LPPM Politeknik Bengkalis
STUDI PERENCANAAN UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD ) TERAPUNG UNTUK WILAYAH KEPULAUAN PROVINSI RIAU DAN SEKITARNYA Pardi Teknik Perkapalan Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam, Sei-Alam, Bengkalis-Riau
[email protected]
Abstract Demand of Energy electrics in provinsi Riau and Kepri is supplied by PT. PLN with the Diesel Power Plant. It is Used all energy attached cause extinction planning for the treatment of generating machine. By topography of region which is in the form of island, proposed by alternative of generating mobile of taken as source of power plant emergency utilize to avoid the extinction. Some generator set with the energy capacities matching with requirement therewith its supply system is placed at a correct lighter of the size. By using correct service scheduling plan very conducive to serve the target of some island requiring, So that extinction for the treatment of avoidable. Pursuant to analysis is done by a investment expense needed compared to smaller than levying of generator machine set the emergency at every existing island. Keyword: Power plant emergency
1. PENDAHULUAN
Tujuan
Sebagian dari wilayah di propinsi Riau dan propinsi Kepulauan Riau adalah berupa pulau– pulau yang relative kecil. Sumber energi listrik yang digunakan untuk wilayah tersebut adalah PLTD yang dikelola oleh PT. PLN.
Dalam penulisan tugas akhir ini mempunyai tujuan yaitu:
Permasalahan timbul pada saat dilakukan perawatan berkala pada system pembangkit listrik karena tidak adanya pembangkit listrik ( Generator set ) yang difungsikan sebagai cadangan ( emergency ). Sehingga terpaksa dilakukan pemadaman berencana yang relative lama dan sering. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dicarikan solusi untuk mempertahankan supply daya listrik alternative agar pemadaman berencana tersebut tidak perlu terjadi. Dalam hal ini PLTD terapung diharapkan bisa dijadikan salah satu alternative untuk mengatasi permasalahan tersebut.
1) Menentukan optimasi konfigurasi mesin genset untuk emergency yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di propinsi Riau dan Kepulauan Riau. 2) Mendesain sebuah tongkang sesuai dengan kebutuhan space untuk sistem pembangkit listrik yang direncanakan dengan stabilitas yang baik. 3) Menghitung estimasi investasi yang diperlukan untuk pengadaan pembangkit listrik terapung yang telah direncanakan.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
Penentuan Konfigurasi Generator yang Optimal Dalam pemilihan genset perlu diperhatikan hal–hal sebagai berikut:
Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008
338
LPPM Politeknik Bengkalis
1)
2)
3)
4)
5) 6) 7)
Spesifikasi output generator harus sesuai dengan keperluan misalnya frekuensi, tegangan dan jumlah fasa. Pemilihan kapasitas tiap – tiap genset mengacu pada kebutuhan tiap – tiap pulau dengan pertimbangan biaya operasional. Untuk optimalisasi biaya operasional diperlukan parallel dari beberapa generator. Dalam parallel generator ( sinkronisasi ) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Jumlah fasa harus sama Frekuensi harus sama Tegangan harus sama
Pra Perancangan Dalam merencanakan ataupun membangun sebuah kapal/tongkang adalah merupakan suatu pekerjaan yang sangat komplek, karena dalam hal in banyak hal yang mesti banyak diperhatikan, yaitu diantaranya : 1. Segi teknis Aspek teknis yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jaminan keselamatan selama pelayaran atau pengoperasian, maka harus mengikuti peraturan – peraturan klasifikasi yang ada sehingga PLTD terapung yang direncanakan memenuhi kondisi yang disyaratkan. 2. Segi ekonomis Perencanaan pengadaan PLTD terapung ini merupakan bentuk dari pelayanan pemenuhan fasilitas yang menunjang pemerataan pembangunan dan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Selain itu juga ditinjau dari kemungkinan profit yang didapatkan dari PLTD terapung yang direncanakan. Klasifikasi Tongkang Berdasarkan cara membawa muatan Berdasarkan cara membawa muatannya, tongkang dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni tongkang dengan muatan didalam palka dan tongkang dengan muatan
diatas geladak (deck barge). Tongkang yang membawa muatan didalam palka diantaranya : a. Tongakang muatan cair, seperti air tawar, zat-zat kimia (methanol) dan bahan baker minyak (bensin, solar dan lain – lain). b. Tongkang muatan Lumpur, yaitu untuk melayani kapal keruk pada pengerukan pelabuhan ataupun sungai. c. Tongkang dengan muatan khusus, yaitu tongkang yang didesain untuk muatan tertentu. Sehingga tongkang yang dipergunakan dalam perencanaan PLTD terapung adalah jenis ini. Perbandingan L/H mempunyai pengaruh terhadap kekuatan memanjang kapal. L/H yang besar pada umumnya akan menyebabkan longitudinal bending stress yang besar. Nilai L/H berdasarkan peraturan BKI adalah sebagai berikut: L/H = 14, untuk daerah pelayaran samudera L/H = 15, untuk daerah pelayaran pantai L/H = 17, untuk daerah pelayaran lokal L/H = 18, untuk daerah pelayaran terbatas Perhitungan Estimasi Biaya Perhitungan Biaya Investasi menurut Sumber : Practical Ship Design , David G. M. Watson adalah berat konstruksi dikalikan dengan harga plat per satuan berat. Perhitungan Biaya ( Cost ) : Perhitungan dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu 1. Structural cost 2. Outfit cost 3. Machinery cost 4. Non weight cost 3.
