STUDI EMPIRIS PENERIMAAN (U)JDIH DI BPK RI BERBASIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Muhamad Rifki Setyadji BPK RI Perwakilan provinsi NTB, Mataram
[email protected] Nur Iriawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
[email protected]
ABSTRACT With the existence of laws regulating the dissemination of legislation by the central and local government, each authority is required to have Internet-based media for managing and distributing information through the JDIH media electronically, including BPK RI. The existence of these applications will be sustained if it is utilized and managed by its users. After two years JDIH electronic media, which is applied in the form of an internal BPK RI web site, was implemented, it is still not used optimally to improve productivity and efficiency in the work of BPK RI staffs. Technology Acceptance Model (TAM) will be used to analyze and find out factors related to user acceptance. TAM3 proposed by Venkatesh and Bala (2008) will be modified to suit the working environment and would be employed to measure the acceptance of JDIH at the BPK RI. This study use Partial Least Square (PLS) to analyze the problems above through the repeated indicators approach. External factors as manifest variables are working environment, JDIH system management, and user characteristics. Data has been collected through opinion polls using questionnaires distributed at three BPK RI representative offices; those are the province of West Nusa Tenggara at Mataram, Central Java at Semarang, and also East Java at Sidoarjo. The result shows that subjective norm, computer self-efficacy, and voluntariness variables are dominantly influence the significant use of JDIH in BPK RI. In order to improve the performance of BPK RI services, therefore, some policy to enforce staffs to make use of JDIH need to be set up. Keywords : SEM, PLS, technology acceptance model, multivariate analysis. PENDAHULUAN Dalam melaksanakan merencanakan tugas pemeriksaan sebagaimana tertulis dalam Pasal 7 ayat (1) UU nomor 15 tahun 2004, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dapat mempertimbangkan informasi dari pemerintah, bank sentral, dan masyarakat. Dengan adanya Unit Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) di lingkungan instansi BPK RI, pemeriksaan bisa terencana dengan lebih baik dan terfokus karena dokumen hukum dan informasi mengenai entitas telah dikelola dengan baik oleh biro Humas dan tersaji secara elektronik melalui media daring JDIH di kantor pusat dan seluruh perwakilan BPK RI. Sejak diberlakukannya Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Peran media JDIH elektronik menjadi kian penting karena menjadi alat penyebar informasi dari internal BPK RI kepada publik. Seandainya JDIH tidak bisa berfungsi dengan baik, bisa jadi akan ada sangsi berkaitan dengan pelanggaran atas tuntutan undangundang tersebut. Selain fungsi eksternal, JDIH elektronik juga memiliki fungsi internal sebagai penghimpun data dan informasi hukum yang diterbitkan oleh entitas pemeriksaan.
104
Dari hasil pengamatan di kantor perwakilan BPK RI perwakilan provinsi NTB di Mataram pada awal tahun 2010, didapati bahwa media JDIH/UJDIH elektronik kurang dimanfaatkan secara optimal oleh para auditor BPK RI karena (1) kebiasaan lama yang sudah menjadi pola kerja para auditor pada saat penyusunan program pemeriksaan, yaitu lebih sering melakukan proses copy-paste-modify dari dokumen terdahulu; (2) tidak adanya aturan yang mewajibkan tim pemeriksa untuk menghimpun dokumen hukum dari entitas untuk kemudian diserahkan kepada sub bagian atau biro hukum usai tugas pemeriksaan setempat berakhir; dan (3) anggapan bahwa jika ada dokumen hukum yang belum dimiliki, maka dokumen tersebut akan bisa diminta dari auditee pada saat pemeriksaan lapangan berlangsung, padahal faktanya seringkali pihak terperiksa/auditee memanfaatkan hal tersebut sebagai usaha mengulur waktu pemeriksaan. Sedangkan alasan yang mendasari sub Bagian Humas tidak sering menambahkan muatan (content) pada media UJDIH perwakilan adalah (1) asumsi bahwa situs web BPK RI jarang dikunjungi oleh publik dan tidak menjadi acuan utama ketika media massa memerlukan dokumen hukum dan informasi yang dimiliki oleh BPK RI; dan (2) anggapan bahwa banyak auditor yang tidak memanfaatkan media UJDIH elektronik untuk pedoman awal penghimpunan informasi dan dokumen hukum dari setiap entitas pemeriksaan. Untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berpengaruh atas penerimaan para pengguna terhadap aplikasi JDIH dan UJDIH. Salah satu model penerimaan pengguna akhir terhadap teknologi adalah Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model, TAM) (Davis, 1989a) dengan menelaah persepsi kegunaan dan persepsi kemudahaan penggunaan