STUDI PERBANDINGAN ANALISIS BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR BETON METODE AHSP DAN PENAWARAN KONTRAKTOR
MUTIARA ASTARI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode AHSP dan Penawaran Kontraktor adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Oktober 2014 Mutiara Astari NIM F44100007
ABSTRAK MUTIARA ASTARI. Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode AHSP dan Penawaran Kontraktor. Dibimbing oleh MEISKE WIDYARTI. Analisis biaya merupakan dasar dari perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek. Analisis biaya harus dilakukan secara teliti dan cermat agar pelaksanaan proyek tidak mengalami kerugian. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui perbedaan analisis biaya pekerjaan struktur beton antara metode AHSP dan kontraktor, 2) mengetahui Harga Satuan Pekerjaan (HSP) yang berbeda paling signifikan, serta 3) menganalisa HSP yang berbeda paling signifikan. HSP yang memiliki perbedaan paling signifikan ditelusuri perhitungan koefisien dan harga satuan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data-data proyek dan pedoman AHSP. Hasil analisis menunjukkan HSP yang memiliki persentase selisih harga satuan terbesar adalah pekerjaan tiang pancang 50.85% dan tie beam TB2 50.07%. HSP yang memiliki persentase selisih harga satuan terkecil adalah pekerjaan plat beton entrance 18.16% dan plat dak lantai 1 20.36%. Pada AHSP perhitungan tetap mengenai biaya tidak langsung yaitu ditambahkan sebesar 15% dari biaya langsung. Perbedaan perhitungan antara AHSP dan kontraktor disebabkan oleh pengalaman dan informasi standar acuan yang berbeda. Kata kunci: AHSP, analisis koefisien, harga satuan, proyek pembangunan
ABSTRACT MUTIARA ASTARI. Comparative Study of Cost Analysis of Concrete Structure Works among AHSP and Contractor Method. Supervised by MEISKE WIDYARTI. Cost analysis is a basic in a project Budget Plan Estimates (BPE). The analysis has to be done carefully and thoroughly so that the project do not get losses. The goal of this research is 1) to know about the differences in concrete structure works cost analysis between AHSP and contractor method, 2) to know about unit price of works that has the most significant differences, and 3) analyzing works that has the most significant cost differences. The works that has the most significant unit price difference will be traced in the coefficient and unit price calculation. Materials used of this research is secondary datas from a project and AHSP guidelines. This study results shows that the highest percentage unit price difference is the pile work which is 50.85% and tie beam TB2 which is 50.07%. The smallest percentage unit price difference is the entrance concrete slab and first floor roof slab which is 18.16% and 20.36%. In AHSP calculation consist of indirect costs which added 15% from the direct costs. The differences of the calculation between AHSP and contractor are most because of experience and information of a different reference standard. Keywords: AHSP, coefficient analysis, unit price, building project
STUDI PERBANDINGAN ANALISIS BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR BETON METODE AHSP DAN PENAWARAN KONTRAKTOR
MUTIARA ASTARI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode AHSP dan Penawaran Kontraktor. Nama : Mutiara Astari NIM : F44100007
Disetujui oleh
Dr Ir Meiske Widyarti, MEng Pembimbing
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Budi Indra Setiawan, MAgr Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul penelitian ini adalah Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode AHSP dan Penawaran Kontraktor. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr Ir Meiske Widyarti MEng selaku dosen pembimbing akademik Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan atas segala bimbingan dan arahan yang diberikan. 2. Ayahanda Basri Zainuddin, Ibunda Astinawaty Thahar, Kakak Rudy Asfrilly, dan Kakak Bestky Septone yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi. 3. Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana IPB dan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yang telah memudahkan dalam pengambilan data sekunder. 4. Seluruh teman-teman SIL 47 yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan bantuannya. 5. Seluruh pihak yang telah membantu selama penelitian berlangsung. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai informasi, terutama di bidang teknik sipil.
Bogor, Oktober 2014 Mutiara Astari
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Estimasi Biaya dan Organisasi Proyek Struktur Beton pada Bangunan Analisis Harga Satuan Pekerjaan METODE Waktu dan Tempat Bahan Alat Prosedur Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya Struktur Bawah dan Struktur Atas Gedung TFIC Persentase Selisih HSP Struktur Beton Analisis Harga Satuan Pekerjaan Struktur Beton SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
ix ix ix 1 1 1 2 2 2 2 2 3 4 6 6 6 7 8 9 10 12 14 19 19 20 20 23 35
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase selisih pekerjaan struktur beton Persentase selisih pekerjaan struktur beton (lanjutan) Analisis harga satuan pekerjaan tiang pancang Analisis harga satuan pekerjaan tie beam TB2 Analisis harga satuan readymix K-300 lantai 1 Analisis harga satuan besi beton terpasang ø < 12 mm lantai 1 Analisis harga satuan besi beton terpasang ø > 13 mm lantai 1 Analisis harga satuan batako tebal ½ bata Analisis harga satuan pekerjaan plat beton entrance Analisis harga satuan wire mesh M-6 lantai 1 Analisis harga satuan bekisting dengan multiplex 9 mm lantai 1 Analisis harga satuan pekerjaan plat dak lantai 1 Analisis harga satuan pasang stoot werk untuk plat beton lantai 1
12 13 14 15 15 16 16 16 17 17 17 18 18
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8
Struktur analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Contoh perhitungan HSP Lokasi gedung TFIC Denah gedung TFIC Potongan A gedung TFIC Diagram alir penelitian Total biaya HSP struktur bawah Total biaya HSP struktur atas
4 5 6 7 7 8 10 11
DAFTAR LAMPIRAN 1 Tabel berat besi beton 2 Analisis harga satuan pekerjaan pile cap P1, P2, P3, dan P4 3 Analisis harga satuan pekerjaan lantai kerja, sloof praktis, tie beam TB1, dan TB3 4 Analisis harga satuan pekerjaan kolom K1-1, K2-1, K3-1, dan K2-4 5 Analisis harga satuan pekerjaan kolom K1-2, K2-2, K1-3, dan K2-3 6 Analisis harga satuan pekerjaan balok B1 lantai 1, B1 lantai 2, B1A lantai 3, dan B1A lantai 4 7 Analisis harga satuan pekerjaan balok B2 lantai 1 s/d 3, B2A lantai 3, dan B2A lantai 4 8 Analisis harga satuan pekerjaan balok B3 lantai 1, B3 lantai 2, B3A lantai 1, B3A lantai 3, dan B3A lantai 4 9 Analisis harga satuan pekerjaan rabat beton dan plat lantai 1 s/d 3 10 Analisis harga satuan pekerjaan plat dak lantai 4 dan plat tangga/bordes lantai 1 s/d 3 11 Analisis harga satuan pekerjaan plat anak tangga lantai 1 s/d 3
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi pada masa sekarang mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pembangunan konstruksi seperti gedung, jalan, dan jembatan telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Pembangunan yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan, merupakan dua hal yang saling berkaitan. Perencanaan dihadapkan pada pengaturan sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, bahan, biaya, dan waktu. Sedangkan pelaksanaan merupakan bentuk penyelenggaraan dari pembangunan yang diusahakan agar berjalan tepat waktu dengan kualitas yang baik dan biaya yang efisien. Guna memperoleh keberhasilan dalam kedua hal tersebut, salah satunya adalah dengan dukungan analisis biaya yang baik. Analisis biaya merupakan langkah dari estimasi biaya untuk memperkirakan besarnya biaya yang dikeluarkan oleh proyek. Oleh karena itu, estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan suatu proyek karena pada umumnya suatu proyek konstruksi membutuhkan biaya yang cukup besar (Indrawan 2011). Dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan, perlu adanya perhitungan yang matang. Selain itu, analisis biaya harus dilakukan secara teliti dan cermat agar pelaksanaan pembangunan tidak mengalami kerugian. Analisis biaya proyek konstruksi meliputi perhitungan biaya pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan mekanikal elektrikal. Pekerjaan struktur sebagian besar menggunakan material beton. Di Indonesia, hampir 60% material yang digunakan adalah beton (concrete), yang pada umumnya dipadukan dengan baja (composite) atau jenis lainnya (Mulyono 2004). Di sisi lain, penggunaan material beton sebagai salah satu unsur penting dalam proyek ternyata berpengaruh signifikan terhadap total biaya proyek (Ervianto et al. 2012). Melihat pentingnya perhitungan biaya dalam proyek konstruksi, maka perhitungan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pada pelaksanaannya, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain: metode BOW, SNI, dan perhitungan sendiri berdasarkan pengalaman di lapangan. Tahun 2012, Kementerian Pekerjaan Umum menerbitkan buku Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) sebagai pedoman untuk membantu pelaksanaan pekerjaan konstruksi. AHSP merupakan bagian dari dokumen kontrak sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran. Pada penelitian ini dilakukan studi tentang perbandingan analisis harga satuan pekerjaan struktur beton menggunakan metode AHSP pada pembangunan Gedung Tanoto Forestry Information Center (TFIC), IPB.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, permasalahan yang akan dibahas antara lain sebagai berikut:
2 1. Bagaimana perhitungan biaya yang dilakukan dengan menggunakan AHSP. 2. Berapa perkiraan biaya perhitungan setiap pekerjaan struktur beton yang dihasilkan.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui perbedaan analisis biaya antara metode AHSP dan kontraktor untuk pekerjaan struktur beton. 2. Mengetahui Harga Satuan Pekerjaan (HSP) yang memiliki perbedaan paling signifikan pada metode AHSP dan kontraktor. 3. Menganalisa dasar dari perbedaan analisis koefisien dan harga satuan HSP struktur beton yang berbeda paling signifikan.
Manfaat Penelitian Manfaat adanya penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat HSP struktur beton kontraktor yang lebih besar dibandingkan AHSP karena AHSP dapat digunakan untuk menyusun perhitungan HPS sebagai dasar menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah. Bagi penulis, penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai analisis harga satuan pekerjaan struktur beton dalam perencanaan biaya konstruksi. Selain itu, bagi para pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perencanaan proyek konstruksi dalam hal biaya.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini: 1. Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan gedung TFIC, IPB. 2. Penelitian yang dilakukan difokuskan pada pekerjaan struktur beton.
TINJAUAN PUSTAKA Estimasi Biaya dan Organisasi Proyek Estimasi adalah metode yang digunakan oleh estimator untuk menentukan setiap tarif komponen pekerjaan. Setiap komponen pekerjaan dianalisa tenaga kerja, material, peralatan, dan lain-lainnya (Ashworth 1994). Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia konstruksi. Fungsi utama dari estimasi biaya adalah menghasilkan perkiraan biaya yang akurat dan dapat diandalkan dalam proyek konstruksi (Sawalhi 2012). Akurasi biaya konstruksi adalah kunci faktor
3 keberhasilan dalam proyek konstruksi dan juga mempengaruhi pengambilan keputusan oleh owner (Kim et al. 2013). Ketidak-akuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan owner harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor dapat menerima keuntungan yang layak (Pranata 2011). Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan di bidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisis Biaya Konstruksi (ABK). ABK adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bangunan dan standar upah pekerja untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi. Metode yang digunakan untuk perhitungan analisis harga satuan pekerjaan ada beberapa metode, antara lain: BOW, SNI, dan berdasarkan pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi (Sudiarsa dan Sudiasa 2011). Organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan beberapa pihak yang bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan. Secara garis besar pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan proyek adalah pemilik proyek (owner), konsultan, dan kontraktor. Ketiga pihak tersebut mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai kedudukannya (Rosyid 2006). Pada struktur organisasi pemilik proyek (owner), terdapat panitia yang bertugas untuk menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Sedangkan kontraktor bertugas melaksanakan pembangunan proyek sesuai kontrak (RKS dan gambar kerja) dengan biaya yang telah disepakati. Oleh karena itu, hal ini membutuhkan adanya kemampuan dari kontraktor untuk bisa lebih efisien dalam pengelolaan proyek konstruksinya (Abduh 2007).
