82
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. Arsyad, Lincoln, 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi I. BPFE, Yogyakarta. Anoraga, Pandji dan Sudantoko, H. Djoko, 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Abbas, Syamsuddin, 1999.Revolusi Hijau dengan Swasembada Beras dan Jagung. Jakarta. Setdal Bimas BPS Kabupaten Pemalang, 2005. Pemalang Dalam Angka tahun 2005. Data Monografi Kelurahan Paduraksa Tahun 2005. Data Potensi Kelurahan Paduraksa Tahun 2005. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, 2005. Petunjuk Pelaksanaan Pemanfaatan Penguatan Modal Usaha Kelompok Tani Tebu Rakyat TA. 2005. Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, 2005. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kemitraan Usaha Budidaya Tebu di Kabupaten Pemalang. Hikmat, R. Harry, 2004, Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora Utama Press, 2004. Bandung Hendar, 1996. Ekonomi Koperasi, FE Untag Semarang. Kuncoro, Mudrajad, 1997. Ekonomi Pembangunan; Teori, masalah dan kebijakan. Yogyakarta. UPP AMP YKPN Khairuddin, 2000. Pembangunan masyarakat; Tinjauan Aspek : Sosiologi, Ekonomi dan Perencanaan, Liberty. Yogyakarta. KPTR Raksa Jaya, 2007. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Pada RAT Tutup Buku Tahun 2006. Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta. Nasdian, Fredian Tonny dan Bambang Sulistyo Utono (2005), Tajuk Modul SEP51C. Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program Pasca Sarjana IPB. PTP Nusantara IX (Persero), 2004. Profil Pabrik Gula Sumberharjo. Pemda Kabupaten Pemalang, SK. Bupati Pemalang Nomor : 525.2/599/Ek. Tanggal, 28 Pebruari 2006. Plafond Kebutuhan Areal Tebu Rakyat MT. 2006/2007 Di Kabupaten Pemalang. Rusli, Said; Wahyuni, Ekawati S; Sunito, Melani A., 2005. Tajuk Modul SEP-513 : Kependudukan. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Pogram Pascasarjana IPB Rangkuti, Freddy, 2006, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sukirno, Sadono, 1985. Ekonomi Pembangunan. LPFE UI, Jakarta.
83 Suharto, Edi, 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Refika Aditama. Bandung. Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta. Bandung. Syaukat, Yusman, 2006. Tajuk Modul SEP-579 : Pengembangan Ekonomi Berbasis Lokal. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Sekolah Pascasarjana IPB. 2006. Soelaeman, M. Munandar, 1993. Ilmu Sosial Dasar ; Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Bandung; Eresco. Sumodiningrat, G., B. Santoso dan M. Maiwan, 1999. Kemiskinan ; Teori, Fakta dan Kebijakan. Jakarta. IMPAC. Soetarto, Endriatmo, Lala M. Kolopaking dan Hartrisari Hardjomidjojo (2006), Analisis Sosial. Tajuk Modul SEP-521. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Sekolah Pasca Sarjana IPB. Sumarti, Titik dan Yusman Syaukat. (2006). Analisis Ekonomi Lokal. Tajuk Modul SEP-578. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Sekolah Pascasarjana IPB. Sitorus, MT. Felix dan Ivanovich Agusta (2006), Metodologi Kajian Komunitas. Tajuk Modul SEP-527. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Sekolah Pascasarjana IPB. Sumardjo dan Saharuddin (2006), Metode-metode Partisipatif dalam Pengembangan Masyarakat. Tajuk Modul SEP-523. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Sekolah Pascasarjana IPB. Soesilo, Nining I, 2002. Manajemen Strategik Di Sektor Publik (Pendekatan Praktis) Buku II. Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik FE UI Tahun 2002. Suyono, 2007, Peta Sosial Kelurahan Paduraksa Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah. Suyono, 2007, Evaluasi Kegiatan Pengembangan Masyarakat Di Kelurahan Paduraksa Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. Tempo Interaktif, Situs Internet. Rabu, 24 Januari 2007. Jawa Timur Produksi 47 Persen Gula Nasional, diakses 26 Desember 2007. Usman, Sunyoto, 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pustaka Pelajar Offset. 2004 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Yudoyono, Bambang, 2003. Otonomi Daerah ; Desentralisasi dan Pengembangan Aparatur Pemda dan Anggota DPRD. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
