PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ AND ITS SUBSIDIARIES Daftar Isi/Table of Contents Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Panorama Sentrawisata Tbk dan Anak Perusahaan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 20010 dan 2009/The Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Panorama Sentrawisata Tbk and its Subsidiaries for the Years Ended December 31, 2010 and 2009 Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi/Consolidated Statements of Income
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Notes to Consolidated Financial Statements
8
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Balance Sheets December 31, 2010 and 2009
Catatan/ Notes
2010 Rp '000
2009 Rp '000
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.117.371 ribu tahun 2010 dan Rp 2.405.368 ribu tahun 2009 Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Uang jaminan Biaya dibayar dimuka Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Biaya dibayar dimuka jangka panjang Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 148.197.139 ribu tahun 2010 dan Rp 111.836.492 ribu tahun 2009 Aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 14.251.756 ribu tahun 2010 dan Rp 12.659.452 ribu tahun 2009 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 750.916 ribu tahun 2010 dan Rp 680.945 ribu tahun 2009 Uang jaminan jangka panjang Goodwill - bersih Aset lain-lain
ASSETS
67.314.352 10.543.509 1.206.921
2b,2d,2h,4,28,42,45 2b,2d,2h,5,18,28,42,43,45 2b,2d,2h,6,18,28,42,43 2e,41
102.131.881 12.775.231 996.273 11.732.716 5.445.107 39.197.803 2.030.769 5.651.868 3.825.567
2b,2d,2h,7,28,42 2i 2s,38 8,18,43 2e,41
73.490.850 14.586.294 1.052.799
75.455.092 7.370.699 733.643 906.347
9 2j,10,43
12.452.962 28.921.020 4.494.877 3.901.449
2b,2e,2h,11,28,41,45
1.710.213
262.851.997
225.076.245
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted time deposits Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 1,117,371 thousand in 2010 and Rp 2,405,368 thousand in 2009 Other accounts receivable Inventories Prepaid taxes Advances Related parties Third parties Guarantee deposits Prepaid expenses Due from related parties Total Current Assets NONCURRENT ASSETS
1.389.654 3.109.542 12.041
303.679.796
2b,2e,2h,11,28,41,45 2j,10,43 2s,38 2e,2h,12,41
2l,2p,13,18,23,24 34,35
3.853.060 1.267.271 1.240.508 808.934
207.146.567
15.774.639
2m,2p,14,18,35,43
17.050.190
1.128.491 1.974.993 75.775 28.500.605
2e,2k,2p 15,18,35,41,43 2d,16,42,43,45 2c,26 17
1.198.462 1.090.083 175.581 27.007.235
Due from related parties Long-term portion of prepaid expenses Deferred tax assets Investments in associated companies Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 148,197,139 thousand in 2010 and Rp 111,836,492 thousand in 2009 Property under build, operate, and transfer agreement - net of Rp 14,251,756 thousand in 2010 and Rp 12,659,452 thousand in 2009 Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 750,915 thousand in 2010 and Rp 680,945 thousand in 2009 Long-term guarantee deposits Goodwill - net Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
355.645.536
260.837.891
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
618.497.533
485.914.136
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -3-
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 (Lanjutan)
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Balance Sheets December 31, 2010 and 2009 (Continued)
Catatan/ Notes
2010 Rp '000
2009 Rp '000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang pembelian aset tetap Jumlah Kewajiban Lancar
CURRENT LIABILITIES 60.716.683 1.445.450 95.999.951 12.834.693 5.165.531 8.285.692 19.510.070
2b,2d,2h,6,13,14,15,18,23 28,41,42 2b,2d,2h,19,28,42 2e,41
630.000
2b,2d,2h,20,42 2s,21,34,38 2b,2h,2r,28,42 2r,22 2b,2e,2h,11,28,41,42,45
68.400.974 269.483 68.103.701 9.092.594 3.802.623 6.137.009 9.439.227 531.894
22.577.536
2b,2h,23,28,42
10.087.303
18.117.207
2b,2d,2h,13,24,28,42
8.350.808
245.282.813
184.215.616
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank
80.599.731
2b,2h,23,28,42
44.063.538
Hutang pembelian aset tetap Kewajiban pajak tangguhan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Goodwill negatif - bersih Kewajiban lain-lain
27.627.133 11.805.703 9.869.962 2.165 3.686.052
2b,2d,2h,13,24,28,42 2b,2u,38 2r,36 2c,26 25
8.095.221 7.681.390 7.404.677 2.383 3.379.204
133.590.746
70.626.413
Jumlah Kewajiban
378.873.559
254.842.029
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 1.200.000.000 Tambahan modal disetor - bersih
Due to related parties Current maturities of long-term liabilities Bank loans Liabilities for purchases of property and equipment Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan
Short-term bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Advances received
73.889.842
2c,2e,27,40
70.918.711
Long-term liabilities - net of current maturities Bank loans Liabilities for purchases of property and equipment Deferred tax liabilities Defined-benefit post-employment reserve Negative goodwill - net Other liabilities Total Noncurrent Liabilities Total Liabilities Minority Interest in Net Assets of the Subsidiaries
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
933.787
2c,31
472.236
19.418.631
2h,32
19.418.631
EQUITY Capital stock - Rp 50 per value per share Authorized - 3,000,000,000 shares Issued and paid-up - 1,200,000,000 shares Additional paid-in capital - net Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control Difference due to changes in equity of the subsidiaries
Selisih transaksi atas penambahan modal anak perusahaan Saldo laba
(686.198) 48.054.857
32
42.249.474
Difference in value arising from subscription of additional shares in a subsidiary Retained earnings
60.000.000 38.013.055
18,29 2o,30
60.000.000 38.013.055
Jumlah Ekuitas
165.734.132
160.153.396
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
618.497.533
485.914.136
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Income For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Catatan/ Notes
2010 Rp '000
2009 Rp '000
PENDAPATAN USAHA
1.858.710.676
2e,2q,33,40
1.524.933.789
REVENUES
BEBAN LANGSUNG
1.689.985.822
2e,2q,34,40
1.380.141.538
DIRECT COSTS
144.792.251
GROSS PROFIT
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan
168.724.854 2e,2q,35,41,43 33.163.090 2l,2m,2n,2o,2r,2s,6 13,14,15,36,41
36.333.708
OPERATING EXPENSES Selling
79.762.112
General and administrative Total Operating Expenses
Umum dan administrasi
107.679.262
Jumlah Beban Usaha
140.842.352
116.095.820
27.882.502
28.696.431
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Keuntungan penjualan aset tetap - bersih Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih Amortisasi goodwill - bersih Beban bunga Lain-lain - bersih
3.238.534 (99.590) (20.689.124) 2.492.412
Beban Lain-lain - Bersih
(13.746.419)
EKUITAS PADA LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI LABA SEBELUM PAJAK DAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
2q 734.760 576.589
INCOME FROM OPERATIONS OTHER INCOME (EXPENSES) Interest income Gain on sale of property and equipment - net
13
1.243.982 664.957
2d 2c,26 18,23,24,25,36 2n
209.697 (84.436) (15.785.349) (999.536)
Gain on foreign exchange - net Goodwill amortization - net Interest expense Others - net
(14.750.685)
Other Expenses - Net
5.922
2h,12
14.142.005
8.528
13.954.274 2s,38
3.200.136 2.145.284
2.997.473 2.062.363
5.345.420
5.059.836
8.796.585
8.894.438
(2.383.741)
2c,27
6.412.844
5,34
(3.155.842) 5.738.596
2t,40
4,78
EQUITY IN NET INCOME OF THE ASSOCIATED COMPANIES INCOME BEFORE TAX AND MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF THE SUBSIDIARIES TAX EXPENSE Current tax Deferred tax
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF THE SUBSIDIARIES MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF THE SUBSIDIARIES NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE (in full Rupiah)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-5-
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor/ Issued and Paid-up Capital Stock Rp '000
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009 Dividen
60.000.000 39
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah dampak penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Difference Due to Changes in Equity of the Subsidiaries Rp '000
472.236
19.418.631
38.013.055
Selisih Transaksi Atas Penambahan Modal Anak Perusahaan/ Difference in Value Arising from Subscription of Additional Shares in a Subsidiary Rp '000
37.014.878
-
-
-
-
-
5.738.596
5.738.596
-
42.249.474
160.153.396
Balance as of December 31, 2009 Balance at January 1, 2010, before effect of first adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006)
-
472.236
38.013.055
-
19.418.631
472.236
19.418.631
-
38.013.055
-
472.236
19.418.631
-
42.249.474
160.153.396
-
256.539
256.539
-
31
-
-
Selisih transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
32b
-
-
-
-
Dividen
39
-
-
-
-
-
-
-
-
-
60.000.000
38.013.055
461.551
-
933.787
19.418.631
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
(504.000)
Balance as of January 1, 2009
-
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
154.918.800
-
38.013.055
(504.000)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp '000
-
60.000.000
Laba bersih tahun berjalan
Saldo Laba/ Retained Earnings Rp '000
-
60.000.000
2b
Tambahan Modal Disetor - Bersih/ Additional Paid-in Capital - Net Rp '000
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value Arising from Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control Rp '000
-
60.000.000
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 sebelum dampak penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) Dampak penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(686.198)
Effect of first adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006)
160.409.935
-
461.551
Difference in value of restructuring transaction restructuring transaction among entities under common control
-
(686.198)
Difference in value arising from subscription of additional shares in a subsidiary
(864.000)
Cash dividends
(864.000)
(686.198)
Net income for the year
Balance at January 1, 2010, after effect of first adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006)
42.506.013
-
Cash dividends
6.412.844
6.412.844
48.054.857
165.734.132
Net income for the year Balance as of December 31, 2010
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010
2009
Rp '000
Rp '000
1.783.275.803
1.553.083.797
(1.701.036.744)
(1.488.086.095)
82.239.059 (20.533.624) (2.995.524)
64.997.702 (15.785.349) (3.593.998)
58.709.911
45.618.355
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengembalian uang muka investasi Penurunan deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Penjualan aset tetap Penerimaan bunga Kenaikan piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perolehan anak perusahaan-dikurangi saldo kas anak perusahaan Perolehan aset tetap dalam rangka, bangun kelola dan alih Uang muka investasi Pembayaran uang muka aset tetap Perolehan aset tetap
(21.324.056) (47.288.705)
(698.756) (2.049.058) (5.952.546) (21.461.302)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(60.376.789)
(9.041.105)
24.247.334
7.487.466
98.106
263.394
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Kenaikan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hasil penerbitan saham oleh anak perusahaan kepada pemegang saham minoritas Pembayaran dividen tunai ke pemegang saham minoritas anak perusahaan Pembayaran dividen tunai
-
8.500.000
4.042.785 1.477.948 977.533
7.163.511 3.493.250 1.469.459
1.737.706
951.591
-
(457.254)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers, employees and others Net cash generated from operations Interest paid Corporate income tax paid Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Refund of advances for investment Decrease in restricted time deposits Proceeds from sale of property and equipment Interest received Decrease in amounts due from related parties Payment for acquisition of a subsidiary - net of cash balance of subsidiary Acquisition of property under build, operate and transfer agreement Advances paid for investments Advances paid for acquisition of property and equipment Acquisitions of property and equipment Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans
(864.000)
(440.313) (504.000)
(14.484.768) (16.797.849)
(6.735.810) (20.263.993)
Increase in amounts due to related parties Proceeds from issuance of shares of the subsidiaries to minority stockholders Payments of cash dividends to a minority stockholder of a subsidiary Payments of cash dividends Payments of liabilities for purchases of property and equipment Payment of bank loans
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(7.171.177)
(20.193.256)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(8.838.055)
16.383.994
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Penyesuaian pengaruh perubahan kurs mata uang asing
73.490.850
60.947.941
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
2.661.557
(3.841.085)
Adjustment for effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
67.314.352
73.490.850
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Pembayaran hutang pembelian aset tetap Pembayaran hutang bank
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan aset tetap melalui: Hutang bank Hutang pembelian aset tetap Reklasifikasi uang muka - aset lain-lain Perolehan aset tetap dalam rangka bangun kelola dan alih melalui reklasifikasi uang muka - aset lain-lain atau aset tetap Piutang ke pemegang saham minoritas atas penerbitan saham anak perusahaan
630.000
-
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
33.892.650 42.645.045 13.282.200
18.187.308 5.881.919 9.028.627
316.754
3.230.013
-
165.000
Noncash investing and financing activities: Acquisitions of property and equipment through: Bank loans Liabilities for purchases of property and equipment Application of advanced payments - other assets Acquisitions of property under build, operate and transfer through application of advanced payment - other assets o reclassification from property and equipment Receivables arising from issuance of shares of the subsidiary to minority stockholder
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
See accompanying notes to consolidated financial statements which
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
are an integral part of the consolidated financial statements. -7-
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum a.
1.
General a.
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
PT Panorama Sentrawisata Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 71 tanggal 22 Juli 1995 dari Sugiri Kadarisman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-13.272.HT.01.01.Th.95 tanggal 19 Oktober 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal 17 Juli 2001, Tambahan No. 4630.
PT Panorama Sentrawisata Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 71 dated July 22, 1995 of Sugiri Kadarisman, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-13.272.HT.01.01.Th.95 dated October 19, 1995 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 57 dated July 17, 2001, Supplement No. 4630.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 9 tanggal 7 Januari 2008 dari Tse Min Suhardi, S.H., notaris pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, termasuk perubahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 150 per saham menjadi sebesar Rp 50 per saham. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-02505.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Januari 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 6 Juni 2008, Tambahan No. 8151.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 9 dated January 7, 2008 of Tse Min Suhardi, S.H., substitute for Rachmat Santoso, S.H., public notary in Jakarta, concerning the revisions in the entire Articles of Association of the Company to be in compliance with the provisions of the Republic of Indonesia Law No. 40/2007 regarding Limited Liability Company including the change in nominal value of shares of stock from Rp 150 per share to Rp 50 per share. The amendment deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-02505.AH.01.02.Tahun 2008 dated January 18, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 46 dated June 6, 2008, Supplement No. 8151.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang jasa konsultan pariwisata, meliputi penyampaian pandangan, saran, penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan, manajemen, dan penelitian di bidang kepariwisataan.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities comprises of businesses related to tourism consulting, including giving of advice, suggestions, feasibility studies, planning, controlling, management, and studies in tourism businesses.
Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1998. Perusahaan berdomilisi dan berkantor pusat di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat.
The Company started its commercial operations in 1998. The Company is domiciled in and its head office is located in Jalan Tomang Raya No. 63, West Jakarta.
Perusahaan memperoleh izin untuk memberikan jasa konsultasi pariwisata berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 25/JP/1/1.758.37 tanggal 30 Mei 2001.
The Company obtained its license to provide tourism consulting services based on the Decision Letter of the Government of the Province of DKI Jakarta No. 25/JP/1/1.758.37 dated May 30, 2001.
Perusahaan tergabung dalam usaha (grup) Panorama Leisure.
The Company is under the business group of Panorama Leisure.
kelompok
-8-
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum (Lanjutan) b.
c.
1.
General (Continued) b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Public Offering of Shares
Pada tanggal 5 September 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) dengan surat No. S-2182/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 120.000 ribu saham Perusahaan seharga Rp 500 per saham. Pada tanggal 18 September 2001, seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On September 5, 2001, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or Bapepam-LK) in his letter No. S-2182/PM/2001 for its offering to the public of 120,000 thousand shares at Rp 500 per share. On September 18, 2001, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.200.000 ribu saham telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2010 and 2009, all of the Company’s shares totaling to 1,200,000 thousand shares, are listed in the Indonesia Stock Exchange. c.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan
Consolidated Subsidiaries The Company has ownership interests in the following subsidiaries:
Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan pada anak perusahaan berikut:
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2010 2009 % %
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination ) 2010 2009 Rp '000 Rp '000
Domisili/ Domicile
Jenis Usaha/ Nature of Business
PT Panorama Convex Indah (PCI)
Jakarta
Jasa konvensi/ Convention services
2000
99,00
99,00
13.327.834
7.132.233
PT Tirta Putra Wisata (TPW)
Jakarta
Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
1999
99,00
99,00
155.043.289
161.265.922
PT Smartravelindo Perkasa (STP) dimiliki TPW dengan kepemilikan 50%/ owned by TPW with 50% ownership interest
Jakarta
Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
2007
49,50
-
12.804.936
PT Citra Wahana Tirta Indonesia (CWTI) dimiliki TPW dengan kepemilikan 50%/ owned by TPW with 50% ownership interest
Jakarta
Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
1999
49,50
49,50
30.591.329
29.323.989
PT Chan Brothers Travel Indonesia (CBTI) dimiliki TPW dengan kepemilikan 50%/ owned by TPW with 50% ownership interest
Jakarta
Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
2002
49,50
49,50
8.427.598
7.401.458
Jakarta, Bali, Lombok
Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
2000
62,94
62,94
233.968.381
238.035.125
Yogyakarta
Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
2002
30,10
32,10
1.935.071
1.431.315
PT Duta Chandra Kencana (DCK) dimiliki DTN dan TPW dengan kepemilikan masing-masing 50%/owned by DTN and TPW with 50% ownership interest, respectively
Jakarta
Perdagangan umum/ General trading
2007
62,94
62,94
52.549.445
52.961.770
PT Panorama Transportasi Tbk (PTRANS)
Jakarta
Jasa transportasi/ Transportation services
2001
66,90
66,90
193.110.190
155.438.316
Yogyakarta
Jasa transportasi/ Transportation services
2002
34,12
34,12
8.176.774
4.353.637
Anak Perusahaan/Subsidiary
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (DTN)
PT Destinasi Garuda Wisata (DGW) dimiliki DTN dengan kepemilikan 51%/ owned by DTN with 51% ownership interest
PT Kencana Transport (KT) dimiliki PTRANS dengan kepemilikan 51%/ owned by PTRANS with 51% ownership interest
-9-
-
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum (Lanjutan) c.
1.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan (Lanjutan)
General (Continued) c.
Consolidated Subsidiaries (Continued)
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2010 2009 % %
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination ) 2010 2009 Rp '000 Rp '000
Domisili/ Domicile
Jenis Usaha/ Nature of Business
PT Sejahtera AO Kencana Sakti (SAOKS) dimiliki KT dengan kepemilikan 50%/ owned by KT with 50% ownership interest
Yogyakarta
Jasa transportasi/ Transportation services
2005
17,06
17,06
1.008.094
922.191
PT Panorama Primakencana Transindo (PPT) dimiliki PTI dengan kepemilikan 99%/ owned by PTI with 99% ownership interest
Bali
Jasa transportasi/ Transportation services
1996
66,23
66,23
14.121.241
17.127.438
PT Rhadana Primakencana Transindo (RPT) dimiliki PPT dengan kepemilikan 50%/ owned by PPT with 50% ownership interest
Bali
Jasa transportasi/ Transportation services
2005
33,12
33,12
334.275
614.607
PT Panorama Mitra Sarana (PMS) dimiliki PTI dengan kepemilikan 70%/ owned by PTI with 70% ownership interest
Jakarta
Jasa transportasi/ Transportation services
2007
46,83
46,83
6.529.479
4.497.038
PT Andalan Sekawan Transcab (AST) dimiliki PTI dengan kepemilikan 70%/ owned by PTI with 70% ownership interest
Jakarta
Jasa transportasi/ Transportation services
Pra operasi/ Preoperating
46,83
46,83
1.200.000
1.200.370
PT Day Trans dimiliki PTI dengan kepemilikan 99,9%/ owned by PTI with 99.9% ownership interest
Jakarta
Jasa transportasi/ Transportation services
2007
66,88
66,83
19.436.942
14.957.756
PT Dwi Ratna Pertiwi (DRP) *) dimiliki DTS dengan kepemilikan 99,4%/ owned by DTS with 99.4% ownership interest
Jakarta
Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
1981
66,48
60,00
6.073.015
8.480.439
Anak Perusahaan/Subsidiary
*) Kepemilikan saham DRP dialihkan oleh Perusahaan kepada DTS pada tahun 2010/DRP's share ownership was transferred by the Company to DTS in 2010.
Berdasarkan Akta Perubahan No. 18 tanggal 8 Oktober 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., notaris di Jakarta, PTRANS, anak perusahaan, membeli 99,90% kepemilikan atau sebanyak 5.994 lembar saham PT Artha Prima Perkasa Lintas Era (APPLE) dari pihak ketiga.
Based on Amended Notarial Deed No. 18 dated October 8, 2009 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., public notary in Jakarta, PTRANS, a subsidiary acquired 99.90% ownership interest or 5,994 shares of PT Artha Prima Perkasa Lintas Era (APPLE) from third parties.
Berdasarkan Akta No. 5 tanggal 2 November 2009, dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., notaris di Jakarta, modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor APPLE ditingkatkan dengan peningkatan modal diambil bagian oleh para pemegang saham sehingga tidak mengubah persentase kepemilikan PTRANS atas APPLE. Selain itu, pemegang saham juga menyetujui perubahan nama anak perusahaan APPLE menjadi PT Day Trans (DTS).
Based on Notarial Deed No. 5 dated November 2, 2009, of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., public notary in Jakarta, the authorized and issued and paid-up capital stock of APPLE was increased, all of which increase was taken by all shareholders that did not affect the percentage of ownership of PTRANS in APPLE. In addition, shareholders approved the change of the subsidiary’s name from APPLE to PT Day Trans (DTS).
- 10 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum (Lanjutan) c.
1.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan (Lanjutan)
General (Continued) c.
Consolidated Subsidiaries (Continued)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham pada tanggal 28 Oktober 2010, sebagaimana tercantum dalam Akta No. 239 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar DTS dari semula Rp 10.000.000 ribu menjadi Rp 60.000.000 ribu serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 2.500.000 ribu menjadi Rp 15.000.000 ribu. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 12.500.000 ribu tersebut diambil seluruhnya oleh PTRANS, sehingga persentase kepemilikan PTRANS atas DTS meningkat dari 99,90% menjadi 99,98%.
Based on the Minutes of Shareholders Meeting dated October 28, 2010 as notarized in Deed No. 239 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, the shareholders agreed to increase the authorized capital stock of DTS from Rp 10,000,000 thousand to Rp 60,000,000 thousand and the issued and paid-up capital from Rp 2,500,000 thousand to Rp 15,000,000 thousand. The increase in issued and paid-up capital amounted to Rp 12,500,000 thousand and was fully taken by PTRANS resulting to increase in PTRANS’ interest in DTS from 99.90% to 99.98%.
Pada tahun 2010, berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 232 tanggal 27 Desember 2010 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., notaris di Jakarta, DTS membeli 60% kepemilikan atau sebanyak 7.200 lembar saham DRP dari Perusahaan.
In December 2010, based on Sales and Purchases of Shares Notarial Deed No. 232 dated December 27, 2010 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., public notary in Jakarta, DTS acquired 60% ownership interest or 7,200 shares in DRP from the Company.
Saat ini DTS hanya bergerak dalam bidang transportasi darat untuk angkutan penumpang dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2008. DTS berdomisili di Karet Setiabudi Jakarta.
Currently, DTS is only engaged in passengers overland transportation and started its operations in August 2008. DTS is domiciled in Karet Setiabudi, Jakarta.
Pada tanggal 22 Mei 2007, PTRANS memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK dengan Surat No. S.2406/BL/2007 untuk melakukan penawaran kepada masyarakat atas 128.000 ribu saham seharga Rp 245 per saham dengan 25.600 ribu waran pada harga pelaksanaan sebesar Rp 300 per saham. Pemegang satu waran dapat menggunakan hak untuk membeli satu saham dalam periode lima tahun sampai dengan 30 Mei 2012. Jika konversi waran tidak dilaksanakan oleh pemegang waran, maka waran menjadi kadaluarsa dan tidak mempunyai nilai. Pada tanggal 31 Mei 2007, seluruh saham PTI telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On May 22, 2007, PTRANS obtained the Notice of effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in his Letter No. S.2406/BL/2007 for its offering to the public of 128,000 thousand shares at Rp 245 per share with 25,600 thousand warrants at an exercise price of Rp 300 per share. The holder of each warrant can exercise the right to purchase one share within five years until May 30, 2012. If the warrants are not exercised by its holder during the period, the warrants will expire and will have no value. On May 31, 2007, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
- 11 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum (Lanjutan) c.
1.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan (Lanjutan)
General (Continued) c.
Consolidated Subsidiaries (Continued)
Pada tanggal 25 Juni 2008, DTN memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK dengan surat No. S-4091/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 215.000 ribu saham DTN seharga Rp 200 per saham. Pada tanggal 8 Juli 2008, seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 25, 2008, DTN obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of BapepamLK in his letter No. S-4091/BL/2008 for its offering to the public of 215,000 thousand shares at Rp 200 per share. On July 8, 2008, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 184 tanggal 19 Juni 2008 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham CWTI memutuskan untuk meningkatkan modal dasar, meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dengan mengkonversi pinjaman CWTI, serta menjual kepada TPW sebanyak 5.000 ribu saham atau 50% hak kepemilikan Perusahaan dalam CWTI.
Based on the Stockholders’ Meeting as documented in Deed No. 184 dated June 19, 2008 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, the shareholders of CWTI approved the increase in authorized capital stock, the increase in subscribed and paid-up capital stock by converting CWTI’s loans into shares of stock, and sale to TPW of the Company’s 5,000 thousand shares or 50% ownership interest in CWTI.
Laporan keuangan CWTI dikonsolidasikan karena TPW memiliki kendali dalam kepengurusan anak perusahaan tersebut.
The financial statements of CWTI have been consolidated because TPW can exercise significant control over the management of the subsidiary.
Laporan keuangan CBTI dan STP dikonsolidasikan ke TPW masing-masing sejak tahun 2005 dan 2010 karena TPW memiliki kendali dalam kepengurusan serta bertanggungjawab atas manajemen dan operasional CBTI dan STP.
The financial statements of CBTI and STP are being consolidated to TPW since 2005 and 2010 because TPW can exercise significant control over the management of and is responsible over the management and operation of CBTI and STP and 2010, respectively.
Laporan keuangan DCK dan DGW dikonsolidasikan ke DTN karena DTN memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan tersebut.
The financial statements of DCK and DGW have been consolidated to DTN because DTN can exercise significant control over the management of those subsidiaries.
Laporan keuangan KT, PPT, PMS, AST, dan DTS dikonsolidasikan karena PTRANS memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan.
The financial statements of KT, PPT, PMS, AST, and DTS have been consolidated because PTRANS can exercise significant control over the management of those subsidiaries.
Laporan keuangan RPT dan SAOKS dikonsolidasikan karena PPT dan KT masing-masing memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan yang bersangkutan.
The financial statements of RPT and SAOKS have been consolidated because PPT and KT, respectively, can exercise significant control over the management of those subsidiaries.
- 12 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum (Lanjutan) d.
1.
Karyawan, Dewan Komisaris, dan Direksi
General (Continued) d.
Employees, Board of Commissioners, and Directors As of December 31, 2010 and 2009, based on Notarial Deed No. 208 dated June 29, 2009 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan Akta No. 208 tanggal 29 Juni 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, susunan manajemen Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: : :
Adhi Tirtawisata Schreurs Albert Clemens Satrijanto Tirtawisata
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Commissioner
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: : :
Budijanto Tirtawisata Dharmayanto Tirtawisata Rocky Wisuda Praputranto Royanto Handaya Daniel Martinus
: : :
Directors President Director Vice President Director Directors
As a public company, the Company has an Independent Commissioner as required by Bapepam-LK. The Company’s Audit Committee currently consists of:
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen sebagaimana diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Komite Audit Perusahaan terdiri dari: Ketua Anggota
: :
Schreurs Albert Clemens Jojo Surianto Tony Setioko
: :
Chairman Members
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) adalah 1.809 karyawan tahun 2010 dan 1.658 karyawan tahun 2009.
The Company and its subsidiaries had an average total number of employees of (unaudited) 1,809 in 2010 and 1,658 in 2009.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru Perusahaan kepada komisaris, direksi, dan komite audit masing-masing sebesar Rp 602.943 ribu tahun 2010 dan Rp 255.299 ribu tahun 2009.
The aggregate salaries and benefits paid to or accrued by the Company for all commissioners, directors, and audit committee members amounted to Rp 602,943 thousand in 2010 and Rp 255,299 thousand in 2009.
Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Panorama Sentrawisata Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 30 Maret 2011 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.
The Directors had completed the consolidated financial statements of PT Panorama Sentrawisata Tbk and its subsidiaries on March 30, 2011 and are responsible for the consolidated financial statements.
- 13 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia such as the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 on the Financial Statements Preparation Standard and Bapepam-LK Circular Letter No. SE02/PM/2002 regarding “Guidelines on Preparation and Disclosures of Financial Statements of Issuers or Publicly Listed Companies”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Company and its subsidiaries’ statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations, changes in equity and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntasi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka dibulatkan ke dalam ribuan Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah). Unless otherwise stated, all figures presented in the consolidated financial statements are rounded off and stated in thousands of Rupiah.
- 14 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) b.
Adoption of Revised Statements Financial Accounting Standards
and
of
The Company and its subsidiaries have adopted the following revised PSAKs effective January 1, 2010 and have applied these standards prospectively:
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut: (1) PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
(1) PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instrumentss: Presentation and Disclosures”, which contains the requirements for the presentation of financial instrumentss and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instrumentss, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities, and equity instrumentss; the classification of related interest, dividends, losses, and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK also requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the accounting policies applied to those instrumentss. This standard superseded PSAK 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”.
