TANGGUNG GUGAT NOTARIS DALAM PELAKSANAAN PENDAFTARAN WASIAT SECARA ONLINE Fanny Levia Erni Agustin
Fakultas Hukum Universitas Airlangga Kampus B, Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya Email:
[email protected],
[email protected]
Abstract Testament is the last will of a testator toward his wealth that will be executed after death. Each type and form of the will can be made either in an authentic deed before a public notary or privately made deed. The duty and responsibility of notary is to save and send a list of wills that have been made to the Property and Heritage Agency (BHP) and Central Register of Wills (DWP). In order to implemet the efficiency of the registration system, on March 28, 2014, the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (hereinafter referred to as Kemenkumham) has launched the online system for wills registration by the Notary. But in practice, there are still many who have not registered Notarial wills online to Kemenkumham. From this condition the issue is regarding the legal effect of the deed not registered online and the liability of notaries who do not register the will online. This paper is a normative legal research using statute, conceptual and historical approach. The study concluded that the status of a will that is not registered online at Kemenkumham is still as authentic documents, but it does not meet the principle of publicity that may result in the lack of knowledge of the heirs or the third parties. If there are losses, then heirs may sue the notary on the basis of onrechtmatigedaad where the notary did not meet its legal obligations. Key words: online registration, testament, liability, notary
Abstrak Wasiat merupakan kehendak terakhir dari seorang pewaris terhadap harta kekayaan miliknya yang harus dilaksanakan setelah ia meninggal dunia. Notaris bertugas dan berkewajiban untuk menyimpan dan mengirim daftar wasiat yang telah dibuatnya ke Balai Harta Peninggalan (BHP) dan Daftar Pusat Wasiat (DWP). Dalam rangka untuk mewujudkan efisiensi dari sistem pendaftaran tersebut, pada tanggal 28 Maret 2014, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia (selanjutnya disebut Kemenkum HAM RI) melakukan launching sistem pendaftaran wasiat secara online oleh Notaris. Namun pada prakteknya masih banyak Notaris yang belum mendaftarkan wasiat secara online ke Kemenkum HAM RI. Dari hal tersebut muncul isu hukum mengenai akibat hukum dari akta wasiat yang tidak didaftarkan secara online dan mengenai tanggung gugat notaris yang tidak mendaftarkan wasiat secara online. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, menggunakan pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan historis (historical approach). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kedudukan akta wasiat yang tidak didaftarkan secara online pada Kemenkumham adalah tetap sebagai akta otentik, namun tidak memenuhi asas 141
DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2017.01001.8
142
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
publisitas yang dapat membuat pihak ketiga atau ahli waris dianggap tidak mengetahui adanya suatu wasiat yang ditujukan bagi mereka. Apabila terdapat kerugian yang ditimbulkan, maka ahli waris dapat menggugat notaris atas dasar perbuatan melanggar hukum dimana notaris yang bersangkutan tidak memenuhi kewajiban hukumnya. Kata kunci: pendaftaran online, wasiat, tanggung gugat, notaris
Latar Belakang
ahli
warisnya
menurut
undang-undang,
berusaha
sekadar terhadap itu dengan surat wasiat tidak
memenuhi kebutuhannya sehari-hari agar
telah diambilnya sesuatu ketetapan yang sah.
tetap dapat bertahan hidup. Namun, tidak
Dalam BW ada dua cara untuk mendapatkan
semua orang akan menemui kemudahan
harta warisan, yaitu:
dalam berusaha. Bagi mereka yang memiliki
a. Sebagai ahli waris menurut ketentuan
Setiap
orang
tentu
akan
kemampuan lebih, untuk mengumpulkan atau memiliki harta benda tentu bukanlah sesuatu yang sulit. Harta yang telah dikumpulkan semasa hidup, tentunya tidak akan dibawa
undang-undang (ab intestate) ; b. Karena seseorang ditunjuk dalam surat wasiat (testamentair).2 Orang yang memiliki harta terkadang
mati. Pada umumnya, harta dari seseorang
berkeinginan
agar
hartanya
kelak
jika
yang telah meninggal dunia akan jatuh kepada
ia meninggal dapat dimanfaatkan sesuai
keluarga dan orang terdekatnya atau yang lebih
kebutuhan ahli waris. Untuk itu hukum
dikenal juga sebagai ahli waris yang mana
memperbolehkan si pemilik harta memberikan
hal ini diatur dalam hukum waris. Menurut
hartanya menurut keinginannya sendiri dimana
Klaassen-Eggens, hukum waris adalah hukum
hal ini menyimpang dari ketentuan hukum
yang mengatur tentang perpindahan harta
waris, ini adalah wajar sebab pada prinsipnya
kekayaan dan terjadinya hubungan-hubungan
seorang pemilik harta bebas memperlakukan
hukum sebagai akibat kematian seseorang.1
hartanya sesuai keinginannya.3 Tetapi, dalam
Hal ini sejalan dengan ketentuan dalam Pasal
kenyataannya tidak sedikit terjadi konflik
830 Burgerlijk Wetboek (selanjutnya disebut
dalam hal pembagian harta benda yang
BW) yang menyatakan bahwa pewarisan
ditinggalkan atau yang disebut juga harta
hanya berlangsung karena kematian dimana
peninggalan oleh si pemilik benda.
dalam
Berkaitan dengan hal tersebut, pemilik
ketentuan Pasal 874 BW yang menegaskan
benda atau dalam hal ini disebut juga pewaris,
bahwa segala harta peninggalan seorang yang
membuat sebuah wasiat yang berkaitan
meninggal dunia, adalah kepunyaan sekalian
dengan harta peninggalannya. Wasiat ini
ketentuan
ini
selanjutnya
diatur
1 R. Soetojo Prawirohamidjojo, Hukum Waris Kodifikasi, (Surabaya: Airlangga University Press, 2000), hlm. 1. 2 Zainuddin Ali, Pelaksanaan Hukum Waris di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm. 82. 3 Oemarsalim, Dasar-Dasar Hukum Waris di Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), hlm. 82.
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
143
dibuat semasa si pewaris masih hidup dan
testament di luar negeri dan pembuatan
baru akan berlaku sejak pewaris meninggal
testament dalam keadaan luar biasa.5
dunia. Yang dimaksud dengan wasiat atau
Setiap jenis dan bentuk wasiat di atas dapat
testament itu sendiri menurut Pasal 875 BW
dibuat baik dalam akta otentik di hadapan
ialah suatu akta yang memuat pernyataan
notaris maupun akta bawah tangan. Notaris
seseorang tentang apa yang dikehendakinya
bertugas dan berkewajiban untuk menyimpan
akan terjadi setelah ia meninggal dunia, dan
dan mengirim daftar wasiat yang telah
yang olehnya dapat dicabut kembali lagi.
dibuatnya ke Balai Harta Peninggalan (BHP)
Pewarisan dengan akta wasiat (testament
dan Daftar Pusat Wasiat (DWP). Di dalam
acte) sudah dikenal sejak jaman Romawi.
Rancangan Undang-Undang Balai Harta
Bahkan pewarisan dengan menggunakan akta
Peninggalan pada Pasal 3 huruf b disebutkan
wasiat (testament acte) menjadi suatu hal yang
bahwa Balai Harta Peninggalan mempunyai
utama. Pada jaman Kaisar Justinianus, hukum
tugas melaksanakan penyelesaian pembukaan
Romawi mengenal dua bentuk testament,
dan pendaftaran surat wasiat sesuai dengan
yaitu lisan dan tertulis. Pada waktu membuat
peraturan perundang-undangan.
testament, baik tertulis maupun lisan, harus
Seiring perkembangan dan perubahan
hadir tujuh orang saksi. Pada testament yang
sistem Hukum di Indonesia, pada tahun 1987
tertulis, para saksi harus ikut menandatangani
semua perwakilan Balai Harta Peninggalan
surat yang memuat kehendak terakhir dari si
(BHP) di seluruh Indonesia dihapuskan
pewaris itu. Sedangkan pada testament yang
sesuai Keputusan Menteri Kehakiman R.I.
lisan, para saksi cukup mendengarkan saja
Nomor M.06-PR.07.01 Tahun 1987. Saat ini
apa yang diterangkan oleh si pewaris.4
hanya ada 5 (lima) Balai Harta Peninggalan
Wasiat sendiri terdiri dari jenis dan bentuk
di Indonesia, yaitu di Jakarta, Semarang,
yang berbagai macam. Dilihat dari isinya,
Surabaya, Medan dan Makassar dan masing-
wasiat terbagi menjadi dua, yaitu wasiat yang
masing meliputi wilayah kerja daerah tingkat I
berisi erfstelling atau wasiat pengangkatan
dan tingkat II. Untuk Balai Harta Peninggalan
waris dan wasiat yang berisi hibah (hibah
(BHP) Jakarta, mempunyai 8 (delapan)
wasiat) atau legaat. Sedangkan dari bentuknya,
wilayah kerja meliputi DKI Jakarta, Jawa
wasiat terbagi atas wasiat yang harus ditulis
Barat, Banten, Lampung, Sumatera Selatan,
sendiri (Olographis Testament), wasiat umum
Bangka Belitung, Jambi dan Kalimantan
(Openbaar Testament), wasiat rahasia atau
Barat. Sesuai Peraturan Menteri Hukum dan
testament tertutup (Geheim), pembuatan
Hak Asasi Manusia RI tanggal 1 Maret 2005
4 Mireille Titisari Miarti Prastuti, “Peran dan Tanggung Jawab Notaris Atas Akta Wasiat (Testament Acte) yang dibuat di hadapannya”, Tesis Program Magister Kenotariatan, (Semarang: UNDIP, 2006), http://eprints.undip. ac.id/15710/1/M._Titisari_Miarti_Prastuti.pdf., diakses 10 Desember 2016. 5 Maman Suparman, Hukum Waris Perdata, (Jakarta: Sinar Grafika, 2015), hlm. 107.
