KATA PENGANTAR
Peranan Manajemen Konstruksi dalam Industri Konstruksi adalah layanan yang sangat baik yang disediakan untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi. Peranan Manajemen Konstruksi pada tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi: Agency Construction Management (ACM), Extended Service Construction Manajement (ESCM), Owner Construction Management (OCM), dan Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM). Manajemen Konstruksi memiliki beberapa fungsi sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan, mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan, memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai yang dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baik untuk menganalisis performa dilapangan. Saat ini yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana meningkatkan upaya agar sektor jasa konstruksi dapat berperan lebih besar dalam meningkatkan ekonomi Indonesia. Untuk dapat meningkatkan nilai tambah tersebut maka perlu dilakukan efisiensi disegala sektor kegiatan proyek, dengan jalan meningkatkan kemampuan dan penguasaan terhadap teknologi, manajemen konstruksi, dan informasi. Penguasaan teknologi maupun manajemen bukanlah satu-satunya faktor yang sangat menentukan kualitas manajemen kontraktor Indonesia, masih banyak faktor yang lain seperti etos kerja, kebijaksanaan pemerintah, iklim usaha dan faktor sosial budaya lainnya. Construction Management Association of America (CMAA) menyatakan bahwa ada tujuh kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen harga, manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan, dan praktik profesional. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan meningkatkan perannya dalam memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM). Pada sisi lain peran pemerintah juga sangat penting. Aturan dan pembangunan sarana dan prasarana, termasuk SDM pemerintah sendiri juga harus mendukung iklim wirausaha di negeri ini. Sumber daya manusia di sektor usaha kecil dan menengah (UKM) perlu ditingkatkan. Apalagi dalam waktu dekat akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Hal itu, hasil kesepakatan Pertemuan Puncak ASEAN ke-12 pada Januari 2007. Pimpinan Negara-negara ASEAN sepakat untuk mentranformasikan kawasan Asia Tenggara menjadi sebuah kawasan yang stabil, sejahtera dan kompetitif, didukung oleh pembangunan ekonomi yang seimbang, mengurangi v
angka kemiskinan dan kesenjangan sosio-ekonomi diantara negara-negara anggotanya. Peningkatan SDM mutlak, karena semua pelaku usaha menghadapi persaingan global. Di samping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dan kecil, hinga menghasilkan produk 100 persen Indonesia dengan bersaing secara sehat di era globalisasi. Oleh karena itu, maka Program Diploma Teknik Sipil FTSP ITS melaksanakan Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah yang merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Seminar ini diharapkan tercipta sinergi antara pengusaha besar dan kecil, serta sesame intelektual. Berdasarkan dari deskripsi pemikiran tersebut di atas, maka perlu dilakukan kajian intensif tentang masa depan perekonomian Indonesia dalam peran manajemen pada lingkungan jasa konstruksi dalam menyongsong Era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Achmad Suraji (Kalitbang. Lembaga Prngembangan Jasa konstruksi Nasional (LPJKN)), Bapak Prof. Dr. Ir. Tri Yogi Yuwono, DEA. (Rektor ITS), Bapak Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo M, MS. (Dekan FTSP ITS), Bapak Ir. M. Sigit Darmawan, M. EngSc., Ph.D. (Kaprodi Diploma Teknik Sipil ITS), Bapak Dr. Ridho Bayuaji, ST., MT. (Sek Prodi Diploma Teknik Sipil ITS), dan Bapak Wahyu P. KUSWANDA PT. TEKNINDO GEOSISTEM UNGGUL, PT. HUTAMA KARYA (Persero), PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk., PT. WIKA BETON, PT. MARGA HARJAYA INFRASTRUKTUR, PT. PAKUWON DARMA, CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT, yang telah mesponsori kegiatan ini, serta semua pihak yang telah mendukung acara ini. Semoga dengan adanya pelaksanaan Seminar Nasional ini, kita dapat memberikan masukan pemecahan permasalahan yang dihadapi khususnya dalam bidang teknik sipil.
