Sunarto Tusuk Istri Didepan Anaknya PURWOREJO, FP – Sunarto (55), warga Dusun Teges RT 03 RW 06, Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Purworejo nekad menghabisi nyawa Saripah (45) istrinya, Rabu (8/3) sekitar pukul 04.30. WIB. Belum diketahui pasti apa penyebab Sunarto sampai nekad menghabisi istrinya. Namun dari penuturan tetangganya, Sunarto yang berprofesi sebagai tukang reparasi payung keliling tersebut mengalami gangguan kejiwaan. Peristiwa pembunuhan pertamakali diketahui oleh Daryanto (40), adik Sunarto yang rumahnya tidak begitu jauh. Menurut Daryanto, berawal ketika dirinya mendengar teriakan Saripah, dari arah rumahnya. Mendengar teriakan itu Daryanto langsung berlari ke arah rumah kakaknya. Sampai dirumah kakaknya Daryanto kemudian berusaha masuk tapi pintunya terkunci dari dalam. “Saya kemudian menggedor nggedor pintu tapi tetap tidak ada reaksi dari dalam rumah, ” kata Daryanto saat ditemui di rumah duka Rabu (8/3). Setelah
Diruangan ini Saripah meregang nyawa beberapa saat digedor akhirnya pintu dibuka oleh Marjuki anak bungsu Sunarto, dan ketika Daryanto masuk sangat terkejut saat melihat istri Sunarto tergeletak di lantai dengan posisi tengkurap bersimbah darah. Sementara disampingnya berdiri Sunarto masih memegang pisau dapur. Sedang disampingnya terlihat Marjuki terlihat ketakutan. Melihat kondisi itu, Daryanto kemudian mencoba memberi bantuan, namun karena takut Daryanto berbalik dan kemudian mengajak tiga warga sekitar. Setelah itu salah seorang tetangga mengamankan Sunarto sementara warga lain menghubungi petugas kesehatan terdekat. ” Menurut pak mantri, dari hasil pemeriksaan korban sudah meninggal, “katanya. Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke lurah setempat dan dilanjutkan ke polisi. Petugas yang datang langsung mengevakuasi korban dan dibawa ke RSUD Purworejo untuk dilakukan visum. Sedang Sunarto diamankan ke Polres Purworejo. Saripah meninggal dengan tiga luka tusukan pada punggung, dua tusuk an pada kepal a, dan satu dibag ian pangk al lenga n.
Dikatakan Daryanto, sebulan sebelum kejadian perangai Sunarto memang terlihat aneh. “Sering mengeluh dikejar-kejar orang dan
merasa istrinya selingkuh sehingga sangat cemburu. Padahal tidak ada apa-apa, itu hanya perasaan Sunarto saja, ” kata Daryanto. Tidak itu saja, Sunarto juga sering lari-lari keliling desa sehingga warga menganggap Sunarto sudah stres. Bahkan pernah Sunarto kabur ke Yogyakarta dan ketika diajak pulang tidak mau dengan alasan dirumahnya banyak Polisi. “Dan puncaknya ya kejadian ini, ” ungkap Daryanto. Hasil perkawinanya dengan Saripah, Sunarto dikaruniai tiga anak. Selama ini Sunarto tinggal dengan istrinya dan anaknya yang bungsu, Marjuki, yang masih kelas 3 SD. Sementara dua anaknya di pondok pesantren, Yogyakarta.
