Lampiran 1
No Tahapan Penelitian
Tahapan Penelitian Peningkatan Kinerja Pemasok Deskripsi pelaksanaan
Hasil
Menentukan sasaran penelitian
PT. GTE dan rantai suplainya
Pengambil keputusan di perusahaan
Menentukan permasalahan yang akan diteliti
Produktivitas perusahaan belum optimal, ada masalah dalam rantai suplai
Literatur
Internet, buku
Mencari sumber-sumber lain tentang penelitian yang serupa - Browse internet - Membaca makalah, paper, jurnal, dll.
Wawancara dan diskusi
Pengambil keputusan di perusahaan
Menjabarkan kembali inti permasalahan ke dalam suatu lingkup permasalahan yang diidentifikasi
Kinerja para pemasok PT. GTE belum optimal, perlu ada kebijakan peningkatan kinerja
Menentukan tujuan penelitian untuk menjadikannya sebagai acuan terhadap hasil akhir penelitian
Mengevaluasi kinerja para pemasok PT. GTE sehingga memberikan acuan dalam peningkatan kinerja para pemasok
Melakukan pengumpulan data/ informasi untuk selanjutnya diolah untuk mengambil keputusan
Data primer dan sekunder untuk selanjutnya digunakan ke dakam metode penyelesaian masalah (evaluasi)
Melakukan perhitungan konvensional terhadap para pemasok sesuai dengan cara yang telah dipakai sebelumnya pada PT. GTE
Pemasok nomor 2 memiliki nilai terbaik diikuti oleh pemasok nomor 4 dan 1.
Alat Analisa
1
Penetapan sasaran
2
Mengidentifikasi masalah
Wawancara dan diskusi
3
Melakukan studi literatur
4
Perumusan masalah
5
Tujuan penelitian
6
Pengumpulan data
7
Metode penyelesaian masalah metode konvensional (Evaluasi pemasok) PT. GTE
Sumber Data
Wawancara, kuesioner, Pengambil keputusan PT. GTE dan data internal data dari Divisi Gudang dan perusahaan Pembelian Data dari Divisi Gudang dan Pembelian
metode AHP
Hasil Kuesioner dari para pengambil keputusan PT. GTE
1 2 3 4 5 6 7
metode DEA
Hasil penghitungan metode konvensional dan metode AHP
1 Mengidentifikasi beberapa input dan output yang berasal dari hasil penilaian konvensional dan hasil pembobotan AHP 2 Mengolah kombinasi input dan output untuk dua situasi yang berbeda, yaitu situasi normal dan urgent
Membuat struktur hirarki keputusan Membuat matriks berpasangan Melakukan perbandingan berpasangan Menghitung eigen value Menentukan bobot masing-masing kriteria Menguji konsistensi Hasil bobot masing-masing pemasok diperoleh, Pemasok yang memiliki nilai terbaik adalah pemasok nomor selanjutnya digunakan untuk digunakan pada metode DEA 2, diikuti oleh pemasok nomor 1 lalu nomor 4.
3 Hasil DEA
8
Analisa terhadap kinerja pemasok
9
Menarik kesimpulan
Benchmark
Hasil perhitungan DEA
Membandingkan (benchmarking) pemasok yang efisien dan yang tidak efisien
Untuk situasi normal, pemasok yang memiliki nilai efisien adalah pemasok nomor 2, 3, dan 4; sedangkan untuk situasi urgent, pemasok yang memiliki nilai efisien hanya pemasok nomor 2. Review mengenai segi-segi positif dan negatif, peluang dan ancaman bagi para pemasok dari segi internal dan eksternal Kesimpulan keseluruhan atas permasalahan pemilihan pemasok PT. GTE serta memberikan saran/ usulan terhadap permasalahan ini.
96
Lampiran 2
PENELUSURAN PENELITIAN YANG RELEVAN PENELITI
TAHUN JUDUL
OBJEK PENELITIAN METODE PENELITIAN DESKRIPSI PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Jian Liu, FongYuen Ding dan Vinod Lall
Dept. of Industrial and Manufacturing Engineering, North Dakota State University, USA
2000
18 Supplier dari sebuah Data Envelopment Using Data Envelopment Analysis Perusahaan Manufaktur Analysis to Compare Suppliers for Supplier Selection and Performance Improvement
Aplikasi sistem analisis untuk membantu Metode DEA cocok untuk digunakan untuk membandingkan performa efisiensi supplier pengambilan keputusan untuk pertimbangan seperti penurunan jumlah pada perusahaan manufaktur pemasok dan untuk mengurangi jumlah pemasok dan untuk menyediakan targettarget peningkatan bagi pemasok.
