SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KATA PENGANTAR Panduan ini disusun sebagai alat bantu bagi peserta guna memudahkan peserta dalam mengikuti secara aktif Seminar Nasional Kelautan XII Universitas Hang Tuah Surabaya, dengan tema “Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumberdaya Laut dan Pesisir” Panduan ini berisi susunan acara, susunan kepanitiaan, pembagian komisi dan abstrak setiap peserta seminar. Selain itu, peserta seminar yang tidak mempresentasikan karyanya dapat mengikuti topik-popik persidangan yang jadwal dan judulnya telah tersusun di dalam buku pandun ini. Hal-hal lain yang kemungkinan terlewatkan dari buku panduan ini, dapat segera dikonfirmasikan kepada panitia penyelenggara. Kepada semua pihak yang telah membantu disampaikan terima kasih, kepada peserta seminar diucapkan selamat datang di kampus laut biru Universitas Hang Tuah dan selamat melaksanakan seminar.
Surabaya, 20 Juli 2017 Panitia
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
I. SUSUNAN PANITIA Susunan Panitia Penyelenggara Seminar Pelindung
:
Dr. Ir. Sudirman, S.IP., S.E., M.A.P.
Penasihat
:
Dr. Dian Mulawarmanti, drg., M.Kes. Hadi Soesilo, dr., Sp.M. Ir. Sudyantoro Hadi, M.Si. (Han)
Penanggung Jawab :
Dr. Viv Djanat Prasita, M.App.Sc.
Ketua
:
Ir. Didik Hardianto, M.T.
Wakil Ketua
:
Dr. Ir. Ninis Trisyani, M.P.
Kesekretariatan
:
Urip Prayogi, S.T., M.T. Ir. Aniek Sulestiani, M.Kes. Theresia Widihartanti, S.Pd., M.Pd. M. Riyadi, S.T., M.T. Nor Sa’adah, S.Kel., M.Kel. Rony Wijaya, S.T.
Bendahara
:
Arif Winarno, S.T., M.T. Mahmiah, S.Si., M.Si.
Acara
:
Dr. Ir. Nuhman, M.Kes. Nur Yanu Nugroho, S.T., M.T. Nurul Rosana, S.Pi., M.T. Ali Munazid, S.T., M.T. Intan Baroroh, S.T., M.T.
Protokoler
:
Dedy Kristiawan, S.T., M.M.
Makalah
:
M. Taufiqurrohman, ST., MT. Dwisetiono, S.T., M.MT. Ir. Hari Subagio, M.Si. Supriyatno Widagdo, S.T., M.Si. Dr. Bagiyo Suwasono, S.T., M.T.
Seksi-Seksi
Sponsorsip, Pameran & Poster :
Dr. Ir. Akhmad Basuki Widodo, M.Sc. Ali Azhar, S.T., M.T. Dr. Nirmalasari Idha Wijaya, S.Pi., M.Si.
Publikasi
:
Suryadhi, S.T., M.T. Joko Subur, S.T., M.T. Erik Sugianto, S.T., M.T.
Konsumsi
:
Iradiratu Diah P.K., S.T., M.T. Sekar Widyaningsih, S.Kel., M.Kel. Wiwik Muharlina Shinta Dhewi Siswahyuni, S.E
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
Perlengkapan dan : Dokumentasi
Tri Agung Kristiyono, S.T., M.T. Hadi Suyanto, S.T. Suhartono, S.Kom. Wawan Nugroho, S.Sn. Ali Imron
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
II. SUSUNAN ACARA Seminar Nasional Kelautan XII diselenggarakan pada hari Kamis, tanggal 20 Juli 2017 mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 16.00 WIB di Gedung Graha Samudra Ganesha Universitas Hang Tuah Surabaya di Jl. Arif Rahman Hakim No 150 Surabaya 60111. SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII SURABAYA, 20 JULI 2017 WAKTU
ACARA
PELAKSANA
RUANG
07.30 – 08.30
Pendaftaran ulang
OC
GSG
08.30 – 09.00
Pembukaan ▪ Lagu Indonesia Raya ▪ Laporan Ketua Panitia ▪ Sambutan Rektor dan Pembukaan ▪ Doa
SC dan OC
GSG
09.00 – 09.50
Pembicara Utama ▪ Kepala Staf TNI Angkatan Laut ▪ Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan
MC
GSG
09.50 – 10.30
Rehat Kopi
OC
GSG
10.30 – 11.20
Pemakalah Utama ▪ Bupati Banyuwangi – Jatim ▪ Kepala LPPM UHT
Moderator Dr. Nirmalasari Idha Wijaya, S.Pi.,M.Pi.
GSG
11.20 – 11.30
Penandatanganan MOU
OC
11.30 – 13.00
ISHOMA
OC
13.00 – 15.20
Sidang Komisi A B C1 C2 C3 D1 D2
: Sosekbud, Hukum dan Kelembagaan (13) : Teknologi Kelautan (15) : Teknik (16) : Teknik (16) Teknik (16) : Perikanan (19) : Perikanan (19)
GSG, Masjid
Nirmala Idha W.
4201
Supriyatno Widagdo Nur Yanu Nugroho Suryadhi Dwi Setiono Nurul Rosana Hari Subagio
4203 4204 4205 ? 4206 4207
15.20 – 15.30
Rehat Kopi
OC
-
15.30 – 16.00
Sidang Komisi (Lanjutan)
Moderator
-
16.00 – 16.15
Penutup (Pembagian Sertifikat)
OC
Pembawa Acara:
Deasy Ariffiani, S.IP., M.Si.
R. Rapat
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
. Hj. Ninis Trisyani, M.P.
III. SAMBUTAN
SAMBUTAN KETUA PANITIA SEMINAR NASIONAL KELAUTAN KE XII
Assalamua'laikum Wr. Wb. Yang terhormat Kepala Staf Angkatan Laut, Bapak Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P. Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bapak Ir. Zulficar Mochtar, M.Sc.
Yang saya hormati: Para Pejabat di lingkungan TNI Angkatan Laut Bupati Banyuwangi Bapak Drs. Abdullah Aswar Anas, M.Si. Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur Anggota Pembina Bidang Umum Yayasan Nala Ketua Pengurus dan Ketua Pengawas Yayasan Nala Rektor Universitas Hang Tuah Para Undangan dan Para Peserta Seminar.
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, telah melimpahkan karunia Nya sehingga kita dapat hadir dan berpartisipasi dalam acara Seminar Nasional Kelautan Ke XII dengan tema: “Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir”. Tema ini kami rumuskan untuk membantu peningkatan daya saing Indonesia dalam kancah persaingan global. Oleh karena itu, kita sebagai akademisi dan peneliti perlu mengangkat tema yang terkait permasalahan tersebut pada seminar ini, serta diberikan peluang untuk
menyumbangkan ide, opini, dan penemuan mereka sehingga dapat menjadi inspirasi bagi pembangunan Indonesia yang seutuhnya Para hadirin dan peserta seminar yang berbahagia, Seminar ini, merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Hang Tuah setiap tanggal 12 Mei. Dalam seminar ini, Bapak Kepala Staf Angkatan Laut dan Bapak Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan berkenan menjadi pembicara kunci, yang akan memberikan ulasan terkait dengan Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir. Pembicara utama
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
adalah Bapak Bupati Banyuwangi yang telah sukses membangun kabupaten Banyuwangi dan Ibu Dr. Ir. Ninis Trisyani, M.P. seorang pakar di bidang perikanan dari Program Studi Perikanan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah Surabaya. Kegiatan seminar ini diikuti oleh: 1. Pemakalah 90 orang yang terdiri dari Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Perhubungan, Instansi yang terkait, akademisi, peneliti, praktisi dan mahasiswa. 2. Makalah yang akan dipresentasikan sebanyak 115 berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, DKI Jakarta, Bali, Sumsel, Sulsel, Kalbar, Kalsel, NTB, NTT, terdiri dari aspek perikanan dan kelautan, teknik, dan sosial ekonomi.
Para hadirin dan peserta seminar yang berbahagia, Tujuan dari kegiatan seminar ini adalah 1. Menyebarluaskan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan dari berbagai aspek. 2. Mendiskusikan hasil karya dan penelitian terkait dengan berbagai aspek pengelolaan sumber daya laut. 3. Mendiskusikan riset dan teknologi yang mendukung pengelolaan sumber daya laut. 4. Memberikan sumbang saran pemikiran dan rencana tindakan guna pencapaian sasaran pembangunan di bidang kelautan dan perikanan.
Para hadirin dan peserta seminar yang berbahagia, Hasil seminar-seminar kelautan UHT dibukukan dalam bentuk prosiding dan dikirimkan antara lain, kepada: 1. Perpustakaan Nasional Jakarta 2. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI 3. Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi 4. Balai Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan 5. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros 6. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Gondol, Bali. 7. Dan beberapa instansi terkait lainnya. Semoga prosiding tersebut dapat dimanfaatkan oleh para stakeholder kelautan, terutama pengambil kebijakan pembangunan kelautan. Demikian laporan ini, kami sebagai panitia seminar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan pemikiran, dana dan fasilitas sehingga terlaksananya acara seminar ini. Tidak lupa untuk rekan kerja, terutama panitia, saya ucapkan terimakasih atas kerja kerasnya. Mohon maaf atas segala kekurangan di dalam penyelenggaraan seminar ini. Wassalamua'laikum Wr Wb. Surabaya, 20 Juli 2017 Ketua Panitia,
ttd Ir. Didik Hardianto, M.T.
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS HANG TUAH PADA UPACARA SEMINAR NASIONAL KELAUTAN KE XII DALAM RANGKA DIES NATALIS UNIVERSITAS HANGTUAH KE 30 SURABAYA, 20 JULI 2017 Assalamualaikum Wr. Wb. Yang terhormat: Pembicara Utama Bapak Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.AP. Dan Bapak Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan Ir. Zulficar Muchtar, M.Sc. Pemakalah Utama Bapak Bupati Banyuwangi Drs. Abdullah Azwar Anas, M.Si. dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UHT Dr. Ir. Ninis Trisyani, M.P. Para peserta seminar dan para undangan yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rakhmat dan hidayahNya kita semua masih diberikan kesehatan, baik lahir maupun batin sehingga dapat hadir disini dalam rangka untu k mengikuti Seminar Nasionai Kelautan XII dengan tema: ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ”. Seminar ini merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Hang Tuah sebagai salah satu rangkaian acara memperingati Dies Natalis ke-30. Tema yang diangkat oleh Panitia kali ini sangat menarik karena tema tersebut terkait dengan cita-cita dan program Pemerintah Indonesia yang ingin mandiri dalam mengelola sumberdaya laut dan pesisir. Dalam mencapai cita-cita tersebut dibutuhkan suatu inovasiinovasi hasil penelitian dan teknologi-teknologi terkini dalam mengelola sumberdaya laut dan pesisirnya. Sebagai bagian dari masyarakat kelautan, kita harus mendukung cita-cita mulia dan program pemerintah tersebut melalui berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan kompetensi kita masing-masing. Para hadirin dan peserta seminar yang berbahagia, Inovasi-inovasi hasil penelitian dan teknologi seharusnya tidak hanya berhenti pada tataran pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semata, tetapi inovasi-inovasi tersebut harus berlanjut sampai pada tataran aplikatif sehingga bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Begitu juga dengan inovasi hasil penelitian dan teknologi dalam pengelolaan sumberdaya laut dan pesisir. Bila semua peneliti dapat mengaplikasikan hasil temuan dan teknologinya yang sangat inovatif, saya yakin cita-cita Bangsa dan Program Pemerintah untuk mandiri dalam mengelola sumberdaya laut dan pesisir akan cepat tercapai. Oleh karena itu, kami berharap suatu saat di seminar nasional kelautan UHT ini muncul suatu ide, metode, cara, model, teori atau hasil penelitian dan teknologi yang kreatif dan inovatif terkait dengan strategi nasional dalam mengelola sumberdaya laut dan pesisir.
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
Para hadirin dan peserta seminar yang berbahagia, Demikian juga di Universitas Hang Tuah, kami akan terus mendorong dan memotivasi para dosen untuk melaksanakan penelitian yang tidak hanya berorientasi pada ilmu untuk ilmu tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang saat ini tengah dikembangkan oleh Universitas Hang Tuah baik melalui Pusat-pusat Studi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat maupun Fakultas-Fakultas dalam bentuk implementasi hasil penelitian menjadi pengabdian pada masyarakat, khususnya masyarakat pesisir di Jawa Timur. Para hadirin dan peserta seminar yang berbahagia, Tidak lupa, saya mengucapkan selamat datang di Kampus Laut biru UHT, kepada para peserta undangan yang baru pertama kali tiba disini. Warna biru yang dominan menghiasi kampus ini pada dasarnya adalah refleksi dari semangat kampus ini untuk tetap menggelorakan pembangunan kelautan dan sekaligus menjadi bagian dari upaya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pembangunan kelautan. Kampus ini juga senantiasa bertekad untuk menjadi bagian barisan terdepan dalam upaya mempopulerkan pembangunan kelautan dan kemaritiman kepada masyarakat. Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat, akan dapat didukung peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kelautan dan kemaritiman. Para hadirin dan peserta seminar yang berbahagia, Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada peserta seminar, para undangan dan sponsor yang turut berpartisipasi dalam seminar kali ini. Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang turut mendukung penyelenggaraan seminar ini. Semoga seminar kali ini dapat memberikan manfaat bagi pembangunan Kelautan Nasional.
Surabaya, 20 Juli 2017 Rektor,
ttd Dr. Ir. Sudirman, S.IP., SE., M.AP.
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
IV. KOMISI KOMISI A RUANG MODERATOR No.
: : :
SOSEKBUD, HUKUM, KELEMBAGAAN DAN KESEHATAN F IV – 201 Dr. Nirmalasari Idha Wijaya, S.Pi., M.Pi
Nama
1.
Hindrajit, Budirianto, Deasy Arieffiani
2.
Muhammad Rafiy, Ernawati dan Surianti
3.
Suwarsih, Muhammad Yusuf.
4.
Wahyu Budi Setyawan
5.
Yosmaniar, Dewi Puspaningsih, Syarifah Nurdawati Yena Wineini Migang
6.
7.
8.
9.
Giftania Wardani Sudjarwo, Mahmiah, Afrida Wian M., Hera Insani C. Yuliati H. Sipahutar, Romauli J. Napitupulu, Ananda Triputra Wicaksono Budi Wardono, Siti Hajar Suryawati dan Mei Dwi Erlina
10.
Chomariyah
11.
Rini Nurahaju, Seger Handoyo, Andreas Budihardjo Rini Pramesti*1, Wilis Ari Setyati1, Muhammad Zainuddin2
12.
13
Rini Pramesti*1, Wilis Ari Setyati1, Muhammad Zainuddin2, Misbahus Surur2
Judul
Pukul
Industrialisasi Pengolahan Ikan Tangkap Skala Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Pantai Prigi Trenggalek Kinerja Keunggulan Bersaing Komoditas Minapolitan Kabupaten Konawe Selatan
13.00-13.10
Pengaruh Rehabilitasi Mangrove Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Kabupaten Tuban Potensi Bencana Geologi di Kawasan Delta Cimanuk, Kabupaten Indramayu Jawa Barat Karakteristik Kualitas Air Sungai Mahakan di Kalimantan Timur
13.20-13.30
STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK BALITA DI WILAYAH PESISIR AMPENAN KOTA MATARAM ANALISIS PROKSIMAT DAN OPTIMASI PEMBUATAN KITOSAN DARI LIMBAH KULIT DAN KEPALA UDANG Penaeus monodon
13.50-14.00
PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK GORENG BERULANG TERHADAP PERUBAHAN NILAI GIZI MUTU HEDONIK UDANG GORENG TEPUNG PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP MELALUI SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU (SKPT) KABUPATEN NATUNA PRINSIP EQUITABLE DALAM PENETAPAN MARITIME BOUNDARY DELIMITATION ANTARA INDONESIA DENGAN SINGAPURA PASCA PENGESAHAN PERJANJIAN PERBATASAN TAHUN 2016 KINERJA PELAUT DITINJAU DARI JABATAN YANG DIMILIKI
14.10-14.20
SENYAWA METABOLIT SEKUNDER RUMPUT LAUT COKLAT SARGASSUM sp. BERPOTENSI SEBAGAI ANTIBAKTERI ESCHERICIA COLI MULTI DRUG RESISTENT.
14.50-15.00
Uji Konsentrasi Minimum Fungiosidal (MFC) Candidat Albica MDR Senyawa Bioaktif Ekstrak Rumput Laut Coklat Sargassum Crassifolium dari Pulau Panjang Jepara.
15.00-15.10
13.10-13.20
13.30-13.40 13.40-13.50
14.00-14.10
14.20-14.30
14.30-14.40
14.40-14.50
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI B RUANG MODERATOR
: : :
TEKNOLOGI KELAUTAN DAN LINGKUNGAN F IV - 203 SUPRIYATNO WIDAGDO, S.T., M.Si.
No.
Nama
1.
Hasan Ikhwani, Suntoyo, Haryo D Armono, M. Zikra, M. Mustain, dan Sri Asmarani Ima Nurmalia Permatasari ,Viv Dj. Prasita Wahyu Budi Setyawan
2.
3.
9.
Yosmaniar, Dewi Puspaningsih, Syarifah Nurdawati Rizky Amaliya, Supriyatno Widagdo, Viv Djanat Prasita Mahmiah, Giftania Wardani Sudjarwo, Febby Andriyani Mahmiah, Giftania Wardani Sudjarwo, Mas’uliyatul Hukmiyah O.M Lia Trinanda, Septi Dwi N, Henny IndahA., Indira Afandi, Inggrid Ivana Siagian, Rina A.. Hamsiah
10.
Marita Ika Joesidawati
11.
Retno Amalia Hapsari, Nirmalasari Idha W, Gathot Winarso Riyana Ismi Anggraeni, Supriyatno Widagdo, Rahyono Mega Estianna Pratiwi , Giman , Supriyatno Widagdo Rizky Putri Romadhon, Mahmiah, Rahyono Emmy Woelansari, Mahmiah, Supriyatno Widagdo
4. 5.
6. 7.
8.
12.
13.
14. 15
Judul
Pukul
Analisis Potensi Sumberdaya Pulau Buru, Kabupaten Karimun, Propinsi Karimun dengan Menggunakan Analisa SWOT.
13.00-13.10
Perubahan Delta Di Muara Sungai Porong, Sidoarjo Pasca Pembuangan Lumpur Lapindo
13.10-13.20
Potensi Bencana Geologi di Kawasan Delta Cimanuk, Kabupaten Indramayu Jawa Barat Karakteristik Kualitas Air Sungai Mahakan di Kalimantan Timur
13.20-13.30
PERUBAHAN LUAS PESISIR DESA PERANCAK, BALI DITINJAU BERDASARKAN POLA REFRAKSI GELOMBANG SKRINING FITOKIMIA DAN ANALISIS GC-MS FRAKSI HEKSANA KULIT BATANG MANGROVE Rhizophora mucronata L. KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BATANG Rhizopora mucronata L.
13.40-13.50
13.30-13.40
13.50-14.00
14.00-14.10
SINTESIS BIOPLASTIK (Poly Lactid Acid) DARI BUAH MANGROVE Sonneratia caseolaris
14.10-14.20
KAJIAN PARAMETER LINGKUNGAN TERHADAP STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA DI PERAIRAN PESISIR LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN GEJALA INTRUSI AIR LAUT SEBAGAI SALAH SATU DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT (Studi Kasus Kabupaten Tuban) LUASAN DAN SEBARAN KONDISI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU
14.20-14.30
Hubungan Upwelling Dan Fluktuasi Tangkapan Ikan Cakalang Pada Musim Timur Di Perairan Tamperan, Pacitan DISTRIBUSI KADMIUM (Cd2+) SECARA HORIZONTAL DI PERAIRAN WONOREJO, SURABAYA AKUMULASI LOGAM BERAT Cr6+ PADA AIR DI PERAIRAN WONOREJO SURABAYA DISTRIBUSI FOSFAT, DAN OKSIGEN TERLARUT DI PERAIRAN PANTAI TIMUR SURABAYA
14.50-15.00
14.30-14.40
14.40-14.50
15.00-15.10
15.10-15.20 15.20-15.30
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI C1 RUANG MODERATOR No.
: : :
TEKNIK F IV – 204 NUR YANU NUGROHO S.T., M.T.
Nama
Judul
Pukul
1.
Khoirun Ni’am, Minto Basuki, I Putu Andhi Indira Kusuma
Analisis Peningkatan Pendapatan Perusahaan Pelayaran PT. XYZ Dengan Mengoptimalkan Waktu Pengedokan Kapal Menggunakan Metode AHP
13.00-13.10
2.
Ahmad Fahmi Alwi, Minto Basuki, Siti Fariya
13.10-13.20
3.
Dhian Fajar Juniarto, Minto Basuki, Aris Wacana Putra Erik Sugianto dan Arif Winarno
Penilaian Resiko K3L Pada Pekerjaan Reparasi Kapal Di PT. DOK Dan Perkapalan Surabaya (Persero) Menggunakan Job Safety Analysis (JSA) Analisa Pengaruh Variasi Arus Pengelasan Terhadap Ketangguhan Sambungan Baja A36 Pada Pengelasan SMAW ANALISA TAHANAN KAPAL BULK CARRIER 8664 DWT MENGGUNAKAN METODE MATEMATIS
4.
5.
Rizky Aditya Pratama, M. Taufiqurrohman
6.
Muchammad Badruz Zaman, M. Taufiqurrohman Ibadur Rohman dan M. Taufiqurrohman
7.
8.
Chrisyangga Solina Adhi Permana dan M. Taufiqurrohman
9.
Riengga Agus Argianto dan IstiyoWinarno
10.
M.Jamirin Bakti, Minto Basuki, Soejitno
11.
Yuni Sulistyana, Minto Basuki, Soejitno
12.
Choirul Anam, Minto Basuki
13
Arifin, Abd. Ghofur
13.20-13.30
13.30-13.40
MONITORING SUHU, KADAR Ph, DAN 13.40-13.50 TINGKAT SALINITAS SEBAGAI SARANA OBSERVASI BAWAH AIR MENGGUNAKAN WAHANA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN 13.50-14.00 PEMANTAU ROV (REMOTELY OPERATED VEHICLES) BERBASIS ANDROID MONITORING KETINGGIAN AIR PADA 14.00-14.10 BENGAWAN SOLO BERBASIS MIKROKONTROLLER DAN KOMUNIKASI WIFI RANCANG BANGUN ALAT UNTUK MENGUKUR 14.10-14.20 KADAR KEKERUHAN PADA AIR MENGGUNAKAN KAMERA PADA REMOTEDLY OPERTAED VEHICLE (ROV) DENGAN METODE COLOR FILTERING RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK 14.20-14.30 TENAGA HYBRID ANTARA SOLAR CELL DAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DI KAPAL ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT.ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN REPARASI KAPAL PADA PERUSAHAAN GALANGAN KAPAL di PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD PENENTUAN TEGANGAN MAKSIMUM
14.30-14.40
14.40-14.50
14.50-15.00
15.00-15.10
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
14
Joko Subur
15
Ach Ali Sahir, Ali Munazid, Bagiyo Suwasono Andikha Persada Putra, Ali Munazid, Bagiyo Suwasono
16
KONSTRUKSI TANGKI MUAT KAPAL TANKER DENGAN METODE ELEMEN HINGGA RANCANG BANGUN PROTOTYPE PAPAN INFORMASI DIGITAL PADA TRANSPORTASI LAUT BERBASIS GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PERANCANGAN KAPAL SELAM TANPA AWAK (UNMANNED UNDERWATER VEHICLE /UUV) SEBAGAI SARANA OBSERVASI BAWAH LAUT Performance Pemasangan Skeg di Linggi Haluan Pada Kapal
15.10-15.20
15.20-15.30
15.30-15.40
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI C2 RUANG MODERATOR No.
: : :
TEKNIK F IV – 205 SURYADHI, ST., MT.
Nama
Judul
Pukul
1.
Alam Baheramsyah, Juniarko Prananda, Darwin Setiyawan
DESAIN DAN UJI COBA PENGGUNAAN THERMOELECTRIC COOLER SEBAGAI ALAT PENGHASIL AIR TAWAR DARI UDARA UNTUK KEBUTUHAN AIR MINUM DI LIFEBOAT
13.00-13.10
2.
Ekka Pujo Ariesanto Akhmad
13.10-13.20
3.
Ayudhia P. Gusti, Muhammad B. Zaman, Semin Muhammad Badrus Zaman, Danang Cahyagi Emmy Pratiwi, M. Badrus Zaman
Pengembangan Media Berbasis Komputer Untuk Pembelajaran Pembukaan dan Pengisian Letter Of Credit di Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya KAJIAN TERJADINYA KECELAKAAN KAPAL DI LAUT AKIBAT HUMAN ERROR STUDI LITERATUR KESELAMATAN SISTEM TENAGA LISTRIK PADA KAPAL NIAGA
13.30-13.40
4.
5.
6.
7.
Gusma Hamdana Putra, M. Badruz Zaman Putri Dyah Setyorini, M. Badrus Zaman, Ega Pratama Putra, Trika Pitana
8.
Rudianto, M. Badrus Zaman
9.
Gatot Basuki HM., Minto Basuki
10.
Mochamad Rayza Alfian, Suryadhi
11.
Gusti Angurah Agus Kurniawan, Suryadhi
12.
Andi Kusuma dan Untung Sutoko
13.
Yonita Medika Putri dan Untung Sutoko
14
Hendi Suryanto, Arif Winarno
13.20-13.30
TRAFFIC BASED MODEL DAN MINIMUM 13.40-13.50 DISTANCE TO COLLISION (MDTC) UNTUK EVALUASI PELUANG TUBRUKAN KAPAL PADA ALUR PELAYARAN DI TELUK BINTUNI REVIEW PAPER: MANAJEMEN PERMESINAN 13.50-14.00 UNTUK PENINGKATAN KESELAMATAN PADA KAPAL ANALISIS NEAR MISS ANTAR KAPAL DI SELAT 14.00-14.10 MADURA DENGAN METODE VESSEL CONFLICT RANKING OPERATOR (VCRO) BERDASARKAN DATA AUTOMATIC IDENTIFICATION SYSTEM (AIS). STANDARISASI DESAIN KAPAL SEBAGAI 14.10-14.20 PENUNJANG KESELAMATAN DALAM PELAYARAN RISK ASSESSMENT UNTUK MINIMASI 14.20-14.30 KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA RANCANG BANGUN SISTEM PENGIRIMAN 14.30-14.40 DATA ABSENSI PERKULIAHAN KE SERVER MENGGUNAKAN WIRELESS RANCANG BANGUN PROTOTYPE ELEVATOR 14.40-14.50 SEBAGAI MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) RANCANG BANGUN MODUL PENGUKUR 14.50-15.00 KONSTANTA GAYA PEGAS PADA PRAKTIKUM FISIKA RANCANG BANGUN ALAT PENGEBOR 15.00-15.10 PRINTED CIRCUIT BOARD (DRILLING PCB) MENG-GUNAKAN ARDUINO UNO R3 PENENTUAN TAHANAN TOTAL KAPAL OIL 15.10-13.20 TANKER 1.679 DWT YANG MENGGUNAKAN PROPELLER BOSS CAP FINS (PBCF)
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
15
Deny Hamdan, Arif Winarno
16
Dian Retno Dina Rita, Bimo Darmadi, Arif Winarno
Analisa Penambahan Trim Tab Pada Kapal Patroli Polisi 36 Meter Terhadap Kecepatan kapal EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK PADA KAPAL
15.20-15.30
15.30-15.40
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI C3 RUANG MODERATOR
: : :
TEKNIK F IV – 205 DWI SETIONO, ST., MT.
No.
Nama
1.
Sri Rizqi Nur Masyithoh, M. Taufiqurrohman, Joko Subur Adam Samodra Djatirangga, T. P. Siregar, Joko Subur
2.
3.
Mohamad Dwi Purnadiansyah dan M. Taufiqurrohman
4.
Rizky Eko Nugroho, M. Taufiqurrohman dan Joko Subur Zakharia Anugrah Gumilar dan Djogi Lubis Brenda Herdyani Akbar dan Suryadhi
5.
6.
7.
Gaguk Bagas Prakoso dan Istiyo Winarno
8.
Sesartiar Amrirulloh dan Istiyo Winarno
9.
Try Bagus Tamtomo dan Iradiratu DPK
10.
Sandy Prakasa Putra P dan Iradiratu DPK
11.
Afifa Razana dan Iradiratu DPK Ageng Sapta Anugrah dan Iradiratu D.P.K
12.
13.