Diduga Gelapkan Uang Nasabah, Karyawan PD BPR BKK Bayan Terancam Dipolisikan PURWOREJO, FP – SG, oknum karyawan PD BPR BKK Purworejo Cabang Bayan terancam dilaporkan polisi oleh empat nasabah yang mengaku dirugikan oleh tindakan SG Sigit karyawan bagian kredit tersebut terancam dipolisikan lantaran diduga sudah menggelapkan uang jutaan rupiah milik empat nasabah. Empat nasabah itu ialah, Kelik Danung warga Kaligesing, Hari warga Tegalsari, Suyawanto dan Mariono, keduanya warga Desa Jatimalang. Ke empat orang tersebut merupakan pegawai di Dinas Pariwisata Purworejo. Diturkan Mariono, kejadian bermula saat dia dan Kelik, Hari, serta Suyawanto meminjam uang di PD BPR BKK Purworejo Cabang Bayan. Sesuai kesepakatan, empat orang tersebut cara mengangsurnya dengan sistim potong gaji. “Pada awalnya lancar, potongan gaji langsung tercatat sebagai angsuran hutang, “kata Mariono. Menurut Mariono, dirinya mengetahui jika angsuranya bermasalah
saat dipanggil pihak PD BKK Cabang Bayan yang memberitahu jika dia ketiga rekanya namanya akan di black list karena mempunyai tunggakan angsuran selama 6 bulan. “Saya dan rekan-rekan diberitahu jika kami sudah sejak bulan Juli hingga Desember tidak pernah mengangsur, ” kata Mariono. Atas
Gunawan, Pimpinan PD BKK purworejo Cabang Bayan kejadian tersebut Mariono memberi penjelasan jika selama enam bulan gajinya sudah dipotong untuk mengangsur hutang. Namun demikian pihak PD BPR BKK Purworejo Cabang Bayan tetap bersikukuh tidak pernah menerima setoran cicilan hutang dari Mariono dan rekan. Merasa ada yang tidak beres Mariono dan rekan kemudian berusaha mencari Sigit. Setelah ketemu Mariono dan rekan meminta pertanggung jawaban Sigit. Mereka juga meminta SG menjelaskan persoalan itu kepada pimpinanya. “Kami minta SG harus memberi penjelasan, sebab ini sudah mencemarkan nama baik kami,” ucap Mariono. Kata, Mariono, karena merasa dirugikan oleh SG dirinya dan rekan sudah mencoba klarifikasi ke PD BPR BKK Purworejo Cabang Bayan untuk meminta pembatalan black list. Namun pihak bank
tidak mau sebelum ada kejelasan tunggakan 6 bulan angsuran. “Kalau memang tidak bisa ada penyelesaian kami terpaksa akan lapor polisi, ” terang Mariono. Diungkapkan Mariono, akibat tindakan SG selain menderita jutaan rupiah juga namanya dicemarkan. Sementara itu, Pimpinan Cabang PD BKK Bayan, Gunawan, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (7/3) mengaku tidak tahu menahu persoalan tersebut. ” Maaf saya tidak tahu kronologis dan prosesnya seperti apa. Silahkan konfirmasi langsung saja ke Satuan Khusus Audit Internal di kantor pusat, ” kata Gunawan. Namun demikian Gunawan mengakui jika SG adalah karyawan PD BPR BKK Purworejo Cabang Bayan. ” Saat ini yang bersangkutan sedang dirumahkan, saya tidak tahu apakah ada hubunganya dengan kejadian ini, ” ujarnya.
Pencari Banyak Diminati
Kerja Membludak, Lowongan Tidak
PURWOREJO, FP – Hingga bulan Januari 2017 tercatat sebanyak 3924 orang terdaftar sebagai pencari kerja. Sementara lowongan pekerjaan sebanyak 238. Dari jumlah pencari kerja itu 94 diantaranya sudah penempatan. Dari jumlah pencari kerja sebagian besar didominasi lulusan SMA/SMK dengan 3270 orang, D2/ Sarjana 515 dan sisanya SMP/ sederajat. Hal itu dikatakan Kabid Tenaga Kerja dan Transmigasi Dinas Industri dan Tenaga Kerja (Din Pernaker) Kabupaten Purworejo, Drs. Aris Widyantoro, MM, Selasa (7/3). Lebih jauh dikatakan, lowongan pekerjaan yang paling diminati di bidang produksi seperti pabrik dan sisanya perkebunan kelapa sawit. “Ini yang membuat pencari kerja tidak segera tersalurkan karena lowongan yang tersedia tidak sesuai minat,
” kata Aris. Selain tidak sesuai minat, banyak pencari yang enggan bekerja didaerah. “Para pencari kerja inginya kerja di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bekasi Tangerang dan lainya. Padahal sebenarnya banyak lowongan didaerah Semarang dan sekitarnya, tapi tidak diminati, ” ucap Aris. Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2016 tercatat 8244 pencari kerja dengan lowongan kerja dan 2105 diantaranya sudah penempatan melalui Antar Kerja Lokal (AKAL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), dan Antar Kerja Antar Luar Negara (AKAN).
