Spesifikasi Teknis SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar. Perincian bagian dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana,dan RKS yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini dengan senantiasa dalam koordinasi dan pengendalian Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dibantu oleh pihak konsultan.
2. PERATURAN TEKNIS Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya Ketentuan yang berlaku pada pekerjaan ini : a. Kepres No.80 tahun 2003 dan perubahannya b. Syarat umum Pelaksanaan Pembangunan Umum yang dilelang c. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961) e. Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971) f. Peraturan Umum Listrik (PUIL 1984) SNI 0225 – 1987-D g. Peraturan Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja h. Peraturan Perburuhan Indonesia (Ttg Penggunaan Tenaga Kerja)
Konsultan Perencana
CV. PANCA SARANA UTAMA Alamat : Jln Ahmad Yani No. Benteng - Selayar
i.
Peraturan Pemerintah Setempat
j.
RKS dan Gambar-Gambar Teknis
k. Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing)Surat Perjanjian Pemborongan.
3. PEKERJAAN PERSIAPAN 3.1.Lingkup Pekerjaan Pembersihan lokasi sekeliling bangunan Pembuatan gudang/sewa bangsal kerja Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan Pemasangan Bouwplank Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan Pembuatan WC sementara dan fasilitas lainnya untuk kebutuhan para pekerja
3.2. Persyaratan Bahan Untuk gedung dan bangsal kerja Untuk penampung air kerja disiapkan drum penampung air harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1971 Untuk papan nama kegiatan digunakan tiang dari kayu balok 5/7 dan tripleks ukuran 100 X 200 cm Untuk alat-alat kerja berupa patok adukan, kotak takaran, gerobak dorong digunakan bahan kayu setempat.
3.3. Pedoman Pelaksanaan 3.3.1. Pembersihan Lokasi Sekeliling Bangunan
2
Meliputi pembersihan semak dan tanaman juga termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang terkena bangunan dan halaman disekeliling bangunan, termasuk perataan tanah. Hasil pembersihan tersebut dibuang keluar lokasi pekerjaan. 3.3.2. Bangsal Kerja Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangsal sederhana yang dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
3.3.3. Pengadaan Air Untuk Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan dapat diambil dari sumber air terdekat, kemudian ditampung dalam drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI -71NI-2.
3.3.4. Pembuatan Papan Nama Kegiatan Membuat papan kegiatan dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm. didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama kegiatan memuat : Nama Kegiatan Pemilik Kegiatan Lokasi Kegiatan
3
Jumlah Biaya dan Sumber Dana Nama Lembaga Konsultan Perencana dan Pengawas Nama Pelaksana Kegiatan dimulai tanggal, bulan dan tahun. 3.3.5. Pemasangan Bouwplank Tiang bouwplank harus terpasang kuat. Papan diketang halus dan lurus pada sisi atasnya dan dipasang waterpas (timban air) dengan sudutnya harus siku.
4. PEKERJAAN BETON BERTULANG 6.1. Lingkup Pekerjaan Beton bertulang dengan mutu K 225 untuk pekerjaan : sloof, kolom, Balok Memanjang, Balok Melintang, ring balok dan perbandingan dengan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil atau setara mutu K 125 s/d K 175, harus dibuat untuk pekerjaan plat dan bagian-bagian lain yang menggunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana. 6.2. Bahan 6.2.1. Semen Digunakan semen Portland sesuai NI tahun 1972 dan SUBBI tahun 1986 Penyimpanan semen dijaga agar tidak mengeras karena jika mengeras maka zat pengikat semen berubah dan tidak dapat digunakan sebagai bahan mortar/campuran beton.