(2) PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasardasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai, dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.
(2) PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instrumentss: Recognition and Measurement”, which establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell nonfinancial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instrumentss, recognition and measurement, hedge accounting, and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instrumentss and Hedging Activities”.
Dalam penerapan standar baru diatas, Perusahaan dan anak perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Company and its subsidiaries have identified the following transition adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the Transition Provisions for the First Adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesian Institute of Accountants.
- 15 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) b.
Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (Continued) The effect of the transition to PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) to the Company and its subsidiaries’ consolidated balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Dampak transisi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) terhadap neraca konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan pada tabel berikut:
Aset Piutang usaha Kewajiban Kewajiban pajak tangguhan Hak Minoritas atas Aset Bersih anak perusahaan Ekuitas Saldo laba
and
Sebagaimana dilaporkan 1 Januari 2010/ As reported January 1, 2010 Rp '000
Penyesuaian Transisi/ Transition Adjustments Rp '000
Setelah disesuaikan 1 Januari 2010/ As adjusted January 1, 2010 Rp '000
76.507.891
465.149
76.973.040
(7.681.390)
(116.288)
(7.797.678)
70.918.711
92.322
71.011.033
42.249.474
256.539
42.506.013
Assets Trade accounts receivable Liabilities Deferred tax liabilities Minority Interest in Net Assets of the Subsidiaries Equity Retained earnings
Penyesuaian transisi di atas berasal dari dampak penilaian kembali kerugian penurunan nilai aset keuangan.
The above transition adjustments were derived from the reassessment of impairment losses for financial assets.
(3)
PSAK 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang berisi perlakuan akuntansi untuk biaya pinjaman dan mengharuskan entitas untuk mengkapitalisasi biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Standar ini juga mengharuskan entitas untuk mengakui biaya pinjaman lainnya sebagai beban. Standar ini menggantikan PSAK 26 (1997) “Biaya Pinjaman”.
(3) PSAK 26 (Revised 2008), “ Borrowing Costs”, which contains the accounting treatment for borrowing costs and requires an entity to capitalize borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset as part of the cost of that asset. This standard also requires an entity to recognize other borrowing costs as expense. This standard superseded PSAK 26 (1997), “Borrowing Costs”.
Penerapan standar ini tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
The adoption of this standard has no impact on the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements
- 16 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
Prinsip Konsolidasi Penggabungan Usaha
dan
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) c.
Akuntansi
and
Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination
Prinsip Konsolidasi
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, dimana Perusahaan memiliki 50% atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan atau dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Induk Perusahaan.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries, wherein the Company has direct or indirect ownership interest of 50% or more of the voting rights of the subsidiary’s capital stock or is able to govern the financial and operating policies of an enterprise so as to benefit from its activities. A subsidiary is excluded from consolidation when the control in such subsidiary is intended to be temporary because the subsidiary is acquired and held exclusively with a view to its subsequent disposal in the near future; or when the subsidiary operates under long-term restrictions which significantly impair its ability to transfer funds to the Parent Company.
Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri selama suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.
When an entity either began or ceased to be controlled during a certain period, the results of operations of that entity are included in the consolidated financial statements only from the date that the control commenced up to the date that the control ceased.
Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Intercompany balances and transactions, including unrealized gains or losses on intercompany transactions, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its subsidiaries as one business entity.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.
The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and events in similar circumstances. If a subsidiary’s financial statements are prepared using accounting policies other than those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to its financial statements.
- 17 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi Penggabungan Usaha (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) c.
Principles of Accounting for (Continued)
and
Consolidation and Business Combination
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
Principles of Consolidation (Continued)
Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.
Minority interest represents the minority stockholders’ proportionate share in the net income and equity of the subsidiaries which are not wholly owned, which is presented based on the percentage of ownership of the minority stockholders in the subsidiaries.
Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
The losses applicable to the minority stockholders in a consolidated subsidiary may exceed the minority stockholders’ interest in the net assets of the subsidiaries. The excess and any further losses applicable to the minority are charged against the majority interest, except to the extent that the minority has a binding obligation to, and is able to, absorb such losses and the minority stockholders can settle their obligations. If the subsidiary subsequently reported profits, such profits are allocated to the majority stockholders up to the amount of the minority stockholders’ share in losses formerly absorbed by the majority which have been recovered.
Akuntansi Penggabungan Usaha
Accounting for Business Combination
Akuisisi anak perusahaan dari pihak ketiga diperhitungkan dengan menggunakan metode pembelian sesuai dengan PSAK 22 “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Selisih lebih harga perolehan dari nilai wajar kepemilikan perusahaan yang teridentifikasi atas aset bersih yang diperoleh dicatat sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode 5 tahun. Aset dan kewajiban yang diperoleh harus dibukukan secara terpisah pada tanggal akuisisi jika besar kemungkinan bahwa segala manfaat terkair pada masa depan akan mengalir ke atau dari perusahaan pengakuisisi, dan tersedia suatu ukuran yang andal sehubungan dengan biaya perolehan atau nilai wajarnya.
Acquisition of subsidiaries from third parties is accounted for using the purchase method of accounting in accordance with PSAK 22 “Accounting for Business Combinations”. Under the purchase method, the excess of the acquisition cost over the fair values of the identifiable net assets acquired at the date of acquisition is recognized as goodwill and is amortized using the straight-line method over five (5) years. Assets and liabilities acquired are recognized separately as at date of acquisition when it is probable that any associated future economic benefits will flow to or from the acquirer; and a reliable measure is available of their cost or fair value.
- 18 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi Penggabungan Usaha (Lanjutan) Akuntansi (Lanjutan)
Penggabungan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) c.
Usaha
and
Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination (Continued) Accounting for (Continued)
Business
Combination
Akuisisi anak perusahaan dari entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaanperusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest), dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, transfer aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan kewajiban yang ditransfer dicatat pada nilai bukunya seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Acquisition of a subsidiary from entities under common control which is a reorganization of companies under common control (pooling of interest), is accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring Transactions among Entities Under Common Control. Based on PSAK No.38, transfer of assets, liabilities, shares and other instrumentss of ownership among entities under common control do not result in a gain or loss to the group or to the individual company within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares and other instrumentss of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as business combination using the pooling of interest method.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
Any difference among the transfer price and book value of each restructuring transaction among entities under common control are recorded in the account “Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control” and presented as a component of equity.
Saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi dalam laporan keuangan konsolidasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang bertransaksi, (2) pelepasan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” baru.
The balance of “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control” account is taken to the consolidated statements of income as realized gain or loss as a result of (1) lost of under common control substance, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity, or other ownership instrumentss to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions among entities under common control, the existing balance is set-off with the new transaction, hence creating a new balance for this account.
- 19 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) d.
e.
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued)
and
d.
and
Foreign Currency Balances
Transactions
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries are maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
e.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
mempunyai hubungan
(1)
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
(1)
Companies that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
(2)
Perusahaan asosiasi;
(2)
Associated companies;
(3)
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
(3)
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting company that gives them significant influence over the reporting company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the reporting company);
- 20 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e.
2.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) e.
with
Related
Parties
(4)
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(4)
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and
(5)
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
(5)
Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4), or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company, and companies that have a common member of key management with that of the Company.
Employees, except key management personnel, are not considered as related parties. All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Karyawan, selain karyawan kunci, tidak dikelompokkan sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
Transactions (Continued)
and
Penggunaan Estimasi
f.
Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
- 21 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) f.
g.
2.
Penggunaan Estimasi (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) f.
Use of Estimates (Continued)
Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terusmenerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasi.
Information about significant areas of estimation, uncertainty and critical judgments in applying accounting policies on financial instrumentss that have significant effect on the amounts recognized in the financial statements are described in Note 3 to the consolidated financial statements.
Kas dan Setara Kas
g.
Instrumen Keuangan Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. h.
and
h.
Financial Instruments
Tanggal
Accounting Policies Effective January 1, 2010
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010:
As discussed in Note 2b, the Company and its subsidiaries have adopted the following accounting policies in accordance with PSAK 50 (Revised 2006) & PSAK 55 (Revised 2006) effective January 1, 2010:
Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
The Company and its subsidiaries recognize a financial asset or a financial liability in the consolidated balance sheet when it becomes a party to the contractual provisions of the instruments. All regular way purchases and sales of financial instrumentss are recognized on the settlement date.
- 22 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
and
Financial Instruments (Continued)
Tanggal
Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Financial instrumentss are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instrumentss with similar maturities. The initial measurement of financial instrumentss, except for financial instrumentss at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instruments had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instrumentss based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instrumentss or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instrumentss. When calculating the effective interest, the Company and its subsidiaries estimate future cash flows considering all contractual terms of the financial instrumentss excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
- 23 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
and
Financial Instruments (Continued)
Tanggal
Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instrumentss depends on the purpose for which the instrumentss were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Company and its subsidiaries classify their financial instrumentss in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, heldto-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca konsolidasi adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
The fair value of financial instrumentss traded in active markets at the balance sheet date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instrumentss not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instrumentss for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.
Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
- 24 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
and
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masingmasing transaksi, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instruments or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Company and its subsidiaries recognize the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit/loss) in the consolidated statement of income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statement of income when the inputs become observable or when the instruments is derecognized. For each transaction, the Company and its subsidiaries determine the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Financial Assets at FVPL Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
- 25 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
and
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan)
Financial Assets at FVPL (Continued)
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
a.
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c.
the financial instrumentss contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated balance sheet at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca konsolidasi pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lainlain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
- 26 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
(2)
and
Financial Assets at FVPL (Continued)
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries have not classified any financial asset as at FVPL.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(2)
Loans and Receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments, or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statement of income. Loans and receivables are included in current assets if maturity is within 12 months after the balance sheet date, otherwise these are classified as noncurrent assets.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi pencairannya, piutang usaha, piutang lain-lain, dan piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries’ cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade accounts receivable, other accounts receivable, and due from related parties are included in this category.
- 27 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
and
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(3)
(3)
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan dan anak perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau anak perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are quoted nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company and its subsidiaries’ management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company or its subsidiaries sell or reclassify other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of income. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method. HTM investments are included in current assets if maturity is within 12 months after the consolidated balance sheet date, otherwise these are classified as noncurrent assets.
- 28 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(3)
(3)
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Lanjutan)
HTM Investments (Continued) As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries have not classified any financial asset as HTM investments.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam bentuk investasi dimiliki hingga jatuh tempo. (4)
and
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(4)
AFS Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.
AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
After initial measurement, AFS financial assets are subsequently measured at fair value. The effective yield component of AFS debt securities, as well as the impact of translation on foreign currency-denominated AFS debt securities, is reported in the consolidated statement of income. The unrealized gains and losses arising from the fair valuation of AFS financial assets are excluded from the consolidated statement of income and are reported as net unrealized gains and losses on AFS financial assets in the equity section of the consolidated balance sheet and in the consolidated statement of changes in equity. AFS financial assets are included in current assets if to be realized within 12 months after the balance sheet date, otherwise these are classified as noncurrent assets.
- 29 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
and
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(4)
(4)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Lanjutan)
AFS Financial Assets (Continued)
Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first-in, first out basis). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When the financial asset is disposed of, the cumulative gains or loss previously recognized in equity is recognized in the consolidated statement of income. When the Company and its subsidiaries holds more than one investment in the same security, these are deemed to be disposed of on a first-in, first-out basis. Interest earned on holding AFS financial assets are reported as interest income using the effective interest rate. The losses arising from impairment of such financial assets are also recognized in the consolidated statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi uang jaminan jangka panjang Perusahaan dan anak perusahaan dalam bentuk penyertaan pada reksa dana.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries’ long-term guarantee deposits in mutual fund are classified under this category.
Kewajiban Keuangan
Financial Liabilities
(1)
(1)
Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Financial Liabilities at FVPL
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Company and its subsidiaries elects to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries have not classified any financial liability as at FVPL.
- 30 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
and
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Financial Liabilities (Continued)
(2)
(2)
Kewajiban Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika kewajiban tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instrumentss or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Company having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan lain-lain disajikan sebagai kewajiban lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setalah tanggal neraca konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai kewajiban tidak lancar.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs. Other financial liabilities are included in current liabilities if to be settled within 12 months after the balance sheet date, otherwise these are classified as noncurrent liabilities.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi hutang bank (jangka pendek dan panjang), hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hutang pembelian aset tetap, hutang lain-lain kepada pihak ketiga, serta kewajiban lain-lain yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries’ bank loans (shortand long-term), trade accounts payable, accrued expenses, due to related parties, liabilities for purchases of property and equipment, other accounts payable to third parties, and other liabilities are included in this category.
- 31 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
and
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instrumentss
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Company and its subsidiaries’ management assesses at each balance sheet date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
(1)
(1)
Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Assets Carried at Amortized Cost
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
- 32 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Aset
h.
and
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Tanggal Keuangan
Impairment (Continued)
(1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Lanjutan)
(2)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued)
(1)
of
Assets Carried (Continued)
Financial at
Assets
Amortized
Cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi konsolidasi.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of income.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
(2)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
Assets Carried at Cost If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instruments that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
- 33 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) (3)
Nilai
Aset
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
and
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
Keuangan
Impairment (Continued)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(3)
of
Financial
Assets
AFS Financial Assets
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairments would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statement of income is removed from equity and recognized in the consolidated statement of income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statement of income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasi.
In the case of debt instrumentss classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the consolidated statement of income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instruments increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of income, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of income.
- 34 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan (1)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Aset
and
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Perusahaan dan anak perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Company and/or its subsidiaries retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
the Company and/or its subsidiaries has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
- 35 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
h. Tanggal
Penghentian Pengakuan Aset Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (1)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) Financial Instruments (Continued)
Accounting Policies Effective January 1, 2010 (Continued)
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
(1)
Financial Assets (Continued) Where the Company and/or its subsidiaries has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company and/or its subsidiaries continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and/or its subsidiaries could be required to repay.
Ketika Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan/atau anak perusahaan. (2)
and
Kewajiban Keuangan
(2)
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled, or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of income.
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika kewajiban keuangan tertentu digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal. Pengakuan timbulnya kewajiban keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
- 36 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) h.
and
Financial Instruments (Continued)
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2010
Accounting Policies January 1, 2010
Piutang Usaha
Accounts Receivable
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.
Accounts receivable are stated at net realizable value, after providing an allowance for doubtful accounts. Accounts receivable deemed uncollectible are written off.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir tahun.
An allowance for doubtful accounts is provided based on management’s evaluation of the collectability of the individual receivable account at the end of the year.
Investasi
Investments
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar atas kepemilikan efek ini disajikan sebagai komponen ekuitas, dan tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian sampai direalisasi.
Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are recognized as a component of equity, and are not be recognized as gain or loss until realized.
Efek tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara disajikan sebagai investasi jangka pendek.
Securities available-for-sale which are held temporarily are presented as short-term investments.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
If there is a permanent decline in fair value, the cost basis of the individual security is written-down to its fair value as a new cost basis, and the amount of write-down is recognized in the current operations.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek yang dijual ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
For the computation of realized gains or losses, the cost of securities sold is determined using the weighted average method.
Persediaan
i.
Prior
to
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value of inventories, consisting of spareparts of vehicles, is the current replacement cost.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih persediaan, terdiri dari suku cadang kendaraan, adalah biaya penggantian kini.
- 37 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) j.
2.
Biaya Dibayar Dimuka
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) j.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k.
and
Properti Investasi
k.
Investment Properties
Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Investasi pada tanah diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari property investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari property investasi.
Investment properties, except for land, are measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. Investment in land is measured at cost less any impairment loss and is not depreciated. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment properties at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property.
Properti investasi disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa manfaat selama 20 tahun.
Investment properties, are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of 20 years.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat pelepasan atau ketika property investasi tersebut tidak digunakan lagi secara property dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan property investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when the investment properties are permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of investment properties are recognized in the consolidated statement of income in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owneroccupation, commencement of an operating lease to another party or ending of construction or development. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sale.
- 38 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l.
2.
Aset Tetap
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) l.
and
Property and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisitions
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment, except for land, are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment. Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor
15 - 20 2-8 2-8
Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
- 39 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) l.
and
Property and Equipment (Continued)
Pemilikan Langsung (Lanjutan)
Direct Acquisitions (Continued)
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or losses arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam Penyelesaian
Construction in Progress
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress represents property and equipment under construction which is stated at cost, and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
- 40 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m.
2.
Aset Tetap dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Alih (Build, Operate, and Transfer atau BOT)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued)
and
m.
and
Operate,
Properties under BOT are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment in value. Depreciation is computed using the straight-line method over the period of the BOT agreements of twenty (20) years.
Aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian BOT, yaitu selama dua puluh (20) tahun. n.
Properties Under Build, Transfer Agreement (BOT)
Sewa
n.
Leases
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a. there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b. a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c. there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d. there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c, or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
- 41 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) n.
o.
2.
Sewa (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) n.
Leases (Continued)
Sewa dimana Perusahaan/anak perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Leases where the Company/subsidiaries retains substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same bases as rental income.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of income on a straight-line basis over the lease term.
Biaya Emisi Saham
o.
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. p.
and
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
p.
Impairment of Non-Financial Assets
Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset.
An assessment by management of the asset value is made at each balance sheet date to determine whether there is any indication of impairment of any asset and possible writedown to its recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the asset value is impaired.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak terjadi.
An impairment loss is recognized only if the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. An asset’s recoverable amount is computed as the higher of the asset’s value in use and its net selling price. On the other hand, a reversal of an impairment loss is recognized whenever there is an indication that the asset is not impaired anymore.
Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The amount of impairment loss (reversal of impairment loss) is charged to (credited in) current year’s consolidated operations.
- 42 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) q.
2.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) q.
and
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan.
Revenue is recognized when the goods are delivered and services are rendered to the customers.
Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan.
Rental revenue is recognized proportionally over the period the assets are leased or used by other parties.
Uang muka yang diterima dari pelanggan diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan.
Advances received from customers are classified as unearned income and will be recognized as income when the services are rendered.
Pendapatan bunga
Interest income
Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual.
Effective January 1, 2010, interest income is recognized in the consolidated statement of income as it accrues using the effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, interest income is recognized using the accrual method based on contractual interest rates.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Efektif tanggal 1 Januari 2010, biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait kewajiban keuangan.
Effective January 1, 2010, transaction costs incurred that are directly attributable to acquisition or issuance of a financial instruments that is not classified at FVPL are amortized over the term of the financial instrumentss using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial asset or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Beban bunga
Interest expense
Efektif tanggal 1 Januari 2010, beban bunga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, beban bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual.
Effective January 1, 2010, interest expense is recognized in the consolidated statement of income as it accrues using the effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, interest expense is recognized using the accrual method based on contractual interest rates.
- 43 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r.
s.
2.
Imbalan Kerja
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) r.
and
Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated balance sheets and as an expense in the consolidated statements of income.
Imbalan Pasca-kerja
Post-employment Benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of definedbenefit reserve, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, past service costs which are already vested, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses (if any) for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.
Pajak Penghasilan
s.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax are reported as taxable income and all expenses related to income subjected to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
- 44 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) s.
2.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) s.
and
Income Tax (Continued)
Pajak Penghasilan Final (Lanjutan)
Final Income Tax (Continued)
Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
If the recorded value of an asset and liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or deferred tax liability.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subjected to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of income is recognized as prepaid taxes or taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum terkompensasi, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and the carryforward tax benefit of fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized and carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be applied.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.
- 45 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) s.
t.
2.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (Continued) s.
Income Tax (Continued)
Pajak Penghasilan Tidak Final (Lanjutan)
Nonfinal Income Tax (Continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan dan anak perusahaan, ketika hasil banding telah ditetapkan.
Amendments to tax obligation are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company and its subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
Laba Per (Rugi) Saham
t.
Basic Earnings (Loss) Per Share Basic earnings (loss) per share are computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. u.
and
Informasi Segmen
u.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary segment information is based on business segments, while secondary segment information is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise which is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from the other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise which is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environments.
- 46 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
3.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan
3.
Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions on Financial Instrumentss
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Effective January 1, 2010, generally accepted accounting principles in Indonesia require that certain financial assets and financial liabilities be carried at fair value, which requires the use of accounting estimates and judgment. While significant components of fair value measurement are determined using verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rates, interest rates), the timing and amount of changes in fair value, would differ using a different valuation methodology.
Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan diungkapkan pada Catatan 28.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 28.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Impairment of Receivables
Penyisihan kerugian penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca Perusahaan dan anak perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Allowance for impairment (allowance for doubtful accounts) is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. Effective January 1, 2010, the Company and its subsidiaries assess specifically at each balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible). The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.
- 47 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
3.
4.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan (Lanjutan)
3.
Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions on Financial Instrumentss (Continued)
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang (Lanjutan)
Allowance for (Continued)
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
When there is objective evidence of impairment, the amount and timing of collection is estimated based on historical loss experience. Provisions are made for accounts specifically identified to be impaired. Accounts are written off when management believes that the financial asset cannot be collected or realized after exhausting all efforts and courses of action. An evaluation of the receivables, designed to identify potential charges to the allowance, is performed on a continuous basis throughout the year. The amount and timing of recorded provision for doubtful accounts for any period would therefore differ based on the judgments or estimates made.
Kas dan Setara Kas
Kas Rupiah Mata uang asing (Catatan 42) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Hongkong Dolar Singapura Euro Mata uang asing lainnya (masing-masing kurang dari Rp 100.000 ribu)
Jumlah Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A. (Indonesia) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 100.000 ribu)
4.
of
Receivables
Cash and Cash Equivalents
2010 Rp '000
2009 Rp '000
1.077.661
1.144.320
2.754.170 552.796 540.836 503.333 418.244
4.754.196 154.231 195.786 756.050 214.784
150.188
102.233
4.919.567
6.177.280
5.997.228
7.321.600
7.905.026 847.408 720.271 696.790 381.624 331.570 213.442 193.219
5.533.507 1.158.187 215.855 560.255 484.383 25.531 172.400 971.316
323.255
978.908
11.612.605
10.100.342
- 48 -
Impairment
Cash on hand Rupiah Foreign currencies (Note 42) U.S. Dollar Japan Yen Hongkong Dollar Singapore Dollar Euro Other foreign currencies (less than Rp 100,000 thousand each)
Total Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A. (Indonesia) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia Others (less than Rp 100,000 thousand each)
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
4.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Kas dan Setara Kas (Lanjutan)
4. 2010 Rp '000
Bank (Lanjutan) Mata uang asing (Catatan 42) Dolar Amerika Serikat Citibank N.A. (Indonesia) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT ANZ Panin Bank *) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd (Indonesia) PT Bank DBS Indonesia Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 100.000 ribu) Euro PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank *) Dolar Singapura PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Dolar Australia PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank *)
Jumlah Bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Hongkong Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Derah DIY
Mata uang asing (Catatan 42) Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah deposito berjangka Jumlah Suku bunga rata-rata per tahun deposito berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat
Cash and Cash Equivalents (Continued) 2009 Rp '000 Cash in banks (Rupiah) Foreign currencies (Note 42) U.S. Dollar Citibank N.A. (Indonesia) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT ANZ Panin Bank *) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd (Indonesia) PT Bank DBS Indonesia Others (less than Rp 100,000 thousand each)
4.975.200 8.352.991 3.703.532 1.969.039 1.826.786
12.036.096 5.239.927 3.408.993 1.587.143 1.508.309
1.286.736 1.265.684 234.344
392.927 174.239 262.806
219.021 138.459
236.621 3.132.278
63.910
98.420
4.365.756 134.972
120.156 338.453
240.275 42.487
328.363
9.642
55.639
Singapore Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
372.178 23.604
24.095
Australian Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank *)
29.224.616
28.944.465
40.837.221
39.044.807
17.191.314
24.075.277
1.105.093 566.292 5.000
1.059.826 535.521 5.000
18.867.699
25.675.624
1.400.519 211.685 -
287.657 217.547 943.615
1.612.204
1.448.819
20.479.903
27.124.443
67.314.352
73.490.850
5,00% - 6,50% 0,50% - 1,00%
7,00% - 13,00% 0,36% - 3,56%
Euro PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank *)
Total Cash in banks Time deposits Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Hongkong Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Derah DIY
Foreign currencies (Note 42) U.S. Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Total time deposits Total Average interest rates per annum on time deposits Rupiah U.S. Dollar
*)dahulu The Royal Bank of Scotland Cabang Jakarta (RBS Bank)/formerly The Royal Bank of Scotland Cabang Jakarta (RBS Bank)
- 49 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
5.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Deposito Berjangka yang Dibatasi Pencairannya
5.
2010 Rp '000 Rupiah PT Bank DBS Indonesia (Catatan 43d) PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 18 dan 43d) Jumlah Dolar Amerika Serikat (Catatan 42) PT Bank DBS Indonesia (Catatan 43d) PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 18 dan 43d) Jumlah Jumlah Suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
2009 Rp '000
1.402.500 1.013.814
2.393.676 1.735.584
2.416.314
4.129.260
8.127.195 -
9.980.049 476.985
8.127.195
10.457.034
10.543.509
14.586.294
5,42% - 5,68% 0,15% - 0,90%
5,86% - 6,00% 1,80% - 2,30%
Piutang Usaha
6. 2010 Rp '000
Subtotal U.S. Dollar (Note 42) PT Bank DBS Indonesia (Note 43d) PT Bank Central Asia Tbk (Notes 18 and 43d) Subtotal Total Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
Trade Accounts Receivable 2009 Rp '000
a. Berdasarkan Pelanggan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41) PT Asian Trails Indonesia Panorama Ministry PT Smartravelindo Perkasa Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 100.000 ribu)
Rupiah PT Bank DBS Indonesia (Note 43d) PT Bank Central Asia Tbk (Notes 18 and 43d)
Restricted time deposits represent collaterals on bank guarantee facilities to International Air Transportation Association (IATA) for the purchase of airplane tickets, cruise tickets, organizing travel services, and membership in the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA).
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya merupakan jaminan kepada International Air Transportation Association (IATA) atas fasilitas bank garansi untuk pembelian tiket pesawat, tiket kapal pesiar, penyelenggaraan jasa pariwisata, dan keanggotaan Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA).
6.
Restricted Time Deposits
a. By Customer Related parties (Note 41) PT Asian Trails Indonesia Panorama Ministry PT Smartravelindo Perkasa Others (less than Rp 100,000 thousand each)
661.097 246.126 -
399.225 269.690
299.698
383.884
1.206.921
1.052.799
76.284.197 26.965.055
69.036.542 8.823.918
Subjumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
103.249.252 (1.117.371)
77.860.460 (2.405.368)
Subtotal Allowance for doubtful accounts
Subjumlah
102.131.881
75.455.092
Subtotal
Jumlah - Bersih
103.338.802
76.507.891
Subjumlah Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
- 50 -
Subtotal Third parties Local customers Foreign customers
Total
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
6.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Piutang Usaha (Lanjutan)
6. 2010 Rp '000
Trade Accounts Receivable (Continued) 2009 Rp '000
b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari
b. By Age 12.841.390
9.857.377
51.396.620 21.602.447 8.941.354 4.010.579 5.663.783
34.709.331 11.857.506 4.986.363 6.544.441 10.958.241
Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days More than 120 days
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
104.456.173 (1.117.371)
78.913.259 (2.405.368)
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah - Bersih
103.338.802
76.507.891
Net
c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Mata uang asing (Catatan 42) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Ringgit Malaysia Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 150.000 ribu)
c. By Currency 40.278.260
40.402.056
54.588.356 8.353.704 564.554 526.645
34.292.915 3.760.571 352.922 588
144.654
104.207
Rupiah Foreign currencies (Note 42) U.S. Dollar Euro Singapore Dollar Malaysian Ringgit Others (less than Rp 150,000 thousand cash)
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
104.456.173 (1.117.371)
78.913.259 (2.405.368)
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah - Bersih
103.338.802
76.507.891
Net
Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
2010 Rp '000 Saldo awal tahun Dampak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) (Catatan 2b) Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah dampak penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) Penambahan (Catatan 35) Penghapusan dan pemulihan Akresi diskonto Selisih kurs Saldo akhir tahun
2009 Rp '000
2.405.368
1.940.219 465.508 (1.078.917) (206.807) (2.632)
2.422.806 337.477 (280.494) (74.421)
Balance at the beginning of the year Impact of first adoption of PSAK 55 (Revised 2006) (Note 2b) Balance as of January 1, 2010, after effect of first adoption of PSAK 55 (Revised 2006) (Note 2b) Provisions (Note 35) Write-off and recovery Accretion of discount Foreign exchange difference
1.117.371
2.405.368
Balance at end of the year
(465.149)
- 51 -
2.422.806 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
6.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Piutang Usaha (Lanjutan)
6.
Trade Accounts Receivable (Continued)
2010 Rp '000 Penurunan nilai secara individual Penurunan nilai secara kolektif
1.117.371 -
Individual impairment Collective impairment
Jumlah penyisihan piutang ragu-ragu
1.117.371
Total allowance for doubtful accounts
Jumlah bruto piutang yang ditelaah secara individual, sebelum dikurangi penyisihan penurunan nilai secara individual
104.456.173
Gross amounts of receivables, individually impaired, before deducting individually assessed impairment allowance
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha dari pihak ketiga memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dibentuk penyisihan piutang raguragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts at December 31, 2010 and 2009, management believes that the allowance for doubtful accounts on trade accounts receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha dari pihak ketiga.
