Studi Kelayakan Pembangunan Terminal Kontainer Privat oleh Perusahaan Otomotif Rahmat Nurcahyo1, Rifki Ananda Ferdian2 Departemen Teknik Industri, Universitas Indonesia, Depok 16424 Tel: (021) 78888805. Fax: (021) 78885656 Email:
[email protected],
[email protected] Abstrak Pertumbuhan produksi mobil PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang semakin pesat diikuti oleh bertambahnya volume impor part mengingat tidak semua part dari semua tipe kendaraan dapat dibuat sendiri atau dibeli dari penyuplai domestik. Disamping itu, persaingan yang semakin ketat menuntut PT TMMIN untuk tetap menjaga profitabilitasnya dengan cara menekan biaya. Salah satu strategi untuk menekan biaya adalah dengan membangun terminal kontainer miliki sendiri, di dekat pabrik perakitan di Karawang. Pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi biaya pengiriman part impor. Hingga saat, ini PT TMMIN masih menggunakan jasa terminal kontainer di Cakung. Oleh karena itu, studi kelayakan terhadap proyek ini perlu dilakukan. Studi ini mencakup aspek pasar, teknis, dan diakhiri dengan aspek ekonomi untuk mengetahui kelayakan investasi ini. Kriteria-kriteria investasi yang digunakan antara lain net present value, internal rate of return, indeks profitabilitas, dan periode pengembalian. Dari penelitian ini dinyatakan bahwa investasi ini layak untuk dijalankan disertai dengan analisis sensitivitas parameter-parameter yang dapat mengubah keputusan investasi. Kata kunci: Terminal Kontainer, Net Present Value, Internal Rate of Return, Indeks Profitabilitas, Periode Pengembalian, Analisis Sensitivitas.
Abstract PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) production raises significantly. This increases import parts volume for cars assembly. Meanwhile, the competitive atmosphere forces PT TMMIN to cut down all kinds of costs in order to keep the corporate profitability while keeping the market share. One of the strategies is constructing a private container yard in Karawang that is closed to the plant. The construction project is aimed to reduce the unit cost for long-term. Until now, PT TMMIN is still using terminal service in Cakung. Therefore, this feasibility study is very important for dicision making. This study includes market aspects, technical, and economy. The investment criteria used in this study are net present value, internal rate of return, profitability index, and payback period. The result of this study shows that this investment is feasible. The sensitivity of variables which may affect the decision are analyzed. Keywords: Container Terminal, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index, Payback Period, Sensitivity Analysis.
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
1. Pendahuluan Hingga penghujung Maret 2012, Toyota menjalankan bisnisnya di 50 perusahaan manufaktur di luar Jepang pada 27 negara dan wilayah yang berbeda. Kendaraankendaraan produksi Toyota telah dijual di lebih dari 160 negara dan wilayah. Persaingan yang semakin ketat di dunia otomotif pada setiap segmen pasarnya mendorong perusahaan-perusahaan untuk menjaga profitabilitasnya serta pangsa pasarnya dengan menekan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk jadi. Biaya distribusi dan penanganan merupakan salah satu elemen biaya sangat besar pengaruhinya terhadap total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan proses produksinya karena tidak semua part diproduksi sendiri. Sebagian part diimpor dari berbagai negara, dibeli dari penyuplai dalam negeri, dan ada yang diproduksi sendiri oleh PT TMMIN. Khusus untuk komponen impor, dua terminal kontainer yang bertempat di Cakung, Jakarta Timur, digunakan sebagai tempat penyimpanan part impor untuk sementara waktu hingga dilakukannya perakitan di pabrik yang berlokasi di Karawang. Biaya penyimpanan ini tentu saja akan semakin besar seiring bertambahnya volume produksi. Proyek pembangunan terminal kontainer ini diharapkan dapat menekan biaya penanganan part impor untuk tahun-tahun selanjutnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran mengenai kelayakan investasi pembangunan terminal kontainer di Karawang dengan beberapa parameter yang bisa digunakan.
