Penutup
Tantangan Hari Esok
Telah sepuluh tahun Yayasan Damandiri berkiprah Dari masa yang tidak terlalu panjang itu, tidak sedikit kesimpulan tentang kegiatan yayasan iniyangbisaditorehkan. Dariapayang telah diuraikan pada seluruh bab terdahulu, ada esensi yang paling penting yang perlu dicatat tentang kepedulian yayasan ini menanggulangi kemiskinan. Pertama, ihwal eksistensi Yayasan Damandiri sebagai sebuah lembaga non-pemerintah yang, tanpa banyak gembar-gembor, aktif menyelenggarakan program-program pemberdayaan masyarakat miskin. Di sini, ada sebuah
keunikan yang melekat pada yayasan ini.Tatkala didirikan pada awal tahun 1996, organisasi ini secararesmi bersifat
swasta nirlaba, namun juga tak bisa dipungkiri, bahwa ketika itu ia mempunyai kelekatan yang kuat dengan atau bahkan terkesan sebagai "bagian" dari pemerintah. Selain Presiden, beberapa orang dari pendiri dan pengurus yayasan ini adalah mereka yang memegang peranan penting dalam pemerintahan, seperti menteri dan pejabat tinggi negara. Namun, ketika mereka tidak lagi berada di pemerintahan, sehingga Yayasan Damandiri bisa disebut sebagai organisasi murni non-pemerintah, yayasan ini tetap bisa
menjalankan kegiatannya, bahkan dapat dikatakan bertambah besar jika dilihat dari perkembangan programprogramnya. Yayasan Damandiri beruntung telah memiliki modal dana yang memadai dan modal pengalaman dari program pertamanya, yakni Takesra dan Kukesra. Tapi, dalam rentang waktu 10 tahun, modal tadi bisa tidak mempunyai arti atau bahkan tidak menghasilkan apapun, kalau tidak ada sesuatu yang lain yang dimiliki oleh yayasan ini. Sesuatu yang lain itu adalah: semangat untuk mewujudkan masyarakaf Indonesia menjadi masyarakat yang adil dan makmur berdasar-
Para pengurus Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (dari kiri), Drs. Subiakto Tjakrawcrdaja, Dra. Endang Inten Suu'eno, Sndwikatmmm, Prof. Dr. Haryono Suyotio, dnn Bambang Trihatnwdjo.
kan Pancasila, yang dituangkan ke dalam gagasan dan strategi yang melandasaikerjanya;inovasidalammenciptakan program-programnya; serta manajemenyangmendukungnya. Alwi Shihab, ketika masih menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), mengatakan: "YayasanDamandiriyangdidirikandi masa Pak Harto dulu masih sangat relevan untuk saat sekarang. Bahkan, kami rnenginginkan ada kerja sama yang bisa dijalin." Yayasan ini, kata Alwi Shihab, di samping inemiliki dana, jugasudahmempunyaiinstrumenuntuk menjalankan program-programnya. "Kiprahlembaga-lembagasejenis ini masih sangat kita butuhkan. Bahkan, pemerintah sekarang ingin menghidupkan kembali sistem atau kiat-kiat yang pernah berhasil di masa lalu," ujar Alwi Shihab. Apa yang dikemukakan oleh mantan Menko Kesra itu menyi-
ratkan perlunya lembaga-lembaga yang diprakarsai oleh masyarakat mengarnbil peran dalam penanggulangan kemiskinan. Dan ini meng-
isyaratkan bahwa kemiskinan memang merupakan problem besar yang penanggulangannya memerlukan kerja kolektif, tidak dipikul hanya oleh pemerintah atau negara. Esensi kedua adalah tentang "pemberdayaan" dan "memotong rantai kemiskinan" yang melandasi programprogram Yayasan Damandiri. Pengertian pemberdayaan seringkali diterjemahkan ke dalam adagium: "berikan mereka kail bukan ikan". Bagi Yayasan Damandiri, adagium itu tidak sekadar scbagai semboyan, inelainkan diwujudkan ke dalam program-program pemberdayaan keluarga miskin dengan sasaran yang jelas. Pemberdayaan dilakukan melalui tiga jalur: pendidikan, kesehatan, dan usaha ekonomi produktif atau kewirausahaan. Dalam hal ini, sebuah program bisa saling mengisi dengan program lain-
bidang pendidikan dan bidang kewirausahaan. Dalam pemberdayaan di bidang pendidikan, Yayasan Damandiri menyelenggarakan sejumlah program untuk membantu siswa khususnya pada tingkat SLTA dan inahasiswa dari keluarga miskin. Ini merupakan perwujudan dari upaya memotong rantai kemiskinan, yakni memperkuat modal pendidikan generasi muda dari keluarga miskin agar mereka dapat menjadi unsur pengangkat tingkat kesejahteraan. Sehubungan dengan keterkaitan jalur pendidikan dengan jalur kewirausahaan, para siswa atau mahasiswa jugamemperolehbantuan di bidang usaha ekonomi produktif. Maka, dalam program-program "meinotong rantai kemiskinan" inilah kerja kolektif pt-nanggulangan kemiskinan tampak secara nyata. Misalnya, Ya-
nya, atau jalur yang satu terpadu
yasan Damandiri melakukan kerja
dengan jalur yang lain. Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Kampus, misalnya, di dalamnya terdapat unsur-unsur pemberdayaan di
sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, seiring dengan kemitraannya dengan duniaperbankan.
