STUDI SEDIMENTASI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN ENDAPAN KLASTIK DAERAH GUNUNG BENDE (PADALARANG) DAN CILEAT (SAGULING) KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT
SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung
Disusun oleh : ADITHA RACHMANTI 12004042
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009
LEMBAR PENGESAHAN
STUDI SEDIMENTASI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN ENDAPAN KLASTIK DAERAH GUNUNG BENDE (PADALARANG) DAN CILEAT (SAGULING) KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung
Penulis
Aditha Rachmanti 12004042
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Yahdi Zaim
Dr. Aswan, ST, MT
NIP. 130807997
NIP. 132137923 i
SARI Endapan klastik di daerah Gunung Bende (Padalarang) dan Cileat (Saguling), tersingkap secara terbatas di daerah penelitian yang secara geologi sebagian besar merupakan daerah karbonat. Endapan klastik tersebut oleh peneliti terdahulu dianggap sebagai fasies halus (batulempung) endapan laut dari Formasi Batuasih yang berumur Oligosen. Batuan yang tersingkap di daerah penelitian dapat dibagi kedalam dua satuan batuan tidak resmi, dari tua ke muda yaitu Satuan Batupasir dan Satuan Batugamping. Satuan Batupasir dapat dibagi atas Batupasir Fasies Kasar pada bagian bawah dan Batupasir Fasies Halus pada bagian atas. Satuan Batupasir diendapkan pada lingkungan darat oleh sistem fluvial dengan tipe sungai meander, berdasarkan data berupa analisis stratigrafi, struktur sedimen yang ada, butiran kuarsa, kehadiran sisipan karbon, batuan yang bersifat tidak karbonatan, dan tidak ditemukannya fosil penciri laut. Satuan Batupasir Fasies Kasar diinterpretasikan sebagai endapan channel dengan mekanisme arus traksi. Satuan Batupasir Fasies Halus diinterpretasikan sebagai endapan flood plain dengan mekanisme arus lemah - suspensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Satuan Batupasir yang terdapat di daerah penelitian dapat dimasukkan ke dalam Formasi Bayah yang berumur Eosen – Oligosen. Sedangkan Satuan Batugamping, dapat dimasukkan kedalam Formasi Rajamandala yang berumur Oligosen – Miosen. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai pendapat yang berbeda mengenai status lingkungan pengendapan dari Satuan Batupasir di daerah penelitian dengan peneliti sebelumnya, terutama Martodjojo (1984). Penulis berpendapat bahwa Satuan Batupasir diendapkan pada lingkungan bukan laut. Ciri litologi endapan klastik daerah penelitian juga menunjukkan karakter fisik yang mirip dengan batupasir di Formasi Walat, disamping itu lokasi tipe Formasi Walat lebih dekat dengan lokasi penelitian, jika dibandingkan dengan lokasi tipe Formasi Bayah yang terletak di barat Pelabuhan Ratu. Oleh sebab itu endapan klastik tersebut juga sangat mungkin dapat dimasukkan ke dalam Formasi Walat.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T karena atas karunia, rahmat, dan izin dari Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penelitian, yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi Sarjana Strata Satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Penelitian ini berjudul : “Studi Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan Endapan Klastik Daerah Gunung Bende (Padalarang) dan Cileat (Saguling), Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat”, yang akan membahas tatanan stratigrafi, proses sedimentasi, dan lingkungan pengendapan endapan klastik di daerah Gunung Bende dan Cileat. Penelitian dan pengerjaan tugas akhir ini tidak lepas dari dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak selama persiapan sampai akhir penyusunannya, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis hingga saat ini. 2. Ayah (Almarhum) dan Una, untuk kasih sayang yang tanpa batas, semua ini penulis persembahkan untuk Ayah tercinta sebagai bakti untuk memenuhi keinginan Ayah terakhir dan untuk Una tersayang yang tiada hentinya berdoa untuk penulis, dengan kesabaran yang luar biasa, semua perjuangan dan pengorbanan Una yang tanpa pamrih, serta dorongan dan semangatnya baik moril maupun materil. Kakakku, Mas Dippy yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, dan doa. 3. Prof. Dr. Ir. Yahdi Zaim dan Dr. Aswan ST, MT selaku pembimbing, terima kasih atas bimbingan, diskusi, kesabaran dan waktunya yang diberikan kepada penulis selama proses penelitian berlangsung hingga selesainya tugas akhir ini. 4. Kepada seluruh dosen di Program Studi Teknik Geologi terutama Dr. Yan Rizal, Dipl. Geol, yang telah memberikan ilmunya sejak tingkat dua hingga lulus.
