Pengantar
“ Tidak sekadar mempertegas ketangguhan performa Terios, tapi lebih dari itu.”
S
ukses menggelar Terios 7 Wonder: Sumatera Coffee Paradise, kini Astra Daihatsu Motor kembali menggelar seri ke-2 yang bertajuk Hidden Paradise. Ada 7 spot terbaik yang bakal dikuak oleh tim ini. Nusantara bak bentangan surga tak berbatas. Ada banyak hamparan tempat indah di Bumi Ratna Mutu Manikam. Kami mencoba menjelajah dan menguak 7 lokasi Jawa – Pulau Komodo yang pantas dikunjungi. Nah, momentum tepat saat sosok Daihatsu Terios Facelift awal kuartal ke-3 2013 diluncurkan. Segala persiapan serta koordinasi antarlini diperkuat untuk menggelar Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013. Tidak sekadar mempertegas ketangguhan performa Terios, tapi lebih dari itu. Ada 7 spot lokasi dahsyat bak surga yang tersembunyi untuk disinggah oleh para Sahabat Pe tualang selama ekspedisi berlangsung. Lokasi yang dieksplorasi seperti Desa Sarwana, Merapi, Tengger, Baluran, Sade Rembitan, Dompu dan Komodo Island. Ada 7 unit Daihatsu Terios terbaru siap menemani para Sahabat Petualang di kawasan Jawa hingga Komodo Island. Istimewanya, perjalanan kali ini bakal melibatkan oleh sejumlah awak media dari cetak, elektronik, on-line dan blogger. Tim ini bakal menempuh jarak sekitar 3.000-an kilometer dari Jakarta hingga Komodo Island, Nusa Tenggara Timur. Tantangannya, tidak hanya menyusuri medan darat yang beragam trek, Para Sahabat juga siap menyeberangi bentangan laut berupa selat mulai dari Jawa hingga Pulau Komodo. Jelasnya lebih beragam. Setidaknya tagline pada sosok Daihatsu Terios anyar “Discover The New Adventure” begitu senada dengan ekspedisi Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013.
Amelia Tjandra
Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 3
Award
Content 3
Kata Pengantar
8
Persiapan
10 Wonders 1 – Sawarna
APM Creative Programme
Terios 7 Wonders- Astra Daihatsu Motor
Surga Sawarna
Guratan Keindahan Alam
50 Blogger Note
Sensasi Malam Penuh Bintang di Tengger
52 Click!
20 Wonders 3 – Tengger
54 Blogger Note
Berkah Geliat Alam
Harmonisasi Alam
26 Wonders 4 – Baluran
Africa From Java
30 Wonders 5 – Sade Rembitan
Potret Tradisional Suku Sasak
36 Wonders 6 – Dompu-Bima
4 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
14 Wonders 2 – Merapi
Kali kedua Terios 7 Wonders mulai menuai tuah. Sukses Terios 7 Wonders: Sumatera Coffee Paradise, Daihatsu kembali menggelar Hidden Paradise Jawa - Pulau Komodo 2013. Kreativitas tanpa batas membuah hasil sebagai APM Creative Programme 2013 dari Auto Bild Indonesia.
48 Scenic
Kekuatan Pesona Sumbawa
Parade Foto Terbaik Seni Gerak
Fiksi Tradisi Menculik ala Sade Rembitan
56 Action
Serangkaian aksi Daihatsu Terios selama ekspedisi
58 Blogger Note
Menikmati Keindahan Pulau Komodo dan Sekitarnya
40 Wonders 7 – Pulau Komodo
Terios Berlabuh di Pulau Komodo
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 5
In frame
“Ada kebenaran
fundamental dalam alam kita, manusia mesti menjelajah” David Scott Apollo 15, 1971
6 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 7
Persiapan Ekspedisi
Kalkulasi Matang Perjalanan panjang dan konvoi bersama 7 Daihatsu Terios butuh persiapan matang. Preparasi, sinergi dan kalkulasi matang menjadi kata kunci.
Pertama, ada 7 unit Daihatsu Terios baru fresh from oven dari pabrik membuat persiapan relatif terbantu. Toh, pengecekan dasar seperti pengereman, kopeling dan transmisi menjadi target. Selanjutnya, perangkat roof box menjadi daftar persiapan. Maklum perjalanan 2 minggu, jelas membutuhkan “wadah ekstra” mengakomodasi barang bawaan. Setidaknya, ada 7 roof box Thule menjadi pilihan terbaik tim beraksi. Pun demikian soal navigasi. Meski sudah dibekali GPS terintegrasi di kokpit, GPS juga dipasangkan dalam unit untuk kenyamanan perjalanan. Selanjutnya,
perihal komunikasi juga tak alpa disodorkan. Maklum, sepanjang perjalanan, komunikasi antarpeserta menjadi kunci kelancaran misi tim. Koordinasi, informasi serta strategi perjalanan menjadi hal yang penting dikomunikasikan antar-peserta. Beruntung, sesuai dengan batas waktu, persiapan tersebut sudah bisa diselesaikan. Sehingga, perjalanan menempuh 3.000-an kilometer selama 2 minggu secara marathon (1 – 14/10) bisa dilakoni dengan baik. Persiapan matang, sinergi dan koordinasi antar-lini menjadi kata kunci…
S
elamat datang di Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013. Lokasi indah yang tersembunyi di Jawa hingga Nusa Tenggara menjadi konsentrasi tim. Ada 7 unit Daihatsu Terios terbaru siap menemani para Sahabat Petualang dalam ekspedisi ini. Istimewanya, perjalanan kali ini melibatkan oleh sejumlah awak media dari cetak, elektronik, on-line dan blogger. Tim ini menempuh jarak sekitar 3.000-an kilometer dari Jakarta hingga Komodo Island, Nusa Tenggara Timur. “Ini merupakan Terios 7 Wonder jilid ke-2. Sahabat Petualang dari berbagai media bisa merasakan sensasi Terios dan 7 spot tempat terbaik dalam Hidden Paradise di Jawa hingga Komodo Island,” tukas Amelia Tjandra, Marketing Director PT ADM di Jakarta (30/9) Persiapan pun digelar. Bukan perkara mudah. Selain koordinasi, persiapan tim juga mesti menjadi prioritas. 8 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 9
WONDERS
1
Sawarna
Pesona Sawarna
Desa terpencil di Banten ini ternyata menyimpan pesona keindahan alam yang menakjubkan
D
estinasi pertama Terios 7 Wonder: Hidden Paradise yakni Desa Sawarna. Jaraknya sekitar 185 kilometer dari Jakarta. Desa terpencil di Banten menyimpan pesona keindahan alam yang menakjubkan terletak di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Lebak Banten. Untungnya, Terios tak alpa hiburan di kabin. Monitor double DIN siap memberi kenyaman kru di dalamnya. CD, MP3 hingga USB bisa dimainkan
10 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 11
5 dengan apik di kokpit. Poin hiburan tidak alpa disodorkan. Jalan berliku Cikidang – Pelabuhan Ratu – Bayah tidak terasa dengan entertainment audionya. Tim Terios 7 Wonders tiba di Desa Wisata Sarwana, Bayah, Banten. Bukan desa biasa. Inilah desa ramah lingkungan (Environmental Village) yang siap menyambut para pelancong lokal maaupun mancanegara. “Sebelumnya, pelancong asal Mancanegara seperti dari Australia sering mampir ke Sawarna. Awal tahun 2000-an, baru turis lokal dan konsep desa wisata pun diperkenalkan ke publik,” tukas Ade, penduduk asli Sawarna. Konsep desa wisata ramah lingkungan ini bisa menjadi isnpirasi buat desa lainnya. Setidaknya memberikan konstribusi bagi warga sekitar dan menarik para pengunjung. Pintu gerbang Desa Sawarna dengan jembatan gantung menjadi sensasi tersendiri untuk menyambut pelancong. Panjang sekitar 50 meter dan siap mengayun-ayunkan para pelancong masuk ke desa. Banyak guest house dari warga setempat yang bisa disewakan oleh pengunjung. Tarifnya pun bervariasi mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu/malam. Ada 2 spot pantai yang pantas disambangi, Pantai Ciatir dan Pantai Tanjung Layar. Pantai Ciatir memiliki ombak yang memadai untuk surfing bagi wisata, terutama turis asing. Sementara Pantai Tanjung Layar, keunikan bentuk 2 batu besar menyerupai perahu layar menjadi ikon Sawarna secara umum. Inilah ikon Sawarna yang wajib disambangi oleh pengunjung. Jadi, tidak perlu repot-repot untuk pelesiran yang dekat Jakarta dan punya pesona alami. Desa Sarwana bisa menjadi masuk daftar pilihan pelesiran mendatang.
