SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN (PTT101003)
SUDARTO Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah FP-UB
Pengertian survei tanah dan evaluasi lahan Tujuan dan Manfaat survei tanah dan evaluasi lahan Mengapa tanah perlu disurvei? Satuan Pemetaan
Implementasi survei tanah dan evaluasi lahan dalam pengelolaan sumberdaya lahan
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu: 1. Memahami, mengapa tanah perlu disurvei 2. Menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat survei tanah 3. menjelaskan produk survei tanah dan evaluasi lahan serta implementasinya dalam pengelolaan sumberdaya lahan
? ? ? ?
Mana yang cocok? Perlu survei Tanah dan Evaluasi Lahan
?
Bab 1 - Pendahuluan
Survei tanah:
Penelitian tanah di lapangan dan di laboratorium, yang dilakukan secara sistematis dengan metoda2 tertentu, terhadap suatu daerah, yang ditunjang oleh informasi dari sumber2 lain yang relevan (SCSA, 1982). Evaluasi lahan
Proses penilaian penampilan lahan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survai serta studi bentuklahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya, agar dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976)
FOTO UDARA BERPASANGAN
PEMBUATAN MOSAIK PETA LANDFORM TITIK OBSERVASI
665 000
670 000
675 000
PETA TANAH DI SUB DAS BRANTAS HULU
KEL. PENC ALUKAN
Le g e n d a Ta n a h : A nd i c D ystr u d e p ts A nd i c H a p lu d o lls A qu i c D ystr u d e p ts A qu i c H a p lu d o lls A qu i c H u m ic D ys tru d e p ts A qu i c U d ip sa m m e n ts Flu v e nti c H a p lu d o ll s Hu m ic Dy str ud e p ts Hu m ic P a ch ic Dy str u de p ts Hu m ic P sa m m e n tic D ys tru d e p ts Inc e p tic H a p lu d a lfs Li th ic U d ip s a mm e n ts Ru p tic A lfi c D ystr u d e pts Typ ic D ystr u de p ts Typ ic Fu l vu d a n ds Typ ic H ap l u da n d s Typ ic H ap l u do l ls Typ ic H yd ru d a n d s Typ ic M el a n u da n d s Typ ic U di p sa m m e nts
91 350 00
9 13 500 0
DESA SUM BERGO ND O DESA T OYO MAR TO
91 400 00
9 14 000 0
DESA T ULUN G REJO
Leg end a : DESA PUN TEN
: B ata s Su b - DA S : B ata s Des a
DESA BULU KERTO
: B ata s Ke c am ata n : B ata s Ka bu pat en : J alan Uta ma : J alan Lo ka l DESA G UN UN GSAR I
: J alan La in : S ung ai Tah un an DESA SIDO MU LYO
: S ung ai Tah un an
DESA BUM IAJ I DESA PAND ANREJ O
DESA SUM BEREJO
91 300 00
9 13 000 0
DESA G I RIPU RN O
DESA T AW AN GAR G O DESA PASANGG RAH AN
DESA PAND ESAR I
KEL. SI SIR
Kondisi lingkungan
KEL. SO NG GO KERT O
KEL. T EMAS
KEL. N G AG LIK
PENGAMATAN:
DESA T OR ONGREJ O
Morfologi Tanah
DESA BEJI AR EAL KEHU TANAN DESA PEND EM DESA ORO-O R OOM BO DESA MO J O REJ O DESA J UNR EJO DESA T LEKU NG DESA D AD APREJO
T
91 250 00
9 12 500 0
U
B S
2000
665 000
0
2000
670 000
4000 Meters
675 000
Pengambilan Contoh Tanah
Pada dasarnya evaluasi kesesuaian lahan adalah mencocokkan (matching) antara kualitas dan karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman
persyaratan tumbuh tanaman
kualitas dan karakteristik lahan
Bab 1 Pendahuluan
Mengklasifikasikan, menganalisis dan memetakan tanah dengan mengelompokkan tanah-tanah, sama sifatnya kedalam satuan peta tanah tertentu. Catatan: Sifat dari satuan peta secara singkat dicantumkan dalam legenda, sedang uraian lebih detail dicantumkan dalam laporan survei tanah yang selalu menyertai peta tanah tersebut (Hardjowigeno, 1995).
SALAH SATU DOKUMEN UTAMA SEBAGAI DASAR DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH Arahan Fungsi Lahan
Keteknikan
SURVEI TANAH
Kemampuan Lahan
Evaluasi Kesesuaian Lahan
Kesuburan Tanah
Arahan Penggunaan Lahan
PERTANIAN BERLANJUT Manajemen Kesuburan Tanah
Bab 1 Pendahuluan PENAMPANG TANAH (MINIPIT) PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN
HUTAN
SAWAH KEBUN SAYURAN KEBUN APEL dengan Tanah berbeda pada satu tempat tempat yangALUR lainSUNGAI
ANDISOL (USDA)
INCEPTISOL (USDA)
ENTISOL (USDA
Tanah (Soil Survey Staff, 1998) :
Kumpulan benda alami di permukaan bumi Setempat-setempat dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dari bahan tanah, Mengandung Gejala-gejala Kehidupan Mampu Menopang Pertumbuhan Tanaman Di Lapangan. Meliputi Horison-horison Yang Terletak Di Atas Bahan Batuan Terbentuk sebagai hasil interaksi dari iklim, organisme, bahan induk dan relief, dalam kurun waktu tertentu.