METODOLOGI
Metodologi yang menyelesaikan masalah menggunakan metode metodologi penelitian baberapa tahap, yaitu:
digunakan untuk ini adalah dengan teoritis. Dalam ini dibagi dalam
1) Studi literatur
Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008
339
LPPM Politeknik Bengkalis
Hal yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan beberapa buku referensi atau literature yang mendukung untuk penyelesaian masalah dalam tugas akhir ini. 2) Pengambilan/pengumpulan data Dalam pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara yaitu pengambilan langsung ke sumber data, browsing internet dan interview dengan pihak yang bersangkutan. Pengambilan data dimaksud adalah data – data tentang : a. Daya yang disuply PT. PLN di bebrapa wilayah kepulauan di propinsi Riau dan Kepri. b. Tinggi pasang surut dan kedalaman perairan pantai di wilayah perairan propinsi Riau dan Kepri berdasarkan referensi yang ada . c. Daya genset yang dipasang pada tiap – tiap sumber pembangkit dibeberapa pulau propinsi Riau dan Kepri. 3) Menentukan besarnya daya genset yang harus direncanakan sesuai dengan daya genset yang sudah terpasang sekarang di beberapa pulau propinsi Riau dan Kepri. Dalam memilih genset dipertimbangkan biaya operasional yang tidak terlalu besar dan daya genset tidak terlalu banyak melebihi dari kebutuhan daerah yang disuply listriknya. Konfigurasi genset tersebut dianggap sebagai muatan tongkang sehingga dapat dilakukan perhitungan perkiraan DWT tongkang yang akan direncanakan. 4) Merencanakan principal dimension dari tongkang sesuai kebutuhan space dari sistem pembangkit. Berdasarkan perkiraan perhitungan DWT yang didapat diambil data tongkang pembanding yang ada untuk mendapatkan ukuran tongkang baru yang direncanakan dengan menggunakan regresi. Adapun ukuran – ukuran tersebut adalah : a. Panjang (Lpp)
b. Lebar (B) c. Tinggi (H) d. Sarat (T) Parameter–parameter diatas merupakan komponen untuk menentukan berapa displacement dari tongkang. 5) Merencanakan penempatan mesin genset beserta sistem penunjang permesinannya (general arrangement). Pada tahap ini direncanakan peletakan genset di atas tongkang, pembagian ruang akomodasi, tangki–tangki, system ballast, system tambat dan system lainnya. 6) Menganalisa stabilitas dari tongkang yang didesain dengan menggunakan sofwer Maxsurf dan Hydromax. Berdasarkan general arrangement yang sudah dibuat dilakukan analisa kestabilan kapal dengan mengunakan sofwer hydromax versi 11.12 dan sebelumnya digambarkan terlebih dahulu pada sofwer maxsurf versi 11.12. Hal ini dimaksudkan agar dapat memudahkan dalam peninjauan kembali terhadap perencanaan general arrangement jika dalam analisa tersebut stabilitasnya tidak baik. 7) Merencanakan sistem tambat (Mooring) yang sesuai untuk tongkang yang direncanakan. Dengan menggunakan standart BKI dilakukan perhitungan kebutuhan jangkar yang sesuai dengan tongkang yang sudah direncanakan. 8) Merencanakan kabel penghubung dari pembangkit ke instalasi listrik didarat. 9) Menghitung estimasi investasi yang diperlukan untuk pengadaan pembangkit listrik terapung yang sudah direncanakan.
Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008
340
LPPM Politeknik Bengkalis
4.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan didapat data kapasitas pembangkit untuk tiap pulau sebagai berikut :
Table 2. Perencanaan konfigurasi mesin genset Kapasitas
Merk
3 x 1000 Kw
Caterpil lar
Table 1. Kapasitas pelayanan PLTD terapung
Spesifikasi / Type 1500 Rpm, 50 Hz, 11000 V
Berat 3 x 14424 kg
Spesifikasi genset adalah sebagai berrikut : Wilayah / Pulau Kapasitas Keterangan Rupat 0.56 Mw PLN Bengkalis 3.97 Mw PLN Selat Panjang 6.12 Mw PLN Sungai Pakning & 1.19 Mw PLN Tenggayun Tanjung Samak 0.3 Mw PLN Karimun ( total ) 24.57 Mw PLN 17.2 Mw • Tanjung Balai 0.4 Mw • Pulau Buru 4.68 Mw • Tanjung Batu 0.94 Mw • Moro 0.1 Mw • Tg. Pelanduk 0.1 Mw • Sugi 0.2 Mw • Alai 0.1 Mw • Pauh 0.1 Mw • Durai 0.1 Mw • Pulau 0.1 Mw • Keban 0.1 Mw • Teluk Radang Tanjung Pinang 36.5 Mw PLN 2.52 Mw PLN Lingga Sumber : Data PT. PLN (Persero) yang di upload beberapa website dan interview dengan bebarapa pegawai PT. PLN setempat
Sistem pemeliharaan mesin diesel PLTD yang efektif dan efisien perlu dilaksanakan. Dengan perencanaan pemeliharaan mesin PLTD PT. PLN yang dilakukan secara bergiliran dan berkala sesuai jam operasinya, maka direncanakan sumber cadangan emergency (PLTD terapung) dengan kapasitas 3 Mw. Pemilihan kapasitas tersebut berdasarkan pada kapasitas maksimum mesin yang ada didarat (PLTD Tanjung Pinang). Sehingga dengan kapasitas tersebut PLTD terapung mampu mengantikan supply listrik pada saat mesin didarat dilakukan perawatan atau perbaikan.
Engine Merk Type
: Caterpillar : 3512 TA, 4-stroke-cycle
watercooled diesel Bore : 170 mm (6,69 inchi ) Stroke : 190 mm (7,48 inchi ) Displacement : 51,80 L Comp. Ratio : 13,5 : 1 Fuel System : Direct unit injection Governor type : Woodward Generator Merk Type Output Frame size Exitation Pole Cos ϕ
: Caterpillar : SR4B HV Generator : 1000 eKw, 50 Hz, 3 phase, 11000 volt, 1500 rpm : 2730 : Permanent magnet :4 : 0,85
Dimensi genset - Panjang - Lebar - Tinggi
: 5544,8 mm : 2073,1 mm : 2367,2 mm
Perencanaan Tongkang PLTD Terapung Pra Lines plan Ukuran utama direncanakan berdasarkan kebutuhan space untuk penempatan generator set beserta perlengkapannya. Gambar rencana garis (Line plan) didesain dengan menggunakan sofwer maxsurf versi 11.12 dan
Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008
341
LPPM Politeknik Bengkalis
autocad 2006. Gambar rencana garis yang dimaksud seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 2. Lines plan
Analisa Stabilitas Tongkang Dalam menganalisa stabilitas tongkang ini digunakan sofwer maxsurf dan hydromax versi 11.11 menggunakan standart IMO. Stabilitas yang dianalisa hanya stabilitas statis dengan 4 variasi kondisi seperti pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Kondisi analisa tongkang Komponen Bahan Bakar Air Tawar Air Ballast
Lwl (38 m), B (8,5 m), H (2,53 m), T (1,77 m) Berdasarkan gambar lines plan yang dibuat dengan sofwer maxsurf tersebut didapat beberapa parameter yaitu : a. Koefisien blok ( Cb ) : 0,912 b. Koefisien perismatik ( Cp ) : 0,922 c. Koefisien midship ( Cm ) : 0,99 d. Displacemet : 533,87 ton
Kondisi I
II
III
IV