1 2
1 Tidak hanya andal beraksi di jalan mulus, saat melintas di sungai kecil Terios menunjukan karakter sang petualang. 2 Bercengkerama dengan ombak Sawarna. 3 Bungalow de ngan hamparan pemandangan menakjubkan. 4 Gerbang masuk Desa Sawarna hanya untuk pejalan kaki. Sayang, kendaraan roda dua banyak melintas. 5 Jalan berliku naik turun banyak dijumpai di wilayah Banten Selatan.
4
12 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
3
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 13
WONDERS
Merapi
2
Blessing in Disguise Merapi Merapi seolah punya magis bagi warga sekitar. Panorama alam memberikan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung.
E
soknya, pesona Merapi siap dieksplorasi tim Terios 7 Wonder: Hidden Paradise. Pesona Merapi seolah tidak pernah habis digali. Keperkasaan Daihatsu diuji performa daya tahan (endurance) pada destinasi kedua, Lereng Merapi. Hampir 20 jam, perjalanan Sarwana, Banten menuju Yogyakarta sukses dilakoni oleh 7 Daihatsu Terios. Merapi seolah punya magis bagi warga sekitar. Panorama alam memberikan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung. Tidak terkecuali, pasca-erupsi 3 tahun yang lalu, tepatnya November 2010. Desa sekitar Merapi menjadi luluh lantak akibat letusan gunung. Desa Kinahrejo menjadi salah satu desa yang hancur. Menariknya, selain memang menjadi tempat tinggal sang juru kunci, Mbah Maridjan, bungker serta sisa keganasan erupsi masih disaksikan langsung di lokasi. “Barang berkaitan dengan Mbah Maridjan seperti alat rumah tangga sampai mobil evakuasi terakhir warga Merapi juga dipajang di kediaman sang juru kunci. Warga juga bisa menjual souvenir Merapi ke pengunjung,” ujar Ramijo, Kepala Dukuh Kinahrejo. Hampir sebagian wilayah tertutup material gunung. Toh, pesona Me
14 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 15
1
1 Melintas di atas sisa jalan yang tergerus erupsi menjadi tantangan tersendiri. Bahkan bekas erupsi laharnya pun men jadi pesona yang bisa dinikmati. 2 Sosok sapi penduduk tak luput menjadi korban erupsi Merapi 2010 menjadi tulang belulang. 3 Yang tersisa kini hanya menjadi kenangan. 4 Sebuah saksi betapa dahsyatnya awan panas itu menghentikan waktu. 5 Salah satu coretan dinding penuh makna bagi para pengunjung museum warga ini.
2
4
16 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
rapi menyimpan keindahan yang tersembunyi. Pelan tapi pasti, masyarakat dan pemda setempat terus bangkit kembali membangun plus penghijauan. Pesonanya tidak pernah memudar. Satu lagi, berkah efek erupsi, ada miliaran meter kubik material seolah memberikan sumber alam yang siap dieksplorasi menjadi hal ekonomis. Bisa jadi, modal dan harta tersembunyi yang siap memakmurkan masyarakat setempat. Sekali lagi, berkah Merapi tetap menjadi daya tarik. Apalagi, pelan tapi pasti, Merapi mulai kembali menghijau. Bahkan bekas erupsi laharnya pun menjadi pesona yang bisa dinikmati. Bahkan, warga sekitar mulai bisa mengoptimalkan wisata pasca-erupsi tadi. Selain miliaran material kubik, lava tour dan memorabilia (museum) dari swadaya warga saat bencana mendera selain museum Merapi dari Pemda Yogyakarta.
Seperti museum swadaya (Museum Sisa Hartaku) yang dikelola Widodo. Barang-barang hingga kondisi terakhir saat gempa vulkanik menghantam desa me reka masih bisa terlihat di sini. Barang-barang koin, alat elektronik, sepeda motor hingga rumah tinggal masih terekam jelas. “Awalnya, sempat ingin membuang barang bekas akibat erupsi Merapi tadi. Namun kami mencoba me ngumpulkan barang-barang tadi untuk dikumpulkan di eks rumah si Mbah-ku (kakek) dan bisa dilihat oleh masyarakat umum,” tukas Widodo pengelola museum swasta ini. Selain itu, pesona wisata pasca-erupsi Merapi bisa dinikmati publik. Anda bisa menggunakan mobil jip atau motor trail untuk digunakan menikmati pesona Merapi. Untuk tarif motor trail mulai Rp 50 ribu – Rp 100 ribu, sementara kendaraan jip, ongkosnya mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 450 ribu.
3
5
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 17
Bisa jadi, Lava Tour menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar. Bekas jejak erupsi Merapi menjadi lokasi wisata menarik dan unik. Para Sahabat Petualang menjajal perfor ma sekaligus mencoba trek menan tang di sini.
18 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 19
Harmonisasi Alam Tim langsung menyambangi dari dekat masyarakat Tengger di Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, Jawa Timur. Eksotisme alam dan masyarakat budaya suku Tengger menjadi daya tarik perjalanan ini.