Surabaya, Juni 2014 Panitia
vi
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
DAFTAR ISI VOLUME II
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i SUSUNAN PANITIA………………………………………………………………iii KATA PENGANTAR……………………………...………………………..…..… v DAFTAR ISI…………………………………………………………………….….vii MAKALAH PEMBICARA MEMPERKUAT DAYA SAING INDUSTRI KONSTRUKSI NASIONAL UNTUK MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 Akhmad Suraji……………………………………………………………..….. 1 A. MANAJEMEN DAN REKAYASA SUMBER DAYA AIR A.5 ANALISA MULTI KRITERIA UNTUK MENENTUKAN DAERAH KERENTANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO DI KABUPATEN LAMONGAN Mitha Asyita R., Muhammad Taufik, dan Bangun M. S………..........A-37 A.11 APLIKASI PENGINDERAAN JAUH UNTUK ANALISA PERUBAHAN POLA ALIRAN DAN DAERAH GENANGAN DI PESISIR SURABAYA-SIDOARJO Regina Verra Santiara Y.P, Bangun Muljo Sukojo, dan Erma Suryani……………………………………….………….....A-83 A.12 ANALISA KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN TSS (TOTAL SUSPENDED SEDIMENT) TERHADAP KUALITAS PERAIRAN DI MUARA KALI PORONG Septi Melinda Pristiyawati dan Bangun Muljo Sukojo ……………....A-93 B. MANAJEMEN DAN REKAYASA TRANSPORTASI B.15 PROBABILITAS PENGGUNA MOBIL PRIBADI BERALIH KE TREM SURABAYA (SUROTRAM) Adhi Muhtadi dan Sapto Budi Wasono…………………..............…B-153 B.22 EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM MENUJU PRASARANA PENDIDIKAN DENGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Siti Zukriyah dan Teguh Hariyanto ……………………...….….….. B-189 C. MANAJEMEN DAN REKAYASA STRUKTUR vii
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
C.1
C.2
C.7
C.8
C.9
C.11
C.14
C.15
C.16
C.17
STUDI PERBANDINGAN NILAI KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTIS BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR MERAPI DAN PASIR LUMAJANG Eka Susanti ………………………………………………………..…... C-1 EVALUASI RETAK BETON BERTULANG ABUTMENT JEMBATAN Nur Achmad Husin dan M. Sigit Darmawan……………..…….….….. C-7 ANALISA RETAK PADA BETON BERTULANG AKIBAT KOROSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN DURABILITY A REVIEW Wahyuniarsih Sutrisno………..............................................................C-15 SISTEM SAMBUNGAN HUBUNGAN BALOK-KOLOM PRECAST MENGGUNAKAN LEMBARAN GFRP Rudy Djamaluddin, Abd. Madjid Akkas, Rita Irmawati, dan Harmonis Rante..............................................................................C-23 ANALISIS PENGURANGAN TIE-BEAM SEBAGAI OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK TERMINAL BANDARA SEPINGGAN BALIKPAPAN Agus Sugianto, Andi Marini Indriani, dan Gunaedy Utomo................ C-31 BUCKLING ANALYSIS OF FGM SANDWICH STRUCTURES UNDER THERMAL LOADING M. Bourada, R. Bachir Bouiadjra, A.Fahsi, S. Benyoucef, A.Tounsi, and E. Adda Bedia............................................................... C-41 KEKUATAN TAHANAN LATERAL SAMBUNGAN GESER KOMPOSIT BAMBU LAMINASI-BETON DENGAN VARIASI JENIS DAN DIAMETER ALAT SAMBUNG (DOWEL) Nor Intang Setyo H., Iman Satyarno, Djoko Sulistyo, dan T.A. Prayitno……………………………………………………..C-65 KUAT TARIK BAMBU PETUNG LAMINASI DENGAN MEMPERHITUNGKAN JUMLAH DAN POSISI NODIA Nor Intang Setyo H., Iman Satyarno, Djoko Sulistyo, dan T.A. Prayitno..................................................................................C-73 KUAT TUMPU BAMBU LAMINASI HALF HOLE DAN FULL HOLE I GL Bagus Eratodi, A.Triwiyono, dan A. Awaludin……………...… C-81 ANALYSIS AND STUDY OF MECHANICAL BEHAVIOUR OF HEIGHT ORDER REFINED THEORY BASED ON NEUTRAL SURFACE POSITION FOR BENDING FUNCTIONALLY GRADED PLATES BOURADA Mohamed, MIMOUNI Chahinez, ADDA BEDIA Wafaa, viii
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