2. Landasan Teori 2.1 Keputusan Investasi pada Perusahaan Swasta Investasi dapat didefinisikan sebagai komitmen dari sumber daya (resource) pada beberapa aktivitas ekonomi untuk mengharapkan keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang [1]. Dalam menganalisis kelayakan investasi, terdapat beberapa metode perhitungan yang bisa digunakan, seperti net present value, internal rate of return, indeks profitabilitas, dan periode pengembalian.
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
a) Metode Net Present Value (NPV) Net present value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (neto) pada waktu sekarang. Asumsi waktu sekarang yang menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan pada periode sebelum tahun pertama dalam perhitungan aliran kas investasi berjalan. Suatu aliran kas investasi tidak selalu dapat diperoleh secara lengkap, yaitu terdiri dari pemasukan dan pengeluaran. Melainkan, mungkin saja yang dapat diukur hanya aspek biaya atau manfaatnya saja. Arus kas (cash flow) yang hanya dapat diukur manfaatnya saja dikenal dengan Present Worth of Benefit (PWB). Sedangkan, jika yang diperhitungkan hanya pengeluarannya disebut Present Worth of Cost (PWC). Sementara itu, NPV diperoleh dari PWB dikurangi dengan PWC [2].
b) Internal Rate of Return Tingkat pengembalian internal atau Internal rate of return (IRR) merupakan besarnya suku bunga yang membuat nilai saat ini dari suatu investasi dan hasil yang diperoleh dari penanaman modal tersebut selama proyek atau usaha berjalan menjadi 0 (nol). Kelebihan dari metode IRR adalah metode ini menghindari kesulitan dalam memilih discount rate yang sesuai, dinyatakan dalam bentuk rate of return sehingga hasilnya dapat dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang berlaku atau tingkat keuntungan yang dikehendaki.
c) Indeks Profitabilitas Variasi lain dari NPV adalah indeks profitabilitas (IP), yang menunjukkan kemampuan menghasilkan laba per satuan nilai investasi. IP dapat digunakan untuk membandingkan secara langsung mengenai menarik atau tidaknya usulan proyek. Jika IP lebih besar dari 1 maka usulan dapat diterima. Sebaliknya, jika IP kecil daripada 1 maka usulan ditolak.
d) Payback Period (PBP) Payback period atau waktu pengembalian merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk mengetahui berapa lama investasi bisa
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
kembali dan tidak menyatakan apapun mengenai daya tarik proyek kecuali kecepatan dalam mengembalikan proyek. Metode ini hanya direkomendasikan sebagai metode tambahan dalam hubungannya dengan satu atau lebih dari metode sebelumnya. Kelemahan dari metode ini adalah tidak memperhitungkan aliran kas sesudah periode pengembalian. Dalam hal ini berarti bahwa metode ini tidak mempertimbangkan umur ekonomis aset-aset fisik.
2.2 Jenis-jenis Biaya Proyek Di antara berbagai macam biaya, khususnya biaya finansial sehubungan dengan terwujudnya suatu proyek maka bagian terbesar harus diperhatikan dalam membandingkan antara benefit proyek dengan biaya ekonomis yang dikeluarkan untuk proyek tersebut [3]. Namun, ada juga yang hendaknya diabaikan dalam mengadakan analisis benefit-cost yang bertujuan meletakkan dasar untuk keputusan dilaksanakannya suatu proyek, antara lain: a) Sunk costs. b) Penyusutan atau depresiasi. c) Pelunasan utang beserta bunganya. d) Tanah. e) Biaya konstruksi dan pengadaan peralatan. f) Bunga selama masa konstruksi. g) Modal kerja (working capital). h) Biaya operasi dan pemeliharaan. i) Biaya tak terduga (contingencies).