4
6.2.2. Pasir Beton Pasir beton harus berbutir kasar dank eras serta bebas dari bahan organik dan juga kadar Lumpur maksimun sesuai syarat fisik di PBI 1971 atau pedoman beton tahun 1989. 6.2.3. Kerikil/Split/Chipping Kerikil beton harus mempunyai permukaan kasar dan berasal dari batuan keras dengan gradasi baik serta bersih dari bahan organic dan juga kadar Lumpur harus sesuai syarat fisik di PBI 1971 atau pedoman beton tahun 1989. Penumpukan kerikil harus terpisah dari pasir sehingga dapat diperoleh campuran mortar sesuai komposisi material yang sesuai. 6.2.4. Besi Tulangan Besi tulangan beton yang digunakan U 24 (tegangan ultimate minimum 2400 kg/cm²) Besi tulangan beton harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak dan karat. Membengkok dan memotong besi harus dalam keadaan dingin dan harus sesuai dengan ukuran diameter, bentuk gambar rencana. Perubahan
diameter
direksi/konsultan
dan
besi
harus
konversi
mendapat
terhadap
persetujuan
diameter-jumlah
dari dapat
dilakukan sepanjang tidak mengurangi jumlah luas minimum yang disyaratkan dalam gambar.
5
6.2.5. Air Digunakan air tawar, bersih dari minyak, zat kimia, bahan organis sesuai pedoman beton tahun 1989. 6.2.6. Mal/Berkesting Bahan kayu untuk mal harus bermutu baik sehingga hasil beton mempunyai ukuran dan bentuk sesuai gambar rencana. Pembuatan mal/berkesting harus sesuai PBI-1971 (NI-2)Pedoman Pelaksanaan
6.3. Pedoman Pelaksanaan a) Kecuali ditentukan lain maka sebagai pedoman tetap dipakai PBI 1971 (NI-2) b) Adukan mortar beton Pembuatan mortar beton dilakukan jika besi tulangan sudah terpasang baik dalam bekesting. Campuran material semen, pasir, kerikil dan air harus. tercampur merata, tidak bergumpal dengan kekentalan dikontrol dengan nilai slump. c) Pengecoran Pengankutan bahan mortar beton ke mal/berkesting tidak berakibat adanya pemisahan atau kehilangan material campuran. Jika
pengecoran
dihentikan
pada
bagian
tertentu,
maka
untuk
melanjutkan pengecoran, pada bagian tersebut harus dibersihkan dan dibuat kasar dan mortar dicurahkan dalam ketinggian maksimun 1,5 m.
6
d) Perawatan beton Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban selama minimum 14 hari dengan menutup permukaan beton dengan karung goni yang selalu basah.
5. PEKERJAAN DINDING BATU BATA 7.1. Lingkup Pekerjaan Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh pembatas ruangan, bagian saluran keliling dan septic tank seperti gambar rencana terdiri dari : a.
Pasangan bata biasa spesi 1 : 5
b.
Pasangan kedap air (Trasram) spesi 1 : 3 dipasang pada :
Pasangan bata diatas sloof setinggi 20 cm diatas lantai,
Pasangan dinding saluran keliling,
7.2. Bahan 7.2.1. Bata merah Mutu bata yang digunakan dari jenis klas 1 NI-10, terbuat dari tanah liat dengan kekerasan dan suhu baker yang matang. Ukuran standar 5 x 10 x 20 cm berbentuk persegi dengan sudut siku tajam, tidak ada retakretak permukaan dan tidak hancur dalam rendamam air.
7
7.2.2.
Pasir Pasang Harus terdiri dari butir yang tajam, keras tidak pecah oleh pengaruh cuaca dan kadar Lumpur maks 5 % dan bebas dari bahan kimia dan organis.
7.2.3. Semen dan air Telah disyaratkan pada pasal beton bertulang. 7.3. Pedoman Pelaksanaan 7.3.1. Pelaksanaan pasangan dinding bata dilaksanakan setelah bahan kusen telah diatur letak dan posisi pemasangannya. 7.3.2. Persyaratan adukan Adukan dibuat dalam bak kayu yang memenuhi syarat. Material pasir dan semen dicampur dan diberi air hingga membentuk mortar yang bersifat
plastis.
Campuran
yang
sudah
mengering
tidak
boleh
digunakan untuk campuran yang baru. 7.3.3.
Pengukuran Ult- Zet (batas tebal kerataan) dibuat sesuai bentuk dinding dan
dalam gambar dilakukan dengan benang horizontal dan dinaikkan maksimal
30 cm dari pasangan bata yang selesai. 7.3.4. Pemasangan lapisan bata diatas harus setengah panjang bata. Bata terpotong setengah hanya dapat dipasang dibagian sudut atau akhir dikolom.