dilihat dari kacamata pengguna akhir (Wu dkk, 2007) menuju penggunaan nyata di lingkungan BPK RI. TAM menganggap bahwa tingkat penggunaan nyata atau penerimaan pemakai atas suatu teknologi informasi dipengaruhi oleh faktor eksternal, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dan sikap maupun niat untuk menggunakan. Faktor-faktor yang saling terkait satu dengan lainnya tersebut akan dianalisis mana yang paling berpengaruh dengan menggunakan TAM sebagai kakas pemodelannya. Dari hasil wawancara singkat dengan kepala unit kerja di bidang teknologi informasi, hukum, dan kepegawaian diketahui bahwa ada masalah pada faktor eksternal yang berupa lingkungan kerja, manajemen sistem JDIH elektronis, dan kemampuan pengguna berinteraksi dengan aplikasi berbasis web. Pengukuran terhadap variabel-variabel pada TAM tersebut tidak dapat dilakukan secara langsung melainkan harus melalui pengukuran pada indikatorindikatornya, sehingga validitas dan reliabilitas pengukuran membutuhkan analisis data yang sesuai, yaitu Structural Equation Model (SEM) (Ghozali, 2008; Roberts & Henderson, 2000) 2008). Penelitian yang dilakukan berkonsentrasi pada dua hal, yaitu (1) pembentukan struktur model TAM yang paling sesuai untuk menilai penerimaan pegawai atas penerapan media JDIH elektronik, dan (2) penentuan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap tingkat penggunaan nyata atau penerimaan pengguna terhadap media JDIH elektronik di lingkungan kantor perwakilan BPK RI provinsi NTB, Jateng, dan Jatim. Penelitian ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut : 1. Aplikasi JDIH elektronik yang dinilai tingkat penerimaannya adalah UJDIH yang terintegrasi di situs web BPK RI perwakilan provinsi NTB (http://mataram.bpk.go.id), Jateng (http://semarang.bpk.go.id), Jatim (http://surabaya.bpk.go.id), dan JDIH yang dikelola oleh Ditama Binbangkum BPK RI (http://jdih.bpk.go.id); 2. Jajak pendapat melalui kuesioner hanya melibatkan seluruh pegawai teknis (auditor) beserta atasannya ditambah dengan pegawai non-teknis yang pernah terlibat dalam pembuatan program pemeriksaan dan masuk dalam tim pemeriksaan setempat pada
kantor-kantor BPK RI perwakilan provinsi NTB, Jateng, dan Jatim di Mataram, Semarang, dan Sidoarjo; dan 3. Muatan informasi yang tersedia di situs web JDIH BPK RI dan UJDIH BPK RI perwakilan provinsi NTB, Jateng, dan Jatim adalah yang tersimpan selama rentang masa jajak pendapat ini dilakukan, tidak ada penambahan content atau berkas untuk sementara waktu. Namun untuk JDIH yang dikelola oleh Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum (Ditama Binbangkum) di kantor pusat BPK RI tidak diblokir, dengan mempertimbangkan bahwa pengguna data tersebut adalah para anggota Badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui kesesuaian TAM terhadap media JDIH/UJDIH elektronik di lingkungan kantor BPK RI perwakilan provinsi NTB, Jateng, dan Jatim; dan (2) mengetahui pengaruh dimensi lingkungan kerja, manajemen sistem JDIH elektronis, dan kemampuan pengguna terhadap penerimaan JDIH elektronik. METODE PENELITIAN Penelitian mengenai sistem JDIH di BPK RI diawali pada bulan Maret 2010 dengan melakukan observasi di kantor BPK RI perwakilan provinsi NTB. Dari hasil wawancara didapati informasi mengenai hal teknis seperti arsitektur sistemnya sampai dengan permasalahan pada sisi pengguna. Fokus penelitian bisa dilihat pada Gambar 1. JDIH/UJDIH File Server
Database Server Fokus Proxy Server
Router Jateng dan lainnya
Internet Router
Router Jatim
User
Fokus
Router NTB
User
Gambar 1 Struktur Jaringan JDIH/UJDIH di BPK RI Hipotesa awal yang terdeteksi dari hasil penerapan JDIH elektronik di lingkungan kantor BPK RI perwakilan provinsi NTB dan Jatim selama dua tahun, antara lain (1) tipikal budaya kerja di berbagai instansi pemerintah, tingkat keberhasilan teknologi baru yang dirintis biasanya tergantung pada kebijakan pimpinan atau atasan langsung, (2) kebiasaan lama menyusun program pemeriksaan tanpa adanya dokumen awal yang cukup membuat para pegawai menjadi kurang terbiasa menggunakan aplikasi JDIH, dan (3) sosialisasi dan kualitas awal yang kurang optimal membuat pengguna yang awalnya bersemangat akhirnya meninggalkan aplikasi JDIH elektronik, walaupun saat ini muatannya sudah cukup bagus. Sejak TAM diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1989 melalui dua buah konstruknya, Perceived Ease of Use dan Perceived Usefullness, hingga saat ini sudah ada ribuan jurnal yang menggunakan TAM sebagai pemodelan untuk memahami dan meneliti penerimaan teknologi dari sisi perilaku pengguna sebagai variabel manifest-nya. Hingga pada tahun 2008, Venkatesh dan Bala, memperkenalkan versi TAM3 yang dihasilkan dari kesimpulan berbagai penelitian sebelumnya dengan pemodelan generik yang nampak pada gambar.
