TANTANGAI{ KEBUTUFIAN SDM PROFESIONAL: PERAN PERGTJRUA}ITINGGI
Prof. Dr. Ir. RAHARDI RAIVIELAN \fakil KetuaBAPPENAS
CeramahPenataranP4Angkatan)OilII , 9 Februari 1998
TantanganKebutuhanSDM Profesional: PeranPerguruanTinggi 1. Pendahuluan Memazuki abadke-21 kita akan menghadapitantanganyar;rgjauhlebih berat daripadayffig selamaini kita hadapi sebagaidampak dari arus globalisasi yaorLg terus menguat. Untuk menghadapinya,tidak ada pilihan lain bAi kita kecuali menyiapkan zumber &y,
manusia berkualitas.
Dalam uprya
membangun sumber daya manusiaberkualitas,perguruan tinggi akan menjadi tumpuan utama. Untuk itu, optimalisasi peran perguruan tirgg perlu lebih ditinglatkan, utamanya dalam menyongsong era global yffig menuntut kemampuan dayasaingtinggi. Di
masa depan, bersamaan dengan industrialisasi ytrLg terus
berkembang,kita memerlukan tenaga-tenag profesionrl y*g menguasaiilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, perguruan tinggi sq/ogyanya merespons tuntutan perkembangan ini dengan lebih banyak menghasilkan sumber dayamanusiayang berbasisiptek.
2. ParadigmaPembangunanSDM dalamEra Global Dalam teori-teori pembangungankontemporer, dikend, adanyakaitan antarapernrmbuhan ekonomi, penguasaandan aplikasiteknologr, dan sumber daya marusia. Ketiganya menentukankeberhasilanpembangunansuatu negara di masa depan. Pernrmbuhan ekonomi suatu Legaratergannmgterutarrra pada investasi modal dalam proses produksi, aplikasi teknologi dalam proses
produksi, dan kualitasSDM. Terlebih lagi di masadepan,dalamera globalisasi, teknologi memainkanperanansangatpenting dan determinan. Faktor teknologi menjadi sesuatuyffig bersifat imperatif. Sebab,selain perdagangan,teknologi merupakankekuatan utama yffig menggerakkan(pwre rrnrn) globalisasi ekonomi. Jikr suatu negara berhasil menguasai teknologi dengan baik, maka negara tersebut berkemungkinan besar unnrk bisa mengalami lompatan ekonomi y{rg dahqyat.Dalam hal ini, teknologi menjadi instrumen bagr berlangsungnya proses transformasi struktural di bidang ekonomi. Perubahan lingkungan strategis akibat adarryaglobalisasi, semakin mendorong proses transformasi ekonomi secara amat mendasart fang bernrmpu padatiga kekuatanutama:industri, perdagangon,dan jasa. Dalam teori pembangunankonvensional,masalahkualitassumber daya manusiamasih belum mendapatperhatiansecaraproporsional.Pandanganini masih mryalrini bahwa sumber pernrmbuhan ekonomi itu terletak pada konsentrasi modal y{Lg diinvestasikandalam suaru proses produksi. Narnr.n akhir-akhir ini pandangantersebut mulai bergeser,bahwa yffig bisa memacu pernrmbuhanekonomi justru faktor kualitassumberdayamanusia.Pergeseran pandanganini terjadi bersamaandenganpergeseranparadigmapembangunan, yffig semulabernrmpu padakekuatansumber dayaalan (*a*o|rcfrrdrv botd), kemudian bernrmpu padakel
I
walaupunzudahbanyak sumberdayamanusia, Di bidangpembangunan dicapaiselamaini, namun dibandingkandengan negara-negaf,a kemajuanyaurug lain termasuknegaratetangga di ligkungan ASEAN, kualitas sumber daya bahwa DalamGBHN 1993dnegaskan manusiaIndonesiamasihketinggalan.t titik berat pembangunan dalam PIP II adalah bidang ekonomi sebagai
