STREATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PT. GO-JEK INDONESIA BRANCH BALi DALAM MEMBENTUK BRAND AWARENESS Putu Yurika Ari Mahayuni1), Ni Luh Ramaswati Purnawan2), Dewi Yuri Cahyani., S.Sos., M.Si3) 1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK
The goal of this research is to describe and to explain the integrated marketing communication strategic od Go-Jek Branch Bali in establishing brand awareness among the expatriate. This research uses descriptive qualitative approach. Informants are chosen by purposive technique and snowball. The data obtained through interview, direct observation, and documentation study. As for the analysis techniques used in this research is through several step, which is data reduction, presentation, and conclusion. The results showed that Go-Jek Branch Bali uses the integrated marketing communication strategy in establishing brand awareness among the expatriate. Although it has a diverse audience segmentation, Go-Jek Branch Bali using the similar integrated marketing communication but adapted in terms of language. In addition, Go-Jek Branch Bali are focusing the marketing communication in digital by utilizing social media. In delivering the message, Go-Jek Branch Bali deliver a similar message to every communication channel but without including keywords so the message would look different.
Keywords: integrated marketing communication, Go-Jek Branch Bali, Expatriate
1.
Networking (internet) dan ditemukannya World
PENDAHULUAN
Wide Web (WWW) oleh Tim Berners-Lee. Media konvensioanl (televisi, radio, majalah
WWW menyebabkan informasi lebih mudah
dan koran) sebelumnya dianggap memiliki kekuatan
besar
dalam
diakses oleh publik melalui internet (Vivian,
mempengaruhi
2008:266). Shade,dkk (2012), mengakui bahwa
konsumen. Namun, pertengahan tahun 1990-an terjadi
perkembangan
perkembangan teknologi informasi berperan
Interconnection 1
penting dalam pertumbuhan sosial-ekonomi dan juga
sebagai
sistem
koordinasi
Wilardjo
dalam
karakteristik
membentuk pasar yang lebih besar.
dan
menyampaikan
konsumen
yang
bahwa
berkembang
menjadi lebih aktif menyebabkan perusahaan
Kegiatan pemasaran memfasilitasi proses pertukaran
(2009)
pengembangan
harus mengubah cara berkomunikasi menjadi
hubungan
lebih interaktif. Pemikiran ini kemudian menjadi
dengan konsumen dengan cara mengamati
cikal bakal terbentuknya komunikasi pemasaran
secara
terpadu (Integrated Marketing Communication,
cermat
kebutuhan
dan
keinginan
konsumen dengan mengembangkan produk (product)
yang
memuaskan
IMC) (Morissan, 2012).
dengan
Shimp
(dalam
Kusumaningayu,
2014)
menawarkan pada harga (price) tertentu serta
menyatakan
mendistribusikannya
menyamakan persepsi pelanggan mengenai
(place)
yang
pada
tempat-tempat
bahwa IMC ditujukan untuk
menjadi
pasar
bagi
produk
bersangkutan.
Oleh
sebab
itu,
perlu
sehingga nantinya menghasilkan dialog yang
dilaksanakan
program
promosi
(promotion)
memungkinkan produsen mengetahui keinginan
pemahaman
terhadap
produk
atau
jasa
guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan
konsumen,
konsumen kepada produk yang bersangkutan.
Berdasarkan konsep IMC tersebut, Belch dan
Dalam Kotler dan Armstrong (2012) proses ini
Belch (2003) merumuskan enam kegiatan dasar
dikenal dengan istilah bauran
dalam
pemasaran
demikian
marketing
juga
sebaliknya.
communication
mix
atau
(marketing mix) yang terdiri atas elemen-elemen
promotional mix yaitu periklanan, pemasaran
yaitu product, price, place dan promotion, yang
langsung,
disingkat
promosi penjualan, penjualan personal, dan
dengan
4P,
Sedangkan
untuk
perusahaan penyedia layanan jasa terdapat 3
interactive/
internet
marketing,
hubungan masyarakat.
elemen tambahan atau 3P yang terdiri dari
Sejak beroperasi mulai Januari 2015, Go-Jek
people (orang), process (proses), dan physical
Branch Bali berhasil memperoleh orderan rata-
evidence
rata 10.000 orderan tiap harinya, hal ini
(bukti
fisik)
(Morissan,
2012).