Struktur Beton pada Bangunan Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu masa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan, durabilitas, dan waktu pengerasan (McCormac 2004). Beton bertulang adalah gabungan dari dua jenis bahan atau material yaitu beton polos dan tulangan baja. Beton polos merupakan bahan yang memiliki kekuatan tekan tinggi tetapi memiliki kekuatan tarik rendah. Sedangkan tulangan baja akan memberi kekuatan tarik yang besar sehingga tulangan baja akan memberi kekuatan tarik yang diperlukan (Naibaho 2008). Menurut Nawy (2010), Elemen struktur beton secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Slab Slab adalah elemen horisontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun mati ke rangka pendukung vertikal dari suatu sistem struktur. 2. Balok Balok adalah elemen struktur yang menyalurkan beban-beban dari slab lantai ke kolom penyangga yang vertikal.
4 3. Kolom Kolom adalah elemen vertikal yang memikul sistem lantai struktural. 4. Dinding Dinding adalah penutup vertikal rangka bangunan. 5. Pondasi Pondasi adalah elemen beton struktural yang meneruskan beban dari struktur di atasnya ke tanah yang memikulnya.
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11 tahun 2013, HPS adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh panitia dan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang digunakan sebagai salah satu acuan dalam melakukan evaluasi harga penawaran. HPS dibuat per item pekerjaan yang disebut sebagai rincian HPS. Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia. Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat AHSP adalah perhitungan kebutuhan biaya bahan, tenaga kerja, dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan atau satu jenis pekerjaan tertentu. Pedoman AHSP bidang PU tahun 2013 dapat digunakan sebagai suatu dasar dalam menyusun perhitungan HPS. Pedoman ini menetapkan langkah-langkah menghitung Harga Satuan Dasar (HSD) bahan, tenaga kerja, dan alat, yang selanjutnya menghitung Harga Satuan Pekerjaan (HSP) sebagai bagian dari HPS. HSD adalah harga komponen dari mata pembayaran dalam satuan tertentu, misalnya: bahan (m, m2, m3, kg, ton, zak, dsb.), tenaga kerja (jam, hari, bulan, dsb.), dan peralatan (unit, jam, hari, dsb.). Sedangkan HSP adalah biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga satuan pekerjaan, yang terdiri atas biaya langsung (bahan, tenaga kerja, dan alat), dan biaya tidak langsung (overhead dan keuntungan) sebagai mata pembayaran suatu jenis pekerjaan tertentu (KemenPU 2013). A. Biaya Langsung
Bahan
B. Biaya Tidak Langsung
Tenaga Kerja
Alat
B1: Overhead
B2: Keuntungan
Analisis HSD (A) Analisis HSP: mekanis dan/atau manual
(B) = B1 + B2, Contoh maksimum: 15%A
Harga Satuan Pekerjaan = A + B
Gambar 1 Struktur analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
5 Pekerjaan dapat dilakukan secara mekanis dan/atau manual. Pekerjaan yang dilaksanakan secara manual, tersedia tabel indeks bahan dan upah, sementara untuk pekerjaan yang dilaksanakan secara mekanis, penetapan indeks atau koefisien dilakukan melalui proses analisis produktivitas. Koefisien atau faktor pengali sebagai dasar perhitungan biaya bahan, tenaga kerja, dan alat. Besaran angka koefisien bahan, tenaga kerja, dan alat pada setiap lokasi pekerjaan dapat berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh asumsi, metode kerja, jenis bahan, dan berat isi bahan yang akan digunakan. Biaya overhead dan keuntungan belum termasuk pajak-pajak yang harus dibayar, besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku (KemenPU 2013). Menurut KemenPU (2013), langkah-langkah analisis HSP adalah sebagai berikut: 1. Tentukan satuan yang digunakan untuk memperhitungkan kebutuhan bahan, tenaga kerja, dan alat yang diperlukan untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan. Misal OH untuk tenaga kerja, kg untuk semen, dan jam untuk sewa peralatan. 2. Tentukan kuantitas atau koefisien bahan, tenaga kerja, dan alat untuk menghasilkan satu satuan jenis pekerjaan. Untuk koefisien bahan dan tenaga kerja pekerjaan konstruksi dapat digunakan Lampiran C dalam pedoman AHSP 2013 sesuai dengan jenis pekerjaannya. 3. Tentukan HSD bahan, tenaga kerja, dan alat sesuai dengan lokasi setempat. Untuk pekerjaan bangunan gedung, HSD alat tidak dihitung dengan pertimbangan pekerjaan diasumsikan dikerjakan secara manual, tidak menggunakan alat-alat mekanis. Pekerjaan HSD alat baru akan dihitung untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang memerlukan peralatan mekanis. 4. Kalikan masing-masing koefisien dengan masing-masing HSD untuk menghasilkan HSP suatu jenis pekerjaan tertentu. 5. Setelah biaya langsung didapatkan, maka selanjutnya diperhitungkan adanya biaya tidak langsung yang merupakan persentase dari biaya langsung tersebut dengan nilai maksimum 15% terhadap biaya langsung. A. JUMLAH HARGA BAHAN ……………….…... B. JUMLAH UPAH TENAGA KERJA …………… C. JUMLAH HARGA PERALATAN ……………..
Rp. 500.000 Rp. 150.000 Rp. 200.000
D. JUMLAH (A+B+C) ……………………………..
Rp. 850.000
Overhead & Keuntungan (misal 15% x D) …….…… JUMLAH ………………………………………....
Rp. 127.500 Rp. 977.500
Gambar 2 Contoh perhitungan HSP
6
METODE Waktu dan Tempat Penelitian tentang “Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode AHSP dan Penawaran Kontraktor” dilakukan selama bulan Maret hingga Agustus 2014 yang bertempat di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Kampus IPB Dramaga. Pengambilan data sekunder proyek di Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana, IPB dilakukan pada awal bulan Maret 2014. Pengolahan dan analisis data dilakukan selama bulan Maret hingga Agustus 2014.
Gambar 3 Lokasi gedung TFIC
Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang dibutuhkan terdiri dari data-data yang diperlukan untuk perhitungan metode AHSP dan data-data proyek perencanaan pembangunan gedung TFIC, IPB. Secara keseluruhan, data-data tersebut antara lain: buku pedoman AHSP Bidang Pekerjaan Umum (PU), buku jurnal harga satuan bahan bangunan konstruksi dan interior edisi XXXII tahun 2013, buku standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah serta data-data gedung TFIC yang meliputi gambar bestek, Rencana Kerja serta Syarat-syarat (RKS), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) penawaran kontraktor.
7 A
A
Skala 1 : 200
Gambar 4 Denah gedung TFIC
Skala 1 : 200
Gambar 5 Potongan A gedung TFIC
Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat laptop dengan spesifikasi CPU N450 Intel ® Atom (TM) @1.66 GHz; 2 GB RAM; Windows 7
8 Starter. Perangkat ini dilengkapi dengan bantuan program Microsoft Excel untuk analisis harga satuan pekerjaan.
Prosedur Analisis Data Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Tahapan penelitian dirangkum dalam diagram alir penelitian seperti pada Gambar 6. Mulai
Pengumpulan data struktur beton: 1. Data-data Proyek 2. Pedoman AHSP
Metode AHSP
Penawaran Kontraktor
Analisis Harga Satuan Bahan, Upah, dan Alat Harga Satuan Pekerjaan
Analisis Harga Satuan Bahan, Upah, dan Alat Harga Satuan Pekerjaan
Pengolahan data yaitu komparasi Harga Satuan Pekerjaan
Analisis Data
Selesai
Gambar 6 Diagram alir penelitian Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan berupa data sekunder. Data sekunder terkait data-data proyek yang meliputi gambar bestek, RAB penawaran kontraktor, RKS, dan buku standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 diperoleh dari Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana IPB. Sedangkan daftar AHSP yang meliputi buku pedoman AHSP Bidang PU dan buku jurnal harga satuan bahan bangunan konstruksi dan interior edisi XXXII tahun 2013 diperoleh dari Perpustakaan Kementerian PU yang berada di daerah Jakarta Selatan.
9 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapatkan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah Pertama, merangkum pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan struktur beton berdasarkan RAB penawaran kontraktor. Kedua, membuat tabel analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP) berdasarkan item pekerjaan. Ketiga, menghitung Harga Satuan Dasar (HSD) bahan, tenaga kerja, dan alat. Perhitungan HSD bahan, tenaga kerja, dan alat mengikuti langkah-langkah yang terdapat dalam pedoman AHSP. Sedangkan kontraktor menggunakan harga satuan yang terdapat pada RAB. Keempat, menghitung koefisien AHSP. Koefisien AHSP diperhitungkan dengan menggunakan pedoman AHSP. Sedangkan kontraktor menggunakan koefisien yang terdapat pada RAB. Kelima, menghitung HSP masing-masing pekerjaan struktur beton. Koefisien dikalikan dengan harga satuan untuk mendapatkan jumlah, Setelah itu, masing-masing jumlah akan dikumulatifkan dan dilakukan pembulatan biaya sehingga didapatkan HSP untuk kontraktor dan AHSP. Keenam, menghitung persentase selisih masing-masing pekerjaan struktur beton. Perhitungan persentase selisih dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut. Selisi
arga satuan (%)
HSP tertinggi HSP terenda x 100 % HSP tertinggi
Ketujuh, membuat tabel persentase selisih HSP struktur beton untuk kontraktor dan AHSP. Terakhir, membuat grafik perbandingan total HSP kontraktor dan AHSP berdasarkan struktur bawah dan struktur atas masing-masing bangunan gedung.
Analisis Data Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengolahan data. Analisis yang dilakukan adalah menganalisis HSP struktur beton yang memiliki perbedaan paling signifikan yaitu pekerjaan yang memiliki persentase selisih terbesar dan terkecil.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gedung TFIC dibangun pada lokasi yang strategis berdekatan dengan Common Classroom (CCR) IPB Dramaga, Bogor. Gedung ini terdiri dari 3 lantai dan memiliki luas bangunan ± 1500 m2. Gedung ini merupakan gedung pusat informasi kehutanan dilengkapi dengan perpustakaan yang diintegrasikan dengan perpustakaan pusat IPB (Napitupulu 2012). Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45 tahun 2007, bangunan ini dapat diklasifikasikan sebagai bangunan tidak sederhana karena gedung memiliki luas lebih dari 500 m2 atau bertingkat lebih dari 2 lantai.
10 Biaya Struktur Bawah dan Struktur Atas Gedung TFIC Struktur bangunan gedung secara umum dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah berfungsi untuk menahan dan menyalurkan beban dari struktur atas ke bawah. Sedangkan struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah (SNI 2002). Pada gedung TFIC, biaya untuk struktur bawah dan struktur atas bangunan dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8.
Biaya (Rp.)
