STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN HILIR SUNGAI MUSI
DONI SETIAWAN
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
ii
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Lingkungan Perairan Hilir Sungai Musi adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Oktober 2008
Doni Setiawan NIM G351060421
iii
ABSTRACT DONI SETIAWAN. Structure of Macrozoobenthos Community as Bioindicator Environmental Quality in Downstream Waters of Musi River. Under direction of DEDE SETIADI and HUSNAH. One of the problems exist on this time was more decreased it water quality of Musi river especially at downstream part as consequence the increasing of various activity antropogenic and industrial activity in downstream waters of Musi river. The research was done from April to July 2007 by purposive random sampling method at 18 stations and analisys in representative laboratory. The purpose from this research can give based information about characteristics of changes structure of makrozoobenthos community was can be used as bioindicator about environmental quality in downstream waters of Musi river. Results of this research was found 25 species macrozoobenthos devided into 6 class and 3 phyllum. There is Tubifex sp, Lumbriculus sp, Haplotaxis sp, Branchiura sp, Nereis sp, Nepthys cormuta, Cossura sp, Chironomous sp, Hydropsche sp, Polycentropus sp, Palpomya sp, Gomphoides sp, Bellamya javanica, Bellamya sumatrensis, Melanoides tuberculata, Anentome sp, Pila ampullacea, Thiara sp, Corbicula javanica, Anodonta woodiana, Gammarus sp, Namalycastis sp, Cirratulus sp, and Physa sp. The highest density was dominated by class Oligochaeta that is Tubifex sp were 86.94 % in April and 87.74 % in July 2007. Based on study biology parameter showed that the environmental quality in downstream waters of the Musi river was categorized into 3 groups that is group 1 ; heavy polluted (poor water quality) the marked of existence lower diversity index, higher density and higher dominance index were dominated species Tubifex sp in April and July 2007 was found at the stations Musi Kramasan, Muara Ogan, Ampera, Wilmar, Pusri, and Hoktong, group 2 ; moderate polluted (fair water quality) was found at the stations Gandus, Pre Ogan, Sungai Kundur, Pulau Borang, PT. SAP, SST. Pulau Burung and Tanjung Buyut were the marked diversity index low to moderate, lower density and lower to moderate dominance index lower to moderate with the species marked is Hydropsche sp, group 3 ; light polluted (good water quality) was found at the stasiun Pulokerto, Upang, Pre Selat Cemara, Selat Cemara and Pulau Payung the marked with diversity index and was by moderate and lower dominance index were dominated Gammarus sp. From the results was found several tolerant species that can be used as bioindicator environmental quality in downstream waters of Musi river is Tubifex sp, Lumbriculus sp, Nereis sp and Chironomous sp was categorized as heavy pollution indicator (poor water quality), Facultative species is Hydropsche sp as indicator light to moderate pollution and Gammarus sp as indicator clean water restoration zone (self-purification). Key words
: macrozoobenthos, bioindicator, water quality, downstream Musi river.
iv
RINGKASAN DONI SETIAWAN. Struktur Komunitas Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Lingkungan Perairan Hilir Sungai Musi. Dibimbing oleh DEDE SETIADI dan HUSNAH. Salah satu permasalahan yang ada saat ini adalah semakin menurunnya kualitas air Sungai Musi terutama di bagian hilir sejalan dengan meningkatnya berbagai kegiatan penduduk dan kawasan industri yang ada di sepanjang DAS Musi bagian hilir. Penurunan kualitas lingkungan perairan ini dapat menyebabkan perubahan pada struktur komunitas makrozoobentos yang menandakan adanya degradasi di perairan sungai tersebut, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian mengenai kajian keanekaragaman, kelimpahan spesies, dominansi serta distribusinya untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat perubahan karakteristik struktur komposisi makrozoobentos dan hubungannya dengan parameter fisika, kimia air dan sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi status terkini kualitas lingkungan perairan hilir Sungai Musi dengan mengkaji karakteristik struktur komunitas makrozoobentos dalam hubungannya dengan kualitas air sungai sebagai bioindikator kualitas lingkungan perairan Sungai Musi bagian hilir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2007 sampai dengan Februari 2008. Bertempat di sepanjang badan utama Sungai Musi di bagian hilir mulai dari Pulokerto sampai Tanjung Buyut di muara Sungai Sungsang dekat Selat Bangka, Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 18 stasiun pengamatan. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada bulan April dan Juli 2007. Penentuan stasiun pengambilan sampling ini dilakukan dengan metode purposive random sampling didasarkan pada kondisi lingkungan dan tata guna lahan serta pemanfaatan sungai di sekitar badan utama Sungai Musi bagian hilir. Untuk menentukan posisi lokasi sampling diukur dengan mengunakan GPS (Global Positioning System). Untuk mendapatkan gambaran mengenai struktur komunitas makrozoobentos pada 18 stasiun lokasi penelitian di perairan Sungai Musi bagian hilir maka dilakukan analisa data yang meliputi : komposisi jenis, kepadatan jenis dan relatif, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, pola sebaran individu, modifikasi indeks biotik Hilsenhoff (HBI), analisa kualitas air dengan metode Storet serta untuk mengetahui hubungan kualitas air dan sedimen dengan struktur komunitas makrozoobentos dianalisis dengan menggunakan analisa komponen utama melalui software Statistica 6 yang mengkaji hubungan antara variabel fisika, kimia, sedimen perairan dan struktur komunitas makrozoobentos yang kemudian mendeterminasikan apakah terdapat pengelompokan variabel pengamatan (fisika, kimia, sedimen) dan sumber bahan pencemar berdasarkan habitat (stasiun) dan pengaruhnya terhadap struktur komunitas makrozoobentos. Hasil Penelitian yang di dapat dari 18 stasiun selama 2 periode pada bulan April dan Juli 2007 di sepanjang badan utama Sungai Musi bagian hilir secara keseluruhan terdapat 25 jenis yang termasuk ke dalam 6 kelas dan 3 filum yang komposisi terdiri dari jenis Tubifex sp, Lumbriculus sp, Haplotaxis sp, Branchiura sp, Nereis sp, Nepthys cormuta, Cossura sp, Chironomous sp, Hydropsche sp, Polycentropus sp,Palpomya sp Gomphoides sp, Bellamya javanica, Bellamya sumatrensis, Melanoides tuberculata, Anentome sp, Pila ampulaceae, Thiara sp, Corbicula javanica, Anodonta woodiana, Gammarus sp, Namalycastis sp Cirratulus sp, dan Physa sp. Persentase kelompok yang paling dominan adalah
v
kelas Oligochaeta dengan jenis Tubifex sp yang mendominasi mulai dari stasiun Gandus (bulan Juli) sampai dengan stasiun SST. Pulau Burung, dan untuk stasiun lain cenderung tidak terlalu didominasi jenis lain karena persentase nilainya hampir merata. Kualitas perairan di Sungai Musi bagian hilir di kelompokkan menjadi tiga kelompok besar, Kelompok pertama ; tercemar berat mulai dari stasiun Musi Kramasan, Muara Ogan, Ampera, Wilmar, Pusri, sampai dengan stasiun Hoktong, ini ditandai dengan adanya nilai indeks keanekaragaman dan keseragaman yang rendah, kepadatan tinggi, serta nilai indeks dominansinya yang tinggi yang didominasi oleh jenis Oligochaeta seperti Tubifex sp dan dicirikan dengan tingginya beberapa parameter seperti amonia, nitrit, klorida yang cukup tinggi sedangkan kelompok yang kedua mengalami tercemar sedang yaitu Gandus, Pre Ogan Sungai Kundur, Pulau Borang, PT.SAP, SST. Pulau Burung dan Tanjung Buyut yang ditandai dengan rata-rata nilai indeks keanekaragamannya sedang dan nilai indeks dominansinya rendah sampai sedang serta kepadatannya rendah sampai sedang dan dicirikan oleh nilai nitrit, klorida serta TDS yang tinggi, dan kelompok yang ketiga adalah kelompok yang mengalami tekanan ringan ditemukan pada stasiun Pulokerto, Upang, Pre Selat Cemara, Selat Cemara dan Pulau Payung dan yang dicirikan dengan rendahnya nilai BOD5, nilai indeks keanekaragaman sedang sampai tinggi, kepadatan sedang dan nilai indeks dominansi rendah, serta didominasi oleh Gammarus sp, hal ini menunjukkan adanya indikasi bahwa kualitas air di daerah tersebut sudah mengalami purifikasi (stasiun Upang sampai Pulau Payung). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukannya beberapa spesies makrozoobentos yang dapat dijadikan sebagai indikator kualitas perairan Sungai Musi bagian hilir yaitu indikator pencemar berat : Tubifex sp, Lumbriculus sp, Nereis sp dan Chironomous sp, indikator pencemaran ringan sampai sedang yaitu jenis Hydropsche sp serta indikator pencemar ringan dan pemulihan air bersih yaitu Gammarus sp. Sehingga dari hasil penelitian dapat direkomendasikan kepada pemerintah setempat sehubungan menurunnya kualitas Sungai Musi bagian hilir di beberapa stasiun penelitian terutama stasiun yang berada di dalam kawasan kota dan industri mulai stasiun Musi Kramasan sampai dengan stasiun Hoktong perlu adanya pengelolaan dan pemantauan kualitas air sungai secara periodik dan berkesinambungan berdasarkan informasi hasil penelitian yang didapat. Kata kunci : makrozoobentos, bioindikator, kualitas air, Sungai Musi bagian hilir.
