STUDI PERBANDINGAN ADAPTASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN ANALISA DISKRIMINAN Tri Y. Evelina, Tias A. Indarwati Program Studi Teknik Komputer STIKI – Malang Email:
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini berisi tentang kajian perilaku pengguna (user) terhadap penggunaan Facebook dan Twitter yang berbasis web. Responden adalah mahasiswa di sekolah tinggi komputer sebagai pengguna (user) media sosial Facebook dan Twitter. Penelitian ini mencoba melihat perbedaan antara kelompok pengguna sosial media facebook dan twitter dilihat dari Technology Acceptance Model (TAM ) yang terdiri dari variabel perceived ease of use, computer self afficacy, perceived usefulness dan Usability (navigation, presentation, learnability, task supports). Variabel Perceived ease of use yang merupakan faktor dari Technology Acceptance Model (TAM ) yang membedakan kedua sosial media tersebut. Hal ini terkait dengan fungsi sosial media yang digunakan oleh berbagi kalangan dimana kemudahan akses dan penggunaannya akan berpengaruh besar pada jumlah penggunanya. Terbukti dengan jumlah pengguna facebook lebih besar daripada twitter. Variabel Computer self efficacy sebuah sosial media terkait dengan kemudahan dan keterampilan penggunanya untuk menguasai fitur-fitur yang tersedia. Hal ini dapat dilihat bagaimana para pengguna secara terampil menggunakan firtur-fitur sosial media untuk banyak hal tidak hanya untuk pertemanan saja tetapi berkembang misalnya digunakan untuk bisnis online yang banyak menjamur saat ini. Variabel Task Support sebagai faktor dari Usability membedakan bagaimana pengguna sosial media facebook dan twitter dalam memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Tingkat kustomisasi Facebook yang merupakan sosial media berbentuk situs web memberikan beragam fitur yang lebih banyak dimanfaatkan oleh penggunanya jika dibandingkan twitter. Model diskriminan yang terbentuk ternyata valid untuk digunakan karena tingkat ketepatannya cukup tinggi yaitu 75,5%. Kata kunci : Media Sosial, Analisa Diskriminan, Facebook & Twitter
.I. PENDAHULUAN Masyarakat Indonesia pengguna internet dapat dipastikan mengenal yang namanya Facebook dan twitter yaitu media sosial dengan rating pengguna menempati peringkat ke-4 untuk pengguna Facebook sedangkan twitter ke-5 terbesar di dunia. Fungsi media jejaring sosial saat ini mengalami perkembangan fungsi lebih dari sekedar ajang berteman tetapi menjadi media bisnis dan promosi produk. Nielsen, lembaga survey perkembangan market mengeluarkan pernyataan bahwa “ situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter kini menjadi sumber referensi utama untuk memilih produk yang akan dibeli”, khususnya di kawasanan Asia Pasifik tempat riset dilakukan. Situs jejaring sosial mempunyai pengaruh yang semakin kuat untuk menentukan pilihan untuk berbelanja. Review dari berbagai media online ini menjadi referensi yang dipercaya sebesar 90 % setelah rekomendasi dari teman dan keluarga sebesar 10 %. Penelitian ini berisi tentang kajian perilaku pengguna (user) terhadap penggunaan media
37
sosial, khususnya Facebook dan Twitter. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa di sekolah tinggi komputer sebagai pengguna (user) media sosial Facebook dan Twitter. Penelitian ini berutujuan untuk melihat perbedaan pengguna media sosial Facebook dan Twitter. Dengan menggunakan kerangka pemikiran yang mengadopsi model Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability, penelitian ini ingin mengetahui variabel manakah dari keduanya yang memiliki hubungan variabel dengan kedua media sosialtersebut. Uji statistik dengan metode Analisis Diskriminan dilakukan untuk menguji hipotesa yang diajukan. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi dan Internet Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan
Studi Perbandingan Adaptasi Penggunaan Media Sosial Dengan Analisa Diskriminan
