Feb 3, 2016
Tata Kelola E-learning (E-learning Governance) Nama Kelompok : 1 Fuad Aash Shiddiq -1103130115 Rayi Widhayanti -1103134364 Heni Tri Kurniasih-1103120251
E-learning
Apa itu E-learning Governance ? E-learning governance merupakan istilah baru untuk mengatur struktur dan pelaksanaan kegiatan e-learning di setiap organisasi.
Mendefinisikan semua tanggung jawab dan praktek yang dilakukan untuk memberikan arah strategis untuk inisiatif lembaga e-learning, memastikan bahwa tujuan-tujuan yang ditetapkan dapat dicapai dan risiko dapat ditangani dengan baik, serta sumber daya yang dialokasikan digunakan secara bertanggung jawab.
E-learning governance, menerapkan control principles pada penyampaian materi e-learning dalam bentuk knowledge, skills, attitudes, security dan quality aspects dan semua ini masih dalam cost efective way.
Governance Vs Management Management
Governance
Membuat
Membuat
keputusan operasi (operating decisions)
pengaturan agar semua dapat dikelola secara efektif.
Contohnya : Governance menetapkan aturan harus melakukan tapping RFID saat pengajaran, manajemen mengatur batas waktu tapping RFID.
Kebutuhan E-learning Governance Suatu organisasi untuk menjadi sukses dalam usaha e-learning, mereka perlu menerapkan prinsip tata kelola, karena menerapkan e-learning bukanlah tugas yang mudah.
Kebutuhannya yaitu :
Project management,
Change management,
Risk management,
etc.
Project management
e-learning sering diperkenalkan sebagai sebuah proyek. Sebuah proyek memiliki jadwal yang jelas, tujuan yang harus dipenuhi dan, dalam banyak kasus, anggaran yang terbatas. Setiap proyek terkena beberapa risiko, manajemen risiko merupakan tugas penting yang harus ditangani sebagai bagian dari manajemen proyek.
Change management Konten e-learning tidak hanya untuk satu kali dipakai tetapi harus perlu terus diperbaharui. Membutuhkan kebutuhan untuk mengatur metode dan strategi yang mungkin direncanakan, dan untuk mengelola perubahan dalam konten atau objek pembelajaran. Semua itu harus mencakup isu-isu seperti : kapan
dan bagaimana menerapkan perubahan
Ketentuan
perubahan otomatis atau diverifikasi
Masalahnya : kurangnya motivasi antara mereka yg terlibat.
Risk Management Sebuah analisis risiko perlu menjadi bagian dari setiap proyek. Mencakup semua risiko yang relevan dengan proyek mencakup risiko keamanan maupun non-keamanan. •
risiko non-keamanan berkaitan dengan ketidakpastian mengenai anggaran atau personnel planning. Jika anggaran tidak aman : kemungkinan defisit maka diperlukan pemilihan prioritas dalam E-learning. Konten di kurangin atau di cut, atau tetap memakai dengan resiko penambahan biaya yang menyebabkan defisit sehingga berkemungkinan tidak bisa menggaji pegawai(dosen dan karyawan)
•
Secara sistematis menganalisis risiko keamanan, yang penting yaitu performed.
Ada banyak cara untuk melakukan analisis risiko keamanan, berikut 5 pendekatan yang umum digunakan :
Identifikasi aset Estimasi atau perhitungan ancaman dan risiko-resiko menetapkan prioritas Implementasi controls dan tindakan kontra Pemantauan risiko dan efektivitas tindakan kontra
Implementasi Setiap
organisasi harus membentuk suatu kelompok elearning governance, untuk membangun ICT dalam proses belajar mengajar.
Tujuan : Mengawasi semua dan jaminan kualitas, standar, manajemen dan intereraksi antar operasi dalam penggunaan ICT dalam proses belajar mengajar (e-learning). Mengarahkan komite/managemen mengenai pelaksanaan pembelajaran dan semua hal yang berkaitan dengan isu pembelajaran sekarang. Untuk mengembangkan standar kualitas dalam hal dukungan teknis, memastikan keterkaitan lingungan virtual, termasuk didalamnya arsitektur , dan jaringan. Mengembangkan kebijakan dan strategi untuk dukungan akademis.
Referensi Lakshmi Kalyani . E-learning governance :a novel way for imparting e-learning initiatives
Questions & Discussion
Pertanyaan saat diskusi : Apakah change management hanya terbatas pada konten? jawab : tidak, dalam change management juga mengatur metode dan strategi yang mungkin direncanakan, dan untuk mengelola perubahan dalam konten atau objek pembelajaran Bagaimana indikasi bahwa tata kelola yang dilakukan itu sukses? Jawab : mengacu pada standart tata kelola dari organisasi lain yang sudah terbukti sukses, atau dari standar internasional seperti ISO, COBIT, dll.