Management believes that there is no significant concentration of credit risk in trade accounts receivables from third parties.
Piutang usaha serta uang muka hotel dan maskapai penerbangan (Catatan 8) masingmasing sebesar Rp 55.503.556 ribu dan Rp 50.000.345 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 18). Sedangkan piutang usaha serta uang muka hotel dan maskapai penerbangan (Catatan 8) yang digunakan sebagai jaminan PT Bank Internasional Indonesia Tbk masing-masing adalah sebesar Rp 35.000.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 18).
Trade accounts receivable and advances for hotels and airlines (Note 8) totaling to Rp 55,503,556 thousand and Rp 50,000,345 thousand as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are pledged as collateral on facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 18). Further, trade accounts receivable and advances for hotels and airlines (Note 8) are pledged as collateral on facilities obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk amounting to Rp 35,000,000 thousand (Note 18).
Piutang usaha sebesar Rp 81.142.934 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 serta Rp 49.474.069 ribu dan US$ 3.144 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank DBS Indonesia (Catatan 18 dan 43).
Trade accounts receivable amounting to Rp 81,142,934 thousand as of December 31, 2010 and Rp 49,474,069 thousand and US$ 3,144 thousand as of December 31, 2009 are pledged as collateral on facilities obtained from PT Bank Central Asia Tbk and PT Bank DBS Indonesia (Notes 18 and 43).
Piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga (Catatan 41).
Trade accounts receivable from related parties have terms and conditions similar to those granted to third parties (Note 41).
- 52 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
7.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Piutang Lain-lain
7. 2010 Rp '000
Pihak ketiga Piutang dari karyawan Piutang investasi (Catatan 17) Lain-lain Jumlah
8.
Other Accounts Receivable 2009 Rp '000
5.578.138 2.731.930 4.465.163
2.794.630 4.576.069
Third parties Receivables from employees Investment receivable (Note 17) Others
12.775.231
7.370.699
Total
Piutang dari karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayar melalui pengurangan gaji bulanan.
Receivables from employees are non-interest bearing and are being paid through monthly salary deduction.
Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
No allowance for doubtful accounts was provided on other accounts receivable as management believes that all such receivables are collectible.
Uang Muka
8.
This account mainly represents advances for hotel and tours and travel which were given to ascertain orders and ensure availment of lower prices for hotel rooms, airplane tickets and several tours, with details as follows:
Akun ini terutama merupakan uang muka kepada hotel, dan biro perjalanan wisata sebagai pembayaran dimuka untuk mendapatkan kepastian pemesanan dan harga yang lebih rendah untuk kamar hotel, tiket pesawat dan beberapa tujuan wisata, dengan perincian sebagai berikut: 2010 Rp '000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41) Investasi Promosi Hotel (Catatan 43) Restoran Lainnya Subjumlah Pihak ketiga Maskapai penerbangan Hotel Jasa konvensi Promosi Waralaba Tur Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 200.000 ribu) Jumlah Jumlah
Advances
2009 Rp '000
Related parties (Note 41) Investment Promotion Hotel (Note 43) Restaurants Others Subtotal
4.147.170 1.132.439 163.870 1.628 5.445.107
4.483.747 6.404.282 1.531.001 33.932 12.452.962
15.159.602 15.053.472 4.168.617 629.154 620.000 521.087
13.426.531 10.996.757 326.070 269.397 1.860.000 -
3.045.871 39.197.803
2.042.265 28.921.020
Third parties Airlines Hotel Convention services Promotion Franchise Tours Others (less than Rp 200,000 thousand each) Subtotal
44.642.910
41.373.982
Total
- 53 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
8.
9.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Uang Muka (Lanjutan)
8.
Advances (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo uang muka investasi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan penyertaan saham DTN pada perusahaan yang bergerak dibidang travel.
As of December 31, 2010, advances for investment to related parties represent the amount paid by DTN for ownership interest in travel companies.
Piutang usaha (Catatan 6) serta uang muka hotel dan maskapai penerbangan masingmasing sebesar Rp 55.503.555 ribu dan Rp 50.000.345 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Catatan 18).
Trade accounts receivable (Note 6) and advances for hotels and airlines totaling to Rp 55,503,555 thosand and Rp 50,500,345 thousand as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are pledged as collateral on bank loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Note 18).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama bila dilakanakan dengan pihak ketiga (Catatan 41).
Transactions with related parties were done under terms and conditions similar to those done with third parties (Note 41).
Uang Jaminan
9.
Guarantee Deposits This account represents guarantee deposits placed by DTN with hotel partners, related and third parties, as collateral on hotel room reservation.
Akun ini merupakan uang jaminan yang ditempatkan DTN kepada rekanan hotel, pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga, sebagai jaminan atas reservasi kamar hotel.
10.
Biaya Dibayar Dimuka
10. 2010 Rp '000
Prepaid Expenses
2009 Rp '000
Sewa Asuransi Perizinan Iklan dan promosi Lainnya
3.155.258 2.788.633 783.515 165.801 148.315
2.443.659 1.697.221 572.537 91.793 363.510
Rental Insurance License Advertising and promotion Others
Jumlah Dikurangi biaya dibayar dimuka jangka pendek
7.041.522
5.168.720
Total
5.651.868
3.901.449
Less current portion
Biaya dibayar dimuka jangka panjang
1.389.654
1.267.271
Long-term prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka memiliki jangka waktu sampai dengan tahun 2026 (Catatan 43b).
Prepaid expenses (Note 43b).
- 54 -
have
terms
until
2026
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
11.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Piutang dari dan Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
11.
2010 Rp '000
Due from and to Related Parties
2009 Rp '000
Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41) Lancar Direksi Perusahaan dan anak PT Graha Tirta Lestari PT Panorama Hotel Development PT Buayatama Arung Jeram PT Panorama Multimedia PT Asian Trails Indonesia PT Panorama Tirta Investama Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 200.000 ribu) Jumlah
1.349.077 992.074 431.367 1.053.049
471.978
3.825.567
1.710.213
Tidak Lancar Direksi Perusahaan dan anak perusahaan PT Graha Tirta Lestari Perfect Tours Ltd. PT Dunia Wisatama Nuansa Bahari
-
Jumlah
-
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41) Lancar PT Surya Garuda Utama PT Oasis Rhadana Hotel Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 200.000 ribu) Jumlah
370.000 416.929 250.000 201.306
1.677.028 967.298 753.066 455.668 3.853.060
Due from related parties (Note 41) Current Company and subsidiaries's directors PT Graha Tirta Lestari PT Panorama Hotel Development PT Buayatama Arung Jeram PT Panorama Multimedia PT Asian Trails Indonesia PT Panorama Tirta Investama Others (less than Rp 200,000 thousand each) Total Noncurrent Company and subsidiaries's directors PT Graha Tirta Lestari Perfect Tours Ltd. PT Dunia Wisatama Nuansa Bahari Total Due to (Note 41)
630.000 -
460.103 71.791
630.000
531.894
Noncurrent PT Surya Garuda Utama PT Oasis Rhadana Hotel Others (less than Rp 200,000 thousand each) Total
Piutang dari direksi Perusahaan dan anak perusahaan merupakan pinjaman yang diberikan tanpa jaminan dan tanpa bunga yang dilunasi melalui pemotongan gaji atau akan dilunasi dalam tahun 2011.
Due from the Company and subsidiaries’ directors represent loans which are unsecured, non-interest bearing and which are being paid through monthly salary deduction or will be settled in 2011.
Piutang dari dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya di atas, kecuali piutang dari direksi Perusahaan dan anak perusahaan, terutama timbul dari bebanbeban Perusahaan dan anak perusahaan yang dibayarkan terlebih dahulu oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan/atau sebaliknya. Akun ini tidak dikenakan beban bunga dan akan dilunasi dalam tahun 2011.
Due from and to other related parties above, except amounts due from the Company and subsidiaries’ Directors, mainly represent advanced payments of expenses. These accounts are not subject to interest and will be settled in 2011.
Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang tersebut tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
Based on the review by management of the financial condition of the related parties, they believe that all of the receivables are collectible, thus, no allowance for doubtful accounts was provided.
- 55 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
12.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Investasi pada Saham Perusahaan Asosiasi
Perusahaan Asosiasi/ Associated Companies
PT Smartravelindo Perkasa PT Raja Kamar Indonesia PT Dunia Wisatama Nuansa Bahari Jumlah - Bersih/Total - Net
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership % 50 25 45
12.
Investments in Associated Companies
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp
Ekuitas pada Laba (Rugi) Bersih/ Equity in Net Income (Loss) Rp
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp
712.887 87.519
89.929 (81.401)
802.816 6.118
-
-
-
8.528
808.934
800.406
-
Reklasifikasi sebagai Anak Perusahaan/ Reclassification as Subsidiary Rp (802.816)
Ekuitas pada Laba (Rugi) Bersih/ Equity in Net Income (Loss) Rp 5.923 -
(802.816)
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp 12.041 -
5.923
12.041
Pada tahun 2008, TPW, anak perusahaan, melakukan penempatan dan penyetoran modal sebanyak 625 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 625.000 ribu pada PT Smartravelindo Perkasa (STP), berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Smartravelindo Perkasa No. 24 tanggal 17 Maret 2008 dari Ukon Kusumajaya, S.H., Sp.N., notaris di Jakarta. Atas penempatan tersebut, TPW memperoleh hak kepemilikan sebesar 50%. Sejak 1 Januari 2010, laporan keuangan STP dikonsolidasikan ke laporan keuangan TPW karena TPW memiliki kendali dalam kepengurusan STP dan bertanggung jawab atas manajemen dan operasional STP.
In 2008, TPW, a subsidiary, subscribed and paid for 625 shares with nominal value of Rp 625,000 thousand of PT Smartravelindo Perkasa, based on Amendment Deed to the Articles of Association of PT Smartravelindo Perkasa (STP) No. 24 dated March 17, 2008, of Ukon Kusmajaya, S.H., Sp.N., public notary in Jakarta. The capital subscription resulted to an ownership interest of TPW in STP of 50%. Effective January 1, 2010, the financial statements of STP are consolidated into the financial statements of TPW as TPW has control over the management of STP and is responsible on STP’s management and operations.
Pada tahun 2007, TPW, anak perusahaan, melakukan penempatan dan penyetoran modal sebanyak 500 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 ribu pada PT Raja Kamar Indonesia (RKI), berdasarkan Akta Pendirian PT Raja Kamar Indonesia No. 111 tanggal 25 Januari 2007 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta. Atas penempatan tersebut, TPW memperoleh hak kepemilikan sebesar 25%.
In 2007, TPW, a subsidiary, subscribed and paid for 500 shares with nominal value of Rp 500,000 thousand of PT Raja Kamar Indonesia (RKI), based on Deed of Establishment of PT Raja Kamar Indonesia No. 111 dated January 25, 2007, of Edison Jingga, S.H., public notary in Jakarta. The capital subscription resulted to an ownership interest of TPW in RKI of 25%.
Pada tahun 2002, TPW, anak perusahaan, membeli 90 saham (45% dari jumlah saham beredar) PT Dunia Wisatama Nuansa Bahari (DWNB). Investasi pada DWNB bersaldo nihil pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 karena akumulasi bagian rugi bersih DWNB telah melebihi nilai investasi TPW. Ekuitas pada akumulasi rugi bersih DWNB yang seharusnya diakui menjadi beban TPW pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 725.468 ribu dan Rp 816.264 ribu.
In 2002, TPW, a subsidiary, acquired 90 shares (45% of outstanding shares) of PT Dunia Wisatama Nuansa Bahari (DWNB). The investment in DWNB amounted to nil as of December 31, 2010 and 2009 as accumulated share of TPW in DWNB’s net losses has exceeded carrying amount of TPW’s investment. Accumulated unrecognized share of TPW in net losses of DWNB amounted to Rp 725,468 thousand and Rp 816,264 thousand of December 31, 2010 and 2009, respectively.
- 56 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
13.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Tetap
13.
Property and Equipment
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp '000
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
Penambahan sehubungan akuisisi anak perusahaan */ Additions from acquisition of a subsidiary
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp '000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor
15.761.106 68.890.818 25.766.327 208.248.055
3.822.573 3.402.774 130.183.257
(1.055.121) (968.368) (2.174.486)
-
-
15.761.106 71.658.270 28.200.733 336.256.826
At cost: Direct acquisitions Land Buildings and infrastructure Furniture and fixtures Vehicles
Jumlah Bangunan dalam penyelesaian
318.666.306 316.753
137.408.604 -
(4.197.975) -
(316.753)
-
451.876.935 -
Subtotal Construction in progress
Jumlah
318.983.059
137.408.604
(4.197.975)
(316.753)
-
451.876.935
Total Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and infrastructure Furniture and fixtures Vehicles
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor
14.536.418 17.764.477 79.535.597
3.912.211 3.711.871 32.033.181
(1.055.121) (957.591) (1.283.904)
-
-
17.393.508 20.518.757 110.284.874
Jumlah
111.836.492
39.657.263
(3.296.616)
-
-
148.197.139
Total
Nilai Buku
207.146.567
303.679.796
Net Book Value
Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp '000
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor
15.911.532 62.207.740 23.659.789 161.024.887
836.224 4.167.068 2.400.629 47.124.686
(986.650) (1.575.174) (294.091) (1.579.018)
4.091.184 -
Jumlah Bangunan dalam penyelesaian
262.803.948 4.377.388
54.528.607 30.549
(4.434.933) -
4.091.184 (4.091.184)
Jumlah
267.181.336
54.559.156
(4.434.933)
10.655.882 14.849.256 59.304.579
4.404.049 3.209.312 20.531.901
(523.513) (294.091) (789.036)
-
Jumlah
84.809.717
28.145.262
(1.606.640)
-
15.761.106 68.890.818 25.766.327 208.248.055
1.677.500
318.666.306 316.753
Subtotal Construction in progress
1.677.500
318.983.059
Total
1.677.500 -
-
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and infrastructure Furniture and fixtures Vehicles
488.153
14.536.418 17.764.477 79.535.597
488.153
111.836.492
Total
207.146.567
Net Book Value
182.371.619
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp '000 At cost: Direct acquisitions Land Buildings and infrastructure Furniture and fixtures Vehicles
-
-
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor
Nilai Buku
Penambahan sehubungan akuisisi anak perusahaan */ Additions from acquisition of a subsidiary
Depreciation expense was allocated as follows:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Pemilikan langsung: Beban langsung (Catatan 34) Beban usaha (Catatan 35)
24.637.540 15.019.723
17.392.826 10.752.436
Direct acquisitions: Direct costs (Note 34) Operating expenses (Note 35)
Jumlah
39.657.263
28.145.262
Total
- 57 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
13.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Tetap (Lanjutan)
13. Property and Equipment (Continued) Deductions in 2010 and 2009 included sale of certain property and equipment with details as follows:
Pengurangan selama tahun 2010 dan 2009 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut: 2010 Rp '000 Harga jual Nilai buku Keuntungan penjualan aset tetap
1.477.948 (901.359)
2009 Rp '000 3.493.250 (2.828.293)
576.589
664.957
Selling price Net book value Gain on sale of property and equipment
Perusahaan serta DTN dan DCK, anak perusahaan, memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jakarta, Lombok, dan Bali dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan seluas 6.746 m2 yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
The Company, DTN and DCK, subsidiaries, own several parcels of land and buildings located in Jakarta, Lombok, and Bali measuring 6,746 square meters, with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for periods until 2012 to 2032. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Tanah termasuk:
Land includes:
•
3 bidang tanah (SHGB No. 1222, 1223, dan 1231) dikenal sebagai daerah Rawa Bokor, Tangerang, milik PTI, anak perusahaan, yang dipergunakan sebagai tempat usaha PTI. Tanah tersebut digunakan sebagai jaminan atas hutang bank PTRANS dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18 and 23).
•
PTI’s 3 parcels of land (SHGB Nos. 1222, 1223, and 1231) known as Rawa Bokor, Tangerang and used as PTI’s, a subsidiary, business spot. The respective parcels of land are used as collateral on PTRANS’ bank loan from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Notes 18 and 23).
•
2 bidang tanah (SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN) yang digunakan sebagai jaminan atas hutang bank TPW dan DTN dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Catatan 18).
•
2 parcels of land (SHGB Nos. 2052 and 2053 under the name of DTN) are used as collateral on loans of TPW and DTN obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Note 18).
•
3 bidang tanah (SHGB No. 2784, 2785, dan 2786 atas nama Perusahaan) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank TPW dari PT Bank Mandiri Tbk (Catatan 18).
•
3 parcels and 2786 are used obtained (Note 18).
•
1 bidang tanah (SHGB No. 3405 atas nama DCK) yang digunakan sebagai jaminan atas hutang bank DTN, DCK dan TPW dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 18 dan 23).
•
1 parcel of land (SHGB No. 3405 of DCK) used as collateral on loans of DTN, DCK and TPW obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Notes 18 and 23).
•
1 bidang tanah (SHGB No. 259/Merdeka atas nama TPW) yang digunakan sebagai jaminan atas hutang bank TPW dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 18).
•
1 parcel of land (SHGB No. 259/Merdeka of TPW) used as collateral on loans of TPW obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 18).
- 58 -
of land (SHGB Nos. 2784, 2785, under the name of the Company) as collateral on TPW’s loans from PT Bank Mandiri Tbk
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
13.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Tetap (Lanjutan)
13.
Property and Equipment (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kendaraan bermotor milik Perusahaan dan anak perusahaan dengan nilai perolehan sebesar dan Rp 5.598.084 ribu masih atas nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga. Kendaraan bermotor ini sedang dalam proses balik nama menjadi atas nama Perusahaan dan anak perusahaan.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries’ vehicles with costs totaling to Rp 5,598,084 thousand, are still under the name of the related and third parties. The supporting documents for the transfer of ownership of the vehicles to the Company and its subsidiaries are currently being processed.
Bangunan dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya konstruksi untuk merenovasi pool KT, anak perusahaan. Konstruksi selesai dikerjakan pada awal tahun 2010.
The construction in progress represents accumulated construction costs of renovation of pool of KT, a subsidiary. This construction was completed in early 2010.
Aset tetap milik Perusahaan dan anak perusahaan dengan nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 197.568.314 ribu dan Rp 79.603.633 ribu digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan hutang pembelian aset tetap (Catatan 18, 23, dan 24).
The Company and its subsidiaries’ property and equipment with net book values as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 197,568,314 thousand and Rp 79,603,633 thousand, respectively, are used as collateral on bank loans and liabilities for purchases of property and equipment (Notes 18, 23, and 24).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh aset, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Raksa, PT Asuransi ABDA, PT Asuransi Buana Independen, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Astra Buana, dan PT Asuransi Himalaya Pelindung pada tahun 2010 dan PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT Asuransi Jaya Indonesia dan PT Asuransi Jaya Proteksi pada tahun 2009, pihak-pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 235.035.404 ribu dan US$ 24.420 pada tanggal 31 Desember 2010 serta Rp 169.830.558 ribu dan US$ 24.420 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
All property and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Raksa, PT Asuransi ABDA, PT Asuransi Buana Independen, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Astra Buana, and PT Asuransi Himalaya Pelindung in 2010 and PT Asuransi Central Asia and PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT Asuransi Jaya Indonesia and PT Asuransi Jaya Proteksi in 2009, all third parties, for sum insured of Rp 235,035,404 thousand and US$ 24,420 as of December 31, 2010 and Rp 24,420 thousand and US$ 24,420 as of December 31, 2009. The Company and its subsidiaries’ management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
As of December 31, 2010 and 2009, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property and equipment.
- 59 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
14.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Tetap dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Alih (Build, Operate, and Transfer atau BOT)
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp '000
14.
Property Under Build, Operate, and Transfer Agreement (BOT)
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan Pengurangan Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp '000
Bangunan dan prasarana Biaya perolehan
29.709.642
316.753
-
30.026.395
Acquisition costs
Akumulasi penyusutan
12.659.452
1.592.304
-
14.251.756
Accumulated depreciation
Nilai Buku
17.050.190
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp '000
15.774.639
Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 Penambahan Pengurangan Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp '000
Bangunan dan prasarana Biaya perolehan
25.780.873
3.928.769
-
29.709.642
Acquisition costs
Akumulasi penyusutan
11.182.856
1.476.596
-
12.659.452
Accumulated depreciation
Nilai Buku
14.598.017
17.050.190
Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT terdiri dari bangunan dan prasarana di atas tanah sewa yang merupakan bangunan dan prasarana kantor serta pool kendaraan operasional milik DTN dan PTRANS, anak-anak perusahaan. Bangunan dan prasarana kantor milik DTN didirikan di atas tanah yang disewa di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali dengan jangka waktu 20 tahun sejak tahun 2000 sampai dengan 2020 (Catatan 43b). Bangunan dan prasarana pool kendaraan operasional dan kantor milik PTRANS didirikan di atas tanah yang disewa di daerah Tangerang, Jati Padang dan Jalan Peta dengan jangka waktu 3-9 tahun sejak tahun 2002 sampai dengan 2010 (Catatan 43b). Bangunan dan prasarana tersebut akan diserahkan pada pemilik tanah pada saat berakhirnya masa sewa. Perjanjian sewa menyewa ini dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak.
Property and equipment under BOT consists of buildings and infrastructures on rented land which represent office building and infrastructures for office and operational car pool belonging to DTN and PTRANS, subsidiaries. DTN’s buildings and infrastructures were constructed on a rented land in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict, Bali, with rental period of 20 years starting from 2000 until 2020 (Note 43b). PTRANS’ building and car pool infrastructure are located on a rented land in Tangerang, Jati Padang amd Jalan Peta, with rental period of 3-9 years starting from 2002 until 2010 (Note 43b). These buildings and infrastructure will be returned to the owners of the land at the end of the rental period. The rental agreements can be extended and renewed upon agreement of both parties.
Bangunan diatas tanah SHM No. 4384 dan 3951 tersebut diatas (Catatan 43b), digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek (Catatan 18) yang diperoleh DTN dan TPW, anakanak perusahaan.
The building on the above mentioned land with SHM Nos. 4384 and 3951 (Note 43b), are used as collateral on short-term bank loans (Note 18) obtained by DTN and TPW, subsidiaries.
Beban penyusutan atas aset tetap BOT yang dicatat sebagai bagian dari “Beban usaha” masing-masing sebesar Rp 1.592.304 ribu dan Rp 1.476.596 ribu pada tahun 2010 and 2009 (Catatan 35).
Depreciation charged to operations which was recorded as part of “Operating expenses” amounted to Rp 1,592,304 thousand and Rp 1,476,596 thousand in 2010 and 2009, respectively (Note 35).
- 60 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
14.
15.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Tetap dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Alih (Build, Operate, and Transfer atau BOT) (Lanjutan)
14.
Property Under Build, Operate and Transfer Agreement (BOT) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinarmas, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 8.950.000 ribu. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah pertanggungan masing-masing cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
As of December 31, 2010 and 2009, all property under BOT, are insured with PT Asuransi Sinarmas, a third party, for Rp 8,950,000 thousand thousand. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
As of December 31, 2010 and 2009, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property.
Properti Investasi
15.
Investment Properties
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, properti investasi merupakan tanah dan bangunan (termasuk perbaikan bangunan) yang dimiliki oleh 2 Perusahaan. Tanah seluas 477m (SHGB No. 87, 88, dan 89) berlokasi di Jl. Raya Ngurah Rai, Sanur, Denpasar Selatan, Bali disewakan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41 dan 43).
As of December 31, 2010 and 2009, investment properties represent land and building (including building improvements) owned by the Company. The land measuring 477 square meters (with SHGB No. 87, 88, and 89) and building owned by the Company are located at Jl. Raya Ngurah Rai, Sanur, Denpasar Selatan, Bali are being leased out to a related party to earn rentals (Notes 41 and 43).
Mutasi akun ini adalah sebagai berikut :
The movements in this account are as follows :
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp '000
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
480.000 1.399.407
-
-
480.000 1.399.407
At cost: Land Building and infrastructures
Jumlah
1.879.407
-
-
1.879.407
Total
-
750.916
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Nilai Buku
680.945
69.971
1.198.462
1.128.491
- 61 -
Accumulated depreciation: Building and infrastructures Net Book Value
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
15.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Properti Investasi (Lanjutan)
15.
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp '000
Investment Properties (Continued)
Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
480,000 1,399,407
-
-
480,000 1,399,407
At cost: Land Building and infrastructures
Jumlah
1,879,407
-
-
1,879,407
Total
-
680,945
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Nilai Buku
610,974
69,971
1,268,433
1,198,462
Accumulated depreciation: Building and infrastructures Net Book Value
Tanah, termasuk tiga bidang tanah (SHGB No. 87, 88, dan 89) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank Perusahaan yang diperoleh DTN dan TPW, anak perusahaan dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Catatan 18).
The land (SHGB Nos. 87, 88, and 89) is used as collateral on bank loans obtained by the Company, and DTN and TPW, subsidiaries, from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Note 18).
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi selama tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 136.798 ribu dan Rp 84.511 ribu yang dilaporkan sebagai bagian dari “Penghasilan (beban) lain-lain” - Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 41).
Rental income from the investment properties recognized in 2010 and 2009 amounted to Rp 136,798 thousand and Rp 84,511 thousand, respectively, which was reported as part of “Other income (expense) - others-net” in the consolidated statements of income (Note 41).
Beban penyusutan dicatat sebagai bagian dari “Beban usaha” sebesar Rp 69.971 ribu masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 35).
Depreciation charged to operations which was recorded as part of “Operating expenses” amounted to Rp 69,971 thousand in 2010 and 2009 (Note 35).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh properti investasi telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinarmas, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 800.000 ribu dan Rp 1.000.000 ribu. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2010 and 2009, all property are insured with PT Asuransi Sinarmas, a third party, all third parties, for a total coverage of Rp 800,000 thousand and Rp 1,000,000,000 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 2.259.000 ribu ditentukan berdasarkan laporan PT Shantika Valuindo Lestari, penilai independen, dengan laporan penilaian tertanggal 16 Juni 2009. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan signifikan atas nilai wajar properti investasi sejak tanggal penilaian terakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan tidak terdapat penurunan nilai aset tersebut.
The aggregrate fair value of the investment properties as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 2,259,000 thousand, which was determined based on valuation report of PT Shantika Valuindo Lestari, independent appraiser, dated June 16, 2009. Management believes that there is no significant change in the fair value of the investment properties from the last valuation report date until December 31, 2010 and 2009 and that there is no impairment in value of the aforementioned assets.
- 62 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
16.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Uang Jaminan Jangka Panjang
16. 2010 Rp '000
17.
Long-term Guarantee Deposits 2009 Rp '000
Gedung dan telepon Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 250.000 ribu)
1.303.701
568.676
671.292
521.407
Jumlah
1.974.993
1.090.083
Aset Lain-lain
17.
Buildings and telephone Others (less than Rp 250,000 thousand each) Total
Other Assets
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Uang muka pembelian aset tetap Uang muka renovasi Aset tidak berwujud - amortisasi bersih Piutang investasi (Catatan 7) Lain-lain
27.402.640 654.162 217.125 226.678
20.218.849 2.855.351 275.025 2.752.380 905.630
Advanced payments for purchases of property and equipment Advanced payments for renovations Intangible asset - net of amortization Investment receivable (Note 7) Others
Jumlah
28.500.605
27.007.235
Total
Advanced payments for purchases of property and equipment represent advances paid to suppliers, third parties, for the purchase of the following property and equipment:
Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok, pihak ketiga, dalam rangka pembelian aset tetap sebagai berikut: 2010 Rp '000 Kendaraan Bangunan Tanah Jumlah
2009 Rp '000
27.402.640 27.402.640
17.372.349 2.071.500 775.000
Vehicles Building Land
20.218.849
Total
Intangible asset – net represents the fair value of business license of PT Artha Prima Perkasa Lintas Era (APPLE), subsidiary, which was acquired by PTI on October 8, 2009 (Note 1c).
Aset tidak berwujud – bersih merupakan estimasi nilai wajar aset bersih atas ijin usaha PT Artha Prima Perkasa Lintas Era (APPLE), anak perusahaan yang diakuisisi PTI pada tanggal 8 Oktober 2009. Pada tanggal 2 November 2009, APPLE berubah nama menjadi PT Day Trans (Catatan 1c).
- 63 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
17.
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Lain-lain (Lanjutan)
17.
Other Assets (Continued)
Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dibayarkan kepada kontraktor, seluruhnya pihak ketiga, untuk keperluan renovasi interior bangunan kantor Perusahaan dan DCK, anak perusahaan, di Gedung Tomang yang estimasi penyelesaiannya adalah tahun 2010.
Advanced payments for renovation represent advances paid to contractors, all third parties, to renovate Company’s and DCK’s, a subsidiary, office building interior at Tomang Building second floor which is expected to be completed in 2010.
Piutang investasi merupakan tagihan atas pengembalian uang muka yang dibayarkan PTRANS pada tahun 2007 untuk penyertaan saham perusahaan transportasi yang kemudian dibatalkan pada tahun 2008. Tagihan ini akan diterima pada tahun 2011 sehingga saldo pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan sebagai Piutang lain-lain (Catatan 7).