- laporan yang diperlukan. ( Analisis dan Disain Sistem Informasi, Jogiyanto, 2005). Menurut Sutijadi, Interconnected Network - atau yang lebih populer dengan sebutan Internet - adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung - secara langsung maupun tidak langsung - ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone dan dibedakan satu dengan yang lainnya menggunakan unique name yang biasa disebut dengan alamat IP. Komputer dan jaringan dengan berbagai platform yang mempunyai perbedaan dan ciri khas masing-masing (Unix, Linux, Windows, Mac, dll) bertukar informasi dengan sebuah protokol standar yang dikenal dengan nama TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Media sosial merupakan perkembangan teknologi- teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi, berpatisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet, atau video YouTube dapat direproduksi dan dapat dilihat secara langsung oleh jutaan orang secara gratis (Zarella, 2010). Meida sosial mempunyai banyak bentuk, diantaranya yang paling popular microblogging (Twitter), Faceboook, dan blog. Twitter adalah suatu situs web yang merupakan layanan dari microblog, yaitu suatu bentuk blog yang membatasi ukuran setiap post-ya, yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk dapat menuliskan pesan dalam twitter update hanya berisi 40 karakter. Twitter adalah salah satu jejaring sosial yang paling mudah digunakan, karena hanya memerlukan waktu yang singkat tetapi informasi yang disampaikan dalam langsung menyebar secara luas (Zarella, 2010). Facebook adalah suatu situs jejaring sosial yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk menjalin hubungan pertemanan dengan seluruh orang yang ada dibelahan dunia untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Facebook merupakan situs pertemanan yang dapat digunakan oleh untuk bertukar informasi, berbagi foto, video dan lainnya (Madcoms, 2010).
38
2.2 Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor‐faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi computer. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap suatu tekhnologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku orang tersebut sebagai tolok ukur dalam penerimaan sebuah teknologi. Secara lebih terinci menjelaskan tentang penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya TI oleh pengguna (user). Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu : (1) Kemudahan penggunaan (ease of use), (2) Kemanfaatan (usefulness). Kedua variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna. Kesimpulannya adalah model dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).
Studi Perbandingan Adaptasi Penggunaan Media Sosial Dengan Analisa Diskriminan
Gambar 1. Model Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability
Perceived Ease of Use (PEOU) Persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi: a. Komputer sangat mudah dipelajari b. Komputer mengerjakan dengan mudah apayang diinginkan oleh pengguna c. Komputer sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna d. Komputer sangat mudah untuk dioperasikan Perceived Usefulness (PU) Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi: a. Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas b. Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggi efektivitas, mengembangkan kinerjapekerjaan Computer self-efficacy (CSE) Penelitian tentang efektifitas proses pembelajaran software memperlihatkan pentingnya CSE diperlajari. CSE adalah sebuah pertimbangan individual dari sebuah kemampuan untuk menggunakan sebuah computer. Seseorang yang memiliki self-efficacy yang tinggi sangat termotivasi untuk menjadi persisten dalam pencapaian tujuan mereka dan tidak mudah putus asa oleh kegagalan. Pengguna yang memiliki self-