Sifat-sifat tanah berangsur berubah ke arah vertikal dan horisontal Perubahan satu sifat tidak selalu setahap dengan perubahan sifat lainnya, sehingga kombinasi yang identik jarang ditemukan pada bentang-alam. Tanah sbg suatu individu diakui batas-batasnya, baik sebagai suatu transisi maupun sebagai intergrades. Tanah sbg suatu individu, berbeda dg dunia hayati, yang setiap individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punyai kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan satu dengan lainnya.
PROFIL TANAH TANAH BERUBAH SECARA VERTIKAL
BENTANGLAHAN: TANAH BERUBAH SECARA HORISONTAL
Konsep tanah : Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan dengan cara 'multifactorial' dalam bentuk peta tanah. Dimensi horisontal digambarkan pada peta tanah, sedang dimensi vertikal (kedalaman) + sifat2 internalnya, disajikan dlm legenda peta.
M. Luthfi Rayes
JURUSAN TANAH FP UNIBRAW
Soil Genesis - The study of changes in soil bodies. The science of the evolution of soils which are conceived of as natural units in a dynamic three-dimensional continum.
5 Factors of Soil Formation:
M. Luthfi Rayes
JURUSAN TANAH FP UNIBRAW
Peta tanah : peta yg dibuat utk memperlihatkan distribusi taksa tanah, dlm hubungannya dg kenampakan fisik dan budaya dr permukaan bumi. Poligon2 di dlm peta tanah disebut satuan peta tanah (SPT), dapat hanya t.a. satu taksa tanah (konsosiasi), atau dapat pula t.a. 2 taksa tanah (berupa asosiasi atau kompleks) yg didefinisikan mengikuti sistem klasifikasi tanah yg digunakan. Peta yg hanya menyajikan karakteristik-tunggal (single value), misalnya: peta tekstur, peta kedalaman tanah, peta status hara dll, bukan peta tanah.
GARIS BESAR KEGIATAN SURVEI TANAH Peta Dasar
Data Sosek
Basis Data Sosek
Data Iklim
Basis Data Iklim
Foto Udara SURVEI LAPANGAN
Mosaik Foto Digitasi Peta
Contoh Tanah
Analisis Landform Peta Landform
Persiapan Peta Kerja
Data Lahan • • • •
Lereng Batuan Permukaan Singkapan Batuan Bahaya Banjir & Erosi
Analisis Laboratorium • Drainase • Bahan Kasar
Basis Data Lahan & Tanah
Poligon Satuan Peta Tanah Digital
CITRA SATELIT
Basis Data Laboratorium pH, C-Organik, KTK liat, KB, Tekstur
Pengolahan Data Produksi Karakteristik Lahan
Klasifikasi Peta Liputan Lahan
Morfologi Tanah
• Curah Hujan • Temperatur • Kelembaban
POTENSI DEGRADASI Longsor, Erosi, dll
Adaptasi ke Peta Digital Karakteristik Lahan Hasil Evaluasi
Hasil Evaluasi u/ SPT Campuran per LUT
Evaluasi Lahan (Program Ales)
Persyaratan Penggunaan Lahan
Peta Kesesuaian Lahan
PENGEMBANGAN PERTANIAN
M. LUTHFI RAYES
A soilscape divided into strata Soil series occupy defined landscape positions, on defined parent material
M. LUTHFI RAYES
JURUSAN TANAH UNIV. BRAWIJAYA
Bab 1. Pendahuluan
STUDI KASUS SURVEI TANAH UNTUK PERENCANAAN KONSERVASI TANAH DI SUB DAS GUBRI, DAS KALI SAMPEYAN BONDOWOSO
Bluncong
Gubri Batalabang
800000
805000
810000
815000
Sokaan Se latan
K. Gu
Mojodungkol
Penj al inan
Pe nj ali nan
Bale s Lao
G. Pendu sah
G. Bi sir
Jambaran
N
Gunungmalang
100 0
200 0 Met ers Baratsawah
Beret Saw ah
Dadapan
Bringin
Wringin Utara
KECAMATAN KLABANG Alasbay ur
DESA W ONOBOYO
Polangan
Banyuputih Wringin B arat
(
an g
Ta nc ak
Batuputi h
DESA JATITAMBAN
Batuputi h
Krajan
an
K.
7
21 (
Se K.
57
Karangtengah
K.
Utara Sungai
G. C ato
Ja K.
Krajan
Sempol
ungu mb ew
kis Pa K.
