Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan
TRIK KELOMPOK MASYARAKAT SIPIL TETAP EKSIS MEWARNAI KEBIJAKAN (Upaya MPPS Berpartisipasi dalam Dunia Pendidikan Di Kota Solo) Oleh : Sulatri Pegiat Pattiro (Pusat Telaah dan Informasi Regional) Solo Sodipan, RT. 08 / RW. 05, Pajang, Laweyan, 57146, Indonesia
[email protected] Abstrak MPPS (Masyarakat Peduli Pendidikan Kota Solo) merupakan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat Kota Solo yang peduli terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah Kota Solo yang berkaitan dengan pendidikan. MPPS mulai dibentuk tahun 2004 dari kumpulan individuindividu yang salah satu misi awalnya adalah mengawal perda pendidikan. Seiring dengan berjalannya waktu misi dan kegiatan MPPS juga mengalami banyak perkembangan. Salah satu kekuatan yang mendukungnya eksisnya MPPS adalah para pegiat MPPS maupun lembaga yang bergabung didalamnya dengan sukarela memberikan atau meluangkan waktu, tenaga, uang, fasilitas kantor atau pribadinya, program lembaga dan fikirannya untuk bersama-sama berjuang untuk membangun pendidikan tanpa diwarnai kepentingan politis. Kata kunci : Pendidikan, Masyarakat, MPPS
individu
PENDAHULUAN Berbagai persoalan pelayanan publik tidak akan selesai semata-mata
masyarakat
legislatif
yang
ada
Salah satu jaringan kelompok
maupun
masyarakat sipil yang cukup menarik
yudikatif sendiri. Untuk menciptakan
karena keaktifannya berpartisipasi dan
tatanan pemerintahan yang baik juga
mengkritisi dalam kebijakan publik
sangat dibutuhkan peran aktif dari
sektor
stakeholder
yang
ada.
dari
(Surakarta) adalah MPPS (Masyarakat
stakheolder
yang
berupa
institusi,
Peduli Pendidikan Surakarta). MPPS
tokoh masyarakat, masyarakat secara
merupakan jaringan independen yang
28
eksekutif,
sipil
kelompok
disekitarnya.
hanya ditangani oleh pemerintah saja baik
maupun
Baik
pendidikan
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
di
Kota
Solo
Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan
terdiri
dari
bergabung
didalamnya
sukarela
memberikan
guru, organsasi masyarakat, praktisi
meluangkan
waktu,
media
fasilitas
kantor
maupun individu dari masyarakat
program
lembaga
yang
untuk bersama-sama berjuang untuk
masyarakat,
LSM-LSM, akademisi,
massa,
tokoh
kelompok
aktifis
mahasiswa
mempunyai
kepedulian
dengan atau
tenaga,
atau
uang,
pribadinya,
dan
fikirannya
pendidikan. Organisasi ini merupakan
membangun
jaringan yang mencoba bersama-sama
diwarnai kepentingan politis. Namun
untuk ikut berperan dalam dunia
demikian, hal ini juga tidak lepas dari
pendidikan agar semakin baik sesuai
peran serta stakeholder MPPS yang
yang dicita-citakan pendiri negara ini.
sering mengundang dan mengajak
MPPS mulai dibentuk tahun 2004 dari kumpulan individu-individu yang salah satu misi awalnya adalah mengawal perda pendidikan. Seiring
MPPS
juga
mengalami
tanpa
kerjasama serta menampilkan berbagai kegiatan
atau
pengkritisan
MPPS
terhadap pendidikan termasuk media massa.
dengan berjalannya waktu misi dan kegiatan
pendidikan
Untuk koordinasi
mempermudah
MPPS
dan
pengiriman
banyak perkembangan. Demikian juga
surat dari stakeholder kepada MPPS
para
mengalami
maka ditunjuklah sekretariat bersama
tidak
(sekber) MPPS. Adapun sekbernya
pegiatnya
pergantian.
juga Meskipun
mempunyai kantor tetap, donor yang
MPPS
memback-up dan organisasi ini bersifat
Pada awalnya dulu MPPS juga pernah
cair tapi MPPS berusaha tetap aktif
menggunakan Kantor DPKS (Dewan
untuk berkontribusi untuk perbaikan
Pendidikan
pelayanan
Disdikpora Surakarta untuk sekber.
kekuatan
pendidikan. yang
Salah
satu
mendukungnya
MPPS
juga
juga
berganta-ganti
Kota
pernah
tempat.
