Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
Studi Korelasi antara Iklim Komunikasi Organisasi, Motivasi Kerja dan Interaksi Sosial di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten
Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si.
Abstract Health development in Indonesia improve rapidly. Services in the health sector is expected to better the public interest. It must be initiated from the internal institution itself. This study aims to determine whether there is significant relationship between organizational communication with job motivation and also to find out whether there is a significant correlation with job motivation among employees RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten Distric. Type of explanatory research with quastionnares data collection. Population number 122 people. 50% of the sample take numbered 61 people with proportionale random sampling. Data analysis use Spearman correlation. Result showed that there was a sigficant relationship between organizational communication with job motivation and significant relationship between social interaction with job motivation among employees RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten District. Key words: organization communication, job motivation, social interaction.
Pendahuluan Komunikasi merupakan kebutuhan vital dalam kehiduoan sehari-hari. Komunikasi menyelimuti segala hal yang kita lakukan. Selain itu, komunikasi juga merupakan alat (instrument) yang dipakai manusia untuk melangsungkan interaksi sosial, baik secara individu dengan individu, individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok. Tanpa komunikasi, kehidupan akan hambar, bahkan mati. Demikian pula komunikasi dalam lingkup organisasi atau perusahaan. Komunikasi organisasi sangat diperlukan demi keberlangsungan dan berkembangnya sebuah organisasi atau perusahaan. Kemajuan organisasi, di Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010
1
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
samping dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, juga yang paling penting faktor internal perusahaan itu sendiri. Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan perusahaan adalah komunikasi organisasi. Sebuah organisasi seperti halnya rumah sakit, yang di dalamnya terdapat banyak orang yang bekerja secara tim, diperlukan adanya koordinasi dan komunikasi yang baik. Apalagi kompetisi antara organisasi atau perusahaan yang mengutamakan pelayanan umum, diperlukan pembenahan dari internal perusahaan itu sendiri. Rumah
Sakit
Umum
PKU
Muhammadiyah
Delanggu
dalam
perkembangannya telah mengalami peningkatan yang cukup berarti dalam melayani masyarakat. Fasilitas-fasilitas yang ditingkatkan seperti adanya ruang ICU, penambahan bangsal baru, alat-alat laboratorium yang lebih canggih, rumah genset dan selasar penghubung antar bangsal dan ruang ICU menjadikan PKU mampu berkompetisi dengan rumah sakit lain yang menjadi pilihan masyarakat dalam melayani di bidang kesehatan. Dari beberapa faktor yang ada di PKU, bahwa adanya penambahan jumlah karyawan, penambahan bed dan peningkatan BOR ( Bed Occupation Rate ) atau tingkat hunian pasien rawat inap, menjadikan rumah sakit tersebut semakin besar dan lebih maju. Dari apa yang dapat dilihat tentang kemajuan yang ada di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu tersebut, peneliti ingin melihat kaitannya dengan internal perusahaan itu sendiri. Kemajuan rumah sakit juga perlu diimbangi dengan peningkatan pelayanan. Dalam hal pelayanan, tentunya para karyawan memegang peranan penting untuk melayani pasien. Di internal perusahaan itu
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010
2
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
sendiri tentunya perlu dijalin hubungan yang harmonis antar karyawan, agar kerja tim dalam sebuah rumah sakit bisa berjalan dengan baik. Komunikasi organisasi mencakup pada semua tingkatan karyawan. Penemuan mengenai komunikasi organisasi dan kepuasan kerja menunjukkan secara tidak langsung bahwa karyawan haruslah mempunyai informasi yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Jika hendak menunjukkan peranan, mereka perlu mengetahui lebih banyak mengenai sistem secara keseluruhan dan bagaimana mereka mencocokkan ke dalam sistem yang lebih luas. Jika karyawan kekurangan informasi, mereka tidak memiliki cukup alat untuk membuat perencanaan demi kemajuan organisasi. Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara iklim komunikasi organisasi, motivasi kerja dan interaksi sosial antar sesama karyawan di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut : a. Apakah ada hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten ?
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010
3
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
b. Apakah ada hubungan yang signifikan antara interaksi social sesame karyawan dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten?