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
144
Nomor M-01.PR.07.10 tahun 2005 tentang
huruf I atau daftar nihil daftar wasiat pada
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
kementerian yang menyelenggarakan urusan
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
pemerintahan di bidang hukum dalam waktu
Republik Indonesia, BHP merupakan Unit
5 (lima) hari pada minggu pertama setiap
Pelaksana Teknis yang berada di Lingkungan
bulan berikutnya. Namun, di dalam Undang-
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Undang Jabatan Notaris yang baru ini tidak
Hak Asasi Manusia dibawah Divisi Pelayanan
menyebutkan mengenai denda dari tiap-tiap
Hukum dan HAM, namun secara teknis
keterlambatan, baik keterlambatan tentang
bertanggung jawab langsung pada Direktorat
daftar akta wasiat kepada Kemenkum HAM
Jenderal Administrasi Hukum Umum melalui
RI dan keterlambatan tentang pengiriman
Direktorat Perdata.
pencatatan repertorium.
Dalam rangka untuk mewujudkan efisiensi
Pasal 943 BW mengatur bahwa tiap-tiap
dari sistem pendaftaran tersebut, pada tanggal
Notaris yang menyimpan surat-surat wasiat di
28 Maret 2014, Kementerian Hukum dan
antara surat-surat aslinya, dalam bentuk apa
HAM
(selanjutnya
pun juga harus, setelah si yang mewariskan
disebut Kemenkum HAM RI) mengeluarkan
meninggal dunia, memberitahukannya kepada
sistem pendaftaran wasiat secara online oleh
semua yang berkepentingan. Berdasarkan
Notaris. Selanjutnya, telah diterbitkan pula
ketentuan tersebut maka dapat disimpulkan
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor
bahwa Notaris memiliki fungsi penting dalam
60 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaporan
pembuatan akta wasiat dari proses awal hingga
Wasiat dan Permohonan Penerbitan Surat
akhir sehingga akta wasiat tersebut memiliki
Keterangan Wasiat Elektronik (selanjutnya
kekuatan hukum yang mengikat.
disebut
Republik
Indonesia
Permenkumham
No.
60/2016)
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
sebagai landasan untuk pelaporan wasiat
maka dalam tulisan ini mengkaji permasalahan
yang dilakukan secara online. Namun, pada
yang berkaitan dengan Notaris khususnya
prakteknya masih banyak Notaris yang
mengenai “Tanggung Gugat Notaris Dalam
belum mendaftarkan wasiat secara online ke
Pelaksanaan
Kemenkum HAM RI. Sedangkan Pasal 16
Online”. Rumusan masalah yang dikaji dalam
ayat (1) huruf j Undang-Undang Nomor 2
artikel ini adalah sebagai berikut:
Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
a. Akibat hukum dari wasiat yang tidak
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang
didaftarkan secara online di Kementerian
Jabatan Notaris (selanjutnya disebut UUJN)
Hukum dan HAM RI.
Pendaftaran
Wasiat
Secara
menyatakan
bahwa
dalam
menjalankan
b. Tanggung gugat notaris yang tidak
jabatannya,
Notaris
wajib
mengirimkan
mendaftarkan wasiat secara online pada
daftar Akta sebagaimana dimaksud dalam
Kementerian Hukum dan HAM RI.
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum
normatif,
Jenis-jenis wasiat Wasiat (testament), yaitu pernyataan
menggunakan
seseorang mengenai apa yang dikehendaki
beberapa pendekatan masalah, antara lain
setelah meninggal dunia. Pada asasnya suatu
dengan pendekatan undang-undang (statute
pernyataan kemauan adalah datang dari satu
approach) yang dilakukan dengan menelaah
pihak saja (eenzigdig) dan setiap waktu dapat
semua undang-undang dan regulasi yang
ditarik kembali oleh yang membuatnya.
berkaitan dengan isu hukum yang sedang
Penarikan kembali itu (herrolpen) boleh
ditangani, pendekatan konseptual (conceptual
secara tegas (uitdrukkelijk) atau secara diam-
approach)
diam (stilzwijgend).7
yang
dengan
1.
145
mana
pendekatan
ini
mengacu pada definisi, konsep serta pendapat/
Wasiat menurut Pasal 875 BW adalah
argumentasi para ahli hukum, selain itu
suatu akta yang berisi pernyataan seseorang
digunakan juga pendekatan historis (historical
tentang apa yang akan terjadi setelah ia
approach) yang dilakukan dalam kerangka
meninggal dunia dan olehnya dapat ditarik
pelacakan sejarah lembaga hukum dari waktu
kembali. Pernyataan dimaksud berkaitan
ke waktu dimana peneliti juga dapat memahami
dengan harta peninggalan milik seseorang
perubahan dan perkembangan filosofi yang
yang berdasarkan Pasal 874 BW bahwa segala
melandasi aturan hukum tersebut. Berkaitan
harta peninggalan seseorang yang meninggal
dengan masalah mendasar dari artikel ini
dunia pada prinsipnya adalah kepunyaan
adanya norma yang kabur mengenai akibat
sekalian ahli warisnya. Menurut undang-
hukum dari wasiat yang tidak didaftarkan
undang, terhadap hal itu dengan surat wasiat
secara online di Kementerian Hukum dan
telah diambil suatu ketetapan yang sah.8
HAM RI dan tanggung gugat notaris yang
Suatu wasiat (testament) harus dalam
terlambat mendaftarkan wasiat secara online
bentuk tertulis yang dibuat dengan akta di
pada Kementerian Hukum dan HAM RI.
bawah tangan maupun dengan akta otentik.
6
Pembahasan A. Akibat Hukum dari Wasiat yang Tidak Didaftarkan secara Online di Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Akta ini berisikan pernyataan kehendak sebagai tindakan hukum sepihak, yang berarti pernyataan itu datangnya dari satu pihak saja. Dengan kata lain, testament merupakan pernyataan mengenai suatu hal sesudah ia meninggal dunia. Jadi, testament
6 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 133. 7 R. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdat, Cetakan XXXII, (Jakarta: Intermasa, 2005), hlm. 107. 8 Maman Suparman, op.cit., hlm. 105.
146
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
baru mempunyai akibat sesudah si pewaris
lagi dalam olografis dan rahasia.12
meninggal dunia.9
Dilihat
Ketentuan lain dalam pembuatan surat wasiat ini adalah bahwa pembuat wasiat harus
jenisnya,
wasiat
dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Wasiat yang berisi erfstelling atau wasiat
menyatakan kehendaknya yang berupa amanat terakhir ini secara lisan di hadapan notaris
dari
pengangkatan waris.