20.000.000,00 15.000.000,00 10.000.000,00 5.000.000,00 Kontraktor AHSP
Tiang pancang 200.500,00 407.900,00
Pile cap
Sloof
9.659.800,00 9.475.900,00 17.753.100,0 18.758.400,0
Lantai kerja 573.900,00 961.900,00
Gambar 7 Total biaya HSP struktur bawah Gambar 7 menunjukkan total biaya Harga Satuan Pekerjaan (HSP) kontraktor dan AHSP untuk semua struktur bawah gedung. Struktur bawah pembangunan gedung TFIC terdiri dari tiang pancang, pile cap, sloof dan lantai kerja. Sloof pada pembangunan gedung ini terbagi menjadi 2 macam yaitu sloof praktis dan tie beam. Berdasarkan grafik terlihat bahwa total biaya HSP pada kontraktor lebih rendah dibandingkan AHSP. Total biaya HSP tertinggi terletak pada struktur sloof. Total biaya HSP sloof untuk kontraktor adalah sebesar Rp. 9 475 900.00 dan AHSP sebesar Rp. 18 758 400.00. Penggunaan sloof dalam bangunan cukup banyak yaitu sebagai balok pengikat antara pondasi dengan struktur diatasnya berupa kolom atau dinding. Sloof praktis yang digunakan pada pembangunan gedung ini berukuran 10/15. Sedangkan tie beam dibagi menjadi 3 tipe dengan dimensi yang berbeda yaitu tie beam TB1 (20x30), tie beam TB2 (30x40), dan tie beam TB3 (30x65). Struktur sloof menghasilkan total biaya HSP tertinggi dikarenakan perhitungan beberapa komponen pekerjaannya yang terdiri dari pembesian (besi tulangan dan besi beugel), bekisting, dan cor beton. Berdasarkan Gambar 7 terlihat struktur tiang pancang menghasilkan total biaya HSP terendah. Total biaya HSP tiang pancang untuk kontraktor adalah sebesar Rp. 200 500.00 dan AHSP sebesar Rp. 407 900.00. Penggunaan tiang pancang dalam bangunan adalah sebagai pondasi dalam. Tiang pancang yang digunakan dalam pembangunan gedung berbentuk persegi dengan ukuran 25x25 cm. Struktur tiang pancang menghasilkan total biaya HSP terendah dikarenakan perhitungan komponen pekerjaannya yang berupa mini pile (beton pracetak) dan pengelasan untuk sambungan.
11
Biaya (Rp.)
150.000.000,00 100.000.000,00 50.000.000,00 Kontraktor
Rabat beton 79.200,00
Kolom
Balok
Plat
Tangga
43.334.700,0 81.053.700,0 21.198.700,0 19.974.600,0
AHSP
106.400,00
66.461.800,0 122.609.700, 27.574.100,0 29.270.500,0
Gambar 8 Total biaya HSP struktur atas Total biaya HSP pada Gambar 8 kontraktor lebih rendah dibandingkan AHSP untuk semua struktur atas. Struktur atas pembangunan gedung ini terdiri dari rabat beton, kolom, balok, plat, dan tangga. Plat pada struktur atas ini terdiri dari plat lantai, plat dak, dan plat beton entrance. Lalu untuk tangga terdiri dari plat tangga/bordes dan plat anak tangga. Total biaya HSP tertinggi untuk struktur atas terletak pada balok. Total biaya HSP balok untuk kontraktor adalah sebesar Rp. 81 053 700.00 dan AHSP sebesar Rp. 122 609 700.00. Penggunaan balok dalam bangunan ini sangat banyak yaitu sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atasnya. Balok pada pembangunan gedung ini dibagi menjadi beberapa tipe tergantung dimensi dan letaknya. Secara umum terbagi atas balok B1, B1A, B2, B2A, B3, dan B3A. Letak balok sesuai tipe nya pada setiap lantai didasarkan pada gambar bestek. Pekerjaan balok menghasilkan total biaya tertinggi dikarenakan perhitungan beberapa komponen pekerjaan balok yang meliputi pembesian (besi tulangan dan besi beugel), bekisting, pasang stoot werk, dan cor beton. Sedangkan struktur atas yang menghasilkan total biaya HSP terendah adalah rabat beton. Total biaya HSP rabat beton untuk kontraktor adalah Rp. 79 200.00 dan AHSP sebesar Rp. 106 400.00. Penggunaan rabat beton dalam bangunan ini tidak banyak yaitu sebagai lapisan dasar pada lantai 1. Pekerjaan rabat beton dalam bangunan ini memiliki ketebalan 6 cm. Rabat beton menghasilkan total biaya HSP terendah dikarenakan perhitungan komponen rabat beton yang berupa campuran beton. Pekerjaan struktur bangunan gedung TFIC sebagian besar menggunakan material beton. Pekerjaan struktur terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu pekerjaan pondasi, pekerjaan konstruksi beton (lantai 1 s/d 4), serta pekerjaan luar bangunan struktur. Lantai 4 dari bangunan ini dapat pula disebut lantai atap karena berupa dak beton. Pekerjaan pondasi terdiri dari beberapa pekerjaan sebagai berikut. 1. Tiang pancang berbentuk segi empat berukuran 25x25 cm. 2. Pile cap yang terbagi menjadi 4 tipe, yaitu P-1, P-2, P-3, dan P-4. 3. Tie beam yang terbagi menjadi 3 tipe, yaitu TB1, TB2, dan TB3. 4. Sloof praktis berukuran 10/15. 5. Lantai kerja dengan ketentuan tebal 5 cm.
12 Sedangkan untuk pekerjaan konstruksi beton (lantai 1 s/d 4), pekerjaanpekerjaan strukturnya meliputi: 1. Kolom berbentuk persegi yang terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu K1, K2, dan K3. 2. Balok yang terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu B1, B1A, B2, B2A, B3, dan B3A. 3. Rabat beton dengan ketentuan tebal 6 cm. 4. Plat lantai dengan ketentuan tebal 12 cm. 5. Plat dak dengan ketentuan tebal 10 cm. 6. Plat tangga/bordes dengan ketentuan tebal 15 cm. 7. Plat anak tangga. Lalu untuk pekerjaan luar bangunan struktur yang termasuk dalam pekerjaan struktur beton adalah plat beton entrance dengan ketentuan tebal 20 cm.
Persentase Selisih HSP Struktur Beton Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, HSP kontraktor berada dibawah AHSP. Selisih diantara keduanya dapat dihitung menggunakan persamaan selisih harga satuan (%). Selisih harga satuan dalam persen menggambarkan besarnya perbedaan HSP antara AHSP dan kontraktor dimana kontraktor menetapkan harga dibawah harga yang dianggarkan. Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk pekerjaan tiang pancang. Selisi
arga satuan (%)
Selisi
arga satuan (%)
0
00.00 200 500.00 x 100 % 0 500.00
50. 5 %
Besarnya selisih harga satuan (%) setiap pekerjaan struktur beton bervariasi. Persentase selisih pekerjaan struktur beton dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1 Persentase selisih pekerjaan struktur beton Pekerjaan struktur m' Tiang pancang mini pile segi empat (25x25) 3 m Lantai kerja t.5 cm m' Sloof praktis 10/15
Biaya (Rp.) Kontraktor AHSP 200 500.00 407 900.00 573 900.00 961 900.00 86 400.00 152 400.00
Selisih (%) 50.85 40.34 43.31
3
2 479 600.00
4 336 300.00
42.82
3
2 346 100.00
4 176 200.00
43.82
3
2 855 900.00
5 531 900.00
48.37
3
1 978 200.00 3 556 100.00 3 046 700.00 2 786 700.00 79 200.00 6 052 300.00 5 723 300.00 5 639 400.00
3 708 700.00 6 977 800.00 6 102 000.00 5 526 200.00 106 400.00 9 987 100.00 9 178 700.00 8 264 700.00
46.66 49.04 50.07 49.57 25.56 39.40 37.65 31.77
m Pile cap P-1 m Pile cap P-2 m Pile cap P-3 m Pile cap P-4 m3 Tie beam TB1 (20x30) m3 Tie beam TB2 (30x40) 3 m Tie beam TB3 (30x65) 2 m Rabat beton t.6 cm m3 Kolom K1-1 (40x40) lt.1 3 m Kolom K2-1 (40x40) lt.1 3 m Kolom K3-1 (30x40) lt.1
13 Tabel 2 Persentase selisih pekerjaan struktur beton (lanjutan) Pekerjaan struktur 3
m Kolom K1-2 (40x40) lt.2 3 m Kolom K2-2 (40x40) lt.2 3 m Kolom K1-3 (40x40) lt.3 m3 Kolom K2-3 (40x40) lt.3 m3 Kolom K2-4 (40x40) lt.4 m3 Balok B1 (25x35) lt.1 m3 Balok B1 (25x35) lt.2 m3 Balok B1A (25x35) lt.3 m3 Balok B1A (25x35) lt.4 m3 Balok B2 (30x45) lt.1 3 m Balok B2 (30x45) lt.2 3 m Balok B2 (30x45) lt.3 3 m Balok B2A (30x45) lt.3 3 m Balok B2A (30x45) lt.4 m3 Balok B3 (40x70) lt.1 m3 Balok B3 (40x70) lt.2 m3 Balok B3A (40x70) lt.1 m3 Balok B3A (40x70) lt.3 m3 Balok B3A (40x70) lt.4 m3 Plat lantai t.12 cm lt.1 3 m Plat lantai t.12 cm lt.2 3 m Plat lantai t.12 cm lt.3 3 m Plat dak t.10 cm lt.1 3 m Plat dak t.10 cm lt.4 m3 Plat tangga/bordes t.15 cm lt.1 m3 Plat tangga/bordes t.15 cm lt.2 m3 Plat tangga/bordes t.15 cm lt.3 m3 Plat anak tangga lt.1 m3 Plat anak tangga lt.2 m3 Plat anak tangga lt.3 m3 Plat beton entrance
Biaya (Rp.) Kontraktor AHSP 5 755 200.00 9 254 900.00 5 193 500.00 7 837 300.00 5 208 100.00 7 852 200.00 4 879 100.00 7 038 200.00 4 883 800.00 7 048 700.00 7 666 200.00 11 953 600.00 7 718 300.00 12 086 000.00 6 866 500.00 9 898 600.00 6 876 300.00 9 919 800.00 6 813 400.00 10 248 800.00 6 860 300.00 10 361 100.00 6 884 000.00 10 387 000.00 6 261 700.00 8 826 600.00 6 269 800.00 8 845 100.00 4 035 300.00 6 754 500.00 4 074 100.00 6 840 000.00 3 536 900.00 5 425 500.00 3 592 100.00 5 524 300.00 3 598 800.00 5 538 800.00 3 722 000.00 4 934 200.00 3 790 200.00 5 074 300.00 3 811 900.00 5 122 400.00 4 066 400.00 5 105 900.00 4 186 300.00 5 355 500.00 3 031 000.00 3 859 700.00 3 087 600.00 3 974 700.00 3 106 200.00 4 013 300.00 3 546 600.00 5 729 800.00 3 590 300.00 5 830 900.00 3 612 900.00 5 862 100.00 1 621 900.00 1 981 800.00
Selisih (%) 37.81 33.73 33.67 30.68 30.71 35.87 36.14 30.63 30.68 33.52 33.79 33.72 29.06 29.12 40.26 40.44 34.81 34.98 35.03 24.57 25.31 25.58 20.36 21.83 21.47 22.32 22.60 38.10 38.43 38.37 18.16
Tabel 1 dan 2 menunjukkan besarnya persentase selisih harga satuan antara kontraktor dan AHSP pada setiap pekerjaan struktur beton. Pekerjaan dengan persentase selisih terbesar terletak pada pekerjaan tiang pancang dan tie beam TB2. Persentase selisih yang dihasilkan untuk pekerjaan tiang pancang adalah 50.85%. Sedangkan persentase selisih untuk tie beam TB2 adalah 50.07%. Pekerjaan tiang pancang dan tie beam TB2 ini termasuk dalam struktur bawah gedung. Selain itu, ada pula pekerjaan dengan persentase terkecil yaitu pekerjaan plat beton entrance dan plat dak lantai 1. Persentase selisih untuk pekerjaan plat beton entrance adalah 18.16% dan plat dak lantai 1 sebesar 20.36%. pekerjaan plat beton entrance dan plat dak lantai 1 ini termasuk dalam struktur atas gedung. Besarnya persentase selisih untuk semua pekerjaan struktur ini berkisar antara 1851%. Perbedaan persentase selisih harga satuan yang cukup besar dapat disebabkan oleh perbedaan analisis harga satuan pekerjaan antara kontraktor dan AHSP. Analisis pada kontraktor, biaya tidak langsung tidak terlalu diperhitungkan dengan pertimbangan tidak semua pekerjaan terdapat biaya tidak langsung.