efficacy tinggi kemungkinan kecil untuk mudah frustasi dengan teknologi. Lebih jauh penelitian telah menunjukkan bahwa pengguna dengan CSE yang tinggi akan mudah menggunakan, mengikuti dan memahami dokumentasi ERP karenanya akan lebih bermanfaat. Usability Awal pionir di bidang kegunaan adalah menunjukkan pada prinsip-prinsip fundamental desain yang baik, seperti memiliki sebuah model konseptual yang baik sebelum merancang sebuah produk, konsistensi pengguna dan bicara menggunakan bahasa pengguna. Kegunaan dalam bahasa sederhana adalah memastikan bahwa sesuatu berkerja baik, dan bahwa seseorang dari kemampuan rata-rata dapat menggunakannya untuk tujuan tersebut tanpa frustasi. Kegunaan telah diterapkan pada desain produk seharihari,serta sebaik seluruh sistem software,termasuk menghubungkan pengguna, mendukung dokumentasi dan membantu system. Dimensi Usability menggunaka QUE yang didesain oleh US WEST terdiri dari Navigation, presentation, learnability, and task support. Navigation Navigasi adalah jalan untuk bergerak di dalam website, dari satu halaman ke halaman lainnya. Ada dua jenis yang kita kenal, navigasi internal yang membawa pengunjung ke halaman lain di dalam website kita, dan navigasi eksternal yang membawa pengunjung ke website lain atau halaman tertentu di website lain. Kita harus memastikan bahwa kedua jenis navigasi ini bekerja dengan baik.[9] Navigasi sebuah dokumen seharusnya dapat memberikan fasilitas
39
Studi Perbandingan Adaptasi Penggunaan Media Sosial Dengan Analisa Diskriminan
untuk melakukan pencarian lebih mudah, cepat dan efisien tanpa terlalu banyka langkah. Lebih sulit mendisain navigasi yang mudah untuk buku pedoman daripada sebuah dokumen online, hal ini dikarenakan buku manual tingkat fleksibilitasnya kecil dan tidak memiliki media sosial atau hyperlink. Presentation Efektifitas sebuah presentasi menggunakan prinsip desain grafis untuk font, colour, layout, graphics clarity and white space, sesaat untuk memastikan agar tidak mengganggu pengguna dari tugasmereka. Sebuah presentasi dapat diatur dengan label, daftar isi, indeks yang akan membantu sebuah navigasi. Struktur dan pengaturan fasilitas yang mudah digunakan dokumen online dapat mengambil keuntungan dari warna sebuah presentasi selama tidak mahal apabila dicetak. Learnability Adalah sesuatu isu penting dalam sebuah kegunaan. Penggunaan jargon bahasa teknis dan akronim yang membingungkan akan menghalangi sebuah pembelajaran. Dalam penelitian ini pembelajaran didefinisikan sebagai kemudahan sebuah system untuk dipelajari sehingga pengguna dapat segera memulai pekerjaan mereka dengan cepat. Terlalu banyak detail akan menghalangi sebuah pembelajaran dikarenakan frustasi dan stress dari informasi yang berlebihan. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan hyperlink dalam dokumen online.
Sumber data yang digunakan adalah data primer. Adapun data primernya dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban responden yang diteliti, yaitu berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek. Sedangkan skala pengukuran Penulis memperoleh langsung data-data yang dibutuhkan berdasarkan dari keterangan dan informasi yang diberikan responden melalui angket (Kuesioner) yang telah disebarkan dengan metode skor, pemberian skor ini digunakan sistem skala lima, yaitu: a. Jawaban SS (Sangat setuju) diberi skor 5 b. Jawaban S (Setuju) diberi skor 4 c. Jawaban CS (Cukup Setuju) diberi skor 3 d. Jawaban TS (Tidak Setuju) diberi skor 2 e. Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini variabel independent (Perceived Ease Of Use (X1), Perceived Usfullness (X2) Computer Self Efficacy (X3), Navigation (X4), Presentation (X5), Learnability (X6), Task support (X7)). Sedangkan media sosial sebagai variabel dependend terdiri dari grup 1 Facebook dan grup 2 Twitter.
Task Support Mengacu pada kemampuan untuk dapat membantu pengguna dalam melakukan tugas mereka secara cepat, efektif dan ekonomis. Untuk melakukan ini dokumen harus fokus pada tugas yang diberikan pengguna dan daftar langkah yang kongkrit yang harus dilaksanakan 3. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode survey, yaitu suatu upaya untuk mengumpulkan informasi dari responden menggunakan kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia Malang dengan menggunakan nonprobability sample. Teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling dengan kriteria mahasiswa yang menggunakan kedua media sosial (Facebook dan Twitter) dengan jumlah responden sebanyak 100 orang.