Tinjauan Pustaka a. Iklim Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi dikatakan secara tersirat oleh Charter Bernard, bahwa “ Setiap teori organisasi yang tuntas, komunikasi akan menduduki suatu tempat yang utama, karena susunan, keluasan dan cakupan organisasi secara keseluruhan ditentukan oleh teknik komunikasi” (Midfah, 1995: 185). Redding dan Sanborn juga mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang komplit (Muhammad, 1995: 65). Permasalahan komunikasi senatiasa muncul dalam proses organisasi. Bahkan bisa dikatakan, organisasi tanpa komunikasi ibarat sebuah mobil yang di dalamnya terdapat alat-alat otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanya aliran fungsi antar satu bagian dengan bagian yang lainnya. Organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang menerima energi dari lingkungannya dan mengubah energi ini menjadi produk atau pelayanan dan dari sistem mengeluarkan produk atau pelayanan kepada lingkungan. Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal meliputi komunikasi yang ada dalam organisasi, seperti komunikasi antaratasan
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010
4
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
dan bawahan, komunikasi antarrekan kerja sejawat, komunikasi antarbawahan kepada atasan dan masih banyak lagi. Komunikasi organisasi atau institusional berkenaan dengan komunikasi yang berlangsung dalam jaringan kerja sama antarpribadi dan atau antar kelompok dalam suatu organisasi atau institusi. Beberapa persoalan penting yang menjadi minat dari bidang komunikasi organisasional adalah peran tanggungjawab organisasi, kontrol organisasi, struktur dan fungsi organisasi serta budaya dan iklim organisasi (Pawito, 2007: 10). Istilah iklim disini merupakan kiasan (metafora) yang diterapkan padsa situasi yang berbeda dengan tujuan menyatakan suatu kemiripan. Iklim komunikasi bisa dikatakan sebagai kualitas pengalaman yang bersifat obyektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi. Fase iklim komunikasi organisasi menggambarkan suatu kiasan bagi iklim fisik, cara orang bereaksi terhadap aspek organisasi. Iklim komunikasi di pihak lain merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengenai peristiwa
komunikasi,
perilaku
manusia,
proses dan harapan.
Konflik
antarpersonal merupakan kesempatan bagi perubahan dalam organisasi tersebut. Iklim kumunikasi organisasi merupakan hal yang perlu menjadi perhatian seorang pemimpin organisasi karena faktor tersebut sedikit banyak ikut mempengaruhi tingkah laku karyawan.
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010
5
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
Untuk dapat menciptakan iklim organisasi yang baik perlu memahami keadaan karyawan. Iklim komunikasi lebih dari persepsi karyawan terhadap kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta tingkat pengaruh dan keterlibatan. Iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting daripada ketrampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi. Iklim komunikasi penting karena mengaitkan kontek organisasi dengan konsepkonsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi. Dengan mengetahui tentang iklim suatu organisasi, kita dapat memahami lebih baik apa yang mendorong anggota organisasi untuk bersikap. Redding mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi diantaranya sebagai berikut : a. Supportiveness atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting. b. Partisipasi membuat keputusaan c. Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia. d. Keterbukaan dan keterterusterangan e. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi (Masmuh, 2008: 45-46).
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010
6
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
b. Motivasi Kerja Motivasi dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi di dalam diri yang menciptakan tujuan dan memberikan energi bagi perilaku seseorang. Sedangkan motif merupakan dorongan bertindak untuk memenuhi suatu kebutuhan, dirasakan sebagai kemauan, keinginan yang kemudian terwujud dalam bentuk perilaku nyata. Motivasi menyangkut alasan-alasan mengapa orang mencurahkan tenaga untuk melakukan suatu pekerjaan. Istilah motivasi merujuk pada suatu dasar yang mendorong tindakan. Pertama, perangkat teori menganggap kekurangan kebutuhan sebagai kondisi pendorong yang menimbulkan predisposisi tertentu untuk berperilaku. Kedua, harapan dalam lingkungan menimbulkan bentuk-bentuk tertentu yang mendorong tindakan. Seseorang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakannya dan usaha atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan ini disebut motivasi. Motivasi adalah dorongan dari dalam individu yang menyebabkan seseorang bertindak. Sedangkan Hilgard dan Atkinson merumuskan motivasi sebagai keadaan aktif di dalam seseorang yang mengarahkannya kepada perilaku pencapaian tujuan (Ristiyati, 2005: 36). Dari beberapa teori yang mendukung, menurut Ridwan (2002: 34), motivasi sebagai keseluruhan pemberian motif kerja kepada bawahan, sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi. Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010
7
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan yang dapat diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang ditentukan, serta orang senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motif yang mendorongnya akan membuat orang senang dalam mengerjakannya. Orang pun akan merasa dihargai, hal ini terjadi karena pekerjaannya betul-betul berharga bagi orang yang termotivasi, sehingga orang tersebut akan bekerja keras. Maslow mengembangkan teori hirarki kebutuhan menjadi dua faktor tentang motivasi, yaitu faktor pemuas (motivation factor) dan faktor pemelihara (maintenance factor).
