Susunan Dewan Redaksi Jurnal Chemistry Laboratory 5
Pelindung Drs. I Dewa Agung K. Sudarsana, MM Penasehat M. Fairuz Abadi, M.Si Agus Nurcholis, SH, M.Mkes Adreng Pamungkas, SPd., MM Ir. Made Sudiari, MM Silvia Ni Nyoman Sintari, S.Kep., Ns Ni Wayan Mulati Penanggungjawab Made Nursari, SKM., MARS Ketua Penyunting Drs. Didik Setiawan, M.Si Sekretaris Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, S.Si. M.Si Penyunting Pelaksana Shinta Devita Astiti, SKM., M.Epid Nyoman Sudarma, S.Si | Ida Ayu Manik Parta Sutema S.Farm, Apt Asisten Penyunting
Sri Idayani, SKM Nur Vita Purwaningsih, S.S.T | Didik Prasetya, A.Md. AK Sekretariat Anak Agung Ayu Eka Cahyani, A.Md. AK | I Made Adi Surya Dananjaya, A.Md. AK Desain Shinta Devita Astiti, SKM., M.Epid
Alamat Redaksi :
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika PPNI Bali Jl. Kecak No. 9A Gatot Subroto Timur Denpasar-Bali 80239 Tlp. /Fax. : (0361) 427-699 e-mail :
[email protected] website : www.stikeswiramedika.ac.id DAFTAR ISI
6
1. ANALISIS KADAR RHODAMIN B PADA LIPSTIK YANG DIJUAL DI WILAYAH KOTA DENPASAR DENGAN METODE KLT – DENSITOMETRI Ni Kadek Erni Hendrayanti, M. Fairuz Abadi, Ida Ayu Manik Partha Sutema ................................. 1-4 2. ANALISIS PESTISIDA ORGANOPHOSPHAT PADA AIR DANAU BERATAN DESA CANDIKUNING KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN DENGAN KROMATOGRAFI GAS-SPEKTROSKOPI MASSA I.B Made Umbara Surya Dharma, Ida Ayu Manik Partha Sutema, I Made Oka Adi Parwata ......... 5-10 3. APLIKASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DALAM PENENTUAN KADAR KARBON MONOKSIDA PADA SAMPEL DARAH TUKANG PARKIR DI PASAR KRENENG Ni Kadek Dian Dwi Nova Yanti, Didik Setiawan, I.A Manik Partha Sutema .................................. 11-15 4. APLIKASI TEKNOLOGI MP-AES (MICROWAVE PLASMA ATOMIC EMISSION SPECTROSCOPY) PADA ANALISIS KADAR MERKURI (HG) DALAM KRIM PEMUTIH WAJAH Ni Kadek Suartini, M. Fairuz Abadi, Ida Ayu Manik Partha Sutema ................................................ 16-19 5. APLIKASI MP-AES 400 UNTUK PEMERIKSAAN KADAR TIMBAL (PB) PADA POLISI LALU LINTAS Ni Luh Putu Ekayani, M. Fairuz Abadi, Ida Ayu Manik Partha Sutema ........................................... 20-22 6. APLIKASI MOHR PADA PENENTUAN KLORIDA PADA AIR SUMUR BOR DAN AIR PDAM DI TABANAN Ni Wayan Opiari Damayanthi, I Made Oka Adi Parwata, M. Fairuz Abadi ...................................... 23-26 7. IDENTIFIKASI RHODAMIN B PADA SAOS PEDAGANG BAKSO DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) Anak Agung Ari Pratiwi, Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, Made Sudiari ............................................ 27-32 8. PENENTUAN KADAR SUKROSA PADA NIRA KELAPA DAN NIRA AREN DENGAN MENGGUNAKAN METODE LUFF SCHOORL I Komang Diatmika Ari Pradnyana, I Made Oka Adi Parwata, Nyoman Sudarma .......................... 33-37 9. PENERAPAN METODE TITRASI ASAM BASA DALAM PENENTUAN KADAR AMONIA Ni Luh Yonik Yovirianti, Didik Setiawan, Nyoman Sudarma............................................................ 38-40 10. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR VITAMIN C PADA MINUMAN PERASAN JERUK SIAM Desak Made Ermayanti, Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, Made Sudiari ........................................... 41-45 11. UJI JUMLAH FECAL COLIFORM PADA MINUMAN ES DALUMAN DI PASAR BADUNG Ni Made Tami Astiti, M. Fairuz Abadi, Adreng Pamungkas............................................................. 46-49 12. PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK WORTEL TERHADAP PENURUNAN BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK GORING JELANTAH Ni Putu Apsari Wijayanti, I Made Oka Adi Parwata, Ni Luh Nova Dilisca D.P ................................. 50-53 13. PENENTUAN KADAR KLORIDA AIR SUMUR GALI DI BANJAR CELUK DESA CELUK GIANYAR SECARA ARGENTOMETRI Kadek Pande Novi Astrini, Didik Setiawan, Nyoman Sudarma ....................................................... 54-59 7