14 Sedangkan pada AHSP terdapat perhitungan biaya tidak langsung dalam analisisnya (Gambar 2) pada setiap item pekerjaan. Biaya tidak langsung ini dihitung berdasarkan persentase dari biaya langsung. Menurut Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012, biaya overhead dan keuntungan yang wajar untuk pekerjaan konstruksi maksimal 15%. Besarnya persentase ini tergantung dari lama waktu pelaksanaan pekerjaan, besarnya tingkat bunga yang berlaku dan lain sebagainya sesuai dengan ketentuan yang berlaku (KemenPU 2013).
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Struktur Beton Harga satuan pekerjaan terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. Pada pedoman AHSP menetapkan langkah-langkah menghitung Harga Satuan Dasar (HSD) bahan, tenaga kerja, dan alat yang selanjutnya menghitung HSP. Berikut ini akan diuraikan analisis harga satuan pekerjaan struktur beton kontraktor dan AHSP yang menghasilkan persentase selisih harga satuan terbesar. Dikarenakan koefisien dan harga satuan pada kontraktor mengikuti data sekunder yang ada maka yang dijelaskan hanya koefisien dan harga satuan pada AHSP. Tabel 3 Analisis harga satuan pekerjaan tiang pancang m' Tiang pancang mini pile segi empat (25x25) Mini pile M25 (segi empat) Besi plat sambung Kawat las Crawler crane lengkap Mesin las Upah pasang Jumlah Dibulatkan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) m' 1.0000 134 600.00 kg 0.4089 14 100.00 kg 0.3667 56 000.00 sw/unit/jam 0.0800 240 350.00 sw/unit/jam 0.3333 16 390.00 lot 0.1000 150 000.00 Satuan
Jumlah (Rp.) 134 600.00 5 765.49 20 535.20 19 228.00 5 462.79 15 000.00 200 591.48 200 500.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.1000 222 750.00 0.7620 15 017.18 0.8680 25 028.64 0.0800 646 973.47 0.3330 27 431.25 0.1000 156 000.00
Jumlah (Rp.) 245 025.00 11 443.09 21 724.86 51 757.88 9 134.61 15 600.00 407 888.25 407 900.00
Pada Tabel 3 terlihat HSP kontraktor untuk pekerjaan tiang pancang lebih kecil dibandingkan AHSP. HSP kontraktor untuk pekerjaan tiang pancang adalah Rp. 200 500.00 dan AHSP adalah Rp. 407 900.00. Perbedaan ini terletak pada koefisien bahan dan harga satuan yang ditetapkan. Koefisien mini pile M25 pada AHSP ditambahkan waste 10%. Koefisien besi plat sambung pada AHSP mempertimbangkan ukuran plat dan ditambahkan waste 10%. Koefisien kawat las pada AHSP memperhitungkan panjang kawat dan ditambahkan waste 10%. Berdasarkan pedoman AHSP koefisien bahan selalu ditambahkan toleransi yang besarnya 5-20%. Koefisien crawler crane lengkap, mesin las, dan upah pasang memiliki koefisien yang sama antara kontraktor dan AHSP. Harga satuan yang ditetapkan AHSP juga lebih besar dibandingkan kontraktor kecuali bahan kawat las. Harga satuan mini pile M25 pada AHSP sudah termasuk harga tiang pancang dan biaya transportasi. Harga satuan besi plat sambung antara kontraktor dan AHSP memiliki perbedaan harga yang tidak signifikan. Harga satuan kawat las, kontraktor menetapkan harga lebih besar dari AHSP yang disebabkan oleh perbedaan standar harga dimana AHSP menggunakan standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemda. Harga satuan crawler crane lengkap pada AHSP diperhitungkan dengan menetapkan HSD alat yang memperhitungkan biaya pasti per jam sebesar Rp. 99 588.92 dan biaya operasi per jam sebesar 547 384.55. Harga satuan mesin las pada AHSP menggunakan biaya sewa alat per hari (8 jam)
15 sebesar Rp. 219 450.00 yang diperoleh dari buku jurnal harga satuan bahan bangunan konstruksi dan interior edisi XXXII tahun 2013 kemudian diubah menjadi biaya sewa per jam menyesuaikan satuan yang tertera dalam Tabel 3. Harga satuan upah pasang antara kontraktor dan AHSP memiliki perbedaan harga yang tidak terlalu besar. Tabel 4 Analisis harga satuan pekerjaan tie beam TB2 m3 Tie beam TB2 (30x40) Readymix K-300 Besi beton terpasang d.8 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting batako Jumlah Dibulatkan
Satuan 3
m kg kg m2
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 960 400.00 31.2752 11 000.00 111.5000 11 800.00 6.6667 64 000.00
Jumlah (Rp.) 960 400.00 344 027.20 1 315 700.00 426 668.80 3 046 796.00 3 046 700.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 26.4320 27 500.00 111.5000 29 000.00 6.6670 116 200.00
Jumlah (Rp.) 1 366 900.00 726 880.00 3 233 500.00 774 705.40 6 101 985.40 6 102 000.00
Pada Tabel 4 AHSP menetapkan HSP lebih besar yaitu Rp. 6 102 000.00, sedangkan kontraktor menetapkan HSP sebesar Rp. 3 046 700.00. Selisih HSP antara kontraktor dan AHSP ini disebabkan oleh koefisien besi beton terpasang diameter 8 mm dan harga satuan yang ditetapkan. Readymix K-300, besi beton terpasang diameter 19 mm, dan bekisting batako memiliki koefisien yang sama antara kontraktor dan AHSP. Pada AHSP perhitungan koefisien besi beton terpasang diameter 8 mm menggunakan ketentuan selimut beton berdasarkan SNI 2002 yaitu 4 cm, tabel berat besi beton SNI 2008, dan ditambahkan 5 cm untuk setiap bengkokan pada perhitungan panjang sengkang. Tabel berat besi beton dapat dilihat pada Lampiran 1. Perhitungan koefisien besi beton terpasang diameter 8 mm meliputi perhitungan panjang 1 sengkang yaitu 1.18 m, jumlah sengkang yaitu 56 sengkang, total panjang sengkang 66.08 m dan dilanjutkan dengan total kebutuhan sengkang dalam satuan kg. Lalu untuk harga satuan, harga yang ditetapkan AHSP lebih besar dibandingkan kontraktor. Hal ini karena harga satuan pada AHSP diatas diperoleh dari tabel analisis readymix K-300, besi beton terpasang diameter 8 mm, besi beton terpasang diameter 19 mm, dan bekisting batako pada Tabel 5, 6, 7, dan 8 berikut. Tabel 5 Analisis harga satuan readymix K-300 lantai 1 3
m Readymix K-300 lt.1 Readymix beton K300, tanpa pompa (selang) Alat bantu (selang + tes lab) Pekerja Tukang batu setengah terampil Kepala tukang batu Mandor Jumlah Dibulatkan
Satuan
Koefisien
Kontraktor Harga satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
Koefisien
m3
1.0000
850 000.00
850 000.00
1.1000
ls O/H O/H O/H O/H
0.0450 2.5000 0.2500 0.1000 0.0100
235 000.00 33 200.00 41 100.00 59 200.00 63 200.00
10 575.00 83 000.00 10 275.00 5 920.00 632.00 960 402.00 960 400.00
1.0000 1.6500 0.2750 0.0280 0.1650
AHSP Harga satuan (Rp.) 977 881.80 0 48 455.33 64 244.13 74 705.19 80 416.98
Jumlah (Rp.) 1 075 669.98 0 79 951.29 17 667.14 2 091.75 13 268.80 1 366 946.30 1 366 900.00
Koefisien pekerja pada kontraktor lebih besar dibandingkan AHSP. Namun, koefisien mandor pada kontraktor lebih kecil dibandingkan AHSP. Hal ini karena AHSP menggunakan koefisien yang terdapat pada Lampiran C dalam pedoman AHSP 2013. Harga satuan readymix K-300 tanpa pompa (selang) AHSP lebih besar dari kontraktor karena AHSP menggunakan standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemda. Harga satuan untuk alat bantu pada AHSP tidak dihitung. Hal ini karena mengikuti beberapa contoh pekerjaan dalam pedoman AHSP 2013 dimana harga satuan untuk alat bantu dikosongkan
16 (nilai 0). Lalu untuk harga satuan tenaga kerja, AHSP menghitung HSD dengan mengambil HSD tenaga kerja rata-rata dari upah tenaga kerja per bulan, upah tenaga kerja dari instansi yang berwenang, dan upah tenaga kerja bila tenaga kerja didatangkan dari luar daerah (luar lokasi). Tabel 6 Analisis harga satuan besi beton terpasang ø < 12 mm lantai 1 kg Besi beton terpasang ø < 12 lt.1 Besi beton U-24 rata-rata KS Kawat beton Pekerja Tukang besi beton terampil Kepala tukang besi beton Mandor Jumlah Dibulatkan
Satuan kg kg O/H O/H O/H O/H
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.1000 9 500.00 0.0100 21 900.00 0.0040 33 200.00 0.0040 51 300.00 0.0004 59 200.00 0.0004 63 200.00
Jumlah (Rp.) 10 450.00 219.00 132.80 205.20 23.68 25.28 11 055.96 11 000.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.1550 19 560.31 0.0160 24 092.74 0.0070 48 455.33 0.0070 64 564.96 0.0010 75 026.03 0.0010 80 416.98
Jumlah (Rp.) 22 592.16 385.48 339.19 451.95 75.03 80.42 27 512.86 27 500.00
Tabel 7 Analisis harga satuan besi beton terpasang ø > 13 mm lantai 1 kg Besi beton terpasang ø > 13 lt.1
Satuan
Besi beton U-39/U-32 rata-rata KS Kawat beton Pekerja Tukang besi beton terampil Kepala tukang besi beton Mandor Jumlah Dibulatkan
kg kg O/H O/H O/H O/H
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.1000 10 200.00 0.0100 21 900.00 0.0040 33 200.00 0.0040 51 300.00 0.0004 59 200.00 0.0004 63 200.00
Jumlah (Rp.) 11 220.00 219.00 132.80 205.20 23.68 25.28 11 825.96 11 800.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.1550 20 728.85 0.0160 24 092.74 0.0070 48 455.33 0.0070 64 564.96 0.0010 75 026.03 0.0010 80 416.98
Jumlah (Rp.) 23 941.82 385.48 339.19 451.95 75.03 80.42 29 064.97 29 000.00
Tabel 8 Analisis harga satuan batako tebal ½ bata m2 Batako tebal 1/2 bata, 1Pc : 5Ps Batako besar 8x20x30 PC Pasir pasang Pekerja Pekerja terampil Kepala tukang batu Mandor Jumlah Dibulatkan
Satuan Bh kg 3
m O/H O/H O/H O/H
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 13.0000 2 000.00 12.0000 1 240.00 0.0380 200 000.00 0.3000 33 200.00 0.1000 41 100.00 0.0100 59 200.00 0.0150 63 200.00
Jumlah (Rp.) 26 000.00 14 880.00 7 600.00 9 960.00 4 110.00 592.00 948.00 64 090.00 64 000.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 13.0000 2 743.52 4.5100 1 565.57 0.0480 218 226.76 0.3000 48 455.33 0.3330 48 455.33 0.1670 74 705.19 0.0580 80 416.98
Jumlah (Rp.) 35 665.81 7 060.74 10 474.88 14 536.60 16 135.62 12 475.77 4 664.18 116 165.65 116 200.00
Pada Tabel 6 dan 7, harga satuan bahan antara kontraktor dan AHSP memiliki perbedaan harga yang disebabkan oleh perbedaan standar harga. AHSP menggunakan standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemda. Selanjutnya, pada Tabel 8 terlihat koefisien PC dan pasir pasang AHSP berbeda dengan kontraktor karena AHSP menggunakan perhitungan koefisien bahan dengan komposisi persen seperti yang terdapat dalam pedoman AHSP 2013. Sedangkan untuk koefisien pekerja terampil dan mandor, AHSP menghitung koefisien dengan memperhitungkan jumlah tenaga kerja dan jam kerja. Lalu untuk harga satuan PC, AHSP memperhitungkan biaya pembongkaran dan gudang sebesar 2% dari harga satuan PC (zak) Rp. 76 743.80 kemudian diubah dalam satuan kg. Sedangkan untuk harga satuan pasir pasang yang termasuk kategori bahan olahan, AHSP memperhitungkan biaya sewa excavator dan dump truck sebagai alat produksi dan pengiriman bahan. Jumlah total biaya untuk AHSP yang terdapat pada Tabel 5, 6, 7, dan 8 sudah ditambahkan biaya tidak langsung sebesar 15% dari biaya langsung.