Faktor pemuas yang disebut juga motivasi merupakan
faktor pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri seseorang antara lain : prestasi yang diraih, pengakuan orang lain, tanggung jawab, peluang untuk maju, kepuasan kerja itu sendiri dan kemungkinan pengembangan karir.
c. Interaksi Sosial Interaksi sosial didahului oleh suatu kontrak sosial, hal ini memungkinkan interaksi tadi karena adanya komunikasi. Interaksi mencakup semua kegiatan dalam masyarakat dimana terlibat masalah sistem nilai yang oleh individu atau kelompok diusahan untuk disebarluaskan. Proses sosial melibatkan penerimaan atau pun penolakan dari norma. Norma yang disebarkan secara sadar atau pun tidak sadar secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari komunikasi, yaitu proses pengaruh mempengaruhi
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010
8
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
dalam masyarakat, dengan akibat terjadinya perubahan-perubahan dalam masyarakat ataupun proses sosial. Interaksi antar individu dengan lingkungan dapat berbentuk : a. Individu menentang lingkungan b. Individu mempergunakan lingkungan c. Individu turut serta pada apa yang sedang berjalan dalam lingkungan d. Menyesuaikan diri e. Empatik (Pasaribu dan Simanjuntak, 1984: 64-65). Interaksi sosial menggambarkan suatu bentuk tukar menukar dimana angota-anggota
kelompok
memberikan
kontribusi
dengan
pengorbanan-
pengorbanan mereka sendiri dan menerima imbalan dengan pengorbananpengorbanan kelompok atau anggota yang lain. Proses ini sesungguhnya menekankan adanya “Give and Take” antara pemimpin dan yang dipimpin.
Hipotesis Dari teori-teori di atas, peneliti mengemukakan hipotesis atau dugaan sementara mengenai hubungan antarvariabel. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: 1. Ada hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten.
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010
9
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
2. Ada hubungan yang signifikan antar interaksi sosial antarkaryawan dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten.
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar interaksi sosial sesama karyawan dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten.
Manfaat Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoretis. Dari segi pengembangan keilmuan, hasil temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk pengembangan ilmu komunikasi, terutama yang berkaitan dengan komunikasi organisasi, sehingga akan menambah khasanah ilmu komunikasi. 2. Manfaat praktis. Dari segi praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan berbagai kalangan khususnya rumah sakit yang menangani Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 10
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara luas. Pembenahan internal organisasi untuk meningkatkan pelayan sangat dibutuhkan, khususnya yang berkaitan dengan komunikasi organisasi.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksplanatory research. Dengan mengambil lokasi penelitian di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten yang berjumlah 122 orang. Sampel yang diambil sebanyak 50% sehingga berjumlah 61 orang. Masing-masing bagian seluruh karyawan terwakili secara proporsional atau dilakukan secara proportional random sampling. Teknis analisis data yang dilakukan secara kuantitatif melalui Uji Korelasi Rank Spearman. Selanjutnya penghitungan dalam analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS 11.5 for windows untuk membuktikan hipotesis penelitian diterima atau ditolak.
Hasil Analisis dan Pembahasan Untuk mengetahui secara keseluruhan variabel independen yaitu iklim komunikasi organisasi, maka jawaban responden diklasifikasikan ke dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah. Setelah skor masing-masing responden diketahui menentukan jarak interval kelas dengan cara mengetahui terlebih dahulu skor tertinggi dan skor terendah. Dari 15 item pertanyaan skor
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 11
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
tertinggi 60 skor terendah 38, sehingga apabila diklasifikasi dalam empat kategori adalah sebagai berikut : a.
Skor 38-43, termasuk kategori rendah
b.
Skor 44-49, termasuk kategori sedang
c.
Skor 50-55, termasuk kategori tinggi
d.
Skor 56-60, termasuk kategori sangat tinggi
Tabel 1 Tingkat Iklim Komunikasi Organisasi No 1. 2. 3. 4.