Ti mur Sungai
41
42
(
(
(
9
(
Jaa
Krocok
6
(
44
Purnama
KECAMATAN TEGALAMPEL
Sumberbi ru
(
rb ir be m Su K.
2
DESA KL ABANG
Leduk
Krajan
Sumberbubuh
DESA SU MB ERMALAN G
DESA JAMBEWU NGU lun ku
Jabun Telaga
(
ir i em K. K
(
Jurangkerek
Karanganyar
5
4
51 (
k te re
erek
43
K K.
ran gk
(
ub ri K. G
K. Ju
DESA PATEMON
(
Pakel
'a Ja K.
22 23
KECAMATAN PAKEM
16
9130000
Pakis
(
(
u
(
Cato
(
(
(
(
DESA KEMUN INGAN ga n
KABUPATEN BONDOWOSO
47
DESA GRUBRIH
48
24
25
Kem u nin
Beser
Tali gunda
n ma Ta
Krajan
Pakel
(
l ntu
(
Karap
ang .T K
27 Pakis
30
Potos Lao K. Bli mbing Pi nangatap
(
( AMPELAN DESA
(
(
Alassirih
P al
Krajan
(
a ng
19 Jerukan
DESA KRETEK
(
49
10
33
u
DESA JATISARI
Petung
(
KECAMATAN WRINGIN
K.
(
Sukajati
Su mberargo
Pandu
K.
Krajan
56
Cepek Timur
Duren
KEC AMATAN PAKEM DESA KAL IREJO Polay
K . Moan gan
Utara Sungai
G. Al assi rih
45
Ti mur Sungai
K. Kemiri
Gli ndung Be re
(
Purnama
DESA SU MB ERKOKAP
DESA PATEMON Pe ngaron
Pakem
54
Gunung
Ke mi ri Ghej eh
(
28
55
(
(
DESA GADINGSARI
DESA GADINGSARI
39 (
Ke mi ri Sr K.
Dumpy ong
DESA SU MB ERD UMPYONG
an
Koaren
KECAMATAN TEGALAMPEL
Tegal ampe l Trebungan
(
Selatanmesjid
An
to ka n
Je ruksoksok
Ti mursawah
Seneng
DESA B ARATAN
Mesjid
mba ng an
Pande
Baratan
Wringi nkuru ng
K.
Se
lole m bu
K. Cur
ahta ma
Sladang
Kokap Jembatan Kecil
m i
DESA B INAKAL
ura hd a
DESA SU MB ERW ARU
Su mberwaru
805000
K.
DESA SU MB ERSU KO Patemon
K. Sil okam ba
188
C
Klompang Duren
Belukmakmur
Pe K.
DESA KARAN GANYAR
Sekarputih
n
Ponc ogati
Si lokambang
Pagu an
Los Glundang
Blokpasar
Song B arat Kakek
Klompangan Wringin Selatan
Bunut Sumber
187
Tegaltengah Antokan
K. S ekarputih
Villategalasri
Lumbung
Selolembu
Paleran
(
Ki du lkali
DESA SELOLEMBU
Binakal
1
Karanganyar
Kemirian
Me sji d
Andung
DESA PAGUAN
Tegalampeldukuh
Krasak
K. Ke
to ka n
m Ta
K.
An
n
i ng ula
(
Song Tengah
Kebunan
Andung
DESA KEMBANGAN
K.
DESA TREBUNGAN DESA TEGALAMPEL
Kramat
Ardi saeng
800000
(
186
Tambiritan Timur
Kembang
46
Locare
gg
Tambiritan Barat
sak
DESA JERUKSOKSOK
3
T an
Deluwang
K.
Gil ih
Jati
Mesjid Gudang
(
DESA L OC ARE
DESA SU MB ER TENGAH K. Kra
Ke mbangan
DESA SU MB ERKOKAP
Karangsaenab
DESA MAN DIRO
15
Poler Timur
Poler Selatan
Bt. Burung Langsep
Mesjid
Kupang
DESA TANGGUL ANGIN
mir i
185
Bayur
(
DESA ARD ISAENG
(
Mandiro
ura Sal
ga n mb an
(
Loj aj ar
K. Pakel
Lumbung
12
Su mberkokap
Karangasem
Tanggul angi n
bri K. Gu
Ke K.
32
DESA KRETEK
K. Ke
Pole r
Karanganyar
(
31
Klampokan
sa k
Jawa
DESA KL ABANG ggulang i
Se mpol
40
Pakuarah
Gay am
Palenambelas
184
utih
KECAMATAN PAKEM
Setapay
K. K ra
Klabang Selatan
K. Tan
a rp S ek
Kemiri Selatan
Mesjid
DESA SU MB ERD UMPYONG
Kebunan Deluwang
(
Sumberkokap
Jawa
(
Pagargunung
13
DESA B EN DELAN K.
