SURAT DARI REDAKSI Terima kasih atas penyertaan dan rido Tuhan Yang Mahaesa, sehingga Jurnal Generasi Kampus Volume 6 nomor 1, April tahun 2013 dapat terbit sesuai dengan harapan yang diinginkan. Jurnal Generasi Kampus adalah sebuah media ilmiah yang menyuguhkan artikel hasil penelitian dan artikel nonhasil penelitian (kajian teori) yang menjelaskan berbagai fenomena bidang pendidikan maupun bidang lainnya. Pada kesempatan yang baik ini disampaikan terima kasih kepada para penulis, ketua penyunting, penyunting pelaksana, dan para penyunting ahli yang telah membantu penyusunan artikel jurnal ilmiah ini. Jurnal edisi ini akan ditampilkan beberapa artikel yang berjudul : (1) Sinerginitas berbasis multikulturalisme dalam perspektif manajemen organisasi global; (2) Implementasi strategi pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dalam meningkatkan hasil belajar mata kuliah rangkaian listrik 2 mahasiswa JPTE Unimed; (3) Membangun ide dan gagasan ilmiah bernilai jual; (4) Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru smp negeri di Kecamatan Medan Kota; (5) Pendanaan pensiun dengan metode benefit prorate constant dollar (studi kasus pada PT. Wooil Indonesia); (6) Senam hamil untuk mengurangi nyeri punggung selama hamil; (7) Hubungan antara kadar haemoglobin dengan tingkat vo2max atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara; (8) Perbedaan burnout antara tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert pada perawat di ruangan critical care; (9) Perbedaan pengaruh latihan medicine ball twist toss dengan latihan medicine ball scoop toss terhadap peningkatan power otot lengan dan kemampuan hit dalam permainan hoki pada atlet putra unimed hoki club (UHC); (10) Karakteristik dan teknik bernyanyi lagu kategori negro spiritual pada kelompok paduan suara; (11) Transformasi arsitektur tradisional rumah adat batak toba di toba samosir. Kiranya Jurnal Generasi Kampus edisi ini bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan yang kita harapkan.
Medan, April 2013 Penanggungjawab Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UNIMED,
Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd. NIP. 19570515 198403 1 004
i
ISSN 1978-869X MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS (CAMPUS GENERATION) V VOLUME VOLUME 6, NOMOR 1, APRIL 2013
Daftar Isi
Biner Ambarita
Paningkat Siburian dan Jongga Manullang
Wanapri Pangaribuan Sukarman Purba
Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang Syamsul Gultom Fajar Apollo Sinaga
Togi Fitri Afriani Ambarita
Irwansyah Siregar
Lamhot Basani Sihombing
Aron Samosir
Sinerginitas Berbasis Multikulturalisme Dalam Perspektif Manajemen Organisasi Global Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Rangkaian Listrik 2 Mahasiswa JPTE Unimed Membangun Ide Dan Gagasan Ilmiah Bernilai Jual Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri Di Kecamatan Medan Kota Pendanaan Pensiun dengan Metode Benefit Prorate Constant Dollar (Studi Kasus pada PT. Wooil Indonesia) Senam Hamil untuk Mengurangi Nyeri Punggung Selama Hamil Hubungan Antara Kadar Haemoglobin dengan Tingkat Vo2max Atlet Pplm Provinsi Sumatera Utara Perbedaan Burnout Antara Tipe Kepribadian Introvert dan Tipe Kepribadian Ekstrovert Pada Perawat di Ruangan Critical Care Perbedaan Pengaruh Latihan Medicine Ball Twist Toss dengan Latihan Medicine Ball Scoop Toss Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan dan Kemampuan Hit dalam Permainan Hoki Pada Atlet Putra Unimed Hoki Club (UHC) Karakteristik dan Teknik Bernyanyi Lagu Kategori Negro Spiritual pada Kelompok Paduan Suara Transformasi Arsitektur Tradisional Rumah Adat Batak Toba di Toba Samosir
ii
1-12
13-27
28-38 39-56
57-78 79-88 89-99
100-114
115-128
129-143
144-162