17 Setelah diuraikan analisis harga satuan pekerjaan struktur yang menghasilkan persentase selisih terbesar, maka berikutnya akan diuraikan pekerjaan struktur dengan persentase terkecil. Tabel 9 Analisis harga satuan pekerjaan plat beton entrance 3
m Plat beton entrance
Satuan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 960 400.00
Jumlah (Rp.) 960 400.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 366 900.00
Jumlah (Rp.) 1 366 900.00
Readymix K-300
m3
Wire mesh M-6 (2 lapis)
m2
5.0000
119 600.00
598 000.00
5.0000
107 700.00
538 500.00
Plastic sheet
m2
5.0000
2 800.00
14 000.00
5.0000
3 000.00
15 000.00
Bekisting dengan multiplex 9 mm Jumlah Dibulatkan
m2
0.4000
123 800.00
49 520.00 1 621 920.00 1 621 900.00
0.4000
153 500.00
61 400.00 1 981 800.00 1 981 800.00
Pekerjaan plat beton entrance termasuk dalam pekerjaan struktur yang menghasilkan persentase selisih terkecil. Pada Tabel 9 terlihat HSP yang ditetapkan kontraktor lebih kecil dari AHSP namun selisih harga diantara keduanya tidak besar. HSP kontraktor untuk pekerjaan ini adalah Rp. 1 621 900.00 dan AHSP sebesar Rp. 1 981 800.00. Keduanya memiliki selisih harga yang tidak besar karena koefisien yang ditetapkan adalah sama. Perbedaannya terletak pada penetapan harga satuan dimana AHSP menetapkan harga satuan lebih besar dibandingkan kontraktor karena harga satuan pada AHSP diatas diperoleh dari tabel analisis readymix K-300 (Tabel 5), wire mesh M-6, dan bekisting dengan multiplex 9 mm yang dapat dilihat pada Tabel 10 dan 11. Sedangkan untuk plastic sheet, AHSP menetapkan harga satuan lebih besar dari kontraktor karena perbedaan standar harga. Tabel 10 Analisis harga satuan wire mesh M-6 lantai 1 2
m Wire mesh M-6 (2 lapis) lt.1 Wire mesh M6 (2.1 X 5.4 mm/lbr) Kawat las Tukang besi profil terampil Kepala tukang besi profil Mandor Jumlah Dibulatkan
Satuan lbr kg O/H O/H O/H
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 0.1940 482 743.80 0.1000 56 000.00 0.2000 51 300.00 0.1500 59 200.00 0.0200 63 200.00
Jumlah (Rp.) 93 652.30 5 600.00 10 260.00 8 880.00 1 264.00 119 656.30 119 600.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 0.1940 312 000.00 0.1000 25 028.64 0.2080 64 564.96 0.1670 75 026.03 0.0580 80 416.98
Jumlah (Rp.) 60 528.00 2 502.86 13 429.51 12 529.35 4 664.18 107 701.99 107 700.00
Harga satuan bahan pada Tabel 10, kontraktor menetapkan harga lebih besar dibandingkan AHSP. Hal ini karena AHSP menggunakan standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemda. Lalu untuk harga satuan tenaga kerja, AHSP menghitung HSD dengan mengambil HSD tenaga kerja rata-rata dari upah tenaga kerja per bulan, upah tenaga kerja dari instansi yang berwenang, dan upah tenaga kerja bila tenaga kerja didatangkan dari luar daerah (luar lokasi). Tabel 11 Analisis harga satuan bekisting dengan multiplex 9 mm lantai 1 2
m Bekisting dengan multiplex 9 mm lt.1 Kaso 5/7 (2x pakai) 50% Multiplex 9 mm 120x240 Paku 1 s/d 3 cm Pekerja Tukang kayu terampil Tukang kayu setengah terampil Kepala tukang kayu Mandor Jumlah Dibulatkan
Satuan 3
m lbr kg O/H O/H O/H O/H O/H
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 0.0170 2 750 000.00 46 750.00 0.3470 115 400.00 40 043.80 0.4000 21 000.00 8 400.00 0.1200 33 200.00 3 984.00 0.1500 51 300.00 7 695.00 0.1200 41 100.00 4 932.00 0.1500 59 200.00 8 880.00 0.0500 63 200.00 3 160.00 123 844.80 123 800.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 0.0200 1 725 601.73 17 256.02 0.3850 156 387.00 45 156.75 0.4400 26 237.29 11 544.41 0.6600 48 455.33 31 980.52 0.1980 68 030.91 13 470.12 0.1320 68 030.91 8 980.08 0.0330 75 026.03 2 475.86 0.0330 80 416.98 2 653.76 153 545.14 153 500.00
18 Koefisien pekerja dan kepala tukang kayu pada kontraktor lebih kecil dibandingkan AHSP. Namun, koefisien mandor pada kontraktor lebih besar dibandingkan AHSP. Hal ini karena AHSP menggunakan koefisien yang terdapat pada Lampiran C dalam pedoman AHSP 2013. Lalu untuk harga satuan kaso 5/7, kontraktor menetapkan harga lebih besar dibandingkan AHSP karena pada AHSP harga kaso 5/7 yang semula Rp. 3 451 203.45 kemudian dibagi 2 karena diestimasikan dapat digunakan dua kali pakai. Pada Tabel 11 tukang kayu terampil dan tukang kayu setengah terampil memiliki harga satuan upah yang sama. Perbedaan diantara keduanya terletak pada koefisien. Koefisien tukang kayu terampil lebih besar dari tukang kayu setengah terampil. Tabel 12 Analisis harga satuan pekerjaan plat dak lantai 1 3
m Plat dak t.10 cm lt.1
Satuan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 960 400.00
Jumlah (Rp.) 960 400.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 366 900.00
Jumlah (Rp.) 1 366 900.00
Readymix K-300
m3
Wire mesh M-6 (2 lapis)
m2
10.0000
119 600.00
1 196 000.00
10.0000
107 700.00
1 077 000.00
Bekisting dengan multiplex 9 mm
m2
10.0000
123 800.00
1 238 000.00
10.0000
153 500.00
1 535 000.00
Pas. Stoot werk untuk plat beton Jumlah Dibulatkan
m2
10.0000
67 200.00
672 000.00 4 066 400.00 4 066 400.00
10.0000
112 700.00
1 127 000.00 5 105 900.00 5 105 900.00
Pekerjaan plat dak pada lantai 1 juga termasuk dalam pekerjaan struktur yang menghasilkan persentase selisih terkecil. Tabel 12 menunjukkan HSP yang ditetapkan kontraktor lebih kecil dari AHSP namun selisih harga diantara keduanya tidak terlalu besar. HSP kontraktor untuk pekerjaan ini adalah Rp. 4 066 400.00 dan AHSP sebesar Rp. 5 105 900.00. Keduanya memiliki selisih harga yang tidak terlalu besar karena koefisien yang ditetapkan adalah sama. Perbedaan diantara keduanya terletak pada harga satuan yang ditetapkan. Harga satuan pada AHSP diatas diperoleh dari tabel analisis readymix K-300 (Tabel 5), wire mesh M-6 (Tabel 10), bekisting dengan multiplex 9 mm (Tabel 11), dan pasang stoot werk untuk plat beton yang dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Analisis harga satuan pasang stoot werk untuk plat beton lantai 1 2
m Pas. Stoot werk untuk plat beton lt.1 GT24 Girder, L=2.4 m GT24 Girder, L=1.5 m Pola Frame 170 Galv Pola Frame H-90 Galv Cross Brace CB-1218 L=220 Galv Cross Brace CB-0618 L=193 Galv Joint Pin 36 Galv Base Jack BJ-60 Galv CPL Upah kerja Jumlah Dibulatkan
Satuan sw/unit/bln sw/unit/bln sw/unit/bln sw/unit/bln sw/unit/bln sw/unit/bln sw/unit/bln sw/unit/bln m2
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 6.0000 69 870.00 4.0000 27 800.00 4.0000 13 550.00 4.0000 7 320.00 4.0000 7 160.00 4.0000 6 390.00 8.0000 1 800.00 8.0000 11 140.00 20.0000 28 651.00
Jumlah (Rp.) 419 220.00 111 200.00 54 200.00 29 280.00 28 640.00 25 560.00 14 400.00 89 120.00 573 020.00 67 232.00 67 200.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 6.0000 60 895.00 4.0000 32 680.00 4.0000 17 765.00 4.0000 17 765.00 4.0000 7 885.00 4.0000 7 885.00 8.0000 1 750.00 8.0000 6 650.00 20.0000 59 560.34
Jumlah (Rp.) 365 370.00 130 720.00 71 060.00 71 060.00 31 540.00 31 540.00 14 000.00 53 200.00 1 191 206.76 112 682.56 112 700.00
Harga satuan alat yang ditetapkan kontraktor dan AHSP berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan standar harga yang digunakan. Satuan upah kerja pada analisis ini ditetapkan dalam m2 dikarenakan harga satuan yang digunakan mengikuti jumlah harga satuan tenaga kerja yang terdapat pada analisis harga satuan bekisting dengan multiplex 9 mm lantai 1 sebelumnya. Pasang stoot werk untuk plat dak menggunakan GT 24 girder. GT 24 adalah salah satu komponen bekisting yang ringan, mudah diatur, dan memiliki banyak aplikasi.