84
Lampiran 1
SKETSA KELURAHAN PADURAKSA
U B
T S LAUT JAWA
KANTOR BUPATI PEMALANG
SEMARANG
KANTOR CAMAT PEMALANG
KELURAHAN PADURAKSA PASAR PADURAKSA
PURWOKERTO
85
Lampiran 2 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PETANI TEBU
A. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Umur : Pendidikan : Alamat : Mulai tanam tebu : B. DAFTAR PERTANYAAN 1. Berapa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Bapak/Ibu? - Anak ............:- Istri/Suami :..............- Orang Tua :...................... 2. Berapa rata-rata beban biaya harian dan bulanan untuk memenuhi kebutuhan keluarga ? - Harian : Rp........................ , - Bulanan : Rp. ........................... 3. Kegiatan usaha apa saja yang Bapak/Ibu kerjakan untuk memperloleh pendapatan keluarga selain bercocok tanam tebu? a. Dagang ( ), c. Berternak ( ), d. Industri rumah tangga ( ) b. Kerja sampingan (buruh, kerja harian, tukang) ( ) 4. Berapa luas lahan yang dimiliki ? a. < dari ¼ bau ( ) c. ¼ bau s/d ½ bau ( ) b. ½ bau s/d 1 bau ( ) d. 1 bau s/d 1 Ha ( ) e. > 1 Ha ( ) 5. Dari mana Bapak/Ibu memperoleh modal untuk menanam tebu ? a. Pribadi ( ), b. Pinjaman ( ), c. Koperasi ( ) 6. Berapa Biaya yang dikeluarkan untuk menanam tebu sampai tebang ? Rp. ....................................... 7. Berapa SHU yang diterima dari Pabrik Gula ? Rp. ..................... 8. Pelayanan apa saja yang Bapak / Ibu peroleh dari Koperasi ? a. Pinjaman Modal ( ) c. Pengadaan bibit ( ) b. Pengadaan Pupuk ( ) d. lain-lain ( ) 9. Apakah pelayanan koperasi sudah memuaskan Bapak/ Ibu ? a. Memuaskan ( ), c. Cukup memuaskan ( ), b. Kurang/tidak memuaskan ( ) d. Tidak tau ( ) 10. Permasalahan apa yang paling pokok dalam usaha tani tebu a. Permodalan ( ) b. Pemeliharaan ( ) c. Pemasaran ( ) 11. Apakah pendapatan yang diperoleh dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan kebutuhan biaya usaha tani tebu a. Cukup ( ) b. tidak cukup ( ) 12. Apakah rendemen yang ditetapkan Pabrik Gula sudah memuaskan a. Sudah ( ) b. Belum ( ) c. Tidak tahu ( ) 13. Apakah bapak/Ibu/Sdr. Setuju apabila pekerjaan tebang angkut tebu dilaksanakan sendiri oleh petani melalui koperasi.
86 a. Setuju ( ) -b. Tidak Setuju ( ) 14. Apakah bapak/ibu/sdr memerlukan pekerjaan sampingan selain usaha tani tebu? a. Sangat perlu ( ) b. Perlu ( ) c. Tidak perlu ( ) 15. Apakah bapak/Ibu/Sdr. Sudah bergabung/menjadi anggota koperasi a. Sudah ( ) b. Belum ( ) Keterangan : Beri tanda V pada tanda ( ) yang bapak ibu pilih. Lampiran 3 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGURUS KOPERASI
A. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Umur : Pendidikan : Alamat : B. DAFTAR PERTANYAAN 1. Sejak kapan Bapak/Ibu menjadi pengurus koperasi? 2. Apakah bapak/Ibu senang menjadi pengurus koperasi? Apa alasan bapak Ibu menjadi pengurus koperasi ? 3. Berapa Jumlah personil yang terlibat dalam pengelolaan koperasi?, apakah jumlah itu dipandang cukup, kurang atau terlalu banyak? Beri alasan bapak dan ibu. 4. Pelayanan apa saja yang telah dilakukan koperasi kepada anggota ? 5. Bagaimana respon anggota sebagai anggota koperasi, khususnya dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya? 6. Apakah koperasi siap apabila melaksanakan pekerjaan tebang dan angkut tebu secara mandiri? 7. Bagaimana koperasi memperoleh permodalan untuk kegiatan usahanya? 8. Kerja sama apa saja yang telah dilakukan koperasi dengan pihak luar? 9. Bagaimana perhatian dan dukungan pemerintah terhadap perkembangan dan kemajuan koperasi? Sebutkan manfaat yang diterima dan dirasakan secara langsung oleh koperasi. 10. Kendala apa saja yang dirasakan menghambat dalam pengelolaan koperasi? 11. Apakah koperasi telah melaksanakan RAT tepat pada waktunya. 12. Bagaimana upaya Bapak/Ibu dalam upaya memajukan koperasi?
