70
Tabel 19. Selisih Serapan dan Emisi Karbon Dioksida Kecamatan
Emisi CO2 (ton)
Pekanbaru Kota Senapelan Limapuluh Sukajadi Sail Rumbai Bukit Raya Tampan
176.706,19 52,56 64,59 85,95 101,42 24.048,65 32.864,12 23.185,53 257.109,01
Total
Serapan CO2 Oleh Vegetasi (ton) 18,47 166,27 2.588,14 99,06 1.516,90 506.266,23 975.829,10 164.808,67 1.651.292,85
Selisih Emisi dan Serapan CO2 (ton) * -176.687,71 113,71 2.523,55 13,11 1.415,48 482.217,58 942.964,98 141.623,14 1.394.183,84
*
Sumber: Hasil Analisis Perkiraan Jumlah Yang Tidak Terserap
Secara keseluruhan daerah yang bervegetasi berdasarkan hasil klasifikasi citra tahun 2004 di Kota Pekanbaru dengan luas 31,750.339 hektar diperkirakan mampu menyerap emisi karbon dioksida dari konsumsi energi dengan perkiraan serapan keseluruhan vegetasi sekitar 1,651,292.85 ton (perhitungan disajikan pada Lampiran 6). Emisi karbon dioksida yang dihasilkan sebesar 257.109,01 ton. Nilai selisih karbon dioksida yang diperoleh adalah sekitar 1.394.183,84 ton karbon dioksida. Masing-masing kecamatan mempunyai nilai kemampuan vegetasi yang berbeda-beda untuk menyerap emisi karbon dioksida. Secara berurutan nilai selisih emisi karbon dioksida dan serapan karbon dioksida dari yang terbesar adalah Kecamatan Bukit Raya mempunyai nilai selisih sebesar 942.964,98 ton, Kecamatan Rumbai 482.217,58 ton, Kecamatan Tampan 141.623,14 ton, Kecamatan Limapuluh 2.523,55 ton, Kecamatan Sail 1.415,48 ton, Kecamatan Senapelan 113,71 ton, dan Kecamatan Sukajadi 13,11 ton. Sementara Kecamatan Pekanbaru Kota mempunyai nilai emisi karbon dioksida yang paling tinggi yaitu 176.706,19 ton. Perkiraan vegetasi yang ada hanya mampu menyerap 18,47 ton karbon dioksida. 5.5 Analisis Kebutuhan Luas Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau merupakan salah satu bentuk dari ruang terbuka kota dan merupakan salah satu komponen penjaga keseimbangan ekosistem kota.
71
Keseimbangan ekologi di wilayah perkotaan sangat diperlukan karena pembangunan fisik kota terus meningkat. Penetapan luasan yang harus disediakan untuk menciptakan ruang terbuka hijau di suatu wilayah dapat diterapkan dalam suatu standar sebagai berikut: 5.5.1 Kebutuhan Luas RTH Berdasarkan Inmendagri No. 14 Tahun 1988 Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah perkotaan menetapkan bahwa minimal 40 persen dari luas wilayah harus terbuka dan hijau. Berdasarkan standar yang ditetapkan maka wilayah Kota Pekanbaru yang harus dijadikan kawasan hijau minimal dengan luas 25.290 hektar. Kebutuhan ruang terbuka hijau dengan standar Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 untuk masingmasing kecamatan disajikan pada Tabel 20. Tabel 20. Kebutuhan RTH Berdasarkan Inmendagri No. 14 Tahun 1988 Kecamatan Pekanbaru Kota Senapelan Limapuluh Sukajadi Sail Rumbai Bukit Raya Tampan Total
