BAB 4 4.1
ANALISIS
Analisis Perbandingan Metode Membandingkan kedua metode dari proses pengambilan data sampai
perhintungan volume suatu objek dari segi waktu dan personil pengukuran. Kedua metode mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing, yang dapat dilihat pada tabel 4.1, sebagai berikut : Tabel 4.1 Perbandingan Metode
No.
Unsur Pembanding
Fotogrametri
Rentang Tachymetri
Dekat 1
Alat yang digunakan
Kamera
DSLR
Canon Electronic Total Station
450D fix lens 28mm 2
Perangkat
lunak PhotoModeler
Pengolahan
Topcon GTS-312
Scanner Auto CAD LDD 2004
dan Auto CAD LDD 2004
3
Kebutuhan
Komputer Minimal
untuk Pengolahan Data
4
Pentium 4 atau setara
Pentium 4 atau setara
RAM 512 Mb
RAM 256 Mb
VGA onboard 32
VGA onboard 32
Waktu Pengambilan Data 10 menit (studi
Minimal
2 jam
gundukan
berrumput) 4
Proses Pengolahan Data
6 jam
2 jam
6
Jumlah
1 orang
3 orang
Personil
Pengukuran 7
Data yang diperoleh
Foto
Sudut dan jarak
8
Jumlah titik sampel
6141
81
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa metode fotogrametri rentang dekat (CRP) lebih cepat dalam pengambilan data dibandingkan dengan tachymetri tetapi pada proses pengolahan data metode CRP lebih lambat. Spesifikasi komputer yang dibutuhkan CRP lebih tinggi daripada tachymetri.
44
4.2
Analisis Hasil Pengolahan
1. Untuk kotak, volume hasil pengukuran dengan penggaris adalah 11960 cm3 dan hasil CRP adalah 12148 cm3 selisihnya adalah 188 cm3 jika dipersentasekan menjadi 1.57%. Perbedaan volume ini dipengaruhi oleh komponen panjang, lebar dan tinggi. Dimana ada perbedaan hasil perolehan panjang, lebar dan tinggi dari CRP dan penggaris, hal ini disebabkan oleh pedefinisian titik ujung dari kotak tersebut tidak tepat di ujung kotak tersebut. 2. Untuk benton, volume hasil pengukuran dengan prinsip air adalah 5.345 l dan hasil CRP adalah 4.976 l selisihnya adalah 0.369 l jika dipersentasekan menjadi 6.90%. Perbedaaan volume disebabkan oleh adanya perbedaan metode pengitungan dari volume tersebut dimana metode air lebih dapat merepersetasikan keadaan sebenarnya sedangkan metode kontur memodelkan objek tersebut secara matematis sehingga ada bagian yang tidak terhitung. 3. Untuk gundukan berumput, dapat dilihat pada tabel 4.2, sebagai berikut : Tabel 4.2 Analisi Hasil Pengolahan Gundukan Berumput No.
Hasil Pengolahan Data
Tachymetri
CRP 1
1
Jumlah Titik Sample
81
6141 3
CRP 2
CRP rata-rata
8057
-
2
Volume (Grid)
64,029 m
64,456 m
65,139 m
64,798 m3
3
Volume (End Area)
68,329 m3
69,018 m3
69,796 m3
69,407 m3
4
Selisih Volume (Grid)
0,427m3
1,11m3
0,7685 m3
5
Selisih Volume (End Area)
0,689m3
1,467m3
1,078 m3
6
Persentase Selisih Volume (Grid)
0,67%
1,73%
1,2%
1,01%
2,15%
1,58%
7 Persentase Selisih Volume (End Area)
3
3
Dari tabel 4.2 perbedaan jumlah titik ini disebabkan oleh rentang antar sampel titik berbeda, dan perbedaaan hasil hitungan volume disebabkan oleh perbedaan jumlah dan distribusi titik sampel antara tachymetri dengan CRP serta adanya perbedaan tinggi antara titik sampel hasil tachymetri dengan CRP. 4.3
Analisis Tingkat Ketelitian Analisis tingkat
ketelitian dilakukan dengan membandingkan hasil
hitungan volume dan variansi volume menggunakan metode CRP dengan metode lain seperti penggaris, air dan tachymetri dengan ETS. Perbandingan hasil
45
hitungan volume menggunakan uji statistik t-test dan perbandingan variansi menggunakan uji statistik chi-test. Perbandingan tingkat ketelitian pada ketiga objek studi yaitu 1. Kotak TV sebagai contoh objek beraturan 2. Beton sebagai contoh objek kurang beraturan 3. Gundukan berumput sebagai contoh objek yang mewakili permukaan tanah. Hasil uji statistik pada ketiga objek studi tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Kotak TV Berdasarkan proses pengolahan, diketahui volume dan variansi volume seperti pada tabel 3.3. Dengan minimal pengukuran untuk kotak TV adalah 3 (panjang, lebar dan tinggi), data yang diperoleh adalah 12 ukuran (4 panjang, 4 lebar dan 4 tinggi) jadi bisa dikatakan ukuran lebihnya adalah 9. Untuk mengetahui kesamaan hasil hitungan volume, maka dilakukan uji statistik t- test pada signifikan level = 5%. Ho : µ penggaris = µ CRP Ha : µ penggaris ≠ µ CRP
Nilai kritis − tα / 2,9 (dari tabel distribusi students-t) = - 2,26216 Nilai kritis tα / 2,9 (dari tabel distribusi students-t) = 2,26216 Maka daerah penerimaan H0 terletak pada - 2,26216 ≤ t ≤ 2,26216 Daerah penolakan H0 terletak jika - 2,26216 > t atau t > 2,26216
t = -3,61462 menggunakan persamaan (2.37) Oleh karena terletak antara - 2,26216 > t atau - 2,26216 > -3,61462 maka H0 ditolak atau Ha diterima. Kesimpulan : H0 ditolak maka berarti pula bahwa µ penggaris ≠ µ CRP sehingga ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara volume hasil penggaris dengan CRP.