40
Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian 1. Uji Instrumen Penelitian Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara skor dari masing-masing variabel dengan skor total variabel Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability. Yaitu dengan menggunakan Rumus Korelasi Bivariat dari Pearson. Uji validitas dan Reliabilitas ini dilakukan terhadap
Studi Perbandingan Adaptasi Penggunaan Media Sosial Dengan Analisa Diskriminan
100 responden. Analisis ini dilakukan dengan terhadap jawaban dari 100 responden menggunakan SPSS 17. Dari hasil analisis diketahui korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor total variabel adalah antara 0,460 dan 0,875 (tertinggi), sehingga lebih besar dari skor Tabel Nilai r Product Moment dimana dengan N= 30 dan taraf signifikansi 5% , r tabel adalah 0,362. Dengan demikian kuesioner dalam penelitian ini memiliki instrumen valid. Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempantan. Analisis dilakukan dengan Metode Crombach Alpha dimana suatu kuisioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Dari hasil analisis diketehui bahwa nilai alpha adalah 0,667 sehingga lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing kuisioner dalam penelitian ini adalah reliabel.
2. Analisis Deskriptif Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui distribusi frekuensi jawaban atas responden dari hasil kuisioner yang telah disebarkan meliputi variabel Perceived Ease Of Use (X1), Computer Self Efficacy (X2) Perceived Usfullness (X3), Navigation (X4), Presentation (X5), Learnability(X6), Task support (X7). Analisis ini bersifat memberikan makna secara deskriptif dan kecenderungannya yang tanpa menarik suatu kesimpulan berarti. Deskripsi Variabel Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability Penilaian responden terhadap variabel Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability dalam penelitian ini menunjukkan bahwa setiap indikator variabel dinilai baik. Seperti Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability dalam nilai rata-rata dibawah ini
Tabel 1. Deskripsi Variabel Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability Variabel Technology Acceptance Model (TAM) Perceived Ease of Use (x1) Computer Self Efficacy (x2) Perceived Usefulnesss (x3) II. Usability Navigation (x4) Presentation (x5) Learnability (x6) Task Support (x7) Sumber : data yang diolah
Facebook
Twitter
Group 1
Group2
8,98 8,20 8,60
7,77 7,26 6,84
7,17 8,72 9,52 12.00
6,91 8,87 8,59 10,85
I.
Secara keseluruhanbahwa kelompok pengguna facebook memiliki nilai rata-rata lebih baik dari kelompok pengguna twitter. Nilai rata-rata Technology Acceptance Model (TAM) yang menunjukkan perbedaan cukup tinggi ada pada variabel perceived usefulness dimanafacebook memiliki nilai rata-rata1,76 lebih tinggi dari twitter.Sedangkan dilihat dari Usability nya twitter memiliki nilai rata-rata yang lebih baik pada variabel presentationdengan nilai 8,87 yang menunjukkan nilai 0,15 lebih tinggi dari facebook.Sedangkan variabel usability lainnya facebook memiliki nilai lebih tinggi dari twitter baik untuk navigation, learnability dan task support.