Luas (ha) 226 665 404 510 326 20.303 29.908 10.884 63.226
Standar Luas RTH Kebutuhan RTH (ha) 40 % 90 40 % 266 40 % 162 40 % 204 40 % 130 40 % 8.121 40 % 11.963 40 % 4.354 25.290
Sumber: Data Sekunder dan Hasil Analisis
Kebutuhan ruang terbuka hijau Kota Pekanbaru dengan sebaran pada masing-masing kecamatan berjumlah minimal 25.290 hektar. Kesesuaian kebutuhan ruang terbuka hijau pada tahun 2004 diketahui berdasarkan existing condition kawasan hijau yang diperoleh dari analisis penutupan lahan. Luas existing condition kawasan hijau dan selisih antara kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 14 tahun 1988 disajikan pada Tabel 21. Sesuai dengan tujuannya bahwa standar luas digunakan adalah untuk tujuan : (1) meningkatkan mutu lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, segar,
72
bersih dan sebagai sarana pengamanan lingkungan dan (2) menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat. Tabel 21. Selisih Kebutuhan RTH Berdasarkan Inmendagri No.14/88 dengan Existing Condition Kawasan Hijau Tahun 2004 Kecamatan Pekanbaru Kota Senapelan Limapuluh Sukajadi Sail Rumbai Bukit Raya Tampan Total
Existing RTH (ha)
Kebutuhan RTH Berdasarkan Inmendagri No.14/88 (ha)
0,353 3,173 50,246 1,851 28,649 9.596,980 18.929,067 3.140,020 31.750,339
90 266 162 204 130 8.121 11.963 4.354 25.290
Selisih (ha) *
89,647 * 262,827 * 111,754 * 202,149 * 101,351 1.475,980 6.966,067 * 1.213,980 6.460,339
* Sumber: Hasil Analisis, Jumlah Kekurangan Luas RTH
Berdasarkan standar Inmendagri No.14/88 ruang terbuka hijau di Kecamatan Rumbai dan Bukit Raya masih memenuhi syarat minimal 40 persen dari luas areal. Enam kecamatan lainnya tidak memenuhi syarat dengan jumlah kekurangan ruang terbuka hijau masing-masing disajikan pada Tabel 22. Ruang terbuka hijau di Kecamatan Pekanbaru Kota berjumlah 0,39 persen dari standar luas yang ditentukan. Terdapat kekurangan sekitar 89,647 hektar atau 99,61 persen dari standar yang ditentukan. Kecamatan Senapelan 1,19 persen, Kecamatan Limapuluh 31,02 persen, Kecamatan Sukajadi 0,91, Kecamatan Sail 22,04 persen, dan Kecamatan Tampan 72,12 persen dari standar yang ditentukan. Ada kecenderungan bahwa kekurangan ruang terbuka hijau lebih besar berada pada kecamatan di Pusat Kota Pekanbaru. Pengembangan kegiatan perkotaan masih diarahkan pada lima kecamatan di pusat kota. Luas daerah yang relatif kecil serta aktifitas masyarakat dan kawasan pemukiman berada pada kecamatan di pusat Kota, sehingga sulit untuk mendapatkan areal yang akan dijadikan ruang terbuka dan hijau.