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK 2 MAHASISWA JPTE UNIMED Paningkat Siburian dan Jongga Manullang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perbedaan hasil belajar Rangkaian Listrik 2 mahamahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mahamahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester V T.P. 2012/2013 JPTE Unimed. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan taraf signifikansi = 0,05 Temuan penelitian menunjukkan: Terdapat perbedaan hasil belajar Rangkaian Listrik II antara mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT (SP NHT) dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori (SPekspositori), th sebesar 4,95 dan tt sebesar 1,99 untuk taraf signifikansi α = 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan didapat th (4,95) > tt (1,99). Kata Kunci: Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT, ekspositori, dan hasil belajar Rangkaian Listrik 2. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Jurusan Elektro
(JPTE),
Pendidikan Teknik Fakultas
elektro melalui pengkajian keilmuan
Teknik
dan penelitian; (3) mengaplikasikan
Unimed adalah Lembaga pendidikan
keahlian teknik elektro dan keahlian
tinggi yang bertujuan untuk: (1)
pendidikan teknik elektro dalam
menghasilkan tenaga pendidik bidang teknik elektro yang profesional; (2) menghasilkan pengembangan
konsep-konsep pendidikan
teknik
pengabdian kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
(4)
memposisikan
program studi sebagai pusat informasi
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
13
yang berkaitan dengan pendidikan
Berbagai
upaya
teknik elektro; dan (5) menjadi
dilakukan
dinamisator
perkuliahan Rangkaian Listrik 2 agar
dalam
pengembangan
dalam
telah
penyelenggaraan
pendidikan teknik elektro dengan
mahasiswa
melakukan
yang baik terhadap materi kuliahnya.
lembaga
kerjasama pendidikan
dengan
lainnya
dan
memiliki
Pemberian
diktat
penguasaan
mata
kuliah
dunia usaha/industri. Untuk mencapai
Rangkaian Listrik 2, tugas di rumah
tujuan tersebut, dilakukan kegiatan
menyelesaikan soal Rangkaian Listrik
pendidikan
2 setiap minggu
dan
pengajaran,
setelah selesai
penelitian, dan pengabdian kepada
kegiatan tatap muka terjadwal, dan
masyarakat.
pemberian motivasi belajar adalah
Melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran dapat berkembang potensi mahasiswa, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
sebagian
mulia,
sehat,
berilmu,
usaha
yang
telah
dilakukan agar mahasiswa memiliki penguasaan yang baik terhadap materi perkuliahan tersebut.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
dari
Namun kenyataannya, nilai rata-rata
asli
yang
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
mahasiswa
warga negara yang demokratis serta
Rangkaian Listrik 2 pada tahun
bertanggung
akademik 2010/2011 dan 2011/2012
jawab.
Sehubungan
Perolehan
kuliah
adalah
perkuliahan Rangkaian Listrik 2 yang
tersebut berhubungan erat dengan
bertujuan
menjadikan
strategi pembelajaran yang digunakan
mahasiswa menguasai mata kuliah
oleh dosen karena berdasarkan hasil
dasar keahlian sebagai bekal tenaga
survey, kegiatan pembelajaran selama
pendidik profesional di bidang teknik
ini masih menggunakan kebiasaan
elektro.
lama yaitu di dalam penyampaian materi
C.
mata
dengan itu, JPTE menyelenggarakan
untuk
nilai
dalam
didapatkan
pembelajaran
nilai
dilaksanakan
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
14
secara
bertutur
(ceramah)
tanpa
menuntut keaktifan mahasiswa.
potensi setiap mahasiswa sebenarnya
Menyikapi masalah di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh
dosen
untuk
menggunakan
strategi pembelajaran yang membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
sehingga
mampu
memotivasi mahasiswa untuk belajar. Suparno seperti dikutip oleh Atmadi dan
Setyaningsih
(2000:
dikutip oleh Fajar (2004: 35) bahwa
berbeda.