3. Analisis Diskriminan a. Analysis Cases Processing Summary Dari tabel Analysis Cases Processing Summary (rangkuman proses analisis) diketahui bahwa sejumlah 100 responden diminta untuk menilai kedua sosial media(facebook dan twitter) sehingga nilai total nya adalah 200. Semua responden telah masuk dan valid (sah) untuk diproses dalam analisis diskriminan atau dengan kata lain tidak ditemukan data yang hilang (missing). b. Group Statistics Dari tabel Group Statistics (Statistik tiap kelompok) terlampir diketahui dari 100 responden tidak dibagi menjadi 2 bagian akan tetapi jumlah tersebut menggunakan kedua
41
Studi Perbandingan Adaptasi Penggunaan Media Sosial Dengan Analisa Diskriminan
sosial media(facebook dan twitter) sehingga menjadi 100facebookdan 100twitter Mean nilai jawaban responden menunjukkan bahwa semakin besar mean, semakin positip (baik) penilaian responden terhadap Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability. Berdasarkan mean dari nilai jawaban responden, dapat diketahui urutan penilaian dari yang tertinggi sampai yang terendah atas indikator Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability (Indikator variabel bebas) oleh masing-masing kelompok. Disamping dari tabel Statistik juga dapat diketahui indikator variabel Technology Acceptance Model (TAM)dan Usability yang dinilai lebih tinggi oleh masing-masing kelompok atas kelompok lain yang bekerja (pengguna facebook dan twitter). Apabila diperbandingkan antara dua kelompok tersebut maka nampak bahwa mean kelompok pengguna facebookseluruhnya memiliki nilai yang lebih tinggi dari kelompok pengguna twitter. Perbedaan yang tajam
ditunjukan pada variabel perceived usefulness sebesar 1,76 sedangkan perbedaan kecil mean antara facebook dan twitterditunjukkan oleh variabel presentation. c. Test of Equality of Group Means Test of Equality of Grup Means (uji kesamaan/perbedaan kelompok rata-rata) dipergunakan untuk menguji perbedaan yang signifikan, antara kelompok pengguna facebook dan kelompok pengguna twitter pengaruhnya terhadap setiap indikator dari variabel Technology Acceptance Model (TAM )dan Usability. Test ini berpedoman pada: 1. Angka Wilk’s Lambda Angka ini berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati angka 0 berarti data tiap kelompok berbeda, sedangkan semakin mendekati angka 1 berarti data tiap kelompok cenderung sama. Berdasarkan Tabel Test of Equality Of Group Means (Tabel Uji Persamaan Kelompok Ratarata) nilai Wilk’s Lambda ditunjukkan dengan angka 0,594.
2. F Test, dengan batas signifikansi 0,05 Tabel 2. Uji Perbedaan antar kelompok No Indikator Wilk'sLambda 1 Perceived ease of use (x1) .783 2 Computer Self Efficacy (x2) .851 3 Perceived Usefulness (x3) .988 4 Navigation (x4) .979 5 Presentation (x5) .992 6 Learnability (x6) .996 7 Task Support (x7) .822 Sumber : data yang diolah Dari tabel tersebut diketahui bahwa tidak semua indikator variabel menunjukkan angka signifikansi < 0,05. Hal ini berarti ada perbedaan antara kelompok responden pengguna facebook dengan kelompok pengguna twitter, dipengaruhi oleh perceived ease of use, computer self efficacydan task support. d. Variables Entered / Removed Dari Tabel Variables Entered/Removed (Variabel yang dimasukkan/dikeluarkan) terlihat bahwa dari 7 variabel Technology Acceptance Model (TAM)dan Usability hanya 3 variabel perceived ease of use, computer self efficacydan task supportyang dapat dimasukkan dalam persamaan diskriminan. Dengan demikian perilaku kelompok pengguna facebook dan kelompok pengguna twitterdipengaruhi sikap
42
Uji F 54.972 34.543 2.423 4.337 1.694 .856 42.962
Signifikansi .000 .000 .121 .039 .195 .356 .000
Perbedaan Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada
responden terhadap variabel perceived ease of use yang memiliki angka F hitung (statistik) tertinggi, yaitu 54.972 kemudian variabel task supportdengan F hitung (statistik) tertinggi kedua sebesar 42.962dan computer self efficacy memiliki F hitung (statistik) sebesar 34.543. Tahap selalnjutnya karena F hitung<= F tabel atau sig. >0,05, maka atribut lainnya sudah tidak signifikan lagi untuk membedakan pengguna facebook dan twitter. e. Variables In The Analysis Dalam pemasukan variabel ke dalam analisis satu persatu berdasarkan urutan nilai Exact F (statistik) dari nilai terbesar, variabel perceived ease of use, computer self efficacydan task support terpilih dalam analisis diskriminan. Kemudian dilanjutkan dengan melihat apakah
Studi Perbandingan Adaptasi Penggunaan Media Sosial Dengan Analisa Diskriminan
ketiga variabel memiliki angka Sig. di bawah 0,05. Jika dibawah 0,05 maka variabel tersebut dimasukkan dalam model Diskriminan. Jika tidak (diatas 0,05) maka proses dihentikan. Dan ternyata ketiganya memiliki nilai Sig. dibawah 0,05 sehingga ketiga variabel masuk dalam model Diskriminan.
