STUDI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN Studi Kasus Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Nagari Kinali Kabupaten Pasaman Barat
ARTIKEL
M. RAFIK NPM. 1110018312009
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2013
0
Studi Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan Studi Kasus Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) di Nagari Kinali Kabupaten Pasaman Barat. M. Rafik1 Alizar Hasan2, Yutiar M Yost1 1)
Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas Bung Hata 1) Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas Bung Hata 2) Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas Andalas Email:
[email protected] ABSTRACT
The program of village infrastructure development (PPIP) was one of PNPM Program which held on 2008 still in the form of”pilot project”. The execution of PPIP at the village of Kinali, Kinali District in West Pasaman Regency, besides allocate the fund of PPIP also take the physical action due the development of road and bridge facility. The village of Kinali in west sumatera PPIP was one of the village get PPIP allocation. The lower of participative society in the program of PPIP due to feel worried among people because they felt the activity just give the advantages to certain group. For that reason this study aims to know the society participative level in the implementation of the road infrastructure development through ppip at the village of kinali in west pasaman regency. The type of this research was field research. This research was also supported by secondary data and literature study, especially in organizing theoretical concept and literature review. The population of this research was all people were at the village Kinali at the county Sidodadi and Alamanda totally 1001 with the sample of 100 people. Technique used in this research was qualitative descriptive and supported by quantitative descriptive as well as cross tabulation. From qualitative data got score the primary data and then to be analyzed to describe in distribution frequency. From the result of research to the society participative, to the development of environment through PPIP program at the village kinali of West Pasaman Regency showed that being active of society was enough good, it can be seen from their participation in the planning, action and supervision in the PPIP Program. From the analysis of correlation socio-economic with their participation in the program of PPIP can be concluded that the participation level of society in the planning stages was influenced by their age (19,212), education (21,224), occupation (31,151) where x 2 accounted < dari x2 table; while in the action stage the participation was influenced by age (19,212), education (21,224), occupation (31,151) and income (8,683); and to the supervision stage, the society participation was influenced by gender (7,332), age (7,239), education (14,430) and occupation (19,426). Overall, the participation of society in the program of PPIP was influenced age, education and occupation. Key words:
society participation, the program of village infrastructure development (PPIP), road infrastructure sepenuhnya
A. Latar Belakang Mencermati
PPIP,
peran
berpartisipasi dalam perencanaan adalah
partisipasi masyarakat yang diinginkan oleh
sebuah kesulitan tersendiri. Kebanyakan
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat belum
masyarakat belum siap untuk berinisiatif
kegiatan
respon
akan
diharapkan.
hasil
dalam
Menumbuhkan
yang
dan
evaluasi
proses
sesuai
kesadaran
1
dalam membuat perumusan kebutuhan serta
pembangunan infrastruktur jalan pede-
perencanaan sendiri, sehingga perumusan
saan Nagari Kinali?
kebutuhan dan perencanaan dibuat oleh kelompok atau warga masyarakat yang
C. Tujuan Penelitian
mempunyai pengaruh di lingkungannya, dan memungkinkan tertentu.
masuknya
kepentingan
Berdasarkan
fenomena
terlihat bahwa masih rendahnya tingkat
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui partispasi masyarakat
partisipasi masyarakat dalam ikut serta
dalam perencanaan, pelaksanaan dan
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi
pengawasan pembangunan infrastruktur
pembangunan infrastruktur pedesaan dan
jalan pedesaan Nagari Kinali.
belum adanya strategi peningkatan partisipasi
2.
Untuk
mengetahui
hubungan
sosial
Nagari
Kinali
masyarakat lebih lanjut dalam pelaksanaan
ekonomi
pembangunan infrastruktur desa seperti jalan
dengan tingkat partisipasi masyarakat
rabat beton desa Nagari Kinali Kecamatan
dalam perencanaan, pelaksanaan dan
Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Untuk itu
pengawasan pembangunan infrastruktur
penelitian
jalan pedesaan Nagari Kinali.
ini
berfokus
pada
Studi
Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan (Studi
Kasus
Program
maka penulisan tesis ini akan mengangkat penelitian
terkait
sebagai berikut: 1.
pengawasan pembangunan infrastruktur jalan pedesaan Nagari Kinali? Bagaimanakah hubungan sosial ekonomi masyarakat Nagari Kinali dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan
Partisipasi
masyarakat
dalam
cukup
bervariasi,
sejalan
dengan
luasnya lingkup penggunaan konsep tersebut dalam wacana pembangunan. Mikkelsen (2012:64) menginventarisasi adanya enam tafsiran yang berbeda tentang partisipasi
Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
2.
