Ti
]TANVA JAWAB SEP[J']TAR. [JN[]T PENGEMBANGAN MA]TER,[ DAN pR@sES PEMBELAJARAN E[ PERGIJRIJAN ]r[NGG[
Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional - 2005
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJAMN
DI PERGURUAN TINGGI
Kata Pengantar dari Direktur lenderal Pendidikan Tinggi Direktorat |enderal Pendidikan Tinggi (DITJEN DIKTI), menerbitkan buku tentang Tanya fawab Seputar Unit Pengembangan Materi dan Proses Pembelaiaran. Buku tersebut dikehendaki sebagai acuan
ringkas yang dapat memfasilitasi dan memberdayakan sejumlah besar perguruan tinggi dalam upaya pengembangan materi dan proses pembelajaran.
Rancangan buku kepercayaan
ini bersifat ringkas dan dimaksudkan
sebagai pemberi inspirasi, motivasi, dan
diri bahwa setiap perguruan tinggi mampu setiap tahun melakukan peningkatan kualitas
materi dan proses pembelajaran; dalam tingkatan dan kapasitas masing-masing. Kesalahan masa lalu dalam menggunakan buku semacam ini dengan sikap mental copying harus tidak
diulangi. Oleh karena itu, pengguna buku ini diharapkan dapat melakukan refleksi dan re-inaent pada
program studi masing-masing melalui co-creatfon bersama sivitas akademika dan
stakeholders
bersangkutan. Dengan pendekatan refleksi darr re-inontf diyakini bahwa para pembaca yang sukses dalam
melakukan implementasi akan dikenal sebagai agen perubahan peningkatan kualitas materi dan proses pembelajaran.
i
t, I
LI
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
Pada kesempatan
ini
DI PERGURUAN TINGGI
saya menyampaikan terimakasih kepada
tim penyusun yang telah bekerja
secara
baik dan kepada semua pihak yang telah memberikan pengkayaan pengetahuan dalam berbagai aspek
unit pembelajaran. Walaupun masih terdapat kekurangan, buku ini diharapkan dapat digunakan untuk landasan perubahan yang sangat bermanfaat. Kritik dan saran diharapkan dalam rangka perbaikan pada penerbitan yang akan datang. Semoga buku
ini bermanfaat bagi yang memerlukannya dan dapat memenuhi harapan dari seluruh
stalceholders.
|akarta, November 2005
/\:
Direktur fenderal Pendidikan Tinegi Satryo Soemantri--<> Brodjonegoro
r TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
Kata Pengantar dari Direktur Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan Pada Rapat Kerja Nasional Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta
Koordinator Kopertis tahun 2004, telah disebarkan buku kecil berupa draftTanyaJawab mengenai Proses Pembelajaran. Pada tahun ini, Tim Penyusun melakukan diskusi intensif dalam rangka penyempumaan
buku tersebut dan pada akhirnya terbitlah buku kecil yang telah direvisi dengan judul Tanya Jawab Seputar Unit Pengembangan Materi dan Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Beberapa penjelasan
lebih rinci telah dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih baik
terhadap
pengembangan materi dan proses pembelajaran. Untuk ini, pokok-pokok informasi penting tentang kedria hal tersebut muncul di dalam bab-bab termasuk pengkayaan praktek baik.
Buku ini berisi tentang kondisi, arah, sasaran dan strategi perubahan dan juga keterkaitan antara
KBK dan penjaminan mutu. Selain itu diuraikan tentang pengertian pembelajaran dan bagaimana cara merubah dari teacher centered ke student centered learning, dan ditutup Proses pembelajaran dengan
dengan dua contoh praktek baik. Harapannya buku ini dapat memberikan inspirasi yang realistik tentang
unit pengembangan materi dan proses pembelajaran. Kami menyadari bahwa ilustrasi praktek baik belum mencakup semua bidang studi, karena kami ingin memberikan kebebasan kepada setiap bidang studi
;
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
DI PERGURUAN TINGGI
untuk mengembangkan materi dan proses pembelajar€ul menurut karakteristik perguruan
tings
masing-
masing. Semoga buku kecil
ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. jakarta, November 2005
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
Tim Penyusun
. . . . . . . . . . . o . . . . . . .
Supeno Djanali (Ditjen Dikti)
Sudjarwadi (UGM) Soeprodjo Pusposutardjo (UGM) GM Arief Djauhari (Ditjen Dikti) BalzaAhmad (UGM) Endrotomo (ITS) Adam Pamudji (UGM) Ida Malati (UT) Ludfi Djajanto (UNIBRAW) Hanafi (Ditjen Dikti) Firdaus (Ditjen Dikti) Nurmansyah (Ditjen Dikti) Sunarto (Ditjen Dikti) Rivera Soedjito (Ditjen Dikti) Titi Gunarti (Ditjen Dikti) Meliana (Ditjen Dikti) Hasmi Musa (Ditjen Dikti) ZatriI (Ditjen Dikt| Rancang Sampul: Heru Widartono
DI PERGURUAN TINGGI
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
Daftar Isi Kata Pengantardari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
i
Kata Pengantar dari Direktur Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan .......
lIl
v
Daftarlsi
I. II. III.
rv. v. vr.
vl
PENDAHULUAN
1
KONDISI,ARAH,SASARANDANSTRATEGIPERUBAIIAN
10
I
KETERKAITANANTARAPROSESPEMBELAJARANKBK,DANQA
t9
i
PEMBELAJARAN...................
22
CARABERUBAH..................
40
PRAKTEKBATK(GOODPRACTTCES).................
53
A.
Sebuah Pembelajaran Matakuliah yang Bersifat Teoritis (Studi kasus di Jurusan Arsitektur pada salah satu perguruan tinggi di Indonesia)
53
B.
Contoh Perencanaan Pembelajaran dengan Mengaktifkan Mahasiswa (Studi kasus di Jurusan Teknik Fisika pada salah satu perguruan tinggi di Indonesia)
64
€ TANYA JAWAB SEPUTAR UI'UT PENGEMBANGAN MAT
I.
PENDAHULUAN
abad XXI menghendaki dilakukannya perubahan pendidikan tinggi yang bersifat kehidupan mendasar. Bentuk perubahan-perubahan tersebut adalah: (i) perubahan dari pandangan menjadi partisipasi masyarakat lokal ke masyarakat dunia (global), (ii) perubahan dari kohesi sosial Kehidupan
di
(iii) perubahan dari demokratis (utamanya dalam pendidikan dan praktek berkewarganegaraan), dan bahwa untuk pertumbuhan ekonomik ke perkembangan kemanusiaan' UNESCO (1998) menjelaskan dua basis landasan, berupa: melaksanakan empat perubahan besar di pendidikan tinggi tersebut, dipakai
Empat pilar pendidikan: (1) Iearning to know, (1i) learning to
kompetensi
do yang
bermakna pada pehguasaan
dari pada penguasaan ketrampilan menurut klasifikasi ISCE
(lnternational standard
of occupation), dematerialisasi layanan jasa, dan bekerja di pekerjaan dan kemampuan berperan untuk menanggapi bangkitnya sektor to be, serta belajar kegiatan ekonomi informal, (iii) lenrning to liae together (with others), dan (iv) learning classification of Education)
dan lsCo
(International standard Classifcation
sepanjang hayat (learning throughout life).
Pengelompokan pilar Empat pilar pendidikan tersebut sebenarnya merupakan satu kesatuan utuh. ini berarti bahwa hanya mencirikan pengutamaan substansi materi dan proses pembelajaran. Hal pembelajaran tidak dapat kompetensi sebagai ciri utama dari penguasaan learning to do dati suatu materi Iearning to liae together, dipisahkan dengan elemen kompetensi yang terkandung dalam learning to know,
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
danlearning tobe dari materi yang bersangkutan atau materi-materi pembelajaran lainnya. Oleh karenanya
pemisahan antara materi pembelaiaran atas haril skill d,an soft skill d.alalrl. satu kurikulum tidak berlaku lagi. Makna arti hard skill dan soft skill diakomodasi dalam Proses pembelajaran yang sesuai dengan dimensi proses kognitif, yaitu: (i) mengingat/menghafalkan, (ii) memahami, (iii) menerapkao (iv)
menganalisa, (v) mengevaluasi, dan (vi) mengkreasi; dari setiap dimensi pengetahuan yang berjenjanp
mulai dari dimensi faktual, dimensi konsepsual, dimensi prosedural, dan dimensi
pengetahuan
metakognitif. Perubahan-perubahan mend.asar pendidikan tinggi yang berlangsung
di abad XXI,
akan rneletakkan
kedudukan pendidikan tinggi sebagai: (i) lembaga pembelajaran dan sumber pengetahuary (ii) pelaku, sarana dan wahana interaksi antara pendidikan tinggi dengan perubahan Pasaran kerja, (iii) lembaga pendidikan tinggi sebagai tempat pengembangan budaya dan pembelajaran terbuka untuk masyarakat, dan (iv) pelaku, sarana dan wahana kerjasama intemasional. Perubahan-perubahan mendasar pendidikan
tinggi yang mendunia tersebut, ternyata sejalan dengan kebijakan strategi pengembangan pendidikan tinggi Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi yang dituangkan dalam bentuk (i) Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPT-JP) Pendidikan
Ti.gg
III
1995-2005,
yang dilanjutkan dengan (ii) Strategi
Jangka Panjang (SPT-JP atauHELTS) 2003-2010'
III, obyektif strategis yang akan dicapai dalam pengembangan pendidikan tinggi dinyatakan dalam bentuk: (i) otonomi penyelenggaraan, (ii) mutu pendidikan, (iii) akuntabilitas Di dalam
KPPT-JP
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
;
penyelenggaraan, dan (iv) akreditasi. Otonomi penyelenggaraan pendidikan tinggi diwujudkan dalam
|rk uai
bentuk: (i) penyusunan kurikulum diserahkan kepada satuan penyelenggara pendidikan (PT) dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar (SK
F")
Mendiknas No.232/U/2000) dan isi Kurikulum Inti Pendidikan
:r& EN
n F,
F F, r
t
tsr I
F F i
F
F b I t
F
L-
Ti.gg
(SK Mendiknas
No. 045/U/2002),
(ii) penyamaan proses memperoleh ijin pendirian dan status penyelenggaraan antara PTN dengan PIS (Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi --- SK Mendiknas N. 234/U/2000, serta SK Dirjen Dikti No. 108/DIKTI/Kep/2001tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan Berdasarkan SK. Mendiknas No. 234/U/2000), serta (iii) dipisahkannya antara struktur organisasi penyelenggaraan
isi
program pendidikan. Otonomi penyelenggaraan pendidikan tinggi mengubah peran Pemerintah (Ditjen Dikti, Depdiknas) dari fungsi proaider ke fungsi fasilitator dan koordinator. Mutu dengan
pendidikan dikendalikan dengan: (i) pemberlakuan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan landasan empat pilar pendidikan UNESCO (1998), (ii) pelaksanaan evaluasi program studi yang berpedoman pada Pedoman Pengawasan-Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana, dan Pasca Sarjana Perguruan
di Tinggi (SK Mendiknas No. 184/U/2001) berikut dengan petunjuk teknisnya
Dikti No. 08/DIKTI/Kep/2002) dan (iii) proses penjaminan mutu (quality assurance) yang mengacu pada Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Ditjen DIKTI, 2003, sesuai dengan kemampuan dan kepentingan masing-masing PT. Hasil evaluasi EPSBED dan Penjaminan Mutu (SK Dirjen
Pendidikan Tinggi (PMPT) selain merupakan bagian dari indikator mutu pendidikan tinggi juga
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
merupakan indikator kesehatan organisasi PT dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan tinggi. Akreditasi di dalam KPPT-JP III bersifat fakultatif, dengan tujuan untuk mengontrol dan mengaudit mutu
pendidikan secara eksternal. Keterkaitan antara Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (PMPT), EPSBED, dan Akreditasi ditunjukkan dalam Tabel 1.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
; Etu ED,
Tabel 1. Keterkaitan PMP'I
dan Akreditasi
Kegiatan
Tujuan
Sifat
Lembaga
PMPT
Penjaminan dan
Inisiatif perguruan ti.ggi
PT yatrg bersang-
peningkatan mutu pendidikan tinggi secara internal ETJSBED
Penilaian kemam-
kutan
didikan
)
Wajib
Ditjen Dikti
SK Mendiknas No.