Untuk
itu,
perlu
dikembangkan strategi pembelajaran yang mengakomodasikan perbedaan potensi dan sekaligus memberikan seluas-luasnya untuk secara aktif menumbuhkan kreatifitas siswa, agar kecerdasannya
berkembang secara
optimal dan proporsional.
186)
Strategi
pembelajaran
mengemukakan bahwa dosen dalam
kooperatif merupakan strategi belajar
proses belajar mengajar, harus lebih
dalam
memperhatikan apa yang disukai
memungkinkan mahasiswa
mahasiswa, apa yang tidak disukai
membantu
mahasiswa,
yang
konsep, memeriksa dan memperbaiki
mahasiswa
belajar
membantu dan
kelompok
kecil,
yang saling
dalam memahami suatu
yang
jawaban teman sebagai masukan serta
belajar.
kegiatan lain yang bertujuan untuk
Selain itu, strategi yang digunakan
mencapai hasil belajar yang optimal.
juga harus memaksimalkan potensi
Aktivitas pembelajaran kooperatif di
mahasiswa
samping menekankan pada kesadaran
menghambat mahasiswa
dengan memperhatikan
keunikan setiap mahasiswa baik gaya
mahasiswa
belajarnya, kecerdasan dominannya,
memecahkan masalah dan belajar
dan memperhitungkan faktor-faktor
mengaplikasikan
lain yang mampu menunjang proses
konsep, keterampilan kepada teman
belajar
ruang
lain yang membutuhkan mahasiswa
perkuliahan. Sejalan dengan yang
akan merasa senang menyumbangkan
dikemukakan
pengetahuannya
mengajar
di
Wasliman
seperti
belajar
berpikir,
pengetahuan,
kepada
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
15
teman/anggota
lain
dalam
fakta
dan informasi
dasar yang
kelompoknya. Oleh karena itu belajar
berfungsi untuk mengatur interaksi
kooperatif
para
adalah
saling
antar
mahasiswa
pembelajaran kooperatif tipe ini juga
yang berkemampuan rendah, sedang
dapat digunakan dalam semua mata
dan mahasiswa yang berkemampuan
pelajaran dan tingkatan usia anak
tinggi (Suherman, 2003: 262).
didik.
menguntungkan
Strategi kooperatif
pembelajaran
terdiri
dari
mahasiswa.
Strategi
Dalam menerapkan strategi
berbagai
kooperatif tipe NHT ini mahasiswa
macam, salah satu di antaranya adalah
ditempatkan sebagai pusat dari proses
strategi pembelajaran kooperatif tipe
pembelajaran,
Numbered Heads Together (NHT).
menjadi obyek pendidikan melainkan
Menurut
seperti
sebagai subyek pendidikan. Selain
dikutip oleh Ibrahim (2000: 28)
faktor–faktor dari dosen, faktor yang
Numbered Heads Together (NHT)
berasal dari dalam diri mahasiswa
merupakan
juga
Spencer
Kagan
suatu
pembelajaran
tipe
strategi
kooperatif
yang
mahasiswa
berpengaruh
dalam
tidak
proses
pembelajaran.
merupakan struktur sederhana dan terdiri
atas
empat
tahap
yang
digunakan untuk mereview faktaRumusan Masalah Berdasarkan
pendahuluan
dbelajarkan
dengan
strategi
yang telah dikemukakan sebelumnya
pembelajaran kooperatif tipe NHT
maka
dengan mahasiswa yang dibelajarkan
sebagai
dapat
dirumuskan masalah
berikut:
apakah
terdapat
perbedaan hasil belajar Rangkaian Listrik
2
mahasiswa
dengan
strategi
pembelajaran
ekspositori?
yang
Tujuan Penelitian Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
16
Penelitian ini bertujuan untuk
pembelajaran kooperatif tipe NHT
mengetahui: perbedaan hasil belajar
dengan mahasiswa yang dibelajarkan
Rangkaian Listrik 2 mahasiswa yang
dengan
dibelajarkan
ekspositori.