Pengertian Partisipasi Masyarakat
yang
Berdasarkan rumusan masalah diatas
pertanyaan
1.
pembangunan memiliki rumusan pengertian
B. Pertanyaan Penelitian
beberapa
D. TINJAUAN PUSTAKA
Pembangunan
Instrastruktur Pedesaan (PPIP))
masyarakat
dan
pengawasan
yaitu: 1. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan; 2. Partisipasi
adalah
masyarakat
semakin
usaha peka
membuat dalam
meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan menanggapi proyek-proyek pembangunan;
2
3. Partisipasi adalah proses yang aktif, yang mengadung
arti
bahwa
orang
8. Membangun proyek masyarakat yang
atau
bersifat otonom.
kelompok terkait mengambil inisiatif dan menggunakan
kebebasannya
untuk
menggunakan hal itu;
antara masyarakat setempat dengan para dalam
dampak
melakukan
social;
jenis-jenis
partisipasinya
meliputi: (1) Pikiran; (2) Tenaga; (3) Pikiran dan tenaga; (4) Keahlian; (5) Barang; dan (6)
4. Partisipasi adalah pemantapan dialog
staf
Adapun
Uang. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
memperoleh
persiapan,
Partisipasi Masyarakat
informasi
Slamet
pelaksanaan dan monitoring proyek, agar
internal
yang
mengenai konteks lokal dan dampaknya.
masyarakat
(2004:97,137-143) mempengaruhi
faktor
partisipasi
adalah jenis kelamin, usia,
5. Partsipasi adalah keterlibatan sukarela
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan
oleh masyarakat dalam perubahan yang
mata pencaharian. Sementara itu faktor
ditentukannya sendiri;
eksternal
6. Partisipasi
adalah
yang
dapat
mempengaruhi
keterlibatan
partisipasi masyarakat adalah stakeholder,
masyarakat dalam pembangunan diri,
yaitu semua pihak yang berkepentingan dan
kehidupan dan lingkungan mereka.
mempunyai
program
(Sunarti dalam Suciati 2007:39).
Masyarakat
Sastropoetro
terhadap
seperti PPIP bersama pemerintah dan LSM.
2. Bentuk-Bentuk Partisipasi
Menurut
pengaruh
Keith (1988:16),
Davis
dalam
4.
bentuk-bentuk
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
partsipasi meliputi:
Program pembangunan infrastruktur
1. Konsultasi, biasanya dalam bentuk jasa.
perdesaan atau yang lebih dikenal sebagai
2. Sumbangan spontan berupa uang dan
PPIP
barang. 3. Mendirikan
berupaya
dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyaraproyek
yang
sifatnya
kat, baik secara individu maupun kelompok
berdikari dan donornya berasal dari pihak
melalui
ketiga.
berbagai
4. Mendirikan
menciptakan
proyek
yang
partisipasi
dalam
perrnasalahan
memecahkan yang
terkait
sifatnya
kemiskinan dan ketertinggalan desa sebagai
berdikari dan dibiayai seluruhnya oleh
upaya meningkatkan kualitas kehidupan,
masyarakat.