h. Wilks’Lambda Dari tabel Wilks’Lambda terlihat angka ChiSquare adalah 95,590 dengan angka signifikan 0,000. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (nyata), antara nilai rata-rata skor diskriminan pada kelompok pengguna facebook dan twitter.
f. Variables Not In The Anlysis Dari tabel Variables Not In The Anlysis (variabel yang tidak dianalisis), diketahui variabel yang dikeluarkan satu persatu dari model. Dengan melihat angka uji beda rata-rata terbesar, lalu mengevaluasi apakah variabel terbesar, lalu mengevaluasi apakah variabel tersebut mempunyai angka Sig di bawah 0,05. Jika di bawah 0,05 maka variabel tersebut dimasukkan dalam model Diskriminan. Jika tidak (di atas 0,05) maka proses otomatis dihentikan.
i. Structure Matrix Tabel structure matrix menjelaskan korelasi antara variabel independen dengan fungsi diskriminan yang terbentuk. Terlihat variabel perceived ease of use, computer self efficacydan task supportpaling erat hubungannya dengan fungsi diskriminan. Sehingga menunjukkan bahwa pengguna facebook dan twitter memperhatikan perceived ease of use, computer self efficacydan task supportyang dimiliki sosial media.
g. Eigenvalues Dari angka canonical correlation sebesar 0,621 yang apabila dikuadratkan menjadi 0,3856. Hal ini berarti 38,56% varian dari variabel social mediadapat dijelaskan oleh model diskriminan yang terbentuk oleh tiga variabel yaitu perceived ease of use, computer self efficacydan task support.
j. Interpretasi Model Diskriminan Berdasarkan tabel group statistic , diketahui bahwa indikator variabel Navigation dengan mean skor 8,75 masuk dalam kelompok pengguna google. Apabila dinyatakan dalam tabel, Technology Acceptance Model (TAM) pak sebagai berikut :
Tabel 3. Interpretasi Model Diskriminan Indikator
Facebook
Twitter
Structur
Variabel
Mean Skor
Mean Skor
Matric
Perceived Ease of Use (x1) Task Support (x7) Computer Self Efficacy (x2)
8,98 12,00 8,20
7,77 10,85 7,26
0,666 0,588 0,528
Sumber : data yang diolah Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa penggunasosial media kelompok facebook lebih menilai positif terhadapperceived ease of use, computer self efficacydan task supportbila dibandingkan dengan pengguna kelompok twitter.
kenaikan pada variabel task support maka sikap pengguna facebook naik 6.968 satuan, variabelperceived ease of useakan ada kenaikan 6.678satuan dan variabel computer self efficacy maka sikap pengguna naik 5.733 satuan.