73
5.5.2 Kebutuhan Luas RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk Kebutuhan luas ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk yaitu 40 meter persegi untuk setiap jiwa. Sebaran penduduk belum merata untuk tiap kecamatan. Jumlah penduduk yang berada di kecamatan pada pusat kota mempunyai kecenderungan lebih tinggi dengan kepadatan 135 jiwa/hektar pada Kecamatan Pekanbaru Kota, Senapelan 55 jiwa/hektar, Limapuluh 102 jiwa/hektar, Sukajadi 121 jiwa/hektar, Sail 66 jiwa/hektar, Rumbai 5 jiwa/hektar, Bukit Raya 7 jiwa/hektar, dan Tampan 14 jiwa/hektar. Kebutuhan ruang terbuka hijau untuk masing-masing kecamatan disajikan pada Tabel 22. Tabel 22. Kebutuhan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk Kecamatan Pekanbaru Kota Senapelan Limapuluh Sukajadi Sail Rumbai Bukit Raya Tampan Total
Jumlah Penduduk 30.568 36.485 41.154 61.586 21.564 99.713 210.422 152.428 653.920
Standar Luas RTH 40 m2/jiwa 40 m2/jiwa 40 m2/jiwa 40 m2/jiwa 40 m2/jiwa 40 m2/jiwa 40 m2/jiwa 40 m2/jiwa
Kebutuhan RTH (m2) 1.222.720 1.459.400 1.646.160 2.463.440 862.560 3.988.520 8.416.880 6.097.120 26.156.800
Kebutuhan RTH (ha) 122 146 165 246 86 399 842 610 2.616
Sumber: Data Sekunder dan Hasil Analisis
Kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk yang paling besar terdapat di Kecamatan Bukit Raya. Kecamatan Bukit Raya terdapat 210.422 jumlah penduduk, sehingga memerlukan minimal 610 hektar ruang terbuka hijau. Kebutuhan ruang terbuka hijau di Kecamatan Bukit Raya mempunyai persentase luas sekitar 32,19 persen dari seluruh penduduk di Kota Pekanbaru. Kesesuaian ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk dengan existing condition ruang terbuka hijau disajikan pada Tabel 23. Berdasarkan existing condition ruang terbuka hijau, terdapat lima kecamatan yang tidak sesuai dengan standar kebutuhan ditinjau dari jumlah penduduk.
Kecamatan
Sukajadi
merupakan
daerah
yang
paling
besar
membutuhkan ruang terbuka hijau, yaitu sekitar 244,5 hektar. Tiga kecamatan yang sesuai dengan standar yaitu Kecamatan Rumbai, Bukit Raya, dan Tampan.
74
Tiga kecamatan ini mempunyai jumlah penduduk lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berada pada kecamatan di pusat Kota Pekanbaru. Kebutuhan ruang terbuka hijau pada tiga kecamatan tersebut masih tercukupi. Kecamatan dengan areal yang lebih luas serta keberadaan ruang terbuka hijau relatif masih lebih besar luasannya, sehingga kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk masih terpenuhi. Tabel 23. Kesesuaian Existing Condition RTH terhadap Standar Luas RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk Kecamatan Pekanbaru Kota Senapelan Limapuluh Sukajadi Sail Rumbai Bukit Raya Tampan Total
Luas RTH (ha) 0,353 3,173 50,246 1,851 28,649 9.596,980 18.929,067 3.140,020 31.750,339
Kebutuhan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk (ha) 122 146 165 246 86 399 842 610 2.616
Selisih (ha) -121,919* -142,767* -114,370* -244,493* -57,607* 9.198,128 18.087,379 2.530,308 29.134,659
* Sumber: Hasil Analisis, Jumlah kekurangan luas RTH
5.5.3 Kebutuhan Luas RTH Berdasarkan Sebaran Emisi Karbon Dioksida Kebutuhan luas ruang terbuka hijau yang dibutuhkan untuk menyerap emisi karbon dioksida disajikan pada Tabel 24. Jumlah emisi karbon dioksida yang telah dihitung, serapannya diasumsikan dengan nilai serapan karbon dioksida oleh ruang terbuka hijau dengan vegetasi pohon yaitu sekitar 58,2576 ton per tahun per hektar. Berdasarkan jumlah dan sebaran emisi karbon dioksida pada masingmasing kecamatan, secara total Kota Pekanbaru membutuhkan sekitar 4.413 hektar lahan berpohon. Kecamatan Pekanbaru Kota paling besar membutuhkan ruang terbuka hijau. Jumlah karbon dioksida sekitar 176.706 ton pada tahun 2004 maka memerlukan ruang terbuka hijau (areal berpohon) sekitar 3.033 hektar. Ruang terbuka hijau yang diperlukan di Kecamatan Pekanbaru Kota untuk