Surakarta)
menggunakan
eksisnya MPPS adalah para pegiat
kantor LSM Kakak untuk dijadikan
MPPS
sekber. Karena pegiat MPPS dari
maupun
lembaga
yang
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
29
Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan
Kakak yang aktif di MPPS berada
kegiatan besar yang dilakukan seperti
diluarkota terakhir Pattiro
maka
MPPS
beberapa
tahun
seminar itu juga dilakukan dengan
menjadikan
kantor
kerjasama dengan lembaga anggotanya
kebetulan
yang sedang mempunyai program dari
Surakarta
sering
yang
mempunyai
program
pendidikan untuk dijadikan sekber MPPS.
Biarpun
berbagai
ada
kegiatan
koordinasi
MPPS
sekber diskusi
juga
tapi atau
berpindah-
pindah tempat tergantung siapa yang mau
meminta
dan
bersedia
memfasilitasi.
salah
adalah
berdiskusi
dan
saling
bertukar
pengalaman dalam hal advokasi ini menjadikan berkompeten
para
pegiat
dalam
semakin melakukan
dalam
acara
sumber informasi oleh media massa
diskusi
dengan
maupun stakeholder pendidikan yang
pendidikan.
Adapun
Kadang satu minggu
sekali, kadang satu bulan sekali dan spontanitas
narasumber
kegiatan
diskusi MPPS waktunya juga juga
berdasarkan
kebutuhan dalam menyikapi kebijakan pendidikan bisa jadi seminggu lebih dari satu kali. Sedang untuk kegiatan-
30
Keaktifannya para pegiat MPPS
satu
untuk berpartisiasi dalam perbaikan
juga
dari
talksow, workshop, pelatihan, maupun
masyarakat yang mau aktif berdiskusi
tidak pasti.
sukarela
anggotanya.
maupun
mengundang para pegiatnya dan juga
pelayanan
iuran
MPPS sering dimintai menjadi delegasi
1. Diskusi Rutin
rutinnya
atau
advokasi. Hal inilah yang menjadikan
Kegiatan MPPS
MPPS
donor
lainnya di Kota Solo dan sekitarnya. Adapun tema diskusi MPPS juga bergonta-ganti seiring dengan kebutuhan. Bisa saja diskusi itu dalam rangka untuk menguatkan kapabiltas pegiatnya terkait sebuah program atau masalah yang mau digunakan MPPS untuk melakukan advokasi. Kalau para pegiatnya belum menguasai materi maka MPPS juga tidak segan sering menghadirkan narasumber. Misalnya
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan
terkait dengan dana hibah MPPS
dijadikan
mengundang
massa
dengan
DPPKAD.
kurikulum
Terkait
2013
MPPS
mengundang dari Disdikpora. Diskusi MPPS juga sering digunakan untuk
narasumber
dalam
oleh
berbagai
media
acaranya
berkaitan dengan pendidikan. 3. Audiensi ke Stakeholder
yang
Dalam rangka belajar bersama,
mengajukan pengaduan kepada MPPS.
memberi masukan atau menyikapi
Agar MPPS bisa memberikan solusi
kebijakan MPPS juga sering melakukan
yang lebih banyak dan banyak pilihan
audiensi ke
maka solusi itu diberikan kepada
Sekolah, Disdikpora maupun Walikota.
pengadu
Dari audiensi-audiensi inilah MPPS
melayani
masyarakat
secara
langsung
melalui
stakeholder baik DPRD,
sering diminta oleh stakeholder untuk
diskusi MPPS. 2. Mengkritisi
kebijakan
pendidikan & Publikasi di Media Selain diskusi rutin MPPS juga
semakin aktif
berkontribusi
dalam
perbaikan pelayanan pendidikan di Kota
Solo
stakeholder
dan
sekitarnya.
sering
Para
menyampaikan
rajin menyikapi kebijakan berkaitan
bahwa keberadaan MPPS itu juga
pendidikan di Solo yang ditampilkan
mempunyai
oleh
berkontribusi
media
massa.