(
14
DESA TANGGUL ANGIN
Gunung
Dumpy ong
ub in
Pagergunung
(
Bendel an
DESA PAKEM
29
Sumber Tengah
52
DESA L OC ARE
KECAMATAN CURAHDAMI
Dompyong
K. Sru bi n
(
Kemiri Selatan
ke l
53
K. Tanggulan gi n Gay am
Gunung
DESA B EN DELAN DESA SU MB ERD UMPYONG
Palongan Palongan
Curahbangka
Klabang Gunung
DESA SU MB ER TENGAH
DESA SU MBERD UMPYONG
K. Pa
Tunggul
Kretek
DESA MAN DIRO
rub in
Gadings ari DESA SU MB ERARGO
K. S
Langse p
11
Utara Sawah
Parsih
DESA PAKEM
(
Alaskranj ang Timur
(
Ke ndal
Batuputih
(
36 (
Kendal
Su mberblimbing
8
(
Banyuwulu Hil ir
Duren
Potos Ghe jeh
(
34
Krajan
Jati ombo
Karanggoong
Blimbi ng
Bandusa
38 Klabangan
Alaskranj ang Barat
20
Kloangan
Kali rejo
(
gg Kolanggar
Cepok B arat
Brangkal
50 (
Jati an
Pe tung
DESA B ANYU WUL U
Pa lin K.
Banyuwulu Hulu
(
Wringin
Bedeen
K. Del uwang
(
n
Wringi npasar
Glundang
Glompangan
58
K. Law
K. Banyupu tih Titik_gubri.shp KEC AMATAN WR INGIN Karan g Ghe jeh Jalan_rbi.shp Sungai_das.shp KAB UPATEN BONDOWOSO Transek.shp Bere Sawah Admin_das.s hp Gli ngseran DESA Gubry_f.shp Alang-al ang JATISARI Nangke an K. Mlincar DESA GLINGSERAN V.1.1.3.4.3 Karang L ao V.1.1.3.8.5 V.1.1.4.4.3 Lokajar Cepok B eret V.1.1.4.7.4 Karanganyar DESA AMBU LU Tlogosari Ghej eh V.1.1.4.7.5 Nager V.1.1.5.3.3 Bere Jalan DESA TLOGOSARI V.1.1.5.4.1 Leduk Pe tung Gh eje h V.1.1.5.4.2 DESA B UKOR DESA TAMANSARI Temors ungai V.1.1.5.4.3 Su mbermalang TeV.1.1.5.4.4 mor Lan as Ghej eh Laope Krajan V.1.1.5.4.5 V.1.5.2.2 Pe rtolon 26 Polaseng Baratc urah V.1.5.3.1 Bante ng Lembanah Timurjalan ( V.1.5.3.2 DESA PETUNG Lanas Lao V.1.5.3.3
(
iha
K. Pakel
(
G. Pringi n
Klabangan Utara
17
37
35
Kolanggar
9130000
(
Banyuwulu Utara
18 DESA BANYU PUTIH
Pl al angan
K. Gl inding
(
(
Wringin Tengah
Bukit Ce mara
9135000
9135000
Banyu pu ti h
Batursoko
Kl ab
Cemara
G. Asta
G. Jambur
K.
DESA B ANYU PUTIH
K. Bal es
G. Ke dubug
(
Palinggihan
DESA W RIN GIN
dang
Ki du lgunu ng
Curahtotok
K. Glun
0
DESA C EMARA
DESA PL ALANGAN
DESA SU MB ERC ANTING
Krajan
Tak ir
100 0
lang
Sumbercanting
Pe ndil
Umbaran
DESA AL ASBAYU R
Sumamper
171 DESA SU MB ERC ANTING
PETA OBSERVASI SUBDAS SAMPEAN (GUBRI) DESA MOJOD UNGKOL
nungma
Bong
bri
Traktakan
Karangasem
DESA PEJATEN
30
KEC. WONOSARI
Pejaten
ng
KELU RAHAN SEKARPUTIH
Tangs il U tara
Taman
810000
K. Gu
jat en
Pasaran
815000
Peta Tutupan Lahan DAS Gubri
978.1 E l e v a si
862.5
Diferensiasi Sub-Group pada Toposekuen Lereng Utara
A
Bw
712.5
Cr A Typic Dystrudepts; berlempung kasar Titik 38
Bw1
Bw2
562.5
Humic Dystrudepts; berlempung halus Titik 57
Ruptic-Ultic Dystrudepts; berlempung halus Titik 19
A
Typic Dystrudepts; berlempung halus Titik 8
A
Bw Bw1
412.5
Elevation
Profile from View1 Vertical exaggeration 7.4 X
0
1025
2050
3075
4100
5125
6092
Distance
Titik 38 Typic Dystrudepts; isohipetermikberlempung kasar Terletak di Ds. Gubri, Kec.Wringin Elevasi 950 mdpl
Titik 88 Typic Dystrudepts; isohipetermikberlempung halus Terletak di Ds. Ampelan, Kec.Wringin Elevasi 722 mdpl
Titik 19 Ruptic-Ultic Dystrudepts; isohipetermikberlempung halus Terletak di Ds. Jambewungu, Kec.Wringin Elevasi 430 mdpl
Titik 57 Humic Dystrudepts; isohipetermikberlempung halus Terletak di Ds. Jatitamban, Kec.Wringin Elevasi 467 mdpl
825.0
Vertical exaggeration 13 X E l e v a si
Diferensiasi Sub-Group pada Toposekuen Lereng Selatan
A
725.0
Bw
Humic Dystrudepts; berlempung kasar Titik 32
625.0
A
Bt1 Ruptic-Ultic Dystrudepts; berlempung halus Titik 54 Bt2 Ruptic-Ultic Dystrudepts; berliat Titik 23
525.0
A
Typic Hapludalfs; berliat Titik 39
A Bw1
425.0
Bw2
0
1225