Niko Pratama, Iradiratu Diah. P. K., Istiyo Winarno
14
Rifqi Fathur Rohman
Judul
Pukul
RANCANG BANGUN SISTEMPENGONTROLAN 13.00-13.10 KURSI RODA MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING PADA PENDERITA FOOT PARALYZED (LUMPUH KAKI) RANCANG BANGUN PROTOTYPEFORK LIFT 13.10-13.20 MENGGUNAKAN ALGORITMA MAZE SOLVING GUNA MENENTUKAN JALUR TERPENDEK DALAM MENGAMBIL DAN MENARUH BARANG RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI 13.20-13.30 HIDROPONIK PADA SAWI CHAISIM, SAWI DAGING DAN SELADA BERBASIS ARDUINO UNO 328P RANCANG BANGUN ALAT UKUR INDEKS 13.30-13.40 MASSA TUBUH MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN SISTEM AUTONOMOUS 13.40-13.50 PADA ROBOT BERODA DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) RANCANG BANGUN SISTEM PENDAFTARAN 13.50-14.00 LOMBA BERBASIS WEB DAN APLIKASI ANDROID DENGAN SMS SEBAGAI VERIFIKASI PERANCANGAN SINGLE ENDED PRIMARY 14.00-14.10 INDUCTOR CONVERTER UNTUK PENYETABIL TEGANGAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PERANCANGAN SISTEM TRACKING PANEL 14.10-14.20 SURYA SINGLE AXIS UNTUK PENGOPTIMALAN DAYA MENGGUNAKAN METODE KONTROL PID PERANCANGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER 14.20-14.30 SEBAGAI PENGONTROL FLUKS DAN TORSI PADA SVPWM-DTC MOTOR INDUKSI 3 FASA ESTIMASI KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA 14.30-14.40 PHASA BERBASIS NEURAL NETWORK MULTI LAYER PERCEPTRON Optimalisasi Kapasitas SVC pada Sistem Jawa 14.40-14.50 Bali 500 KV Menggunakan Algoritma Genetika PERANCANGAN SPACE VECTOR PULSE 14.50-15.00 WIDTH MODULATIONVOLTAGE SOURCE INVERTER (SVPWM VSI) BERBASIS FUZZY LOGIC PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA SEBAGAI ALTERNATIF DRIVER YANG MEMINIMKAN DISTORSI HARMONISA APLIKASI BACKPROPAGASI 15.00-15.10 TERKONSTRUKSIPADA POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) UNTUK MEMINIMALISASI OSILASI PADA MULTI MESIN OPTIMASI AUTOMATIC VOLTAGE 15.10-13.20
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
dan Istiyo Winarno
15
Rizki Fajar Amirudin dan Istiyo Winarno
16
Mauviq Wahyu Tri Wicaksono, Arif Winarno
REGULATOR (AVR) PADA MULTIMESIN UNTUK ME-NGURANGI OSILASI TEGANGAN DENGAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) RANCANG BANGUN SISTEM PENJEJAK MATAHARI 1 SUMBU (AXIS) MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK OPTIMALISASI DAYA ANALISA BENTUK LAMBUNG KAPAL PATROLI 42 METER DENGAN TYPE HALUAN AXE BOW
15.20-15.30
15.30-15.40
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI D1 RUANG MODERATOR No. 1.
: : :
PERIKANAN F IV – 206 Nurul Rosana, S.Pi, MT
Nama Yulius, Aisyah, Joko Prihantono, Dino Gunawan
Judul Kajian Kualitas Perairan Untuk Budidaya Laut Di Teluk Saleh, Kabupaten Dompu
Pukul 13.00-13.10
2.
Anak Agung Alit
13.10-13.20
3.
Rita .L. Bubun1*, Amir Mahmud1
Aplikasi Teknik Pembenihan Ikan Bandeng (Chanos-Chanos) Forskal Dari Sumber Telur Induk Bandeng Hasil Seleksi Dan Telur Induk Bandeng Hatchery Swasta Pengembangan Alat Tangkap Pocong-Pocong Untuk Penangkapan Gurita Di Kecamatan Kabaena Barat Sulawesi Tenggara
4.
Herno Minjoyo, Hanung Santoso, Akhmad Murtadho, Arief Rahman Rivaie Dan Andi Permata)2
Produksi Tokolan (PL-40) Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Di Karamba Jaring Apung (Kja)1
13.30-13.40
5.
Herno Minjoyo, Suci Antoro, Yuli Yulianti Dan Maya Meiyana)2
Produksi Benih Kardinal Banggai (Pterapogon Kauderni)1
13.40-13.50
6.
Erwin Rosadi1, Endang Yuli H2, Daduk Setyohadi2, Gatut Bintoro2
Ukuran Pertama Kali Tertangkap (Length At First Capture) Dan Matang Gonad (Length At First Mature) Ikan Seluang Batang (Rasbora Argyrotaenia Blkr) Di Hulu Sungai Barito Kalimantan Selatan, Indonesia
13.50-14.00
7.
Awaludin1 , Ridwan A2
Karakter Kematangan Gonad Induk Udang Putih (Litopenaeus Vannamei) Dengan Injeksi Ekstrak Etanol Karamunting (Melastoma Malabathricum)
14.00-14.10
8.
1Nurul
Penentuan Gelombang Bunyi Dalam Pembuatan Alat Pemanggil Ikan “Piknet”
14.10-14.20
2Suryadhi
9.
Muhammad Marzuqi 1), I Nyoman Adiasmara Giri 1)Dan Ni Wayan Widya Astuti 1)
Pemanfaatan Tepung Silase Ikan Dalam Ransum Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Daya Cerna Nutrien Pada Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes Altivelis)
14.20-14.30
10.
Taslim Arifin
Riset Daya Dukung : Konsep Dan Aplikasinya Dalam Mendukung Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
14.30-14.40
11
Nanda Radhitia Prasetiawan1
Komunitas Ikan Karang Pada Terumbu Buatan Biorock Di Perairan Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi
15.40-14.50
Rosana,
13.20-13.30
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
12 Hamsiah1
Kajian Parameter Lingkungan Terhadap Struktur Komunitas Moluska Di Perairan Pesisir Labakkang Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan Aplikasi Probiotik Lingkungan Pada Budidaya Lele Kolam Terpal Di Kabupaten Bandung Barat Daya Dukung Lahan Budidaya Ikan Baronang
14.50-15.00
13
Yosmaniar
14
Abdul Rauf
15
Reza Samsudin dan Dahlan Makatutu
PEMANFAATAN Aspergillus niger DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DEDAK SEKAM DAN PENENTUAN NILAI KECERNAANNYA PADA NILA Oreochromis niloticus
15.20-15.30
16
Edison Saade* dan Dody Dh. Trijuno
15.30-15.40
17
Ketut Mahardika, Indah Mastuti, dan Zafran Raja B. D. Sormin, Dwight Soukotta, Saiful, Agustina Risambessy, Stenly J. Ferdinandus Agustin, T.i., Erina Yatmasasi, Retno Sari, Dwi Setyawan, Mita P. Pasuma
THICKENING AGENT PADA PAKAN GEL UNTUK PEMBESARAN IKAN NILA, Oreochromis nilaticus JANTAN PRODUK SEX REVERSAL Pencegahan infeksi viral nervous necrosis (VNN) penyebab black body disease pada kerapu hibrid dengan vaksin sederhana SIFAT FISIKO-KIMIA SEMI REFINED CARRAGEENAN (SRC) DARI DESA WAIHERU KOTA AMBON DAN DESA LERMATANG KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT (MTB). PREPARASI DAN KARAKTERISASI EKSTRAK TULANG HIU (Prionace glauca)
18
19
15.00-15.10 15.10-15.20
15.40-15.50
15.50-16.00
16.00-16.10
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI D2 RUANG MODERATOR No. 1.
: : :
PERIKANAN F IV – 207 Ir. Hari Subagio, M.Si.
Nama Ari Kristiningsih
Judul Kelimpahan Makrozoobenthos Pada Bangunan Penahan Ombak (Apo) Di Perairan Morosari Demak
2.
Nursinah Amir1* Dan Chanif Mahdi2
Evaluasi Residu Formalin Pada Produk Perikanan Di Kota Makassar
13.10-13.20
3.
Muslimin, Nova F. Simatupang Dan Petrus Rani PongMasak
Pengaruh Sumber Bibit Berbeda Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Yang Dibudidayakan Di Perairan Pulau Renda Provinsi Sulawesi Tenggara
13.20-13.30
4.
Adang Saputra1,2, Dewi Puspaningsih1, Reza Samsudin1 Slamat(1), Pahmi Ansyari (2)
Intensitas Cahaya Optimum Untuk Pertumbuhan Dan Sintasan Benih Ikan Gabus (Channa Striata) Optimal
13.30-13.40
Optimalisasi Penetasan Telur F2 Ikan Papuyu (Anabas Testudineus) Dengan Sistem Kanopi Dalam Upaya Meningkatkan Kelahiran Ikan Betina Substitusi Tepung Kedelai Dengan Penambahan Enzim Fitase Dalam Pakan Buatan Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan Dan Laju Pertumbuhan Sidat ( Anguilla Bicolor) Potensi Pengembangan Ekonomi Perikanan PulauPulau Kecil Dan Kawasan Perbatasan Pengaruh Penggunaan Aerasi Mikropori Berbeda Pada Media Pemeliharaan Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Ikan Patin Pasupati (Pangasius Sp) Prevalensi Infectious Myonecrosis Virus (Imnv) Pada Udang Vanname (Penaeus Vannamei) Di Kabupaten Kendal Dan Pekalongan ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RUMPUT LAUT Euchemacottonidaneuchemaspinosumterhadapbakteri edwardsiellatarda
13.40-13.50
Penentuan Perbandingan Terbaik Tiga Antigen Vaksin Bakteri Polivalen Dalam Meningkatkan Imunitas Benih Ikan Kerapu Hibrid Cantik Parasit Dinoflagelata Pada Ikan Kerapu Sunu, Plectropomus Leopardus
15.40-14.50
Pertumbuhan Kepiting Bakau Pada Penerapan Sistem Desain Budidaya Secara Seluler Resirkulasi
15.00-15.10
Pengaruh Penambahan Kentang Solanumtuberosum Terhadap Mutu Kesukaan Konsumen Abon Lele Kremes
15.10-15.20
5.
6.
Murtejo Hadi Fahrudi
7.
Budi Wardono
8.
Ani Widiyati Dan Adang Saputra
9.
Dudung Daenuri
10.
Hartatikartikaningsih, Qurrotaa’yunin, Agoessoeprijanto, Nasrullahbai Arifin Zafran1, Des Roza2, Ketut Mahardika3, Dan Indah Mastuti4 Ketut Mahardika, Mujimin, Dan Ketut Maha Setyawati Bambang Yulianto1) , Nur Taufiq Syamsudin Putra Jaya1) , Subagyo1) , Ali Djunaidi1), Dan Sunaryo1,2) Yuliati H. Sipahutar1*, Romauli J. Napitupulu2, Wiko Puji Susanto2
11
12
13
14
Pukul 13.00-13.10
13.50-14.00
14.00-14.10 14.10-14.20
14.20-14.30
14.30-14.40
14.50-15.00
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
15
Reza Samsudin dan Adang Saputra
16
Yosmaniar
17
Tyani Fitrian, Ernawati Widyastuti
18
Wilis Ari Setyati, Muhammad Zainuddin Mochammad Qomaruddin, Desti Setiyowati, Titik Susilo Wati, Muhammad Zainuddin
19
PAKAN MANDIRI BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL UNTUK MENDUKUNG PEMBESARAN IKAN NILA DI KABUPATEN PACITAN UJI SAFETY KONSORSIUM BAKTERI NITRFIKASI DAN DENITRIFIKASI PADA IKAN PATIN STUDI DISTRIBUSI CRUSTACEA DI KAWASAN PESISIR PULAU TANIMBAR KEI-MALUKU TENGGARA BARAT Isolasi dan Karakterisasi Enzim Protease Ekstraseluler Bakteri Bacillus Fluxuse dari Ekosistem Mangrove Karimunjawa Jepara Performa Pertumbuhan Ikan Nila Merah (Oreochromis Niloticus) pada Bak Budidaya Berbahan Limbah B3 Fly Ash dari PLTU Tanjung Jati B Jepara.
15.20-15.30
15.30-15.40 15.40-15.50
15.50-16.00
16.00-16.10
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI A Sosekbud, Hukum, Kelembagaan Dan Kesehatan
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
INDUSTRIALISASI PENGOLAHAN IKAN TANGKAP SKALA RUMAH TANGGA UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DI PANTAI PRIGI, TRENGGALEK HINDRADJIT, BUDI RIANTO dan DEASY ARIEFFIANI Universitas Hang Tuah, Surabaya
Abstrak: Walaupun momentum otonomi daerah khususnya untuk masyarakat pesisir telah berkurang, sejak di undangkannya UU nomor 23 tahun 2014, namun upaya pemberdayaan masyarakat nelayan berbasis sumber daya kelautan, tetap menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam hal ini Kabupaten Trenggalek. Otonomi daerah, tetap harus disikapi sebagai tantangan bagi upaya menyejahterakan masyarakat di daerah. Pelabuhan Ikan di Prigi sebagai pelabuhan Nusantara terbesar ke dua di pantai Jawa Selatan setelah Cilacap, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai pusat industri pengolahan ikan berbasis masyarakat nelayan setempat, mengingat lebih dari 40% nelayan menggantungkan hidupnya dari hasil ikan tangkap. Tujuan penelitian ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat Nelayan melalui industrialisasi pengolahan ikan di Prigi, dengan cara mengintensifkan diversifikasi pengolahan ikan yang telah ada dalam skala rumah tangga atau home industri.Hal ini penting mengingat masih banyaknya kemiskinan pada masyaraka tnelayan diwilayah tersebut, yang sebenarnya memiliki potensi yang besar dari hasilikan tangkap dilaut samodra Hindia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah banyak berkembang aneka usaha pengolahan ikan secara tradisional pada masyarakat Nelayan di Prigi, adapun 7 andalan diversifikasi produk tersebut antara lain:Pengasapan Ikan, Sambel Ikan, Abon Ikan, Nuget Ikan, Bakso Ikan, Trasi Ikan, Krupuk Ikan dan Ikan Pindang. Namun demikian pemberdayaan ekonomi pola produksi yang tradisional tersebut, masih membuat keterbatasan mutu dan kuantitas produksi yang berstandar, sehingga tidak mampu menembus pasar yang lebih luas dan terbatas pemasarannya hanya di lingkup daerah setempat saja. Sehingga perlu campur tangan, pihak pemerintah, swasta dan perbankan dalam pola kebijakan pemberdayaan masyarakat nelayan melalui intensifikasi pengolahan ikan tangkap berstandar, dengan pola industrialisasi skala rumah tangga, dan dengan menghapus berbagai kendala pembinaan sektoral melalui koordinasi lapangan lintas sektoral yang mampu mengurai berbagai aspek hambatan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di pantai Prigi Trenggalek . Kata Kunci: Industrialisasi, intensifikasi, pengolahan, ikan,Trenggalek
KINERJA KEUNGGULAN BERSAING KOMODITAS MINAPOLITAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Muhammad Rafiy, Ernawati dan Surianti Universitas Halu Oleo
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keunggulan bersaing komoditas minapolitan Kabupaten Konawe Selatan yang ditinjau dari aspek: faktor produksi, permintaan, dan industri terkait. Data yang digunakan merupakan data sekunder time series dari hasil publikasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Selatan. Data dianalisis secara deskriptif dengan bantuan rumus pertumbuhan, share dan analisa grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunggulan bersaing
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
komoditas minapolitan Kabupaten Konawe Selatan ditinjau dari aspek produksi menunjukkan kondisi yang tidak stabil atau fluktuatif, sementara pada aspek sarana perikanan menunjukkan kondisi yang kurang dapat menjamin produksi dalam jangka panjang akibat peningkatan sarana perikanan yang relatif stagnan. Pada sisi lain, keunggulan bersaing pada aspek permintaan luar negri menunjukkan kecenderungan meningkat. Adapun pembentukan keunggulan bersaing sub sektor kelautan dan perikanan Kabupaten Konawe Selatan dari aspek industri terkait menunjukkan bahwa dalam jangka panjang pertumbuhan industri akan menjamin pengelolaan komoditas primer sub sektor perikanan, sehingga akan mendorong daya saing hasi-hasil perikanan di Kabupaten Konawe Selatan. Kata kunci : keunggulan bersaing, perikanan, ekspor, produksi, industri terkait.
PENGARUH REHABILITASI MANGROVE TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN TUBAN Suwarsih, Muhammad Yusuf Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
Abstrak : Kabupaten Tuban merupakan daerah rawan abrasi dengan tingkat kerusakan mangrove yang cukup parah di Propinsi Jawa Timur. Upaya penanaman kembali yang telah dilakukan telah memberikan hasil yang cukup signifikan. Hal ini memberikan pengaruh tersendiri terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir, terutama yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh rehabilitasi mangrove terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir Kabupaten Tuban. Metode kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, kuisioner, dan studi pustaka. Dari penelitian ini diketahui bahwa mangrove di Kabupaten Tuban merupakan hasil penanaman kembali yang melibatkan masyarakat lokal, pemerintah, dan pihak lain (perguruan tinggi). Kegiatan ini memberikan pengaruh sosial berupa komitmen bersama dari masyarakat dalam mendukung usaha pelestarian mangrove. Secara ekonomi, kegiatan ini berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidup di sekitarnya, melalui pemanfaatan mangrove baik secara ekologi maupun ekonomi. Kata Kunci : mangrove, sosial ekonomi, masyarakat STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK BALITADI WILAYAH PESISIR AMPENAN KOTA MATARAM Yena Wineini Migang
Abstrak : Masalah balita dengan status gizi kurus di NTB berdasarkan Riskesdas tahun 2007 untuk prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, NTB merupakan provinsi keenam yang memiliki prevalensi tertinggi diantara 19 propinsi yang juga memiliki prevalensi gizi buruk dan gizi kurang. Propinsi NTB terdapat (15,5 %) masih berada di atas nasional (13,8%), sehingga NTB berada pada batas kondisi yang dianggap kritis (diatas 15%). Prevalensi balita pendek dan sangat pendek, propinsi NTB merupakan propinsi keenam dari 17 propinsi yang tertinggi prevalensi balita pendek dan sangat pendek, yaitu 43,7 persen. Angka tersebut berada di atas angka nasional (36,8%). Tahun 2012, prevalensi gizi kurang di Provinsi NTB tidak jauh berbeda dengan
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
prevalensi gizi kurang tahun 2011. Tahun 2012 prevalensi gizi kurang sebanyak 14,11% dan tahun 2011 sebanyak 14,87%. Berdasarkan klasifikasi WHO tentang masalah gizi sebagai masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat termasuk dalam klasifikasi kurang yaitu sebesar 17,63% (Berat Kurang/Underweight). Tahun 2015 masalah gizi kurang dan gizi buruk menurut indeks BB/U masih menjadi persoalan di NTB, walaupun pada tahun 2015 (3,12%)pencapaiannya lebih baik dibanding tahun 2014 (4,83%), balita NTB masih ada yang berpostur stunted tahun 2015 (21,68%) . Indikator panjang atau tinggi badan dapat mencerminkan gizi masa lalu anak dan menghambat perkembangan motorik balita. Penanganan masalah pendek (stunted) dengan memperbaiki jumlah dan bioavabilitas mikronutrien dalam diet dengan cara meningkatkan konsumsi makanan bersumber hewani dan bukannya meningkatkan asupan energi, anak diharapkan dapat memenuhi perkembangan motorik dan mencegah kecacatan fisik.Adapuntujuanpenelitianiniadalahuntuk mengetahui status gizi balita pada wilayah pesisir Kota Mataram dengan perkembangan motorik.Digunakancross sectional study, analisis uji c-square, dengan jumlah sampel 34 anak balita.Didapati bahwa ada hubungan status gizi balita dengan tingkat perkembangan motorik balita, dimana ρ 0,02 dengan α 0,05. Kata kunci: Status gizi balita, Perkembangan motorik, Kota Mataram
ANALISIS PROKSIMAT DAN OPTIMASI PEMBUATAN KITOSAN DARI LIMBAH KULIT DAN KEPALA UDANG Penaeus monodon Giftania Wardani Sudjarwo, Mahmiah, Afrida Wian M., Hera Insani C.
Abstrak: Wilayah perairan Indonesia merupakan sumber cangkang hewan invertebrate laut berkulit keras (Crustacea) yang mengandung kitosan secara berlimpah. Kitosan yang terkandung dalam Crustacea berada dalam kadar yang cukup tinggi berkisar 20-60%. Udang merupakan komoditas penting bagi hasil perikanan Indonesia. Pada umumnya udang diekspor dalam bentuk dagingnya yang telah dipasteurisasi. Hasil samping pengolahan udang berupa limbah kulit dan kepala. Limbah ini belum termanfaatkan secara baik dan berdaya guna, bahkan sebagian besar merupakan buangan yang juga turut mencemari lingkungan. Salah satu alternatif upaya pemanfaatan limbah udang agar memiliki nilai dan daya guna yang menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi adalah pengolahan limbah udang menjadi kitosan, salahsatu dari jenis udang yang dapat diolah limbahnya sebagai kitosan adalah Penaeus monodon. Optimasi pembuatan kitosan melalui reaksi demineralisasi dengan larutan HCl 1 N, perbandingan 15:1 (v/b) direaksikan pada suhu 90 °C selama 1 jam. Reaksi deproteinisasi dengan larutan NaOH 3,5 %, perbandingan 10:1 (v/b), kemudian direaksikan selama 2 jam pada temperatur 90°C. Reaksi deasetilasi kitin menjadi kitosan dilakukaan dengan NaOH 50% pada suhu 90°C selama 1 jam.Reaksi bleaching dengan larutan H2O2perbandingan 10:1 (v/b) sampai berwarna putih. Dengan analisis proksimat pada kulit udang sebelum dilakukan proses pembuatan kitosan diperoleh hasil kadar air (5.462%), kadar abu (10.03%), kadar protein (33.20%) dan kadar karbohidrat (12,83%). Kata Kunci: Optimasi, kitosan, Penaeus monodon, Analisis Proksimat.
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK GORENG BERULANG TERHADAP PERUBAHAN NILAI GIZI MUTU HEDONIK UDANG GORENG TEPUNG Yuliati H. Sipahutar, Romauli J. Napitupulu, Ananda Triputra Wicaksono
Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keamanan pangan yang dilihat dari adanya pengaruh penggunaan minyak goreng berulang terhadap perubahan kandungan nilai gizi dan mutu udang goreng tepung. Populasi penelitian adalah semua penjual udang goreng tepung yang tersebar di Pantai Timur Pangandarans yaitu sebanyak 15 penjual . Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel 4 penjual gorengan. Rancangan percobaan untuk pengujian nilai gizi menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 pengulangan, dan pengujian dilakukan Anova apabila terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji Tukey. Uji mutu hedonik dengan 30 panelis agak terlatih. Pengujian dilakukan dengan analisa non parametrik Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Multi Comparisson. Perlakuan yang diterapkan adalah penggunaan minyak goreng baru (T1), bekas penggorengan ke- 1 (T2), bekas penggorengan ke-2 (T3), bekas penggorengan ke-3 (T4), dan bekas penggorengan ke-4 (T5). Rata-rata hasil pengamatan pada T1; T2; T3; T4; T5; untuk protein yaitu; 15,59; 15,34; 14,52; 14,13 dan 13,75%; lemak yaitu 35,50; 36,09; 36,91; 37,86; dan 38,04%; serta kadar air yaitu 7,04 ;6,79; 6,36; 5,96 dan 5,43% Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan minyak goreng berulang memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap protein, lemak, dan kadar air. Untuk mutu hedonik menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap Kenampakan, Bau, Tekstur dan Rasa pada udang goreng tepung. Penampakan semakin coklat, Bau khas udang semakin hilang bau, dan tekstur semakin renyah dan Rasa semakin tidak enak di rasa. Kata kunci: udang goreng tepung, penggorengan berulang, nilai gizi, mutu hedonik
PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP MELALUI SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU (SKPT) KABUPATEN NATUNA Budi Wardono, Siti Hajar Suryawati dan Mei Dwi Erlina
Abstrak : Dalam kurun waktu lima tahun terakhir peranan sektor pertanian (termasuk perikanan) dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupeten Natuna masih rendah (kurang dari 10%). Melalui Program SKPT diharapkan peranan perikanan dalam PDRB dapat meningkat. Meski telah banyak upaya untuk berbenah, namun masih terdapat beberapa kelemahan dalam pelaksanaan SKPT di Natuna. Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan perikanan tangkap sebagai pengungkit keberhasilan program SKPT Kabupaten Natuna. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus – Oktober 2016. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data-data yang dipublikasikan oleh BPS dan Dinas/Instansi terkait di Kabupaten Natuna dan data-data terkait rencana teknis program SKPT Kabupaten Natuna. Model analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif berdasarkan data sekunder dan analisis kuantitatif untuk mengetahui peran perikanan dalam pembangunan perekonomian Natuna. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor perikanan belum mampu menjadi sektor unggulan. Pengembangan perikanan melalui program SKPT diharapkan dapat
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
menjadi pengungkit perkembangan perekonomian sehingga dapat mengakselerasi kesejahteraan dan peningkatan pendapatan penduduk Kabupaten Natuna. Kata kunci: SKPT, PDRB, pengungkit, kesejahteraan
PRINSIP EQUITABLE DALAM PENETAPAN MARITIME BOUNDARY DELIMITATION ANTARA INDONESIA DENGAN SINGAPURA PASCA PENGESAHAN PERJANJIAN PERBATASAN TAHUN 2016 Chomariyah
Abstrak : Pada Desember 2016, Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah Kedua Negara di Bagian Timur Selat Singapura disahkan oleh DPR (Treaty between the Republic of Indonesia and the Republic of Singapore relating to the Delimitation of the Territorial Seas of the Two Countries in the Eastern Part of the Strait of Singapore, 2014). Pengesahan perjanjian tersebut merupakan keberhasilan bersama antara Pemerintah dan DPR. Hal membawa dampak terhadap penyelesaian maritime boundary delimitation antara Indonesia dengan negara-negara tetanga lainnya. Prinsip Equitable merupakan sebuah prinsip penarikan garis batas yang berdasar pada garis pangkal Kepulauan RI sedangkan Singapura berdasarkan pada original coastline yang tidak dipengaruhi oleh reklamasi yang dilakukan oleh Singapura. Metode penelitian hukum normatif sebagai alat untuk mencari kebenaran, merupakan kebenaran yang ditujukkan kepada “order of logic”. Pada “order of logic” ini nilai kebenaran sebuah pernyataan haruslah didasarkan pada cara-cara penggunaan logika yang runtut dan teratur, yaitu sebuah jalan pikiran yang dapat diikuti dengan langkah-langkahnya karena taat asas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perbatasan maritim yang belum terselesaikan di timur Selat Singapura yaitu, Segmen Timur I, berada di perairan pulau Batam yang merupakan wilayah Indonesia, dan pulau utama Singapura di sekitar Changi, sampai ke tripoint dengan Malaysia. Dan Segmen timur II, berada di perairan sekitar South Ledge-Middle Rock-Pedra Branca, dapat diselesaikan dengan menggunakan prinsip Equitable. Kata Kunci : prinsip Equitable, penyelesaian sengketa, maritime boundary delimitation.
KINERJA PELAUT DITINJAU DARI JABATAN YANG DIMILIKI Rini Nurahaju, Seger Handoyo, Andreas Budihardjo
Abstrak : Kinerja pelaut menjadi perhatian banyak pihak ketika banyak terjadi kasus kecelakaan kapal yang terjadi di lautan. Di kapal terdiri dari beragam jabatan yang masing-masing mempunyai tugas yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kinerja pelaut jika dikaitkan dengan jabatan yang disandangnya (tingkat manajer dan tingkat supervisor). Studi ini dilakukan terhadap 251 perwira pelaut yang mempunyai pendidikan terakhir ANT III atau ATT III dan telah bekerja selama minimal 1 tahun. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaut dengan tingkat manajer dominan mempunyai kinerja yang tergolong sedang, begitu juga pelaut
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
dengan tingkat supervisor. Artinya mereka cukup bisa menjalankan tugasnya dengan baik yang meliputi kinerja tugas dan kinerja kontekstual. Kata Kunci : Kinerja Pelaut, Jabatan
SENYAWA METABOLIT SEKUNDER RUMPUT LAUT COKLAT SARGASSUM sp. BERPOTENSI SEBAGAI ANTIBAKTERI ESCHERICIA COLI MULTI DRUG RESISTENT. Rini Pramesti*1, Wilis Ari Setyati1, Muhammad Zainuddin2
Abstrak : Sampel rumput laut coklat Sargassum sp. diperoleh dari Pulau Panjang Kabupaten Jepara. Sampel Sargassum sp. dilakukan preparasi sampel yang meliputi pembersihan, pengeringan dan pembuatan sediaan simplisia. Tahap selanjutnya simplisia sargassum sp. dilakukan ektraksi dengan menggunakan 3 jenis pelarut yang berbeda polaritasnya yaitu n-hexana, etil asetat dan methanol. Bakteri eschericia coli dilakukan uji resistensi terhadap beberapa antibiotik. Ekstrak rumput laut sargassum sp dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar. Selanjutnya masingmasing ekstrak dilakukan uji minimum bacteriosidal konsentration pada tingkat konsentrasi yang berbeda. Ekstrak yang didapat dilakukan penentuan LC 50 dalam uji toksisitas. Masing-masing ekstrak dilakukan uji fitokimia utnuk mengetahui jenis golongan senyawa aktif. Hasil ekstraksi sargassum sp. dengan perbedaan pelarut memiliki jumlah ekstrak nhexane sebesar 0,223 %, ekstrak etil asetat sebesar 0,563 %, ekstrak methanol sebesar 1,320 %. Hasil uji resistensi eschericia coli menunjukkan bahwa terjadi resistensi tehadap 5 antibiotik dari 7 antibiotik yang diujikan pada konsentrasi 50 µg /disk. Resistensi tersebut terhadap antibiotik cloramfenicol, ampicillin, eritromysin, amoxicilline dan tetracycline. Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi menunjukkan bahwa ekstrak hexane memiliki nilai MBC pada konsentrasi 100 µg .disk (4,42 ± 0,08 mm). ekstrak etil asetat memiliki nilai MBC pada konsentrasi 15 µg /disk (6,13 ± 0,27 mm). ekstrak methanol memiliki nilai MBC pada konsentrasi 25 µg /disk (5,67 ± 0,26 mm). Berdasarkan data MBC ekstrak terbaik adalah etil asetat yang memiliki LC 50 sebesar 4,52 ppm (toksik kronik). Hasil analisis fitokimia ekstrak sargassuum sp. Pelarut etil asetat memiliki senyawa golongan alkaloid, fenolik dan flavaniod. Kata Kunci : sargassum, antibakteri, toksisitas, ekstrak, fitokimia.