Pengelola pemasaran harus menggabungkan
menyebabkan
elemen-elemen 4P ke dalam suatu program
terbanyak mendapat orderan setelah kantor
pemasaran
terjadinya
pusat Jakarta(Dokumen Perusahaan, 2015).
pertukaran dengan konsumen (Morissan, 2012).
PT. Go-Jek Indonesia sendiri berpusat di
Namun,
hanya
Jakarta dan memiliki kantor cabang di 10
pertukaran yang diharapkan oleh perusahaan
daerah di Indonesia yaitu Bandung, Surabaya,
tetapi juga hubungan yang baik yang tercipta
Bali,
antara perusahaan dan konsumen sehingga
Balikpapan, Semarang dan Palembang (go-
konsep
jek.com). PT. Go-Jek Indonesia merupakan
guna
pada
mendukung
masa
marketing
kini
bukan
berkembang
menjadi
relationship marketing (Belch dan Belch, 2003).
Makassar,
manjadi
Medan,
kota
kedua
Yogyakarta,
perusahaan nasional Indonesia yang bergerak dibidang 2
Bali
penyedia
jasa
transportasi.
Asosiasi Pemasaran Amerika atau AMA (The
Mengusung jargon An Ojek For Every Need, Go-Jek
menjadi
pelopor
revolusi
industri
trasportasi ojek berbasis aplikasi.
American
Marketing
Association)
mendefinisikan
pemasaran
sebagai
proses
Bali memiliki daya tarik tersendiri terhadap
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga,
warga asing sehingga banyak warga asing yang
promosi dan distribusi ide, barang dan jasa
memilih
untuk
untuk
menetap
di
Bali
sehingga
menciptakan
pertukaran
yang
tergolong dalam kalangan expatriate. Menurut
memuaskan kebutuhan individu serta tujuan
hasil survey yang dilakukan oleh Go-Jek branch
organisasi (Morissan, 2012: 3). Adapun empat
Bali kepada 120 orang expatriate hanya 31
hal yang harus dirumuskan sebelum melakukan
orang
Go-Jek,
komunikasi pemasaran adalah product, price,
sedangkan 89 orang lainnya menjawab tidak
place dan promotion (marketing mix) yang
mengetahui dan tidak menjawab. Besarnya
dikenal dengan konsep 4P (Morissan, 2010).
yang
mengetahui
tentang
Seiring perkembangan jaman, perusahaan
jumlah kalangan expatriate di Bali yang belum Go-Jek
kini bukan hanya menginginkan pertukaran
branch
Bali menyasar kalangan ini dalam
yang sementara, melainkan hubungan yang
kegiatan
IMC
berkelanjutan dengan konsumen. Oleh sebab
dengan
melakukan
mengetahui
membentuk
Go-Jek
menyebabkan
yang
brand
dilakukan,
diharapkan
kegiatan
itu konsep 4P berkembang menjadi konsep 4C
dapat
yaitu
consumer,
cost,
communication
dan
di
kalangan
awareness
dapat
convenience (Kotler, 2003). Sedangkan untuk
menghasilkan rasa tidak asing terhadap satu
perusahaan jasa terdapat konsep tambahan
merek
yaitu people, process dan physical evidence
expatriate.
awareness
IMC
Brand
sehingga
dapat
menimbulkan
rasa
atau konsep 3P (Tjiptono, 2006).
percaya dan mengurangi resiko yang akan
Dari
dihadapi pelanggan (Aaker, 1991).
