Tahun 2016 Angka Kriminalitas Menurun, Kasus Curat Masih Mendominasi PURWOREJO, FP – Kepala Kepolisian Resor Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK merilis kasus tindak kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polres Purworejo selama tahun 2016, Kamis (5/1). Sesuai data yang ada, tercatat 216 yang dilaporkan, sementara untuk tahun 2015 mencapai 313 yang dilaporkan. Dengan demikian terjadi penurunan. Sedang yang dapat diselesaikan mencapai 94 persen atau mengalami kenaikan dibanding tahun 2015 yang hanya 80 persen. Kasus pencurian dengan pemberatan masih mendominasi di tahun 2016 dengan 46 kasus disusul PPA 31kasus, dan perjudian 30 kasus. Sementara pada tahun 2015 pencurian dengan pemberatan 64 kasus, pencurian kendaraan bermotor 37 kasus, dan tipu gelap 29 kasus. AKBP Satrio Wibowo, SIK mengatakan angka kriminalitas yang cenderung menurun pada tahun 2016 dibanding tahun 2015 akan dipertahankan. ” Untuk menekan angka kriminalitas pada tahun 2017 mendatang, strategi yang sudah diterapkan akan ditingkatakan lagi, ” kata Kapolres Purworejo.
Setubuhi Gadis Dibawah Umur Hingga Empat Kali, Pemuda Ini
Digelandang Polisi KEBUMEN, FP – Lari dari tanggung jawab, setelah meniduri KWT (16) yang masih tetangganya sendiri, Sar (22) warga Desa Buayan digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya Kamis (5/1). Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH, mengatakan, kasus tersebut kini masih ditangani Polsek Buayan Polres Kebumen. ” Dihadapan penyidik Sur, mengaku dirinya telah berhubungan layaknya suami isteri dengan korban sebanyak empat kali,” kata AKP Willy. Menurut AKP willy, kepada keluarga korban, sewaktu sidang keluarga pada bulan Juli 2015 di rumah korban yang melibatkan keluarga Sur dan korban serta warga sekitar, tersangka berjanji akan menikahi korban sebagai bentuk tanggung jawab. “Tersangka meminta waktu satu tahun untuk mencari modal nikah dengan merantau ke Jakarta. Namun pada kenyataannya tersangka tidak menepati janji dan membuat geram keluarga korban,” terang Willy. Buntut kekecewaan keluarga korban, akhirnya Sur yang hanya bekerja serabutan dilaporkan ke Polres Kebumen untuk mempertanggung jawabkan di hadapan hukum. ” Tersangka berhasil diamanakan Polsek Buayan Polres Kebumen saat dirinya pulang dari Jakarta pada 30 Desember 2016. Menurut penuturan keluarga korban, tidak ada kejelasan dan itikad baik dari Sur sehingga dilaporkan ke polisi,” tutur AKP Willy. AKP Willy menandaskan, atas perbuatannya, Sur diancam dengan Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Kakek 66 Tahun Cabuli Siswa SD KEBUMEN,FP – Kepolisian Sektor Sempor Polres Kebumen berhasil mengamankan MM ( 66 ) warga RT 01 RW 04 Desa Selomerto, Kecamatan Sempor, Kebumen. Kakek MM ditangkap karena diduga sudah melakukan persetubuhan terhadap RR (15) warga Kebumen. “ Pihak Polsek Sempor menjemput tersangka setelah menerima laporan pengaduan dari orangtua korban pada tanggal 26 Desember 2016. Modusnya korban diiming-iming akan diberi uang jajan setiap hari untuk pergi ke sekolah”, ucap Kapolsek Sempor AKP Wasidi. Menurut AKP wasidi, berdadarkan pengakuan Ibu korban, tersangka menjalankan aksi bejatnya saat korban mandi di sungai termasuk Desa Selokerto Kecamatan Sempor. Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH., MH menjelaskan, kasus tersebut terungkap berawal dari tetangga korban yang mengatakan kepada ibu korban bahwa RR pernah disetubuhi oleh MM saat mandi di sungai. Pada saat itu tetangga curiga bahwa RR perutnya buncit, tapi setelah dikonfirmasi dengan ibu korban RR memang memiliki kelainan pada saluran pencernaan yang mengakibatkan RR susah buang air besar yang mengakibatkan perutnya buncit. Lanjut Kasubbag Humas, kemudian ibu RR menanyakan kebenaran kepada RR tentang perbuatan bejat yang dilakukan MM, RR kemudian menceritakan apa yang telah dilakukan kakek MM kepadanya, dari pengakuan RR akhirnya orang tua RR bersama Ketua RT menemui MM untuk memastikan kebenaranya saat itu MM bersikeras tidak mengakui perbuatanya itu. Setelah anggota Polsek Sempor datang MM baru mengakui semua perbutanya dengan