Zhiming Zhang, Jiasu Lei, Ning Cao, Kinman To, dan Kengpo Ng
Institute of Textile and Clothing, The Hong Kong Polytechnic University, Hong Kong
2003
Evolution of Supplier 49 artikel dari tahun Selection Criteria and 1992 sampai 2003 Methods
Review terhadap metode-metode Weber et al. dan 23 kriteria Dickson
Beberapa metode penilaian supplier memiliki keterbatasan tertentu dan perkembangan dalam bidang SCM membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk metode-metode baru
Y.J. Feng, H. Lu Management School of and K. Bi Harbin Institute of Technology, Harbin 150001 and Science & Technology Management. Institute of Harbin University of Science and Technology, Harbin 150080, China
2003
An AHP/DEA method 29 Universitas di Cina for measurement of the efficiency of R&D management activities in universities
Aplikasi sistem analisis untuk mengevaluasi taraf efisiensi kinerja dalam aktifitas manajemen R&D sehingga dapat memotivasi universitas-universitas tersebut untuk terus meningkatkan performa dalam manajemen R&D
Evaluasi dengan menggunakan 2 (dua) tahap penelitian yaitu menggunakan AHP dan DEA memberikan kesimpulan yang baik terhadap evaluasi efisiensi aktifitas manajemen serta memberikan gambaran atas kekuatan dan kelemahan tiap universitas
Masoud Rabbani, Mohammad Delasay S kh He, b ALiuh Zhang
2005
Projects Evaluation and Selection for Investment Using Integrated AHP and DEA A h An AHP/DEA
8 Project alternatif Analytical Hierarchy dalam sebuah Process dan Data perusahaan manufaktur Envelopment Analysis
Aplikasi sistem evaluasi atas beberapa alternatif project investasi untuk membantu membuat keputusan yang benar sewaktu berinvestasi
Metode AHP dan DEA dapat membantu dalam mengambil keputusan yang benar berkenaan dengan budgeting dan risktaking
3 Vendor dalam Analytical Hierarchy perusahaan manufaktur Process dan Data Envelopment Analysis
Aplikasi sistem evaluasi untuk menentukan efisiensi pemasok sehingga dapat melaksanakan pemilihan pemasok dengan tepat
Penggunaan metode AHP dan DEA memberikan penilaian yang seimbang yang tidak berat sebelah sehingga keputusan yang tepat dapat dilakukan walaupun ditemukan ada beberapa kekurangan pada tiap metode
Aplikasi sistem evaluasi untuk menentukan efisiensi pemasok sehingga dapat melaksanakan pemilihan pemasok dengan tepat
Penggunaan gabungan metode AHP dan DEA memberikan penilaian yang komprehensif untuk melakukan pemilahan pemasok untuk mencapai pemasok yang efisien
Aplikasi sistem evaluasi dalam menentukan kinerja pemasok dalam 2 (dua) situasi yang telah ditentukan (normal dan urgent) sehingga dapat mengambil kebijakan strategis untuk peningkatan kinerja para pemasok
Kesimpulan yang jujur dan seimbang terhadap gambaran pemilihan pemasok dan usulan kebijakan dapat dirumuskan dan diterapkan sehingga peningkatan dapat dilakukan
Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, University of Tehran, Tehran, Iran
Analytical Hierarchy Process dan Data Envelopment Analysis
National CIMS Wenhuang, dan Engineering Research Li Xiu Center, Dept. of Automation, Tsinghua University, China
2006
Ratna Ekawati
Program PascaSarjana Bidang Ilmu Teknik, Universitas Indonesia
2006
Penerapan AHP/DEA 6 Pemasok terhadap 3 Analytical Hierarchy pada Penilaian Kinerja Raw material dalam Process dan Data Pemasok PT. X perusahaan manufaktur Envelopment Analysis
Mukti Ali
Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta
2008
Pemilihan Pemasok Bahan Utama pada Jasa Perawatan Mesin Motor Induksi di PT. Global Teknik Engineering
Methodology for Vendor Selection in Agile Supply Chain
6 Pemasok terhadap 1 bahan utama dalam perusahaan jasa servis industri
Analytical Hierarchy Process dan Data Envelopment Analysis dilanjutkan dengan SWOT analysis
97
Lampiran 3
Lampiran: KUESIONER EVALUASI AHP Dalam penilaian metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan software Expert choice 11.5, para responden memberikan penilaian terhadap para pemasok dengan menggunakan kuesioner yang telah tersedia dalam software tersebut. Berikut ini adalah data kuesioner penilaian dari tiap responden.