Investment receivable represents claims for refund of advanced payments for investments in a transportation company made by PTRANS in 2007, which was cancelled in 2008. This receivable is collectible in 2011, thus, outstanding balance as of December 31, 2010 is presented as Other accounts receivable (Note 7).
Hutang Bank Jangka Pendek
18.
Short-term Bank Loans
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
22.099.072 13.881.719 10.573.831 3.448.372 19.255
26.736.189 13.270.260 10.095.000 7.375.590 1.019.549
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Jumlah
50.022.249
58.496.588
Total
Mata uang asing (Catatan 42) Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jumlah Suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
U.S. Dollar (Note 42) 7.008.124 3.686.310
9.904.386
60.716.683
68.400.974
8,00% - 16,00% 7,00% - 9,75%
- 64 -
11,75% - 17,50% 7,00% - 9,75%
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Total Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)
18.
Short-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pinjaman diterima oleh DTN
Loans obtained by DTN
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 5 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (PRK) sebesar Rp 10.000.000 ribu. Fasilitas kredit ini digunakan untuk mengambil alih kewajiban DTN terhadap BCA yang secara tanggung renteng bersamasama dengan Perusahaan, DCK, TPW, dan PCI dan untuk modal kerja. Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun sampai dengan 5 Maret 2009 dengan suku bunga sebesar 10,50% - 16,00% per tahun. Perjanjian ini diperpanjang setiap tahunnya terakhir sampai dengan 5 April 2011 dengan suku bunga sebesar 10,25% - 12,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan (SHGB No. 3405) (Catatan 13) dan piutang sebesar Rp 20.000.000 ribu (Catatan 6).
Based on Credit Agreement Deed No. 10 dated March 5, 2008 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, DTN obtained an overdraft loan facility (PRK) amounting to Rp 10,000,000 thousand. This loan facility was obtained to refinance the omnibus loan facilities obtained by the Company, DCK, TPW, and PCI, from BCA and for additional working capital. The loan has a term of 1 year until March 5, 2009 with interest rates of 10.50% - 16.00% per annum and has been extended, the latest is until April 5, 2011 with interest rates of 10.25% - 12.00% per annum. This loan is guaranteed by land and building (SHGB No. 3405) (Note 13) and trade accounts receivable of Rp 20,000,000 thousand (Note 6).
Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang tidak memperkenankan DTN untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari BCA:
The loan agreement covering the above facility contains certain covenants which restrict DTN to conduct the following matters prior to obtaining written approval from BCA:
•
•
Obtaining new credit facility from other party and/or acting as guarantor in any form or name and/or use DTN’s assets as collateral to other party;
•
Lending money, including, but not restricted, to affiliated companies, except those in terms of daily operational activities;
•
Conducting transactions with an individual or a party, including, but not restricted, to affiliated companies, in a different way from the usual practice;
•
Appealing for bankruptcy and requesting postponement of repayment from authorized body (court);
•
Making investment, or opening new business aside from the existing one;
•
•
•
•
Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apa pun dan/atau mengagunkan harta kekayaan DTN kepada pihak lain; Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya, dengan cara berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada; Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang (pengadilan); Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada;
- 65 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)
18.
Short-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Pinjaman diterima oleh DTN (Lanjutan)
Loans obtained by DTN (Continued)
•
•
Selling or disposing properties or main assets in running the business, except those in terms of daily operational activities;
•
Conducting spin-off, merger, consolidation, acquisition or liquidation; and
•
Changing the entity’s legal status, articles of association, members of the board of directors and stockholders.
• •
Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran; dan Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksi dan para pemegang saham.
Beban bunga pada tahun 2010 dan 2009 masingmasing adalah sebesar Rp 447.096 ribu dan Rp 390.875 ribu.
Interest expense in 2010 and 2009 amounted to Rp 447,096 thousand and Rp 390,875 thousand, respectively.
Pinjaman diterima oleh TPW
Loans obtained by TPW
Pada tahun 1999, Perusahaan menerima pinjaman dari BCA dalam bentuk fasilitas pinjaman rekening koran dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 900.000 ribu, dijamin dengan deposito berjangka pada bank bersangkutan (Catatan 5). Jangka waktu pinjaman adalah satu tahun dengan perpanjangan terakhir sampai dengan 5 Maret 2011. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, perjanjian pinjaman tersebut masih dalam proses.
In 1999, TPW, a subsidiary, obtained an overdraft facility from BCA with maximum credit limit amounting to Rp 900,000 thousand, and is collateralized with the time deposit in the same bank (Note 5). The loan has a term of 1 year which has been recently extended until March 5, 2011. As of date of completion of the consolidated financial statements, extention of loan agreement is still in process.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 12 tanggal 5 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, TPW, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (PRK) sebesar Rp 25.000.000 ribu dan US$ 2.000.000, serta Bank Garansi sebesar Rp 10.000.000 ribu yang diambil dari fasilitas PRK yang kemudian ditingkatkan menjadi Rp 15.000.000 ribu. Fasilitas kredit ini digunakan untuk mengambilalih kewajiban TPW terhadap BCA yang secara tanggung renteng bersama-sama dengan Perusahaan, serta DTN, DCK, dan PCI berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 63 tanggal 23 Mei 2007 dari Yuli Yanti, S.H., notaris pengganti dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, berikut segenap perubahannya dan untuk modal kerja.
Based on Credit Agreement Deed No. 12 dated March 5, 2008 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, TPW obtained an overdraft loan facility (PRK) amounting to Rp 25,000,000 thousand and US$ 2,000,000, and Bank Guarantee facility amounting to Rp 10,000,000 thousand which facility amount is sub-limit of PRK which was further increased to Rp 15,000,000 thousand. These loan facilities were obtained to refinance the omnibus loan facilities obtained by the Company, TPW, DTN, DCK, and PCI from BCA based on Credit Agreement Deed No. 63 dated May 23, 2007 of Yuli Yanti, S.H., substitute for Edison Jingga, S.H., public notary in Jakarta, and all amendments and for additional working capital.
- 66 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)
18.
Short-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Pinjaman diterima oleh TPW (Lanjutan)
Loans obtained by TPW (Continued)
Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun sampai dengan 5 Maret 2009 dengan suku bunga sebesar 10,50% - 16,00% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang rupiah dan 9% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Pinjaman ini terakhir diperpanjang dengan Akta Perjanjian Kredit No. 588 tanggal 26 Juli 2010 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, sampai dengan 5 Maret 2011 untuk fasilitas Kredit Lokal, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, perjanjian pinjaman tersebut masih dalam proses dan 26 Juli 2011 untuk fasilitas Bank Garansi dengan suku bunga sebesar 8,00% - 11,5% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah dan 8% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Fasilitas kredit lokal terdiri atas fasilitas Kredit Lokal I sebesar US$ 2.000.000 dan Kredit Lokal II sebesar Rp 25.000.000 ribu. Bank Garansi sebesar Rp 15.000.000 ribu yang merupakan sublimit dari fasilitas Kredit Lokal ini dicabut dan digantikan dengan fasilitas baru yang didapat yaitu Bank Garansi I sebesar US$ 5.000.000 dan Bank Garansi II sebesar Rp 17.000.000 ribu. Fasilitas Bank Garansi I dan II ini dapat dipakai oleh anak perusahaan sebagai jaminan dalam pembelian tiket pesawat ke IATA dan non IATA dengan jumlah maksimal sebesar US$ 2.000.000 untuk Bank Garansi I dan Rp 4.000.000 ribu untuk Bank Garansi II. Total Fasilitas Bank Garansi I dan II dapat dipakai sebagai jaminan ke non IATA dengan pemakaian maksimal sebesar ekuivalen Rp 10.000.000 ribu.
The loans have a term of one year until March 5, 2009 with interest rates of 10.50% - 16.00% per annum for loans in Rupiah and 9% per annum for loans in U.S. Dollar. These loans have been recently extended with Credit Agreement Deed No. 588 dated July 26, 2010 of Sri Buana Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, until March 5, 2011 for Local Credit facilities, as of date of completion of the consolidated financial statements, extention of loan agreement is still in process and July 26, 2011 for Bank Guarantee facilities with interest rates of 8.00% - 11.50% per annum for loans in Rupiah and 8% per annum for loans in U.S. Dollar. Local Credit facilities consist of Local Credit I of US$ 2,000,000 and Local Credit II of Rp 25,000,000 thousand. Bank Guarantee of Rp 15,000,000 thousand which is a sublimit of these Local Credit facilities was cancelled and replaced with new facilities, i.e., Bank Guarantee I of US$ 5,000,000 and Bank Guarantee II of Rp 17,000,000 thousand. These Bank Guarantee I and II may be used by subsidiaries as securities on the ticket purchases from IATA and non IATA with a maximum total of US$ 2,000,000 for Bank Gurantee I and Rp 4,000,000 thousand for Bank Guarantee II. Both Bank Guarantee facilities can be used to secure purchases from non IATA at a maximum amount of equivalent to Rp 10,000,000 thousand.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 50.000.000 ribu (Catatan 6), jaminan Perusahaan dan kepemilikan TPW pada DCK.
These loans are guaranteed by the trade accounts receivable of Rp 50,000,000 thousand (Note 6), guarantee from the Company and TPW’s shares in DCK.
Persayaratan untuk pinjaman di atas adalah sebagai berikut: melakukan sebagian besar transaksi operasional di BCA; memelihara dan mempertahankan leverage ratio tidak lebih dari 1,5 kali dan current ratio tidak kurang dari 1 kali; memberitahukan kepada BCA bila memperoleh pinjaman uang/kredit baru yang tidak menyebabkan pelanggaran ketentuan leverage ratio dan current ratio;
Covenants on the above loans are as follows: -
- 67 -
conducting most of operational transactions with BCA; maintaining leverage ratio of not more than 1.5 times and current ratio of not less than 1 time; informing BCA when obtaining new credits which do not violate the leverage and current ratios rule;
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)
18.
Short-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Pinjaman diterima oleh TPW (Lanjutan)
Loans obtained by TPW (Continued)
-
-
informing BCA in writing when changing the articles of association and composition of stockholders which do not cause the ownership of Panorama Group either directly or indirectly in each debtor to be less than 51%;
-
acting as guarantor in any form or name and/or put each debtor’s assets as collateral to other parties.
-
memberitahukan secara tertulis kepada BCA bila mengubah anggaran dasar dan susunan pemegang saham yang tidak menyebabkan kepemilikan saham Panorama Grup baik langsung maupun tidak langsung pada masing-masing debitur kurang dari 51%; mengikatkan diri sebagai penanggung/ penjamin dalam bentuk atau nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan masing-masing debitur kepada pihak lain.
Beban bunga pada tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 1.968.356 ribu dan Rp 2.685.472 ribu.
Interest expense in 2010 and 2009 amounted to Rp 1,968,356 thousand and Rp 2,685,472 thousand, respectively.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
Pinjaman diterima oleh PTRANS
Loans obtained by PTRANS
PTRANS memperoleh pinjaman dari CIMB Niaga, pada bulan November 2006, yang merupakan fasilitas pinjaman rekening koran (PRK), PTX-OD, dan PTX masing-masing sebesar Rp 2.500.000 ribu, Rp 5.000.000 ribu, dan Rp 3.550.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 49 tanggal 20 November 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas PRK dan PTX-OD digunakan untuk mengambil-alih pinjaman PTRANS dari PT Bank Permata Tbk dan untuk keperluan modal kerja usaha. Fasilitas PTX digunakan untuk mengambilalih fasilitas pembiayaan kendaraan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan yang diberikan kepada PTRANS, PPT, dan KT. Fasilitas pinjaman berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan 22 November 2007 dengan suku bunga pinjaman per tahun sebesar 14,5%, dan telah diperpanjang sampai dengan 22 November 2008 dengan suku bunga pinjaman per tahun sebesar 12,5%.
PTRANS obtained loans from CIMB Niaga in November 2006, in the form of overdraft loan facility (PRK), PTX-OD, and PTX amounting to Rp 2,500,000 thousand, Rp 5,000,000 thousand, and Rp 3,550,000 thousand, respectively. The credit facilities were obtained based on Deed of Credit Agreement No. 49 dated November 20, 2006 of Edison Jingga, S.H., public notary in Jakarta. PRK and PTX-OD facilities were obtained for the purpose of refinancing PTRANS’ borrowings from PT Bank Permata Tbk and as additional working capital. PTX facility was obtained for the purpose of refinancing all vehicles financing facilities from several banks and finance companies granted to PTRANS, PPT, and KT. The term of these credit facilities is one (1) year until November 22, 2007, with interest per annum at 14.5% and was further extended until November 22, 2008, with interest per annum at 12.5%.
Berdasarkan surat No. 3995/CSO.J-1/CIO/PK/IV/ 2008 tanggal 29 April 2008, CIMB Niaga memberi persetujuan untuk fasilitas tambahan baru berupa PTX-OD 1 sebesar Rp 3.000.000 ribu dengan suku bunga 11,5% per tahun. Fasilitas tambahan ini berjangka waktu sampai dengan 22 November 2009 dengan suku bunga sebesar 15% per tahun.
Based on letter No. 3995/CSO.J-1/CIO/PK/ IV/2008 dated April 29, 2008, CIMB Niaga granted an additional loan facility of PTX-OD 1 amounting to Rp 3,000,000 thousand with an interest rate of 11.5% per annum. The term of this facility is until November 22, 2009 with an interest rate of 15% per annum.
Seluruh pinjaman di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 22 November 2011. Suku bunga tahun 2011 adalah sebesar 11,00%
All the above loans have been extended several times, the latest is until November 22, 2011. The interest rate in 2011 is 11.00%.
- 68 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan) PT Bank (Lanjutan)
CIMB
Niaga
Tbk
(CIMB
18. Niaga)
Short-term Bank Loans (Continued) PT Bank CIMB (Continued)
Niaga
Tbk
(CIMB
Niaga)
Pinjaman diterima oleh PTRANS (Lanjutan)
Loans obtained by PTRANS (Continued)
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: • 1 bidang tanah dan bangunan (SHM No. 2175) di Jakarta Barat atas nama Mirawati Iskandar, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41). • 1 bidang tanah dan bangunan (SHM No. 1372) di Jakarta Barat atas nama Satrijanto Tirtawisata, pemegang saham dan direktur Perusahaan (Catatan 41). • 2 bidang tanah kosong (SHGB No. 1222 dan 1223) di Tangerang (Catatan 13). • 2 bidang tanah dan bangunan (SHGB No. 2059 dan 2069) di Cianjur atas nama Adhi Tirtawisata, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41). • 99 unit kendaraan operasional yang dimiliki oleh PTRANS, PPT, dan KT (Catatan 13). • Jaminan perusahaan (Corporate Guarantee).
These credit facilities are secured with: • A parcel of land and building (SHM No. 2175) located at West Jakarta in the name of Mirawati Iskandar, a related party (Note 41).
Perjanjian fasilitas pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu antara lain PTRANS tidak diperbolehkan untuk melakukan hal-hal berikut tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank CIMB Niaga:
The loan agreements for the above loan facilities contain provisions with respect to, among others, restriction on PTRANS to conduct the following actions without prior written approval from CIMB Niaga:
-
-
merger, acquisition, consolidation, to sell, transfer ownership, to grant, to rent or to dispose its rights of assets, except for daily operational transactions;
-
act as guarantor in any form and with any name and/or collateralize PTRANS’ assets to other parties; hold stockholders’ meeting to change the articles of association, capital, composition of directors, commissioners and stockholders;
-
-
-
-
•
• •
• •
mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan, kecuali untuk transaksitransaksi yang umum; mengikat diri sebagai penanggung/penjamin hutang dan/atau menjaminkan harta kekayaan PTRANS kepada pihak lain; mengadakan rapat umum pemegang saham untuk mengubah Anggaran Dasar, permodalan, susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang/kredit dari pihak lain; melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya dengan cara yang berbeda atau di luar praktek-praktek dan kebiasaan-kebiasaan dagang yang ada dan melakukan pembelian lebih mahal dan/atau melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar; meminjamkan uang kepada pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada Direksi, Komisaris, pemegang saham, anak perusahaannya dan/atau perusahaan afiliasinya; melakukan tindakan yang melanggar suatu ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku;
-
- 69 -
A parcel of land and building (SHM No. 1372) located at West Jakarta in the name of Satrijanto Tirtawisata, stockholder and director of the Company (Note 41). 2 parcels of vacant land (SHGB No. 1222 and 1223) located at Tangerang (Note 13). 2 parcels of land and building (SHGB No. 2059 and 2069) located at Cianjur in the name of Adhi Tirtawisata, a related party (Note 41). 99 units of operating vehicles owned by PTRANS, PPT, and KT (Note 13). Corporate guarantee from the Company.
-
obtain loan facilities from other parties
-
conduct transactions with an individual or a party, including, but not restricted, to affiliated companies, in a different way from the usual practice and to purchase at higher prices and/or to sell at lower prices than market prices;
-
lend money, including, but not restricted, to Directors, Commissioners, stockholders subsdiaries and/or affiliated companies;
-
commit actions against the applicable law and regulations;
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan) PT Bank (Lanjutan)
CIMB
Niaga
Tbk
(CIMB
18. Niaga)
Short-term Bank Loans (Continued) PT Bank CIMB (Continued)
Niaga
Tbk
(CIMB
Niaga)
Pinjaman diterima oleh PTRANS (Lanjutan)
Loans obtained by PTRANS (Continued)
-
-
declare bankruptcy or request for postponement of payments to authorized governing body;
-
change main business and/or open new business aside from its current business and change legal form of the company;
-
pay loans before maturity date, except for normal operations;
-
invest in another company;
-
transfer a portion or all of PTRANS’ rights or obligations arising from Collateral Agreement or Document.
-
-
membubarkan perusahaan atau mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang; mengubah kegiatan usaha dan/atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada, mengubah bentuk/status hukum perusahaan; melakukan pembayaran hutang sebelum jatuh tempo, kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari; mengadakan penyertaan/investasi pada perusahaan lain; mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau seluruh hak atau kewajiban PTRANS yang timbul dari Perjanjian atau Dokumen Agunan.
Berdasarkan Surat No. 250/TH/PCE/J1HEB/VII/10 tanggal 26 Juli 2010, CIMB Niaga memberikan persetujuan atas pencabutan/ penghapusan jaminan berupa tanah dan bangunan SHM No. 2175 di Jakarta Barat atas nama Mirawati Iskandar, SHM No. 1372 di Jakarta Barat atas nama Satrijanto Tirtawisata, serta SHGB No. 2059 dan 2069 atas nama Adhi Tirtawisata, seluruhnya pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Based on Letter No. 250/TH/PCE/J1-HEB/VII/10 dated July 26, 2010, CIMB Niaga agreed to release related parties’ land and buildings under SHM No. 2175 of Mirawati Iskandar, SHM No. 1372 of Satrijanto Tirtawisata, and SHGB Nos. 2059 and 2069 of Adhi Tirtawisata as collateral to the loans.
Beban bunga atas pinjaman adalah sebesar Rp 1.577.994 ribu tahun 2010 dan Rp 1.972.131 ribu tahun 2009.
Interest expense in 2010 and 2009 amounted to Rp 1,577,994 thousand and Rp 1,972,131 thousand, respectively.
PT Bank Windu Kentjana International Tbk (Bank Windu)
PT Bank Windu (Bank Windu)
Pinjaman diterima oleh PTRANS
Loans obtained by PTRANS
Pada tanggal 23 Juni 2008, PTRANS memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp 2.000.000 ribu dan Rp 1.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta No. 121 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan 23 Juni 2009 dengan suku bunga pinjaman per tahun 13% 16%. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai (Catatan 13).
PTRANS obtained current account and demand loan facilities amounting to Rp 2,000,000 thousand and Rp 1,000,000 thousand, respectively. The loan facilities were based on Deed No. 121 dated June 23, 2008 of Sugito Tedjamulya, S.H., public notary in Jakarta. The loan facilities are for one (1) year until June 23, 2009 with interest rate per annum of 13% - 16%. These loan facilities are secured with financed motor vehicles (Note 13).
Pada tanggal 24 September 2008 berdasarkan Akta No. 123 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, PTRANS mendapat tambahan fasilitas demand loan sebesar Rp 1.000.000 ribu. Fasilitas tambahan ini berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan 24 September 2009 dengan suku bunga per tahun 15,50%.
On September 24, 2008, based on Deed No. 123 of Sugito Tedjamulja, S.H., public notary in Jakarta, PTRANS received additional demand loan facilities amounting to Rp 1,000,000 thousand. The term of this facility is one (1) year until September 24, 2009 with interest rate per annum of 15.50%.
- 70 -
Kentjana
International
Tbk
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)
18.
Short-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Windu Kentjana International Tbk (Bank Windu) (Lanjutan)
PT Bank Windu Kentjana (Bank Windu) (Continued)
Pinjaman diterima oleh PTRANS (Lanjutan)
Loans obtained by PTRANS (Continued)
Seluruh pinjaman di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 15 Oktober 2011. Suku bunga tahun 2010 adalah sebesar 13,5% - 14,5%.
All the above loans have been extended several times, the latest is until October 15, 2011. The interest rates in 2011 range from 13.5% to 14.5%.
Bunga atas pinjaman yang dibayar tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 463.014 ribu pada tahun 2010 dan Rp 414.159 ribu pada tahun 2009.
Interest paid in 2010 and 2009 amounted Rp 463,014 thousand and Rp 414,159 thousand. respectively.
Pinjaman diterima oleh PMS
Loans obtained by PMS
PMS memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp 1.000.000 ribu dan Rp 3.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 81 tanggal 21 Maret 2007 dari Sugito Tedjamulya, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu satu tahun sampai dengan 21 Maret 2008 dengan suku bunga pinjaman per tahun 15%. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai (Catatan 13).
PMS obtained current account and demand loan facilities amounting to Rp 1,000,000 thousand and Rp 3,000,000 thousand, respectively. The loan facilities were based on Deed of Credit with Guarantee Agreement No. 81 dated March 21, 2007 of Sugito Tedjamulya, S.H., public notary in Jakarta. The loan facilities were for one year until March 21, 2008 with interest rate per annum of 15%. These loan facilities are secured with financed motor vehicles (Note 13).
Seluruh pinjaman di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 21 Maret 2011. Tingkat bunga tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 14%-15% dan 12,5%-16%.
All the above loans have been extended several times, the latest is until March 21, 2011. The interest rates in 2011 and 2010 range from 14% to 15% and 12.5% to 16%, respectively.
Bunga atas pinjaman yang dibayar adalah sebesar Rp 522.371 ribu tahun 2010 dan Rp 420.789 ribu tahun 2009.
Interest paid in 2010 and 2009 amounted to Rp 522,371 thousand and Rp 420,789 thousand, respectively.
Pinjaman diterima oleh PPT
Loans obtained by PPT
PPT memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp 2.000.000 ribu dan Rp 1.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 123 tanggal 23 June 2008 dari Sugito Tedjamulya, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan 23 Juni 2009 dengan suku bunga pinjaman per tahun 14% - 16%. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan operasional baru yang dibiayai (Catatan 13).
Based on Deed of Credit with Guarantee Agreement No. 123 dated June 23, 2008 of Sugito Tedjamulya, S.H., public notary in Jakarta, PPT obtained current account and demand loan facilities amounting to Rp 2,000,000 thousand and Rp 1,000,000 thousand, respectively. The term of these loan facilities is for one (1) year until June 21, 2009 with an interest rate per annum ranging from 14% to 16%. These loan facilities are secured with new financed vehicles (Note 13).
Seluruh pinjaman di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 29 Juni 2011. Suku bunga tahun 2010 adalah sebesar 13,5%-14,5%.
All the above loans have been extended several times, the latest is until June 25, 2011. The interest rates in 2011 range from 13.5% to 14.5%.
Bunga atas pinjaman yang dibayar tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 190.044 ribu pada tahun 2010 dan Rp 324.780 ribu pada tahun 2009.
Interest paid in 2010 and 2009 amounted to Rp 190,044 thousand and Rp 324,780 thousand, respectively.
- 71 -
International
Tbk
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)
18.
Short-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Pinjaman diterima oleh TPW
Loans obtained by TPW
Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 3 Juli 2007 dari Aliya Sriwendayani Azhar, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 10.000.000 ribu dan berjangka waktu satu tahun. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Juli 2011. Suku bunga per tahun sebesar 11% tahun 2010 dan 13% tahun 2009.
Based on Deed No. 3 dated July 3, 2007 of Aliya Sriwendayani Azhar, S.H., M.H., M.Kn., public notary in Jakarta, TPW obtained working capital loan facility of Rp 10,000,000 thousand with a term of one year until July 2, 2008. Based on the First Amendment dated July 1, 2008, the term of this facility was extended until July 3, 2009, and was further extended until July 3, 2011. Interest per annum are 11% in 2010 and 13% in 2009.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: • jaminan fidusia atas piutang dan persediaan (uang muka) sebesar Rp 15.000.345 ribu (Catatan 6 dan 8). • 3 bidang tanah, yaitu SHGB No. 2784, 2785, dan 2786 atas nama Perusahaan (Catatan 13). • 1 bidang tanah, yaitu SHGB No. 259/Merdeka atas nama TPW (Catatan 13). • jaminan dari Perusahaan (corporate guarantee).
This credit facility is secured with: • fiduciary collateral on accounts receivable and inventories (advances) amounting to Rp 15,000,345 thousand (Notes 6 and 8). • 3 parcels of land, i.e., SHGB Nos. 2784, 2785 and 2786 under the name of the Company (Note 13). • 1 parcel of land, i.e., SHGB No. 259/Merdeka under the name of TPW (Note 13). • Corporate guarantee from the Company.
Beban bunga pada tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 315.968 ribu dan Rp 299.477 ribu.
Interest expense in 2010 and 2009 amounted to Rp 315,968 thousand and Rp 299,477 thousand, respectively.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Pinjaman diterima oleh TPW
Loans obtained by TPW
Berdasarkan Akta No. 88 dan 89 tanggal 17 Maret 2006 serta Akta No. 98 tanggal 25 September 2006, semuanya dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, TPW memperoleh fasilitas pinjaman dari BII berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp 1.000.000 ribu, Pinjaman Promes Berulang 1 (PPB1) sebesar US$ 680 ribu dan Pinjaman Promes Berulang 2 (PPB2) sebesar US$ 750 ribu. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 339/PK/SCBC-Thamrin/2007 tanggal 15 Agustus 2007, fasilitas PPB1 ditingkatkan menjadi sebesar US$ 750.000 dengan sublimit fasilitas Bank Garansi sebesar US$ 750.000 yang digunakan untuk jaminan pengambilan tiket, voucher hotel, dan lainnya. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 17 Maret 2011.
Based on Deed Nos. 88 and 89 dated March 17, 2006 and Deed No. 98 dated September 25, 2006, all of Edison Jingga, S.H., public notary in Jakarta, TPW obtained loan facilities from BII in the form of overdraft facility (PRK) amounting to Rp 1,000,000 thousand, Demand Loan 1 (PPB1) amounting to US$ 680 thousand and Demand Loan 2 (PPB2) amounting to US$ 750 thousand. Based on Credit Revision No. 339/PK/SCBC-Thamrin/2007 dated August 15, 2007, PPB1 facility was increased to US$ 750 thousand with sub-limit facility of Bank Guarantee amounting to US$ 750 thousand to be used as guarantee in purchase of tickets, hotel vouchers and others. These loans have been extended several times, the latest until March 17, 2011.
Suku bunga per tahun adalah sebesar 11% 12,50% untuk fasilitas Rupiah dan 7,00% - 9,75% untuk fasilitas Dolar Amerika Serikat tahun 2010 dan 12,50% - 15,00% untuk fasilitas Rupiah dan 7,00% - 9,75% untuk fasilitas Dolar Amerika Serikat tahun 2009.
Interest rates per annum range from 11.00% 12.50% for Rupiah facilities and 7.00% - 9.75% for U.S. Dollar facilities in 2010 and 12.50% - 15.00% for Rupiah facilities and 7.00% - 9.75% for U.S. Dollar facilities in 2009.
- 72 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan) PT Bank (Lanjutan)
Internasional
Indonesia
Tbk
18. (BII)
Short-term Bank Loans (Continued) PT Bank Internasional (Continued)
Indonesia
Tbk
(BII)
Pinjaman diterima oleh TPW (Lanjutan)
Loans obtained by TPW (Continued)
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: tanah SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN (Catatan 13) tanah SHGB No. 87, 88, dan 89 atas nama Perusahaan (Catatan 15) jaminan fidusia atas piutang (uang muka) dan persediaan (uang muka) sebesar Rp 35.000.000 ribu (Catatan 6 dan 8) jaminan fidusia atas bangunan di atas tanah SHM No. 4384 dan 3951 atas nama DTN (Catatan 14) jaminan Perusahaan (Corporate Gurantee)
These loans are secured with: parcels of land with SHGB Nos. 2052 and 2053 of DTN (Note 13) parcels of land with SHGB Nos. 87, 88, and 89 of the Company (Note 15) fiduciary collateral of inventories (advances) and trade accounts receivable amounting to Rp 35,000,000 thousand (Notes 6 and 8) fiduciary collateral of buildings on parcels of land with SHM Nos. 4384 and 3951 of DTN (Note 14) Corporate Guarantee from the Company
Seluruh jaminan di atas merupakan jaminan paripasu dengan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh DTN dari BII.