184/U/2001,5K Dirjen Dikti No. 08/DIKTI/Kep/2002, 034/DIKTI/Kep/2002 Surat Edaran Dirjen Dikti No. 3492/D/T/2001 dan No. 302/D/T /2003.
ijin penyelenggaraan.
Kontrol dan audit mutu pendidikan secara internal.
Landasan legal
(satuan pen-
Puan penyelenggaraan dikaitkan dengan
Akreditasi
DI PERGURUAN TINGGT
Fakultatif
BAN-PI atau lem-
SK Mendiknas No.
baga lain yang
004/u/2002.
kompeten
Sumber: Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Depdiknas, Ditjen Dikti, 2003.
SPT-JP, 2003-2010, sebagai kelanjutan
dari KPPT-JP III, mencantumkan: (i) mutu pendidikan tinggi
(ii) keterjangkauan dan kemerataan (access and equity), sebagai visi ke depan organisasi
i
(quality'1,
I
pendidikan tinggi yang sehat, (iii) otonomi secara terpisah merupakan visi ke depan tersendiri, seperti
I
t I
tI
L-_
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
DI PERGURUAN TINGGI
halrrya visi tentang nation's competitiaeness untuk menghadapi globalisasi kehidupan di bidang pendidikan
tings khususnya, maupun kehidupan bermasyarakat umumnya. Dengan demikian secara jelas nampak bahwa pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di pendidikan tinggi, pengembangan materi dan proses pembelajaran dan penjaminan muta (quality assurance) pendidikan tinggi merupakan bagian esensi dari kesatuan perubahan pendidikan
titggi
abad XXI yang diinginkan masyarakat.
Untuk dapat melakukan perubahan mendasar di dalam pendidikan tinggi sesuai dengan amanah yang tertuang dalam SpT-Jp 2003-2010, strategi dan operasionalnya dijabarkan lebih rinci oleh masingmasing PT. Jabaran rinci tersebut diperlukan agar proses perubahan penyelenggaraan pendidikan tings di setiap pT dapat berlangsung secara berkesinambungan dan berkelanjutan, sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan penyelenggaraannya. Rencana strategis dan rancangan operasional
perubahan
penyelenggaraan pendidikan tinggi di setiap PT sebaiknya dilaksanakan oleh unit pengembangan materi
dan proses pembelajaran PT, sedangkan implementasinya dilaksanakan oleh
masing-masing
fakultas/jurusan sebagai bagian dari kegiatan akademis rutin. Substansi Perencanaan strategis dan operasional yang ditangani unit pengembangan materi dan proses pembelajaran PT mencakup: (i) pengembangan kurikulum,
(ii)
pengembangan kemampuan staf pengajar sebagai pelaksana dan
penyusun kurikulum (dalam koordinasi program studi), (iii) pengembangan fasilitas pendukung proses pembelajaran, (iv) sosialisasi setiap bentuk dan proses pengembangan materi dan proses pembelajaran,
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN DI PERGURUAN TINGGI
(v) reorganisasi sumberdaya dan fasilitas proses pembelajaran PT, dan (vi) monitoring dan evaluasi
ban
implementasi kurikulum yang dimutakhirkan.
lak
Buku "Tanya lawab Seputar Unit Pengembangan Materi dan Proses Pembelajaran Di Perguruan
Fn an
Tirgg" ini disusun untuk dijadikan sebagai rujukan. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang didapat dari uraian buku ini, diharapkan terutama dosen maupun pimpinan yang terlibat dalam proses pembelajaran
ah
di PT
secara kreatif dapat mengembangkan bentuk pembelajaran yang paling tepat sesuai
dengan tujuan pendidikan Program studi masing-masing.
ts-
ilr
Adanya perubahan orientasi pendidikan khususnya kurikulum PT yang berbasis kompetensi maka bentuk pembelajarannyapun akan mengalami perubahan atau pengembangan. Sasaran perubahan ini
ln
adalah adanya peningkatan mutu yang lebih baik, yaitu mahasiswa lebih aktif untuk meningkatkan
ri E
kualitas dirinya agar lebih kompeten di bidangnya.
F
Perubahan dimulai
dari sebuah ide, setelah mempelajari sesuatu dengan baik. Buku ini
menyampaikan pengetahuan dasar dalam pembelajaran yang dapat dipelajari untuk mecari ide baru.
f", I
Yang dapat dipelajari dari buku ini adalah tentang hal-hal berikut
F)
1.
L
h
Uraian tentang adanya tiga unsur yang sangat berperan
:
di PT dalam
proses peningkatan mutu
pembelajaran yaitu Kurikulum (KBK), Unit Pembelajaran ( unit yang mengembangkan materi dan
ES
proses pembelajaran), dan Quality Assurance (Penjaminan Mutu, yaitu unit yang menetapkan
I
h, I
prosedur dan kriteria mutu).
F I I
I I
,
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
Kurikulum (KBK) yang dibahas di Buku KBK dipahami dari dua sisi yaitu kurikulum dilihat sebagai sebuah Dokumen (daftar mata kuliatu silabus, rumusan tujuan, program setiap semester, aturan), dan
kurikulum sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang nyata (actunl curiculum). Karena yang dibahas adalah KBK maka pembelajaran yang dilakukan seharusnyalah dipilih yang dapat mencapai tujuan
KBK tersebut, yaitu yang lebih menitik beratkan pada proses "belajar" (learning
-
empat pilar
UNESCO),dan bukan lagi berbasis pada "contettt" tetapi lebih kearah "kompetensi" nya. Pembelajaran yang menitik beratkan pada "proses belajar" dipahami bertumpu pada aktifitas belajar
mahasiswa (Student Centered Learning
-
SCL),
yaitu suatu bentuk pembelajaran yang pada intinya
menggerakkan mahasiswa untuk bertumbuh pemikiran, ketrampilan, dan sikapnya menurut kapasitasnya, dan dosen berperan sebagai fasilitator dan motivator.
Berbagai bentuk pendekatan pembelajaran SCL yang disajikan dalam buku
ini, dapat
menjadi
altematif pilihan yang disesuaikan dengan kondisi Peguruan Tirgg masing-masing.
5.
Dua buah contoh bentuk pembelajaran, ymg berbeda bidang studinya (Teknik Fisika dan Arsitektur) dan juga berbeda Peguruan Tinggi, yang diuraikan dalam Buku II memberi gambaran ide atau usaha
yang dilakukan oleh seorang/sekelompok dosen dalam rangka meningkatkan mutu pembelajarannya sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi yang bersifat kontekstual. Contoh
ini
memberi
gambaran bahwa banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mutu, sehingga contoh
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
ll tr ]s
n
I
DI PERGURUAN TINGGI
tersebut tidak dimaksudkan untuk DIJIPLAK atau bahkan mengharuskan seperti contotr, melainkan
dimaksudkan agar ide-ide baru yang kreatif dan cerdas akan muncul dari setiap Peguruan Tinggt.
TANYA]AwABsEPUTARUNITPENGEMBANGANMATERIDANPRosEsPEMBELAJAW
II. KONDISI, ARAH, SASARAN DAN STRATEGI PERUBAHAN 1.
proses pembelaiaran di Perguruan
Materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indnesia saat sekarang umumnya disusun tidak mengikuti taksonomi
Tinggi di Indonesia Pada saat ini?
dimensi pengetahuan yang akan dicapai dan dimensi proses
Bagaimana kondisi materi dan
kognitif urutan serta cara penyampaiannya. Oleh karenanya, proses pembelajaran yang banyak dipraktekkan sekarang ini sebagian besar berbentuk penyampaian secara tatap muka
(lecturing), searah. Pada
saat mengikuti kuliah
atau
mendengarkan ceramah, mahasiswa akan kesulitan untuk mengikuti atau menangkap makna esensi materi pembelajaran, sehingga kegiatannya sebatas membuat catatan
yang kebenarannya diragukan. Pola proses pembelajaran dosen aktif dengan mahasiswa pasif ini efektifitasnya rendah, dan tidak dapat menumbuhkembangkan Proses partisipasi aktif dalam pembelajaran. Keadaan ini terjadi sebagai akibat elemen-elemen terbentuknya Proses partisipasi yang berupa,
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
(i) dorongan untuk
DI PERGURUAN TINGGI
memperoleh harapan (effort), (ii)
kemampuan mengikuti proses pembelajarary dan (iii) peluang
untuk
mengungkapkan
diperolehnya
materi pembelajaran
yang
di dunia nyata/masyarakat tidak ada atau
sangat terbatas. Intensitas pembelajaran mahasiswa umurmya
meningkat (tetapi tetap tidak efektif), terjadi pada saat-saat
akhir mendekati ujian. Akibatnya mutu materi dan proses pembelajaran sangat sulit untuk diases. Dosen menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil pembelajaran dan seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu.