2.3 Analisis Sensitivitas Keputusan Investasi Analisis sensitivitas merupakan prosedur perhitungan yang digunakan untuk memprediksi efek dari perubahan-perubahan dari data yang digunakan terdapat hasil dari suatu model [4]. Prosedur ini seringkali dilakukan dalam pengambilan keputusan investasi yang berhubungan dengan evaluasi proyek investasi dalam kondisi dimana terdapat ketidakpastian. Dalam evaluasi proyek investasi, kita menggunakan kriteria-kriteria (NPV, IRR, PBP, dan sebagainya) sebagai dasar evaluasi (kumpulan hasil/luaran) dan kumpulan
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
nilai-nilai (pendapatan, biaya, faktor diskonto, biaya investasi) sebagai dasar dimana kita dapat menghitung kriteria individual tertentu (nilai input). Analisis sensitivitas umumnya hanya mengandung asumsi bahwa hanya satu parameter saja yang berubah (variabel), sedangkan parameter yang lainnya diasumsikan relatif tetap dalam satu persamaan analisis. Jika analisis sensitivitas dikenakan pada dua atau lebih parameter sekaligus, dimana akan terdapat dua atau lebih variabel, penyelesaian dapat dilakukan dengan metode persamaan dinamis, mungkin dalam bentuk program simulasi komputer atau program dinamis [2].
2.4 Operasional Terminal Kontainer dan Aspek-aspek Penting Lainnya Terminal kontainer umumnya dikenal sebagai tempat pengumpulan sementara kontainer dari darat maupun angkutan laut untuk selanjutnya dibawa ke tempat tujuan. Terminal kontainer jenis ini disebut sebagai terminal maritim. Ada juga terminal kontainer yang berada jauh dari pelabuhan dengan tujuan menghindari biaya penyimpanan yang lebih besar jika kontainer ditumpuk di tempat tujuan, misalnya pabrik. Kontainer-kontainer biasanya ditumpuk di dalam terminal dan dipisahkan berdasarkan kelompok-kelompok tertentu, seperti ekspor dan impor, reefer, kontainer kosong, dan sebagainya [5]. Antar penumpukan tersebut harus terdapat suatu jalur dengan lebar dan panjang serta jumlah yang ditetapkan sebagai pertimbangan dasar dalam memutuskan tata letak terminal yang baik. Selain itu, lokasi bangunan, jalur lalu lintas truk dan peralatan bongkar-muat juga harus ditentukan. Kapasitas terminal dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut, yaitu. a) Lamanya penyimpanan kontainer b) Tinggi tumpukan c) Perbandingan antar tipe kontainer yang digunakan d) Kapasitas cadangan yang diperlukan. Pada awal tahun 1980-an banyak dikembangkan jenis top loader, side loader, front loader kemudian dikembangkan jenis reach stacker sebagai peralatan bongkar muat peti kemas. Dalam praktiknya, pada terminal kontainer, penanganan material dengan menggunakan reach stacker sangat sesuai hingga terminal mencapai volume antara 5000 hingga 10.000 TEU.
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
Reach stacker mampu melalukan transportasi horizontal maupun vertical. Keuntungan dari penggunaan reach stacker adalah pada terminal yang berukuran kecil dan jumlah aktivitas penumpukan yang tinggi. Tinggi tumpukan kontainer dimungkinkan dari satu hingga lima tumpukan [6].
2.5 Pemodelan Simulasi adalah tiruan dari sistem dinamis menggunakan suatu model komputer untuk mengevaluasi dan meningkatkan performa sistem [7]. Simulasi dilakukan untuk menghindari biaya mahal, pemborosan waktu, dan gannguan yang ditimbulkan dari teknik trial-and-error. Verifikasi model perlu dilakukan sebagai proses untuk mentukan apakah model simulasi telah merefleksikan model konseptual. Dengan kata lain, verifikasi menentukan apakah model bekerja sesuai harapan. Sedangkan, validasi model merupakan proses untuk menentukan apakah model konseptual telah merefleksikan sistem sebenarnya.
3. Metodologi Penelitian dilakukan dengan mengkaji aspek pasar, teknis, dan aspek ekonomi untuk mengetahui kelayakan investasi ini, serta analisis sensitivitas perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Berikut ini adalah diagram alir metode dilakukan.