Uji Konsentrasi Minimum Fungiosidal (MFC) Candidat Albica MDR Senyawa Bioaktif Ekstrak Rumput Laut Coklat Sargassum Crassifolium dari Pulau Panjang Jepara. Rini Pramesti*1, Wilis Ari Setyati1, Muhammad Zainuddin2, Misbahus Surur2
Abstrak : Sargassum Crassifolium didapatkan dari pulau panjang Jepara dengan metode purposive sampling method. Sampel S. Crassifolium dilakukan penghitungan kadar air dan ekstrak dari berbeda jenis polaritas pelarut. Uji resistensi C. Albica dilakukan terhadap 5 jenis antibiotik. Aktivitas antifungi ekstrak dilakukan uji dilusi dan penentuan kecepatan pertumbuhan C. Albica. Aktivitas ekstrak S. Crassifolium terhadap fungi C. Albica dilakukan dengan metode difusi berbeda konsentrasi untuk
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
menentukan MFC. Ektrak S. Crassifolium pada pelarut terbaik dilanjutkan uji fitokimia untuk mengetahui golongan senyawa aktif. Hasil preparasi S. Crassifolium menunjukkan bahwa S. Crassifolium memiliki kadar air sebesar 84,07 % dengan jaringan kering sebesar 15,93 %. Hasil ekstraksi S. Crassifolium pada pelarut n-hexana memiliki kadar sebesar 0,210 % sedangkan pada pelarut etil asetat dan methanol memiliki kadar ekstrak sebesar 0,684% dan 2,128%. Hasil uji resistensi C. Albica dari 5 antibiotik pada konsentrasi 50 µg/disk menunjukkan resisten terhadap 4 antibiotik yaitu ampicilline, amoxycilline, eritromycine dan tetracycline. Hasil uji dilusi C. Albica pada media tanpa ektrak memiliki laju pertumbuhan sebesar 0,119 jam-1. Laju pertumbuhan C. Albica dengan penambahan ekstrak n-hexana, etil asetat dan methanol konsentrasi 50 ppm menunjukkan sebesar 0,096., 0,062 dan 0,078 jam -1. Hasil uji MFC ekstrak n-hexana, etil asetat dan methanol menunjukkan sebesar 50 µg.disk (2,83 ± 0,35 mm), 5 µg.disk (2,43 ± 0,35 mm) dan 15 µg.disk (2,73 ± 0,35 mm). Berdasarkan uji MFC menunjukkan bahwa ekstrak terbaik S. Crassifolium pada pelarut etil asetat. Hasil uji fitokimia menunjukkan eksraksi S. Crassifolium pelarut etil asetat memiliki kandungan senyawa golongan fenolik, triterpenoid, teroid, flavonoid dan alkaloid. Kata kunci : ekstrak, sargassum, fungi, fitokimia.
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI B Teknologi Kelautan Dan Lingkungan
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
Analisis Potensi Sumberdaya Pulau Buru, Kabupaten Karimun, Propinsi Karimun dengan Menggunakan Analisa SWOT. Hasan Ikhwani, Suntoyo, Haryo D Armono, M. Zikra, M. Mustain, dan Sri Asmarani
Abstrak: Jumlah pulau kecil di Indonesia mencapai ribuan pulau, namun ironisnya kurang mendapat perhatian pemerintah dalam pengelolaannya. Kasus hilangnya Pulau Lipatan dan Sepidan ke tangan pemerintah Malaysia menunjukkan betapa lemahnya pemerintah kita dalam mengelola pulau-pulau kecil. Paradigma pembangunan yang berorientasi ke darat, menjadikan pulau-pulau kecil lebih termarginalkan. Pulau Buru merupakan salah satu dari 245 pulau kecil yang ada di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, terlatak di perbatasan Malaysia dan Singapura. Dari 245 pulau ini, sebanyak 73 pulau telah berpenghuni dan 172 pulau tidak berpenghuni. Dari 245 pulau itu pula, sejumlah 200 pulau memiliki nama dan 45 pulau tidak bernama. Pulau Buru mempunyai luas 2.036, 98 Ha dan keliling 19,41 Km. Pulau Buru dibagi menjadi dua kelurahan yaitu Kelurahan Buru dan Kelurahan Lubuk Puding dengan jumlah penduduk sejumlah laki-laki = 5.803 jiwa dan perempuan = 5.331 jiwa (Renstra Kecamatan Buru, 2016). Masyarakat Pulau Buru sebagian besar sebagian besar berasal dari Suku Melayu. Pulau Buru sebetulnya memiliki potensi sumber daya alam yang belum dioptimalkan. Potensi tersebut antara lain berupa obyek wisata bersejarah dan pantai alami, antara lain Makam Sibadang, Masjid Sultan Abdul Ghani, Makam Kramat Moyang Seraga dan Pantai Tanjung Ambat. Untuk itu, dalam penelitian ini akan diusulkan kajian pengelolaan sumber daya alam yang ada di Pulau Buru dengan menggunakan pendekatan SWOT. Harapan dari kajian ini adalah dihasilkan suatu rekomendasi kebijakan untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam tersebut optimal, sustainable yang akhirnya diharapkan akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang tinggal di Pulau Buru. Kata Kunci : Pulau Buru, potensi, sumber daya alam, SWOT
PERUBAHAN DELTA DIMUARA SUNGAI PORONG, SIDOARJO PASCA PEMBUANGAN LUMPUR LAPINDO Ima Nurmalia Permatasari ,Viv Dj. Prasita
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan morfologi muara sungai porong pasca terjadinya lumpur lapindo yang dialirkan ke Sungai Porong. Penelitian ini menggunakan metode Normal Different Water Index (NDWI) dimana memisahkan darat dan laut dengan nilai NDWI minimum -1 hingga maksimum 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan delta di Muara Sungai Porong pada tahun 2013 hingga 2016 mengalami penambahan luas sebesar 59.400 m² dengan luas area delta semula pada tahun 2013 sebesar 867.600 m² menjadi 998.550 m² pada tahun 2014 kemudian pada tahun 2015 menjadi 1.029.600 m² dan tahun 2016 yaitu 927.000 m² Kata kunci: morfologi, muara, NDWI
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
POTENSI BENCANA GELOGI DI KAWASAN DELTA CIMANUK, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT Wahyu Budi Setyawan Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI
Abstrak : Delta Cimanuk terletak di kawasan pesisir utara Pulau Jawa bagian utara. Kota Indramayu, Ibu Kota Kabupaten Indramayu, terletak di kawasan delta itu. Seiring dengan perkembangan Kota Indramayu, berbagai kegiatan sektoral pun ikut berkembang di kawasan delta itu, terutama perkembangan daerah pemukiman. Penelitian tentang kondisi geomorfologi dan aktifitas manusia di kawasan delta tersebut dilaksanakan dalam tahuhn 2016. Hasil penelitian lapangan yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 menunjukkan bahwa daerah pemukiman terus berkembang ke arah daerah tepi pantai yang rendah. Sementara itu hasil studi literature tentang perkembangan delta tersebut menunjukkan bahwa di kawasan delta itu telah terjadi berulang kali pemindahan alur sungai utama untuk mengatasi masalah banjir dan sedimentasi. Pengalihan alur-alur sungai tersebut berakibat pada terjadinya erosi pantai di kawasan timur delta tersebut. Apabila kondisi lingkungan yang ada saat ini dikaitkan dengan prediksi kenaikan muka laut global di masa depan, maka potensi bencana banjir pasang-surut dan erosi pantai akan meningkat di masa depan, dan prediksi tersebut perlu diperhitungkan dalam pengelolaan kawasan pesisir. Kata kunci: delta, banjir pasang-surut, erosi pantai, geomorfologi kawasan pesisir, Indramayu. KARAKTERISTIK KUALITAS AIR SUNGAI MAHAKAM DI KALIMANTAN TIMUR Yosmaniar, Dewi Puspaningsih, Syarifah Nurdawati
Abstrak: Sungai Mahakam berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian untuk menganalisis kualitas air parameter fisika, kimia dan biologi di sungai Mahakam. Analisa data kualitas air sungai Mahakam dilakukan melalui pendekatan Indeks Storet. Baku mutu yang diacu adalah Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 kelas tiga peruntukan perikanan. Penelitian dilakukan di 10 stasiun pengamatan di sekitar sungai Mahakam, yaitu: 1). P.Kelambu; 2) P.Tiga; 3) Tj.Berukang; 4) Muara Benati; 5) Muara Bayur; 6) Muara Solok; 7) Perangatan; 8) Muara Pantuan; 9) Laut Pantuan; 10) Muara Ilu. Parameter yang diamatai meliputi: 1) fisika (suhu air, kedalaman, kecerahan, TSS, TDS, DHL dan kekeruhan); 2) kimia (oksigen terlarut, CO2, salinitas, TP, NH3, TN, total alkalinitas, kesadahan dan pH); 3) bilogi yang diamati kandungan klorofil-a. Pengamatan dan pengambilan sampel dilakukan pukul 06.00 - 13.30 pada bulan Maret dan Mei 2012. Hasil pengamatan sebagai berikut; Suhu air 27- 30 derjat Celsius; kecerahan 32-140 Cm; TSS 1560 Mikro Siemens; TDS 20 -180 Mikro Siemens; DHL 15.7 - 250 Ω; Salinitas0 24 ‰;kekeruhan; 10,2 - 66 NTU; pH 6,5 - 7,5; DO 3,47 -6,38 mg/L; CO2 0,00 -1,32; TP 0,0420 -0,0806mg/L; N-NH3 0,0359 - 0,0841 mg/L;TN 0,035 - 0,515 mg/L; alkainitas 9,6 - 32 mg/L; Hardness 28 - 54 mg/, Kondisi kualitas perairan di perairan sungai Mahakam pada umumnya memenuhi baku mutu kelas tiga untuk perikanan kecuali N-NH3 sudah melebih baku mutu. Kata kunci: kualitas air fisika, kimia, biologi, Indeks storet
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
PERUBAHAN LUAS PESISIR DESA PERANCAK, BALI DITINJAU BERDASARKAN POLA REFRAKSI GELOMBANG Rizky Amaliya, Supriyatno Widagdo, Viv Djanat Prasita
Abstrak Pesisir Desa Perancak merupakan daerah yang perairannya lebih cenderung dipengaruhi oleh sifat-sifat oseanografi Samudera Hindia dibandingkan sifat-sifat oseanografi Selat Bali. Kondisi oseanografi di Perairan Perancak khususnya gelombang cukup tinggi serta kondisi garis pantainya mengalami perubahan yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola gelombang yang mempengaruhi Pesisir Desa Perancak selama 2003 sampai 2013. Metode yang digunakan terdiri atas peramalan gelombang untuk menentukan tinggi (H) dan periode (T) gelombang, refraksi gelombang, tinggi (Hb) dan kedalaman (db) gelombang pecah menggunakan perhitungan menurut CERC. Pengolahan citra untuk menghitung perubahan luas pesisir menggunakan metode Normal Differential Water Index (NDWI). Pola gelombang yang terjadi cenderung membentuk garis ortogonal yang konvergen di daerah Sunset Point dan Konservasi Penyu. Luas daerah yang mengalami sedimentasi sebesar 1912,02 m2 dan erosi sebesar 12640 m2. Kata kunci: Perancak, Gelombang, Erosi, Sedimentasi. SKRINING FITOKIMIA DAN ANALISIS GC-MS FRAKSI HEKSANA KULIT BATANG MANGROVE Rhizophora mucronata L. Mahmiah, Giftania Wardani Sudjarwo, Febby Andriyani
Abstrak : Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki 43% hutan mangrove. Mangrove dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek,salah satunya sebagai pengobatan alamiah pada masyarakat pesisir. Salah satu mangrove yaitu Rhizophora mucronata yang merupakan bakau hitam tumbuh pada tanah berlempung dan berbatu karang. Potensi R.mucronata yaitu memiliki aktivitas antibakteri, antioksidan dan antidiare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa pada kulit batang Rhizophora mucronata dengan metode skrining fitokimia dan analisis Kromatografi Gas- Spektroskopi Massa (GC-MS). Hasil skrining fitokimia terhadap fraksi heksana menunjukkan adanya golongan senyawa terpenoid. Analisis GC-MS menunjukan fraksi heksana kulit batang R. mucronata mengandung 11 senyawa golongan asam lemak, terpenoid, alkaloid, dan aromatis. Kandungan senyawa metabolit sekunder tertinggi yaitu golongan asam lemak senyawa Hexadecanoic acid,metil ester (29,08%) yang dapat berfungsi sebagai antifungi. Kata Kunci : mangrove, Rhizophora mucronata L., fraksi heksana, skrining fitokimia, GC-MS, KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BATANG Rhizopora mucronata L. Mahmiah, Giftania Wardani Sudjarwo, Mas’uliyatul Hukmiyah O.M
Abstrak: Mangrove merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh dengan lingkungan yang berlumpur dan perairan dangkal di daerah pesisir dimana air yang ada umumnya
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
payau. Oleh karena itu, mangrove mengandung banyak senyawa bioaktif yang bersifat toksikologis, farmakologis dan ekologis. Ekstrak dan bahan mentah dari tumbuhan mangrove telah digunakan oleh masyarakat pesisir untuk keperluan pengobatan alamiah. Rhizopora mucronata termasuk salah satu jenis mangrove yang mempunyai banyak potensi, salah satunya yaitu dapat digunakan sebagai analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa yang ada pada fraksi etil asetat Rhizopora mucronata melalui skrining fitokimia dan analisis Kromatografi GasSpektroskopi Massa (GC-MS). Skrining fitokimia terhadap fraksi etil asetat kulit batang Rhizopora mucronata menunjukan kandungan senyawa seperti saponin, steroid, flavonoid dan antrakinon. Hasil analisis GC-MS menunjukan adanya 7 senyawa yang teridentifkasi dalam fraksi etil asetat kulit batang Rhizopora mucronata adalah 1 golongan kuinon, 2 senyawa golongan steroid, 1 senyawa golongan diterpen teroksigenasi, 2 senyawa golongan alkaloid dan 1 senyawa golongan aromatik. Kandungan metabolit sekunder tertinggi dari fraksi etil asetat kulit batang R.mucronata adalah golongan alkaloid (74.76%). Kata Kunci: Rhizopora mucronata, kulit batang, fraksi etil asetat, skrining fitokimia, GC- MS. SINTESIS BIOPLASTIK (Poly Lactid Acid) DARI BUAH MANGROVE Sonneratia caseolaris Lia Trinanda, Septi Dwi Narulita, Henny Indah Anggorowati., Indira Afandi, Inggrid Ivana Siagian, Rina Andayani.
Abstrak: Sampah plastik tidak hanya menjadi obyek permasalahan yang dialami oleh Negara Indonesia namun juga menjadi permasalahan dunia. Pencemaran sampah plastik terbesar terjadi di laut yang menyebabkan kerusakan ekositem di dalamnya dan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia karena ikan merupakan salah satu sumber bahan pangan terbesar. Dengan fokus permasalahan inilah kami melakukan penelitian sintesis bioplastik (Poly Lactid Acid), yakni plastik ramah lingkungan berasal dari buah mangrove Sonneratia caseolaris. Pemilihan buah mangrove menjadi bahan baku pembuatan Poly Lactid Acid (PLA) adalah karena memiliki potensi yang besar dalam segi ketersediaannya yang didasarkan pada data wilayah hutan mangrove Indonesia merupakan terbesar di dunia, sedangkan spesies Sonneratia caseolaris dipilih melalui survei lokasi Hutan Mangrove Wonorejo Surabaya bahwa buah mangrove Sonneratia caseolaris memiliki interval waktu berbuah yang lebih cepat dibandingkan dengan jenis lainnya dan banyak ditemukan berjatuhan di area wisata ini. Proses sintesis PLA dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: (1) Isolasi pati; (2) Hidrolisis pati menjadi glukosa; (3) Fermentasi glukosa menjadi asam laktat; (4) Polimerisasi asam laktat menjadi PLA dibuat dengan dua variabel volume yang berbeda, yaitu 100ml dan 200ml. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil sebagai berikut : Uji dengan metode titrimetri diperoleh kadar pati sebesar 2,86%; Uji dengan metode Luff-schrool sebelum hidrolisis diperoleh kadar glukosa sebesar 2,20% dan setelah hidrolisis sebesar 2,26%; Uji dengan metode titrimetri diperoleh kadar asam laktat sebesar 0,16%. Hasil bioplastik dikarakterisasi sifat mekanik melalui uji titik leleh dengan instrument DMP-100 diperoleh hasil 175,8°C untuk volume 100 ml dan 177,1°C untuk volume 200ml. Kata kunci: sintesis, bioplastik, poly lactid acid, mangrove, Sonneratia caseolaris.
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KAJIAN PARAMETER LINGKUNGAN TERHADAP STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA DI PERAIRAN PESISIR LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN Hamsiah
Abstrak : Salah satu sumberdaya perikanan di perairan pesisir Labakkang Kabupaten Pangkep adalah moluska yang banyak ditemukan pada daerah ekosistem lamun. Informasi tentang keanekaragaman jenis moluska pada daerah ini masih kurang bahkan belum ada sehingga perlu dilakukan penelitian. Penelitian tentang fauna moluska pada ekosistem lamun dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas moluska kaitannya dengan parameter lingkungan perairan. Metode yang digunakan adalah metode transek kuadrat mulai dari tepi pantai menuju ke arah laut sampai tidak ditemukan lagi tumbuhan lamun. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 33 jenis moluska yang terdiri dari 17 jenis bivalvia dan 16 jenis gastropoda. Jenis bivalvia yang mendominasi adalah jenis Anadara sp (Family Arcidae) , Marcia hintina dan Anomalodiscus squamosus (Family veneridae) sedangkan jenis gastropoda adalah Famili Muricidae (dalam jumlah species) dan dalam jumlah individu adalah Cerithidae cingulata (family Potamididae). Hasil analisis indeks ekologi menunjukkan keanekaragaman species tergolong sedang artinya kondisi lingkungan sudah mengalami tekanan, sedangkan indeks kemerataan dan dominansi termasuk cukup merata dan tidak ada organsime yang mendominasi walau ada beberapa species yang ditemukan dalam jumlah yang cukup tinggi. Nilai parameter lingkungan semuanya masih dapat ditolerir oleh hewan moluska dan lamun dan masih termasuk dalam baku mutu kualitas perairan untuk kehidupan biota laut. Kata Kunci : Struktur komunitas, moluska, parameter lingkungan GEJALA INTRUSI AIR LAUT SEBAGAI SALAH SATU DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT (Studi Kasus Kabupaten Tuban) Marita Ika Joesidawati
Abstrak : Dampak kenaikan permukaan air laut (sea level rise/SLR) di pesisir Kabupaten Tuban diprediksi terbagi menjadi 3 kelompok yaitu kemunduran garis pantai, penggenangan, dan intrusi air laut. Untuk mengetahui gejala intrusi air laut yang terjadi di peisisr Kabupaten Tuban ini diperlukan pemetaan sebaran air tanah asin hingga payau. Penelitian dilakukan dengan mengambil air sampel pada 100 titik di beberapa sumur gali maupun sumur bor yang tersebar pada akuifer dangkal dan dalam di 5 Kecamatan yang ada di kabupaten Tuban yang meliputi kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jenu, Tuban dan Palang dengan jarak 200 -300 m dari garis pantai. Selanjutnya air sampel yang diambil dilakukan pengukuran Daya Hantar Listrik (DHL). Hasil nilai pengukuran DHL kemudian di bentuk peta sebaran nilai DHL untuk mengetahui klasifikasi tingkat keasinan air tanah yang ada di daerah pesisir Kabupaten Tuban. Selanjutnya sampel dianalisa di laboratorium untuk mengetahui kandungan ion Carbonat (CO3), Bicarbonat (HCO3), Khlorida (Cl). Indikasi adanya penyusupan air laut ditentukan berdasarkan nilai perbandingan kadar ion Khlorida (Cl) terhadap jumlah ion karbonat (HCO3-1 + CO3-2). Peta sebaran nilai DHL di Kabupaten Tuban antara 900-1500 (sifat air: air tawar) yaitu Kecamatan Bancar, Jenu, Tuban, sedangkan <1500 – 1800 (sifat air: air agak payau) yaitu Jenu, Tambakboyo, Bancar. Tingakt intrusi yang
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
terjadi kategori sedikit dan sedang yaitu hamper di 4 kecamatan pantai (Bancar, Tambakboyo, Jenu, Palang) sedang kecamatan Tuban masih air tawar. Nilai DHL lebih dari 1500 µS/cm terdapat di empat kecamatan (Bancar, Tambakboyo, sebagian Jenu, dan palang). Wilayah tersebut memiliki jarak dengan laut cukup dekat, namun pada beberapa tempat dilokasi tersebut juga masih ditemukan kondisi air yang tidak asin. Daerah sebaran air tanah agak payau menempati akuifer berupa lempung pasiran yang merupakan endapan alluvial dengan permeabilitas umumnya rendah dan topografi permukaan tanah datar hingga landai, sehingga sangat rentan terhadap intrusi air laut. Air tanah agak payau didominasi oleh akuifer berupa pasir gampingan hingga lempung gampingan, namun sebagian juga masih masuk ke dalam sistem akuifer endapan alluvial. Selain perbedaan sistem batuan penyusun akuifer jarak antara sumur dengan air laut juga menjadi salah satu faktor penyebab perbedaan tingkat keasinan air tanah. Kata Kunci: , SLR, intrusi air laut, DHL, Kabupaten Tuban
LUASAN DAN SEBARAN KONDISI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU Retno Amalia Hapsari, Nirmalasari Idha Wijaya, Gathot Winarso
Abstrak : Penelitian bertujuan untuk menganalisis luasan dan uji akurasi serta sebaran kondisi terumbu karang di Perairan Kepulauan Seribu, khususnya di Pulau Hantu Timur, Pulau Hantu Barat, Gosong Hantu Timur, dan Pulau Papatheo. Keberadaan terumbu karang dapat dideteksi melalui teknologi penginderaan jauh dengan menggunakan citra satelit SPOT-7 perekaman 12 Juni 2016. Metode yang digunakan untuk klasifikasi terumbu karang adalah metode supervised. Pengambilan data penutupan terumbu karang mengggunakan metode foto transek. Lokasi penelitian untuk penentuan luasan terumbu karang terletak diantara 5°27'00”S-106°09'00”E dan 5°57'00”S-106°45'00”E. Pengambilan data penutupan terumbu karang dilakukan di empat stasiun pengamatan. Analisis yang dilakukan yaitu analisis luasan dan uji akurasi serta analisis sebaran kondisi terumbu karang. Analisis data citra satelit dengan menggunakan software ENVI 5.2 dan analisis kondisi terumbu karang dengan menggunakan software CPCe 4.1. Pengambilan data terumbu karang pada kedalaman 2 sampai 3 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luasan terumbu karang di Kepulauan Seribu pada tahun 2016 yang terdeteksi yaitu 1,41 km2 dan uji akurasi yang didapatkan yaitu 69,37 %. Hasil parameter temperature, kecerahan, salinitas, pH, dan arus mendukung untuk pertumbuhan terumbu karang. Persentase tutupan karang hidup pada ST 1 sebesar 33,62 %, ST 2 sebesar 31,40 %, ST 3 sebesar 50,42 %, dan ST 4 sebesar 16,31 %. Dari hasil persentase penutupan karang hidup didapatkan kondisi terumbu karang pada ST 1 dikategorikan sedang, ST 2 2 dikategorikan sedang, ST 3 dikategrikan baik, dan ST 4 dikategorikan rusak. Kata kunci: Kepulauan Seribu, terumbu karang, perubahan luasan, ENVI 5.0, foto transek
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
Hubungan Upwelling Dan Fluktuasi Tangkapan Ikan Cakalang Pada Musim Timur Di Perairan Tamperan, Pacitan Riyana Ismi Anggraeni, Supriyatno Widagdo, Rahyono
Abstrak: Perairan Kabupaten Pacitan merupakan salah satu perairan yang terletak di Selatan Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang memiliki potensi terjadinya upwelling. Kabupaten Pacitan memiliki potensi perikanan laut yang baik dan hasil tangkapan ikan yang semakin meningkat sepanjang tahun salah satunya yaitu ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola angin dan arus Musim Timur, mendeskripsikan pola sebaran horizontal temperatur, salinitas dan klorofil-a selama Musim Timur, menganalisis terjadinya upwelling di Perairan Tamperan, Pacitan serta menganalisis pengaruh upwelling terhadap hasil tangkapan ikan cakalang selama Musim Timur. Metode yang digunakan terdiri dari berapa tahapan yaitu: data angin dan arus yang akan diolah dalam bentuk windrose dan currentrose, data temperatur, salinitas dan klorofil merupakan data citra satelit, pengolahan data menggunakan seadas. Data yang sudah diolah kemudian dideskripsikan untuk menganalisis adanya upwelling. Tahap selanjutnya menghubungkan antara data analisis upwelling dan tangkapan ikan cakalang dengan analisis korelasi menggunakan SPSS. Hasil analisis pada Musim Timur di Perairan Tamperan, Pacitan menunjukkan terjadinya fenomena upwelling. Upwelling terjadi pada Juni-September 2015 yang ditandai dengan rendahnya nilai temperatur yaitu antara 24,17-26,62 °C, tingginya nilai salinitas antara 34,48-34,51 ‰, serta tingginya nilai klorofil-a yaitu 1,32-2,51 mg/m3. Faktor upwelling diperkuat dengan hasil tangkapan ikan cakalang pada Juni-September 2015 yang meningkat. Kata Kunci: Upwelling, Ikan Cakalang, Perairan Pacitan.
DISTRIBUSI KADMIUM (Cd2+) SECARA HORIZONTAL DI PERAIRAN WONOREJO, SURABAYA Mega Estianna Pratiwi , Giman , Supriyatno Widagdo
Abstrak: Penelitian mengenai tingkat pencemaran kadmium (Cd2+) perlu dilakukan karena Perairan Wonorejo adalah daerah ekosistem mangrove yang dimanfaatkan biota laut sebagai tempat tinggal. Kadmium (Cd2+) digunakan sebagai zat warna, industri baterai, dunia fotografi senyawa kadmium bromida dan kadmium ionida, pembuatan tetraetil-Pb, perindustrian manufaktur Poly Vinil Chlorida (PVC). Kelarutan Cd2+ pada perairan dalam konsentrasi tertentu dapat membunuh biota perairan. Perairan Wonorejo adalah daerah yang dialiri 3 muara yaitu Muara Sungai Jagir, Wonorejo, dan Gunung Anyar. Muara Sungai Jagir dan Wonorejo adalah muara yang dekat pemukiman warga yang berdampak meningkatnya limbah domestik di muara tersebut, sedangkan Muara sungai Gunung Anyar daerah tersebut tidak hanya dekat dengan pemukiman warga, tetapi juga tempat pembuangan limbah industri. Sampel air laut diambil dari 6 Stasiun yang terletak dekat dengan Muara Sungai Jagir, Wonorejo, Gunung Anyar, Zona Perairan dekat 3 Muara, dan 2 stasiun di Laut Lepas di Perairan Wonorejo. Hasil pengukuran Cd2+ dengan metode Spektofometri Serapan Atom (SSA) menghasilkan data konsentrasi Cd2+ pada hari pertama berkisar antara 0-0,050 mg/L, hari kedua berkisar 0-0,041 mg/L, hari ketiga berkisar 0,11-0,31 mg/L. Hasil dari ketiga hari penelitian menunjukkan bahwa di Perairan Wonorejo sudah tercemar karena Cd2+ di Perairan tersebut sudah melewati Nilai Ambang Batas yaitu sebesar 0,01 mg/L. Kata Kunci: Distribusi, Perairan Wonorejo, Kadmium (Cd2+), SSA, Limbah.
