JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
1
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) PADA RUAS JALAN SEPANJANG – KRIAN KM 16+540 – 17+680 DITINJAU DARI SEGI TEKNIK LALU LINTAS DAN EKONOMI Setia Ade Arianto, dan Anak Agung Gde Kartika, ST, MSc. Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected]
Abstrak— Kemacetan jalan raya adalah masalah yang sering terjadi pada sistem jaringan transportasi jalan raya. Pemerintah kini telah berupaya meminimalisasi kemacetan jalan raya tersebut. Sistem jaringan ruas jalan Sepanjang-Krian adalah salah satu yang memberikan andil bagi kemacetan jalan raya tersebut karena dijalan tersebut adalah jalan persimpangan yang menghubungkan kota Mojokerto, Krian, Sidoarjo, dan Surabaya. Bercampurnya kendaraan di jalan tersebut dapat menimbulkan kemacetan bahkan kecelakaan. Salah satu alternatif yang diberikan dalam meminimalkan kemacetan di jalan tersebut dengan dibangunnya jalan layang (flyover). Tugas Akhir ini akan menganalisa apakah layak jika di ruas jalan tersebut dibangun jalan layang (fly over) yang ditinjau dari segi teknik lalu lintas dan ekonomi jalan raya. Analisis yang akan dihitung antara lain analisa tingkat kinerja jalan berupa nilai Derajat Kejenuhan (DS), analisis perhitungan penghematan Nilai Waktu dan Biaya Operasional Kendaraan, analisis perhitungan Benefit Cost Ratio, analisis perhitungan Net Present Value. Kata Kunci— Analisis kelayakan, Derajat Kejenuhan, Biaya Operasional Kendaraan, BCR, NPV.
I. PENDAHULUAN
S
eiring dengan perkembangan suatu daerah, maka menuntut perkembangan sarana dan prasarana transportasi demi kelancaran arus barang dan jasa. Bertambahnya jumlah kendaraan, baik angkutan umum maupun angkutan pribadi yang menggunakan ruas jalan menimbulkan berbagai masalah transportasi. Permasalahan transportasi yang terjadi antara lain kemacetan, kerusakan struktur perkerasan jalan, berkurangnya umur rencana jalan serta meningkatnya tingkat kecelakaan. Sistem jaringan jalan Kota Sidoarjo khususnya pada ruas jalan Sepanjang-Krian adalah jalan utama yang menghubungkan Kota Mojokerto, Krian menuju Surabaya ataupun sebaliknya. Di sepanjang jalan tersebut juga banyak didirikan kantor, gudang, dan pabrik sehingga bisa dikatakan bahwa di jalan tersebut tingkat produktivitasnya cukup tinggi. Di daerah tersebut kini juga telah dibangun kawasan perdagangan baru berskala Internasional yaitu Pasar Puspa Agro yang berdiri diatas lahan seluas 50 hektare dengan rencana jumlah total stan mencapai 5000 stan. Dari 50 hektare luasan yang dimiliki pasar ini, baru 15 hektare yang telah dibangun dengan jumlah stan 1045 stan namun telah memberikan dampak yang cukup signifikan pada pertumbuhan lalu lintas di kawasan tersebut. Pertumbuhan lalu lintas pada kawasan Pasar Puspa Argo memberikan pengaruh pada karakteristik lalu lintas di ruas
jalan Sepanjang-Krian. Keruwetan lalu lintas pada ruas jalan Sepanjang-Krian semakin bertambah karena pada ruas jalan tersebut terdapat beberapa persimpangan. Persimpangan tersebut dapat menghubungkan Kota Mojokerto, Krian, Sidoarjo, dan juga Surabaya. Kondisi pada ruas jalan tersebut dirasa tidak nyaman dan tidak aman dikarenakan bercampurnya lalu lintas antar kota terutama kendaraan berat dengan lalu lintas lokal seperti mobil dan sepeda motor. Karena kapasitas kendaraan yang cukup tinggi sehingga jalan tersebut tidak dapat menampung kendaraan lagi pada beberapa tahun kemudian. Karena ruas jalan Sepanjang–Krian adalah jalan utama yang menghubungkan antar kota maka dapat dipastikan banyak kendaraan yang melajukan kendaraannya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Keragaman jenis kendaraan yang melalui jalan tersebut, tingkat kecepatan kendaraan yang melaju cukup tinggi serta banyaknya kerusakan perkerasan jalan pada beberapa titik mengakibatkan sering terjadinya kecelakaan. Kemacetan (tundaan) juga sering terjadi di jalan tersebut dikarenakan jumlah kendaraan yang tinggi. Jika ditinjau dari segi ekonomi, tundaan yang dialami kendaraan merupakan biaya (cost) yang harus dibayar oleh pengguna kendaraan akibat tundaan (macet) sedangkan dari segi waktu, pengguna kendaraan akan lebih lama untuk sampai ketempat tujuan. Adanya hal tersebut menyebabkan kondisi pada ruas jalan Sepanjang-Krian memerlukan penanganan yang lebih serius, salah satu usaha pemerintah untuk menangani permasalahan diatas yaitu mengadakan pembangunan jalan layang (flyover). Usaha pembangunan jalan layang (flyover) ini diharapkan memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi para pengguna jalan apalagi dilihat dari segi waktu dan biaya. Sebelum pelaksanaan fisik pembangunan, perlu diketahui layak atau tidaknya jalan layang (flyover) tersebut melalui studi kelayakan. Untuk itu dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan studi kelayakan pembangunan jalan layang (flyover) pada ruas jalan Sepanjang-Krian ditinjau dari aspek lalu lintas dan ekonomi. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui karakteristik lalu lintas sebelum dan sesudah adanya pembangunan jalan layang (flyover) pada ruas jalan Sepanjang-Krian , selisih waktu dan penghematan biaya sebelum dan sesudah adanya pembangunan jalan layang (flyover) pada ruas jalan Sepanjang-Krian, Kelayakan dibangunnya jalan layang (flyover).
