ANALISIS PERBANDINGAN KEKUATAN, METODE PELAKSANAAN DAN BIAYA ANTARA BORED PILE DENGAN DRIVEN PILE PADA PEMBANGUNAN HOTEL BEST WESTERN ADISUCIPTO YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
Untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat S1 Teknik Sipil
Diajukan oleh : TRI RINTYAJI RATSANGKA NIM : D 100 110 034
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
ANALISIS PERBANDINGAN KEKUATAN, METODE PELAKSANAAN DAN BIAYA ANTARA BORED PILE DENGAN DRIVING PILE PADA PEMBANGUNAN HOTEL BEST WESTERN ADISUCIPTO YOGYAKARTA Tri Rintyaji Ratsangka Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakrta, Jl A.Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1, Surakarta Kode Pos 57102 Telp 0271 717417 ext 159, e-mail :
[email protected] ABSTRAKSI Perbandingan kekuatan konstruksi difokuskan terhadap kekuatan pada pondasi bored pile dengan pondasi driven pile dan perbandingan biaya difokuskan terhadap biaya konstruksi pondasi bored pile dengan biaya pondasi driven pile. Metode penelitian di bagi menjadi 5 tahap, tahap pertama yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder, tahap dua menganalisi metode pelaksanaan, tahap tiga analisis dan pembahasan dan tahap empat dan lima kesimpulan. Hasil analisis dari segi kekuatan pada pondasi bored pile untuk satu tiang dapat menahan beban sebesar 126 ton sedangkan pada pondasi driven pile untuk satu driven pile mampu menahan beban sebesar 145,2 ton, jadi selisi yang terjadi sebesar 19,2 ton. Dari segi biaya total biaya pelaksanaan pondasi bored pile sebesar sebesar Rp 3.466.706.615,76 dan total biaya pelaksanaan driven pile sebesar Rp 2.514.928.999,88 selisi biaya pelaksanaan bored pile dengan driven pile sebesar Rp 951.777.615,89. Perbedaan yang mendasar dari segi metode pelaksaanaan salah satunya yaitu jika pada pondasi bored pile dengan cara mengebor dahulu kemudian memasukan tulangan lalu selanjutnya di cor sedangkan pada driven pile langsung tiang pancang di pancang menggunakan alat pancang sampai menemui tanah keras.
Kata kunci : Hotel best western, bored pile, driven pile, kekuatan, metode pelaksanaan, biaya
PENDAHULUAN pile. Dari segi perbandingan tersebut
Latar Belakang Dalam
mendukung
dapat mengetahui efisiensi dari masing-
perkembangan dan pembangunan di
msaing pondasi tersebut dari segi
Kota Yogyakarta, maka pemerintah
kekuatan,
meningkatkan infrastruktur di daerah
pelaksanannya. Data tanah yang di
Yogyakarta, proyek Pembangunan Best
peroleh adalah dengan data tanah
Western Adisucipto merupakan salah
sondir dengan kedalaman -14,0 m
satu
rangka
langkah
untuk
memenuhi
biaya
maupun
metode
Pada pembangunan Hotel Best
kebutuhan masyarakat dan wisatawan
Western
yang datang ke Kota Yogyakarta akan
menghabiskan
fasilitas tempat menginap sementara,
76,445,500,000.00 (Tujuh puluh enam
khususnya bagi masyarakat golongan
milyar empat ratus empat puluh lima
menengah ke atas, dengan pelayanan
juta lima ratus ribu rupiah), dengan
hotel berbintang.
luasan bangunan ±1400 m2 dengan 6
Adisucipto
ini diperkirakan
dana
sekitar
Rp
Struktur gedung terdiri dari
lantai meliputi 1 semi besement,4 lantai
struktur bawah dan struktur atas.
typical room dan 1 lantai skydinning
Struktur bawah terdiri dari pondasi,
untuk jenis pondasi yang digunakan
pile cap, dinding bestment. Untuk
menggunakan
pondasi dapat di pilih dan di tinjau
dengan jumlah bored pile
sesuai keadaan di lokasi pelaksanaan
119 buah dengan dimensi bored pile 60
proyek. Bisa di gunakan pondasi
cm,
telapak, pondasi driven pile, maupun
masaing 13 meter dari permukaan
pondasi bored pile. Struktur atas terdiri
tanah.
dari
dengan
pondasi
bored
kedalaman
pile,
sebanyak
masing-
plat lantai, kolom, balok, dan
struktur atap.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pertimbangan di
Dari latar belakang di atas,
atas, maka pada Tugas Akhir ini
maka dapat di ambil rumusan masalah
membahas pondasi pada gedung, yaitu
sebagai berikut :
menggunakan
pondasi
bored
pile 1. Bagaimana perbandingan metode
bandingkan dengan pondasi driven
pelaksanaan
konstruksi
pondasi
bored pile dengan pondasi driven
pondasi bored pile dengan pondasi
pile!
driven pile.