dengan
strategi
strategi
pembelajaran
Hakikat Hasil Belajar Rangkaian Listrik 2 Belajar adalah suatu proses usaha
yang
dilakukan
seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku
yang
keseluruhan,
dan
diperkuat
oleh
lingkungan yang bersifat permanen sebagai akibat dari latihan-latihan.
secara
Hasil
belajar
didefinisikan
sebagai
hasil
oleh Romiszwoski (1981: 63) sebagai
sendiri
dalam
output (keluaran) dari suatu sistem
lingkungannya
pemrosesan input (masukan). Input
pengalamannya interaksi
baru
dipengaruhi
dengan
(Slameto 2003: 2). Dalam bahasa
dapat
yang lebih sederhana Fajar (2004: 10)
sedangkan
output
berupa
mendefinisikan belajar sebagai suatu
performance
(kinerja).
Kinerja
proses
memberi
perubahan
dalam
diri
berupa
berbagai
petunjuk
informasi
bahwa
proses
seseorang yang ditampakkan dalam
belajar telah terjadi. Romiszwoski
bentuk
dan
mengkategorikan hasil belajar dalam
seperti
dua macam yaitu keterampilan dan
peningkatan pengetahuan, kecakapan,
pengetahuan. Hasil belajar merupakan
daya pikir, sikap, kebiasaan, dan lain-
hasil dari suatu interaksi tindak
lain.
belajar dan tindak mengajar (Dimyati,
peningkatan
kuantitas
tingkah
kualitas laku
Berdasarkan pendapat ahli di
2006: 3).
atas dapat disimpulkan pengertian belajar
sebagai
suatu
proses
Perubahan yang terjadi dalam proses
belajar
perubahan tingkah laku baik secara
pengalaman
kualitas
dilakukan
maupun
kuantitas
yang
atau dengan
adalah praktek sengaja
berkat yang dan
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
16
disadari dengan kata lain bukan karena
kebetulan.
Dalam
diri
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
mahasiswa terjadi perubahan seperti
belajar
penambahan pengetahuan, sikap, dan
merupakan perubahan tingkah laku
keterampilan.
itu
yang dimiliki mahasiswa baik secara
pada
kualitas maupun kuantitas setelah
mahasiswa
Di juga
samping diarahkan
tercapainya perubahan tersebut. Rangkaian
mengalami
Listrik
2
merupakan salah satu mata kuliah harus dikuasai oleh mahasiswa JPTE Unimed yang meliputi beberapa sub kompetensi
dasar
Rangkaian
yaitu:
(1) komponen pasif rangkaian listrik, (2) sumber tegangan listrik, dan (3) Hukum Dasar Listrik.
proses
Listrik
2
pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu dengan berbagai rentang situasi berdasarkan tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diperoleh mahasiswa melalui proses pembelajaran dapat diketahui melalui test yang disusun sesuai dengan materi mata kuliah yang diberikan.
Hakikat Strategi Pembelajaran Strategi berhubungan menyampaikan
pembelajaran
mencapai tujuan pembelajaran yang
dengan
cara
dikembangkan dari metode dan teknik
pesan
dalam
yang akan membantu mahasiswa
pembelajaran. Strategi pembelajaran
mencapai
meliputi sifat, ruang lingkup, dan
(Gerlach & Ely 1980: 174).
rangkaian kejadian yang mengandung pengalaman
belajar.
Strategi
pembelajaran harus memperhitungkan tujuan
pembelajaran
yang
telah
ditetapkan dan mempertimbangkan karakteristik
mahasiswa.
Strategi
pembelajaran adalah rencana untuk
tujuan
pembelajarannya
Untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran,
diperlukan
strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Dick, W
&
Carey,
mengemukakan
L
(2005:
bahwa
37)
strategi
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
18
pembelajaran merupakan komponen-
alur isi pelajaran serta interaksi antara
komponen umum dari suatu set bahan
dosen dan mahasiswa.
pembelajaran dan prosedur-prosedur yang
akan
digunakan
untuk
menghasilkan hasil belajar tertentu pada
mahasiswa.