14. IDENTIFIKASI KANDUNGAN PEMULIH KLORIN PADA BERAS NON LOKAL DI PASAR BADUNG Ni Made Mirariani , I Made Oka Adi P, I.A.Manik Partha Sutema ................................................... 60-64 15. UJI KADAR ZAT ORGANIC DENGAN METODE PERMANGANOMETRI PADA AIR PELINDUNG DAN TIDAK TERLINDUNG DI KECAMATAN ABIANSEMAL BADUNG BALI I Putu Aditya Setiawan, M. Fairuz Abadi, Fathol Hadi ................................................................... 65-68
8
ANALISIS PESTISIDA ORGANOPHOSPHAT DI AIR DANAU BERATAN TABANAN Analysis Pesticides Organophosphat by Chromatography Gas -Mass Spectroscopy in Lake Beratan Water Candikuning Village District Baturiti Tabanan I.B Made Umbara Surya Dharma1, Ida Ayu Manik Partha Sutema1, I Made Oka Adi Parwata2 1STIKes Wira Medika PPNI Bali 2Universitas Udayana ABSTRAK Aktivitas pertanian dan pemanfaatan lahan di bibir Danau Beratan terutama di bagian barat dan utara untuk lahan pertanian menyebabkan tingginya penggunaan pestisida sehingga dapat mencemari air Danau. Pada penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu penelitian di lapangan dalam menentukan zona sampling dan pengambilan sampel, kemudian diteruskan dengan penelitian laboratorium untuk melakukan analisis residu cemaran pestisida organophosphat di air Danau Beratan. Preparasi sampel dilakukan mengikuti prosedur standar, diteruskan dengan analisis dengan menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (KG-SM). Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dari tiga titik sampel air yang diambil di tiga zona sampling didapatkan adanya residu cemaran pestisida Organophosphat jenis Clorfiripos dan Profenofos dengan residu yang didapatkan masing-masing sebesar 0,0012 mg/L dan 0,0042 mg/L. Sehingga dari dua skrining yang telah dalakukan diperoleh residu total pestisida sebesar 0,0054 mg/L. Total residu cemaran pestisida ini masih jauh di bawah nilai ambang batas yaitu 0,1 mg/L (Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990). Kata Kunci : Pestisida Organophophat, residu cemaran, Clorfiripos, Profenofos ABSTRACT Agricultural activities and land use in edge of Lake Beratan, especially in the west and north for agriculture led to high us e of pesticides that can pollute the water in lake. In this research within two step activities, i.e. field study in order to gain sampling zone and obtaining sample needed. Followed by laboratory works in order to obtain pesticide residual contamination on water in Lake Beratan. Sample preparation for this purposed was carried out following a standard method. Gas Chromathographi Mass Spectrometry was employed in order to gain the pesticide. The results obtained from the three-point out that water samples taken at three sampling zones obtained residue contamination pesticide Organofhosfhatis Clorfiripos and Profenofos the residue obtained was 0.0012mg/Land 0.0042mg/L. So from two screening has total pesticide residue obtained was 0.0054mg/L. Total pesticide residue contamination is still well below the value threshold of 0.1mg/L (Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990). Keywords: Pesticide Organofhosfhate, residual contamination, Clorfiriphos, Profenofos. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Alamat korespondensi
: Program Studi Analis Kesehatan STIKes Wira Medika PPNI Bali Jl. Kecak No. 9A Gatot Subroto Timur, Denpasar-Bali 80239