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Lokasi Studi ini terletak pada ruas jalan Sepanjang-Krian KM 16+540-17+680.
LOKASI STUDI
Gambar 1. Lokasi Studi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Umum Dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini diperlukan suatu dasar teori yang dapat menunjang keseluruhan pembahasan masalah yang timbul sesuai penyelesaian Tugas Akhir. Dasar teori yang dimaksud berisikan teori-teori penunjang yang berhubungan dengan Tugas Akhir yang akan dikerjakan. B. Karakteristik Jalan Karateristik jalan akan mempengaruhi kapasitas dan kinerjanya apabila dibebani lalu lintas. Karakteristik jalan antara lain klasifikasi jalan raya, tipe jalan, kelas jarak pandang,tipe alinyemen, kelas hambatan samping, C. Karakteristik Lalu Lintas Jalan Luar Kota Besarnya volume lalu lintas diperlukan untuk menentukan jumlah dan lebar jalur pada suatu jalan dalam penentuan karakteristik geometrik sedangkan jenis kendaraan akan menentukan kelas beban atau MST (Muatan Sumbu Terberat) yang berpengaruh langsung kepada konstruksi perkerasan jalan. Karakteristik ini meliputi volume lalu lintas, satuan mobil penumpang, Ekivalen mobil penumpang, Kecepatan arus bebas, Kapasitas, Derajat kejenuhan, Kecepatan D. Karakteristik Lalu Lintas Simpang Bersinyal Arus lalu lintas (Q) untuk setiap gerakan (belok kiri Q LT , lurus Q ST , dan belok kanan Q RT ) dikonversi dari kendaraan per jam menjadi satuan mobil penumpang (SMP) per jam dengan menggunakan ekivalen kendaraan penumpang (EMP) untuk masing-masing pendekat terlindung dan terlawan. Kaeakteristik simpang bersinyal meliputi: Arus lalu lintas, Model dasar, Waktu siklus, Waktu hijau, Derajat kejenuhan, Panjang antrian, Angka henti, Tundaan. E. Model Bangkitan Pergerakan Tujuan dasar tahap bangkitan pergerakan adalah menghasilkan model hubungan yang mengaitkan parameter guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju ke suatu zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona.
2 Model ini sangat dibutuhkan apabila efek tata guna lahan dan pemilikan pergerakan terhadap besarnya bangkitan dan tarikan pergerakan berubah sebagai fungsi waktu. Tahapan pergerakan ini meramalkan jumlah pergerakan yang akan dilakukan seseorang pada setiap zona asal dengan menggunakan data rinci mengenai tingkat bangkitan pergerakan, sosio ekonomi, dan tata guna lahan Tahapan ini biasanya menggunakan data berbasis zona untuk memodelkan besarnya tingkat pergerakan yang terjadi (baik bangkitan maupun tarikan). Khusus mengenai angkutan barang bangkitan dan tarikan pergerakan diramalkan dengan menggunakan atribut sektor industri dan sektor lain yang terkait. F. Biaya Operasi Kendaraan Biaya Operasional Kendaraan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah dengan menggunakan formula Jasa Marga. Biaya transportasi terdiri dari 3 macam, yaitu: a. Biaya Operasional Kendaraan, BOK (Vehicle Operating Cost, VOC) b. Nilai waktu (Time Value) c. Ongkos-ongkos (Fare) Komponen Biaya Operasi Kendaraan dibagi menjadi 6 (enam) kategori, yaitu: 1. Konsumsi Bahan Bakar 2. Konsumsi Minyak Pelumas 3. Konsumsi Ban 4. Depresiasi 5. Bunga Modal 6. Asuransi G. Nilai Waktu Nilai waktu dihitung berdasarkan formula Jasa Marga dengan mempertimbangkan studi-studi tentang nilai waktu yang pernah ada. Nilai Waktu = Max {(K * Nilai Waktu Dasar) ; Nilai Waktu Minimum} No.
