peneliti harus punya latar
berjumlah 3 dengan memiliki persentase
belakang pengetahuan tertentu mengenai
3,4%. Perusahaan yang melebihi indeks
sampel dimaksud (tentu juga populasinya)
parameter TATA berjumlah 17 dengan
agar benar-benar bisa mendapatkan sampel
memiliki persentase 19,3%.
yang sesuai dengan persyaratan atau tujuan penelitian (memperoleh data yang akurat.
Saran
Jumlah sampel yang didapat ialah 88
Penelitian selanjutnya dengan topik
perusahaan. Hasil penelitian ini sebagai
Beneish Ratio Index sebaiknya populasi
berikut:
yang diteliti tidak hanya pada satu sektor
a. Perusahaan manufaktur yang listing di
saja, objek tahun penelitian sebaiknya
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-
diperpanjang agar lebih terlihat konsistensi
Analisis Beneish Ratio (Astrid Zulfa Darmawan)11
Keuanganβ. Skripsi. Universitas Indonesia.
suatu perusahaan tergolong manipulator atau non manipulator, selain itu breakdown pertanyaan penelitian sebaiknya diperluas, variabel-variabel penelitian juga sebaiknya ditambahkan untuk mengetahui pengaruh variabel satu sama lain atau sebagai
Depok:
Financial Accounting Standards Board, 1980. Statement of Financial Accounting Concepts No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information. Norwalk, CT: FASB.
variabel pendukung. Ghozali
dan Chariri. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Hema
Christy Efitasari. (2013). βPendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) dengan Menggunakan Beneish Ratio Index pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 20102011β. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Al Haryono Jusup. (2001). Auditing. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Amin
Widjaja Tunggal. (2001). Pemeriksaan Kecurangan (Fraud Auditing). Jakarta: Harvarindo
Alvin A. A., Randal J.E., Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Association of Certified Fraud Examiners. (2006). Fraud Examiners Manual. Texas: Association of Certified Draud Examiners, Inc. _________________________________. (2012). Report to The Nations on Occupational Fraud and Abuse β 2012 Global Fraud Study. www.acfe.com/.../2012-report-tonations.pdf. Beneish, M.D. (1999). The Detection of Earning Manipulation. Financial Analysts Journal. Indiana : Indiana University, Kelley School of Business. Bramantya Setiadi. (2012). βPengaruh Tenure Kantor Akuntan Publik dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan terhadap Adanya Kemungkinan Fraud pada Laporan
Hendriksen, S. Eldon. (1987). Teori Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Hidayat Syah. (2010).Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan PendekatanVerivikatif. Pekanbaru : Suska Pres. I Putu Gede Ary Sutha. (2000). Menuju Pasar Modal Modern. Yogyakarta: Yayasan SAD Satria Bakti.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. ____________________. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kennedy Samuel Sihombing. (2014). βAnalisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud: Studi Empiris pada
12 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2016
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012β. Skripsi.Semarang: Universitas Diponegoro. Kassem & Higson. (2012). The New Fraud Triangle Model. Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences (JETEMS) 3(3): 191-195 Β©Scholarlink Research Institute Journals, 2012 (ISSN: 2141-7024). UK: British University. Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). (2006). Pedoman Umum Goodcorporate governance Indonesia, Jakarta. Kumaat, Valery G. (2011). Internal Audit. Jakarta: Penerbit Erlangga. Munawir. (2000). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Lia Mariana. (2013). βAnalisis Kecurangan Laporan Keuangan: Studi Kasus Pada PT Bumi Resources, Tbk. dan PT Berau Coal Energy, Tbk.β. Skripsi. Jakarta: Universitas Bina Nusantara Listiana Norbarani. (2012). βPendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis Fraud Triangle yang Diadopsi dalam SAS No.99β. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Lou, Y.I., & Wang, M.L. (2009). Fraud Risk Factor of the Fraud Triangle Assesing the Likelihood of Fraudulent Financial Reporting, Journal of Business and Economic Research. Vol 7 (2), 62-66. Person, Obeua. (1999). βUsing Financial Information to Differentiate Failed vs Surviving Finance Companies in Thailand: An Implication For Emerging Economies. Multinational
Finance Journal. Vol. 3. No. 2. pp. 127-145 Putri Fabelli. (2011). βAnalisis βIndexesβ (Beneish Ratio Index) Untuk Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI per Desember 2008β. Skripsi.Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta. Riduan Simanjuntak, Ak, MBA, CISA, CIA. βKecurangan: Pengertian dan Pencegahanβ (diunduh dari www. asei.co.id/internal/docs/AseiKecuran ga .docs). Samryn, L. M. (2011). Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Selly Andhita Nurmala. (2010). βPengaruh Independensi Terhadap Kinerja Auditor Eksternal pada Tujuh Kantor Akuntan Publik di Bandungβ. Skripsi. Bandung: Universita Komputer Indonesia. Skousen, C. J., K. R. Smith, dan C. J. Wright. (2009). βDetecting and Predecting Financial Statement Fraud: The Effectiveness of The Fraud Triangle and SAS No 99.β Corporate Governance and Firm Performance Advances in Financial Economis, Vol. 13, h. 53-81. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Taylor, D. H., & Glezen, G. W. (1997). Auditing: an Assertionns Approach. Seventh Edition. New York: John Wiley & Sons. Venables, J. S. R., & Impley, K. W. (1988). Internal Audit. Jakarta: PT Prenhallindo.
Analisis Beneish Ratio (Astrid Zulfa Darmawan)13
Wells, J.T. (2001). Irrational Ratios (The number raise a red flag).Journal of Accountancy, AICPA. Wolfe, D. T. & Hermanson, D. R. (2004). βThe Fraud Diamond: Considering the Four Elements of Fraudβ. The CPA Journal, December, pp. 1-5. Yuvita Avrie Diany. (2014). βDeterminan Kecurangan Laporan Keuangan: Pengujian Teori Fraud Triangleβ. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro http://www.sahamok.com/daftarperusahaan-manufaktur-2014/ tanggal 30 Januari 2016 http://www.idx.com/ Januari 2016
pada
tanggal
pada
30