SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id
Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak 68 Persen Mencapai US$ 2,5 Miliar Jakarta, 1 November 2010 – Kinerja perdagangan Indonesia bulan September 2010 memberikan surplus sebesar US$ 2,5 miliar. Surplus perdagangan ini disumbang oleh surplus perdagangan sektor nonmigas mencapai US$ 2,6 miliar, sementara perdagangan sektor migas mengalami defisit sebesar US$ 0,1 miliar. Meskipun kinerja ekspor nonmigas bulan September 2010 mengalami perlemahan, antara lain karena faktor musiman dibanding bulan Agustus, namun surplus perdagangannya justru mengalami kenaikan sebesar 68 persen. Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan pada konperensi pers mengenai perkembangan ekspor impor, di kantor Kementerian Perdagangan (Grafik 1). Dengan kinerja perdagangan periode September 2010, secara kumulatif perdagangan Indonesia periode Januari-September 2010 mengalami surplus sebesar US$ 13,5 miliar, meningkat 14,2% dari surplus periode yang sama tahun 2009. Surplus perdagangan selama tahun 2010 disumbang oleh surplus perdagangan sektor nonmigas mencapai US$ 14 miliar, sementara perdagangan sektor migas mengalami defisit US$ 0,5 miliar. Grafik 1. Perkembangan Neraca Perdagangan Tahun 2010 (US$ Miliar)
Ekspor
Impor
Neraca
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 -1 Jan'10
Feb
Sumber: BPS (diolah)
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Ags
Sept
Surplus neraca perdagangan nonmigas bulan September tertinggi selama 2010. Surplus neraca perdagangan nonmigas bulan September 2010 mencapai US$ 2,6 miliar, tertinggi selama tahun 2010. Pertumbuhan surplus neraca perdagangan nonmigas (m to m) pada September 2010 terhadap September 2009 sebesar 33,4%, sedangkan pertumbuhan September 2010 terhadap Agustus 2010 sebesar 47%. Surplus neraca perdagangan nonmigas dua bulan terakhir tumbuh signifikan. (Grafik 2).
Surplus Neraca Perdagangan Non Migas 2010
Grafik 2. Perkembangan Surplus Neraca Perdagangan Nonmigas Bulanan Tahun 2010
Persen
US$ Miliar 3.00
2,000 2.60
2.50 2.00
2.28
1,500
1.89 1.70
1.77
1,000
1.54
1.50 1.12
500
1.02
1.00 0
0.50
0.09 0.00
-500 Jan'10
Feb Nilai
Mar
Apr Growth (m to m)
Mei
Juni
Juli
Ags
Sept
Growth (terhadap bulan sebelumnya)
Sumber: BPS (diolah)
Ekspor Bulan September 2010 Masih Dapat Memperkuat Target Tahun 2010 Ekspor nonmigas bulan September 2010 mencapai US$ 10,1 miliar, jauh di atas diatas angka rata-rata kinerja ekspor bulanan selama tahun 2008 sebesar US$9 miliar, masa sebelum krisis global. Kinerja ekspor selama September 2010 meningkat 25,2% dibanding periode yang sama tahun 2009. Dengan kinerja ekspor selama September 2010, maka ekspor kumulatif nonmigas periode Januari-September 2010 mengalami peningkatan 34,9% dibanding periode yang sama tahun 2009. Sementara itu, apabila dilihat pergerakannya, performa ekspor Indonesia terus menguat. Moving average annual growth rate periode Oktober 2009 sampai September 2010 mengalami kenaikan 30,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya (Grafik 3). Selama periode Januari- September 2010 total ekspor mencapai US$ 110,8 miliar naik 38,3% terhadap periode yang sama 2009, bahkan mendekati nilai ekspor untuk seluruh tahun 2009 sebesar US$116,5 miliar. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$ 91,8 miliar naik 34,9% terhadap Januari-September 2009, dan juga mendekati nilai ekspor nonmigas untuk seluruh tahun 2009 sebesar US$97,5 miliar.