8
7.3.5.
Jika pemasangan terhenti dalam satu hari kerja, akhir pasangan harus berbentuk tangga menurun. Bentuk tegak bergigi hanya ditempat rencana pembuatan kolom-kolom praktis.
7.3.6.
Pasangan bata yang dapat terkena hujan harus dilindungi dengan penutup plastic.
7.3.7.
dinding bata yang sudah selesai harus dipelihara kelembaban dengan cara terus dibasahi selama 7 hari.
PEKERJAAN PLESTERAN 8.1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan plesteran
dilakukan pada permukaan pasangan batu bata, beton
bertulang, saluran dan septic tank. 8.2. Syarat/Bahan Material pasir, semen dan air sesuai syarat yang ditentukan pada pasal beton bertulang.
8.3. Pedoman Pelaksanaan 8.3.1. Persiapan Plesteran Permukaan dibersihkan dari semua kotoran dan dibasahi Permukaan yang akan diplester dibuat kasar agar spesi dapat melekat baik.
9
8.3.2. Campuran untuk dinding kedap air dibuat dengan komposisi 1 : 3 dan untuk campuran biasa 1 : 5 dengan tebal plesteran harus sama rata dengan bidang sekitar 1.5 – 2 cm dan tidak berombak. 8.3.3. Dibeberapa bangunan terdapat plesteran profil bentuk kayu atau batu, dilaksanakan pembentukan garis-garis profil saat plesteran masih setengah kering dengan alat Bantu disertai sentuhan keahlian khusus dibidang art profile. 8.3.4. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama 7 hari sejak diplester. 6. PEKERJAAN LANTAI 10.1. Lingkup pekerjaan terdiri dari : Lantai beton rabat diemperan samping dan belakang bangunan Lantai keramik kulit jeruk kasar untuk lantai ruang dan selasar 10.2. Syarat/bahan, digunakan : Tegel keramik ukuran 30 X 30 cm produksi dalam negeri berkualitas baik Lantai bata alas keramik dibuat satu lapis. 10.3. Pedoman pelaksanaan 10.3.1.
Pelaksanaan pekerjaan lantai jika semua pasangan pipa, saluran dibawah lantai sudah terpasang baik.
10.3.2.
Dasar lantai dibuat pasir urug setebal 10 cm dipadatkan pada bata merah kosong yang disususn satu lapis.
10
10.3.3.
Untuk lantai beton dengan campuran 1 : 3 : 5 dipasang dengan tebal 7 cm dan dilapis plesteran 1 : 3 setebal 1 cm.
10.3.4.
Unutk lantai keramik, spesi 1 : 3 dipasang setebal 3 cm diatas
10.3.5.
bata kosong menutupi semua rongga dan diatasnya dipasang keramik dengan pasta semen.
Khusus untuk KM/WC dibuat miring 1 % kearah
saluran buangan. 10.3.6.
Pasangan keramik harus rapi, lurus, tidak retak, rata dan semua celah
harus diisi dengan
air semen berwarna. 10.3.7.
Pasangan keramik sedapatnya dihindari pemotongan berlebihan dan dipasang dibagian sudut belakang bangunan.
7. PEKERJAAN KAYU DAN ATAP SENG GELOMBANG 11.1 Lingkup pekerjaan Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan kayu, dan Atap Seng Gelombang Bantu dan pemasangan pada konstruksi kayu seperti : Pekerjaan kuda-kuda, gording, skur angin, dan konsol. Lisplank dan bubungan. 11.2 Syarat/bahan
11
a. Rangka kuda-kuda secara umum menggunakan kayu kelas II yang berkualitas baik. b. Ukuran kayu dipotong, dibentuk dan disambung sesuai gambar rencana adalah ukuran terpasang. Kondisi kayu harus kering, tidak laput/cacat, lurus dan mutu sesuai SNI 1990 (s-10) dan PPKI 1971.
