45 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Perkembangan Perusahaan Awal berdirinya Tupperware bermula dari Tupper Plastic Company yang didirikan tahun 1937 di Amerika Serikat. Penemunya adalah seorang ahli kimia bernama Mr. Earl Silas Tupper. Untuk pertama kalinya pada tahun 1942, Mr. Earl Tupper menciptakan bahan plastik yang fleksibel, kuat (tidak mudah patah), tidak berminyak, bening, tidak berbahaya, ringan dan tidak berbau.
Setelah menciptakan bahan plastik, Mr. Earl Tupper kemudian menciptakan wadah
penyimpan makanan yang memiliki tutup kedap udara dan kedap cair, yang sampai saat ini dikenal sebagai salah satu keunggulan produk–produk Tupperware. Pada tahun 1946, produkproduk Tupperware untuk pertama kalinya diluncurkan dan di pasarkan di Amerika melalui
supermarket atau department store dengan konsep penjualan retail. Namun penjualan produk Tupperware belum sesuai dengan harapan yang diinginkan. Sampai akhirnya pada tahun 1951 seorang ibu rumah tangga bernama Brownie Wise memperkenalkan sebuah konsep penjualan baru, yang disebut dengan HOME PARTIES untuk memasarkan produk Tupperware.
Sejak saat itu hingga sekarang, Tupperware masih terus
menggunakan teknik penjualan tersebut, dan terbukti cukup efektif, dan juga menjadi ciri khas tersendiri bagi Tupperware. Kegiatan Home Parties ini selain membantu penjualan juga dapat memberikan masukan bagi Tupperware untuk menciptakan produk–produk baru, dan juga dapat menghibur setiap peserta Tupperware Home Parties. Pada tahun 1978, masyarakat di Indonesia mulai mengenal Tupperware. Namun setelah mengetahui cara penjualannya yang unik, antara lain tidak diperkenankan menjadi distributor tunggal dan di pasarkan melalui pesta Tupperware, mereka mundur teratur. Hingga pada akhirnya pada tahun 1990 Tupperware Worldwide, diwakili Andrew Bridgforth datang dari Orlando, Amerika Serikat, ke Jakarta untuk menyeleksi tujuh calon rekanan dengan dukungan
46 Tupperware Indonesia atau PT. Imawi Benjaya. Kemudian pada tahun 1991 PT. Imawi Benjaya memilih PT. Alif Rose di bawah naungan ibu Nafisah Emir, sebagai distributor pertama di Indonesia. Perlahan-lahan masyarakat Indonesia mulai mengenal Tupperware, dan sejak pertengahan tahun 2001 distributor Tupperware telah berkembang menjadi 83 distributor di seluruh Indonesia, dan tercatat sebagai salah satu dari tiga perusahaan direct
selling terbesar di Indonesia. Dalam memasarkan produknya Tupperware memiliki 2 unit distribusi yaitu, Tim Management di setiap negara, yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasional seharihari dan juga sistem pemasarannya. Dan tim yang lain adalah tim penjual atau distribusi, yang terdiri dari distributor (perusahaan independen) dan konsultan penjual (salesforces penjualan) sebagaimana dijelaskan pada gambar (3.1). Tupperware Negara A
Distributor
Distributor
Distributor
Sales Force
Sales Force
Sales Force
Konsumen
Konsumen
Konsumen
Konsumen
Konsumen
Konsumen
Gambar.3.1 Distribusi Tupperware Sumber : Tupperware Indonesia
Sebagai produk rumah tangga yang berkualitas dan bermanfaat, peminat Tupperware mayoritas wanita, dan melalui jaringan wanita inilah Tupperware berhasil di pasarkan. Dalam memasarkan produknya Tupperware Indonesia berpegang pada tiga
47 filosofinya, yaitu “Sharing and Caring”, “Devine and Grow” dan “Build people and people will
build the buisness”, dengan filosofi inilah Tupperware terus mengembangkan sayapnya. Dan berdasarkan filosofi “Build people and people will build the buisness” ini juga Tupperware selain berhasil mengembangkan produknya tapi juga mengembangkan para tenaga penjual atau salesforcesnya yang bergabung dengan Tupperware.