konsep-konsep
promotion Merujuk pada pembahasan di atas, penulis tertarik untuk mengangkat topik
Bali
dalam
membentuk
Bali
target khalayak. Komunikasi Pemasaran Terpadu Philip
membentuk
brand
harus
brand
Bagaimana strategi IMC Go-Jek branch dalam
communication
pemasaran lainnya dalam penyampaian ke
awareness melalui pertanyaan sebagai berikut : •
elemen
diperhatikan dan dikoordinasikan dengan upaya
mengenai
strategi komunikasi pemasaran terpadu Go-jek Branch
dan
tersebut,
Kotler
dan
Gary
Armstrong
mengartikan IMC sebagai konsep di mana suatu
awareness
perusahaan secara hati-hati mengintegrasikan
khususnya di kalangan expatriate ?
dan mengkoordinasikan saluran komunikasi yang beragam untuk menyampaikan pesan
2.
yang
KAJIAN PUSTAKA
konsisten,
dan
meyakinkan
mengenai perusahaan dan produknya (Kotler
Komunikasi Pemasaran 3
jelas,
dan
Armstrong,
2008).
Adapun
kegiatan
Sumber: Dokumen Gojek
komunikasi pemasaran yang dipadukan dalam komunikasi
pemasaran
terpadu
Dalam penelitian ini target khalayak yang
adalah
dituju
adalah
kalangan
expatriate
dengan
periklanan, pemasaran langsung, interactive/
rentang umur 13-79 tahun dengan keadaan
internet
sosio ekonomi dan pendidikan manapun.
marketing,
promosi
penjualan,
penjualan personal, dan hubungan masyarakat (promotional mix) (Belch dan Belch, 2003).
Brand Awareness Brand awareness merupakan kesanggupan seorang
Khalayak Tujuan IMC Dalam
proses
komunikasi
mengingat pemasaran
merek
yang
Perasaan tidak asing terhadap merek ini akan
melakukan IMC atau Go-Jek branch Bali dan
memberikan rasa percaya diri pada konsumen
penerima pesan disebut dengan khalayak.
ketika
Konsepsi khalayak menurut Morissan adalah orang
suatu
atau
dari adanya rasa tidak asing terhadap merek.
hal ini pengirim pesan adalah perusahaan yang
sekumpulan
kembali
mengenali
(Rangkuti, 2002). Brand awareness ini timbul
pesan-pesan kepada penerima pesan. Dalam
pada
pembeli
merupakan bagian dari kategori produk tertentu
terpadu, pengirim pesan akan menyampaikan
menunjuk
calon
menggunakan
produk
tersebut.
Kemudian rasa percaya ini akan menyebabkan
yang
adanya perasaan bahwa resiko yang dihadapi
terbentuk sebagai akibat atau hasil dari kegiatan
pelanggan berkurang yang pada akhirnya akan
komunikasi yang dilakukan yang jumlahnya
menggiring pelanggan berkecenderungan untuk
besar (bahkan mungkin tidak terbatas), tersebar
mempertimbangkan dan memilih brand yang
secara luas, banyak di antaranya yang tidak
bersangkutan
saling mengenal satu dengan yang lainnya, dan
(Aaker,
1991).
Tingkatan
kesadaran merek ditunjukkan dalam gambar
heterogen (Morissan, 2012).
piramida seperti berikut :
Adapun segmentasi Go-Jek Branch Bali adalah
Sumber: Aaker (1991) Adapun tingkat brand awareness Go-Jek Branch Bali di kalangan expatriate kini berada di unaware of brand dan ingin mencapai tahap top of mind. 4
analisis data yaitu reduksi data, penyajian data
3.