2450
3675
Bw
4900
6125
7298
Distance
Titik 32 Humic Dystrudepts; isohipetermikberlempung kasar Terletak di Ds. Kupang, Kec.Pakem Elevasi 830 mdpl
Titik 39 Typic Hapludalfs; isohipetermik-berliat Terletak di Ds. Gadingsari, Kec.Pakem Elevasi 683 mdpl
Titik 54 Ruptic-Ultic Dystrudepts; isohipetermikberlempung halus Terletak di Ds. Gadingsari, Kec.Pakem Elevasi 601 mdpl
Titik 23 Ruptic-Ultic Dystrudepts; isohipetermikberlempung halus Terletak di Ds. Sumbermalang, Kec.Pakem Elevasi 455 mdpl
Lokasi Permeabilitas Tanah No Kelas (cm.jam-1) 1 Sangat lambat 0.20 Ds. Jambewungu, Wringin 2 Lambat 0.36 Ds. Ampelan, Wringin, Ds. Pakel, Pakem, Ds. Banyuwuluh, Wringin 3 Agak lambat 1.09 Ds. Banyuwuluh, Wringin, Ds. Kupang, Pakem, Ds. Banyuwuluh, Wringin,Ds. Locare, Tegalampel, Ds. Wringin 4 Agak cepat
9.41
5 Sedang
3.86
6 Cepat
18.46
7 Sangat cepat
41.20
Ds. Banyuwuluh, Wringin, Ds. Bukor, Wringin, Ds. Jambewungu, Wringin, Ds. Kupang, Pakem, Ds. Wringin, Wringin Ds. Locare, Tegalampel, Ds. Wringin, Wringin, Ds. Pakem, Pakem, Ds. Jambewungu, Wringin, Ds. Gubri, Wringin, Ds. Jati Tamban, Wringin, Ds. Sumbermalang, Wringin Ds. Jatitamban, Wringin, Ds. Patemon, Wringin, Ds. Gadingsari, Pakem, Ds. Ampelan, Wringin, Ds. Klabang, Tegalampel Pakem, Ds. Jambewungu, Wringin, Ds. Sumbermalang, Wringin, Ds. Patemon, Pakem, Ds. Banyuwuluh, Wringin, Ds. Gadingsari, Pakem, Ds. Pakem, Pakem, Ds. Jatisari, Wringin, Ds, Klabang, Wringin
No Kelas_BI 1 Ringan 2 Sedang
BI_gcm-3 Lokasi 0.84 Ds. Jambewungu, Wringin, Ds. Gubri, Wringin 1.07 Pakem, Ds. Pringan, Wringin, Ds. Jatitamban, Wringin, Ds. Banyuwuluh, Wringin, Ds. Bukor, Wringin, Ds. Jambewungu, Wringin, Ds. Sumber Malang, Wringin, Ds. Patemon, Wringin, Ds. Gadingsari, Pakem, Ds. Pakem, Pakem, Ds. Ampelan, Wringin, Ds. Locare, Tegal Ampel, Ds. Jatisari, Wringin, Ds. Jatitamban, Wringin
3 Berat
1.26
Ds. Ampelan, Wringin, Ds. Locare, Tegal Ampel, Pakem, Ds. Kupang, Pakem, Ds. Banyuwuluh, Wringin, Ds. Klabang, Wringin, Ds. Sumber Malang, Wringin
4 Sangat Berat
1.53
Ds. Banyuwuluh, Wringin, Ds. Patemon, Pakem
No Kelas_Pori Pori_% Lokasi 1 Rendah 44 Ds. Locare, Tegal Ampel, Ds. Banyuwuluh, Wringin, Ds. Patemon, Wringin, Ds. Kupang, Pakem, Ds. Klabang, Wringin 2 Sedang 54 Ds. Ampelan, Wringin, Ds. Wringin, Wringin, Ds. Bukor, Wringin, Pakem, Ds. Jambewungu, Wringin, Ds. Patemon, Pakem, Ds. Pakem, Pakem, Ds. Kupang, Pakem, Ds. Ampelan, Wringin, Ds. Banyuwuluh, Wringin, Ds. Gadingsari, Pakem, Ds. Jambewungu, Wringin, Ds. Locare, Tegalampel, Ds. Pakem, Pakem, Ds. Jatisari, Wringin, Ds. Jatitamban, Wringin, Ds. Wringin, Wringin, Ds. Ampelan, Wringin, Ds. Gubri, Wringin, Ds. Sumbermalang, Wringin, Ds. Klabang, Tegal Ampel
3 Tinggi
61
Pakem, Ds. Jatitamban, Wringin, Ds. Jambewungu, Wringin, Ds. Sumber Malang, Wringin, Ds. Patemon, Wringin, Ds. Gadingsari, Pakem, Ds. Banyuwuluh, Wringin, Ds. Gubri, Wringin, Ds. Ampelan, Wringin, Ds. Pakem, Pakem
Sifat dasar tanah: Fisiko-kimia Pengelolaan: pupuk
Batuan/miner alogi
Tingkat kesuburan tanah di DAS Gubri berada pada kelas rendah. Ditunjukkan dengan : 80% area memiliki kandungan C-Organik rendah, 55% area memiliki kandungan Nitrogen rendah, 50% area memiliki kandungan Phospor sangat rendah, dan 30% area memiliki kandungan Kalium sangat rendah
Unsur n kesimpulan
LAND EVALUATION 1
SOCIO-ECONOMIC EVALUATION
2
Land Resources Database
3
Economic Database
Land Use Database
1. Soil 2. Climate 3. Other factors
1. Crop requirements 2. Production systems
1. Costs of inputs 2. Sale prices
4
Social factors 1. Objectives 2. Resources 3. Constraints