1 2
Kab/Kota
DKI Selain DKI
Jasa Marga Gol I Gol IIa 8200 12369 6000 9051
Gol IIb
JIUTR Gol I
9188 6723
8200 6000
Gol IIa 17022 12455
Gol IIb 4246 3170
Tabel 2.1 Nilai Waktu Minimum (Rp/jam)
Nilai waktu dasar diambil dari nilai waktu pada beberapa studi adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 2.2
(1)
Refere nsi
PT. Jasa Marga (1990-1996), Formula Herbert Mohring Padalarang-Cileunyi (1996) Semarang (1996) IHCM (1995) PCI (1979) JIUTR northern extension (PCI
Nilai Waktu (Rp/Jam/kend) Gol I Gol IIa Gol IIb 12.287
18.534
13.768
3.385 5.425 3.411 6.221 3.281,25 1.341 7.067
3.827 38.344 14.541
5.716
18.212 3.827 14.670
4.971,20 3.152 3.659
1.506
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
3 Mulai
1989)
Identifikasi
Surabaya-Mojokerto (JICA 1991)
8.880
7.960
7.980
Studi Pustaka
Tabel 2.2 Nilai Waktu Dari Berbagai Studi
H. Analisa Ekonomi Analisa ekonomi digunakan untuk mengetahui kelayakan sebuah proyek dilihat dari sudut pandang masyarakat secara umum. Evaluasi ekonomi mencakup evaluasi kelayakan pembangunan jalan layang dengan memperhitungkan nilai– nilai sebagai berikut: a. Benefit Cost Ratio (BCR) Benefit cost ratio dilakukan dengan cara membandingkan semua manfaat (benefit) dengan biaya (cost) total yang dibutuhkan, setelah dikonversikan kedalam nilai uang sekarang (present value). Besarnya nilai BCR biasanya adalah; BCR<1, BCR=1 atau BCR>1. Jika nilai BCR<1 artinya manfaat yang diterima lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, BCR=1 berarti besarnya manfaat seimbang dengan biaya yang dikeluarkan sedangkan BCR>1 berarti manfaat yang diterima lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Semakin besar nilai BCR semakin baik. b. Present Value (NPV) Nett Present Value adalah merupakan parameter kelayakan yang diperoleh dengan dari selisih semua manfaat dengan semua pengeluaran (biaya yang relevan) selama umur layan setelah dikonversi dengan nilai uang yang sama. Besarnya nilai NPV biasanya adalah; NPV(-), NPV(0), dan NPV(+). Nilai NPV=(-) menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada manfaat yang diperoleh. NPV=0 menunjukkan bahwa manfaat yang diperoleh seimbang dengan biaya yang dikeluarkan, sedangkan NPV>0 menunjukkan bahwa manfaat yang diperoleh melebihi biaya yang dikeluarkan. III. METODOLOGI A. Uraian Kegiatan Berisi mengenai urutan kegiatan yang akan dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir dan terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu: 1. Identifikasi Masalah 2. Studi Pustaka 3. Data Primer 4. Data sekunder 5. Perhitungan
Pengumpulan Data Meliputi : 1.Data Sekunder: - Data jumlah penduduk - Data PDRB - Data PDRB perkapita - Data gambar dan biaya k j - Perhitungan pertumbuhan Lalu lintas rencana &
- Analisa kinerja
- Perhitungan Nilai Waktu
- Perhitungan Nilai Waktu
Analisa Saving/penghematan Analisa Ekonomi: BCR dan NPV K i
l
SELESAI Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Kabupaten Sidoarjo ditinjau dari kondisi geografis terletak pada 112,50-112,90 Bujur Timur dan 7,30-7,50 Lintang Selatan. B. Potensi Wilayah Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo 714,24 km2, 40,81 persennya terletak di ketinggian 3-10 m yang berada dibagian tengah dan berair tawar. C. Kondisi Lalu Lintas Di Wilayah Studi Kondisi jaringan jalan, geometrik, dan karakteristik lalu lintas yang berlangsung pada saat ini adalah: • Simpang Kletek dengan pendekat jalan Taman Lebar badan jalan = 20 m Lebar bahu jalan = 1m Fungsi jalan = Arteri Tipe jalan = 4/2 D • Simpang Kletek dengan pendekat jalan Krian Lebar badan jalan = 20 m Lebar bahu jalan = 1m Fungsi jalan = Arteri Tipe jalan = 4/2 D • Simpang Kletek dengan pendekat jalan Sawunggaling Lebar badan jalan = 6m
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Lebar bahu jalan Fungsi jalan Tipe jalan