Prawiradilaga
(2008: 37) mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai upaya yang dilakukan
oleh
menentukan
perancang
teknik
dalam
penyampaian
pesan, penentuan metode dan media,
Dari disimpulkan
uraian bahwa
di
atas, strategi
pembelajaran adalah perpaduan dari urutan kegiatan, metode, media dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran
sehingga
tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Arends
(1997:
228)
Dengan adanya keterlibatan
mengemukakan bahwa NHT adalah
total semua mahasiswa tentunya akan
salah satu jenis strategi pembelajaran
berdampak positif terhadap motivasi
struktural, setiap anggota kelompok
belajar mahasiswa. Mahasiswa akan
diberi
untuk
berusaha memahami konsep-konsep
mata
ataupun memecahkan permasalahan
kuliah. Lebih lanjut Arends (1997:
yang disajikan oleh dosen seperti
326) mengemukakan bahwa NHT
yang diungkapkan oleh Ibrahim, dkk
adalah suatu strategi pembelajaran
(2000: 7) ) bahwa dengan belajar
yang
untuk
kooperatif akan memperbaiki prestasi
lebih
mahasiswa atau tugas-tugas akademik
banyak kepada mahasiswa dalam
penting lainnya serta akan memberi
menelaah materi yang tercakup dalam
keuntungan baik pada mahasiswa
suatu mata kuliah dan mengecek
kelompok bawah maupun kelompok
pemahaman mereka terhadap isi mata
atas
kuliah tersebut.
menyelesaikan tugas-tugas akademis.
nomor
mempelajari
(label)
suatu
materi
dikembangkan
memberikan
kesempatan
yang
bekerja
bersama
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
19
Menurut Arends (1997: 16)
mengubah
komposisi
kelompok
strategi pembelajaran kooperatif tipe
sehingga mahasiswa yang memiliki
NHT dilaksanakan dengan langkah-
nomor sama membentuk kelompok
langkah
baru.
sebagai
berikut:
(1)
mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok
dan
mahasiswa
masing-masing dalam
setiap
kelompoknya mendapatkan nomor urut, (2) dosen memberikan tugas dan masing-masing
kelompok
mengerjakan
permasalahan,
(3)
kelompok memutuskan jawaban yang dianggap
paling
benar
dan
memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini, (4) dosen menyebutkan salah satu nomor dan mahasiswa yang bernomor tersebut melaporkan hasil kerja kelompok dan (5) jika memungkinkan, dosen dapat
Berdasarkan uraian di atas dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu pendekatan yang dikembangkan
untuk
memberikan
kesempatan lebih banyak kepada mahasiswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
isi
pelajaran
tersebut.
Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki beberapa tahapan antara
lain
yaitu
mengajukan
penomoran,
pertanyaan,
berfikir
bersama dan menjawab.
Strategi Pembelajaran Ekspositori Strategi
pembelajaran
ekspositori menurut Sanjaya (2009:
menguasai materi mata kuliah secara optimal.
179) adalah strategi pembelajaran yang
menekankan
pada
proses
penyampaian materi secara verbal dari
seorang
sekelompok maksud
agar
dosen
kepada
mahasiswa
dengan
mahasiswa
dapat
Strategi ekspositori dengan
sering
kurangnya
pembelajaran, secara
pembelajaran dihubungkan latihan
menggunakan
monoton,
dalam buku
kekakuan,
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
20
penekanan
pada
berdasarkan
fakta
pembelajaran dan
hafalan,
yaitu: (1) persiapan (preparation), (2) penyajian
(presentation),
(3)
menggunakan metode ceramah, dan
menghubungkan
lain-lain.
menyimpulkan (generalization), (5)
Manson
dan
Williams
menjelaskan seperti yang dikutip oleh Jarolimek &
mahasiswa secara umum diajukan sebagai
antitesis
strategi
pembelajaran ekspositori di mana pembelajar
menjadi
penerima
pengetahuan. Strategi pembelajaran ekpositori lebih cocok digunakan untuk mentransfer pengetahuan. Strategi
(4)
penerapan (application).