Perbaikan pola pembelajaran
ini
telah banyak dilakukan
dengan kombinasi lecturing, tanya-jawab, dan pemberian tugas, yang kesemuanya dilakukan berdasarkan "pengalaman
mengajar" dosen yang bersangkutan dan bersifat tial-error. Luaran proses pembelajaran tetap tidak dapat diases, serta memerlukan waktu lama pelaksanaan perbaikannya. pola pembelajaran
di
perguruan tinggi yang berlangsung saat
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
DI PERGURUAN TINGGI
cara/metoda pembelajaran.
Di
dalam materi pembelajaran
tersebut, dimensi afektif dan psikomotorik pengetahuan telah
disatukan dengan kognitif. Oleh karenanya materi dan proses pembelajaran berbasis KBK
di perguruan tinggi tidak
berbentuk Teacher-Centered Content-Oriented (TCCO),
lagi
tetapi
diganti dutgan menggunakan prinsip Student-Centered Learning
(SCL) yang diramu untuk dapat diterapkan, serasi dengan keadaan PT di Indonesra.
Selain itu, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
menyediakan banyak cara mendapatkan informasi sumber belajar. Hal
ini
memberi peluang untuk mengembangkan
metode-metode pembelajaran
baru yang secara optimal
memanfaatkan teknologi tersebut untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
4.
DI PERGURUAN TINGGI
Adakah perbedaan antara proses
Pola pembelajaran yang terpusat pada dosen seperti yang
hh
pembelaiaran yang banyak
dipraktekkan pada saat
ts
dipraktekkan saat ini dengan yang
mencapai tujuan pendidikan berbasis kompetensi., Berbagai
F
diharapkany'lebih baik?
alasan yang dapat dikemukakan antara
tan
ini sudah tidak memadai untuk lain adalah:
(i)
w
perkembangan IPTEK dan Seni yang sangat pesat dengan
n8
berbagai kemudahan untuk mengaksesnya merupakan materi
In
pembelajaran yang sulit dapat dipenuhi oleh seorang dosen,
(ii)
perubahan kompetensi kekaryaan yang berllngsung
p b
yang lebih fleksibel, (iii) kebutuhan untuk mengakomodasi
!,
demokratisasi partisipatif dalam proses pembelajaran di
tr i.
perguruan
sangat cepat memerlukan materi dan proses pembelajaran
tinggi. Oleh karena itu
pembelajaran ke depan
E
didorong menjadi berpusat pada mahasiswa (SCL) dengan
I
memfokuskan pada tercapainya kompetensi yang diharapkan.
Hal ini berarti mahasiswa harus didorong untuk memiliki motivasi dalam diri mereka sendiri, kemudian berupaya keras mencapai kompetensi yang diinginkan.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
5. Hal-hal penting apakah
yang
DI PERGURUAN TINGGI
Mengacu pada rasional
K = f(E,C,O), untuk mewujudkan
diperlukan untuk dapat
pembelajaran SCL diperlukan: (i) dosen dengan pengetahuan
mewuiudkan SCL?
(termasuk pengetahui pedagogik), kecakapan, serta kemauan
berperan sebagai fasilitator yang memadai, fasilitas pembelajaran yang memadai, struktur kelembagaan yang menjadikan PT sebagai satu kesatuan penyediaan proses pembelajaran yang terbuka bagi civitas akademika, dan lingkungan yang kondusif untuk dapat terselenggaranya SCL.
Hal ini
memerlukan komitmen pimpinan
PT
untuk
menggerakkan penerapan SCL.
6. Bagaimana
langkah-langkah
Berbagai alternatif langkah-langkah dapat ditempuh sesuai
realistik yang perlu ditempuh oleh
kondisi spesifik masing-masing perguruan tinggi, antara lain
perguruan tirggr dalam
sebagai berikut:
menerapkan SCL?
a.
Penyadaran pada seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan
di perguruan tinggi (dosen,
teknisi, mahasiswa, pimpinan) tentang makna penting dari
F TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
KBK, berikut dengan nilai tambah yang akan diperoleh
oleh pihak dosen, mahasiswa dan PT
bersangkutan
dengan proses pembelajaran SCL. b.
Meningkatkan kemampuan dosen unfuk secara bersamasama menyusun kurikulum KBK yang diimplementasikan dalam bentuk proses pembelajaran SCL.
c.
Identifikasi kesiapan peralihan dari kurikulum berbasis
(skill) ke KBK dengan perubaha4 pola pembelajaran dari TCCO ke SCL pada masing-masing content-based
perguruan tingg. d.
Perencanaan
strategi dan pembuatan
rancangan
operasional pelaksanaan KBK dengan proses pembelajaran SCL. e.
Lokakarya dan pelatihan fasilitator penyusunan KBK dan proses pembelajaran SCL
Peningkatan fasilitas pembelajaran (termasuk
di dalamnya
restrukturisasi kelembagaan bidang akademik) dan
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
pembentukan
DI PERGURUAN TINGGI
unit
pengembangan materi dan proses
pembelajaran beserta fasilitas pendukungnya (buku, perpustakaan, akses internet,
alat termasuk
softutare
pembelajaran, laboratorium, dll.) o b'
Implementasi KBK, SCL, monitoring, evaluasi, dan perencana.rn peningkatan berkelanjutan.
h.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan KBK dan SCL dalam
siklus satu tahun secara rutin dilakrrkan untuk mendapatkan cara pelaksanaan lebih baik di tahun berikutnya.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
III.KETERKAITAN ANTARA PROSES PEMBELAIARAN, KBK DAN QA
1.
Perubahan apa yang mendasar dari
Perubahan yang terjadi dari metode pembelajaran yang baru
metode pembelaiaran yang baru
dengan diterapkannya KBK adalah perubahan dari
dengan diterapkannya Kurikulum
Cmtered Content-Oriented ke Student Centered Learning.
Teacher
Berbasis Kompetensi (KBK)?
2.
Bagaimana hubungan antara KBK
Kompetensi yang ditetapkan dicapai melalui materi dan
dan proses pembelajaran
proses pembelajaran yang tertata secara benar dalam suatu
kurikulum, yang difasilitasi oleh struktur
kelembagaan
pembelajaran dan diampu oleh dosen yang kompeten.
KBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian (proses pembelajaran) berikut dengan penilaiannya yang dipergunakan agar tahapan pencapaian kompetensi lulusan terwujud.
Unit pengembangan materi dan proses pembelajaran berperan sebagai motivator, komunikator, dinamisator, dan fasilitator
TAIIYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEM,BELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
di unit-unit pelaksana kegiatan akademis (Program Studi/ pelaku pelaksanaan KBK dengan SLC-nya
]urusan/Fakultas) perguruan tingg 3.
.
Bagaimana hubungan antara KBK
PMPT atau QA merupakan upaya untuk meningkatkan mutu
dan proses pembelaiaran dengan
pendidikan tinggi secara internal, yang dilakukan oleh PT
Quality Assurance (QA)?
sendiri. Pelaksanaan PMPT telah diberlakukan sejak tahun 2003, karena merupakan salah satu sasaran program KPPT-IP
III. Untuk
mencapai
hasil terbaik yang
diinginkan,
pengembangan kurikulum KBK, serta materi dan proses
pembelajaran
maka PMPT (aA) dilanjutkan
dengan
perubahan/penyempurnaan yang disesuaikan dengan KBK dengan SCL nya.
PMPT (QA) dilakukan untuk menjaga kualitas input, materi
dan proses pembelajaran, sesuai dengan sasaran kompetensi
lulusan yang telah direncanakan dalam KBK. Mutu pendidikan tinggi ditetapkan secara bertahap, berjenjang,
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
;
berkesinambung
nt/
kepentingan dan kemampuan PT bersangkutan. Sebagai misal,
dan berkelanjutan sesuai
dengan
PMPT (QA) dapat dilaksanakan dengan cara pengeloiaan utu PT
mengikuti model Kaizen, yaitu penetapan tahapan PDCA (plan, do, check, action) mengikuti SDCA (standard, do, action) yang ditetapkan di awal PDCA.
trrn '-IP
ln, les
Fn BK
F
!i ir' I
B, i i
I I
-
check,
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
IV.PEMBELAJARAN
1. Apa yang dimaksud
dengan
pembelajaran di perguruan tinggi?
dapat diartikan sebagai kegiatan yang terprogram dalam desain FEE (facilitating, empuueing, Pembelajaran
enabling),
untuk membuat mahasiswa belaiar secara aktif, yang
menekankan pada sumber belajar. Pembelajaran merupakan
proses pengembangan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir mahasiswa, serta dapat meningkatkan dan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai
upaya meningkatkan penguasaan dan pengembangan yang baik terhadap materi perkuliahan.
2. Apa yang dimaksud
dengan
SCL adalah pembelajaran yang berpusat pada aktivitas belajar
pembelajaran yang berpusat pada
mahasiswa, bukan hanya pada aktivitas dosen mengajar.
mahasiswa (SCt)?
Situasi pembelajaran dalam SCL di antaranya bercirikan:
a.
Mahasiswa belajar
baik secara individu
maupun
berkelompok untuk membangun pengetahuan, dengan
T.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
cara mencari dan menggali sendiri informasi dan teknologi
yang dibutuhkannya secara aktif daripada sekedar menjadi rng hg,
penerima pengetahuan secara pasif.
b.
Dosen lebih berperan sebagai FEE dan guides on the sides
lng
daripada sebagai mentor
ran
mahasiswa mengakses informasi, menata
Pat
mentransfernya
Ft
permasalahan nyata sehari-hari, daripada sekedar sebagai
Far
gatekeeper of infurmation.
ng
c.
in
the center, yaitu membantu
guna menemukan solusi
dan
terhadap
Mahasiswa tidak sekedar kompeten dalam bidang ilmunya,
tetapi juga kompeten dalam belajar. Artinya, mahasiswa
tidak hanya menguasai isi mata kuliahnya tetapi mereka juga belajar tentang bagaimana belajar (learn how to learn), melalui discoaery, inquiry, dan problem solaing, dan terjadi pengembangan.
d.