20 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
WONDERS
S
ekali lagi, performa Daihatsu Terios anyar kembali diuji. Guratan alam Kawasan Taman Nasional Bromo – Tengger – Semeru benarbenar menguras konsentrasi. Sejatinya, trek Tumpang – Ngadas – Njemplang – Bantengan – Ranupani terpaksa urung dilakoni. Jalur Njemplang – Bantengan – Ranupani tengah diperbaikan dan tim mesti mencari jalur alternatif. Trek Tumpang – Dampit – Candipuro – Senduro – Ranupani
Tengger
3
mesti ditempuh lebih jauh atau 5 jam lebih dari jalur semula. Performa Terios mulai menunjukkan tajinya. Trek tanjakan, turunan dan berliku sukses dilakoni Terios. Bahkan trek ekstrem Senduro – Ranupani nan menantang. Selain kondidi trek, tanjakan dan turunan tajam menjadi menu. Toh, hal ini tidak terlalu bermasalah. Mesin 1.495 cc 4 silinder DOHC VVTi langsung merespons. Terios
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 21
bertenaga 109 dk/6.000 rpm dan torsi 145 Nm/4.400 rpm ini seolah tidak kehabisan amunisi merangsek menuju Desa Ranupani, Lumajang Jawa Timur yang notebene desa Tengger terakhir menuju jalur pendakian Gunung Semeru. Inilah pemukiman masyarakat asli Jawa sejak masa Majapahit berkuasa dan bermukim plus memegang teguh budaya Tengger. Menurut legenda, kawasan ini dahulunya ditinggali pasangan Roro Anteng dan Joko Tengger dan berkuasa di area ini. Kendati demikian, yang tidak pernah tertinggalkan dalam tata ruang hunian adalah keberadaan pawonan (dapur). Pawonan tersebut memiliki fungsi utama sebagai tempat memasak, namun juga sebagai tempat berkumpulnya keluarga untuk menghangatkan diri, makan bersama bahkan menerima tamu yang telah dianggap sebagai sanak (keluarga). “Inilah area penting bagi keluarga di Tengger. Tidak sekadar menghangatkan, anggota keluarga dan kerabat bisa bercengkerama keseharian masyarakat sekitar. Pawon punya sentra penting bagi warga Tengger,” papar Muhammad Lutfi Fauzi, selaku budayawan asal Tum pang Malang Jawa Timur. Kuliner lokal seperti ganyong, semen, nasi jagung dan lainnya menjadi menu makan malam tim Terios 7 Wonder. Istimewanya, tim disambut baik dan makan bersama di Pawon Mbah Iyem di Ranupani. Puas dinner ala Tengger, 7 tenda doom di pinggir Danau Regulo Ranupani menambah sensasi Sahabat Petualang. Embusan angin Tengger menusuk tulang tidak menyurutkan semangat tim menguak surga tersembunyi di dataran tinggi Taman Nasional Bromo – Tengger – Semeru ini.
1
2 3
1 Tenda, kemah kami menyongsong malam di tepi Danau Ranu Pani. 2 Para Sahabat Petualang melihat dari dekat ke hidupan perladangan Tengger. 3 Tampak dari kejauhan 7 tenda peserta Tim Terios 7 Wonders. 4 Sosok wajah pribu mi, kerja keras, bersahabat dan penuh kekeluargaan.
4
22 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 23
“Pawon punya peran penting bagi kehidupan keseharian masyarakat Tengger,” menurut M.Luthfi Fauzi. Sengaja tim Terios 7 Wonders diajak di pawon salah satu warga Tengger untuk mengenal lebih dekat berlan jut dengan makan malam bersama. 24 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 25
Nuansa Afrika dari Jawa Keunikan serta sensasi Taman Nasional Baluran menjadi alasan Tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise bertandang.
26 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
WONDERS
H
amparan savanna dan hutan tropis seluas 25 hektar bukan sembarang. Ada sejumlah yang mendiami taman nasional ini seperti banteng Jawa, landak, merak, kera, rusa dan lainnya. Tidak perlu pergi jauh-jauh ke alam liar Afrika, tengok saja Taman Nasional Baluran. Sekitar 15 kilometer dari pintu gerbang menuju wisma penginapan. Jalan rusak menuju wisma menjadi menu. Untungnya, Daihatsu membekali suspensi Terios meredam guncangan jalan rusak akses menuju Afrika di ujung Jawa ini. Tim langsung disambut oleh petugas Taman Na-
Baluran
4
sional Baluran. Menariknya, safary night Baluran sulit untuk ditampik. Paling tidak, semilir angin Baluran dan gelapnya alam Baluran kian menambah sensasi pelesiran di malam hari di Taman Nasional. Melalui jalan setapak, sinar lampu senter menjadi pemandu sekaligus penerangan sepanjang safary night berlangsung. Sejumlah fauna pun masih bisa ditemui dalam pelesiran malam ini seperti musang, trengggiling, rusa dan kera. Tidak lebih dari 2 kilometer, pelesiran malam ini dilakoni. Toh tim belum beruntung bertemu dengan ikon taman nasional Baluran ini, Banteng Jawa. Meski perburuan sekaligus pencarian dilanjutkan pagi esok harinya.
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 27
1 3
4
5
Namun demikian, kicauan burung, suara hewan seolah menyambut kehadiran tim. Pagi harinya, tim langsung mengeksplorasi alam liar Baluran. Hamparan savanna berlatar Gunung Baluran serta semburat sinar mentari menambah pesona Baluran. Bidikan mata lensa tidak jemu membidik momen terbaik di Afrika from Java ini. Puas ekplorasi padang savana, menara pandang menjadi target berikut. Letaknya sekitar 500 meter dari
1 Peserta berkonvoi melintasi padang savana. 2 Memasukki gerbang Taman Nasional Baluran 3 Rusa kerap ditemui para pelan cong di taman ini 4 Memfaatkan safary night Baluran yang dipandu petugas setempat 5 Kolaborasi sosok Daihatsu Terios & tulang be lulang ikon Baluran, Banteng Jawa 6 Parade Sahabat Petualang de ngan latar Gunung Baluran 7 Ge rombolan monyet kerap menjadi pemandangan lazim dekat pengi napan di Baluran.
penginapan. Dari menara setinggi 5 meter kita dapat menikmati seluruh keindahan Baluran. Lokasi Baluran terbilang mudah ditemukan. Pintu gerbang utamanya terletak di Jalan Situbondo-Banyuwangi yang merupakan akses utama Surabaya – Situbondo – Ketapang Jawa Timur menuju Bali. Jadi, tidak perlu jauh-jauh pergi ke Afrika, cukup Taman Nasional Baluran menjadi opsi.
