STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR ( Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Demak ) M. Debby Rizani Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Diponegoro No. 1B Jogoloyo Demak Telp (0291) 686227
Abstrak : Ketersediaan petak parkir di RSUD Demak pada saat ini tidak sebanding dengan bertambahnya jumlah pengunjung (termasuk pegawai) yang membawa mobil karena keterbatasan luas lahan parkir yang tersedia, salah satu alternatif pemecahannya adalah dengan membangun gedung parkir. Makalah ini bertujuan untuk untuk menganalisa kelayakan pembangunan gedung parkir RSUD Demak. Dalam hal ini direncanakan pembangunan gedung parkir yang terdiri dari dua gedung dengan ketinggian masing-masing empat lantai. Hasil analisa Break Even Point (BEP) dan Benefit-Cost Ratio (B/C ratio) terhadap perencanaan gedung parkir mengindikasikan bahwa BEP akan tercapai setelah 32 tahun dengan B/C ratio = 2,93. Kata Kunci: Gedung parkir, BEP, B/C Ratio
Tujuan
PENDAHULUAN
penulisan
adalah
untuk
Peningkatan jumlah pengunjung
menganalisa kelayakan ekonomi dalam
berdampak pada pertambahan kebutuhan
pembangunan gedung parker RSUD
akan petak parkir mobil di RSUD
Demak. Analisa kelayakan ekonomi
Demak.
dalam
Dengan
mempertimbangkan
pembangunan
gedung
parkir
keterbatasan lahan parkir maka alternatif
dibatasi hanya dengan menggunakan
solusi
metode BEP dan B/C Ratio. Sedangkan
yang
diusulkan
adalah
membangun sebuah gedung parkir.
biaya konstruksi gedung parkir hanya merupakan perkiraan saja.
Tabel 1. Kapasitas dan Sistem Tarif Parkir
Kapasitas Parkir Pertambahan Kapasitas Tarif Harian Tarif Bulanan
Lahan Parkir 850 petak Konstan Rp. 1.000,Rp. 60.000/ bulan
TINJAUAN PUSTAKA Rencana Gedung Parkir 850 petak
Desain Konstruksi Gedung Parkir Ketersediaan lahan parkir dan besarnya tarif
80 petak/th s.d. 1.650 petak Rp. 2.000,-
parkir
mempengaruhi
jumlah
kendaraan parkir di suatu daerah. Di Kabupaten Demak, penggunaan onstreet parking cenderung kurang teratur
Rp. 130.000/bulan
sehingga lebih banyak digunakan jenis off-street parking pada komplek usaha dan perbelanjaan. Dengan
Studi Kelayakan Ekonomi dalam Pembangunan Gedung Parkir (Studi Kasus di TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 1 JURNAL Rumah Sakit Umum Daerah Demak) – M. Debby Rizani 2011 Hal 1 - 6
off-street 1 1
parking tercapai kepuasan konsumen,
sedangkan batas maksimumnya adalah
kenyamanan, gangguan yang minimum
15% (AASHTO, 1992)
terhadap lalulintas. (Birk, 1993)
* Ketinggian antar lantai (floor to floor),
Beberapa jenis off-street parking :
berkisar antara 10ft (3,05 m) (Multi
- Surface Car Parks
Storey Car Parks, 1990)
Pengaruh utama layout surface car parks
* Tinggi bebas (vertical clearance),
adalah
berkisar antara 7ft (2,13 m) (Multi
ukuran
petak
parkir
yang
tergantung pada sudut parkirnya (30˚,
Storey Car Parks, 1990)
45˚, 60˚, 90˚). Tetapi yang paling
* Jarak antar kolom, umumnya diantara
banyak digunakan adalah sudut 90˚
dua kolom dapat diisi 3 kendaraan,
karena
dengan perhitungan lebar kendaraan
terbukti
paling
efektif
dan
efisien.
sebesar
1,80
m
dan
- Multi Storey Car Parks
kendaraan sebesar 0,525 m, dan ukuran
Pembangunan gedung parkir RSUD
kolom diperkirakan sebesar 0,50 m.
