Bram Ratya Setiadi Offering I : 120413423791
STUDI KASUS Penipuan Identitas dan Pencenaran Nama Baik melalui Internet (Cyber Crime)
Kasus: Penipuan Yang Pernah Terjadi Di Indonesia Menggunakan Media Komputer dan Internet 1. Pencurian dan penggunaan account internet milik orang lain.
Pencurian account ini berbeda dengan pencurian secara fisik karena pencurian dilakukan cukup dengan menangkap “user_id” dan “password” saja. Tujuan dari pencurian itu hanya untuk mencuri informasi saja. Pihak yang kecurian tidak akan merasakan kehilangan. Namun, efeknya akan terasa jika informasi tersebut digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut akan membuat semua beban biaya penggunaan account oleh si pencuri dibebankan kepada si pemilik account yang sebenarnya. Kasus ini banyak terjadi di ISP (Internet Service Provider). Kasus yang pernah diangkat adalah penggunaan account curian yang dilakukan oleh dua Warnet di Bandung.
Kasus lainnya: Dunia perbankan dalam negeri juga digegerkan dengan ulah Steven Haryanto, yang membuat situs asli tetapi palsu layanan perbankan lewat Internet BCA. Lewat situs-situs “Aspal”, jika nasabah salah mengetik situs asli dan masuk ke situs-situs tersebut, identitas pengguna (user ID) dan nomor identifikasi personal (PIN) dapat ditangkap. Tercatat 130 nasabah tercuri data-datanya, namun menurut pengakuan Steven pada situs Master Web Indonesia, tujuannya membuat situs plesetan adalah agar publik memberi perhatian pada kesalahan pengetikan alamat situs, bukan mengeruk keuntungan.
Seperti banyak diberitakan, Steven yang pernah bekerja di media online Satunet.com telah membuat beberapa situs yang sama persis dengan situs Internet banking BCA dengan wwwklikbca.com, kilkbca.com, clikbca.com, klickbca.com dan klikbac.com.
Jika masuk ke lima situs itu, anda akan mendapatkan situs internet yang sama persis dengan situs klikbca.com. Hanya saja saat melakukan login, anda tidak akan masuk ke fasilitas internet banking BCA, namun akan tertera pesan "The page cannot be displayed". Fatalnya, dengan melakukan login di situs - situs itu, username dan PIN internet anda akan terkirim pada sang pemilik situs.
Steven sendiri telah menyatakan menyesal dan mengakui telah menimbulkan kerugian kepada pihak BCA dan pihak pelanggan yang kebetulan masuk ke situs palsu tersebut. Steven juga menyerahkan kembali data user yang didapatkannya kepada BCA dan menjamin data tersebut tidak pernah disalahgunakan.
Menurut Laksono, data yang diperoleh Steven juga tidak semuanya valid. Soalnya apapun yang diketikkan pada form user ID dan PIN akan terekam oleh program Steven, walaupun data yang diketikkan tidak valid. Saat ini pihak BCA menurut Laksono tengah memikirkan alternatif lain ketimbang melaporkan Steven ke polisi. Alternatif apa ? "Wah, saya tidak bisa menyebutkan", ujar Laksono.
Laksono dalam kesempatan ini juga membantah terjadinya kesulitan mengakses situs KlikBCA seperti yang dikeluhkan beberapa pelanggannya. "Tidak tuh, ini saya akses lancar kok", ujarnya. Pihak Bank Central Asia (BCA) belum berencana mengadukan pemalsu situs KlikBCA, Steven Haryanto, pada pihak kepolisian. Demikian diungkapkan Deputy Chief Manager Customer Service BCA, Laksono pada tanggal 8 Juni 2001. Laksono mengaku menghargai niat Steven yang sudah meminta maaf dan menyerahkan semua user ID dan PIN kepada BCA. Menurut dia, BCA sekarang tengah mendiskusikan upaya selanjutnya. Saat ditanyakan, apakah BCA akan mengadukan Steven pada pihak kepolisian, Laksono menyatakan hal itu sebagai salah satu alternatif. "Tapi belum sampai ke sana", ujar Laksono.
Pihak BCA sendiri telah meminta Steven menutup semua situs palsunya, dan hal itu sudah dilakukan oleh Steven. Jika situs - situs KlikBCA palsu diakses sekarang tertera peringatan berbunyi "ANDA SALAH KETIK SITUS ASLI ADA DI KLIKBCA.COM" secara mencolok dengan huruf merah dan link ke situs www.klikbca.com dengan warna ungu.