5
Identify land management units 6 For each land management unit identify: i) possible crop(s) or products ii) possible production systems iii) yield levels for each: iv) input/output ratio; v) risk factor; vi) environmental impact
LAND USE OPTIONS 7
Carry out multiple goal optimization exercise to maximise achievement of desired objectives 8
Select best land use
ID Kelas 9 S3 23 S3 24 S3 25 S3 26 S3 27 S3 29 S3 2 S3 (S2) 7 S3 (S2) 12 S3 (S2) 16 S3 (N) 17 S3 (S2) 18 S3 (S3) 19 S3 (S2) 32 S3 (S2) 33 S3 (S2) 35 S3 (S2) 10 S3 (S2) 3 S2 (S3) 5 S3 (S3) 6 S2 (S3) 8 S2 (S3) 11 S3 (S3) 13 S2 (S3) 14 N (N) 15 S3 (-) 21 S2 (S2) 28 S2 (S2) 34 S3 (S3) 1 S3 (S3) 4 S2 (S3) 20 S2 (S2) 22 S2 (S2) 30 N (N) 31 N (N)
Pembatas tc/wa eh/tc/wa tc/wa eh/tc/wa eh/tc/wa eh/tc/wa tc/wa/rc tc/wa (eh/tc/wa) tc/wa (eh/tc/wa) tc/wa/rc (eh/tc/wa) tc/wa/oa/eh (oa) tc/wa (eh/oa/tc/wa) tc/wa/oa (oa/tc) tc/wa (eh/oa/tc/wa) tc/wa/rc (eh/tc/wa) tc/wa (eh/oa/tc/wa) tc/wa/rc (eh/tc/wa) tc/wa/rc (eh/tc/wa) eh/tc/wa (eh/rc/wa) oa/tc (eh/rc/tr) eh/oa/tc/wa (rc/wa) eh/oa/tc/wa (eh/rc/wa) eh/tc (eh/wa) eh/tc/wa (eh/wa) eh (eh) eh/oa/tc (-) eh/tc/wa (eh/rc/tr) eh/tc/wa (eh/rc/tr) oa/tc (rc) oa/tc (eh/rc) eh/tc/wa (tr/wa) eh/tc/wa (eh/rc/tr) eh/tc/wa (eh/rc/wa) oa (rc) eh (eh)
Rekomendasi Bayam, Cabai, Mentimun, Tembakau, Jagung, Kc. Hijau, Kc. Tunggak, Padi Bayam, Cabai, Mentimun, Tembakau, Jagung, Kc. Hijau, Kc. Tunggak Bayam, Cabai, Mentimun, Tembakau, Jagung, Kc. Hijau, Kc. Tunggak, Padi Bayam, Cabai, Mentimun, Tembakau, Jagung, Kc. Hijau, Kc. Tunggak, Padi Bayam, Cabai, Mentimun, Tembakau, Jagung, Kc. Hijau, Kc. Tunggak, Padi Bayam, Cabai, Mentimun, Tembakau, Jagung, Kc. Hijau, Kc. Tunggak, Padi Bayam, Cabai, Mentimun, Tembakau, Jagung, Kc. Hijau, Kc. Tunggak, Padi Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga) Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga) Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga) Tembakau (-) Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga) Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga, Pepaya, Pisang) Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga) Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga) Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga) Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga) Jagung, Tembakau (Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga (Akasia, Cengkeh, Ekaliptus, Jati, Mahoni) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga, Pepaya, Pisang (Akasia) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga (Akasia, Cengkeh, Ekaliptus, Jati, Mahoni) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga (Akasia, Cengkeh, Ekaliptus, Jati, Mahoni) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga, Pepaya, Pisang (Akasia, Cengkeh, Ekaliptus, Jati, Mahoni) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga (Akasia, Cengkeh, Ekaliptus, Jati, Mahoni) - (-) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga, Pepaya, Pisang Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga (Jati) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga (Jati) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga, Pepaya, Pisang (Akasia) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga, Pepaya, Pisang (Akasia) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga, Pepaya, Pisang (Akasia, Cengkeh, Ekaliptus, Jati, Mahoni) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga (Jati) Avokad, Belimbing, Cempedak, Jambu, Mangga (Akasia, Ekaliptus, Jati) - (-) - (-)
