Vol: 2, No: 1, Bulan : Februari 2010
ISSN 2085-8795
STUDI TENTANG PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL(ISDN) Novi Rukhviyanti STMIK IM Abstrak Menghadapi beragam persoalan pemetaan, pemerintah tak tinggal diam. Sejak tahun 2000 telah dilakukan terobosan pengembangan Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN). Langkah ini berbekal UU No. 25/2000 mengenai Program Pembangunan Nasional (Propenas) yang mengamanatkan adanya program pengembangan dan peningkatan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Adapun salah-satu sasaran program tersebut adalah terbangunnya infrastruktur data spasial (IDS). Pemetaan dapat memberikan data akurat mengenai informasi kewilayahan. Dari informasi yang lengkap, pemerintah bisa menentukan beragam kebijakan, termasuk kebijakan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Artinya, data spasial merupakan salah-satu komponen e-government untuk melakukan koordinasi, membantu interaksi sekaligus memetakan persoalan. Kata Kunci : idsn, spacial, gis 1. Pendahuluan Data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menghasilkan sebuah informasi, begitu juga sistem informasi geografis yang memerlukan data geospasial. Data Geospasial adalah data yang memberikan informasi tentang posisi dan lokasi geografik beserta karakteristiknya dari unsur-unsur alamiah maupun buatan yang ada di bumi termasuk di laut; Pada tanggal 24 April 2001 telah dikeluarkan Inpres No. 6 tahun 2001 tentang perkembangan dan pendayagunaan telematika indonesia. Telematika yang diwakili suatu infrastruktur informasi nasional, berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi, hal tersebut tidak lepas dari sistem informasi geografis. Komponen utama dari infrastruktur informasi nasional tersebut adalah infrastruktur data spasial nasional (IDSN). Ketersediaan data dan informasi spasial nasional pada hakekatnya menjadi tanggung jawab pemerintah, walaupun dalam pelaksanaannya melibatkan pihak swasta dan masyarakat. Namun demikian pengadaan dan pengelolaan data dan informasi spasial tersebut masih dilakukan secara parsial sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan sektornya msing-masing, sehingga menimbulkan kesan berjalan sendiri-sendiri dan kurang koordinatif. Akibatnya daya guna data dan informasi spasial tersebut terbatas pada instansi masingmasing dan sekaligus membatasi pemanfaatannya bagi multi pengguna. Disisi lain, kondisi geografi, keterbatasan dana, teknologi, sumberdaya manusia, dan lain-lain mengakibatkan penyediaan data dan informasi spasial belum spenuhnya mencakup keseluruhan wilayah NKRI. JURNAL INFORMASI
30
Vol: 2, No: 1, Bulan : Februari 2010
ISSN 2085-8795
Dengan menyadari kondisi seperti tersebut di atas dan tuntutan pelayanan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu, maka dibentuk IDSN dengan tujuan adalah untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat luas dalam perolehan dan penyebarluasan informasi spasial guna mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kondisi sosial dan fungsi lingkungan hidup. Ada pun manfaat IDSN, dengan tersedianya data spasial secara tepat, akurat, mudah dan cepat akan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.
