STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA Ny. S DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR
DI SUSUN OLEH :
RETNO HAYU P NIM. P.09041
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA Ny. S DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH :
RETNO HAYU P NIM. P.09041
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama
: Retno Hayu P
NIM
: P.09041
Program studi
: DIII Keperawatan
Judul karya tulis ilmiah : ASUHAN
KEPERAWATAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA Ny. S DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku
Surakarta, Yang Membuat Pernyataan
Retno Hayu P NIM. P.09041
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh : Nama
: Retno Hayu P
NIM
: P.09041
Program studi
: DIII Keperawatan
Judul karya tulis ilmiah : ASUHAN
KEPERAWATAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA Ny. S DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : Hari/Tanggal :
Pembimbing : Noor Fitriyani, SKep.,Ns NIK. 201187085
iii
(……………….)
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh : Nama
: Retno Hayu P
NIM
: P.09041
Program studi
: DIII Keperawatan
Judul karya tulis ilmiah : ASUHAN
KEPERAWATAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA Ny. S DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Ditetapkan di : STIKes Kusuma Husada Surakarta Hari/Tanggal : Jumat, 11 Mei 2012 DEWAN PENGUJI Penguji I
(……………….)
: Noor Fitriyani, S. Kep., Ns NIK. 201187085
Penguji II : Diyah Ekarini, S. Kep.,Ns NIK. 200179001
(……………….)
Penguji III :Anissa cindy, S. Kep.,Ns NIK.2001188087 Mengetahui,
(……………….)
Ketua Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep.,Ns NIK: 20108405 iv
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA Ny. S DENGAN POST PARTUM SPONTAN LUKA EPISIOTOMY DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR”. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhomat : 1. Setiyawan ,S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta. 2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII Keperawatan yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 3. Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
v
4. ………….selaku dosen penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini. 5. ………… selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini. 6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang bermanfaat. 7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan. 8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual. Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin.
Surakarta, April 2012
Penulis
vi
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i PERNYATAAN TIDAK ........................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iv KATA PENGANTAR ............................................................................... v DAFTAR ISI ............................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii BAB
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1 B. Tujuan Penulisan ............................................................... 4 C. Manfaat Penulisan ............................................................. 5
BAB
II. LAPORAN KASUS A. Identitas Klien .................................................................... 6 B. Pengkajian ......................................................................... 7 C. Daftar Perumusan Masalah ................................................. 12 D. Perencanaan ........................................................................ 12 E. Implementasi....................................................................... 13 F. Evaluasi ............................................................................. 15
BAB III. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan ....................................................................... 18 B. Kesimpulan dan Saran ........................................................ 25 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data Lampiran 2 Format Pendelegasian Pasien Lampiran 3 Log Book Lampiran 4 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Retno Hayu P
Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 06 Maret 1991 Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat Rumah
: Jl. Letjend. Soetoyo RT 03 / RW 27 Mojosongo, Jebres
Riwayat Pendidikan : 1. TK Muhammadiyah Palur
Lulus tahun 1998
2. SD Muhammadiyah Palur
Lulus tahun 2003
3. SMP N 7 Surakarta
Lulus tahun 2006
4. SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
Lulus tahun 2009
Riwayat Pekerjaan
:
Riwayat Organisasi
:
Publikasi
:-
Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenarnya.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masa nifas(Puerperium) adalah suatu masa dimulai setelah plasenta lahirdan berakhirketikaalat-alatkandungankembalisepertikeadaansebelum hamildan berlangsungselamakira-kira6minggu(Saifuddin,2002). Sebelum masa nifas terjadi proses persalinan dilatasi dan penipisan serviks bisa secara spontan maupun tindakan episiotomi. Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2006). Indikasi dilakukan episiotomi adalah kesejahteraan ibu dan janin terancam, untuk mempercepat persalinan tahap kedua, jika janin preterm dan ada kemungkinan terjadi perdarahan otak karena pembuluh darah rapuh, jika janin besar (lebih dari 400 gram) atau pada kebanyakan tindakan forceps dan persalinan sungsang (Pernoll, Benson, 2002). Episiotomi merupakan tindakan insisi perineum untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan lahir sehingga memudahkan kelahiran anak (Oxorn, 2003). Prinsip tindakan episiotomi adalah pencegahan kerusakan yang lebih hebat pada jaringan lunak akibat daya regang yang melebihi kapasitas adaptasi atau elatisitas jaringan. (Rusda, M. 2004). Mayoritas wanita yang melahirkan pervagina mengalami beberapa derajat nyeri perineum setelah melahirkan, baik wanita yang perineumnya
1
2
tidak cidera maupun cidera akibat dilakukan tindakan episiotomi (Oxorn, 2003). Terbebas nyeri menurut hirarki Maslow, merupakan kebutuhan fisiologis. Nyeri adalah kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam skala atau tingkatannya. Keadaan ini mempengaruhi beberapa faktor seperti : Usia, Jenis Kelamin, latar belakang sosial budaya, lingkungan dan pengalaman, toleransi. Nyeri juga berhubungan dengan intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi
kemampuan
seseorang
menahan
nyeri.