alasan takut akan dihakimi oleh warga sekitar apabila mengakui perbuatanya tidak ada petugas kepolisian. “Berdasarkan hasil visum dokter, memang ada luka di area kemaluan korban tapi korban tidak dalam keadaan hamil,” Kata AKP Willy Budiyanto. Sementara itu, MM yang berprofesi sebagai buruh harian lepas dihadapan petugas mengakui pernah menyetubuhi RR saat mandi di sungai yang pada saat itu korban hanya mengenakan pakaian dalam saja. Menurut MM, karena tak kuat menahan nafsu kemudian korban diajak dan dipaksa untuk melakukan hubungan intim di tepi sungai pada bulan Juni 2015. ” Saya terangsang melihat anak itu mandi hanya dengan pakaian dalam saja, ” ucap kakek MM. Akibat perbuatanya, tersangka dijerat dengan Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Tiduri Gadis Dibawah Umur, Pemuda Lulusan SD Ditangkap Polisi KEBUMEN,FP – Diduga telah melakukan persetubuhan dengan gadis dibawah umur, RZK (22) warga Sidoarjo Jatim harus berurusan dengan Polres Kebumen. Dalam kasus ini, Sat Reskrim Polres Kebumen telah mengamankan tersangka berinisial RZK yang telah tega meniduri Bunga (bukan nama asli) gadis yang baru berumur 16 tahun asal Kebumen.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, RZK dekat dengan Bunga berawal dari perkenalannya melalui sosial media Facebook, hingga akhirnya memutuskan bertemu langsung didunia nyata. Saat pertemuannya pada Minggu (20/11), di salah satu hotel di Kebumen, tersangka RZK yang ternyata hanya berprofesi srabutan dan hanya lulusan SD (sekolah dasar) nekat menggagahi Bunga dengan janji akan bertanggung jawab menikahinya. Perbuatan bejat RZK akhirnya sampai ke telinga orang tua Bunga. “Mengetahui anaknya telah disetubuhi, orang tua korban selanjutnya melaporkan peristiwa itu kepada polisi,” terang Kasubbaghumas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH, Selasa (03/01). Dari hasil laporannya itu, dikatakan Willy, akhirnya pada tanggal (29/12) tersangka dapat diamankan di depan Terminal Purworejo saat akan pulang ke Sidoarjo Jatim. “Dihadapan penyidik, tersangka sudah mengakui perbuatannya. Bahkan aksi bejatnya kepada Bunga, sudah dialakukan sebanyak 3 kali,” ucap Willy. “Akibat perbuatannya, tersangka diancam dengan pasal 81 UU RI No. 35 Th 2014 tentang perlindungan anak, hukuman minimal 5 tahun kurungan,” tutup Willy.
Keluyuran Malam, Dua Siswa MTs Disuruh Nginap di Polsek KEBUMEN, FP – Dua siswa MTs Mafatikhulhuda Desa Jogosimo masing-masing Riski Prilianto Nugroho dan Abu Mubin terpaksa harus menginap selama 48 jam setelah ketahuan keluyururan
malam dan dicurigai hendak berbuat tidak terpuji di desa tetangga. Namun setelah disuruh istirahat di Sektor Petanahan Polres Kebumen selama 48 jam hari ini Selasa (2/1) dikembalikan ke orang tuanya. Kapolsek Petanahan AKP I Made Arjana melalui kanit Reskrimnya Aiptu Joko Tresno ,SH memerintahkan kedua bocah yg masih sekolah tersebut untuk istirahat di Polsek hanya ingin memberikan pelajaran agar keduanya tidak mengulangi perbuatan nakalnya kluyuran malam di desa tetangga . ” Sekedar untuk sock terapi agar keduanya jera dan tidak mengulangi perbuatanya, ” kata Aiptu Joko Tresno. Dijelaskan,
kedua pelajar MTs itu tidak dilakukan penahanan
di Polsek mengingat anak-anak tersebut belum melakukan tindak pidana, namun baru akan dan diamankan warga . Untuk membuat efek jera kepada kedua bocah tersebut selama 48 jam tidak boleh meninggalkan Polsek Petanahan. Menurutnya, selama di polsek bocah tadi tidak diberikan hukuman fisik, hanya tidak boleh pulang, ” berkaitan besok pagi masuk sekolah tadi pagi oleh Kapolsek orang tuanya dihubungi untuk menjemutnya, ” ucapnya. Sementara itu, kedua orang tua yg menjemput anaknya mengucapkan terima kasih kepada Polsek Petanahan Polres Kebumen. Orang tua siswa tersebut berharap anak-anaknya bisa menjadi anak yg bener tidak dan tidak nakal lagi karena hanya akan menjadi musuh banyak orang.