2
Ekspor NonEkspor Migas Indonesia Grafik 3. Perkembangan Nonmigas US$ Miliar
Persen
12.5
200 Rata - rata nilai ekspor non migas bulanan 2008 sebesar US$ 9,0
10.0
150
Moving p.a growth rate 7.5
100
Growth rate m to m 5.0
50 Growth
2.5
Growth rate (yoy)
0
0.0
-50
Jan'09Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov DesJan'10Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept
Sumber : BPS (diolah)
Peningkatan Ekspor Nonmigas Memperkuat Pemulihan Kinerja Ekspor “Kinerja ekspor tahun 2010 kembali pulih setelah selama tahun 2009 mengalami kontraksi. Selama Januari-September 2010 nilai ekspor nonmigas mencapai US$ 91,8 miliar, naik 34,9% dari periode yang sama tahun 2009, dan 2,9% lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2008. Ekspor nonmigas 2010 mengalami pertumbuhan lebih cepat dibanding sebelum masa krisis (tahun 2008). Peningkatan ekspor nonmigas ini mendorong percepatan pemulihan perdagangan luar negeri,” jelas Wamendag (Grafik 4). Grafik 4. Kinerja Ekspor 2010 Kembali Pulih
Nilai Ekspor Periode Januari-September (Milyar US$)
Pertumbuhan (%)
110.8
107.7
91.8 83.3
57.6
57.3
MIGA
80.1
38.3 29.7 23.3 TOTAL
68.1
34.9
NON MIGAS
-18.3 -25.6
24.4 12.1
19.0
-50.5
2008 2008
2009 Total
Migas
2009
2010
2010 Non Migas
Sumber : BPS (diolah)
3
Penguatan ekspor nonmigas periode Januari-September 2010 didorong oleh peningkatan ekspor seluruh sektor. Ekspor produk manufaktur mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 34,2% setelah pada tahun 2009 mengalami kontraksi sebesar 25,5%. Sampai dengan Triwulan III tahun 2010 nilai ekspor manufaktur Indonesia naik menjadi US$ 68,9 miliar. “Pulihnya perekonomian dunia dari krisis global mulai terlihat dari adanya peningkatan permintaan produk ekspor manufaktur Indonesia, begitu juga permintaan terhadap produk sektor pertambangan dan pertanian”, tegas Wamendag (Grafik 5). Grafik 5. Perkembangan Ekspor Non Migas Berdasarkan Sektor
Pertumbuhan (%)
Ekspor Non Migas Menurut Sektor (US$ Miliar)
41.97
19.4
Pertambangan
25.91
13.6
34.16
68.9
Industri -25.54
51.3
15.72
3.6 Jan-Sept '10
Pertanian 3.1
-11.42
Jan-Sept '09
Sumber : BPS (diolah) Meningkatnya nilai ekspor manufaktur didorong oleh menguatnya kinerja ekspor beberapa produk yang naik cukup signifikan. Ekspor produk karet meningkat tajam selama periode Januari-Agustus 2010, sebesar 100,5% karena dipengaruhi oleh selain naiknya volume ekspor (15,7%) juga karena naiknya harga internasional karena berkurangnya suplai akibat musim hujan yang melanda negara-negara produsen utama karet. Sementara itu, ekspor produk otomotif, alas kaki, produk hasil hutan dan kakao masing-masing meningkat sebesar 49,2%, 38,2%, 35,8% dan 29,2% (Grafik 6). Grafik 6. Perkembangan Ekspor Beberapa Produk Non Migas
Pertumbuhan (%)
Nilai Ekspor (US$ Juta) TPT
6,190.4
ELEKTRONIK SAWIT
5,943.9
PRODUK KARET
5,921.6
PRODUK HASIL HUTAN
4,227.8
ALAS KAKI
1,633.7 1,182.5
OTOMOTIF
1,577.6 1,057.4
KAKAO
1,028.7 796.2
UDANG
605.9 551.5
KOPI
489.2 574.3
19.9
6,681.4
5,448.0
2,953.3
7,422.9
22.6 7,304.5
22.9 100.5
5,739.9
35.8 38.2 49.2
29.2 Januari-Agustus '10 9.9
Januari-Agustus '09 -14.8
4
Sumber : BPS (diolah)
Kinerja Ekspor Nonmigas Mengkonfirmasi Pulihnya Perekonomian di Beberapa Negara Tujuan Ekspor Indonesia Peningkatan ekspor nonmigas Indonesia selama periode Januari-September 2010 terutama ke beberapa negara tujuan mengindikasikan mulai pulihnya perekonomian negara-negara tersebut setelah krisis global sepanjang tahun 2009. Setelah mengalami perlemahan di tahun 2009, ekspor nonmigas Indonesia ke sepuluh negara memperlihatkan peningkatan tertinggi. Kinerja ekspor ke negara-negara tersebut bahkan meningkat lebih tinggi dari tahun 2008, sebelum krisis. Beberapa negara tersebut merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia seperti Jepang meningkat 45,8%, RRT naik 56,1%, Jerman 30,7% dan Australia 36,5% serta beberapa negara ASEAN menguat 38%-68% (Grafik 7 & 8). Grafik 7 Kinerja Ekspor Nonmigas ke 10 Negara Sudah Pulih