Belajar menjadi kegiatan komunitas yang difasilitasi oleh dosen, yang mampu mengelola pembelajarannya meniadi
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
berorientasi pada mahasiswa. e.
Belajar lebih dimaknai sebagai belajar sepanjang hayat
(learning throughout
of life),
suatu keterampilan yang
dibutuhkan dalam dunia kerja. f.
Belajar termasuk memanfaatkan teknologi yang tersedia,
baik berfungsi sebagai sumber informasi pembelajaran maupun sebagai alat untuk memberdayakan mahasiswa dalam mencapai keterampilan utuh (intelektu4l, emosionaf dan psikomotor) yang dibutuhkan.
3. Apa perbedaan
Perbedaan antara metode pembelajaran berbasis
Teacher
pembelaiaran berbasis Teacher
Centered dan Student Centered Learning antara
adalah
Centercd dan Stuilent Centercil
sebagai berikut:
Learning?
antara metode
lain
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
Teacher Centered
yat
a
Pengetahuan ditransfer dari dosen ke mahasiswa
b
Mahasiswa menerima pengetahuan secara pasif Lebih menekankan pada penguasaan materi
trrg
ha,
tn
c
tra
d,
e
Biasanya memanfaatkan media tungqal Fungsi dosen atau pengajar sebagai pemberi
t
Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan
d
informasi utama dan evaluator secara terpisah o b
Menekankan pada jawaban yang benar saja
h
Sesuai untuk mengembangkan satu disiplin saia
I
Iklim belajar lebih individualis dan kompetitif
j
Hanya mahasiswa yang dianggap melakukan proses pembelajaran
ilmu dalam
DI PERGURUAN TINGGI
STUDENT CENTERED LEARNING Mahasiswa secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelaiarinva Mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelola pengetahuan Tidak hanya menekankan pada penguasaan materi tetapi juga dalam mengembangkan karakter mahasiswa (life-lons learnins\ Memanfaatkan banyak media (multimedia\ Fungsi dosen sebagai fasilitator dan evaluhsi dilakukan bersama dengan mahasiswa. Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan saling berkesinambungan dan terinte$asi Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan. Kesalahan dinilai dapat menjadi salah satu sumber belajar. Sesuai untuk pengembangan ilmu dengan cara pendekatan interdisipliner Iklim yang dikembangkan lebih bersifat kolqboratif, suportif dan kooperatif Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam mengembangkan pengetahuary konsep dan keterampilan.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
$ tr
k
Perkuliahan merupakan bagian terbesar dalam proses pembelajaran
I
Penekanan pada tuntasnya materi
f
Mahasiswa dapat belajar tidak hanya dari perkuliahan saja tetapi dapat menggunakan berbasai cara dan keeiatan Penekanan pada pencapaian kompetensi peserta didik dan bukan tuntasnya materi. Penekanan pada bagaimana cara mahasiswa dapat belajar dengan menggunakan berbagai bahan pelajarary metode interdisipliner, penekanan padaproblem based learning dan skill
I
it-
i
m
I ili
DI PERGURUAN TINGGI
pembelaiaran Penekanan pada bagaimana cara dosen melakukan pembelajaran
I
il
comoetencu.
I
i
l
4.
Mengapa pendekatan pembelajaran
SCL diperlukan dengan alasan sebagai berikut:
SCL diperlukan?
a. Karena
konsekuensi penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (lihat buku Tanya Jawab Seputar KBK untuk
Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh DIKTI) proses I
I
,,,
I
I I
l
t
pembelajaran yang sesuai dengan
b. Untuk
SCL. l
mengantisipasi dan mengakomodasi perubahan
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
dalam bidang sosial, politik, ekonomi, teknologi dan lingkungary yang menyebabkan informasi dalam buku teks dan artikel-artikel yang ditulis lebih cepat kadaluarsa.
c. Di
masa mendatang, dunia kerja membutuhkan tenaga
kerja yang berpendidikan baik, yang mampu bekerja sama
dalam tim, memiliki kemampuan memecahkan masalah secara efektif, mampu memproses dan memanfaatkan informasi, serta mampu memanfaatkan teknologi secara
efektif dalam pasar global, dalam rangka meningkatkan produktivitas. Oleh sebab itu, proses pembelajaran harus
difokuskan pada pemberdayaan dan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam berbagai aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Mahasiswa sebagai subyek pembelajaran/ yang perlu diarahkan untuk belajar
secara aktif
membangun pengetahuan keterampilannya dengan cara bekerjasama berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
dan dan
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
5. Hal-hal
apa saia yang
mendukung
pelaksanaan pendekatan
Hal-hal yang mendukung
:
a. rumusan SCL jelas, mengikuti
pembelaiaran SCL yang efektif?
matriks dimensi
pengetahuan dan dimensi proses pembelajaran sehingga mudah dimengerti dan mengakses hasilnya; b.
pembelajaran responsif terhadap cara belajar, minat, dan motivasi mahasiswa;
c.
penumbuhan sifat sosial dan berkehidupan masyarakat;
d,
pembelajaran bersifat kontekstual
e.
pembelajaran yang menyenangkan
L
pemberian umpan balik yang bermakna dan tepat waktu bagi mahasiswa.
6. Dalam
SCL, aspek-aspek apa yang perlu
perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dinamis, dialogis dan efektif pada
diperhatikan agar pembelajaran
pendekatan pembelajaran SCL adalah:
meniadi aktif, kreatif, dinamis,
a.
pendekatan pembelaiaran
Aspek-aspek yang
Memahami tuiuan dan fungsi belajar,
di mana seorang
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
dialogis dan efektif?
DI PERGURUAN TINGGI
dosen perlu memahami konsep-konsep mendasar dan cara
belajar sesuai dengan pengalaman mahasiswa
serta
memusatkan pembelajaran pada mahasiswa.
b.
Mengenal mahasiswa sebagai individu beserta perbedaan kemampuannya, untuk menentukan berbagai metode dan strategi untuk mendorong kreativitas.
c.
Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang serta memanfaatkan organisasi kelas agar mahasiswa dapat
saling membantu dalam melakukan tugas belajar tertentu.
d.
Mengembangkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis dan pemecahan masalah
e.
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar serta memberikan muatan nilai, etika, estetika, dan logika.
f.
Memberikan umpan balik yang baik untuk mendorong kegiatan belajar.
g.
Menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
7. Metode
pembelaiaran apa saja yang
DI PERGURUAN TINGGI
Terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL, di
dapat diklasifikasikan sebagai
antaranya adalah:
pendekatan pembelaiaran SCL?
a.
Small Group Discussion
b.
Role-Play
c.
Case Study
d.
Discoaery Learning (DL)
e.
S
f.
Coop er atiae
o b'
Collabor atiae Learning (CbL)
h.
Contextual lnstruction (CI)
i.
Project Based Learning (PjBL)
i.
Problun Based Learning and lnquiry @BL)
8. Apa yang dimaksud dengan Group Discussion?
Small
I
Simulation
elf-D ir e cte d Le amin
g
(SD L)
Learning (CL)
Diskusi adalah salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan bagian dari banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti CL,CbL, PBL, dan lain-lain.
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
DI PERGURUAN TINGGI
Mahasiswa peserta kuliah diminta membuat kelompok kecil (5 sampai L0 orang) untuk mendiskusikan bahan yang diberikan
oleh dosen atau bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut. Dengan aktivitas kelompok kecil, mahasiswa akan belajar:
a. b. c. d. e. t.
Menjadi pendengar yang baik Bekerjasama untuk tugas bersama
Memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif Menghormati perbedaan pendapat Mendukung pendapat dengan bukti
Menghargai sudut pandang yang bervariasi (gender, budaya, dan lain-lain)
[r au" !, !
i
v*e
Aktivitas diskusi kelompok kecil dapat berupa: a. Membangkitkan ide
b. c. d.
Menyimpulkan poin penting Mengases tingkat skill dan pengetahuan
Mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
e. f. g. h. i. j. 9.
DI PERGURUAN TINGGI
Menelaah latihary quiz, tagas menulis Memproses outcome pembelajaran pada akhir kelas
Memberi komentar tentang jalannya kelas Membandingkan teori, isu, dan interpretasi Menyelesaikanmasalah Brainstroming
Apa yang dimaksud dengan
Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip
simulasi dalam pendekatan
dengan sesungguhnya ke dalam kelas. Misalnya untuk mata
pembelaiaran SCL?
kuliah aplikasi instrumentasi, mahasiswa diminta membuat perusahaan fiktif yang bergerak di bidang aplikasi instrumentasi, kemudian perusahaan tersebut diminta melakukan hal yang sebagaimana dilakukan oleh perusahaan sesungguhnya dalam memberikan jasa kepada kliennya, misalnya melakukan proses bidding, dan sebagainya. Simulasi dapat berbentuk:
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN
Permainan per€rn (role playing). Dalam contoh di atas, setiap
mahasiswa dapat diberi peran rnasing-masing, misalnya sebagai direktur, mgineer, bagian pemasaran dan lain-lain b.
Simulation exercices and simulation games
c.
Model komputer
Simulasi dapat mengubah cara pandang (mindpet) mahasiswa, dengan jalan:
a.
Mempraktekkan kemampuan umum (misal komunikasi verbal & nonverbal)
b. c. d.
Mempraktekkan kemampuan khusus Mempraktekkan kemampuan tim
Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-soloing)
e. t.
Menggunakan kemampuan sintesis Mengembangkan kemampuan empati
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
10. Apa yang
Dis coa ery
DI PERGURUAN TINGGI
dimaksud dengan
DL adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan
arning (DL) ?
informasi yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun
L
e
yang dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk
membangun
pengetahuan dengan cara belajar mandiri. 11. Apa yang
Dire cteil
L
dimaksud dengan Sefe
arning (SDL) ?
SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri. Dalam hal ini, perenc€rnaern, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pengalaman belajar yang
telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan. Sementara dosen hanya bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan" dan konfirmasi
terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.