100% 100% 0%
25% 100% 50%
100% 25% 0%
75% 50% 50%
Dengan grafik stabilitas seperti dibawah ini : Kondisi I Gambar 9. Grafik stabilitas kondisi I
Rencana Umum Berikut ini gambar rencana umum dari PLTD terapung yang direncanakan dengan mempertimbangkan keperluan ruangan yang minimal . Kondisi II Gambar 3. Rencana Umum PLTD terapung
Gambar 10. Grafik stabilitas kondisi II
Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008
342
LPPM Politeknik Bengkalis
Kondisi III Gambar 11. Grafik stabilitas kondisi III
Rencana PLTD terapung saat supli di pulau Bengakalis. Gambar 14. Pelabuhan penyebrangan Bengkalis – S. Pakning
Kondisi IV Gambar 12. Grafik stabilitas kondisi IV
Instalasi listrik dari tongkang PLTD terapung ke jaringan instalasi listrik didarat seperti pada gambar 15. Mooring System (Sistem Tambat) Dari gambar dibawah ini diharapakan tongkang PLTD terapung dapat berlabuh seperti pada gambar (a) karena tongkang lebih stabil dan kabel penghubung yang diperlukan lebih pendek tetapi pada kondisi daerah/pulau dengan intensitas kapal yang berlabuh didermaga cukup banyak tidak mungkin dilakukan sehingga mengharuskan untuk berlabuh seperti pada gambar (b) pada saat melakukan suply listrik. Gambar 13. Alternatif berlabuh PLTD terapung
Gambar 15. Instalasi kelistrikan koneksi ke darat
Scedule Pelayanan PLTD terapung Perencanaan waktu pelayanan PLTD terapung dapat disusun berdasarkan waktu maintenance PLTD yang ada didarat pada tiap pulau/wilayah. Berikut ini jadwal pelayanan periode 1 tahun.
Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008
343
LPPM Politeknik Bengkalis
Tabel 5. Jadwal pelayanan PLTD terapung periode Juli – Desember.
Tabel 4. Jadwal pelayanan PLTD terapung periode Januari – Juni. DAERAH/ PULAU
RUPAT
BENGKALIS
SUNGAI PAKNING
KAPASITAS MESIN
3
Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 kW kW 72A kW kW 72A 72B x 500 kW 72C x 250 kW 72B x 100 kW 72A x 400 kW 72A x 100 kW 120A x 1000 kW 120B 120C 120C x 800 kW 120B 120A 120A x 500 kW
2 7
x 250 kW X 1000 kW
1 1 1 2 3 3 2 3 1 3
4 SELAT PANJANG
x x x x
3 x 1000 kW 1 x 1000 kW x 2000 kW 1 x 2000 kW
TANJUNG BALAI KARIMUN
1 x 2000 kW 2 x 500 kW 5
x 500
kW
1 x 2000 kW 2 x 500 kW 1 x 2000 kW 1 x 500 kW
MORO
4 5
x 250 kW x 1480 kW
4 x 250 kW 2 x 1480 kW
2 x 1480 kW 1 x 1480 kW 4
x 1000 kW
1 x 1000 kW 3 x 1000 kW
5
x 3000 kW 2 x 3000 kW
TANJJUNGPINANG 2 x 3000 kW
1 x 3000 kW 4
x 500
4
x 2000 kW
kW
4 x 500 kW 1 x 2000 kW 1 x 2000 kW 1 x 2000 kW 1 x 2000 kW
LINGGA
2 1
Jadwal Perencanaan Maintenance Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Mei 2 3
4
1
Juni 2 3
120B 3 x 1000 kW
4
4
500 100 55 1000
x 1000 kW x 670 kW
2 x 1000 kW 1 x 670 kW
120C 120A 120B 120C 120A 120B 72C 72A 72B 120C 120A 120B 120C 120A 120B 72C 72A 72B
Jadwal Perencanaan Maintenance KAPASITAS MESIN Juni Juli Agustus September Oktober 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 x 500 kW RUPAT 1 x 100 kW 72A 1 x 55 kW 2 x 1000 kW 72A 72B BENGKALIS 3 x 500 kW 72C 3 x 250 kW 72B 2 x 100 kW 72A 3 x 400 kW 72A SUNGAI PAKNING 1 x 100 kW 120A 3 x 1000 kW 120B 120C 120C 4 x 800 kW SELAT PANJANG 120B 120A 120A 3 x 500 kW 120B 2 x 250 kW 120C 7 X 1000 kW 3 x 1000 kW 120A 120B 120C 3 x 1000 kW 120A 120B 1 x 1000 kW 72C 72A 4 x 2000 kW 1 x 2000 kW 72B TANJUNG BALAI KARIMUN 120C 1 x 2000 kW 120A 2 x 500 kW 120B 120C 1 x 2000 kW 120A 5 x 500 kW 2 x 500 kW 120B 72C 1 x 2000 kW 72A 1 x 500 kW 72B 4 x 250 kW 168C MORO 4 x 250 kW DAERAH / PULAU