Sumber : BPS (diolah) Grafik 8. Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Januari-September ke 10 Negara Sudah Pulih Pertumbuhan Ekspor Non Migas Januari-September 2008-2010 -24.4
AUSTRALIA ITALIA
55.6
42.3 3.7
HONGKONG
13.3 -12.1
JERMAN
29.5 30.7
9.5 6.5
PILIPINA THAILAND
36.5
11.9 -22.6
38.8
15.3
-30.9
KORSEL
-18.6
41.4 40.6 -5.0
RRT
-40.0
50.3
30.7
MALAYSIA
JEPANG
68.9
31.7 -9.6
31.1
56.1
-22.4
45.8
1.5 -20.0
0.0 2009
20.0 2010
40.0
60.0
80.0
2008
5
Sumber : BPS (diolah) Ekspor nonmigas 2010 ke beberapa negara emerging market juga sudah pulih. Ekspor nonmigas Januari-September 2010 ke beberapa negara emerging market seperti Brazil, Turki, Rusia, Meksiko dan Argentina mengalami pemulihan relatif cepat dibandingkan negara lainnya. Pertumbuhan ekspor nonmigas Januari-September Tahun 2010 ke beberapa negara emerging market seperti Argentina, Angola, dan Federasi Rusia tumbuh di atas 80%. Sementara pertumbuhan ekspor nonmigas ke Turki dan Brasilia tumbuh di atas 70%. Nilai ekspor beberapa produk manufaktur juga telah pulih. Selama Januari-September 2010 nilai ekspor mesin/peralatan listrik, karet dan barang dari karet, bahan kimia organik, alas kaki, perhiasan/permata telah melebihi nilai ekspor pada periode yang sama tahun 2008. Selama Januari-September 2010 pertumbuhan ekspor karet dan barang dari karet dan bahan kimia organik tumbuh di atas 80%. Sementara pertumbuhan ekspor alas kaki dan serat Stapel buatan tumbuh di atas 40%. Ekspor perhiasan/permata bahkan tidak mengalami kontraksi di 2009 dan terus meningkat di 2010 (Grafik 9 & 10). Grafik 9. Ekspor Beberapa Produk Manufaktur Telah Pulih
Sumber : BPS (diolah)
6
Grafik 10. Pertumbuhan Ekspor Beberapa Produk Manufaktur
Sumber : BPS (diolah)
Kenaikan Impor Merespon Peningkatan Investasi dan Mendorong Kinerja Ekspor Nonmigas Total impor selama September 2010 mencapai US$ 9,5 miliar, mengalami kontraksi sebesar 21,7% dari bulan Agustus. Penurunan impor periode September 2010 didorong oleh menurunnya impor seluruh kelompok barang, terutama barang modal dan barang konsumsi, masing-masing turun sebesar 26,5% dan 24,0%. Sementara itu, impor bahan baku/penolong mengalami penurunan sebesar 20,0%. Secara kumulatif, impor selama Januari-September 2010 meningkat sebesar 42,4% dari periode yang sama tahun 2009, menjadi US$ 97,3 miliar. Peningkatan impor pada periode Januari-September 2010 ini didorong oleh meningkatnya impor seluruh golongan barang. Nilai impor bahan baku dan penolong tetap mendominasi struktur impor diikuti oleh barang modal dan barang konsumsi. Menurut Wamendag, meningkatnya permintaan impor bahan baku/penolong dan barang modal merupakan respon terhadap meningkatnya realisasi investasi selama Januari-September sebesar 33,4%, termasuk peningkatan realisasi investasi pada kuartal ketiga dibanding kuartal kedua sebesar 11,6% (sumber BKPM). Peningkatan investasi itu awalnya berpengaruh kepada peningkatan impor barang modal dan bahan baku, namun kemudian akan meningkatkan ekspor sektor industri. (Grafik 11).
7
Grafik 11. Pertumbuhan Impor Nonmigas
Impor Non Migas Menurut Golongan Penggunaan Barang (US$ Juta)
Pertumbuhan (%)
19,279.8
Barang Modal
30.94
14,723.6
-4.11
70,813.6
Bahan Baku/Penolong 48,740.3
Barang Konsumsi
7,173.5
45.29 -38.79
48.81
Jan-Sep '10
4,820.6 Jan-Sep'09
-28.12
Sumber: BPS (diolah) Struktur impor Indonesia didominasi oleh bahan baku/penolong dan barang modal. Proporsi impor bahan baku/penolong selama Januari-September 2010 mengalami peningkatan dari 71,4% menjadi 72,8%. Peningkatan impor bahan baku/penolong mencerminkan tumbuhnya industri di dalam negeri. Sementara itu, telah terjadi pergeseran negara asal impor nonmigas Indonesia. Dominasi pangsa produk impor dari RRTselama Januari-September 2010 mengalami kenaikan dibanding periode yang sama tahun 2008. Pangsa impor dari RRT menjadi 18% dari seluruh nilai impor Indonesia pada Januari-September tahun 2010. Sebagian besar (88,9%) impor dari RRT itu berupa barang modal dan bahan baku/penolong yang akan meningkatkan produksi untuk kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email:
[email protected]
8