2. Bagaimana perbandingan pondasi bored pile dengan driven pile dilihat
BATASAN MASALAH Beberapa batasan-batasan masalah
dari segi kekuatan ! 3. Bagaimana perbandingan pondasi bored pile dengan driven pile di
yang di gunakan dalam Tugas Akhir ini sebagai berikut : 1. Muka
lihat dari segi biaya !
air
tanah
berada
pada
kedalaman ± 4,0 meter pada lokasi proyek Best Western Adisucipto
Tujuan Penelitian Penelitian
ini
mempunyai
tujuan
sebagai berikut : 1. Mengetahui
metode
pelaksanaan
yang paling efisien di proyek.
sedikit,
jadi
kekuatan
biaya
konstruksi
dari
hydraulic hammer 3. Perbandingan driven pile dengan bored pile pada pembangunan
pondasi bored pile dan driven pile 3. Mengetahui
sosial
diabaikan karena menggunakan
pondasi bored pile dan driven pile
2. Mengetahui
2. Aspek
pondasi
bored pile dan pondasi driven pile.
Hotel Best Western Adisucipto. 4. Data tanah menyesuaikan data dari perhitungan di bored pile 5. Rumus perhitungan driven pile menyesuaikan rumus perhitungan
Manfaat Penelitan
bore pile
Manfaat penelitian yang bisa di dapat di bidang manajemen konstruksi pada tugas akhir tentang perbandingan pondasi bored pile dengan pondasi driven pile yaitu untuk menambah pengetahuan
khususnya
di
bidang
manajemen konstruksi tentang biaya dan metode pelaksanaan, dan tidak ketinggalan pula menambah di bidang pengetahuan tentang pondasi yaitu yang berhubungan dengan kekuatan
6. Perhitungan pada pile cap pit lift dan tangga darurat di abaikan 7. Analisa
harga
satuan
pekerja
(AHSP) seusai pada proyek 8. Analisa
biaya
menggunakan
Rencana Anggaran Biaya dengan harga material dan upah pekerja dari kontraktor pelaksana 9. Harga driven pile dari PT. Wijaya Karya Beton
10. Data-data yang digunakan pada
kimia) satu sama lain dan dari bahan-
pondasi bored pile digunakan juga
bahan organik yang telah melapuk
pada pondasi driven pile
(yang berpartikel padat) di sertai
11. Penelitian yang di teliti :
dengan zat cair dan gas yang mengisi
-
Perbandingan dilihat dari segi
ruang-ruang kosong di antara partikel-
biaya antara pondasi bored pile
partikel padat tersebut. (Braja, 1995)
dengan pondasi driven pile. -
Perbandingan dilihat dari segi
Penyelidikan Tanah Penyelidikan
metode pelaksanaan antara bored
di
maksudkan untuk untuk mengetahui
pile dengan driven pile. -
tanah
Perbandingan dilihat dari segi kekuatan antara pondasi bored pile
letak/kedalaman lapisan tanah padat dan kapasitas daya dukung tanah (bearing capacity) yang diizinkan,
dengan pondasi driven pile.
guna merancang pondasi bangunan gedung. Penyelidikan tanah banyak
TINJAUAN PUSTAKA
jenisnya seperti Standar Penetration
Pondasi Pondasi perantara,
yang
adalah memiliki
struktur fungsi
meneruskan beban bangunan di atasnya (termasuk beratnya sendiri), kepada
Test atau SPT, Cone Penetration Test atau CPT, uji beban plat, uji geser kipas, dan uji preasure. Gedung
tanah tempat pondasi tersebut berpijak,
Bangunan adalah
struktur
tanpa mengakibatkan kerusakan tanah
buatan
atau tanpa mengakibatkan terjadinya
atas dinding dan atap yang
penurunan bangunan di luar batas
secara permanen di suatu tempat.