Pasal 954 BW menyatakan bahwa yang
dan saksi-saksi. Salah satu ciri dan sifat yang
dimaksud dengan wasiat pengangkatan
terpenting dan khas dalam setiap surat wasiat,
waris adalah wasiat dengan mana orang
yaitu surat wasiat selalu dapat ditarik kembali
yang mewasiatkan, memberikan kepada
oleh si pembuatnya. Hal ini disebabkan
orang atau lebih dari seorang, seluruh atau
tindakan
adalah
sebagian (setengah atau sepertiga dari
merupakan perbuatan hukum yang sifatnya
harta kekayaannya, kalau ia meninggal
sangat pribadi.10 Pasal 930 BW melarang
dunia). Mereka yang mendapat harta
bahwa surat wasiat dibuat oleh dua orang
kekayaan menurut pasal itu disebut waris
atau lebih. Ketentuan ini ada hubungannya
di bawah tetelum.
membuat
surat
wasiat
dengan sifat khusus dan penting suatu surat
b. Di dalam Pasal 957 BW mengatur
wasiat, yaitu bahwa surat wasiat selalu dapat
tentang wasiat yang berisi hibah (hibah
dicabut. Apabila undang-undang mengijinkan
wasiat) atau legaat. Ketetntuan ini
beberapa orang membuat wasiat dalam surat
menyatakan bahwa hibah wasiat adalah
wasiat, maka dalam hal pencabutan dapat
suatu penetapan wasiat yang khusus,
timbul kesulitan. Alasan utama larangan
dengan mana si yang mewariskan kepada
tersebut adalah kerahasiaan isi wasiat.11
seorang atau lebih memberikan beberapa
Pasal 931 BW menentukan bahwa surat
barang-barangnya
dari
suatu
jenis
wasiat dapat dibuat dengan tiga macam cara
tertentu, seperti misalnya segala barang-
yaitu dengan suatu akta olografis atau ditulis
barang bergerak atau tak bergerak, atau
tangan; dengan akta umum; atau dengan
memberikan hak pakai hasil atas seluruh
penentuan rahasia atau tertutup. Pembagian
atau sebagian harta peninggalannya.13
testament menurut bentuknya dapat dilakukan
Sedangkan menurut Pasal 931 BW ada
dalam dua macam, yaitu dengan akta umum
tiga bentuk surat wasiat, yaitu wasiat yang
dan tidak dengan akta umum, yang dibedakan
harus ditulis sendiri (olographis testament),
9 Ibid. 10 Eman Suparman, op.cit., hlm. 98. 11 Tan Thong Kie, Studi Notariat dan Serba-Serbi Praktek Notaris, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2007), hlm. 267. 12 R. Soetojo Prawirohamidjojo, op.cit., hlm.176. 13 Maman Suparman, op.cit., hlm. 107.
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
147
wasiat umum (openbaar testament), dan
menentukan bahwa apabila surat wasiat
wasiat rahasia.
tersebut setelah berada dalam penyimpanan
Mengenai wasiat yang harus ditulis
notaris, kekuatannya sama dengan surat
sendiri (Olographis Testament), Pasal 932 BW
wasiat umum (openbaar testament). Dalam
memuat beberapa ketentuan sebagai berikut:
hal ini seluruhya dikerjakan oleh notaris.
1. Wasiat
Wasiat olographis ini juga sewaktu-waktu
harus
ditulis
sendiri
dan
dapat ditarik kembali oleh yang membuatnya,
ditandatangani oleh pewaris. 2. Harus diserahkan atau disimpan sendiri
hal ini ditegaskan dalam Pasal 934 BW.
oleh notaris. Hal-hal atau peristiwa
Penarikan wasiat ini dapat dilakukan dengan
yang dibuatkan suatu akta disebut akta
cara yang bersangkutan datang kepada notaris
penyimpanan notaris (akta van depot)
dimana wasiat itu disimpan. Selanjutnya ia
dan akta ini harus ditandatangani oleh :
menyatakan kehendaknya untuk meminta
a. Yang membuat wasiat;
kembali wasiat yang pernah disimpan tersebut
b. Notaris;
dan dibuatkan akta tersendiri untuk disimpan
c. Dua orang saksi.
oleh notaris.
3. Jika wasiat disampaikan secara tertutup
Pelaksanaan wasiat olographis dan wasiat
(dalam sampul tertutup), maka hal tersebut
pada umumnya sama, yakni setelah orang
harus dibuat di atas kertas tersendiri, dan
yang membuat wasiat itu meninggal dunia.
di atas sampul itu harus diberi catatan
Jika wasiat itu dalam keadaan tertutup, maka
bahwa sampul itu berisi surat wasiat dan
notaris yang menyimpannya membawa wasiat
catatannya harus ditandatangani. Apabila
itu ke Balai Harta Peninggalan (selanjutnya
wasiat
keadaan
disebut BHP). Oleh BHP wasiat itu dibuka
terbuka, maka akta dapat ditulis di bawah
karena notaris tersebut tidak berwenang
surat wasiat itu sendiri.14
membukanya. Pembukaan wasiat olographis
diserahkan
Code,
dalam
berlakunya
harus dibuatkan aktanya yang dinamakan
testament olographis, tidak ada syarat bahwa
proses verbal akta dan harus disebutkan
harus disimpan oleh notaris. Pewaris dapat
pula keadaan isi wasiat tersebut. Setelah
menggunakan seluruh harta peninggalannya
wasiat dibuka dan dibuatkan aktanya, BHP
dengan surat yang ditulis, ditandatangani
menyerahkan kembali pelaksanaan wasiat
serta ditanggali dan disimpannya sendiri.15
tersebut kepada notaris yang menyimpannya.16
Kekuatan pembuktian wasiat olographis
Selanjutnya adalah wasiat umum atau
ditentukan dalam Pasal 933 BW yang
openbaartestament yaitu yang dibuat oleh
Menurut
untuk
14 Ali Afandi, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Cetakan Ke-Empat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 17. 15 R. Soetojo Prawirohamidjojo, loc.cit.
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
148
notaris. Dalam hal ini, pihak yang ingin
keterangan
membuat wasiat datang sendiri menghadap
Pendapat kedua ini juga dianut oleh
notaris
Wirjono Prodjodikoro.
dan
menyatakan
kehendaknya.
itu
dianggap
betul.
Selanjutnya notaris membuatkan wasiat yang
4. Jika keterangan pewaris dinyatakan tanpa
dikehendaki oleh orang yang menghadap
hadirnya para saksi dan dari wasiat telah
tersebut. Wasiat umum diatur dalam Pasal 938
dibuat oleh notaris, maka pewaris harus
dan 939 BW, yaitu sebagai berikut:
menerangkan sekali lagi di hadapan para
1. Harus dibuat dihadapan notaris dan
saksi tentang maksud dibuatnya surat
dihadiri oleh dua orang saksi atau empat
wasiat. Kemudian konsep itu dibaca
orang saksi khusus untuk pembuatan akta
lagi dengan hadirnya para saksi. Apabila
wasiat di bawah tangan.
sudah betul, maka testament tersebut
2. Pewaris menerangkan kepada notaris apa yang dikehendaki.
ditandatangani pewaris, saksi dan notaris. 5. Apabila pewaris tidak hadir, hal ini
3. Dalam inti atau pokok ketentuan tersebut, notaris menulis kalimat yang jelas
disebutkan dalam wasiat dan penyebab ketidakhadiran pewaris.
mengenai apa yang diterangkan oleh
6. Surat wasiat juga menyebutkan segala
pewaris. Dalam hal ini ada perbedaan
kelengkapan acara telah dipenuhi.17
pendapat tentang wasiat umum. Kedua
Hukum waris barat berlaku bagi orang-
pendapat itu yaitu pertama, wasiat dapat
orang keturunan timur asing yang bukan
dilakukan dengan lisan, alasannya adalah:
Tionghoa. Dalam hal ini berdasarkan Stbl.
a. Dihadiri oleh saksi
1924-556 Pasal 4, dimungkinkan membuat
yang harus
testament,
mendengarkan keterangan itu; b. Testament
umum
disebut
juga
testament lisan;
tetapi
hanya
dalam
bentuk
testament umum saja.18 Kemudian yang ketiga adalah Wasiat
c. Kalimat yang ditulis hanya pokoknya
Rahasia atau Testament Tertutup (Geheim).
saja. Kedua, wasiat dapat dilakukan
Testament rahasia diatur dalam Pasal 940 dan
secara tertulis, misalnya si pewaris
941 BW. Pasal 940 BW menyebutkan bahwa
dalam keadaan sakit, sehingga ia
wasiat rahasia adalah suatu wasiat yang dibuat
tidak bisa berbicara dan memberi
sendiri oleh orang yang akan meninggalkan
keterangan secara tertulis. Notaris lalu
wasiat tetapi tidak harus ditulis dengan tangan
membaca tulisan itu dan menanyakan
sendiri. Testament ini harus selalu dalam
apakah betul demikian kehendaknya.
keadaan tertutup dan disegel. Penyerahan
Jika
testament ini kepada notaris, harus dihadiri
pewaris
mengangguk
16 Maman Suparman, op.cit., hlm. 108. 17 Ali Afandi, op.cit., hlm. 18-19. 18 Ibid.
maka
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
149
oleh empat orang saksi.19 Cara membuat surat
930 BW, yaitu testament tidak dibolehkan
wasiat ini adalah sebagai berikut :
menguntungkan
1. Wasiat harus ditulis sendiri oleh pewaris
kepentingan orang ketiga.
atau orang lain atas namanya dan pewaris menandatanganinya sendiri.