Para salesforce Tupperware
dibekali kesempatan untuk mengembangkan dirinya melalui sejumlah rangkaian pelatihan yang bermanfaat, seperti pelatihan untuk mengetahui potensi diri, keterampilan menjual dan memberikan pelayanan, juga pengetahuan mengenai produk. Dan pada akhirnya setelah mampu mengembangkan diri dan bisnisnya para sales forces diberikan penghargaan berupa insentif-insentif yang menarik dari Tupperware. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan perusahaan pada tahun 2004, Tupperware menempati peringkat pertama dengan tingkat “Top of mind awareness” sebesar 48% pada penelitian Plastic Ware Awareness, kemudian diikuti oleh Lion star sebesar 47%, sedangkan pada penelitian Direct Sales Companies, Tupperware menempati posisi ketiga dengan tingkat awareness sebesar 14%, setelah Avon sebesar 37% pada peringkat pertama dan CNI sebesar 33% pada peringkat kedua. Jika dilihat dari pertambahan distributor dan omzet penjualan, persentase pertumbuhan Tupperware dalam sepuluh tahun ini cukup tinggi yaitu dengan rata–rata 50%. Tupperware berkembang pesat pada periode 1997–1998, di mana omzet penjualan naik sampai dengan 222%. Dari tahun 1991–1997 Tupperware masih terhitung merugi, namun mulai dari tahun 1998 sampai sekarang, profitnya mulai berkembang. Hanya dalam tempo 2,5 tahun Tupperware berhasil menutupi investasinya sejak awal tahun 1991 hingga 1997. Sebagaimana tercatat, pada tahun 2005, profit distributor yang diperoleh sebelum dipotong pajak adalah sebesar + Rp. 1,5 milyar. Hingga saat ini kantor PT. Imawi Benjaya yang terletak pada Graha Irama, 16th Floor Suite 16 E-H di JL. H.R Rasuna Said Blok X-1 Kav 1-2, Jakarta Selatan memiliki sekitar 90 karyawan. Dan telah memiliki 83 Distributor yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia,
48 dengan 3000 manajer dan 30000 salesforce yang tergabung di Tupperware, dan tersebar diseluruh Indonesia dan berasal dari latar belakang berbeda–beda.
3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan • Visi dari Tupperware Indonesia adalah ingin menjadi company of choice dan brand of
choice bagi keluarga di Indonesia. • Misi dari Tupperware Indonesia adalah memberikan kesempatan kepada para wanita pada umumnya untuk mengubah hidupnya dan keluarga menjadi lebih baik lagi.
3.1.2 Prestasi dan penghargaan Tabel 3.1 AWARDS
Year
Award categories
1998
Excalibur – Country of The Year
2000
Plan Achievement
2001
Turn Around Achievement
2001
Emerging Market Growth
2001
Top in Company Sales Absolute Increase 2001 vs 2000
2001
Top in Company Sales Percentage Increase 2001 vs 2000
2001
Sales Increase in USD 2001 1st place
2001
Sales Increase in USD 2001 1st place
2002
Plan Achievement
2004
TW Aspac MD Meeting-Tokyo October 2004 Rising Star- Recruiting Q3
2004
TW Corporation-Aspac Marketing Award New Categories
2004
Superbrand Award
2005
Plan Achievement
2005
Leadership Action - Tsunami Recovery
3.2 Penjelasan mengenai produk
49 Tupperware merupakan produk peralatan rumah tangga yang ditujukan bagi keluarga Indonesia, tersedia dalam berbagai bentuk dan fungsi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda. Tupperware mulai diproduksi di Amerika Serikat pada tahun 1946 dan dikenal di Indonesia pada tahun 1978. Tupperware diciptakan untuk mempermudah kegiatan penyimpanan makanan di rumah, baik di dalam maupun di luar lemari es.