k. Classification Function Coefficient Fungsi Diskriminan ini membuat semacam persamaan regresi dengan pembagian berdasarkan group, dimana kelompok pengguna facebook lebih unggul dengan Score = -95.996 + 6.968Task + 6.678PE + 5.733 SECyang artinya tanpa adanya perceived ease of use, computer self efficacydan task support, sikap pengguna facebook akan negatif 95.996. Hal ini juga menunjukkan
l. Classification Result Pada bagian Original, terlihat bahwa mereka yang pada data awal adalah tergolong pengguna facebook, dan dari klasifikasi fungsi diskriminan tetap pada kelompok pengguna facebook adalah 75 orang. Sedang dengan model diskriminan mereka yang awalnya masuk kelompok pengguna facebook ternyata menjadi anggota kelompok penggunatwitter sebanyak 25 orang. Demikian juga dengan kelompok pengguna twitter yang tetap pada kelompok pengguna twitter sejumlah
43
Studi Perbandingan Adaptasi Penggunaan Media Sosial Dengan Analisa Diskriminan
76 orang dan yang meleset 24orang.Dengan demikian ketepatan prediksi model adalah : (75+76)/200 = 0,755 atatu 75,5% Oleh karena angka ketepatan tinggi (75,5%) maka model diskriminan di atas sebenarnya dapat digunakan untuk analisis diskriminan. 4.2 Pembahasan Teknologi membuat jarak tak lagi jadi masalah dalam berkomunikasi. Internet tentu saja menjadi salah satu medianya. Pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring social. Indonesia adalah Negara yang memiliki pengguna internet terbesar di Asia Tenggara. Internet di Indonesia saat ini sudah menjadi kebutuhan primer untuk para penggunanya, perkembangan sosial media juga menjadi salah satu faktor penting besarnya pemakai internet di Negara ini. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India.Indonesia menempati peringkat 5 pengguna Twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris, Penelitian ini mencoba melihat perbedaan penggunaan sosial media facebook dan twitter melalui teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability. Technology Acceptance Model (TAM) digunakan karena dapat melihat persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan penggunaan search engine sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks penggunaan teknologi [8]. Variabel Technology Acceptance Model (TAM) terdiri dari Perceived Ease Of Use (X1), Computer Self Efficacy (X2) Perceived Usfullness (X3). Sedangkan Usability lebih pada prinsip-prinsip fundamental desain web yang memastikan bahwa web bekerja dengan baik dan seseorang dari kemampuan rata-rata dapat menggunakannya untuk tujuan tertentu tanpa merasa frustasi. Variabel Usability terdiri dari Navigation (X4), Presentation (X5), Learnability (X6), Task support (X7). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketujuh variabel yang diteliti ternyata dapat digunakan untuk membedakan pengguna sosial media facebook dan twitter. Selain itu pengguna sosial media facebook menilai lebih positif daripada sosial media twitter dilihat dari ketujuh variabel tersebut. Sedangkan variabel yang memiliki korelasi dengan sosial media facebook dan twitter dijelaskan oleh variabel perceived ease of use, computer self efficacydan task support. Variabel Perceived ease of usedalam sosial media terkait dengan bagaimana sebuah sosial
44
media mudah dipahami dan digunakan oleh penggunanya. Salah satu fungsi Sosial Media adalah, kita dapat dengan mudah berteman dengan siapa saja hanya dengan sekali „Klik‟. Dengan alasan inilah, mengapa orang sangat tertarik menggunakan sosial media Hal ini menjadikan perlunya kemudahan dalam mengakses dan penggunaannya merupakan hal penting dalam fasilitas sebuah sosial media. Perceived ease of use, sosial media facebook dan twitter memperhatikan bagaimana keduanya dapat mudah dipahami dan digunakan mengingat pengguna keduanya tidak hanya di Amerika tetapi seluruh dunia. Korelasi kemudahan penggunaan facebook ternyata lebih mudah digunakan dibandingkan twitter ditunjukkan dalam penelitian ini. Variabel Computer self efficacy menjelaskan bagaimana proses efektifitas suatu sosial media dalam memotivasi pengguna nya untuk persisten dalam penggunaannya. Pengguna sosial media banyak di dominasi anak muda yang telah hidup di dunia globalisasi dimana internet bukanlah hal baru dan perkembangan pesat membuat mereka mudah dan terampil dalam penggunaan sosial media. Ketrampilan penggunaan ini ditunjukkan dengan banyaknya hal yang dapat dilakukan untuk mendukung kegiatan mereka dengan menggunakan sosial media misalkan