satu
sama
lain
dan
Dalam hal pembuatan testament dilakukan di luar negeri diatur dalam Pasal 954 BW
2. Kertas atau sampul yang memuat tulisan ini harus ditutup dan disegel.
yang menyatakan bahwa seorang Warga Negara Indonesia yang berada di negeri asing
3. Kertas atau sampul harus diberikan
tidak diperbolehkan membuat surat wasiat,
kepada notaris yang dihadiri empat
melainkan dengan akta otentik dan dengan
orang saksi. Pewaris harus menerangkan
mengindahkan tertib cara yang lazim, di
bahwa kertas itu berisi wasiatnya yang ia
negeri di mana surat wasiat itu dibuatnya.
tulis sendiri (atau ditulis orang lain atas
Sementara itu, ia berhak dengan surat bawah
namanya) dan diberi tanda tangan.
tangan membuat sesuatu ketetapan atas dasar
4. Keterangan
ini
oleh
notaris
harus
dan cara seperti diatur dalam Pasal 935 BW.
ditulis dalam akta yang dinamakan akta
Jadi dimana pun tempat di luar negeri, asalkan
superscriptie (akta pengalamatan). Akta
terdapat konsul Republik Indonesia, maka
itu harus ditulis di atas kertas atau sampul
konsul tersebut bisa melaksanakan perbuatan
yang diberi alamat dan ditandatangani
yang biasa dilakukan oleh seorang notaris di
oleh notaris dan empat orang saksi
Indonesia.22
tersebut.20 Adapun menurut Pasal 942 BW bahwa orang
yang
meninggalkan
rahasia
meninggal
dunia
testament
maka
notaris
harus menyampaikan testament itu kepada BHP untuk selanjutya membuka testament tersebut. Dalam penerimaan dan pembukaan testament itu, BHP harus membuat proses verbal, kemudian testament tersebut harus dikembalikan pada notaris, dimana wasiat itu
disimpan.21
Semua
jenis
testament
memuat ketentuan yang diatur dalam Pasal
2.
Kecakapan membuat wasiat dan syarat-syarat wasiat Seseorang yang akan membuat wasiat
harus sudah mencapai usia 18 tahun atau sudah dewasa. Hal tersebut diatur dalam Pasal 897 BW yang menyatakan bahwa anak-anak di bawah umur yang belum mencapai umur delapan belas tahun, tidak diperbolehkan membuat surat wasiat. Di samping itu, ketentuan lain yang mengatur sahnya suatu testament yaitu pasal-pasal sebagai berikut
19 Benyamin Asri & Thabrani Asri, Dasar-Dasar Hukum Waris Barat (Suatu Pembahasan Teoritis dan Praktik), (Bandung: Tarsito, 1988), hlm. 46. 20 Ali Afandi, op.cit., hlm. 20. 21 Ibid. 22 Oemarsalim, op.cit., hlm. 107.
150
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
atau yang dapat disebut juga sebagai syarat
secara umum terdapat larangan yang tidak
formil dari suatu wasiat.
boleh dimuat dalam testament, yakni larangan
Yang pertama adalah Pasal 888 BW
membuat suatu ketentuan yang menyebabkan
yang memuat ketentuan bahwa dalam segala
legitieme portie (bagian mutlak para ahli
surat wasiat, tiap-tiap syarat yang tak dapat
waris) menjadi kurang dari semestinya.
dimengerti, atau tak mungkin dilaksanakan,
Sedangkan syarat materil yang harus ada
atau yang bertentangan dengan kesusilaan yang
dalam suatu wasiat diatur dalam Pasal 879,
baik harus dianggap sebagai tak tertulis. Pasal
885, 904, 905, 906, 907, 911, 912 BW. Pasal
ini menekankan bila dalam pembuatan suatu
879 BW yang mengatur tentang fideicommis,
wasiat harus tetap memperhatikan asas-asas
yaitu pengangkatan waris atau pemberian
kesusilaan dan kesopanan dalam masyarakat.
hibah dengan lompat tangan, hal ini dilarang
Sedangkan Pasal 890 BW menyatakan jika
(fideicommisatau disebut juga dengan wasiat
di dalam testament disebut sebab yang palsu,
bersyarat).Pasal
dan isi dari testament itu menunjukkan bahwa
apabila kata-kata dalam wasiat cukup jelas,
pewaris tidak akan membuat ketentuan itu jika
maka dalam pelaksanaannya tidak boleh
ia tahu akan kepalsuannya maka testament
menyimpang dari isi dan maksud wasiat
tidaklah sah. Melalui ketentuan ini dapat
tersebut. Ada pula larangan bagi anak yang
dilihat bahwa testament yang dibuat tidak
belum dewasa atau telah berumur 18 tahun
boleh berisikan suatu keterangan yang palsu
untuk menghibah-wasiatkan sesuatu guna
dan dapat berakibat testament itu dinyatakan
kepentingan wali atau bekas wali, melainkan
tidak sah apabila pemberi wasiat mengetahui
setelah wali tersebut mengadakan perhitungan
adanya kepalsuan di dalam testament tersebut.
tanggung jawabnya atas perwaliannya, kecuali
Suatu wasiat tidak boleh dibuat oleh lebih
wasiat untuk kepentingan keluarga sedarah
dari satu orang dan wasiat tersebut tidak boleh
dalam garis lurus ke atas, yang masih menjadi
untuk menguntungkan suatu pihak. Ketentuan
wali atau bekas walinya yang diatur dalam
tersebut didasarkan pada Pasal 930 BW yang
Pasal 904 BW.
885
BW
menyatakan
menyatakan bahwa dua orang atau lebih tidak
Pasal 905 BW mengatur larangan bagi anak
diperbolehkan menyatakan wasiat mereka,
yang belum dewasa menghibah-mewasiatkan
baik untuk menguntungkan pihak ketiga,
sesuatu kepada pengajar mereka, kepada guru
maupun untuk keuntungan timbal balik.
yang tinggal serumah dengan mereka, kecuali
Dalam pembuatan wasiat tidak boleh
guna membalas jasa dengan memperhatikan
terdapat unsur paksaan, tipuan atau muslihat
jasa-jasa yang telah diperbuat dan terhadap
sebagaimana diatur dalam Pasal 893 BW yang
harta kekayaan si penghibah. Dan Pasal 906
mana wasiat tersebut akan menjadi batal. Di
BW mengatur larangan untuk menghibah-
dalam hukum waris, di samping larangan
mewasiatkan sesuatu kepada tabib atau dokter
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
151
yang telah melayani seseorang sewaktu
a. Mereka yang telah dihukum karena
ia menderita sakit sampai akhir hidupnya,
membunuh orang yang mewariskan;
kecuali:
b. Mereka
a. Segala ketetapan dalam bentuk hibah
atau
istri
c. Mereka yang dengan paksa atau kekerasan dari
orang
telah mencegah orang yang mewariskan
yang
untuk mengubah atau mencabut surat
mewariskan;
wasiat, sekalipun dilakukan oleh istri
c. Segala ketetapan untuk keuntungan para keluarga sedarah sampai derajat keempat seandainya orang yang mewariskan tidak meninggalkan ahli waris dalam garis lurus. Pasal 907 BW yang mengatur tentang larangan
bagi
menggelapkan,
wasiatnya;
b. Segala ketetapan untuk kepentingan suami
telah
membinasakan dan memalsukan surat
wasiat, guna membalas jasa-jasa yang telah diberikan;
yang
notaris
yang
dengan
perantaraannya telah dibuat akta wasiat, dan para saksi yang telah menyaksikan pembuatan akta wasiat, tidak diperbolehkan menikmati, mengambil keuntungan sedikit pun dari ketetapan wasiat itu. Pasal 911 BW menyatakan bahwa suatu ketetapan waris yang diambil guna keuntungan seorang yang tidak cakap untuk mewaris, adalah batal. Sekalipun ketetapan itu diambilnya bagi nama seorang perantara. Perantara di sini adalah bapak dan ibu, anak-anak serta keturunan dari anak-anak, dan istri atau suami orang tidak cakap itu. Jadi, wasiat dilarang kepada orang yang tidak cakap walaupun diberikan melalui perantara. Sedangkan Pasal 912 BW mengatur tentang larangan kepada orangorang tertentu untuk mengambil keuntungan dari surat wasiat, yaitu: 23 Benyamin Asri &Thabrani Asri, op.cit., hlm. 50-52.
