STUD1 FtENCANA PENGELOLAAN LANSEIUP DI TAMAN WISATA ALAM BANTIMURUNG IUBUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN
Oleh : NURFAIDA A 29.0714
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN 4-
FAIWLTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
NURFAIDA. Studi Rencana Pengelolaan Lansekap di Taman Wisata Alam Rantimurung Kabupaten NIaros Sulawesi Selatan (Di bawah bimbingan Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr. dan Ir. Alinda Fitriani M. 2.) Tarnan Wisata Alam Bantimurung sebagai kawasan pelestarian alam memiliki potensi dan peluang besar untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata. Agal Taman Wisata Alam Bantimurung dapat dimanfaatkan secara optimal maka diperlukan suatu tindakan pengelolaan. Peranan pengeiolaan dal8.m menentukan tujuan dan fasilitas wisata hams dikembangkan untuk mengetahui sejauh mana kawasan wisata alam dapat dimanfaatkan pengunjtng agar kapasitas daya dukung tidak terlampaui. Untuk itulah dilakukan studi ini yang bert~juanmerencanakan suatu pengelolaan lansekap di Taman Wisata Alam Bantimurung dalam hngsinya sebagai kawasan rekreasi dan pelestarian aiam. Studi dilakukan
di
Taman
Wisata
Alam
Bantimurung,
Kecamatan
Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada bulan Maret sampai dengan Juni 1996. Metode studi mengikuti proses perencanaan dari Gold (1980), dimana analisis tapak mengacu pada pendekatan Rachman (1984) yang dikombinasikan dengan metode dari Mackinnon el ol. (1990). Studi dilakukan empat tahap, yaitu inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan pengelolaan. Taman Wisata Alam Bantimurung secara geografis terletak antara 4O59'27"5"21' LS dan 119°43'30"-119048'54" B T dan secara administratif pemerintahan termasuk wilayah Desa Jenetaesa dan Kalabirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Luas Taman Wisata Alam Bantimurung adalah 18 hektar merupakan kawasan inti dan areal perluasan 1.000 ha. Topografi datar sampai bergunung, dengan ketinggian 195-469 mdpl. Jenis tanah adalah aluvial kelabu dan litosol, dengan morfologi batu kapur (karst).
Suhu udara sejuk (20-3l0C),
kelembaban udara cukup tinggi (78,4%) dengan angin bertiup sepoi-sepoi: Obyek yang dimiliki meliputi obyek estetis, vegetasi dan satwa serta geologis dan morfologis. Beberapa fasilitas yang tersedia antara lain pintu masuk, loket, tempat parkir, MCK,
kios makananlminuman, toko cinderamata, mushollah, wisrna dan sarana olah raga. Vegetasi yang do~ninanadalah vegetasi hutan hujan pegunungan, sedangkan satwa yang khas dan enden:ik adalah kera hitam dan kupu-kupu. Pengelola Taman Wisata Alam Bantimurung adalah pemerintah daerah setempat yzitu Unit Pelaksana Teknis Dinas Rekreasi. Jumlah pengunjung cenderuilg mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Tujuan berkunjung adalah menikmati
pemandangan, dengan obyek yang paling menarik adalah air tejun. Aktivitas yang banyak dilakukan antara lain jalan-jalan, mecikmati pemandangan dan lain-lain. Untuk menunjang kegiatan ini pengunjung menginginkan fasilitas yang telah ada dapat diperbaiki atau dilengkapi.