2. Pencurian Identitas dan Pencemaran Nama Baik
Banyak kejahatan dengan modus penipuan menggunakan nama/identitas dari orang lain (orang terdekat/orang yang kita kenal) bahkan biasanya orang tersebut (yang identitasnya dipalsukan) merupakan orang cukup berpengaruh dalam masyarakat. Sebagai contoh kasus penipuan dimana Dewi (bukan nama sebenarnya) menjadi korban kejahatan internet Dewi bercerita bahwa akun Facebooknya dibobol seseorang dengan terlebih dahulu membobol akun emailnya. Pelaku merupakan teman yang dikenalnya sehingga memudahkan akses menjebol akun email. "Pelaku membobol akun Facebook dengan menyebar fitnah dan membalas komentar, bahkan mengacaukan kegiatan yang sudah saya promosikan melalui Facebook," papar Dewi yang berprofesi sebagai pengelola event organizer dan sosial networker saat di wawancara kompas.
Analisis Studi Kasus: Di atas sudah dijelaskan bahwa studi kasus yang saya ambil adalah Cyber Crime atau yang biasanya disebut Kejahatan melalui internet. Penipuan adalah sebuah kebohongan yang dibuat untuk keuntungan pribadi tetapi merugikan orang lain, meskipun ia memiliki arti hukum yang lebih dalam, detail jelasnya bervariasi di berbagai wilayah hukum. Tindakan yang dianggap penipuan kriminal diantaranya:
Bait and switch
Pengiklanan palsu
Pemalsuan dokumen atau tanda tangan
Pengertian dari Pencurian identitas
Pencurian identitas adalah tindak kriminal dengan menggunakan identitas orang lain seperti KTP, SIM, atau paspor untuk kepentingan pribadinya, dan biasanya digunakan untuk tujuan penipuan.
Umumnya penipuan ini berhubungan dengan Internet, namun sering juga terjadi di kehidupan sehari-hari. Misalnya penggunaan data yang ada dalam kartu identitas orang lain untuk melakukan suatu kejahatan. Pencuri identitas dapat menggunakan identitas orang lain untuk suatu transaksi atau kegiatan, sehingga pemilik identitas yang aslilah yang kemudian dianggap melakukan kegiatan atau transaksi tersebut.
Contoh kasus sederhananya sering sekali kita jumpai pada Sosial Network misalnya seperti pada Facebook, Twitter, My Space. Harus diakui penggunaan sosial network sudah menjadi suatu kebutuhan pokok sekarang ini. Namun kebutuhan pokok inilah yang tanpa sadar karena kurangnya pengawasan dari diri kita sendiri mengenai identitas kita, sehingga seseorang memanfaatkan identitas kita untuk kepentingan tertentu.
Hal ini juga mungkin dikarenakan dari pihak-pihak intansi Sosial network yang kurang signifikan mensortir data pada saat Register, sehingga timbul pemalsuan-pemalsuan identitas yang berada di sekeliling kita sendiri, tanpa disadari oleh sang pelaku, dikarenakan adanya suatu kesempatan, akhirnya pelaku tersebut menyalahgunakan penyimpangan dengan menggunakan account orang lain seperti melakukan tindak-tindak yang kurang berbudi dan terpuji, misalnya : a. Penipuan dengan menggunakan identitas orang lain b. Pencemaran nama baik orang lain c. Pengancaman d. Pemerasan e. Penculikan
Menurut saya harus ada pengamanan Sistem oleh diri kita masing – masing dan dari Pihak – pihak perusahaan atau instansi agar website yg dimiliki tidak bias dibobol oleh penjahat – penjahat didalam Internet. Tujuan yang paling nyata dari suatu sistem keamanan adalah meminimasi dan mencegah adanya perusakan bagian dalam sistem, karena dimasuki oleh pemakai yang tidak diinginkan. Pengamanan sitem ini harus terintegrasi pada keseluruhan subsistem untuk mempersempit atau bahkan menutup adanya celah-celah unauthorized actions yang merugikan. Pengamanan secara personal dapat dilakukan mulai dari tahap instalasi sistem sampai akhirnya tahap pengamanan fisik dan pengamanan data. Pengamanan sistem melalui jaringan dapat juga dilakukan dengan melakukan pengamanan terhadap FTP, SMTP, Telnet. dan Pengamanan Web Server.