87 13. Apa harapan Bapak/Ibu dalam upaya memajukan koperasi? 14. Apakah bapak sudah membangun kerja sama antar koperasi sejenis? 15. Apakah porsi pembagian gula petani, menurut Bapak/Ibu/Saudara sudah adil. Jelaskan alasan Bapak/Ibu/Saudara.
Lampiran 4 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PABRIK GULA
A. IDENTITAS RESPONDEN Nama Umur Jabatan Alamat
: : : :
B. DAFTAR PERTANYAAN 1. Kerja sama dalam bentuk apa saja yang telah dilaksanakan oleh Pabrik Gula dengan Koperasi Petani Tebu Rakyat “Raksa Jaya” sebagai mitra kerja Pabrik Gula. 2. Apakah Pabrik Gula telah melaksanakan transparansi dalam kemitraan yang dibangun dengan petani, Jelaskan contoh transparansi tersebut. 3. Menurut Bapak/Ibu/Saudara peran/pekerjaan apa saja yang selama ini dikerjakan oleh pabrik gula, tetapi sesungguhnya dapat diberikan dan dilaksanakan oleh petani sendiri. 4. Apakah Pabrik Gula telah melaksanakan semua tahapan pekerjaan dalam budidaya tanaman tebu. Apakah ada pengaruh terhadap produktifitas apabila pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan. 5. Apakah pendapatan petani tebu masih dapat ditingkatkan ?. Upaya apa saja yang telah dilaksanakan Pabrik Gula untuk meningkatkan pendapatan petani tebu tersebut. 6. Dukungan apa saja yang diberikan pabrik gula kepada petani tebu murni/mandiri (kemitraan B), khususnya diwilayah kerja KPTR Raksa Jaya Paduraksa. 7. Bagaimana keragaan pendapatan petani tebu murni (rata-rata per ha), selama 5 tahun terakhir, khususnya untuk wilayah KPTR Raksa Jaya Paduraksa. 8. Apakah selama ini pernah terjadi komplain dari petani tebu atas pelayanan yang diberikan oleh pabrik gula, berkaitan dengan rendement gula tebu petani maupun SHU yang diterima petani.
88 9. Apakah porsi pembagian gula petani, menurut Bapak/Ibu/Saudara sudah adil. Jelaskan alasan Bapak/Ibu/Saudara. 10. Menurut pandangan bapak/ibu/Saudara, apakah Pemerintah Daerah telah terlibat secara efektif dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi antara petani dengan pabrik gula.