2
6
28 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
7
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 29
WONDERS
Sade Rembitan – Lombok
Potret
Tradisional Sasak 30 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
5
Setelah rehat sejenak di Kuta, Denpasar Bali, Terios 7 Wonders: Hidden Paradise beranjak menuju Lombok. Trek hari ini cukup beragam dan tidak hanya didominasi perjalanan darat. Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 31
Salah satu sudut terbaik di Pink Beach, Tanjung Ringgit, Lombok. Tebing terjal dan jajaran Daihatsu Terios seolah menyatu dengan alam. Butuh usaha ekstra untuk mencapai panorama alam yang menganggumkan.
32 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 33
T
1 2 1 Sikap ksatria ditunjukkan warga Sade dengan tari Paresean sebagai petarung sejati. 2 Pesona Pantai Pink , Tanjung Ringgit siap menebar kein dahan. 3 Penabuh gendang cilik siap melanjutkan warisan budaya Sasak kelak. 4 Usia bukan halangan untuk tetap berkarya. 5 Medan terjal dan tandus sejauh 18 kilometer menuju Pantai Pink.
idak kurang 158 kilometer dari Bali – Lombok, 7 unit Terios pun mesti menyeberang selat Lombok. Butuh waktu penyeberang an sekitar 5 jam dari Padang Bai – Lembar. Setiba di pelabuhan Lembar, fitur GPS langsung dioperasikan. Sehingga tidak perlu khawatir, untuk mencari alamat dan lokasi menarik untuk disinggahi. Tinggal tentukan alamat, tunggu GPS built-in bekerja dan ikuti petunjuk arah dan informasinya. Desa yang letaknya di daerah Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah ini tidak jauh dari Mataram, Lombok. Desa ini merupakan desa kuno yang berpenghuni sekitar 150 orang. Keunikan suku Sasak Lombok masih ditemui kearif an dan keseharian masyarakatnya di lokasi ini. Mulai dari pintu gerbang bale tani (tempat musyawarah warga) hingga lumbung padi bisa dilihat dari dekat di desa ini. Saat tim berkunjung, sejumlah tarian khas Sasak langsung menyambut. Duo penabuh gendang dan iring an musik tradisional bersamaan seolah memberi salam, selamat datang. Tari Gendang Gelik ini mencairkan suasana tim sesaat memasuki gerbang desa. “Kemudian, tarian Paresean merupakan ketangkasan petarung suku Sasak sekaligus ajang seleksi menuju medan perang masa silam. Selain itu ada tari Amak Temengus dan Petuk menjadi hiburan menyambut tamu di Lombok,” tukas Embar, selaku pemandu lokal di Lombok. Selain melihat rumah adat Sasak, suvenir khas Sasak bisa langsung disaksikan di sini. Bahkan proses pembuatan kain tenun Sasak di sini. Proses menenun kain khas
Sasak bisa dilihat dari dekat di desa ini. Bahkan pemintalan benang dan pewarnaannya juga bisa ditengok di sini. Selain itu, kebiasaan unik lain dalam pemiliharaan rumah, terutama lantai dengan kotoran sapi juga bisa dilihat di sini. Tentu saja, ada prosedur yang memang harus dilakukan sebelum “perawatan” lantai rumah tinggal suku Sasak ini. Keguyuban warga begitu mudah ditemui di setiap sudut desa. Mulai dari anak-anak, ibu-ibu hingga bapakbapak, senyum masyarakat Sasak membuncah menyiratkan keramahan. Puas bercengkerama dengan keseharian suku Sasak, Terios 7 Wonders: Hidden Paradise bergegas menuju pantai eksotis di sekitaran Lombok, Pantai Pink (Pink Beach). Dari Sade Rambitan, kira-kira 70 kilometer kearah selatan atau 2 jam perjalanan menuju lokasi. Bukan perkara mudah menggapai Pink Beach yang satu area dengan Tanjung Ringgit. Tanah tandus merangai menyambut sekitar 18 kilometer menuju pantai. Jalan rusak dan berdebu mendera 7 unit Terios. Singkatnya, butuh transporter tangguh untuk menuju ke sana. Untungnya, sosok Terios mampu meladeni tantang an ini dan sukses menyudahi perjalanan petualang ini. Sekali lagi, hal ini langsung terbayar lunas oleh pemandangan Pink Beach lengkap dengan panorama alami. Bahkan, selain pantai eksotik, area tebing curam seolah berpadu apik dengan guratan alam lainnya di lokasi ini. Perfecto. Tidak percuma, hidden paradise dilekatkan pada perjalanan Sahabat Petualang kali ini. It’s amazing…
4
3 34 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 35
Magnet Sumbawa Semangat tim mesti terjaga sebelum menjejakkan kaki di pengujung ekspedisi. Dompu-Bima justru membius kami.
36 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
WONDERS
Dompu-Bima
B
isa jadi, rute Lombok – Dompu menjadi tantangan tersendiri. Bayangkan, kurang lebih 585 kilometer mesti dilakoni Terios 7 Wonders: Hidden Paradise hari ke-10 ini. Bukan sekadar panjangnya rute, bentangan alam Sumbawa benar-benar menjadi tantangan. Lamatlamat, bebukitan gersang menyambut tim setiba di Pelabuhan Poto Tanu. Semula kami sedikit memandang sebelah mata, kondisi lapangan Sumbawa menuju Dompu, terutama peri-
6
hal infrastruktur. Sekali lagi, kami salah sangka untuk hal itu. Jalan mulus dengan kualitas aspal numero uno bisa langsung dirasakan dalam perjalanan ini. Gambaran kontras, guratan alam nan tandus, justru disuguhi infrastruktur jalan yang baik. Jalur Sumbawa – Dompu menjadi keasyikan tersendiri saat melaju bersama 7 unit Daihatsu Terios. Liak liuk jalan bisa dinikmati dengan apik bersama SUV Daihatsu. Performa Terios benar-benar terasa mengasyikan
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 37
3
4
5
1
6
Para Sahabat Petualang dibuat takjub dengan kondisi jalan berliku dengan kualitas aspal “numero uno” sepanjang di Pulau Sumbawa . 2 Selepas Pantai Lakey, pelebaran dan perawatan jalan tengah dilakukan untuk menjaring wisatawan. 3 Warga tengah memerah susu kuda liar. 4 Sambutan hangat murid dan warga Desa Palama, Donggo Bima sesaat me nyambangi peternak susu kuda liar. 5 Jalan rusak memasuki desa mesti dilakoni para Sahabat Petualang. 6 Sedapnya menyeruput hasil perahan susu kuda liar. Rasanya lebih lebih lembut ketimbang susu sapi. 7 Gambaran kontras, guratan alam nan tandus, justru disuguhi infrastruktur jalan yang baik. 1
7
2 38 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