75
menyerap emisi karbon dioksida sekitar 68,73 persen dari seluruh kebutuhan Kota Pekanbaru. Tabel 24. Kebutuhan RTH Berdasarkan Emisi Karbon Dioksida Kecamatan Pekanbaru Kota Senapelan Limapuluh Sukajadi Sail Rumbai Bukit Raya Tampan Total
Jumlah Emisi CO2 Tahun 2004 (ton) 176.706 53 65 86 101 24.049 32.864 23.186 257.109
Serapan CO2/ Tahun/ha (Pohon) 58,2576 58,2576 58,2576 58,2576 58,2576 58,2576 58,2576 58,2576
Kebutuhan RTH (ha) 3.033 1 1 1 2 413 564 398 4.413
Sumber: Data Sekunder dan Hasil Analisis
Berdasarkan existing condition ruang terbuka hijau Kota Pekanbaru tahun 2004, hanya Kecamatan Pekanbaru Kota yang tidak sesuai antara jumlah emisi karbon dioksida dan ruang terbuka hijau yang ada. Tujuh kecamatan lainnya dengan ruang terbuka hijau yang ada masih memenuhi syarat. Kesesuaian ruang terbuka hijau berdasarkan emisi karbon dioksida dengan existing condition ruang terbuka hijau disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. Kesesuaian Existing Condition RTH terhadap Emisi Karbon Dioksida Kecamatan Pekanbaru Kota Senapelan Limapuluh Sukajadi Sail Rumbai Bukit Raya Tampan Total
Luas RTH 0,353 3,173 50,246 1,851 28,649 9.596,980 18.929,067 3.140,020 31.750,339
Kebutuhan RTH Berdasarkan Emisi CO2 3.033 1 1 1 2 413 564 398 4.413
Selisih -3.032,647* 2,173 49,246 0,851 26,649 9.183,980 18.365,067 2.742,020 27.337,339
* Sumber: Hasil Analisis, Jumlah kekurangan luas RTH
Secara total ruang terbuka hijau di Kota Pekanbaru masih mencukupi untuk menyerap karbon dioksida. Hanya Kecamatan Pekanbaru Kota yang masih kekurangan ruang terbuka hijau yaitu sekitar 3.032, 647 hektar dari karbon dioksida yang dihasilkan. Untuk Kecamatan Rumbai, Bukit Raya, dan Tampan,
76
karbon dioksida yang dihasilkan mampu diserap karena didukung dengan vegetasi yang cukup. Sementara untuk Kecamatan Senapelan, Limapuluh, Sukajadi, dan Sail, jumlah ruang terbuka hijau relatif sangat sedikit. Meskipun keberadaan ruang terbuka hijau relatif sangat sedikit, diperkirakan masih cukup untuk menyerap karbon dioksida yang dihasilkan. Kecukupan tersebut disebabkan oleh rendahnya nilai karbon dioksida yang dihasilkan. 5.5.4 Ketercukupan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Existing Condition Ruang Terbuka Hijau Klasifikasi penutupan lahan untuk areal bervegetasi menghasilkan luas sekitar 31.750,34 hektar. Sebaran luas untuk setiap kecamatan disajikan pada Tabel 26. Berdasarkan sebaran dan luas, maka dapat diketahui ketercukupan ruang terbuka hijau sesuai dengan kategori yang ditetapkan. Tabel 26. Ketercukupan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan Existing Condition Ruang Terbuka Hijau Kecamatan
Luas RTH (ha)
Pekanbaru Kota 0,353 Senapelan 3,173 Limapuluh 50,246 Sukajadi 1,851 Sail 28,649 Rumbai 9.596,980 Bukit Raya 18.929,070 Tampan 3.140,020 31.750,340 Total Sumber: Hasil Analisis
Kebutuhan RTH (ha) Berdasarkan Luas Jumlah Emisi Wilayah Penduduk CO2
Ketercukupan RTH (ha) Berdasarkan Luas Jumlah Emisi Wilayah Penduduk CO2
90
122
3.033
-89,65
-121,92
266
146
1
-262,83
-142,77
-3.032,65 2,17
162
165
1
-111,75
-114,37
49,25
204
246
1
-202,15
-244,49
0,85
130
86
2
-101,35
-57,61
26,65
8.121
399
413
1.475,98
9.198,13
9.183,98
11.963
842
564
6.966,07
18.087,38
18.365,07
4.354 25.290
610 2.616
398 4.413
-1.213,98 6.460,34
2.530,31 29.134,66
2.742,02 27.337,34
Kebutuhan ruang terbuka hijau secara makro untuk Kota Pekanbaru, luas areal bervegetasi masih mencukupi berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk, dan emisi karbon dioksida. Luas areal bervegetasi sekitar 31.750,34 hektar. Kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk, dan emisi karbon dioksida masing-masing adalah 25.290 hektar, 2.616 hektar, dan 4.413 hektar. Kebutuhan ruang terbuka hijau secara mikro untuk skala kecamatan, luas areal bervegetasi belum mencukupi.