TOUNSI Abdelouahed, BACHIR BOUIADJRA Mohamed, FAHSI Bouazza, and ADDA BEDIA El abbas.............................….. C-91 C.18 KESETARAAN KUAT TEKAN BATU BATA (NON PRESS) ASAL BANGSAL MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO TERHADAP KUAT TEKAN SPESI CAMPURAN SEMEN, KAPUR DAN PASIR UNTUK PASANGAN BATA Sukobar dan Ridho bayuaji ………………………………...…..…...C-103 C.19 BAK AIR BAWAH TANAH DENGAN BETON PRACETAK Fitri Nugraheni dan Setya Winarno…………….………………..….C-111 D. MANAJEMEN DAN REKAYASA GEOTEKNIK D.1 MATRAS LEBAH BERBAHAN POLIMER SEBAGAI PERKUATAN TANAH LUNAK UNTUK MENGATASI KELONGSORAN PADA PELAKSANAAN REKLAMASI JALAN Helmy Darjanto, Sri Wiwoho Mudjanarko, Adi Prawito, dan Adhi Muhtadi....................................................................................D-1 D.2 STUDI EKSPERIMENTAL KUAT GESER TANAH DI SEKITAR BATAS PLASTIS Budijanto Widjaja dan Ronny Santoso …………………….…..……. D-11 D.3 ANALISIS TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN ALGORITMA JING LI, BUDIMAN DAN LEMIGAS PADA CITRA TERRA ASTER DI PERAIRAN SELAT MADURA Ulfatul Bidayah dan Bangun Muljo Sukojo………………………..…D-17 D.4 ANALISA KONSENTRASI MUATAN PADATAN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 7 ETM+ DAN LANDSAT 8 Hias Chasanah Putri, Bangun Muljo Sukojo, dan Hepi Hapsari ……..D-27 D.6 KAJIAN NILAI INDEKS VEGETASI PADA LAHAN PERTANIAN KERING Sastika Zahra Afriarini, Muhammad Taufik, dan Hepi Hapsari Handayani ……………………………..………..... D-35 D.7 STUDI PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KAPUR TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK TANAH LEMPUNG LUNAK Mohammad Muntaha............................................................................ D-41 D.8 MONITORING PERGERAKAN TANAH DI SEKITAR SEMBURAN LUMPUR SIDOARJO MENGGUNAKAN DATA SATELIT Wisnu Pribadi dan Teguh Heryanto…………………………………..D-47 D.9 STUDI KASUS PERKUATAN LERENG DENGAN PENURUNAN MUKA AIR TANAH ix
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
Andi Marini, Gunaedy Utomo, dan Agus Sugianto ………………….D-53 D.10 IDENTIFIKASI TUTUPAN LAHAN PESISIR UTARA KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH Alifah Noraini, M. Taufik, dan Hepi Hapsari H ………………….…. D-59 D.11 PEMETAAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK KAMPUS ITS SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Wahyu Hari Suhantiyono………………………………………..…....D-65 D.12 KORELASI ANTARA GRADASI MATERIAL DENGAN PARAMETRE FISIS-MEKANIS TANAH TIMBUNAN JALAN TOL (EST- WEST ALGERIA) Dr. M. Bourada, A Fahsi, R. Bachir Bouiadjra, M. Bachir Bouiadjra, A.Tounsi, dan E. Adda Bedia………………… D-73 D.14 PENGGUNAAN CAMPURAN KAPUR Ca(OH)2 DAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN STABILISASI PADA TANAH GAMBUT BERSERAT Marines Febriani……………………………………………………... D-85 D.15 KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR TANAH LEMPUNG PADALARANG YANG DISTABILISASI DENGAN VERMIKULIT DAN SEMEN Dewi Amalia dan Hendry………………………………..…………... D-91 E. MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI E.1 KONTRIBUSI PILE CAP TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PADA PROYEK APARTEMEN PURI MAS SURABAYA Suwarno, Djoko Untung, dan Nouval Mohammad Rizky…………….. E-1 E.2 FAKTOR KRITIS PENENTU KEBERHASILAN KOLABORASI DESAIN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DI KABUPATEN SIDOARJO Mohammad Saiful Hakiki …………………………………...……….E-15 E.3 IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS RISIKO PROSES SERTIFIKASI DAN REGISTRASI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI Arif Wicaksono Affandi dan Andreas F.V Roy…………………..…. E-23 E.4 ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK MATERIAL BETON READY-MIX PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG STAR SQUARE DI MANADO Nixon Mantiri, Chris Hombokau, dan Donny Taju………...………... E-37 E.5 ALOKASI RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN JALAN DENGAN SISTEM PERFORMANCE BASED CONTRACT Siti Nurfarida dan I Putu Artama Wiguna.……………….………..….E-53 x
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
E.6