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
AKUMULASI LOGAM BERAT Cr6+ PADA AIR DI PERAIRAN WONOREJO SURABAYA Rizky Putri Romadhon, Mahmiah, Rahyono
ABSTRAK: Perairan Wonorejo Surabaya merupakan wilayah yang berdekatan dengan kawasan industri. Pada wilayah tersebut terdapat tiga sungai yang bermuara yaitu Sungai Jagir, Wonorejo dan Gunung Anyar, yang berpotensi mengalirkan cemaran berupa pencemaran fisika, kimia maupun mikrobiologi. Pencemaran limbah berasal dari kegiatan industri salah satunya seperti industri pembuatan rambu jalan, percetakan serta pelapisan logam, dan adanya kegiatan rumah tangga yang menghasilkan limbah domestik. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah cair yang didalamnya mengandung berbagai jenis bahan pencemar, salah satunya yaitu logam berat Cr6+. Penelitian mengenai akumulasi Cr6+ pada air di Perairan Wonorejo Surabaya perlu dilakukan untuk menganalisis tingkat pencemarannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk analisis logam Cr6+ yaitu Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), sedangkan untuk mengetahui akumulasi Cr 6+ pada perairan data diolah menggunakan software Surfer. Hasil analisis Cr6+ pada penelitian minggu pertama berkisar antara 0,000-0,004 mg/L, pada analisis minggu kedua didapatkan hasil antara 0,000-0,0032 mg/L sedangkan pada minggu ketiga didapatkan hasil analisis yang berkisar antara 0,0025-0,0180 mg/L. Berdasarkan data tersebut Perairan Wonorejo Surabaya telah tercemar, karena kadar Cr6+ telah melewati Nilai Ambang Batas (NAB) sebesar 0,002 mg/L. Kata Kunci: Perairan Wonorejo Surabaya, akumulasi, limbah, pencemaran, Cr6+
DISTRIBUSI FOSFAT, DAN OKSIGEN TERLARUT DI PERAIRAN PANTAI TIMUR SURABAYA Emmy Woelansari, Mahmiah, Supriyatno Widagdo
Abstrak : Kawasan perairan Pantai Timur Surabaya mendapat pengaruh sangat besar dari aktivitas manusia yang berada di sepanjang maupun di hulu kawasan perairan tersebut. Aktivitas yang ada meliputi aktivitas rumah tangga, industri, tambak, lalu lintas kapal dan vegetasi mangrove. Padatnya aktivitas manusia tersebut dapat menyebabkan menurunnya kualitas perairan dan berpengaruh terhadap konsentrasi fosfat, dan oksigen terlarut di perairan Pantai Timur Surabaya. Fosfat dan oksigen terlarut memiliki peran vital bagi pertumbuhan fitoplankton atau alga yang biasa digunakan sebagai indikator kualitas air. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola sebaran fosfat dan oksigen terlarut di 6 stasiun di perairan Pantai Timur Surabaya. Analisis fosfat menggunakan metode spektrofotometer UV-VIS, oksigen terlarut ditentukan dengan metode titrasi Winkler. Pola sebaran konsentrasi fosfat, oksigen terlarut dan arus permukaan menggunakan software surfer 10.0. Berdasarkan hasil konsentrasi fosfat pada ke-6 stasiun telah melebihi melebihi NAB sebesar 0,015 mg/L. Pada ke 6 stasiun konsentrasi oksigen terlarut memenuhi standart baku mutu sebesar > 5 mg/L. Pola sebaran fosfat dan oksigen terlarut dominan arah Tenggara (menuju laut). Kata Kunci: Pantai Timur Surabaya, fosfat, oksigen terlarut, sebaran
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI C-1 TEKNIK
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
ANALISIS PENINGKATAN PENDAPATAN PERUSAHAAN PELAYARAN PT.XYZ DENGAN MENGOPTIMALKAN WAKTU PENGEDOKAN KAPAL MENGGUNAKAN METODE AHP Khoirun Ni’am, Minto Basuki, I Putu Andhi Indira Kusuma
Abstrak: Pendapatan perusahaan pelayaran dipengaruhi oleh operasinya kapal kapal yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran tersebut. Sesuai dengan masa berlaku sertifikat keselamatan kapal penumpang dan peraturan Biro Klasifikasi Indonesia bahwa periode pengedokan kapal penumpang adalah 12 bulan terhitung sejak pengedokan sebelumnya. Sehingga kapal dapat beroperasi maksimal dengan durasi 12 bulan dikurangi pelaksanaan pengedokan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu analisis untuk mengoptimalkan waktu pengedokan kapal tersebut. Penelitian ini akan menganalisis faktor faktor penyebab keterlambatan proses pengedokan kapal dengan menggunakan metode AHP untuk mencari prioritas dari kriteria yang berdampak dalam keterlambatan proses pengedokan kapal. Data dari hasil wawancara yaitu goal/tujuan/objektifnya adalah optimal waktu pengedokan kapal, Kriterianya adalah pra dock, docking dan pasca dock, Alternatifnya adalah pekerjaan, material dan galangan. Serta hasil kuisioner yang diambil dari 19 orang responden di lingkungan PT. Jembatan Nusantara bahwa nilai tertinggi atau prioritasnya adalah kriteria docking dengan nilai 0.598 dan alternatif pekerjaan dengan nilai 0.482 serta nilai inkonsistensi secara keseluruhan sebesar 0.02. Begitu pula analisis kasus pengedokan kapal KMP. Swarna Kartika juga menunjukkan bahwa faktor material yang tidak terpenuhi pada saat tahap docking sehingga waktu pengedokanya tidak optimal. Sehingga strategi yang tepat untuk mengoptimalkan waktu pengedokan kapal sesuai hasil analisa tersebut adalah memenuhi material – material pengedokan dengan jumlah sesuai kebutuhan dan waktu yang tepat pada saat kapal sedang dalam tahap docking. Dengan waktu pengedokan kapal yang optimal maka pengopersian kapal menjadi lebih lama sehingga pendapatan perusahaan lebih meningkat. Kata Kunci : AHP, BKI, Expert Choice, Pelayaran, Pendapatan, Pengedokan,. PENILAIAN RISIKO K3L PADA PEKERJAAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) MENGGUNAKAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) Ahmad Fahmi Alwi, Minto Basuki, Siti Fariya
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peringkat risiko bahaya yang akan terjadi pada proses pekerjaan reparasi kapal di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero). Data yang diamati terdiri atas 1 kapal yaitu KMP. Sms Swakarya yang berlangsung selama 24 hari kerja. Data tersebut menggunakan metode pengamatan langsung dilapangan dan wawancara terhadap tenaga ahli. Data tersebut kemudian dianalisa menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) dan dibantu menggunakan Risk Assessment atau penilian risiko untuk memudahkan proses identifikasi potensi bahaya nya. Dari data tersebut teridentifikasi diperoleh 81 sumber bahaya risiko pada pekerjaan reparasi kapal yaitu terkena anggota badan, nyeri otot atau keseleo, kebisingan. Setelah didapatkan sumber bahaya maka dilakukan perhitungan dan penilaian risiko menggunakan matrik risiko. Dari perhitungan matrik risiko diperoleh nilai rating risiko yang terjadi pada pekerjaan reparasi kapal di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) terbilang tinggi dibanding risiko lain yaitu kelalaian operasional alat, percikan material panas dan bekerja di ketinggian. Setelah diketahui rating risikonya maka perlu dilakukan proses mitigasi untuk meminimalisir kemungkinan
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
terjadinya risiko-risiko tersebut. Proses mitigasi tersebut antara lain : penggunaan alat pelindung diri, mengkampanyekan budaya K3 setiap akan memulai bekerja, mengadakan pemeriksaan rutin terhadap peralatan kerja, melaksanakan medical check up secara berkala pada pekerja, memilih tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya. Kata Kunci : Identifikasi Potensi bahaya, Job Safety Analysis (JSA), Mitigasi Risiko, Risk Assessment. ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP KETANGGUHAN SAMBUNGAN BAJA A36 PADA PENGELASAN SMAW Dhian Fajar Juniarto, Minto Basuki, Aris Wacana Putra
Abstrak : Perbedaan arus pada proses pengelasan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengelasan itu sendiri. Arus pengelasan yang kecil dapat merubah tingkat hasil pengujian kekuatan sambungan las tersebut. Ada berbagai jenis dan metode pengelasan, salah satunya adalah las SMAW (Shielding Metal Arc Welding). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh besar arus terhadap ketangguhan hasil pengelasan. Material yang digunakan dalam penelitian adalah baja A36. Metode pengelasan yang digunakan adalah SMAW dengan elektroda E6013. Terdapat tiga model spesimen dengan ketebalan 10 mm dan tiga spesimen dengan ketebalan 12 mm, menggunakan variasi arus 100, 130, dan 150 A serta bentuk kampuh V. Pengujian yang dilakukan adalah impact test metode charpy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar arus sangat berpengaruh terhadap ketangguhan hasil pengelasan. Hasil pengujian impact menunjukkan bahwa arus pengelasan berpengaruh terhadap impact energy yang dihasilkan, dimana impact energy terbesar terdapat pada arus pengelasan 100 A yaitu sebesar 88 – 89 J pada weld metal, 129 – 133 J pada fusion line, dan 124 – 136 J pada HAZ dengan heat input yang dihasikan sebesar 5.6 – 6.72 KJ/mm. Kata Kunci : Arus pengelasan, Destructive test, SMAW
ANALISA TAHANAN KAPAL BULK CARRIER 8664 DWT MENGGUNAKAN METODE MATEMATIS Erik Sugianto dan Arif Winarno
Abstrak : Tahanan kapal merupakan aspek dasar dalam penentuan daya dan mesin utama kapal, seperti dalam pembuatan kapal baru, reparasi dan konversi kapal. Terutama kapal bulk carrier yang membutuhkan kecepatan tinggi. Penentuan tahanan kapal umumnya dilakukan dengan memodelkan dengan skala tertentu. Namun, dana yang sangat besar dibutuhkan untuk melakukan pengujian model. Pengujian model memerlukan tempat khusus yakni towing tank yang memiliki biaya operasi sangat mahal. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan tahanan kapal dengan metode matematis. Tahanan kapal total diperoleh dari penjumlahan tahanan gesek, tahanan sisa dan tahanan tambahan. Hasil dari perhitungan matematis didapatkan koefisien tahanan gelombang adalah 4.34*10-4 , koefisien faktor bentuk adalah 1.24, koefisian tahanan gesek adalah 0.00153 dan koefisien tahanan udara adalah 0.000465735. Sehingga didapatkan tahanan total kapal adalah 256.599 kN.
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
Kata kunci: tahanan, kapal, metode matematis MONITORING SUHU, KADAR Ph, DAN TINGKAT SALINITAS SEBAGAI SARANA OBSERVASI BAWAH AIR MENGGUNAKAN WAHANA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) Rizky Aditya Pratama dan M. Taufiqurrohman Universitas Hang Tuah Surabaya
Abstrak : Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan, seperti laut, danau, selat, sungai dan rawa-rawa. Wilayah laut Indonesia termasuk wilayah laut yang luas jika dibandingkan dengan negara-negara tetangganya. Karena itu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah yang berasal dari laut.Seiring berjalannya waktu, keindahan-keindahan alam bawah laut Indonesia ini semakin berkurang. Hal itu disebabkan oleh ulah tangan-tangan jahil dari manusia, seperti perusakan terumbu karang, pengambilan ikan menggunakan potas, membuang limbah industri di laut, dan masih banyak lagi.Dilakukanlah monitoring dan juga perlindungan terhadap biota dan ekosistem bawah laut di Indonesia dengan cara menyelam dan mengawasi langsung keadaan ekosistem bawah air. Cara ini cukup efektif, namun terbilang mahal karena perlu biaya untuk bisa melakukan penyelaman. Oleh karena itu, kami membuat sebuah penelitian yang memanfaatkan ROV yaitu tentang Monitoring Suhu, Kadar pH, dan Tingkat Salinitas di Bawah AirSebagai Sarana Observasi Bawah Air Menggunakan Wahana Remotely Operated Vehicle (ROV). Dari penelitian yang sudah dilakukan mendapatkan hasil yang bagus, dimana ROV dapat dimanfaatkan untuk monitoring kondisi bawah air dengan mendapatkan parameter data berupa suhu, kadar ph, dan tingkat salinitas dari sebuah perairan. Kata Kunci : Laut, ROV, suhu, kadar pH, salinitas RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAU ROV (REMOTELY OPERATED VEHICLES) BERBASIS ANDROID Muchammad Badruz Zaman, M. Taufiqurrohman
Abstrak : Smartphone berbasis android adalah perangkat yang saat ini umum digunakan oleh masyarakat luas. Pada saat ini sudah banyak masyarakat yang mempunyai smartphone android dengan dukungan konektifitas Bluetooth. Dengan teknologi konektifitas Bluetooth masyarakat umum bisa bertukar data dari satu perangkat ke perangkat lain dengan jangkauan yang terbatas.Pada penelitian ini dikembangkan sebuah aplikasi android yang berfungsi sebagai kontrol jarak jauh pada Remotely Operated Vehicles (ROV) dengan menggabungkan teknologi wireless menggunakan modul Bluetooth yang terhubung langsung dengan smartphone android.Perangkat pada Remotely Operated Vehicles (ROV)ini terdiri dari beberapa komponen seperti Mikrokontroler Arduino, Motor DC, Driver Motor Transistor, Modul Bluetooth HC-05, LCD (Liquid Crystal Display) 16x2, dan IP (Internet Protocol) kamera sebagai pemantau yang di tempatkan pada ROV yang dapat di akses secara realtime pada aplikasi android. Perangkat kontrol pada ROV (Remotely Operated Vehicles) tersebut nantinya akan terhubung langsung dengan smartphone android yang terkoneksi dengan Bluetooth. Cara kerja ROV (Remotely Operated Vehicles)tersebut mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pemantau jarak jauh menggunakan IP
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
kamera dan kontrol jarak jauh dengan menggunkana smartphone android yang tergabung menjadi satu kesatuan dalam bentuk aplikasi android.Manfaat dalam perancangan ROV (Remotely Operated Vehicles) ini nantinya menjadi suatu terobosan baru dalam perkembangan teknologi kelautan khususnya memberi kemudahan dalam melakukan observasi di bawah air. Kata kunci
: Smartphone Android, Bluetooth, IP Camera, ROV
MONITORING KETINGGIAN AIR PADA BENGAWAN SOLO BERBASIS MIKROKONTROLLER DAN KOMUNIKASI WIFI Ibadur Rohman dan M. Taufiqurrohman
Abstrak : Pada kebanyakan bendungan yang sudah ada pada daerah rawan banjir sering menggunakan cara manual untuk mengetahui berapa ketinggian air yang ada pada bandungan dengan cara melihat secara langsung ketinggian air,oleh karena itu petugas penjaga pintu air harus siap siaga setiap saat dalam pengawasan bendungan tersebut untuk menghindari peluapan air pada bendungan. Gerbang pintu air dikendalikan oleh petugas supaya air dalam bendungan tetap stabil tidak kurang dan tidak melebihi batas yang sudah di tentukan. Dari latarbelakangini dirancanglah alat untuk mengawasi ketinggian air pada bendungan menggunakan sensor ultrasonik yang di proses dengan menggunakan mikokontroler dan jaringan wifi sebagai sarana koneksi internet serta media monitoring antarmuka melalui smartphone maupun laptop. Yang nantinya akan secara terus menerus memberikan informasi dan peringatan pada operator jika tingkat ketinggian air mencapai batas maksimal melalui peringatan dari sms gateway.Sehinggadenganadanyaalat yang dirancangcangdalampenelitianiniketinggian air dapatdiketahuidenganotomatis. Alat ini dapat di jadikan sebagai peringatan dini potensi bahaya banjir di daerah sungai bengawan solo di kota lamongan. Dengan kata lain akan terjadi efektifitas pada penerapan teknologi tepat guna. Kata kunci : mikrokontroller, jaringan wifi, Bengawan Solo
RANCANG BANGUN ALAT UNTUK MENGUKUR KADAR KEKERUHAN PADA AIR MENGGUNAKAN KAMERA PADA REMOTEDLY OPERTAED VEHICLE (ROV) DENGAN METODE COLOR FILTERING Chrisyangga Solina Adhi Permana dan M. Taufiqurrohman
Abstrak : Lebih dari 2/3 luas Indonesia adalah laut. Begitu juga dengan bumi, lebih dari 2/3 bagian bumi atau dunia ini adalah lautan, karena itu usaha – usaha untuk menciptakan teknologi yang bisa memajukan dunia kelautan dari masa kemasa selalu berkembang. Karena itu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah yang berasal dari laut. Selain itu juga air merupakan sumber daya paling penting bagi manusia akan tetapi seiring berjalannya waktu, kualitas air di Indonesia ini semakin berkurang. Hal itu disebabkan oleh ulah tangan-tangan jahil dari manusia yang mencemari sumber – sumber air di sekitarnya. Kemudian dimulailah projek penelitian dan juga perlindungan terhadap kualitas air di Indonesia yang cukup efektif, namun terbilang mahal. Oleh karena itu, penelitian ini akan memanfaatkan ROV sebagai alat untuk mengukur kadar kekeruhan pada air menggunakan kamera pada remotely
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
operated vehicle (ROV) Dengan Metode Color Filtering. Hasil dari penelitian ini adalah ROV akan mampu memonitoring kadar kekeruhan air pada suatu ekosistem air. Kata Kunci : Image Processing, Laut, ROV, Monitoring Air RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID ANTARA SOLAR CELL DAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DI KAPAL Riengga Agus Argianto dan IstiyoWinarno
Abstrak : Indonesia merupakan negara maritim, dimana jumlah lautan yang dimiliki lebih luas daripada daratannya. Dengan kondisi geografis tersebut, maka dapat diketahui bahwa jumlah kapal yang beroperasi sangat banyak. Pada saat ini, pembangkit energi listrik di kapal masih bergantung pada minyak bumi untuk menggerakkan generator listrik di kapal. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab semakin meningkatnya kebutuhan dalam mengkonsumsi minyak bumi secara global. Kondisi tersebut memaksa manusia agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan sumber energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik, salah satunya adalah dengan menggunakan solar cell. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi solar cell untuk menghasilkan tegangan listrik, salah satunya adalah faktor intensitas cahaya matahari dan temperatur dari solar cell sehingga banyak metode yang dapat digunakan untuk memaksimalkan output tegangan yang dihasilkan oleh solar cell. Agar tegangan listrik yang dihasilkan lebih maksimal, maka pada penelitian ini digunakan suatu sistem hybrid pembangkit listrik antara solar cell dan thermoelectric generator. Cara kerja dari thermoelectric generator adalah dengan memanfaatkan perbedaan suhu untuk menghasilkan beda potensial listrik yang diperoleh dari sistem sirkulasi pendinginan air pada mesin diesel kapal dan dari suhu permukaan air laut. Suhu rendah (dingin) didapatkan dari suhu permukaan air laut, sedangkan untuk suhu tinggi (panas) didapatkan dari air panas yang didapatkan dari pembuangan air pada sistem pendinginan mesin diesel kapal. Untuk mendapatkan output yang konstan diperlukan buck boost converter agar tegangan output yang dihasilkan sesuai dengan kapasitas penyimpanan pada baterai. Pembuatan prototipe dari kedua energi alternatif tersebut semoga bisa dijadikan acuan dalam mengembangkan hybrid antara solar cell dan TEG pada skala yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan beban listrik pada suatu kapal. Kata kunci : Solar Cell, Thermoelectric Generator, Hybird, Buck Boost Converter
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT.ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA M.Jamirin Bakti, Minto Basuki, Soejitno
Abstrak : Tolak ukur proses produksi dapat diukur dari lama proses produksi yang dilakukan, biaya produksi yang dikeluarkan dan kualitas yang dihasilkan. ketiga hal tersebut sangat ditentukan oleh jumlah tenaga kerja dan klasifikasi tenaga kerja sebagai bagian dasar dari unsur suatu produksi. Dalam penulisan penelitian ini dilakukan penentuan kapasitas produksi dari tahap fabrikasi sampai assembly pada pembangunan kapal baru. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung pada pembangunan kapal perintis 1200GT. Hasil dari penelitian ini didapatkan JO pada tahap fabrikasi dengan kapasitas produksi perencanaan
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
sebesar 240 ton plat/bulan, JO yang direncanakan sebesar 23kg/JO dan JO realisasinya sebesar 25kg/JO. pada tahap assembly dengan kapasitas produksi sebesar 210 ton plat/bulan, jumlah JO yang direncanakan sama dengan JO realisasinya yaitu sebesar 18kg/JO. Faktor yang mempengaruhi proses produksi adalah tingkat ketrampilan tenaga kerja, kondisi peralatan kerja dan keterlambatan pengadaan material. Kata kunci: Jam Orang, Kapasitas Produksi, Pembangunan Kapal Baru, Tenaga Kerja Langsung,
PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO Yuni Sulistyana, Minto Basuki, Soejitno
Abstrak : Seringnya keterlambatan pada proses pembangunan kapal baru di PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia yang diakibatkan beberapa risiko. Dari permasalahan ini maka dilakukan penilaian risiko dengan mengidentifikasi dan menentukan peringkat risikonya kemudian memitigasi tingkat risiko yang berpengaruh pada proses pembangunan kapal baru sehingga dapat meminimalisir keterlambatan proses pembangunan kapal. Analisis data dilakukan menggunakan metode matrik risiko, dari hasil analisis sumber risiko pada pembangunan kapal perintis 2000 GT di dapatkan 26 sumber risiko. Kemudian dari analisa risiko menggunakan matrik risiko didapatkan tingkatan risiko yang sangat tinggi pada: faktor cuaca yang mengganggu pekerjaan, penundaan pekerjaan karena terlambatnya suplai material, peralatan crane yang dibutuhkan tidak sesuai, pekerjaan perbaikan karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi, keputusan dari owner yang terlambat, kesadaran SDM untuk menyelesaikan proyek, ketergantungan pada pekerjaan konstruksi dan respon intruksi yang lambat. Berdasarkan hasil analisa tingkat risiko, maka sumber risiko yang memerlukan penanganan utama adalah risiko yang muncul dengan tingkatan risiko sangat tinggi. Kata Kunci: Bangunan Baru, Manajemen Risiko, Matrik Risiko, Penilaian Risiko
IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN REPARASI KAPAL PADA PERUSAHAAN GALANGAN KAPAL di PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD Choirul Anam, Minto Basuki
Abstrak : Penulisan karaya ilmiah ini bertujuan mengetahui pekerjaan reparasi dan bagaimana untuk mengatasi tingkat risiko agar pekerjaan pengedokan bisa tepat waktu dengan meminimalisir tingkat risiko yang ada di Galangan PT. Indonesia Marina Shipyard gersik. Jika hal tersebut tidak diantisipasi dengan baik, kerugian bahkan mungkin bangkrutnya sebuah perusahaan tak mustahil akan terwujud. Dengan demikian, diperlukan strategi khusus untuk mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin terjadi. Hal ini dikenal dengan manajemen risiko. Seperti yang dilakukan oleh PT. Indonesia Marina Shipyard yang sampai saat ini. Maka penulis menganalisa hal tersebut dengan menggunakan metode pengamatan langsung dilapangan dan wawancara terhadap tenaga ahli. Setelah didapatkan sumber risiko maka dilakukan proses perhitungan dan penilaian risiko menggunakan matrik risiko. Dari perhitungan
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
matrik risiko diperoleh nilai rating risiko yang terjadi pada pekerjaan reparasi kapal di PT. Indonesia Marina Shipyard adalah, masih sangat baik untuk pengendalianya, tetapi harus tetap diperhatikan mengenai kebutuhan matrial karena merupakan bahan pokok utama ketika proses reparasi kapal karena produktifitas akan terhambat atau terhenti ketika matrial tidak ada atau mengalami keterlambatan dan sumber bahaya berikutnya adalah yang paling fatal, kurangnya menjaga keamanan lingkugan di area kerja yang dapat memicu terjadinya kebakaran yang berakibat sangat fatal.Dengan acuan rating risikonya menggunakan The Australian New Zealand Risk Management Standart (AS/NSZ 4360, 2004 ). Sehingga rata – rata tingkat resiko digalangan tersebut masih tergolong rendah atau sangat rendah dari rawanya risiko namun mitigasi risiko tetap di diberikan untuk menjaga ketika keamanan atau adanya risiko yang tinggi muncul sewaktu – waktu yang akan terjadi. Kata kunci
: Reparasi kapal, Risiko, Rating risiko, pada industri galangan kapal
PENGUJIAN MODEL GUNA MEMPREDIKSI BESARAN SUBJECTIVE MOTION PADA FLOATING PRODUCTION UNIT Arifin, PTRIM – BPPT
Abstrak : Suatu Floating Production Unit (FPU) sangat diperlukan guna menunjang kegiatan eksplorasi migas di perairan lepas pantai yang direncanakan. Kinerja FPU ketika beroperasi sangat dipengaruhi oleh perencanaan bentuk badan kapal (FPU) dan kondisi lingkungan operasional FPU tersebut, yang berupa angin, gelombang dan arus laut. Kualitas beban lingkungan akan menentukan besarnya respon gerakan pada FPU, yang juga akan mempengaruhi kinerja Anak Buah Kapal (ABK). Subjective Motion Value sebagai satu indikator, digunakan untuk mengetahui tingkat ketahanan ABK yang dipengaruhi oleh percepatan respon gerakan yang terjadi pada FPU. Pengujian model merupakan salah satu metode yang cukup valid untuk memprediksi besarnya respon kapal pada kondisi gelombang laut tertentu. Pengujian model dilakukan di tangki uji Manoeuvring Ocean Engineering Basin (MOB) dengan menggunakan skala model 1:40 dengan variasi tinggi dan frekuensi gelombang serta arah gelombang datang. Selanjutnya, hasil pengujian yang berupa percepatan gerakan kapal dibandingkan kriteria Subjective Motion. Kata Kunci: Eksplorasi Migas, Floating Production Unit (FPU), Respon Gerakan, Subjective Motion.
PENENTUAN TEGANGAN MAKSIMUM KONSTRUKSI TANGKI MUAT KAPAL TANKER DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Arifin, Abd. Ghofur - PTRIM – BPPT
Abstrak : Perencanaan konstruksi tangki muat pada kapal tanker atau Floating Production Unit (FPU) yang berfungsi menampung muatan cair, menjadi pokok bahasan yang menarik dalam kaitannya dengan kekuatan dan keselamatan kapal. Beberapa kondisi pembebanan diterapkan pada konstruksi ruang muat yang berupa beban akibat grafitasi, beban hidrostatis, beban sloshing muatan, merupakan
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
pertimbangan utama dalam penentuan tegangan maksimum pada konstruksi tangki muat. Salah satu metode analisis yang umumnya dipakai dalam menyelesaikan masalah ini adalah dengan menggunakan pendekatan numerik yakni Metode Elemen Hingga. Dengan metode ini akan ditentukan besarnya tegangan maksimum pada konstruksi ruang muatan tersebut dengan memodelkan geometri tangki muat dan kondisi batas. Beberapa kasus dipilih untuk dievaluasi besarnya tegangan yang terjadi, dan tegangan tersebut dibandingkan dengan kriteria batas tegangan untuk menilai apakah konstruksi yang direncanakan berada dalam batas yang cukup aman selama kapal beroperasi. Kata Kunci: Kapal Tanker, Tangki kargo, Beban Dinamis, Metode Elemen Hingga, Tegangan Maksimum
RANCANG BANGUN PROTOTYPE PAPAN INFORMASI DIGITAL PADA TRANSPORTASI LAUT BERBASIS GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Joko Subur
Abstrak: Pada saat ini informasi sangat dibutuhkan demi kelancaran dalam melaksanakan suatu pekerjaan maupun kegiatan. Keterbatasan informasi lokasi dimana posisi kita ketika naik transportasi laut kadang membuat kita bingung akan posisi kita. Media papan informasi digital yang dibuat ini akan menampilkan tulisan bergerak yang akan menunjukkan keterangan nama daerah dimana posisi kita saat berada di transportasi laut, menampilkan juga waktu dan tanggal. Dengan Global Positioning System (GPS) sebagai penunjuk koordinat titik posisi dan penunjuk informasi waktu. Penentuan nama daerah menggunakan metode pemetaan koordinat lintang dan bujur, karena metode pemetaan hasilnya lebih akurat dibanding metode radius. Hasil uji coba sistem yang dibuat berhasil berjalan dengan baik dan didapat tingkat akurasi pengenalan daerah mencapai keakuratan 99% dengan kecepatan laju kendaraan maksimal 40km/jam. Kata kunci: Transportasi laut, GPS, Koordinat, Metode pemetaan.
PERANCANGAN KAPAL SELAM TANPA AWAK (UNMANNED UNDERWATER VEHICLE /UUV) SEBAGAI SARANA OBSERVASI BAWAH LAUT Ach Ali Sahir, Ali Munazid, Bagiyo Suwasono
Abstrak : Laut merupakan salah satu aset bagi suatu negara yang sangat penting,dari segi ekonomi,ilmu pengetahuan dan teknologi yang terutama bagi observasi bawah laut,kapal selam adalah salah satu sarana laut yang bergerak di bawah permukaan air laut/kedalaman laut. Fungsi yang terdapat di dalam kapal selam tanpa awak ini adalah di bidang segi pengetahuan dan teknologi,kapal selam pun bergerak ke arah yang lebih maju. Pada skripsi ini akan membahas “Perancangan kapal selam tanpa awak (Unmanned Under Water Vehicle/UUV) sebagai sarana observasi bawah laut”. Sesuai dengan teori Archimedes mengenai prinsip pengapungan, yang telah lama menjadi dasar teori dan pemikiran dunia perkapalan termasuk kapal selam .Focus dalam
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
penelitian ini terdapat pada perancangan bentuk kapal selam. hasil dari perancangana kapal selam ini akan di lakukan pemodelan dan simulasi dengan menggunakan software Ansys 14.5 dan Maxsurf Resistance untuk mengetahui kecocokan bentuk badan kapal selam yang di rancang dengan mengacu pada aliran fluida pada kapal,coefisien lift,coefisien drag dan tahanan pada badan kapal yang berdasarakan hukum bernouly dan newton II . Kata Kunci : Kapal Selam, UUV, Bernouly, Ansys, Maxsurf Performance Pemasangan Skeg di Linggi Haluan Pada Kapal Andikha Persada Putra, Ali Munazid, Bagiyo Suwasono
Abstrak : Dalam setiap aliran air pada badan kapal sampai ke bagian buritan kapal, selalu terjadi wake / arus ikut (w) yang merupakan perbedaan antara kecepatan kapal.wake inilah yang akan menyebabkan besar kecepatan awal (Va) akan selalu lebih kecil dari besar kecepatan dinas (Vs). Semakin besar w yang terjadi akan mengakibatkan Va akan menjadi lebih kecil.Dengan Va yang semakin kecil maka daya yang diperlukan untuk mendorong kapal (T) agar mencapai kecepatan yang diinginkan akan menjadi lebih besar. Pemasangan skeg dilakukan di linggi haluan dengan harapan dapat mengurangi tahanan sehingga dapat meningkatkan performa kapal saat melaju di kecepatan tinggi. Kata kunci : Tahanan kapal, Skeg, Ansys.