77
Berdasarkan luas wilayah, Kecamatan Pekanbaru Kota, Senapelan, Limapuluh, Sukajadi, Sail, dan Tampan masing-masing kekurangan vegetasi dengan luas 89,65 hektar, 262,83 hektar, 111,75 hektar, 202,15 hektar, 101,35 hektar, dan 1.213,98 hektar. Berdasarkan jumlah penduduk, kebutuhan ruang terbuka hijau untuk skala kota masih mencukupi. Kebutuhan untuk skala mikro atau kecamatan, masih terdapat kekurangan vegetasi yaitu Kecamatan Pekanbaru Kota, Senapelan, Limapuluh, Sukajadi, Sail masing-masing 121,92 hektar, 142,77 hektar, 114,77 hektar, 244,49 hektar, dan 57,61 hektar. Berdasarkan jumlah emisi karbon dioksida untuk skala kota, ruang terbuka hijau masih mencukupi. Kebutuhan ruang terbuka hijau untuk skala mikro, Kecamatan Pekanbaru Kota kekurangan vegetasi dengan luas sekitar 3.032,65 hektar. 5.6 Analisis Kesesuaian Rencana Umum Tata Ruang Kota untuk Kawasan Hijau terhadap Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Penggunaan lahan untuk masing-masing peruntukan tersebar dan berada pada beberapa kecamatan. Rencana penggunaan lahan mempunyai kawasan terbesar untuk lahan pemukiman. Luas penggunaan lahan untuk masing-masing kawasan pada tahun 2004 di Kota Pekanbaru disajikan pada Tabel 27. Sebaran penggunaan lahan untuk masing-masing kawasan tahun 2004 di Kota Pekanbaru disajikan pada Gambar 24. Rencana penggunaan lahan Kota Pekanbaru untuk tahun 2004 sebagian besar didominasi oleh kawasan perumahan yaitu dengan luas 35.531,23 hektar atau sekitar 56,20 persen dari total luas wilayah Kota Pekanbaru. Rencana penggunaan lahan untuk areal ruang terbuka hijau terdiri dari penggunaan untuk kawasan hutan/hutan lindung dan kawasan pertanian. Kawasan terbuka hijau mempunyai luas sekitar 12.790,73 hektar atau 20,23 persen. Rencana kawasan terbuka hijau ini hanya tersebar pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bukit Raya dengan luas 9.756,44 hektar, Kecamatan Rumbai dengan luas 2.815,53 hektar, dan Kecamatan Tampan dengan luas 218,76 hektar. Kecamatan yang tidak terdapat adanya rencana penggunaan untuk kawasan terbuka hijau adalah Kecamatan Pekanbaru Kota, Senapelan, Limapuluh, Sukajadi, dan Sail. Sebaran dan luas penggunaan lahan lainnya masing-masing
78
yaitu kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan campuran, kawasan industri, kawasan sempadan sungai, kawasan olahraga dan rekreasi, kawasan limitasi, kawasan Caltex, dan kawasan bandara. Tabel 27. Rencana Penggunaan Lahan Kota Pekanbaru Tahun 2004 Kawasan Peruntukan Lahan
Lokasi (kecamatan) dan Luas Bukit Raya
Lima Puluh
P.Baru
726,53
-
-
-
605,67
Rumbai
Sail
-
-
-
-
1.192,09
-
15,19
17,72
475,66
42,43
6.811,85
-
-
2.815,53