106
Dengan bermaksud agar hasil penelitian mengenai TAM yang telah ada tidak mengalami dekonstruksi, penelitian ini akan mengadaptasi pemodelan TAM yang ditawarkan oleh Venkatesh & Bala tersebut. Adaptasi yang dilakukan secara langsung akan berdampak pada sedikit perubahan model (van Dick dkk, 2008) dengan mengurangi beberapa konstruksnya seperti nampak pada Gambar 2 sebagai berikut : 1. Result Demonstrability, karena sesuai dengan definisi dari Moore & Benbasat (1991), variabelnya sudah bisa diwakili dan dimasukkan pada konstruk Output Quality, sehingga tidak perlu pengukuran yang terpisah. 2. Perceived of External Control, menurut Venkatesh dkk (2003) adalah konstruk yang muncul ketika pengguna mendapati bahwa sebuah aplikasi terkait dengan aplikasi lain atau sistem yang memerlukan sebuah keterampilan khusus sebagai syarat interaksinya. Sedangkan sistem JDIH adalah sistem berbasis web yang sangat umum, tidak memerlukan proses pelatihan tertentu sebagai syarat untuk dapat berinteraksi dengannya. 3. Perceived Enjoyment, dalam artikel yang ditulis oleh Venkatesh (2000b) disebutkan bahwa konstruk ini lebih banyak digunakan ketika akan menganalisis penerimaan pengguna pada sistem Windows-based. Sementara, JDIH adalah aplikasi yang berbasis web dan diakses melalui web-bowser. 4. System Playfulness, Venkatesh & Bala (2008) menulis bahwa konstruk ini menurut beberapa penelitian terakhir sering disimpulkan memiliki korelasi yang lemah sebagai determinan Perceived Ease of Use seiring dengan menguatnya konstruk Computer SelfEfficacy. 5. Experience, kultur di kantor yang masih belum bisa menjadikan pengalaman pegawai dengan peningkatan citra dan penilaian subjektif atasan maupun rekan kerja terhadap diri pegawai, sehingga konstruk Experience dihapuskan dari model adaptasi. Voluntariness Lingkungan Kerja Subjective Norm
Perceived Usefulness
Image
Manajemen Sistem Job Relevance Output Quality Objective Usability
Behavioural Intention
Use Behaviour
Karakteristik Pengguna Computer SelfEfficacy
Perceived Ease of Use
Computer Anxiety
(a) (b) Gambar 2 Perbandingan antara (a) Diagram kausal Technology Acceptance Model 3 (Venkatesh & Bala, 2008) dan (b) Model Penelitian TAM pada JDIH BPK RI
Keputusan untuk menggunakan TAM didasarkan pada kemudahan untuk menerapkan dan adanya keuntungan empiris dalam mencari sumber pustaka (King & He, 2006; Turner dkk, 2010). Satu hal yang sulit pada model penerimaan teknologi adalah bahwa perilaku adopsi ditentukan oleh penerimaan individu serta ditentukan oleh perceived ease of use dan perceived usefulness (Davis, 1989a). Kemudian ditentukan oleh variabel eksternal yang berbeda tergantung pada teknologi dan lingkungan spesifik yang akan dikaji (Wu dkk, 2007). Satu manfaat utama dalam menggunakan TAM untuk memahami perilaku pemakaian sistem adalah penyediaan suatu kerangka untuk menyelidiki pengaruh variabel eksternal atas penggunaan suatu sistem. Pemahaman mudahnya adalah mengidentifikasi variabel eksternal yang bertujuan untuk mencapai suatu implementasi teknologi baru dengan sukses, dalam hal ini sistem aplikasi media JDIH elektronik BPK RI. Hipotesis-hipotesis yang diajukan untuk diuji pada penelitian ini adalah : H1a : Subjective Norm yang dimoderatori oleh Voluntariness berkaitan erat dengan Behavioral Intention. H1b : Subjective Norm berpengaruh positif terhadap Perceived Usefulness. H1c : Subjective Norm berkaitan dengan penciptaan Image. H2 : Image memiliki pengaruh positif terhadap Perceived Usefulness. H3 : Job Relevance berpengaruh positif terhadap Perceived