Foster (1976: 95),
pembelajaran yang berbasis pada
(correlation),
Strategi
pembelajaran
ekspositori akan lebih efektif jika: (1) guru akan menyampaikan bahanbahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa (overview). Oleh sebab itu materi yang disampaikan adalah materimateri dasar seperti konsep-konsep tertentu, prosedur atau rangkaian
pembelajaran
aktivitas, dan lain sebagainya, (2)
ekspositori merupakan bentuk dari
guru
pendekatan
yang
mempunyai gaya model intelektual
berorientasi kepada dosen (teacher
tertentu, (3) bahan pelajaran yang
oriented). dosen memegang peran
akan
yang sangat dominan. Fokus utama
dipresentasikan,
strategi
pelajaran hasil penelitian berupa data-
pembelajaran
ini
adalah
kemampuan
menginginkan
diajarkan
siswa
cocok
untuk
misalnya
materi
akademik (academic achievement)
data
mahasiswa.
membangkitkan keingintahuan siswa
Metode
pembelajaran
khusus,
agar
(4)
ingin
dengan kuliah merupakan bentuk
tentang topik tertentu, (5)
strategi pembelajaran ekspositori.
menginginkan
Sanjaya
(2008:
185)
megemukakan ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori,
guru untuk
mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur
tertentu
untuk
kegiatan
praktik, (6) seluruh siswa memiliki
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
21
tingkat kesulitan yang sama sehingga
Berdasarkan uraian di atas
guru perlu menjelaskan untuk seluruh
dapat disimpulkan bahwa strategi
siswa, (7) guru akan mengajar pada
pembelajaran
sekelompok siswa
yang rata-rata
strategi pembelajaran yang secara
memiliki kemampuan rendah (low
umum kegiatan belajarnya didominasi
achieving students), (8) lingkungan
dan cenderung berpusat pada guru,
tidak
untuk
siswa hanya menunggu dan menerima
menggunakan strategi yang berpusat
materi dari guru dan tidak dituntut
pada siswa, (9) guru tidak memiliki
aktif
waktu
mendukung
yang
menggunakan
cukup
untuk
pendekatan
yang
ekspositori
dalam
adalah
pembelajaran.
berpusat pada siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan
belajar Rangkaian Listrik 2 sebagai
metode eksperimen dengan rancangan
variabel
quasi
tersebut selanjutnya akan ditinjau
eksperimen.
Strategi
terikat.
penelitian
Variabel-variabel
pembelajaran kooperatif tipe NHT
dalam
dengan
dan strategi pembelajaran ekspositori
ditunjukkan dalam Tabel 1.
disain
sebagai variabel bebas dan hasil Tabel 1. Desain Eksperimen Kelas
Pre-test
Perlakuan
Post-test
Eksperimen
T1
X1
T2
Kontrol
T1
X2
T2
Keterangan Tabel 1: X1 : Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT X2 : Strategi pembelajaran ekspositori Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
22
T1 : Pre-tes T2 : Pos-tes HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Rangkaian Listrik
dibandingkan
NHT
lebih
tinggi
dengan
mahasiswa
dengan
strategi
dibandingkan yang
diajar
pembelajaran
ekspositori, dimana nilai rata-rata hasil belajar Rangkaian Listrik 2 mahasiswa
yang
diajar
dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini berindikasi bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dalam meningkatkan pemahaman
mahasiswa
tentang
Rangkaian Listrik 2 dibandingkan dengan
strategi
pembelajaran
ekspositori. Hasil ini menunjukkan bahwa untuk mengajarkan materi pelajaran Rangkaian Listrik 2 lebih baik
menggunakan
strategi
pembelajaran kooperatif tipe NHT
strategi
ekspositori.
