Syukuran Imlek Tahun Monyet ChanCT Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun 2016 ini, 21 Pebruari kemarin, saya kembali mendapat kehormatan untuk ikut menghadiri Syukuran Tahun Baru Imlek, yang diselenggarakan HKZNS (Hong Kong Zhi Neng Health Society). Sebelum jam 11 saya tiba di kantor pusat HKZNS di North Point, tentu saja sudah ramai hadirin dari siswa Indonesia, yang justru terlihat mayoritas mutlak berjilbab memenuhi ruangan pertemuan, ... Sungguh luar biasa! Ternyata, berbeda dengan tahun sebelumnya, Syukuran Tahun Baru Imlek kali ini SEPENUHNYA diselenggarakan oleh siswa Indonesia sendiri, dari pengorganisasian, pengaturan acara sampai persiapan seluruh makanan yang dihidangkan, tanpa dibantu pengurus HKZNS. Dan nampak kerapian dan kemeriahan yang tidak kalah dengan tahun-tahun sebelumnya. Hebat! Jadi, bisa dikatakan Syukuran Tahun Baru Imlek kali ini, kita semua menyaksikan bagaimana TKW Indonesia di HK mendemonstrasikan kebolehannya! Bukan saja ikut bergembira melihat tidak sedikit diantara mereka itu bertekad merebut kesempatan BELAJAR, giat belajar menguasai ilmu BSM (Body Space Medichine) dengan sebaik-baiknya sebagai bekal melanjutkan usaha nanti pulang kampung, bukan saja membuka peluang memperbaiki kehidupan keluarganya sendiri, tapi juga berperan membantu sahabat sekampung menyembuhkan sakit, menangani KESEHATAN kampung dan tentu juga menyehatkan diri sendiri. Tidak bisa disangkal, dengan demikian mereka harus mengorbankan waktu liburan, tidak sebagaimana TKW pada umumnya yang bermain dan melewati hari minggu dengan ngobrol/makan dengan santai di Victoria Park. Kitapun menyaksikan, bagaimnan mereka ditengah-tengah kesibukan kerja sehari-hari, ternyata juga berhasil menyelenggarakan Syukuran Imlek kemarin ini. Semangat dan tekad belajar yang keras dari TKW di HK ini rupanya terbaca dengan baik oleh pak Sabar Zhu. Begitu belasan tahun yl, terlihat beberapa TKW di Victoria Park nampak kurang sehat wajahnya, ... bersama pak John membantu mereka berlatih Tung Yikung (Dong Yi Gong/動意功) dan pijat. Ternyata perhatian dan bantuan pak Sabar dan pak John mendapat sambutan TKW Indonesia, terketuklah hati pak Sabar dan pak John untuk berusaha keras juga membuka klas khusus mendidik siswa TKW-Indonesia. Semula HKZNS hanya ada klas untuk orang Hongkong yang mengerti bahasa Tionghoa. Ini satu usaha mulia, disamping merupakan tindak nyata mempererat persahabatan rakyat kedua
1
negara, Tiongkok dan Indonesia, juga merupakan langkah menyampaikan tradisi pengobatan Tionghoa pada rakyat Indonesia. Dan dengan demikian juga secara konkrit membantu TKW-TKW yg sudah berkorban meninggalkan keluarga selama tahunan pergi jauh berusaha memperbaiki kehidupan keluarga, nanti pulang kampung tetap bisa melanjutkan usaha meningkatkan kehidupan keluarga setelah dibekali ilmu BSM, ... Pemikiran pak Sabar ini juga mendapat respon positif dari Master Guo. Master Guo sangat bergembira begitu mengetahui TKW Indonesia di HK juga berkeinginan belajar di HKZNS. Master Guo menyatakan pada pengurus HKZNS, kalian harus sungguh-sungguh membimbing siswa Indonesia sampai menguasai BSM dengan baik, bahkan bisa membuka resep kecil. Menganjurkan pak John juga bisa menyalurkan metode pemijatan kaki sampai memperlancar peredaran darah secara umum pada siswa-Indonesia. Dalam satu pembicaraan dengan Master Guo, beliau menyatakan, kalau hanya untuk Hong Kong saja, saya tidak akan datang. Dari semua apa yang dibicarakan, nampak jelas Master Guo mempunyai pemikiran menyebar luaskan Ilmu Ruang Tubuh Manusia (BSM), tidak hanya di Hong Kong, tapi juga mengharapkan akhirnya bisa berperan bagi Kesehatan seluruh umat manusia didunia. Master Guo juga pernah menyatakan, Indonesia akan menjadi basis untuk mengembangkan BSM keseluruh dunia. Mendengar ucapan Master Guo ini, pak Sabar benar-benar merasakan betapa berat tanggungjawab yang harus dipikul diatas pundaknya! Hampir 10 tahun terakhir ini, … pak John dan pak Lau tidak bisa berlibur di hari Sabtu-Minggu, betul-betul terbenam dalam kegiatan mendidik dan mengajar siswa-Indonesia. Sampai-sampai saya jadi segan bahkan takut bertemu istri mereka. Kawatir dimarahi karena suaminya tidak lagi bisa berlibur, makan bersama dan main bersama dengan keluarga, … demikian