PREFERENSI RESPON RISIKO PADA PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA (KPS) INFRASTRUKTUR BANDAR UDARA DI INDONESIA Rusdi Usman Latief, Saleh Pallu, Sakti Adi Adjisasmita, dan Sumarni Hamid …………………………………….………….... E-65 E.8 ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN EDUCITY RESIDENCE PAKUWON CITY SURABAYA Feri Harianto, Eka Susanti, dan M. Zidni Sabarudin ………………... E-73 E.9 TANTANGAN DAN POTENSI JASA KONSTRUKSI INDONESIA MENYONGSONG ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 Imam Prayogo dan Bambang Sumardiono………………………...….E-79 E.10 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DI MALUKU TENGAH Susan Sundari dan Tri joko Wahyu Adi…………………………...… E-91 F. MANAJEMEN RESIKO BENCANA F.1 ANALISA RISIKO CNG STORAGE ONSHORE DENGAN MENGGUNAKAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) Tony B Musriyadi dan Tri Joko Wahyu Adi…………..……………….F-1 F.2 ANALISA RISIKO PADA MODIFIKASI FASILITAS FPU (FLOATING PRODUCTION UNIT) DAN PEMBANGUNAN JARINGAN PIPA BAWAH LAUT Ignatius Sudarsono, Eko Wahyu Utomo, Fauzia Mulyawati, dan Aris Rismawan W …………………..……………………...…… F-11 F.3 MANAJEMEN RESIKO BENCANA DI RUANG TERBATAS MENGGUNAKAN METODE FPE, STUDI KASUS PT. HOLCIM INDONESIA Tbk – TUBAN PROJECT Sandy Yudha Guntara ……………………………………………….. F-23 G. MATERIAL BAHAN BANGUNAN DAN KONSTRUKSI G.1 PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN VIA-TOP PADA CAMPURAN SPLIT MASTIK ASPAL UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA BLEEDING Endang Kasiati dan Sulchan Arifin......................................................... G-1 G.2 KELEBIHAN BATU PECAH JAWA DARI BATU PECAH MADURA SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BETON Moch. Hazin Mukti dan Taurina Jemmy Irwanto .................................. G-7 G.3 PEMAKAIAN FLY-ASH SEBAGAI CEMENTITIOUS xi
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
G.4
G.6 G.7
PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN STEAM CURING Erwin Rommel dan Yunan Rusdianto ……………………….……… G-13 PENGGUNAAN SIRTU MALANGO SEBAGAI BAHAN LAPIS PONDASI BAWAH DITINJAU DARI SPESIFIKASI UMUM 2007 DAN 2010 Fadly Achmad dan Nospiati Sunardi……………..........................….. G-21 PAVING GEOPOLIMER DARI COAL ASH LIMBAH PABRIK Yulia Putri Wijaya, Januarti Jaya Ekaputri, dan Triwulan ……..….... G-33 EFEK SUBTITUSI LIMBAH PADAT INDUSTRI PUPUK PADA BETON PORUS SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF PENGGANTI BATU BATA Ridho Bayuaji……………………………………………...…….…... G-43
H. MANAJEMEN TATA RUANG DAN WILAYAH KOTA H.1 ANALISA PENENTUAN LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SPASIAL Cherie Bhekti Pribadi dan Teguh Hariyanto…………………………... H-1 H.2 KAJIAN INFRASTRUKTUR VITAL BAGI KELANGSUNGAN KEGIATAN PEREKONOMIAN DI SURABAYA METROPOLITAN AREA Prananda Navitas ……………………………………………..…..…. H-11 H.3 STUDI EKSPLORASI PENGELOLAAN DAN DAYA LAYAN TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA DI KAWASAN PASAR CIROYOM DAN PASAR ANDIR KOTA BANDUNG Rose Fatmadewi…………………………………………………..…..H-19 H.4 PEMODELAN MATEMATIKA ANTARA DATA KEPENDUDUKAN DENGAN KERAPATAN BANGUNAN MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD Hanindita Primadani, Bangun Muljo Sukojo, dan Yuwono…………. H-33 H.5 KAJIAN FAKTOR-FAKTOR DESAIN KOMPONEN FASADE YANG PALING MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN PADA REAL ESTATE PERUMAHAN DI KOTA PROBOLINGGO Fenny Musfiana Amaliyah, Purwanita Setijanti, dan Murni Rachmawati …………………………………………...….H-39 H.6 KONTEKS LOKAL NEIGHBORHOOD UNIT DALAM PERENCANAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN Nurul Lestari, Muhammad Faqih, dan Happy Santosa…………...…..H-49 H.7 KAJIAN DAMPAK REKLAMASI TERHADAP PERMUKIMAN NELAYAN TRADISIONAL xii
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
H.8
Novesty Noor Azizu, Muhammad Faqih, dan Ispurwono S……...…..H-59 PENGGUNAAN METODE SEGMENTASI OBYEK DAN PROBABILITAS HOUGH TRANSFORM PADA PROSES EKSTRAKSI OBYEK BANGUNAN Dewi Nur Indah Sari, Teguh Hariyanto, dan Agung Budi Cahyono ……………………….………………...…H.69