Membludak, Cek Fisik Ranmor Dialihkan Ke Halaman Polres Kebumen KEBUMEN, FP – Melonjaknya animo wajib pajak yang memanfaatkan program pembebasan biaya denda bagi kendaraan bermotor membuat Samsat Kebumen kerepotan. Lapangan parkir yang sempit tidak bisa mengakomodir ratusan wajib pajak yang didominasi kendaraan bermotor roda dua yang setiap harinya datang ke Samsat Kebumen untuk melakuan pemutihan pajak. Terbatasnya jumlah petugas cek fisik kendaraan bermotor menjadi salah satu penyebab bertumpuknya jumlah sepeda motor yang akan melakukan pemerikaan cek fisik kendaraan bermotor yang merupakan salah satu syarat program pemutihan pajak tahun 2016 yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 nanti. Mengetahui situasi tersebut, Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH melalui Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Aditya Mulya Ramdani, SIK, berinisiatif untuk mengalihkan tempat cek fisik dari halaman Samsat Kebumen ke Halaman Polres Kebumen mulai hari ini Rabu (28/12) sampai dengan hari Sabtu (31/12) mendatang. Dua tenda peleton dipasang sebagai tempat berteduh bagi wajib pajak dan petugas cek fisik. Sat Lantas Polres Kebumen meminta bantuan tenaga dari dealer-dealer sepeda motor se Kebumen untuk melakukan penggesekan nomor rangka dan nomor mesin milik wajib pajak. Tetapi untuk melakukan pengesahan hasil gesekan tetap dilakukan oleh Petugas dari Sat Lantas Polres Kebumen. “Untuk pelaksanaan pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor, dari Polres Kebumen tidak memungut biaya se rupiah pun.” tambah AKP Aditya Mulia R. SIK.
Setubuhi Gadis di Alun-alun, Pria Beristri Ditangkap Polisi PURWOREJO, FP – Satuan Reskrim Polres Purworejo menangkap DM alias Ruri (25) warga Dusun Glagah Ombo RT 01 RW 01 Desa Banyuasin Separe, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. DM ditangkap karena diduga telah melakukan persetubuhan dengan ASR (16) pelajar SMA warga RT 01 RW 01 Desa Jetis, Kecamatan Loano atau RT 04 RW 04 Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo. DM ditangkap Jumat (16/12). Tindakan cabul oleh tersangka yang sudah beristri dan pernah masuk penjara karena kasus curanmor tahun 2011 bermula dari hubungan pacaran sejak November 2016. ” Bermula pada Jumat 16 Desember 2016 korban mengajak jalanjalan dengan alasan suntuk dirumah. Keduanya kemudian pergi tanpa tujuan yang jelas selama sekitar 20 hari, ” kata Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi, SH, Selasa (27/12). Menurut AKP Kholid Mawardi, korban leluasa pergi karena selama ini hanya tinggal bersama neneknya, sementara orang tuanya bekerja di Kota Bandung. Ketika berada di luar rumah, lanjut Kasat Reskrim, tersangka merayu korban hingga berhasil melakukan persetubuhan sebanyak dua kali, semuanya di lakukan di alun-alun Purworejo. “Dua kali aksi bejat itu dilakukan di Alun-alun Purworejo pada dinihari. Kondisi tempat kejadian memang sepi, tidak ada
orang, sehingga pelaku bebas melakukan perbuatannya,” ujar AKP Kholid Mawardi. Menurut AKP Kholid Mawardi, berdasarkan pengakuan tersangka, keduanya melakukan hubungan badan dalam posisi berdiri di bawah tiang bendera Alun-alun Purworejo. Selama keduanya pergi meninggalkan rumah, pihak keluarga sudah berusaha mencari tapi tidak ketemu. Hingga akhirnya pada Jumat (16/12) tersangka mengantar korban pulang ke rumahnya. Tiba dirumah, Nenek korban yang curiga kemudian menginterogasi tersangka dan korban. Setelah didesak terus akhirnya keduanya mengaku telah melakukan persetubuhan hingga dua kali. Mendengar pengakuan itu keluarga korban tidak terima dan melaporkan ke polisi. Mendapat laporan, polisi bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan, dan setelah didapat bukti permulaan kemudian dilakukan penangkapan terhadap tersangka. ” Atas perbuatanya tersangka dijerat dengan Pasal 81 (2) UURI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UURI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” ucap Kasat Reskrim.