atau suami dan anak-anak mereka.23
3. Fungsi notaris dalam pembuatan wasiat
Wasiat dapat dibuat baik dalam akta
otentik di hadapan notaris maupun akta bawah tangan. Untuk setiap wasiat yang dibuat di hadapan notaris, atas akta wasiat tersebut notaris bertugas dan berkewajiban untuk menyimpan dan mengirim daftar wasiat yang telah dibuatnya tersebut ke BHP dan Daftar Pusat Wasiat (selanjutnya disebut DPW). Keberadaan BHP di Indonesia telah ada sejak kurang lebih 389 tahun lalu. Sejarah dan pembentukan BHP dimulai dengan masuknya bangsa Belanda ke Indonesia, yang pada mulanya mereka datang sebagai pedagang. Dalam dunia perdagangan di Indonesia mereka bersaing dengan pedagangpedagang asing lainnya, seperti Cina, Inggris, Portugis yang memiliki armada-armada besar. Untuk
menghadapi
persaingan
tersebut,
orang-orang Belanda kemudian pada tahun 1602 mendirikan suatu perkumpulan dagang yang diberi nama Vereenigde Oost Indische
152
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
Companie yang disingkat dengan VOC yang
c. Membuka wasiat tertutup;
oleh bangsa Indonesia dikenal Kompeni.24
d. Pemecahan
Pendirian VOC ini mendapat restu
dan
pembagian
waris
(boedelscheiding).
dan pengesahan oleh Pemerintah Belanda
Tugas BHP yang terkait dengan notaris
serta diperbolehkan membentuk angkatan
adalah dalam hal membuka wasiat tertutup,
perang untuk berperang dan memerintah
baik berupa wasiat olografis yang tertutup
daerah yang ditaklukkan. Demikian VOC di
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 937 jo
samping berdagang juga mempunyai maksud
Pasal 942 BW maupun wasiat rahasia yang
lain yaitu melakukan penjajahan terhadap
diatur dalam Pasal 940 jo Pasal 942 BW. BHP
daerah-daerah
ditaklukkan.Semakin
hanya membuat Berita Acara Pembukaan
lama kekuasaan VOC di Indonesia semakin
Wasiat Tertutup saja, tetapi terhadap isi
luas, maka akhirnya timbul kebutuhan bagi
wasiat tetap menjadi kewajiban notaris untuk
para anggota khususnya dalam mengurus
pelaksanaannya lebih lanjut.Selain itu tugas
harta kekayaan yang ditinggalkan oleh
lain BHP yang terkait dengan notaris adalah
mereka bagi kepentingan para ahli waris
dalam hal pendaftaran wasiat yang sudah
yang berada di Netherland, anak-anak yatim
terbuka (ketika Pewaris meninggal dunia),
piatu dan sebagainya. Untuk menanggulangi
yang dimaksud ialah pelaksanaannya harus
kebutuhan itu akhirnya oleh Pemerintah
didaftarkan terlebih dahulu ke BHP untuk
Belanda dibentuk suatu lembaga yang diberi
memenuhi asas publisitas.
yang
nama Wees-en Boedelkamer atau Weskamer
Sedangkan DPW merupakan salah satu
(Balai Harta Peninggalan) yang pertama kali
seksi dari Subdirektorat Harta Peninggalan
didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Oktober
yang berada dibawah dan bertanggungjawab
1624, sedangkan pendirian BHP di daerah
langsung
lain sejalan dengan kemajuan territorial yang
Administrasi
dikuasai VOC untuk memenuhi kebutuhan
Direktorat
anggota VOC.25
Peninggalan mempunyai tugas melaksanakan
kepada
Direktorat
Hukum Perdata.
Jenderal
Umum
Subdirektorat
melalui Harta
BHP memiliki beberapa tugas yang
penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan
bila dikategorikan terbagi dalam beberapa
teknis dan pengawasan atas pelaksanaan
klasifikasi yang salah satu klasifikasinya ialah
tugas BHP serta penanganan daftar wasiat
di bidang hak waris yaitu :
dan pemberian surat keterangan wasiat serta
a. Membuat
Surat
Keterangan
Hak
Mewaris; b. Mendaftar wasiat yang sudah terbuka;
pengelolaan arsip dan dokumen. Seksi DPW mempunyai tugas melakukan penyusunan daftar wasiat (testament) yang
24 Nurhendro Putranto, Balai Harta Peninggalan Fungsi dan Tugas Pokoknya, (Surabaya: Balai Harta Peninggalan Surabaya, 2013), hlm. 1. 25 Ibid.
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
dilaporkan
oleh
notaris
baik
testament
153
atau rahasia dengan persyaratan sebagai
terbuka, testament tertulis maupun testament
berikut:
tertutup atau rahasia, serta meneliti daftar
a. Surat permohonan;
formal daftar wasiat dan penyiapan bahan
b. Akta Kematian atau Surat Kematian;
penyelesaian permohonan surat keterangan
c. Semua ahli waris harus hadir di BHP dan Notaris penyimpan wasiat;
wasiat. Pelaksanaan
tugas
BHP
dalam
hal
pembukaan dan pendaftaran surat wasiat, berkaitan erat dengan tugas dan wewenang yang dimiliki oleh notaris yang diatur dalam UUJN. Pasal 875 BW menyatakan bahwa yang dinamakan dengan surat wasiat atau testament adalah suatu akta yang memuat pernyataan seorang tentang apa yang dikehendakinya akan terjadi setelah ia meninggal dunia, dan yang olehnya dapat dicabut kembali. Apabila seseorang telah membuat surat wasiat atau meminta kepada notaris untuk membuatkan surat wasiat, maka surat wasiat tersebut oleh notaris wajib untuk dilakukan pendaftaran kepada BHP dimana wilayah hukum dari notaris itu berada yang mana wasiat tersebut juga akan dilaporkan ke DPW untuk selanjutnya diberikan surat tembusan kepada
d. Surat wasiat; e. Identitas para pihak; Surat
Keterangan
Wasiat
dari
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (selanjutnya disebut Dirjen AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Setelah
semua
persyaratan
tersebut
terpenuhi, maka oleh BHP atas permohonan tersebut dibuatkan Berita Acara Pembukaan atas wasiat tertutup atau rahasia tersebut. Oleh BHP setelah dibuatkan Berita Acara selanjutnya
ditandatangani
dan
diberi
nomor oleh BHP untuk selanjutnya wasiat dikembalikan
kepada
ahli
waris
untuk
dilaksanakan. Namun, sistem pendaftaran yang demikian ternyata menimbulkan permasalahan hukum seperti misalnya ketika notaris membuat
BHP dan oleh BHP akan dimasukkan ke dalam
laporan terkait adanya suatu wasiat, ternyata
buku register. Pendaftaran yang dimaksud
surat keterangan tersebut tidak sampai kepada
dalam hal ini ialah pelaporan mengenai wasiat
DPW atau dalam hal notaris lalai atau lupa
yang dibuat di hadapan notaris, yang mana
untuk membuat laporan tetapi berdalih bahwa
pelaporan ini dilakukan secara manual. Dan
ia telah membuat dan mengirimkan laporan
pada saat pewaris telah meninggal dunia, ahli
tersebut sementara pada kenyataannya notaris
waris dapat mengajukan permohonan ke BHP
tidak membuat dan mengirimkan laporan.26
untuk membuka surat wasiat yang tertutup
Berdasarkan
permasalahan
26 Wawancara dengan Ketua Balai Harta Peninggalan Surabaya, Sidoarjo, 15 Maret 2016.
hukum
yang
154
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
ada di lapangan dan seiring perkembangan
dimohonkan keterangan wasiatnya. Adapun
teknologi
hal-hal yang dimuat dalam laporan wasiat
informasi
saat
ini,
menuntut
seluruh masyarakat pengguna layanan publik
terdaftar tersebut adalah sebagai berikut:
terutama jasa hukum agar dapat dilakukan
a. Nomor dan tanggal akta wasiat;
melalui mekanisme online sistem serta dalam
b. Jenis wasiat (misal : wasiat umum,
rangka untuk mewujudkan efisiensi dalam
hibah wasiat, pencabutan wasiat, wasiat
sistem pendaftaran wasiat tersebut, maka pada
olografis dan lain-lain);
tanggal 28 Maret 2014, Kemenkum HAM RI melakukan launching sistem pendaftaran wasiat secara online oleh notaris. Terkait
pendaftaran
wasiat,
terdapat
beberapa ketentuan Peraturan PerundangUndangan yang mengatur, antara lain yaitu Ordonansi Daftar Pusat Wasiat (ordonnantie op het Centraal Testarnentenregister) S. 1920305 jo. 1921-568 (mb. 1 Januari 1922) (Ord. 15 April 1920), Burgerlijk Wetboek, UndangUndang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, dan Pasal 41-42 OV. Namun terkait mekanisme pendaftaran wasiat secara online, secara khusus telah diatur dalam Permenkumham No. 60/2016. Berdasarkan Permenkumham
Pasal No.
1
angka
60/2016,
6
Surat
Keterangan Wasiat didefinisikan sebagai
c. Nama pembuat wasiat dan nama dahulu (nama kecil) bila ada; d. Tempat dan tanggal lahir serta alamat pembuat wasiat; e. Nama notaris dan kedudukannya serta alamat lengkap notaris; f.