Dimana Tupperware terbuat dari bahan plastik
dynaplast yang kedap cair dan udara, sehingga makanan tetap higienis.
Dalam memenuhi
kebutuhan para konsumennya, produk Tupperware telah diciptakan dengan berbagai kategori untuk mempermudah pekerjaan para konsumennya. Kategori yang tersedia antara lain: •
My First Collection My first collection adalah koleksi terbaru produk-produk Tupperware yang tersedia dalam berbagai ukuran. Dibuat dengan design untuk seluruh anggota keluarga.
•
Preparation Preparation merupakan koleksi piranti untuk memasak di dapur.
•
Serving Collection Serving Collection merupakan rangakaian wadah untuk menghidangkan masakan atau makanan dengan dilengkapi seal sebagi pelindung masakan.
•
Storage Collection Storage Collection diciptakan untuk menjaga makanan ringan di rumah, agar lebih tahan lama dengan tutup kedap udara.
•
Kitchen Organizer Di design dengan bentuk Modular Mates, dengan ukuran yang bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
•
Fridge Collection Membantu penyimpanan makanan dalam lemari es konsumen, terutama untuk sayur dan buah.
50 •
Freezer Collection Rangkain produk untuk menyimpan makanan di lemari pembeku (freezer).
•
Healthy Life Style Healthy Life Style di ciptakan untuk penyimpanan makanan yang dapat dibawa keluar rumah.
•
Teen’s Collection Di desain untuk para anak remaja, untuk melengkapi kegiatan mereka dalam belajar maupun bepergian.
•
Kid’s Stuff Kid’s stuff dibuat untuk anak-anak membawa bekal makanan ke sekolah ataupun bepergian.
•
Premium Collection “Eleganzia” Dibuat dengan konsep produk “premium”, yang ditujukan lebih kepada konsumen wanita.
3.3 Kondisi Bisnis Perusahaan Kondisi bisnis perusahaan dapat ditinjau dari kondisi persaingan PT. Imawi Benjaya dalam industri. Kondisi ini dapat digambarkan dengan analisis Porter yang menjelaskan lima elemen kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ada. Bila dilihat ke dalam jenis pasarnya PT. Imawi Benjaya termasuk di dalam jenis pasar persaingan monopolistis yang dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen menghasilkan barang yang berbeda corak.
51
-
Pendatang Baru HanaCobi Co Ltd/PT.Joeun Star International
LOW Pesaing dalam industri
LOW -
Pemasok Tupperware Korea
Pembeli - Wanita 25-50 tahun - Ibu Rumah Tangga - Keluarga
- Newell Rubbermaid inc. - PT. Twin Tulipware
HIGH LOW
-
Subtitusi Sterofoam Box plastik
Gambar 3.2 Aplikasi Teori Five Competive Force Porter pada PT. Imawi Benjaya. Sumber: PT. Imawi Benjaya.
Analisis Porter menggambarkan lima kekuatan persaingan dalam industri, yaitu: 1. Pendatang Baru Potensial Pendatang baru potensial seperti Lock&Lock (HanaCobi Co Ltd/PT. Joeun Star
International) dari Korea merupakan pesaing baru yang menjadi ancaman bagi Tupperware dalam persaingan industri peralatan rumah tangga, dimana Lock & lock memiliki market share + 60% (Sumber:http://www.thejakartapost.com). Saat ini dapat dikatakan bahwa ancaman pendatang cukup rendah, karena keberadaan pendatang baru tidak mengancam posisi Tupperware. Hal ini disebabkan oleh kuatnya brand awareness Tupperware dalam industri peralatan rumah tangga dan loyalnya konsumen Tupperware dengan tidak beralih kepada pendatang baru.