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI C-2 TEKNIK
48
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
DESAIN DAN UJI COBA PENGGUNAAN THERMOELECTRIC COOLER SEBAGAI ALAT PENGHASIL AIR TAWAR DARI UDARA UNTUK KEBUTUHAN AIR MINUM DI LIFEBOAT Alam Baheramsyah, Juniarko Prananda, Darwin Setiyawan
Abstrak: Ketersediaan air tawar di lifeboat (sekoci penyelamat) sangat menentukan kemampuan orang bertahan hidup di laut selama menunggu datangnya bantuan. Sehubungan dengan hal itu maka telah didesain dan diuji coba alat penghasil air tawar dari udara. Air tawar dihasilkan dengan cara mengkondensasikan uap air yang terkandung di udara menggunakan sistem pendinginan yang dihasilkan oleh thermoelectric cooler. Adapun sumber listrik diperoleh dengan menggunakan sel surya untuk mengubah panas sinar matahari menjadi listrik. Hasil uji coba dari desain alat diperoleh air tawar sebanyak 53 mL/jam. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air tawar minimum sebanyak 7 L/hari di sekoci penyelamat berkapasitas 20 orang harus dipasang secara paralel 6 set alat dengan total kapasitas baterai 800 AH. Adapun total daya dari panel surya adalah sebesar 1122 WP hour yang terbagi menjadi 4 buah panel surya dengan daya masing-masing 295 WP hour. Kata kunci: air tawar, thermoelectric cooler, lifeboat
Pengembangan Media Berbasis Komputer Untuk Pembelajaran Pembukaan dan Pengisian Letter Of Credit di Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya Ekka Pujo Ariesanto Akhmad
Abstrak: Pada umumnya yang lazim digunakan untuk pembayaran ekspor di Indonesia adalah Letter of Credit (L/C). Pembelajaran L/C yang dilakukan di jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga (KPN) Program Diploma Pelayaran (PDP) Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya selama ini masih menggunakan metode ceramah dan presentasi menggunakan slide OHP (Over Head Projector). Presentasi slide OHP memiliki kelemahan pada materi, tampilan presentasi, interaksi pemakai, dan interaksi program. Oleh karena itu perlu untuk mengembangkan media berbasis komputer guna meningkatkan efektifitas pembelajaran L/C. Masalah efektifitas pembelajaran L/C akan diselesaikan dengan metode Research and Development. Langkah-langkah penelitian meliputi potensi masalah, analisis kebutuhan, desain, implementasi, validasi ahli, revisi produk I, uji coba pengguna, revisi produk II, dan publikasi masal. Responden uji coba terdiri dari 41 mahasiswa jurusan KPN semester V dan 4 dosen jurusan KPN PDP UHT. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan kuesioner. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif berupa skor dan persentase pada skala penilaian yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media berbasis komputer mampu meningkatkan efektifitas pembelajaran L/C. Berdasarkan penilaian dari mahasiswa dan dosen, media berbasis komputer pembelajaran L/C memiliki persentase rata-rata nilai indikator; materi sebesar 68,41% (efektif), tampilan sebesar 68,66% (efektif), interaksi pemakai sebesar 79,76% (sangat efektif), dan interaksi program sebesar 79,02% (sangat efektif). Kata kunci:media berbasis komputer, letter of credit, research and development, efektifitas
49
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KAJIAN TERJADINYA KECELAKAAN KAPAL DI LAUT AKIBAT HUMAN ERROR Ayudhia P. Gusti, Muhammad B. Zaman, Semin
Abstrak: Analisa terhadap keterlibatan manusia selalu menjadi perhatian utama para pakar keselamatan dan analis penilaian risiko. Studi mengenai kontribusi faktor manusia (human factor) pada terjadinya sebuah kecelakaan kapal telah menjadi isu penting di industri transportasi maritim. Pada paper ini akan dilakukan review terhadap penelitianpenelitian sebelumnya mengenai kontribusi faktor manusia terhadap terjadinya kecelakaan kapal. Studi kasus juga disajikan sebagai contoh kasus dari pengaruh human error terhadap terjadinya sebuah kecelakaan. Studi kasus dilakukan menggunakan kapal kontainer dengan pada alur pelayaran bebas. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa probabilitas terjadinya kecelakaan akibat human error mempunyai persentase paling tinggi dibandingkan dengan faktor lain. Kata kunci: human error, kecelakaan kapal, keselamatan navigasi.
STUDI LITERATUR KESELAMATAN SISTEM TENAGA LISTRIK PADA KAPAL NIAGA Muhammad Badrus Zaman, Danang Cahyagi, 1 1 pt, Times New Roman, center, Bold)
Abstrak: Menjaga keselamatan sistem tenaga listrik merupakan salah satu upaya dalam menjaga keselamatan sistem pada kapal. Sistem tenaga listrik pada kapal terdiri dari beberapa subsistem, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Ketidaklayakan pada satu subsistem akan berakibat pada tenganggunya pada operasional, bahkan hingga menyebabkan kecelakaan. Oleh sebab itu, diperlukan penilaian khusus tentang kelayakan sistem tenaga listrik pada kapal. Makalah ini bertujuan untuk memberikan ringkasan bagaimana sistem listrik pada kapal didesain dan diberikan penilaian sesuai dengan standar kelayakan yang dikeluarkan oleh IEEE standar 45, biro klasifikasi, dan beberapa jurnal yang berkaitan dengan penilaian resiko dari pengoperasian peralatan listrik. Dari hasil studi literatur yang telah dilakukan, ketidaklayakan yang dapat menyebabkan pada sistem tenaga listrik adalah daya tidak mencukupi, ukuran daya kabel yang tidak sesuai, fuse bekerja maksimal pada waktu yang lama, sambungan antar penghasil daya tidak sempurna, kualitas insulasi, dan grounding yang buruk. (Kosong satu spasi) Kata kunci: Keselamatan, kelistrikan, komponen, studi literatur, sistem tenaga (Kosong dua spasi) TRAFFIC BASED MODEL DAN MINIMUM DISTANCE TO COLLISION (MDTC) UNTUK EVALUASI PELUANG TUBRUKAN KAPAL PADA ALUR PELAYARAN DI TELUK BINTUNI Emmy Pratiwi, M. Badrus Zaman
Abstrak: Teluk Bintuni yang berlokasi di Papua Barat merupakan daerah yang memiliki potensi besar mengenai perkembangan industri gas alam. Aktifitas pembangunan dan eksplorasi gas alam yang dilakukan oleh perusahan minyak nantinya dapat menyebabkan meningkatnya kepadatan lalu lintas kapal di area Teluk Bintuni. Traffic Based Model yang dikembangkan oleh Kristiansen dan Minimum Distance to Collision dari Montewka et al digunakan untuk mendapatkan peluang tubrukan antar kapal di area Teluk Bintuni. Tujuan 50
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
utama dari paper ini adalah untuk evaluasi keselamatan lalu lintas kapal pada alur pelayaran yang telah ditetapkan di Teluk Bintuni. Hasil dari dua model tersebut dibandingkan agar mendapatkan analisis peluang tubrukan kapal yang sesuai untuk perairan tersebut. Dengan adanya studi ini dapat menjamin keselamatan kapal agar tetap aman dalam berlayara terhadap semakin berkembangnya aktifitas eksplorasi gas alam. Kata kunci: Tubrukan kapal, traffic based model, Minimum Distance to Collision
REVIEW PAPER: MANAJEMEN PERMESINAN UNTUK PENINGKATAN KESELAMATAN PADA KAPAL Gusma Hamdana Putra, M. Badruz Zaman
Abstrak: Sistem permesinan merupakan salah satu pembangkit yang dominan berperan dalam operasional kapal. Ketika sistem tersebut tidak dilakukan manajemen operasional dan perencanaan dengan baik maka akan menghasilkan banyak dampak seperti lifetime yang rendah, hingga cost baik untuk reparasi maupun pergantian komponen yang semakin meningkat. Paper ini membahas tentang bagaimana melakukan manajemen pada sistem di kapal yaitu permesinan. Adapun kajian yang dibahas yaitu mengenai sistem manajemen terstruktur (Structure Management System) seperti Asset Management, Asset Management Strategy and Plan, Maintenance Management hingga Cost Benefit. Adapun metode yang digunakan pada penulisan ini yaitu mereview dari beberapa penelitian sebelumnya. Dengan adanya manajemen baik perencanaan atau operasional memberikan hasil yang signifikan. Kata kunci: permesinan kapal, management system structure, cost benefit
ANALISIS NEAR MISS ANTAR KAPAL DI SELAT MADURA DENGAN METODE VESSEL CONFLICT RANKING OPERATOR (VCRO) BERDASARKAN DATA AUTOMATIC IDENTIFICATION SYSTEM (AIS). Putri Dyah Setyorini, M. Badrus Zaman, Ega Pratama Putra, Trika Pitana
Abstrak: Kecelakaan pada dunia maritim sangat berpotensi untuk menimbulkan kerugian baik dalam finansial, kerusakan yang signifikan pada lingkungan, dan cidera pada manusia. Kecelakaan ini dapat disebabkan oleh tingginya kepadatan aktivitas pelayaran. Salah satu selat dengan aktivitas terpadat yang ada di Indonesia yaitu pada Selat Madura. Dengan kepadatan aktivitas pelayaran tersebut, maka potensi kecelakaan kapal akan menjadi sangat besar. Kecelakaan pada dasarnya selalu diawali dengan kondisi near miss. Sehingga, pada studi ini pendekatan yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan maritime akan terfokus pada perhitungan near miss antar kapal menggunakan metode Vessel Conflict Ranking Operator (VCRO). Metode ini akan sangat sesuai jika digunakan pada lalu lintas laut yang padat karena dengan kepadatan tersebut maka pertemuan antar kapal akan sangat tinggi. Data yang digunakan dalam perhitungan VCRO akan didasarkan pada data dari Automatic Identification System (AIS). Terdapat 3 kondisi dalam pertemuan antar kapal yaitu: kondisi saling berhadapan, menyilang, dan mendahului. Dengan adanya perhitungan dengan metode VCRO, maka nilai tingkat bahaya dari setiap pertemuan antar kapal dapat diketahui dan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan pertemuan yang termasuk dalam kondisi near miss.
51
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
Kata kunci: Selat Madura, Near Miss, Vessel Conflict Ranking Operator (VCRO), Automatic Identification System (AIS)
STANDARISASI DESAIN KAPAL SEBAGAI PENUNJANG KESELAMATAN DALAM PELAYARAN Rudianto, M. Badrus Zaman
Abstrak: Pelayaran merupakan bagian dari sarana transportasi laut yang sangat strategis di wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan. Mengingat 70% dari wilayah Indonesia adalah perairan, maka diperlukan sarana transportasi laut yang memadai serta mampu menunjang pembangunan nasional untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun faktor keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas dan menjadi tolak ukur untuk mengambi kebijakan dalam menentukan kelayakan pelayaran baik dari segi prasarana maupun sumber daya yang terlibat. Lebih dari 80% kasus kecelakaan pelayaran disebabkan karena faktor kelalaian, baik dari operator maupun regulator. Dan tidak sedikit pula pengguna jasa yang cenderung memaksa dan melanggar aturan hingga terjadinya kecelakaan. Selain faktor kelalaian,salah satu faktor yang mendasari kecelakaan pelayaran adalah tidak adanya standarisasi dalam desain rancang bangun kapal itu sendiri. Dari kebanyakan kasus kecelakaan adalah berubahnya desain kapal dari desain awal, sehingga perlu ditetapkan regulasi terkait standarisasi desain rancang bangun kapal baik untuk pembuatan kapal baru maupun modifikasi kapal yang sudah ada dapat menjadi langkah awal agar tidak terjadinya kecelakaan kapal. Kata kunci: Pelayaran, Kecelakaan, Standarisasi
RISK ASSESSMENT UNTUK MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA Gatot Basuki HM., Minto Basuki
Abstrak : Laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan. Penyajian laporan terlambat atau tidak diperoleh saat dibutuhkan, maka relevansi dan manfaat dari laporan pertanggungjawaban untuk pengambilan keputusan akan berkurang. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan berdampak risiko, sehingga diperlukan upaya pengelolaan suatu risiko yang terstruktur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor dan minimasi besarnya keterlambatan penyampaian laporan biaya yang mencapai rata-rata 35,95 % dalam kurun waktu 2013-2016 di YPTS. Risk Assessment dan Matrik Risiko digunakan untuk penilaian risiko yang berkaitan dengan keadaan nyata dan ancaman yang sudah dikenali, serta probabilitas terjadinya suatu keadaan yang berpotensi risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Sumber Daya Manusia berpengaruh besar terhadap keterlambatan penyampaian laporan pertanggungjawaban biaya, sehingga diperlukan tindakan mengurangi risiko tersebut menggunakan proses mitigasi risiko. Kata kunci: Laporan keuangan, Matrik risiko, Probabilitas, Risk assessment, Mitigasi risiko
52
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
RANCANG BANGUN SISTEM PENGIRIMAN DATA ABSENSI PERKULIAHAN KE SERVER MENGGUNAKAN WIRELESS Mochamad Rayza Alfian, Suryadhi
Abstrak : Perkembangan teknologi informasi saat ini telah banyak digunakan untuk memberikan kemudahan, mempercepat, dan mengefisienkan pekerjaan. Sistem absensi yang masih diterapkan adalah jenis absensi dengan menggunakan absensi manual menggunakan media kertas dan tidak efisien jika dilihat dari segi waktu, rekapitulasi data kehadiran dan ketepatan atau keaslian dari data yang disajikan. Masih sering terjadi adanya kebiasaan untuk menitipkan tanda tangan sebagai bukti kehadiran suatu mahasiswa. Bertolak belakang dari masalah tersebut pada penelitian ini dikembangkan sistem absensi yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification). RFID akan memanfaatkan sensor dalam membaca data. Penggunaan RFID yang dapat mempermudah bagi dosen dan mahasiswa dalam memantau kehadiran dosen maupun presensi kehadiran mahasiswa dikelas. Penggunaan teknologi RFID baik aktif maupun pasif adalah dapat membantu pencatatan dan pemantauan data dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan, Pengunaan teknologi RFID, data akan terekam hanya dengan melewati sensor pembaca yang ada tanpa melakukan kontak langsung dengan sistem pembaca kartu dengan demikian data absensi akan tersimpan secara otomatis di server penyimpanan.Wireless merupakan jaringan tanpa kabel yang menggunakan udara sebagai media transmisinya untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik. Sehingga absensi akan lebih mudah untuk dilakukan, lebih cepat dan terhindar dari human error ataupun kecurangan dalam absensi. Kata kunci : RFID, Absensi, Database, Wireless.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE ELEVATOR SEBAGAI MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Gusti Angurah Agus Kurniawan, Suryadhi
Abstrak : Efektifitas proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan. Metode praktik dibutuhkan dalam pembelajaran mata kuliah PLC untuk membuktikan apa yang telah dipelajari pada simulator PLC, namun masih belum ada penunjang modul pembelajaran PLC menggunakan prototipe elevator. Maka dibutuhkan media modul pembelajaran PLC menggunakan prototipe elevator empat lantai dengan kontrol I/O. Pada penelitian ini sebagai bahan kontruksi rangka serta casis menggunakan besi dan akrilik. Sensor input yang digunakan pada prototipe ini menggunakan limit switch sebagai posisi keberadaan sangkar atau kabin, push button sebagai tombol panggil atau tujuan lantai, loadcell sebagai sensor berat dengan modul penguatnya menggunakan INA125, untuk kontrol penggerak motor pintu maupun kabin menggunakan modul driver L298N, 7segment sebagai indikator keberadaan sangkar. Input sensor serta rangkaian kontrol terhubung pada box I/O control unit yang sudah tersematkan soket banana untuk dihubungkan ke PLC. Rancang bangun prototipe elevator sebagai modul pembelajaran berbasis PLC ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai prinsip kerja elevator baik itu sensor input, kontrol, serta memahami penggunaan program atau ladder diagram.Prototipe elevator yang dibuat merupakan jenis elevator penumpang, adapun kelebihannya yakni kontruksi 53
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
elevator yang terbuat dari besi, mempunyai sensor berat layaknya elevator passenger, kontrol PWM (Pulse Width Modulation) gerak pintu yang bisa di rubah baik cepat maupun lambat, indikator keberadaan lantai menggunakan 7segment. Kata kunci : Elevator, Programmable Logic Control (PLC), Input/Output RANCANG BANGUN MODUL PENGUKUR KONSTANTA GAYA PEGAS PADA PRAKTIKUM FISIKA Andi Kusuma dan Untung Sutoko
Abstrak : Ketelitian suatu alat ukur diperlukan agar hasil yang akurat dapat digunakan sebagai acuan dan dapat dipertanggung jawabkan. Tidak terkecuali modul pengukuran konstanta gaya pegas pada praktikum fisika di Laboratorium Fisika, Universitas Hang Tuah Surabaya. Pengukuran pada modul tersebut masih manual menggunakan mistar dan stopwatch serta posisi mistar pada modul yang kurang sejajar dengan tiang statis pegas membuat data yang didapat kurang teliti dan akurat. Oleh karena itu pada penelitian ini dirancang sebuah modul pengukur konstanta gaya pegas dengan memanfaatkan sensor jarak HC-SR04 dan sensor deteksi infra merah berbasis Mikrokontroler ATMega16. Rancang bangun modul ini merupakan digitalisasi dari modul lama yang sudah ada pada Laboratorium Fisika, Universistas Hang Tuah Surabaya. Modul ini mempermudah praktikan dalam mengambil data, membaca data serta meningkatkan tingkat ketelitian dan akurasi data yang didapat sehingga bisa dipertanggujawbakan sesuai dengan teori yang didapatkan. Kata kunci: Konstanta Gaya Pegas, Mikrokontroller ATMega16, HC-SR04, Infra Merah
RANCANG BANGUN ALAT PENGEBOR PRINTED CIRCUIT BOARD (DRILLING PCB) MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Yonita Medika Putri dan Untung Sutoko
Abstrak : Mesin konvensional dianggap sudah tidak efektif dalam proses-proses pengerjaan baru dan penjaminan kualitas produk yang diproduksi, dari segi tingkat ketelitian (accuration), ketepatan (precision), kecepatan, fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Salah satunya dalam bidang industri elektronika, pada pembuatan lubang letak komponen masih dilakukan secara manual dengan menggunakan bor yang dikendalikan langsung oleh tenaga manusia sehingga dibutuhkan ketelitian untuk menghindari kesalahan dalam pengeboran dalam kasus ini semakin banyak lubang yang akan di bor maka semakin besar pula terjadi kesalahan pada proses pengeboran. Maka dari itu untuk menghindari kesalahan pada saat proses pengeboran maka perlu dikembangkan alat Pengebor Printed Circuit Board (Drilling PCB) Otomatis Menggunakan arduino Uno R3. Dimana alat ini dapat melakukan proses pengeboran atau membuat lubang sebagai tempat meletakkan kaki-kaki komponen dimana hasil perancangan gambar layout printed circuit board (PCB) akan dikonversikan menjadi file G-Code yang berisi data koordinat. Kemudian data tersebut akan dikirim ke arduino via usb serial secara real time ke arduino R3 menggunakan GBRL controller sehingga menghasilkan pengaturan motor stepper sumbu X, Y dann Z. Hasil penelitian ini berupa pergerakkan mesin bor sehingga mesin
54
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
dapat melakukan proses pengeboran sesuai dengan gambar rancangan dengan tingkat ketelitian (accuration) dan ketepatan (precision) yang baik. Kata Kunci : Bor, Printed Circuit Board (PCB), Arduino Uno R3, File G-Code,GBRL Controller, USB serial, Motor Stepper PENENTUAN TAHANAN TOTAL KAPAL OIL TANKER 1.679 DWT YANG MENGGUNAKAN PROPELLER BOSS CAP FINS (PBCF) Hendi Suryanto, Arif Winarno
Abstrak : Semakin tingginya harga bahan bakar akan mendorong pelaku industri perkapalan, khususnya pemilik kapal untuk melakukan penghematan kebutuhan bahan bakar. Salah satu cara yang cukup efektif untuk mengurangi kebutuhan bahan bakar adalah dengan menambah instalasi alat yang disebut Energy Saving Device (ESD) pada propeller. Penambahan ESD pada propeller dapat mengurangi kerugian energi yang terjadi pada sistem propulsi. Desain ESD propeller yang telah dikembangkan salah satunya adalah Propeller Boss Cap Fins (PBCF). Penggunaan PBCF dimaksudkan untuk meningkatan efisiensi propeller. Oleh karena itu sebagai langkah awal dalam penelitian ini adalah untuk menentukan besarnya tahanan total akibat penggunaan PBCF. Metode yang digunakan adalah dengan pemodelan menggunakan program Computer Aided Design (CAD) dan penggujianya menggunakan software ANSYS (CFX). Bentuk fin yang digunakan pada PBCF adalah airfoil NACA 0010 dan NACA 4510. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh penggunaan PBCF dapat memperbaiki bentuk aliran tetapi meningkatkan tahanan total. Dari hasil simulasi semua model, model terbaik adalah NACA 0010 dengan sudut serang 300 dengan nilai Reynold number (Rn) sebesar 3.3453 x 108, tahanan total sebesar 358.993 KN. Kata kunci : Energy Saving Device (ESD), propeller boss cap fins (PBCF), ANSYS (CFX), Reynold number (Rn), tahanan total (RT) Analisa Penambahan Trim Tab Pada Kapal Patroli Polisi 36 Meter Terhadap Kecepatan kapal Deny Hamdan, Arif Winarno
Abstrak : Kapal dengan kecepatan yang tinggi dan kemampuan manuver yang tinggi harus ditunjang dengan bentuk lambung kapal yang lebih ramping atau berbentuk V. Dengan bentuk yang ramping maka tahanan total kapal menjadi kecil dan aliran air laut yang menuju buritan lebih besar. Salah satu inovasi untuk meningkatkan aliran air atau fluida yang menuju buritan adalah dengan cara penambahan trim tab, prinsib penambahan trim tab untuk menambah luasan permukaan basah yang disebabkan karena timbulnya turbulensi di bawah lambung kapal. Penerapan trim tab ini digunakan pada kapal patrol polisi 36 meter. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan trim tab terhadap kecepatan kapal dan desain penempatan trim tab pada kapal patroli polisi 36 meter. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pemodelan yang dibantu dengan Computational Fluid Dynamics (CFD). Pemodelan CFD dengan menggunakan 2 pemodelan yaitu model 1 tanpa menggunakan trim tab dan model 2 dengan menggunakan trim tab. Dari penelitian tersebut diperoleh model 1 nilai tahanan sebesar 172,74 kN dan model 2 nilai tahanan sebesar 161,308 kN. 55
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
Kata kunci: trim tab, streamline, turbulensi, kapal patroli polisi 36 meter, Computational Fluid Dynamics.
EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK PADA KAPAL Dian Retno Dina Rita, Bimo Darmadi, Arif Winarno
Abstrak : Kotak laut (sea chest) merupakan komponen penunjang Semua kebutuhan air laut di kapal. Semua sistem di kapal dapat beroperasi secara penuh apabila sea chest mampu memenuhi kebutuhan air laut yang diinginkan. Peletakan sea chest pada kapal menjadi hal utama yang harus di perhatikan. Suplai air laut yang tidak efektif pada pendinginan motor induk akan mengakibatkan panas berlebih pada mesin sehingga di lakukan penelitian ini. Tujuan yang ingin dicapai adalah dapat mengetahui posisi sea chest yang paling efektif untuk dipasang pada kapal. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pemodelan dengan menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Simulasi dilakukan dengan menggunakan 3 model yaitu model 1 dengan ketinggian posisi sea chest 0,5 m dari dasar kapal, model 2 dengan ketinggian posisi sea chest 1 m dari dasar kapal, dan model 3 dengan ketinggian posisi sea chest 1,5 m dari dasar kapal. Dari ke 3 model peletakan sea chest ditempatkan pada frame 9 ,23 dan 36. Hasil simulasi ke 3 model diperoleh posisi peletakan sea chest yaitu model 1 dengan debit air sebesar 44,26 𝑚3 /h , model 2 dengan debit air sebesar 43,94 𝑚3 /h, dan model 3 dengan debit air sebesar 43,57 𝑚3 /h. Jadi posisi peletakan sea chest yang paling efektif yaitu model 1 frame 36 dengan ketinggian 0,5 m dengan debit air yang dihasilkan sebesar = 44,26 (𝑚3 /h). Kata kunci : Sea chest, debit, Computational Fluid Dynamics.
56
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI C-3 TEKNIK
57
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROLAN KURSI RODA MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING PADA PENDERITA FOOT PARALYZED (LUMPUH KAKI) Sri Rizqi Nur Masyithoh, M. Taufiqurrohman, Joko Subur
Abstrak : Kegiatan berjalan dengan normal dalam melakukakan aktivitas sehari-hari sangatlah diperlukan untuk setiap manusia. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan oleh orang yang tidak bisa berjalan baik dikarenakan suatu penyakit, cidera maupun cacat. Maka untuk mengoptimalkan kinerja manusia khususnya bagi orang yang tidak bisa berjalan, diperlukannya alat untuk memudahkan mereka untuk dapat melakukan berbagai aktivitas yaitu kursi roda. Tetapi kursi roda yang sudah dikembangkan saat ini hanya dapat dikendalikan secara manual yaitu dengan cara memutar roda menggunakan tangan. Sehingga pada penelitian ini dikembangkan kursi roda menggunakan image processingyang akan memudahkan orang tersebut mengemudikannya tanpa harus mengayuhkan kedua tangan pada roda di kursi roda tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah kursi roda berbasis mikrokontroller menggunakan image processing yang dapat dikendalikan empat arah, yaitu kanan, kiri, maju, mundur dan berhenti. Sehingga dapat membantu para penderita foot paralyzed beraktivitas. Kata Kunci : Image Processing, Mikrokontroller, foot paralyzed RANCANG BANGUN PROTOTYPEFORK LIFT MENGGUNAKAN ALGORITMA MAZE SOLVING GUNA MENENTUKAN JALUR TERPENDEK DALAM MENGAMBIL DAN MENARUH BARANG Adam Samodra Djatirangga, T. P. Siregar, Joko Subur
Abstrak : Teknologi mengalami suatu kemajuan yang sangat pesat pada masa sekarang ini, perkembangan teknologi kini telah menggantikan manusia untuk melakukan pekerjaan sehari-hari , salah satunya yaitu penggunaan robot. Kemajuan teknologi dapat dirasakan dan berpengaruh penting terhadap industri di Indonesia, namun dibidang logistik sistem transportasi fork lift menggunakan sistem manual. Oleh karena itu pada penelitain ini akan dibuat sebuah prototype robot fork lift yang digunakan untuk mangambil dan memindahkan barang secara otomatis dari satu tempat ke tempat yang lain dengan lokasi-lokasi barang yang diinginkan. Robot ini menggunakan sistem pengikut garis untuk penelusuran jalur lokasi, robot fork lift dirancang untuk berjalan mengikuti garis menemui kode-kode pada persimpangan. Kemudian dengan kode-kode tersebut maka robot akan mengikuti aturan apakah robot berjalan lurus belok kanan atau belok kiri untuk mengetahui jalur lokasi yang diinginkan. Sebagai kontrolnya robot ini menggunakan mikrokontroler ATmega16 dan driver motor dc untuk mengatur pergerakan roda serta servo sebagai penggerak lift Kata kunci :ATmega16, Driver Motor dc, motor dc, Servo, Maze solving.
58
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI HIDROPONIK PADA SAWI CHAISIM, SAWI DAGING DAN SELADA BERBASIS ARDUINO UNO 328P Mohamad Dwi Purnadiansyah dan M. Taufiqurrohman
Abstrak : Menanam dengan sistem hidroponik artinya menanam menggunakan media air atau tenaga kerja air, Bertanam secara hidroponik telah menjadi trent pada saat ini karena memanfaatkan media air sebagai pengganti tanah, namun mempunyai kekurangan dari sisi waktu untuk orang dengan kesibukan padat. Sistem otomasi masa sekarang telah diterapkan hampir disetiap bidang pekerjaan yang bertujuan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia, karena bersifat komputerisasi. Menggunakan Arduino Uno 328P yang terintegrasi dengan berbagai sensor, sistem otomasi untuk hidroponik antara lain untuk mengatur pompa, LED grow light, sistem pemupukan dan penyiraman serta memberikan informasi suatu keadaan kepada pemilik hidroponik. Pada proses ini alat akan diuji secara menyeluruh mulai dari hardware dan desain perancangan. Kemudian dilakukan proses pengambilan data dari setting waktu penyiraman tanaman sayuran hidroponik. Hasil penelitianyang dicapai sesuai dengan yang diharapkan yaitu sistem ini dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan informasi suatu keadaan kepada pemilik hidroponik. Kata Kunci : Sistem Otomasi, Arduino Uno328, Sensor, Hidroponik.