I. MANAJEMEN DAN REKAYASA LINGKUNGAN I.1 PERANAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LINGKUNGAN PADA PERMUKIMAN KUMUH DI SURABAYA Kusumastuti………………………………………………….….….......I-1 I.2 PERANCANGAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. PALMA ASIA LESTARI MANDIRI Muhammad Busyairi, Edhi Sarwono, dan Rani Sulistiani ……..…...…I-7 I.4 ANALISA INDEKS VEGETASI UNTUK EKOSISTEM MANGROVE DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 Tyas Eka Kusumaningrum ………………………………………….… I.13 I.8 KAJIAN POLA PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKABUMI Idi Namara ………………………………………………………...…...I.37 I.9 PURIFIKASI BIOGAS (CO2, H2S) DENGAN ABSORBEN (NaOH, CaO) Mufidatul Islamiyah, Totok Soehartanto, dan Ridho Hantoro ...…..….. I.43 I.10 ANALISIS POTENSI DAN KELAYAKAN PENGEMBANGAN EKO-MINAWISATA SECARA TERPADU DAN BERKELANJUTAN PADA KAWASAN KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI SINJAI TIMUR, SULAWESI SELATAN Ema Umilia, Dian Saptarini, Cahyono AB, Widiyastuti, Ilmiah, dan Asbar…………………………………………………..….. I.49
xiii
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
xiv
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
PREFERENSI RESPON RISIKO PADA PENGEMBANGAN KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA (KPS) INFRASTRUKTUR BANDAR UDARA DI INDONESIA Rusdi Usman Latief, Saleh Pallu, Sakti Adi Adjisasmita, dan Sumarni Hamid Program Doktor Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar E-mail:
[email protected] Abstrak Belum maksimalnya ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu penyebab kurangnya daya saing dan terhambatnya proses percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Keterbatasan pendanaan yang dapat disediakan oleh Pemerintah dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur secara umum dan khususnya dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur bandar udara, mendorong diperkenalkannya pelaksanaan proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public–Private Partnership (PPP), dimana dalam KPS risiko proyek (project risk) di transfer/di bagi (share) antara Pemerintah (Public) dan Swasta (Private). Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan kajian risiko pada pengembangan infrastruktur bandar udara di Indonesia dengan konsep Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public–Private Partnership (PPP). Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder pada beberapa bandar udara di Indonesia, melalui survei lapangan dan interview dengan melibatkan beberapa kedinasan (public and private). Peralatan analisis yang digunakan adalah Probability Impact Matrix. Dari hasil penelitian ini akan dapat dilihat preferensi respon risiko dari kedua pihak (public and private), preferensi ini didapatkan juga melalui survei kuisioner dari variabel risiko yang telah diidentifikasi sebelumnya. Adapun respon risiko adalah bagian dari proses manajemen risiko (identifikasi, analisis, respon risiko). Respon risiko dapat berupa: Retention, Avoidance, Reduction, Transfer, sedangkan alokasi risiko adalah: Pemerintah, Swasta, dan kerjasama-nya (Share). Kata kunci: manajemen risiko, preferensi respon risiko, dan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS).
1.
Pendahuluan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) adalah sebuah bentuk institusional dari kerjasama pemerintah dan swasta yang berdasar pada sasaran awal mereka, bekerja terhadap sebuah target bersama, yang mana kedua pihak tersebut menerima risiko investasi yang berdasar pada kesepakatan awal dari pembagian pendapatan dan biaya (Nijkamp 2002). Manajemen Proyek Konstruksi
Selain itu, KPS juga difenisikan sebagai kerjasama yang cukup lama antara aktor pemerintah dan swasta dimana pihak pihak tersebut mengembangkan produk bersama dan atau pelayanan yang didalamnya ada risiko, biaya dan keuntungan yang dapat dibagi. Hal ini didasarkan pada nilai tambah bersama (Kijn & Teisman 2003).