Industri
2.336,08
-
-
Limitasi
1.294,81
-
-
Olah Raga/Rekreasi
181,63
-
-
Perdagangan & Jasa
291,01
23,73
2.944,59
Bandara Caltex Campuran Hutan/Hutan Lindung
Pertanian Perumahan Kepadatan Sedang Perumahan Kepadatan Tinggi Sempadan Sungai
Sn.pelan
Total
Sk.jadi
Tampan
-
-
311,93
1.038,46
-
-
-
1.192,09
120,20
12,26
1.087,38
2.376,50
-
-
-
218,76
9.846,14
6,73
-
-
-
345,88
2.688,68
1.554,53
-
-
-
479,06
3.328,41
696,15
-
-
-
1.229,41
2.107,19
31,89
135,33
0,24
54,52
203,22
739,95
-
-
-
-
-
-
-
2.944,59
13.834,99
-
-
11.784,70
-
-
16,23
6.415,40
32.051,32
456,30
365,08
176,39
634,06
283,32
544,80
427,00
592,95
3.479,91
424,54
-
-
1.008,23
-
-
-
-
1.432,76 63.226,00
Total
Sumber: Bappeda Kota Pekanbaru Tahun 2002
5.6.1 Kesesuaian RUTRK Kawasan Hijau Terhadap Kebutuhan RTH Berdasarkan Inmendagri No. 14 Tahun 1988 Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 menetapkan bahwa minimal 40 persen dari luas wilayah harus terbuka dan hijau. Berdasarkan standar yang ditetapkan maka wilayah Kota Pekanbaru yang harus dijadikan kawasan hijau minimal sebesar 25.290 hektar. Kesesuaian antara Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) untuk kawasan hijau dengan kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan standar Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 untuk masing-masing kecamatan disajikan pada Tabel 28. Ruang terbuka hijau yang dibutuhkan berdasarkan standar Inmendagri adalah dengan luas sekitar 25.290 hektar. Kawasan hijau berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) untuk kawasan hijau adalah sekitar 12.790,733 hektar. Berdasarkan standar yang ditetapkan dalam Inmendagri No. 14 Tahun 1988, Kota Pekanbaru memliki kekurangan ruang terbuka hijau sekitar 12.499,267 hektar. Jumlah kekurangan ruang terbuka hijau bervariasi untuk masing-masing kecamatan, nilainya disajikan pada Tabel 28.
786500
780000
773500
767000
760500
Ke Medan / Dumai
RENCANA PENGGUNAAN LAHAN KOTA PEKANBARU TAHUN 2004
KAB. SIAK N W
71500
71500
E S
KAB. SIAK Legenda
Kec. Rumbai
Batas Kabupaten Batas Kecamatan 65000
65000
KOTA PEKANBARU
KAB. KAMPAR
Kec. Kec. Senapelan Limapuluh Kec. Pekanbaru Kota
58500
Kec. Bukit Raya 58500
Kec. Sail Kec. Sukajadi Kec. Tampan
Sungai Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan
Hutan / Hutan Lindung Perumahan Kepadatan Tinggi Perumahan Kepadatan Sedang Pertanian Perdagangan / Jasa Campuran Industri Sempadan Sungai Olahraga / Rekreasi Limitasi Caltex Bandara
Sumber : RUTRK KOTA PEKAN BARU 1993/1994 - 2003/2004
52000
786500
KAB. PELALAWAN
780000
773500
767000
760500
52000
Gambar 24. Rencana Penggunaan Lahan Kota Pekanbaru Tahun 2004 ( RUTRK Pekanbaru, 2001)