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi dan peningkatan populasi mengakibatkan aktivitas di sekitar danau mengalami peningkatan. Hal ini berakibat terjadinya peningkatan limbah yang mencemari lingkungan danau tersebut. Sebagai contoh, penggunaan pestisida dalam menopang aktivitas pertanian di kawasan tepian danau dapat mencemari danau. Danau-danau di Bali telah tercemar oleh bahan kimia, yaitu Danau Tamblingan di Kabupaten Buleleng, Danau Buyan di Kabupaten Buleleng, Danau Beratan di Kabupaten Tabanan dan Danau Batur di Kabupaten Bangli (Bali Post, 2012).
9
Dalam pengujian yang telah dilakukan oleh UPTD BLK Propinsi Bali tahun 2012 dari keempat danau diatas di peroleh beberapa parameter pemeriksaan tidak memenuhi syarat, diantaranya kadar phospat, zat organik dan COD (Chemical Oxygen Demand). Berdasarkan hasil penelitian kualitas air Danau Buyan diperoleh residu pestisida golongan organoklorin, organophosphat dan karbamat, namun cemaran tersebut masih dibawah ambang batas yang diizinkan (Putra Manuaba, 2007). Hal ini merupakan suatu ancaman mengingat bahwa keempat danau tersebut merupakan sumber mata air bagi sungai-
sungai di Bali.Selain menjadi sumber mata air untuk sungai di Bali, Danau Beratan juga dimanfaatkan oleh PDAM Kabupaten Tabanan, untuk memenuhi
10
Chemistry Laboratory Juli Vol.1 No.1 2014
kebutuhan air masyarakat, baik untuk konsumsi dan kebutuhan lainnya (Anonim, 2013). Danau Beratan merupakan salah satu danau dengan aktivitas pertanian yang cukup tinggi. Pemanfaatan lahan di bibir danau terutama di bagian barat dan utara untuk lahan pertanian banyak dilakukan oleh para petani di Banjar Dinas Kembangmerta, bahkan ada kebun penduduk yang hanya berjarak 500 m dari bibir danau. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida di lahan wilayah ini sangat menunjang. Peningkatan aktivitas tersebut secara otomatis mengakibatkan tekanan lingkungan terhadap danau meningkat. Penggunaan pestisida umumnya dilakukan untuk menanggulangi serangan hama pada tanaman dan untuk meningkatkan produksi pertanian (Bali Post, 2009). Struktur kimia pestisida sangat bervariasi. Pestisida terdiri dari empat golongan utama yaitu golongan organoklorin, organophosphat, karbamat, dan peretroid. Organophosphat merupakan salah satu pestisida yang paling toksik diantara jenis pestisida lainnya dan sering menyebabkan keracunan pada manusia. Bila tertelan, meskipun hanya dalam jumlah sedikit, dapat menyebabkan kematian pada manusia (Darmono,2009). Pestisida yang banyak digunakan petani di Indonesia khususnya petani di Desa Candikuning dan Kembangmerta adalah golongan organophospat yaitu Clorpirifos dan Profenofos. Dampak pengunaan pestisida ini sering ditemui keluhan antara lain muntah-muntah, ludah terasa lebih banyak, dan diare. Beberapa efek kronis akibat keracunan pestisida ini adalah berat badan menurun, anorexia, anemia, tremor, sakit kepala, pusing, gelisah gangguan psikologi sakit dada, dan mudah marah. Pestisida golongan organophospat yang masuk ke dalam tubuh manusia mempengaruhi fungsi saraf dengan jalan menghambat kerja enzim kholinesterase, yaitu bahan kimia esensial dalam menghantarkan implus sepanjang serabut saraf (Priyanto, 2010). Jumlah residu pestisida dalam air dapat dianalisis dengan menggunakan (KG-SM) yang merupakan kombinasi dari Kromatografi Gas dengan Spektroskopi Massa (Putra Manuaba, 2007). Kelebihan dari alat ini adalah efisien, memiliki resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk menganalisa partikel berukuran sangat kecil, tidak merusak sampel, sensitivitas tinggi sehingga dapat memisahkan berbagai senyawa yang saling bercampur dan mampu menganalisa berbagai senyawa meskipun dalam kadar/konsentrasi rendah (Sastrohamidjojo, 1999).