Usefulness. H4 : Computer Self Efficacy berpengaruh positif dengan Perceived Ease of Use. H5 : Computer Anxiety berpengaruh negatif pada Perceived Ease of Use. H6 : Objective Usability berpengaruh positif pada Perceived Ease of Use. H7a : Perceived Ease of Use berpengaruh positif pada Perceived Usefulness. H7b : Perceived Ease of Use berpengaruh positif pada Behavioral Intention. H8 : Perceived Usefulness berpengaruh positif pada Behavioral Intention. H9 : Behavioral Intention berpengaruh positif pada Use Behavior. H10 : Output Quality berpengaruh positif pada Perceived Usefulness. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan menguraikan kebenaran dari suatu hipotesis menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat prediktif. Metode survei jajak pendapat melalui kuesioner skala pendapat (likert scale 1-5) yang disebarkan pada tiga kantor perwakilan BPK RI digunakan pada penelitian ini sebagai alat bantu pengumpulan data ditambah dengan wawancara sebagai data sekunder. Angket yang disebarkan pada akhir bulan Mei 2010 dan awal Juni 2010 sebanyak 250 lembar, namun hanya kembali sebanyak 159 lembar. Penelitian yang pada awalnya direncanakan akan menggunakan teknik pemodelan SEM berbasis kovarian menjadi tidak memungkinkan dilakukan, ditambah lagi dari 159 lembar yang diisi, terdapat 39 lembar yang berisi missing data. Sehingga penelitian ini tidak bisa menghasilkan kesimpulan yang bersifat eksplanatori (Hair dkk, 2010), namun hanya sebatas pada prediksi saja (Chin, 2000), dengan mengunakan alat bantu perangkat lunak SmartPLS v2.0. Tingkat partisipasi pegawai ini sudah jauh lebih baik dibandingkan penelitian sebelumnya seperti yang pernah dilakukan oleh Tangke (2004).
108
PENGUJIAN MODEL TAM Berdasarkan desain pemodelan PLS yang dilakukan dengan alat bantu perangkat lunak SmartPLS, setelah seluruh hasil isian kuesioner dimasukkan menjadi 120 case, maka didapatkan keluaran nilai loading factor dari indikator SANX1 pada konstruk system anxiety serta VOL3 dan VOL4 pada konstruk voluntariness < 0,50. Ketiga indikator ini dinyatakan tidak layak, sehingga harus dihilangkan dari model TAM. Setelah di-run kembali algoritma PLS dan dilakukan proses standarisasi, maka dihasilkan keluaran seperti yang terlihat pada Tabel 1. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai cross loading menunjukkan discriminant validity yang baik, pada tabel ditandai dengan angka-angka yang dicetak tebal. Tabel 1 Cross Loading Factor Indikator BI1 BI2 BI3 CSE1 CSE2 CSE3 CSE4 IMG1 IMG2 IMG3 OQ1 OQ2 OQ3 OU1 OU2 OU3 OU4 PEOU1 PEOU2 PEOU3 PU1 PU2 PU3 PU4 REL1 REL2 REL3 SANX2 SANX3 SANX4 SN1 SN1*VOL1 SN1*VOL2 SN2 SN2*VOL1 SN2*VOL2 SN3 SN3*VOL1 SN3*VOL2 SN4 SN4*VOL1 SN4*VOL2 USE1 VOL1 VOL2
BI 0.92 0.70 0.91 0.46 0.37 0.39 0.35 0.50 0.42 0.44 0.43 0.36 0.32 0.53 0.54 0.63 0.58 0.37 0.42 0.43 0.51 0.49 0.51 0.64 0.52 0.49 0.47 -0.13 -0.19 -0.20 0.34 -0.17 -0.04 0.48 -0.23 -0.13 0.50 -0.19 -0.06 0.47 -0.14 -0.19 0.33 0.51 0.56
CSE 0.47 0.31 0.46 0.83 0.82 0.67 0.79 0.37 0.42 0.41 0.41 0.39 0.35 0.51 0.48 0.46 0.56 0.55 0.64 0.67 0.49 0.50 0.48 0.56 0.52 0.54 0.52 -0.16 -0.09 -0.08 0.41 0.15 0.07 0.44 0.09 0.09 0.33 0.04 0.00 0.28 -0.03 0.03 0.41 0.30 0.26
IMG 0.49 0.34 0.44 0.40 0.45 0.25 0.29 0.92 0.89 0.88 0.39 0.36 0.34 0.50 0.47 0.45 0.44 0.36 0.39 0.41 0.40 0.36 0.39 0.45 0.53 0.46 0.38 -0.22 -0.12 -0.06 0.54 0.00 0.11 0.63 -0.12 0.10 0.53 -0.15 0.06 0.38 -0.01 -0.01 0.36 0.52 0.21
OQ 0.41 0.38 0.36 0.40 0.47 0.26 0.29 0.37 0.37 0.42 0.90 0.72 0.83 0.52 0.50 0.34 0.37 0.47 0.48 0.47 0.33 0.37 0.34 0.39 0.37 0.51 0.46 -0.11 -0.20 -0.24 0.42 0.07 0.10 0.43 0.06 0.08 0.39 0.00 0.01 0.46 -0.10 0.04 0.31 0.37 0.31