4
= 1m = Kolektor = 2/2 U D
V. ANALISIS DATA A. Faktor Pertumbuhan Kendaraan Untuk mengetahui jumlah kendaraan di simpang Kletek dilakukan 2 metode survey yaitu traffic counting dan plat matching. Plat matching dilakukan untuk mengetahui volume bangkitan kendaraan akibat adanya Pasar Puspa Agro yang berdampak pada simpang Kletek. B. Kondisi Existing Simpang Kondisi Simpang Kletek saat ini adalah berupa jalan arteri primer yang mana merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jauh, kecepatan tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi. WAKTU 04.00-05.00 05.00-06.00 06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00 21.00-22.00 22.00-23.00 23.00-00.00 00.00-01.00 01.00-02.00 02.00-03.00 03.00-04.00
Ruas 1146 2442 3943 4657 4968 3945 3982 3872 3938 3885 4319 5006 6026 5618 4885 3444 2948 2312 2048 1580 1018 925 827 856
Simpang
ΔT = A – (T+TR/TV) P = travel time jalan alternatif ΔT = selisih waktu tempuh A = travel time jalan alternative T = travel time jalan tol TR = tarif tol TV = nilai waktu Pasengger Car • Bila (1<ΔT<60),maka Log P = 1.7638 + 0.10301 x log ΔT Bila (ΔT>60),maka Log P = 90% • Bila (0<ΔT<1),maka ΔT = 1
Pick Up • Bila (1<ΔT<60),maka Log P = 1.5934 + 0b .11992 x log ΔT • Bila (ΔT>60),maka Log P = 65% • Bila (0<ΔT<1),maka ΔT = 1
Truck • Bila (1<ΔT<60),maka Log P = 1.4229 + 0.14706 x log ΔT • Bila (ΔT>60),maka Log P = 50% • Bila (0<ΔT<1),maka ΔT = 1
Ruas & Simpang
1163 1397 2262 2879 3327 3061 2469 2295 2196 2092 2305 2885 3532 3248 2591 2192 2147 1855 1413 917 637 556 465 934
2309 3839 6206 7536 8296 7006 6451 6167 6135 5977 6624 7891 9558 8866 7476 5636 5095 4167 3461 2498 1655 1481 1292 1791
Tabel 4.1 Rekapitulasi volume lalu lintas yahun 2012
C. Analisis Lalu Lintas Kondisi Existing Analisa Simpang Kletek pada kondisi existing akan menggunakan program bantu KAJI untuk mempermudah dalam mencari Degree of Saturation (DS). Dari DS yang didapatkan dapat diketahui kinerja simpang Kletek. Apabila hasil DS<1 berarti persimpangan tesebut masih dapat melayani volume lalu lintas yang berlangsung, namun apabila hasil DS ≥1 maka harus dilakukan manajemen lalu lintas pada persimpangan tersebut. D. Analisis Trip Assignment Dengan adanya pembangunan flyover di simpang Kletek maka perlu diperhitungkan jumlah arus kendaraan yang akan memilih lewat atas (lewat flyover) atau lewat bawah (jalan arteri). Untuk mengetahui jumlah arus kendaraan digunakan analisa Trip Assignment dengan model JICA I. Rumus dari JICA I adalah sebagai berikut: P = a ΔTb
VI. PERHITUNGAN BOK DAN NILAI WAKTU ANALISIS A. Perhitungan BOK Berikut ini adalah salah satu contoh hasil perhitungan BOK untuk tahun 2014 jalan exisiting dan jalan rencana. Untuk Gol I perhitungan diwakili jenis kendaraan LV. • Golongan I Persamaan untuk konsumsi bahan bakar Konsumsi BBM = Konsumsi BBM dasar * [1+(kk+kl+kr)] Konsumsi BBM dasar dalam liter/1000km : Untuk V= 40 km/jam Gol I = 0,0284V2 – 3,0644V + 141.68 = 0,0284(402) – 3,0644(40) + 141.68 = 64,54 lt/1000km Konsumsi BBM : Y = 64,54 lt/1000km[1+ (0,400 + 0,050 + 0,035 )] Y = 94,96 lt/1000km Y’ = Konsumsi BBM * Harga BBM
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Y’ = 94,96 lt/1000km*Rp4.500 = Rp 470.525,76/1000km Persamaan untuk konsumsi oli mesin Konsumsi Pelumas = Konsumsi pelumas dasar * faktor koreksi Untuk V= 40 km/jam Konsumsi Pelumas Gol I Y=(0,0027 lt/km*1000) = 2,7 /1000km Y’ = Konsumsi pelumas * Harga Pelumas Y’=(2,7 /1000km * Rp 70.000) = Rp 189.000/1000km Persamaan untuk pemakaian ban Golongan I → Y = 0,0008848V – 0,0045333 Untuk V= 40 km/jam Y= 0,0008848(40,78)-0,0045333 = 0,03154884/1000km Y’=Y * Harga Ban Y’=(0,03154884/1000km*Rp634.100 =Rp 17.003/1000km Persamaan untuk Pemeliharaan a). Suku Cadang: Golongan I → Y = 0,0000064V + 0,0005567 Untuk V= 40 km/jam Y= 0,0000064(40,78)+0,0005567 = 0,00081769/1000km Y’= Y* harga kendaraan (Rp/1000km) Y’= (0,00081769*Rp 153.850.000) = Rp 126.781,2/1000km b). Jam kerja mekanik: Golongan I → Y = 0,00362V + 0,36267 Untuk V= 40 km/jam Y = 0,00362(40) + 0,36267 = 0,510294/1000km Y’= Y*upah kerja per jam (Rp/1000km) Y’= 0,510294 *Rp 10.000= Rp 5.074,7/1000km Persamaan untuk depresiasi (Biaya Penyusutan ) Golongan I →Y = 1/(2,5V+125) Untuk V= 40 km/jam Y= 1/(2,5(40,78)+125) = 0,00440626 Y’=Y*setengah nilai kendaraan (Rp./1000km) Y’=(0,00440626* ( ½ * Rp. 156.000.000,- ) Y’= Rp 346.666,67 /1000km Persamaan untuk bunga modal INT = AINT / AKM INT = 0,22 % * Harga Kendaraan Baru AINT = 0,01 * (AINV/2) AINV = Bunga Modal tahunan dari harga kendaraan baru AKM = Rata-rata jarak tempuh tahunan (kilometer) kendaraan INT Gol I =(0,22 %*Rp 156.000.000 = Rp137.280 Persamaan untuk asuransi Golongan I →Y = 38/(500V) Untuk V= 40 km/jam Y = 38/ (500(40) = 0,001863659 Y’= Y*nilai kendaraan (Rp/1000km) Y’= (0,001863659*Rp156.000.000) =Rp 296.400,-/1000km
5 Total pengeluaran jalan existing Biaya gerak= Biaya kosumsi BBM + Kosumsi Oli + Kosumsi Ban +Suku Cadang+Montir+Biaya Penyusutan Biayagerak=Rp470.525,76+Rp189.000+Rp 17.003 +Rp126.781,2+5.074,7+Rp 346.666,67 =Rp 1.292.331,47 Biaya tak gerak=Bunga modal+Biaya asuransi =Rp137.280+ Rp 296.400 = Rp 433.680,00 Bok /1000km = Biaya gerak + Biaya tak gerak = Rp 1.588.731,74 VII. ANALISIS BIAYA KONSTRUKSI DAN ANALISIS EKONOMI A. Analisis Biaya Konstruksi Flyover Biaya konstruksi flyover jalan merupakan biaya investasi untuk flyover jalan dan datanya dapat di lihat pada tabel 7.1 dan untuk rekapitulasi RAB dapat dilihat pada tabel 7.2 NO. ITEM Divisi 1 1,2 1,18,(1) Divisi 2 2,2 Divisi 3 3,1 (1) 3,1 (3) 3,2 (1) 3,2 (2) 3,3 Divisi 4 4,2 (2) Divisi 5 5,6 (1) Divisi 6 6,1 (1) 6,1 (2) 6,3 (5a) 6,3 (6a) 6,3 (6c) 6,3 (7c) Divisi 7 7,1 (2) 7,1 (3) 7,1 (5) 7,1 (6) 7,1 (8) 7,3 (1) 7,3 (2) 7,13 7,5 (1)c 7,5 (4)c 7,5 (7) 7,5 (8)c 7,9 7,11 (2) 7,11 (2) Divisi 8 8,4 (1) 8,4 (3) (a) 8,4 (3) (b) 8,4 (5) 8,4 (10) 8,4 (12) Divisi 9 9,1 (1) 9,1 (2) 9,1 (3) 9,1 (4) 9,1 (10) Divisi 10 10,1 (1) 10,1 (3) 10,1 (4) 10,1 (5)
URAIAN PEKERJAAN UMUM Mobilisasi Relokasi utilitas yang ada DRAINASE Pasangan batu dengan mortar Pekerjaan Tanah Galian biasa Galian struktur dgn kedalaman 0-2 m urugan tanah biasa Urugan pilihan Penyiapan badan jalan PELEBARAN PERK & BAHU JALAN Lapis pondasi Agregat Kelas B PEKERJAAN BERBUTIR Lapis pondasi Agregat dengan Cement Trade Base (CTB) PEKERJAAN ASPAL Lapis resap pengikat (Prime Coat) Lapis perekat (tack Coat) Laston Lapis aus (AC-AW), t=4 cm Laston lapis Antara (AC-BC) Laston lapis Antara (AC-BC) levelling t=5cm Laston lapis Pondasi (AC Base) STRUKTUR Beton K-400 Beton K-350 Beton K-250 Beton K-225 Beton K-125 Baja tulangan U24 polos Baja tulangan U32 ulir Sandaran (railing) Pengadaan tiang pancang pipa baja D600mm Pemancangan tiang pancang D600 mm Pemotongan tiang pancang baja Penyambungan tiang pancang baja Pasangan batu Expantion Join type rubber 1 (celah 21-41 mm) Perletakan elastomerik jenis 1 (300x350x360 PENGEMB, KONDISI & PEK, MINOR Marka jalan Thermoplastic Rambu jalan dengan pemantul (Eng, Grade) Rambu jalan ganda dgn permukaan pemantul Eng, Grade Patok pengarah Kerb Pracetak Perkerasan blok beton pd trotoar dan median PEKERJAAN HARIAN Mandor Pekerja Tukang Dump truck Loader roda berantai 75-100 PK PEMELIHARAAN RUTIN Pemeliharaan Rutin perkerasan Pemeliharaan Rutin selokan, saluran air Pemeliharaan Rutin bangunan pelengkap jalan Pemeliharaan Rutin jembatan
SATUAN KUANTITAS HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH BIAYA (Rp) LS LS
1,0 1,0
80.122.500,0 178.125.000,0
80.122.500 178.125.000
M3
4.830,0
432.988,5
2.091.334.455