All the above collaterals are paripassu with credit facilities obtained by DTN from BII.
Beban bunga pada tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 460.437 ribu dan Rp 113.674 ribu.
Interest expense in 2010 and 2009 amounted to Rp 460,437 thousand and Rp 113,674 thousand, respectively.
Pinjaman diterima oleh DTN
Loans obtained by DTN
Berdasarkan Akta No. 92 dan 93 tanggal 17 Maret 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (PRK) dan pinjaman promes berulang (PPB) dari BII, masing-masing sebesar Rp 1.000.000 ribu dan Rp 5.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan sebagai tambahan modal kerja dan untuk melunasi pinjaman DTN kepada PT Bank Mega Tbk. Fasilitas diberikan untuk jangka waktu sampai satu (1) tahun sampai dengan 17 Maret 2007 dan telah diperpanjang terakhir sampai dengan 17 Mei 2010. Suku bunga per tahun adalah sebesar 12,5% - 17,5% tahun 2010 dan 13,5% - 17,5% tahun 2009.
Based on Deeds No. 92 and 93 dated March 17, 2006 of Edison Jingga, S.H., public notary in Jakarta, DTN obtained overdraft loan facility (PRK) and revolving loan facility (PPB) from BII amounting to Rp 1,000,000 thousand and Rp 5,000,000 thousand, respectively. These loan facilities were obtained as additional working capital and for settlement of DTN’s loans from PT Bank Mega Tbk. The loans have a term of one (1) year until March 17, 2007 and has been extended, the latest is until May 17, 2010. These loans bear interest per annum at 12.5% - 17.5% in 2010 and 13.5% - 17.5% in 2009.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: • tanah SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN (Catatan 13). • tanah SHGB No. 87, 88, and 89 atas nama Perusahaan (Catatan 15). • jaminan fidusia atas persediaan (Catatan 8) dan piutang DTN dan TPW (Catatan 6). • jaminan fidusia atas bangunan diatas tanah SHM No. 3951 dan 4384 atas nama DTN (Catatan 14).
These loans are guaranteed with: • parcels of land with SHGB Nos. 2052 and 2053 of DTN (Note 13). • parcels of land with SHGB Nos. 87, 88, and 89 of the Company (Note 15). • fiduciary collateral of inventories (Note 8) and trade accounts receivable of DTN and TPW (Note 6). • fiduciary collateral of building on parcels of land with SHM Nos. 3951 and 4384 of DTN (Note 14).
- 73 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan) PT Bank (Lanjutan)
19.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Internasional
Indonesia
Tbk
18.
Short-term Bank Loans (Continued) PT Bank Internasional (Continued)
(BII)
Indonesia
Tbk
(BII)
Pinjaman diterima oleh DTN (Lanjutan)
Loans obtained by DTN (Continued)
Seluruh jaminan di atas merupakan jaminan paripasu dengan jaminan atas fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari BII.
All the above collaterals are paripassu with credit facilities obtained by the Company from BII.
Pada tahun 2010, DTN telah melunasi seluruh pinjaman.
In 2010, DTN has fully settled the outstanding loan.
Beban bunga pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp 13.792 ribu dan Rp 58.247 ribu.
Interest expense in 2010 and 2009 amounted to Rp 13,792 thousand and Rp 58,247 thousand, respectively.
Hutang Usaha
19. 2010 Rp '000
Trade Accounts Payable 2009 Rp '000
a. Berdasarkan Pemasok Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41) Perfect Tours Ltd. PT Oasis Rhadana Hotel PT CWT PT Graha Tirta Lestari PT Chans Brothers Singapore PT Bali Dance Festival PT Emerald Pradise PT Raja Kamar Indonesia Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 20.000 ribu) Jumlah Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah Jumlah
a. By Supplier
496.327 425.128 145.173 143.718 135.987 50.002 -
101.293 77.924 43.160 9.119 12.100 4.728
49.115
21.159
1.445.450
269.483
81.824.337 14.175.614
40.765.225 27.338.476
95.999.951
68.103.701
97.445.401
68.373.184
b. Berdasarkan Mata Uang
Related parties (Note 41) Perfect Tours Ltd. PT Oasis Rhadana Hotel PT CWT PT Graha Tirta Lestari PT Chans Brothers Singapore PT Bali Dance Festival PT Emerald Pradise PT Raja Kamar Indonesia Others (less than Rp 20,000 thousand each) Subtotal Third parties Local suppliers Foreign suppliers Subtotal Total b. By Currency
Rupiah Mata uang asing (Catatan 42) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar New Zealand Dolar Singapura Jepan Yen Dolar Hongkong Dolar Australia Mata uang asing lainnya (masing-masing kurang dari Rp 20.000 ribu)
41.206.338
24.031.745
42.831.044 7.997.336 2.925.654 1.120.274 675.366 600.982 60.679
37.614.572 2.760.373 1.842 2.126.091 955.278 873.350 3.609
27.728
6.324
Jumlah
97.445.401
68.373.184
- 74 -
Rupiah Foreign currencies (Note 42) U.S. Dollar Euro New Zealand Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Hongkong Dollar Australian Dollar Other currencies (less than Rp 20,000 thousand each) Total
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
19.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Usaha (Lanjutan)
19.
Analisa umur hutang usaha dihitung dari tanggal faktur adalah sebagai berikut:
20.
The aging analysis of trade accounts payable from the date of invoice is as follows:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan Lebih dari 6 bulan tapi kurang dari 12 bulan Lebih dari 12 bulan
45.454.529 24.147.616 12.592.373 9.636.788 5.614.095
32.995.996 16.977.616 7.995.744 1.050.896 9.352.932
Less than or equal to 1 month More than 1 month but less than 3 months More than 3 months but less than 6 months More than 6 months but less than 12 months More than 12 months
Jumlah
97.445.401
68.373.184
Total
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian dari pemasok dalam negeri berkisar 30 sampai 60 hari, sedangkan pemasok luar negeri berkisar 180 hari.
Purchases from local suppliers have credit terms of 30 until 60 days, and 180 days from foreign suppliers.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Hutang Lain-lain
20. 2010 Rp '000
Uang muka dari pelanggan Pengembalian tiket Hutang titipan Asuransi Lainnya Jumlah
21.
Trade Accounts Payable (Continued)
Other Accounts Payable 2009 Rp '000
7.350.232 2.274.052 215.442 7.618 2.987.349
796.956 4.050.242 283.109 3.962.287
Customers' advanced deposits Ticket refund Deposit Insurance Others
12.834.693
9.092.594
Total
Hutang Pajak
21. 2010 Rp '000
Taxes Payable 2009 Rp '000
Pajak penghasilan badan (Catatan 38) Pajak penghasilan lainnya Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 4 ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih STP dan SKPKB
861.067
1.049.034
594.959 930.980 26.506 1.410.266 984.216 357.537
539.783 838.564 180.851 1.194.391 -
Corporate income tax (Note 38) Other income taxes Article 21 Article 23/26 Article 25 Article 4 (2) Value Added Tax - Net Tax assessments
Jumlah
5.165.531
3.802.623
Total
- 75 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
21.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Pajak (Lanjutan)
21.
The filing of tax returns is based on the Company and its subsidiaries’ own calculation of tax liabilities (self-assessment). The tax authorities may conduct a tax audit on the Company and its subsidiaries within a certain period based on Law of General Provisions and Administration of Taxation.
Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang bersangkutan (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam periode tertentu sebagaimana ditetapkan oleh Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 22.
Pendapatan Diterima Dimuka
22. 2010 Rp '000
23.
Taxes Payable (Continued)
Advances Received
2009 Rp '000
Perjalanan wisata Jasa konvensi Jasa transportasi
12.450.422 4.685.152 2.374.496
7.509.825 699.898 1.229.504
Tours and travel Convention Transportation services
Jumlah
19.510.070
9.439.227
Total
Hutang Bank Jangka Panjang
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Akita Jumlah Dikurangi bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun Tingkat bunga per tahun
23.
Long-term Bank Loans
2010 Rp '000
2009 Rp '000
77.298.300 15.000.000 7.950.910 2.610.242 257.605 60.210
22.673.574 17.000.000 10.099.606 3.971.749 283.941 121.971
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Akita
103.177.267
54.150.841
Total
22.577.536
10.087.303
Less current portion
80.599.731
44.063.538
Long-term portion of bank loans
7,75% - 17,27%
7,00% - 17,27%
Interest rates per annum
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Pinjaman diterima oleh PTRANS
Loans obtained by PTRANS
PTRANS memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri untuk pembiayaan kendaraan baru dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai tersebut (Catatan 13):
PTRANS obtained loan facilities from Bank Mandiri to finance new vehicles and are secured with related financed vehicles (Note 13).
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Berjangka No. 11 tanggal 6 Oktober 2009 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, dengan fasilitas sebesar Rp 20.250.000 ribu, berjangka waktu lima tahun, dan suku bunga pinjaman per tahun sebesar 12% tahun 2009. Angsuran pinjaman ini dibayar bulanan dan dengan grace period dalam enam bulan pertama.
Based on Notarial Deed No. 11, dated October 6, 2009, of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, the credit facility amounting to Rp 20,250,000 thousand has a repayment term of five-years with six months grace period, payable in monthly installments and bears interest of 12% per annum in 2009.
- 76 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
23.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Panjang (Lanjutan)
23.
Long-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (Continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (Lanjutan)
Pinjaman diterima oleh PTRANS (Lanjutan)
Loans obtained by PTRANS (Continued)
Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CBC.JKO/SPPK/0337/2009 tanggal 9 Desember 2009 dengan fasilitas sebesar Rp 3.420.000 ribu, berjangka waktu lima tahun, dan suku bunga pinjaman per tahun sebesar 11% tahun 2009. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan dengan grace period dalam tiga bulan pertama.
Based on letter No. CBC.JKO/SPPK/0337/2009 dated December 9, 2009, the credit facility amounting to Rp 3,420,000 thousand, has a repayment term of five years with three months a grace period, payable in monthly installments, and bears interest of 11% per annum in 2009.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No 09 tanggal 8 Juni 2010 dari Adrian Djuani, S.H., notaris di Jakarta, dengan fasilitas sebesar Rp 33.750.000 ribu berjangka waktu lima tahun, dan suku bunga pinjaman per tahun sebesar 12% tahun 2010. Pinjaman dibiayai dengan cara angsuran dengan grace period dalam enam bulan pertama.
Based on Notarial Deed No. 09 dated June 8, 2010 from Adrian Djuaini S.H., public notary in Jakarta, the credit facility amounting to Rp 33,750,000 thousand has a repayment term of five years with six months grace period, payable in monthly installments, and bears interest of 12% per annum in 2010.
Berdasarkan surat Bank Mandiri No. CBCC.JKO/T.2/1023/2010 tanggal 7 Juli 2010, PTRANS memperoleh fasilitas penurunan bunga menjadi 11% pertahun, efektif belaku pada tanggal 18 Juni 2010.
Based on the letter of Bank Mandiri No. CBCC.JKO/T.2/1023/2010, PTRANS interest rate on loans was reduced to was to 11% per annum, effective June 18, 2010.
Pembayaran pokok pinjaman selama tahun 2010 adalah sebesar Rp 2.080.000 ribu. Pembayaran beban bunga adalah sebesar Rp 4.731.820 ribu tahun 2010 dan Rp 447.750 ribu tahun 2009.
Payment of loan principal in 2010 amounted to Rp 2,080,000 thousand. Interest paid in 2010 and 2009 amounted to Rp 4,731,820 thousand and Rp 447,750 thousand, respectively.
Pinjaman diterima oleh DTN
Loans obtained by DTN
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 61 tanggal 18 Januari 2010 dari Buntario Tigris Darmawa NG, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas kredit tahap pertama dari Bank Mandiri sebesar Rp 10.600.000 ribu dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 18 Januari 2015 dengan suku bunga 11% per tahun yang dijamin dengan 12 unit bus Mercedes Benz OH 125 milik DTN (Catatan 13).
Based on Credit Agreement Deed No. 61 dated January 18, 2010 of Buntario Tigris Darmawa NG, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, DTN obtained the first phase credit facility from Bank Mandiri amounting to Rp 10,600,000 thousand with a term of five (5) years until January 18, 2015 with interest per annum at 11%, and guaranteed by 12 units of Mercedez Benz OH 125 buses owned by DTN (Note 13).
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 30 April 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas kredit tahap kedua dari Bank Mandiri sebesar Rp 7.000.000 ribu dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 30 April 2015 dengan suku bunga 11% per tahun yang dijamin dengan delapan (8) unit bus Mercedes Benz OH 125 milik DTN (Catatan 13).
Based on Credit Agreement Deed No. 10 dated April 30, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, DTN obtained the second phase credit facility from Bank Mandiri amounting to Rp 7,000,000 thousand with a term of five (5) years until April 30, 2015, with interest per annum at 11%, and guaranteed by eight (8) units of Mercedez Benz OH 125 buses owned by DTN (Note 13).
- 77 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
23.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Panjang (Lanjutan)
23.
Long-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Pinjaman diterima oleh DTN (Lanjutan)
Loans obtained by DTN (Continued)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 3 September 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas kredit tahap ketiga dari Bank Mandiri sebesar Rp 5.600.000 ribu dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 September 2015 dengan suku bunga 11% per tahun yang dijamin dengan dua puluh (20) unit minibus Elf milik DTN (Catatan 13).
Based on Credit Agreement Deed No. 3 dated September 3, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, DTN obtained the third phase credit facility from Bank Mandiri amounting to Rp 5,600,000 thousand with a term of five (5) years until September 3, 2015, with interest per annum at 11%, and guaranteed by twenty (20) units of Mini bus Elf owned by DTN (Note 13).
Pembayaran pinjaman pokok dan beban bunga pada tahun 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 1.241.700 ribu dan Rp 1.741.170 ribu.
Payments of loan principal and interest expense in 2010 amounted to Rp 1,241,700 thousand and Rp 1,741,170 thousand, respectively.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pinjaman diterima oleh DCK
Loans obtained by DCK
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 5 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DCK memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 19.250.000 ribu. Pinjaman ini berjangka waktu sampai dengan 28 Mei 2014 dan dengan suku bunga sebesar 10,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan (SHGB No. 3405) (Catatan 13).
Based on Credit Agreement Deed No. 16 dated March 5, 2008 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, DCK obtained investment credit facility of Rp 19,250,000 thousand. The loan has a term of until May 28, 2014 and with interest rate of 10.50% per annum. This loan is guaranteed by land and building (SHGB No. 3405) (Note 13).
Berdasarkan Perubahan Pertama atas Perjanjian Kredit No. 104/Add-KCK/2008 dan No. 105/Add-KCK/2008 masing-masing bertanggal 30 April 2008, persyaratan untuk pinjaman yang diperoleh DCK ditambah dan diubah sebagai berikut: melakukan sebagian besar transaksi operasional di BCA; memelihara dan mempertahankan leverage ratio tidak lebih dari 1,5 kali dan current ratio tidak kurang dari 1 kali; memberitahukan kepada BCA bila memperoleh pinjaman uang/kredit baru yang tidak menyebabkan pelanggaran ketentuan leverage ratio dan current ratio; memberitahukan secara tertulis kepada BCA bila mengubah anggaran dasar dan susunan pemegang saham yang tidak menyebabkan kepemilikan saham Panorama Grup baik langsung maupun tidak langsung pada masing-masing debitur kurang dari 51%; mengikatkan diri sebagai penanggung/ penjamin dalam bentuk atau nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan masing-masing debitur kepada pihak lain.
Based on the First Amendment to the Credit Agreement No. 104/Add-KCK/2008 and No. 105/Add-KCK/2008 each dated April 30, 2008, the covenants to the loans obtained by DCK were revised as follows: -
informing BCA when obtaining new credits which do not violate the leverage and current ratios rule;
-
informing BCA in writing when changing the articles of association and composition of stockholders which do not cause the ownership of Panorama Group either directly or indirectly in each debtor to be less than 51%; acting as guarantor in any form or name and/or put each debtor’s assets as collateral to other parties.
-
- 78 -
conducting most of operational transactions with BCA; maintaining leverage ratio of not more than 1.5 times and current ratio of not less than 1 time;
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
23.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Panjang (Lanjutan)
23.
Long-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Pinjaman diterima oleh DCK (Lanjutan)
Loans obtained by DCK (Continued)
Pembayaran pinjaman pokok dan beban bunga pada tahun 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 2.000.000 ribu dan Rp 1.852.666 ribu dan pada tahun 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 1.500.000 ribu dan Rp 2.378.457 ribu.
Payments of loan principal and interest expense in 2010 amounted to Rp 2,000,000 thousand and Rp 1,852,666 thousand, respectively, and in 2009 amounted to Rp 1,500,000 thousand and Rp 2,378,457 thousand, respectively.
PT Bank Windu Kentjana International Tbk (Bank Windu)
PT Bank Windu (Bank Windu)
Pinjaman diterima oleh PTRANS
Loans obtained by PTRANS
PTRANS memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Windu untuk pembiayaan kendaraan baru dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai tersebut (Catatan 13):
PTRANS obtained loan facilities from Bank Windu to finance new vehicles and are secured with related financed vehicles (Note 13):
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 121 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 2.500.000 ribu, berjangka waktu lima 5 tahun, dan dengan suku bunga pinjaman per tahun sebesar 13% - 15% tahun 2010 dan 2009. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan.
Based on Deed No. 121, dated June 23, 2008 of Sugito Tedjamulja, S.H., public notary in Jakarta, the credit facility amounting to Rp 2,500,000 thousand, has repayment terms of five years, payable on a monthly basis, and bears interest ranging from 13% to 15% per annum in 2010 and 2009.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 123 tanggal 24 September 2008, PTRANS memperoleh fasilitas sebesar Rp 4.500.000 ribu dan syaratsyarat yang sama dengan fasilitas yang sebelumnya telah diterima oleh PTRANS.
Based on Credit Agreement No. 123 dated September 24, 2008, the credit facility amounting to Rp 4,500,000 thousand, has the same terms with the previous credit facility obtained by PTRANS.
Berdasarkan Akta No. 109 tanggal 23 Juni 2009 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, PTRANS memperoleh fasilitas sebesar Rp 2.700.000 ribu, berjangka waktu lima tahun, dan suku bunga pinjaman sebesar 14% per tahun. Pinjaman dibayarkan dengan cara angsuran bulanan.
Based on Notarial Deed No. 109 of Sugito Tedjamulja, S.H., public notary in Jakarta, the Company received an additional loan credit facility amounting to Rp 2,700,000 thousand, which the repayment term is five years, payable on a monthly basis, and bears interest rate of 14% per annum.
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 1.687.612 ribu dan Rp 1.248.768 ribu. Beban bunga yang dibayar adalah sebesar Rp 1.017.738 ribu tahun 2010 dan Rp 1.133.499 ribu tahun 2009.
Payment of loan principal in 2010 and 2009 amounted to Rp 1,687,612 thousand and Rp 1,248,768 thousand, respectively. Interest paid in 2010 and 2009 amounted to Rp 1,017,738 thousand and Rp 1,133,499 thousand, respectively.
Pinjaman diterima oleh PPT
Loans obtained by PPT
Pada 23 Juni 2008, PPT memperoleh satu fasilitas pinjaman angsuran jangka panjang dari Bank Windu berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 123 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 2.500.000 ribu. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan kendaraan baru, berjangka waktu 5 tahun, dengan suku bunga pinjaman per tahun sebesar 14% - 16% tahun 2010. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan operasional baru yang dibiayai (Catatan 13).
Based on Credit of Deed No. 123 dated June 23, 2008 of Sugito Tedjamulja, S.H., public notary in Jakarta, PPT obtained long-term credit facility from Bank Windu amounting to Rp 2,500,000 thousand. This facility was obtained to finance acquisition of new vehicles and has repayment terms of 5 years payable on a monthly basis that bears interest ranges from of 14% to 16% per annum in 2010 and 2009. This facility is collateralized with the related operational vehicles (Note 13).
- 79 -
Kentjana
International
Tbk
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
23.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Panjang (Lanjutan)
23.
Long-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Windu Kentjana International Tbk (Bank Windu) (Lanjutan)
PT Bank Windu Kentjana (Bank Windu) (Continued)
Pinjaman diterima oleh PPT (Lanjutan)
Loans obtained by PPT (Continued)
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 461.083 ribu dan Rp 390.257 ribu. Beban bunga yang dibayar adalah sebesar Rp 236.676 ribu tahun 2010 dan Rp 321.957 ribu tahun 2009.
Payment of loan principal in 2010 and 2009 amounted to Rp 461,083 thousand and Rp 390,257 thousand, respectively. Interest payment in 2010 and 2009 amounted to Rp 236,676 thousand and Rp 321,957 thousand, respectively.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
Pinjaman diterima oleh PTRANS
Loans obtained by PTRANS
Pada bulan November 2006, PTRANS memperoleh enam fasilitas pinjaman angsuran jangka panjang dari CIMB Niaga berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 49 tanggal 20 November 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 17.450.000 ribu. Fasilitas tersebut digunakan untuk mengambil-alih fasilitas pembiayaan kendaraan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan yang diberikan kepada PTRANS, PPT, dan KT. Fasilitas pinjaman berjangka waktu antara 2 – 4 tahun dengan suku bunga pinjaman per tahun sebesar 11% tahun 2010 dan 12% tahun 2009. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan.
In November 2006, PTRANS obtained six long-term credit facilities from CIMB Niaga based on Credit Agreement No. 49 dated November 20, 2006 of Edison Jingga, S.H., public notary in Jakarta, totaling Rp 17,450,000 thousand. These facilities were obtained for the purpose of refinancing all vehicles financed from several banks and finance companies granted to PTRANS, PPT, and KT. These facilities have repayment terms between 2 to 4 years with interest rate per annum at 11% in 2010 and 12% in 2009. These facilties are payable in monthly installments.
Pada tahun 2007, PTRANS memperoleh tambahan satu fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 400.000 ribu, berdasarkan Perjanjian Kredit No. 2089/CSC.J-I/CIB/PK/XI/2007 tanggal 29 November 2007. Syarat-syarat pinjaman tersebut sama dengan fasilitas yang sebelumnya telah diterima oleh PTRANS.
In 2007, PTRANS obtained an additional installment facility amounting to Rp 400,000 thousand, based on Credit Agreement No. 2089/CSC.J-I/CIB/PK/XI/2007 dated November 29, 2007. The term of this facility is the same with previous facility obtained by PTRANS.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek dan mencakup persyaratan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek (Catatan 18).
These credit facilities are secured with the same collaterals as the short-term facilities (Note 18).
Pada tahun 2010, PTRANS memperoleh tambahan 1 (satu) fasilitas pinjaman Transaksi Khusus (on liq basis) sebesar Rp 6.500.000 ribu berdasarkan Surat Persetujuan Kredit No. 250/TH/PCE/J1-HEB/VII/10 tanggal 26 Juli 2010. Syarat pinjaman tersebut sama dengan fasilitas sebelumnya yang telah diterima oleh PTRANS. Sampai dengan 31 Desember 2010, PTRANS telah menggunakan fasilitas pinjaman sebesar Rp. 2.488.560 ribu yang dicairkan secara bertahap. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan suku bunga pinjaman per tahun sebesar 11% per tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan.
In 2010, PTRANS obtained an additional loan facility for Special Transactions (on liquidity basis) amounting to Rp 6,500,000 thousand based on Credit Approval Letter No. 250/TH/PCE/J1HEB/VII/10 dated July 26, 2010. The terms of this facility is the same with facilities previously obtained by PTRANS. Up to December 31, 2010, PTRANS has gradually used up to Rp 2,488,560 thousand of this facility. This loan facility has a repayment term of five years, payable in monthly installments, and bears interest of 11% per annum.
- 80 -
International
Tbk
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
23.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Panjang (Lanjutan) PT Bank (Lanjutan)
CIMB
Niaga
Tbk
(CIMB
23. Niaga)
Long-term Bank Loans (Continued) PT Bank CIMB (Continued)
Niaga
Tbk
(CIMB
Niaga)
Pinjaman diterima oleh PTRANS (Lanjutan)
Loans obtained by PTRANS (Continued)
Pembayaran pinjaman pokok adalah sebesar Rp 3.553.118 ribu tahun 2010 dan Rp 4.898.526 ribu tahun 2009. Beban bunga yang dibayar adalah sebesar Rp 283.691 ribu tahun 2010 dan Rp 913.407 ribu tahun 2009.
Payments of principal in 2010 and 2009 amounted to Rp 3,553,118 thousand and Rp 4,898,526 thousand, respectively. Interest paid in 2010 and 2009 amounted to Rp 283,691 thousand and Rp 913,407 thousand, respectively.
Pinjaman diterima oleh KT
Loan obtained by KT . KT obtained loans from CIMB Niaga representing vehicle credit facilities with maximum facility of Rp 1,120,000 thousand and collateralized with the related vehicles (Note 13). In 2008, KT availed of loan amounting to Rp 800,000 thousand. The term of payment of this facility is on a monthly basis starting from May 2008 until April 2011 (36 months) with interest rates ranging from 10.50% to 14.25% per annum.
KT memperoleh pinjaman dari CIMB Niaga dalam bentuk fasilitas kredit pemilikan mobil dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 1.120.000 ribu dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 13). Selama tahun 2008, Perusahaan menggunakan Rp 800.000 ribu dari fasilitas yang diberikan. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan terhitung sejak Mei 2008 dan jatuh tempo pada bulan April 2011. Pinjaman ini dibayar dengan cara angsuran bulanan. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 10,50% - 14,25% per tahun. Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 266.666 ribu. Beban bunga yang dibayar adalah sebesar Rp 30.365 ribu tahun 2010 dan Rp 78.552 ribu tahun 2009.
Payments of loan principals in 2010 and 2009 amounted to Rp 266,666 thousand. Interest paid in 2010 and 2009 amounted to Rp 30,365 thousand and Rp 78,552 thousand, respectively.
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank Jasa Jakarta
Pinjaman diterima oleh Perusahaan
Loan obtained by the Company
Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan mobil dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah maksimum Rp 133.600 ribu dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 13). Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga (3) tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan
In 2010, the Company obtained a vehicle credit facility from PT Bank Jasa Jakarta with a maximum facility of Rp 133,600 thousand collateralized with the related vehicles (Note 13). The term of this facility is three (3) years and is payable in monthly installments.
Pembayaran pinjaman pokok dan bunga tahun 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 27.259 ribu dan Rp 7.106 ribu.
Payments of loan principal and interest in 2010 amounted to Rp 27,259 thousand and Rp 7,106 thousand, respectively.
Pinjaman diterima oleh TPW
Loans obtained by TPW
Pada tahun 2009, TPW memperoleh fasilitas kredit kepemilikan mobil dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah maksimum Rp 301.200 ribu dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 13). Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga (3) tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 7,75% per tahun.
In 2009, TPW obtained a vehicle credit facility from PT Bank Jasa Jakarta with a maximum facility of Rp 301,200 thousand collateralized with the related vehicles (Note 13). The term of this facility is three (3) years and are payable in monthly installments with interest rate of 7.75% per annum.
- 81 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
23.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Panjang (Lanjutan)
23.
Long-term Bank Loans (Continued)
PT Bank Jasa Jakarta (Lanjutan)
PT Bank Jasa Jakarta (Continued)
Pinjaman diterima oleh TPW (Lanjutan)
Loans obtained by TPW (Continued)
Pada tahun 2007, TPW memperoleh fasilitas kredit pemilikan mobil dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 76.000 ribu, dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 13). Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga (3) tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan dengan suku bunga pinjaman sebesar 7,5% per tahun.
In 2007, TPW obtained a vehicle credit facility from PT Bank Jasa Jakarta with a maximum facility of Rp 76,000 thousand, collateralized with the related vehicles (Note 13). The term of this facility is three (3) years and are payable in monthly installments with interest rate of 7.5% per annum.
Pembayaran pinjaman pokok dan bunga masingmasing sebesar Rp 102.509 ribu dan Rp 16.564 ribu tahun 2010 serta Rp 143.743 ribu dan Rp 34.528 ribu tahun 2009.
Payments of loan principal and interest in 2010 amounted to Rp 102,509 thousand and Rp 16,564 thousand, respectively, and in 2009 amounted to Rp 143,743 thousand and Rp 34,529 thousand, respectively.
Pinjaman diterima oleh DRP
Loans obtained by DRP
Pada tahun 2008, DRP memperoleh fasilitas kredit kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah kredit sebesar Rp 70.560 ribu, dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 13). Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga tahun sampai dengan 12 Agustus 2011 dan dibayar dengan cara angsuran bulanan dengan suku bunga pinjaman adalah sebesar 7% per tahun.
In 2008, DRP obtained a vehicle credit facility from PT Bank Jasa Jakarta with a credit amount of Rp 70,560 thousand, collateralized with the related vehicles (Note 13). The term of this facility is three years until August 12, 2011 and is payable in monthly installments with interest of 7% per annum.
PT Bank Akita
PT Bank Akita
Pinjaman diterima oleh TPW
Loans obtained by TPW
Pada tahun 2008, TPW memperoleh fasilitas kredit kendaraan bermotor dari PT Bank Akita dengan jumlah kredit sebesar Rp 184.450 ribu, dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 13). Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga tahun sampai dengan 18 Oktober 2011 dan dibayar dengan cara angsuran bulanan dengan suku bunga pinjaman sebesar 17,27% per tahun.