OU 0.64 0.37 0.69 0.57 0.46 0.36 0.51 0.51 0.53 0.48 0.54 0.38 0.35 0.84 0.87 0.82 0.79 0.45 0.50 0.56 0.63 0.62 0.56 0.70 0.58 0.60 0.50 -0.08 -0.26 -0.26 0.41 -0.06 0.00 0.53 -0.11 -0.07 0.48 -0.08 -0.05 0.55 -0.14 -0.05 0.35 0.52 0.52
PEOU 0.46 0.18 0.44 0.52 0.56 0.42 0.62 0.35 0.40 0.42 0.57 0.39 0.32 0.47 0.46 0.43 0.50 0.89 0.91 0.90 0.44 0.49 0.46 0.55 0.46 0.60 0.47 -0.20 -0.20 -0.17 0.34 0.26 0.04 0.34 0.21 0.07 0.19 0.15 -0.03 0.32 -0.01 -0.12 0.35 0.25 0.34
PU 0.55 0.31 0.57 0.51 0.35 0.33 0.50 0.44 0.39 0.34 0.40 0.15 0.32 0.66 0.55 0.46 0.55 0.40 0.45 0.55 0.92 0.93 0.91 0.95 0.51 0.51 0.40 0.00 -0.22 -0.20 0.32 0.02 0.10 0.40 -0.01 0.08 0.42 0.06 0.08 0.35 -0.05 -0.02 0.44 0.26 0.21
REL 0.53 0.23 0.60 0.52 0.53 0.42 0.40 0.45 0.47 0.49 0.45 0.42 0.39 0.52 0.48 0.55 0.54 0.49 0.54 0.54 0.50 0.48 0.49 0.53 0.89 0.90 0.87 -0.19 -0.12 -0.13 0.48 0.04 0.10 0.51 -0.03 0.09 0.50 0.03 0.09 0.52 -0.18 0.03 0.37 0.43 0.38
SANX -0.17 -0.16 -0.18 -0.05 -0.12 -0.04 -0.16 -0.15 -0.11 -0.17 -0.28 -0.12 -0.07 -0.24 -0.13 -0.11 -0.27 -0.17 -0.20 -0.21 -0.14 -0.15 -0.06 -0.22 -0.13 -0.16 -0.17 0.79 0.92 0.90 0.02 -0.10 -0.19 -0.02 -0.10 -0.14 0.06 -0.13 -0.15 -0.10 -0.17 -0.10 -0.24 -0.15 -0.19
SN SN * VOL 0.50 -0.26 0.37 -0.20 0.49 -0.19 0.45 0.08 0.44 0.07 0.32 -0.03 0.19 0.13 0.59 -0.05 0.55 -0.11 0.54 0.03 0.44 0.08 0.36 0.00 0.45 0.01 0.52 -0.08 0.52 -0.14 0.53 -0.12 0.39 -0.04 0.27 0.11 0.32 0.08 0.35 0.16 0.46 -0.03 0.38 0.07 0.40 0.04 0.42 0.02 0.57 -0.03 0.54 0.07 0.48 -0.03 -0.02 -0.16 -0.02 -0.17 0.03 -0.15 0.89 -0.12 -0.21 0.80 0.10 0.51 0.92 -0.17 -0.25 0.83 0.08 0.54 0.84 -0.22 -0.23 0.84 0.01 0.54 0.68 -0.20 -0.23 0.63 -0.06 0.44 0.19 -0.05 0.62 -0.30 0.25 -0.13
USE 0.29 0.23 0.32 0.33 0.33 0.28 0.34 0.29 0.36 0.32 0.27 0.21 0.27 0.35 0.19 0.14 0.44 0.24 0.33 0.35 0.41 0.38 0.43 0.41 0.42 0.25 0.30 -0.24 -0.19 -0.21 0.17 -0.06 0.01 0.18 -0.09 0.05 0.22 -0.01 0.11 0.07 -0.02 -0.08 1.00 0.29 0.15
VOL 0.58 0.38 0.68 0.27 0.27 0.33 0.23 0.36 0.43 0.38 0.35 0.38 0.33 0.50 0.51 0.58 0.54 0.30 0.29 0.38 0.24 0.25 0.20 0.37 0.45 0.45 0.42 -0.13 -0.19 -0.23 0.32 -0.20 -0.03 0.43 -0.29 -0.15 0.49 -0.17 -0.03 0.50 -0.14 -0.15 0.27 0.79 0.83
Berdasarkan keluaran SmartPLS pada bagian Quality Criteria dihasilkan Tabel 2 yang dapat disimpulkan bahwa reliabilitas model cukup baik, karena nilai composite reliability semua konstruk > 0,60 (Chin, 2000) dan Cronbach Alpha > 0,50. Untuk validitas konvergen juga bisa dilihat pada Tabel 2, dimana nilai AVE yang dihasilkan semua > 0,50. Untuk koefisien determinasi bisa dilihat pada kolom R-square sebagai bentuk pengujian goodness-fit model (Ghozali, 2008) pada Tabel 2 dimana (misal) terlihat bahwa anteseden konstruk Behavioural Intention (BI) dijelaskan oleh model sebesar 64%. Tabel 2 Ringkasan Quality Criteria AVE BI
0.7237
Composite Reliability 0.8858
R Square
CSE
0.6135
0.8631
IMG
0.8037
0.9247
0.8780
0.8037
OQ
0.6765
0.8615
0.7746
0.6765
OU
0.6844
0.8965
0.8459
0.6844
PEOU
0.8135
0.9290
0.5259
0.8859
0.8135
0.3595
0.3881
0.0616
0.6373
Cronbachs Alpha 0.8073
Communality
Redundancy
0.7237
0.0486
0.7888
0.6135
0.3941
PU
0.8615
0.9614
0.9464
0.8615
REL
0.7876
0.9175
0.8662
0.7876
SANX
0.4525
0.4485
0.6330
0.4525
SN
0.6980
0.9013
0.8504
0.6980
SN * VOL
0.2253
0.7989
0.8198
0.2253
USE
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
VOL
0.4018
0.7129
0.5534
0.4018
0.1102
0.3160
0.1102