Sumber penerirnaan dari APBD Tingkat 11,
APBD
Tiilgkat I, beberapa jenis da.na proyek-proyek Inpres dan investasi swasta. Potensi yang dimiliki antara lain lokasi strategis mudah dicapai, sumber daya wisata yang menarik (air terjun, gua-gua alam dan kupu-kupu), topografi yang bervariasi, keindahan efek visual dan bunyi, suhu udara sejuk dengall angin sepoisepoi, dan tersedianya beberapa fasilitas. Kendala yang dihadapi antara lain tanah mudah tererosi, berlurnpur dan tergenang; topografi berbukit yang cukup berbahaya, kualitas air sungai menurun; sungai sering banjir dan benvarna coklat akibat curah hujan tinggi; kelembaban udara cukup tinggi; penataan, kondisi dan jumlah fasilitas kurang;
terdapat penangkapan dan perdagangan kupu-kupu; sistem pengelolaan
belurn terkoordinasi dengan baik; dan kurangnya dana pengelolaan. Melihat potensi dan masalah pada lokasi studi maka kawasan dibagi atas tiga zona yaitu : (1) zona pemanfaatan intensif (26.000 mZ) dengan fungsi penerima, rekreasi, olah raga, pelayanan, dan sirkulasi, (2) zona pemanfaatan semi intensif (39.000 mi) dengan fungsi rekreasi, pendidikan dan olah raga, (3) zona pemanfaatan non intensif (105.000 m2) dengan fungsi konservasi. Perkiraan kapasitas tampung pengunjung berdasarkan asumsi nilai T~irrlOver Factor (TOF) adalah 9.400 orang dalam sehari.
Untuk mernudahkan pengelolaan, rekreasi dibedakan berdasarkan
penggunaannya yaitu rekreasi umum (keluarga) dan rekreasi minat lchusus. Konsep dasar perencanaan pengelolaan adalah menyediakan obyek wisata alarn dengan
kekhasan sumber daya. Konsep pengembangan meliputi konsep wisata (obyek wisata, kegiatan wisata, dan penunjang wisata) dan konsep konservasi. Rencana pengelo!aan lansckap di Taman Wisata Alam Rantimlirung meliputi rencarz pengelolean obyel.: wisata, sarana dan pengunjung. Obyek wisata yang dapat dikembangkan adalah air terjun, gua-gua alam (Gua Mimpi dan Gua Toakala), kupukupu, danau alami dan buatan. Pengelolaan air terjun antara lain mempertahankan kualitas (kebersihan) dan kuantitas air sungai dengan cara pengecekan secara berkala dan penghijauan daerah hulu sungai sebagai sumber air terjun, pembuatan papan penuntun pengunjung (tanda larang) dan penyediaan tempat sampah. Pengelolaan gua-gua alam meliputi penanaman lahan gundul (daerah berkapur) agar tidak tejadi esosi dan gua di daerah kapur hancur, dan penanggulangan vandalisme serta pernberian penunjang apresiasi di dalam gua seperti tangga, jalan dan penerangan (lampu). Pengelolaan kupu-kupu
dilakukan dengan ~nenjaga habitatnya melalui usaha
konsemasi, penangkaran kupu-kupu dan taman kupu-kupu. Pengelolaan sarana meliputi penyediaan
fasilitas yang memadai dan
pemeliharaan fasilitas. Reberapa fasilitas yang hams tersedia dan dikelola dengan baik adalah sirkulasi, parkir, pintu gerbang, loket, pusat pengunjung, pos kesehatan, papan tanda dan informasi, shelter, tempat duduk, tempat sampah, MCK, mushollah, kios makananlminuman, toko cinderamata, brosur, buku panduan, dan bumi perkemahan. Pengelolaan pengunjung meliputi tata tertib pengunjung, penyediaan informasi dan penyuluhan pengunjung; pengecekan di pintu masuk; peraturan sirkulasi, pencegahan vandalisme dan kebersihan sampah; pecgawasan, distribusi dan pembatasan jumlah pengunjung; waktu dail musim kunjungan; penutupan tapak dan area terlarang untuk keselamatan pengunjung; dan pengawasan usaha dalam tapak.
STUD1 RENCANA PENGELOLAAN LANSEKAP DI TAMAN WISATA ALAM BANTIMURUNG KABUF'ATEN MAROS SULAWESI SELATAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh :
NURFAIDA A 29.0714
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997