E - 65
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
Pemerintah memilih KPS dalam penyediaan infrastruktur untuk memberikan layanan publik yang lebih baik dan memanfaatkan nilai uang (value for money) melalui pembagian risiko, pengelolaan yang sinergi, mendorong inovasi, pemanfaatan dan pengelolaan aset yang efisien selama umur rencananya. Dalam perjalanannya KPS mengutamakan optimasi desain fokus pada spesifikasi output, dan proses desain lebih diorientasikan pada kinerja operasional. Optimalisasi dan transfer risiko yang tepat, sehingga biaya proyek dapat ditekan (bunga pinjaman, premi asuransi rendah) pembiayaan oleh swasta dalam penyediaan infrastruktur akan mengurangi beban pemerintah dalam jangka pendek, sehingga dana pemerintah dapat digunakan untuk membiayai kepentingan lainnya, seperti penanggulangan kemiskinan. 2. Manajemen Risiko PPP dalam Infrastruktur Bandara Udara Manajemen risiko merupakan proses formal dimana faktor risiko akan di identifikasi, dianalisa, dan ditangani secara sistematis agar kerugian dapat diperkecil (Djojosudarsono, 2003). Langkah-langkah manajemen risiko adalah sebagai berikut (PMBOK, 2013): 1. Perencanaan Manajemen Resiko 2. Identifikasi Resiko 3. Melakukan Analisa Qualitatif 4. Melakukan Analisa Quantitatif 5. Merencanakan Respon Resiko 6. Mengontrol Resiko Salah satu kunci sukses dari suatu proyek PPP adalah bagaimana menganalisa suatu respon resiko dan mitigasi yang tepat. Respon risiko merupakan tinda-
Manajemen Proyek Konstruksi
kan yang dilakukan dalam menangani risiko tertentu. Setelah semua risiko yang relevan ditaksir, manajemen menentukan bagaimana mereka akan merespon resiko-resiko tersebut, tujuannya adalah untuk mengurangi likelihood dan atau dampak dari risiko terhadap pencapaian tujuan organisasi.`Pihak Pemerintah ataupun Badan Usaha Swasta harus mempersiapkan mitigasi risiko dengan baik karena keduanya merupakan tanggung jawab masing-masing risiko proyek. Proyek-proyek PPP di Indonesia dapat memanfaatkan segala bentuk kerjasama pemerintah dan swasta. Pemilihan bentuk kerjasama untuk proyek tertentu dilakukan berdasarkan hasil Own Operate (BOO), Build Own Transfer (BOT), Operate and Maintain, Lease Develop Operate (LDO). Tidak ada batasan tentang cara pelaksanaan PPP dalam suatu proyek di Indonesia, meskipun dengan syarat cara yang dipakai Tersebut harus dapat menfasilitasi pengalihan risiko-risiko tertentu kepada pihak yang dinilai paling baik dalam proses pengelolaannya. pengelolaan risiko yang jelas diperlukan untuk mencapai kesuksesan dari proyek PPP. Dalam mempertimbangkan respon risiko dari proyek PPP,manajemen perlu menaksir pengaruh pada likelihood dan dampak risiko,menganalisis biaya vs manfaat, memilih respon risiko yang dapat menurunkan risiko residual sampai pada toleransi risiko yang dikehendaki. 3. Konsep Respon Risiko Respon risiko adalah tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi. Risiko-risiko
E - 66
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
penting yang sudah diketahui perlu ditindak lanjuti dengan respon yang dilakukan oleh kontraktor dalam menangani risiko tersebut. Metode yang dipakai dalam menangani risiko (Flanagan, 2003): 1) Memikul risiko (Risk retention) Merupakan bentuk penanganan risiko yang mana akan ditahan atau diambil sendiri oleh suatu pihak. Biasanya cara ini dilakukan apabila risiko yang dihadapi tidak mendatangkan kerugian yang terlalu besar atau kemungkinan terjadinya kerugian itu kecil, atau biaya yang dikeluarkan untuk menanggulangi risiko tersebut tidak terlalu besar dibandingkan dengan manfaat yang akan diperoleh. 2) Menghindari risiko (Risk avoidance). Identik dengan dihentikan (terminated) pada klasifikasi sebelumnya. 3) Mengurangi risiko (Risk reduction) Yaitu tindakan untuk mengurangi risiko yang kemungkinan akan terjadi dengan cara: a. Pendidikan dan pelatihan bagi para tenaga kerja dalam menghadapi risiko, b. Perlindungan terhadap kemungkinan kehilangan, c. Perlindungan terhadap orang dan property. 4) Mengalihkan risiko (Risk transfer). Pengalihan ini dilakukan untuk memindahkan risiko kepada pihak lain. 4. Studi Pendahuluan Identifikasi risiko dapat dilihat pada Tabel 1. Identifikasi risiko dilakukan melalui studi literatur penelitian KPS bandar udara sebelumnya. Setelah melakukan identifikasi risiko, dilakukan
Manajemen Proyek Konstruksi
pengalokasian risiko yang ada pada unsur pemerintah, swasta dan risiko yang di sharing dan selanjutnya dilkaukan pengumpulan data dengan cara pengiriman kuesioner. Pengolahan data kuesioner dan data obyektif guna mendapatkan skema yang tepat dalam pengambilan keputusan KPS bandar udara di Indonesia. 5. Survey Kuesioer Sebuah survei kuesioner dilakukan tahun 2014 diantara organisasi-organisasi di sektor pemerintah dan swasta. 48 kuesioner yang dibagikan, terdapat 20 kuesioner yang telah mendapat respon diantaranya 13 dari sektor pemerintah dan 7 dari sektor swasta. Profil dari responden dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. 6. Hasil Penelitian Paper ini merupakan tahap kedua dari disertasi “Model Risiko Public Private Partnership (PPP) Infrastruktur Bandar Udara Indonesia”. Berdasarkan hasil analisis data dari kuesioner secara keseluruhan, risiko retensi dianggap sebagai paling populer (50%) diikuti dengan pengurangan (21%) lalu pencegahan risiko (21%), dan yang terakhir adalah pengalihan risiko (8%). Hasil survei dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 3 menunjukkan ranking variabel risiko dari preferensi sektor swasta, pemerintah, dan gabungan. Pembebasan lahan menduduki posisi pertama untuk sektor swasta dan sektor gabungan. Sementara desain dan sisi udara dan terminal menduduki posisi pertama untuk sektor pemerintah.