Polwan Polres Kebumen Dipukul Pemabuk, Saat Amankan Kecelakaan KEBUMEN, FP – Nasib kurang beruntung dialami oleh Aiptu Nurainah, Kasium Polsek Kebumen, Polres Kebumen. Saat hendak mengamankan kecelakaan lalu lintas, Polwan Polres Kebumen ini justru dianiaya oleh pelaku pelanggar lalu lintas. Diceritakan Aiptu Nuraiah, berawal saat dirinya sedang menangani kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor yang dikendarai AZ (31) dengan sepeda motor yang dikendarai Ahmad Nurmunib (41) warga Kebandongan, Klirong didepan Bank BRI Cabang Kebumen, Senin (6/3) sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam kejadian tersebut AZ diduga sebagai penyebab karena melawan arus sehingga terjadi tabrakan. Namun AZ malah hendak kabur namun urung lantaran kunci kontak motornya diamankan oleh Aiptu Nuraiah. Tidak terima kunci kontaknya diambil, AZ naik pitam dan menempeleng kepala Aiptu Nuraiah, memukul dada, dan memukul dengan spion sepeda motor yang patah akibat kecelakaan itu. Melihat aksi kekerasan itu, sejumlah personel Dalmas Sat Sabhara Polres Kebumen yang sedang melaksanakan tugas pengamanan di Bank segera mengamankan pelaku ke pos satpam BRI.
Menurut Aiptu Nuraniah, diamankannya pelaku kekerasan kepada dirinya untuk menghindari amuk massa. “Kejadian itu sempat menjadi tontonan warga yang melintas, sehinngga harus diamankan,” ucap Aiptu Nuraniah. Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH melalui Kasubbaghumas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto mengatakan, aksi yang dilakukan Aiptu Nuraniah dan personel Dalmas yang sedang pengamanan Bank BRI sudah tepat. “Pelaku memang harus diamankan, untuk mengantisipasi aksi kroyok massa yang geram oleh aksi pelaku,” kata AKP Willy. Willy menambahkan, AZ ini adalah seorang residivis. Pernah masuk penjara gara gara kasus penjambretan pada tahun 2011. Dijelaskan, akibat kecelakaan itu Ahmad Nurmunib mengalami patah tulang pada bagian kelingking dan jari manis tangan sebelah kanan. “Bahkan jempol tangan kanannya harus mengalami 17 jahitan,” terang Willy Berdasarkan keterangan dari Unit Laka Lantas Sat Lantas Polres Kebumen, saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Unit Laka Sat Lantas Polres Kebumen. Di depan penyidik, pelaku mengaku telah mengkonsumsi obat batuk sebanyak 10 sacheet yang ditambahkan minuman soda sehingga dirinya mabuk dan tidak terkendali.
Fatimah Verena Prihastiari Agus Bastian : Pramuka Siaga Harus Berani Menghadapi Rintangan PURWOREJO, FP – Pesta siaga sangat ditunggu-tunggu baik oleh para pramuka siaga dan juga para orang tua. Dalam pesta siaga diharapkan para pramuka siaga selalu penuh semangat dengan yel-yelnya, bergembira diri taman satu ketaman lainnya sambil bernyanyi-nyanyi, sehingga benar-benar suasana pesta siaga.