driving experience saat bercengkerama di jalan aspal di Pulau Sumbawa ini. Kian dramatis, saat melintasi di bebukitan dengan panorama laut di salah satu sisinya. Settingan suspense Terios benar-benar diuji. Penggunaan 5-link rigid axle dengan per keong masih tetap dipertahankan. Bahkan settingan shock absorber lebih empuk membuat kenyaman penumpang tetap terjaga. Tiba dini hari di penginapan di pesisir Lakey Beach yang kondang di Dompu. Pantai inilah dikenal dengan gulungan ombak yang digandrungi oleh peselancar mancanegara. Deru dan deburan ombaknya begitu menantang para penggila surfer selain panorama alam yang menakjubkan. Puas eksplorasi jalan, tim pun langsung menuju pada area susu kuda liar di perbatasan Dompu – Bima, tepatnya desa Palama, Donggo, Bima Nusa Tenggara Barat. Untuk sampai lokasi, tim mesti masuk ke dalam area sekitar 6 kilometer. “Biasanya, setiap rumah memiliki 1 kuda untuk peliharaan. Umumnya pasca-panen, kuda-kuda tersebut
digembalakan liar ke alam,” papar Hasan, salah satu pemilik kuda. Sementara pemerahan susu dilakukan pada kuda dewasa yang cukup umur. Tidak sembarang, proses pemerahan serta pemilihan ritual tersebut. Kuda liar? Meski kuda tersebut kepemilikan jelas, namun perihal digembalakan hingga keseharian benar-benar alam liar yang menjadi tempat berkembangbiaknya. Dan, kuda-kuda tersebut tanpa kandang seperti pada umumnya. Wajar kalau emblem “liar” tetap melekat pada kuda asal kawasan ini. Lalu bagaimana soal rasa? “Rasanya lebih lembut ketimbang susu sapi pada umumnya. Langsung meminum dari lokasi pemerahan menjadi keasyikan tersendiri,” tukas Maulana Harris, salah satu blogger yang mencicipi susu kuda liar. Pesona Dompu-Bima begitu memesona. Tidak ha nya alam, kudapan berupa susu kuda liar menjadi daya tarik kawasan ini. Surga tersembunyi dari Sumbawa bisa terkuak dimulai dari paparan di atas. Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 39
Terios Berlabuh di Komodo
WONDERS
Pulau Komodo
7
Inilah kali pertama sosok transporter hadir di Pulau Komodo. Sekali lagi, istimewanya sosok tersebut Daihatsu Terios dalam misi Terios 7 Wonders: Hidden Paradise Jakarta – Komodo Islands 2013.
40 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 41
I
1
3
2
stimewanya, sosok Daihatsu Terios hadir menjadi saksi sempurnanya perjalanan eksotik di Pulau Komodo. Betul Terios lansiran terbaru berlabuh di Pulau Komodo (13/10) sekaligus menandai puncak perjalanan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013. Bukan sekadar berkunjung, potensi serta gaung Pulau Komodo memang pantas menyandang Warisan Keajaiban Dunia. Akan tetapi lebih dari sekadar pe negasan misi Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013 sukses menjejakkan kaki di pulau eksotis ini. Momen inilah yang dinanti. Setiba di Labuhan Bajo dini hari, setelah penyeberangan dari Sape sekitar 6 jam, tim langsung bergegas mempersiapkan ke pulau ini. Bukan perkara mudah. Pasalnya, bukan sekadar mengangkut personel tim, namun juga mesti menyertakan sosok Daihatsu Terios dalam perjalanan. Inilah tantangannya. Toh berkat bantuan semua pihak terkait, Phinisi Lafina dari Bone, Sulawesi Selatan siap mengantar tim berlabuh ke Pulau Komodo. Hiruk pikuk di Labuhan Bajo seolah tidak menghiraukan, persiapan loading Terios untuk pagi hari. Pukul 5 pagi, phinisi Lafina bergegas menuju Pulau Komodo. Ada banyak pulau kecil sesaat berlayar terhampar di laut biru Manggarai Barat. Pulau besar se perti Rinca, Kenawa, hingga Pink Beach menjadi tujuan mengeksplorasi wisata di pulau eksotis di samping diving tentunya. Sekitar 4 jam, akhirnya tim berlabuh di dermaga Pulau Komodo. Tidak berselang lama, rombongan blogger dan para petinggi Astra Daihatsu Motor, akhir bertemu
5
4
42 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
1 Sosok Daihatsu Terios sukses men jalani misi berlabuh di Pulau Komodo 2 Awak Media dan ADM alias tim darat berpose sejenak di gerbang Taman Na sional Komodo 3 Para peserta mengi kuti trek menyusuri kawasan habitat di Loh Liang dipandu ranger setempat 4 Sosok sang Naga sedang rehat sejenak di kawasan Loh Liang. 5 Aktivitas di pulau ini di bawah pengawasan Ke menterian Kehutanan. 6 . Misi Terios 7 Wonders sukses menembus 3.012 kilo meter. 7 Para petinggi Astra Daihatsu Motor tidak melepaskan momen ber sejarah di Pulau Komodo.
pada titik ini. Seluruh peserta baik dari awak media, blogger hingga para petinggi manajemen Astra Daihatsu Motor hadir dalam acara puncak tersebut. Selebrasi sekaligus rasa syukur sukses tim dan Terios hadir di Pulau Komodo menjadi “Hal ini menegaskan kembali ketangguhan Daihatsu Terios yang menempuh perjalanan 3.012 kilometer dari Jakarta – Pulau Komodo tetap tangguh. Menjadi istimewa, sosok Terios juga hadir bersama tim di destinasi terakhir di pulau eksotik ini,” tukas Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT ADM di Dermaga Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Seolah tidak puas bila tidak menyambang Pulau Komodo dengan segala ke-eksotisannya. Tracking menjadi opsi. Untungnya, para ranger pun menemani kami menjelajah Loh Liang sekaligus menikmati sebagian area bermain sang Naga (Dragon) alias komodo. Benar saja, sosoknya langsung menyapa kami. Sepintas, sosoknya seolah tidak berdaya. Namun, para Sahabat Petualang tetap waspada. Maklum, air liur dan gigitnya yang mengandung bakteri cukup mematikan bila sang Naga ini menyerang. Ada sekitar 7 Komodo yang kami jumpai. Puas, pasti. Inilah akhir perjalanan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013. Pastinya, masih banyak surge-surga yang tersembunyi di bumi Nusantara yang siap diungkap. Setidaknya, 7 spot dalam perjalanan ini menjadi penghapus dahaga Sahabat Petualang untuk mengeksplorasi lebih jauh dan dalam. Sampai jumpa pada Terios 7 Wonders selanjutnya…
7
6
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 43
Gugusan pulau Komodo tampak dari atas Fregata Hill. Indahnya negeri bak surga terhampar di pelosok bumi nusantara, dan ini salah satunya.