RANCANG BANGUN ALAT UKUR INDEKS MASSA TUBUH MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLER Rizky Eko Nugroho, M. Taufiqurrohman dan Joko Subur
Abstrak : Badan proporsional merupakan dambaan dari setiap manusia baik tua maupun remaja, karena berpengaruh pada segi penampilan fisik maupun dari segi kesehatan. Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak terdapat masyarakat yang kurang memperdulikan kondisi badannya. Dengan kondisi tersebut dirancanglah sebuah alat untuk membantu mengamati perubahan kondisi badan dengan memperhatikan keproporsionalan badan. Penelitian ini menggunaakan 2 obyek data, yaitu tinggi badan dan berat badan sebagai factor penentu kondisi badan yang akan di kelompokkan menjadi kurus, normal, gemuk dan obesitas berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh. Dengan menggunakan metode fuzzy logic yang di terapkan pada mikrokontroler sebagai pengelompokkan kondisi badan, penggunaakan mendapatkan informasi tentang kondisi badan, serta akan tersedia saran untuk mencapai kondisi badan yang proporsional. Kata Kunci : Proporsional, Indeks massa tubuh, Mikrokontroller, fuzzy logic
RANCANG BANGUN SISTEM AUTONOMOUS PADA ROBOT BERODA DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Zakharia Anugrah Gumilar dan
Djogi Lubis
Abstrak : Robot adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik, baik dengan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Robot juga terbagi menjadi beberapa 59
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
kategori, berdasarkan cara robot bergerak robot menjadi 2 macam yaitu wheeled robot dan legged robot. GPS (Global Positioning System) dapat mengetahui letak suatu benda di seluruh permukaan bumi, selama terdapat sinyal GPS di daerah tersebut. Saat ini satelit GPS telah dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Sehingga sangat dirugikan apabila kita tidak memanfaatkan teknologi ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan robot beroda yang dilengkapi dengan GPS. Robot beroda tersebut terdiri dari GPS, sensor ultrasonik, Driver motor, Motor DC, keypad, dan Arduino Mega sebagai pengontrolnya. Kita dapat menentukan koordinat tujuan robot dengan keypad kemudian robot akan bergerak menuju koordinat tersebut berdasarkan data dari GPS. Sensor Ultrasonik berfungsi sebagai pendeteksi halangan yang mungkin akan dilewati robot, sehingga robot dapat menghindari halangan tersebut dan menuju koordinat yang ditentukkan. Dari penelitian yang dilakukan, robot beroda dapat mencapai tujuan dengan toleransi ± 2,5 meter. Hasil dari penelitian ini akan diterapkan pada kapal tanpa awak untuk penelitian selanjutnya. Kata kunci : GPS (Global Positioning System), robot beroda, ultrasonik, autonomous.
RANCANG BANGUN SISTEM PENDAFTARAN LOMBA BERBASIS WEB DAN APLIKASI ANDROID DENGAN SMS SEBAGAI VERIFIKASI Brenda Herdyani Akbar dan Suryadhi
Abstrak : Di zaman modern seperti sekarang ini banyak sekali teknologi yang mulai dikembangkan. Perkembangan teknologi pun tidak hanya seputar bidang industri saja, masih ada di berbagai bidang lainnya terutama informasi. Manusia dihadapkan dengan teknologi informasi mutakhir abad ini semua serba praktis dan dapat dilakukan oleh satu benda saja yang bernama telepon pintar atau smartphone. Akan tetapi masih ada satu aspek kehidupan masyarakat yang tidak mengandalkan canggihnya teknologi masa kini, yaitu bidang perlombaan dan kompetisi. Bahkan dalam skala nasional pun masyarakat masih menggunakan cara lama dengan mengisi formulir melalui kertas. Maka dari itu dibuatlah sebuah system pendaftaran melalui aplikasi android untuk memudahkan calon peserta yang akan turut serta. disertai dengan verifikasi melalui SMS untuk mempersingkat waktu saat melakukan pendaftaran ulang. Kata kunci : teknologi, kompetisi, pendaftaran, Android, SMS.
PERANCANGAN SINGLE ENDED PRIMARY INDUCTOR CONVERTER UNTUK PENYETABIL TEGANGAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Gaguk Bagas Prakoso dan Istiyo Winarno
Abstrak : Kebutuhan energi yang tinggi menyebabkan ketersediaan bahan bakar fosil berkurang sangat cepat, dengan demikian banyak para peneliti mengembangkan berbagai sumber energy yang terbarukan, Salah satunya adalah penelitian tentang photovoltaic (panel surya) dan pemodelannya. Indonesia yang terletak di garis katulistiwa dapat memperoleh sinar matahari yang rata-ratanya 8 jam per hari memiliki energy surya yang cukup tinggi. Permasalahan utama yang ada pada sistem pembangkit tenaga surya adalah kurangnya pemaksimalan pada sistem pembangkit tenaga surya. tegangan yang dihasilkan dari panel surya tersebut tidak stabil,maka tidak dapat langsung diproses untuk 60
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
charging baterai, dikarenakan dapat merusak elemen yang ada pada baterai yang dapat menimbulkan kerusakan pada baterai. untuk meminimalisir kerusakan tersebut dibutuhkannlah tegangan yang stabil. Untuk menyetabilkannya digunakanlah sistem SEPIC (Single Ended Primary Inductor Converter) yaitu salah satu konverter yang dapat menaikkan dan menurunkan tegangan, yang dimana difungsikan sebagai penyetabil tegangan pada panel surya, sehingga dapat diperoleh daya yang maksimal. Kata kunci: Panel Surya, SEPIC-converter, Mikrokontroler ARM 32, Baterai
PERANCANGAN SISTEM TRACKING PANEL SURYA SINGLE AXIS UNTUK PENGOPTIMALAN DAYA MENGGUNAKAN METODE KONTROL PID Sesartiar Amrirulloh dan Istiyo Winarno
Abstrak : Energi matahari merupakan salah satu energi terbarukan. Matahari dapat memacarkan energi sebesar 3,86 x 1026 joule pertahun. Akan tetapi, energi matahari masih belum dimanfaatkan secara masal. Hal ini disebabkan karena harga panel surya yang masih terbilang cukup mahal dan efisiensinya yang masih rendah. Selain itu, kurangnya pemanfaatan energi matahari juga dikarenakan ketersediaan sumber energi lain yang masih melimpah dan menghasilkan jumlah energi yang lebih banyak. Dalam rangka mengoptimalkan penggunaan sebuah panel surya, salah satu caranya adalah dengan menambahkan sebuah sistem pengendali arah yang dapat mengatur posisi panel surya secara otomatis agar selalu mendapatkan nilai daya yang optimal dengan menggunakan metode kontrol PID yang ditanamkan di dalam Arduino uno.Hasil dari sistem ini adalah panel surya dinamis yang dapat mengikuti posisi matahari sehingga mendapatkan nilai tegangan, arus dan daya yang lebih besar dibandingkan denganpanel surya yang statis Kata kunci : Panel Surya, PID, Arduiono UNO
PERANCANGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER SEBAGAI PENGONTROL FLUKS DAN TORSI PADA SVPWM-DTC MOTOR INDUKSI 3 FASA Try Bagus Tamtomo dan Iradiratu DPK
Abstrak : Motor induksi 3 fasa merupakan motor penggerak yang paling banyak digunakan dalam bidang industri. Dengan perkembangan kemajuan teknologi dibidang mikrokontrol, mikrokomputer, dan teori kontrol mempermudah operasi dan kinerja dari motor induksi sehingga dapat menggantikan peran motor DC sebagai penggerak elektrik. DTC (Direct Torque Control) telah menjadi teknik yang populer untuk drive motor induksi 3 fasa karena menyediakan respon torsi dinamis yang cepat dan ketahanan di bawah variasi parameter mesin tanpa menggunakan regulator arus. Skema DTC-SVPWM adalah jenis skema kontrol kinerja tinggi motor induksi drive untuk meningkatkan kelemahan tingginya ripple torsi dan fluks dari DTC konvensional. SVPWM memiliki dua PI controller yang digunakan untuk menghasilkan vektor referensi tegangan stator. Namun sulit untuk menyesuaikan parameter PI controller karena kompleksitas dari sistem kontrol. Metode fuzzy logic controller diusulkan untuk menggantikan PI controller dalam penelitian ini. Hasil simulasi pada penelitian ini menghasilkan bahwa pengontrolan menggunakan fuzzy
61
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
logic controller dapat mengurangi ripple torsi dan memperbaik respon kecepatan pada sistemSVPWM-DTC. Kata kunci:DTC, Fuzzy Logic Controller, Motor Induksi 3 fasa, SVPWM.
ESTIMASI KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BERBASIS NEURAL NETWORK MULTI LAYER PERCEPTRON Sandy Prakasa Putra P dan Iradiratu DPK
Abstrak : Motor induksi banyak dipakai diberbagai jenis industri. Untuk membuat system applikasi menggunakan motor induksi salah satu piranti yang terpenting untuk mengetahui berapa besar kecepatan pada saat itu adalah menggunakan sensor kecepatan. Sensor kecepatan membutuhkan perawatan yang kontinu dan cenderung memakan biaya cukup banyak. Neural network observer yang hanya memerlukan masukan arus dan tegangan dirancang untuk mengestimasi kecepatan rotor motor induksi sehingga neural network observer dapat menggantikan fungsi sensor kecepatan. Pada penelitian ini dikembangkan algoritma pembelajaran Percepron neural network observer, sehingga hasil pembelajaran dapat digunakan sebagai piranti pengganti sensor kecepatan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa estimasi fluksi dan kecepatan yang diperoleh menghasilkan error yang kecil dengan kata lain neural network observer mampu melakukan identifikasi fluksi dan kecepatan rotor motor induksi. Kata kunci : Motor Induksi, Neural Network Observer, Perceptron.
Optimalisasi Kapasitas SVC pada Sistem Jawa Bali 500 KV Menggunakan Algoritma Genetika Afifa Razana dan Iradiratu DPK
Abstrak : Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting atau vital di kehidupan manusia. Bahkan listrik memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari saat ini karena peralatan elektronik membutuhkan listrik sebagai tenaga penggeraknya. Sistem tenaga listrik harus bekerja secara optimal dalam melayani beban yang bersifat fluktuatif dan jenis beban yang beragam. Salah satu masalah yang timbul adalah terjadinya gangguan yang mengakibatkan ketidakstabilan tegangan pada sistem. Untuk mengatasi gangguan jatuh tegangan (voltage drop) pada sistem transmisi, dipasang kapasitor bank (fix capacitor) dan Flexible AC Transmision System (FACTS) Device, salah satunya adalah Static VAR Compensator (SVC). Dalam sebuah sistem, permasalahan umum yang sering terjadi pada penggunaan peralatan ini adalah penentuan nilai kapasitas SVC untuk dialokasikan dalam sistem tenaga listrik. Pada penelitian ini membahas optimasi kapasitas SVC sehingga dapat mengetahui kapasitas SVC yang tepat untuk menstabilkan tegangan menggunakan artificial algoritma genetika (GA). Dengan metode Algoritma Genetika, nilai SVC yang optimal pada Bus 50 = 175,94 MVar dengan tegangan 491,043 KV, pada Bus 47 = 288,43 MVar dengan tegangan 475,922 KV, dan pada bus 14 = 404,8 MVar dengan tegangan 478,867 kV. Berdasarkan hasil diatas, dengan demikian sistem dapat dikatakan stabil. Kata kunci: Stabilitas Tegangan, Static Var Compensator (SVC), Algoritma Genetika (GA) 62
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
PERANCANGAN SPACE VECTOR PULSE WIDTH MODULATIONVOLTAGE SOURCE INVERTER (SVPWM VSI) BERBASIS FUZZY LOGIC PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA SEBAGAI ALTERNATIF DRIVER YANG MEMINIMKAN DISTORSI HARMONISA Ageng Sapta Anugrah dan Iradiratu D.P.K
Abstrak : Motor induksi tiga fasa adalah salah satu jenis motor listrik yang banyak dipakai di industri di bandingkan motor listrik lainya karena kontruksi sederhana dan perawatan mudah. Namun dalam proses konversi menjadi tegangan dan arus bolak-balik sering kali terjadi gangguan sehingga tegangan dan arus yang dihasilkan oleh inverter tidak optimal. Salah satu akibat penggunaan driver motor adalah timbulnya harmonisa. Pada penelitihan ini akan di bahas tentang perancangan SVPWM VSI (Space Vector Pulse Width Modulation Voltage Source Inverter) berbasis fuzzy logic pada driver motor induksi 3 fasa sebagai alternative driver yang meminimkan nilai THD (Total Harmonic Distorsi). Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan upaya untuk meminimumkan nilai THD salah satunya yaitu metode SVPWM menggunakan PI. Metode ini dapat menurunkan nilai THD arus sebesar 8,58% dengan kecepatan 1800 RPM. Pada penelitian ini menghasilkan nilai THD yang relative lebih kecil yaitu sebesar 3,21% pada kecepatan 1800 RPM. Sehingga perancangan SVPWM VSI yang dirancang dapat digunakan sebagai alternative drifermotor induksi 3 fasa yang dapat meminikan distorsi harmonic. Kata kunci : Motor Induksi 3 fasa, SVPWM VSI, Harmonisa, THD, Fuzzy Logic
APLIKASI BACKPROPAGASI TERKONSTRUKSIPADA POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) UNTUK MEMINIMALISASI OSILASI PADA MULTI MESIN Niko Pratama, Iradiratu Diah. P. K., Istiyo Winarno
Abstrak : Stabilitas sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan suatu sistem tenaga listrik untuk mempertahankan sinkronisasi dan keseimbangan dalam sistem. Bila sistem mengalami kenaikan atau penurunan beban atau mungkin mengalami gangguan maka akan terjadi perbedaan antara daya input mekanis dan daya output listrik dari generator. Perubahan nilai beban ini menyebabkan terjadinya osilasi frekuensi dan tegangan pada generator di sistem pembangkit listrik pada saluran interkoneksi atau multi mesin. Untuk itu digunakan PSS pada tiap sistem pembangkit untuk meredam osilasi. PSS yang digunakan kali ini menggunakan bantuan metode jaringan syaraf tiruan. Jaringan syaraf tiruan digunakan untuk mengestimasi nilai parameter gain PSS. Pembelajaran jaringan syaraf tiruan yang dipakai pada penelitian ini menggunakan pembelajaran backpropagasi terkonstruksi, dimana pembelajaran tersebut mempunyai kemampuan untuk membangun jaringan secara otomatis sehingga hasil estimasi yang diperoleh akan lebih akurat dan maksimal. Estimasi gain parameter PSS yang diperoleh dapat meredam osilasi pada sistem multi mesin dengan optimal. Sehingga Power System Stabilizer (PSS) dituning menggunakan jaringan tiruan dapat meningkatkan stabilitas sistem tenaga listrik. Kata
kunci : Stabilitas sistem tenaga listrik, generator SystemStabilizer (PSS), backpropagasi terkonstruksi
multi
mesin,
Power
63
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
OPTIMASI AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR (AVR) PADA MULTIMESIN UNTUK MENGURANGI OSILASI TEGANGAN DENGAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Rifqi Fathur Rohman dan Istiyo Winarno
Abstrak : Perubahan beban yang terjadi secara dinamis dapat menyebabkan suatu osilasi daya pada sistem pembangkitan. Osilasi daya yang buruk dapat menyebabkan gangguan pada sistem secara keseluruhan. Sistem eksitasi pada generator diatur dengan menggunakan Automatic Voltage Regulator (AVR). Oleh karena itu dibutuhkan suatu AVR yang bersifat kokoh terhadap perubahan beban yang dinamis. Metode Linear Quadratic Regulator (LQR) adalah suatu metode pendekataan model ke bentuk persamaan keadaan dalam bentuk matriks yang bertujuan untuk mencari nilai gain K sebagai umpan balik pada sistem agar diperoleh nilai penguatan pada sistem kendali. Pada penelitian ini hasil nilai AVR dengan metode LQR lebih baik jika dibandingkan dengan AVR tanpa metode LQR, dimana waktu keadaan mantap pada AVR mesin 1 dengan metode LQR selama 3.9752 detik dengan rise time 0.0343 detik dengan peak time selama 5 detik dan tidak memiliki overshoot, sedangkan waktu keadaan mantap pada AVR mesin 2 dengan metode LQR selama 3.9748 detik, dengan rise time 0.0348 detik dengan peak time selama 5 detik dan tidak memiliki overshoot. Pada gangguan sebesar 285MW, AVR dengan metode LQR memiliki waktu keadaan mantap pada AVR mesin 1 selama 4.284 detik dengan rise time 0.0432 detik dengan peak time selama 5 detik dan tidak memiliki overshoot, sedangkan waktu keadaan mantap pada AVR mesin 2 dengan metode LQR selama 3.9748 detik, dengan rise time 0.0348 detik dengan peak time selama 5 detik dan tidak memiliki overshoot. Pada gangguan sebesar 550MW, AVR dengan metode LQR memiliki waktu keadaan mantap pada AVR mesin 1 dengan metode LQR selama 4.473 detik dengan rise time 0.0497 detik dengan peak time selama 5 detik dan tidak memiliki overshoot, sedangkan waktu keadaan mantap pada AVR mesin 2 dengan metode LQR selama 3.9748 detik, dengan rise time 0.0348 detik dengan peak time selama 5 detik dan tidak memiliki overshoot. Kata kunci : AVR, LQR, osilasi, kestabilan sistem, multimesin.
RANCANG BANGUN SISTEM PENJEJAK MATAHARI 1 SUMBU (AXIS) MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK OPTIMALISASI DAYA Rizki Fajar Amirudin dan Istiyo Winarno
Abstrak : Masalah energi merupakan topik penelitian yang menarik sepanjang peradaban umat manusia. Upaya mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil masih tetap ramai dibicarakan. Energi matahari merupakan energi yang berjumlah sangatlah besar dan masih sangat sedikit digunakan. Pada dasarnya prinsip dari memanfaatkan energi matahari adalah mengkonversi cahaya matahari yang diserap oleh panel surya diubah menjadi listrik. Panel surya dapat optimal ketika berhadapan langsung dengan pancaran sinar matahari, dalam artian posisi panel surya harus tegak lurus dengan cahaya yang dating. Penelitian ini menggunakan sistem kendali fuzzy logic untuk mengatur posisi panel surya agar selalu tegak lurus menghadap matahari dengan manggunakan sensor cahaya (LDR) untuk mendeteksi posisi matahari. Kemudian data yang diperoleh dari pengukuran daya yang dihasilkan panel surya dengan sistem penjejak matahari dibandingkan dengan pengukuran daya yang dihasilkan panel surya yang tidak menggunakan sistem penjejak matahari. 64
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
Kata kunci : Energi Alternatif, Solar Cell, LDR, Fuzzy Logic
ANALISA BENTUK LAMBUNG KAPAL PATROLI 42 METER DENGAN TYPE HALUAN AXE BOW Mauviq Wahyu Tri Wicaksono, Arif Winarno
Abstrak : Haluan sebuah kapal merupakan bagian yang paling besar mendapat tekanan dan tegangan, sebagai akibat dari benturan kapal terhadap air dan ombak. Pada umumnya desain kapal cepat patroli mengunakan lambung jenis Raked Bow (haluan miring). Akan tetapi saat ini banyak dikembangkan lambung haluan bentuk Axe Bow. Sehingga diperlukan suatu analisa teknis pengaruh penggunan bentuk haluan Axe Bow terhadap laju aliran dan terhadap kecepatan kapal. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah di atas adalah dengan pemodelan yang dibantu dengan Computational Fluid Dynamics. Simulasi dilakukan dengan menggunakan 4 model yaitu model 1 bentuk haluan Raked Row, model 2 haluan Axe Bow tanpa sudut, model 3 haluan Axe Bow sudut 50 terhadap base line dan model 4 haluan Axe Bow sudut 50 terhadap base line dengan variasi sudut 50 terhadap FP. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan didapatkan nilai tahanan kapal sebesar model 1 : 263,392 kN, model 2 : 267,574 kN, model 3 : 250,297 kN dan model 4 : 234,868 kN. Jadi bentuk haluan yang paling sesuai adalah model 4 bentuk haluan Axe Bow sudut 50 terhadap base line dengan variasi sudut 50 terhadap FP dengan nilai tahanan sebesar 234,868 kN. Kata kunci: Axe Bow, Raked Bow, Base Line dan Computational Fluid
Dynamics.
65
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI D-1 PERIKANAN
66
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KAJIAN KUALITAS PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA LAUT DI TELUK SALEH, KABUPATEN DOMPU Yulius, Aisyah, Joko Prihantono, dan Dino Gunawan Abstrak : Teluk Saleh terletak di sebelah timur laut Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara administratif, Teluk Saleh berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu. Teluk Saleh merupakan pusat kegiatan perekonomian laut yang dimanfaatkan sebagai lahan budidaya laut seperti budidaya rumput laut dan budidaya keramba jaring apung (KJA). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 – 25 Mei 2016 di perairan Teluk Saleh, Kabupaten Dompu, NTB. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh variabilitas parameter kualitas air untuk budidaya laut. Pengambilan data kualitas perairan dilakukan secara purposive sampling dengan menggunakan alat multiparameter WQC-24. Parameter yang diukur yaitu parameter fisika; kecepatan arus, padatan tersuspensi (TSS), padatan terlarut (TDS), kecerahan, kekeruhan, dan suhu. Parameter kimia; kebutuhan oksigen biologis (BOD), oksigen terlarut (DO), derajat keasaman (pH), kadar amonia, dan unsur hara (Nitrat-NO3, Fosfat PO4 dan Klorofil-a). Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan analisis PCA (Principal Component Analysis). Hasil analisis data menunjukan bahwa suhu, salinitas, DO, dan pH berada pada ambang normal antara 25 - 31 oC, 32 – 34 ppt, 5mg/l dan 8, yang artinya bahwa perairan di daerah penelitian secara umum tergolong perairan dengan produktifitas yang tinggi. Terdapat beberapa parameter yang masih melebihi baku mutu untuk budidaya laut yaitu parameter fosfat dan nitrat. Nilai konsentrasi nitrat kurang dari 0.1mg/l diduga sebagai akibat dari aktivitas perekonomian masyarakat di sekitar muara sungai yang membuang limbah ke perairan. Berdasarkan analisa PCA didapatkan parameter yang berperan kuat di lokasi adalah arus dan TSS. Kata Kunci : budidaya laut, Kabupaten Dompu, kualitas perairan, Teluk Saleh.
APLIKASI TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BANDENG Chanos-chanos Forskal DARI SUMBER TELUR INDUK BANDENG HASIL SELEKSI DAN TELUR INDUK BANDENG HATCHERY SWASTA Anak Agung Alit Abstrak : Ikan bandeng, Chanos chanos Forsskal merupakan ikan yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi sehingga memiliki nilai strategis dalam ketahanan pangan. Pengembangan pembenihan benih bandeng, Chanos-chanos Forskal sudah sejak lama sudah dapat diadopsi oleh petani pembudidaya (HSRT) kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng , Bali. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui teknik pembenihan yang tepat dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Pada penelitian ini menggunakan bak semen ukuran 6 m³ dengan ditebar benih bandeng dengan kepadatan 15 ekor/L, larva dipelihara hingga menjadi benih atau nener selama 16 - 20 hari. Perlakuan A = telur bandeng sumber dari induk hasil seleksi sebanyak 3 bak, dan perlakuan B = telur bandeng induk dari hatchery swasta sebanyak 3 bak. Pada akhir penelitian kelangsungan hidup benih ikan bandeng yang dipelihara di bak semen asal larva induk hasil seleksi lebih baik dibanding dengan larva bandeng asal induk hatchery swasta yaitu masing-masing = 75,50 ± 0.39% dan 60,72 ± 0.45%, pertumbuhan (panjang total) larva bandeng hasil seleksi lebih panjang dibanding dengan larva bandeng hasil induk dari hatchery swasta yaitu masing-masing 14,27 ± 0,14 mm dan 13,12 ± 0,09 mm. Keuntungan 1 siklus perlakuan A sebesar Rp 1.807.750 (R/C= 1.4), sedangkan perlakuan B sebesar Rp 1.389.160,(R/C= 1.1). Bentuk tubuh perlakuan A lebih kurus dan memanjang, sedangkan dengan perlakuan B bentuk agak pendek. Kata kunci : Bak semen, telur bandeng, benih, dan pemeliharaan.
67
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
PENGEMBANGAN ALAT TANGKAP POCONG-POCONG UNTUK PENANGKAPAN GURITA DI KECAMATAN KABAENA BARAT SULAWESI TENGGARA Rita .L. Bubun, Amir Mahmud Abstrak : The purpose of the research is formulating stratrgic to development of fishing gear “pocong-pocong” for octopus in Kabaena Barat, Southeast Sulawesi. The method is survey. Data analysis have been using quantitative description and SWOT Analysis. The result of research shows : (1) The improving system of business fisheries octopus by traditional fishing gear “pocong-pocong” with the utilization of sustainable and improvment of stock fisheries resources; (2) The Improving coordination with the goverement for composing statutes and policies of value fisheries product export including octopus resources; (3) The Improving of understanding the stakeholders in fisheries to protecting of sustainable the coral reef ecosystem as the habitat of octopus; (4) The organization system of octopus fishermen sholud be strengthened for optimizing resources utilization of octopus to export; (5) Organization institutional should be in order to make marine protection zone for the utilization of octopus sustainable by “pocong-pocong” Kata kunci : octopus, “pocong-pocong”, SWOT
PRODUKSI TOKOLAN (PL 40) UDANG VANAME ( Litopenaeus vannamei) DI KARAMBA JARING APUNG (KJA)1 Herno Minjoyo, Hanung Santoso, Akhmad Murtadho, Arief Rahman Rivaie dan Andi Permata) 2
Abstrak : Budidaya udang vaname di karamba jaring apung merupakan suatu alternatif untuk memanfaatkan potensi perairan pantai Indonesia yang sangat luas. Pentokolan udang vaname telah dilakukan sejak bulan Maret sampai dengan Agustus 2017. Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sintasan dan pertumbuhan udang vaname tebar PL 10 hingga PL 40 (Tokolan) dengan perlakuan dosis pakan, padat tebar dan frekwensi pemberian pakan. Percobaan pertama yaitu pemberian dosis pakan berbeda. Benur udang PL10 dipelihara dalam kantong happa ukuran 1,2 x 3,5 x 1,7 m (Vol. 6 m³) dengan padat tebar 1000 ekor/m³ dan diberi pakan dengan perlakuan dosis pakan 85-35 % (A); 75-25 % (B) ; dan 65-15 % (C) dengan frekwensi pemberian pakan 6 kali per hari. Pengamatan kedua adalah perlakuan padat tebarberbeda yaitu 500 ekor/m³ (A); 750 ekor/m³ dan 1000 ekor/m³ dengan dosis pemberian pakan 85-35 %/BB/Hr. Selanjutnya uji coba ketiga berupa frekwensi pemberian pakan berbeda dengan padat tebar 1000 ekor/m³ yaitu perlakuan A, 4 kali/24 Jam; B, 6 kali/24 jam dan C, 8 kali/24 Jam. Dan dosis pakan 85-35 %/BB/Hr. Selama pengamatan dilakukan sampling setiap 14-7 hari sekali untuk mengetahui perkembangan benur udang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada perlakuan dosis pakan yang terbaik pada perlakuan 85-35 %/BB/Hr dengan sintasan 96,8 % dan rasio konversi pakan 1,20 dan laju pertumbuhan harian 14,40%/BB/Hr (A) sedang perlakuan B dengan sintasan 96,13 %; rasio konversi pakan 1,25 dan laju pertumbuhan harian 13,79 %/BB/Hr diikuti perlakuan C dengan sintasan 95,16 %; rasio konversi pakan 1,24 dan laju pertumbuhan harian 13,75 %/BB/Hr. Hasil perlakuan padat tebar terbaik pada perlakuan 500 ekor/m³ dengan sintasan 92,5 %; rasio konversi pakan 1,21 dan laju pertumbuhan harian 12,87 %/BB/Hr yang diikuti oleh perlakuan padat tebar 750 ekor/m³ dan 1000 ekor/m³ dg masing-masing sintasan 91,43 % dan 73,09 %. Hasil pengamatan dengan perlakuan frekwensi pemberian pakan berbededa didapatkan hasil yang terbaik pada perlakuan 8 kali/24 Jam dengan sintasan 83,393 % disusul perlakuan 6 kali/24 Jam (78,40 %) dan perlakuan 4 kali/24 Jam (73,436 %). Kata kunci : Vannamei shrimp, Juvenile, Floating Net-Cages
68
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
PRODUKSI BENIH KARDINAL BANGGAI (Pterapogon kauderni)1 Herno Minjoyo, Suci Antoro, Yuli Yulianti dan Maya Meiyana)2 Abstrak : Banggai cardinalfish is once of the specific marine ornamental fish habitat that is found only in Banggai District sea water area of central Sulawesi Province. Rearing of banggai cardinalfish seed had been done from April to November 2016. The aim of the study was to know the survival and growth rates of the fish. There were two trial in Banggai Cardinal ornamentalfish. The first observation was the fish was reared in floating net-cages and fed with different kind of feed e.g: A). Artemia nauplii and artificial feed and B). Artemia nauplii and fish meat. The second trial was fish reared in different media e.g: A). animal reared in aquarium glass and B). fish reared in floating net-cages. Fish was fed with Artemia nauplii and fish meat and both of trial with 3 replications. The results of the study was the first trial in term of survival rate was higher in fish fed with artificial diet ( 93.936%) than fish meat 89.83 %) but the growth rate was higher fed with fish meat (2.937 %) than formula feed (2.893 %). The second study, the survival and growth rate was higher when fish reared in floating net-cages (84.085% and 2.91 %) than in aquarium once( 79.16 % and 2.51 %). Key Words: Banggai cardinalfish, media, feed, survival and growth rate
UKURAN PERTAMA KALI TERTANGKAP (Length At First Capture) DAN MATANG GONAD (LENGTH AT FIRST MATURE) IKAN SELUANG BATANG (rasbora argyrotaenia blkr) DI HULU SUNGAI BARITO KALIMANTAN SELATAN, INDONESIA Erwin Rosadi, Endang Yuli H, Daduk Setyohadi, Gatut Bintoro Abstrak : Perairan umum pulau Kalimantan merupakan salah satu wilayah yang memiliki keanekagaman spesies ikan yang tinggi di Asia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data ilmiah terkait parameter dinamika populasi sumberdaya ikan seluang batang (R. argyrotaenia) di wilayah hulu sungai Barito Kalimantan Selatan yang meliputi ukuran ikan pertama kali tertangkap, ukuran ikan pertama matang gonad dan menetapkan status pemanfaatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode experimental fishing dan survey. Pengambilan ikan contoh berlangsung selama satu tahun yang dimulai dari bulan Juni 2012 sampai dengan bulan Mei 2013 dengan interval waktu pengambilan tetap yakni satu bulan, dilakukan secara acak dengan cara keikutsertaan dalam operasi penangkapan ikan dan pengambilan langsung di tempat pendaratan ikan. Panjang ikan pertama kali tertangkap (Lc) dan pertama kali matang gonad (Lm) dianalisis berdasarkan model yang dikembangkan oleh Sparre dan Venema (1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran panjang ikan R. argyrotaenia pertama kali tertangkap (Lc) ialah 96,6 mm dan ukuran ikan pertama kali matang gonad (L m) ialah 124,49 mm. Beradasarkan perbandingan nilai Lc dan Lm ikan R. argyrotaenia, maka status pemanfaatannya tergolong growth overfishing (Lc < Lm). Kata kunci : Ukuran ikan pertama kali tertangkap, Ukuran ikan pertama kali matang gonad, Rasbora argyrotaenia, Hulu sungai Barito
KARAKTER KEMATANGAN GONAD INDUK UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) DENGAN INJEKSI EKSTRAK ETANOL KARAMUNTING (Melastoma malabathricum) Awaludin , Ridwan A Abstract : In white shrimp farming, one of the important factors is availability of the superior parent that produce superior seeds. There are several ways to accelerate the maturity of gonad parent shrimp such as: ablation, enviromental manipulation, and the supply of fresh feed which has high 69
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
cholesterol. Karamunting a herbaceous plant, the wild life and plants are plants that do not have economic value. GCMS results showed that the karamuting contains high lanosterol. Lanostreol is cholesterol in plants, cholesterol is a precursor to the process of gonad maturation of vannamei broodstock. Treatments by injection into the white shrimp (Litopenaeus vannamei) injection once every 3 days, the injection at the base of the foot to the road-5 for 15 with variable doses of 0 (control), 0.01 g / kg (P1), 0.0075 g / kg (P2), 0.005 g / kg (P3), 0.002 g / kg (P4) and 0.001 g / kg (P5). Morphology of maturity stages were observed manually on the dorsal white, and histologically on ovary cell development. Results showed that administration of ethanolic extract of Karamunting P1 and P2 provided a response gonadal development as seen in morphology (TKG 1), whereas in the control treatment, P3, P4 and P5 morphologically gonadal development was not present. Histological staining with Hematoxilyn Eoxin (HE) showed progress to previtellogenic oocytes in control, P5 and P4. In the treatment of P3, P2 and P1 ovary cells developed into endogenous vitellogenic oocytes, while P1 cells formed exogenous vitellogenic oocytes. Key words: Karamunting (Melastoma malabathricum), White Shrimp (Litopenaeus vannamei), Maturity gonads.