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
penelitian yang
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Dalam penelitian ini, data yang paling banyak dipakai adalah data kuantitatif, seperti biaya investasi, jumlah produksi mobil serta konversi ke dalam jumlah kontainer, dan komponen-komponen biaya yang berlaku hingga saat ini. Khusus untuk penentuan
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
kapasitas terminal, data yang digunakan adalah data kedatangan kontainer pada bulan terbanyak hingga saat ini, yaitu pada Maret 2013. Untuk perhitungan biaya yang diproyeksikan beberapa tahun ke depan, data diperoleh dari ketetapan dan perhitungan pihak LPD serta asumsi-asumsi yang diperlukan.
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Aspek Pasar Secara Umum Aspek pasar menempati urutan pertama dalam studi kelayakan proyek. Pada tahap ini, besarnya permintaan produk serta kecenderungan perkembangan permintaan selama masa kehidupan proyek yang akan datang diperkirakan dengan cermat. Kekurangan dan kelebihan permintaan akan menyebabkan proyek tidak dapat beroperasi dengan efisien [8]. Peramalan dilakukan secara kualitatif, dimana setelah tahun 2015 kenaikan permintaan kontainer diperkirakan sekitar 11%. Kenaikan tertinggi terjadi dari tahun 2013 hingga 2014 yang berhubungan langsung dengan beroperasinya pabrik baru. Dengan demikian, proyeksi jumlah kontainer hingga delapan tahun ke depan adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Proyeksi Jumlah Kontainer hingga Delapan Tahun ke Depan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Kontainer (Unit) 10.094 13.164 14.612 16.219 18.003 19.984 22.182 24.622 27.331
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
4.2 Aspek Teknis dan Teknologis Perhitungan kapasitas terminal kontainer dilakukan dengan metode simulasi diskrit menggunakan software ProModel 6.0. Software ini digunakan karena sangat mudah untuk
mengatur lama kontainer berada diterminal dari setiap eksportir serta
memberikan hasil berupa data statistik yang diharapkan, yaitu jumlah kontainer terbanyak yang berada di terminal pada saat bersamaan. Setelah simulasi selesai, diperoleh hasil pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Statistik Hasil Simulasi Name STM TMT TMC TAP TKM TMP TMV UMWT Terminal Kontainer Jalan Pabrik Karawang
Capacity 999999 999999 999999 999999 999999 999999 999999 999999 999999 999999 999999
Total Entries 166 838 469 25 47 16 4 20 1585 1585 1585
Avg Contents 0 0 0 0 0 0 0 0 141,50 0 0
Max. Contents 1 1 1 1 1 1 1 1 315 11 1
Current Contents 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
% Utilization 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0142 0 0
Dengan memberikan memberikan toleransi (allowance) sebesar 10%, tinggi tumpukan maksimum adalah lima tumpukan maka jumlah slot yang diperlukan pada tahun ke-0 adalah sebagai berikut. Ketentuan pembangunan terminal kontainer yang ditetapkan antara lain sebagai berikut. a) Tiap blok tumpukan terdiri dari enam baris kontainer sehingga kontainer yang paling jauh dari lintasan kendaraan ditutupi oleh dua baris kontainer di depannya b) Lebar Jarak antar blok tumpukan kontainer untuk lalu lintas kendaraan adalah 15 meter c) Sisi panjang kontainer menghadap ke jalur perlintasan kendaraan d) Lebar celah antar sisi panjang (baris) kontainer adalah 0,1 meter dan celah antar sisi lebar kontainer (kolom) adalah 0,2 meter untuk keamanan aktivitas bongkar muat e) Tinggi tumpukan maksimal adalah lima.
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
Berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas maka rancangan terminal kontainer adalah
15000.00
91500.00
Baris
sebagai berikut.