4
5
168C
x 1480 kW 2 x 1480 kW
72A 72B 72C
2 x 1480 kW
72A 72B 72C
1 x 1480 kW
72A 72B 72C
4
x 1000 kW
5
x 3000 kW
1 x 1000 kW 3 x 1000 kW
120A 120B 120C 72A 72B 72C 72A 72B 72C
2 x 3000 kW
TANJJUNGPINANG 72A 72B 72C 72A 72B 72C
2 x 3000 kW
1 x 3000 kW
48A 48B 48C 48A 48B
4
x 500
4
x 2000 kW
kW
48A 48B 48A 48C 48A 48B
4 x 500 kW 1 x 2000 kW 1 x 2000 kW 1 x 2000 kW
48A 48C 192A 192B 192C
1 x 2000 kW LINGGA
2 1
x 1000 kW x 670 kW
Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008
2 x 1000 kW 1 x 670 kW
1
November 2 3 4
1
Desember 2 3 4
72A 72B 72C 72A 72B 72C 72A 72B 72C 120A 120B 120C 72A 72B 72C 72A 72B 72C 72A 72B 72C 72A 72B 72C 48A 48B 48C 48A 48B 48A 48B 48A 48C 48A 48B 48A 48C 192A 192B 192C
344
LPPM Politeknik Bengkalis
Tabel 6. Jadwal pelayanan untuk tiap bulan periode 1 tahun sebagai brikut : Bulan Januari Kegiatan
Pulau/Daerah 1
Persiapan koneksi instalasi Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Bengkalis Persiapan koneksi instalasi di Bengkalis Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Sungai Pakning Persiapan koneksi instalasi di S. Pakning Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Selat Panjang Persiapan koneksi instalasi di S. Panjang Suply listrik ke darat
2
Minggu ke-1 3 4 5 6
7
8
9
Rupat ( 48,6 mil, 5 knots = 9,62 jam ) Bengkalis ( 16,2 mil, 5 knots = 3,21 jam )
Januari Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 P P E E N N G G I I S S I I A A N N
29 30 P E N G I S I A N
yaitu biaya untuk pengadaan tongkang beserta system pembangkit yang direncanakan dan biaya operasional sesuai dengan jadwal perencanaan pelayanan yang telah dibuat. Secara garis besar perkiraan dana tersebut seperti terlihat pada table dibawah ini :
S. Pakning B B M
( 40,5 mil, 5 knots = 8,01 jam ) Selat Panjang
B B M
B B M
Tabel 7. Estimasi biaya investasi dan opersional periode 1 tahun
Bulan Februari Kegiatan
Pulau/Daerah 1
Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Tanjung Balai Karimun Persiapan koneksi instalasi di T.B. Karimun Suply listrik ke darat
2
Minggu ke-1 3 4 5 6
Selat Panjang ( 76,9 mil, 5 knots = 15,22 jam ) Tjg. Balai Karimun
7
8
P. B B M
Februari Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 P. P. P. B B B B B B M M M
No
1 Investasi Pengadaan PLTD terapung Pembangunan tongkang 2 Operasional Gaji crew/pegawai Biaya perawatan & Repair Biaya asuransi Biaya pelabuhan Biaya air tawar Biaya bahan bakar Biaya minyak pelumas Biaya sewa tug boat Jumlah Total
Bulan Maret Kegiatan Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Moro
Pulau/Daerah
Minggu ke-1 1 2 3 4 5 6 B Tjg. Balai Karimun B M ( 32,4 mil, 5 knots = 6,41 jam )
Maret Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 B B B B M M
7
8
6
7
8
9
Bulan April Kegiatan
Pulau/Daerah 1
Persiapan koneksi instalasi di Moro Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Tanjung Pinang Persiapan koneksi instalasi di Tjg. Pinang Suply listrik ke darat
2
Minggu ke-1 3 4 5 P.