46
Untuk mengetahui kesamaan variansi, maka dilakukan uji statistik chi square test pada signifikan level = 5%. 2 Ho : σ 2penggaris = σ CRP 2 Ha : σ 2penggaris ≠ σ CRP
Nilai kritis χ12−α ,9 (dari tabel distribusi chi square) = 3,32511 Nilai kritis χ α2 ,9 (dari tabel distribusi chi square) = 16,91898 Maka daerah penerimaan H0 terletak pada 3,32511 ≤ χ 2 ≤ 16,91898 Daerah penolakan H0 terletak jika 3,32511 > χ 2 atau χ 2 > 16,91898
χ 2 = 10,83089 menggunakan persamaan (2.38) Oleh
karena
terletak
antara
3,32511 ≤ χ 2 ≤ 16,91898
atau
3,32511 ≤ 10,83089 ≤ 16,91898 maka H0 diterima atau Ha ditolak. 2 sehingga Kesimpulan : H0 diterima maka berarti pula bahwa σ 2penggaris = σ CRP
tidak ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara ketelitian volume hasil penggaris dengan CRP.
2. Beton Untuk mengetahui kesamaan hasil, hitungan volume maka dilakukan uji statistik t- test pada signifikan level = 5%.
Ho : µ air = µ CRP Ha : µ air ≠ µ CRP
Nilai kritis − tα / 2,1 (dari tabel distribusi students-t) = -12,7062 Nilai kritis tα / 2,1 (dari tabel distribusi students-t) = 12,7062 Maka daerah penerimaan H0 terletak pada - 12,7062 ≤ t ≤ 12,7062 Daerah penolakan H0 terletak jika - 12,7062 > t atau t > 12,7062
t = 2,420778 menggunakan persamaan (2.37) Oleh
karena
terletak
antara
- 12,7062 ≤ t ≤ 12,7062
atau
- 12,7062 ≤ 2,420778 ≤ 12,7062 maka H0 diterima atau Ha ditolak.
47
Kesimpulan : H0 diterima maka berarti pula bahwa µ air = µ CRP sehingga tidak ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara ketelitian volume hasil air dengan CRP.
Untuk mengetahui kesamaan variansi, maka dilakukan uji statistik chi square test pada signifikan level = 5%. 2 2 Ho : σ air = σ CRP
2 2 Ha : σ air ≠ σ CRP
Nilai kritis χ12−α ,1 (dari tabel distribusi chi square) = 0,00393 Nilai kritis χ α2 ,1 (dari tabel distribusi chi square) = 3,84146 Maka daerah penerimaan H0 terletak pada 0,00393 ≤ χ 2 ≤ 3,84146 Daerah penolakan H0 terletak jika 0,00393 ≥ χ 2 atau χ 2 ≥ 3,84146 χ 2 = 154,9 menggunakan persamaan (2.38)
Oleh karena terletak antara 0,00393 ≥ χ 2 atau 154,9 > 3,84146 maka H0 ditolak atau Ha diterima. 2 2 ≠ σ CRP ada perbedaan yang Kesimpulan : H0 ditolak maka berarti pula bahwa σ air
cukup berarti/signifikan antara ketelitian volume hasil air dengan CRP.