Gambar 3.2 Rancangan Tata Letak Terminal Kontainer
4.3 Aspek Ekonomi dan Keuangan
Evaluasi aspek ekonomi dan keuangan biasanya dilakukan setelah evaluasi aspekaspek lain selesai dilakukan [8]. Terlebih dahulu akan diuraikan jumlah dana aset tetap dan modal kerja awal yang diperlukan. Ringkasan biaya aset tetap adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Biaya Investasi Pembangunan Terminal Kontainer Komponen Biaya Lahan Pengerasan lahan Container base Bagian lain Pintu masuk dan pos satpam Lampu penerangan Top loader Reach stacker Head truck + Chassis Kontainer
Jumlah 92.5 x 153 92.5 x 153 5615.48 8537.02 1 6 1 1 2 3
Satuan m2 m2 m2 m2 unit unit unit unit unit unit
Biaya Satuan Rp 500.000
Biaya Rp 7.076.250.000
Rp 3.800.000 Rp 2.200.000 Rp 50.000.000 Rp 14.514.423 Rp3.274.925.600 Rp6.138.735.500 Rp1.104.862.390 Rp 19.000.000
Rp21.338.824.000 Rp18.781.444.000 Rp 50.000.000 Rp 87.086.540 Rp 3.274.925.600 Rp 6.138.735.500 Rp 2.209.724.780 Rp 57.000.000
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
Komponen Biaya Kanopi Peralatan kantor Repair shop & maintenance Sand Blasting Pembersih karat &cat Mesin Las Mesin Potong Hi Pressure Washer Peralatan lain
Jumlah 3x(14 x 8) 1 1 1 1 1 1 1
Satuan m2 unit unit unit unit unit unit unit
Biaya Satuan Rp 450.000 Rp 21.000.000 Rp 363.013.665 Rp 168.104.961 Rp 4.093.438 Rp 4.226.259 Rp 8.673.729 Rp 5.000.000
Subtotal Biaya tak terduga (10%)
Rp Rp
Biaya 151.200.000 21.000.000
Rp 363.013.665 Rp 168.104.961 Rp 4.093.438 Rp 4.226.259 Rp 8.673.729 Rp 5.000.000 Rp59.789.302.471 Rp 5.978.930.247 Rp65.768.232.719
Total
Umur setiap aset tetap berbeda-beda. Umur bangunan dan lahan adalah 20 tahun. Sedangkan, umur peralatan dan mesin 8 tahun. Depresiasi yang digunakan adalah depresiasi straight line. Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri, karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang maupun persediaan. Kebutuhan uang tunai untuk membayar pegawainya maupun untuk membiayai operasinya dapat dipenuhi dari penghasilan atau penerimaan-penerimaan saat itu juga. Sifat dari perusahaan jasa biasanya memiliki atau harus menginvestasikan modal-modalnya sebagian besar pada aktiva tetap yang digunakan untuk memberikan pelayanan atau jasanya [9]. Kebutuhan modal kerja adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Kebutuhan Modal kerja Komponen Biaya Suku cadang Kas Total
Jumlah Rp 608.824.897 Rp 30.441.245 Rp 639.266.141
Anggaran dana keseluruhan yang diperlukan untuk proyek ini diringkas seperti pada tabel berikut.
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
Tabel 3.5 Anggaran Dana Keseluruhan Kelompok DanaPembiayaan modal tetap Dana Modal Kerja Total
Jumlah Rp65.768.232.719 Rp 639.266.141 Rp66.407.498.859
a) Struktur Permodalan Manajemen perusahaan menetapkan bahwa proyek ini dibiayai sepenuhnya dari modal yang ditanamkan kembali. Kepemilikan ekuitas adalah 95% oleh Toyota Motor Corporation dan 5% oleh PT Astra International. Oleh karena itu, biaya modal proyek ini sama dengan biaya ekuitas tanpa adanya unsur dana dari pihak ketiga.
b) Proyeksi Penerimaan Penerimaan yang diperoleh dari hasil investasi ini dihitung dari besar penghematan yang terjadi jika dibandingkan dengan tetap menjalankan penanganan part impor saat ini (penyewaan terminal kontainer di Cakung). Besar penerimaan tahunan merupakan jumlah biaya per kontainer pada kondisi saat ini dikalikan dengan jumlah proyeksi jumlah kontainer selama waktu perhitungan. Setelah seluruh komponen pemasukan dan biaya tahunan diperoleh maka disusunlah laporan rugi laba selama delapan tahun (Tabel 3.6) dan arus kas (Tabel 3.7) dimana depresiasi ditambahkan kembali pada laba setelah pajak.