Nomor reportorium. Upaya yang dilakukan oleh Dirjen AHU
dengan memberikan kemudahan kepada masyarakat
terkait
dengan
pendaftaran
wasiat secara online memberikan manfaat yang luar biasa terutama terkait dengan kepastian terdaftarnya wasiat yang dibuat oleh si pewasiat di hadapan notaris, karena dengan menggunakan layanan online semua layanan jasa hukum dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan biaya ringan serta jauh dari kesan adanya upaya pungutan liar atau pungli. Selain itu adanya ketentuan mengenai
surat yang isinya menerangkan terdaftar atau
pendaftaran wasiat secara online ini tidak lain
tidak terdaftarnya akta wasiat yang dibuat di
adalah untuk memberikan kemudahan bagi
hadapan Notaris yang telah dilaporkan pada
notaris yang dalam hal ini berkewajiban untuk
DPW. Sebagaimana diuraikan pada Pasal 17
mengirimkan laporan berkenaan dengan telah
Permenkumham No. 60/2016 tersebut, Surat
dibuatnya suatu wasiat ke pusat daftar wasiat
Keterangan Wasiat tersebut dapat berupa
pada kementerian yang menyelenggarakan
keterangan mengenai terdaftar atau tidak
sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (1)
terdaftarnya akta wasiat atas nama orang yang
huruf j UUJN.
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
155
Dengan adanya ketentuan pendaftaran
dengan pendaftaran wasiat. Setelah adanya
wasiat online sebagaimana yang diatur dalam
ketentuan tersebut, BHP hanya berperan
Permenkumham No. 60/2016, maka notaris
pada saat dilakukannya pedaftaran wasiat
tidak lagi mengirimkan data fisik secara
yang telah terbuka.Namun, adanya ketentuan
manual sebagai bukti laporan terkait adanya
pendaftaran wasiat secara online tersebut
suatu wasiat yang telah dibuat. Notaris
ternyata tidak benar-benar dimanfaatkan
hanya perlu melakukan registrasi untuk
oleh sebagian notaris karena pada praktik di
dapat masuk ke dalam website Dirjen AHU
lapangan ternyata masih banyak notaris yang
dan mengirimkan laporan terkait akta wasiat
tidak mengirimkan daftar akta yang terkait
secara online.
dengan wasiat.27
Kelebihan pendaftaran wasiat secara online
dengan
menggunakan
Apabila pada bulan yang berkaitan pada
teknologi
suatu kantor notaris tidak ada dibuat suatu
informasi, kepastian hukum akan terdaftarnya
akta wasiat, maka tidak akan menimbulkan
wasiat lebih besar karena dengan melakukan
masalah
pendaftaran wasiat secara online, seketika itu
mengirimkan laporan mengenai pembuatan
juga akta wasiat yang dikirim melalui online
wasiat. Akan menjadi masalah apabila ternyata
sudah langsung ter-update atau dengan kata
telah dibuat suatu akta wasiat, namun oleh
lain langsung masuk ke dalam data base
notaris tidak dikirimkan daftar akta tersebut.
Dirjen AHU online sehingga sangat kecil
Dalam Bab XI mengenai ketentuan sanksi
kemungkinan akta wasiat tersebut tidak
dalam Pasal 84 Undang-Undang Nomor
terdaftar pada DPW. Hal ini sangat berbeda
30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris,
apabila dibandingkan dengan pendaftaran
dikatakan bahwa apabila notaris melakukan
yang dilakukan secara manual dimana akan
tindakan pelanggaran terhadap ketentuan
memakan waktu yang cukup lama dan terdapat
yang dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf
kekhawatiran pendaftaran wasiat tersebut
i maka mengakibatkan degradasi kekuatan
tidak sampai pada DPW karena terkendala
pembuktian akta notaris,28 suatu akta hanya
dengan pengiriman, jangkauan wilayah dan
mempunyai kekuatan pembuktian sebagai
lain sebagainya yang dapat mengakibatkan
akta di bawah tangan atau suatu akta tersebut
tidak terdaftarnya wasiat pada DPW.
menjadi batal demi hukum sehingga dapat
apabila
notaris
tersebut
tidak
Menurut Nurhendro Putranto, dengan
menjadi alasan bagi pihak yang menderita
adanya ketentuan online ini maka peran
kerugian untuk menuntut penggantian biaya,
BHP menjadi tidak ada dalam hal berkenaan
ganti rugi, dan bunga kepada notaris. Namun
27 Wawancara dengan Ketua Balai Harta Peninggalan Surabaya, Sidoarjo, 15 Maret 2016. 28 Eko Hariyanti, dkk., “Pembatalan Akta Hibah Wasiat yang Dibuat di Hadapan Notaris dan Akibat Hukumnya”, Jurnal Repertorium Edisi 3, ISSN:2355-2646, (Januari-Juni 2015): 184, diakses 16 April 2017, http://jurnal. hukum.uns.ac.id/index.php/repertorium/article/view/654/612.
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
156
berdasarkan Pasal I angka 42 UUJN, maka
(1) huruf j UUJN, maka akses pendaftaran
ketentuan Bab XI tersebut dihapus dan dalam
tersebut akan terkunci. Yang dimaksud
UUJN tidak memuat lagi ketentuan mengenai
dengan terkunci di sini ialah notaris tidak
akibat hukum dari wasiat yang aktanya tidak
dapat lagi melakukan pelaporan wasiat secara
dilaporkan oleh notaris. Pada Pasal 16 ayat
online pada bulan tersebut sehingga redaksi
(11) dan ayat (12) UUJN hanya menegaskan
laporan bulanan yang disampaikan ke DPW
mengenai sanksi yang dapat dikenakan kepada
adalah nihil sedangkan apabila notaris yang
notaris yang melanggar ketentuan Pasal 16
bersangkutan membuat laporan akta wasiat,
ayat (1) huruf j tersebut yang mana dalam
maka redaksi laporan yang disampaikan ke
ketentuan Pasal 91A UUJN dinyatakan bahwa
DPW adalah terdaftar.
ketentuan mengenai tata cara penjatuhan
Sebagaimana
yang
dimaksud
pada
sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
Pasal 91A, tata cara penjatuhan sanksi bagi
ayat (11) diatur dalam Peraturan Menteri.
notaris diatur dalam suatu Peraturan Menteri
Dari uraian di atas, dapat ditarik suatu
yang mana sampai saat ini peraturan yang
kesimpulan yaitu wasiat yang tidak didaftarkan
dimaksud masih dalam tahap penyusunan.
pada DPW Subdirektorat Harta Peninggalan
Diharapkan pada peraturan tersebut akan
baik sebelum maupun sesudah sistem online
dimuat secara jelas mengenai akibat hukum
kedudukan hukum aktanya tetap sebagai akta
dari wasiat yang tidak didaftarkan secara
otentik dimana pendaftaran secara online ini
online pada Kementerian Hukum dan HAM
hanya sebagai bentuk tertib administratif saja
RI. Dengan adanya aturan tegas mengenai hal
dan dapat dijadikan sebagai alasan bagi pihak
tersebut, diharapkan pula para notaris menjadi
yang terkait untuk berupaya membatalkan
lebih tertib dalam hal pengiriman laporan
wasiat tersebut, karena kewajiban mengenai
sebagaimana yang ditegaskan pada Pasal 16
pendaftaran tersebut telah diatur dalam
ayat (1) huruf j UUJN.
Peraturan
sehingga
Untuk itu, pada Peraturan Menteri yang
dilanggar
masih dalam tahap penyusunan tersebut,
konsekuensi hukumnya adalah wasiat tersebut
diharapkan pula agar mengatur mengenai
dapat dijadikan dasar gugatan oleh para ahli
sanksi dan tata cara penjatuhannya secara jelas.
waris.
Dan pada praktiknya, diharapkan agar sanksi
apabila
Perundang-Undangan ketentuan
tersebut
Sedangkan apabila notaris melakukan
tersebut adil bagi para pihak dan diterapkan
pendaftaran lewat dari 5 (lima) hari pada
tanpa pandang bulu terhadap semua notaris
minggu pertama pada setiap bulan berikutnya
sehingga memberikan efek jera dan notaris
seperti yang dimaksud dalam Pasal 16 ayat
akan menjadi lebih tertib.
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
B. Tanggung Gugat Notaris Yang Tidak
Mendaftarkan
157
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf j
Wasiat
dan itu merupakan suatu kesalahan dan dapat
Secara Online pada Kementerian
dikategorikan sebagai perbuatan melanggar
Hukum dan Hak Asasi Manusia
hukum (onrechtmatigedaad).
