STUDI KELAYAKAN PT. PERKEBUNAN GLENMORE SEBAGAI PRODUSEN BENIH KAKAO Zaki Ismail Fahmi (PBT Ahli) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan - Surabaya
I.
Pendahuluan PT. Perkebunan Glenmore merupakan salah satu produsen benih kakao di Provinsi Jawa Timur. Kebun Sumber benih terletak di dua lokasi, kebun pertama terletak di Desa Tegalharjo dan kebun kedua di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun 2013, berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilakukan luas kebun sumber benih produktif PT. Perkebunan Glenmore sebagai berikut : kebun Tegalharjo seluas 3,520 Ha dan kebun Margomulyo seluas 15,360 Ha. Kondisi kebun di kebun Margomulyo terpelihara dengan baik sedangkan di kebun Tegalharjo perlu dilakukan perbaikan pemeliharaan agar dapat menghasilkan produksi benih secara optimal. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kelayakan PT. Perkebunan Glenmore sebagai produsen benih kakao.
II. Perkembangan Produksi Benih Selama Tahun 2011 - 2013
Taksasi Benih (Biji) (x 1.000) 1.897 1.643
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
826 Gambar 1. Taksasi Produksi Benih Kakao PT. Perkebunan Glenmore Selama Tahun 2011 - 2013
Menurut
grafik
di
atas,
taksasi
produksi
benih
di
PT. Perkebunan Glenmore selama tahun 2011 – 2013 hasilnya cenderung fluktuatif. Pada tahun 2012 taksasi produksi mengalami
Studi Kelayakan PT. Perkebunan Glenmore Sebagai Produsen Benih Kakao ...................... 1
penurunan sebesar 75 % dari tahun sebelumnya (tahun 2011). Penurunan yang cukup tinggi terjadi di kebun Margomulyo, dimana pada tahun 2011 taksasi produksi mencapai 1.012.706 biji menurun menjadi 320.573 biji (pada tahun 2012). Hal tersebut disebabkan karena serangan hama dan penyakit dengan intensitas tinggi. Hasil pemeriksaan tahun 2013 kebun dinyatakan layak sebagai sumber benih dengan beberapa catatan penting. Pada kebun Tegalharjo dari 8 blok kebun yang diperiksa hanya 3 kebun yang lulus sertifikasi, sedangkan pada kebun Margomulyo kebun masih terjaga dengan baik.
Gambar 2. Tanaman Kakao Terserang Jamur Akar di kebun Tegalharjo
III. Kondisi Kebun Margomulyo Hasil evaluasi kebun sumber benih kakao di kebun Margomulyo menunjukkan bahwa kondisi kebun cukup bagus, kemurnian klon di atas 90%, komposisi klon terkontrol, dan perawatan yang dilakukan intensif meliputi pemeliharaan pertanaman dan perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Berikut kondisi tanaman di kebun Margomulyo :
Gambar 3. Klon DR 1
Gambar 4. Klon TSH 858
Gambar 5. Klon GC 7
Studi Kelayakan PT. Perkebunan Glenmore Sebagai Produsen Benih Kakao ...................... 2
Pada saat dilakukan pemeriksaan, kondisi kebun Margomulyo masih dalam kondisi baik, walaupun tanaman sudah berumur 10 tahun (tahun tanam 2003 dan 2004). Hama dan penyakit yang menyerang pertanaman kakao yaitu Hama Penggerek Buah Kakao (PBK), VSD, Penyakit Busuk Buah, dan Helopeltis sp., namun masih dalam tingkat serangan yang ringan, dan adanya serangan tupai pada blok C9. Terdapat klon lain / off type dalam blok tanaman dengan intensitas relatif rendah, yaitu di blok C 6 dan C 7. Tabel 1. Taksasi Produksi Benih Kebun Margomulyo Tahun 2013 Mei-Juni
Taksasi Juli-Agst
Sept-Okt
1,70
118.375
32.604
10.930
TSH 858 x SCA 12
1,28
204.400
17.552
10.584
C4
NIC 7 x SCA 12
0,58
76.240
6.617
10.927
4
C 5A
ICS 60 x SCA 12
2,76
129.209
14.188
13.681
5
C 5B
TSH 858 x SCA 12
2,12
237.402
6.475
18.165
6
C6
DR 1 x SCA 12
2,25
289.040
29.196
6.407
7
C7
ICS 60 x SCA 12
1,52
87.712
1.844
2.415
8
C8
GC 7 x SCA 12
1,15
45.144
205
1.778
9
C9
ICS 13 x SCA 12
2,00
293.466
12.583
16.845
Luas (Ha)
ICS 60 x SCA 12
C2
3
No.