Padatahun-tahunmendatang,upaya penanggulangan kt'miskinan masih akan membutuhkan kepedulian yang serius dari pemerintah dan segenap komponen bangsa. Berbagai tantangan yang terhampar di depan harus diantisipasi secara seksama. Mengacu pada tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam Deklarasi MDGs, misalnya, mampukah Indonesia pada tahun 2015 mencapaipenguranganjumlahpenduduk miskin hingga menjadi hanya separuh dari yang sekarang ada? Sepanjang satu dasawarsa yang lalu, dan juga di masa mendatang, Yayasan Damandiri berkeinginan untuk senantiasa berjalan seiring dengan langkah-Iangkah pemerintah dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam hal ini disadari bahwa pemerintah menghadapi tantangan yang tidak sedikit yang harus dijawab dengan kebijakan-kebijakan yang tepat. Di bidang pendidikan, misalnya, program wajib belajar 9 tahun perlu benar-benar diwujudkan. Hal ini erat
didikan secara gratis untuk meningkatkan kualitas SDM di kalangan masyarakat miskin. Sejalan dengan itu, yang tak kurang pentingnya adalah peningkatan kesejahteraan guru. Dan semua itu mempunyai kaitan dengan perlunya pemerintah merealisasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN, sebagaimana diamanatkan oleh amandemen UUD 1945. Presiden Susilo Bambang Yudoyono telahmengisyaratkanbahwaprogramprogramyangbaikdi masa lalu perlu dihidupkan atau diaktifkan lagi. Sebagai contoh, fungsi Posyandu dan Puskesmas penting digalakkan kembali demi pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Selain itu, program lain yang diharapkan bisa berjalan seperti di masa lalu adalah program PKK. Program ini pernah mendapat pujian dari kalangan internasional, karena dipandang berhasil dalam menggerakkan keswadayaan masyarakatdi wilayah perdesaan. Tambahan pula, keterlibatan kaum perempuan
Dibidangusaha ekonomi produktif atau kewirausahaan, pemerintah tampaknya perlu mengkonsentrasikan bantuan pada aspek permodalan dan pemasaran. Guna menyediakan modal bagi usaha-usaha mikro di kalangan keluarga-keluarga tak mampu, program microfinancing agaknya harus makin diperkuat. Di sini, BRI layak didudukkan sebagai garda depan dalam penyaluran kredit mikro. Sementara itu, pemerintah hendaknya menugaskan BUMN-BUMN untuk membantu pemasaran produk-produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)di tengahketatnyapersaingan di pasar. Peran BUMN dalam membantu UMKM itu dapat dijadikan bagian dari pelaksanaan konsep yang kini dikembangkandikalanganduniausaha, yakni corpomte sodal responsibility (CSR). Di masa lalu, peran seperti ini dijalankan oleh BUMN dalam rangka misinya sebagai "agen pembangunan". Hal-halyangbersifatmendasaryang dapat menunjang upaya penang-
hubungannya dengan pelayanan pen-
menjadi inti dari program PKK ini.
gulangan fcemiskinan perlu ditangani
Menciptakan generasi mvda yang cerdas, sehat, dan sejahtera merupakan tantangan yang sehanisnya bukan hanya dipdcul oleh pemerintah, tapi juga diharapkan peran aktifdari kelompok masyarakat, termasuk Yayasan Damandiri.