toleransinya. (Asiyanto, 2009)
Bangunan
juga
yang
terdiri didirikan
biasa
disebut
dengan rumah dan gedung, yaitu segala
Tanah Tanah di definisasikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak
manusia
tersementasi
(terikat
secara
sarana,
prasarana
atau infrastruktur dalam atau
kehidupan
membangun (Wikipedia, 2015)
kebudayaan
manusia
dalam
peradabannya.
berkontribusi
Biaya Biaya adalah jumlah segala
overhead,
dalam mengembangkan, memproduksi,
sebagainya.
aplikasi
produk.
risiko,
contingency,
LANDASAN TEORI
dan
Pondasi Bored Plie
berpengaruh
dan
Penghasilan
produk selalu menghasilkan reabilitas, maintainability
penyelesaian
pekerjaan proyek yang mencakup biaya
usaha dan pengeluaran yang di lakukan
dan
dalam
karena
akan
biaya
bagi
terhadap
pemakai. (Soeharto, 1995).
Pondasi
bored
pile
adalah
pondasi yang pelaksanaannya dilubangi dulu dengan ukuran diameter sesuai
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan estimasi adalah salah satu
proses
utama
dalam
proyek
konstruksi untuk menjawab pertanyaan, “Berapa
besar
dana
yang
harus
disediakan untuk sebuah bangunan?”. Pada umumnya, biaya yang dibutuhkan dalam
sebuah
proyek
desain, menggunakan alat bor, dasar lubang
pada
akhir
pengeboran
dibersihkan (disedot dengan pompa) kemudian lubang tersebut diisi dengan pembesian/penuangan dan selanjutnya di cor beton (menggunaan pipa tremi). (Asiyanto, 2009)
konstruksi
berjumlah besar. (Ervianto, 2005).
Pondasi Driven Pile Driven
Biaya Konstruksi Biaya konstruksi terdiri dari
pile
adalah
bagian-
bagian konstruksi yang di buat dari
tidak
kayu, beton dan baja, yang di gunakan
langsung. Biaya langsung adalah biaya
untuk meneruskan (mentranmisikan)
yang terkait langsung dengan volume
beban-beban permukaan ke tingkat-
pekerjaan yang terdapat dalam item
tingkat permukaan yang lebih rendah
pembayaran seperti biaya upah, biaya
dalam masa tanah.
biaya langsung
peralatan,
dan
biaya
biaya
dan sebagainya.
Sedangkan
material, biaya
tidak langsung adalah biaya yang tidak terkait
langsung
dengan
volume
pekerjaan. Namun biaya tidak langsung
Daya Dukung Driven Pile Kapasitas tiang tunggal dari uji penetrasi standar (SPT) dalam tanah granuler Metode Mayerhof : a. Daya dukung ujung tanah pada tanah non kohesif : Qp = 40 x Nspt x
x Ap 400 x
Nspt x Ap...............................(3.13) b. Tahanan
geser
selimut
Qs =2x Nspt x p x Li............(3.14) Dengan : Qp = Tahanan ujung ultimate (kN) Ap = luas penampang tiang pancang (m2) Nspt= jumlah pukulan yang diperlukan dari percobaan SPT =Nspt memakai Norr = (N1+N2)/2 = N1adalah nilai Nrata-rata 10D = N2 adalah nilai Nrata-rata 4D Lb = Tebal lapisan komulatif (m) = Diameter (m)
Li = Tebal lapisan tanah ke-i (m) p
Klasifikasi Struktur Monumental Permanen Sementara
Kontrol Baik 2.3 2.0 1.4
Faktor Aman (F) Kontrol Kontrol Normal Jelek 3.0 3.5 2.5 2.8 2.0 2.3
Kontrol Sangat Jelek 4.0 3.4 2.8
Varisasi besarnya faktor aman yang banyak digunakan untuk perancangan pondasi tiang bergantung pada jenis tiang, sebagai berikut :
tiang
pancang pada non-kohesif :
D
Table III.3 faktor aman yang disarankan (Rease dan O’Neill, 1989)
= keliling tiang (m)
1. Factor aman
Qu =
,
..................................(3.15)
Beberapa peneliti menyarankan faktor aman yang tidak sama untuk tahanan gesek dinding dan tahanan ujung. Kapasitas ijin dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : Qu = ,
+
.........................................(3.16)
a. jarak tiang Jarak antara tiang biasanya dipakai : 1. Ujung tiang tidak mencapai tanah keras maka jarak tiang minimum ≥ 2 kali diameter tiang atau 2 kali diagonal tampang tiang. 2. Ujung tiang mencapai tanah
Untuk memperoleh kapasitas
keras, maka jarak antara tiang
ijin tiang, maka diperlukam untuk
minimum ≥ diameter tiang
membagi kapasitas ultimit tiang
ditambah 30 cm atau panjang
dengan factor aman tertentu.
diagonal ditambah 30 cm.
a. Pertimbang-pertimbangan pancang kelompok.
tiang
hubungannya.