Lampiran 5 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK INSTANSI TERKAIT/DINAS TEKNIS (DIPERINDAGKOP)
A. IDENTITAS RESPONDEN Nama Umur Jabatan Alamat
: : : :
B. DAFTAR PERTANYAAN 1. Program apa saja yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang (Diperindagkop) dalam pengembangan kelembagaan koperasi di Kabupaten Pemalang , khususnya di wilayah kerja KPTR Raksa Jaya Paduraksa. 2. Koperasi merupakan kelembagaan sosial ekonomi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan secara kolektif. Apakah KPTR Raksa Jaya dipandang telah mampu memberikan pelayanan secara efektif kepada anggotanya. Indikator apa saja yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan tersebut. 3. Stigma negatif terhadap kelembagaan koperasi, menyebabkan koperasi kurang memperoleh tanggapan positif dari masyarakat. Upaya apa saja yang dilah dialkukan Pemda (Diperindagkop) untuk memperbaiki citra koperasi di Kabupaten Pemalang. 4. Kendala apa saja yang menyebabkan kkoperasi pada umumnya tidak mampu bersaing dalam kegiatan usahanya. Dukungan/upaya apa saja yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. 5. Jaring kerja (net working) merupakan kebutuhan dalam membangun kegiatan usaha. Peran apa saja yang telah dilakukan Diperindagkop untuk membentu terbentuknya jaring kerja bagi kelembagaan koprasi baik dalam akses terhadap sumber modal, produksi maupun pasar, khususnya di KPTR Raksa Jaya Paduraksa. 6. SDM pengelola koperasi merupakan modal utama dalam kemajuan koperasi Langkah apa saja yang telah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas SDM Pengelola koperasi, sehingga mereka mampu mengelola koperasi dengan baik.
89 7. KPTR Raksa Jaya Paduraksa sebagai kelembagaan ekonomi petani tebu, telah menjalin kemitraan dengan PG sumberharjo. Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apakah kemitraan tersebut telah berjalan dengan adil mengingat adanya ketergantungan petani tebu terhadap PG dalam proses produksi gula. 8. Menurut pandangan bapak/ibu/Saudara, apakah Pemerintah Daerah (Diperindagkop) telah terlibat secara efektif dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi antara koperasi dengan mitra kerjanya. Lampiran 6 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK INSTANSI TERKAIT/DINAS TEKNIS (DISHUT DAN LH)
A. IDENTITAS RESPONDEN Nama Umur Jabatan Alamat
: : : :
B. DAFTAR PERTANYAAN 1. Program apa saja yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani tebu rakyat, khususnya di wilayah kerja KPTR Raksa Jaya Paduraksa. 2. Apakah Program yang dilaksanakan tersebut telah berhasil meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani tebu rakyat. Indikator apa saja yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan program tersebut. 3. Menurut Bapak/Ibu/Saudara peran/pekerjaan apa saja yang selama ini dikerjakan oleh pabrik gula, tetapi sesungguhnya dapat diberikan dan dilaksanakan oleh petani sendiri.
4. Apakah pendapatan petani tebu masih dapat ditingkatkan ?. Upaya apa saja yang telah dilaksanakan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pendapatan petani tebu tersebut. 5. Dukungan apa saja yang diberikan Pemerintah Daerah kepada petani tebu murni/mandiri (kemitraan B), khususnya diwilayah kerja KPTR Raksa Jaya Paduraksa. 6. Bagaimana keragaan pendapatan petani tebu murni (per ha), selama 5 tahun terakhir, khususnya untuk wilayah KPTR Raksa Jaya Paduraksa. 7. Apakah selama ini pernah terjadi komplain dari petani tebu atas pelayanan yang diberikan oleh pabrik gula, berkaitan dengan rendement gula tebu petani maupun SHU yang diterima petani. Bagaimana peran pemerintah Daerah apabila terjadi konflik antara pabrik gula dengan petani.