Konservasi tanah berarti menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya, kemudian jika kita sudah memanfaatkannya maka kita harus memelihara produktivitasnya dengan jalan memberikan perlakuan sesuai dengan syarat yang diperlukan. (Utomo,1994) Kemampuan lahan adalah kemampuan suatu lahan untuk dapat digunakan sebagai usaha pertanain yang paling intensif, termasuk penentuan tindakan pengelolaanya tanpa menyebakan tanahnya menjadi rusak.Terdapat 8 kelas kemampuan lahan: Kelas I – VIII Prinsip dasar tindakan konservasi tanah dan air:
mengurangi energi perusak air hujan, mengurangi jumlah air limpasan permukaan, meningatkan kapasitas infiltrasi tanah, meningkatkan ketahanan agregat terhadap pukulan air hujan sehingga tidak mudah tererosi, 5. memperbaiki pelindung/penutup tanah. 1. 2. 3. 4.
Hubungan antara tanah dan air sangat erat di alam, dimana pelakuan pada tanah akan berpengaruh terhadap tata air didalamnya. Contoh : Penebangan vegetasi berakibat pada meningkatnya limpasan permukaan dan erosi. Peningkatan limpasan permukaan berarti air hujan berubah menjadi aliran air di permukaan tanah sehingga volume air yang masuk ke tanah semakin sedikit. Peningkatan erosi berdampak pada hilangnya lapisan bahan organik tanah sehingga mengurangi kemampuan tanah menyimpan air. Jadi tindakan konservasi tanah secara otomatis merupakan tindakan konservasi air. (konservasi tanah = konservasi air)
Konservasi sipil teknis: rorak, dam penahan sedimen (gully plug), teras gulud, teras bangku, drop struktur. Konservasi vegetatif: pola tanam, kebun campur, mulsa, tanaman penguat teras, pengkayaan pohon,
Drop struktur Teras bangku
Saluran pembuangan air
Saluran Pembagi
Saluran Pembuangan Air (SPA)
Dam penahan sedimen gully plug) (
Perbaikan Terras
Penguatan Terras
Bangunan Terjunan dan SPA (saluran pembuangan air)
Desain Sedimen Trap (Penahan Sedimen)
Filter vegetatsi
Pengkayaan pohon
Kebun campur
Pengkayaan Pohon
Penanaman Pohon
Pengkayaan Pohon
Filter Vegetasi
Jenis tanaman : rumput, perdu, semak, bambu
Pilihan Alternatif Tanaman yang Dianjurkan Kebutuhan Cahaya
Perlu Cahaya Penuh (Harus ditanam pertama)
Tahan Penaungan saat Muda (Dapat ditanam kemudian)
Tinggi (pohon besar)
Albizia saman (trembesi) Artocarpus altilis (sukun) Casuarina spp (Cemara udang) Cocos nucifera (kelapa) Gmelina arborea (bulangan) Mangifera indica (mangga) Paraserianthes falcataria (sengon) Pterocarpus indicus (angsana) Swietenia macrophylla (mahoni) Tectona grandis (jati)
Durio zibethinus (Durian) Gracinia mangostana (manggis) Nephelium lappaceum (Rambutan) Beberapa jenis kayu-kayuan
Agak Tinggi (pohon kecil)
Anacardium occidentale (jambu mete) Azadirachta indica (sentang atau kayu bawang) Persea americana (alpukat) Psidium guajava (jambu biji) Banyak jenis pohon buah-buahan Banyak jenis penghasil kayu bakar
Areca catechu (Jambe) Annona muricata (sirsat) Bambusa spp (bambu) Cinnamomum spp (kayu manis) Lancium domesticum (langsat) Myristica fragrans (pala) Pandanus tectorius (pandan) Arenga saccharifera (aren)
Agak Rendah (perdu, menempel dan merambat)
Carica papaya (pepaya) Musa spp (pisang)
Coffea spp (kopi) Discorea spp (gemili, gadung, uwi) Piper nigrum (lada) Theobroma cacao (kakao) Jenis-jenis Anggrek
Rendah (herba)
Tanaman Semusim (Jagung dll)
Nilam
INDEX
IJA rendah (<0.5)
IJA_ Medium ( 0.5 - 1.0)
ICA rendah
Pinus**
Anggrung*
<1.0
Damar**
Kayu Afrika**
Surian**
Balsa(5 th)***
Eucalyptus**
Kemiri**
Kaliandra**
Rambutan**
Alpukat**
Mahoni***(10 th)
Apel**
Karet***(35 th)
Mangga**
Kopi*** (25 th)
Jeruk manis**