Tujuan
penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan
Jarak s pada batuan dapat dihitung
menggunakan model-model
sebagai berikut :
matematis, teoriteori dan/atau hipotesis yang berkaitan ) dengan
S=
fenomena
alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang s yang dihitung ≥ kode (sering D +
sentral dalam penelitian kuantitatif
300
karena hal ini memberikan hubungan
mm)
dimana
D
adalah
diameter diagonal dari driven pile
yang
tiang pancang berbentuk bujur
antara pengamatan empiris dan
sangkar atau driven pile H, mm.
ekspresi matematis dari hubungan-
fundamental
METODE PENELITIAN
hubungan
kuantitatif.
Hasil
Metode Penelitian
penelitian
kuantitatif
menunjukan
Metode penelitian tugas akhir
sebuah
jumlah
ini di lakukan agar mencapai sasaran
Penelitian
yang
mengetahui
dituju,
maka
deperlukanlah
pun
angka.
bertujuan
untuk
masing-masing
biaya,
ini
atau
dari
sebuah metode penelitian. Metode
kekuatan dan metode pelaksanaan dari
penelitian merupakan cara alamiah
kedua konstruksi pondasi yang di teliti.
untuk
memperoleh
data
dengan
kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi setiap penelitian yang dilakukan itu memiliki
kegunaan
serta
tujuan
digunakanan kuantitatif.
penulis mengambil sebuah contoh pada proyek Western
tertentu. Jenis
Untuk mendukung analisa tersebut,
tugas
akhir
yang
dengan
penelitian
Penelitian
kuantitatif
merupakan
penelitian
ilmiah
sistematis
terhadap
bagian-bagian
dan fenomena serta hubungan-
yang
pembangunan Adisucipto
Hotel
Best
Yogyakarta
Diagram Alir Penelitian Mulai
Data Primer : upah pekerja, harga bahan, perhitungan struktur driving pile, sewa alat, BOW dan SNI. Data sekunder : alat-alat, metode pelaksanaan, dan kesulitan yang terjadi pada pondsi tiang bor. Tahap I Metode pelaksanaan pondasi driven pile
Metode pelaksanaan pondasi tiang bor
Menganalisis metode plaksanaan dan peralatan yang di gunakan driven pile
Menganalisis metode plaksanaan dan peralatan yang digunakan bored pile Tahap II
Pembahasan
Menghitung kekuatan dan merencanakan jumlah pondasi driven pile
Data kekuatan dan jumlah pondasi bored pile sesuai pada data perhitunag proyek
Menghitung anggaran biaya pada pondasi driven pile
Data anggaran biaya pada pondasi bored pile sesuai dengan data perhitungan proyek
Analisis perbandingan kekuatan, metode pelaksanaan,dan biaya dari kedua metode Tahap III Kesimpulan Tahap IV Selesai
Tahap V
PEMBAHASAN Analias Perbandingan Kekuatan Antara Pondasi Bored Pile dengan Driven Pile Tabel V.1 Tabel analisa perbandingan pondasi bored pile dengan pondasi driven pile dari segi kekuatan. NO 1
2 3 4 5
6
7
8
9
Bored Pile Perbandingan Beban F1 4984 kN F2 2189 kN F6 3514 kN Kekuatan tiap satu 126 ton tiang pondasi Diameter 60 cm Kedalaman 13 meter Jumlah Tiang dalam satu pile cap F1 4 buah F2 2 buah F6 3 buah Tebal Pile Cap F1 1.4 meter F2 1.0 meter F6 1.2 meter Luas Pile Cap F1 16.81 meter F2 6.56 meter F6 9.17 meter Jarak baris tiang pondasi dari as ke as F1 250 cm F2 250 cm F6 250 cm Tulanagan F1 Tulangan pokok 168 D25 - 100 Tulangan bagi 168 D13 - 100 F2 Tulangan pokok 68 D22 - 100 Tulangan bagi 168 D13 - 100 F6 Tulangan pokok 125 D25 - 150 Tulangan bagi 164 D13 - 150