Faktor
yang
mempengaruhi antara lain alkohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan, pengalihan perhatian dan kepercayaan yan kuat (Tamsiro, 2007). Penyebab nyeri yang ditimbulkan akan mempengaruhi terhadap fisik dan psikis yang dialami oleh pasien (Bobak 2004). Penyebab nyeri secara fisik, misalnya trauma mekanik (insisi) yang akan menimbulkan nyeri karena terganggunya serabut syaraf reseptor nyeri (Asmadi, 2008). Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik mengangkat studi kasus Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Nyaman Ny. S dengan Post Partum Spontan di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar .
3
B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada pada Ny. S dengan post partum spontan di
Rumah Sakit Umum Daerah
Karanganyar . 2. Tujuan Khusus Setelah melakukan Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Post Partum spontan diharapkan terhindar dari gangguan rasa nyaman pada luka episiotomi, mahasiswa mampu memperoleh : a.
Penulis mampu melakukan pengkajian pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman pada post partum.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada post partum. c.
Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada post partum.
d. Penulis mampu melakukan implementasi yang komprehensif pada pemenuhan rasa nyaman Post Partum e.
Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan rasa nyaman post partum
f.
Penulis mampu menganalisa pemenuhan kebutuhan rasa nyaman yang terjadi pada post partum.
4
C. MANFAAT PENULISAN 1. Bagi Penulis Menambah
pengetahuan
dan
pengalaman
tentang
asuhan
keperawatan dengan Pemenuhan Rasa Nyaman pada Ibu Post Partum. 2. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan kepustakaan acuan bagi ilmu keperawatan dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada Ibu Post Partum, sehingga nantinya dapat meningkatkan perkembangan, baik dalam maupun praktek Keperawatan Maternitas.
BAB II LAPORAN KASUS
Pada bab ini penulis menyajikan resume kasus atau ringkasan tentang “Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Gangguan Rasa Nyaman pada Post Partum Spontan di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar”yang telah dilakukan pada tanggal 2-4 April 2012, jam 13.30 WIB.meliputi: identitas, diagnose keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan pada pasien,intervensi, implementasi yang sudah dilaksanakan, dan evaluasi.
A. Identitas klien Pasien bernama Ny. S, berjenis kelamin perempuan, lahir di sukoharjo 1204-1975, Alamat jl. Belimbing 3 no 54 ngringo, jaten. saat ini berusia 37 tahun, beragama islam, dengan status perkawinan telah menikah. Pasien dari suku jawa, pendidikan terakhir hanya lulusan SD dan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Pasien masuk RSUD Karanganyar pada tanggal 2 April jam 06.00 WIB. Post partum spontan atas indikasi partus pacuan.
B. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 April 2012
jam 13.30
WIB,dilakukan dengan cara auto dan allo anamnesa. Riwayat penyakit sekarang pada pukul 04.00 Pasien mengatakan terjadi flek-flek lalu datang ke bidan jaten dari bidan dirujuk untuk ke RSUD
5
6
Karanganyar. Tiba di IGD pukul 06.00 WIB dan dipindahkan ke VK, usia kehamilan 40 minggu 4 hari, his ringan 3x/10 menit, HPHT Juni 2011.Kala 1 dilakukan partus dengan pacuan tetapi tidak ada kemajuan lalu dilakukan episiotomi pada pukul 12.00 WIB bayi lahir perempuan spontan, menangis, tidak cacat. BB 2800 gram, PB 49 cm, LK 30 cm, LP 29 cm. Placenta lahir spontan lengkap. Observasi pasien 2 jam di VK lalu pasien dipindahkan ke Rawat Gabung (Bangsal Kenanga) pada pukul 13.30 WIB. Setelah dilakukan pengkajian, dengan keluhan utama pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan pada jalan lahir, Nyeri dirasakan seperti terbakar,pada perineum, skala nyeri 4, nyeri pada saat BAK dan duduk, pasien tampak meringis kesakitan. Riwayat penyakit dahulu pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi makanan, maupun obat-obatan dan tidak mempunyai penyakit keturunan, pasien mengatakan belum pernah dilakukan pembedahan. Berdasarkan pengkajian pola fungsi kesehatan menurut Gordon,Pada pola eliminasi, pasien mengatakan selama post partum BAK lancar dengan konsistensi warna kuning, bau khas, tidak ada darah, tidak terpasang kateter, namun saat BAK terasa nyeri. Pada pola aktivitas dan latihan, pasien mengatakan setelah persalinan dalam melakukan aktivitas di bantu oleh keluarga walaupun sebenarnya pasien mampu dengan skore penilaian 2. Pada pola sensori dan kognitif, pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan dibagian kemaluan, Nyeri dirasakan seperti terbakar, pada perineum, skala
7
nyeri 4, nyeri dirasakan hilang timbul bila pasien BAK dan saat pasien akan duduk terasa perih. Pemeriksaan fisik didapatkan data bahwa keadaan umum pasien sedang,kesadaran pasien composmentis ( sadar penuh ), GCS E4V5M6, Tanda-tanda vital (TTV): Nadi: 98x/ menit, Tekanan darah: 110/70 mmHg, Suhu: 36,5 C, Respirasi:24x/menit. Bentuk kepala pasien mesochepal, bersih, tidak ada bekas luka. Pemeriksaan mata pasien konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, penglihatan normal. Pada hidung tampak bersih,, tidak sinusitis. Pada mulut pasien mukosa bibir lembab, gigi lengkap, tidak ada stomatitis, bersih. Pada bagian leher pasien pembesaran kelenjar limfe dan tiroid tidak ada. Pada bagian payudara simetris antara kanan dan kiri, papilanya menonjol, aerola mammae tidak hiperpigmentasi, tidak ada nyeri, colostrums sudah keluar, tidak ada pembesaran kelenjar limfe. Pada pemeriksaan dada, inspeksi: paru-paru tampak pengembangan dada kanan kiri sama,tidak menggunakan otot bantu pernafasan, pemeriksaan, palpasi: vokal fremitus kanan dan kiri sama, perkusi: bunyi paru-paru sonor, auskultasi: tidak ada whezing. Pada pemeriksaan jantung di dapat hasilinspeksi ictus cordis tidak tampak, palpasi ictus cordis teraba pada ICS 4, perkusibunyi jantung pekak pada semua batas jantung, auskultasi murni tidak ada bising. Pada pemeriksaan abdomen inspeksi tidak ada luka, tidak ada strea linea, auskultasi bising usus 20x/ menit, perkusi bunyi perut tympani, palpasitidak ada nyeri tekan pada perut, Involusi uterus 2jari dibawah simpibis pubis.
8
Pada pemeriksaan genetalia, perineum ada robekan dengan panjang kurang lebih 4 cm, luka jahitan ada 8 buah, tidak ada hematom, tidak ada oedem atau bengkak, tidak ada pendarahan, jahitannya sudah menyatu, lochea rubradengan pengeluaran kurang lebih 50cc. Pada pemeriksaan kulit turgor kulit baik, tidak ada oedema. Pada ekstremitas kekuatan otot pasien adalah 5, terdapat nyeri dibagian tangan kiri terpasang infus RL 20 tetes/menit Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil HB: 12,3
gr/dl (12-14 gr/dl),
golongan darah O,
HBSAG
negatif.Program terapi yang diberikan antara lain: Amoksilin 3x500 mg, Asam mefenamat 3x500mg, Milmos 2x15 mg.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien didapatkan masalah dengan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik. dengan Data Subyektif: pasien mengatakan nyeri karena ada luka jahitan dibagian kemaluan / jalan lahir, seperti terbakar, pada perineum,skala nyeri 4, nyeri saat BAK danduduk. Data obyektif:tanda-tanda vital di dapat hasil: tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 24x/menit, pasien tampak meringis kesakitan.