19 Berdasarkan uraian sebelumnya, terlihat perbedaan dalam menetapkan koefisien dan harga satuan pada kontraktor dan AHSP. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan proyek konstruksi yang akan memberikan keahlian dalam menganalisa bahan, tenaga kerja, dan alat suatu pekerjaan tertentu sesuai tingkat produktivitas kerja dan penggunaan informasi standar yang berbeda dalam menganalisis biaya yang digunakan sebagai acuan. Bagi para pemula dalam mengestimasi biaya dilakukan berdasarkan informasi yang didapatkan. Sedangkan para ahli yang sudah memiliki pengalaman dan informasi, mengestimasi biaya dengan memperhitungkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi nilai estimasi. Faktor-faktor tersebut didapatkan berdasarkan pengamatan di lapangan. Hal itulah yang menyebabkan adanya perbedaan dalam mengestimasi biaya yang dilakukan oleh para estimator. Secara keseluruhan berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, kontraktor menetapkan HSP dibawah AHSP pada semua pekerjaan struktur beton. Hal ini wajar terjadi karena dengan demikian harga penawaran yang ditetapkan kontraktor berada dibawah HPS. Akan tetapi, terkait dengan HPS yang telah ada ternyata belum menggunakan pedoman AHSP dalam penyusunan HPS nya. Hal ini karena penyusunan HPS dilakukan menggunakan aturan SNI sesuai dengan ketentuan dan peraturan Pemerintah Daerah.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perbedaan analisis biaya antara metode AHSP dan kontraktor pada pekerjaan struktur beton terletak pada analisis harga satuan pekerjaan. Pada analisis kontraktor, biaya tidak langsung tidak terlalu diperhitungkan dengan pertimbangan tidak semua pekerjaan terdapat biaya tidak langsung. Sedangkan pada AHSP besarnya biaya tidak langsung diperhitungkan setelah biaya langsung didapatkan yaitu sebesar 15% dari biaya langsung untuk setiap item pekerjaan. 2. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) yang memiliki persentase selisih harga satuan terbesar adalah pekerjaan tiang pancang 50.85% dan tie beam TB2 50.07%. HSP yang memiliki persentase selisih harga satuan terkecil adalah pekerjaan plat beton entrance 18.16% dan plat dak lantai 1 20.36%. 3. HSP struktur beton yang memiliki perbedaan paling signifikan disebabkan oleh perbedaan perhitungan koefisien dan penetapan harga satuan berdasarkan pengalaman dan informasi standar acuan yang berbeda.
20 Saran Dalam menganalisis HSP perlu dikombinasikan antara informasi yang didapat dengan pengalaman di lapangan agar diperoleh hasil yang lebih baik. Sedangkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat dilakukan perhitungan HSP arsitektur menggunakan metode yang serupa.
DAFTAR PUSTAKA Abduh M, Sukmana U. 2007. Estimasi biaya penawaran kontraktor kecil: praktek dan kebutuhan implementasi dalam aplikasi manajemen proyek konstruksi. Konferensi Nasional Pengembangan Infrastruktur yang Berkelanjutan. Bali. Achmadi SS, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bogor (ID): IPB Pr. Ashworth A. 1994. Perencanaan Biaya Bangunan (terjemahan). Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. Ervianto D, Indryani R, Wahyuni E. 2012. Studi perbandingan pelat konventional, ribslab, dan flatslab berdasarkan biaya konstruksi. Jurnal Teknik Pomits. 1 (1): 1-2. Indrawan GS. 2011. Estimasi biaya pemeli araan jalan dengan “cost significant model” studi kasus pemeli araan jalan kabupaten di Kabupaten Jembrana [tesis]. Bali (ID): Universitas Udayana. Joen E. 2011. Analisa SNI 2008 [Terhubung berkala]. http://www.scribd.com/doc/61064192/ANALISA-SNI-2008 (10 Mei 2014) [KemenPU] Kementerian Pekerjaan Umum. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Jakarta (ID): KemenPU. [KemenPU] Kementerian Pekerjaan Umum. 2013. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 tahun 2013 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta (ID): KemenPU. Kim GH, Shin JM, Kim S, Shin Y. 2013. Comparison of school building construction costs estimation methods using regression analysis , neural network, and support vector machine. JBCPR. 1: 1. McCormac JC. 2004. Desain Beton Bertulang. Sumargo, penerjemah; Simarmata L, editor. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Design of Reinforced Concrete Fifth Edition. Jilid ke-1. Mulyono T. 2004. Buku Teknologi Beton. Yogyakarta (ID): Andy Offset. Naibaho PRT. 2008. Panjang penyaluran carbon fibre pada perkuatan struktur balok beton di daerah tumpuan [tesis]. Depok (ID): Universitas Indonesia. Napitupulu EL. 2012. IPB Bangun Pusat Informasi Kehutanan [Terhubung berkala]. http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/29/17254214/IPB.Bangun.Pusat.Info rmasi.Kehutanan (5 September 2014) Nawy EG. 2010. Beton Bertulang - suatu Pendekatan Dasar. Suryoatmono B, penerjemah. Bandung (ID): Refika Aditama. Terjemahan dari: Reinforced Concrete – A Fundamental Approach. Cetakan ke-4.
21 [Pemda] Pemerintah Daerah. 2013. Keputusan Bupati Bogor Nomor 601 tahun 2012 tentang Standar Harga Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultansi Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2013. Cibinong (ID): Pemda. PERI GmbH. 2008. LICO column formwork. Germany (DE): PERI. Pranata AA. 2011. Perbandingan estimasi anggaran biaya antara metode BOW, SNI, dan kontraktor. Proceeding PESAT. 4: 25-26. Presiden Republik Indonesia. 2012. Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Bogor (ID): Sekretariat Kabinet. Rosyid H. 2006. Proyek pembangunan jembatan Kali Serang Karangaji-Kedung Jepara. Laporan Kerja Praktek. Semarang. Sawalhi NI. 2012. Modeling the parametric construction project cost estimate using fuzzy logic. IJETAE. 2 (4): 631. SNI 03-2847-2002 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (Beta Version). Sudiarsa M, Sudiasa W. 2011. Analisis perbandingan harga satuan pekerjaan beton berdasarkan metode BOW, SNI, dan proyek (studi kasus pada proyek pembangunan gedung arsip PNB). Jurnal Logic. 11 (2): 119-121. Tim Penyusun. 2013. Jurnal Harga Satuan Bahan Bangunan Konstruksi dan Interior Edisi XXXII Tahun 2013. Jakarta (ID): Pandu Bangun Persada Nusantara Batavia. Wiguna PA, Rahmawati F, Haposan J. 2009. Identifikasi material waste pada proyek konstruksi (studi kasus Ruko San Diego Pakuwon City Surabaya). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah. Surabaya.
22
23 Lampiran 1 Tabel berat besi beton
No
Diameter mm
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4.00 5.00 5.50 5.70 6.00 6.50 8.00 9.00 10.00 11.00
Sumber : SNI 2008
Besi beton polos Berat Diameter besi No mm Kg/m’ 0.13 11 12.00 0.12 12 13.00 0.19 13 14.00 0.20 14 16.00 0.22 15 19.00 0.31 16 22.00 0.40 17 23.00 0.53 18 25.00 0.62 19 28.00 0.75 20 31.00 21 32.00
Besi beton spiral Berat Berat Diameter besi No besi mm Kg/m’ Kg/m’ 0.89 1 10.00 0.62 1.04 2 13.00 1.04 1.21 3 16.00 1.58 1.58 4 19.00 2.23 2.23 5 22.00 2.98 2.98 6 25.00 3.85 3.26 7 29.00 5.19 3.85 8 32.00 6.31 4.83 9 36.00 7.99 5.93 6.31
24 Lampiran 2 Analisis harga satuan pekerjaan pile cap P1, P2, P3, dan P4 m3 Pile cap P-1 Readymix K-300 Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.13 mm Bekisting batako Jumlah Dibulatkan
m3 Pile cap P-2 Readymix K-300 Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.16 mm Bekisting batako Jumlah Dibulatkan
m3 Pile cap P-3 Readymix K-300 Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting batako Jumlah Dibulatkan
m3 Pile cap P-4 Readymix K-300 Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting batako Jumlah Dibulatkan
Satuan 3
m kg kg m2
Satuan 3
m kg kg m2
Satuan 3
m kg kg m2
Satuan 3
m kg kg m2
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 960 400.00 38.9029 11 000.00 59.4286 11 800.00 6.0952 64 000.00
Jumlah (Rp.) 960 400.00 427 931.90 701 257.48 390 092.80 2 479 682.18 2 479 600.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00 32.0880 27 500.00 882 420.00 47.5430 29 000.00 1 378 747.00 6.0950 116 200.00 708 239.00 4 336 306.00 4 336 300.00
Jumlah (Rp.) 960 400.00 364 672.00 696 043.06 325 081.60 2 346 196.66 2 346 100.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00 32.5630 27 500.00 895 482.50 45.6440 29 000.00 1 323 676.00 5.0790 116 200.00 590 179.80 4 176 238.30 4 176 200.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 48.8569 11 000.00 537 425.90 104.7604 11 800.00 1 236 172.72 1.9048 64 000.00 121 907.20 2 855 905.82 2 855 900.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00 41.7770 27 500.00 1 148 867.50 96.3720 29 000.00 2 794 788.00 1.9050 116 200.00 221 361.00 5 531 916.50 5 531 900.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 960 400.00 37.5060 11 000.00 45.5102 11 800.00 1.0667 64 000.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00 32.0920 27 500.00 882 530.00 46.0460 29 000.00 1 335 334.00 1.0670 116 200.00 123 985.40 3 708 749.40 3 708 700.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 960 400.00 33.1520 11 000.00 58.9867 11 800.00 5.0794 64 000.00
Jumlah (Rp.) 960 400.00 412 566.00 537 020.36 68 268.80 1 978 255.16 1 978 200.00
25 Lampiran 3 Analisis harga satuan pekerjaan lantai kerja, sloof praktis, tie beam TB1, dan TB3 m3 Lantai kerja t.5 cm PC Pasir beton
Satuan kg 3
m
Batu pecah mesin 2/3 Pekerja Pekerja terampil Kepala tukang batu Mandor Jumlah Dibulatkan
m3 O/H O/H O/H O/H
m' Sloof praktis 10/15
Satuan
Beton site mix K-175 Besi beton terpasang d.8 mm Besi beton terpasang d.10 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm Jumlah Dibulatkan
m3 Tie beam TB1 (20x30) Readymix K-300 Besi beton terpasang d.8 mm Besi beton terpasang d.13 mm Bekisting batako Jumlah Dibulatkan
m3 Tie beam TB3 (30x65) Readymix K-300 Besi beton terpasang d.8 mm Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting batako Jumlah Dibulatkan
3
m kg kg m2
Satuan 3
m kg kg m2
Satuan 3
m kg kg kg m2
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 200.0000 1 240.00 248 000.00 0.5200 210 000.00 109 200.00 0.8700 1.6500 0.2500 0.0250 0.0800
166 800.00 33 200.00 41 100.00 59 200.00 63 200.00
145 116.00 54 780.00 10 275.00 1 480.00 5 056.00 573 907.00 573 900.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 271.7000 1 565.57 0.6830 197 410.48 0.8140 1.3200 0.2200 0.0220 0.1320
232 673.01 48 455.33 48 455.33 74 705.19 80 416.98
Jumlah (Rp.) 425 366.33 134 831.36 189 395.83 63 961.04 10 660.17 1 643.51 10 615.04 961 944.27 961 900.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 0.0150 747 300.00 11 209.50 0.9875 11 000.00 10 862.50 2.4800 11 000.00 27 280.00 0.3000 123 800.00 37 140.00 86 492.00 86 400.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 0.0150 1 106 900.00 16 603.50 0.7840 27 500.00 21 560.00 2.4800 27 500.00 68 200.00 0.3000 153 500.00 46 050.00 152 413.50 152 400.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 66.2283 11 000.00 728 511.30 104.0000 11 800.00 1 227 200.00 10.0000 64 000.00 640 000.00 3 556 111.30 3 556 100.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 52.1040 27 500.00 104.0000 29 000.00 10.0000 116 200.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 19.9941 11 000.00 219 935.10 9.1077 11 000.00 100 184.70 91.4872 11 800.00 1 079 548.96 6.6667 64 000.00 426 668.80 2 786 737.56 2 786 700.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00 17.4720 27 500.00 480 480.00 9.1280 27 500.00 251 020.00 91.4870 29 000.00 2 653 123.00 6.6670 116 200.00 774 705.40 5 526 228.40 5 526 200.00