Demak diusulkan menggunakan jenis
Sehingga didapat jarak antar kolom
multi storey car parks, terdiri dari
sebesar 8,1m (1,80x3 + 0,525x4 + 0,50 =
sebaris platform yang didukung dengan
8,10 m) (Multi Storey Car Parks,1990)
kolom dengan jarak yang diijinkan untuk
* Macam bahan konstruksi yang dipakai
pengaturan layout parkir yang efisien
untuk desain gedung parkir bervariasi,
dan jalur untuk sirkulasi kendaraan.
bisa digunakan baja, cast in place
Selain itu harus diperhatikan juga bahwa
concrete,
ramp dan floor system harus mempunyai
prestressed concrete.
kemiringan dan jari-jari minimum yang
Sedangkan
diijinkan atau yang memenuhi standar.
kolomnya dapat dibagi menjadi dua
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebagaimana terlihat pada Tabel 1
dalam desain multi storey car park
(Wolfgang, 1982).
precast
dari
jarak
antar
concrete
segi
dan
penempatan
(O’Flaherty, 1997): * Jenis dan kemiringan ramp sangat
Analisa Biaya
berpengaruh pada tata letak petak parkir.
Untuk
Kemiringan ramp yang digunakan pada
pembangunan gedung parkir dilakukan
umumnya berkisar antara 10%-12%
dua macam analisa yaitu:
2 JURNAL
mengetahui
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 1 - 6
kelayakan
2
- Break Even Point (BEP) untuk
Desain Gedung Parkir
mengetahui seberapa lama waktu yang
Beberapa asumsi yang dipergunakan
diperlukan untuk mencapai titik impas
dalam mendesain gedung parkir antara
dimana besarnya biaya yang dikeluarkan
lain:
sama dengan besarnya penerimaan yang
- Jenis pondasi yang akan digunakan
diperoleh.
adalah tiang pancang.
- Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio) untuk
- Pintu masuk dan keluar dipakai lebar
membandingkan
antara 6-8m.
antara
keuntungan
dengan kerugian akibat pembangunan
- Kemiringan petak parkir sebesar 90°
gedung parkir.
karena terbukti paling efisien. - Ketinggian antar lantai dipakai 10f
ANALISA DATA
t(3.05m)
Akumulasi Parkir
(Gambar 1).
Dari data yang ada, jumlah mobil yang
- Tinggi bebas (vertical clearence)
masuk lahan parkir mencapai jumlah
sekitar 7ft (2.13m)
tertinggi 460 mobil (jam 08.00–10.00)
- Jarak antar kolom sebesar 8,1m.
dan total jumlah mobil yang masuk
- Ramp (jalur perpindahan antar lantai),
lahan parkir selama 12 jam adalah 1.389
dipakai sistem setengah lantai dengan
mobil dengan jumlah kebutuhan petak
arus perputaran kendaraan yang terpisah
parkir tertinggi dalam satu jam adalah
(Gambar 1).
770 mobil (jam 16:00-17:00). Data
-
digunakan
kemiringan sebesar 14.252%
untuk
memprediksikan
dengan
Kemiringan
sistem
Ramp
jumlah kebutuhan petak parkir dalam
-
beberapa
kendaraan) lebar aisle 4.7m.
tahun
berikutnya
untuk
merencanakan kapasitas gedung parkir.
Kemudahan
manuver
½
lantai
digunakan
(perputaran
- Konstruksi yang dipakai adalah beton bertulang (K300) dengan ukuran balok untuk rencana gedung parkir sebesar 40cmx50cm dan kolom yang digunakan berdiameter 50cm. Tebal plat adalah sebesar 15 cm dan untuk penempatan kolomnya dipakai
Studi KelayakanTEKNIK Ekonomi - UNISFAT, dalam Pembangunan Vol. 7 No. 1,Gedung September Parkir 2011 (Studi Hal Kasus 1 - 6 di 3 JURNAL Rumah Sakit Umum Daerah Demak) – M. Debby Rizani
3
(Chick,1996).
Berdasarkan perkiraan biaya konstruksi
Sedangkan untuk bahan penutup atapnya
tersebut selanjutnya dilakukan analisa
digunakan alumunium gelombang.
biaya (BEP dan B/C Ratio) yang bertujuan
model
shortspan
untuk membuat renana fasilitas parkir beserta sistem pembayarannya. Adapun asumsi yang dilakukan dalam pelaksanaan analisa BEP dan B/C Ratio, antara lain: -
suku bunga yang digunakan dianggap tetap untuk tiap tahunnya yaitu sebesar 13% untuk peminjaman uang dari bank dan sebesar 6% untuk bunga
Gambar 1. Sistem Setengah Lantai dengan Arus Perputaran Kendaraan
tabungan. -
yang Terpisah
tidak diperhitungkan. -
Biaya Konstruksi
sistem pembayaran harian dan sisanya
dan spesifikasi rencana gedung parkir asumsi
pada
bagian
sebelumnya.