11
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis merasapenting untuk melakukan penelitian khususnya pestisida golongan organophosphat dalam air Danau Beratan dengan menggunakan KG-SM. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pencemaran pestisida organophosphat dalam air Danau Beratan. BAHAN DAN METODE Sampel dari penelitian ini adalah air yang diambil di 3 (tiga) zona sampling (Utara, Tengah, dan Barat). Pada masing-masing zona diambil sampel pada kedalaman 3 m. Penelitian ini menggunakan bahan-bahan yaitu n-Heksana (p.a), extrelute, standar Clorpirifos (merk dagang Klorcyper), standar Profenofos (merk dagang Curacron), air demineralisata. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu botol sampel, Portable Composite Sampler SCOUT III, ice box, label rekat, kertas saring whatman no. 41, cup extrelute, beaker glass 250 mL, gelas ukur 50 mL, micropipete, yellow tip, blue tip, mycro syringe 10 µL, dan alat KG (Agilent Technologies 6890-N) dengan kolom kapiler HP5MS (30 m x 0,25 mm x 0,25 μm, fase diam (5%phenyl)-methylpolysiloxane) dan detektor SM (Agilent Technologies 5973 inert). Sampel air diambil menggunakan alat Portable Composite Sampler SCOUT III di 3 titik di zona sampling, sehingga didapatkan sebanyak 3 sampel air. Pengambilan dilakukan dengan cara pertama-tama botol sampel kapasitas 1 Liter disiapkan di Laboratorium kemudian botol dibilas dengan menggunakan sampel yang akan diambil, selanjutnya botol diisi sampel air. Tidak diperlukan preservasi tetapi botol setelah diisi sampel air segera ditutup rapat dan diisolasi. Setelah botol telah terisi sampel kemudian langsung ditempatkan pada box berisi es, dibawa ke laboratorium dan disimpan di refrigerator sebelum dianalisis Pembuatan standar untuk analisis
dilakukan dengan cara pertama-tama disiapkan pestisida golongan Organophosphat jenis Clorpirifos dan Profenofos yang diperoleh dari merk dagang Klorcyper dan Curacron, kemudian pipet Klorcyper dan Curacron masing-masing sebanyak 20 µL, tambahkan 20 mL air demineralisata, homogenkan dan kemudian tuang ke dalam kolom extrelute yang telah dipasang kertas saring dan diamkan selama ± 1 jam, tambahkan 40 mL pelarut n- heksana, selanjutnya eluen ditampung dan dipekatkan hingga 0,1 mL.