M3 M3 M3 M3 M2
7.245,0 1.102,5 826,9 551,3 57.500,0
15.191,0 27.500,0 75.340,0 116.675,0 4.080,0
110.058.795 30.318.750 62.297.139 64.317.094 234.600.000
M3
1.725,0
184.912,5
318.974.063
Ltr
900,0
589.462,5
530.516.250
Ltr Ltr M2 M3 Ton M3
12.000,0 50.000,0 9.876,0 2.091,0 10.548,0 750,0
8.762,5 9.437,5 87.987,5 1.941.462,5 790.362,5 1.941.462,5
105.150.000 471.875.000 868.964.550 4.059.598.088 8.336.743.650 1.456.096.875
M3 M3 M3 M3 M3 kg kg M' M' M' bh bh M3 M' bh
2.752,0 4.050,0 1.625,5 330,6 39,3 6.561,1 204.559,7 10.000,0 5.043,0 5.043,0 143,0 624,0 7.245,0 127,5 156,0
1.687.542,5 1.446.465,0 1.250.310,0 1.194.645,0 896.130,0 12.750,0 12.875,0 278.875,0 1.825.000,0 187.500,0 125.000,0 187.500,0 515.462,5 523.287,5 495.400,0
4.644.100.085 5.858.183.250 2.032.403.911 394.997.423 35.226.870 83.654.025 2.633.705.751 2.788.750.000 9.203.475.000 945.562.500 17.875.000 117.000.000 3.734.525.813 66.719.156 77.282.400
M2 bh bh bh M' M2
4.500,0 202,0 40,0 100,0 15.000,0 26.500,0
75.662,5 674.125,0 658.275,0 111.962,5 52.600,0 47.912,5
340.481.250 136.173.250 26.331.000 11.196.250 789.000.000 1.269.681.250
jam jam jam jam jam
1.440,0 7.200,0 2.880,0 2.880,0 -
3.800,0 3.600,0 3.700,0 92.000,0 106.000,0
5.472.000 25.920.000 10.656.000 264.960.000
1,0 1,0 1,0 1,0
11.250.000,0 22.500.000,0 22.500.000,0 75.000.000,0
11.250.000 22.500.000 22.500.000 75.000.000
Ls Ls Ls Ls
Jumlah nilai pekerjaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% Jumlah total Dibulatkan
Tabel 7.1 Rencana Anggaran Biaya Untuk Flyover
54.643.674.392 5.464.367.439 60.108.041.831 60.108.040.000
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 NO. ITEM Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3 Divisi 4 Divisi 5 Divisi 6 Divisi 7 Divisi 8 Divisi 9 Divisi 10
URAIAN PEKERJAAN UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERK & BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL STRUKTUR PENGEMB KONDISI & PEK. MINOR PEKERJAAN HARIAN PEMELIHARAAN RUTIN
A B C
Jumlah nilai pekerjaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% Jumlah total Dibulatkan
6 VIII. KESIMPULAN
NILAI KONSTRUKSI (Rp) 258.247.500 2.091.334.455 501.591.778 318.974.063 530.516.250 15.298.428.163 32.633.461.184 2.572.863.000 307.008.000 131.250.000
Dari hasil analisis perencanaan pembangunan flyover diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi ruas jalan Taman-Krian dari hasil analisis KAJI, pada analisis kondisi exsisting, baik tahun 2012 maupun pada tahun 2024. Menunjukkan bahwa kinerja jalan sebelum ada pembangunan flyover yaitu pada tahun 2012 untuk derajat kejenuhan (DS) = 1.03, sedangkan pada ruas jalan Krian-Taman derajat kejenuhan (DS) = 0,918 dan untuk 10 tahun yang akan datang kondisi kinerja jalan mengalami peningkatan akibat bertambahnya volume lalu lintas sehingga (DS) = 2,356 untuk ruas jalan Taman-Krian, sedangkan ruas jalan Krian-Taman derajat kejenuhan (DS) = 2,059 dan analisis kondisi jalan rencana atau sesudah ada usaha pembangunan flyover pada ruas jalan Taman-Krian pada tahun 2014 untuk derajat kejenuhan (DS) = 0,435 dan untuk 10 tahun yang akan datang kondisi kinerja jalan sesudah adanya usaha pembangunan flyover derajat kejenuhan (DS) = 0,814 . 2 Penghematan BOK sesudah dilakukan pembangunan flyover selama umur rencana 20 tahun adalah Rp.145.317.798.659 dan untuk penghematan nilai waktu sesudah dilakukan pembangunan flyover selama umur rencana 20 tahun adalah Rp 13.828.356.994. 3. Analisis BCR didapatkan sebesar 1.28 28 (Berarti BCR >1), untuk analisis ekonomi diperoleh Rp 17.031.361.102,09 (NPV>0). Jadi dua analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pembangunan jalan layang (fly over) pada ruas jalan sepanjang – krian ditinjau dari segi teknik lalu lintas dan ekonomi layak untuk dilaksanakan.
