UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
FORMULIR UKL-UPL
A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. 2. 3. 4.
Nama Pemrakarsa : PT. Surya Agung Selalu Sukses Nama Penanggung Jawab : Lucia Purwanti Jabatan : Direktur Alamat Kantor : Jl. Ir. H. Juanda RT. 060 Kel. Sidodadi Kec. Samarinda Ulu Kota Samarinda
B. RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN
1 Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan pemrakarsa adalah Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda. 2 Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Lokasi Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda berada di Jl. Ir. H. Juanda No. 200 RT. 060 Kel. Sidodadi Kec. Samarinda Ulu Kota Samarinda dengan koordinat lokasi sebagai berikut : Tabel 1. No. Titik
Titik Koordinat Lokasi Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda Koordinat UTM
1
Bujur Timur (X) 514987.08
Lintang Selatan (Y) 9946806.97
2
515003.66
9946818.57
3
515032.53
9946800.51
4
515054.23
9946784.17
5
515019.34
9946758.96
Sumber : Survey Lapangan, 2014
Adapun lokasi rencana Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda disajikan pada Gambar 1 berikut.
1
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
Gambar 1. Peta Lokasi Kegiatan
2
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
3 Skala/Besaran Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Rencana usaha dan/atau kegiatan Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda akan dibangun di atas tanah seluas 3.255,61 m 2 dengan luas bangunan 1.529 m2. Hotel “Grand Tjokro” Samarinda dibangun dengan jumlah lantai bangunan sebanyak 11 (sebelas) lantai dan beberapa fasilitas-fasilitas penunjangnya seperti swimming pool, ruang fitness, meeting room, ballroom, karaoke room, parkir dan bussines centre. Adapun fasilitas hotel lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. No. 1 a. b. c. 2. a. b. c. d. e. f. g. h. i. 3. a. b. c. 4. a. b. 5. a. b. c. d. e. f. g. 6. a.
Jenis dan Fasilitas Hotel “Grand Tjokro” Samarinda Ukuran (m2) 1.748,96
Jenis Fasilitas Lantai Basement Lahan Parkir Pantry Kantin Lantai Dasar Ruang Meeting Mini Ballroom Indoor Restaurant Outdoor Restaurant Kitchen Open Kitchen Pantry Lounge Parkiran Mobil Lantai Mezanine Ruang Meeting Ballroom Pantry Lantai Tingkat I (Satu) Ruang Karaoke Lounge Karaoke Lantai Tingkat II (Dua) Ruang Rapat Receiptionist Spa Room Spa Ruang Fitness Outdoor Café Sanken Bar Kolam Renang Lantai Tingkat III (Tiga) Suite Room
Keterangan 1 unit 1 1
1.585,01 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1.719,12 2 1 1 1.282,63 15 1 1.625,61
250 1.016,41
8 1 1 1 1 1 1 3
3
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
b. Superior Room c. Deluxe Room 7. Lantai Tingkat IV (Empat) a. Suite Room b. Superior Room c. Deluxe Room 8. Lantai Tingkat V (Lima) a. Suite Room b. Superior Room c. Deluxe Room 9. Lantai Tingkat VI (Enam) a. Suite Room b. Superior Room c. Deluxe Room 10. Lantai Tingkat VII (Tujuh) a. Suite Room b. Superior Room c. Deluxe Room 11. Lantai Tingkat VIII (Delapan) a. Suite Room b. Superior Room c. Deluxe Room d. Executive Lounge
10 13 1.016,41 3 10 13 1.016,41 3 10 13 1.016,41 3 10 13 1.016,41 3 10 13 1.020,92 3 10 9 1
Sumber : Gambar Luasan Proyek Hotel Grand Tjokro Samarinda, 2014
Sumber Energi Sumber listrik yang digunakan pada operasional hotel bersumber dari listrik PLN sebagai sumber listrik utama dan listrik generator set (genset) sebagai sumber listrik cadangan. Pemakaian genset dilakukan jika sumber listrik utama terputus atau padam. Rincian energi listrik yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.