vi
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan satu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
vii
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN HILIR SUNGAI MUSI
DONI SETIAWAN
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Biologi
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
viii
Judul Tesis Nama NIM
: Struktur Komunitas Bioindikator Kualitas Sungai Musi : Doni Setiawan : G351060421
Makrozoobentos sebagai Lingkungan Perairan Hilir
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Dede Setiadi, M.S. Ketua
Dr.Ir. Husnah, M.Phil. Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Biologi
Dr. Ir. Dedy Duryadi Solihin. DEA.
Tanggal Ujian: 22 September 2008
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.
Tanggal Lulus:
ix
PRAKATA Syukur Alhamdulillah, Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga dengan perkenan-Nya jualah tesis yang berjudul Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Lingkungan Perairan Hilir Sungai Musi ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa akanlah sulit untuk dapat menyelesaikan penelitian tesis ini tanpa bantuan moril dan semangat dari banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Dede Setiadi, M.S, selaku ketua pembimbing yang selalu memberi bimbingan, arahan, waktu dalam penulisan tesis, Ibu Dr. Ir. Husnah, M.Phil, selaku pembimbing anggota dan ketua kelti riset yang memberikan bimbingan, arahan, waktu, bantuan dalam penelitian dan penulisan tesis serta kesediaannya untuk hadir dalam rangka ujian dan bimbingan di IPB disamping itu, penghargaan penulis sampaikan juga kepada Kepala Balai Riset Perikanan dan Perairan Umum (BRPPU) dan ketua kelti riset beserta staf atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti kegiatannya dalam rangka riset BRPPU 2007. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Departemen Pendidikan Tinggi Negeri (DIKTI) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti program peningkatan kemampuan Strata-2 di Institut Pertanian Bogor melalui sumber dana BPPS. Ungkapan terima kasih dengan segala hormat penulis haturkan kepada kedua orang tua, seluruh keluarga besar, khususnya Rina Yulia Lestari atas dukungan, doa dan kasih sayangnya serta Ayunda tercinta Almarhumah Riza Umami semoga ditempatkan di Surga dan tenang disisi Allah SWT. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman Program Studi Biologi 2006 yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian tesis ini serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, Oktober 2008
Doni Setiawan
x
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Lubuk Linggau, pada tanggal 8 Januari 1980 dan merupakan anak kelima dari enam bersaudara pasangan Ayahanda Idris A.M.Pd dan Ibunda Zaunah. Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah di SDN 18 Lubuk Linggau pada tahun 1986 -- 1992, kemudian SMPN 3 Lubuk Linggau pada tahun 1992 -- 1995, dan SMAN 1 Lubuk Linggau pada tahun 1995 -- 1998. Pendidikan tinggi ditempuh di Universitas Sriwijaya, Palembang, Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jurusan Biologi dan lulus pada tahun 2003. Bekerja sebagai staf pengajar di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya, Palembang sejak tahun 2004 sampai dengan sekarang. Pada tahun 2006 penulis memperoleh kesempatan untuk melanjutkan studi pada program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Program Studi Biologi dengan mendapatkan Beasiswa BPPS dari DIKTI.