E - 67
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
Tabel 1. Identifikasi risiko KPS Bandara udara No
VictorCraig (2012)
Variabel Risiko
Biju Varkkey & G Raghuram (2011)
Panduan Investor KPS (2010)
1
Pembebasan Lahan
2
Desain dan sisi udara dan terminal
3 4
Lokasi dan kapasitas pengembangan Perubahan dalam maskapai penerbangan
5
Persaingan bandar udara
6
Aliansi penerbangan
7
Perkiraan biaya modal
8
Budaya dan komposisi konsosioneri
9
Pengaruh Institusi
10
Efek TOR untuk Privatisasi
11
Tata kelola perusahaan
12
Hubungan dengan pemerintah pusat
13
Kesinambungan kepemimpinan politik
14
Aktivisme politik lokal
15
Permintaan
16
Harga
17
Eskalasi harga
18
Kepegawaian
19
Serikat buruh
20
Kordinasi dengan agen pemerintah
21
Klasifikasi dan perizinan
22
Pembagian Pendapatan
23
Risiko politik dan risiko negara
Tabel 2. Profil Responden (N=20) Profil Responden
(%)
Profil Responden
(%)
Pendidikan
Jenis Sektor pemerintah
65
S1
35
Sektor swasta
35
S2
60
Diploma
5
Pengalaman Kerja
Posisi
Kurang dari 5 tahun
25
Direktur Utama
10
Antara 5-10 tahun
15
Kepala Divisi
20
Antara 11-20 tahun
35
Manajer Senior
55
Lebih dari 20 tahun
25
Penasehat Proyek Bandara
10
Admin Senior
5
Manajemen Proyek Konstruksi
E - 68
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
Gambar 1. Distribusi survei responden secara keseluruhan untuk proyek konstruksi KPS di Indonesia
Ranking inilah yang nantinya digunakan pada Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan preferensi respon risiko yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu preferensi sektor pemerintah, swasta, dan gabungan. Preferensi dipilih berdasarkan tingkat risiko yang paling tinggi yang ada pada masing-masing sektor. Adapun untuk respon risiko dibagi menjadi empat yaitu memikul, menghindari, mengurangi, dan mengalihkan. Pengisian respon risiko didasarkan pada banyaknya responden yang memilih keempat respon risiko berdasarkan empat tingkat risiko tertinggi. Nilai risiko pada tabel 5 berasal dari paper tahap 1 yang telah dibuat sebelumnya. Tabel 5 menunjukkan ranking
dari faktor risiko gabungan. Pembebasan lahan menduduki posisi pertama dengan total nilai risiko 18.20 sedang untuk preferensi respon risiko memikul (retention) di posisi 1 sebesar 75%, menghindari (avoidance) di posisi 2 sebesar 15%, mengalihkan (transfer) dan mengurangi (reduction) di posisi 3 sebesar 5%. Lokasi dan kapasitas pengembangan menduduki posisi kedua dengan total nilai mean 15.50 sedang untuk preferensi respon risiko memikul (retention) di posisi 1 sebesar 65%, mengalihkan (transfer) di posisi 2 sebesar 25%, menghindari (avoidance) dan mengurangi (reduction) masing-masing di posisi 3 sebesar 5%.
Tabel 3. Ranking variabel risiko preferensi sektor swasta, pemerintah, dan gabungan Ranking 1 2 3 4
Swasta Pembebasan Lahan (1)
Pemerintah Desain dan sisi udara dan terminal (2)
Perkiraan biaya modal (7)
Pembebasan Lahan (1)
Lokasi dan kapasitas pengembangan (3)
Lokasi dan kapasitas pengembangan (3) Risiko Enclave / Sipil Militer (24)
Permintaan (15)
Manajemen Proyek Konstruksi
Gabungan Pembebasan Lahan (1) Lokasi dan kapasitas pengembangan (3) Desain dan sisi udara dan terminal (2) Perkiraan biaya modal (7)
E - 69
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
Desain dan sisi udara dan terminal menduduki posisi ketigadengan total nilai risiko 14.80 sedang untuk preferensi respon risiko memikul (retention) di posisi 1 sebesar 70%,
mengurangi (reduction) di posisi 2 sebesar 15%, mengalihkan (transfer) di posisi 3 sebesar 10%, dan menghindari (avoidance) di posisi 4 sebesar 5%.