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
5. Sumbangan dalam bentuk kerja.
PPIP rnerupakan program berbasis
6. Aksi massa.
pemberdayaan di bawah payung PNPM
7. Mengadakan pembangunan di kalangan
Mandiri, yang bantuannya meliputi fasilitasi
keluarga.
dan
memobilisasi
masyarakat
dalam
3
melakukan
identifikasi
permasalahan
3. Pemantauan kinerja yang akan dilakukan
kemiskinan, menyusuri perencanaan dan
secara berjenjang dan tingkat pusat,
melaksanakan
provinsi, kabupaten, sampai ke tingkat
pembangunan
infrastruktur
desanya.
terendah di desa;
Lokasi PPIP tersebar di 29 provinsi,
4. Peningkatan
partisipasi
masyarakat
dengan sasaran lokasi mengikuti ketetapan
secara aktif dalam pelaksanaan program
SK
Dalam
khususnya peran serta perempuan dan
pelaksanaannya, PPIP akan terus meningkat-
masyarakat kelompok miskin, terutama
kan kualitas pemberdayaan masyarakat dan
dalam proses pengambilan keputusan;
Menteri
peran
Pekerjaan
stake
holder
Umum.
dalam
pelaksanaan
5. Penilaian kinerja yang dikaitkan dengan
program. Hal-hal tersebut dilakukan melalui:
sistem, penghargaan, dan sanksi bagi
1. Peningkatan kepekaan dan kesadaran di
penyelenggara
program,
dan
tingkat
semua tingkatan melalui pelaksanaan
provinsi, kabupaten, sampai tingkat desa
Public Awareness Campaign (PAC) yang
berdasarkan kinerja dalam pelaksanaan
optimal;
program; dan
2. Peningkatan
kapasitas
penyelenggara
6. Penguatan mekanisme serta implementasi
melalui pelatihan yang akan diintegra-
penanganan pengaduan.
sikan ke dalam sistem penyelenggaraan program;
D. Metode Penelitian
sampling.
1. Pendekatan Penelitian
populasi mempunyai unsur yang tidak
Penelitian lapangan
ini
(field
menggunakan
Teknik ini digunakan karena
adalah
penelitian
homogen dan berstrata secara proporsional
research).
Penelitian
dilihat dari tingkat pendidikan, status sosial
rasionalistik,
dan ekonomi mereka yang berjumlah 100
paradigma
yaitu mengedepankan pemikiran terlebih
orang.
dahulu dalam bentuk konsep atau teori dan
3. Teknik Pengumpulan Data
ditunjang
1.
dengan
data
sekunder
dan
Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan
penelaan pustaka (literature study).
data
2. Populasi dan Sampel
pertanyaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat Kinali
Nagari
Kabupaten
Pengambilan
Kinali
Kecamatan
Pasaman
sampel
2.
dengan
menggunakan
daftar
Observasi, yaitu pengumpulan data langsung
pada
objek
yang
akan
Barat.
diteliti, melakukan pengamatan dan
dilakukan
pencatatan langsung terhadap gejala
menggunkan teknik purposive random
atau fenomena yang diteliti.
4
3.
Dokumentasi,
yaitu
teknik
untuk
Hasil
perhitungan
distribusi
frekuensi
mendapatkan data sekunder, melalui
terlihat bahwa jenis kelamin pria sebanyak
studi
dilengkapi
63 % dan wanita sebanyak 37%. Dari tabel
foto,
tersebut
pustaka/literatur
dengan
data
statistik,
dan
menunjukkan
bahwa
jumlah
gambar-gambar yang relevan dengan
partisipan laki-laki lebih banyak dari
tujuan penelitian.
perempuan.
4. Analisis Data
b. Usia
Penelitian menggunakan metode analisa
Tabel 4.11
kualitatif dengan ciri mengakui kebenaran
Frekuensi Usia Responden Pada Pembangunan
berdasarkan
tangkapan
indrawi
Infrastruktur Jalan Nagari Kinali
(apa
adanya), memerlukan akal dan logika
Usia
No
Responden
dalam menjelaskan dan beragumentasi (Muhadjir, 1996:83) yang didukung dengan metode kuantitatif menggunakan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh social ekonomi terhadap tingkat partisipasi masyarakat. Pejelasan diuraikan
Frekuensi
%
1
> 20
0
0%
2
21 – 30
25
25%
3
31 – 40
36
36%
4
41 – 50
19
19%
5
> 51
20
20%
Jumlah
100
100%
secara deskriptif.
F. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Pada perhitungan distribusi frekuensi usia
1. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
responden
a. Jenis Kelamin
responden yang berusia 31 sampai 40 tahun
diperoleh
informasi
bahwa
Tabel 4.10
mendominasi dalam pelaksanaan partisi-
Frekuensi Jenis Kelamin Responden Pada
pasi Perbedaan usia ini mempenga-ruhi
Infrastruktur Jalan Di Nagari Kinali
Jenis No
Kelamin
Frekuensi
%
tingkat
partisipasi
dalam
masyarakat
masyarakat,
karena
terdapat
perbedaan
kedudukan dan derajat atas
senioritas,
sehingga akan memunculkan golongan tua dan golongan muda
Responden 1
Laki-laki
63
63%
2
Perempuan
37
37%
Jumlah
100
100%
5
presentasi yang paling rendah adalah
c. Pendidikan Tabel 4.12 Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden Pada Pembangunan Infrastruktur Jalan Nagari Kinali
No 1 2 3 4 5
Tingkat Pendidikan Responden SD SLTP SLTA Akademi PT Jumlah
pedagang/pekerja penjualan sebanyak 9%. e. Penghasilan Berdasarkan hasil kuesioner, yang
Frekuensi
%
penulis kategorikan dalam tiga bagian,
15 16 43 12 14 100
15% 16% 43% 12% 14% 100%
sehingga diperoleh distribusi penghasilan responden seperti terlihat pada Tabel 4.14. Tabel .4.14 Frekuensi Penghasilan Responden Pada Pembangunan Infrastruktur Jalan di Nagari kinali
Dapat dijelaskan bahwa presentasi tingkat pendidikan responden paling tinggi adalah SLTA sebanyak 43%, kemudian disusul oleh SLTP sebanyak 16%, sementara SD dan Akademi mempunyai presentasi yang sama yaitu 12%.
% 36% 54% 8% 2% 100%
bahwa responden yang Rp 1.000.000-Rp
Frekuensi Jenis Pekerjaan Responden Pada Pembangunan Infrastruktur Jalan
Pekerjaan
Frekuensi
%
1.000.000 dan Rp >5.000.000 adalah masing-masing 36% dan 2%. Tingkat
Responden 1
Petani/kebun
39
39%
2
Buruh/tukang
21
21%
3
Pedagang
9
9%
4
Pekerja jasa
17
17%
5
Profesional
14
14%
100
100%
tata laksana Jumlah
Berdasarkan jenis pekerjaan dapat dijelaskan bahwa presentasi responden paling tinggi adalah petani/Kebun sebanyak kemudian
5.000.000 per bulan adalah sebanyak 54%. Sedang yang berpenghasilan
di Nagari Kinali
tani/tukang
Frekuensi 36 54 8 2 100
penghasilan responden diperoleh informasi Tabel 4.13
39%,
Penghasilan Responden < Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000 > Rp. 5.000.000,Jumlah
Pada perhitungan distribusi frekuensi
d. Pekerjaan
No
No 1 2 3 4
disusul
sebanyak
oleh
21%,
buruh
penghasilan juga mempengaruhi partisipasi masyarakat. 2. Partispasi Masyarakat a. Partisipasi Tahap Perencanaan Tabel 4.15 Keikutsertaan Masyarakat Berpartisipasi Pada Tahap Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan Pedesaan Nagari Kinali
Partisipasi No dalam Tahap Perencanaan 1 Ikut berpartisipasi 2 Tidak ikut berpartisipasi Jumlah
Responden Jumlah Persentase 74
74%
26
26%
100
100%
sementara
6
Pada responden
tabel yang
terlihat ikut
bahwa
berpartisipasi
Berdasarkan tabel diatas responden yang aktif berpartisipasi, meningkat lagi
sebanyak 74%. Tingginya animo responden
(83%), dibanding pada tahap perencanaan
dalam berpartisipasi, agar warga mampu
(74%) dan pada tahap pelaksanaan (82%).
mengontrol
Peningkatan ini disebabkan adanya rasa
keputusan-keputusan
yang
mempengaruhi nasib mereka.