seiringdenganpeningkatankualitassumber penggerakutamapembangunan daya manusia. GBHN L993 juga mengiqyaratkanbahwa sumber daya manusia yarrg harus kita bangun adalah sumber daya manusia yffig beriman dan bertalcwa,cerdas,kreatif, terampil, sehatjasmani dan rohani, maju, mandiri, disiplin, produktif, beretos kerja tinggr, berwawasan masa depan, dan berkepribadian Indonesia. Dengan lcualitas seperti itulah maka bangsa Indonesia akan mampu memasukikehidupan baru di masa datangyang sarat antangany {Lg berdimensiglobal.2 dengarrt antangan,LLtamarLyat Investasidi bidangmodal manusiaftwnanuprlal)harusdibarengidengan kemampuan menguasaidan mengaplikasikanteknologi, untuk mencapai apa y{rg disebut dengan keunggulankompetitif (Mnrytitnx adLwrage).Penguasaan teknologi ini sangatpenting dan strategis,karenabisa mendorongpeninglratan
teknologi itu pun di*"#nkan produktivitas dan efisiensi.Penguasaan bilamana persyaratanmodal manusia yarrrgandal telah dipenuhi. Jadt, arnan
1 Menunrt laporan th Unitd Natians Dedapnott P,ogram.Gn\rDP) tahun 1996, berdasarkur indikator Hwnat. Dewlapnot Index (HDI), lndonesia menempati peringkat ke-102 dengan angka indeks 0,6.11.Sementara\egara-ne3ara ASEAN lain menempati peringkat antara 34 sampai 53, dengan angka indels antara 0,826 sampai 0,881, kecuali Ffipina yang menempati peringkat ke-95 dengan angka indeks 0,666. Rentang peringkat itu lebih i"h l"F bila dibandingkan dengan J"pang, Hongkong, atau Korea Selatan,yang masing-masingberada di peringkat ke-3, ke-22, danke-29.
2 Rumusan lualitas SDM tersebut nampaknya sejalan dengan konsep pembangruran manusia yang dirumuskan tiNDP Dalam perspelaif TINDP pembangunan manusia dimmuskan sebagaiperluasanpilihan bagi penduduk (mlndvgfx dnins p*pt"), yang dapat dilihat sebagaiupaya he arah perluasan pilihan' d6 sckeligus sebagaitaraf yang ingrn dicapai dari "f upaya tersebut (-INDP, 1,990).Perluasanpilihan tersebut antara lain untri< hidup lebih sehat dan lebih lama bertambah terdidik dan mandiri serta memiliki akses terhadap berbagai sumber daya dan fasilitas sosial unorls meningkatkan kebunrhan dasar mereka. Secaraprinsipil perluasanpilihan tersebut adalah " .... cat k idmia nd. cat clwgt owr tinn Bwt at mesarefar pple n lzada lug ad lxdtlry W, n acryaubmffu and a bau arcs n th lanls of dewlaprmt, tlx tlree essential "lJ ,ewtres ndd.far a dwx standavd of liz;mg(JI{DP, 1995).
modal manusia denganteknologi harus ada persenyawaaf,L, agar men.tpt&* kekuatan sinergissehinggabisa mendorong percepatanpernrmbuhanekonomi. Komitmen untuk membangun zumber daya manusiaitu harus diihti pula oleh usaha membangun basis pendidikan yffig kuat. Kita menyadari hubungan signifikan antara pendidikan dan pernrmbuhan ekonomi suatu negara. Investasi di bidang pembangunansumber daya manusia ini sangat strategis dalam j^gk^ panjang, sebab ia memberikankontribusi y*g besar terhadap kemajuan pembangunan, termasuk untuk
amat
memacu
pernrmbuhan ekonomi. Bank Dunia dalam beberapa laporannya telah menunjukkan bahwa modal manusia merupakan faktor paling penting dan mempunyai peran amat dominan dalam mendorong kemajuan masyarakat. Dengan demikian, peninglratanmutu sumber daya manusia,yang antara lain dicirikan oleh tinggy^
tingkat pendidikan, merupakan kata kunci dalam
pembangunanekonomi dan sekaligusmerupakanagendautama pembangunan nasional.
3. SDM ProfesionaldalamPerkembangan Global Menjelang pergantian abad yffig akan segera berlangsung dalam beberapatahun mendatang,terjadi banyakperubahanlingkunganstrategisy{Lg cukup mendasar. Perubahan lingkungan strategis itu kecenderunganglobalisasiy*g
ditandai oleh
berlangsungamat intensif, akseleratil, d*
melanda semua bangsadi dunia. Globalisasidigeralrkanoleh dua kekuatan utama yaitu
perdagangan dan teknologi padia gilirannya mengakibatkan
perubahan yauiLg tidak hury^ terbatas pada bidang ekonomi, tetapi meliputi berbagaidimensikehidupany{Lgamat luas.