Sumber Energi Listrik Yang Digunakan pada Hotel
No 1 2
Sumber Energi
Kapasitas Terpasang
PLN Genset
3.500 VA 75 KVA
Jumlah (unit) 1 1
Sumber : Hotel Grand Tjokro Samarinda, 2014
Sementara untuk kebutuhan air, pemrakarsa menggunakan air PDAM dan ditampung di dalam water tank atau tendon dengan kapasitas 3.300 ltr sebanyak 4 (empat) buah sebagai sumber air bersih yang akan digunakan dalam proses pembangunan hingga operasional bangunan tersebut.
4
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem pemadam kebakaran meliputi : 1. Sistem Pendeteksian 2. Sistem Perlawanan 3. Sistem Penyelamatan Sistem pendeteksian bahaya kebakaran menggunakan alat berupa smoke detector dan heat detector. Dalam upaya untuk melawan bahaya kebakaran digunakan alat seperti fire extinguisher, sprinkler, hydrant box dan hydrant pillar (untuk outdoor). Sistem penyelamatan kebakaran antara lain dengan tangga darurat, exhaust fan, warning system, dan signage. Adapun alat-alat penunjang keselamatan kebakaran lainnya yang dipersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam tahap operasional hotel dapat dilihat seperti pada tabel berikut : Tabel 4. Jenis Peralatan Pencegahan Kebakaran No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Peralatan APAR DCP APAR CO2 APAR CO2 Lighting Protector
Kapasitas
Jumlah (Unit)
3.5 kg 6.8 kg 10 kg --
4 2 2 1
Sumber : Hotel Grand Tjokro Samarinda, 2014
Gambar 2. Contoh Peralatan APAR yang Sering Digunakan 1. Garis Besar Komponen rencana Usaha dan/Atau Kegiatan a. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang
Berdasarkan RDTR Kota Samarinda, lokasi pembangunan bengkel las dan bubut diperuntukan sebagai area Perdagangan dan Jasa berada pada Zonasi Penunjang Pusat Kota seperti yang tertuang dalam Surat Dinas Cipta karya dan Tata Kota Samarinda Nomor : 600/0491/ DCKTK.5/VII/2014 Perihal Advis Planning/Peruntukan Bengkel Las dan Bubut.
5
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
Adapun batas-batas tanah yang dimiliki oleh pemrakarsa yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan bengkel las dan bubut adalah sebagai berikut : 1) 2) 3) 4)
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah hak milik a.n Suwarto Sebelah Timur berbatasan dengan Gg. Arum. Sebelah Barat berbatasan dengan tanah milik Reto Rico Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah milik Ponimah
b. Persetujuan prinsip atas rencana kegiatan
Secara prinsip rencana kegiatan pembangunan bengkel las dan bubut belum memiliki persetujuan prinsip, akan tetapi kegiatan tersebut telah memiliki beberapa advis teknis dari beberapa Satuan Kinerja Perangkat Daerah (SKPD) antara lain : 1) Advis Planning/Peruntukan Bengkel Las dari Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Nomor 600/0491/DCKTK.5/VII/2014 2) Advis Lalu Lintas Pembangunan Bengkel Las dan Bubut dari Dinas Perhubungan Nomor : 551/513/LL/V/2014 3) Berita Acara Pemeriksaan Lapangan Nomor : 360.1/14BAPL/BPBD-KS.1/V/2014 Beberapa advis tersebut di atas merupakan syarat-syarat untuk memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang telah dimiliki oleh pemrakarsa. c. Uraian komponen rencana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan
Kegiatan Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda dibangun dengan kontruski bangunan dari baja, dimana terdapat beberapa komponen kegiatan yang akan menyebabkan dampak pada setiap tahapan kegiatan. Adapun uraian tahapan kegiatan pembangunan bengkel las dan bubut adalah sebagai berikut : 1) Tahap Pra Konstruksi
a
Pengurusan perizinan Dalam rangka mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan perizinan lainnya yang terkait dengan kegiatan pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda, pemrakarsa telah mengurus beberapa izin yang terkait seperti : -