Hal tersebut disampaikan Fatimah Verena Prihastiari,S.E Agus Bastian, Ketua Tim Penggerak PKK Purworejo saat menjadi Pembina upacara pada upacara pembukaan pesta siaga Kwaritr Cabang Purworejo tahun 2017 di kwartir ranting kemiri Sabtu (4/3). Lanjutnya, namun demikian para peserta tidak boleh lupa, tetap harus menunjukkan kemampuan ditaman-taman yg menyajikan kegiatan yg menarik, menantang, kreatif, rekreatif, yg mengandung unsur pendidikan yg disertai dengan suasana riang gembira. “Oleh Karena itu saya berharap agar anak-anakku siaga dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiantan pesta siaga dengan suka cita, riang, ” kata Fatimah. Masih kata Fatimah, pesta siaga kali ini bertemakan ”Pramuka Siaga Kreatif, Inovatif, dan Berkarakter” “Tema ini dikan dung maksu d agar setia p pramu ka siaga harus selal u berus aha untuk memupuk daya kretivitas, guna melakukan pembaruanpembaruan dengan dilandasi karakter bangsa yng berakhlak mulia, ” ucapnya. Sementara
itu,
ketua
panitia
pesta
siaga
2017
Kwarcab
Purworejo, Basri, S.pd MPD mengatakan, tujuan diselenggarakannya pesta siaga kecuali guna menindak lanjuti program Kwarnas dan Kwarda Pramuka, juga untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peserta didik pramuka siaga, serta sebagai upaya mengeratkan persaudaraan sesama anggota pramuka dalam rangka membina persatuan-kesatuan bangsa. ” Peserta pesta siaga terdiri dari duta-duta Kwartir ranting Pramuka sebanyak 2 barung putra dan 2 barung putri yg merupakan barung-barung tergiat ditingkat Kwara masing-masing, ” kata Basri. Dijelaskan, material pesta siaga mencakup 10 taman (atau istilah lama 10 kedai), yang menititik beratkan pada bidang Kepribadian, Teknis Pengatahuan dan Ketrampilan Kepramukaan, serta Seni budaya. ” Pesta siaga kali ini juga berje njang , yaitu yang dapat merai h 3 besar atau 3 tergiat putra putri akan menjadi duta Purworejo pada pesta siaga tingkat korwil kedu,yg akan dilaksanakan dikompleks pendopo Kabupaten Purworejo pada tanggal 25 Maret 2017 mendatang, ” jelasnya.
Diungkapkan, sebagai bentuk kepedulian sesama, dalam pesta siaga tersebut juga dilakukan penyerahan sembako kepada 15 warga sekitar Kecamatan Kemiri oleh Wakil Bupati Yuli Hastuti SH.
Cari Simpati, Sat Lantas Polres Purworejo Bagi-bagi Stiker dan Es Krim PURWOREJO, FP – Untuk menarik simpati para pengguna jalan, Sat Lantas Polres Purworejo membagikan sticker bertuliskan himbauan penggunaan sabuk pengaman dan helm. Juga dibagik es krim kepada anak-anak yang menggunakan helm saat berkendara bersama keluarganya. Hal itu berlangsung saat diadakan operasi simpatik candi 2017 di jalan Ahmad Yani, atau tepatnya di perempatan BRI Purworejo, Sabtu (4/3). Sejumlah anggota Sat Lantas satu persatu membagikan sticker kepada pengguna jalan yang lewat baik roda dua maupun lebih. Selama operasi anggota Sat Lantas sambil membawa alat peraga bertulisan himbauan. Dalam operasi itu tidak Ada kendaraan yang ditilang dan hanya diberi teguran dan himbauan.
“ U n t u k o p e r a s i k a l i i n i t i dak ada yang kami tilang, namun demikian jika didapati secara kasat mata Ada kendaraan yang kelengkapanya kurang tetap akan kita tilang, ” kata Kasat Lantas Polres Purworejo, AKP Johan Valentino Nanuru. Diungkapkan, Operasi Simpatik Candi 2017 memang menedepankan pada sisi edukasi sehingga lebih menitik beratkan pada teguran dan himbauan. “Artinya selama operasi ini kita hanya memberi teguran dulu dan diberi himbauan, ” katanya.