12
I.B Made Umbara Surya Dharma, dkk. : Analisis Pestisida Organophosphat di Air Danau ... Ekstraksi sampel dilakukan dengan metode SPE (Solid Phase Extraction) dengan cara pertama-tama pasang kertas saring whatman pada dasar kolom extrelute kemudian masukkan butiran silica ektrelute ke dalam cup, masukkan 20 mL sampel dan diamkan selama ± 1 jam, tambahkan 40 mL pelarut n-heksana, selanjutnya eluen ditampung ke dalam beaker glasskemudian dipekatkan menjadi 0,1 mL. Optimasi kondisi dilakukan dengan mengatur suhu injektor, detektor, kolom dan aliran gas pembawa. Sistem KG-MS yang digunakan adalah dengan spesifikasi sebagai berikut: (GC Agilent Technologies 6890-N) dengan kolom kapiler HP-5MS (30 m x 0,25 mm x 0,25 μm, fase diam (5%-phenyl)-methylpolysiloxane) dan detektor MS (Agilent Technologies 5973 inert). Kondisi kromatografi gas yang dipilih pada penelitian ini adalah suhu injektor 250 0C, splitratio 20, suhu interface 270 0C, dan suhu ion source MS detektor 0 230 C. Program temperatur pada oven adalah suhu awal kolom 70 0C ditahan selama lima menit, dinaikkan 10 0C/menit sampai suhu 270 0C ditahan selama 5 menit dengan solven delay 4 menit, sehingga total waktu yang diperlukan setiap analisis selama 30 menit.Laju alir gas helium pada kromatografi gas adalah 1 mL/menit. Elektron ionisasi pada detektor SM diprogram pada 70 eV. Sistem spektrometer massa dioperasikan dengan modeSIM (Selective Ion Monitoring)pada m/z 181 dan 314. Pestisida golongan organophosphat diidentifikasikan melalui waktu retensinya (tR) dan kelimpahan relatif dari ion yang dimonitor. Penentuan pestisida dilakukan dengan menginjeksikan sampel sebanyak 2 µL kemudian didapatkan kromatogram hasil dan dilanjutkan dengan menghitung kadar residu pestisida sampel dengan menggunakan rumus :
13
HASIL Tabel 1.
Data hasil perhitungan kadar pestisida golongan organophosphat merk Klorcyper
Sampel Kadar pestisida (ppm) 1 0,0001 2 0,0003 3
0,0032
Tabel 2.
Data hasil perhitungan kadar pestisida golongan organophosphat merk Curacron
Sampel
Kadar pestisida (ppm)
1
0,0050
2
0,0015
3
0,0061
PEMBAHASAN Penelitian inidilakukan dengan menggunakan 2 (dua) pembanding pestisida golongan organophospat jenis Clopirifos dan Profenofos merk dagang Curacron dan Klorcyfer karena kedua merk ini yang umum dan sering dipergunakan oleh para petani di Desa Candikuning dan Kembangmerta. Standar dibuat dengan cara pertamatama kertas saring dipasang pada dasar kolom extrelute kemudian dimasukkan extrelute dengan ukuran tertentu kemudian diambil 20µL dari masing-masing standar yang akan digunakan, ditampung dalam gelas ukur dan ditambahkan 20 mL air demineralisata kemudian dituangkan kedalam ektrelute dan didiamkan selama ± 1 jam setelah itu dimasukkan pelarut n- heksana sebanyak 40 mL kedalam extrelute, eluen yang diperoleh ditampung dalam beaker glass dan dipekatkan. Setelah dipekatkan kemudian standar dianalisis menggunakan KGSM. Untuk masing- masing sampel yang akan diteliti dilakukan prosedur yang sama akan tetapi yang dimasukkan kedalam extrelute hanya dimasukkan 20 mL sampel saja dan didiamkan selama ± 1 jam agar analit terpisah
dengan sempurna kemudian ditambahkan 40 mL pelarut n-heksana, eluen yang didapat ditampung dalam beaker glass dan dipekatkan dengan faktor pemekatan 200 x, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan KG- SM.