In 2008, TPW obtained a vehicle credit facility from PT Bank Akita with a credit amount of Rp 184,450 thousand, collateralized with the related vehicles (Note 13). The term of this facility is three years until October 18, 2011 and are payable in monthly installments with interest rate of 17.27% per annum.
Pembayaran pinjaman pokok dan bunga tahun 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 61.761 ribu dan Rp 15.387 ribu dan tahun 2009 masingmasing adalah sebesar Rp 52.025 ribu dan Rp 26.071 ribu.
Payments of loan principal and interest in 2010 amounted to Rp 61,761 thousand and Rp 15,387 thousand, respectively, and in 2009 amounted to Rp 52,026 thousand and Rp 26,071 thousand, respectively.
- 82 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
23.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank Jangka Panjang (Lanjutan)
23.
The details of loans based on the schedule of payments are as follows:
Rincian hutang bank jangka panjang berdasarkan jadwal pembayaran adalah sebagai berikut:
Jatuh tempo pada tahun: 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
24.
Long-term Bank Loans (Continued)
2010 Rp
2009 Rp
22.577.536 26.630.290 26.616.109 21.513.422 5.839.910
10.087.303 11.399.518 13.015.775 12.454.876 7.193.369 -
Due in: 2010 2011 2012 2013 2014 2015
103.177.267
54.150.841
Total
Hutang Pembelian Aset Tetap
24.
Liabilities for Equipment
Purchases
of
Property and
2010 Rp '000
2009 Rp '000
PT BCA Finance PT BII Finance Center PT Bank Jasa Jakarta PT Mandiri Tunas Finance PT Tunas Financindo Sarana PT Astra Sedaya Finance PT Orix Indonesia Finance PT Adira Dinamika Multifinance
37.031.460 4.080.238 2.202.852 2.023.110 178.764 130.748 64.365 32.803
15.343.615 445.023 410.410 26.489 220.492 -
PT BCA Finance PT BII Finance Center PT Bank Jasa Jakarta PT Mandiri Tunas Finance PT Tunas Financindo Sarana PT Astra Sedaya Finance PT Orix Indonesia Finance PT Adira Dinamika Multifinance
Jumlah
45.744.340
16.446.029
Total
Dikurangi bagian hutang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
18.117.207
8.350.808
Less current maturities
8.095.221
Long-term portion of liabilities for purchases of property and equipment
Hutang pembelian aset tetap yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun
27.627.133
Hutang pembelian aset tetap berjangka waktu sampai dengan 4 tahun dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui hutang tersebut (Catatan 13).
Liabilities for purchases of property and equipment have terms of up to 4 years and are collateralized with the related property and equipment purchased (Note 13).
Hutang pembelian aset tetap dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar US$ 7.158,82 dan US$ 23.456,60 (Catatan 42).
As of December 31, 2010 and 2009, liabilities for purchases of property and equipment denominated in foreign currency amounted to US$ 7,158.82 and US$ 23,456.60, respectively (Note 42).
- 83 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
24.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Pembelian Aset Tetap (Lanjutan)
24.
Property and
Interest expense in 2010 and 2009 amounted to Rp 4,377,960 thousand and Rp 1,971,290 thousand, respectively.
Rincian hutang pembelian aset tetap berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The details of liabilities for purchases of property and equipment based on due dates are as follows: 2009 Rp '000
Jatuh tempo pada tahun: 2010 2011 2012 2013 2014
18.117.207 15.582.076 9.133.058 2.911.999
8.350.808 5.908.824 2.186.397 -
Jumlah
45.744.340
16.446.029
Kewajiban Lain-lain
25. 2010 Rp '000
26.
of
Beban bunga masing-masing adalah sebesar Rp 4.377.960 ribu dan Rp 1.971.290 ribu pada tahun 2010 dan 2009.
2010 Rp '000
25.
Liabilities for Purchases Equipment (Continued)
Due in: 2010 2011 2012 2013 2014 Total
Other Liabilities 2009 Rp '000
CW Travel Holdings N.V. Lainnya
3.648.360 37.692
3.379.204 -
CW Travel Holdings N.V. Others
Jumlah
3.686.052
3.379.204
Total
Hutang kepada CW Travel Holdings N.V. pemegang saham CWTI, anak perusahaan, terutama merupakan hutang yang diterima CWTI sebagai tambahan modal kerja. Hutang ini dikenakan bunga 8,2% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012. Pada tahun 2008, hutang sejumlah Rp 4.600.000 ribu dikonversikan menjadi modal saham CWTI, anak perusahaan (Catatan 1c).
Due to CW Travel Holdings N.V. the stockholder of CWTI, a subsidiary, mainly represents loan received by CWTI for additional working capital. The loan bears interest of 8.2% per annum and matures on December 31, 2012. In 2008, loans payable amounting to Rp 4,600,000 thousand to each shareholder were converted to capital stock (Note 1c).
Pada tahun 2009, kewajiban lain-lain yang sudah dibayar adalah sebesar Rp 3.000.000 ribu.
In 2009, loan principal Rp 3,000,000 thousand.
Goodwill
26.
paid
amounted
to
Goodwill
Merupakan goodwill yang diperoleh Perusahaan atas penyertaan sahamnya pada anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
This represents goodwill from the Company’s investments in shares of stock of the subsidiaries with details as follow:
Goodwill Positif
Positive Goodwill
Merupakan goodwill yang timbul dari perolehan saham AST dan DTS dengan perincian sebagai berikut:
This account represents goodwill resulting from the acquisition of AST and DTS with details as follows:
- 84 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
26.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Goodwill (Lanjutan)
26.
Goodwill (Continued)
Goodwill Positif (Lanjutan)
Positive Goodwill (Continued) 1 Januari/ January 1, 2010 Rp '000
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan Pengurangan Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2010 Rp '000
Biaya perolehan
Acquisition cost
AST
398.000 101.033 499.033
DTS
Jumlah
-
-
398.000 101.033 499.033
-
398.000 25.258 423.258
Akumulasi amortisasi DTS Jumlah
318.400 5.052 323.452
Nilai Buku
175.581
1 Januari/ January 1, 2009 Rp '000
79.600 20.206 99.806
75.775 Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 Penambahan Pengurangan Additions Deductions Rp '000 Rp '000
Net
Acquisition cost 398.000
-
-
Jumlah
398.000
AST
101.033 101.033
-
398.000 101.033 499.033
79.600 5.052 84.652
-
318.400 5.052 323.452
DTS Total
175.581
Net
Akumulasi amortisasi
DTS
Total Accumulated amortization
AST
Nilai Buku
AST DTS Total
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Biaya perolehan
AST
DTS Jumlah
Total Accumulated amortization
AST
DTS
AST DTS
238.800 238.800 159.200
AST
Jumlah amortisasi goodwill positif yang dibebankan pada laba rugi konsolidasi untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sejumlah Rp 99.806 ribu dan Rp 84.652 ribu.
Positive goodwill amortization in 2010 and 2009 amounted to Rp 99,806 thousand and Rp 84,652 thousand, respectively.
Goodwill Negatif
Negative Goodwill
Merupakan goodwill negatif yang timbul dari perolehan saham TPW dengan rincian sebagai berikut:
This account represents negative goodwill resulting from the acquisition of TPW with details as follows:
1 Januari/ January 1, 2010 Rp '000
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan Pengurangan Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2010 Rp '000
Biaya perolehan
TPW Akumulasi amortisasi
4.329
-
1.946
218
-
2.383
1 Januari/ January 1, 2009 Rp '000
4.329
Acquisition cost TPW
2.164
Accumulated amortization
2.165 Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 Penambahan Pengurangan Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Biaya perolehan
TPW
4.329
Akumulasi amortisasi
1.730
-
216
2.599
-
4.329
Acquisition cost TPW
1.946
Accumulated amortization
2.383
- 85 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
26.
27.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Goodwill (Lanjutan)
26.
Goodwill (Continued)
Goodwill Negatif (Lanjutan)
Negative Goodwill (Continued)
Jumlah amortisasi goodwill negatif yang dikreditkan pada laba rugi konsolidasi tahun 2010 dan 2009 masing-masing sejumlah Rp 218 ribu dan Rp 216 ribu.
Negative goodwill amortization in 2010 and 2009 amounted to Rp 218 thousand and Rp 216 thousand, respectively.
Hak Minoritas pada Anak Perusahaan
27.
Minority Interests in the Subsidiaries
Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan
Minority Interest in Net Assets of the Subsidiaries
Merupakan bagian kepemilikan minoritas atas aset bersih anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
This account represents the share of minority stockholders in the net assets of the subsidiaries, with details as follows: 2010
Modal saham/ Capital stock Rp '000
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Rp '000
PT Dwi Ratna Pertiwi PT Panorama Convex Indah PT Citra Wahana Tirta Indonesia PT Tirta Putra Wisata PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Destinasi Garuda Wisata PT Panorama Transportasi Tbk PT Kencana Transport PT Sejahtera AO Kencana Sakti PT Panorama Primakencana Transindo PT Rhadana Primakencana Transindo PT Panorama Mitra Sarana PT Day Trans PT Andalan Sekawan Transcab PT Smartravelindo Perkasa
480.000 25.000 5.000.000 350.000 383.138 26.500.000 147.000 14.177.000 980.000 250.000 4.000 130.000 300.000 2.500 300.000 625.000
9.818.692 6.174.826 -
Jumlah/Total
49.653.638
15.993.518
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value Arising from Restructuring Transactions Among Enrities Under Common Control Rp '000
Selisih Nilai Transaksi atas Penambahan Modal Anak Perusahaan/ Difference in Value Arising from Subscriptions of Additional Shares In Subsidiary Rp '000
-
(461.550)
4.842 (456.708)
Saldo laba/ Retained earnings Rp '000
(339.442) (339.442)
Jumlah/ Total Rp '000
(325.792) 25.488 (505.510) 82.348 687.140 5.364.707 364.871 3.154.169 217.144 (66.344) 13.365 (10.532) (191.108) (1.650) (900) 231.440
154.208 50.488 4.494.490 432.348 1.070.278 41.683.399 511.871 22.705.003 1.197.144 183.656 17.365 119.468 108.892 5.692 299.100 856.440
9.038.836
73.889.842
2009
Modal saham/ Capital stock Rp '000
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Rp '000
PT Dwi Ratna Pertiwi PT Panorama Convex Indah PT Citra Wahana Tirta Indonesia PT Tirta Putra Wisata PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Destinasi Garuda Wisata PT Panorama Transportasi Tbk PT Kencana Transport PT Sejahtera AO Kencana Sakti PT Panorama Primakencana Transindo PT Rhadana Primakencana Transindo PT Panorama Mitra Sarana PT Day Trans PT Andalan Sekawan Transcab
480.000 25.000 5.000.000 350.000 383.138 26.500.000 147.000 14.177.000 980.000 250.000 4.000 130.000 300.000 2.500 300.000
9.818.692 6.174.826 -
(1.182.181) 11.363 (843.934) 51.826 722.625 3.641.894 132.077 3.392.108 114.272 (115.176) 16.368 46.013 (89.337) (574) (789)
(702.181) 36.363 4.156.066 401.826 1.105.763 39.960.586 279.077 23.743.934 1.094.272 134.824 20.368 176.013 210.663 1.926 299.211
Jumlah/Total
49.028.638
15.993.518
5.896.555
70.918.711
- 86 -
Saldo laba/ Retained earnings Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
27.
28.
Hak Minoritas (Lanjutan)
pada
Anak
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Perusahaan
27.
Minority Interests (Continued)
in
the
Subsidiaries
Hak Minoritas atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan
Minority Interest in Net Loss (Income) of the Subsidiaries
Merupakan bagian kepemilikan minoritas atas rugi (laba) bersih anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
This account represents the share of minority stockholders in net loss (income) of the subsidiaries, with details as follows:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Citra Wahana Tirta Indonesia PT Destinasi Garuda Wisata PT Smartravelindo Perkasa PT Kencana Transport PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Panorama Transportasi Tbk PT Sejahtera AO Kencana Sakti PT Tirta Putra Wisata PT Panorama Convex Indah PT Andalan Sekawan Transcab PT Day Trans PT Panorama Primakencana Transindo PT Rhadana Primakencana Transindo PT Panorama Mitra Sarana PT Dwi Ratna Pertiwi
(1.631.286) (338.424) (232.794) (120.560) (102.870) (97.237) (94.800) (48.832) (29.503) (14.125) 111 1.076 3.003 56.546 101.771 164.183
(1.485.528) (272.848) (54.906) 13.424 (265.038) (1.663.692) 3.847 (32.377) (7.294) 119 180 (1.675) 33.766 112.278 463.902
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Citra Wahana Tirta Indonesia PT Destinasi Garuda Wisata PT Smartravelindo Perkasa PT Kencana Transport PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Panorama Transportasi Tbk PT Sejahtera AO Kencana Sakti PT Tirta Putra Wisata PT Panorama Convex Indah PT Andalan Sekawan Transcab PT Day Trans PT Panorama Primakencana Transindo PT Rhadana Primakencana Transindo PT Panorama Mitra Sarana PT Dwi Ratna Pertiwi
Jumlah
(2.383.741)
(3.155.842)
Total
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
28.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the financial instrumentss could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of Company and its subsidiaries’ financial assets and liabilities as of December 31, 2010:
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Aset Keuangan Lancar
Nilai Tercatat/As Reported Rp '000
Estimasi Nilai Wajar/Estimated Fair Values Rp '000
67.314.352
67.314.352
10.543.509 103.338.802 12.775.231
10.543.509 103.338.802 12.775.231
3.825.567
3.825.567
197.797.461
- 87 -
197.797.461
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Restricted time deposits Trade accounts receivables - net Other accounts receivables Due from related parties Total Current Financial Assets
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
28.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Aset Keuangan Tidak Lancar Uang jaminan jangka panjang Jumlah Aset Keuangan Kewajiban Keuangan Lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Kewajiban Keuangan Lancar Kewajiban Keuangan Tidak Lancar Hutang bank jangka panjang (termasuk lancar dan tidak lancar)
28.
Financial Assets (Continued)
Nilai Tercatat/As Reported Rp '000
Estimasi Nilai Wajar/Estimated Fair Values Rp '000
487.015
487.015
198.284.476
198.284.476
60.716.683 97.445.401 12.834.693 8.285.692
60.716.683 97.445.401 12.834.693 8.285.692
630.000
630.000
179.912.469
179.912.469
and
Financial
Liabilities
Non-current Financial Assets Long-term guarantee deposits Total Financial Assets Current Financial Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expenses
Due to related parties Total Current Financial Liabilities Non-current Financial Liabilities Long-term bank loans (including current and non-current portion) Liabilities for purchases of property and equipment (including current and non-current portion) Other liabilities
103.177.267
104.403.092
45.744.340 3.686.070
45.902.346 3.686.070
Jumlah Kewajiban Keuangan Tidak Lancar
152.607.677
153.991.508
Total Non-current Financial Liabilities
Jumlah Kewajiban Keuangan
332.520.146
333.903.977
Total Financial Liabilities
Hutang pembelian aset tetap (termasuk lancar dan tidak lancar) Kewajiban lain-lain
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Company and its subsidiaries to estimate the fair value of each class of financial instruments.
Aset dan kewajiban keuangan lancar
Current financial assets and liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya pada tanggal 31 Desember 2010.
Due to the short term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values as of December 31, 2010.
Kewajiban keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel.
Long-term liabilities.
Terdiri dari hutang bank jangka panjang, hutang pembelian aset tetap, dan kewajiban lain-lain. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
Consist of long-term bank loans, liability for purchases of property and equipment, and other liabilities. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instrumentss with similar terms, credit risk and remaining maturities.
- 88 -
fixed
and
variable
rates
financial
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
29.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
29.
Modal Saham
The share ownership in the Company based on the record of PT Blue Chip Mulia, share’s registrar, is as follows:
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Blue Chip Mulia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Jumlah/Total
2010 dan/and2009 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Saham/ Number of Shares
PT Panorama Tirta Anugerah DP Konperensi Wali Gereja Indonesia Satrijanto Tirtawisata Adhi Tirtawisata Masyarakat lainnya (masing-masing kurang dari 5%)
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock Rp '000
770.964.423 239.015.577 32.765.500 9.000.000
64,25 19,92 2,73 0,75
38.548.221 11.950.779 1.638.275 450.000
148.254.500
12,35
7.412.725
1.200.000.000
100,00
60.000.000
Name of Stockholders
PT Panorama Tirta Anugerah DP Konperensi Wali Gereja Indonesia Satrijanto Tirtawisata Adhi Tirtawisata Public (less than 5% each) Total
As of December 31, 2010 and 2009, all of the shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
30.
Capital Stock
Tambahan Modal Disetor - Bersih
30.
Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan:
Additional Paid-in Capital - Net This account represents additional paid-in capital in connection with the following:
Jumlah/ Amount Rp '000 Penjualan saham Perusahaan melalui penawaran umum pada tahun 2001: Hasil yang diterima atas penerbitan 120.000 ribu saham pada harga Rp 500 per saham Biaya emisi saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (120.000 ribu saldo pada nilai nominal Rp 150 per saham) Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(3.986.945)
Sale of the Company's shares through public offering in 2001: Proceeds from issuance of 120,000 thousand shares at Rp 500 per share Issuance costs of shares
(18.000.000)
Amount recorded as paid-up capital (120,000 thousand shares at Rp 150 per share)
38.013.055
Balance at December 31, 2010 and 2009
60.000.000
- 89 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
31.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
31.
This account represents differences in value of transactions over book value of shares bought and sold in the restructuring transactions of entities under common control as follows:
Merupakan selisih nilai transaksi-transaksi dengan jumlah tercatat atas transaksi pembelian dan penjualan saham dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali dengan perincian sebagai berikut: 2010 Rp '000
32.
Difference in Value Arising from Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control
2009 Rp '000
PT Panorama Edukasindo Wisata PT Panorama Multi Media PT Maya Dotcom Investama PT Oasis Hotel Bogor PT Amanwisata Bali PT Regina Alta Panorama Tours PT Dunia Wisatama Nuansa Bahari PT Asiamaya Dotcom Indonesia PT Asian Trails Indonesia Lain-lain
154.132 75.000 46.044 41.008 36.706 17.500 6.883 5.000 2.000 549.514
154.132 75.000 46.044 41.008 36.706 17.500 6.883 5.000 2.000 87.963
PT Panorama Edukasindo Wisata PT Panorama Multi Media PT Maya Dotcom Investama PT Oasis Hotel Bogor PT Amanwisata Bali PT Regina Alta Panorama Tours PT Dunia Wisatama Nuansa Bahari PT Asiamaya Dotcom Indonesia PT Asian Trails Indonesia Others
Jumlah
933.787
472.236
Total
Selisih Transaksi Ekuitas Anak Perusahaan
a.
32.
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Difference Due to Equity Transactions of the Subsidiaries a.
Difference Due to Changes in Equity of the Subsidiaries This account represents the changes in carrying amount of the Company’s interest in subsidiaries due to changes in equity of the subsidiaries arising from capital transactions in which the Company, being a stockholder, has not participated. Details of this account are as follows:
Merupakan selisih antara ekuitas anak perusahaan yang menjadi bagian Perusahaan sesudah transaksi penerbitan saham baru dengan nilai tercatat investasi sebelum transaksi penerbitan saham baru dimana Perusahaan sebagai pemegang saham tidak ikut berpartisipasi. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010 dan/and 2009 Rp '000 PT Panorama Transportasi Tbk PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Citra Wahana Tirta Indonesia
10.368.322 9.040.403 9.906
PT Panorama Transportasi Tbk PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Citra Wahana Tirta Indonesia
Jumlah
19.418.631
Total
- 90 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
32.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (Lanjutan) b.
32.
Selisih Transaksi atas Penambahan Modal Anak Perusahaan
Difference Due to Changes in Equity of the Subsidiaries (Continued) b.
Difference in Value Arising from Subscription of Additional Shares in a Subsidiaries. This account represents the difference in value between value of additional subscribed and paid-up capital and net book value of assets of subsidiaries. Details of this account are as follows:
Merupakan selisih antara setoran modal dan nilai tercatat aset bersih anak perusahaan. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2010 Rp '000
33.
PT Dwi Ratna Pertiwi PT Day Trans
682.763 3.239
PT Dwi Ratna Pertiwi PT Day Trans
Jumlah
686.002
Total
Pendapatan Usaha
33. 2010 Rp '000
a. Berdasarkan jenis produk Penjualan tiket pesawat Perjalanan wisata: Inbound Outbound Jasa transportasi Jasa konvensi Pengurusan voucher hotel Lain-lain Jumlah b. Berdasarkan sumber pendapatan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41) PT Asian Trails Indonesia PT Panorama Land Development Panorama Ministry PT Emerald Paradise Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 100 juta)
Revenues 2009 Rp '000
848.367.486
723.082.156
261.577.668 551.141.064 95.781.696 29.587.531 18.656.626 53.598.605
231.413.658 428.240.338 63.020.360 23.402.071 12.617.279 43.157.927
1.858.710.676
1.524.933.789
a. Based on Product Sale of airplane tickets Tours and travel: Inbound Outbound Transportation services Convention services Hotel voucher arrangements Others Total b. Based on sources of revenues Related parties (Note 41) PT Asian Trails Indonesia PT Panorama Land Development Panorama Ministry PT Emerald Paradise Others (less than Rp 100 million each)
12.686.718 436.366 282.139 -
9.999.964 600.000 253.160 53.926
134.349
97.442
Jumlah Pihak ketiga
13.539.572 1.845.171.104
11.004.492 1.513.929.297
Total Third parties
Jumlah
1.858.710.676
1.524.933.789
Total
The prices and terms of transactions granted to related parties were the same as those granted to third parties.
Harga dan syarat dan kondisi transaksi yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga.
- 91 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
33.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Pendapatan Usaha (Lanjutan)
33.
No revenue was generated from a single customer which represents more than 10% of the total revenues.
Tidak terdapat pendapatan dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.
34.
Beban Langsung
Pembelian tiket pesawat Perjalanan wisata: Inbound Outbound Jasa transportasi Penyusutan (Catatan 13) Pengurusan voucher hotel Jasa konvensi Lain-lain Jumlah
Revenues (Continued)
34.
Direct Costs
2010 Rp '000
2009 Rp '000
820.286.122
698.297.587
190.916.118 510.565.415 50.840.119 24.637.540 17.561.559 19.339.249 55.839.700
169.966.160 390.018.583 41.059.922 17.392.826 11.669.825 15.624.866 36.111.769
1.689.985.822
1.380.141.538
Purchase of airplane tickets Tours and travel: Inbound Outbound Transportation services Depreciation (Note 13) Hotel voucher arrangements Convention services Others Total
In 2010 and 2009, direct costs representing purchases from related parties (Note 41) are as follows:
Selama tahun 2010 dan 2009, beban langsung yang merupakan pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 41) adalah sebagai berikut: 2010 Rp '000
2009 Rp '000
Perfect Tours Ltd. PT Oasis Rhadana Hotel PT Graha Tirta Lestari PT Panorama Land Development PT Raja Kamar Indonesia PT Bali Dance Festival Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 100 juta)
3.336.990 1.272.636 233.540 160.922 62.475 18.574
1.065.154 1.523.496 499.565 3.149.293 116.237
14.175
287.870
Jumlah
5.099.312
6.641.615
Perfect Tours Ltd. PT Oasis Rhadana Hotel PT Graha Tirta Lestari PT Panorama Land Development PT Raja Kamar Indonesia PT Bali Dance Festival Others (less than Rp 100 million each) Total
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut menggunakan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties have terms and conditions similar to those with third parties.
Beban langsung yang melebihi 10% dari jumlah beban langsung adalah beban langsung kepada BSP IATA masing-masing sebesar Rp 331.486.404 ribu tahun 2010 dan Rp 511.949.173 ribu tahun 2009.
Direct costs that represent more than 10% of total direct costs are direct costs from transactions with BSP IATA amounting to Rp 331,486,404 thousand in 2010 and Rp 511,949,173 thousand in 2009.
- 92 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
35.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Beban Usaha
35.
Penjualan
Selling 2010 Rp '000
2009 Rp '000
Pemasaran dan promosi (Catatan 41) Gaji dan tunjangan karyawan Perjalanan dinas Jamuan Lain-lain
12.955.369 14.625.673 3.105.369 891.565 1.585.114
19.253.408 12.858.220 2.409.063 404.130 1.408.887
Marketing and promotion (Note 41) Salaries and employee benefits Travel Entertainment Others
Jumlah
33.163.090
36.333.708
Total
Umum dan Administrasi
General and Administrative 2010 Rp '000
2009 Rp '000
51.224.140 16.681.998 9.148.248 5.307.231 5.139.347 4.892.771
37.050.995 12.299.003 6.326.177 4.610.848 4.229.458 3.163.511
2.966.308 1.973.601 2.487.051 476.023 465.508 1.153.530 5.763.506
1.933.695 1.653.162 1.394.305 372.576 337.477 58.100 6.332.805
107.679.262
79.762.112
Gaji dan tunjangan karyawan Penyusutan (Catatan 13, 14, dan 15) Administrasi kantor Pos dan telekomunikasi Sewa (Catatan 43b dan 43c) Perbaikan dan pemeliharaan Imbalan pasti pasca-kerja - bersih (Catatan 37) Jasa profesional Biaya pajak Royalti (Catatan 43a) Penyisihan piutang ragu-ragu (Catatan 6) Asuransi Lain-lain Jumlah
Beban Bunga
36. 2010 Rp '000
Hutang bank jangka pendek (Catatan 18) Hutang jangka panjang: Hutang bank (Catatan 23) Hutang pembelian aset tetap (Catatan 24) Hutang kepada CW Travel Holding N.V. (Catatan 25) Jumlah
Salaries and employee benefits Depreciation (Notes 13, 14, and 15) Office supplies Postage and telecommunication Rental (Notes 43b and 43c) Repairs and maintenance Defined-benefit post-employment expense - net (Note 37) Professional fee Tax expense Royalty (Note 43a) Provision for doubtful accounts (Note 6) Insurance Others Total
The Company incurred operating expenses from transactions with related parties. Transactions with related parties have terms and conditions similar to those with third parties.
Perusahaan memiliki beban usaha dari transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut menggunakan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
36.
Operating Expenses
Interest Expense 2009 Rp '000
5.767.101
7.617.465
10.096.629
5.803.615
4.377.960
1.971.290
447.434
392.979
20.689.124
15.785.349
- 93 -
Short-term bank loans (Note 18) Long-term liabilities: Bank loans (Note 23) Liabilities for purchases of property and equipment (Note 24) Due to CW Travel Holding N.V. (Note 25) Total
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
36.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Beban Bunga (Lanjutan)
36.
Interest expense on short-term and long-term loans in 2009 include interest amounting to Rp 25,403 thousand and Rp 464,453 thousand, respectively, on loans from PT Bank Windu Kentjana International Tbkwhich have already been settled in 2009 by DTN, a subsidiary.
Beban bunga hutang bank jangka panjang yang telah dilunasi oleh pihak DTN, anak perusahaan pada tahun 2009 termasuk bunga masing-masing sebesar Rp 25.403 ribu dan Rp 464.453 ribu atas hutang dari PT Bank Windu Kentjana International Tbk yang telah dilunasi pada tahun 2009.
37.
Interest Expense (Continued)
Imbalan Pasca-Kerja
37.
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on the outstanding regulation Law No. 13/2003, dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas dana pensiun dan kewajiban cadangan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal 25 Februari 2011.
The latest actuarial valuation report on the pension fund and the defined-benefit post-employment reserve was from PT Dian Artha Tama, an independent actuary, dated February 25, 2011.
Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 1.702 karyawan pada tahun 2010 dan 1.643 karyawan pada tahun 2009.
Number of eligible employees of the Company and its subsidiaries is 1,702 in 2010 and 1,643 in 2009.
Rekonsiliasi jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of unfunded defined benefit reserve to the amount of definedbenefit post-employment reserve presented in the consolidated balance sheets is as follows:
Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang tidak diakui Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
2010 Rp '000
2009 Rp '000
12.945.148 (3.075.186)
8.496.272 (1.091.595)
Present value of unfunded defined-benefit reserve Unrecognized actuarial loss
9.869.962
7.404.677
Defined-benefit post-employement reserve
Rincian beban imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Details of defined-benefit expense are as follows:
2010 Rp '000
post-employment
2009 Rp '000
Beban jasa kini Beban jasa lalu Beban bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih yang diakui
2.229.633 1.067 640.038
1.550.745 2.342 493.694
95.568
(113.086)
Jumlah beban imbalan pasti pasca-kerja-bersih
2.966.306
1.933.695
Current service costs Past service costs Interest costs Recognized net actuarial loss (gains) Defined-benefit post-employment expense - net
Defined benefit post-employment expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 35) in the consolidated statements of income.
Beban imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” (Catatan 35) dalam laporan laba rugi konsolidasi.
- 94 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
37.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) Mutasi cadangan imbalan adalah sebagai berikut:
pasti
37. pasca-kerja
Movements of defined-benefit post-employment reserve are as follows:
2010 Rp '000 Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran Saldo cadangan imbalan pasti pasca-kerja anak perusahaan yang diakuisisi tahun 2009 Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun
2009 Rp '000
7.429.849
5.659.527
2.966.308 (526.195)
1.933.695 (196.325)
-
38.