Moro ( 68,4 mil, 5 knots = 12,82 jam ) Tjg. Pinang
B B M
April Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 P. P. B B B B M M
Bulan Mei Kegiatan Suply listrik ke darat
1
2
Minggu ke-1 3 4 5 6
7
8
Mei Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
2
Minggu ke-1 3 4 5
7
8
9
Pulau/Daerah
Biaya ( Rupiah )
Uraian
Tanjung Pinang
26,555,562,884.00 397,200,000.00 531,111,257.00 265,555,628.00 87,674,572.80 1,512,000.00 1,590,458,188.80 35,571,840.00 3,456,000,000.00 32,920,646,370.60
Bulan Juni Kegiatan Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Lingga Persiapan koneksi instalasi di Lingga Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Rupat Maintenance Genset & Tongkang Persiapan koneksi instalasi di Rupat Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Bengkalis Persiapan koneksi instalasi di Bengkalis Suply listrik ke darat
Pulau/Daerah Tanjung Pinang
6 P. B B M
( 76,9 mil, 5 knots = 15,22 jam ) Lingga
Juni Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 P. B B M P. B B M
( 235 mil, 5 knots = 46,47 jam ) Rupat
Kegiatan
pembelian
genset
pembangkit
( 48,6 mil, 5 knots = 9,62 jam ) Bengkalis
Pulau / Wilayah
Bulan Juli Pulau/Daerah 1 Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Sungai Pakning Persiapan koneksi instalasi di S. Pakning Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Selat Panjang Persiapan koneksi instalasi di S. Panjang Suply listrik ke darat
Tabel 8. Estimasi Investasi emergency didarat.
2
Minggu ke-1 3 4 5 S
6
7
8
9
( 16,2 mil, 5 knots = 3,21 jam )
Juli Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 S S S I I I A A A N N N
S. Pakning B B M
( 40,5 mil, 5 knots = 8,01 jam ) Selat Panjang
B B M
B B M
Rupat Bengkalis Selat Panjang Sungai Pakning Tjg. Balai Karimun Moro Tjg. Pinang Lingga
Kapasitas Mesin Emergency 500 Kw 1000 Kw 1000 Kw 400 Kw 2000 Kw 250 Kw 3000 Kw 1000 Kw Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Harga Satuan Per KW 5,600,000.00 5,600,000.00 5,600,000.00 5,600,000.00 5,600,000.00 5,600,000.00 5,600,000.00 5,600,000.00
Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2,800,000,000.00 5,600,000,000.00 5,600,000,000.00 2,240,000,000.00 11,200,000,000.00 1,400,000,000.00 16,800,000,000.00 5,600,000,000.00 51,240,000,000.00
Bulan Agustus Kegiatan
Pulau/Daerah 1
Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Tanjung Balai Karimun Persiapan koneksi instalasi di T.B. Karimun Suply listrik ke darat
2
Minggu ke-1 3 4 5
Selat Panjang ( 76,9 mil, 5 knots = 15,22 jam ) Tjg. Balai Karimun
6
7
8
9
P. B B M
Agustus Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 P. P. B B B B M M
Bulan September Kegiatan
Pulau/Daerah 1
Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Moro
2
Minggu ke-1 3 4 5
6
7
8
9
Tjg. Balai Karimun ( 32,4 mil, 5 knots = 6,41 jam )
September Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 B B M
Bulan Oktober Kegiatan
Pulau/Daerah 1
Persiapan koneksi instalasi di Moro Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke Tanjung Pinang Persiapan koneksi instalasi di Tjg. Pinang Suply listrik ke darat