Untuk pengujian validitas, √AVE harus dibandingkan dengan nilai korelasi antar konstruk lainnya. Dari Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa pengujian validitas diskriminan telah sukses karena nilai √AVE pada setiap konstruk lebih besar dari nilai korelasi antar konstruk lainnya. Tabel 3 Korelasi antar konstruk dan √AVE BI
CSE
IMG
OQ
BI
0.851
CSE
0.497
0.783
IMG
0.503
0.446
0.896
OQ
0.444
0.456
0.432
0.822
OU
PEOU
PU
OU
0.685
0.612
0.564
0.525
0.827
PEOU
0.449
0.690
0.430
0.525
0.564
0.902
PU
0.581
0.549
0.434
0.386
0.677
0.525
0.928
REL
0.559
0.598
0.524
0.500
0.634
0.578
0.541
SANX SN
REL
SANX
0.673
0.539
-0.216
0.628
0.506
SN * VOL
USE
VOL
0.887
-0.404 -0.403 -0.303 -0.322 -0.428 -0.437 -0.343 -0.407 0.441
SN
0.590
0.353
0.449
0.600
0.835
SN * VOL -0.312 0.014 -0.101 -0.022 -0.163
0.045
-0.033 -0.008 -0.048 -0.252
0.475
USE
0.332
0.408
0.358
0.306
0.345
0.347
0.440
0.367
-0.261
0.193
-0.068
1.000
VOL
0.643
0.296
0.384
0.392
0.595
0.337
0.267
0.434
-0.313
0.486
-0.224
0.254
0.634
110
KESIMPULAN DAN SARAN Sistem JDIH elektronik berbasis web yang ada di BPK RI masih belum diterima dengan baik oleh pegawai pelaksana yang ada di lingkungan kantor-kantor perwakilan dalam rentang waktu dua tahun terakhir. Setidaknya itu hasil observasi awal yang diperoleh dan diperkuat dengan kesimpulan dari jajak pendapat dalam penelitian ini. Ada beberapa aplikasi dan sistem berbasis informasi dan data yang ada di lingkungan internal BPK RI, tetapi hingga saat ini tidak diketahui apa penyebab suatu sistem akan bisa diterima dengan baik atau ditolak oleh penggunanya. Karena terdapat beberapa aplikasi yang sangat baik manajemennya tetapi tidak terpakai, sebaliknya ada pula aplikasi yang antarmuka dan fungsinya biasa saja namun justru sangat intens dipakai oleh pegawai. Hal ini juga terungkap dalam penelitian kali ini, dimana dua buah konstruk Manajemen Sistem diprediksi tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan pada persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan aplikasi media JDIH elektronik di kantor BPK RI. Konstruk yang dilengkapi koefisien lintasan disajikan pada Gambar 3. Subjective Norm x Voluntariness Lingkungan Kerja
-0,1396
Subjective Norm
0,0780
0,6278*
0,1470
Image R2 = 39,41%
0,0926
0,2312
Manajemen Sistem
Perceived Usefulness R2 = 38,81% -0,0026 0,3780*
Job Relevance Output Quality
Computer SelfEfficacy
0,4459*
0,3010**
Objective Usability
Karakteristik Pengguna
Voluntariness
Behavioural Intention R2 = 63,73%
0,3320*
Use Behaviour R2 = 11,02%
0,2022 0,0806 0,5536*
Perceived Ease of Use R2 = 52,59%
-0,1019 Computer Anxiety
Keterangan : * p=0,01, ** p=0,05
Gambar 3 Output model pengukuran Pada dua konstruk yang berkaitan dengan Lingkungan Kerja, norma subjektif dan citra, keduanya pun disimpulkan tidak signifikan mempengaruhi persepsi kegunaan pada aplikasi media JDIH elektronik di lingkungan kantor BPK RI. Untuk konstruk image/citra, memang faktanya hingga saat ini tidak ada pengkondisian pencitraan pegawai yang berkaitan dengan tingkat pemanfaatan teknologi informasi seperi yang terdapat pada perkantoran modern. Moore & Benbasat (1991) menjelaskan bahwa image sebagai sebuah relative advantage. Dijelaskan lebih lanjut bahwa konstruk ini pada beberapa kasus dinyatakan sebagai salah satu usaha yang berkorelasi positif terhadap peningkatan status sosial pengguna teknologi. Pada beberapa penelitian, image juga terbukti memberikan pengaruh positif dengan voluntariness (Jing dkk, 2010; Legris dkk, 2003). Seperti yang Nampak pada hasil diluar hipotesis, bahwa voluntariness signifikan terhadap behavioural intention, maka sudah selayaknya BPK RI mulai mengkondisikan para pegawainya untuk peduli terhadap berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi. Kondisi tersebut harus disertai dengan suasana pencitraan yang berkaitan dengan tingkat pemanfaatan JDIH khususnya dan semua aplikasi/sistem teknologi informasi yang ada di lingkungan kantor BPK RI baik di pusat maupun perwakilan.