90 8. Apakah porsi pembagian gula petani, menurut Bapak/Ibu/Saudara sudah adil. Jelaskan alasan Bapak/Ibu/Saudara. 9. Menurut pandangan bapak/ibu/Saudara, apakah Pemerintah Daerah telah terlibat secara efektif dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi antara petani dengan pabrik gula. 10. Apakah koperasi dipandang mampu apabila melaksanakan tebang dan angkut tebu secara mandiri. Lampiran 7
DAFTAR PERTANYAAN SWOT PEMBERDAYAAN PETANI TEBU DI KELURAHAN PADURAKSA TAHUN 2007 DATA RESPONDEN : Nama Umur Alamat Jenis kelamin Pendidikan terakhir
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
: : : : 1. Laki-laki 2. Perempuan : 1. Tidak tamat SD 2. Tamat SD 3. Tamat SLTP 4. Tamat SLTA 5. Sarjana FAKTOR INTERNAL
Kemampuan budidaya tebu Pemilikan dan pemupukan modal Lokasi tempat usaha Pemilikan lahan Adanya Badan Hukum Koperasi Pengetahuan tentang rendement Kemampuan membuat jaringan kerja baru Kemanfataan produk Kinerja koperasi
BOBOT 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3
FAKTOR EKSTERNAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Permintaan pasar terhadap produk Ketersediaan infra-struktur Dukungan pemerintah (pusat/daerah) Adanya Pabrik Gula (PG) Pemasaran/Tata niaga gula Kelayakan mesin pabrik Dukungan lembaga perbankan Kebijakan import gula Transparansi dalam penetapan rendement
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7 7 7
8 8 8 8 8 8 8 8 8
9 9 9 9 9 9 9 9 9
10 10 10 10 10 10 10 10 10
8 8 8 8 8 8 8 8 8
9 9 9 9 9 9 9 9 9
10 10 10 10 10 10 10 10 10
BOBOT 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7 7 7
91 Keterangan : 1. Semakin besar nilai bobot berarti semakin penting atau berpengaruh terhadap pemberdayaan petani tebu. (1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ) Buruk sekali Å---------------------------------Æ Baik Sekali 2. Faktor internal yang berbobot tinggi menjadi kekuatan dan yang berbobot rendah menjadi kelemahan. 3. Faktor eksternal yang berbobot tinggi menjadi peluang dan yang berbobot rendah menjadi ancaman. Lampiran 8 Rata-rata Jawaban Pertanyaan SWOT Faktor Internal Responden Pemberdayaan Petani Tebu di Kelurahan Paduraksa Tahun 2007
No Pertanyaan Faktor Internal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bobot Penilaian Responden Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 4 6 4 6 3 4 8 5
7 4 7 4 6 4 4 7 5
8 4 7 3 7 5 4 8 6
7 5 7 5 6 5 4 8 4
8 3 8 6 6 3 5 8 6
7 4 8 5 6 3 5 8 5
6 5 6 6 7 3 4 8 6
8 5 7 7 6 5 4 7 7
Rata-rata Baris
8 3 7 7 7 5 6 8 7
7,44 4,11 7,00 5,22 6,33 4,00 4,44
Rata-rata kolom
5,77
7,77 5,66
Klasifikasi
S W S W S W W S W
Keterangan : - Rata-rata baris > rata-rata kolom = S (Strenghts/Kekuatan) - Rata-rata baris < rata-rata kolom = W (Weaknesses/Kelemahan)
92
Lampiran 9 Rata-rata Jawaban Pertanyaan SWOT Faktor Eksternal Responden Pemberdayaan Petani Tebu di Kelurahan Paduraksa Tahun 2007
No Pertanyaan Faktor Eksternal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bobot Penilaian Responden Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 7 6 6 6 4 5 6 4 5
7 7 6 6 4 5 6 4 4
8 6 7 7 4 5 6 4 5
8 7 8 7 5 5 7 5 5
7 6 7 8 6 5 6 5 4
8 6 7 6 4 5 6 4 5
8 7 6 7 6 6 6 4 4
8 7 6 7 6 5 7 5 5
8 8 8 8 6 6 7 3 4
Rata-rata kolom
Rata-rata Baris
Klasifikasi
7,66 6,55 6,77 6,88 5,00 5.22 6,33 4,22 4,55
O O O O T T O T T
5,90
Keterangan : - Rata-rata baris > rata-rata kolom = O (Oportunities/Peluang) - Rata-rata baris < rata-rata kolom = T (Threaths/Ancaman)
93
Lampiran 10 Data Responden A. Kelompok I (pemilikan lahan s/d 0,5 Hektar) N Nama 0 Respon den 1 2 3
Rasmani Ruswat Karyoto
Umur (Th.)
60 64 40
Alamat
Pendi dikan
Surajaya SR Kramat SR Paduraksa SLTA
Luas Lahan (Ha) 0,35 0,35 0,175
Pengalaman Jumlah Bertani tebu keluarga (Jiwa) 19 12 7
5 4 4
B. Kelompok II (Pemilikan lahan 0,5 s/d 1,0 Hektar) N Nama 0 Respon den 1 2 3
H. Ruhadi Sahari Anwar
Umur (Th.)