dan penarikan kesimpulan.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Teknik Penyajian Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Data
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
yang
telah
dikumpulkan
melalui
bertujuan untuk mengemukakan gambaran atau
pengamatan baik terlibat atau tidak, wawancara
pemahaman
mengenai
mendalam, dan observasi selanjutnya disajikan
bagaimana dan mengapa suatu gejala atau
secara sistematis dalam bentuk narasi sehingga
realitas terjadi (Pawito, 2008:35). Memberikan
mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu
gambaran
untuk
(understanding)
dalam
hal
ini
bertujuan
untuk
memperjelas
pemahaman,
akan
digunakan gambar pendukung.
memberikan pemahaman mengenai gejala atau realitas.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN STRATEGI
Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini berupa
KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU
sumber primer yang terdiri dari hasil catatan
PT. GO-JEK INDONESIA BRANCH BALI
wawancara dan observasi langsung terhadap
DALAM
divisi marketing Go-Jek Branch Bali serta
AWARENESS
MEMBENTUK
BRAND
sumber sekunder yang terdiri dari dokumentasi yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran
Hasil analisis terhadap kalangan expatriate
terpadu dan literatur mengenai komunikasi
yang dilakukan oleh tim marketing Go-Jek
pemasaran terpadu (Sugiyono, 2012:225).
Branch
Bali
menyatakan pada
bahwa
kalangan
Unit Analisis
expatriate
umumnya
enggan
Unit analisis dalam penelitian ini berupa
menggunakan ojek pangkalan atau taksi lokal
organisasi yaitu Go-Jek Branch Bali
karena mereka sering diberikan harga yang
Teknik Penetuan Informan
sangat tinggi (harga turis), sehingga Go-Jek
Dalam
menentukan
informan
penelitian,
hadir menjadi alternatif dengan memberikan
akan digunakan teknik purposive dan juga
harga yang transparan dan mengutamakan
teknik snowball.
keamanan.
dikumpulkan
informan melalui
menentukan
target
khalayak, tim marketing Go-Jek Branch Bali
Teknik Pengumpulan Data Setelah
Setelah
ditentukan wawancara,
data
akan
merumuskan
observasi
strategi
yang
mungkin
untuk
dilakukan dalam menyasar target khalayak yang
langsung serta studi dokumentasi.
dituju, kemudian diajukan ke HQ (headquarter)
Teknik Analisis Data
di Jakarta. HQ yang nantinya akan mengambil
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,
kebijakan apakah kegiatan marketing yang
2014:246)
mengemukakan
aktivitas
dalam
diusulkan oleh Go-Jek Branch Bali tersebut dapat berjalan atau tidak. HQ dapat menolak 5
proposal
yang
kegiatan
yang merupakan hasil barter dengan layanan
dianggap tidak layak untuk dilakukan, terutama
Go-Jek serta membuat flyer yang ditujukan
apabila
khusus
biaya
diajukan
apabila
yang diajukan
tidak sesuai
untuk
kalangan
expatriate
dan
dengan hasil yang akan diterima (return of
wisatawan
investment). Apabila proposal kegiatan ditolak,
menyesuaikan
Go-Jek Branch Bali dapat merevisi kembali
bahasa Inggris. Secara online Go-Jek Branch
proposal tersebut sesuai dengan arahan HQ
Bali beriklan di akun instagram @thebalibible
dan dapat diajukan kembali. Setelah mendapat
yang notabene merupakan akun travel guide
persetujuan
yang memiliki pengikut sebesar 524.000 (Mei
HQ,
tim
marketing
menyusun
proposal keuangan kegiatan marketing yang
2016).
akan dilakukan dan diajukan ke CA (cash
2)
manacanegara konten
yaitu
dan
dengan
menggunakan
Promosi Penjualan
advance) di Jakarta. Setelah disetujui, dana
Promosi penjualan yang dilakukan oleh Go-
akan dikirimkan dan kegiatan marketing dapat
Jek Branch Bali untuk membentuk brand
dieksekusi.