9.869.962
2010
2009
7,5% 8% 15%
10% 8% 15%
38.
Jumlah Jumlah
2009 Rp
95.057 160.759 11.476.900
97.504 58.565 50.202 700.076
Income tax: Article 4 (2) Article 23 Article 29 Value Added Tax
11.732.716
906.347
Total
Tax expense of the Company and its subsidiaries consists of the following:
2010 Rp '000
Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
Taxation
-
Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
Jumlah
Discount rate Future salary increases Level of employee turnover
Prepaid taxes consist of the following: 2010 Rp
Pajak kini Pajak penghasilan final Perusahaan Anak perusahaan PT Duta Chandra Kencana Pajak penghasilan tidak final Anak perusahaan
Defined-benefit post-employment reserve at end of the year
7.404.677
Pajak dibayar dimuka terdiri dari:
Jumlah
Balance of defined post-employment benefits reserve of subsidiary acquired in 2009
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits:
Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan: Pasal 4 ayat 2 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
Defined-benefit post-employment reserve at beginning of the year Defined-benefit post-employment expense during the year Payment
7.780
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat perputaran karyawan
Post-Employment Benefits (Continued)
2009 Rp '000
32.280
18.051
374.689
365.324
2.793.168
2.614.098
3.200.137
2.997.473
(291.894) 2.437.177
(333.636) 2.395.999
2.145.283
2.062.363
5.345.420
5.059.836
- 95 -
Current tax Final income tax The Company Subsidiary PT Duta Chandra Kencana Nonfinal income tax Subsidiaries Subtotal Deferred tax The Company Subsidiaries Subtotal Total
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
38.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
38.
Income Tax (Continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and accumulated fiscal losses is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Rugi sebelum pajak - Perusahaan Dikurangi bagian kerugian yang sudah dikenakan pajak final Rugi sebelum pajak atas penghasilan yang tidak dikenakan pajak final Imbalan pasti pasca-kerja - bersih Perbedaan temporer:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
14.142.003
13.954.274
(15.692.182)
(17.020.348)
(1.550.179)
(3.066.074)
130.305
137.724
(1.419.874)
(2.928.350)
Imbalan pasti pasca-kerja - bersih Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal
86.289
45.997
1.081.289
1.288.546
Jumlah - Bersih
1.167.578
1.334.543
90.453 73.899 (216)
163.291 66.878 (216)
Perbedaan tetap: Beban pajak Jamuan dan sumbangan Amortisasi goodwill negatif Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Jumlah - Bersih
(3.512)
(2.767)
160.624
227.186
Rugi fiskal Perusahaan Rugi fiskal tahun-tahun lalu 2005 2006
(91.672)
(1.366.621)
(1.428.267) (469.861)
(1.428.267) (469.861)
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan
(1.989.800)
(3.264.749)
- 96 -
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of the subsidiaries Loss before tax - the Company Less portion of loss already subjected to final income tax
Loss subject to nonfinal tax Temporary differences: Defined-benefit post-employment expense - net Difference between commercial and fiscal depreciation Net Permanent differences: Tax expense Entertainment and donation Negative goodwill amortization Interest income already subjected to final income tax Net Fiscal loss of the Company Prior years' fiscal losses 2005 2006 Accumulated fiscal losses of the Company
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
38.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
38.
Income Tax (Continued)
Pajak Kini (Lanjutan)
Current Tax (Continued)
Perhitungan beban pajak dan hutang pajak kini tidak final adalah sebagai berikut:
The details of current tax expense and nonfinal tax payable of subsidiaries are as follows:
2010 Rp '000 Beban pajak kini Final Perusahaan Anak perusahaan PT Duta Chandra Kencana Tidak final Anak perusahaan Jumlah beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak dimuka - anak Final Anak perusahaan Tidak final Anak perusahaan Bersih
2009 Rp '000
32.280
18.051
374.689
365.324
2.793.168
2.614.098
3.200.137
2.997.473
(82.739)
(5.324)
(1.863.651)
(1.565.064)
1.253.747
1.427.085
Jumlah hutang pajak kini (Catatan 21) Final Perusahaan Anak perusahaan Tidak final Anak perusahaan
32.380 360.300
18.051 360.000
861.067
1.049.034
1.253.747
1.427.085
Current tax expense Final Company Subsidiary PT Duta Chandra Kencana Nonfinal Subsidiaries Total current tax expense Less prepaid income taxes Final Subsidiary Nonfinal Subsidiaries Net Total current tax payable (Note 21) Final Company Subsidiary Nonfinal Subsidiaries
Tidak terdapat pajak penghasilan badan terhutang Perusahaan pada tahun 2010 dan 2009 karena Perusahaan mengalami rugi fiskal pada tahuntahun tersebut.
No provision for corporate income tax was recognized by the Company in 2010 and 2009 since it incurred fiscal losses on those years.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company and its subsidiaries’ deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Akumulasi rugi fiskal
Dikreditkan
Dikreditkan
(dibebankan) ke
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
Saldo Awal
konsolidasi/
Anak Perusahaan
Anak Perusahaan
transisi
konsolidasi/
Credited (charged)
yang Diakuisisi/
yang Dikonsolidasi/
Saldo Awal
Penyesuaian PSAK 55/
Credited (charged)
laporan laba rugi
to consolidated
Beginning Balance
Beginning Balance
Adjustment on
to consolidated
1 Januari 2009/
statement of
of Newly Acquired
31 Desember 2009/
of Newly Consolidated
transition to
statement of
31 Desember 2010/
January 1, 2009
income
Subsidiary *)
December 31, 2009
Subsidiary **)
PSAK 55
income
December 31, 2010
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
5.223.011
(232.472)
57.826
5.048.365
1.414.882
431.192
-
1.846.074
575.215
(82.208)
-
493.007
(11.649.453)
(2.178.875)
-
(4.436.345)
(2.062.363)
6.292
-
3.442.768
8.497.425
-
-
622.703
2.468.777
-
(116.287)
(150.719)
226.001
-
(6.060.037)
(19.888.365)
(116.287)
(2.145.284)
(8.696.161)
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Aset tetap - bersih Kewajiban pajak tangguhan - bersih
*)
Accumulated fiscal losses Defined-benefit post-employment
(13.828.328) 57.826
(6.440.882)
Merupakan saldo awal dari DTS, anak perusahaan, yang dikonsolidasikan tahun 2009 seperti dijelaskan pada Catatan 1./ Represents beginning balance of DTS, a subsidiary which was consolidated in 2009 as explained in Note 1.
**) Merupakan saldo awal dari STP, anak perusahaan, yang dikonsolidasikan tahun 2010 seperti dijelaskan pada Catatan 12./ Represents beginning balance of STP, a subsidiary which was consolidated in 2010 as explained in Note 12.
- 97 -
6.292
reserve Allowance for doubtful account Property and equipment - net Deferred tax liabilities - net
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
38.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
38.
Income Tax (Continued)
Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Deferred Tax (Continued)
Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp 497.950 ribu dan Rp 816.187 ribu atas rugi fiskal yang belum terkompensasi masing-masing sebesar Rp 1.989.800 ribu dan Rp 3.264.749 ribu karena manajemen berpendapat tidak terdapat keyakinan bahwa laba kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk memungkinkan pemanfaatan aset pajak tangguhan tersebut.
In 2010 and 2009, the Company did not recognize deferred tax asset of Rp 497,950 thousand and Rp 816,187 thousand, respectively, on unused fiscal losses amounting to Rp 1,989,800 thousand and Rp 3,264,749 thousand, respectively, since the management believes that it is not probable that sufficient future taxable income will be available to allow the deferred tax assets to be utilized.
Pada bulan September 2008, Undang - Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan direvisi melalui penerbitan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Undang-Undang revisi tersebut, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009, mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun pajak 2009 dan sebesar 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Perusahaan dan anak perusahaan telah menghitung dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan aset (kewajiban) pajak tangguhan dan membukukannya sebagai bagian dari beban pajak pada laba rugi konsolidasi.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised with the Law No. 36/2008. The revised Law, to become effective on January 1, 2009, stipulates changes in corporate income tax rate from progressive tax rates to a flat rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company and its subsidiaries have recorded the impact of the changes in tax rates in the calculation of the net deferred tax assets (liabilities) in the consolidated statements of income.
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities of the Company and its subsidiaries as presented in the consolidated balance sheets are as follows:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Aset pajak tangguhan: PT Tirta Putra Wisata PT Citra Wahana Tirta Indonesia PT Panorama Convex Indah PT Day Trans PT Panorama Mitra Sarana PT Destinasi Garuda Wisata PT Dwi Ratna Pertiwi PT Sejahtera AO Kencana Sakti PT Rhadana Primakencana Transindo PT Smartravelindo Perkasa
846.256 249.437 52.841 1.633.535 120.867 40.383 118.546 13.145 14.217 20.315
605.388 222.891 162.751 93.085 78.755 36.473 24.622 13.841 2.702
Jumlah
3.109.542
1.240.508
Total
Kewajiban pajak tangguhan: PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Panorama Transportasi Tbk PT Panorama Primakencana Transindo Perusahaan PT Kencana Transport PT Chan Brothers Travel Indonesia
5.013.619 5.249.172 1.178.704 15.184 339.802 9.223
3.013.710 2.996.372 1.082.168 307.077 254.975 27.088
Deferred tax liabilities: PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Panorama Transportasi Tbk PT Panorama Primakencana Transindo The Company PT Kencana Transport PT Chan Brothers Travel Indonesia
11.805.704
7.681.390
Total
Jumlah
- 98 -
Deferred tax assets: PT Tirta Putra Wisata PT Citra Wahana Tirta Indonesia PT Panorama Convex Indah PT Day Trans PT Panorama Mitra Sarana PT Destinasi Garuda Wisata PT Dwi Ratna Pertiwi PT Sejahtera AO Kencana Sakti PT Rhadana Primakencana Transindo PT Smartravelindo Perkasa
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
38.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
38.
Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Deferred Tax (Continued)
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of income is as follows:
2010 Rp '000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Rugi sebelum pajak - Perusahaan Bagian kerugian yang sudah dikenakan pajak penghasilan final
2009 Rp '000
14.142.003 (15.692.182)
13.954.274 (17.020.348)
(1.550.178)
(3.066.074)
130.305
137.724
Rugi sebelum pajak atas penghasilan yang tidak dikenakan pajak penghasilan final
(1.419.873)
(2.928.350)
Penghasilan pajak (berdasarkan tarif pajak yang berlaku)
(354.968)
(819.938)
22.613 18.475 (61)
45.721 18.726 (61)
Dampak pajak atas perbedaan tetap Beban pajak Perjamuan dan sumbangan Amortisasi goodwill negatif Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Keuntungan penjualan investasi Jumlah Subtotal Aset pajak tangguhan dari rugi fiskal yang tidak diakui Penyesuaian karena perubahan tarif pajak dan lainnya
39.
Income Tax (Continued)
(878)
(775) -
40.149
63.611
(314.819)
(756.327)
22.925
382.654 40.037
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of the subsidiaries Loss before tax - the Company Less portion of loss already subjected to final income tax Loss subject to nonfinal tax
Tax benefit at effective tax rates Tax effects of permanent differences: Tax expense Entertainment and donation Negative goodwill amortization Interest income already subjected to final income tax Gain on sale of investment Net Subtotal Unrecognized deferred tax asset on fiscal loss Effect of changes in tax rates and others
Beban (penghasilan) pajak - Perusahaan Beban pajak anak perusahaan Beban pajak penghasilan final - Perusahaan
(291.894) 5.605.035 32.280
(333.636) 5.375.421 18.051
Tax expense (benefit) - the Company Tax expense of the Subsidiaries Final income tax expense - the Company
Jumlah Beban Pajak
5.345.420
5.059.836
Total Tax Expense
Dividen Tunai
39.
Cash Dividends
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 208 tanggal 29 Juni 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2008 sebesar Rp 0,42 per saham.
Based on Annual General Stockholders’ Meeting, which was documented in Notarial Ded No. 208 dated June 29, 2009 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., SE., M.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for year 2008 amounting to Rp 0.42 per share.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 99 tanggal 11 Juni 2010 dari Buntarion Tigris Darmawan, Ng, S.H., S.E., M.H., notrais di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2009 sebesar Rp 0,72 per saham.
Based on Annual General Stockholders’ Meeting, which was documented in Notarial Deed No. 99 dated June 11, 2010 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., SE., M.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for year 2009 amounting to Rp 0.72 per share.
- 99 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
40.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
40.
Laba per Saham
The computation of basic earnings per share is based on the following data:
Perhitungan laba per saham dasar berdasarkan informasi berikut: 2010 Rp '000 Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar
2009 Rp '000
6.412.842
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
1.200.000.000
5.738.596
1.200.000.000
Net income for computation of basic earnings per share Weighted average number of outstanding ordinary shares for computation of basic earnings per share
At balance sheet dates, the Company did not have any potentially dilutive ordinary shares.
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.
41.
Earnings per Share
41.
Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
PT Panorama Tirta Anugerah merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
a.
PT Panorama Tirta Anugerah is the majority stockholder of the Company.
b.
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan:
b.
Related parties which have partly the same management as the Company and its subsidiaries:
– – – – –
– – – – – –
PT Caldera Indonesia PT Dunia Wisatama Nuansa Bahari PT Emerald Paradise PT Graha Tirta Lestari PT Maya Dotcom Investama (pemegang saham hak minoritas pada DRP, anak perusahaan/minority shareholder of DRP, a subsidiary) PT Oasis Rhadana Hotel PT Panorama Land Development PT Panorama Multi Media Perfect Tours Ltd. PT Raja Kamar Indonesia PT Surya Garuda Utama
c.
Satrijanto Tirtawisata merupakan komisaris dan pemegang saham Perusahaan.
c.
Satrijanto Tirtawisata is the commissioner and a stockholder of the Company.
d.
Adhi Tirtawisata merupakan komisaris utama dan pemegang saham Perusahaan.
d.
e.
Mirawati Iskandar dan Ramajanto Tirtawisata merupakan anggota keluarga dekat dari direktur utama Perusahaan.
e.
Adhi Tirtawisata is the president commissioner and a shareholder of the Company. Mirawati Iskandar and Ramajanto Tirtawisata are close family members of the president director of the Company.
f.
Tri Agung Pramono merupakan direktur dari PT Kencana Transport, anak perusahaan.
f.
- 100 -
Tri Agung Pramono is director of PT Kencana Transport, subsidiary.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
41.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Istimewa
41.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
a.
Perusahaan membeli dan menjual persediaan tertentu kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Penjualan dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama apabila dilaksanakan dengan pemasok dan pelanggan pihak ketiga (Catatan 33 dan 34).
a.
The Company purchased and sold certain inventories from and to its related parties. These transactions were made under terms and conditions similar to those with third party suppliers and customers (Notes 33 and 34).
b.
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
b.
The accounts involving balances and transactions with related parties are as follows:
2010 Rp '000 Aset Piutang usaha Uang muka Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Investasi pada perusahaan asosiasi Kewajiban Hutang usaha Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Laba rugi Pendapatan usaha Beban langsung Beban usaha - beban umum dan administrasi Penghasilan (beban) lain-lain
2009 Rp '000 Assets Trade accounts receivable Advances
1.206.921 5.445.107
1.052.799 12.452.962
3.825.567 12.041
5.563.273 808.934
1.445.450
269.483
Liabilities Trade accounts payable
630.000
531.894
Due to related parties
33.813.325 5.099.412
26.722.245 6.641.615
50.000
69.970 84.511
Due from related parties Investments in associated companies
Income Revenues Direct costs Operating expenses - general and administrative Other income (expense)
c.
Hutang bank yang diperoleh PTI turut dijamin dengan tanah dan bangunan atas nama pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 18).
c.
Bank loan obtained by PTI is also collateralized with land and buildings in the name of certain related parties (Note 18).
d.
Gaji dan tunjangan yang dibayar kepada komisaris dan direksi Perusahaan sebesar Rp 602.943 ribu tahun 2010 dan Rp 255.299 ribu tahun 2009.
d.
Salaries and allowances provided and paid to the Company’s directors and commissioners amounted to Rp 602,943 thousand in 2010 and Rp 255,299 thousand in 2009.
- 101 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
42.
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Risiko
42.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan.
The main risks arising from the Company and its subsidiaries’ financial instrumentss are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Company and its subsidiaries are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan hutang bank dan hutang pembelian aset tetap.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instruments will be affected due to changes in market interest rates. The Company and its subsidiaries’ exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans and liabilities for purchase of property and equipment.
Untuk meminimalkan suku bunga Perusahaan dan anak perusahaan mendapatkan suku bunga yang cukup kompetitif The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Company and it subsidiaries consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan kewajiban keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga: Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Jatuh Tempo Average Effective dalam Satu Tahun/ Interest Rate Within One Year % Rp Aset/Assets Bunga tetap/Fixed rate - 6,5% Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Kewajiban/Liabilities Bunga tetap/Fixed rate Hutang bank jangka pendek/Short-term bank loans Hutang bank jangka panjang/Long-term bank loans Hutang pembelian aset tetap/ Liabilities for purchases of property and equipment Bunga mengambang/Floating rate Hutang bank jangka pendek/ Short-term bank loans Hutang bank jangka panjang/ Long-term bank loans Hutang pembelian aset tetap/ Liabilities for purchase of property and equipment
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ In the 2 nd Year Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/ In the 3 rd Year Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/ In the 4 th Year Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 5/ In the 5 th Year Rp
-
-
-
-
61.317.124
1.705.500
9.374.851 36.958.300
-
-
13.074.494
-
-
51.342.831
4.134.410
66.218.967
-
32.669.846
6,50
61.317.124
10,25 - 12,00 11,00
9.374.851 7.913.200
9.613.200
10.113.200
2,75 - 12,00
7.007.921
4.952.456
1.114.117
7,00 - 16,00
51.342.831
7,75 - 17,27
14.664.336
17.017.090
16.502.909
13.900.222
5,72 - 15,45
11.109.286
10.629.620
8.018.941
2.911.999
-
-
7.613.200
Jumlah/ Total Rp
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instruments will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
- 102 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
42.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (Lanjutan)
Manajemen
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Risiko
42.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Nilai Tukar (Lanjutan)
Foreign Exchange Risk (Continued)
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Perusahaan dan anak perusahaan tersebut jumlahnya tidak material.
The Company has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. Foreign currency risk exposure of the Company and its subsidiaries is only minimal.
Berikut adalah posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
The following table shows consolidated monetary assets and liabilities as of December 31, 2010 and 2009:
2010 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas USD SGD EUR AUD Lainnya Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya USD Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa USD Pihak ketiga USD EUR Lainnya Piutang lain-lain USD Jum lah Aset
2009 Ekuivalen Rupiah/ E quivalent in Rp '000
Mata Uang A sing/ Foreign Currency
E kuivalen Rupiah/ Equivalent in Rp '000
2.979.632,08 113.992,47 411.430,03 51.377,36 -
26.789.872 795.737 4.918.971 469.718 1.169.883
3.623.747,55 170.194,61 49.845,19 2.857,91 -
34. 063.227 1. 140.052 673.393 24.095 452.250
363.498,83
3.268.218
768.555,32
7. 224.420
32.434,77
291.621
54.279,57
510.228
6.039.009,57 698.716,19
54.296.735 8.353.704 1.235.853
3.593.903,00 278.361,01 -
33. 782.687 3. 760.571 457.717
408.931,71
3.676.705
22.647,55
212.887
105.267.017
- 103 -
82. 301.527
Assets Cash and cash equivalents US $ SG$ EUR AU$ Others Restricted time deposits US $ Trade accounts receivable Related parties US$ Third parties US$ E UR O thers Other accounts receivable US $ Total Assets
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
42.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (Lanjutan)
Manajemen
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Risiko
42.
Risiko Nilai Tukar (Lanjutan)
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued) Foreign Exchange Risk (Continued)
2010 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Kewajiban Hutang bank jangka pendek USD Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa USD EUR Pihak ketiga USD EUR SG D JPY HKD AUD NZD Lainnya Hutang lain-lain Pihak ketiga USD Lainnya Hutang pembelian aset tetap USD
2009 Ekuivalen Rupiah/ E quivalent in Rp '000
Mata Uang A sing/ Foreign Currency
E kuivalen Rupiah/ Equivalent in Rp '000
1.189.459,90
10.694.434
1.053.658,08
9. 904.386
114.715,38 1.104,65
1.031.406 13.207
64.189,57 675,03
603.382 9.119
4.649.053,28 667.803,88 141.003,01 61.238,08 520.132,59 6.637,02 421.717,72 -
41.799.638 7.984.123 984.287 675.366 600.982 60.679 2.925.654 27.401
3.937.360,64 203.650,41 317.397,13 9.393.097,35 720.472,86 428,06 269,97 -
37. 011.190 2. 751.254 2. 126.091 955.278 873.350 3.609 1.842 6.324
625.448,34 -
5.623.406 22.378
308.998,83 -
2. 904.589 43.498
64.365
23.456,60
7.158,83
220.492
Liabilities Short-term bank loans US $ Trade accounts payable Related parties US$ E UR Third parties US$ E UR S G$ JPY HK$ A U$ NZ$ O thers Other accounts payable Third parties US$ O thers Liabilities for purchases of property and equipment US $
Jum lah Kewajiban
72.507.326
57. 414.404
Total Liabilities
Jum lah Aset - B ersih
32.759.691
24. 887.123
Net Assets
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2010 and 2009 were as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing
Euro (EUR) Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Dolar Australia (AUD) Dolar New Zealand (NZD) Dolar Hongkong (HKD) Yen Jepang (JPY)
2010 Rp 1 1 1 1 1 1 1
2009 Rp
11.955,79 8.991,00 6.980,61 9.142,51 6.937,47 1.155,44 11.028,53
- 104 -
13.509,69 9.400,00 6.698,52 8.431,81 6.823,00 1.212,19 101,70
Foreign currency
Euro (EUR) United States Dollar (US$) Singapore Dollar (SG$) Australian Dollar (AU$) New Zealand Dollar (NZ$) Hongkong Dollar (HK$) Japanese Yen (JPY)
1 1 1 1 1 1 1
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
42.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (Lanjutan)
Manajemen
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Risiko
42.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan batasan jumlah kredit untuk masing-masing pelanggan, melakukan pengawasan terhadap umur piutang, dan melakukan penagihan secara berkesinambungan. Terkait dengan simpanan di bank, Perusahaan dan anak perusahaan memonitor reputasi bank yang bersangkutan.
Credit risk is the risk that the Company and its subsidiaries will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. The Company and its subsidiaries establishing maximum credit member of days the receivables outstanding, and continously making collection effects. Related with saving in banks, the Company and its subsidiaries monitor the reputations of the related banks.
Berikut adalah eksposur neraca konsolidasi yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2010:
The table below shows consolidated balance sheet exposures related to credit risk as of December 31, 2010:
Jumlah Bruto/ Gross Amounts Rp '000 Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Tersedia untuk dijual Uang jaminan jangka panjang - reksa dana Jumlah
Jumlah Neto/ Net Amounts Rp '000
61.317.124
61.317.124
Loans and receivables Cash and cash equivalents
10.543.509 104.456.173 12.775.231
10.543.509 103.338.802 12.775.231
Restricted time deposits Trade accounts receivables Other accounts receivables
3.825.567
3.825.567
487.015
487.015
193.404.619
192.287.248
Due from related parties Available for sale Long-term guarantee deposits mutual fund Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Company and its subsidiaries is not enough to cover the liabilities which become due.
Perusahaan dan anak perusahaan mengelola risikko likuiditas dalam memenuhi komittmen Perusahaan untuk menjalankan operasional normal perusahaan. Perusahaan juga mendapat estimasi untuk memproyeksi posisi arus kas sampai dengan 5 tahun mendatang.
The Company and its subsidiary manage its liquidity risk to fulfill Company commitment running its daily activities. The Company also make cash projection to the next five years to manage liquidity risk.
- 105 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
42.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (Lanjutan)
Manajemen
Risiko
42.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk (Continued)
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan konsolidasi berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2010:
The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2010:
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp '000 Aset Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Uang jaminan jangka panjang Jumlah Kewajiban Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang bank jangka panjang Hutang pembelian aset tetap Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban lain-lain Jumlah
43.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
1-2 tahun/ 1-2 years Rp '000
3-5 tahun/ 3-5 years Rp '000
> 5 tahun/ > 5 years Rp '000
67.314.352 10.543.509 104.456.173 12.775.231
-
-
-
67.314.352 10.543.509 104.456.173 12.775.231
-
67.314.352 10.543.509 104.456.173 12.775.231
3.825.567 487.015
-
-
-
3.825.567 487.015
-
3.825.567 487.015
199.401.847
-
-
-
199.401.847
-
199.401.847
Nilai Tercatat/ As Reported Rp '000
53.246.399
27.353.332
-
60.716.683 97.445.401 12.834.693 8.285.692 103.177.267
-
60.716.683 97.445.401 12.834.693 8.285.692 103.177.267
18.117.207
24.715.134
2.911.999
-
45.744.340
-
45.744.340
630.000 -
3.686.070
-
630.000 3.686.070
-
630.000 3.686.070
220.607.212
81.647.603
-
332.520.146
-
332.520.146
30.265.331
43.
Merek dan Royalti (1)
Biaya transaksi/ Transaction costs Rp '000
60.716.683 97.445.401 12.834.693 8.285.692 22.577.536
Ikatan dan Perjanjian
a.
Jumlah/ Total Rp '000
Total Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expenses Long-term bank loans Liabliities for purchases of property and equipment Due to related parties Other liabilities Total
Trademark and Royalty (1)
- 106 -
Due from related parties Long-term guarantee deposits
Commitments and Agreements
a.
Berdasarkan perjanjian “Agreement for International Membership” tanggal 19 Maret 1998 antara Gray Line SightSeeing Association, Inc., d.b.a. Gray Line Worldwide (Gray Line) dengan PT Regina Alta Panorama Tours (RAPT), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, RAPT telah mendapatkan izin atas pemakaian merek dan keanggotaan untuk melakukan usaha dengan nama Gray Line Indonesia. Pada tahun 2001, izin ini telah dialihkan kepada DTN. Atas perjanjian tersebut, DTN membayar iuran kepada Gray Line sebesar US$ 10.658,28 (Rp 96.071 ribu) dan US$ 13.505,48 (Rp 126.952 ribu) masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009, yang dicatat sebagai bagian dari akun “Beban penjualan” (Catatan 35) pada laporan laba rugi konsolidasi.
Assets Cash and cash equivalents Restricted time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable
Based on the “Agreement for International Membership” dated March 19, 1998 between Gray Line SightSeeing Association, Inc., d.b.a Gray Line Worldwide (“Gray Line”) and PT Regina Alta Panorama Tours (“RAPT”), a related party, RAPT obtained membership and trademark license to operate as Gray Line Indonesia. In 2001, this license was transferred to DTN. For such agreement, the DTN paid subscription fees amounting to US$ 10,685.28 (Rp 96,071 thousand) and US$ 13,505.48 (Rp 126,952 thousand) for the years 2010 and 2009, respectively, which were included as part of “Selling expense” account (Note 35) in the consolidated statements of income.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
43.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan)
a.
Merek dan Royalti (Lanjutan) (2)
b.
43.
a.
Pada tanggal 28 Januari 2000, CWTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan CW Travel Holdings N.V., pemegang saham minoritas CWTI Trademark Licence mengenai Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, CWTI diwajibkan untuk membayar royalti sebesar 0,25% dari jumlah penjualan atas tiket internasional yang diperoleh melalui Airlines Reporting Corporation (ARC), IATA dan/atau Billing and Settlement Plan (BSP) atau secara langsung melalui non-BSP dan pada kondisi tertentu ditambah dengan jasa perjalanan lain, diluar penjualan yang diperoleh CWTI dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa selama jangka waktu perjanjian. Beban royalti tersebut masing-masing sebesar Rp 476.023 ribu dan Rp 372.576 ribu untuk tahun 2010 dan 2009, yang dibukukan sebagai “Beban umum dan administrasi” (Catatan 35).
Trademark and Royalty (Continued) (2)
Penyewaan tanah dengan pendirian bangunan diatas tanah sewaan untuk kemudian dialihkan kepada pemilik tanah pada akhir masa sewa (Catatan 14). (1)
Commitments and Agreements (Continued)
b.
Berdasarkan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak Sewa No. 68 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, DTN telah melakukan kesepakatan dengan Sugianto dimana berdasarkan kesepakatan tersebut, Sugianto memindahkan dan menyerahkan hak sewa atas sebidang tanah Hak Milik seluas 3.130 m2 (SHM No. 3951) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, kepada DTN dengan harga sebesar Rp 100.000 ribu. Pemindahan dan penyerahan hak sewa diatas telah diberitahukan kepada I Made Subra, pemilik tanah bersangkutan. Sugianto menyewa tanah tersebut dari I Made Subra berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 22 tanggal 13 Januari 1999 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar. Jangka waktu sewa akan berakhir pada tanggal 16 Februari 2020 dan dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali dengan syarat-syarat serta harga yang disetujui kedua belah pihak.