3. Gundukan Berumput Untuk mengetahui kesamaan tinggi titik antara CRP dengan ETS, maka dilakukan uji stasistik t- test pada signifikan level = 5%. Selisih tinggi rata-rata adalah -0,46, dan ukuran lebih pengukuran CRP adalah 9. Ho : hETS = hCRP
Ha : hETS ≠ hCRP Nilai kritis − tα / 2,9 (dari tabel distribusi students-t) = -2,26216 Nilai kritis tα / 2,9 (dari tabel distribusi students-t) = 2,26216 Maka daerah penerimaan H0 terletak pada - 2,26216 ≤ t ≤ 2,26216 Daerah penolakan H0 terletak jika - 2,26216 > t atau t > 2,26216
48
t = 4,491 menggunakan persamaan (2.37) Oleh karena terletak antara t > 2,26216 atau 4,491 > 2,26216 maka H0 ditolak atau Ha diterima. Kesimpulan : H0 ditolak maka berarti pula bahwa hETS ≠ hCRP sehingga ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara tinggi hasil ETS dengan CRP. Untuk mengetahui kesamaan variansi tinggi, maka dilakukan uji statistik chi square test dengan signifikan level = 5%. 2 2 Ho : σ ETS = σ CRP 2 2 Ha : σ ETS ≠ σ CRP
Nilai kritis χ12−α ,9 (dari tabel distribusi chi square) = 3,32511 Nilai kritis χ α2 ,9 (dari tabel distribusi chi square) = 16,91898 Maka daerah penerimaan H0 terletak pada 3,32511 ≤ χ 2 ≤ 16,91898 Daerah penolakan H0 terletak jika 3,32511 > χ 2 atau χ 2 > 16,91898 χ 2 = 10,01931 menggunakan persamaan (2.38)
Oleh
karena
terletak
antara
3,32511 ≤ χ 2 ≤ 16,91898
atau
3,32511 ≤ 10,01931 ≤ 16,91898 maka H0 diterima atau Ha ditolak. 2 2 = σ CRP sehingga tidak Kesimpulan : H0 diterima maka berarti pula bahwa σ ETS
ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara variansi tinggi hasil ETS dengan CRP. Dengan minimal titik sampel untuk gundukan berumput adalah 81 titik, data yang didapat adalah 6141 titik untuk sesi pertama dan 8057 titik untuk sesi kedua jadi bisa dikatakan ukuran lebihnya adalah 6060 untuk sesi pertama dan 7976 untuk sesi kedua. Pada gundukan berumput menggunakan dua metode hitungan volume yaitu metode Grid dan End Area. Untuk mengetahui kesamaan hasil hitungan volume, maka dilakukan uji statistik t- test pada signifikan level = 5%.
Ho : µ ETS = µ CRP Ha : µ ETS ≠ µ CRP
49
Untuk mengetahui kesamaan variansi volume, maka dilakukan uji statistik chi square test dengan signifikan level = 5%. 2 2 Ho : σ ETS = σ CRP
2 2 Ha : σ ETS ≠ σ CRP
a. Metode Grid Tabel 4.3 Uji Statistik metode Grid Uji statistik
CRP 1
CRP 2
CRP rata-rata
Uji kesamaan hasil volume t
-0,3655
-1,2414
- 1,29925
Daerah
- 2,24196 ≤ t ≤ 2,24196
- 2,241826≤ t ≤ 2,241826
- 12,7062 ≤ t ≤ 12,7062
Daerah
- 12,7062 > t atau
- 12,7062 > t atau
- 12,7062 > t atau
penolakan
t > 12,7062
t > 12,7062
t > 12,7062
Keputusan
H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
penerimaan
Uji kesamaan variasi volume 2
92583,107
71376,645
3,441574
Daerah
5846,1 ≥ χ 2 atau
7730,4 ≥ χ 2 atau
0,00393 ≤ χ 2 ≤ 3,84146
penerimaan
χ 2 ≥ 6219,2
χ 2 ≥ 8158,5
Daerah
5846,1 < χ 2 < 6219,2
7730,4 < χ 2 < 8158,5
penolakan Keputusan
0,00393 > χ 2 atau χ 2 > 3,84146
H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
Kesimpulan : H0 diterima maka berarti pula bahwa µ ETS = µ CRP sehingga tidak ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara volume hasil ETS dengan CRP. 2 2 Kesimpulan : H0 diterima maka berarti pula bahwa σ ETS sehingga tidak = σ CRP
ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara ketelitian volume hasil ETS dengan CRP.
50
b. Metode End Area Tabel 4.4 Uji Statistik metode End Area Uji statistik
CRP 1
CRP 2
CRP rata-rata
Uji kesamaan hasil volume t
-0,3655
-1,2414
- 1,59996
Daerah
- 2,24196 ≤ t ≤ 2,24196
- 2,241826 ≤ t ≤ 2,241826
- 12,7062 ≤ t ≤ 12,7062
Daerah
- 12,7062 > t atau
- 12,7062 > t atau
- 12,7062 > t atau
penolakan
t > 12,7062
t > 12,7062
t > 12,7062
Keputusan
H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
penerimaan
Uji kesamaan variansi volume 2
6375,282
4821,788749
0,974894
0,00393 ≤ χ 2 ≤ 3,84146
Daerah
5846,1 ≥ χ atau
7730,4 ≥ χ atau
penerimaan
χ 2 ≥ 6219,2
χ 2 ≥ 8158,5
Daerah
5846,1 < χ 2 < 6219,2
7730,4 < χ 2 < 8158,5
2
2
penolakan Keputusan
0,00393 > χ 2 atau χ 2 > 3,84146
H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
Kesimpulan : H0 diterima maka berarti pula bahwa µ ETS = µ CRP sehingga tidak ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara volume hasil ETS dengan CRP. 2 2 = σ CRP sehingga tidak Kesimpulan : H0 diterima maka berarti pula bahwa σ ETS
ada perbedaan yang cukup berarti/signifikan antara ketelitian volume hasil ETS dengan CRP.
51