Metode belajar
ini
bermanfaat untuk menyadarkan dan
memberdayakan mahasiswa,
bahwa belajar
adalah
tanggungjawab mereka sendiri. Dengan kata lain, individu mahasiswa didorong untuk bertanggungjawab terhadap semua
r---
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI
PERGURTJAN
TINGGI
fikiran dan tindakan yang dilakukannya. Metode pembelajaran SDL dapat diterapkan apabila asumsi berikut sudah terpenuhi. Sebagai orang dewasa, kemampuan mahasiswa semestinya bergeser dari orang yang tergantung pada orang lain menjadi
individu yang mampu belajar mandiri.
a.
Pengalaman merupakan sumber belajar
yang
sangat
berrnanfaat
b.
Kesiapan belajar merupakan tahap
awal
menjadi
pembelajar mandiri.
c.
Orang dewasa lebih tertarik belajar dari permasalahan daripada dari isi matakuliah
d.
Pengakuan, penghargaan, dan dukungan terhadap proses
belajar orang dewasa perlu diciptakan dalam lingkungan
belajar. Dalam
hal ini, dosen dan
mahasiswa harus
memiliki semangat yang saling melengkapi
dalam
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PETIGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
melakukan pencarian pengetahuan
12. Lpayang dimaksud dengan Co op
erutia e L earning (CLI?
CL adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh
dosen untuk memecahkan suatu masalah/kasus mengerjakan suatu tugas. Kelompok
ini
atau
terdiri atas beberapa
orang mahasiswa, yar.g memiliki kemampuan akademik yang beragam.
Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan ftelompok,
materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi serta produk
akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan dan dikontrol oleh dosen. Mahasiswa dalam hal ini hanya mengikuti prosedur diskusi yang dirancang oleh dosen. Pada dasarnya CL seperti ini merupakan perpaduan antara teachercentered dan sfudutt-centered learning.
CL bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan mengasah:
r'
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
leh
a.
kebiasaan belajar aktif pada
b.
rasa tanggungjawab
c.
kemampuan
tau
diri
DI PERGURUAN TINGGI
mahasiswa
.
individu dan kelompok mahasiswa
dan keterampilan
bekerjasama antar
mahasiswa
tPa
d.
keterampilan sosial mahasiswa.
trrg
i
bk" I
Fk h^ i
I
FF
F bi
h"r
lil
Apa yang dimaksud dengan C ollab
orutio e L e arning (Cbt)?
CbL adalah metode belajar yang menitikberatkan
kerjasama antar mahasiswa yang didasarkan pada konsensus
yang dibangun sendiri oleh anggota
kelompok.
Masalah/tugas/kasus memang berasal dari dosen dan bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok
yang didasarkan
pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan
tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana
hasil diskusi/kerja kelompok ingin dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui konsensus bersama antar
i
t
pada
anggota kelompok.
TANYA JAWAB SEPUTAR UruN PENGEMB
1.4.
Apa yang dimaksud dengan C ontextual
lnslntction (Cll?
CI adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi
matakuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan seharihari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau manajerial, uttreprmeur, mauPun inaestor. sebagai contoh, apabila kompetensi yang dituntut matakuliah
adalah mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi
ini dibahas dalam
kelas, iuga diberikan contoh, dan mendiskusikannya' Mahasiswa juga diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di pusat-pusat perdagangan untuk mengamati secara langsung Proses transaksi jual beli tersebut, atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli, misalnya' Pada saat itu, mahasiswa dapat melakukan pengamatan langsung, mengkaiinya dengan berbagai teori
*/
r
I
I
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
t I
rr
DI PERGURUAN TINGGI
yang ada, sampai ia dapat menganalis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya proses transaksi jual beli. Hasil
lst
ft""
dan kajiannya ini selanjutnya di dalam kelas, untuk dibahas dan
keterlibatan, pengamatan
b*
tr
dipresentasikan
menampung saran dan masukan lain dari seluruh anggota
latau
kelas.
l I
Pada intinya dengan CI, dosen dan mahasiswa memanfaatkan
i't*
pengetahuan secara bersama-sama,
I*t
untuk
mencapai
ln,,.
kompetensi yang dituntut oleh matakuliah, serta memberikan
[am
kesempatan
Ltu
['" I
rrSal
dalam
pembelajaran untuk belajar satu sama lain.
trya.
h""
pada semua orang yang terlibat
15.
Apa yang dimaksud dengan Project-
PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan
Based Learning (PjBL)?
mahasiswa dalam belajar pengetahuan
dan
keterampilan
melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang
dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik
dan
kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan
TAT{YTJAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJAMN DI PERGURUAN TINGGI
sangat hati-hati. 15. Apa yang
dimaksud dengan
PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah
dan
Pr ohlem-B as eil L earning/Inquiry
mahasiswa harus melakukan pencarian/penggalian inJormasi
(PBrfl)?
(inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Pada umumnya, terdapat empat langkah yang perlu dilakukan
mahasiswa dalam PBL/I, yaitu:
a. Menerima masalah yang relevan dengan
salah
satu/beberapa kompetensi yang dituntut matakuliah, dari dosennya.
b.
Melakukan pencarian data dan informasi yang relevan untuk memecahkan masalah
c. d. 17. Apa peran dosen dalam SCL?
Menata data dan mengaitkan data dengan masalah Menganalis strategi pemecahan masalah
Dosen masih memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan SCL, yaitu:
'!lTANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGG]
a.
Bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran
b.
Mengkaji kompetensi matakuliah yang perlu dikuasai mahasiswa di akhir pembelajaran
c.
Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran yang
dapat menyediakan beragam pengalaman belajar yang diperlukan mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang dituntut matakuliah. d.
Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan memprosesnya untuk dimanfaatkan dalam memecahkan permasalahan hidup
e.
sehari-hari.
:
Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar mahasiswa yang relevan dengan kompetensi yang akan diukur.
lE. Bagaiman peran mahasiswa dalam pendekatan pembelaiaran SCL?
Peran mahasiswa dalam pendekatan pembelajaran SCL adalah:
a.
Mengkaji kompetensi matakuliah yang dipaparkan dosen
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
b. c.
DI PERGURUAN TINGGI
Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen
Membuat rencana pembelajaran untuk matakuliah yang diikutinya
d.
Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis, diskusi, dan terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting lagi terlibat dalam kegiatan berfikir tingkat tinggi, seperti analisis, sintesis dan evaluasi), baik secara
19. Apa yang
perlu dilakukan institusi
pendidikan tinggt agar dapat
individu maupun berkelompok.
Institusi juga memiliki peran dalam implementasi SCL, yaitu:
a.
Mengkaji kurikulum, program pembelajaran dan sistem
mengimplementasikan SCL secara
penilaian hasil belajar yang mengacu pada SCL
efektif dan efisien?
Membuat kebijakan tentang sosialisasi dan penerapan SCL di institusinya
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk terlaksananya SCL dengan menciptakan networking dengan
T j
TANYA JAWAA SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
dunia kerja, lembaga-lembaga masyarakat, atau instansi lain yang terkait.
d.
Membenahi pola pikir (mindset) para dosen dan pengelola
program pendldikan pada umumnya tentang pentingnya mengubah paradigma mengajar yang berorientasi pada dosen semata kepada pola pembelajaran yang berorientasi
pada mahasiswa, yang dicirikan dengan adanya interaksi yang positip dan konstruktif antara dosen dan mahasiswa dalam membangun pengetahuan.
:
tr I pm I
e.
para dosen dalam menerapkan SCL dalam
I
proses
pembelajaran.
I
FCL
Melatih dan memberikan dukungan yant penuh kepada
t. Memanfaatkan perencanaan pembelajaran
yang
I
berorientasi SCL, yang dikembangkan para dosery dalam
I
luk
pengadaan sarana dan prasarana pendukung
:
h"
pembelajaran.
g.
Menciptakan sistem yang memungkinkan dosen dan
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
seluruh ciaitas academica dapat berkomunikasi
dan
berkoordinasi serta akses terhadap IT.
20. Mengapa dalam pencapaian
tuiuan
Sebuah perencanaan pembelajaran merupakan strategi untuk
pembelaiaran diperlukan adanya
mencapai tujuan sehingga dengan adanya perencanaan ini
perencanaan pembelaiaran?
maka peluang untuk pencapaian keberhasilan dapat diprediksi
dengan baik. Perencanaan
tf
ini juga perlu untuk diketahui
mahasiswa agar mempermudah dalam mempersiapkan diri
untuk mengikuti proses pembelajaran dan
pencapaian
I
i
kompetensi bagi dirinya sendiri.
Perencanaan pembelajaran merupakan
suatu
program
bagaimana mengajarkan materi yang sudah dirumuskan dalam ;
kurikulum khususnya Garis Besar Program
Pembelajaran
(GBPP) atau Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran
Semester (RPKPS). i
l
i i
L.
Di
samping
itu, dalam
perencanaan
pembelajaran berisi proses penyusunan materi pelaiaran,
t
&
:l
{
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
DI PERGURUAN TIi{GGI
penggunaan media pengajaran, penggunaan atau metode pengajaran, monitoring dan evaluasi dalam suatu alokasi
waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
bk
t.. fitr
ti. rh
ZL Bagaimana menyusun rencana
Kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang mengacu pada
pemyataan yang mencakup:
KBK?
a.
I
b.
h b
t t
akhir pembelajaran yang akan dicapai oleh
didik
Skenario pembelajaran: alternatif kegiatan yang dapat mencapai kompetensi antara atau kompetensi penyusun
:
h
membuat
ditempuh oleh peserta didik tahap demi tahap dalam
i
lF
Kemampuan peserta
I
ht
yang dilakukan setidaknya
kompetensi
akhir disertai dengan tugas
terstruktur,
monitorin g dan evaluasi.
c. Indikator
keberhasilan pembelajaran/Kriteria penilaian
keberhasilan atau tahapan keberhasilan
d.
Cara penilaian antara lain penilaian proses dan kinerja.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATER,I DAN PROSES PEMBELAJARAN
e. Lingkup materi
DI PERGURUAN TINGGI
(dapat diakses dari berbagai sumber
belajar)
22. Bagaimana sistem
penilaian hasil
pembelaiaran dalam pola KBK?
t.
Media pembelajaran
B.
Rencana wakfu
Sistem penilaian hasil pembelajaran dapat dilakukan antara lain dengan:
a.
Mengukur semua aspek pembelajaran meliputi proses, kinerja dan produk dengan tekanan pada kemampuan mendemonstrasikan kompetensi yang diharapkan
b.
Melaksanakan penilaian selama
dan sesudah
proses
pembelajaran berlangsung
c.