44 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 45
CSR Daihatsu
Share & Care
Ekpedisi Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013 tidak hanya soal perjalanan semata. Dalam perjalanan ini, juga dilakukan bakti social dari Astra Daihatsu Motor, selaku APM Daihatsu di Indonesia.
sebanyak 14 sapu lidi dan wadah sampah diberikan secara langsung di lapangan Ranupani ke pengurus remaja setempat. Bantuan edukasi pun tidak alpa diberikan Daihatsu. Kali ini Tim CSR ADM memberikan bantuan perangkat pendidikan untuk perpustakaan di Pondok Pesantren di Rembitan, Lombok. Terakhir, penyerahan 7 kambing sebagai hewan kurban menjadi baksos pamungkas selama Terios 7 Wonders berlangsung. Momentum Hari Raya Idhul Adha bertepatan dengan acara puncak selama ekpedisi ini.
S
umbangsih Daihatsu disalurkan berupa aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) dalam 4 titik selama perjalanan tim Jakarta hingga Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Lokasi pertama, Kinahrejo di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta. Pasca-erupsi Merapi yang meluluhlantakkan wilayah sekitar Kinahrejo, Sleman Yogyakarta dan sekitar, kini upaya reboisasi (penghijauan) kembali digalakkan. Sekitar penanaman 10 ribu pohon untuk penghijauan di kawasan ini menjadi aktivitas konkret persembahan Daihatsu. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian Daihatsu untuk mempercepat proses penghijauan pada beberapa kawasan yang terdampak oleh erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 yang lalu. Kegiatan
46 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Penyerahan 7 hewan kurban secara simbolis diberikan manajemen ADM seperti Amelia Tjandra (Marketing Director PT ADM), Rio Sanggau (Domestic Marketing Division Head PT ADM), Hendrayadi Lastiyoso (Marketing & Customer Relations Division Head, AI-DSO) kepada pengurus Masjid di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Jadi, bukan sekadar perjalanan belaka, unsur membantu sesama dan lingkungan juga tidak diabaikan Daihatsu dalam Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013.
ini adalah bukti konkret positif dari Daihatsu terhadap Desa Kinahrejo dan sekitarnya. Sejumlah pejabat teras daerah pun hadir dalam acara simbolis penanaman 10 ribu pohon di kawasan ini. Gubernur DIY Yogyakarta dan istri seyogyanya hadir diwakili oleh Sri Haryanto, selaku Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan DI Yogyakarta. Sementara perwakilan Bupati Sleman, Camat Cangkringan, Kepala Desa Umbulharjo, Kepala Dusun Kinahrejo, Kepala Dusun Pangkurejo dan staf hadir acara ini. Selanjutnya, kawasan masyarakat Tengger di Ranupani, Lumajang Jawa Timur menjadi target bakti sosial. Isu kebersihan dan sampah menjadi sentra seiring semakin deras kunjungan para wisatawan ke daerah itu. Bantuan berupa sapu dan tempat sampah langsung diberikan kepada pengurus desa Ranupani. Setidaknya Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 47
Scenic
Alam memberikan segalanya. Keindahan dan kehidupan bagi seluruh umat. Kita pantas bersyukur dengan guratan alam di Bumi Nusantara. Bentangan alam nan indah seolah tidak berujung. Keindahannya mulai menyapa sejak sang surya hadir. Kami bersyukur menjadi saksi dari sederet keindahan dalam ekspedisi Tim Terios 7 Wonders ini.
Sketsa Alam
48 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 49
Blogger Note
Malam Sejuta Bintang Oleh: Harris Maulana
T
epat hari ke-5, perjalanan kami dalam Tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise. Desa terpencil di kaki Gunung Semeru, Ranu Pani menjadi target. Sebelumnya, tim disambut hangat cabang Daihatsu Malang dan mendapat sambutan yang cukup meriah. Menjelang siang, kami berangkat melalui daerah Kabupaten Lumajang. Sepintas jaraknya cukup dekat, berdasarkan data GPS adalah sekitar 51 km menuju lokasi. Hanya saja, menuju kesana ternyata harus melalui jalan yang melingkar dan berliku plus jalan semi offroad. Apalagi jalurnya, bakal melipir melewat Dampit – Senduro – Ranu Pani. Saat perjalanan, penampakan Gunung Semeru menggoda kami dari kejauhan. Keberadaan Gunung tersebut kadang ada, kadang menghilang. Kadang be50 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Tidak sekadar mengenal dari dekat masyarakat suku Tengger, alam seolah menyambut kami. Taburan jutaan bintang menambah keindahan desa di kaki Gunung Semeru.
kami pun melahap dengan nikmat. Selanjutnya, tenda, tempat kami menginap sudah berdiri di pinggir danau Ranu Pani. Kami menyebutnya tenda sejuta bintang, karena langit sangat cerah saat itu dan jutaan bintang begitu bersinar di atas langit. Kami tidak ingin kehilangan momen. Segera kami abadikan momen indah dengan mengambil tripod untuk mendapat hasil yang maksimal di sekitar tenda. Gemerlap kerlingan bintang menambah keindahan dan kedamaian Ranu Pani malam hari. Setelah selesai acara hunting foto, acara dilanjutkan dengan api unggun di tepi danau. Beberapa teman sudah banyak yang tidur. Menjelang tengah malam saya pun mulai memasuki tenda untuk beristirahat. Dingin semakin menusuk. Jaket dan sarung tangan tidak sanggup menahan dingin yang mencapai sekitar 5 derajat Celcius itu. Walau kantuk masih mendera, terpaksa diabaikan karena mendengar suara teman-teman yang sudah ba ngun di pagi hari untuk mengejar sunrise. Dengan wajah bantal kupaksakan untuk ikut bangun agar tidak melewatkan momen sesaat itu. Surprise, ketika keluar tenda kami langsung disajikan pemandangan indah Danau Ranu Pani karena semalam ketika datang sudah gelap dan tidak melihat kondisi danau secara keseluruhan. Setelah puas mengeksplorasi Ranu Pani, kemudian kami berkeliling di sekitar danau, termasuk berinteraksi dengan penduduk setempat dan beberapa pendaki yang akan naik ke Gunung Semeru. Dan ketika sampai atas kita melihat danau secara keseluruhan dan melihat tenda-tenda kecil tempat menginap kami tadi malam. Melihat keindahan dan ketenangan salah satu “surga tersembunyi” ini rasanya ingin lebih lama tinggal di tempat ini, namun jadwal sangat padat dan destinasi lain sudah menanti untuk dikunjungi. Tepat pukul 10 pagi, setelah memberikan sedikit kenang-kenangan berupa peralatan kebersihan untuk penduduk Desa Ranu Pani, kami beriringan kembali menuju destinasi berikutnya : Baluran. u
rada di kiri jalan, kadang ada di kanan jalan. Hal ini di sebabkan oleh kondisi jalan yang berliku-liku (jangan berpikiran mistis dulu :)) Hari mulai gelap saat memasuki kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di mana Ranu Pani berada. Selain Ranu Pani ada juga danau kondang lain yang berada di kawasan taman nasional ini yaitu Ranu Kumbolo. Pasti ingat, kalau sudah nonton film 5 CM. Ya betul, tempat tersebut adalah salah satu tempat syu ting film tersebut. Dan akhirnya sekitar jam 7 malam, kami tiba di Ranu Pani. Segera kami semua menggunakan jaket tebal karena dingin sudah mulai menusuk tulang. Kami di sambut oleh tokoh masyarakat setempat dan langsung disiapkan hidangan santap malam di pawon, salah satu area spesial bagi masyarakat Tengger . Tanpa sungkan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 51
Click!