14
Chemistry Laboratory Juli Vol.1 No.1 2014
Golongan organophosphat yang digunakan sebagai pembanding yaitu Clorpirifos dan Profenofos terdekteksi dalam air Danau Beratan. Terjadinya pencemaran pestisida golongan organophospat di lingkungan Danau Beratan disebabkan oleh beberapa hal seperti cara aplikasi, wujud pestisida yang digunakan, sifat tanah dan tanaman,volatilitas, dan solubilitas pestisida serta iklim. Hasilanalisis pestisida golongan organophospate pada air Danau Beratan disajikan dalam Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Dari penelitian yang telah dilakukan pada pestisida merk Klorcyper diperoleh residu Clorpirifos pada zona utara, tengah dan barat masing-masing 0,0001 mg/L; 0,0003 mg/L; dan 0,0032 mg/L, sehingga diperoleh rata-rata residu Clorpirifos sebesar 0,0012 mg/L, sedangkan pada pestisida merk Curacron diperoleh residu Profenofos pada zona utara, tengah, barat masing-masing 0,0050 mg/L; 0,0015 mg/L; dan 0,0061 mg/L, diperoleh rata-rata residu Profenofos sebesar 0,0042 mg/L. Sehingga residu pestisida total didapat sebesar 0,0054 mg/L. Nilai ini masih jauh di bawah ambang batas pestisida total yang diizinkan yaitu sebesar 0,1 mg/L (Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990). Kadar residu pestisida organophosphat pada zona barat lebih tinggi dibandingkan dengan zona lainnya, hal ini disebabkan karena pada zona ini banyak terdapat parit yang mengalirkan air dari lahan pertanian menuju ke danau. Pada zona ini air parit tersebut masuk ke dalam danau dan baru mulai bercampur, kepekatan residu pestisida organophosphat masih tinggi dan akan berkurang seiring dengan semakin banyaknya bercampur dengan air danau atau faktor pengenceran.
Gambar 4.1 Struktur Molekul Clorpirifos
Gambar 4.2 Struktur Molekul Profenofos
15
Keracunan Clorpirifos mempengaruhi sistem saraf pusat, kardiovaskuler, sistem respirasi dan dapat mengakibatkan gangguan terhadap sistem imun. Pestisida berbahan aktif Profenofos termasuk pestisida dengan toksisitas moderat sehingga digolongkan ke dalam senyawa dengan toksisitas kelas II. Daya toksisitasnya sama seperti pestisida golongan organophospat lainnya yaitu sebagai inhibisi kolinesterase. Sampai saat ini belum ada informasi apakah senyawa Profenofos dapat mengakibatkan kanker (Wen-Yee Lee, et al., 2003; PIP., 1995 dalam IB Manuaba, 2008). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil analisis didapatkan bahwa pada air Danau Beratan tercemar residu pestisida golongan organophospat jenis Clorpirifos dan Profenofos. Residu pestisida didapatkan masing- masing sebesar 0,0012 mg/L dan 0,0042 mg/L. Sehingga dari dua skrining yang telah dilakukan diperoleh residu total pestisida sebesar 0,0054 mg/L. Total residu cemaran pestisida ini masih jauh di bawah nilai ambang batas yaitu 0,1 mg/L (Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990). Saran
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat digunakan sebagai hasil atau data dasar (base line), sehingga sangatlah perlu untuk dilakukan monitoring secara berkala baik pada air, sedimen, maupun ikan yang ada di danau tersebut untuk didapatkan suatu data base cemaran pestisida Danau Beratan Masyarakat menjaga kebersihan irigasi khusunya pada komplek perkebunan yang ada di Desa Candikuning dan Kembangmerta agar kualitas air tetap baik sehingga air danau yang menjadi kebutuhan masyarakat tidak tercemar. Pemerintah memberikan penyuluhan tentang pengelolaan air
limbah serta menganjurkan masyarakat utuk bersama-sama menjaga kualitas air danau sehingga air danau dapat menjadi sumber air untuk mejadi kebutuhan hidup masyarakat. Melakukan suatu tindakan untuk mengantisipasi tercemarnya air danau dari limbah pertanian mengingat mayoritas penduduk memanfaatkan lahan sebagai perkebunan atau pertanian, baik dengan cara melakukan penyaringan air yang mengalir dari perkebunan warga menuju ke danau.