Terlunta-lunta di Aceh, Mbah Sumini Akhirnya Ditemukan
Keluarganya PURWOREJO, FP – Mbah Sumini (84), warga RT 01 RW 05 Kelurahan Baledono, Kecamatan Purworejo, Kabupten Purworejo yang terlunta-lunta di Desa Pasar, Kecamatan Padang Tiji, Aceh, akhirnya Sudah ditemukan keluarganya. Rencananya hari ini Sabtu (4/3) oleh Dinas Sosial Kabupaten Pidie, Mbah Sumini akan diterbangkan ke Jakarta untuk dikembalikan kepada salah satu keluarganya. Sunami Harjo Dinomo (79), adik kandung mbah Sumini ditemani Totok (36), keponakan mbah Sumini saat ditemui di rumahnya membenarkan kejadian tersebut. Diceritakan, mbah Sumini meninggalkan rumah sekitar 40 tahun lalu. “Awalnya pergi ke Jakarta ikut Supini, anaknya yang ke dua, ” kata Sunami. Setelah beberapa tahun tinggal bersama Supini, mbah Sumini pergi ke Aceh mengikuti Nining, cucunya. Nining adalah cucu mbah Sumini anak dari Sumarni, yang tinggal di Bandung. ” Suami Nining orang Aceh, jadi mbah Sumini ikut ke Aceh karena ingin momong buyutnya, ” kata Sunami. Namun entah karena persoalan apa, setelah beberapa waktu ikut Nining, mbah Sumini tiba-tiba tampa sebab jelas Mbah Sumini pergi dan ditemukan warga sekitar di Pasar Pidie. Saat ditanya warga mbah Sumini yang sudah mulai pikun terlihat bingung dan hanya ingat alamat rumah di Kelurahan Baledono. Keberadaan mbah Sumini terlantar di pasar Pidie menarik perhatian Tagana, komunitas medsos di Aceh. Setelah
Sunami Harjo Dinomo (tengah) adik kandung Mbah Sumini berdiri didepan rumahnya di posting lewat medsos akhirnya keberadaan mbah Sumini diketahui keluarganya yang berada di Kelurahan Baledono. ” Setelah keluarga di Baledono mengetahui keberadaan mbah Sumini kami langsung menghubungi keluarga yang di Aceh, Jakarta dan Bandung. Sehingga kakak saya sekarang sudah aman, ” ujar Sunami. Sementara Totok mengatakan, berdasarkan keterangan Nining saat dihubungi lewat ponsel mengaku bahwa kepergian Mbah Sumini atas kemauan sendiri hanya saja saat pergi dari rumah tidak pamit sehingga membuat kekhawatiran keluarga. ” Jadi tidak benar kalau Mbah Sumini pergi karena diusir dan setiap hari dimarahi apalagi sampai dipukul oleh Nining, ” ucap Totok. Meski demikian pihak keluarga sangat berterimakasi kepada semua pihak karena berkat inform asi lewat medsos mbah Sumini segera mendapat pertolongan. Sekedar diketahui, selama beberapa hari ini banyak medsos yang meposting mbah Sumini, warga Kelurahan Baledono yang terlantar di daerah Pasar Tiji, Aceh. Saat ditemukan mbah Sumini hidup terlunta-lunta, kondisinya
lemah dan kebingungan serta sering menangis. Saat warga sekitar hanya ingat daerah asalnya saja, yakni Purworejo. Mbah Sumini juga mengaku kabur karena tidak betah lantaran sering dibentak-bentak oleh cucunya. Menurut Totok, selama di Aceh, mbah Sumini tinggal di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh.