Jumlah (Rp.) 1 366 900.00 1 432 860.00 3 016 000.00 1 162 000.00 6 977 760.00 6 977 800.00
26 Lampiran 4 Analisis harga satuan pekerjaan kolom K1-1, K2-1, K3-1, dan K2-4 m3 Kolom K1-1 (40x40) lt.1
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Pas. bekisting kolom Jumlah Dibulatkan
m kg kg
m3 Kolom K2-1 (40x40) lt.1
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Pas. bekisting kolom Jumlah Dibulatkan
m kg kg
m3 Kolom K3-1 (30x40) lt.1
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Pas. bekisting kolom Jumlah Dibulatkan
m kg kg
m3 Kolom K2-4 (40x40) lt.4
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Pas. bekisting kolom Jumlah Dibulatkan
m kg kg
3
m2
3
m2
3
m2
3
m2
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 63.4880 11 000.00 698 368.00 167.2500 11 800.00 1 973 550.00 10.0000 242 000.00 2 420 000.00 6 052 318.00 6 052 300.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 56.5070 27 500.00 167.2500 29 000.00 10.0000 221 600.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 63.4880 11 000.00 698 368.00 139.3750 11 800.00 1 644 625.00 10.0000 242 000.00 2 420 000.00 5 723 393.00 5 723 300.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 56.5070 27 500.00 139.3750 29 000.00 10.0000 221 600.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 49.0902 11 000.00 539 992.20 111.5000 11 800.00 1 315 700.00 11.6667 242 000.00 2 823 341.40 5 639 433.60 5 639 400.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 39.2340 27 500.00 111.5000 29 000.00 11.6670 221 600.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 975 300.00 975 300.00 42.3253 11 100.00 469 810.83 83.6250 11 800.00 986 775.00 10.0000 245 200.00 2 452 000.00 4 883 885.83 4 883 800.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 384 500.00 1 384 500.00 34.6330 27 700.00 959 334.10 83.6250 29 200.00 2 441 850.00 10.0000 226 300.00 2 263 000.00 7 048 684.10 7 048 700.00
Jumlah (Rp.) 1 366 900.00 1 553 942.50 4 850 250.00 2 216 000.00 9 987 092.50 9 987 100.00
Jumlah (Rp.) 1 366 900.00 1 553 942.50 4 041 875.00 2 216 000.00 9 178 717.50 9 178 700.00
Jumlah (Rp.) 1 366 900.00 1 078 935.00 3 233 500.00 2 585 407.20 8 264 742.20 8 264 700.00
27 Lampiran 5 Analisis harga satuan pekerjaan kolom K1-2, K2-2, K1-3, dan K2-3 m3 Kolom K1-2 (40x40) lt.2
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Pas. bekisting kolom Jumlah Dibulatkan
m kg kg
m3 Kolom K2-2 (40x40) lt.2
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Pas. bekisting kolom Jumlah Dibulatkan
m kg kg
m3 Kolom K1-3 (40x40) lt.3
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Pas. bekisting kolom Jumlah Dibulatkan
m kg kg
m3 Kolom K2-3 (40x40) lt.3
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Pas. bekisting kolom Jumlah Dibulatkan
m kg kg
3
m2
3
m2
3
m2
3
m2
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 970 300.00 970 300.00 63.4880 11 000.00 698 368.00 139.3750 11 800.00 1 644 625.00 10.0000 244 200.00 2 442 000.00 5 755 293.00 5 755 200.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 378 600.00 56.5070 27 600.00 139.3750 29 200.00 10.0000 224 700.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 970 300.00 970 300.00 42.3253 11 000.00 465 578.30 111.5000 11 800.00 1 315 700.00 10.0000 244 200.00 2 442 000.00 5 193 578.30 5 193 500.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 378 600.00 1 378 600.00 34.6330 27 600.00 955 870.80 111.5000 29 200.00 3 255 800.00 10.0000 224 700.00 2 247 000.00 7 837 270.80 7 837 300.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 973 600.00 973 600.00 42.3253 11 100.00 469 810.83 111.5000 11 800.00 1 315 700.00 10.0000 244 900.00 2 449 000.00 5 208 110.83 5 208 100.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 382 500.00 1 382 500.00 34.6330 27 600.00 955 870.80 111.5000 29 200.00 3 255 800.00 10.0000 225 800.00 2 258 000.00 7 852 170.80 7 852 200.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 973 600.00 973 600.00 42.3253 11 100.00 469 810.83 83.6250 11 800.00 986 775.00 10.0000 244 900.00 2 449 000.00 4 879 185.83 4 879 100.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 382 500.00 1 382 500.00 34.6330 27 600.00 955 870.80 83.6250 29 200.00 2 441 850.00 10.0000 225 800.00 2 258 000.00 7 038 220.80 7 038 200.00
Jumlah (Rp.) 1 378 600.00 1 559 593.20 4 069 750.00 2 247 000.00 9 254 943.20 9 254 900.00
28 Lampiran 6 Analisis harga satuan pekerjaan balok B1 lantai 1, B1 lantai 2, B1A lantai 3, dan B1A lantai 4 3
m Balok B1 (25x35) lt.1
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m3 kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 25x35 Jumlah Dibulatkan
m
3
m Balok B1 (25x35) lt.2
m2 2
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m3 kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 25x35 Jumlah Dibulatkan
m2
3
m Balok B1A (25x35) lt.3
m2
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m3 kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 25x35 Jumlah Dibulatkan
m2
3
m Balok B1A (25x35) lt.4
2
m
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m3 kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 25x35 Jumlah Dibulatkan
m2
m2
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 110.7896 11 000.00 1 218 685.60 178.4000 11 800.00 2 105 120.00 8.1143 123 800.00 1 004 550.34 8.1143
293 000.00
2 377 489.90 7 666 245.84 7 666 200.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 970 300.00 970 300.00 110.7896 11 000.00 1 218 685.60 178.4000 11 800.00 2 105 120.00 8.1143 126 400.00 1 025 647.52 8.1143
295 600.00
2 398 587.08 7 718 340.20 7 718 300.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 973 600.00 973 600.00 85.7726 11 100.00 952 075.86 127.4286 11 800.00 1 503 657.48 8.1143 127 200.00 1 032 138.96 8.1143
296 400.00
2 405 078.52 6 866 550.82 6 866 500.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 975 300.00 975 300.00 85.7726 11 100.00 952 075.86 127.4286 11 800.00 1 503 657.48 8.1143 127 700.00 1 036 196.11 8.1143
296 900.00
2 409 135.67 6 876 365.12 6 876 300.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 96.2550 27 500.00 178.4000 29 000.00 8.1140 153 500.00 8.1140
187 400.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 378 600.00 96.2550 27 600.00 178.4000 29 200.00 8.1140 159 700.00 8.1140
190 500.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 382 500.00 69.8740 27 600.00 127.4290 29 200.00 8.1140 161 800.00 8.1140
191 500.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 384 500.00 69.8740 27 700.00 127.4290 29 200.00 8.1140 162 800.00 8.1140
192 000.00
Jumlah (Rp.) 1 366 900.00 2 647 012.50 5 173 600.00 1 245 499.00 1 520 563.60 11 953 575.10 11 953 600.00
Jumlah (Rp.) 1 378 600.00 2 656 638.00 5 209 280.00 1 295 805.80 1 545 717.00 12 086 040.80 12 086 000.00
Jumlah (Rp.) 1 382 500.00 1 928 522.40 3 720 926.80 1 312 845.20 1 553 831.00 9 898 625.40 9 898 600.00
Jumlah (Rp.) 1 384 500.00 1 935 509.80 3 720 926.80 1 320 959.20 1 557 888.00 9 919 783.80 9 919 800.00
29 Lampiran 7 Analisis harga satuan pekerjaan balok B2 lantai 1 s/d 3, B2A lantai 3, dan B2A lantai 4 3
m Balok B2 (30x45) lt.1
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m3 kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 30x45 Jumlah Dibulatkan
m
3
m Balok B2 (30x45) lt.2
m2 2
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m3 kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 30x45 Jumlah Dibulatkan
m2
3
m Balok B2 (30x45) lt.3
m2
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m3 kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 30x45 Jumlah Dibulatkan
m2
3
m Balok B2A (30x45) lt.3
m2
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m3 kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 30x45 Jumlah Dibulatkan
m2
3
m Balok B2A (30x45) lt.4
m2
Satuan
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m3 kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 30x45 Jumlah Dibulatkan
m2
m2
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 90.7646 11 000.00 998 410.60 132.1481 11 800.00 1 559 347.58 7.1111 123 800.00 880 354.18 7.1111
339 600.00
2 414 929.56 6 813 441.92 6 813 400.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 970 300.00 970 300.00 90.7646 11 000.00 998 410.60 132.1481 11 800.00 1 559 347.58 7.1111 126 400.00 898 843.04 7.1111
342 200.00
2 433 418.42 6 860 319.64 6 860 300.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 973 600.00 973 600.00 90.7646 11 100.00 1 007 487.06 132.1481 11 800.00 1 559 347.58 7.1111 127 200.00 904 531.92 7.1111
343 000.00
2 439 107.30 6 884 073.86 6 884 000.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 973 600.00 973 600.00 69.8189 11 100.00 774 989.79 99.1111 11 800.00 1 169 510.98 7.1111 127 200.00 904 531.92 7.1111
343 000.00
2 439 107.30 6 261 739.99 6 261 700.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 975 300.00 975 300.00 69.8189 11 100.00 774 989.79 99.1111 11 800.00 1 169 510.98 7.1111 127 700.00 908 087.47 7.1111
343 400.00
2 441 951.74 6 269 839.98 6 269 800.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 80.3700 27 500.00 132.1480 29 000.00 7.1110 153 500.00 7.1110
245 800.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 378 600.00 80.3700 27 600.00 132.1480 29 200.00 7.1110 159 700.00 7.1110
248 900.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 382 500.00 80.3700 27 600.00 132.1480 29 200.00 7.1110 161 800.00 7.1110
249 900.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 382 500.00 58.7850 27 600.00 99.1110 29 200.00 7.1110 161 800.00 7.1110
249 900.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 1 384 500.00 58.7850 27 700.00 99.1110 29 200.00 7.1110 162 800.00 7.1110
250 400.00
Jumlah (Rp.) 1 366 900.00 2 210 175.00 3 832 292.00 1 091 538.50 1 747 883.80 10 248 789.30 10 248 800.00
Jumlah (Rp.) 1 378 600.00 2 218 212.00 3 858 721.60 1 135 626.70 1 769 927.90 10 361 088.20 10 361 100.00
Jumlah (Rp.) 1 382 500.00 2 218 212.00 3 858 721.60 1 150 559.80 1 777 038.90 10 387 032.30 10 387 000.00
Jumlah (Rp.) 1 382 500.00 1 622 466.00 2 894 041.20 1 150 559.80 1 777 038.90 8 826 605.90 8 826 600.00
Jumlah (Rp.) 1 384 500.00 1 628 344.50 2 894 041.20 1 157 670.80 1 780 594.40 8 845 150.90 8 845 100.00