Dancing With The Heart
52 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Bukan sekadar gerak. Tarian tradisi punya makna bagi masyarakatnya. Tari Jathilan dipercaya mampu menolak bala tetap eksis di Lereng Merapi (Kanan). Pun juga Tari Gendang Gelik dan Paresean menjadi sakral bagi suku Sasak tempo dulu. Mulai dari penyambutan hingga mencari ksatria disimbolkan tarian ini. Sementara Tari Pethuk dan Amak Temengus tetap hadir menghibur (kiri).
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 53
Blogger Note
Menculik Cinta
Ada banyak cara mengungkapkan cinta. Salah satunya menculik. Hal yang lazim bagi suku Sasak dan berikut cerita dan tradisi yang berkembang di Desa Sade Rembitan. Oleh: Wira Nurmansyah
B
ulan purnama sudah muncul. Warga desa sudah kembali beristirahat di rumahnya masing-masing, hanya ada beberapa jangkrik yang masih sibuk bersahutan. Di sebuah lumbung padi tua milik seorang kepala desa suku Sasak, ditemani sebatang lilin, Iman bersama seorang sahabatnya Udin, mengintai sebuah rumah dari lubang kecil. “Aku tahu biasanya dia akan keluar sekitar jam ini untuk mengambil air,” Iman berbisik kepada kawannya. “Baik, nanti kalau dia keluar, aku akan alihkan perhatian dia, lalu kau siap-siap dari belakang,” ujar Udin. Iman tersenyum penuh kemenangan. Sudah lama ia menantikan momen ini. Malam ini, ia ingin sekali bertemu dengan seorang gadis pujaannya, Uci, anak seorang kepala Desa. Iman adalah seorang pemuda gagah dari Desa Sade. Kulitnya legam, perawakannya seperti orang timur tengah, tapi dengan rambut pendek ikal. Iman hanya rakyat desa biasa. Sehari-hari pekerjaannya mengantarkan turis berkelilng desa ini. Namun, sejak kecil ia jatuh hati kepada Uci. Sosok gadis manis dan mungil berkulit putih melekat pada Uci. Senyumnya yang merekah bak bunga matahari yang baru mekar selalu membuat Iman mabuk kepayang. Dan malam ini, Iman berencana untuk menculik Uci. Menculik? Hey, apa yang sedang ia pikirkan!? *** Sayup sayup cahaya bulan meredup. Malam makin dingin, namun Uci tak juga keluar. Iman semakin tak karuan menunggu di pelataran rumah warga. “Eh, kok lantainya licin ya? Baunya agak aneh pula?” tanya kawan Iman. Suasana hening sejenak. “Aaaaahhhhh,” Iman dan kawannya berteriak, namun secara spontan mereka menutup mulut masingmasing.
54 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
“Sial! Aku lupa lantainya baru dibersihkan dengan kotoran sapi tadi sore, masih belum kering,” kata Iman. “Konyol kau! Ah, ayo kita keluar saja,” sungut kawannya “Ehhhhhh, janganlah dulu. Bernapas saja dengan mulut. Aku ‘kan sudah menolongmu menculik Mumun, bantu aku sekali ini saja,” kata Iman dengan muka memelas. “Baiklah. Tapi, aku masih heran, kenapa kotoran sapi? Semen untuk bangun lantai rumah pun dicampur kotoran sapi biar kuat. Masih harus dipel dengan kotoran sapi lagi?” tanya Udin. “Ah kau ini. Ini tradisi desa kita. Karena kotoran kerbau atau sapi bisa bersenyawa dengan tanah liat yang ada di dusun ini, maka materi campuran ini berfungsi sebagai zat perekat. Lantai rumah tak akan menjadi lembab. Selain itu juga bisa menjadikan lantai mengkilap dan dapat mendinginkan rumah pada musim kemarau, serta menghangatkan rumah pada musim penghujan,” jelas Iman bak sang penceramah. “……….,” “Psssst. Lihat itu Uci sudah keluar. Aku kan keluar duluan untuk mengajaknya berbincang. Kau lewat jalan belakang, cepat!” Udin memberikan instruksi. Udin pun menghampiri Uci. “Halo Uci, sedang apa malam-malam begini?” Udin pura-pura bertanya. “Eh,Udin. Ini, aku sedang mengambil air ke sumur belakang,” jawab Uci dengan polos, sambil tersenyum. Iman memandangnya dari jauh. Hampir-hampir dia pingsan melihat senyum Uci. “Sini, biar aku bantu. Nampaknya kau sudah sangat lelah,” Udin menawarkan bantuan “Tak usah, Din. Nanti merepotkan kamu,” Uci menolak halus. “Ah, tak apa, mari sini,” Dengan sigap Udin mengambil ember yang dibawa Uci. Uci pasrah menerima ban-
tuan Udin. Mereka berjalan ke sumur di belakang rumah, dekat pintu masuk hutan. Udin mengambilkan air dari dalam sumur dengan lambat untuk mengulur waktu. Seketika, bagai harimau lapar, Iman menyergap Uci dari belakang. Uci memberontak dan mencoba berteriak. Namun, apa daya dengan badan yang mungil, ia pun tak mampu melawan. Mata mulutnya ditutup, dan dimasukan mobil Daihatsu Terios milik bang Udin. Iman pun berbisik sembari dan bergumam ke te linga si gadis malang ini ”Ayo ikut aku.” Namun, seketika Uci malah tersenyum dan mengerti bisikan sang jejaka itu. *** Keesokan harinya, Iman langsung bergegas menuju rumah sang kepala desa, yang tak lain adalah ayah Uci. Mereka duduk di bale bambu yang ukurannya seperti lapangan bulu tangkis, tempat biasa para warga bermusyawarah. “Saya ingin mempersunting anak bapak,” kata Iman memulai pembicaraan, tanpa basa-basi. “Kau kemanakan anakku!!?” gertak sang kepala desa. “Dia aman bersama saya pak,” jawab Iman sedikit gemetar.