Dekranasda Akan Menasionalkan Produk Purworejo PURWOREJO, FP – Ketua Dekranasda Kabupaten Purworejo Ny.Riri Fatimah Verena Prihastyari Agus Bastian SE menagtakan, Dekranasda sebagai organisasi yang menjadi mitra kerja pemerintah, mempunyai misi untuk melestarikan nilai-nilai budaya bangsa yang tercermin dalam produk kerajinan. Utamanya produk kerajinan Purworejo seperti batik, tas, asesoris, hiasan bunga, dan masih banyak lagi jenisnya. “Supaya lebih giat lagi dalam mempromokan bisa secara online atau bekerjasama dengan supermarket luar daerah juga Jakarta. Harapannya bisa dikenal dan dicintai sehingga dapat menasional. Termasuk ketika ada kunjungan tamu dari luar daerah ke Kabupaten Purworejo, supaya juga dikenalkan produk kerajinana Purworejo,” ujar Ny.Riri pada peringatan HUT Dekranasda ke 37 kabupaten Purworejo, di Rumah Makan di Borokulon Banyuurip hari ini Jum’at (3/3). “Perlu saya sampaikan bahwa Ibu Iriana Jokowi selaku Pembina Dekranas dalam arahannya beberapa waktu lalu, menekankan agar Dekranas menjadi lembaga yang kredibel dan handal, dengan produk kerajinan yang mampu menguasai pasar dunia. Untuk mencapai hal tersebut, Dekranas perlu terus melakukan kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk digitalisasi
perajin (digital crafter). Disamping sebagai sarana komunikasi edukasi dalam meningkatkan daya saing produk, juga sebagai sarana komunikasi ekonomi dengan berbagai stakeholders terkait termasuk para buyers,” jelas Ny.Riri. Menurutnya, pada saat ini setidaknya ada dua isu aktual yang menjadi peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat di Kabupaten Purworejo. Pertama diberlakukannya ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kedua, akan dilaksanakannya megaproyek bandara internasional New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo. Menghadapi momentum tersebut lanjut Ny.Riri, Pemerintah Kabupaten Purworejo beberapa waktu lalu sudah me-launching branding pariwisata Purworejo yaitu “Romansa tahunan – Tahun kunjungan wisata 2020”. Terkait hal tersebut, diharapkan kita semua yang ada di Dekranasda terus berupaya untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para perajin, agar produkproduknya semakin berkualitas dan mampu bersaing di pasar global. “Jangan sampai para perajin kita hanya bisa menjadi penonton, karena produknya tidak mampu bersaing dengan produk daerah atau negara lain,” tuturnya. Sementara itu Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DINKUKMP) Kabupaten Purworejo Dra Suhartini MM mengatakan, kegiatan HUT Dekranasda ini merupakan program Dekranas pusat yang dilaksanakan semua Dekranasda kabupaten kota. Melalui HUT Dekranasda ini kedepan akan lebih menggali lagi potensi kerajinan lokal dari kecamatan-kecamatan. “Bahkan kami terus upayakan melalui program kegiatan pembinaan dan pelatihan, serta pemasaran dan promosi hasil kerajinan daerah, mengikutsertakan produk kerajinan dalam berbagai even pameran,” papar Suhartini yang didampingi Kabid Perdagangan Sri suhartini SSos. Menurutnya, Dekranasda Purworejo juga mengikuti lomba ditingkat provinsi dan pernah meraih juara I lomba cipta
busana, dan pada 2014 juara harapan I nominasi batik award batik tingkat Provinsi Jawa Tengah. “Dengan HUT Dekranasda ini, kedepan bisa lebih sukses lagi dengan kerajinan khas Purworejo yang urientasinya untuk kesejahteraan masyarakat. Apalagi akan adanya bandara dan program wisata 2020, tentunya memacu semangat untuk membuat produk berkualitas dan bersaing,” ujarnya. Kegiatan HUT Dekranasda yang ditandai potong tumpeng tersebut, dihadiri sekitar 40 perajin dan pengurus. Termasuk dipamerkan hasil-hasil kerajinan Purworejo.