kepemilikan masyarakat terhadap infrastruktur jalan yang dibangun di
b. Partisipasi Tahap Pelaksanaan Tabel 4.17 Keikutsertaan Masyarakat Berpartisipasi Pada Tahap Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan Pedesaan Nagari Kinali No 1 2
Bila
Partisipasi dalam Tahap Pelaksanaan Ikut berpartisipasi Tidak ikut berpartisipasi Jumlah
dibandingkan
Responden Jumlah
3. Respon Masyarakat Terhadap PPIP Tabel 4.21 Pendapat Responden Tentang Keikutsertaan Mereka Pembangunan Infrastruktur Jalan
%
82 18
82% 18%
100
100%
dengan
lingkungan tempat tinggal mereka.
partisipasi
No 1
2
masyarakat pada tahap perencanaan yang hanya 74%, maka pada tahap pelaksanaan, keikutsertaan responden meningkat (82%). Hal
ini
disebabkan
oleh
anggapan
3
masyarakat yang menyatakan bahwa, jika pada tahap perencanaan adalah urusan bagi yang warga yang terpilih dan duduk
4
sebagai dewan kelurahan. c. Analisis Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pengawasan Tabel 4.19 Keikutsertaan Masyarakat Berpartisipasi Pada
5
6
Tahap Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Jalan Pedesaan Nagari Kinali
No 1 2
Partisipasi dalam Tahap Pelaksanaan Ikut berpartisipasi Tidak ikut berpartisipasi Jumlah
Responden Jumlah
%
83
83%
17
17%
100
100%
7
8
Pendapat Responden dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan Persetujuan Program a. Ya b. Tidak Perlakuan yang sama terhadap warga oleh pemerintah pada saat rapat terkait program a. Ya b. Tidak Mendapatkan informasi, tampa pemberian kesempatan dari pemerintah untuk bertanya atau memberikan saran terkait program a. Ya b. Tidak Melakukan tanya jawab dengan pemerintah mengenai program a. Ya b. Tidak Pemberian saran terkait program a. Ya b. Tidak Negosiasi (tawarmenawar) mengenai program a. Ya b. Tidak Pemberian limpahan kewenangan dari pemerintah untuk membuat keputusan dominan a. Ya b. Tidak Pemberian kekuasaan penuh oleh pemerintah terkait program a. Ya b. Tidak
Responden Frekuensi
Persentase
71 29
71 29
77
77
23
23
72
72
28
28
72
72
28
28
66
66
34
34
63
63
37
37
61
61
39
39
67
67
33
33
7
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa
pendapat
responden
Berikut adalah hasil uji statistik
pada
pengaruh jenis kelamin, usia, tingkat
pembangunan infrastruktur jalan melalui
pendidikan, penghasilan partisipasi masya-
Program
rakat pada pembangunan infrastruktur jalan
Pembangunan
Infrastruktur
Pedesaan Nagari Kinali adalah berada pada
melalui
tingkat therapy. Tingkatan ini adalah
struktur Pedesaan Nagari Kinali, dengan
merupakan tingkatan terendah (manipulasi
ketentuan: Jika thitung < ttabel
dan therapi), dimana pada tingkat ini
diterima; dan Jika Jika thitung > ttabel X²
masyarakat
artinya ditolak atau tidak ada pengaruh
hanya
ramai-ramai
Program
diikutsertakan dalam kegiatan tanpa diberi
antara
variabel
wewenang untuk menolak atau memberi
dependen,
saran, dan tanpa tahu keuntungan apa bagi
95%=5,991.