Driven Pile 4935,4 kN 2103,68 kN 3485 kN 145.2 ton 60 cm 13 meter 4 buah 2 buah 3 buah 1.4 meter 1.0 meter 1.2 meter 12,96 meter 4,32 meter 8,16 meter
240 cm 240 cm 240 cm
152 D25 - 100 152 D13 - 100 52 D22 - 100 148 D13 - 100 92 D25 - 150 96 D13 - 150
Gaya Overlapping Table V.2 Gaya Overlapping Dalam Satu Pile Cap s ≥ (D+0,30) No Dimensi jenis pondasi jumlah tiang s D+0,30 cm Tidak terjadi Overlapping 1 F1 4 240 90 60 Tidak terjadi Overlapping 2 F2 2 240 90 Tidak terjadi Overlapping 3 F6 3 240 90
Tabel V.3 Gaya Overlapping antara Jenis Pile Cap No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
AS Dimensi 1 (A,B) 1 (B,C) 2 (A,B) 2 (B,C) 2 (A,A') 3 (A,B) 3 (B,C) 3 (A,A') 3 (A',A") 4 (A,B) 4 (B,C) 4 (A,A') 60 4 (A',A") 5 (A,B) 5 (B,C) 6 (A,B) 6 (B,C) 7 (A,B) 7 (B,C) 8 (A,B) 8 (B,C) 9 (A,B) 9 (B,C) 10 (A,B) 10 (B,C)
jenis pondasi F1=F1 F1=F2 F1=F1 F1=F2 F1=F5 F6=F6 F6=F2 F6=F6 F6=F6 F6=F6 F6=F2 F6=F6 F6=F2 F6=F3 F6=F3 F6=F6 F6=F2 F6=F6 F6=F2 F6=F6 F6=F2 F6=F4 -
s 550 395 550 395 465 511 445 562 367 382 445 691 331 427 482 382 445 382 445 382 445 424 -
D+0,30 cm 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90
s ≥ (D+0,30) Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
11 (A,B) 11 (B,C) A (1,2) B (1,2) C (1,2) A" (2,3) A' (2,3) A (2,3) B (2,3) C (2,3) A" (3,4) A' (3,4) A (3,4) B (3,4) C (3,4) A (4,5) B (4,5) C (4,5) A (5,6) B (5,6) C (5,6) A (6,7) B (6,7) C (6,7) A (7,8) B (7,8) C (7,8) A (8,9) B (8,9) C (8,9) A (9,10) B (9,10) C (9,10) A (10,11) B (10,11) C (10,11)
60
F2=F2 F2=F4 F1=F1 F1=F1 F2=F2 F5=F6 F5=F6 F1=F6 F1=F6 F2=F2 F6=F2 F6=F6 F6=F6 F6=F6 F2=F2 F6=F6 F6=F3 F2=F3 F6=F6 F6=F6 F3=F6 F3=F2 F6=F6 F6=F6 F2=F2 F6=F6 F6=F6 F2=F2 F6=F6 F6=F4 F2=F4 F6=F2 F4=F2 -
370 375 935 935 935 179 231 511 630 510 580 342 526 510 510 590 586 586 510 510 605 596 510 510 510 510 510 510 510 529 570 470 433 -
90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 -
Keterangan: F1
= 4 Tiang
F4
= 8 Tiang
F2
= 2 Tiang
F5
= 11Tiang
F3
= 17 Tiang
F6
= 3 Tiang
Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping Tidak terjadi Overlapping -
Tabel V.5 Rekapitulasi matrik perbandingan metode pelaksanaan No 1 2 3 4
5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15
Metode Pelaksanaan pembersihan lapangan menentukan titik mobilisasi alat melandasi mesin bor atau mesin pancang lokasi di titik pekerjaan pengeboran atau pemancangan menempatkan dan mengatur mesin bor atau pancang proses pembesian penyambungan tulangan tiang mengamati sudut kemiringan tiang dengan waterpass merencanakan urutan pengeboran atau pemancangan menghentikan pekerjaan pengeboran atau pemancangan jika sudah mencapai lapisan tanah keras proses pengeboran proses pemancangan proses pengecoran tiang proses pengecoran pile cap quality control
Bored Pile ada ada ada
Driven Pile ada ada ada
ada
ada
ada
ada
ada ada
ada tidak ada
tidak ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada tidak ada ada ada ada
tidak ada ada tidak ada ada ada
Tabel V.6 Rekapitulasi matrik perbandingan bahan