2. IDSN (Infrastruktur Data Spasial Nasional) Infrastruktur Informasi Nasional (IIN) digunakan antara lain untuk optimalisasi pemanfaatan dan pemberdayaan masyarakat serta sebagai alat pemersatu bangsa. Komitmen yang kuat dari seluruh jajaran aparatur pemerintah dan pihak lain pengguna IIN adalah untuk melaksanakan, memanfaatkan, mengembangkan serta mengambil langkah-langkah strategis dalam pembangunan Telematika, salah satunya adalah pembangunan Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN). Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) adalah suatu sistem yang mencakup unsur kelembagaan, kumpulan data dasar spasial berikut standar dan petunjuk teknis, teknologi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan, serta sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, mendistribusikan dan meningkatkan pemanfaatannya. IDSN meliputi ‘kebijakan’, ‘standar’, dan ‘prosedur’ yang dapat dijadikan acuan oleh organisasi untuk menggalang kerjasama dlam hal memproduksi dan berbagi-pakai data geospasial IDSN dituntut keandalannya secara jelas, baku dan harus tepat, akurat, mudah, cepat, aman, dan terjamen perolehannya. Penyelenggaraan Pembangunan Nasional dapat tercapai dengan tepat waktu dan tepat guna serta tepat sasaran apabila didukung dengan tatanan IDSN yang andal. Manfaat data dan informasi spasial sumberdaya alam dan lingkungan hidup telah dirasakan oleh hampir seluruh kalangan, baik institusi pemerintah, swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat umum.Pemanfaatan data itu sejalan dengan meningkatnya pengetahuan dalam hal perencanaan dan pengelolaan kewilayahan yang optimal dan tetap mempertahankan kelangsungan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pemetaan dapat memberikan data akurat mengenai informasi kewilayahan. Dari informasi yang lengkap, pemerintah bisa menen-tukan beragam kebijakan, termasuk kebijakan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Artinya, data spasial merupakan salah-satu komponen e-government untuk melakukan koordinasi, membantu inter-aksi sekaligus memetakan persoalan
JURNAL INFORMASI
31
Vol: 2, No: 1, Bulan : Februari 2010
ISSN 2085-8795
S OLUS I DAN P E NANGANAN MAS ALAH Teknologi & S tandar
Organisasi & Individual
Data & Mekanisme Akses
P olicies & P lans (E vans, 1999)
Gambar 1. Solusi dan Penanganan Masalah Akses publik terhadap data geospasial juga harus menjadi perhatian. Solusi dari ketiadaan metadata yang menyangkut ‘siapa’, ‘apa’, ‘kapan’, ‘dimana’, ‘kenapa’, dan, ’bagaimana’ tentang (basis) data geospasial membuat sulit untuk mendapatkan dan berbagai-pakai data.IDSN adalah sistem yang berperan serta dalam perolehan dan penyebarluasan informasi spasial. Interkoneksi basis data terdistribusi dengan pemanfaatan information, computing & transportation technologies.Data tentang posisi, objek dan hubungannya di ruang bumi (geospasial).
B uilding B lock IDS N Kebijakan Informasi
J aringan Komunikasi
Clearinghouse (P ublication of metadata)
Metadata (Describing existing data holding)
Data TOP OGRAFI
Data TE MATIK S tandar
(allow NS DI to function, ensures compatibility/interoperability)
Gambar 2. Building Block IDSN JURNAL INFORMASI
32
Vol: 2, No: 1, Bulan : Februari 2010
ISSN 2085-8795
3. Peran Bakosurtanal Dalam Pemngembangan Idsn Bakosurtanal diberi mandat oleh pemerintah, melalui Kepres No. 34/2003 untuk melakukan pembinaan data spasial dan informasi spasial. Sebagai realisasinya, dilakukan program pembangunan dan pengembangan IDSN. IDSN lebih mengacu pada sistem peran serta dalam perolehan dan penyebaran informasi spasial. Infrastruktur di sini dimaksudkan sebagai interkoneksi basis data agar bisa terdistribudi dengan memanfaatkan teknologi informasi, komputasi dan transpor-tasi. Sementara pengertian data spasial mengacu pada posisi, objek, dan hubungannya di ruang bumi (geospasial). Adapun tujuan dibentuknya IDSN tak lain guna mengoptimalkan peran serta masyarakat luas dalam perolehan dan penyebarluasan informasi spasial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kondisi sosial dan fungsi lingkungan hidup. Selanjutnya, terobosan ini akan menuai manfaat di mana informasi spasial tersedia secara akurat,mudah, cepat, dan aman sebagai pendukung pengambil keputusan yang lebih baik. "Jadi IDSN bukan semata-semata pekerjaan Bakosurtanal, tapi menyangkut lintas sektoral. Semua instansi berkepentingan akan hal ini," tegas Kepala Bakosurtanal, Rudolf Wennemar J. Matindas(1). Kini, IDSN memasuki tahun keempat, dan telah digelar dua kali rapat koordinasi (Rakor). Dalam kesempatan tersebut ditentu-kan siapa melakukan apa. Matindas menandaskan, untuk mewujudkan ketersediaan akses data dan informasi spasial secara optimal dibutuhkan pengaturan dan penataan dalam aspek kelembagaan, peraturan dan perundang-undangan, data utama, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta SDM. Bila ini terwujud, Matindas optimis, data dan informasi spasial yang tercerai-berai di sejumlah instansi dapat dirangkum dalam sebuah sistem yang ter-conneting. Alhasil sebagai badan koordinasi, Bakosurtanal mengetahui data dan informasi spasial berada di instansi mana. "Bila ada yang membutuhkan tetap bisa bermuara pada Bakosurtanal. Kemudian Bakosurtanal tinggal membuka akses untuk mengetahui di mana data tersebut berada. Bila ada di instansi tertentu, mereka yang membutuhkan, atas informasi dari Bakosurtanal, tinggal merujuk ke departemen bersangkutan."