Kepada karyawan di lingkungan Program Studi Teknik Geologi,
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
iii
5. Keluarga besar Mardisisworo dan Lampung, untuk doa dan dukunganya baik moril maupun materil. Buki, Boggi, dan Bery untuk semangat dan doanya. 6. Dea, Ivan, Sapta, Egha, Farabi, Cory, dan Asep Indra, terima kasih untuk diskusi dan kesediaannya menemani di lapangan. 7. Teman-teman seperjuangan di laboratorium paleontologi, Dini, Yucir, Dody, Tata, Sigit, Taufan, untuk semangat, diskusi, suka, dan duka yang kita lewati bersama. 8. Farliz, Ira, Vivi, Cardo, Tomi, Jembling, Yubat, Ryan, Endo, Kartika, Ambar, Dian, Zamzam, Jaka, Yoga, Lia, Indah, Fanny, Agung, Thomas,Yoga, Rizal, Dhanur, Ngkong, Teguh, Yula, Daud, Dana, Adji, Riky, Rico, Grandis, Asep, Anjar, Dadan, Johan, Ridwan Etikha, Guna, Apet, Pratama, Rubon, Fairuz, Iyot, Fadly, Krisna, Arrie, Chan2, Adit, dan seluruh Teman-teman GEA 2004, terima kasih untuk kebersamaan dan kekeluargaan selama 4.5 tahun yang sangat berarti, untuk semua warna-warni indah, suka dan duka yang kita lewati bersama, Diksar 2004, Karangsambung 2007, Pangandaran – Batukaras 2008, Gerebeg Ultah tengah malam, hari-hari kuliah bersama, jalan, nonton dan karaoke bersama, dan semua kenangan indah yang tak kan terlupakan. 9. Seluruh teman-teman GEA lintas angkatan, terima kasih untuk kebersamaanya dan perjuangan yang telah kita lewati. GEA GEA GEA!!! 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. 11. Seseorang yang sangat berarti dan spesial, Ivan Kharisma Barus, terima kasih untuk kesabaran dan pengertian yang luar biasa, kasih sayang, doa, semangat, motivasi, pengorbanan waktu, suka, duka, dan warna-warni yang telah diberikan. Semoga skripsi tugas akhir ini dapat memberikan data dan pemikiran baru tentang singkapan endapan klastik di daerah penelitaian.