awareness
Setelah
kegiatan
selesai,
tim
di
kalangan
expatriate
adalah
marketing melakukan evaluasi dan menyusun
dengan memberikan kupon berupa Go-jek
laporan
cash
credit, menyediakan merchandise (gantungan
settlement agar pengeluaran yang dilakukan
kunci, kaos, topi, dll), dan sampling produk
dapat dipertanggungjawabkan.
berupa free shuttle pada event-event tertentu.
kegiatan
serta
Go-Jek
membuat
menetapkan
kegiatan
Insentif tersebut diberikan dengan tujuan untuk
komunikasi pemasaran yang dilakukan 80%
meningkatkan
berupa kegiatan online dan 20% kegiatan
mendorong target khalayak untuk melakukan
offline. Dengan porsi 20% tersebut Go-Jek
tindakan yaitu menjadi pengguna Go-Jek.
Branch
3)
Bali
memanfaatkannya
untuk
menjangkau kalangan tertentu seperti kalangan
paparan
(exposure)
dan
Hubungan Masyarakat Kegiatan humas yang dilakukan oleh Go-Jek
expatriate.
Branch
Bali
dilakukan
dengan
menjalin
Adapun Go-Jek Branch Bali menggunakan
hubungan yang baik dengan para influencer dan
keenam elemen komunikasi pemasaran terpadu
organisasi diantaranya adalah dengan Yak
yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan
Magazine dan organiasasi Solemen.
masyarakat,
penjualan
personal,
interactive
Dengan membangun hubungan yang baik
marketing dan pemasaran langsung.
dengan para influencer, Go-Jek Branch Bali
1)
merasa lebih mudah untuk memasuki pasar
Iklan secara
expatriate. Dalam membentuk brand awareness
konvensional dan elektronik (online) di media
di kalangan expatriate, Go-jek Branch Bali
media
memanfaatkan sarana publikasi berupa flyer.
Go-Jek
yang
Branch
dirasa
Bali
beriklan
banyak
diakses
oleh
kalangan expatriate. Di media konvensional Go-
Melalui acara-acara khusus dan diadakanya
Jek Branch Bali beriklan di majalah Hello Bali
event sponsorship akan tercipta kabar dari 6
mulut ke mulut (word of mouth). Go-Jek Branch
Penjualan personal yang dilakukan oleh
Bali merasa kabar dari mulut ke mulut (word of
Go-Jek Branch Bali menggunakan perantara
mouth)
sales
sangat
komunikasi
efektif
pemasaran.
dalam
girl
(SPG).
SPG
yang
dipekerjakan oleh Go-Jek Branch Bali bersifat
marketing (WOM Marketing) diawali dengan
on-project atau hanya dipekerjakan selama ada
memberikan pelayanan yang maksimal kepada
event
konsumen. Untuk mendapatkan efek positif dari
(menyebarkan flyer) dan mengarahkan target
word of mouth, Marketing Go-Jek Branch Bali
khalayak untuk mengunduh dan mem-follow
memfokuskan pada customer experience.
akun media sosial Go-Jek. SPG berfungsi
Branch
layanannya kepada
Bali
dengan
mitra
memberikan
of
promotion
mouth
Go-Jek
Word
kegiatan
menjaga
memberikan
drivers
layanan
kualitas
yang
prima
5)
kepada
dengan
salah satu sarana yang digunakan oleh Go-Jek Branch Bali. Melalui sosial media Instagram, Go-Jek
sharing
badung
dan
ubud.
Branch
@thebalibible
session di beberapa co-working space di denpasar,
komunikasi
pemasaran via online. Sosial media menjadi
pengalamannya
mengadakan
kegiatan
pun tengah gencar melakukan komunikasi
positif. Usaha yang dilakukan Go-Jek Branch adalah
porsi
pemasaran sebesar 80%, Go-Jek Branch Bali
tersebut sehingga dapat terbentuk WOM yang
Bali
Interactive/ internet Marketing Dengan
perasaan puas pada konsumen dan diharapkan membagi
flyering
dapat
prima kepada konsumen, akan menciptakan
dapat
melakukan
dengan calon pelanggan.
konsumen. Dengan memberikan layanan yang
konsumen
SPG
sebagai perantara antara Go-Jek Branch Bali
pelatihan
sehingga
tertentu.