Republik Indonesia
Bentuk tanggung gugat yang dianut oleh
Berbicara mengenai tanggung gugat tidak
Pasal 1365 BW ini adalah tanggung gugat
terlepas dari sanksi yang akan diberlakukan
berdasarkan kerugian (liability based fault).
pada notaris. Bila ditelisik lebih dalam lagi,
Hal ini dapat dilihat dalam ketentuan pasal
selain sanksi administratif sebagaimana yang
tersebut yang mensyaratkan adanya kesalahan
telah dibahas di subbab sebelumnya, ternyata
pada pelaku untuk sampai pada keputusan
ada sanksi lain bagi notaris. Ketentuan
apakah perbuatan seseorang itu merupakan
mengenai sanksi tersebut diatur dalam Pasal
perbuatan melanggar hukum. Terdapat empat
16 ayat (12) UUJN yang menyatakan bahwa
kriteria perbuatan melanggar hukum, keempat
selain dikenai sanksi sebagaimana dimaksud
kriteria tersebut adalah:
pada
a. Bertentangan dengan kewajiban hukum
ayat
(11),
pelanggaran
terhadap
ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf j dapat
si pelaku;
menjadi alasan bagi pihak yang menderita
b. Melanggar hak subjektif orang lain;
kerugian untuk menuntut penggantian biaya,
c. Melanggar kaidah tata susila;
ganti rugi, dan bunga kepada notaris. Dalam
d. Bertentangan dengan asas kepatutan,
konteks ini mengapa yang digunakan istilah
ketelitian serta sikap hati-hati yang
tanggung gugat adalah karena sanksi tersebut
seharusnya dimiliki seseorang dalam
di atas menekankan pada adanya kerugian
pergaulan
bagi suatu pihak sehingga akan lebih tepat
masyarakat atau terhadap harta benda
bila digunakan istilah tanggung gugat.
orang lain.29
dengan
sesama
warga
diuraikan
Untuk mengetahui apakah notaris dalam
sebelumnya, notaris berkewajiban untuk
konteks kasus ini benar melakukan suatu
mengirimkan laporan mengenai adanya suatu
perbuatan melanggar hukum atau tidak, maka
wasiat yang telah dibuat di hadapannya.
terlebih dahulu akan diuraikan unsur-unsur
Yang menjadi poin masalah dalam hal ini
dari Pasal 1365 BW yang mengatur mengenai
adalah ketika notaris tidak mengirimkan
perbuatan melanggar hukum. Pasal 1365 BW
laporan sebagaimana yang dimaksud. Dalam
menyatakan bahwa tiap perbuatan melanggar
hal ini dapat dikatakan bahwa notaris telah
hukum yang membawa kerugian kepada orang
melanggar kewajibannya sebagaimana yang
lain, mewajibkan orang yang karena salahnya
Sebagaimana
yang
telah
29 Sjaifurrachman, Aspek Pertanggungjawaban Notaris dalam Pembuatan Akta, (Surabaya: Mandar Maju, 2011), hlm. 179.
158
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian
bertentangan dengan undang-undang atau
tersebut. Unsur-unsur dari Pasal 1365 BW
bertentangan
meliputi:
kesusilaan, atau asas kehati-hatian dan asas
a. Adanya perbuatan;
kepatuhan yang berlaku dalam kehidupan
b. Adanya kesalahan;
masyarakat,
c. Adanya kerugian;
merupakan bentuk kesalahan.32 Dalam hal
d. Adanya hubungan sebab akibat atau
ini dikaitkan dengan perbuatan notaris yang
kausalitas.
dengan
maka
ketertiban
perbuatan
umum,
tersebut
tidak mengirimkan laporan mengenai wasiat
Adanya perbuatan sebagai salah satu unsur
secara online sebagaimana yang telah menjadi
dari Pasal 1365 BW yang dimaksud adalah
kewajibannya dan diatur dalam Pasal 16 ayat
seseorang telah melakukan suatu tindakan atau
(1) huruf j UUJN, maka tindakan notaris
perbuatan. Tindakan atau perbuatan tersebut
tersebut jelas merupakan suatu kesalahan
dapat berupa aktivitas tertentu maupun suatu
karena terbukti melanggar ketentuan Pasal 16
pasivitas yaitu tidak melakukan perbuatan
ayat (1) huruf j UUJN.
sama sekali atau diam. Suatu tindakan yang
Adanya kerugian sebagai salah satu unsur
sifatnya pasif ini tidak lain adalah tidak
dari Pasal 1365 BW yang dimaksud adalah
melaksanakan
bahwa berkurangnya nilai suatu barang baik
sesuatu
yang
seharusnya
menjadi suatu kewajiban dari seseorang
sebagian
maupun
untuk dilaksanakan.30 Dalam hal ini notaris
mengurangi kepuasan seseorang.33 Terkait
yang tidak mengirimkan laporan mengenai
dengan notaris yang tidak melaksanakan
akta wasiat tentunya telah melakukan suatu
kewajibannya untuk mendaftarkan suatu
perbuatan yang pasif dengan tidak melakukan
wasiat, hal tersebut dapat mengakibatkan
kewajibannya tersebut31. Atas dasar tersebut,
para ahli waris tidak mengetahui adanya
maka unsur adanya suatu perbuatan dalam
suatu wasiat tersebut dan dapat menimbulkan
Pasal 1365 BW telah terpenuhi.
kerugian
bagi
keseluruhan
mereka.
sehingga
Kerugian
yang
Adanya kesalahan sebagai salah satu
dimaksud dalam ketentuan Pasal 1365 BW
unsur yang dimaksud dalam Pasal 1365 BW
dapat dibedakan dalam 2 (dua) macam, yaitu
adalah bahwa perbuatan yang dilakukan
kerugian yang bersifat materiil dan kerugian
oleh seseorang merupakan perbuatan yang
yang bersifat immaterial. Kerugian yang
30 Yulaika Ningsih, “Tanggung Gugat dan Tanggung Jawab Notaris Karena Kesalahan Penulisan Luas Tanah Dalam Akta Jual Beli”, Tesis Program Studi Magister Kenotariatan, (Surabaya: Universitas Airlangga, 2005), Tidak Dipublikasikan, hlm. 17. 31 Debora Claudia Panjaitan, “Pembatalan Akta Wasiat sebagai Akibat Perbuatan Melawan Hukum yang Dilakukan Notaris (Studi Kasus Putusan MA No. 3124 K/PDT/2013 Antara Penggugat DM vs Tergugat Notaris LSN)”, Premise Law Jurnal, Vol. 21, (2016): 9, diakses 17 April 2017, http://jurnal.usu.ac.id/index. php/premise/article/view/16890/7133. 32 Ibid., hlm. 17-18. 33 Ibid.
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
159
bersifat materiil adalah kerugian yang dapat
notaris yang tidak melakukan kewajibannya
dinilai dengan uang dan berkaitan dengan
sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (1)
harta kekayaan. Kerugian yang bersifat
huruf j UUJN untuk mengirimkan daftar
materiil pada umumnya meliputi kerugian
laporan mengenai wasiat. Karena wasiat
yang diderita oleh si penderita dari keuntungan
tersebut tidak didaftarkan, hal tersebut
yang seharusnya dapat diperoleh.34 Sedangkan
membuat asas publisitas tidak terpenuhi
kerugian yang bersifat immaterial adalah
sehingga pihak ketiga yang dalam hal ini
kerugian yang berhubungan dengan moril
adalah ahli waris, menjadi tidak mengetahui
yang pada umumnya sulit dinilai dengan
akan adanya suatu wasiat yang ditujukan
uang. Kerugian yang bersifat immaterial ini
kepada mereka.
dengan berkurangnya kesenangan hidup yang
Dengan memperhatikan uraian dari unsur-
semestinya dapat dinikmati oleh seseorang,
unsur Pasal 1365 BW tentang perbuatan
misalnya kematian, cacat tubuh seumur hidup,
melanggar hukum yang mana di dalamnya
luka-luka, dan sebagainya. Dalam menetukan
ada unsur perbuatan, kesalahan, kerugian dan
besarnya ganti rugi harus diperhitungkan
hubungan kausalitas, maka tindakan notaris
keuntungan yang akan diperoleh pihak yang
yang tidak mendaftarkan wasiat secara online
mengalami kerugian sebagai akibat dari
dengan sendirinya telah memenuhi unsur-
perbuatan melanggar hukum.35 Dalam hal ini,
unsur tersebut sehingga dapat dikatakan
dilihat dari kedudukan hukum akta wasiat
bahwa apa yang telah dilakukan oleh notaris
yang tetap sebagai akta otentik yang sah,
adalah suatu perbuatan yang melanggar
maka bentuk kerugian yang ada lebih kepada
hukum.