2 P.
Minggu ke-1 3 4 5
6
7
8
9
Moro B ( 68,4 mil, 5 knots = 12,82 jam ) M Tjg. Pinang M
Oktober Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 P. B B M
P. B B M
P. B B M
Bulan Nopember Kegiatan
Pulau/Daerah 1
Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi
2
Minggu ke-1 3 4 5
6
7
8
9
Nopember Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kegiatan
6
7
8
9
Desember Minggunke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kapasitas Dimensi Genset Mesin Emergency ( PxLxT) m 500 Kw 4 x 1.5 x 2.2 1000 Kw 5.55 x 2.1 x 2.4 1000 Kw 5.55 x 2.1 x 2.4 400 Kw 3.8 x 1.1 x 2.2 2000 Kw 6.3 x 2.3 x 2.4 250 Kw 3.8 x 1.1 x 2.1 3000 Kw 7 x 2.5 x 2.7 1000 Kw 5.55 x 2.1 x 2.4 Jumlah Jumlah Total * Pembebasan lahan Rp 70.000,- / M^2 ** Harga proyek pengadaan gedung Rp 4.000.000,- / M^2 Pulau / Wilayah
Rupat Bengkalis Selat Panjang Sungai Pakning Tjg. Balai Karimun Moro Tjg. Pinang Lingga
Pembebasan Lahan Pengadaan Gedung ( Rp ) ( Rp ) 16,100,000.00 390,000,000.00 16,100,000.00 390,000,000.00 16,100,000.00 390,000,000.00 16,100,000.00 390,000,000.00 16,100,000.00 390,000,000.00 16,100,000.00 390,000,000.00 16,100,000.00 390,000,000.00 16,100,000.00 390,000,000.00 128,800,000.00 3,120,000,000.00 3,248,800,000.00
Tanjung Pinang
Bulan Desember
Pindah ke Lingga Persiapan koneksi instalasi di Lingga Suply listrik ke darat Pelepasan koneksi instalasi Pindah ke PT. Patra Dok Dumai Maintenance Genset & Tongkang Pindah ke Rupat Persiapan koneksi instalasi di Rupat
Tabel 9. Estimasi Pengadaan gedung untuk menempatkan genset didarat
Pulau/Daerah Minggu ke-1 1 2 3 4 5 ( 76,9 mil, 5 knots = 15,22 jam )
5.
KESIMPULAN
Lingga ( 235 mil, 5 knots = 46,47 jam ) Dumai ( 12,1 mil, 5 knots = 2,4 jam ) Rupat
Docking Tongkang di PT. Patra Dok Dumai
Estimasi Investasi Perkiraan dana yang diperlukan untuk merealisasikan PLTD terapung ini dilakukan dengan mengkelompokan dalam dua bagian
Berdasarkan hasil pembahasan dalam tugas akhir ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kapasitas daya listrik emergency yang diperlukan pada saat dilakukan maintenance dan perbaikan pembangkit listrik didarat untuk wilayah kepulauan
Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008
345
LPPM Politeknik Bengkalis
propinsi Riau dan propinsi Kepri adalah 3 Mw dengan konfigurasi mesin generator set 3 x 1000 kW. 2. Kebutuhan ukuran utama tongkang untuk membawa generator set beserta sistem penunjangnya yang sudah direncanakan adalah sebagai berikut : Lwl : 38 m B : 8,5 m H : 2,53 m T : 1,77 m Koefisien blok (Cb ) : 0,912 Koefisien perismatik (Cp ): 0,922 Koefisien midship (Cm) : 0,99 Displacement : 533,87 ton
DAFTAR PUSTAKA
3.
Daftar Pasang Surut (Tide Tables) 2002. Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL.
Untuk merealisasikan desain PLTD terapung yang sudah direncanakan diperkirakan membutuhkan dana investasi sebesar Rp 22,003,697,668,-. Sedangkan jika dibangun pembangkit listrik emergency didarat pada tiap pulau membutuhkan dana minimal sebesar Rp 54.488.800.000,untuk pembelian generator set dan pengadaan gedung tempat meletakkan generator set. 4. Dalam masa periode 1 tahun operasi PLTD terapung memerlukan dana sebesar Rp18.360.593.805,-
Gusti Made Santoso. “ Teori Bangunan Kapal “. Depdikbud Herald Phoels. 1982. “Lectures on Ship Design and Ship Theory “. University of Honover. M. Khetagurov. “Marine Auxiliary and System “. Peace Publishers Moscow Djiteng Marsudi. 2006. “Operasi Sistem Tenaga Listrik “. Graha Ilmu. Yogyakarta BKI Volume II 2002 dan 2006
Frank M. White. “ Mekanika Fluida “. Airlangga. Jakarta L.K. Kobylinski & S. Kastner. 2003. “ Stability and Safety Ship “. Elsevier Ocean Engineering Book Series. Tutorial sofwer Hydromax versi 11.1 V.L Maleev .M.E. DR.AM. 1954. “ Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel “. Airlangga. Jakarta.
Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008
346