A. Responden 1 1. Data kuesioner evaluasi terhadap Kriteria Utama
98
2. Data kuesioner evaluasi terhadap sub-kriteria dan para pemasok a. Sub-kriteria dari Fasilitas & Kapasitas
– Keamanan Fasilitas dari tiap pemasok
– Kelengkapan Fasilitas dari tiap pemasok
99
b. Sub kriteria dari Harga
– Kemudahan pembayaran dari tiap pemasok
– Fleksibilitas harga dari tiap pemasok
100
c. Sub kriteria dari Kemampuan teknis
– Tingkat pengetahuan dari tiap pemasok
– Pemberian training dari tiap pemasok
101
d. Sub kriteria dari Keselarasan prosedur
– Fleksibilitas prosedur dari tiap pemasok
– Dukungan prosedur dari tiap pemasok
102
e. Sub kriteria dari Klaim & Garansi
– Reliabilitas sewaktu terjadi masalah dari tiap pemasok
– Kecepatan respon dari tiap pemasok
103
f. Sub kriteria dari Kualitas
– Keselarasan Material dari tiap pemasok
– Kondisi Barang dari tiap pemasok
104
g. Sub kriteria dari Pengiriman
– Kecepatan pengiriman dari tiap pemasok
– Ketepatan pengiriman dari tiap pemasok
105
h. Sub kriteria dari Sikap
– Tanggung jawab dari tiap pemasok
– Kemudahan bekerjasama dari tiap pemasok
106
i. Sub kriteria dari Sistem komunikasi
– Kesiapan sistem komunikasi (24jam) dari tiap pemasok
– Kesederhanaan sistem dari tiap pemasok
107
B. Responden 2 1. Data kuesioner evaluasi terhadap Kriteria Utama
108
2. Data kuesioner evaluasi terhadap sub-kriteria dan para pemasok a. Sub-kriteria dari Fasilitas & Kapasitas
– Keamanan fasilitas dari tiap pemasok
– Kelengkapan fasilitas dari tiap pemasok
109
b. Sub kriteria dari Harga
– Kemudahan pembayaran dari tiap pemasok
– Fleksibilitas harga dari tiap pemasok
110
c. Sub kriteria dari Kemampuan teknis
– Tingkat pengetahuan dari tiap pemasok
– Pemberian training dari tiap pemasok
111
d. Sub kriteria dari Keselarasan prosedur
– Fleksibilitas prosedur dari tiap pemasok
– Dukungan prosedur dari tiap pemasok
112
e. Sub kriteria dari Klaim & Garansi
– Reliabilitas sewaktu terjadi masalah dari tiap pemasok
– Kecepatan respon dari tiap pemasok
113
f. Sub kriteria dari Kualitas
– Keselarasan Material dari tiap pemasok
– Kondisi Barang dari tiap pemasok
114
g. Sub kriteria dari Pengiriman
– Kecepatan pengiriman dari tiap pemasok
– Ketepatan pengiriman dari tiap pemasok
115
h. Sub kriteria dari Sikap
– Tanggung jawab dari tiap pemasok
– Kemudahan bekerjasama dari tiap pemasok
116
i. Sub kriteria dari Sistem komunikasi
– Kesiapan sistem komunikasi (24jam) dari tiap pemasok
– Kesederhanaan sistem dari tiap pemasok
117
C. Responden 3 1. Data kuesioner evaluasi terhadap Kriteria Utama
118
2. Data kuesioner evaluasi terhadap sub-kriteria dan para pemasok a. Sub-kriteria dari Fasilitas & Kapasitas
– Keamanan fasilitas dari tiap pemasok
– Kelengkapan fasilitas dari tiap pemasok
119
b. Sub kriteria dari Harga
– Kemudahan pembayaran dari tiap pemasok
– Fleksibilitas harga dari tiap pemasok
120
c. Sub kriteria dari Kemampuan teknis
– Tingkat pengetahuan dari tiap pemasok
– Pemberian training dari tiap pemasok
121
d. Sub kriteria dari Keselarasan prosedur
– Fleksibilitas prosedur dari tiap pemasok
– Dukungan prosedur dari tiap pemasok
122
e. Sub kriteria dari Klaim & Garansi
– Reliabilitas sewaktu terjadi masalah dari tiap pemasok
– Kecepatan respon dari tiap pemasok
123
f. Sub kriteria dari Kualitas
– Keselarasan Material dari tiap pemasok
– Kondisi Barang dari tiap pemasok
124
g. Sub kriteria dari Pengiriman