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Nomor : 503/2014/1167.A/BPPTSPC/VI/2014 tanggal 10 Juni 2014 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar Nomor : 503/00160/1701/PB/BPPTSP-C/VI/2014 tanggal 23 Juni 2014
6
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
-
Sertipikat Hak Milik (SHM) dari Badan Pertanahan Nasional Nomor : 5160 Sertipikat Hak Milik (SHM) dari Badan Pertanahan Nasional Nomor : 5161 Buku Tanah dari Badan Pertanahan Nasional Nomor : 6429
Perizinan lainnya yang segera diurus oleh pemrakarsa adalah Izin Lingkungan, Surat Izin Hotel dan IMB. b
Sosialisasi kegiatan Kegiatan sosialisasi dilakukan kepada masyarakat atau warga sekitar lokasi rencana pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda. Dalam kegiatan sosialisasi, pelaksana kegiatan dalam hal ini yaitu pemrakarsa berhadapan langsung dengan masyarakat atau warga dengan difasilitasi oleh aparat kelurahan dan tokoh-tokoh masyarakat. 2) Tahap Konstruksi
a
Perekrutan tenaga kerja konstruksi Kegiatan mobilisasi tenaga kerja merupakan salah satu kegiatan perekrutan tenaga kerja dan mendatangkan tenaga kerja dari luar dan sekitar lokasi rencana pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda. Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja harian (buruh bangunan), tenaga arsitektur, tenaga ahli sipil dan lain-lain.
b
Mobilisasi Alat dan Bahan
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan untuk pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda adalah kegiatan mendatangkan dan memindahkan peralatan dan material untuk keperluan konstruksi bangunan hotel. Alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembangunan bengkel las dan bubut dilihat pada tabel berikut : Tabel 5. No.
Peralatan yang digunakan Jumlah (unit)
Jenis Alat
A.
Kendaraan/Alat Berat
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tower Crane Excavator Truck Crane Dump Truck Concrete Pump Truck Mixer
1 1 1 2 1 2
Peruntukan
Pengangkut material Pengangkat material baja
Peralatan dan sebagian material didatangkan dengan melewati Poros Jl Ir. H. Juanda ditampung di lokasi yang telah disiapkan untuk parkir. Arus lalu lintas yang terjadi pada saat mendatangkan peralatan/ mobilisasi 7
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
peralatan (alat-alat berat) dan lalu lintas angkutan material (dump truk) akan bercampur dengan lalu lintas yang ada. c
Pembersihan Lokasi (Land Clearing) Dalam pekerjaan ini tanah lokasi rencana pembangunan harus dibersihkan dari segala bangunan dan vegetasi yang verada didalam lokasi rencana pembangunan hotel. Pembersihan lokasi dilakukan dengan menggunakan cara manual dan mekanik. Adapun cara manual adalah untuk menghancurkan bangunan seperti rumah yang terdapat dalam lokasi rencana pembangunan hotel, sedangkan dengan cara mekanik yaitu menggunakan alat berat seperti : Excavator, Bulldozer dan Dump Truck. Didalam kegiatan pembersihan lokasi (land clearing) terdapat pekerjaan galian dan urugan (cut and fill) sesuai dengan elevasi yang telah ditentukan
d
Pekerjaan Konstruksi Bangunan Pembangunan konstruksi yaitu pekerjaan pembangunan bangunan hotel dan sarana prasarana meliputi: basement, ball room, rumah genset, areal parkir kendaraan, saluran drainase, septictank, dapur (kitchen) dan lainlain. Pembangunan fisik tersebut terbagi atas 2 pekerjaan yaitu pekerjaan struktur bawah dan struktur atas. Pekerjaan struktur bawah meliputi : galian tanah untuk pondasi bangunan, pembangunan basement, saluran drainase dan lain-lain. Sementara itu pekerjaan struktur atas meliputi : pemasangan rangka dan penutup atap, pekerjaan beton bertulang, pasangan bata dan plesteran serta pembangunan pagar untuk keamanan lingkungan hotel.