pernyataan isi hati pak Sabar dalam kata sambutannya. Tapi, selang beberapa tahun terakhir ini, nampak jelas hasil kerja keras Pak Sabar, Pak John dan Pak Lau bersama segenap pengurus dan guru-guru HKZNS dalam membimbing dan mendidik TKW di HK atau siswa Indonesia, sangat gemilang! Dari tahun ke tahun siswa Indonesia terus bertambah, dan selama beberapa tahun ini telah selesai mendidik hampir 900 siswa dan tentu tidak sedikit diantara mereka sudah kembali kekampung halamannya. Syukurlah kalau mereka betul-betul bisa berperan di kampung halamanannya sesuai harapan. Kesempatan syukuran kali ini, pak Sabar secara khusus memperkenalkan seorang siswa
2
baru yang dianggap rajin belajar, cekatan dan bisa diharapkan untuk meneruskan keahlian BSM kelak setelah pulang kampung. Kasiroh, namanya. Hampir 2 tahun yl, mbak Kasiroh datang ke HKZNS dalam keadaan sekujur tubuh lemah tidak bertenaga, sakit kepala, separoh muka hilang-rasa, kaki kram jalan jadi nyeret, seperti orang kena stroke. Semula mbak Kasiroh ragu, apa bisa menguasai dengan baik pelajaran BSM itu, apalagi saya tidak menguasai bhs. Tionghoa, ... Tambah mbak Kasiroh. Pak Sabar lah yang memberi dorongan kuat, “PASTI BISA!” tegas pak Sabar. Dengan menandaskan, rajin rajinlah belajar Tung Yikung. Dan betul saja, ternyata setelah mempelajari dan mempraktekkan Tung Yikung dengan tekun, kesehatan saya pulih dan terasa kuat kembali, sakit kepala juga menghilang dan jalanpun normal kembali. Alhamdulilah, …! Katanya. Bukan hanya menyembuhkan sakit yang dideritanya sendiri, ternyata mbak Kasiroh bisa mendapat kesempatan mempraktekkan ilmu BSM yang baru dipelajari lebih setahun itu pada majikan-nya, dia gembira mendapatkan “pasien” percobaan dirumah! Rupanya, majikan dirumah merasakan nyaman dan terasa segar setelah dipijat, begitulah akhirnya beberapa family majikan juga ikut numpang menikmati pijatan metode BSM mbak Kasiroh dirumah dan sebagai imbalan bisa dapatkan 100 dollar sekali pijat. Lumayaaan, … belum-belum sudah bisa dapatkan penghasilan tambahan, dan oleh mereka jadi dipanggil Shi-fu (sebutan pada guru atau tabib). Katanya gembira! Seorang siswa, Sri Maryati, asal Magetan juga berbagi pengalaman mempraktekkan BSM yang dipelajarinya. Dengan pijat BSM yang dipelajarinya, berhasil menyembuhkan seorang sahabat yang terjatuh dari escalator dengan bawaan belanjaannya, kaki terkilir sakit tidak bisa jalan, … mbak Sri juga bergembira dengan terapi yang dilakukan berhasil menyembuhkan sahabat yang baru datang dari Indonesia, kena flu dan meriang, akhirnya bisa masuk kerja di majikan barunya dalam kondisi sudah sehat. Dan yang lebih menggembirakan mbak Sri, sakit kaki majikannya, semula jalan terpincang-pincang, setelah dia pijat beberapa kali, membaik dan sembuh betul. Bukan saja jalan normal kembali bahkan bisa lari lagi. Dengan keberhasilan menyembuhkan sakit majikan, saya jadi lebih disayang oleh majikan. Tegas mbak Sri dengan rasa gembira, … Lebih menarik dengan kisah pengalaman Rohanah Endarwati saat berlibur pulang kampung, Desa Cimarias, Lampung-tengah. Untuk kedua kali saya cuti pulang kampung mendapatkan sambutan antusias masyarakat desa. Sungguh diluar dugaan, mereka menantikan kehadiran saya untuk meneruskan pelajaran Tung Yikung (Dong Yi Gong/動意 功). Jadi cuti kedua kali ini tanpa harus diajak, mereka sudah lebih dahulu menanti
3
kedatangan saya dirumah, … mereka senang dan bisa mengerti prinsip Tung Yikung yang saya ajarkan disaat cuti pertama dengan saya tambahkan apa yang disampaikan Shifu Peter Shum, bagaimana menerapkan “pola-hidup sehat” untuk mencapai kehidupan yang sehat. Nampak mereka bisa menerima dengan mudah dan merasakan manfaatnya. Keesokan harinya, rumah saya dibanjiri pasien yang berdatangan, jadi harus diatur jadwal melangsungkan terapi. Ada yang kena stroke, sakit lever, mag, migraine, masalah ginjal, tulang bengkok, … dan keluhan lainnya. Satu persatu saya tangani sesuai dengan keluhan yang mereka ajukan, dengan mempraktekkan pijat BSM dan juga gunakan terapi huo-jiu (arak api), Alhamdullilah hasilnya luar biasa memuaskan! Begitulah berlangsung beberapa hari saya menangani pasien-pasien dikampung dari jam 9:30 sampai 15:00 sore. Kemudian jam 16:00 saya lanjutkan dengan olahraga Tung Yikung bersama-sama masyarakat.