PENENTUAN GELOMBANG BUNYI DALAM PEMBUATAN ALAT PEMANGGIL IKAN “PIKNET” 1
Nurul Rosana, 2Suryadhi
Abstrak : Bunyi adalah salah satu faktor penting bagi hewan yang mempunyai organ khusus untuk menghasilkan dan mengamati gelombang bunyi seperti ikan. Dengan menggunakan gelombang bunyi, ikan mampu berkomunikasi satu dengan yang lainnya dan mendapatkan informasi dari lingkungannya dalam air sebagai media komunikasi. Ikan yang mendekati sumber suara dikategorikan sebagai ikan acoustictaksis positive. Saat ini perkembangan alat elektronik dibidang penangkapan semakin berkembang. Tujuan penelitian adalah menentukan frekuensi gelombang bunyi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan alat pemanggil ikan “Piknet” yang akan dipasangkan pada alat tangkap jaring insang (gillnet). Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka untuk menentukan frekuensi yang digunakan dalam perakitan alat pemanggil ikan yang akan dipasangkan pada alat tangkap jaring insang (Piknet). Dari beberapa referensi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan gelombang suara yang digunakan dalam pembuatan alat pemanggil ikan yang dipasangkan pada alat tangkap gillnet, peneliti menentukan kisaran frekuensi yang digunakan adalah 100 Hz – 1 KHz. Kisaran gelombang suara yang digunakan, diharapkan akan dapat menarik ikan yang menjadi target dalam operasi penangkapan dengan menggunakan alat tangkap gillnet.
Kata kunci : bunyi, gelombang, gillnet
PEMANFAATAN TEPUNG SILASE IKAN DALAM RANSUM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN DAYA CERNA NUTRIEN PADA IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) Muhammad Marzuqi 1), I Nyoman Adiasmara Giri 1)dan Ni Wayan Widya Astuti 1) Abstrak: Pakan merupakan komponen penting usaha budidaya. Harga pakan yang tinggi disebabkan bahan baku utama pakan adalah tepung ikan. Oleh karena itu, dicari alternatif bahan pakan pengganti tepung ikan. Salah satu alternatif pengganti tepung ikan dapat digunakan tepung silase ikan. Penelitian ini menggunakan tepung silase ikan sebagai bahan pengganti tepung ikan. Tepung silase ikan berasal dari hasil pengolahan ikan hasil tangkapan yang telah mengalami
70
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
penurunan kualitas. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan. Ikan kerapu dipelihara dalam bak bervolume 300 liter dengan sistem air mengalir dengan kepadatan 25 ekor/bak dengan bobot awal sebesar 11,80 g±0,04. Perlakuan yang diberikan yaitu kandungan tepung silase sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% dari protein tepung ikan. Kadar protein pakan ditentukan sebesar 50% sedangkan kadar lemak sebesar 12%. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan menimbang ikan uji setiap 14 hari selama 56 hari masa pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung ikan dengan menggunakan silase ikan pada pakan ikan kerapu bebek masih dapat dilakukan. Dimana diperoleh hasil yang berbeda nyata pada uji statistik terhadap pertumbuhan, sintasan, konversi pakan dan kecernaan pakan (p<0,05). Substitusi tepung ikan maksimal sebesar 50%. Di atas nilai tersebut, pertumbuhan ikan, sintasan dan konversi pakan mulai terganggu. Kata kunci: silase ikan, Cromileptes altivelis, pertumbuhan
RISET DAYA DUKUNG : KONSEP DAN APLIKASINYA DALAM MENDUKUNG KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR Taslim Arifin Abstrak : Daya dukung lingkungan dapat menaksir dampak kumulatif atau dampak kombinasi dan tingkatan yang layak (acceptable level) dari perubahan lingkungan. Dengan mengestimasi kapasitas total, maka pemanfaatan lingkungan yang berbeda-beda (komponen ekosistem alami dan pemanfaatan wilayah pesisir) dapat dialokasikan. Daya dukung dapat berubah sesuai dengan input teknologi dan manajemen. Makalah ini menyajikan konsep dan aplikasinya dalam penilaian daya dukung pengelolaan sumberdaya pesisir. Umumnya, teknik penilaian daya dukung masih fokus pada daya dukung produksi dalam suatu sistem tertentu. Sementara, teknik penilaian yang melibatkan kawasan dengan ekosistemnya belum banyak dikembangkan. Beberapa metodologi riset daya dukung yang sudah dikembangkan, khususnya pada Pusat Riset Kelautan – BRSDM KP diantaranya adalah konsep kesetimbangan massa (mass balance), ecological footprint (EF) dan analisis sistem. Daya dukung berdasarkan mass balance konsentrasi total nitrat (NO3) menjelaskan bahwa dalam usaha budidaya laut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan nutrien. Apabila pasokan dan ketersediaan nutrien di perairan tidak mencukupi untuk pertumbuhannya dengan luasan kawasan budidaya tertentu, maka kemungkinan produksinya tidak akan optimal. Analisis Ecological Footprint (EF) didasarkan pada tingkat produksi budidaya laut terhadap jumlah pembudidaya. Analisis sistem dibangun dan dikembangkan berdasarkan nilai sensitivitas setiap atribut dan nilai koefisien dari setiap dimensi. Kata kunci:
Daya dukung, keberlanjutan, kesetimbangan massa, ecological footprint dan analisis sistem.
KOMUNITAS IKAN KARANG PADA TERUMBU BUATAN BIOROCK DI PERAIRAN PULAU WANGI-WANGI, WAKATOBI Nanda Radhitia Prasetiawan1
Abstrak: Penurunan tutupan dan kondisi terumbu karang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Berbagai metode untuk perbaikan habitat karang telah dikembangkan dan diterapkan. Di perairan Kabupaten Wakatobi pada bulan September 2015 telah dilakukan upaya transplantasi karang dengan metode biorock. Satu setengah tahun setelah pemasangan instalasi biorock, transplant karang telah tumbuh dan dihuni berbagai jenis ikan, termasuk ikan dari famili Chaetodontidae yang tergolong sebagai ikan indikator kesehatan terumbu karang. Penelitian dilakukan terhadap 71
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
komunitas ikan karang pada instalasi biorock di pulau Wangi-Wangi dengan metode sensus visual. Sedikitnya terdapat 38 jenis ikan dari 15 famili pada instalasi biorock dan 100 jenis ikan dari 25 famili pada laguna dimana instalasi biorock terpasang. Ikan-ikan kategori mayor dan penamakan plankton mendominasi instalasi biorock. Ikan dari famili Pomacentridae ditemukan berasosiasi dengan karang yang ditransplantasikan sedangkan ikan dari famili Acanthuridae tampak mencari makan pada permukaan logam instalasi biorock. Ikan Balistidae ditemukan diantara dan disekitar instalasi birock. Komunitas ikan pada instalasi biorock tergolong berkeanekaragaman sedang (H’=2,68) dan tersebar kurang merata (E=0,51). Sebagian besar ikan yang ditemukan pada instalasi Biorock adalah ikan-ikan yang umum ditemui pada laguna dan ekosistem karang dimana kegiatan transplantasi karang dilakukan. Kata kunci: biorock; ikan karang; Pomacentridae; pulau Wangi-Wangi KAJIAN PARAMETER LINGKUNGAN TERHADAP STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA DI PERAIRAN PESISIR LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN Hamsiah Abstrak : Salah satu sumberdaya perikanan di perairan pesisir Labakkang Kabupaten Pangkep adalah moluska yang banyak ditemukan pada daerah ekosistem lamun. Informasi tentang keanekaragaman jenis moluska pada daerah ini masih kurang bahkan belum ada sehingga perlu dilakukan penelitian. Penelitian tentang fauna moluska pada ekosistem lamun dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas moluska kaitannya dengan parameter lingkungan perairan. Metode yang digunakan adalah metode transek kuadrat mulai dari tepi pantai menuju ke arah laut sampai tidak ditemukan lagi tumbuhan lamun. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 33 jenis moluska yang terdiri dari 17 jenis bivalvia dan 16 jenis gastropoda. Jenis bivalvia yang mendominasi adalah jenis Anadara sp (Family Arcidae) , Marcia hintina dan Anomalodiscus squamosus (Family veneridae) sedangkan jenis gastropoda adalah Famili Muricidae (dalam jumlah species) dan dalam jumlah individu adalah Cerithidae cingulata (family Potamididae). Hasil analisis indeks ekologi menunjukkan keanekaragaman species tergolong sedang artinya kondisi lingkungan sudah mengalami tekanan, sedangkan indeks kemerataan dan dominansi termasuk cukup merata dan tidak ada organsime yang mendominasi walau ada beberapa species yang ditemukan dalam jumlah yang cukup tinggi. Nilai parameter lingkungan semuanya masih dapat ditolerir oleh hewan moluska dan lamun dan masih termasuk dalam baku mutu kualitas perairan untuk kehidupan biota laut. Kata Kunci : Struktur komunitas, moluska, parameter lingkungan APLIKASI PROBIOTIK LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA LELE KOLAM TERPAL DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Yosmaniar Abstrak: Budidaya lele dengan padat tebar dan input pakan tinggi, sehingga terjadi penumpukan limbah yang berasal dari sisa pakan dan hasil metabolisme ikan dan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan air budidaya. Untuk itu diperlukan probiotik lingkungan untuk mengendaliankan kualitas air budidaya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui produktifitas budidaya lele kolam terpal menggunakaan probiotik lingkungan EEMbppbat. Menggunakan 8 kolam terpal ukuran 36 m persegi dengan volume air 30 engan volume air 3 Menggunakan benih lele mutiara ukuran bobot rataan 4,7 g dengan padat tebar 10.000 ekor/kolam. Pemberian probiotik dilakukan sebanyak 30 ml/kolam yang diberikan setiap 10 hari selama pemeliharaan. Ikan diberi pakan komersial sebanyak 5 % yang diberikan sebanyak dua kali (pagi dan sore). Perlakuan yang diberikan, yaitu: A) menggunakan probiotik EEMbppbat dan tanpa pemberian probiotik (kontrol). Waktu pemeliharaan selama 75 hari. Parameter yang diukur pertumbuhan, sintasan, produktifitas, kualitas air dan analisa usaha. Analisis data menggunakan uji T. Hasil penelitian penggunaan probiotik 72
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
EEMbppbat menunjukkan bahwa pertumbuhan dan sintasan lebih baik dengan FCR 0,9 %, produksi ikan 833 kg, kandungan ammonia di air 0,01 mg/L dan keuntungan Rp. 4.438.000, sedangkan pada kontrol FCR 1,16 %, produksi ikan 667 kg, kandungan ammonia di air 0,1 mg/L dan keuntungan Rp. 1.782.000 Kata kunci: pertumbuhan, sintasan, produktifitas, probiotik, lele
DAYA DUKUNG LAHAN BUDIDAYA IKAN BARONANG DI KABUPATEN PANGKEP, SULAWESI SELATAN Abdul Rauf
Abstrak: Daya diukung lahan budidaya ikan di laut merupakan salah satu aspek yang penting diketahui, terutama untuk mengetahui seberapa besar kemampuan lahan tersebut dalam menampung kegiatan budiidaya ikan khususnya ikan baronang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung lahan budidaya ikan baronang di Kabupaten Pangkep. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan analisis kesesuaian dan daya dukung lahan. Berdasarkan hasil analisis evaluasi kesesuaian lahan, luas lahan yang sesuai untuk budidaya ikan baronang di sepanjang pantai Kabupaten Pangkep adalah sekitar 10.596 Ha. Luasan tersebut tidak semua bisa dijadikan sebagai lahan budidaya karena baru dilihat dari aspek biogeofisiknya sehingga perlu dilanjutkan analisis daya dukung. Hasil analisis daya dukung diperoleh luasan sebesar 6.357,6 Ha. Jumlah unit budidaya yang berpotensi dikembangkan yaitu 15.894.000 unit atau sekitar 2.500 unit/per ha Kata kunci: daya dukung lahan, kesesuaian lahan, budidaya ikan baronang
PEMANFAATAN Aspergillus niger DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DEDAK SEKAM DAN PENENTUAN NILAI KECERNAANNYA PADA NILA Oreochromis niloticus Reza Samsudin dan Dahlan Makatutu Abstrak : Pemanfaatan dedak padi untuk kepentingan pakan ikan sangat bersaing bagi kepentingan pakan ternak. Dilain pihak banyak penghasil dedak padi menggunakan sekam sebagai bahan pencampur dedak padi dan hal ini berdampak terhadap menurunnya kualitas dedak bagi pakan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dedak padi melalui fermentasi Aspergillus niger serta penentuan nilai kecernaanya pada ikan nila Oreochromis niloticus. Bahan yang digunakan adalah sekam padi yang berasal dari penggilingan padi di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sekam padi dihaluskan hingga menjadi dedak sekam kemudian dikukus selama 30 menit sebelum di fermentasi. Aspergillus niger yang digunakan berasal dari Puslit Biologi LIPI. A. niger dibiakan pada media potatoes dextrose agar. Proses fermentasi menggunakan solid state fermentation. Dedak sekam dicampur dengan spora A. niger. Sebagai perlakuan adalah tingkat kepadatan spora A. niger yaitu 105, 107, 109, dan 1011 spora/ ml. Fermentasi dilakukan selama tiga hari. Pengujian kecernaan menggunakan ikan nila dengan bobot awal rata-rata 11,21±0,33 g. Marker yang digunakan adalah Cr 2O3. Pakan acuan yang digunakan adalah pakan formula dengan kandungan protein 30%. Parameter yang diamati meliputi analisis proksimat bahan, fraksi serat kasar (selulosa dan hemiselulosa) dan nilai kecernaan (total, protein, energi). Hasil menunjukkan bahwa penggunaan spora A. niger pada tingkat 109 spora/ml memberikan peningkatan protein dan penurunan serat kasar terbaik (p<0,05) berturut-turut 98,22% dan 63,48% dibandingkan tanpa fermentasi. Kandungan selulosa menurun signifikan pada penggunaan spora A. niger pada tingkat 109 spora/ml sebesar 33,21%. Nilai kecernaan total terbaik diperoleh pada kepadatan spora 109 spora/ml yaitu sebesar 62,31% namun
73
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
nilai ini tidak berbeda nyata dengan kepadatan 10 7 spora/ ml. Penggunaan spora A. niger pada tingkat kepadatan 109 spora/ ml efektif meningkatkan kualitas dan kecernaan dedak sekam. Kata kunci : Dedak sekam, Aspergillus niger, fermentasi, nila Oreochromis niloticus
THICKENING AGENT PADA PAKAN GEL UNTUK PEMBESARAN IKAN NILA, Oreochromis nilaticus JANTAN PRODUK SEX REVERSAL Edison Saade* dan Dody Dh. Trijuno** Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan nabati yang murah dan tersedia melimpah di sekitar serta bisa digunakan sebagai bahan pengental, thickening agent pada pakan gel pada usaha pembesaran ikan nila, Oreochromis niloticus jantan. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan nila jantan produk sex reversal dengan bobot rata-rata 1,70g. Ikan uji dipelihara pada akuarium ukuran 40 x 40 x 40cm dan diisi ikan uji sebanyak 16 ekor. Ikan uji diberi pakan gel secara satiasi pada pagi (08:00), siang (12:00) dan sore (16:00) hari. Bahan baku penyusun pakan uji adalah tepung ikan, tepung kedele, tepung kepla udang, Carrageenan, minyak jagung dan micromix (vitamin dan mineral mix), C/P ratio rata-rata pakan uji adalah 9 kkal/g/g protein. Perlakuan pada penelitian ini adalah tepung rumput laut (perlakuan RL), tepung sagu (perlakuan SG), dan tepung kanji (perlakuan KJ), serta direplikasi tiga kali. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan, sintasan dan FCR. Parameter kualitas air yang diukur adalah suhu, pH, amoniak dan oksigen terlarut. Data dianalisis secara deskriptip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan relatif, sintasan dan FCR tertinggi ditemukan pada ikan uji yang mengkonsumsi pakan gel yang menggunakan tepung sagu sebagai bahan pengental. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa semua bahan nabati (tepung rumput laut, tepung sagu dan tepung kanji) bisa digunakan sebagai bahan pengental, thickening agent pada pakan gel untuk pembesaran ikan nila jantan. Hal ini dikuatkan oleh pertumbuhan relatif selama 21 hari pemberian pakan mampu bertumbuh di atas 100%. Kata kunci : Pakan gel, bahan pengental, pertumbuhan, FCR, ikan nila jantan
Pencegahan infeksi viral nervous necrosis (VNN) penyebab black body disease pada kerapu hibrid dengan vaksin sederhana Ketut Mahardika, Indah Mastuti, dan Zafran
Abstrak : Betanodavirus sebagai penyebab infeksi viral nervous necrosis (VNN) merupakan penyakit virus yang mematikan pada pembenihan ikan kerapu di Asia termasuk Indonesia. Infeksi VNN dikenal sebagai penyakit black body disease di kalangan pembudidaya di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas inaktif vaksin sederhana dalam mencegah infeksi VNN pada juvenil ikan kerapu hibrid “cantik” (hasil persilangan antara kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus dengan kerapu batik E. polyphekadion). Vaksin sederhana dibuat dengan menginaktifkan ekstrak organ mata dan otak ikan kerapu hibrid “cantik” yang positip terserang VNN (positip dengan RT-PCR konvensional) dengan 0,3% formalin. Penelitian menggunakan 40 ekor ikan uji untuk aplikasi vaksin sederhana melalui injeksi intramuskular (0,2 mL/ekor), dan 40 ekor ikan uji sebagai kontrol (injeksi intramuskular dengan 0,2 mL phosphate buffer saline). Ikan-ikan tersebut masing-masing dipelihara dalam bak fiber 500 liter, dan diberi pakan pellet komersial 2 kali sehari. Pengulangan vaksinasi (booster vaksin) dilakukan setelah 2 minggu pasca vaksinasi pertama. Hasil penelitian menunjukkan ikan yang diberi vaksin menghasilkan rata-rata panjang total dan berat ikan yang lebih baik (13,91 ±0,47 cm dan 38,98 ±5,36 gram) dibandingkan dengan kelompok ikan kontrol (12,77 ±0,47 cm dan 29,70 ±3,33 gram) 74
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
selama 6 minggu pasca vaksinasi pertama. Gambaran darah merah dan darah putih ikan dari kelompok vaksin juga menunjukkan nilai yang lebih tinggi pada minggu ketiga sampai ketujuh dari vaksinasi pertama. Hasil uji tantang dengan virus VNN menunjukkan pemberian vaksin sederhana dapat mengurangi mortalitas ikan hingga 40% setelah 4 minggu pasca vaksinasi pertama. Kata kunci: Kerapu hibrid “cantik”, VNN, vaksin sederhana, uji tantang
SIFAT FISIKO-KIMIA SEMI REFINED CARRAGEENAN (SRC) DARI DESA WAIHERU KOTA AMBON DAN DESA LERMATANG KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT (MTB). Raja B. D. Sormin, Dwight Soukotta, Saiful, Agustina Risambessy, Stenly J. Ferdinandus Abstrak : Rumput laut (seaweed) atau alga merupakan bagian terbesar dari tanaman laut dan merupakan komoditi ekspor yang potensial untuk dikembangkan. Di Indonesia terdapat empat jenis rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi sebagai komoditi ekspor dan juga dikonsumsi domestik yaitu Eucheuma sp, Glascillaria sp, Gelidium sp, Sargassum sp, dan Hypnea sp. Jenis Eucheuma cottoni dan Eucheuman spinosum merupakan spesies alga merah penghasil karaginan andalan eksport Indonesia. Di Propinsi Maluku rumput laut jenis ini juga banyak dibudidayakan terkhusus di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sifat fisiko-kimia semi refining carrageenan (SRC) rumput laut Eucheuma cottonii yang berasal dari desa Waiheru Kota Ambon dan Desa Lermatang Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Metode penelitian adalah deskriptif dengan mengamati rendemen, viscositas, kekutan gel, kadar air, kadar abu dan kadar sulfat Hasil pengamatan sifat fisiko-kimia SRC dari 2 lokasi penelitian adalah: dari desa Lermatang Kabupaten Maluku Tenggara Barat menunjukkan rendemen, viscositas, kekutan gel, kadar air, kadar abu dan kadar sulfat berturut-turut adalah 26,8%, 60,80 cP, 100 g/cm2, 15.79%, 21,24%, dan 13,27%; dan dari desa Waiheru Kota Ambon menunjukkan rendemen, viscositas, kekutan gel, kadar air, kadar abu dan kadar sulfat berturut-turut adalah: 24,73%, 121,60 cP, 700 g/cm2, 16.04 %, 15,26%, dan 12,34%. Kata Kunci: Semi Refining Carrageenan (SRC), Sifat Fisiko-kimia, Rumput Laut.
PREPARASI DAN KARAKTERISASI EKSTRAK TULANG HIU (Prionace glauca) Agustin, T.i., Erina Yatmasasi, Retno Sari, Dwi Setyawan, Mita P. Pasuma
Abstrak : Tulang hiu (Prionace glauca) diketahui mengandung senyawa bioaktif yaitu glukosamin dan kondroitin yang bermanfaat bagi kesehatan tulang dan sendi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi tulang hiu dan pengeringan dengan metode sederhana sehingga didapatkan ekstrak kering serta melakukan karakterisasi ekstrak tulang hiu. Metode ektsraksi yang digunakan adalah dengan menggunakan air dan pengeringan dilakukan menggunakan metode freeze drying dengan penambahan bahan Avicel PH 101, CabOSil dan HPMC. Karakterisasi ekstrak yang dilakukan meliputi organoleptis, analisa dengan DSC, XRD, FTIR. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penambahan bahan CabOSil dan Avicel PH 101 secara tunggal maupun campuran menghasilkan ekstrak higroskopis dan lengket, sedangkan penambahan HPMC pada campuran bahan tersebut dapat menghasilkan ekstrak kering. Termogram dari ekstrak tulang hiu menunjukkan adanya puncak lebur yang identik dengan puncak lebur dari pembanding glukosamin dan kondroitin pada sekitar suhu 170°C dan 210°C. Difraktrogram dari ekstrak tulang hiu juga menunjukkan puncak-puncak kristalin yang identik dengan difraktrogram dari pembanding glukosamin dan kondroitin pada posisi 2Ø, antara 20°- 30°. Spektra infra merah ekstrak juga 75
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
menunjukkan adanya pita serapan yang identik dengan spektra infra merah dari bahan pembanding glukosamin dan kondroitin pada bilangan gelombang 3200-3300 cm-1, 2890-2900 cm1, dan 1600-1659 cm -1. Preparasi ekstrak tulang hiu yang dilakukan dapat menghasilkan ekstrak kering dan hasil karakterisasi menunjukkan bahwa ekstrak yang didapatkan mengandung glukosamin dan kondroitin. Kata kunci : glukosamin, kondroitin, tulang hiu, karakterisasi
76
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KOMISI D-2 PERIKANAN
77
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS PADA BANGUNAN PENAHAN OMBAK (APO) DI PERAIRAN MOROSARI DEMAK Ari Kristiningsih
Abstrak: Semarang merupakan salah satu jalur transportasi utama di wilayah sepanjang pesisir pantai Utara, sehingga proses pembangunan disepanjangnya berjalan sangat cepat. Wilayah pesisir pantainya mengalami banyak kerusakan akibat pembangunan. Selain dikarenakan pembangunan, kerusakan pantai juga diakibatkan oleh faktor alami seperti gelombang dan juga perubahan iklim. Seperti halnya yang terjadi Morosari, abrasi air laut semakin lama semakin menggerus sehingga dibuat bangunan pemecah ombak (APO) yang berupa buis beton. Selain dengan pendirian buis beton, dibelakang buis beton ditanami mangrove sebagai green belt. Dengan adanya sistem ini mengakibatkan terjadinya proses sedimentasi. Dari proses sedimentasi memunculkan suatu habitat baru yaitu makrozoobenthos. Dengan melihat kelimpahan makrozoobenthos kita bisa melihat ekosistem baru yang terbentuk dari proses sedimentasi yang terjadi. Pembuatan bangunan pemecah ombak (APO) bisa menggunakan bahan yang permanen ataupun bahan alami. Melalui penelitian ini kita akan melihat perbedaan ekosistem baru yang terbentuk pada bangunan pemecah ombak (APO) yang berbeda dengan menggunakan makrozoobenthos sebagai bioindikatornya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 pada perairan sekitar bangunan pemecah ombak (APO) buis beton di Mangkang dengan mengambil 10 titik sampling. Metode yang digunakan adalah metode deksriptif comparative. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa data bahwa suhu rata – rata 29,56, salinitas 25,09‰, Disolved Oxygen (DO) 2.8 gr/L dan pH 8.2. Substrat dasar pada stasiun 1 85.05% silt dan 14.94% clay pada stasiun 2 91.71% silt dan 8,28% clay. Kandungan bahan organik pada stasiun 1 6.8% dan stasiun 2 11.78%. Indeks keanekaragaman (H’) pada stasiun 1 adalah 1.43 dan stasiun 2 1.98 yang menunjukan bahwa tingkat keaneragaman di daerah ini termasuk kategori sedang, indeks Keseragaman (E) pada stasiun 1sebesar 0.83 dan stasiun 20.88 serta indeks Dominansi (C) sebesar 0.26 pada stasiun 1 dan pada stasiun 2 0.19 hal ini menunjukan bahwa tidak ada genus yang mendominasi. Kata kunci: bangunan pantai, makrozoobenthos, Semarang
EVALUASI RESIDU FORMALIN PADA PRODUK PERIKANAN DI KOTA MAKASSAR Nursinah Amir dan Chanif Mahdi
Abstrak: Formalin dilarang digunakan sebagai pengawet makanan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, Peraturan Menteri Perindustrian dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan formalin pada produk perikanan yang dipasarkan di Kota Makassar. Pada penelitian ini digunakan Teknik Accidental Sampling. Sampel diambil dari pasar modern (Lotte Mart dan Hypermart), pasar tradisional (Pabaeng-baeng, Daya, Terong) dan Paotere. Sampel dianalisis menggunakan test kit dan colorimeter di Laboratorium BIOCHAME (Makanan Sehat) Jurusan Kimia Universitas Brawijaya. Hasil menunjukkan bahwa, produk perikanan yang dipasarkan di Kota Makassar 73% mengandung formalin dengan kadar 11.2-28.18 ppm. Kata kunci: formalin, produk perikanan, Makassar
78
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
PENGARUH SUMBER BIBIT BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT YANG DIBUDIDAYAKAN DI PERAIRAN PULAU RENDA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Muslimin, Nova F. Simatupang dan Petrus Rani Pong-Masak
Abstrak : Beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan buddidaya rumput laut antara lain kualitas dan kuantitas bibit, harga terjangkau, mudah diperoleh, tersedia setiap saat serta tahan terhadap penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan data dan informasi kegiatan budidaya rumput laut di Pulau Renda dengan perlakuan sumber bibit yang berbeda. Jenis rumput laut yang digunakan dalam penelitian adalah Kappaphycus alvarezii. Penelitian didesain dengan rancangan acak lengkap dengan sumber bibit yang berbeda (A. Pulau Renda (lokal); B. Pangkep dan C. Gorontalo) sebagai perlakuan, di mana masing-masing perlakuan diulang 15 rumpun per tali bentangan. Jumlah tali bentangan yang digunakan sebanyak 15 tali. Konstruksi budidaya rumput laut yang digunakan berukuran 15 x 25 m dengan jarak antar rumpun 15 cm dan jarak antar tali bentangan 1 m. Bibit rumput laut ditimbang dengan bobot 50 g dan diikat pada tali bentang, kemudian dipelihara selama 45 hari/siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot dan laju pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan sumber bibit Renda (lokal) sebesar 235 g dan 3,1%/hari, sedangkan sumber bibit terendah berasal dari Gorontalo, dimana bibit ini justru mengalami penurunan pertumbuhan. Kata kunci : Sumber bibit; Pertumbuhan rumput laut; Pulau Renda.