No 1 a b c
Bahan Proses Persiapan Patok Boweplank Plat Besi
Bored Pile
Driven Pile
ada ada ada
ada ada ada
tidak ada
ada
2 a
Proses Pemancangan Driven Pile
3 a b c
Proses Pengecoran Tiang Beton K300 Integral Besi
ada ada ada
tidak ada tidak ada tidak ada
4 a b c
Proses Pengecoran Pile Cap Bekesting Batako Pembesian Beton K300
ada ada ada
ada ada ada
Tabel V.8 Rekapitulasi matrik perbandingan peralatan dan alat berat No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
alat Theodolith Waterpass Excavator Vibrator Truck trailer Mobile crane Bored pile macine Hydraulic hammer Bar cutter Bar binder Casing Pipa tremie Concarete bucket Concrete mixer truck
Bored Pile ada ada ada ada ada ada ada tidak ada ada ada ada ada ada ada
Driven Pile ada ada ada ada ada ada tidak ada ada ada ada tidak ada tidak ada ada ada
A. Analisa Perbandingan Biaya pada Pondasi Bored Pile dengan Pondasi Driven Pile Table V.9 Tabel rencana aggaran biaya pada pondasi bored pile dengan pondasi driven pile :
No Uraian Pekerjaan A Pekerjaan Persiapan 1 pekerjaan pembersihan lapangan 2 pekerjaan pemasangan bowplank B Pekerjaan Tanah 1 pekerjaan galian tanah pile cap
Bored Pile Volume satuan 2067
m
5.304
m
Rp Rp
10,000.00 Rp
3
Rp
Rp 47,726.67 Rp
53,452,610.96 B Pekerjaan Tanah 46,153,598.96 1 pekerjaan galian tanah pile cap
535.684
m
3
Rp
130,200.00 Rp
7,299,012.00 2 pekerjaan urugan pasir bawah pile cap 45.303
m
2
53,040.00 2 pekerjaan pemasangan bowplank
967.04
m
2 pekerjaan urugan pasir bawah pile cap 56.06
m
C Pekerjaan Bored Pile 1 mobilisasi alat
1
ls
Rp 2,352,634,608.40 C Pekerjaan Driven Pile Rp 296,676,800.00 Rp 296,676,800.00 1 mobilisasi alat
1666
m
Rp
373,738.40 Rp 622,648,174.40
3 pemebesian
76710.8
kg
Rp
12,205.00 Rp 936,255,314.00
4 cor beton k300 + integral
470.81
m
3
Rp
119
ttk
Rp
2 upah bor
5 bobok kepala bore pile dia 60 cm
Driven Pile Volume satuan
Jumlah No Uraian Pekerjaan Rp 45,527,040.00 A Pekerjaan Persiapan 22,000.00 Rp 45,474,000.00 1 pekerjaan pembersihan lapangan
2
Harga Satuan
2 upah pemancangan 3
pengadaan driven pile dia 60 cm
1,022,000.00 Rp 481,167,820.00 4 bobok kepala Driven Pile dia 60 cm 133,500.00 Rp
15,886,500.00
2067
m
4.738
m
Rp
Jumlah Rp 45,521,376.00 22,000.00 Rp 45,474,000.00
Rp
10,000.00 Rp
47,376.00
3
Rp
Rp 47,726.67 Rp
31,464,864.09 25,566,413.49
3
Rp
130,200.00 Rp
5,898,450.60
2
2
Harga Satuan
1
Rp 1,623,686,500.00 ls Rp 275,000,000.00 Rp 275,000,000.00
14 119 14 119 119
m bh m bh ttk
Rp Rp Rp Rp Rp
300,000.00 4,200,000.00 500,000.00 7,000,000.00 133,500.00
Rp 4,200,000.00 Rp 499,800,000.00 Rp 7,000,000.00 Rp 833,000,000.00 Rp 15,886,500.00
Table V.10 Tabel rencana aggaran biaya pada pondasi bored pile dengan pondasi driven pile (Lanjutan) : D Pekerjaan Pile Cap 1 pondasi F1 bekesting batako
96.43
m
2
Rp
Rp 836,592,356.41 D Pekerjaan Pile Cap 1 pondasi F1 86,478.80 Rp 8,339,150.68 bekesting batako
pembesian
9257.23
kg
Rp
10,638.00 Rp
98,478,412.74
pembesian
cor beton k300
98.84
m
3
Rp
900,930.00 Rp
89,047,921.20
cor beton k300
119.7
m
2
Rp
86,478.80 Rp
2 pondasi F2 10,351,512.36 bekesting batako
pembesian