Tabel
2.
sebanyak 50% konsumen memilih rencana gedung parkir tersebut dengan
Tabel 2 memperlihatkan perkiraan biaya
berdasarkan
segala macam pajak yang berlaku
memilih sistem pembayaran bulanan. -
biaya pengoperasian meliputi gaji satpam,
Perkiraan
Biaya
dan
beban
listrik
dan
biaya
perawatan gedung parkir.
spesifikasi Typical Building Analisa BEP dan B/C Ratio
Biaya konstruksi Konstruksi Pondasi Fasilitas
4 JURNAL
Typical Building ( ≤ 4 lantai ) Rp. 1.500.000,- / m²
Perincian perkiraan biaya pengoperasian (Tabel 3) dan perincian biaya konstruksi (Tabel 4), serta asumsi penetapan tarif
Beton betulang Tiang pancang Tangga, sistem sirkulasi udara dan penerangan tetapi tanpa hydrant dan sprinkler
parkir (Tabel 5) dipergunakan dalam analisa BEP dan B/C Ratio untuk mengetahui
kelayakan
pembangunan
gedung parkir.
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 1 - 6
4
Tabel 3. Perkiraan Biaya Operasional
Gambar 2
dalam 1 Tahun Perkiraan Biaya Operasional Listrik
Lift
Gaji Petugas
Pemeliharan
Hasil analisa BEP seperti terlihat pada
Perincian
Rencana Gedung Parkir
Rp.1000,- x luasan / 10 x 20watt / 1000 x 12 Rp. 700.000,x jumlah lift x 12 Rp. 750.000,x jumlah petugas x 12 Rp. 15.000,- x luasan / 10 Total
126,825,005
0
54,000,000
Gambar 2. Hasil Analisa BEP 60,973,560 241,798,565
Setelah melakukan analisa B/C Ratio dengan asumsi umur gedung parkir = 50 tahun didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. Perkiraan Biaya Konstruksi ( 2
54,266.5 = 2,93
Gedung @ 4 Lantai ) Gedung keI
Dimens i 210,6m x 30,6m x4
Luasan (m²) 25.777, 4
Kapasitas Parkir 1.104
• B/C Ratio Alternatif I = 158,813.7 /
Biaya (juta) 38.666,2
• B/C Ratio Alternatif II = 214,561.7 / 84,530.3 = 2,56
KESIMPULAN II
81m x 45,9m x4
14.871, 6
552
22.307,4
mempunyai waktu pencapaian BEP
(mulai th ke-4) Total
1. Gedung parkir yang direncanakan
yaitu 32 tahun. 40.649
1.656
60.973,6
2. Gedung parkir yang direncanakan mempunyai B/C ratio yang lebih besar dari 1 (B/C ratio = 2,93),
Tabel 5. Penetapan Tarif Parkir Rencana Tarif parkir Rp. 2000,-/sekali parkir (tahun 1) Naik Rp.500,-/tahun Tetap Rp. 10.000,-/parkir sejak tahun ke 16 Tarif bulanan ditetapkan sebesar 65 x tarif harian
sehingga
rencana
pembangunan
gedung parkir RSUD Demak layak untuk dilaksanakan. 3. Dilihat dari besarnya angka B/C ratio, rencana gedung parkir dapat
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011(Studi Hal 1 Kasus -6 5 JURNAL Studi Kelayakan Ekonomi dalam Pembangunan Gedung Parkir di Rumah Sakit Umum Daerah Demak) – M. Debby Rizani
55
menghasilkan
keuntungan
lebih
banyak.
Guide for the Design of Park-and-Ride Facilities, State
American Association of
Highway
and
Transportation
Officials, 1992. DAFTAR PUSTAKA O’Flaherty, C. A., Transport Planning and Traffic Engineering, Arnold Publishing, 1997 Chick, Colin, On-Street Parking – A Guide
to
Practice,
Landor
Publishing, 1996. Homburger,
Wolfgang
Transportation
and
S., Traffic
Engineering Handbook (second edition), Institute of Transportation Engineers,
Prentice-Hall
Inc.,
1982. Hill, J. D.; Shenton, D. C.; Jarrold, A. J., Multi-Strorey Car Parks. 1990 Birk, Mia Layn; Zegras, P. Christopher, Moving Toward Integrated Transport Planning: Energy, Environment, and Mobility
in
International
Four
Asian
Cities,
Institute
for
Energy
Conservation, March 1993. Tamin, Ofyar Z. et. al., Evaluasi Tarif Angkutan Umum dan Analisis ‘Ability to Pay’(ATP) dan ‘Willingnes to Pay’ (WTP)
di
DKI
Jakarta,
Jurnal
Transportasi JurusanTeknik Sipil-ITB Vol. 1 No. 2, Desember 1999.
6 JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, September 2011 Hal 1 - 6
6