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
13
Tabel 3.6 Proyeksi Rugi Laba
Tabel 3.7 Proyeksi Arus Kas
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Kelayakan Investasi Terminal Kontainer Hasil perhitungan investasi ini dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 4.1 Kriteria Kelayakan Investasi Net present value Internal rate of teturn Payback period Indek profitabilitas
Rp 42.808.919.619 27% 3,8 tahun 5,14
NPV bernilai positif yaitu sebesar Rp42.808.919.619 sehingga investasi ini dinilai layak untuk dilaksanakan. Indeks profitabilitas yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa suatu investasi menarik. Dari segi indeks profitabilitas yang bernilai 5,14, investasi ini dinilai sangat menarik karena mampu menghasilkan pemasukan sebesar lebih dari lima kali nilai investasi. Nilai IRR yang sangat tinggi dan jauh di atas MARR yang ditetapkan (16%) juga menunjukkan bahwa investasi ini layak untuk dilaksanakan. Sedangkan, dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun 10 bulan sehingga investasi dapat kembali.
4.2 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas ini dilakukan berdasarkan perubahan pada variabel biaya investasi, biaya operasi tahunan, dan permintaan mobil/jumlah kontainer.
Universitas Indonesia
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
14
Hasil analisis sensitivitas NPV terhadap perubahan variabel-variabel dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 4.1 Grafik Analisis Sensitivitas terhadap NPV
Kenaikan biaya tahunan ini mencakup gaji karyawan, harga bahan bakar, biaya pemeliharaan, asuransi, serta biaya umum dan administrasi lainnya. Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa investasi ini sangat tidak sensitif terhadap biaya tahunan yang disebutkan. Investasi ini baru dinyatakan tidak layak ketika biaya operasional naik hingga 240%. Kenaikan biaya investasi mungkin disebabkan kenaikan harga mesin, modal kerja, pengerasan lahan, dan sebagainya. Terlihat bahwa proyek pembangunan terminal kontainer ini masih dinyatakan layak hingga kenaikan biaya investasi 64,5%. Biaya investasi ini sangat berpengaruh terhadap keputusan investasi karena jauh lebih besar daripada komponen biayabiaya lainnya. Fluktuasi permintaan mobil dan kebijakan impor oleh perusahaan akan mempengaruhi kelayakan investasi ini. Terlihat bahwa perubahan jumlah kontainer yang berkaitan langsung dengan permintaan mobil sangat berpengaruh besar pada nilai NPV. Semakin kecil permintaan mobil maka semakin rendah kelayakan investasi ini. Dengan kata lain, keputusan untuk tetap menyewa terminal kontainer di Cakung akan lebih tepat. Investasi ini tidak layak jika permintaan turun hingga 35,3%. Analisis sensitivitas berdasarkan IRR dilakukan dengan mengubah faktor diskonto yang digunakan hingga diperoleh nilai NPV kurang dari nol. Variabel yang digunakan yaitu biaya tahunan, biaya investasi, dan perubahan permintaan.