INTENSITAS CAHAYA OPTIMUM UNTUK PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) OPTIMAL Adang Saputra, Dewi Puspaningsi, Reza Samsudin Abstrak : Ikan gabus merupakan ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis penting. Nilai ekonomis utama ikan gabus adalah sebagai bahan farmasi. Sampai saat ini pengembangan budidaya ikan gabus secara terkontrol masih banyak hambantan, salah satunya faktor lingkungan. Manipulasi intensitas cahaya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan sintasan ikan benih ikan gabus. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh intensitas cahaya optimum untuk mendapatkan pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus optimal. Penelitian dilaksanakan pada Bulan April hingga Juni 2014. Ikan uji adalah benih ikan gabus dengan rata-rata bobot dan panjang tubuh awal 0,41±0,04 g dan 3,5±0,2 cm. Ikan dipelihara pada wadah plastik ukuran 60 cm x 40 cm x 35 cm. Padat tebar 4 ekor/liter dan diberi pakan cacing sutera secara ad libitum. Lampu yang digunakan yaitu lampu putih Phillips dengan daya 3 watt. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Perlakuan terdiri dari intensitas cahaya 0 lux (kontrol), intensitas cahaya 300 lux (A), intensitas cahaya 400 lux (B), intensitas cahaya 500 lux (C), dan intensitas cahaya 600 lux (D). Setiap perlakuan diulang tiga kali. Pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus optimal (5,52% dan 94,33%) dicapai pada intensitas cahaya 500 lux. Kata kunci : ikan gabus, pertumbuhan, sintasan, intensitas cahaya
OPTIMALISASI PENETASAN TELUR F2 IKAN PAPUYU (Anabas Testudineus) DENGAN SISTEM KANOPI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KELAHIRAN IKAN BETINA Slamat, Pahmi Ansyari Abstrak : Penelitian optimalisasi penetasan telur F2 ikan papuyu (Anabas testudineus bloch 1792) dengan sistem kanopi diaplikasikan di UMKM Rawa Sejahtera Amuntai dan analisis Laboratorium di FPK – ULM pada bulan Pebruari – Mei 2017. Tujuan penelitian yaitu meningkatkan persentasi 79
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
benih betina F2 ikan pupuyu sebagai salah satu upaya pemuliaannya, sehingga dapat mendorong masyarakat gemar membudidayakan, yang berimplikasi pada peningkatan produktivitas ikan dan pendapatan masyarakat. Metode penelitian dengan observasi yaitu membuat kolam terpal yang ditutupi dengan kanopi secara keseluruhan dan kolam terpal yang terbuka tanpa kanopi. Hasil aplikasi penelitian diperoleh data persentasi jantan dengan kanopi 20% dan betina 80%, lebih tinggi dibandingkan tanpa kanopi dimana kelahiran jantan mencapai 50%. pertumbuhan ikan dengan penggunaan kanopi 155% lebih cepat dibandingkan dengan tanpa kanopi, dan mortalitas dengan kanopi 25% dan tanpa kanopi 65%. Upaya meningkatkan kelahiran benih betina ikan papuyu, merupakan salah satu keberhasilan dalam meningkatkan mutu benih ikan, dimana pertumbuhan benih betina 270% lebih cepat dibandingkan jantan. Keberhasilan pengembangan ikan papuyu dalam kolam salah satunya ditentukan oleh sumber benih ikan yang harus berkelamin tunggal betina, sumber pakan minimal berprotein 35%, sumber air yang paling baik dari perairan rawa dan tingkat kepadatan yang ideal adalah 20 – 30 ekor/m2. Upaya peningkatan produktivitas ikan lokal seperti papuyu merupakan salah tujuan peningkatan produktivitas lahan basah yang menjadi renstra Universitas Lambung Mangkurat secara umum. Kata Kunci : betina, ikan pupuyu, kanopi
SUBSTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN ENZIM FITASE DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN LAJU PERTUMBUHAN SIDAT ( Anguilla bicolor) Murtejo Hadi Fahrudi Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan substitusi tepung kedelai dengan penambahan enzim fitase pada pakan buatan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan laju pertumbuhan ikan sidat (Aguilla bicolor). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap dan 4 perlakuan. Pakan yang dujikan dalam penelitian ini adalah substitusi tepung kedelai dengan penambahan enzim fitase yang berbeda yaitu A (0 mg/kg pakan), B (500 mg//kg pakan), C (1.000 mg/kg pakan), dan D (1.500 mg/kg pakan). Data yang terkumpul dianalisa ragam (ANOVA). Apabila dalam analisa ragam berpengaruh nyata (p<0,05) atau berpengaruh sangat nyata (p<0,01), maka dilakukan uji wilayah ganda Duncan untuk mengetahuiperbedaan nilai tengah antar perlakuan. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh yang optimum digunakan uji polinomial orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh substitusi tepung kedelai pada pakan terhadap kecernaan (kecernaan total, kecernaan protein kasar, kecernaan lemak kasar, dan kecernaan fosofor) dan pertumbuhan (laju pertumbuhan spesifik harian, rasio konversi pakan dan rasio efisiensi protein) pada ikan sidat (Anguilla bicolor), tetapi Substitusi tepung kedelai pada pakan tidak berpengaruh terhadap nilai kelulusan hidup pada ikan sidat (Anguilla bicolor). (2) Terdapat pengaruh penambahan enzim fitase pada pakan berbahan tepung kedelai terhadap kecernaan (kecernaan total dengan dosis optimal 1.067 FTU, kecernaan protein kasar dengan dosis optimal 1.080 FTU, kecernaan lemak kasar dengan dosis optimal 829 FTU, dan kecernaan fosfor dengan dosis optimal 1.070 FTU dan pertumbuhan (laju pertumbuhan spesifik harian) dengan dosis optimal 599 FTU, rasio konversi pakan dengan dosis optimal 911 FTU dan rasio efisiensi protein dengan dosis optimal 906 FTU) pada ikan sidat (Anguilla bicolor) Kualitas air selama penelitian masih layak untuk pemeliharaan sidat ( Anguilla bicolor) Kata Kunci :
ikan sidat (Anguilla bicolor), enzim fitase, kecernaan, laju pertumbuhan, spesifik, kelulushidupan
80
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
POTENSI PENGEMBANGAN EKONOMI PERIKANAN PULAU-PULAU KECIL DAN KAWASAN PERBATASAN Budi Wardono Abstrak : Pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Pulau-Pulau Kecil dan Perbatasan dimaksudkan untuk mengakselerasi kesejahteraan rakyat melalui pembangunan pulau mandiri dan terpadu. Indikator kinerja yang menjadi acuan antara lain: meningkatnya pendapatan rakyat, produksi perikanan, nilai investasi, nilai kredit yang disalurkan, ragam produk olahan, utilitas Unit Pengolahan Ikan (UPI), dan nilai ekspor. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi ekonomi sektor perikanan di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan Indonesia. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2017. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data-data yang dipublikasikan oleh BPS masing-masing Kabupaten dan data-data terkait rencana teknis program SKPT. Data yang digunakan adalah produksi dan nilai produksi hasil perikanan, kependudukan dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) rencana program SKPT. Model analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif berdasarkan data sekunder dan analisis kuantitatif untuk mengetahui peran perikanan dalam pembangunan pulau-pulau kecil dan kawasan terluar. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor perikanan mempunyai peranan penting dalam perekonomian wilayah pada lokasi-lokasi SKPT. Pengembangan perikanan melalui program SKPT diharapkan dapat menjadi pengungkit perkembangan perekonomian sehingga dapat mengakselerasi kesejahteraan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Kata kunci: SKPT, kesejahteraan, pengungkit, kesejahteraan, pendapatan
PENGARUH PENGGUNAAN AERASI MIKROPORI BERBEDA PADA MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN PATIN PASUPATI (Pangasius sp) Ani Widiyati dan Adang Saputra
Abstrak : Penggunaan aerasi pipa mikropori diduga dapat meningkatkan kandungan oksigen terarut pada media pemeliharaan ikan patin pasupati. Ikan patin pasupati rentan terhadap kandungan oksigen terlarut rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari bentuk aerasi dengan pipa mikropori yang dapat meningkatkan kandungan oksigen terlarut sehingga meningkatkan pertumbuhan dan sintasan . Penelitian dilakukan bulan Februari-April 2016 di Instalasi Penelitian dan Pengembangan Lingkungan dan Toksikologi Budidaya Air Tawar Cibalagung Bogor, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar. Ikan uji adalah ikan patin pasupati dengan panjang rata-rata awal 18±1,85 cm, ditebar pada bak fiber berukuran diameter 160 cm dengan tinggi 40 cm sebanyak 12 ekor. Rancangan penelitian rancangan acak lengkap dengan 3 ulangan,perlakuan adalah aerator dengan batu aerasi,pipi mikropori bentuk linear, sirkular dan paralel. Hasil penelitian menunjukkan pemeliharaan ikan patin pasupati dengan aerasi pipa mikropori bentuk linear mengasilkan laju pertumbuhan spesifik (1,55%), pertumbuhan panjang mutlak (4,3 cm) dan sintasan (97,22%) terbaik dibandingkan perlakuan lainnya.. Kata kunci: aerasi, pipa , mikropori, patin , pasupati
81
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
PREVALENSI INFECTIOUS MYONECROSIS VIRUS (IMNV) PADA UDANG VANNAME (Penaeus Vannamei) DI KABUPATEN KENDAL DAN PEKALONGAN Dudung Daenuri
Abstrak : Salah satu kendala utama produksi budidaya udang adalah kerugian akibat penyakit. Penyakit Infectious Myonecrosis (IMN) menyerang budidaya udang vannamei (P. Vannamei) yang menyerang secara perlahan dan dapat menyebabkan kematian hingga 70%. Penularan penyakit ini terjadi secara vertikal dan horizontal dan terutama menyerang udang besar berumur 60-80 hari. Sampai saat ini, tidak ada survei epidemiologi deskriptif tentang prevalensi virus ini pada budidaya semi intensif yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini, memperkirakan nilai prevalensi IMNV pada budidaya semi intensif udang putih P. vannamei di kabupaten Kendal dan Pekalongan Jawa Tengah. Prevalensi (28,6%) terjadi pada kabupaten Kendal sedangkan pada kabupaten Pekalongan (0%) pada tambak budidaya sistem semi intensif. Belum adanya sistem pencegahan dan penanggulangan penyakit ini menyebabkan penyakit IMN terdeteksi positif di kabupaten Kendal Jawa Tengah. Kata kunci : IMNV, Penaeus vannamei, Prevalensi
ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RUMPUT LAUT Euchemacottoni DAN Euchema spinosum TERHADAP BAKTERI Edward siellatarda Hartati Kartikaningsih, Qurrota A’yunin, Agoes Soeprijanto, Nasrullah Bai Arifin
Abstract : Edwarsiellatarda bacteria attack on skin of the catfish, callededwardsielosis disease and the cause of mass death of catfish larvae. Experiments invitro MIC of these bacteria with ethanol extract of red sea seaweed Euchemacottoni and Euchemaspinosum with amphicilin control showed the concentration of 800 ppm seaweed extract of 1.73 mm and 1.78 mm. From the MBC assay showed a significant turbidity of the important bacteriostatic seaweed ethanol extract. The highest absorption using UV-Vis at 240.50 nm (absorbance 1,076) on Euchemaspinosum and 230,50 nm (absorbance 1,087) on EuchemacottoniThese expected as diene structure (214 nm containing S alkyl 30 nm). Further tests with FTIR showed both seaweeds contain sulfate groups shown in absorbance 1420-1330 (short) in Euchemacottoni and 1200-1145 (short) on Euchemaspinosum. It is supposed the antibacterial structure of seaweed Euchemacottoni and Euchemaspinosum using LCMS, C-NMR, H-NMR Keywords : Antibacterial, Edwardsiellatarda
PENENTUAN PERBANDINGAN TERBAIK TIGA ANTIGEN VAKSIN BAKTERI POLIVALEN DALAM MENINGKATKAN IMUNITAS BENIH IKAN KERAPU HIBRID CANTIK Zafran, Des Roza, Ketut Mahardika, dan Indah Mastuti
Abstrak : Ikan kerapu rentan terhadap serangan penyakit yang antara lain disebabkan oleh bakteri. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol, Bali telah berhasil memproduksi vaksin bakteri polivalen. Sampai sekarang belum diketahui perbandingan terbaik dari ketiga antigen pembentuk vaksin tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan yang terbaik dari ketiga antigen yang digunakan dalam vaksin bakteri polivalen 82
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
dalam meningkatkan imunitas benih ikan kerapu. Benih ikan kerapu hibrid cantik ukuran 7-8 cm sebanyak 2400 ekor divaksinasi dalam vaksin bakteri polivalen dengan perbandingan antara Vibrio harveyi, Vibrio alginolyticus dan Photobacterium leiognathi sebagai berikut: A). 1:1:1; B). 1:1:2; C). 1:2:2; D). 1:2:1; E). 2:1:1; F). 2:1:2; G). 2:2:1; dan H). Kontrol tanpa vaksin. Vaksin diaplikasikan melalui perendaman selama 1 jam dengan konsentrasi 1 mL vaksin/1 L air laut. Penelitian dilakukan dalam rancangan acak lengkap dengan 3 ulangan. Ikan selanjutnya dipelihara dalam bak beton dengan ukuran 150 X 50 x 80 cm yang disekat menjadi dua bagian. Bak diisi dengan air laut yang telah disaring dengan saringan pasir, dilengkapi dengan sistem air mengalir dan diaerasi. Selama penelitian ikan diberi pakan pelet dua kali sehari, pada pagi dan sore hari. Pengamatan dilakukan terhadap respon imun melalui Elisa setiap minggu selama sebulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai titer antibodi tertinggi diperoleh pada perlakuan perbandingan antigen Vibrio harveyi, Vibrio alginolyticus dan Photobacterium leiognathi 1 : 1 : 2. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbandingan terbaik antara antigen Vibrio harveyi, Vibrio alginolyticus dan Photobacterium leiognathi adalah 1 : 1 : 2. Kata kunci : Ikan kerapu, infeksi bakteri, vaksin bakteri polivalen
Parasit dinoflagelata pada ikan kerapu sunu, Plectropomus leopardus Ketut Mahardika, Mujimin, dan Ketut Maha Setyawati
Abstrak : Parasit dinoflagelata merupakan salah satu parasit yang menyerang dan menginfeksi ikan kerapu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penyebab kematian juvenil ikan kerapu sunu, Plectropomus leopardus. Kematian kerapu ini terjadi di awal bulan tahun 2017, dimana 30% dari total 150 ekor yang dipelihara mati selama 3 hari. Gejala klinis ikan yang terinfeksi terlihat berenang lemah dipermukaan air dekat aerasi dengan nafsu makan yang hilang. Pemeriksaan permukaan tubuh ikan yang sakit tidak menunjukkan adanya luka atau ekor geripis, demikian pula dengan kerokan kulit tidak ditemukan adanya infestasi parasit. Hasil pemeriksaan insang menunjukkan adanya infestasi parasit dinoflagelata yang berbentuk bulat berwarna agak kecoklatan dengan rata-rata diameter yaitu 70,86 µm. Secara histopatologi, lamella insang yang terinfeksi parasit dinoflagelata ini menunjukkan proliferasi sel mukus, hiperplasia dan fusi lamela sekunder. Sel-sel parasit ini terlihat berbentuk bulat transparan dengan butiran-butiran kecil seperti mikrospora dalam tubuhnya. Ikan-ikan yang masih hidup di obati dengan 200 ppm formalin selama 1 jam dengan aerasi. Pengobatan dilakukan setiap hari selama 3 hari, dan 70% ikan-ikan tersebut dapat pulih kembali. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kematian juvenil kerapu sunu disebabkan oleh infeksi parasit dinoflagelata, Amyloodinium ocellatum. Kata Kunci: Insang, kerapu sunu, parasit dinoflagelata
PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU PADA PENERAPAN SISTEM DESAIN BUDIDAYA SECARA SELULER RESIRKULASI
Bambang Yulianto, Nur Taufiq Syamsudin Putra Jaya, Subagyo, Ali Djunaidi, Sunaryo
Abstrak : Kepiting bakau (Scylla serrata Forsskål, 1775) merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang sebarannya sangat luas dan sangat berlimpah di perairan Indonesia. Organisme ini mempunyai nilai ekonomis tinggi yang dapat dipasarkan dalam berbagai bentuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan pada penerapan sistem desain budidaya kepiting bakau secara seluler resirkulasi. Pelaksanaan kegiatan penelitian menggunakan metode action research. Parameter pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan berat dan sebagai faktor penunjang 83
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
dilakukan analisis kualitas air media pemeliharaan kepiting bakau. Analisis data dilakukan secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan kepiting bakau yang dicapai selama masa pemeliharaan sebesar 0,48 %/hr paling rendah dan tertinggi 0,53 %/hr. Parameter kualitas air media pemeliharaan kepiting bakau yang dipelihara dengan menggunakan sistem pemeliharaan secara resirkulasi seluler menunjukkan masih berada di dalam kisaran daya dukung kehidupan kepiting bakau. Kata Kunci: Kepiting bakau (Scylla serrata Forsskål, 1775), Kualitas Air, Seluler, Resirkulasi.
Pertumbuhan, Sistem
PENGARUH PENAMBAHAN KENTANG (SolanumTuberosum) TERHADAP MUTU KESUKAAN KONSUMEN ABON LELE KREMES Yuliati H. Sipahutar, Romauli J. Napitupulu, Wiko Puji Susanto Abstrak : Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kualitas sensori kesukaan konsumen dan proksimat abon lele kremes. Penelitian dilakukan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor perlakuan penambahan kentang yaitu P1(Penambahan kentang 10%), P3 (penambahan kentang 30%), P5 (penambahan kentang 50%) dan P7 (penambahan kentang 70%). Pengulangan dilakukan 4 kali. Parameter uji dilakukan pada bahan baku dan produk akhir dengan uji sensori, uji protein dan kadar air, uji angka lempeng total,. Analisa data menggunaka Anova, dan Kruskall Wallis. Hasil penelitian menyatakan pada uji sensori hasil yang terbaik adalah P5 (penambahan kentang 50%) dengan nilai rata-rata penampakan 8,42, aroma 7,87, rasa 8,17 dan tekstur 8,08. Nilai rata-rata kandungan protein pada perlakuan P0 (tanpa kentang), P1, P3, P5 dan P7 berturut-turut 30,86%; 5,06%; 23,29%; 18,16% dan 13,73%. Hal ini menunjukkan semakin banyak proporsi penambahan kentang semakin rendah kadar proteinnya. Nilai rata-rata kadar air pada perlakuan P0, P1, P3, P5 dan P7 berturut-turut 8,71%; 6,30%; 9,78%; 10,83% dan11,95%. Hasil uji kadar air menunjukkan bahwa semakin banyak proporsi penambahan kentang semakin tinggi kadar airnya Kata kunci: abon lele kremes, kesukaan konsumen , protein, kadar air
PAKAN MANDIRI BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL UNTUK MENDUKUNG PEMBESARAN IKAN NILA DI KABUPATEN PACITAN Reza Samsudin dan Adang Saputra Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan pakan mandiri berbasis bahan baku lokal untuk mendukung pembesaran ikan nila Oreochromis niloticus di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanaan pada bulan April – Oktober di kelompok pembudidaya ikan MINA SARI, Desa Bangunsari, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Penelitian ini bersifat on farm research. Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila O. niloticus strain BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) dengan bobot awal rata-rata 8,30±1,25 g. Wadah yang digunakan adalah kolam terpal sebanyak 12 buah dengan luasan berkisar antara 25 – 30 m2. Persiapan kolam yang dilakukan antara lain pembersihan kolam, pengisian air dan pemupukan menggunakan pupuk majemuk. Air yang digunakan adalah air irigasi yang berasal dari mata air dengan debit 0,3 – 0,5 liter/ detik. Pakan yang digunakan adalah pakan mandiri berbasis bahan baku lokal yang terdapat di Kabupaten Pacitan. Sebagai pembanding adalah pakan komersial merek ABC dan XYZ. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4-5% dari bobot badan perhari dengan frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari. Seluruh pakan dan ikan uji yang digunakan dianalisis kandungan proksimatnya di Laboratorium Kimia Nutrisi Ikan, Balai Penelitian dan Pengembangan Budi Daya Air Tawar, Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan tiga perlakuan 84
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
dan empat ulangan. Parameter yang diamati meliputi laju pertumbuhan harian, konversi pakan, retensi lemak dan protein, karkas, serta kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pakan mandiri dan pakan komersial memberikan nilai laju pertumbuhan dan konversi pakan yang tidak berbeda (p>0,05). Nilai laju pertumbuhan berkisar antara 1,98 – 2,44% dan nilai konversi pakan berkisar antara 1,38 – 1,46. Selain itu nilai retensi protein dan kelangsungan hidup antar perlakuan menunjukkan tidak berbeda (p>0,05) dengan nilai masing-masing berturut-turut 21,15 – 24,31% dan 86,75 – 89,17%. Namun dari sisi analisis ekonomi sederhana, penggunaan pakan mandiri memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan pakan komersial. Penggunaan pakan mandiri berbasis bahan baku lokal layak digunakan untuk mendukung usaha pembesaran ikan nila di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kata kunci: Pakan mandiri, bahan baku lokal, nila Oreochromis niloticus, Pacitan
UJI SAFETY KONSORSIUM BAKTERI NITRFIKASI DAN DENITRIFIKASI PADA IKAN PATIN Yosmaniar Abstrak: Uji safety pada ikan diperlukan untuk keamanan penggunaan suatu bahan terhadap kelangsungan hidup ikan. Uji safety tersebut dibutuhkan sebagai jaminan keamanan untuk tahap formulasi probiotik lingkungan (pengendali senyawa nitrogen). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keamanan penggunaan konsorsia bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi pada ikan patin. Ikan uji adalah patin ukuran 10-13 cm. Wadah yang digunakan adalah 12 bak plastik dengan volume air 20 L. padat tebar ikan adalah 10 ekor/wadah. Konsorsia bakteri yang digunakan adalah bakteri nitrifikasi ( NP2) dan bakteri denitrifikasi (DP1). Perlakuan yang diberikan adalah penyuntikan bakteri ke ikan sebanyak 0,1 ml/ekor , yaitu dengan cara ; 1) bakteri NP2; 2) bakteri DP1; 3) kombinasi NP2 dan DP1; 4) kontrol disuntik TSB, dengan 3pengulangan. Lama pemeliharaan ikan adalah14 hari. Parameter yang diamati adalah gejala klinis, kelangsungan hidup dan histologi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nafsu makan ikan bagus dan tidak ada kemerahan pada bekas suntik. Kelangsungan hidup ikan 100 %. Hasil histologi terhadap organ hati dan ginjal ikan tidak ada yang membahayakan. Hal ini menunjukan bahwa konsorsia bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi yang akan diformulasi sebagai probiotik lingkungan aman terhadap ikan. Kata kunci: bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi, kelangsungan hidup, histologi, patin
STUDI DISTRIBUSI CRUSTACEA DI KAWASAN PESISIR PULAU TANIMBAR KEI-MALUKU TENGGARA BARAT Tyani Fitrian, Ernawati Widyastuti Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumber daya laut khususnya (Crustacea) di Pulau Tanimbar Kei-Maluku Tenggara. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017 dengan cara menyusuri kepualauan Tanimbar- Kei. Data yang diambil pada penelitian kali ini adalah data crustacea ekonomis penting dan non ekonomis penting serta data kualitas air. Hasil penelitian diperoleh 65 individu, 17 spesies,15 genera dari 12 famili. 17 Jenis-jenis Crustacea yang ditemukan diantaranya Callapa hepatica, Eriphia sebana, Eriphia smithii, Grapsus tenuicrustatus, leucosia craniolaris, Ocypode seratus, Uca Annulipes, Ozius gutatus, Epixanthus dentatus, Pilumnus vespertilio, Plagusia depressa tuberculata, Petrolisthes hastatus, Thalamita pelsarti, Thalamita crenata, Varuna yuii, Atergatis floridus dan Etisus laevimanus. Berdasarkan jumlah jenis dan individu, fauna crustacea di perairan Pulau Tanimbar-Kei memiliki indeks keanekaragaman 0.79631-1.54983 yang termasuk sedang, Indeks kemerataan 0.558204-0.962964 termasuk sedang dan Indeks dominansi 0.209877-0.55102 termasuk rendah.
85
SEMINAR NASIONAL KELAUTAN XII ” Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir ” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017
Isolasi dan Karakterisasi Enzim Protease Ekstraseluler Bakteri Bacillus Fluxuse dari Ekosistem Mangrove Karimunjawa Jepara Wilis Ari Setyati, Muhammad Zainuddin Abstrak : Budidaya udang vannamei (litopenaus vannamei) berpotensi menghasilkan limbah organik internal karena dampak dari pemberian pakan yang tidak terkonsumsi. Hal ini mengakibatkan dampak negative terhadap kesehatan udang dan kesuksesan dalam budidaya. Sehingga limbah organik internal tersebut harus didekomposisi oleh bakteri proteoilitk. Salah satu bakteri proteolitik yang berpotensi adalah bacillus fluxus dari sedimen mangrove karimunjawa. Peneltiian ini bertujuan untuk melakukan isolasi dan karakterisasi enzim protease ekstraseluler B. Fluxus. Hasil uji kuantitatif hidrolisis protein b. fluxus menunjukkan bahwa memiliki aktivitas protease sebesar 0,67 IU/mg dan aktivitas spesifik sebesar 0,65 IU/mg dengan total aktivitas protease sebesar 133 IU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimal ammonium sulfat untuk isolasi protease b. fluxus adalah sebesar 60 ppm dengan nilai aktivitas spesifik sebebsar 11,93 U/mg enzim protease hasil isolasi memiliki akivitas optimal pada suhu 37 0C dengan nilai aktivitas protease sebesar 11,47 IU/mL. sedangkan enzim protease b.fluxus memiliki nilai optimal pada pH 8 dengan nilai AP sebesar 21,47 IU/ mL. Kata kunci : proteolitik, mangrove, ammonium sulfat, hidrolisis.
Performa Pertumbuhan Ikan Nila Merah (Oreochromis Niloticus) pada Bak Budidaya Berbahan Limbah B3 Fly Ash dari PLTU Tanjung Jati B Jepara. Mochammad Qomaruddin, Desti Setiyowati, Titik Susilo Wati, Muhammad Zainuddin
Abstrak : Pemanfaatan limbah Fly Ash dalam mencegah pencemaran lingkungan sangat mendesak untuk dipelajari dan solusi aktif bagi masyarakat. Limbah Fly Ash yang berasal dari pembakaran batu bara PLTU Tanjung Jati B Jepara dilakukan penelitian aplikasi pada bak budidaya ikan nila. Kolam uji coba yang dibuat dengan mortal komposisi perbandingan volume 4 pasir lokal, 1 (semen dan Fly Ash) sesuai berukuran 100 X 60 X 50 cm. Perlakuan komposisi semen dan Fly Ash adalah campuran 0% dan 20%. Sistem budidaya ikan nila dilakukan selama 1 bulan dengan pemberian pakan at satiasi. Parameter yang diambil adalah konsumsi pakan, laju pertumbuhan berat, laju pertumbuhan panjang, SR dan parameter kualitas air. Hasil peneltian menunjukkan bahwa pada perlakuan bak tanpa Fly Ash memberikan performa pertumbuhan ikan nila lebih baik daripada dengan penambahan Fly Ash 20 %. Performa pertumbuhan ikan nila tanpa penambahan Fly Ash yaitu memiliki nilai jumlah konsumsi pakan sebesar 412, 03 ±11,30 gr, laju pertumbuan harian sebesar 3,10 ± 0,05 %, pertumbuhan mutlak sebesar 265,09± 30,12 g, efisiensi pakan sebesar 63,65 ± 5,11 %, kelulushidupan sebesar 95,00 ± 5,00 %. Hasil peneltian performa pertubuhan ikan nila pada perlakuan penambahan Fly Ash 20% memiliki jumlah konsumsi pakan sebesar 218,67 ± 31,12 g, laju pertumbuan harian sebesar 1,86 ± 0,21 %, pertumbuhan mutlak sebesar 83,62± 29,03 g, efisiensi pakan sebesar 38,02 ± 6,37 %, kelulushidupan sebesar 80,00 ± 5,00 %. Kata kunci : Limbah, Fly Ash, budidaya, nila, pertumbuhan.
86