54.643.674.392 5.464.367.439 60.108.041.831 60.108.040.000
Tabel 7.2 Rekapitulasi Anggaran Biaya
B. Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value (NPV) Total Biaya Tahun
n
Manfaat
Peghematan
Total Manfaat
i = 5,75 %
Rupiah/Tahun
Nilai Waktu
Rupiah/Tahun
(P/F,i%,n)
Cost
Benefit
0,0575
Rupiah/Tahun
Rupiah/Tahun
f = 1/(1+i)^a
g = b*f
h = e*f
Penghematan BOK a
2012
Rupiah/Tahun b
0
30.054.020.000,00
2013
1
30.054.020.000,00
2014
2
131.250.000,00
c
d
e = c+d -
-
-
2.898.163.825,54
527.661.288,89
Present Worth
Present Worth
-
1,000
30.054.020.000,00
-
0,946
28.419.877.068,56
0,894
117.364.988,35
3.425.825.114,42
3.063.405.140,07
2015
3
144.375.000,00
3.388.429.844,45
572.691.707,98
3.961.121.552,42
0,846
122.081.784,57
3.349.477.319,59
2016
4
158.812.500,00
3.720.474.198,70
637.753.329,26
4.358.227.527,96
0,800
126.988.144,71
3.484.884.552,42
2017
5
174.693.750,00
4.080.269.478,85
676.592.101,76
4.756.861.580,61
0,756
132.091.687,16
3.596.819.415,63
2018
6
192.163.125,00
4.432.976.003,58
712.257.330,31
5.145.233.333,89
0,715
137.400.336,53
3.678.940.960,21 3.746.274.754,58
2019
7
211.379.437,50
4.796.261.478,40
744.408.183,33
5.540.669.661,73
0,676
142.922.335,87
2020
8
232.517.381,25
5.137.871.628,42
778.337.789,80
5.916.209.418,22
0,639
148.666.259,53
3.782.688.073,04
2021
9
255.769.119,38
5.491.978.329,53
794.909.049,65
6.286.887.379,18
0,605
154.641.026,47
3.801.126.265,63
2022
10
281.346.031,31
5.841.438.299,00
811.673.669,37
6.653.111.968,37
0,572
160.855.914,05
3.803.829.760,77
2023
11
309.480.634,44
6.172.109.851,10
822.010.277,54
6.994.120.128,64
0,541
167.320.572,54
3.781.368.053,72
2024
12
340.428.697,89
6.943.910.765,82
823.398.183,11
7.767.308.948,93
0,511
174.045.039,99
3.971.056.509,17
2025
13
374.471.567,68
7.481.760.070,58
638.560.421,86
8.120.320.492,44
0,483
181.039.757,91
3.925.801.003,38
2026
14
411.918.724,44
10.633.557.240,40
666.605.085,41
11.300.162.325,81
0,457
188.315.587,43
5.166.059.662,07
2027
15
453.110.596,89
11.131.287.546,45
696.245.386,92
11.827.532.933,36
0,432
195.883.826,17
5.113.149.904,21
2028
16
498.421.656,58
11.631.212.621,25
725.887.295,54
12.357.099.916,79
0,409
203.756.225,80
5.051.618.459,25
2029
17
548.263.822,24
12.133.117.671,63
755.374.149,18
12.888.491.820,81
0,387
211.945.010,29
4.982.366.920,37
2030
18
603.090.204,46
12.632.827.808,83
785.015.733,69
13.417.843.542,52
0,366
220.462.894,86
4.904.965.473,33
2031
19
663.399.224,91
13.128.261.915,45
814.661.904,48
13.942.923.819,93
0,346
229.323.105,77
4.819.774.388,93
2032
20
729.739.147,40
13.641.890.080,85
844.314.106,18
14.486.204.187,03
0,327
238.539.400,80
4.735.295.453,06
52.903.883.703,39
#############
TOTAL
61.727.540.967,35 78.758.902.069,44
BCR = h/g
1,28
NPV = h-g
17.031.361.102,09
UCAPAN TERIMA KASIH
Tabel 7.3 Hasil Perhitungan BCR Total Biaya Tahun
2012
n
Rupiah/Tahun
a
b
Manfaat
Peghematan
Total Manfaat
i = 8,25 %
Rupiah/Tahun
Nilai Waktu
Rupiah/Tahun