– Kecepatan pengiriman dari tiap pemasok
– Ketepatan pengiriman dari tiap pemasok
125
h. Sub kriteria dari Sikap
– Tanggung jawab dari tiap pemasok
– Kemudahan bekerjasama dari tiap pemasok
126
i. Sub kriteria dari Sistem komunikasi
– Kesiapan sistem komunikasi (24jam) dari tiap pemasok
– Kesederhanaan sistem dari tiap pemasok
127
Lampiran 4 Grafik Dynamic Sensitivity
128
Lampiran 5 Grafik Head-to-head sensitivity
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
Lampiran 6 Data Grid AHP
139
140
141
142
Lampiran 7
Hasil penilaian untuk kondisi normal Efficiency scores Pemasok 1 Pemasok 2 Pemasok 3 Pemasok 4 Pemasok 5 Pemasok 6
Score frequencies up to 0.10 0.10+ to 0.20 0.20+ to 0.30 0.30+ to 0.40 0.40+ to 0.50 0.50+ to 0.60 0.60+ to 0.70 0.70+ to 0.80 0.80+ to 0.90 0.90+ to 1.00
Input/ outpout slacks H Pemasok 1 Pemasok 2 Pemasok 3 Pemasok 4 Pemasok 5 Pemasok 6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
Virtual inputs/ outputs H Pemasok 1 0,84 Pemasok 2 0,83 Pemasok 3 0,88 Pemasok 4 0,84 Pemasok 5 0,88 Pemasok 6 0,82
1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
Efficient peers and weights Pemasok 2 Pemasok 3 Pemasok 4 Pemasok 1 0,4773 0,5284 Pemasok 2 1,0000 Pemasok 3 1,0000 Pemasok 4 1,0000 Pemasok 5 1,0000 Pemasok 6 0,9333
0,9647 1,0000 1,0000 1,0000 0,9787 0,9802
D
D 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 16,98% 45,24%
Efficiency Scores
Q
0,00 0,00 0,00 0,00 0,18 0,68
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
AHP 0,01 0,00 0,00 0,00 0,07 0,09
1,00 1,00 0,94 0,98 0,94 0,88
3,66% 0,00% 0,00% 0,00% 2,17% 2,02%
AHP 0,23 0,25 0,17 0,20 0,17 0,16
Q 0,90 1,00 0,75 0,80 0,75 0,70
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
7
9,08% 0,00% 0,00% 0,00% 81,91% 134,71%
Efficiency Scores Frequency Chart
6
6
5 4 3 2 1 0
Units
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Value range
143
Lampiran 8
Efficiency scores Pemasok 1 Pemasok 2 Pemasok 3 Pemasok 4 Pemasok 5 Pemasok 6
Score frequencies up to 0.10 0.10+ to 0.20 0.20+ to 0.30 0.30+ to 0.40 0.40+ to 0.50 0.50+ to 0.60 0.60+ to 0.70 0.70+ to 0.80 0.80+ to 0.90 0.90+ to 1.00
Hasil penilaian untuk kondisi mendadak
Input/ outpout slacks H Pemasok 1 Pemasok 2 Pemasok 3 Pemasok 4 Pemasok 5 Pemasok 6
0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
Virtual inputs/ outputs H Pemasok 1 0,80 Pemasok 2 0,83 Pemasok 3 0,78 Pemasok 4 0,81 Pemasok 5 0,76 Pemasok 6 0,71
1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
Efficient peers and weights Pemasok 2 Pemasok 1 0,9600 Pemasok 2 1,0000 Pemasok 3 0,9400 Pemasok 4 0,9800 Pemasok 5 0,9200 Pemasok 6 0,8600
0,9375 1,0000 0,7979 0,8268 0,8152 0,8140
Q
Q 5,14% 0,00% 11,34% 3,17% 27,96% 52,41%
Efficiency Scores
D
0,04 0,00 0,10 0,03 0,30 0,79
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00
AHP 0,02 0,00 0,02 0,00 0,12 0,13
0,96 1,00 0,94 0,98 0,92 0,86
6,67% 0,00% 25,33% 22,50% 22,67% 22,86%
AHP 0,24 0,25 0,24 0,25 0,23 0,22
D 0,96 1,00 0,94 0,98 0,92 0,86
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
3,5
Efficiency Scores Frequency Chart
3
3 2,5
2
2 1,5
1
1 0,5 0
Units
15,66% 0,00% 39,08% 20,95% 147,62% 219,97%
0
0
0
0
0
0
0
Value range
144
Lampiran 9
DAFTAR ISTILAH
9-point scale rating
Skala penilaian 9 poin yang digunakan dalam metode AHP untuk menentukan bobot prioritas
Analitycal Hierarchy
Merupakan metode yang digunakan dalam proses