Tabel 4. Preferensi respon risiko pada proyek konstruksi KPS di Indonesia Preferensi Sektor Pemerintah
Respon Risiko Memikul Menghindari Mengurangi Mengalihkan
1st 10 2 1 0
2nd 9 2 2 0
3rd 9 1 1 2
Preferensi Gabungan (Pemerintah + Swasta)
Preferensi Sektor Swasta 4th 7 5 1 0
1st 4 0 1 2
2nd 5 1 0 1
3rd 3 1 0 3
4th 0 4 2 1
1st 15 3 1 1
2nd 13 1 1 5
3rd 14 1 3 2
4th 12 3 6 0
Tabel 5. Survei respon risiko responden pada proyek KPS di Indonesia No
Faktor resiko
1 2 3
Pembebasan Lahan Desain dan sisi udara dan terminal Lokasi dan kapasitas pengembangan Perubahan dalam maskapai penerbangan Persaingan bandar udara Aliansi penerbangan Perkiraan biaya modal Budaya dan komposisi konsosioneri Pengaruh Institusi Efek TOR untuk Privatisasi Tata kelola perusahaan Hubungan dengan pemerintah pusat Kesinambungan kepemimpinan politik Aktivisme politik lokal Permintaan Harga Eskalasi harga Kepegawaian Serikat buruh Kordinasi dengan agen pemerintah Klasifikasi dan perizinan Pembagian Pendapatan Risiko politik dan risiko negara Risiko Enclave/Sipil Militer
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nilai Risiko 18.20 14.80 15.50
Rank
Preferensi Respon Risiko (%, rank) Menghindari Mengurangi Mengalihkan 15% 2 5% 3 5% 3 5% 4 15% 2 10% 3 5% 3 5% 3 25% 2
13.55 8.55 10.20 14.10 9.70 10.25 10.40 11.75 11.40
5 21 16 4 17 15 14 8 10
30% 55% 55% 60% 35% 20% 25% 30% 50%
2 1 1 1 1 2 2 2 1
15% 30% 20% 10% 15% 20% 10% 40% 40%
3 2 2 3 3 2 3 1 2
50% 15% 20% 30% 25% 55% 65% 20% 10%
1 3 2 2 2 1 1 3 3
5% 0% 5% 0% 25% 5% 0% 10% 0%
4 4 3 4 2 3 4 4 4
11.75 9.65 11.05 10.55 11.15 7.95 8.75 8.50 8.35 8.95 12.45 13.05
9 18 15 13 11 24 20 22 23 19 7 6
30% 20% 60% 60% 55% 65% 50% 75% 60% 85% 35% 40%
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50% 60% 25% 10% 5% 0% 10% 20% 10% 5% 35% 40%
1 1 2 3 4 4 3 2 3 2 2 2
20% 10% 15% 30% 25% 15% 20% 0% 20% 5% 10% 15%
3 3 3 2 2 3 2 4 2 2 4 3
0% 10% 0% 0% 15% 20% 20% 5% 10% 5% 20% 5%
4 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 4
Daftar Pustaka Djojosoedarso, Soeisno, (2003). Prinsip-prinsip Manajemen Resiko Asuransi. Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta Anonymous. (2013). A guide to the
Manajemen Proyek Konstruksi
1 3 2
Memikul 75% 1 70% 1 65% 1
Project Management Body of Knowledge (PMBOK), Project Management Institute, Fifth Edition. Flanagan, Roger and George Norman. E - 70
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
Risk Management and Construction. Blackwell Publishers, August 1993 Pemerintah Republik Indonesia, (2010), KPS dan Panduan Bagi Investor untuk Investasi, Bappenas. Jakarta. Craig, Victor, (2010). Transportation Research Board, 2012, Risk and Due Diligence in Airport Privatization. Air Transport. Malaysia. Biju Varkey. (2011), Public Private Partnership in Airport Development, Oxford University Press. New Delhi. Kenneth Curie, (2011), Privatization and Public Private Partnership Models at Airports Around the World. Aeronivest. Brazil. Greert Dewul and Mirjam BultSpiering, (2006). Strategic Issues in Public Private Partnership An International Perspective. Black Well Publishing. US. Asian Development Bank, 2000, Airport and Air Traffic Control, ADB. Philipines. Risk Treatment Preferences for PPP/PFI Construction Projects in the UK. Azar, Adel dkk., (2013). Assessing and understanding the key risks in a PPP power station projects. Journal Advances in Management & Applied Economics vol.3 no.1. Pena, Andre franco. November 2011, Pub;ic private Partenership In The Airport Sector structured Guidelines For PPP Implementation, Portugal.
Manajemen Proyek Konstruksi
E - 71
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752
Halaman ini sengaja dikosongkan
Manajemen Proyek Konstruksi
E - 72