D. Intervensi Sesuai masalah keperawatan pada pasien maka penulis melakukantindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien tidak mengalami nyeri
9
dengan kriteria hasil: mampu mengontrol nyeri, melaporkan nyeri berkurang dengan managemen nyeri dengan skala <3, mampu mengenali nyeri, menyatakan rasa nyaman, dan tanda- tanda vital dalam batas normal(tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60-100 x / menit, pernafasan : 16-24 x / menit, suhu : 36-370C). Intervensi atau rencana tindakan yang dilakukan yaitu monitor tanda-tanda vital dengan rasional untuk mengetahui keadaan umum pasien, observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan, rasional untuk mengetahui nyeri yang dirasakan pasien, lakukan pengkajian nyeri (P,Q,R,S,T) secara komprehensif, rasional untuk mengetahui skala nyeri, ajarkan tentang teknik non farmakologi untuk mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam, rasional agar nyeri berkurang,kolaborasi pemberian analgetik, rasional agar nyeri berkurang.
E. Implementasi keperawatan Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari senin, 2 April 2012 yaitu jam 13.30 WIB mengkaji skala nyeri PQRST, dengan respon subyektif: pasien mengatakan nyeri karena ada luka jahitan,nyeri seperti terbakar,yang pada perineum/kemaluan,skala nyeri 4, nyeri saat duduk dan BAK,pada jam 13.35 WIB mengobservasi reaksi non verbal: pasien tampak menahan sakit, jam 13.40 WIB. memantau tanda-tanda vital, respon subyektifpasien bersedia untuk dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Respon obyektif hasil pemeriksaan didapattekanan darah: 110/70 mmHg, nadi :98x/menit, respirasi:
10
24x/ menit, suhu: 36,50 C, jam 13.45 WIB mengajarkan teknik relaksasi /nafas dalam, dan respon subyektif: pasien mengatakan sedikit reda setelah Nafas dalam, dengan responobyektif: pasien tampak rileks. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari selasa, 3 April 2012 yaitu jam 09.00 WIB kaji nyeri PQRST, dengan respon pasien Subyektif: pasien mengatakan nyeri berkurang ,nyeri berkurang, nyeri pada perineum, skala 3,hanya muncul saat BAK saja.Pada jam 09.10 WIB, memantau Tandatanda vital dengan respon pasien, obyektif: tekanan darah :110/70 mmHg, Suhu: 360 C, respirasi: 20x /menit. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari rabu, 4 April 2012 yaitu jam 10.00 WIB kaji nyeri PQRST, dengan respon pasien, Subyektif:pasien mengatakan nyeri sudah menghilang pada luka jahitannya,tidak ada nyeri, nyeri pada perineum sudah tidak ada, skala nyeri 0, tidak muncul nyeri
F. Evaluasi keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dari tindakan yang dilakukan dengan metode SOAP. Pada hari senin, 2 April 2012 jam 13.30 WIB denganhasilSubyektif: pasien mengatakan nyeri karena ada luka jahitan, nyeri seperti terbakar, pada perineum, skala nyeri4,saat duduk dan BAK, Obyektif: pasien tampak menahan sakit. Analisis: masalah belum teratasi, Planning: intervensi dilanjutkan dengan mengkaji nyeri, observasi ekspresi wajah pasien,
11
monitoring Tanda-tanda vital, pertahankan teknik relaksasi, kolaborasi pemberian analgetik. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dari tindakan yang dilakukan dengan metode SOAP pada hari selasa,3 April 2012 dengan hasil Subyektif: pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, nyeri sedikit perih, padaperineum,skala nyeri 3,hanya muncul saat BAK, Obyektif: pasien tampak menahan sakit. Analisis: masalah belum teratasi, Planning: intervensi dilanjutkan dengan mengkaji nyeri, observasi ekspresi wajah pasien, monitoring Tanda-tanda vital, pertahankan teknik relaksasi, kolaborasi pemberian analgetik. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dari tindakan yang dilakukan dengan metode SOAP pada hari rabu, 4 April 2012 dengan hasil Subyektif:pasien mengatakan nyeri sudah menghilang, nyeri sudah hilang, tidak ada nyeri pada perineum,skala nyeri0, tidak muncul nyeri, Obyektif: pasien sudah sehat, Analisis: masalah sudah teratasi, Planning: intervensi dihentikan.
BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Pada
bab
pembahasan
ini
penulis
akan
membahas
“Asuhan
Keperawatan Pemenuhan Rasa Nyaman pada Ny. S dengan Post Partum Spontan di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar” yang telah dilaksanakan pada hari senin tanggal 2 sampai 4 April 2012. Disamping itu, juga akan dikemukakan faktor terkait pemenuhan kebutuhan rasa nyaman maupun hambatan dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada Ny. S, yang akan diuraikan sesuai dengan tahap proses keperawatan.
A. Pembahasan Post partum atau masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu (Mochtar, 2001). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2006). Rasa tidak nyaman selama persalinan disebabkan dua hal (hughs, 2002). Pada tahap pertama persalinan, kontraksi rahim menyebabkan (1) dilatasi dan penipisan serviks serta (2) iskemia rahim. Selama proses persalinan terdapat gangguan integritas kulit terkait proses melahirkan yaitu episiotomi adalah insisi pada perineum untuk memperbesar mulut vagina. Indikasi dilakukan episiotomi adalah bayi besar, persalinan cepat, dimana tidak tersedia cukup
11
12
waktu untuk peregangan perinuem, lengkung subpubis sempit dengan pintu keluar yang sempit dan malpresentasi dengan janin misalnya letak muka (Bobak, 2004). Tindakan episiotomi dilakukan untuk mempercepat persalinan dengan memperlebar jalan lahir atau robekan perineum secara spontan yang menyebabkan nyeri ( Manuaba, 2002). Hasil pengkajian riwayat persalinan pada Ny. S dilakukan tindakan episiotomy. Saat dilakukan pengkajian keluhan utama nyeri dirasakan seperti terbakar, pada perineum, skala nyeri 4, nyeri dirasakan hilang timbul bila pasien BAK dan saat pasien akan duduk terasa perih. Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. S didapatkan masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan actual akibat kerusakan jaringan actual atau potensial atau digambarkan dalam hal; kerusakan sedemikan rupa (Interntional Assocition For the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas atau diprediksi dan berlangsung < 6 bulan (Heather herdman 2009). Batasan karakteristik mengekspresikan perilaku (misalnya menangis, gelisah, waspada, iritabilitas, mendesah), indikasi nyeri yang dapat diamati, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, melaporkan nyeri secara verbal, perubahan tekanan darah, perubahan frekuensi pernafasan (Heather herdman 2009). (Wilkinson, 2007) melaporkan nyeri secara verbal atau non
13
verbal, posisi untuk mengurangi nyeri,gerakan untuk melindungi,tingkah laku berhati – hati, gangguan tidur (mata sayu,tampak capek, sulit atau gerakan kacau,menyeringai),fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi dengan orang lain dan lingkungan), tingkah laku distraksi (jalan – jalan, menemui orang lain, aktivititas ulang),respon otonom (diaporesis,perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi, dilatasi pupil), perubahan tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku), tingkah laku ekspreksif (gelisah,merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang, mengeluh), perubahan dalam nafsu makan. Dalam mendokumentasikan analisa data, pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik yaitu yang menyatakan bahwa ada luka episiotomi hari pertama . Data yang menurut teori ada dalam kasus nyata adalah pasien meringis kesakitan (Potter dan Perry, 2006). Penulis
memprioritaskan
masalah
keperawatan
Nyeri
Akut
berhubungan dengan Agen Cidera Fisik merupakan kebutuhan fisiologis agar nyeri yang dirasakan pasien dapat berkurang sesuai yang diharapkan. Penulis mengangkat diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, karena saat dilakukan pengkajian didapatkan data subyektif: provoking: klien mengatakan nyeri karena luka jahitan (Episiotomi) dibagian kemaluan, quality: nyeri dirasakan seperti terbakar , saverity: skala nyeri 4, time: nyeri saat BAK dan duduk, data obyektif: ekspresi wajah meringis, gelisah, dan harus segera ditangani untuk memenuhi kebutuhan
14