Dalam bidang ekonomi, globalisasiditandai dengan perdagangan bebas y{Lg tidak mengenal sekat-sekatneg ra dan akan melibatkan semuanegaradi dunia. Persaingan yffig akan berlangsung,bukan harrya terjadi antarbangsa, tetapl antarunit ekonomi y{Lg berada dalam suatu r.egaura atau lintas-negara. Dengan demikian, globalisasi ekonomi itu membawa implikasi yang sangat besarterhadapkegiatanekonomi negaramanapun. Produksidapatdilalnrkandi mana pun, denganbahanmentah atau setengahjadi dari manapun dan unn:k dipasarkan di mana pun juga. Jadi kegiatarL^pa pun yang dilalrukan di suatu negatratidak dapatlagi didasarkansemata-mataatasukuran lokal, taapi harus dilaksanakan jugadenganmemperhatikanstandarinternasional. Dengan adarryaglobalisasiekonomi, maka pereJ
Apabila bangsa Indonesia telah mempunyai sumber daya manusia berkualitas dan cukup memadai, maka akan menentukan kemampuan daya saing nasional di dalam pasar global. Dalam konteks itri, yaog dibutulrkan adalah sumber dayamanusiaprofesional yngmempunyai ldeterampilanteknis, menguasaiteknologi, d*
berbasis pada pengetahuanyhng luas. Kualitas
sumber daya manusia profesional dengan karakteristik spesitik tersebut arrrat menennrkandayasaingbangsadalameraglobal. Globalisasi itu sendiri digerakkan oleh dua kehfatan utama yaitu perdagangandan teknologi, sehinggadayasaingbangsasangatditentukanoleh kemampuankita dalam menguasaiteknologi denganbasisilmu pengetahuan yzrLg kort, di samping menciptakan kelemb^gaarLyar;Lgefisien. Tanpa itu, bukanlahkemenangmyffig akankita raih, namun sebaliknyakita akantergilas oleh arus globalisasiyangberggerakdengansemakinderas. Dengan demikian, upayauntuk menguasaidan mengembangkanilmu pengetahuandan teknologi (rpt.L) merupakan suatu agenda pembangunan yarLg tennar penting dan mendesak.
4. KebutuhanSDM Untuk MenuniangModernisasiEkonomi Masyarakat Indonesia yau;rgsemula berada dalam dalam kehidupan agraris, akibat proses modernisasi,secaraperlahan mengalamitransformasi menuju masyarakatindustri. Stnrlcur ekonomi masyarahatpun begeser,yang semula didominasi oleh ekonomi pertanian, sekarangmulai berkembang ke sektor-sektor modern seperti industri, perdagangan,dan jasa. Meskipun
demikian, sektor pertanianmasihjauh lebih besarkomposisinyadibandi"gk* denganketigasektormoderntersebut.s Persegeranstnrktur ekonomi dari pertanian ke industri, perdagangan, dan jasa membawaberbagaiimplil
I Komposisi di antara sekor-sektor dalam &onomi kita terlihat amat tidak seimbang sebagaimanatercemrin pada jumlah tenaga kerjanya. Pa& tahun 1971, pekerla yang bekerja di sekor penanian mencapai 66,3 persen, sementara di sekor rndustli hanya 6,6 persen saja, dan 26,9 bekerja di sekor yang lain lagi. Namun, pada tahun 1?95 mulai terjadi perimbangan komposisi yakni sekor penanian sebanyak47,3 persen, sedangkaqsekor industri meningkat menj^dt L0,7 persen, dan 42,0 persen di sektor lain. Pada akhir Repelita VII nanci" tenaga kerja yang bekerja di selcor pert?n;an akan turun menjadi sekitar 39 persen dan sisanyadi luar sekor pertarrian (industri, jasa). Pada alhir PJP II, penunrnan tersebut juga diharapkan terus berlanjut sampai sekitar 27-28 persen saja.