Bali untuk
beriklan
di
membentuk
akun brand
awareness di kalangan expatriate.
Dengan
Pengelolaan sosial media pribadi Go-Jek
melakukan sharing session akan menambah
dilakukan oleh tim di kantor pusat Jakarta, hal
wawasan peserta mengenai Go-Jek Branch
ini menjadi satu kesulitan bagi tim marketing
Bali.
Go-jek Branch Bali apabila ingin memposting
Aktivitas humas lainnya yang dilakukan oleh
sesuatu di akun sosial media mereka karena
Go-Jek Branch Bali dalam membentuk brand awareness mengadakan membentuk
di
kalangan event
brand
expatriate
sponsorship.
awareness
di
harus mengajukan terlebih dahulu ke tim di
yaitu
kantor pusat. Pengelolaan sosial media dan
Untuk
kegiatan komunikasi pemasaran secara online
kalangan
dilakukan oleh tim di kantor pusat jakarta
expatriate, Go-Jek Branch Bali mensponsori kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan
dengan
oleh
bekerjasama
dengan
Google
dan
facebook. Dengan bekerhasama dengan google
organisasi yang bekerjasama dengan mereka,
dan facebook, Go-jek dapat mengatur kepada
seperti Green Team Sanur dan Solemen.
siapa iklan atau pesan tersebut ditujukan 4)
Penjualan Personal 7
berdasarkan data demografis yang dimiliki oleh
Pengambilan
Google dan Facebook.
dilakukan
oleh
keputusan HQ
di
sepenuhnya
Jakarta
dengan
Pengelolaan sosial media yang terfokus
mempertimbangkan return of investment (rasio
ditujukan untuk menyeragamkan konten yang
laba bersih terhadap biaya). Apabila hasil yang
disampaikan melalui media sosial agar tetap
didapat dirasa tidak seimbang dengan biaya
berciri khaskan Go-Jek.
yang akan dikeluarkan, HQ akan menyarankan untuk melakukan kegiatan yang lainnya.
6)
Berikut analisis unsur 4C, 4P dan 3C Go-Jek
Pemasaran Langsung Kegiatan
pemasaran
langsung
yang
Branch Bali:
dilakukan oleh PT. Go-Jek Indonesia dilakukan secara online, yaitu dengan menggunakan email dan bekerjasama dengan aplikasi instant messaging LINE. Kegiatan pemasaran langsung dilakukan dengan mengirimkan e-mail blast dan broadcast message kepada pengguna LINE yang telah melakukan pertemanan dengan official account Go-Jek. Pesan yang dikirimkan berupa informasi dan promo terbaru. Kegiatan pemasaran langsung sepenuhnya dikelola oleh tim di Kantor Pusat Jakarta karena melibatkan database konsumen di seluruh Branch Go-Jek. Meskipun tidak secara personal dilakukan oleh Branch Bali. Konten
yang
disampaikan
melalui
pemasaran langsung kepada setiap target khalayak
dan
tidak
ada
konten
yang
dikhususkan untuk target khalayak kalangan expatriate.
ANALISIS PEMASARAN INDONESIA
STRATEGI TERPADU BRANCH
KOMUNIKASI PT.
GO-JEK
BALI
DALAM
MEMBENTUK BRAND AWARENESS
Strategi IMC
8
komunikasi
pemasaran
sepenuhnya
oleh
yang
Branch
dilakukan
Bali
dengan
persetujuan HQ, yaitu beriklan di berbagai media
konvensional
dan
digital,
kegiatan
promosi penjualan, kegiatan humas, kegiatan penjualan personal, dan sebagian kegiatan interactive/internet Kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang
dilakukan
oleh
Go-Jek
Branch
Marketing.