Bandung, Maret 2009
Penulis iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
i
SARI
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR FOTO
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
1.1 Latar Belakang
I.1
1.2 Maksud dan Tujuan
I.1
1.3 Lokasi dan Kondisi Umum Daerah Penelitian
I.2
1.4 Batasan Masalah
I.3
1.5 Tahapan dan Metode Penelitian
I.3
BAB II
BAB III
1.5.1 Tahap Persiapan
I.3
1.5.2 Tahap Pengambilan Data Lapangan
I.3
1.5.3 Tahap Analisis dan Pengolahan Data
I.4
1.5.4 Tahap Sintesis
I.4
1.6 Peneliti Terdahulu
I.4
GEOLOGI REGIONAL
II.1
2.1 Fisiografi
II.1
2.2 Stratigrafi
II.3
2.3 Tektonik
II.6
PEROLEHAN DAN ANALISIS DATA
III.1
3.1 Lintasan Padalarang 2 (PDL2)
III.4
3.1.1 Ciri Litologi
III.4
3.1.2 Pengukuran Penampang Stratigrafi
III.6
3.2 Lintasan Padalarang 3 (PDL3)
III.8
3.2.1 Ciri Litologi
III.8
3.2.2 Pengukuran Penampang Stratigrafi
III.10
3.3 Lintasan Padalarang 4 (PDL4) 3.3.1 Ciri Litologi
III.12 III.12
v
3.3.2 Pengukuran Penampang Stratigrafi 3.4 Lintasan Saguling 1 (SGL1)
BAB IV
BAB V
III.14 III.16
3.4.1 Ciri Litologi
III.16
3.4.2 Pengukuran Penampang Stratigrafi
III.19
STUDI SEDIMENTASI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN
IV.1
4.1 Pendahuluan
IV.1
4.2 Kajian Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan
IV.2
4.3 Hubungan Stratigrafi
IV.6
4.4 Pembahasan
IV.8
KESIMPULAN
V.1
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Lokasi Penelitian
I.2
Gambar 2.1 Fisiografi Jawa Barat
II.1
Gambar 2.2 Penampang Stratigrafi U – S di Jawa Barat
II.4
Gambar 2.3 Peta pola struktur Jawa Barat
II.7
Gambar 3.1 Peta Geologi Daerah Penelitian
III.2
Gambar 3.2 Peta Topografi Lokasi Penelitian Gn. Bende (a) dan Cileat (b)
III.3
Gambar 3.3 Penampang Stratigrafi Umum di Lintasan Padalarang 2 (PDL2)
III.6
Gambar 3.4 Penampang Stratigrafi Umum di Lintasan Padalarang 3 (PDL3)
III.10
Gambar 3.5 Penampang Stratigrafi Umum di Lintasan Padalarang 4 (PDL4)
III.14
Gambar 3.6 Penampang Stratigrafi Umum di Lintasan Saguling 1 (SGL1)
III.19
Gambar 4.1 Diagram Blok Sungai Meander
IV.2
Gambar 4.2 Penampang Vertikal Sungai Meander Secara Ideal
IV.3
Gambar 4.3 Hubungan Stratigrafi Pada Lokasi Penelitian
IV.7
vii
DAFTAR FOTO
Foto 3.1 Singkapan dari Satuan Batupasir di Lintasan Padalarang 2 (PDL2)
III.7
Foto 3.2 Singkapan dari Satuan Batupasir di Lintasan Padalarang 2 (PDL2)
III.11
Foto 3.3 Singkapan dari Satuan Batugamping di Lintasan Padalarang 3 (PDL3)
III.11
Foto 3.4 Singkapan dari Satuan Batupasir di Lintasan Padalarang 4 (PDL4)
III.15
Foto 3.5 Singkapan dari Satuan Batugamping di Lintasan Padalarang 4 (PDL4)
III.16
Foto 3.6 Singkapan dari Satuan Batupasir di Lintasan Saguling 1 (SGL1)
III.20
Foto 3.7 Singkapan dari Satuan Batugamping di Lintasan Saguling 1 (SGL1)
III.20
Foto 4.1 Singkapan Batuan yang Menunjukkan Endapan Channel
IV.4
Foto 4.2 Singkapan Batuan yang Menunjukkan Endapan Flood Plain
IV.6
Foto 4.3 Singkapan Batuan di Daerah Gunung Walat
IV.10
viii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A :
Analisis Petrografi
LAMPIRAN B :
Analisis Granulometri
LAMPIRAN C :
Pengukuran Penampang Stratigrafi (dalam kotak) C-1 Kolom Stratigrafi Lintasan Saguling 1 dan Padalarang 2 C-2 Kolom Stratigrafi Lintasan Padalarang 3 dan Padalarang 4
ix