secara memadai. Ini meliputi, antara lain, aspek kelembagaan, seperti perangkatperaturandaninstitusi-institusi yang memerlukan keterlibatan pemerintah.; atau pembangunan infrastrukturfisik seperti jalan dansaranakomunikasi di daerah-daerah terpencil yang penduduknya masih teralienasi;
dalam golongan ini. Kedua, lembaga yang menghimpun dana dari berbagai pihak, seperti dari pemerintah, pengusaha, atau yayasan. Model ini adalah semacam lembaga keuangan nonbank yang langsung menyalurkan dana kepada masyarakat. Model ketiga adalah lembaga per-
nya pada masa awal berdirinya juga melakukan penghimunan dana. Dalam hal ini, dengan dana yang "dimilikinya", hubungan Yayasan Damandiri dengan perbankan menyangkut mekanisme pengelolaan dan penyaluran dana yang di satu pihak memberikan manfaat yang sebesar-sebesar-
atau penyediaan subsidi untuk kredit murah yang tidak menggunakan bu-
bankan yang khusus atau mempunyai unit tersendiri dalam penyaluran kredit
nya bagi masyarakat miskin, sementara di lain pihak harus menopang kemam-
nga pasar; dan lain sebagainya. Dengan demikian, dalam rangka bahu-membahu memerangi kemiskinan, pemerintah mengerahkan daya upayanya secara optimal, sementara berbagai komponen masyarakat menyelenggarakan program-program yang saling menunjang. Sebagaimana diketahui, lembagalembaga yang terlibat dalam kegiatan
bagi UMKM, seperti BPR dan BRI Unit Desa. Keempat, lembaga yang menjalankan apa yang dinamakan linkage program dan tidak membentuk lembaga keuangansen diri.Kegiatan utamanya adalah menghubungkan lembagalembaga perbankan dengan kelompokkelompok dan organisasi-organisasi masyarakat melalui mekanisme yang saling menguntungkan.
puan yayasan ini untuk mencukupi sendiri biaya-biaya operasionalnya. Dalam koridor seperti inilah, Yayasan Damandiri akan terus melanjutkan upayapemberdayaanmasyarakatmiskin, dengan berikhtiar meningkatkan kualitas program-programnya.
penyaluran kredit bagi masyarakat
Yayasan Damandiri dapat dikatakan
miskin pada umumnya digolongkan ke dalam 4 bentuk atau model. Pertama, lembaga yang menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada para anggotanya. Koperasi simpan pinjam dan credit union, misalnya, termasuk
sebagai kombinasi antara jenis lembaga yang keempat dan jenis lembaga yang kedua. Yayasan ini berperan sebagai lembaga yang menyelenggarakan linkflgeprogramdantidakbertindaksebagai lembaga keuangan, namun setidak-
Para pakar mengatakan bahwa
tantangan yang dihadapi Indonesia di masa depan tak bisa dilepaskan dari perkembangan dalam dimensi demografi. Menurut buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025 (Bappenas dan BPS, bekerjasama dengan Lembaga
Dana Kependudukan PBB), penduduk usiakerja, yangberumur 15sampai64 tahun, akan meningkat dari 64,6% pada tahun 2000 menjadi 68,7% pada tahun 2025. Angkatan kerja akan menjadi persoalan pelik, mengingatjumlahorang muda produktif, namun dengan kualitas yang relatif rendah, berada dalam porsi dominan. Sementara itu, proporsi penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas) akan meningkat dua kali lipat dari 11,214 juta pada tahun 2005 menjadi 23,26 juta di tahun 2025. Pendudukusialanjutinimerupakanhasil pendewasaan di masa lalu, dengan tingkat pendidikan, kesehatan, dan kemampuan ekonomi yang rendah, sehingga mereka menjadi beban bagi penduduk usia muda. Selain perubaban-perubahan pada struktur dan cirinya, penduduk Indonesia juga mengalami pergeseran pada
nilai-nilai yang dianutnya. Masyarakat Indonesia, tidak hanya di perkotaan namun juga di perdesaan, tengah mengalami perubahan sifat dari tradisional menjadi "urban yang metropolitan". Seiring dengan itu, terjadi pula perubahan dalam tatanan pemerintahan, yakni dari sentralistik menjadi desentralistik, hal yang erat kaitannya dengan proses demokratisasi. Dalam situasi demikian, warga masyarakat diharapkanuntukmengatur sendiriapa yang terbaik bagi keluarga dan diri mereka. Sementara itu, kreasi-kreasi potensial masyarakat agaknya harus lebih banyak digali guna peningkatan kesejahteraan mereka. Situasi kependudukan sebagaimana digambarkan di atas, langsung atau tak langsung akan ikut mewarnai persoalan kemiskinan di masa datang. Perubahan "wajah" penduduk Indonesia itu sedikit
banyak akan membawa tuntutan-tuntutan baru terhadap strategi, pendekatan dan sasaran program-program pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Akan tetapi, hal yang penting dicatat Bagian terbesar dari kaum yang disebut miskin, dalam hal ini Keluarga Prasejahtera dan Prasejahtera I, sebenarnya bukanlah orang-orang yang tidak memiliki apa-apa. Setidaknya mereka senantiasa bergerak aktif untuk mempertahankan hidup. Para pengusaha mikro dan kecil, misalnya, telah membuktikan daya tahan usahanya di tengah krisis ekonomi sejak tahun 1997. Pada orang-orang seperti inilah Yayasan Damandiri mengejawantahkan upaya konkret penanggulangan kemiskinan. Dan bersama dengan merekalah, Yayasan Damandiri menjawab tantangan hari esok dengan optimisme. •