Yang
kedua,
kegiatan komunikasi pemasaran yang dikelola
Bali
oleh tim di Jakarta berdasarkan pengajuan dari
dilakukan untuk mencapai brand awareness di
Go-Jek Branch Bali. Kegiatan tersebut di
berbagai segmentasi khayalak. Untuk khalayak
antaranya adalah memuat artikel di media
expatriate Go-Jek Branch Bali menyesuaikan isi
sosial,
pesannya dengan menggunakan bahasa Inggris
pemasaran langsung melalui e-mail blast, dan
dan menggunakan media-media yang sering di
pesan melalui LINE. Seluruh design juga
akses oleh kalangan expatriate.
dikerjakan oleh tim di Kantor Pusat Jakarta yang
pengelolaan
website,
kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang khusus dilakukan
meliputi desain flyer dan desain grafis yang
untuk membentuk brand awareness di kalangan
dimuat di media sosial. Pengelolaan media
expatriate
sosial dan pembuatan desain yang terpusat
adalah antara lain membuat flyer
berbahasa majalah
Inggris,
Hello
bekerjasama
dengan
dimaksudkan
bekerjasama
dengan
penyeragaman grafis dan konten yang akan di-
Bali,
untuk
memudahkan
organisasi Solemen, bekerjasama dengan Yak
posting. Hal ini
Magazine, bekerja sama dengan komunitas
memiliki ciri khas tersendiri dalam pilihan kata
Green Team Sanur dan memberikan edukasi
dan
melalui sharing session di beberapa co-working
nuansa hijau dan biru serta pemilihan gaya
space. Menjalin hubungan yang baik dengan
huruf yang mencirikan Go-Jek.
desain
beberapa media dirasa dapat memudahkan kegiatan
Go-Jek
dalam
dilakukan
seperti
karena Go-Jek
dengan
menggunakan
Kantor Pusat juga menyarankan untuk setiap Branch Go-Jek di Indonesia untuk
memperkenalkan
melakukan kegiatan komunikasi pemasaran
produknya di kalangan expatriate. Dalam rangka menciptakan kesadaran
dengan rasio 80% melakukan kegiatan online
konsumen, kegiatan komunikasi pemasaran Go-
dan 20% kegiatan offline. Dengan keadaan
Jek Branch Bali seluruhnya harus mendapat
seperti tersebut keleluasaan tim Marketing Go-
persetujuan dari HQ di kantor pusat Jakarta.
Jek
Dalam eksekusi kegiatannya sesuai temuan
melakukan kegiatan komunikasi pemasaran
penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu
yang dianjurkan oleh tim Marketing di Kantor
dilakukan oleh tim di Jakarta dan tim marketing
Pusat.
Go-Jek
Branch
Bali.
Pertama,
Bali
sangat
terbatas
hanya
Dengan diberlakukannya pola kerja yang
kegiatan 9
Branch
sentralistis
khususnya
dalam
pengelolaan
pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth
media sosial, Tim Marketing Go-Jek Branch Bali
Marketing-WOMM).
merasakan kelemahan yaitu cepatnya postingan
Tim
tertumpuk dengan postingan lain karena traffic
mengakui
media sosial Go-Jek yang sangat sibuk. Pola
kegiatan komunikasi pemasaran yang minim
kerja yang sentralistis memiliki kelemahan
biaya namun memiliki tingkat efektifitas yang
dimana keputusan di masing-masing branch
tinggi dalam membentuk brand awareness
dihasilkan
maupun
oleh
memerlukan
kantor
waktu
pusat,
yang
sehingga
lama
dalam
Marketing WOMM
Go-Jek
Branch
Bali
salah
satu
merupakan
dalam
meningkatkan
jumlah
pembelian.