kenyamanan klien yang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia Menurut penulis data diatas mengacu pada teori menurut (Heather herdman 2009). Intervensi adalah rencana keperawatan yang akan penulis rencanakan kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi (Wilkinson, 2006). Dalam teori intervensi dituliskan sesuai dengan rencana dan kriteria hasil berdasarkan NIC (Nursing Intervension Clasification) dan NOC (Nursing Outcome Clasification) Tujuan yang dibuat penulis adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria hasil: ekspresi wajah rileks, tenang, skala nyeri 0-2, Tanda vital dalam batas normal (tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60-100 x / menit, pernafasan : 16-24 x / menit, suhu : 36-370C). Dengan ditegakkan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, penulis merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri yang dirasakan pasien yaitu : kaji skala nyeri PQRST, monitor tanda vital, beri posisi nyaman, ajarkan teknik relaksasi, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik. Implementasi pada tanggal 2 April 2012, mengkaji skala nyeri PQRST, memonitor tanda vital, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Dan skala nyeri belum berkurang. Implementasi pada tanggal 3 April 2012 mengkaji skala nyeri PQRST, memonitor tanda vital, memberikan posisi nyaman, mengajarkan teknik
15
relaksasi nafas dalam,,memberikan obat analgetik Asam mefenamat 3x500mg, nyeri berkurang, skala nyeri2. Implementasi pada tanggal 4 April 2012 mengkaji skala nyeri PQRST, memonitori tanda vital,memberikan posisi yang nyaman, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, memberikan analgetik Asam mefenamat 3x500mg, nyeri sudah hilang. Pada diagnosa nyeri akut, Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada hari Senin 2 April 2012 masalah keperawatan belum teratasi karena nyeri belum berkurang, didukung dengan data klien mengatakan nyeri pada luka jahitan, nyeri dirasakan seperti terbakar, pada perinuem, skala nyeri 4, nyeri pada saat BAK dan duduk, ekspresi wajah meringis, gelisah, tekanan darah: 110/70 mmHg, nadi:98x/ menit, pernafasan: 24/ menit, suhu: 36,50C, untuk menindaklanjuti hal tersebut, telah diambil keputusan untuk melanjutkan intervensi yaitu, kaji skala nyeri, anjurkan teknik relaksasi, memberikan posisi yang nyaman. Hasil evaluasi dilakukan pada hari selasa, 3 April 2012 masalah keperawatan teratasi sebagian, didukung dengan data, pasien mengatakan nyeri pada luka episiotomi berkurang, nyeri terasa terbakar, nyeri pada perineum, skala nyeri 2, nyeri timbul saat BAK, ekspresi wajah agak rileks, tekanan darah: 110/70 mmHg, nadi: 80 x/ menit, pernafasan: 20 x / menit, suhu: 360C, untuk menindaklanjuti hal tersebut, telah diambil keputusan untuk melanjutkan intervensi yaitu kaji skala nyeri, anjurkan untuk
16
melakukan teknik relaksasi jika nyeri timbul, berikan obat analgetik (asam mefenamat 3x500 mg). Hasil evaluasi dilakukan pada hari Rabu, 4 April 2012 masalah keperawatan teratasi sebagian, didukung dengan data klien mengatakan nyeri sudah hilang, nyeri luka episiotomi sudah tidak ada, nyeri pada perineum sudah hilang, skala nyeri 0, pasien tampak sudah sehat, intervensi dihentikan.
B. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Hasil study kasus pada Ny. S dalam perawatan hari pertama sejak tanggal 2 April 2012. Penulis mengambil prioritas masalah yaitu : Pengkajian pada Ny. S didapatkan masalah Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman dengan diagnose keperawatan adalah Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera fisik, ditandai dengan nyeri pada luka jahitan dibagian kemaluan / jalan lahir, nyeri dirasakan sperti terbakar, skala nyeri 4, pada perineum, nyeri timbul saat BAK dan duduk terasa perih. Intervensi diharapkan dalam waktu 3x24 jam nyeri teratasi dengan rencana tindakan kaji skala nyeri PQRST pada pasien, ajarkan teknik relaksasi, memantau tanda-tanda vital dengan mengukur suhu, nadi, tekanan darah dan respirasi, kolaborasi pemberian analgetik. Implementasi atau tindakan keperawatan yang dilakukan mengkaji skala nyeri, memantau tanda-tanda vital, mengajarkan teknik relaksasi,
17
memberikan obat analgetik. Hasil evaluasi dalam waktu 3x24 jam masalah teratasi meskipun hari pertama masalah belum teratasi sesuai yang diharapkan 2. Saran a. Pemberian asuhan keperawatan rasa nyaman perlu diberikan management nyeri baik secara farmakologi dengan pemberian analgetik dan non farmakologi dengan relaksasi nafas dalam. b. Pemberian managemen nyeri dengan non farmakologik tidak hanya dengan teknik relaksasi nafas dalam tetapi dapat dilakukan distraksi.