Sementara untuk konstruk norma subjektif, saat ini sudah terbentuk di lingkungan kantor BPK RI. Dalam tulisannya, Venkatesh & Davis (2000a) menjelaskan bahwa subjective norm berkaitan dengan pengaruh pegawai lain yang dianggap berpengaruh atau atasan yang bisa mempengaruhi stafnya. Hal ini wajar saja karena di BPK RI seringkali proses diseminasi peraturan atau aplikasi baru biasanya diawali dengan mengumpulkan pegawai yang dianggap dominan dalam sebuah unit kerja. Dari tiga konstruk yang mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan, hanya computer self-efficacy yang menghasilkan nilai signifikan. Compeau dan Higgins (1995) menjelaskan bahwa konstruk ini adalah tentang kemampuan pengguna dalam menyelesaikan permasalahan secara mandiri berkaitan dengan proses menyelesaikan tugas berbantuan sebuah sistem/aplikasi komputer. Dengan hasil pemodelan ini, disimpulkan bahwa pegawai di BPK RI secara umum akan menganggap bahwa sistem JDIH elektronik mudah digunakan jika dapat membantu pegawai menyelesaikan masalah mereka secara mandiri. Hal ini bisa menjadi masukan berguna untuk Biro TI, agar dalam proses pengembangan perangkat lunak di masa mendatang membuat sesuatu yang bisa menjawab permasalahan pegawai secara mandiri, mungkin dengan menambah kelengkapan fasilitas bantuan, atau merancang aplikasi semirip mungkin dengan aplikasi lain yang digantikan. Karena hal ini akan sangat berdampak signifikan pada persepsi kemudahan penggunaan yang selanjutnya tentu saja membawa dampak signifikan juga pada persepsi kegunaan dan intensi untuk menggunakan perangkat lunak yang ada. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada kepala sub Bagian Hukum dan Humas pada kantor perwakilan BPK RI provinsi NTB, Jateng, dan Jatim tentang tingkat penerimaan para pemakai terhadap media JDIH/ UJDIH yang telah diintegrasikan ke dalam situs web BPK RI. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan oleh Biro-TI dengan melakukan identifikasi faktor-faktor yang terbukti berpengaruh terhadap tingkat penerimaan JDIH di kalangan pegawai BPK RI. Hasil ini dapat digunakan sebagai landasan untuk menyusun usaha-usaha perbaikan dalam meningkatkan penerimaan dan optimasi media JDIH/UJDIH di lingkungan kantor BPK RI perwakilan provinsi NTB di Mataram, Jateng di Semarang, dan Jatim di Sidoarjo, serta masukan untuk Biro Humas, Ditama Binbangkum, dan Biro-TI kantor Pusat BPK RI di Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Chin, Wynne W. Partial Least Squares for Researchers: An Overview and Presentation of recent advances using the PLS approach. Houston, Desember 20, 2000. Compeau, Deborah R, and Christopher A Higgins. "Application of Social Cognitive Theory to Training for Computer Skills." Information Systems Research 6, no. 2 (Juni 1995): 118143. Davis, Fred D. "Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology." MIS Quarterly 13, no. 3 (1989a): 319-339. Davis, Fred D. "User Acceptance of Information Technology: system characteristic, user perception, and behavioral impacts." International Journal of Man-Machine Studies, no. 38 (1993): 475-487. Davis, Fred D, Richard P Bagozzi, dan Paul R Warshaw. “User Acceptance of Computer Technology: a Comparisan of Two Theoretical Models.” Management Science 35, no. 8 (Agustus 1989b): 982-1003. Ghozali, Imam. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS). 2. Semarang, Jawa Tengah: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2008. Hair, Joseph F, William C Black, Barry J Babin, and Rolph E Anderson. Multivariate Data Analysis. 7th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2010.