52 2. Produk Pengganti Produk pengganti adalah produk yang dapat digunakan sebagai alternatif lain oleh konsumen untuk menggunakan produk yang berbeda. Saat ini ancaman produk pengganti masih rendah, dengan range harga yang murah (Rp.3000,-/box) dan kemudahan mendapatkan produk pengganti di pasaran, maka streofoam dan box plastik cukup sering dipergunakan untuk menggantikan containers penyimpan makanan dari plastik. Namun berdasarkan kualitas sterofoam dan box plastik masih belum dapat menyaingi kualitas Tupperware. 3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Merupakan kekuatan dari pembeli atau pelanggan yang berpotensi dan berpengaruh bagi Tupperware. Ancaman kekuatan daya tawar pembeli masih rendah, karena konsumen bukanlah penentu harga produk yang dikeluarkan Tupperware sekalipun banyaknya pesaing serupa dengan beraneka varian harga memberikan konsumen kesempatan untuk memilih dari sekian banyak produk. Namun konsumen bukanlah penentu harga produk yang dikeluarkan Tupperware. 4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Merupakan kekuatan dari pemasok untuk memproduksi Tupperware.
Hingga saat ini
ancaman pemasok cukup tinggi, karena produk-produk Tupperware hingga saat ini masih diimport langsung dari Tupperware Korea. Dimana pabrik Tupperware di Korea merupakan pusat pabrik untuk seluruh Tupperware di Asia Pasifik. Jadi hingga saat ini Tupperware Korea merupakan pemasok tunggal untuk produk-produk Tupperware. 5. Persaingan di Industri Sejenis Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat dari pesaing utamanya yaitu Newell Rubbermaid Inc. (Rubbermaid) dan PT.Twin Tulipware (Tulipware) yang juga memproduksi produk yang sama yaitu produk containers penyimpan makanan. Newell Rubbermaid merupakan pesaing yang cukup kuat, karena produk-produk Newell Rubbermaid dikenal oleh masyarakat dan mempunyai segmen pasar yang sama dan
53 cukup besar.
Seperti produk Rubbermaid.
Setelah Newell Rubbermaid Inc. pesaing
berikutnya yaitu PT.Twin Tulipware yang juga memproduksi produk Containers penyimpan makanan seperti produk Tulipware.
Persaingan yang cukup ketat ini
dikarenakan, banyaknya perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama dan memproduksi produk yang sama. PT. Imawi Benjaya dapat dijadikan kekuatan untuk bersaing, dengan kelebihannya yang kedap udara dan kedap cair dan juga garansi seumur hidup. Sekalipun terjadi persaingan ketat, PT. Imawi Benjaya tetap mampu mempertahankan pangsa pasarnya sendiri dengan konsumen berloyalitas tinggi. 3.4 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
General Manager
Executive Secretary
HR & IR Manager
Finance Controller
National Sales Director
Marketing Director
GA & Buying Officer
Finance Manager
Sales Development Manager
PR & Communcation Manager
External Manufacturing & Supply Chain Manager Supply Chain Manager
Promotion
Product
Gambar 3.3. Struktur Organisasi PT. Imawi Benjaya (Tupperware Indonesia) Sumber : PT. Imawi Benjaya (Tupperware Indonesia)
54 Struktur Organisasi Tupperware Indonesia • General manager
: Nining .W. Pernama
• Executive Secretary
: Netty Sitorus
• HR & IR Manager
: Upik Susongko
• Finance Controller
: Meliana Widjaja
• National Sales Director
: Ricky Dendeng
• Marketing Director
: Melyanti
• External Manufacturing &Supply Chain Manager
: Micha .D. Utama
• GA&Buying Officer
: Wati Lukmansyah
• Finance Manager
: Helen Effendi
• Sales Development manager
: Sianne Pondaag Tinneke Tombokan Djoni Lo Bernard Hutabarat
• PR&Communication Manager
: Yanti .S. Nugroho
• Supply Chain Manager
: Effendi Susanto
• Promotion
: Yani Surjadi
• Product
:-
Berikut ini adalah uraian penjelasan mengenai tugas–tugas dari masing–masing divisi pada PT. Imawi Benjaya (Tupperware Indonesia) : a) General Manager
General manager berperan sebagai pengawas kegiatan yang berlangsung di perusahaan serta menerima laporan dari Direktur/manajer dibawahnya. Bertugas untuk melakukan prediksi angka penjualan, persetujuan kerjasama dengan pihak development import dan
supplier.