Kategorisasi f % Sangat tinggi 13 21,31 Tinggi 11 18,03 Sedang 27 44,26 Rendah 10 16,40 Jumlah 61 100 Sumber: Kuesioner variabel independen 1 Selanjutnya untuk mengetahui variabel dependen motivasi kerja berdasarkan 15 item pertanyaan diperoleh skor tertinggi 60 dan skor terendah 38, sehingga apabila diklasifikasikan diperoleh klasifikasi yang sama dengan variabel independen 1 di atas.
Tabel 2 Tingkat Motivasi Kerja Karyawan No. 1. 2. 3. 4.
Kategorisasi f Sangat tinggi 8 Tinggi 6 Sedang 28 Rendah 19 Jumlah 61 Sumber : Kuesioner variabel dependen Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 12
% 13,11 9,84 45,90 31,15 100
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
Untuk variabel interaksi sosial antarsesama karyawan, yang merupakan variabel independen 2, berdasarkan 10 item pertanyaan diperoleh skor tertinggi 40 dan skor terendah 29, sehingga apabila diklasifikasikan dalam 4 kategori adalah sebagai berikut: a. Skor 26-29, termasuk kategori rendah b. Skor 30-33, termasuk kategori sedang c. Skor 34-37, termasuk kategori tinggi d. Skor 38-40, termasuk kategori sangat tinggi.
Tabel 3 Tingkat Interaksi Sosial Antar Karyawan No. 1. 2. 3. 4.
Kategorisasi f % tase Sangat tinggi 4 6,56 Tinggi 18 29,51 Sedang 24 39,34 Rendah 15 24,59 Jumlah 61 100 Sumber : Kuesioner variabel independen 2 Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dan mencapai tujuan penelitian,
dipergunakan bantuan SPSS 11.5 dalam penghitungannya dan pengujiannya. Dari hasil analisis nonparametrik korelasi Rank Spearman, diperoleh hasil sebagai berikut : a. Koefisien korelasi Rank Spearman menunjukkan korelasi antara variabel independen 1 (iklim komunikasi organisasi) dengan variabel dependen (motivasi kerja) adalah 0,744, signifikansi sebesar 0,000 pada pengujian dua ekor dengan kasus pengujian 61.
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 13
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
b. Dari hasil uji statistik dengan SPSS 11.5 di atas dapat dilihat bahwa hasil korelasi diperoleh adalah signifikansi 0,000 berarti di bawah 0.05. Dengan demikian hipotesis pertama diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten. c. Untuk uji hipotesis kedua, dari hasil analisis SPSS 11.5 diperoleh hasil koefisien korelasi Rank Spearman menunjukkan korelasi antara variabel independen 2 (interaksi sosial antar sesama karyawan) dengan variabel dependen ( motivasi kerja ) adalah 0,568, signifikansi sebesar 0,000 pada pengujian dua ekor dengan kasis pengujian 61. d. Dari hasil uji statistic dengan SPSS 11.5 di atas dapat dilihat bahwa hasil korelasi diperoleh adalah signifikansi 0,000 berarti di bawah 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua diterima, yaitu, terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi sosial antar sesama karyawan dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten.
Kesimpulan Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Tingkat iklim komunikasi organisasi di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten termasuk dalam kategori sedang ( 44, 26 % ). Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 14
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
b. Tingkat Motivasi kerja karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten termasuk kategori sedang ( 45,90 % ). c. Tingkat interaksi sosial antarkaryawan di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten termasuk kategori sedang ( 39,34 % ). d. Terdapat hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten. e. Terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi sosial antarsesama karyawan dengan motivasi kerja di kalangan karyawan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten.
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : a. Iklim komunikasi organisasi yang ada di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu lebih ditingkatkan lagi agar lebih dapat meningkatkan motivasi kerja bagi karyawan. b. Perlunya dijalin hubungan yang lebih harmonis antar sesama karyawan, agar suasana kerja menjadi lebih baik yang bisa berdampak positif pada peningkatan motivasi kerja. c. Bagi peneliti selanjutnya akan lebih berkembang lagi, apabila dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada komunikasi
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 15
Tanti Hermawati : Studi Korelasi antara Ilkim Komunikasi Organisasi….
organisasi agar dapat mengembangkan khasanah penelitian di bidang komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA Masmuh, Abdullah. (2008). Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek, Malang: UMM Press. Muhammad, Arni. (1995). Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara. Pasaribu dan Simanjuntak. (1984). Teori Kepribadian, Bandung: Penerbit Tarsito. Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara. Prasetijo, Ristiyati. (2005). Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Penerbit Andi. Ridwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta. Thoha, Midfah. (1995). Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 16