16
I.B Made Umbara Surya Dharma, dkk. : Analisis Pestisida Organophosphat di Air Danau ... KEPUSTAKAAN Anonim. 1992. Residues Laboratory Methods Manual, NSW, Agriculture, Chemical Residues Laboratories, Lismore, NSW Anonim. 2012. Pestisida. id.m.wikipedia.org/wiki/Pestisida Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. ANDI: Yogyakarta Anas Halim. Evaluasi kualitas air tanah untuk air minum di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo tahun 2010 Bali Post. 2009. Delapan dari 40 Petani, Darahnya Keracunan. Denpasar Bali Post. 2012. Semua Danau di Bali Tercemar dan Alami Pendangkalan. Denpasar Conell. D.W dan Miller, G.J., 1995, Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. UI Press., Jakarta Creswell, J. 2005. Analisis Spektrum Senyawa Organik. a.b. Kosasih Fadmawinata. Bandung, ITB Darmono. 2009. Farmasi Forensik dan Toksikologi. UI Press. Jakarta Effendi, H., 2003, Telaah Kualitas Air; Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Cetakan ke-5. Kanisius : Yogyakarta Jean Hsu and Hsiao Feng. 2002. Determination of Organophosphate Pesticides in Surface Water Using Gas Chromatography. California Department of Food and Agriculture Center for Analytical Chemistry, Environmental Monitoring Section, California Khalid, Jamal dan Yusuf Ali. 2009. Pengendalian Hama Terpadu. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nanggroe Aceh Darusalam Mclafferty, F.w. 1998. Interpretasi Spektra Massa. a.b. hardjono Sastrohamidjojo. Yogyakarta ; Universitas Gajah Mada Pamungkas, Restu. 2011. Danau.pamungkasrestu420.blogspot.com/2 011/04/manfaat-danau.html
Manfaat
Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990. Daftar Persyaratan Air Besih. Jakarta PIP
(Pesticide Information Profiles), 1995, Extention Toxicology Network, Oregon State University, USA dalam Jurnal Putra Manuaba Cemaran Pestisida Organopohosphat Dalam Air Danau Buyan Buleleng BaliJurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana
Priyanto. 2010. Toksikologi Mekanisme, Terapi antidotum, dan Penilaian Risiko. Leskonfi (Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi). Putra-Manuaba. I. B. 2007. Cemaran Pestisida Organopohosphat Dalam Air Danau Buyan Buleleng Bali. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana Richard, J., and Morgan. R., 2002, Analysis of Fish Tissue from Long Lake (Spokane River) for PCBs and Selected Metals, Washington State of Department of Ecology, USA Sandi-Adnyana, I.W. 2003. Pematauan Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Danau Beratan, Buyan dan Tamblingan, dalam buku Dari Bali untuk Bali. Lembaga Penelitian Universitas Udayana. Denpasar. Sastrohamodjojo,
H. 1991. Kromatografi.
Yogyakarta; Liberty Silverstein, R.M, Basler, G.C., dan Morril, T.C. 1991. Spectrometric Identification of Organic Compound, John Willey & Sons. INC. Singapore Swantara, I.M.D. 2005. Teknik Isolasi Senyawa Bioaktif Dalam Tumbuhan Worshop Pengelolaan Potensi Bioaktifitas. Bukit Jimbaran; Universitas Udayana UPTD BLK Propinsi Bali. 2012. Hasil Pemeriksaan Air Danau. Denpasar Warlina, Lina. (2004). Pencemaran Air : Sumber, Dampak dan Penanggulangannya.
17
Chemistry Laboratory Juli Vol.1 No.1 2014
Wen-Yee Lee, William I. B., Brian D. E., Jason C. W., and Mary Jane, I M., 2003, Persistent Organic Pollutants in the Environment; Chlordane Residues in Compost. J. Environ. Qual., 32 : 224-231 dalam Jurnal Putra Manuaba Cemaran Pestisida Organopohosphat Dalam Air Danau Buyan Buleleng BaliJurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana
18