Diduga Over Dosis Obat Kuat, Pria Ini Tewas Dipelukan PSK KEBUMEN, FP – Ingin terlihat hebat diranjang, MH (49) warga RT 02 RW 0 11 Desa Jatumulyo, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen nekad minum obat kuat, akibatnya, justru tewas dalam pelukan PSK (pekerja Sex Komersial).
Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SIK, SH MH melalui Kasat Reskrim Polres Kabumen AKP Kholiq Salis Mawardi, SH mengatakan, peristiwa bermula saat korban datang ke rumah JY di RT 02 RW 11 Desa Kalitengah Minggu (26/12) sekitar pukul 17.15 WIB. Ditempat ini korban bermaksud kencan dengan ST (35) warga RT 01 RW 15 Desa Klapa Gading Kulon, Kecamatan Wangon, Banyumas yang berprofesi sebagai PSK. Selanjutnya korban masuk kamar untuk berkencan. Namun belum selesai berkencan tiba-tiba korban menyandarkan kepala ke tubuh ST sambil mengorok. Melihat kondisi korban yang tidak wajar, Setyorini kemudian memanggil JY. ” Selanjut JY masuk kamar dan melihat korban sudah dalam posisi tengkurap diatas ranjang, ” kata AKP Kholiq Salis Mawardi. Oleh JY kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Gombong. Polsek Gombong yang mendapat laporan langsung datang ke lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan dan identifikasi. Hasil pemeriksaan awal oleh dr Edy Nurcahyo, tim medis dari Puskesmas Gombong 2, tidak ditemukan tanda penganiyaan pada tubuh korban. Diduga penyebab kematian korban akibat over dosis obat. Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Ditempat kejadian ditemukan sisa obat kuat merek Africa Blackant. “Kuat dugaan korban meninggal akibat over dosis saat mengunsumsi obat kuat, ” kata kasat Reskrim.
Warga Klirong Meninggal Dunia di Pabrik Genteng KEBUMEN, FP – Mayat seorang laki-laki yang belakangan diketahui bernama Anton Priyadi (38) warga RT 02 RW 02 desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Kebumen ditemukan di pabrik genteng, Minggu (25/12). Mayat ditemukan pertamakali oleh Lumanto, pemilik pabrik genteng. Menurut Laminto, pada Sabtu (24/12) dirinya melihat korban datang ke pabrik genteng miliknya dengan mengendarai sepeda motor. Pagi harinya, Minggu (25/12) sekitar pukul 04.00 WIB luminto merasa heran karena sepeda motor milik korban masih berada ditempat tersebut. Karena penasaran bercampur curiga, Luminto kemudian berusaha mencari pemilik sepeda motot dan betapa terkejut setelah melihat korban dalam posisi dan sudah meninggal dunia. Mengetahui korban sudah meninggal Luminto kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Kkirong. Kapolsek Klirong AKP Diyono setelah mendapat laporan, langsung ke TKP bersama anggota dan Inafis Polres Kebumen, kemudian korban dibawa ke RSUD Kebumen untuk di lakukan Visum Et Repertum. “Dari hasil pemeriksaan medis / dokter tidak di temukan tanda tanda penganiayaan, di duga korban meninggal dunia karena sakit, selanjutnya korban diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan,” kata AKP Diyono.
Berkat Pemberitaan Media, Identitas Mayat di Pematang Sawah Akhirnya Terungkap KEBUMEN, FP – Setelah sebelumnya menjadi pertanyaan, siapa identitas mayat yang menggegerkan Alian pada hari Kamis (22/12) siang, kini pihak keluarganya sudah menjemputnya. Saat dikonfirmasi, Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH, melalui Kasubbaghumas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH mengatakan mayat itu bernama Khotob (35) warga RT 03 RW 01Ds. Condong Campur, Kecamatan Kejawaran, Kabupaten Banjarnegara. Keterangan itu dipastikan dari pihak keluarga korban yang mengecek langsung jenazah di RSUD Kebumen pada Jumat (23/12) malam. Dijelaskan Willy, kedatangan Ahmad (44) dan Mahrur (50) yang merupakan tetangga sekaligus kerabat korban menjelaskan Khotob adalah suami dari Sutini (30) yang saat ini tinggal di Batur Banjarnegara. Sepengetahuan keluarga, korban sedang bekerja di Kalimantan namun sudah lama tidak kunjung pulang. “Kurang lebih sudah enam tahun korban tidak pulang, ” jelas AKP Willy. Dalam kesempatan itu, AKP Willy mewakili Kapolres Kebumen mengucapkan terimaksaih kepada warga serta media cetak maupun online, karena pemberitaan penemuan mayat dapat mempertemukan korban dengan pihak keluarga.