2 mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe
dengan
Arends
(1997:
326)
mengemukakan bahwa NHT adalah suatu strategi pembelajaran yang dikembangkan
untuk
memberikan
kesempatan lebih banyak kepada mahasiswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
isi
pelajaran
tersebut.
Dengan adanya keterlibatan total semua
mahasiswa
tentunya
akan
berdampak positif terhadap motivasi belajar mahasiswa. Mahasiswa akan berusaha memahami konsep-konsep ataupun memecahkan permasalahan yang disajikan oleh dosen seperti yang diungkapkan oleh Ibrahim, dkk (2000: 7) bahwa dengan belajar kooperatif akan memperbaiki prestasi mahasiswa atau tugas-tugas akademik penting lainnya serta akan memberi keuntungan baik pada mahasiswa kelompok bawah maupun kelompok
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
23
atas
yang
bekerja
bersama
menyelesaikan tugas-tugas akademis. Strategi
pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan strategi pembelajaran ekspositori memiliki
mahasiswa yang lebih pandai atau didasarkan kesepakatan kelompok. Tetapi semua mahasiswa mempunyai kesempatan
untuk
mewakili
kelompok, tanpa dibeda-bedakan.
perbedaan dalam hal mempengaruhi
Dalam strategi pembelajaran
proses belajar mahasiswa ditinjau dari
kooperatif
pendekatan
yang
dan
memberikan kesempatan yang seluas-
prosedur
pembelajaran
yang
luasnya kepada mahasiswa untuk
Perbedaaan yang paling
mengembangkan kualitasnya dalam
dilakukan. mendasar
digunakan
antara
tipe
NHT,
dosen
strategi
pemecahan masalah bersama teman
pembelajaran kooperatif tipe NHT
sekelompoknya, mereka dapat saling
dengan
bertukar
strategi
pembelajaran
pikiran,
saling
mengisi
ekspositori terletak pada orientasi dan
kekurangan yang ada dan saling
proses
berbagi ilmu yang mereka dapat.
pembelajarannya.
Strategi
pembelajaran kooperatif tipe NHT
Dalam
menekankan
kooperatif
adanya
kerjasama
strategi tipe
pembelajaran NHT,
semua
mahasiswa dalam kelompok. Strategi
mahasiswa dituntut aktif memberikan
pembelajaran
pemikirannya
ini
mahasiswa
lebih
menelaah
materi.
anggota
melibatkan banyak
dalam
Masing-masing
kelompok
memiliki
kesempatan
yang
sama
mewakili
kelompok
sehingga
masing-masing
mereka
bersama-sama
memperoleh penyelesaian akhir dari permasalahan yang mereka hadapi
untuk
dalam
mata
melalui
Listrik
2.
pelajaran Rangkaian Dengan
strategi
pemanggilan label anggota kelompok
pembelajaran kooperatif tipe NHT,
secara acak. Artinya wakil kelompok
mahasiswa dituntut aktif sehingga
yang menyampaikan hasil diskusi
tidak ada lagi yang mengantuk,
kelompok tidak hanya terfokus pada
merasa bosan ataupun mengganggu
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
24
temannya. Mahasiswa dilatih untuk
adalah penguasaan materi pelajaran
dapat bertanggung jawab di dalam
itu sendiri. Artinya, setelah proses
kelompoknya
pembelajaran
karena
menyampaikan akan
dipilih
mereka
kesimpulan salah
secara
akhir
seorang
diharapkan
berakhir dapat
mahasiswa
memahaminya
dari
dengan benar dengan cara dapat
mewakili
mengungkapkan kembali materi yang
masing-masing.