pada
Pembangunan
independen tingkat
Infra-
artinya
dengan
kepercayaan
mereka (non-participation). Selain
itu
pada
tingkat
ini,
pemerintah sebagai pemegang kekuasaan hanya berkedok melibatkan masyarakat dalam
perencanaan,
memperlakukan
para
anggota
ahli
masyarakat
seperti penyembuhan pasien dalam terapi. Meskipun
masyarakat
terlibat
pada
kegiatan, meskipun kenyataannya kegiatan tersebut lebih banyak untuk mendapatkan masukan dari masyarakat demi kepentingan pemerintah. 4. Hubungan Sosial Ekonomi terhadap Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan Pembangunan Infraskruktur Jalan Pedesaan melalui Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP)
8
Tabel 4.27 Hubungan Bentuk Partisipasi Responden Dengan Kondisi Sosial Ekonomi Pada Tahapan Pembangunan Infrastruktur Jalan
No
1
2 3
Bentuk Partisipasi Pada Pembangunan Infrastruktur Jalan
Tahap perencanaan (keaktifan warga mengikuti pertemuan, menyampaikan usulan/saran dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan Tahap pelaksanaan (tenaga, uang, material, pikiran dan keahlian) Tahap pengawasan (kesesuaian prasarana dengan rencana, daya guna dan hasil guna
Nilai t-hitung Jenis Kelami n
Nilai t Hitung Nilai t-hitung Nilai Jenis t-hitung Tingkat Usia Pendidika n
Nilai t-hitung Jenis Pekerjaa n
Nilai t-hitung Nilai t Jenis Tabel Peng hasila n
3.855
19.212
21.224
31.151
3.983
5.991
3.178
19.212
21.224
31.151
8.683
5.991
7.332
7.239
14.430
19.426
4.971
5.991
1. Partisipasi Masyarakat pada Tahap
pekerjaan (31,151) dan penghasilan (8,683) lebih besar dari nilai ttabel (5,991). Dengan
Perencanaan Pada tahap perencanaan, nilai thitung
demikian diketahui bahwa terdapat hubungan
usia (19,212), tingkat pendidikan (21,224),
yang
bermakna
dan pekerjaan (31,151) lebih besar dari nilai
pendidikan,
ttabel
(5,991). Dengan demikian diketahui
responden dengan tingkat partisipasi mereka
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
dalam program pembangunan infrastruktur
antara usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan
desa
responden dengan tingkat partisipasi mereka
pembangunan.
PPIP
dalam program pembangunan infrastruktur desa
PPIP
pada
tahap
perencanaan
pembangunan. Sementara itu ada dua variabel yang tidak berhubungan signfikan dengan tingkat
antara
pekerjaan
pada
usia,
dan
tahap
tingkat
penghasilan
perencanaan
Sementara itu variabel jenis kelamin tidak berhubungan signfikan dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam program PPIP dimana nilai thitung kecil dari ttabel (3.178) < (5,991).
partisipasi masyarakat dalam program PPIP
nilai thitung kecil dari ttabel yaitu (3.855) dan
3. Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pengawasan Pada tahap pengawasan nilai thitung
(3.983) < (5,991).
jenis kelamin (7,332), usia (7,239), tingkat
adalah jenis kelamin dan penghasilan karena
pendidikan (14,430), dan pekerjaan (19,426) 2. Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, nilai thitung usia (19,212), tingkat pendidikan (21,224),
lebih
besar
dari
ttabel (5,991).
Dengan
demikian diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, usia,
9
tingkat pendidikan, pekerjaan responden
mana pada tahap perencanaan 74%, tahap
dengan tingkat partisipasi mereka dalam
pelaksanan 82% dan tahap pengawasan
program pembangunan infrastruktur desa
83%. Hal ini terlihat dari keaktifan
PPIP pada tahap perencanaan pembangunan.
menghadiri,
mengajukan usulan
dan
Sementara itu variabel penghasilan
saran, membantu material, pemikiran,
tidak berhubungan signfikan dengan tingkat
uang, tenaga dan keahlian lapangan untuk
partisipasi masyarakat dalam program PPIP
terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan
dimana nilai thitung kecil dari ttabel yaitu (4.971)
dan pengawasan.
< (5,991).