Land rental with building construction on the parcels of land to be transferred to the land owners at end of the rental period (Note 14). (1)
- 107 -
On January 28, 2000, CWTI entered into a Trademark License Agreement with CW Travel Holdings, N.V., CWTI’s stockholder. Based on this agreement, CWTI has to pay royalty of 0.25% from total sales of international tickets obtained from Airlines Reporting Corporation (ARC), IATA and/or Billing and Settlement Plan (BSP) or directly from non-BSP and, in certain conditions, including other travel services, excluding sales by CWTI to related parties during the agreement period. Royalty expense charged to operations presented under “General and administrative expenses” amounted to Rp 476,023 thousand and Rp 372,576 thousand in 2010 and 2009, respectively (Note 35).
Based on Transfer and Assignment of Rental Right Deed No. 68 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar, DTN entered into an agreement with Sugianto in which based on the agreement, Sugianto transferred and assigned the rental right of a piece of land with Right to Own, measuring 3,130 square meters (SHM No. 3951) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, to DTN for a price of Rp 100,000 thousand. The transfer and assignment of the rental right has been communicated to I Made Subra, the landowner. Sugianto rented the land from I Made Subra based on Land Rental Agreement Deed No. 22 dated January 13, 1999 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar. The rental period will end on February 16, 2020 and can be extended and renewed with terms, conditions and rental price as agreed by both parties.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
43.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan)
b.
43.
Penyewaan tanah dengan pendirian bangunan diatas tanah sewaan untuk kemudian dialihkan kepada pemilik tanah pada akhir masa sewa (Catatan 14). (Lanjutan)
Commitments and Agreements (Continued)
b.
Land rental with building construction on the parcels of land to be transferred to the land owners at end of the rental period (Note 14). (Continued)
(2)
Berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 70 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, DTN telah menyewa 2 sebidang tanah dengan luas 1.225 m (SHM No. 4384) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, milik I Wayan Murdi. Jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 18 Februari 2020 dengan uang sewa sebesar Rp 40.000 ribu. Sewa menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.
(2)
Based on Land Rental Agreement Deed No. 70 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., notary pubic in Denpasar, DTN rented a land measuring 1,225 square meters (SHM No. 4384) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, owned by I Wayan Murdi. Rental period will end on February 18, 2020, with rental amount of Rp 40,000 thousand. This rental agreement can be extended and renewable upon agreement of both parties.
(3)
Pada tanggal 21 September 2001, Perusahaan menyewa dua bidang 2 tanah Hak Milik dengan luas 4.215 m yang terletak di Jalan Husein Sastranegara No. 15, Kelurahan Benda, Kecamatan Batu Ceper, Kabupaten Tangerang, milik Maman Sudirman. Jangka waktu sewa adalah 9 tahun dimulai sejak 1 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2010 dengan uang sewa sebesar Rp 125.000.000. Perusahaan mendirikan bangunan di atas tanah tersebut dan setelah masa sewa berakhir bangunan tersebut dialihkan kepada pemilik tanah (Catatan 14). Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 5 Januari 2011, masa sewa diperpanjang dari tanggal 5 Januari 2011 sampai dengan 4 Juni 2011. Sampai dengan tanggal penyelesaian pelaporan keuangan konsolidasi, Perusahaan masih menegosiasikan besaran uang sewa dalam rangka perpanjangan masa sewa. Manajemen memiliki intensi untuk memperpanjang sewa ini.
(3)
On September 21, 2001, the Company rented two parcels of land with Right to Own measuring 4,215 square meters located at Jalan Husein Sastranegara No. 15, Benda Village, Batu Ceper Subdistrict, Tangerang District (known as Rawa Bokor), owned by Maman Sudirman. The term of the rental is 9 years starting from January 1, 2002 until December 31, 2010, with total rental amount of Rp 125,000,000. The Company will construct a building on these rented parcels of land and, at the end of the rental period, the building will already be the property of the land owner (Note 14). Based on amendment agreement dated January 5, 2011 the rental term has been extended from January 5, 2011 to June 4, 2011. As of date of consolidated financial statement completion, the Company is still negotiating the rental amount of the rental extention since management intends to extend the rent.
- 108 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
43.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan)
b.
43.
Penyewaan tanah dengan pendirian bangunan diatas tanah sewaan untuk kemudian dialihkan kepada pemilik tanah pada akhir masa sewa (Catatan 14). (Lanjutan)
Commitments and Agreements (Continued)
b.
Land rental with building construction on the parcels of land to be transferred to the land owners at end of the rental period (Note 14). (Continued)
(4)
Pada tanggal 1 Februari 2006, KT menyewa sebagian dari sebidang tanah lungguh/tanah garapan dengan 2 luas 2.000 m yang terletak di Dusun Cupuwatu I, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dari Bugiman, SPd. Jangka waktu sewa adalah 20 tahun dimulai sejak 1 Februari 2006 sampai dengan 1 Februari 2026 dengan uang sewa sebesar Rp 28.000 ribu. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.
(4)
On February 1, 2006, KT rented part of a parcel of land measuring 2,000 square meters located at Cupuwatu I, Purwomartani Village, Kalasan Subdisctrict, Sleman District, Yogyakarta, owned by Bugiman, SPd. The term of the rental is 20 years starting from February 1, 2006 until February 1, 2026, with rental amount of Rp 28,000 thousand. This rental agreement can be extended and renewed upon agreement of both parties.
(5)
Pada bulan November 2008, PTRANS menyewa 2 bidang tanah Hak Milik yang terletak di Jalan Peta, Kalideres Jakarta Barat dengan luas 3.431 m2 dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 5 tahun dimulai sejak 30 November 2008 sampai dengan 30 November 2013 dengan uang sewa sebesar Rp 150.000.000 (Catatan 10). Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.
(5)
In November 2008, PTRANS rented a land measuring 3,431 square meters located at Jalan Peta, Kalideres Jakarta Barat owned by a third party. The term of the rental is 5 years starting from November 30, 2008 until November 30, 2013, with a total rental amount of Rp 150,000,000 (Note 10). This rental agreement can be extended and renewed upon agreement of both parties.
(6)
Pada tanggal 4 September 2009, PTRANS menyewa tanah yang terletak di Jati Padang, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan luas 400 m2 dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dimulai sejak 1 Oktober 2009 sampai dengan 30 September 2012 dengan uang sewa sebesar Rp 133.333.333 (Catatan 10). Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.
(6)
On September 4, 2009, PTRANS rented a land measuring 400 square meters located at Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan owned by a third party. The term of the rental is 3 years starting from October 1, 2009 until September 30, 2012, with a total rental amount of Rp 133,333,333 (Note 10). This rental agreement can be extended and renewed upon agreement of both parties.
- 109 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
43.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan)
c.
43.
Penyewaan bangunan
Commitments and Agreements (Continued)
c.
Building rental
(1)
Pada tanggal 1 Desember 2004, DRP mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan pihak perorangan, dimana DRP menyewa seluruh bangunan yang terletak di Jl. Balikpapan 22A, Jakarta Pusat. Masa berlaku sewa dari 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2007 dengan biaya sewa Rp 204.000 ribu untuk jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 1 Desember 2007, DRP kembali mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan masa sewa berakhir pada tanggal 1 Januari 2013 dan biaya sewa Rp 475.000 ribu untuk jangka waktu 5 tahun.
(1)
On December 1, 2004, DRP entered into a rental agreement with individual person, wherein DRP rented a building located at Jl. Balikpapan 22A, Central Jakarta. Rental period started from January 1, 2005 until December 31, 2007. The rental fee for 3 years amounted to Rp 204,000 thousand. On December 1, 2007, DRP re-entered into a rental agreement with a period until January 1, 2013 and rental fee for 5 years amounting to Rp 475,000 thousand.
(2)
Pada tanggal 1 Januari 2008, DTN mengadakan perjanjian sewa-menyewa ruang kantor dengan PT Raja Kamar Indonesia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan jangka waktu sewa selama 1 Januari 2008 sampai dengan 1 Januari 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 3 Januari 2012 dengan uang sewa sebesar Rp 100.000.000 untuk dua (2) tahun. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak.
(2)
On January 1, 2008, DTN entered into an office space rental agreement with PT Raja Kamar Indonesia, a related party, for a period from January 1, 2008 to January 1, 2010 and has been extended up to January 3, 2012 for a total rental fee amounting to Rp 100,000,000 for two (2) years. This rental agreement can be extended and renewed upon agreement of both parties.
(3)
DTS menyewa beberapa bangunan dengan para pihak ketiga untuk kegiatan operasional dengan masa sewa antara 1 - 3 tahun.
(3)
DTS entered into several building rental agreements with third parties for its operational activities with rental periods of 1 - 3 years.
(4)
DTN dan DCK mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan kantor masing-masing dengan PT Raja Kamar Indonesia dan PT Panorama Hotel Development, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan jangka waktu sewa antara 1–2 tahun. Sewa menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak.
(4)
DTN and DCK entered into office space rental agreement with PT Raja Kamar Indonesia and PT Panorama Hotel Development, related parties, respectively with rental period of 1-2 years. This rental agreement can be extended and renewed upon agreement of both parties.
(5)
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan kantor dengan PT Asian Trails Indonesia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan jangka waktu satu (1) tahun. Sewa menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak (Catatan 14).
(5)
The Company entered into an office space rental agreement with PT Asian Trails Indonesia, a related party, with rental period of one (1) year. This rental agreement can be extended and renewed upon agreement of both parties (Note 14).
- 110 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
43.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan)
d.
Penjaminan pembelian tiket International Air Transport (IATA) (1)
(2)
43.
kepada
Commitments and Agreements (Continued)
d.
Berdasarkan Perjanjian Pemberian Bank Garansi No. 322.205.2008 tanggal 5 November 2008, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menerbitkan Bank Garansi sebesar Rp 37.500 ribu dan US$ 15.000 dengan jangka waktu berlaku sampai dengan 31 Desember 2009 kepada TPW dan dijamin dengan jaminan deposito dengan nilai yang sama (Catatan 5).
Collateral placed on ticket purchases from International Air Transport (IATA) (1)
Based on Bank Guarantee Agreement No. 322.205.2008 dated November 5, 2008, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) issued Bank Guarantee amounting to Rp 37,500 thousand and US$ 15,000 with terms until December 31, 2009 to TPW and is secured with time deposits for the same amount (Note 5).
Berdasarkan Perjanjian Pemberian Bank Garansi No. 205.077.2009 tanggal 6 Maret 2009 dan No. 205.081.2009 tanggal 10 Maret 2009, BCA menerbitkan Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 1.527.455 ribu dan Rp 635.000 ribu dengan jangka waktu berlaku masing-masing sampai dengan 13 Juni 2009 dan 31 Desember 2009 kepada CWTI dan dijamin dengan jaminan deposito dengan nilai yang sama (Catatan 5).
Based on Bank Guarantee Agreement No. 205.077.2009 dated March 6, 2009 and No. 205.081.2009 dated March 10, 2009, BCA issued Bank Guarantee amounting to Rp 1,527,455 thousand and US$ 635,000, respectively, with terms until June 13, 2009 and December 31, 2009 to CWTI and is secured with time deposits for the same amount (Note 5).
Berdasarkan Perjanjian Pemberian Bank Garansi No. 0695/PPBC/SYP/WXII/2009 tanggal 26 Juni 2009, BCA menerbitkan Bank Garansi sebesar Rp 1.013.814 ribu dengan jangka waktu sampai dengan 26 Juli 2011 kepada CWTI dan dijamin dengan jaminan deposito dengan nilai yang sama (Catatan 5).
Based on Guarantee Agreement No. 0695/PPBC/SYP/WXII/2009 dated June 26, 2009, BCA issued Bank Guarantee amounting to Rp 1,013,814 thousand with terms until July 26, 2011 to CWTI and is secured with time deposits for the same amount (Note 5).
Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 112 tanggal 19 November 2007 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, PT Bank DBS Indonesia (DBS) menerbitkan Bank Garansi sebesar US$ 650.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 19 November 2010 kepada CWTI dan dijamin dengan jaminan deposito dengan nilai yang sama (Catatan 5).
(2)
- 111 -
Based on Deed of Bank Facility Agreement No. 112 dated November 19, 2007 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, PT Bank DBS Indonesia (DBS) issued Bank Guarantee to CWTI amounting to US$ 650,000 with terms until November 19, 2010 and is secured with time deposits for the same amount (Note 5).
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
43.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan)
d.
e.
43.
Penjaminan pembelian tiket kepada International Air Transport (IATA) (Lanjutan)
Commitments and Agreements (Continued)
d.
Collateral peaced on ticket purchases from International Air Transport (IATA) (Continued)
(3)
Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 109 tanggal 19 November 2007 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, terakhir diubah dengan Akta Perubahan Ketiga atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 50 tanggal 16 Desember 2010, dari Veronica Nataadmadja, S.H., M. Corp. Admin., M.Com. (Business Law), notaris di Jakarta, DBS menerbitkan Bank Garansi sebesar US$ 5.000.000 dan Rp 14.000.000 ribu dengan jangka waktu sampai dengan 19 November 2011 kepada DRP dan dijamin dengan piutang (Catatan 6) dan deposito (Catatan 5).
(3)
Based on Deed of Bank Facility Agreement No. 109 dated November 19, 2007 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, as amended most recently by Deed of the Third Amendment to the Bank Facility Agreement No. 54 dated December 16, 2010 of Veronica Nataadmadja, S.H., M. Corp. Admin., M.Com. (Business Law), public notary in Jakarta, DBS issued Bank Guarantee to DRP amounting to US$ 5,000,000 and Rp 14,000,000 thousand with terms until November 19, 2011 and is secured with trade accounts receivable (Note 6) and time deposits (Note 5).
(4)
Berdasarkan Perjanjian Pemberian Bank Garansi No. 00307/BG/CARS/ 0982/2010 tanggal 26 April 2010, No. 00490/BG/CARS/8982/2010 tanggal 24 Juni 2010, No. 0434/BG/ CARS/0982/2010 tanggal 7 Juni 2010, No. 00489/BG/CARS/0982/2010 tanggal 24 Juni 2010 dan BCA menerbitkan Bank Garansi sebesar 63.072 dan US$ 30,53 dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2011 dan dijamin dengan deposito berjangka (Catatan 5).
(4)
Based on Bank Guarantee Agreement No. 00307/BG/CARS/ 0982/2010 dated April 26, 2010, No. 00490/BG/CARS/ 8982/2010 dated June 24, 2010, No. 0434/BG/CARS/0982/2010 dated June 7, 2010, No. 00489/BG/CARS/ 0982/2010 dated June 24, 2010, BCA issued Bank Guarantee amounting to 63,072 and US$ 30.53 with terms until June 30, 2011 and is secured with time deposits (Note 5).
Pada tahun 2006, SAOKS, anak perusahaan, mengadakan perjanjian jasa transportasi dengan PT Alfaomega Sehati Mitra, yaitu penyewaan 4 unit kendaraan untuk digunakan dalam kegiatan operasional SAOKS. Atas jasa penyewaan tersebut, SAOKS wajib membayar uang sewa sebesar Rp 50.000.000 per bulan. Perjanjian tersebut berlaku dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2006, dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2011. Mulai Januari 2009 uang sewa dinaikkan menjadi Rp 80.000.000 per bulan untuk 8 unit kendaraan, dan selanjutnya mulai Januari 2010 uang sewa menjadi Rp 86.000.000 per bulan.
e.
- 112 -
In 2006, SAOKS, a subsidiary, entered into a transporation agreement with PT Alfaomega Sehati Mitra to provide 4 units of vehicles for SAOKS’ daily operational activities. For these services, SAOKS has to pay monthly rental fee of Rp 50,000,000. The agreement is valid from January 1, 2006 to December 31, 2006, and has been extended until December 31, 2011. Starting January 2009, the rental fee has been increased to to Rp 80,000,000 for 8 units vehicles per month and further, starting January 2010, to Rp 86,000,000 per month.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
43.
Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan)
f.
44.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
43.
Commitments and Agreements (Continued)
f.
Pada tanggal 10 Desember 2001, DTN mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Graha Tirta Lestari (Hotel Oasis Kuta), pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berlokasi di Bali. Hotel Oasis Kuta akan menyediakan 25 kamar standar berikut fasilitas didalamnya untuk dipergunakan oleh tamu-tamu anak perusahaan dan atas jasa tersebut, DTN membayar uang muka deposit. Perjanjian ini berjangka waktu 24 bulan terhitung sejak 1 Januari 2002 dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah uang muka deposit yang dibayarkan DTN masing-masing sebesar Rp 1.999.957 ribu dan Rp 2.865.488 ribu (Catatan 8).
Informasi Segmen
44.
On December 10, 2001, DTN entered into an agreement with PT Graha Tirta Lestari (Hotel Oasis Kuta), a related party - located in Bali. Hotel Oasis Kuta will provide 25 standard rooms including facilities inside for the use of DTN’s guests and, as compensation, DTN has to pay advanced deposits. The term of the agreement is 24 months starting from January 1, 2002 and has been extended until December 31, 2010. As of December 31, 2010 and 2009, advanced deposits paid by DTN amounted to Rp 1,999,957 thousand and Rp 2,865,488 thousand, respectively (Note 8).
Segment Information
Segmen Informasi Primer
Primary Segment Information
Informasi segmen Perusahaan dan anak perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usaha, yakni perjalanan wisata, jasa transportasi, jasa konvensi dan lain-lain (sewa ruangan dan konsultan manajemen).
The Company and its subsidiaries’ segment information is presented based on their business activities, namely tours and travel, transportation services, convention services and others (rental fee and management consultancy). 2010
Perjalanan Wisata/ Tours and Travel Rp '000 Pendapatan usaha Pendapatan usaha segmen
Jasa Transportasi/ Transportation Services Rp '000
Jasa Konvensi/ Convention Services Rp '000
Lain-lain/ Others Rp '000
Jumlah Sebelum Eliminasi/ Total Before Elimination Rp '000
Eliminasi/ Elimination Rp '000
Konsolidasi/ Consolidated Rp '000 Revenues Segment sales
1.609.762.721
262.973.804
29.587.531
322.797
1.902.646.853
(43.936.177)
1.858.710.676
117.019.563
45.067.905
9.220.084
322.797
171.630.349
(2.905.495)
168.724.854
Segment results Segment gross profit
Laba usaha
15.435.499
13.011.288
1.613.256
(2.177.541)
27.882.502
27.882.502
Income from operations
Pendapatan bunga Beban bunga Ekuitas pada laba (rugi) bersih dari perusahaan asosiasi Lain-lain - bersih
967.129 (8.971.772)
70.193 (11.899.405)
11.635 (99.186)
17.991 (54.405)
1.066.948 (21.024.768)
332.188 (335.644)
734.760 (20.689.124)
(1.034.806) 6.580.370
(528.762)
168.221.999
8.616.845 (168.062.425)
7.582.039 6.211.182
7.576.117 3.237
5.922 6.207.945
Interest income Interest expense Equity in net income (loss) of the associated companies Others - net
Laba sebelum pajak Beban pajak
12.976.420 (4.540.708)
653.314 (782.938)
169.747.704 (281.389.272)
(161.659.535) 281.075.604
21.717.903 (5.637.314)
(7.575.898) (291.894)
14.142.005 (5.345.420)
Hasil segmen Laba kotor segmen
Laba sebelum hak minoritas atas rugi (laba) anak perusahaan Bagian hak minoritas atas rugi (laba) anak perusahaan Laba Bersih
8.435.712
(129.624)
251.714
416.003
(111.641.568)
-
119.416.069
16.080.589
(7.284.004)
8.796.585
(241.015)
426.702
(2.810.443)
(2.383.741)
-
Income before tax Tax expense Income before minority interest in net loss (income) of the subsidiaries Minority interest in net loss (income) of the subsidiaries
8.687.426
286.379
(111.641.568)
119.175.054
16.507.291
(10.094.447)
6.412.844
395.790.986
216.948.017
13.266.743
178.406.313
804.412.059
(200.756.784)
603.655.275
164.451.386
(164.439.345)
(12.041)
968.863.445
365.220.211
603.643.234
Total Assets
388.902.325 -
(27.000.000) -
361.902.325 -
Segment Liabilities *) Unallocated liabilities
388.902.325
(27.000.000)
361.902.325
Total Liabilities
Aset Segmen *) Aset yang tidak dialokasikan Investasi dalam saham pada perusahaan asosiasi
164.451.386
Jumlah Aset
560.242.372
216.948.017
13.266.743
178.406.313
Kewajiban Segmen *) Kewajiban yang tidak dialokasikan
218.420.914 -
148.430.927 -
7.685.440 -
14.365.044 -
Jumlah Kewajiban
218.420.914
148.430.927
7.685.440
14.365.044
-
-
-
*) Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan kewajiban segmen tidak termasuk hutang pajak dan kewajiban pajak tangguhan/ Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets, segment liabilities exclude tax payable and deferred tax liabilities
- 113 -
Net Income Segment Assets *) Unallocated assets Investments in shares of stock of associated companies
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
44.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Informasi Segmen (Lanjutan)
44.
Segmen Informasi Primer (Lanjutan)
Segment Information (Continued) Primary Segment Information (Continued)
2009 Perjalanan Wisata/ Tours and Travel Rp '000 Pendapatan usaha Pendapatan usaha segmen Hasil segmen Laba kotor segmen
Jasa Transportasi/ Transportation Services Rp '000
Jasa Konvensi/ Convention Services Rp '000
Jumlah Sebelum Eliminasi/ Total Before Elimination Rp '000
Lain-lain/ Others Rp '000
Eliminasi/ Elimination Rp '000
Konsolidasi/ Consolidated Rp '000 Revenues Segment sales
1.447.012.775
92.606.609
23.402.071
330.512
1.563.351.967
(38.418.178)
1.524.933.789
108.340.769
32.353.219
7.211.368
330.512
148.235.868
(3.443.617)
144.792.251
Segment results Segment gross profit
Laba usaha
16.965.073
13.323.444
1.149.048
(2.741.134)
28.696.431
-
28.696.431
Income from operations
Pendapatan bunga Beban bunga Ekuitas pada laba (rugi) bersih dari perusahaan asosiasi Lain-lain - bersih
1.395.507 (7.891.340)
40.646 (7.143.096)
30.538 (63.933)
2.767 (912.456)
1.469.458 (16.010.825)
(225.476) 225.476
1.243.982 (15.785.349)
(1.036.317) 532.565
(504.812)
(194.384)
9.116.521 (42.687)
8.080.204 (209.318)
(8.071.676) -
8.528 (209.318)
Interest income Interest expense Equity in net income (loss) of the associated companies Others - net
Laba sebelum pajak Beban pajak
9.965.488 (4.331.287)
5.716.182 (852.310)
921.269 (191.824)
5.423.011 315.585
22.025.950 (5.059.836)
(8.071.676) -
13.954.274 (5.059.836)
Laba sebelum hak minoritas atas rugi (laba) anak perusahaan Bagian hak minoritas atas rugi (laba) anak perusahaan
5.634.201
4.863.872
729.445
5.738.596
16.966.114
(8.071.676)
8.894.438
452.053
161.939
-
-
613.992
(3.769.834)
(3.155.842)
Laba Bersih
6.086.254
5.025.811
729.445
5.738.596
17.580.106
(11.841.510)
5.738.596
Aset Segmen *) Aset yang tidak dialokasikan Investasi dalam saham pada perusahaan asosiasi
339.188.160 947.938
153.183.690 872.974
6.821.776 310.456
168.181.437 15.487
667.375.063 2.146.855
(184.416.716) -
482.958.347 2.146.855
808.934
-
-
-
808.934
Jumlah Aset
340.945.032
154.056.664
7.132.232
168.196.924
670.330.852
(184.416.716)
485.914.136
Total Assets
Kewajiban Segmen *) Kewajiban yang tidak dialokasikan
189.025.022 7.010.279
79.111.660 3.231.993
2.646.267 849.712
7.768.318 392.029
278.551.267 11.484.013
(35.193.251)
243.358.016 11.484.013
Segment Liabilities *) Unallocated liabilities
Jumlah Kewajiban
196.035.301
82.343.653
3.495.979
8.160.347
290.035.280
(35.193.251)
254.842.029
Total Liabilities
808.934
Income before tax Tax expense Income before minority interest in net loss (income) of the subsidiaries Minority interest in net loss (income) of the subsidiaries Net Income Segment Assets *) Unallocated assets Investments in shares of stock of associated companies
*) Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan kewajiban segmen tidak termasuk hutang pajak dan kewajiban pajak tangguhan/ Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets, segment liabilities exclude tax payable and deferred tax liabilities
Segmen Geografis
Geographical Segments
Informasi segmen sekunder Perusahaan dan anak perusahaan disajikan berdasarkan segmen geografis, yang berdasarkan lokasi pelanggan.
The Company and its subsidiaries’ secondary segment information is presented based on geographical segment, that is, based on the location of their customers.
Pendistribusian pendapatan dan aset berdasarkan pasar geografis adalah sebagai berikut:
The distribution of revenues and assets by geographical market is as follows:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Pendapatan usaha dari pihak eksternal Jawa Luar Jawa
1.812.203.937 46.506.739
1.496.261.616 28.672.173
Revenues from external parties Java Outside Java
Jumlah
1.858.710.676
1.524.933.789
Total
Aset segmen*) Jawa Luar Jawa
529.035.090 74.620.185
450.170.995 32.787.352
Segment assets *) Java Outside Java
Jumlah
603.655.275
482.958.347
Total
*) tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan/ exclude prepaid taxes and deferred tax assets
- 114 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
45.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Reklasifikasi Akun
45.
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2010. Rincian akun tersebut adalah sebagai berikut:
Certain accounts in the 2009 consolidated financial statements were reclassified to conform with the 2010 consolidated financial statements presentation. Following is a summary of the accounts reclassified:
Sesudah Reklasifikasi/ After Reclassification Rp
Sebelum Reklasifikasi/ Before Reclassification Rp
Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Investasi jangka pendek
14.586.294 -
9.845.865
Aset Tidak Lancar Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Uang jaminan jangka panjang
3.853.060 1.090.083
5.563.273 6.048.059
73.490.850
73.273.303
1.710.213
Kewajiban Lancar Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
-
531.894
Kewajiban Tidak Lancar Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
-
Current Assets Cash and cash equivalents Due from related parties Restricted time deposits Short-term investments
NonCurrent Assets Due from related parties Long-term guarantee deposits
Current Liabilities Due to related parties
-
531.894
Reklasifikasi di atas tidak mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi tahun 2009.
46.
Reclassification of Accounts
NonCurrent Liabilities Due to related parties
The above reclassifications did not affect the consolidated statements of income and consolidated statement of changes in equity of the Company and its subsidiaries in 2009.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
46.
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and Interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements as follows:
Periode yang 1 Januari 2011
Periods beginning on or after January 1, 2011
dimulai
pada
atau
setelah
PSAK
PSAK
1.
PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
1.
PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements
2.
PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
2.
PSAK 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows
3.
PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
3.
PSAK 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting
- 115 -
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
46.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
Periode yang dimulai 1 Januari 2011 (Lanjutan)
pada
atau
46.
Prospective (Continued)
Accounting
Pronouncements
Periods beginning on or after January 1, 2011 (Continued)
setelah
PSAK (Lanjutan)
PSAK (Continued)
4.
PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.
4.
PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements
5.
PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi.
5.
PSAK 5 (Revised 2009), Operating Segments
6.
PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
6.
PSAK 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures
7.
PSAK 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
7.
PSAK 8 (Revised 2010), Events After the Reporting Period
8.
PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
8.
PSAK 12 (Revised 2009), Investments in Joint Ventures
9.
PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi
9.
PSAK 15 (Revised 2009), Investments in Associates
10.
PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud
10.
PSAK 19 (Revised 2010), Intangible Assets
11.
PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis
11.
PSAK 22 (2010), Business Combination
12.
PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan
12.
PSAK 23 (Revised 2010), Revenues
13.
PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
13.
PSAK 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
14.
PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
14.
PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets
15.
PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
15.
PSAK 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
16.
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
16.
PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
ISAK
ISAK
1.
ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
1.
ISAK 7 (Revised 2009), Special Purpose Entities
2.
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa
2.
ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similiar Liabilities
3.
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
3.
ISAK 10, Customer Loyalty Program
4.
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
4.
ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
- 116 -
Consolidation-
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
46.
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
Periode yang dimulai 1 Januari 2011 (Lanjutan)
pada
atau
46.
Prospective (Continued)
Accounting
Pronouncements
Periods beginning on or after January 1, 2011 (Continued)
setelah
ISAK (Lanjutan)
ISAK (Continued)
5.
ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
5.
ISAK 12, Jointly Controlled EntitiesNonmonetary Contributions by Venturers
6.
ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web
6.
ISAK 14 (2010), Web Site Costs
7.
ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
7.
ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
Periode yang 1 Januari 2012
dimulai
pada
atau
Periods beginning on or after January 1, 2012
setelah
PSAK
PSAK
1.
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
1.
PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
2.
PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
3.
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
3.
PSAK 24 (Revised 2010), Employee Benefits
4.
PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan
4.
PSAK 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes
5.
PSAK 50 (Revisi Keuangan: Penyajian
Instrumen
5.
PSAK 50 (Revised 2010), Instrumentss: Presentation
6.
PSAK 60 Pengungkapan
Keuangan:
6.
PSAK 60 Financial Instrumentss: Disclosures
2010),
Instrumen
Financial
ISAK
ISAK
1.
ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
1.
ISAK 13 (2010), Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation.
2.
ISAK 15, PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
2.
ISAK 15, PSAK 24 The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
3.
ISAK 20, Pajak Penghasilan-Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
3.
ISAK 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
The Company and its subsidiaries are still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAK and have not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
********
- 117 -