Menggunakan berbagai cara
berbagai
sumber
d.
Menjadikan tes hanya sebagai salah satu alat pengumpul data penilaian
I I
I
t--
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
e.
DI PERGURUAN TINGGI
Menilai tugas-tugas yang diberikan yang menekankan pada pemahaman dan penguasaan pengetahuan dan keahlian mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
f. Menilai keterlibatan dan kontribusi
mahasiswa dalam
diskusi kelompok, kemampuan mahasiswa dalam memprentasikan hasil diskusi kelompok, isi laporan diskusi kelompok diukur dengan alat ukur kategori non-
tes, seperti daftar checklist, performance appraisal, skala (Likert, Gussman, dan lain-lain), participation list, portofolio, dan sebagainya.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
DI PERGURUAN TINGGI
V. CARABERUBAH
1. i
Mulai darimanakah perubahan dari
Perubahan dapat dimulai dengan pengubahan paradigma
pembelaiaran yang bersifat teacher
para dosen tentang belajar, mengajar, dan pengetahuan.
centered ke SCL dapat dilakukan?
Paradigma atau model atau cara memandang sesuafu sangat
berpengaruh terhadap tindakan yang akan dikerjakan.
Apabila seorang dosen memandang mengajar
adalah
memindahkan pengetahuan kepada mahasiswa, maka dengan menyampaikan dan menerangkan materi ajar dalam kuliah di
depan kelas seperti apa yang dipunyainya
dan
direncanakannya, akan dianggap cukup memadai. Tetapi,
apabila dosen memandang mengajar adalah membantu mahasiswa membentuk pengetahuan (sebagai fasilitator), maka tidak cukup berupa penyampaian materi ajar saja, tetapi
seharusnya dosen akan merancang pembelajaran agar mahasiswa aktif mengkonstruksi pengetahuan, menunjukkan I I
i
I I
t t
*,
hasil belajarnya dengan menyampaikan pemikirannya, dan
il
.t
n
PERGURUAN TINGGI
mendapat kesempatan untuk mengevaluasinya
atau
dievaluasi.
P F Fh
F F ll
p b L t-
t i
F tr
Pengetahuan banyak dianggap sebagai sesuatu yang sudah jadi yang tinggal dipindahkan (transfer) ke tempat lairy yaitu
kepada mahasiswa. Tetapi ada pendapat lain yang memandang pengetahuan adalah suatu bentukan atau konstruksi orang yang sedang belajar. Ini berarti belajar adalah juga sebuah proses mengkonstruksi, sebuah kegiatan
aktif, proses transformasi, bukan proses menerima pengetahuan.
Dengan pandangan seperti di atas, seyogyanya pembelajaran
dirancang dengan berbagai model yang memungkinkan mahasiswa mampu melakukan proses transformasi tersebu! membentuk kemampuannya. Sehingga perubahan paradigma
inilah yang pertama harus dilakukan, agil
tindakan
perubahan yang mengikutinya akan mengarah pada pola KBK
yang dimaksud. Tetapi perlu diingat bahwa kurikulum bukan
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
hanya dokumen pembelajaran suatu program studi, tetapi juga sebuah kegiatan pembelajaran yang nyata dan terencana, sehingga perubahan kurikulum pada dasarnya bukan hanya
pemikiran yang berubah melainkan lebih pada perubahan sikap dan perilaku dalam pembelajaran. 2.
Nilai akademik hpakah yang
Memang dalam setiap perubahan (dalam hal ini perubahan ke
mendorong perlunya perubahan
arah penerapan KBK) seharusnyalah didasarkan pada nilai-
tersebut?
nilai akademik, yaitu antara lain: Perguruan tinggi harus memberi pelayanan yang terbaik agar mahasiswa dapat meningkatkan kualitas dirinya. b.
Dosen dengan ketulusan hatinya menjadi inspirator utama dan fasilitator dalam proses peningkatan kualitas lulusan.
c.
Mahasiswa adalah subyek pembelajaran dan modal pembangunan bangsa untuk masa yang akan datang, sehingga usaha peningkatan mutu merupakan artikulasi harkat manusia.
l"-*
'TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
DI PERGURUAN TINGGI
rF t
d. Belajar adalah proses sepanjang hayat,
D
e.
sehingga
perubahan terus menerus ke arah yang lebih baik dan lebih bernilai seharusnya dilakukan.
j
Kampus adalah tempat belajar membangun pengertian,
belajar melakukan kegiatan terstruktur, belajar untuk berkembang menjadi dirinya, dan belajar hidup bersama, tempat hidup berbudaya.
Slrategi bagaimanakah yang dapat
diialankan dalam pengubahan
Agar mencapai sasaran yang dikehendaki, maka dalam melakukan perubahan ini dapat digunakan beberapa strategt,
tersebut?
di antaranya adalah:
a.
Mulai dengan perubahan diri, yaitu dengan mensponsori pembentukan kelompok kreator, yang menghasilkan ide_
ide pembelajaran baru yang berdasarkan paradigma pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (learner), selain itu kelompok
ini juga berperan sebagai inspirator,
dan sebagai motivator atau pelopor perubahan (agent of
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
t
change).
b.
Menjadikan kegiatan perubahan sebagai
gerakan
peningkatan kualitas, dengan memberdayakan sarana dan
sumber daya yang tersedia sambil berusaha memenuhi persyaratan minimum untuk perubahan. c.
Menguji coba ide pembaharuan, memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan ide secara terus menerus, dan menyebarluaskan ke lingkunga4 internal,
sambil membentuk jaringan informasi
pembelajaran
(forum komunikasi pembelajaran) antar perguruan tingg.
h.*
F
YLPRAKTEK BArK (GOOD PRACTTCESI
f--
t
Sebuah Pembelajaran Matakuliah yang Bersifat Teoritis (Studi kasus di jurusan Arsitektur pada salah satu universitas di Indonesia)
L
Pengantar.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBEUJABAN
laa"
r-
It* [", F""
b
DI PERGURUAN TINGGI
Perkuliahan atau pembelajaran yang sering dilakukan adalah bentuk ceramah yang diselingi dengan tanya jawab' Berbagai pernyataan menunjukkan ketidakpuasan terhadap bentuk pembelajaran ini. Misalnya, sulit mengajak mahasiswa bertanya apalagi diskusi, perkuliahan yang membosankan dan berlangsung sepanjang semester, hingga sampai pada pernyataan betapa sulitnya mahasiswa diajak mau belajar. Apabila pernyataan ini demikian faktanya, maka apakah tidak mungkin dosen dapat bertanya pada dirinya sendiri; apa yang harus atau sudah ia perbuat agar situasinya menjadi lebih baik?
Yang belajar adalah mahasiswa demikian juga yang memutuskan akan menjadi apa mereka kelak. Bagaimana mahasiswa tersebut mempelajari materi kuliah (cara belajar) jrga sangat personal sifatnya. Apakah kita pernah mencoba mengetahui atau memahami situasi mereka yang sebenarnya, atau
mungkinkah kita bisa mengetahui hal-hal yang dapat mendorong mereka dan memang diharapkan oleh mereka agar belajar/kuliah lebih menyenangkan dan belajar bukanlah suatu kegiatan penumpukan beban?
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
Uraian berikut adalah sebuah usaha yang diharapkan dapat memperbaiki situasi
atas, dan
*,; -
pengalaman ini telah diterapkan secara intensif pada dua tahun terakhir.
2.
Sebuahpertanyaan. Pada saat kuliah pertama, dilontarkan sebuah pertanyaan yang harus dijawab secara
n
t t
setiap mahasiswa (peserta) pada secarik kertas yang telah disediakan. Pertanyaannya
:
Apa yang saudara benci dalam perkuliahan dan apa usulan dan harapan saudara
il
terhadap perkuliahan ini?
f,
]awaban yang tertulis di bawah ini disarikan dari + 60% peserta.
d
Yang tidak disenangi adalah:
I
a. b. c. d. e. f. g.
N
Kuliah yang monoton dan membosankan UTS/UAS yang berupa ujian tulis Penyajian yang tidak dihargai oleh teman sekelas Dosen merokok di dalam kelas Tugas yang dikerjakan sungguh-sungguh, tapi nilai kurang memuaskan
Kuliah yang mengharuskan menghafal Dosenkiller
,ii
, iii
t-
')l
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
h. i. j. k.
Dosen yang kurang variatif dalam mengajar
Tugas dikumpulkan tepat waktu tapi nilai tidak kunjung diperlihatkan
Kuliah ditiadakan tanpa ada pemberitahuan Tugas dikembalikan tanpa komentar, sehingga mahasiswa mengulangi kesalahan yang sama
Usulan mahasiswa:
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
DI PERGURUAN TINGGI
Kuliah dengan membahas studi kasus, Pengembalian tugas dengan komentar tertulis. Tugas kelompok tapi tiap anggota punya tanggung jawab sendiri. Dosen juga menilai usaha mahasiswa, bukan hanya hasil akhir. Sebelum UAS, nilai-nilai diberitahukan. Dosen mengajar dengan harapan mahasiswa dapat memahami mata kuliahnya.
Pembuatan porto folio sebagai hasil belajar. Dosen sebaiknya memperhatikan mahasiswa agar bisa lebih semangat. Bila ada tugas besar tidak perlu ada ujian lagi. Mengajar dalam Bahasa Inggris agar lebih menantang. Transparansi nilai.
Kuliah singkat padat dan jelas.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
3.
DI PERGURUAN TINGGI
Perencanaan Pembelajaran
Langkah-langkah berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum masa perkuliahan dimulai, yaitu:
a. b. c.
Menyajikan rumusuu:r kompetensi yang akan dicapai. Menyusun materi ajar berdasarkan sistem keilmuan atau skema proses keilmuan Menyusun jadwal sesuai pokok bahasan dan sub pokok bahasary termasuk rencana presentasi, pengumpulan tugas.
d. e. f.
Memilih sub pokok bahasan
/
topik yang dijadikan tugas.
Membuat diskripsi tugas dan presentasi maupun ujiari secara tajam agar kompetensi tercapai. Pembelajaran sistem penilaian belajar dan aturan main serta etika akademik yang diterapkan.
(a) Rumusan Kompetensi
. . . .
Kemampuan menyusun pemikiran dan berpendapat. Kemampuan menunjukkan/mempresentasikan hasil belajar. Kemampu€u:r mencari contoh penerapan suafu
prinsip/teori desain.