Lamtoro***(25 th)
IJA_tinggi (>1.0) Dadap**
Kopi** ICA_ Medium
Jati*
Sukun*
Lir-ilir, 5th (Ramayana)***
1.0 – 3.0
Kemiri*
Nangka*
Bendo*
Jambu biji*
Mahoni*
Durian*
Sirihan*
Kayu afrika*
Pasang*
Petai*
Dadap* Kaliandra* Mara* ICA tinggi
Jambu air*
>3.0
Kayu manis*
Kopi Robusta pangkasan*
Rambutan*
Kopi robinson*
Surian* Semantung* Parempeng* Kayu hujan*
Jati kertas (Gmelina)*
Kopi Robusta tunas*
Nilai IJA dan ICA sebagai dasar pemilihan jenis tanaman penahan longsor
SubDAS Gubri terbagi menjadi 5 kelas kemampuan lahan yaitu kelas IIIk1, IVe2, IV k1 e2, VIe3, dan VIIe4. Rekomendasi detail konservasi didasarkan pada kondisi kemampuan lahannya.
Rekomendasi detail konservasi berdasarkan kelas kemampuan lahan.
SubDAS Gubri tersusun atas 14 Subsub DAS. Pelaksanaan kegiatan konservasi didasarkan atas pembagian Subsub DAS.
Berdasarkan kondisi kemampuan lahan, karakteristik tanah, dan penggunaan lahannya maka disusunlah arahan detail konservasi yang dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan di lapangan. Subbsub Subsub DAS yang dipilih adalah 1. Subsub DAS Gubri 2. Subsub DAS Banyuwulu 3. Subsub DAS Patemon 4. Subsub DAS Tanggulangin
• Secara adminstratif meliputi: Desa Gubri (melingkupi bagian tengah hingga hilir subsub DAS sehingga prosentase luasannya paling besar), Desa Kretek, Desa Banyuwulu, dan Desa Wringin
• Kondisi penggunaan lahan pada umunya adalah terbuka berupa tegalaan dengan komoditas utama jagung dan tembakau
Subsub DAS Gubri • Karakteristik tanah terbagi menjadi 5 jenis (great group). • Jenis tanah typic dystrudepts termasuk dalam ordo inceptisol, sedangkan jenis tanah typic hapludalfs termasuk dalam ordo tanah alfisol. Tanah inceptisol merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk volkanik yang belum berkembang lanjut. Tanah ini tergolong tanah muda karena proses pembentukan tanahnya lebih lambat daripada erosi yang terjadi, artinya pada saat sudah terbentuk lapisan tanah maka akan cepat hilang karena erosi mengingat letaknya pada lereng yang curam. Hal ini menunjukkan bahwa tanah ini peka terhadap erosi.
Subsub DAS Gubri
Permasalahan yang muncul: • Tanah dengan tekstur lempung berdebu sampai berliat yang berada pada lereng yang curam berpotensi terhadap terjadinya longsor saat terjadi hujan dengan intensitas dan durasi yang panjang. • Kondisi tutupan lahan yang rendah (relative terbuka) menyebabkan peningkatan laju aliran permukaan. • Tingginya laju aliran permukaan memicu erosi yang lebih besar sehingga sedimentasi yang dihasilkan juga meningkat.
Subsub DAS Gubri
• Mengembalikan fungsi kawasan tersebut sesuai dengan seauai dengan kelas kemampuan lahanya. Kelas kemampuan lahan VII sebaiknya digunakan sebagai lahan vegetasi permanen sehingga konservasi yang ditawarkan adalah pengkayaan pohon. • Keberadaan masyarakat sekitar menuntut adanya tanaman budidaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebun campur merupakan tanaman pertanian intensif berbasis pohon, misalnya tanaman buah-buahan. • Mengingat rendahnya tutupan lahan dan lereng yang curam maka konsekuensinya adalah tingginya laju sedimentasi di sepanjang parit, oleh sebab itu guna mengurangi maka perlu adanya drop struktur di sepanjang parit pembuangan. • Pada lokasi pertemuan dua sungai kecil perlu adanya dam penahan sedimen, hal ini guna mengurangi laju sedimentasi dari berbagai sungai kecil diatasnya agar tidak masuk kesungai utama.
Pengkayaan pohon
Kebun campur
Sampai ketemu minggu depan dengan topik PRINSIP-PRINSIP DAN METODE SURVEI TANAH
Terima Terima Kasih Kasih