60 52 73
Alamat
Pendi dikan
Paduraksa SLTA Paduraksa SMP Paduraksa SR
Luas Lahan (Ha) 1,0 1,0 0,71
Pengalaman Jumlah Bertani tebu keluarga (Jiwa) 12 15 19
4 6 6
C. Kelompok III (Pemilihan lahan di atas 1 Hektar) N0 Nama Respon den 1 2 3
H.Drajat H.Kusnadi H.Sanadi
Umur Alamat (Tahun)
48 55 83
Pendi dikan
Paduraksa SD paduraksa SMP Paduraksa SR
Luas Lahan (Ha) 3,25 7,0 8,0
Pengalaman Jumlah Bertani tebu keluarga (Jiwa) 12 19 21
5 4 6
94
Lampiran 11 Foto Kegiatan Gambar 1, 2 dan 3 Aktifitas Petani Tebu
Gambar 1 Kegiatan keprasan tunas tebu
Gambar 2 Perawatan tunas tebu
95
Gambar 3 Suasana Tebang Tebu
Gambar 4, 5 dan 6 Keterlibatan Ibu-ibu dalam menunjang ekonomi keluarga
Gambar 4 Tumpangsari Tebu dan Kedelai
96 Gambar 5 Kayu bakar untuk energi rumah tangga
Gambar 6 Melayani kebutuhan pekerja di kebun
Gambar 7, 8 dan 9 Beberapa Aktifitas Ekonomi Masyarakat Kelurahan Paduraksa (Tahun 2007)
Gambar 7 Pengrajin Kaos Kaki (Home Industri)
Gambar 8 Peternakan penduduk
97
Gambar 9 Pembuatan Bata Merah
Gambar 10 Wawancara dengan salah seorang responden
Gambar 11 Pengkaji memandu penyusunan program partisipatif dalam FGD
98
Gambar 12 Peserta FGD
Lampiran 12
Surat-surat Pendukung
99
100
101 HASIL PENYUSUNAN PROGRAM PM SECARA PARTISIPATIF TENTANG PEMBERDAYAAN PETANI TEBU DI KELURAHAN PADURAKSA
Pelaksanaan
: Hari Tanggal Jam Tempat
: Senin : 24 Desember 2007 : 09.30 WIB s/d 14.00 WIB : Ruang Pertemuan KPTR Raksa Jaya Paduraksa
Peserta
: 1. Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan LH 2. PG Sumberharjo 3. Kaur Pembangunan Kelurahan Paduraksa 4. Ketua Koperasi Raksa Jaya 5. Perwakilan Petani Tebu
Pimpinan diskusi : Ketua Koperasi Raksa Jaya Setelah pertemuan dibuka oleh Ketua Kperasi Raksa Jaya, waktu sepenuhnya diserahkan kepada pengkaji untuk menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan penyusunan program secara partisipatif. Dalam kesempatan ini pengkaji menyampaikan beberapa maksud dan tujuan serta hasil kajian yang telah dilaksanakan. Hasil kajian berupa analisis faktor lingkungan usaha tani tebu dan lingkungan kerja koperasi yang telah dipetakan menjadi faktor in ternal dan eksternal dalam bentuk matrik SWOT. Dalam matrik tersebut disampaikan beberapa alternative rancangan program pemberdayaan dalam bentuk pengembangan kapasitas kelembagaan untuk memperoleh tanggapan/saran dan masukan peserta diskusi. Tanggapan/saran/masukan peserta diskusi : 1. H. Kusnadi (Ketua Koperasi) - Koperasi mendukung dilakukannya program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif oleh mahasiswa MPM-IPB. - Mohon bantuan penyelesaian atas beberapa permasalahan petani khususnya menyangkut, pengadaan pupuk tepat waktu, pengadaan pompa air untuk mengatasi kesulitan air pada waktu kemarau panjang dan masalah permodalan. - Usulan : a. Pekerjaan tebang dan angkut tebu dapat dilaksanakan oleh koperasi. b. Mohon dilakukan fasilitasi oleh pemerintah agar dapat memanfaatkan lahan kosong bekas tebangan hutan untuk ditanami tebu. 2. A. Suhedi (Kaur Pembangunan Kelurahan Paduraksa) - Mendukung program PM secara partisipatif - Menghimbau masyarakat tani untuk menjaga dan memelihara fasilitas umum (jalan, jembatan, saluran irigasi) - Jalan desa yang digunakan untuk aktifitas angkutan tebu agar segera dibantu perbaikannya apabila terjadi kerusakan.