Kemampuan menyampaikan pemikiran secara visual dan oral.
(b) Susunan materi pembelajaran (lihat gambar pada halaman 61)
"F
r-
TAflYA JAWAB SEruTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
I
I
F.." r
I
I I
[o,i, i
Perkuliahan ffin-u ke
Kegiatan Pembelaiaran
Pokok bahasan/sub pokok bahasan
I
Penjelasan umum dan angket
Materi satu semester dan aturan main
2
Perkuliahan (Pokok bahasan I)
Sub pokok bahasan 1
3
Perkuliahan
Sub pokok bahasan 2
4
Perkuliahan (penjelasan ulang tugas I)
Sub pokok bahasan 3
5
Presentasi tugas oleh Mahasiswa
6
Presentasi tugas oleh Mahasiswa
7
Presentasi tugas oleh Mahasiswa
8
Presentasi tugas oleh Mahasiswa
9
Perkuliahan dan diskusi
Pokok bahasan II
10
Perkuliahan dan diskusi
Pokok bahasan
11
Perkuliahan dan diskusi
Pokok bahasan [V
12
Presentasi dan diskusi oleh mahasiswa
Tugas I
13
Presentasi dan diskusi oleh mahasiswa
Tugas
1,4
Perkuliahan
Reaiaa sub pokok bahasan
15
Perkuliahan
Reoiew sub pokok bahasan
16
Rniant dan evaluasi
Menyeluruh
III
II
TAI{YA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
(d) Diskripsi Tugas Tugas satu : Dikerjakan secara kelompok 3 orang yaitu dengan mencari obyek arsitektur dengan periode waktu dibangun yang berbeda-beda minimal 2 obyek periode lama dan 2 obyek periode baru. Dari obyek itu dicari aspek aspek yang merupakan penerapan suatu prinsip desain. Bobot nilai tugas ini 30 persen. Tugas dua:
Dikerjakan oleh peserta secara individu, yaitu mencari suatu prinsip atau teori tentang kualitas obyek arsitektur kemudian mencari 2 contoh kasus obyek arsitektur untuk dianalisis berdasarkan teori tadi. Bobot tugas ini 30 persen.
b
I
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAII TIXGI
Susunan Materi Pembelajaran asas-asas/
I
teknik
f"* Fto,
F
STUDI (analisis) OBYEK STUDI (analisis) LINGKUNGAN
t"
Bahasa -visual
,Ooa
fo*rr'^r."@il!J*,,*M w t' ' *,'J"Ha^-
fr"di MINGGU 1
SU8 POKOK BAHASAN
POKOK BAHASAN Pedoman
Komp€tensi yang di€pai Lingkup materi belaiar Aturan kuliah, tugas, uiian, Penilaian
Ruang
Kualitas ruang Teknik mengubah ruang
Bentuk & M6sa
Sifat
dasr
massa-bentuk
cara men€ri ide bentuk & menggubah bentuk Bentuk indah. simbolis Tatanan
Pola dan karakter tatanan
A6itektur & Lingkungan
Analisis lahanJahan lingkungan Ran€ngen tanggap lingkungan
Konsep Ran€ngan
Pengeden &
Site plan sebagai komposisi
€E
menyusun
Tipe konsp Kriteria Ran€ngan
Konteks mn€ngan aFiteKur AEiteKur yang berkualitas Komunikasi aFitektur
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
Presentasi fugas
DI PERGURUAN TINGGI
:
Mengunakan transparan (OHT) disajikan didepan kelas oleh kelompok atau individu dan langsung
didiskusikary dikoreksi, diberi saran perbaikan dan diberi catatan untuk langsung diperbaiki serta dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan. (e)
Diskripsi Ujian Ujian (UAS) terdiri dari 3 soal. Satu soal dibuat oleh mahasiswa sendiri dengan topik yang dipilih atau pokok bahasan tertentu yang ingin dia pelajari dengan baik dan ditulis fawabannya) dalam bentuk paper minimal3 halaman dan maksimal5 halaman, termasuk contoh gambamya Soal kedua dan ketiga dibuat sendiri oleh mahasiswa dirumah dan dikeriakan
di kelas
saat uiian
dengan sistim close book. Hanya boleh membawa potongan gambar obyek arsitektur dalam ukuran kecil yang akan dibahas. Pokok bahasan soal kedua dan ketiga ini harus berbeda dengan soal nomor satu.
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBEI.A'ARAT{ OT PERGT'RUAX
kat kesulitan dan standard nilai uiian dirumuskan sebagai berikut:
(0
Bila pertanyaan berbunyi
. . . .
Nilai
:
Sebutkan/ tuliskan/berikan definisi tentang Terangkan/ielaskan/uraikan ]elaskan danberi contoh peneraPan Jelaskan dan bandingkan 2 prinsip dengan memberi contoh (bila menyebut teorinya atau men
D C B .
A A+
Bobot nilai ujian 40 Persen.
Dalam pelaksanaan ujian ini, sebelum pekerjaan ujian dikumpulkary mahasiswa diminta menuliskan sendiri nilai yang sesuai dengan usahanya (cara ini dilakukan untuk membangun kepercayaan diri dan kejujuran akademik pada mahasiswa ). 4.
Evaluasi Dalam pelaksanaan bentuk pembelajaran ini terdapat kelemahan dan kelebiharmya.
Kelebihaq/keuntungan
a.
:
Mahasiswa dapat memilih sendiri obyek yang paling menarik hatinya (dalam tugas).
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
b.
DI PERGURUAN TINGGI
Mahasiswa dapat menuliskan/mengutarakan pemikirannya menurut tingkat kedalamannya dan dengan bahasanya sendiri. Bahkan sering hasil telaahnya melampaui batas materi yang dibahas oleh mata kuliah ini.
c.
Mahasiswa dapat melatih menyampaikan pikirannya secEua visual maupun oral (presentasi)
d.
Dosen dapat langsung mengetahui seberapa jauh/seberapa benar mahasiswa mempelajari suatu
materi ajar. Bila komentar dan koreksi langsung diberikan mahasiswa maka
sebelum
dikumpulkan mahasiswa tersebut dapat memperbaikinya (penilaian proses).
e.
Tidak ada soal ujian yang tidak terjawab karena soal dibuat oleh mereka sendiri.
Kendalq/kekurangannya
a.
:
Dosen memerlukan lebih banyak waktu untuk mengoreksi berbagai macam pemikiran dan memerlukan ketajaman dalam menilai.
b.
Mahasiswa sering sibuk terhadap tugasnya sendiri sehingga kurang perhatian terhadap materi yang disajikan atau sedang dibahas oleh rekan lainnya.
c.
Penilaian tidak bisa menggunakan standar baku.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TII{GGI
Catatan:
Dengan melihat hasil pelaksanaan dan hasil kerja mahasiswa, maka pola pembelajaran memerlukan perbaikan pada beberapa hal:
ini masih
a. Perlunya batas-batas tugas. b. Perlunya petunjuk tambahan tentang cara penulisan makalah /tagas. c. Perlunya petunjuk strategi belajar bagi mahasiswa. d. Perlunya ketekunan dan konsistensi semangat dari dosen.
/
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
B.
DI PERGURUAN TINGGI
Contoh Perencanaan Pembelaiaran dengan Mengaktifkan Mahasiswa (Studi kasus di |urusan Teknik Fisika pada salah satu universitas di Indonesia)
Latar Belakang
a.
5.
Pentingnya meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam melakukan pembelajaran sehingga mempermudah dan mempercepat mereka dalam mencapai kompetensi yang direncanakan.
b.
Mengacu sebuah peribahasa yang sangat terkenal dalam bidang pendidikan:
o o o
TeIl me and I will forget Show me and I
will remember
lnooloe me and I will understand
Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)
1. Nama Matakuliah : Pengolahan Citra 2. Kode/SKS : TKF3519/2 sks 3. Semester :Pilihan semester genap 4. Tujuan pembelajaran (kompetensi hnrdskill): Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan:
a.
Mampu memahami berbagai teknik dasar pengolahan citra
6.
ERGURUAN TINGGI
b. c'
Mampu membuat perangkat lunak untuk pengolahan citra Mampu menerapkan teknik pengolahan citra pada persoalan nyata Outcome pembelajaran (tambahan kompetensi softskill): setelah memenuhi tujuan pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa diharapkan:
a'
Mampu mempelajari dan mengembangkan sendiri (self-Iearn)berbagai teknik pengolahan citra yang meruPakan variasi dan bersifat lanjut yang tidak dibahas dalam kuliah ini b' Mampu melakukan analisis terhadap persoalan nyata dan merekomendasi penyelesaian dengan tepat, khususnya yang berhubungan dengan pengorahan citra c' Memiliki kemampuan untuk bekerja secara tim, berdiskusi, dan berkreativitas tinggi fumlah jam: Kegiatan di dalam kelas (2 SKS x 16 minggu):
a. Kuliah & diskusi kelompok = 20 jam b. Demoprogrampengolahancitra = 4jam c. Seminar&presentasikelompok = 6jam d. Ujianmidterm = 2jam total =32 jam
(10 pertemuan)
( 2pertemuan) ( 3pertemuan) (lpertemuan) (16 pertemuan)
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
Yang dimaksud dengan jam di sini adalah jam pelajaran (50 menit) sesuai dengan definisi SKS. Selain
ifu, karena
l
SKS mengandung kegiatan
untuk tugas mandiri yang terencana, maka direncanakan
pula kegiatan berikut: Tugas terencana di luar kelas (2 SKS x 16 minggu): a. Praktek
di Lab Komputasi
b. Tugas kelompok c.
=
Studi marrdtri/brozlslng
Internef =
(7 modul)
l2jarrr 6
jam
= 32jarn
total 7.