2. Dari
Dari pembahasan di atas terlihat bahwa
terdapat
3
yang
regresi
linear
berganda
didapatkan faktor usia, pendidikan dan
sangat
pekerjaan sangat berpengaruh terhadap
mempengaruhi partisipasi masyarakat ikut
tingkat partisipasi masyarakat berperan
dalam program Perencanaan Pembangunan
aktif dalam program PPIP ini. Ada dua
Infrastruktur Pedesaan di Nagari Kinali
faktor lainnya yaitu jenis kelamin dan
dalam Program PPIP, yaitu faktor usia,
penghasilan tidak berpengaruh terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Sementara faktor
tingkat partisipasi masyarakat dalam
jenis kelamin dan penghasilan bukan faktor
program
yang
pelaksanaan
menentukan
faktor
hasil
tingkat
partisipasi
PPIP
yang
program
dikarenakan PPIP
berupa
masyarakat. Dari hasil ini terlihat bahwa,
pembangunan jalan desa baik di Sidodadi
keikutsertaa masyarakat dalam program PPIP
maupun
lebih didasarkan pada pengetahuan mereka
merangkul seluruh warga yang peduli
akan pentingnya pembangunan di desa
dengan
mereka dan faktor pekerjaan mereka sebagai
membedakan
tani dan perkebunan yang membutuhkan
lainnya yang juga tidak berpengaruh
sarana jalan untuk transportasi hasil panen
nyata
mereka ke kota. Sehingga atas dasar tersebut
penghasilan bukan tujuan utama bagi
niat masyarakat untuk ikut berpartisipasi
masyarakat untuk berpartisipasi dalam
lebih didorong pada keinginan mereka untuk
program PPIP ini, tetapi lebih pada
membangun negeri mereka, dan bukan atas
kepedulian
dasar jenis kelamin ataupun penghaislan.
bermanfaat bagi kelancaran transportasi
di
pembangunan
1. Partisipasi pembangunan
jenis
adalah
masyarakat. G. Kesimpulan
Alamanda
diupayakan
desa
tanpa
kelamin.
Faktor
penghasilan.
pembangunan
Walaupun
Di
desa
sini
yang
terdapat
hubungan signifikan, yaitu hanya pada masyarakat infrastruktur
dalam jalan
tahap pelaksanaan, karena memang pada
di
tahap ini, pekerja yang ikut terlibat
Nagari Kinali sudah cukup tinggi di
bekerja pada pembangunan proyek jalan
10
sirtu maupun rabat beton mendapatkan
infrastruktur jalan untuk memperluas
upah dari pekerjaan tersebut. Dan ini
pemasaran hasil panen mereka. Dengan
terlihat
cara ini maka akan terbentuk kekuatan
sangat
dimanfaatkan
oleh
masyarakat yang berpendapatan rendah
negosiasi
(< Rp. 1 Juta rupiah) untuk mendapatkan
masyarakat dalam melakukan perenca-
penghasilan
naan,
tambahan
bagi
mereka,
selain berladang dan berkebun.
mengoptimalkan
partisipasi
program PPIP di Pedesaan, disarankan Pemerintah
sialisasikan
untuk
tentang
program
mensoPPIP
kepada masyarakat melalui penyuluhan, sehingga warga masyarakat mengenal program manfaat
tersebut dari
dan
mengetahui
program pembangunan
infrastruktur pedesaan yang membantu percepatan pembangunan di pedesaan, terutama
pembangunan
infrastruktur
seperti jalan desa yang merupakan akses transportasi
untuk
kebun/pertanian
pemasaran
masyarakat.
hasil Selain
penyuluhan, kepada fasilitator program juga diharapkan memberikan pelatihan kerja untuk peningkatan kemampuan masyarakat, sehingga masyarakat merasa benar-benar terlibat dalam program ini. 2. Agar terjalin kemitraan yang baik antara pemerintah dengan masyarakat dalam pelaksanaan program PPIP, diharapkan pemerintah menitik beratkan bantuan program kepada desa-desa yang betulbetul
pelaksanaan,
dengan
pengawasan
dan
DAFTAR PUSTAKA
masyarakat secara penuh melaksanakan
kepada
pemerintah
evaluasi.
H. Saran 1. Untuk
antara
membutuhkan
pembangunan
Adib, 2004. Pembangunan di Pedesaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Catanase 2002. People Centered Development Contributions Toward Theory and
Planning Frameworks,
terjemahan
A.