8580.98
kg
Rp
10,638.00 Rp
91,284,465.24
pembesian
cor beton k300
68.88
m
3
Rp
900,930.00 Rp
62,056,058.40
cor beton k300
280.83
m
2
Rp
86,478.80 Rp
3 pondasi F6 24,285,841.40 bekesting batako
pembesian
22244.21
kg
Rp
10,638.00 Rp 236,633,905.98
pembesian
cor beton k300
239.88
m
3
Rp
900,930.00 Rp 216,115,088.40
cor beton k300
E Biaya Overhead
1
2 pondasi F2 bekesting batako
3 pondasi F6 bekesting batako
ls Jumlah total selisih biaya
Rp 178,500,000.00 E Biaya Overhead Rp 3,466,706,615.76 = Rp
Rp 634,756,259.78 2 m Rp
86,478.80 Rp
6,060,434.30
7437.09628 kg Rp
10,638.00 Rp
79,115,830.23
72.576
3 m Rp
900,930.00 Rp
65,385,895.68
96
2 m Rp
86,478.80 Rp
8,301,964.80
70.08
6328.13777 kg Rp
10,638.00 Rp 193,554,891.05
43.2
3 m Rp
900,930.00 Rp
38,920,176.00
204.096
2 m Rp
86,478.80 Rp
17,649,977.16
18194.66921 kg Rp
10,638.00 Rp
67,318,729.60
175.872
3 m Rp
1 ls Jumlah totoal = 951,777,615.89
900,930.00 Rp 158,448,360.96 Rp 179,500,000.00 Rp 2,514,928,999.88
Table V.11 Tabel tabulasi rencana aggaran biaya pada pondasi bored pile dengan pondasi driven pile : Bored Pile
Driven Pile
No Uraian Pekerjaan A Pekerjaan Persiapan
Jumlah No Uraian Pekerjaan 45,527,040.00 A Pekerjaan Persiapan
Rp
B Pekerjaan Tanah
Rp
53,452,610.96
C Pekerjaan Bored Pile
Rp
2,352,634,608.40
D Pekerjaan Pile Cap
Rp
836,592,356.41
E Biaya Overhead Rp JUMLAH TOTAL = Rp
Jumlah Rp
45,521,376.00
B Pekerjaan Tanah
Rp
31,464,864.09
C
Rp
1,623,686,500.00
Rp
634,756,259.78
178,500,000.00 E Biaya Overhead Rp JUMLAH TOTAL = Rp 3,466,706,615.76 SELISIH = Rp 951,777,615.89
179,500,000.00 2,514,928,999.88
Pekerjaan Driven Pile
D Pekerjaan Pile Cap
kemiringan tiang sedangkan pada
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
pondasi
Dari penelitian perbandingan
driven
pile
memerlukan
pengamatan
pondasi tiang pancang dengan pondasi
kemirinagn
tiang,
bored pile yang ditinjau dari kekuatan,
selanjutnya
metode pelaksanaan dan biaya maka
proses
dapat di simpulkan sebagai berikut :
pondasi
1. Dari
segi
perbandingan metode
pelaksanaan
terdapat
perbedaan
terjadi pada proses penyambungan tulangan pada tiang untuk pondasi bored
pile
membutuhkan
penyambungan sedangkan pondasi driven
pile
tidak
memerlukan
penyambungan tulangan pada tiang, selanjutnya
terletak
pada
pengamatan sudut kemiringan tiang untuk pondasi bored pile tidak membutuhkan
pengamatan
sudut
yaitu
sudut
perbedaan
terdapat
pada
tiang
pada
pengecoran bored
perlu
pile
memrlukan
pengecoran tiang sedangkan pada pondasi
driven
pile
tidak
memerlukan pengecoran tiang, yang terakhir
yaitu
pada
proses
pemancangan tiang pada pondasi bored
pile
tidak
memrlukan
pemancangan tiang sedangkan pada pondasi driven pile memerlukan proses pemancangan tiang. Dari segi perbandingan alat terdapat perbedaan yaitu pada pondasi bored pile membutuhkan alat bored pile macine sedangkan pada pondasi
driven pile tidak membutuhkan alat pelaksanaan dan biaya adalah pondasi bored pile macine, selanjutnya yaitu driven pile. pada
pondasi
membutuhkan
bored pipa
pile Dengan data yang sama antara
casing