112
Jing, Zhang, Huang Jinghua, and Chen Junquan. "Empirical Research on User Acceptance of Mobile Searches." Tsinghua Science and Technology 15, no. 2 (2010): 235-245. King, William R, and Jun He. "A meta-analysis of the technology acceptance model." Information & Management, no. 43 (2006): 740-755. Legris, Paul, John Ingham, and Piere Collerete. "Why do people use information technology? A critical review of the technology acceptance model." Information & Management, no. 40 (2003): 191-204. Moore, Gary C, and Izak Benbasat. "Development of an Instrument to Measure the Perception of Adopting an Information Technology Innovation." Information Systems Research, no. 2 (1991): 192-222. Pemerintah Republik Indonesia. Keputusan Presiden nomor 91 tahun 1999 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Nasional. Jakarta, 1999. —. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundangan-undangan. Indonesia, 2007. —. Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Jakarta, 2008. Roberts, Peter, and Ron Henderson. "Information technology acceptance in a sample of government employees: a test of the technology acceptance model." Interacting with Computers, no. 12 (2000): 417-443. Tangke, Natalia. "Analisa Penerimaan Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan Menggunakan Technologi Acceptance Model (TAM) pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI." Jurnal Akuntansi & Keuangan 6, no. 1 (2004): 10-28. Turner, Mark, Barbara Kitchenham, Pearl Brereton, Stuart Charters, and David Budgen. "Does the technology acceptance model predict actual use? A systematic literature review." Information and Software Technology, no. 52 (2010): 463-479. van Dick, Jan A.G.M, Oscar Peters, and Wolfgang Ebbers. "Explaining the acceptance and use of government Internet services: A multivariate analysis of 2006 survey data in the Netherlands." Government Information Quarterly, no. 25 (2008): 379-399. Venkatesh, Viswanath. "Determinants of Perceived Ease of Use: Integrating Control, Intrinsic Motivation, and Emotion into the Technology Acceptance Model." Information System Research (Informs) 11, no. 4 (Desember 2000b): 342-365. Venkatesh, Viswanath, and Fred D Davis. "A Theoretical Extension of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies." Management Science (INFORMS) 46, no. 2 (Februari 2000a): 186-204. Venkatesh, Viswanath, and Hillol Bala. "Technology Acceptance Model 3 and Research Agenda on Interventions." Decision Science (Decision Sciences Institute) 39, no. 2 (Mei 2008): 273-315. Venkatesh, Viswanath, Michael G Morris, Gordon B Davis, and Fred D Davis. "User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View." Edited by Cynthia Beath. MIS Quarterly 27, no. 3 (September 2003): 425-478. Wu, Jen Her, Yung Cheng Chen, dan Min Li Lin. “Empirical evaluation of the revised end user computing acceptance model.” Computers in Human Behavior, no. 23 (2007): 162-174. Wulandari, Sri Pingit. "Analisis Hubungan Antara Peubah Ekonomi dengan Kesejahteraan Menggunakan Metode PLS." Tesis, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2000.