kerugian dalam bentuk immaterial karena
Sedangkan, berdasarkan kriteria perbuatan
wasiat tersebut pada dasarnya masih dapat
melanggar hukum yang telah disebutkan di
tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya,
atas, maka perbuatan notaris yang dimaksud
hanya saja prosedur administratifnya tidak
dalam hal ini dapat dimasukkan dalam kriteria
terpenuhi.
bertentangan
dengan
kewajiban
hukum
Adanya hubungan sebab akibat atau
si pelaku. Kewajiban hukum bagi notaris
kausalitas yang dimaksud dalam Pasal 1365
sebagaimana tercantum dalam Pasal 16
BW adalah bahwa suatu akibat tertentu
ayat (1) huruf j UUJN dimana ketentuan ini
tentu ada yang menyebabkannya.36 Dalam
mewajibkan notaris untuk mengirimkan daftar
hal ini kerugian yang timbul pada ahli
akta sebagaimana dimaksud dalam huruf i atau
waris merupakan suatu akibat dari tindakan
daftar nihil yang berkenaan dengan wasiat
34 Ibid., hlm. 22. 35 Ibid. 36 Ibid., hlm. 19.
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
160
pada Kementerian yang menyelenggarakan
dan tidak memiliki akibat hukum yang
urusan pemerintahan di bidang hukum dalam
dapat membatalkan akta tersebut, hanya
waktu 5 (lima) hari pada minggu pertama
saja akta tersebut tidak memenuhi asas
setiap bulan berikutnya tidak dilaksanakan
publisitas yang dapat membuat pihak
sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan
ketiga atau ahli waris dianggap tidak
akibat yaitu adanya kerugian bagi para ahli
mengetahui adanya suatu wasiat yang
waris. Tindakan notaris tersebut bertentangan
ditujukan bagi mereka. Terhadap notaris
dengan kewajibannya yang telah diatur dalam
yang tidak memenuhi kewajibannya
undang-undang sehingga dapat dimasukkan
sebagaimana yang dimaksud dalam
dalam kriteria ini. Untuk itu, apabila timbul
Pasal 16 ayat (1) huruf j Undang-
kerugian dari perbuatan notaris tersebut, maka
Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang
notaris telah melakukan perbuatan melanggar
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
hukum.
30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris
Berdasarkan
uraian
di
atas,
dapat
(selanjutnya
disebut
UUJN),
maka
dikatakan bahwa tindakan notaris yang
terhadap notaris tersebut dapat dijatuhi
melanggar ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf
sanksi administratif yang ditegaskan
j UUJN adalah perbuatan melanggar hukum
ketentuannya pada Pasal 16 ayat (11)
dalam kriteria bertentangan dengan kewajiban
UUJN. Menurut Pasal 91A UUJN
hukum si pelaku dan atas dasar tindakan
ketentuan mengenai tata cara penjatuhan
tersebut ada pihak yang menderita kerugian,
sanksi sebagaimana dimaksud dalam
dimana yang dimaksud dengan pihak yang
Pasal 16 ayat (11) UUJN tersebut diatur
menderita kerugian dalam hal ini adalah para
dalam Peraturan Menteri. Sedangkan
ahli waris. Para ahli waris tersebut dengan
pada Pasal 84 Undang-Undang Nomor
alasan menderita kerugian dapat menuntut
30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris
ganti rugi kepada notaris yang bersangkutan
yang saat ini sudah tidak diberlakukan
sebagai bentuk tanggung gugat notaris yang
lagi, diatur mengenai akibat hukum dari
tidak mendaftarkan wasiat secara online
akta wasiat yang tidak didaftarkan pada
sebagaimana yang dimuat dalam ketentuan
Kementerian Hukum dan HAM, yang
Pasal 16 ayat (12) UUJN.
menyatakan bahwa akta tersebut akan
Simpulan
terdegradasi menjadi akta bawah tangan dan dapat batal demi hukum, yang dalam
1. Dapat dikatakan bahwa kedudukan akta
hal ini notaris tidak memenuhi ketentuan
wasiat yang tidak didaftarkan secara
Pasal 16 ayat (1) huruf i Undang-Undang
online pada Kementerian Hukum dan
Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan
HAM adalah tetap sebagai akta otentik
Notaris.
Fanny Levia, Erni Agustin, Tanggung Gugat Notaris dalam Pelaksanaan Pendaftaran ...
2. Atas
tindakan
notaris
yang
161
tidak
pada Pasal 16 ayat (1) huruf j UUJN.
memenuhi ketentuan Pasal 16 ayat (1)
Atas kerugian yang diderita oleh ahli
huruf j UUJN dan menimbulkan kerugian
waris tersebut, berdasarkan UUJN maka
bagi ahli waris, maka ahli waris dapat
notaris dapat dituntut penggantian biaya,
menggugat notaris atas dasar perbuatan
ganti rugi dan bunga sebagaimana yang
melanggar hukum dimana notaris yang
ditegaskan dalam Pasal 16 ayat (12)
bersangkutan tidak memenuhi kewajiban hukumnya sebagaimana yang dimaksud
UUJN.
DAFTAR PUSTAKA Buku
Sjaifurrachman. Aspek Pertanggungjawaban
Afandi, Ali. Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian. Cetakan Ke-empat. Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Ali, Zainuddin. Pelaksanaan Hukum Waris di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika 2010.
Notaris
dalam
Pembuatan
Akta.
Surabaya: Mandar Maju, 2011. Subekti, R. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Cetakan XXXII. Jakarta: Intermasa, 2005.
Asri, Benyamin dan Thabrani Asri. Dasar-
Suparman, Eman. Hukum Waris Indonesia
Dasar Hukum Waris Barat (Suatu
Dalam Perspektif Islam, Adat, dan BW.
Pembahasan Teoritis dan Praktik.).
Bandung: Refika Aditama, 2013.
Bandung: Tarsito, 1988. Kie, Tan Thong. Studi Notariat dan SerbaSerbi Praktek Notaris. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2007. Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana, 2005. Oemarsalim, Dasar-Dasar Hukum Waris di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2012. Prawirohamidjojo, R., Soetojo. Hukum Waris Kodifikasi. Surabaya: Airlangga University Press, 2000. Setiawan, Wawan. Tanggung Jawab Notaris dalam Pembuatan
Akta. Semarang:
Makalah dalam Seminar Nasional Sehari Ikatan Mahasiswa Notariat Universitas Diponegoro, 1991.
Suparman, Maman. Hukum Waris Perdata. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
Jurnal Hariyanti, Eko, dkk. “Pembatalan Akta Hibah Wasiat yang Dibuat di Hadapan Notaris dan Akibat Hukumnya”. Jurnal Repertorium Edisi 3, ISSN: 2355-2646, (Januari-Juni 2015): 184. Diakses 16 April 2017. http://jurnal.hukum.uns. ac.id/index.php/repertorium/article/ view/654/612. Panjaitan, Debora Claudia. “Pembatalan Akta Wasiat sebagai Akibat Perbuatan Melawan Hukum yang Dilakukan Notaris (Studi Kasus Putusan MA No.
162
ARENA HUKUM Volume 10, Nomor 1, April 2017, Halaman 141-162
3124 K/PDT/2013 Antara Penggugat
Peraturan Perundang-undangan
DM vs Tergugat Notaris LSN)”.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Premise Law Jurnal, Vol. 21, (2016): 9. Diakses 17 April 2017. http://jurnal. usu.ac.id/index.php/premise/article/ view/16890/7133.
Indonesia Tahun 1945. Burgerlijk Wetbook Staatsblaad Nomor 23 Tahun 1847 (Staatsblad 1847 Nomor 23). Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Tesis Dewi, Sofa. “Tanggung Gugat Notaris Sebagai Pejabat Magister
Umum”.
Tesis
Kenotariatan.
Program Surabaya:
UNAIR, 2002. Tidak Dipublikasikan. Ningsih, Yulaika. “Tanggung Gugat dan Tanggung
Jawab
Notaris
Karena
Kesalahan Penulisan Luas Tanah Dalam Akta Jual Beli”. Tesis Program Studi Magister
Kenotariatan.
Surabaya:
Universitas Airlangga, 2005. Tidak Dipublikasikan. Prastuti, Mireille Titisari Miart. “Peran dan Tanggung Jawab Notaris Atas Akta Wasiat (Testament Acte) yang Dibuat di Hadapannya”. Tesis Program Magister Kenotariatan.
Semarang:
UNDIP,
2006. Diakses 10 Desember 2016. http://eprints.undip.ac.id/15710/1/M._ Titisari_Miarti_Prastuti.pdf.
Perubahan
Atas
Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M-01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum
dan
Hak Asasi
Manusia
Republik Indonesia. Keputusan
Menteri
Agama
Republik
Indonesia Nomor 154 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.06-PR.07.01 Tahun 1987 tentang Penghapusan Perwakilan Balai Harta Peninggalan di Seluruh Indonesia.