sedangkan pada pondasi driven pile tanpa menggunakan pipa casing dan perbedaan yang terakhir yaitu pada pondasi bored pile menggunakan pipa tremi sedangkan pada driven pile tidak membutuhkan pipa tremi. 2. Dari segi kekuatan pada pondasi
bored pile dengan driven pile dengan diameter 60 cm dari segi kekuatan, metode pelaksanaan dan biaya lebih efisien driven pile. Saran Setelah penelitian dilakukan dan selesai penulis baru menyadari, bahwa
bored pile untuk satu tiang dapat
masih
menahan beban sebesar 126 ton
referensi
sedangkan pada pondasi driven pile
perbandingan pelaksanaan pekerjaan
untuk satu driven pile
pondasi bored pile dengan pondasi
mampu
menahan beban sebesar 145,2 ton,
banyak dan
perlu
penelitian,
analisa
tentang
driven pile.
jadi selisi yang terjadi sebesar 19,2 1. Terbatasnya referensi yang ton. menunjang mengenai perhitungan 3. Dari segi biaya total biaya pile cap, sehingga rumus-rumus pelaksanaan pondasi bored pile
pada perhitungan pile cap sulit di
sebesar
temukan.
sebesar
Rp
3.466.706.615,76 dan total biaya 2. Masih terbatasnya pengalaman pelaksanaan driven pile sebesar proyek tentang pelaksanaan pondasi Rp 2.514.928.999,88 selisi biaya driven pile, sehingga membuat pelaksanaan driven
bored
pile
pile
sebesarr
dengan Rp
951.777.615,89 Dari
pembahasan
kesulitan
untuk
menganalisis
metode pelaksanaan pondasi driven pile.
diatas
didapatkan kesimpulan bahwa pondasi dilihat dari segi kekuatan, metode
3. Keterbatasan data yang didapatkan dari proyek, sehingga mengalami kesulitan saat mengolah data.
4. Perlu adannya tinjauan penelitian
H.S., Sardjono, 1991, Pondasi Tiang
terhadap data-data tanah proyek,
Pancang Jilid 2, Penerbit Sinar Wijaya,
baik itu sondir maupun data SPT
Surabaya
untuk menentukan struktur mana yang
cocok
dalam
pelaksanaan
konstruksi pondasi.
Metode pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile (2010)
metode peolaksanaan dan kekuatan
http://www.perencanaanstruktur.com/2 010/08/proses-pelaksanaan-pondasibore-pile.html
maupun analisa terhadap sumber
metode pelaksanaan pekerjaan pondasi
daya yang lainnya, sehingga bisa
driven pile (2012)
bermanfaat dan menunjang bagi
http://rizaldyberbagidata.blogspot.com/
penelitian berikutnya.
2012/06/pondasi-tiang-pancang-pile-
5. Ditekankan
pada
6. Penelitian-penelitian
analisa
biaya,
selanjutnya
foundation.html
bisa dilanjutkan yaitu menghitung tulangan bored pile dan driven pile.
Pegertian bangunan ( 2015 ) http://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan
DAFTAR PUSTAKA
Soeharto. Iman. 1995, Manajemen
Asiyanto, 2009, Metode Konstruksi
Proyek, Penerbit Erlangga, Jakarta
Untuk Pekerjaan Fondasi, penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 3456789/11749/1/09E00967.pdf
Bowles. J.E. 1986, Analisa dan Desain Pondasi Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta Bowles. J.E. 1991, Analisa dan Desain Pondasi Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta Hardiyatmo. H.C., 2001, Teknik Pondasi II, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
(http://eprints.ums.ac.id/21719/) http://digilib.its.ac.id/ITSUndergraduate31001130003920/28519/analisapemilihan-alternatif-pondasi