Blok
1
C1
2
Varietas
Total
15.36
1.693.984
IV. Kondisi Kebun Tegalharjo Pada kebun Tegalharjo terdapat beberapa kebun yang kondisinya kurang baik yaitu seluas 5,76 Ha pada blok III, IV, VI, VII dan VIII. Pada blok-blok tersebut ditemukan banyak off type berupa tanaman baru hasil perbanyakan dengan biji yang sebagian dari sulaman tersebut sudah berbunga dan berbuah sebanyak 30 – 40 %. Demi menjaga kemurnian hasil persilangan yaitu benih yang dihasilkan, maka blok-blok tersebut sementara tidak dapat direkomendasikan sampai menunggu dilakukan pemurnian ulang terhadap komposisi klon yang digunakan.
Studi Kelayakan PT. Perkebunan Glenmore Sebagai Produsen Benih Kakao ...................... 3
Off Type Off Type
Off Type
Gambar 6. Tanaman Kakao Off Type Karena Berasal Dari Biji di Kebun Tegalharjo
Kondisi kebun pada blok I, II dan V menunjukkan bahwa komposisi klon masih terjaga dari off type, namun kondisi tanaman kurang baik karena tanaman sudah berumur tua dan serangan penyakit busuk buah. Dengan pertimbangan kemurnian klon yang digunakan, maka blok-blok tersebut masih dapat diambil benihnya. Gambar kondisi buah yang terserang hama dan penyakit :
Gambar 7. Hama Penghisap Buah Kakao
Gambar 8. Penyakit Busuk Kakao
Hama dan penyakit yang menyerang pertanaman kakao yaitu hama penghisap buah kakao, hama penggerek buah kakao (PBK), VSD, penyakit busuk buah kakao, dan Helopeltis sp., namun masih dalam tingkat serangan yang ringan, serta serangan tupai pada blok III.
Studi Kelayakan PT. Perkebunan Glenmore Sebagai Produsen Benih Kakao ...................... 4
Tabel 2. Taksasi Produksi Benih Kebun Tegalharjo Tahun 2013 No.
Blok
Klon
1
I
2
Taksasi
Luas (Ha)
Mei-Juni
Juli-Agst
Sept-Okt
ICS 60 x SCA 12
1,20
32.618
17.190
2.994
II
GC 7 x SCA 12
1,20
28.226
9.901
3.706
3
III
ICS 13 x SCA 12
1,20
-
-
-
4
IV
DR 1 x SCA 12
1,20
-
-
-
5
V
GC 7 x SCA 6
1,12
82.354
16.330
9.217
6
VI
ICS 60 x SCA 6
1,12
-
-
-
7
VII
ICS 13 x SCA 6
1,12
-
-
-
8
VIII
DR 1 x SCA 6
1,12
-
-
-
Total
3,52
202.536
Keterangan (-) : kebun tidak layak sebagai sumber benih dikarenakan banyak ditemukan tanaman yang off type. V. Saran Teknis Yang Harus Dilakukan Oleh PT. Perkebunan Glenmore a. Perlu dilakukan pemurnian ulang pada kebun-kebun yang terdapat tanaman off type. Teknik yang dilakukan yaitu penebangan tanaman off type untuk kemudian dilakukan penyambungan dengan klon yang sesuai tanaman yang ditetapkan pada blok tersebut. b. Buah yang dipanen dari klon off type hendaknya dipisahkan dari klon utama. c. Kelembaban yang tinggi pada kebun dapat dikurangi dengan pemangkasan dahan kakao dan tanaman naungan. d. Buah yang terserang hama dan penyakit segera dipetik dan dibenamkan ke dalam tanah. Khusus tanaman yang terserang jamur akar segera dimusnahkan dengan cara dibakar. e. Pengendalian
secara
hayati
dapat
menjadi
pilihan
dalam
mengendalikan OPT yaitu menggunakan semut hitam dan jamur Beauveria bassiana. VI. Penutup PT. Perkebunan Glenmore masih layak sebagai produsen benih kakao. Kebun Margomulyo masih berpotensi dalam menghasilkan
Studi Kelayakan PT. Perkebunan Glenmore Sebagai Produsen Benih Kakao ...................... 5
benih kakao. Kebun masih memenuhi syarat sebagai kebun sumber benih kakao. Kebun Tegalharjo masih berpotensi untuk menghasilkan benih dan masih memenuhi syarat sebagai kebun sumber benih kakao hanya pada blok I, II, dan V. Pada kebun blok III, IV, VI, VII, dan VIII untuk sementara tidak mendapat rekomendasi sebagai kebun sumber benih kakao. Perlu dilakukan pemurnian ulang terhadap komposisi klon yang dianjurkan. Sumber : Laporan Perjalanan Dinas Monitoring dan Evaluasi Kebun Sumber Benih di PT. Perkebunan Glenmore tanggal 6-7 Mei 2013 di Kabupaten Banyuwangi. Makalah Pengelolaan Kebun Sumber Benih Kakao yang disampaikan Pada Kegiatan Pelatihan di BBPPTP Surabaya Pada Tanggal 1 Juli 2013.
Studi Kelayakan PT. Perkebunan Glenmore Sebagai Produsen Benih Kakao ...................... 6