telah diuraikan. Strategi pembelajaran
kesempatan
ekspositori merupakan bentuk dari
acak
kelompoknya Dengan
dalam
luasnya
diberikan kepada mahasiswa untuk
pendekatan
mengembangkan
dirinya,
berorientasi kepada dosen. Strategi
maka dengan strategi pembelajaran
pembelajaran ekspositori merupakan
kooperatif tipe NHT ini akan mampu
pembelajaran
meningkatkan
kegiatannya
potensi
hasil
belajar
mahasiswa. strategi
ekpositori
adalah
dilakukan oleh dosen dengan cara menyampaikan
materi
pelajaran
secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utamanya karena itu
sering
diidentikan
dengan
ceramah, biasanya materi pelajaran yang
yang terpusat
yang
seluruh pada
dosen
(teacher centered). Mahasiswa lebih
Karakteristik pembelajaran
pembelajaran
disampaikan
adalah
materi
pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut mahasiswa untuk berpikir ulang, tujuan utama pembelajaran
banyak
pasif
diberdayakan.
dan Komunikasi
kurang yang
terjadi lebih banyak bersifat satu arah. Dalam ekspositori, diberikan
strategi
pembelajaran
mahasiswa
kurang
kesempatan
untuk
mengembangkan
potensi
dirinya
sehingga mahasiswa hanya dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan petunjuk
yang
diajarkan
dosen.
Pembelajaran yang terjadi didominasi oleh dosen sehingga dosen lebih banyak melakukan ceramah. Setelah pembelajaran selesai dosen biasanya memberikan latihan atau tugas untuk
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
25
dikerjakan
di
rumah.
Mahasiswa
berhubungan dengan mata kuliah
memperoleh sejumlah pengetahuan
Rangkaian
yang diterima dari dosen, sedang
pembelajaran
mahasiswa sendiri tidak berusaha
merupakan
untuk menyelesaikan masalah yang
belajar.
Listrik
2.
Dalam
ekspositori satu-satunya
dosen sumber
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
seperti
diuraiakan,
yang
telah
penelitian
ini
menyimpulkan bahwa : 1.
Skor
rata-rata
diajar
pembelajaran
strategi
hasil
belajar
dengan
strategi
kooperatif
tipe
NHT sebesar 15,75 dan skor rata-rata mahasiswa yang diajar
pembelajaran
ekspositori sebesar 12,03. 2.
Terdapat perbedaan hasil belajar Rangkaian
Rangkaian Listrik 2 mahasiswa yang
dengan
Listrik
2
antara
mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT (SPNHT) dibandingkan dengan
strategi
ekspositori
pembelajaran
(SPekspositori)
pada
taraf kepercayaan α = 0,5.
Saran 1. Para dosen mata kuliah Rangkaian Listrik
2.
disarankan
menggunakan
untuk strategi
belajar
Rangkaian
Listrik
2
menjadi lebih tinggi. 2. Untuk kesempurnaan penelitian
pembelajaran kooperatif tipe NHT
ini,
sebagai
disarankan
untuk
strategi
pembelajaran
memperbanyak jumlah populasi
dalam
pembelajaran
dan
alternatif Rangkaian
Listrik
2.
sampel
Strategi
menambah
pembelajaran kooperatif tipe NHT
penelitian.
penelitian, waktu
serta
pelaksanaan
telah mampu meningkatkan hasil
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
26
DAFTAR PUSTAKA Arends, Richards. I. 1997. Clasroom Intruction and Management. New York: Mc. Graw-Hill Companies. Inc
Ibrahim, Muslimin. Dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Atmadi, A dan Y. Setyaningsih. 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki Millenium Ketiga. Yogyakarta: Kanisius
Romizwoski, A.J. 1981. Instructional Design System, Decision Making in Course Planning and Curriculum Design. London: Kogan
Dick, W & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instrustional. New York: Longman Dimyati dan Mudjono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Fajar, Arnie. 2004. Portofolio dalam pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Gerlach, Vernon S & Ely, Donald P. 1980. Teaching & Media, A Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall Jarolimek, John & Foster, Clifford D. 1976. Teaching and Learning in the Elementary School. London: Macmillan
Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran. Kencana
Strategi Jakarta:
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Slameto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Suherman, Erman. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Komtemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
27