memntut ilmu di bidang sainsdan teknologi, sementarasisanyadi bidang ilmuilmu sosialdan humaniora.* Untuk mengantisipasi kebutuhan pasar di masa depan, terutama
menyongsong era globalisasidan perdagangan bebas,makaperguruantirggi harus mengambil kebijakan terobosan unnrk menjaga keseimbangffi yaurrg proporsionaJ.antarakedua bidang keilmuan tersebut.Dunia pendidikan perlu mengubahorientasi dengancara lebih memperhatikankebunrhanpasarkerja (dffia1d diwt), sehingga anglatan kerja dari berbagai disiplin keilmuan bisa terserapsecaramaksimal.s Pemenuhan SDM yffig berkualitas dan unggul dengan kualitikasi menguasaiipt.k, akan beqpengaruhterhadap sffuktur industri di masa depan. Dan apabilatarget di atasbisa dipenuhi,maka akansemakinmemperkuatbasis indisutri y{Lg sedangdibangun dan dikembang}
5. Upaya PeningkatanMutu PerguruanTinggi Menghadapi era global perguruanti"ggi negeri perlu berinovasi,baik secara manajemen maupun akademik, agr dapat lebih cepat merespon perkembangan kebutuhan dalam masyarakat. Kebutuhan akan keluwesan pelaksanaanpembangunandi perguruantinggi telah dijawab dengan rintisan
a Ketimpangan proporsi antara bidang ilmu sains dan keteknikan ini dipelparah oleh kenyataan banyaknya insinnr yang bekerja di luar bidangnya. Karena bisnis media dan perbankan maju pesat dan membutubkan srmberdaya manusia yang tepat, banyak insinnr bekerja di media dan perbankan, karena mereka cepat beradapasi dan penghasilanlebihmenarik. :
;ika dibandingkan dengan negara-r.egara-di kawasan Asia Pasifik sepeni Taiwan, Hongkong, Jepaog, dan lain-lain persentase sarjana di bidang iptek di Indonesia masih sangatterbatas. Diuhr dari persentasejurnlah sarjana di bidang iptek terhadap pendud.k usia 22 tahun, Indonesia baru mencapai 0,5 persen pada tahun 1991; sementara Taisraa.4,2 persen, bahkan Korea dan Jepang masing-masing sudah mencapai 6 persen pada tahun 1990. Untuk rtu" dalam upaya menge.iarkemarnpuan yartg setarc dengan negara-negaratetangga dan negara indusrri di kawasan Asia Pasifi\ iunrlah sarjana sains dan teknologi pada strata satu (S-1) akan ditinglstkan dari 15 ribu per tahunnya pada awal PJP II menjadi 65 ribupada akhirPIP II nanti.
metoda alokasi secarapropwl-basd blrchgranr,6sebagaimana dijalankandalam
(DIIE) danQr'aliryof fJndngradaau Edrcation of Undewadilate proyeknewlapnm.t E&rcatian(QUE).t Kita akan mendorong diseminasilebih lanjut pola alokasi pembangunansepertiini, dengantanpamelupakanvpayaunnft tetaP arLggaran menlaga aspek pemerataan, terutama antara PTN yadrrgsudahlebih maru denganPTN y{Lgmasih relatif tertinggal.
PTN Perlu pula mulai kita pikirkan kemungkinanuntuk mengantarkan yrLgreladf mampu menggalidanadari masyarakat,agarsemakinmengandalkan sumberdana yffig berasaldari masyaril
PTN sebagailembagapendidikanmi[k publik memiliki peran y{Lg sangatpenting. Di masadepandenganbarryaLnyaPTSyang lebih berorientasi pada pasar, PTN akan merupakan wahana paling efektif unnrk nagivasi perkembangan pendidikan tinggi nasional agau-lebih kebijaksanaanpemerintah. Pada saat
selaras dengan
pun sebenarnyaperan tersebut
menonjol; misalnyadalam ranglrameninglatkanproporsi mahasiswabidang sains dan keteknikan, PTN bagaimanapunharus merupakan ujung tombak, jurusan-jurusansainsdan mengingatkemampuanPTS unnrk mengembangkan
Program srudi yang berminat harus menulis proposal yang berisi usrlan lsegiatan,berdasarkananalisis diri (sef assesvnex), pendekatan implementasi program,/kegiatan, serta indikator kinerja yaog akan dicapai dengan kegiatan yang usrlkan. Dengan demikian, inti pokok pendekatan ini adalahmemberikan otonomi yang disenai dengan jaminan ahrntabilitas dari lembaga pendidikan yzng bersangkutan. Alokasi dana bagi proposal yang memenangkan kompetisi dilalnrkan secara alokasi bloh dimana kegiatan rincinya sepenulrnyadiseralkan kepada program studi/perguruan tinggi yang bersanglnrtan. Proyek Dewlapnotof Undergradilate Efum.tion(DUE)bemrjuan meningka*an munr pendidikan jeqang S-1, dengan folans pada perguruan tinggi lini ke-dua, d.ngan demikian perguruan tinggi yang sudah lebih rnaju, khususnya pergunran tinggi pembina, tidak termasrk dalam perguruan tinggi target. Proyek Qualiryof LkdergrafulanfuhlcatiDn(QUEI mirip dengan proyek DLrE, hanya elligfiqnya lebih luas dan meliputi semua perguruan tinggi. Kedua proyek tersebut dilaksanakan dengan barrnran Bank Duia, dan alok"ri dananyadilalnrk* secra kompetitif.
keteknikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan mereka melakukan crosssubsidy arfiarbidangstudi.8 Dalam vpaya mendorong PTS mengembangkandaya tamPung di bidang-bid*g
studi
sains dan keteknikan, perlu
dipikirkan
unnrk
memperlaln:kanPTS engineeringsebagaiekonomi lemah. Perlu ada bantuan kepada PTS yang akan mendirikan jurusan teknik , yffig berupa bantuan peralatan,laboratorium, maupun danamurah.
6. PeranPerguruanTinggi Perguruantinggi adalahlembagayalrLgpaling maju dan modern di *agut of daxlapnutt". Dalam ranglra daerahnya.Ia berfungsipenting sebagai pembangunannasional secara keselunrhan,perguruan tinggi diharapkan berperansebagai berikut. Putarw, mempersiapkan SDM yang berkualitas. Kemajuan teknologi ffr y{Lg sangatmendasar,termasukdalam telah membawaperubahan-perubah konsep pembangunan pereJronomian. Semula ekonomi dunia lebih basd.),tetapi sekarang mengandalkankelruatansumber dayaalam(nawral-raontre dikenal dengan "krnwld,gebasd. bergeserdan beralih padakekuatan SDM yaurLg ffinon))".e Perguruan tinggi merupakan instansi y{Lg berkaitan langsung dan p"li"g bertanggungjawabataspenyiapanSDM yngdemikian.
Upaya menyeimbangkan proporsi mahasiswa bidang sains dan keteknikan dan bidang ilmu sosial dan kemanusiaan" dilalflftan urrnrk merespons secaralebih realistis permi:rtaan pasar seiring dengan perluasan industri dan selcor-sektor modem lairurya. Unark bidang-bidurg ilrnu sosial dan kemanusiaa-n,pembangunan akan lebih difolnrskan pada upayaupaya p eningkatan mutu. Higgr dan Savoie (1995), misalnya, menyatakan "Lack ofrunnal resd.n@smalpruun h a blzssingif rlx anare of tlnppk is sucbthat tlrir "rupne" n this \fubry:" is tlx dadopnat of nnqrwmmbip; mawgiil, scieft{tc,frd tdnical shilh; a pennsitx tnrk ethicand an extra ar dinarily distplind drd layalkhurforc, as in tlx caseof Japat An ah.azdawof ruwal resoutecanh a "cwx," if asa amxquenetlx pple fuarc tini{ kry, morterprisingad mtd. in babk,custorynd tradition",
Tanpa mengabaikanilmu-ilmu sosialyffigjuga penting bagi kehidupan bangsadan pembangunan,perguruan tinggi harus lebih banyak menghasilkan lulusan-lulusan di bidang sains dan teknologi, dalam menunjang Proses industrialisasibangsakita dan maqyarakatdi daerahpadakhuzusnya.Perguruan tinggi juga harus mencetak SDM yar;rgdapatmenjadi wirausahawanyang akan menjadi pelopor dan penggerakpembangunandaerah. Instansi pemerintah sudah tidak boleh lagi )adt tujuan lapangan pekerjaan dari par:alulusan perguruan ti"ggi. Tugas perguruantitggi justru adalahmenghasilkanSDM mandiri. Kdila,
perguruan titggi sebagaiinstitusi sosial yar;Lgmodern harus