(P/F,i%,n)
Cost
Benefit
0.0825
Rupiah/Tahun
Rupiah/Tahun
d
e = c+d
f = 1/(1+i)^a
g = b*f
h = e*f
Penghematan BOK
0
30,054,020,000.00
c
-
-
Present Worth
Terima kasih disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta Dosen Pembimbing yang telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Present Worth
-
1.000
30,054,020,000.00
-
2013
1
30,054,020,000.00
0.924
27,763,702,064.69
2014
2
131,250,000.00
2,898,163,825.54
527,661,288.89
3,425,825,114.42
0.853
112,007,968.51
2,923,578,754.58
2015
3
144,375,000.00
3,388,429,844.45
572,691,707.98
3,961,121,552.42
0.788
113,819,430.92
3,122,788,577.67
2016
4
158,812,500.00
3,720,474,198.70
637,753,329.26
4,358,227,527.96
0.728
115,660,189.42
3,174,016,034.24
2017
5
174,693,750.00
4,080,269,478.85
676,592,101.76
4,756,861,580.61
0.673
117,530,717.82
3,200,328,323.88
2018
6
192,163,125.00
4,432,976,003.58
712,257,330.31
5,145,233,333.89
0.622
119,431,497.56
3,197,819,156.78
2019
7
211,379,437.50
4,796,261,478.40
744,408,183.33
5,540,669,661.73
0.574
121,363,017.89
3,181,162,743.28
2020
8
232,517,381.25
5,137,871,628.42
778,337,789.80
5,916,209,418.22
0.530
123,325,775.96
3,137,920,758.22
2021
9
255,769,119.38
5,491,978,329.53
794,909,049.65
6,286,887,379.18
0.490
125,320,276.98
3,080,412,794.35
2022
10
281,346,031.31
5,841,438,299.00
811,673,669.37
6,653,111,968.37
0.453
127,347,034.31
3,011,430,707.43
2023
11
309,480,634.44
6,172,109,851.10
822,010,277.54
6,994,120,128.64
0.418
129,406,569.62
2,924,529,009.56
2024
12
340,428,697.89
6,943,910,765.82
823,398,183.11
7,767,308,948.93
0.386
131,499,413.00
3,000,324,513.61
2025
13
374,471,567.68
7,481,760,070.58
638,560,421.86
8,120,320,492.44
0.357
133,626,103.16
2,897,647,985.70
2026
14
411,918,724.44
10,633,557,240.40
666,605,085.41
11,300,162,325.81
0.330
135,787,187.46
3,725,048,581.23
2027
15
453,110,596.89
11,131,287,546.45
696,245,386.92
11,827,532,933.36
0.305
137,983,222.16
3,601,772,096.24
2028
16
498,421,656.58
11,631,212,621.25
725,887,295.54
12,357,099,916.79
0.281
140,214,772.50
2029
17
548,263,822.24
12,133,117,671.63
755,374,149.18
12,888,491,820.81
0.260
142,482,412.86
3,349,452,103.64
2030
18
603,090,204.46
12,632,827,808.83
785,015,733.69
13,417,843,542.52
0.240
144,786,726.90
3,221,285,363.70
2031
19
663,399,224.91
13,128,261,915.45
814,661,904.48
13,942,923,819.93
0.222
147,128,307.74
3,092,253,818.85
2032
20
729,739,147.40
13,641,890,080.85
844,314,106.18
14,486,204,187.03
0.205
149,507,758.09
2,967,909,723.49
60,285,950,447.57
60,285,950,447.57
52,903,883,703.39 7,901,692,910.99 Tabel 7.4 Hasil Perhitungan IRR
TOTAL BCR = h/g
1.00
NPV = h-g
0.00
-
3,476,269,401.12
DAFTAR PUSTAKA [1] Direktorat Jenderal Bina Marga ,“Manual Kapasitas Jalan Indonesia”,1997. [2] Kartika, A.A.G, 2006, Buku Ajar Ekonomi Jalan Raya, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS. [3] Undang – undang no. 38 tahun 2004. Tentang Sistem Jaringan Jalan dan Pengelompokan Jalan.