(1)
Dikutip dari pernyataan Kepala Bakosurtanal Wennemar J Matindas pada saat mengadakan wawancara dengan redaksi e-government Warta Ekonomi Jum'at, 13 Februari 2004 17:12 WIB JURNAL INFORMASI
33
Vol: 2, No: 1, Bulan : Februari 2010
ISSN 2085-8795
AGENDA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DATA & INFORMASI SPASIAL
Peran Bakosurtanal(Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) dalam mengembangkan IDSN juga tercermin dalam Visi /Misinya yaitu :
JURNAL INFORMASI
34
Vol: 2, No: 1, Bulan : Februari 2010
ISSN 2085-8795
VISI : Terwujudnya Infrastruktur data Spasial yang andal, sebagai landasan tersedianya informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi pembangunan MISI : 1. Membuat rencana makro dan merumuskan kebijakan nasional dalam bidang survei dan Pemetaan 2. Meningkatkan Koordinasi penyelenggaraan survei dan pemetaan nasional 3. Membina Sistem Informasi Geografis baik untuk keperluan lingkup nasional maupun Propinsi, Kabupaten dan Kota sehingga bisa bersinergi, efisien dan efektif 4. Meningkatkan kemampuan daerah (pemberdayaan daerah) dalam penyelenggaraan survei dan Pemetaan untuk mendukung otonomi daerah 5. Memenuhi kebutuhan peta dasar sampai dengan skala menengah untuk keperluan nasional maupun daerah 6. Memenuhi kebutuhan peta tematik dasar wilayah nasional untuk mendukung tugas pemerintah dan pembangunan serta sekaligus perencanaan pengembangan wilayah di daerah 7. Meningkatkan Jaringan kerjasama yang sinergis antara instansi survei dan pemetaan baik pemerintah maupun swasta 8. Meningkatkan pelayanan kebutuhan informasi spasial kepada masyarakat luas 9. Bersama dengan seluruh komponen/kemampuan nasional di bidang survei dan pemetaan, membangun Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) yang meliputi unsur: kelembagaan, peraturan perundang-undangan, data utama Spasial, sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan di bidang survei dan Pemetaan Program IDSN Program IDSN terdiri dari Program Utama dan Program Pemacu. Program Utama terdiri dari 3 (tiga) kelompok program yaitu: a) Kelembagaan dan Peraturan Perundangan-undangan; b) Data Utama; dan c) Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Sumber Daya Manusia. Program pemacu antara lain berupa: a) pembangunan data direktori; b) peningkatan akses terhadap data; dan c) pemanfaatan data secara bersama. Manfaat IDSN Informasi spasial yang tersedia secara tepat, akurat, mudah, cepat dan aman akan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam peningkatan kondisi sosial, ekonomi dan fungsi lingkungan hidup. Tujuan IDSN Tujuan dibentuknya IDSN adalah untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat luas dalam perolehan dan penyebarluasan informasi spasial guna mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kondisi sosial dan fungsi lingkungan hidup. Manajemen IDSN Pengelolaan IDSN akan dilaksanakan oleh tim manajemen yang terdiri dari: 1) Panitia Pengarah JURNAL INFORMASI
35
Vol: 2, No: 1, Bulan : Februari 2010
ISSN 2085-8795
2) Panitia Pelaksana 3) Sekretariat 4) Kelompok-kelompok Kerja. Keanggotaan tim manajemen terbuka bagi instansi pemerintah, organisasi non pemerintah, perguruan tinggi, swasta serta masyarakat luas. Dalam hal kelompokkelompok kerja tersebut di atas dimungkinkan untuk dibentuk sub-kelompok kerja yang disesuai dengan kebutuhan