menjalankanperandan fungsi sebagaiagentransformasibudaya.Peranstrategis ini dilakukanmelalui penyebarangagasan-gagasan baru kepadamasyarakatdan menjadi jembatan af,Ltara pengembanganilmu pengetahuandan teknologi dan penerapannya oleh masyarakat. Sosialisasinilai-nilai budaya modern itu diperlukan untuk mendukung pernrmbuhan ekonomi y{Lg berbasis pada industri. Kaign, pergunran ti"ggi juga diharapkan dapatmemberikan sumbangan pemikiran ataubahkanberperansertasecaraaktif dalammemecahkanmasalahmasalahpraktis y{Lg dihadapidalampembangunan.Pembangunanyffigtelah berlangsung tiga dasawarsaini telah menunjukkan hasil nyata. Kehidupan masyarakatdalam berbagai dimensinya - ekonomi, politik, sosial -- terus membaik. Akan tetapi, bersamaandengan itu pembangunan jug masih menghadapi berbagai permasalahan pelik
dan bahkan keberhasilan
pembangunan acapkalimelahirkan masalahbaru. Perguruantinggi diharapkan dapat membantu mengidentifikasi masalahsecaracermat, melalnrkan analisis y{Lg mendalam, d*
mencarikan solusi a,talJmerekomendasikanalternatif
Di sini kita juga memerlukansumbangandari para pakar ilmu pemecahannya. ekonomi, sosial, dan budaya,ddak harryaunftk beneori, melainkan mencari jilut pemecahanmasalah. Kwnpat, perguruan tinggi perlu menglaji ulang konsep pengabdian masyarakatdalam rangla Tri Dharm{ry^. Selainmengembangkanpemikiranpembangunan, pemikiran unnrk membantu memecahkanmasalah-masalah perguruan tinggi dapat terjun aktif untuk langsung memecahkanmasalahmasalahpembangunanke daerah.Selainitu, perguruantinggi perlu turut al$if berkiprah di tengah masyarakatunnrk membantu memberdry*xt masyarakat. Dalam rangka itu, pendampitg*
kelompok-kelompok masyarakat dalam
melepaskandiri da,-i belenggu kemiskinan dan membangun kesejahteraan merupalran tugas yaurLgcocok untuk perguruan tinggi yang berorientasi kemaqyarakatan. Dalam kaitan dengan lpaya pengembanganindustri, tacit btow.ld,geatau pengalamtrLyrugdiperoleh secarapraktis di lapangan,&at lebih optimal bila SDM tidak terjebak dalam rutinitas yang menghambatproses learning.Untuk ini harus dunia pendidikan drggt, akses unnrk memperoleh tacit knaw,ld.ge menjadi bagian yarLgunrh dari lcurikulum. Unnrk itu, para mahasiswaharus selaludiperkenalkandengankenyataandan masalfry*g adadi industri. Dalam kerangkaini, pola kerja praktek y{Lg bernrjuanunmk mengenalkanmahasiswa dengan dunia pekerjaan sudah tidak mencukupi. Pola yffig dikembangkan sekararrgadalahlink and nwtch,salahsaftrnyamelalui pola Capatiw Education (COOP). Dalam kurikulum pola ini mahasiswaharusmenempuhsatu semester di industri guna mempelajaripermasalahanyang ada,kembali ke banglcukuliah untuk mencari latar belakang(akad.-ik) permasalahandan alternatif solusi, dan kembali ke industri selama satu semesteruntuk menawarkan solusinya dan bekerja bahu membahu denganindustri untuk memecahkannya.
il t : .
Krli*o" kita perlu mengemb*gLa* ilmu pengehhuan dan teknologi melalui riset-riset di perguruan tinggi. Hal ini memang ddak mudah, karena unmk itu diperlukan pengembanganSDM riset yang memadai. Namun, uPaya
padasaatekonominasional sehingga ke arahitu harusdilakukandarisekarang benar-benarlepaslandas dan padasaatkawasanAsia Tenggarasecaraekonomi tahun 2003,Perguruantitgg sebagai telah sepenuhnyatenntegrasi,yaitu Padra ntl*g punggungnya,yffigmampu menghasilkanSDM dan hasil-hasilriset yffig berkualitas,ImB akan mendukungprosesmodernisasimenuju abadke-2L.