55 b) Executive Secretary
Executive Secretary berperan dalam membantu menjalankan tugas General Manager seperti mengatur jadwal pertemuan, mengatur kegiatan administratif, akomodasi untuk
bussiness trip, correspondence, personal settlement GM dan juga sebagai penghubung antara para direktur/manajer atau pihak di luar perusahaan yang ingin atau berkepentingan dengan General manager. c) Marketing Director
Marketing Director berperan dalam perencanaan strategi kegiatan–kegiatan pemasaran secara menyeluruh di dalam perusahaan, pengembangan produk (product development), promosi dan menjaga citra perusahaan ke publik.
Di mana ia juga akan menerima
laporan dari divisi pemasaran di bawahnya antara lain dari PR & Communication
manager, Promotion manager, Product and Marchandising manager. d) National Sales Director
National Sales Director adalah yang menyusun strategi, mengawasi kegiatan–kegiatan penjualan, meihat prospek penjualan, mengelola seluruh kegiatan national worldwide dan menerima laporan dari Sales Development Manager, Associate SDM, Sales Support
Officer, Distributor Administration Support Officer, dan Sales Executive. e) External Manufacturing & Supply Chain Manager
External Manufacturing & Supply Chain Manager adalah yang berperan dalam mengatur kegiatan produksi, mencari sumber daya yang potensial, mengatur jalur pendistribuan yang efisien, dan mengelola hubungan dengan pemasok serta dengan pabrik-pabrik Tupperware di seluruh dunia. f)
Finance Controller
Finance Controller bertugas dalam mengelola dan mengontrol keuangan dan biaya–biaya yang terjadi dalam perusahaan, loss & profit, menerima laporan dari Finance Manager dan IT manager untuk pertanggung jawaban dan budgeting akan datang.
56 g) HR&IR manager
HR & IR Manager bertugas untuk mengarahkan dan mengkoordinasi para pegawai yang terdapat di dalam perusahaan, bertanggung jawab atas perekrutan dan kinerja SDM dan menjaga serta mengawasi hubungan internal yang terjadi dalam perusahaan. h) GA & Buying Officer
General Officer (GA) bertugas untuk mengatur dan mengurus kebutuhan kantor secara keseluruhan mulai dari kebersihan, konsumsi, transportasi sampai dengan ATK. Dan
Buying Officer bertugas di bidang purchasing, dengan spesifikasai pekerjaan antara lain mencari supplier, melakukan negosiasi harga, membuat purchase order dan melakukan inventarisasi. i)
Finance Manager
Finance Manager bertugas untuk mengajukan anggaran penerimaan dan pengeluaran dana secara periodik dengan menetapkan rencana kerja bagian keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Diwajibkan menyerahkan laporan berkala pada Finance Controller. j)
Sales Development Manager
Sales Development Manager bertugas untuk menentukan target penjualan, mengatur strategi penjualan, bertanggung jawab dalam pencapaian target penjualan dan kemudian bertanggung jawab untuk melaporkan hasil penjualan akhir kepada National Sales
Manager. k) PR& Communication Manager
PR & Communication Manager berwenang untuk menjaga hubungan dengan internal perusahaan,
menjaga
hubungan
komunikasi
perusahaan, mengkomunikasikan produk.
dengan
pelanggan,
menjaga
citra
57 l)
Supply Chain Manager
Supply Chain Manager bertugas untuk mengatur pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan bahan menjadi barang setengah jadi dan bahan jadi, mengatur pengiriman barang kepada pelanggan melalui sitem distribusi. m) Promotion
Promotion bertugas untuk menyusun perancangan kegiatan program promosi, mengatur dan mengelola promosi-promosi yang akan digunakan. n) Product
Product bertanggung jawab dalam pengelolaan dan menjaga kualitas produk, melakukan riset untuk produk yang akan datang, bertanggung jawab untuk desain produk yang di keluarkan.