Rohanah, kanan, sedang memberi bimbingan gerak Tung Yikung pada masyarakat kampung
Rasa senang dan bahagia melihat masyarakat kampung begitu antusias mengikuti gerak Tung Yikung, mempraktekkan BSM berusaha menyehatkan diri. Rasa lelah seharian menterapi pasien-pasien juga segera hilang tidak terasa lagi. Kunci utama bagi setiap orang hendaknya bisa berfikir positif dan jauh dari kesombongan. Apapun kesulitan yang dihadapi saat menangani pasien, tentu ada jalan keluarnya. Tetap tenang dan berpikiran positif, begitu juga kita mendorong pasien tetap optimis dalam menghadapi dan melawan penyakit yang diderita. Bisa tetap tekun dan giat melatih diri dengan Tung Yikung untuk mengatasi dan mengalahkan penyakit yang diidapnya. Berbagai pengalaman saat memberi terapi pada pasien di kampung, membuat waktu cuti dikampung cepat berlalu, tiba saatnya untuk kembali ke negeri beton (Hongkong) mengais rejeki dan tentunya juga merebut kesempatan lebih lanjut meningkatkan ilmu
4
BSM yang bermanfaat ini. Begitu mbak Rohanah mengakhiri kisah pengalaman selama cuti dikampungnya. Satu pengalaman yang sangat mengesankan bagaimana mereka, TKW Indonesia, setelah dibekali keahlian BSM yang dipelajari dengan tekun di HKZNS, selesai kontrak kerja di HK kembali kekampung, menjalankan misi mulia! Bisa berubah menjadi mantri kesehatan yang juga berkemampuan membantu meningkatkan kesehatan masyarakat kampung, membantu menyembuhkan sahabat-sahabat sekampung dengan metode pengobatan BSM yang murah dan praktis. Syukuran Tahun Baru Imlek kali ini, patut diajukan kehadiran pak Szetu Pa Shen yang sudah menyundul usia 90 tahun, sekalipun mengendap kanker lever dengan terapi BSM dan latihan Tung Yikung, keadaan kesehatan terakhir ini tetap bertahan baik, tidak merosot memburuk dan tetap bisa jalan sendiri kemana-mana dengan naik turun bus. Sungguh hebaat, …! Untuk itu, beliaulah diantara hadirin yang mendapat kehormatan menerima pucuk tumpeng yang ditebas pak Sabar dan pak John saat pembukaan makan bersama dimulai.
Pak Szetu Pa Shen (tengah) bersama Pengurus dan Guru HKZNS, mendapat kehormatan menerima pucuk tumpeng pembuka makan bersama syukuran Tahun Baru Imlek.
Suasana syukuran berlanjut dengan menyampaikan ijasah pada siswa-siswa Indonesia yang lulus menyelesaikan pelajaran angkatan ke-9 tahun ini. Tentu sayapun ikut bergembira melihat keberhasilan mereka setelah setahun tekun menggeluti BSM yang
5
diajarkan guru-guru di HKZNS. Syukurlah selama mereka masih bekerja di HK, bisa mendapatkan kesempatan mempraktekkan ilmunya, baik menyembuhkan penyakit majikan maupun sahabat-sahabat sesama TKW di HK, … dan dengan demikian bisa lebih lanjut mendapatkan pengalaman praktek dan meningkatkan ilmu BSM sebelum pulang kampung.
Foto bersama tamu kehormatan Biksu Yin Zhen Chan (印真禪師) dari Kun Ming setelah penyerahan ijasah pada siswa Indonesia.
Pak Sabar Zhu menyampaikan kata sambutannya
6
Acara menyanyi, tari dan pembacaan sajak yang disampaikan para siswa. Sajak berjudul
“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”
Pahlawan tanpa tanda jasa Ialah Guru Yang mendidik kami Yang membekali kami ilmu Dengan tulus dan sabar Senyummu memberikan semangat untuk kami Menyongsong masa depan yang lebih baik Setitik peluhmu Menandakan perjuangan yang sangat besar Untuk murid-muridmu Terimakasih Guru Perjuanganmu sangat berarti bagi kami Tanpamu kami tak akan tahu tentang ilmu BSM ini Akan selalu kami panjatkan do'a untukmu Terimakasih Guru kami
7