berkembangnya bisnis online.Facebook memiliki korelasi computer self efficacy yang lebih tinggi dari twitterhal ini ditunjukkan dengan perbedaan jumlah pengguna facebook yang lebih banyak daripada twitter. Ketrampilan penggunaan fitur dalam sebuah sosial media juga tampak bahwa pengguna facebook pendapatannya lebih besar dibandingkan dengan pengguna twitter [13] Task Support merupakan kemampuan sosial media untuk dapat membantu penggunanya dalam menggunakan fungsi yang diinginkan secara cepat, efektif dan ekonomis. Seperti yang kita tau twitter merupakan sebuah sosial media mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Sedangkan facebook merupakan sosial media yang berbentuk situs web dimana banyak fitur-fitur yang ditawarkan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pengguna yang merasakan bahwa task support memberikan korelasi yang kuat dalam sebuah sosial media. Adapun dari model yang didesain untuk melihat perbedaan penggunaan sosial media facebook dan twitter melalui teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability ternyata valid untuk digunakan karena tingkat ketepatannya cukup tinggi
Studi Perbandingan Adaptasi Penggunaan Media Sosial Dengan Analisa Diskriminan
5. Simpulan Dan Saran 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Model Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability dapat digunakan dalam penelitian ini, mengingat sosial media adalah bagian dari teknologi khususnya teknologi informasi 2. Penelitian ini mencoba melihat perbedaan antara kelompok pengguna sosial media facebook dan twitter dilihat dari Technology Acceptance Model (TAM ) yang terdiri dari variabel perceived ease of use, computer self afficacy, perceived usefulness dan Usability (navigation, presentation, learnability, task supports). 3. Variabel Perceived ease of useyang merupakan faktor dari Technology Acceptance Model (TAM ) yang membedakan kedua sosial mediatersebut. Hal ini terkait dengan fungsi sosial media yang digunakan oleh berbagi kalangan dimana kemudahan akses dan penggunaannya akan berpengaruh besar pada jumlah penggunanya. Terbukti dengan jumlah pengguna facebook lebih besar daripada twitter. 4. Variabel Computer self efficacysebuah sosial media terkait dengan kemudahan dan keterampilan penggunanya untuk menguasai fitur-fitur yang tersedia. Hal ini dapat dilihat bagaimana para pengguna secara terampil menggunakan firtur-fitur sosial media untuk banyak hal tidak hanya untuk pertemanan saja tetapi berkembang misalnya digunakan untuk bisnis online yang banyak menjamur saat ini. 5. Variabel Task Support sebagai faktor dari Usability membedakan bagaimana pengguna sosial media facebook dan twitterdalam memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Tingkat kustomisasiFacebook yang merupakan sosial media berbentuk situs web memberikan beragam fitur yang lebih banyak dimanfaatkan oleh penggunanya jika dibandingkan twitter. 6. Model diskriminan yang terbentuk ternyata valid untuk digunakan karena tingkat ketepatannya cukup tinggi yaitu 75,5%
5.2 Saran Berdasarkan pada hasil penelitian, disampaikan saran sebagai berikut : 1. Sebagaimana diketahui bahwa variabel perceived ease of use, computer self efficacydan task support merupakan faktor yang mengakibatkan perbedaan pengguna sosial media facebook dan twitter Maka dari penelitian ini kita dapat mengetahui bahwa variabel ini dapat menjadikan kekuatan bagi kedua sosial media tersebut dalam meraih pasar dunia maya, dan bisa menjadi masukan bagi pelaku bisnis dunia maya untuk memperhatikan ketiga variabel tersebut. 2. Terlihat dari 7 variabel hanya 3 variabel yang memperlihatkan perbedaan kelompok pengguna sosial media facebook dan twitter, sehingga diharapkan penelitian yang akan datang dapat dikembangkan lagi
6. Daftar Pustaka [1] Scott, Judy E. Technology Acceptance and ERP Documentation Usability, Communication of The ACM. 51.11. 121124. Nov 2008 [2] Wibowo, Arief. Kajian tentang perilaku pengguna sistem informasi dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) [3] http://www.seobali.com/2008/03/05/mudahdifahami\ [4] http://www.paseban.com/2011/03/05/geliatbisnis-online [5] hnuria.blogspot.com/2011/11/perkembangan -bisnis-online [6] Jogiyanto. HM, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur, Penerbit ANDI: Yogyakarta [7] Muhammad Sutiyadi. (2003) Pengenalan Komputer. IlmuKomputer.Com. IlmuKomputer.Com [8] Madcoms. Facebook, (2005), Twitter, dan Plurk dalam Satu Genggaman. Yogyakarta; ANDI
45