= 14 jam
Jadwal kegiatan mingguan
:
Kegiatan di dalam kelas
Minggu
Kegiatan di luar kelas
Paruh semester pertama
I
Penjelasan mata kuliah dan kuliah
Studi mandiri
pendahuluan
II m
Demo I & diskusi
Studi mandiri
Pembahasan Materi I & diskusi
Praktek Modul
ry
Pembahasan Materi
II & diskusi
V
Pembahasan Materi
III & diskusi
VI
Pembahasan Materi IV & diskusi
I Praktek Modul II Praktek Modul III Praktek Modul IV
TANYA ]AWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TIT{GGI
VII
Pembahasan Materi V & diskusi
Studi mandiri
VM
Demo II & pembahasan topik tugas kelompok
Praktek Modul V pembuatan renc€ula kerja tugas kelompok
Paruh setnester kedua
x
Ujianmidterm
Praktek Modul VI, tugas kelompok
X
Pembahasan Materi VI & diskusi
Praktek Modul VII, tugas kelompok
XI
Pembahasan Materi
VII & diskusi
Tugas kelompok
XU
Pembahasan Materi
VIII & diskusi
Tugas kelompok
XM
Diskusi topik lanjut (Materi IX)
XIV
Seminar & Presentasi
XV
Seminar & Presentasi
XVI
Seminar & Presentasi
Tugas kelompok
I II III
Tugas kelompok
Perbaikan laporan Pameran hasil tugas kelompok di Lab.
Komputasi Kegiatan di dalam kelas (pembahasan materi kuliah I
-
IX, diskusi, ujian midterm, serta seminar &
presentasi tugas kelompok), dilaksanakan pada waktu yang telah terjadwal. Kegiatan (browsing Internet, praktek modul
I - VII, pengerjaan tugas kelompok dan pameran)
di luar
kelas
dilaksanakan
dengan waktu yang lebih bebas, namun tetap dalam jadwal mingguan yang telah ditetapkan.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
Untuk kegiatan kelompok (pembuatan rencana kerja tugas kelompok, pengerjaan tugas kelompolc dan perbaikan laporan), penjadwalannya diatur menurut kesepakatan anggota dalam kelompolc untuk menciptakan kemandirian kelompok dan keriasama tim. Pameran diselanggarakan untuk meningkatkan motivasi untuk berkompetisi dengan kelompok lain
dan menumbuhkan kreativitas. Waktu pameran sendiri akan ditentukan pada akhir semester sesuai kesepakatan.
Materi perkuliahan yang dibahas diwujudkan dalam bentuk handout yang tersusun berdasarkan topik sebagai berikut: Rincian isi materi
Topik
Materi
I
Citra dan pencitraan
I
Format citra dan histogram
III
Operasi
ry
Operasi global
titik
Pengertian citra dan pencitraan, pemanfaatan citra di dalam kehidupan sehari-hari, hubungan antara disiplin ilmu dalam citra dan oencitraan. teknik oencitraan Format citra, citra digital, citrabf w, keabuan dan warna, histogram citra dan fungsinya operasi pengolahan citra Pengertian operasi titik, fungsi GST, modifikasi kecemerlangan, peningkatan kontras, negasi, penqambangan, contoh aplikasi Pengertian operasi global, ekualisasi histogram, contoh
aolikasi
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELA]ARAN
v
Operasi berbasis bingkai
VI
Operasi geometrik
VII
Operasi bertetangga
VIII
Operasi morfologi
x
DI PERGURUAN TINGGT
Pengertian operasi berbasis bingkai, operasi aritmetik, operasi logika, contoh aplikasi: pengurangan derau, image blendinc, deteksi serakan Pengertian operasi geometrik, transformisi malu & balik, interpolasi, contoh aplikasi: pencerminan, rotaii, image zooming, crwpins, skewins
Topik lanjut
Pengertian operasi bertetangga, konvolusi, filter / mask, contoh aplikasi: penghalusan & pengurangan derau, deteksi tepi, penajaman, efek emboss Pengertian operasi morfologi, ketetanggaan tvtoore, aitasi, erosi, closing, opening, kontur, fillins, labellins. skeletonisasi
Pengolahan citra bergerak (mooie), contoh bidang industri dan kedokteran
apii[isi?iilm
Handout untuk semua materi seluruhnya diberikan kepada para peserta kuliah pada saat pendaftaran KRS. Mahasiswa diwajibkan untuk mempelajari setiap materi sebelum pertemuan pembahasan materi
di kelas, sehingga pembahasan di kelas lebih difokuskan pada konfirmasi dan diskusi atas apa yang telah dipelajari sendiri di luar kelas. Pembahasan materi difokuskan pada bagian-bagian penting dari materi dan detil-detil yang menjadi minat mahasiswa (tidak terbatas pada apa yang ada di dalam handout). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi dan minat mahasiswa. Mahasiswa diminta agar aktif untuk mencari bahan tambahan sendiri untuk setiap materi melalui lnternet. Agar lebih memudahkan mahasiswa dalam dalam mencari bahan yang ad,a, diberikan akses
TAI{YA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
untuk menggunakan fasilitas Internet di Lab Komputasi secara gratis dan diberikan daftar link di Internet yang disarankan.
Demo diberikan pada awal kuliah untuk menimbulkan minat dan motivasi mahasiswa serta memberi gambaran tentang praktek yang akan dilakukan sepanjang semester. Demo akan dilakukan
di dalam kelas menggunakan fasilitas komputer dan LCD proyektor serta alat peraga yang
akan
dibuat. Demo ini berupa aplikasi pengolahan citra di bidang industri. Praktek di Lab Komputasi disiapkan untuk membantu mahasiswa agar lebih aktif dalam memahami
materi teori yang diajarkan. Bahkan, praktek untuk suatu topik dilakukan seminggu sebelum
di kelas, sehingga mahasiswa diharapkan sudah memiliki gambaran praktis dari teori yang akan diberikan di kelas. Modul praktek juga akan diberikan pada saat
pembahasan materi tersebut
pend#taran kuliah. Pada saat praktek, mahasiswa dibekali modul rinci apa yang harus dikerjakan, namun tidak ada bantuan dari dosen pengampu. Direncanakan ada asisten yang akan memberikan bantuan apabila ada kerusakan alat. Dengan cara ini, diharapkan mahasiswa
aktif memperlajari dan melaksanakan materi
praktek. Modul praktek ini berupa contoh program jadi yang bersesuaian dengan topik yang akan dibahas di kelas pada minggu berikutnya (topik tugas selalu mendahului pembahasan
di kelas), dan
dilengkapi dengan tugas yang akan harus dikumpulkan pada saat praktek berikutnya. Tugas tersebut berupa modifikasi program yang telah diberikan dengan variasi parameter dan aplikasi.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSEg PEMBELA]ARAN
Materi praktek di lab adalah sebagai berikut:
Modul
I II m IV V VI VII
Topik Format citra dan histogram Operasi titik Operasi global Operasi berbasis bingkai 9pqqsi geometrik Operasi bertetangga Operasi morfologi
Penilaian:
a.
Penilaianindividual, meliputi:
i. ii. iii. b.
mid
20%
ujian akhir
30y,
tugas praktek
Is%
Penilaian kelompok, meliputi:
i. ii. iii. iv.
diskusi
10%
pelaporan tugas kelompok
10%
presentasi dalam seminar
10%
parneran
5%
DI PERGURUAN TINGGI
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJAMN
c.
Standar konversi nilai yang direncanakan:
A B+ B C+ C D E 9.
DI PERGURUAN TINGGI
Nilai total >= 80 75 <=
Nilai total < 80
70 <=
Nilai total < 75
60 <=
Nilai total < 70
50 <=
Nilai total < 60
25 <=
Nilai total < 50
Nilai total < 25
Bahan, sumber informasi dan referensi:
a.
Achmad, B, dan Firdausy, K., Delphi untuk Pengolahan Citra Digital, Ardiansyah Publishing Yogyakarta,2004.
b.
Achmad, B., Diktat Pengolahan Citra, Jurusan Teknik Fisika, Universitas Gadjah Mada Yogyakart4 2003.
c. Anil K. Jain, Fundamental of Digital Image Processing, Jersey,
d.
Prentice-Hall International Inc., New
1"989.
G.|. Awcock and R. Thomas, Applied Image Processing, McGraw Hill International Editions, Singapore, L995.
e.
Ioannis Pitas, Digital Image Processing Algorithms, Prentice-Hall Inc., New York, 1992.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAIARAN
f.
DI PERGURUAX
Kenneth R. Castleman, Digital Image Processing, Prentice-Hall hrc., New Jercey,1996.
Referensi online:
g.
John C. Russ, The Image Processing and Measurement Cookbook
(http:/ /www.reindeergraphics.com/ )
h.
Ramiro lord6n and Roberto Lotufo, Digital Image Processing (DIP) with Khoros Pro 2001
i.
(h*p:/ /www.khoral.com/ ) Robert Fisher, simon Perkins, Ashley walker, Erik wolfart, Hypermedia Image Processing Reference (I{IPR) 2
ftttp:/ /homepages.inf.ed. ac.uk/ rbf / IffiFc/
j.
)
I.T.Young, ].f. Gerbrands, L.J. van Vliet, Image Processing Fundamentals (http:/ /www.ph.tn.tudelft .nl/ Courses / FW / )
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
Perencanaan
DI PERGURUAN TINGGI
Monitoring dan Umpan Balik
Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-forrr yang terdiri atas: a.
Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
b.
Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
c.
Rencana dokumen/form perubahan
Form tersebut diisi dan dievaluasi pada setiap pertemuan untuk memperoleh gambaran tentang
jalannya proses pembelajaran. Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya. Perencanaan Evaluasi (Gap dan Akar Masalah) Evaluasi meliputi:
a.
Hasil pembelaiaran Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan
individual mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan
;
L E
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGA
pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis perserrtase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut. Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan dengan praktek tersebut' Proses pembelaiaran proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umPan balik untuk melihat
keefektifan dari setiap komponen pembelaiaran. Di samping itu, juga akan dilakukan inspeksi mendadak di Lab untuk melihat pelaksanaan praktek'
Hambatan dan kekurangan Hambatan yang mungkin muncul di sini adalah adanya kemungkinan
class size
yang besar, terutama
ukuran kelas dalam pelaksanaan praktek. panjadwalan praktek akan dilakukan menyesuaikan dengan setelah pendaftaran KRS'
penjadwalan yang cukup ketat juga berpotensi menimbulkan masalah ketika ada mahasiswa yang terjadi). Oleh terlambat mengikuti mata kuliah ini, karena terlambat mengisi KRS (selama ini banyak karena itu, mereka akan diminta segera melaksanakan praktek susulan.
TANYA JAWAB SEPUTAR UNIT PENGEMBANGAN MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
d.
DI PERGURUAN TINGGI
Kemungkinanperbaikan Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat mahasiswa. Perbedaan yang ada antara beberapa buku teks, misalnya dalam formulasi dan definisi akan menjadi
bahan diskusi untuk perbaikan materi handout.