Nah
untuk
peranan
besar
dalam
dalam
perbaikan
penyikapan di media massa juga
pelayanan pendidikan. Maka adanya
sebelumnya sering didahului dengan
MPPS justru dijadikan mitra bukan
diskusi atau koordinasi antar pegiat
rivalnya
MPPS
menghalangi pembangunan.
agar
mengkritisi
tidak
salah
kebijakan
dalam atau
memberikan informasi. MPPS juga sering
melakukan
sosialisasi
akan
pemerintah
yang
justru
4. Posko pengaduan Masyarakat Ditengah
masyarakat
kita
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
budaya pengaduan itu masih lemah
MPPS ke media. Selain itu MPPS juga
meskipun secara undang-undangnya
berupaya menerima kerjasama untuk
juga sudah ada perlindungan bagi
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
31
Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan
masyarakat
untuk
melakukan
kasus
demi
kasus
tapi
pengaduan. Hal ini bisa jadi karena
berkeinginan
masih banyak fakta yang ditemui
kebijakan agar lebih baik.
dilapangan bahwa justru masyarakat yang
melakukan
mendapatkan
untuk
lebih
mengubah
5. Riset
yang
Dalam program SIAP Pattiro
diadukan. Maka sebagai upaya untuk
Surakarta tentang perbaikan pelayanan
penyelesaian masalah MPPS mencoba
publik atas dukungan YAPPIKA dan
memfasilitasi
dari
USAID ini MPPS diajak sebagai salah
masyarakat dengan membuka posko di
satu mitra tambahan komunitas yang
kantor-kantor
sebelumnya ada 12 komunitas menjadi
intimidasi
dari
lembaga
pengaduan
anggotanya
maupun
17
langsung kepada pegiat MPPS. Apabila kasus bisa langsung ditangani oleh MPPS maka pihak pengadu langsung diberi solusi dan dikenalkan dengan satkeholder untuk bertindak sendiri. Akan tetapi jika kasus
yang
diadukan
masih
membutuhkan banyak rantai maka MPPS senantiasa mendampingi dan menjembatani
pengadu
menyelesaikan
kasusnya.
komunitas.
MPPS
itu
merupakan komunitas yang sudah lama
berdiri
dan
juga
dianggap
mempunyai bargain di Kota Solo sudah cukup lama maka MPPS ingin berbuat yang lebih dari komunitas lain yang masih baru dan para anggotanya juga jam terbangnya lebih sedikit dari pada MPPS. Kalau
untuk Nah
Karena
berupa
kegiatannya
diskusi
itu
hanya
sudah
biasa
penyelesaian kasus itu juga sering
dilakukan oleh MPPS. Maka dalam
ditugaskan kepada anggotanya yang
diskusi MPPS dalam menyambut hari
bergabung atas nama lembaga yang
pendidikan Nasional 2 mei 2013 MPPS
lebih fokus mengenai permasalahan
mendeklarasikan diri membuka posko
yang
pengaduan
terkait.
Meskipun
demikian
MPPS tidak bermaksud menyelesaikan
32
pendidikan
terutama
persoalan PPDB (Penerimaan Peserta
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan
Didik
Baru).
pendidikan
Atau
yang
permasalahan
lainnya
dengan
Berikut pengaduan
ini
terlampir
hasil
di Posko MPPS
yang
menyediakan form kepada masyarakat
diwujudkan dalam kertas kebijakan
untuk melakukan pengaduan. Posko
yang sudah di serahkan kepada Kepala
pengaduan ini sebagai riset yang
Disdikpora
dilakukan
berbagai
MPPS
untuk
bisa
Surakarta media
dan
massa.
diliput Bahkan
memberikan kertas kebijakan (polecy
kemudian pegiat MPPS juga ada yang
paper) kepada SKPD terkait. Setelah
diminta menjadi narasumber dalam
berjuang dengan keras akhirnya MPPS
talkshow di TATV terkait hasil posko
bisa
pengaduan MPPS.
menyusun
form
pengaduan
pendidikan untuk masyarakat dalam waktu
sekitar
satu
bulan
dalam
berkali-kali pertemuan.
LAMPIRANLIPUTAN MEDIA MASSA
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_solo/2014/07/05/208273/M PPS-Tolak-Pengadaan-Seragam-Oleh-Sekolah http://www.solopos.com/2014/03/16/mutasi-guru-solo-mpps-tuntut-pemenuhanjam-mengajar-guru-496542 http://www.timlo.net/baca/68719518930/mpps-sampaikan-aduan-ke-disdikporasolo/
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
33