Meresahkan, Maling Warnet dan Toko Sembako Diringkus Polisi KEBUMEN, FP – Petualangan tersangka pembobol sejumlah rumah dan toko sembako serta warnet harus berkahir di Kantor Polisi. Tersangka berinisial DM (36) warga Banjarnegara berhasil diamankan Polsek Sempor Polres Kebumen setelah sempat menjadi buron dan target opersi Polres Kebumen. Dijelaskan Kapolsek Sempor Polres Kebumen AKP Wasidi, ditangkapnya DM pada hari Senin (20/2) pukul 11.00 WIB di Banjarnegara berdasarkan keterangan komplotannya yang lebih dahulu di ringkus Sat Reskrim Polres Kebumen. “DM ditangkap berdasarkan keterangan dari tersangka berinisial DFI (33) warga sempor, yang mengatakan jika saat melakukan sejumlah aksi ditemani oleh DM,” ucap Wasidi, Kamis (02/3). DFI yang ternyata seorang residivis kambuhan dan sudah dua kali masuk bui itu sebulumnya ditangkap Sat Reskrim Polres Kebumen karena aksi pencurian kendaraan bermobil jenis Pick Up Mitsubishi SS. Didepan penyidik, DFI mengaku jika sebelumnya telah melakukan sejumlah aksi pencurian di toko sembako dan warnet yang berada di Jatinegara Sempor bersama DM.
“DM ternyata adalah seorang takmir masjid di daerah Banjarnegara,” imbuh wasidi. Tersangka juga telah mengakui jika melakukan pencurian padi 8,5 kwint al di Gudan g Gapok tan Ds. Bejir uyung Kec. Sempo r Kab. Kebum en. Selain itu, delapan unit komputer milik warnet Upin Ipin berhasil digondol oleh kawanan ini. Dalam pengakuannya, komputer itu mereka jual di daerah Banyumas seharga Rp, 3.150.000,-. Dikatakan AKP Wasidi, tersangka DM telah mengakui perbuatnnya. “Dirinya nekat mencuri lantaran kekurangan modal untuk usaha jual beli singkong dan rongsokan,” papar Wasidi berdasarkan keterangan DM. Masih kata AKP Wasidi, akibat perbuatannya itu, DM dijerat dengan pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun kurungan penjara.
Pukul
Kancil,
Capung
Ditangkap Polisi PURWOREJO, FP – DP alias Capung (35) warga Dusun Pacalan RT 02 RW 05 Desa Mudalrejo, Kecamatan Loano, Purworejo tak bisa berkutik saat ditangkap Unit Reskrim Polsek Loano Polres Purworejo karena diduga sudah menganiaya And I Setiawan alias Kancil (31) warga Dusun Beru Tengah RT 02 RW 05 Desa Kalisemo, Kecamatan Loano, Purworejo. Akibat penganiayaan itu Kancil menderita luka-luka dan melaporkan ke Polsek Loano. Dan untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya, Capung kini mendekam dalam sel tahanan Polsek Loano. Kejadian berawal pada Selasa (14/2) sekitar pukul 21.00 WIB saat Kancil dan Capung serta dua temanya sedang duduk-duduk diteras rumah Arti Riyandari di Dusun Pacalan RT 02 RW 05 Desa Mudalrejo, Kecamatan Loano. Pada saat ngobrol-ngobrol Capung tersinggung dan emosi dengan ucapan Kancil. Tak bisa menahan emosi, Capung langsung memukul wajah Kancil, selanjutnya menendang hingga Kancil terjatuh ke tanah. Take cukup sampai disitu, saat Kancil bangun lehernya langsung dicekik oleh Capung dan disertai pukulan ke wajah hingga Kancil kembali sempoyongan. Meski mendapat tendangan dan pukulan namun Kancil tidak melawan. Melihat situasi tersebut, kedua teman mereka kemudian berusaha melerai dengan cara memegang tangan Capung. Kesempatan tersebut digunakan oleh Kancil menyelamatkan diri dan pulang ke rumahnya. Sekitar pukul 23.00 WIB dengan diantar tetangganya Kancil berobat ke Rumah Sakit Islam di Kecamatan Loano. Atas kejadian tersebut korban mengalami luka di bibir bagian bawah pecah, leher luka bekas cekikan dan muka sebelah kiri lebam kebiruan. Usai berobat selanjut Kancil melapokan kejadian itu ke Polsek Loano. “Mendapat laporan Unit Reskrim langsung bergerak dan setelah mendapat bukti awal kemudian dilakukan penangkapan terhadap tersangka, ” kata Kapolsek Loano, AKP Markotib.