Universitas Indonesia
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
15
Tabel berikut merupakan gambaran analisis sensitivitas yang melibatkan perubahan biaya tahunan (baris) dan perubahan faktor diskonto (kolom). Terdapat dua zona yang warnanya dibedakan, yaitu zona merah dan zona putih. Zona merah berarti nilai NPV adalah negatif. Sebaliknya, zona putih menunjukkan bahwa NPV bernilai positif dan investasi dinyatakan layak. Tabel 4.2 Analisis Sensitivitas Faktor Diskonto dan Biaya Tahunan (juta Rupiah) terhadap NPV
Biaya Tahunan
Faktor Diskonto
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5
0.14
0.16
0.18
0.2
0.22
0.24
0.26
0.28
42.809 33.888 24.968 16.048 7.127 (1.793)
34.352 26.039 17.727 9.414 1.102 (7.211)
26.821 19.054 11.287 3.519 (4.248) (12.015)
20.093 12.817 5.541 (1.735) (9.011) (16.287)
14.067 7.234 401 (6.432) (13.265) (20.098)
8.652 2.220 (4.211) (10.643) (17.074) (23.506)
3.773 (2.294) (8.361) (14.429) (20.496) (26.563)
(634) (6.370) (12.105) (17.841) (23.576) (29.312)
Pada faktor diskonto 14%, investasi dinyatakan sudah tidak layak apabila biaya tahunan naik hingga 3,5 kali lipat atau lebih. Investasi sudah dinyatakan tidak layak jika faktor diskonto yang digunakan mencapai 28% karena sudah berada di atas nilai IRR dan semua nilai NPV akan negatif selama biaya tahunan tidak berkurang. IRR dari setiap perubahan biaya tahunan (Tabel 4.2) yang dianalisis dapat diringkas seperti pada tabel berikut. Tabel 4.3 Analisis Sensitivitas Biaya Tahunan terhadap IRR Kenaikan Biaya Tahunan
0%
50%
100%
150%
200%
250%
IRR
27,4%
25,0%
22,7%
19,4%
16,4%
<14%
Dengan menggunakan metode yang sama dengan analisis pada Tabel 4.2, sensitivitas IRR terhadap perubahan biaya investasi dan permintaan dapat dilihat dari Tabel 4.4 dan 4.5. Tabel 4.4 Analisis Sensitivitas Biaya Investasi terhadap IRR Kenaikan Biaya Investasi IRR
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
27,4%
24,8%
22,3%
20,1%
18,1%
16,3%
14,7%
<14%
Tabel 4.5 Analisis Sensitivitas Perubahan Permintaan terhadap IRR Perubahan Permintaan IRR
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
<14%
16,3%
20,4%
24,1%
27,4%
>28%
Universitas Indonesia
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013
16
5. Kesimpulan Peningkatan produksi PT TMMIN untuk kebutuhan domestik dan ekspor akan terus meningkat. Luas area terminal kontainer yang dibutuhkan adalah 92,5m x 153m yang mampu menampung hingga 27.331 unit kontainer 40’ yang diperkirakan terjadi pada tahun kedelapan (2021). Hasil penilaian kelayakan investasi dengan parameter NPV, IRR, Indeks profitabilitas, dan waktu pengembalian menunjukkan bahwa investasi pembangunan terminal kontainer di Karawang layak untuk direalisasikan. Investasi ini layak untuk dilaksanakan dengan biaya investasi tidak naik lebih dari 64,5%; biaya tahunan tidak naik melebihi 240%; dan jumlah kontainer tidak turun hingga angka di bawah 35,3% selama variabel-variabel lain tidak berubah. Perlu dikaji manfaat dari pembangunan terminal kontainer menjadi lebih dengan dengan pabrik dari segi percepatan pengiriman dan penerapan sistem tarik dengan cara melakukan pembongkaran pallet dari kontainer di terminal sehingga dapat menghemat penggunaan ruang di pabrik karena volume pengangkutan menjadi lebih kecil.
Referensi [1] Au, Tung, dan Thomas P. Au. (1992). Engineering economics for capital investment analysis, edisi kedua. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. [2] Giatman, M. (2006). Ekonomi Teknik. Jakarta: Rajawali Pers. [3] Kadariah, Lien Karlina, dan Clive Gray. (1999). Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. [4] Jovanović, Petar. (1999). "Application of sensitivity analysis in investment project evaluation under uncertainty and risk." International Journal of Project Management 17.4: 217-222. [5] Niswari, Astrini. (2005). Container Terminal Expansion to Build Capacity: A Case Study. Rotterdam: Erasmus University. [6] Koppe, barbell dan Birgitt Brinkmann. (2008). State of The Art of Handling and Storage Systems on Container Terminals. Chinese-German Joint Symposium on Hydraulic and Ocean Engineering, August 24-30, 2008, Darmstadt. [7] Harrell, Charles, Biman K. Ghosh, dan Royce O. Bowden. (2004). Simulation Using ProModel. New York: McGraw-Hill. [8] Sutojo, Siswanto. (1996). Studi Kelayakan Proyek. Jakarta: PT Pusaka Binaman Pressindo. [9] Munawir, S. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty. Universitas Indonesia
Studi kelayakan ..., Rifki Ananda Ferdian, FT UI, 2013