Dengan adanya koordinasi mengenai data, sudah saatnya Pemerintah melakukan terobosan untuk membuka akses masyarakat maupun instansi pemerintah terhadap pemetaan. Apalagi selama ini masyarakat tidak mudah mendapatkan produk surta tersebut lantaran tersandung birokrasi yang cukup berbelit. Bahkan dalam sejumlah seminar, lokakarya dan sejenisnya, sering kali terdengar keluhan bahwa instansi pemerintah kesulitan mendapatkan produk Bakosurtanal. Perlu digarisbawahi, kesuksesan IDSN bergantung pada koordinasi. Seperti yang dituturkan Lukman.(2) "Hilangkan arogansi sektoral untuk saling membantu dan bekerja sama." Bila itu terwujud, bukan hal yang tidak mungkin bahwa networking yang bagus bisa tereralisasi. Meski data pemetaan terpisah, namun tetap terwadahi dalam satu sistem yang bagus. Tidak ketinggalan, pendukung infrastruktur untuk mengakses, linking juga harus diperhatikan. "Mestinya dengan teknologi digital semuanya bisa terintegrasi. (2)
T.Lukman Azis, Lektor Kepala Jurusan Teknik Geodesi ITB dalam wawancara dengan wartawan warta ekonomi.com Faizah Rozy dan Andy Zoeltom Jum'at, 13 Februari 2004 17:12 WIB
JURNAL INFORMASI
36
Vol: 2, No: 1, Bulan : Februari 2010
ISSN 2085-8795
3. Kesimpulan Data geospasial adalah data yang memberikan informasi tentang posisi dan lokasi geografik beserta karakteristiknya dari unsur-unsur alamiah maupun buatan yang ada di bumi termasuk di laut. Infrastruktur Informasi Nasional (IIN) digunakan antara lain untuk optimalisasi pemanfaatan dan pemberdayaan masyarakat serta sebagai alat pemersatu bangsa. Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) adalah suatu sistem yang mencakup unsur kelembagaan, kumpulan data dasar spasial berikut standar dan petunjuk teknis, teknologi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan, serta sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, mendistribusikan dan meningkatkan pemanfaatannya. IDSN meliputi ‘kebijakan’, ‘standar’, dan ‘prosedur’ yang dapat dijadikan acuan oleh organisasi untuk menggalang kerjasama dlam hal memproduksi dan berbagi-pakai data geospasial Tujuan dibentuknya IDSN adalah untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat luas dalam perolehan dan penyebarluasan informasi spasial guna mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kondisi sosial dan fungsi lingkungan hidup. Bakosurtanal diberi mandat oleh pemerintah, melalui Kepres No. 34/2003 untuk melakukan pembinaan data spasial dan informasi spasial. Sebagai realisasinya, dilakukan program pembangunan dan pengembangan IDSN. Daftar Pustaka [1] Agenda Rakornas IDSN, Tanggal: 29-07-2003, http://www.pemdadiy.go.id/berita/ , diakses tgl : 22 Desember 2004 [2] D. Muhally Hakim, 2004, Resume Kuliah Kapita Selekta Tentang Idsn, Depart. Teknik Geodesi & Geomatika - Ftsp Itb [3] Faizah Rozy dan Andy Zoeltom ,2004, Merajut Peta Yang Berserak Lewat IDSN Kamis, 12 Februari 2004 17:25 WIB - warta ekonomi.com [4] http://www.bakosurtanal.go.id , diakses tgl : 22 Desember 2004 [5] Warta Ekonomi,2004,Harus Di-Back Up Undang-Undang ,Jum'at, 13 Februari 2004 17:12 WIB - warta ekonomi.com
oo00oo
JURNAL INFORMASI
37