Process (AHP)
pengambilan
keputusan
suatu
masalah
disederhanakan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir,
sehingga
memungkinkan
dalam
pengambilan keputusan yang efektif atas masalah tersebut. Analisis SWOT
Merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis
ini
didasarkan
pada
logika
dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan
(weaknesses)
dan
ancaman (threats). Benchmarking
Merupakan
proses
yang
digunakan
dalam
manajemen, umumnya manajemen strategis, untuk mengevaluasi berbagai proses dalam perusahaan untuk mencapai praktek yang terbaik. Consistency index
Adalah tingkat kekonsistensian dalam memberikan penilaian terhadap suatu kriteria.
Consistency ratio
Merupakan
parameter
penerimaan
tingkat
yang
menunjukkan
kekonsitensian
terhadap
penilaian yang diberikan terhadap suatu masalah berdasarkan angka indeks yang telah ada. Data Envelopment
Merupakan metode non-parametrik yang digunakan
Analysis (DEA)
dalam riset operasi dan ekonomi untuk mengukur limit produksi. Pertama kali diperkenalkan oleh
145
William Charnes, Abraham Cooper dan Edwardo Rhodes pada tahun 1978 yang dikembangkan dari konsep efisiensi teknikal yang diciptakan oleh Farrel pada tahun 1957. Decision Making Unit
Merupakan unit yang digunakan sebagai input dan output dalam metode DEA, dipasangkan untuk dapat menghitung performa efisiensi.
Efficiency frontier
Merupakan dari kombinasi simpangan baku dan hasil diharapkan tersedia dari portfolio asset, yang merupakan portfolio yang efisien.
Eigenvector
Metode yang dipakai untuk menetapkan pemenang dalam pemungutan suara preferensial. Dalam hal ini perbandingan antara kandidat yang sama diberi nilai 1 dan perbandingan antara kandidat yang berbeda sesuai dengan perolehan suaranya
Expert Choice 11.5
Perangkat lunak komputer yang dapat digunakan untuk perhitungan pemecahan persoalan dengan AHP. Perangkat lunak ini dapat di-download di website
resmi
Expert
Choice
(http://www.expertchoice.com/) Linear weighing model
Model pengambilan keputusan yang dikembangkan dengan memberikan bobot terhadap kriteria. Bobot terbesar
mengindikasikan
kepentingan
yang
terbesar. Matriks SWOT
Menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman
eksternal
yang
dihadapi
oleh
perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dari matriks ini akan terbentuk empat kemungkinan alternatif strategi. Pairwise comparison
Merupakan proses membandingkan beberapa entiti secara berpasangan untuk melakukan pengukuran berdasarkan
preferensi
atau
nilai
quantitatif
pasangan-pasangan tersebut.
146
Supply Chain
Sering disebut juga sebagai Logistic network atau Supply network. Merupakan rangkaian aktifitas yang saling berhubungan dalam hal pengadaan suatu barang yang dimulai dari manufaktur hingga pengguna.
Supply Chain
Merupakan proses manajerial atau pengambilan
Management
keputusan yang berhubungan dengan efektifitas dan efisiensi dalam sistem rantai pasok.
Supply Chain Operation
Adalah model pengukuran performa rantai pasok
Refference (SCOR)
yang dikembangkan oleh Dewan Rantai Suplai
Value chain
Merupakan rantai aktivitas dalam suatu perusahaan atau dalam suatu rantai pasok.
xlDEA 2
Perangkat lunak komputer yang dapat digunakan untuk perhitungan pemecahan persoalan dengan metode DEA. Perangkat lunak ini dapat didownload
di
website
resmi
xlDEA
(http://www.prodtools.com/)
147