11.3 Pedoman pelaksanaan 11.3.1. Tiang pokok Tiang dipasang pada titik yang ditentukan sesuai gambar dengan kaki tiang dicor pada struktur pondasi. Pemasangan tiang harus distel tegak dan lurus diikuti pemasangan balok jepit antara tiang dikuatkan dengan baut 12 mm dan baja strip 40,4 mm. 11.3.2. Rangka kuda-kuda Rangkaian kuda-kuda Kayu dapat distel dengan baik ditanah sebelum dipasang pada tiang.Sesuai Ukuran Gambar Rencana Sambungan-sambungan
balok harus
dibuat rapi
sesuai
standar
struktur kayu yang aman sesuai SNI 1990 (s-10) dan PPKI 1971. 11.3.3. Rangka atap, gording, terdiri kayu klas II dibentuk sesuai gambar harus rata tidak bergelombang termasuk bentuk profil. 11.3.4. Lisplank
12
Digunakan papan klas I ukuran 2 x 3 x 25 cm dipasang lurus dan rapi diujung gording mengelilingi luas kaki atap.
8. PEKERJAAN PLAFON 12.1. Lingkup pekerjaan Dilaksanakan unutk menutup langit-langit ruang dibawah atap dengan rangka plafon ataupun tidak menggunakan rangka. 12.2. Syarat/bahan Bahan plafon adalah kalsiboard. Papan list profil ukuran 5 x 5 cm. 12.3. Pedoman pelaksanaan Lembaran kalsiboard dipasang dari bawah dan dipaku dirangka. Papan list profil dipasang disudut pertemuan plafon dan dinding dan dipaku terhadap rangka plafon. 9. PEKERJAAN PENUTUP / ATAP 13.1. Lingkup pekerjaan Dilaksanakan untuk menutup semua bidang atap. 13.2. Syarat/bahan Penutup atap digunakan bahan Atap Seng Gelombang. Bubungan menggunakan nok Seng 13.3. Pedoman pelaksanaan
13
Penutup atap
dipasang bersusun secara rapi, teratur sedemikian sehingga
tidak menimbulkan kebocoran. Bubungan nok
pasang pada alur jurai atap dan sambungan bahan atap
sedemikian rapat dan rapi. Jika terjadi bocor maka bahan atap diganti dengan yang baru karena seluruh konstruksi dibawah atap harus dilindungi terhadap cuaca.
10.
PEKERJAAN PENGECATAN
16.1. Lingkup pekerjaan Meni dan cat kayu untuk lisplank dan list sudut plafon. Cat tembok untuk semua dinding yang diplester, bidang beton dan dinding partisi tripleks. Cat khusus profil untuk permukaan profil bentuk kayu atau batuan. 16.2. Syarat/bahan Meni pelitur kayu setara kuda terbang/glatik. Cat kayu setara glotex, platon dan avian. Cat tembok setara decolite, metrolite dan mowilex. 16.3. Pedoman pelaksanaan a.
Pengecetan kayu dilakukan berlapis dengan memperhatikan pengeringan
jenis bahan dan aturan pakai dari standar pabrik adalah : Cat meni 2 kali, harus rata, berwarna seragam. Satu lapis pengisi dengan plamur
14
Finishing cat kayu minimal 2 lapis. b. Pengecetan dengan cat tembok mengikuti tahapan : Permukaan dihaluskan dan dilap dengan kain basah Melapis dengan plamur dan digosok dengan amplas halus Pengecetan cat tembok emulsi dengan rata minimal 2 lapis Hasil cat harus warnanya merata sama dan tidak belang.
11.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
17.1. Lingkup pekerjaan Meliputi administrasi,dokumentasi, biaya jaga malam, obat P3K. masing-masing include pada penjabaran di atas karena berkenaan dengan tenaga kerja, kecuali administrasi sbb: a. Laporan berkala tentang semua item pekerjaan, bahan yang digunakan, tenaga kerja dan peralatan, waktu kerja, keadaan cuaca dan factor-faktor penghambat dalam pelaksanaan. b. Kelengkapan administrasi kegiatan yang diperlukan antara lain dokumentasi foto tentang tampak dan bagian bangunan dari arah berbeda dimulai pada awal hingga selesainya pekerjaan c. Keterangan tentang ukuran, bentuk dan volume dari tiap item pekerjaan dituangkan dalam bentuk uraian back up data dan perhitungan volume hasil pekerjaan.
15
16