30 Lampiran 8 Analisis harga satuan pekerjaan balok B3 lantai 1, B3 lantai 2, B3A lantai 1, B3A lantai 3, dan B3A lantai 4 3
m Balok B3 (40x70) lt.1
Satuan 3
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m kg kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 40x70 Jumlah Dibulatkan
m2
3
m Balok B3 (40x70) lt.2
2
m
Satuan 3
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m kg kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 40x70 Jumlah Dibulatkan
m
3
m Balok B3A (40x70) lt.1
2
m
2
Satuan 3
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m kg kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 40x70 Jumlah Dibulatkan
m
3
m Balok B3A (40x70) lt.3
2
m
2
Satuan 3
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m kg kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 40x70 Jumlah Dibulatkan
m2
3
m Balok B3A (40x70) lt.4
2
m
Satuan 3
Readymix K-300 Besi beton terpasang d.10 mm Besi beton terpasang d.12 mm Besi beton terpasang d.19 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm
m kg kg kg
Pas. Stoot werk untuk balok 40x70 Jumlah Dibulatkan
m2
2
m
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 40.3354 11 000.00 443 689.40 6.3429 11 000.00 69 771.90 87.6071 11 800.00 1 033 763.78 5.5714 123 800.00 689 739.32 5.5714
150 400.00
837 938.56 4 035 302.96 4 035 300.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 970 300.00 970 300.00 40.3354 11 000.00 443 689.40 6.3429 11 000.00 69 771.90 87.6071 11 800.00 1 033 763.78 5.5714 126 400.00 704 224.96 5.5714
153 000.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 960 400.00 29.2007 11 000.00 6.3429 11 000.00 55.7500 11 800.00 5.5714 123 800.00 5.5714
150 400.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 973 600.00 29.2007 11 100.00 6.3429 11 100.00 55.7500 11 800.00 5.5714 127 200.00 5.5714
153 900.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 975 300.00 29.2007 11 100.00 6.3429 11 100.00 55.7500 11 800.00 5.5714 127 700.00 5.5714
154 300.00
852 424.20 4 074 174.24 4 074 100.00
Jumlah (Rp.) 960 400.00 321 207.70 69 771.90 657 850.00 689 739.32 837 938.56 3 536 907.48 3 536 900.00
Jumlah (Rp.) 973 600.00 324 127.77 70 406.19 657 850.00 708 682.08 857 438.46 3 592 104.50 3 592 100.00
Jumlah (Rp.) 975 300.00 324 127.77 70 406.19 657 850.00 711 467.78 859 667.02 3 598 818.76 3 598 800.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00 44.1940 27 500.00 1 215 335.00 6.3570 27 500.00 174 817.50 87.6070 29 000.00 2 540 603.00 5.5710 153 500.00 855 148.50 5.5710
108 000.00
601 668.00 6 754 472.00 6 754 500.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 378 600.00 1 378 600.00 44.1940 27 600.00 1 219 754.40 6.3570 27 600.00 175 453.20 87.6070 29 200.00 2 558 124.40 5.5710 159 700.00 889 688.70 5.5710
111 000.00
618 381.00 6 840 001.70 6 840 000.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00 29.4620 27 500.00 810 205.00 6.3570 27 500.00 174 817.50 55.7500 29 000.00 1 616 750.00 5.5710 153 500.00 855 148.50 5.5710
108 000.00
601 668.00 5 425 489.00 5 425 500.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 382 500.00 1 382 500.00 29.4620 27 600.00 813 151.20 6.3570 27 600.00 175 453.20 55.7500 29 200.00 1 627 900.00 5.5710 161 800.00 901 387.80 5.5710
112 000.00
623 952.00 5 524 344.20 5 524 300.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 384 500.00 1 384 500.00 29.4620 27 700.00 816 097.40 6.3570 27 700.00 176 088.90 55.7500 29 200.00 1 627 900.00 5.5710 162 800.00 906 958.80 5.5710
112 600.00
627 294.60 5 538 839.70 5 538 800.00
31 Lampiran 9 Analisis harga satuan pekerjaan rabat beton dan plat lantai 1 s/d 3 Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 0.0600 747 300.00 44 838.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 0.0600 1 106 900.00 66 414.00
m2 Rabat beton t.6 cm
Satuan
Beton site mix K-175
m
Wire mesh M-4 (1 lapis)
m
2
1.0000
31 600.00
31 600.00
1.0000
37 000.00
37 000.00
Plastic sheet Jumlah Dibulatkan
m2
1.0000
2 800.00
2 800.00 79 238.00 79 200.00
1.0000
3 000.00
3 000.00 106 414.00 106 400.00
3
m Plat lantai t.12 cm lt.1
3
Satuan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 960 400.00
Jumlah (Rp.) 960 400.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00
Readymix K-300
m3
Wire mesh M-8 (2 lapis)
m2
8.3333
140 400.00
1 169 995.32
8.3330
161 900.00
1 349 112.70
Bekisting dengan multiplex 9 mm
m2
8.3333
123 800.00
1 031 662.54
8.3330
153 500.00
1 279 115.50
Pas. Stoot werk untuk plat beton Jumlah Dibulatkan
m2
8.3333
67 200.00
559 997.76 3 722 055.62 3 722 000.00
8.3330
112 700.00
939 129.10 4 934 257.30 4 934 200.00
3
m Plat lantai t.12 cm lt.2
Satuan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.00000 970 300.00
Jumlah (Rp.) 970 300.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 378 600.00 1 378 600.00
Readymix K-300
m3
Wire mesh M-8 (2 lapis)
m2
8.33330
142 200.00
1 184 995.26
8.3330
165 000.00
1 374 945.00
Bekisting dengan multiplex 9 mm
m2
8.33330
126 400.00
1 053 329.12
8.3330
159 700.00
1 330 780.10
Pas. Stoot werk untuk plat beton Jumlah Dibulatkan
m2
8.33330
69 800.00
581 664.34 3 790 288.72 3 790 200.00
8.3330
118 800.00
989 960.40 5 074 285.50 5 074 300.00
3
m Plat lantai t.12 cm lt.3
Satuan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 973 600.00
Jumlah (Rp.) 973 600.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 382 500.00 1 382 500.00
Readymix K-300
m3
Wire mesh M-8 (2 lapis)
m2
8.3333
142 800.00
1 189 995.24
8.3330
166 100.00
1 384 111.30
Bekisting dengan multiplex 9 mm
m2
8.3333
127 200.00
1 059 995.76
8.3330
161 800.00
1 348 279.40
Pas. Stoot werk untuk plat beton Jumlah Dibulatkan
m2
8.3333
70 600.00
588 330.98 3 811 921.98 3 811 900.00
8.3330
120 900.00
1 007 459.70 5 122 350.40 5 122 400.00
32 Lampiran 10 Analisis harga satuan pekerjaan plat dak lantai 4 dan plat tangga/bordes lantai 1 s/d 3 3
m Plat dak t.10 cm lt.4
Satuan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 975 300.00
Jumlah (Rp.) 975 300.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 384 500.00 1 384 500.00
Readymix K-300
m3
Wire mesh M-6 (2 lapis)
m2
10.0000
122 400.00
1 224 000.00
10.0000
112 400.00
1 124 000.00
Bekisting dengan multiplex 9 mm
m2
10.0000
127 700.00
1 277 000.00
10.0000
162 800.00
1 628 000.00
Pas. Stoot werk untuk plat beton Jumlah Dibulatkan
m2
10.0000
71 000.00
710 000.00 4 186 300.00 4 186 300.00
10.0000
121 900.00
1 219 000.00 5 355 500.00 5 355 500.00
3
m Plat tangga/bordes t.15 cm lt.1
Satuan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 960 400.00
Jumlah (Rp.) 960 400.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00
Readymix K-300
m3
Wire mesh M-6 (2 lapis)
m2
6.6667
119 600.00
797 337.32
6.6670
107 700.00
718 035.90
Bekisting dengan multiplex 9 mm
m2
6.6667
123 800.00
825 337.46
6.6670
153 500.00
1 023 384.50
Pas. Stoot werk untuk plat beton Jumlah Dibulatkan
m2
6.6667
67 200.00
448 002.24 3 031 077.02 3 031 000.00
6.6670
112 700.00
751 370.90 3 859 691.30 3 859 700.00
3
m Plat tangga/bordes t.15 cm lt.2
Satuan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 970 300.00
Jumlah (Rp.) 970 300.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 378 600.00 1 378 600.00
Readymix K-300
m3
Wire mesh M-6 (2 lapis)
m2
6.6667
121 400.00
809 337.38
6.6670
110 900.00
739 370.30
Bekisting dengan multiplex 9 mm
m2
6.6667
126 400.00
842 670.88
6.6670
159 700.00
1 064 719.90
Pas. Stoot werk untuk plat beton Jumlah Dibulatkan
m2
6.6667
69 800.00
465 335.66 3 087 643.92 3 087 600.00
6.6670
118 800.00
792 039.60 3 974 729.80 3 974 700.00
3
m Plat tangga/bordes t.15 cm lt.3
Satuan
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) 1.0000 973 600.00
Jumlah (Rp.) 973 600.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 382 500.00 1 382 500.00
Readymix K-300
m3
Wire mesh M-6 (2 lapis)
m2
6.6667
122 100.00
814 004.07
6.6670
111 900.00
746 037.30
Bekisting dengan multiplex 9 mm
m2
6.6667
127 200.00
848 004.24
6.6670
161 800.00
1 078 720.60
Pas. Stoot werk untuk plat beton Jumlah Dibulatkan
m2
6.6667
70 600.00
470 669.02 3 106 277.33 3 106 200.00
6.6670
120 900.00
806 040.30 4 013 298.20 4 013 300.00
33 Lampiran 11 Analisis harga satuan pekerjaan plat anak tangga lantai 1 s/d 3 3
m Plat anak tangga lt.1 Readymix K-300 Besi beton terpasang d.8 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm Jumlah Dibulatkan
3
m Plat anak tangga lt.2 Readymix K-300 Besi beton terpasang d.8 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm Jumlah Dibulatkan
3
m Plat anak tangga lt.3 Readymix K-300 Besi beton terpasang d.8 mm Bekisting dengan multiplex 9 mm Jumlah Dibulatkan
Satuan m3 kg 2
m
Satuan m3 kg 2
m
Satuan m3 kg 2
m
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 960 400.00 960 400.00 88.4800 11 000.00 973 280.00 13.0286 123 800.00 1 612 940.68 3 546 620.68 3 546 600.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 366 900.00 1 366 900.00 85.9260 27 500.00 2 362 965.00 13.0290 153 500.00 1 999 951.50 5 729 816.50 5 729 800.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 970 300.00 970 300.00 88.4800 11 000.00 973 280.00 13.0286 126 400.00 1 646 815.04 3 590 395.04 3 590 300.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 378 600.00 1 378 600.00 85.9260 27 600.00 2 371 557.60 13.0290 159 700.00 2 080 731.30 5 830 888.90 5 830 900.00
Kontraktor Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 973 600.00 973 600.00 88.4800 11 100.00 982 128.00 13.0286 127 200.00 1 657 237.92 3 612 965.92 3 612 900.00
AHSP Koefisien Harga satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1.0000 1 382 500.00 1 382 500.00 85.9260 27 600.00 2 371 557.60 13.0290 161 800.00 2 108 092.20 5 862 149.80 5 862 100.00
34
35
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kota Jakarta pada tanggal 24 Juli 1993 dari pasangan Ayah Basri Zainuddin dan Ibu Astinawaty Thahar. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Adik dari Rudy Asfrilly dan Bestky Septone. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Jakasetia 7 Bekasi pada tahun 2005. Penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPN 12 Bekasi dan lulus pada tahun 2008. Tahun 2008, penulis berkesempatan mengambil kelas Akselerasi di SMAI PB. Soedirman 1 Bekasi dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi pengurus Departemen Riset dan Teknologi, Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (HIMATESIL) periode 2012-2013. Pada tahun 2013, penulis melaksanakan kegiatan Praktik Lapangan (PL) di PT. Jaya Konstruksi MP, Tbk pada proyek jalan tol JORR W2 Utara dengan judul Mempelajari Jadwal Pelaksanaan Pembangunan Jembatan Anak Sungai Angke Proyek Jalan Tol JORR W2 Utara di PT. Jaya Konstruksi MP, Tbk. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST), penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode AHSP dan Penawaran Kontraktor dibawah bimbingan Dr Ir Meiske Widyarti, MEng.