Setiawan
Abadi.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Conyers, Diana. 1994. Perencanaan Sosial Di Dunia
Ketiga.
Susetiawan,
Terjemahan
Yogyakarta:
Gadjah
Mada University Press. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Cipta
Karya.2006.
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum - Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia. Elridge 1995. Contemporary Urban Planning. New Jersey: Prentice Hall Inc. Hadi. 2001. Pendekatan Partisipatif Dalam Perencanaan Kota. Terjemahan Puji Lestari, Bandung. Handayani,
Suciati.
Masyarakat Perencanaan
2007. Marginal dan
Pelibatan dalam
Penganggaran
Partisipatif (Sebuah Pengalaman di Kota Solo). Solo: Kompip.
11
Jayadinata, Johara T, 2012. Tata Guna Tanah dalam
Perencanaan
Sastropoetro,. 1988. Manajemen Perkotaan.
Pedesaan,
Perkotaan dan Wilayah. Bandung:
Yogyakarta: Lingkaran Bangsa. Sherly
ITB Bandung Kodoatie,
Robert
J.
2003.
Pengantar
Infrastruktur.
ladder
J.
2005.
Manajemen
of
Journal
Citizen of
The
American Institute of Planner. 1969 Soedarno.2004. Bunga Rampai Perencanaan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Robert
A
Participation.
Manajemen
Kodoatie,
Arnstein.
Pembangunan di Indonesia. Jakarta:
Pengantar
Infrastruktur.
Grasindo. Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Perencanaan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pembangunan. Jakarta: Rajawali.
Kusnaedi, 1995, Keswadayaan Masyarakat
Slamet, Y. 2004. Pembangunan Masyarakat
Desa Tertinggal. Yogyakarat : Aditya
Berwawasan Partisipasi. Surakarta:
Media.
Sebelas Maret University Press.
Mikkelsen. 2012. Pendekatan Partisipatif Dalam
Perencanaan
Slamet
Kota.
Sugijanto
Soegijoko
Pustaka.html. 6 April 2013 Sugiyono. 2008. Metode Research (Penelitian
Indonesia. Muhadjir,
1996
http//tesis-
disertasi.blogspot.com/20085.4/studi.
Terjemahan Puji Lestari, Bandung: Yayasan
dalam
Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara Beberapa
Kendala
Sumodiningrat,
Gunawan.2012.
Pemberdayaan Masyarakat Miskin,
Pemberdayaan Masyarakat Dan JPS.
dalam di Pedesaan. Yogyakarat :
Jakarta: PT Gramedia
Aditya Media. Nurmandi,
Achmad.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan 2012.
Manajemen
Yang
Perkotaan. Yogyakarta: Lingkaran
Andi.
Bangsa. Panudju,
Bambang
Berkelanjutan.
Yogyakarta:
Sukarjo, (ed). 2006. Pemberdayaan Kaum .2012.
Pengadaan
Marginal. Yogyakarta: APMD Press
Perumahan Kota dengan Peran Serta
Suciati, et al, 2007, Partisipasi Masyarakat
Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Dalam Penyusunan Rencana Umum
Bandung: Penerbit Alumni
Tata
Purba,
Jonny (ed).2005. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Rifkin, SB; F. Muller; W. Bichman. 1988.
Ruang
Kota
Pati,
Jurnal
Pembangunan Wilayah dan Kota Vol.2, Nomor 9, Agustus, hal.26-43 Sunarti
dan
Suciati,
2003,
dalam
Partisipasi
Primary Health Care: on Measuring
Masyarakat
Pembangunan
Participation. Social Science. 26(9):
Perumahan secara Kelompok Jurnal
931-940
12
Tata Loka, Volume 5, Nomor 1, Januari, hal. 75-86
Pembangunan
Sujanto.2012. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat.Yogyakarta:
Yulianti, 2004, Partisipasi Masyarakat dalam
Pustaka
Perumahan
secara
Kelompok Jurnal Tata Loka, Volume 5, Nomor 1, Januari, hal. 75-86
Pelajar
13