Kepala desa berpikir sejenak, lalu menghela nafas. Raut mukanya tak senang, namun ia tak punya pilihan. “Sesuai adat suku Sasak, kau sudah berhasil menculik anakku tanpa sepengetahuanku. Aku akan nikahkan kamu dengan Uci. Tapi, apa yang kau bisa berikan kepada kami?” ujar kepala Desa. “Aku tak bisa berikan apa-apa saat ini. Tapi, aku berjanji, aku akan menjadi suami yang terbaik untuk Uci. Aku akan menjaga Uci sampai akhir hayatku,” kata Iman sambil memandang mata kepala desa. “Kau pemuda hebat. Aku memang sudah menunggumu sejak lama. Kemarilah anakku,” kepala Desa pun tersenyum bahagia. Uci yang melihat dari kejauhan pun berbahagia. Ia juga telah mencintai Iman sejak lama. Pertautan 2 hati manusia melebur saat itu. *** Pesta pernikahan berlangsung meriah. Seluruh desa pun ikut merayakan kebahagian ini. Mereka memakai baju pengantin adat yang ditenun langsung oleh para ahli tenun Sade yang dibuat berbulan-bulan. Mereka saling memandang dan tersenyum bahagia. “Uci, bolehkan aku bertanya sesuatu,” tanya Iman. “Ingin bertanya apa, sayangku?” “Emmm…masih bolehkan aku menculik yang lain?” ….u Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 55
Action
Keep Rollin’ Perjalanan panjang menembus 3.000 kilometer butuh sosok tangguh. Sahabat Petualang dari Daihatsu membuktikan ketangguhan itu. Jalan aspal mulus, jalur bebatuan hingga semi offroad sukses dilalui Terios. Kepenatan seolah sirna setelah misi berhasil direngkuh. Inilah aksi Daihatsu Terios menembus batas dari Jakarta menuju Pulau Komodo. Keep rollin’ guys...
56 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 57
Blogger Note
Momen Kemenangan Oleh: Puput Aryanto Risanto
S
etelah menjelajahi hidden paradise di perairan Komodo, Sahabat Petualang yang tinggal di perahu phinisi Plataran Komodo akan menjalani hari yang padat di akhir pekan tersebut. Mesin kapal dinyalakan pukul 04.00 dan perahu segera beranjak dari Labuan Bajo, tempat kami bersandar malam itu. Setelah subuh, saya segera naik ke sun deck karena pastinya pemandangan matahari terbit alias sunrise akan sangat menakjubkan. Puas menyantap makan pagi yang disajikan dengan lezat oleh chef Plataran Komodo, tibatiba saya dikejutkan teriakan kapten kapal. “Ayo, siap-siap ke Pink Beach,” kata kapten lugas. Wah, sampai juga kami di pantai legendaris ini. Konon, hanya ada 2 Pink Beach di Indonesia, di Pantai Tangsi Lombok Timur dan di Komodo ini. Kami semua segera menuju bibir pantai dengan sampan kecil, sementara perahu ditambat agak jauh dari daratan. Rupanya banyak karang-karang indah di dekat bibir pantai, jadi perahu tak boleh tambat di dekatnya karena jangkarnya bisa merusak karang. Memang pemandangan Pink Beach di sini benar-be-
nar luar biasa indah. Pasirnya juga terlihat sangat merah muda alias pink. Butiran-butiran merah pecahan karang terlihat lebih banyak sehingga warna pink sangat terlihat jelas. Kian sempurna bila panorama indah ini diabadikan dengan kamera lengkap underwater casing. “Ayo cepat kembali ke kapal,” salah seorang anggota tim berteriak ,”Kita harus segera ke Komodo karena Terios sudah hampir sampai di sana!!” Wah, kami semua jadi penasaran bagaimana sosok Daihatsu Terios bisa sampai di Pulau Komodo. Setelah semua Sahabat Petualang kembali ke perahu, kapten segera mengarahkan kapal menuju Loh Liang, dermaga sekaligus pintu gerbang Pulau Komodo. Kini terlihat jelas perahu pinisi besar yang membawa Terios T2 sebagai muatannya. Sekedar informasi, pinisi ini seperti yang sering terlihat di Pelabuhan Sunda Kelapa. Umumnya, muatan yang dibawa adalah semen dan barang kebutuhan pokok. Seperti biasa, kami menuju dermaga Loh Liang dengan sampan. Di sini, kami para blogger, bertemu lagi dengan tim Terios 7 Wonders awak media yang
Sahabat Petualang selalu siap bangun pagi dan mengejar sunrise. Inilah saatnya momentum kemenangan menjalankan misi Terios 7 Wonders: Hidden Paradise berakhir di Pulau Komodo.
dipimpin Pak Endi. Rasanya tak bisa diungkapkan de ngan kata-kata, setelah 13 hari menempuh perjalanan panjang nan melelahkan, akhirnya Terios benar-benar sampai di Pulau Komodo, the new 7 Wonders. Inilah momentum kemenangan misi Tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise. Cuaca terik menyambut kami di dermaga Loh Liang. Setelah semua berkumpul, kami segera naik ke pinisi yang membawa Terios. Kali ini Terios cukup berlabih di dermaga Pulau Komodo sekaligus melekukan seremonial kecil-kecilan. Tak apalah, yang penting misi kami tercapai. Tanpa banyak basa-basi, Pak Endi langsung mengatur sesi interview dengan Ibu Amelia Tjandra dan dilanjutkan sesi foto. “Setelah tahun lalu Terios menyusuri Pulau Suma tera dalam Ekspedisi Sumatera Coffee Paradise, kini Terios kembali membuktikan ketangguhannya menyusuri Pulau Jawa hingga Flores dan akhirnya tiba di Pulau Komodo, the new 7 Wonders,” kata Ibu Amelia Tjandra, Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor yang datang langsung dari Jakarta demi momen bersejarah bagi Terios. “Bungkus,” teriak Pak Endi lantang setelah take ketiga. Interview sudah bagus, saatnya sesi foto. Kali ini semua Sahabat Petualang ikut bergabung merayakan kemenangan tim. Ini benar-benar momen yang bersejarah bagi kami, 58 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
para blogger, yang tergabung dalam Ekspedisi Terios 7 Wonders yang luar biasa. Saya yang tak kenal seorang pun sebelumnya, kini merasa dalam sebuah keluarga yang sangat akrab. Kebersamaan selama 13 hari telah menyatukan kami dalam sebut tim yang sangat kompak, tak ada lagi sekat antara blogger, jurnalis, driver, maupun dari pihak Daihatsu sendiri. Kami tak berlama-lama di dermaga Loh Liang ka rena saatnya kami mengeksplorasi The New 7 Wonders, Komodo. Kali ini, kami menuju Pulau Rinca, bukan Pulau Komodo, dengan pertimbangan di pulau itu lebih mudah menemukan Komodo. u
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 59
Horizon
Malam bukan berarti perhentian. Pertautan malam dan pagi merupakan kesatuan. Indahnya suasana kesyaduhan Tengger tetap menggelora dengan gemerlap sejuta bintang dan semburat cahaya.. 60 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise
Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 61
One Team
O
ne team, one soul. Beragam latar melebur dalam jadi satu menuntaskan misi. Awak media, blogger dan Astra Daihatsu Motor berkolaborasi dalam ekspedisi Terios 7 Wonders: Hidden Paradise. Kerja cerdas dan sinergi membuahkan hasil. Selamat buat tim.
62 Terios 7 Wonders: Hidden Paradise