e
Pembuatan Serobong Kerja (Direksi Keet) Serobong kerja digunakan untuk penempatan material atau kantor sementara. Penempatan serobong kerja sebaiknya dibangun jauh dari aktivitas kerja, sehingga tidak mengganggu aktivitas yang lain.
c
Pekerjaan Pengecatan Dalam pekerjaan pengecatan memerlukan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
f
Pekerjaan Instalasi Listrik Instalasi listrik adalah suatu sistem atau rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik ke lampu dan mesin-mesin bubut dan las dalam operasional bengkel.
g
Pekerjaan Instalasi Pembuangan Air 8
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
Pekerjaan instalasi pembuangan air merupakan pekerjaan instalasi air, pekerjaan instalasi pembuangan air berkaitan dengan fixture-nya dan instalasinya khususnya perpipaan aliran air. Adapun beberapa peralatan instalasi pembuangan air seperti : bak mandi, kloset, urinoir, wastafel, kran air, asesoris toilet dan septic tank. d
Pembersihan dan Finishing Setelah pekerjaan konstruksi bangunan selesai, dilanjutkan dengan pekerjaan pembersihan dan finishing yaitu pembersihan sisa-sisa pekerjaan konstruksi seperti sisa-sisa potongan baja, kayu, semen dan lain-lain. 3) Tahap Operasi
a
Perekrutan Tenaga Kerja Operasi Dalam operasional hotel memerlukan tenaga kerja seperti tenaga administrasi, office boy, security atau satpam, juru masak dan lain-lain yang dibutuhkan dalam kegiatan perhotelan. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam operasional hotel direkrut berasal dari luar daerah dan sekitar lokasi kegiatan. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam mendukung operasional hotel diperkirakan 117 orang dengan spesifikasi pendidikan SMP, SMA/SMK, Diploma dan Sarjana. Adapun jumlah dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dalam operasional Hotel “Grand Tjokro” Samarinda dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6.
No 1. 2. 3. 4. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
b
Jumlah dan Spesifikasi Kebutuhan Tenaga Operasional Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
Manager Assisten Manager Tenaga Administrasi Keuangan Recepcionist Logistik Koki/Master Chef Pelayan Cleaning Service Maintenance Security
Jumlah (orang) 1 2 4 2 4 8 6 40 25 10 15
Jumlah
117
Posisi Jabatan
Pengoperasian Hotel
9
Spesifikasi S1 S1 D3/S1 SMK/D3 SMK/D3 SMA/D3 SMK/D3 SMA/SMK SMA/SMK SD/SMP/SMA SD/SMP/SMA
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
Pengoperasian bangunan hotel terdiri dari dua bagian utama yaitu Front of the house dan Back of the house. Front of the house (sektor depan hotel) merupakan private area dan public area yang terdiri dari guest room (kamar tamu), public space area meliputi lobby (entrance hall, front desk/reception desk, guest elevator, sirkulasi, seating area, retail area, bell man, support function, consession space), food and beverages outlets, ruang serbaguna, dan area rekreasi. Sedangkan back of the house (sektor belakang hotel) terdiri dari area servis antara lain daerah dapur dan gudang, bongkar muat, employees area, pencucian dan pemeliharaan (housekeeping) dan mechanical and engineering area. Pada operasional hotel ini, fasilitas yang akan disediakan antara lain meeting room, restoran, office management, utility room, kitchen, lobby, kamar hotel, parkir dan beberapa fasiltias penunjang lainnya seperti bangunan unit pengelolaan limbah cair (septic tank komunal), generator set dan lain sebagainya. c
Pemeliharaan bangunan hotel Pemeliharaan bangunan hotel meliputi pemeliharaan gedung bagian dalam dan bagian luar hotel. Pemeliharaan dilakukan secara berkala berupa pengecatan, perbaikan, dan penggantian material serta bagianbagian tertentu yang mengalami kerusakan. Kegiatan pemeliharaan juga termasuk pemeriksaan mesin pendukung operasional hotel seperti generator set, mesin kompa, mesin pendingin dan jaringan instalasi bangunan.
10
UKL-UPL Pembangunan Hotel “Grand Tjokro” Samarinda
C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
11