102 3. S. Tjipto (PG Sumberharjo) - Budidaya tebu memerlukan tahapan pekerjaan secara tepat waktu. - Produktifitas tebu sangat ditentukan kualitas bibit yang ditanam dan perlakuan di kebun. Termasuk dalam penggunaan pupuk tepat waktu. - Rendement diciptakan di kebun, tetapi hasil akhir sangat dipengaruhi pada perlakuan pasca panen. Perlu diusahakan tebang tebu yang layak giling (manis, bersih, segar) karena akan berpengaruh terhadap pencapaian rendement. - PG siap memberikan bimbingan teknis pada proses budidaya tebu dan siap melakukan sosialisasi tentang rendement kepada petani. 4. Ir. H. Ngadimin (Bidang Perkebunan Dishut dan LH) - Budidaya tebu merupakan usaha kolektif yang memerlukan kerjasama semua pihak, terutama kerjasama petani dengan pabrik gula agar lebih ditingkatkan lagi. - Koperasi harus kreatif untuk membantu mengatasi permasalahan anggota/petani tebu. - Kecurigaan petani tentang rendement agar menjadi perhatian pabrik gula agar kedepan dapat lebih transparan dalam menetapkan rendement tebu petani. Sosialisasi agar segera dilaksanakan. - Kesiapan giling pabrik agar benar-benar dicermati untuk menghindari terjadinya jam berhenti giling yang tinggi, karena akan merugikan semua terutama petani. - Untuk menghindari terjadinya kredit macet, sebelum SHU diserahkan kepada petani sebaiknya diperhitungkan dahulu kewajiban yang harus dilaksanakan petani. 5. H. Ruhadi (Petani Tebu) - PG supaya transparan dalam menetapkan rendemen tebu petani (obyektif) tidak pukul rata. - Untuk menambah penghasilan koperasi bila perlu koperasi membangun kerjasama sendiri dengan pabrik pupuk. 6. Sodikin (Petani Tebu) Kalau bisa pemerintah kabupaten dapat memberikan bantuan bibit (tanaman dan ternak) kepada petani untuk menambah pendapatan petani tebu. 7. Rasmani (Petani Tebu) Pabrik jangan sering mati, karena jadwal tebang menjadi mundur dan tebu yang sudah ditebang menjadi layu. Akibatnya rendement turun. Beberapa kesepakatan dalam penyusunan rancangan program kegiatan untuk pengembangan kapasitas koperasi sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan bibit unggul supaya diusahakan kerjasama dengan PT Petro kimia dan P3GI. 2. Untuk membantu penyediaan lahan bagi petani tidak berlahan agar diupayakan usulan pengembangan tebu di lahan hutan kepada Perum Perhutani Pemalang melalui pemerintah Kabupaten Pemalang. 3. Untuk mencukupi kekurangan pembiayaan usaha tani tebu agar dapat dilakukan pengajuan pinjaman modal kerja kepada lembaga perbankan. 4. Untuk menghindari kecurigaan petani dalam penetapan rendemant, pengadaan pompa air dan bimbingan teknis budidaya tebu, hubungan kerjasama koperasi dengan pabrik gula agar dapat ditingkatkan lagi.
103 5. Untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola koperasi, agar diadakan diklat perkoperasian bagi pengurus koperasi. 6. Pelaksanaan tebang dan angkut tebu diserahkan kepada koperasi. 7. Untuk menghindari terjadinya kredit macet, agar dilakukan pengembalian kredit dengan sistem jemput bola pada saat penyerahan SHU petani. Dari beberapa rancangan program kegiatan di atas, disepakati empat program untuk segera dilaksanakan yaitu : 1. 2. 3. 4.
Melakukan kerjasama dengan PT Petro Kimia Melaksanakan tebang angkut tebu secara mandiri Pengembangan tebu dilahan hutan Mengadakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi pengurus koperasi.
Demikian hasil FGD, untuk diketahui.
Pemalang, 24 Desember 2007
Pengkaji
104
105
106
107
108
109
110
111