menghasilkan suatu keputusan. Hal ini menjadi
Terciptanya
word
of
mouth
menjadi
kesulitan bagi tim marketing Go-Jek Branch Bali
indikator sederhana bagi Go-Jek branch Bali
apabila ingin melakukan posting artikel di media
bahwa produknya telah dikenal di khalayak,
sosial dalam waktu yang mendesak dan segera.
untuk
itu
Go-Jek
Branch
Bali
melakukan
Dengan kemajuan teknologi yang kian pesat
pengelolaan terhadap WOM. Go-Jek Branch
dan dalam tujuannya menghemat biaya dalam
Bali melakukan integrasi antara tim marketing
kegiatan komunikasi pemasaran, kini Go-Jek
dan tim operasional. Tim operasional berperan
Branch Bali lebih memilih untuk melakukan
mengelola mitra drivers agar selalu memberikan
kegiatan komunikasi pemasaran melalui media
layanan
digital dan mengurangi penggunaan media
merasa puas dengan memberikan pelatihan dan
konvensional.
pengetahuan khusus.
Penggunaan
media
sosial
prima
sehingga
konsumen
dapat
dianggap dapat lebih mencapai target khalayak Konsistensi Pesan
dan dalam mengukur hasilnya dapat lebih
Suatu pesan dikatakan konsisten apabila
mudah dilakukan. Pengukuran hasil dikatakan
pesan dalam satu alat komunikasi akan sama
lebih mudah karena PT. Go-Jek Indonesia bekerjasama
dengan
Google-Ads
dengan pesan yang ada dalam alat komunikasi
dan
lain pada periode waktu tertentu dan begitupula
Facebook sehingga setiap bulannya dikirimkan laporan
dan
grafik
orang-orang
sebaliknya.
yang
offline
untuk
Kegiatan
offline
terpersuasi
juga
Pesan-pesan berbagai
experience diantaranya dengan memberi trial melalui
menyebabkan
efek
free-shuttle, jangka
yang
disampaikan
media
yang dan
disampaikan strategi
dalam
komunikasi
yaitu mengenai ragam layanan yang ditawarkan
yaitu 10
pesan
pemasaran mengandung pesan yang serupa
sehingga
panjang
oleh
tersebut (Saleh, 2014).
lebih
memfokuskan pada pembentukan costumer
layanan
akan
kali penyampaian informasi agar konsumen
menyasar
kalangan-kalangan tertentu seperti kalangan expatriate.
konsisten
Karena konsumen membutuhkan lebih dari satu
Go-Jek Branch Bali memanfaatkan kuota berkegiatan
yang
membangun keyakinan konsumen pada merek.
mengakses akun Facebook Go-Jek.
20%
Pesan
Go-Jek, namun setiap pesan di berbagai
keputusan
saluran
tidak
dapat dilakukan atau tidak. Untuk kedepannya
mencantumkan jargon Go-Jek yaitu “An Ojek
Go-Jek branch Bali akan lebih berkonsentrasi
For Every Need” sehingga sulit untuk ditangkap
melakukan kegiatan komunikasi pemasaran
makna
(2011)
melalui media digital (media sosial) namun Go-
menyertakan
Jek branch Bali sendiri belum memiliki media
tagline dapat memancing rasa ingin tahu serta
sosial pribadi dan segala kegiatan di media
lebih mudah terekam dalam memori dan mudah
sosial dilakukan oleh tim HQ di Jakarta dengan
diingat
ajuan dari tim marketing Go-Jek branch Bali.
komunikasi
pesannya.
menyatakan
Moriarty
bahwa
kembali.
tersebut
dengan
Oleh
sebab
dkk
itu,
dengan
kegiatan
komunikasi
menyantumkan jargon atau kata kunci akan
Pemusatan
memudahkan
dilakukan agar lebih mudah menyeragamkan
sehingga
khalayak
tidak
untuk
menimbulkan
memahami citra
pengelolaan
pemasaran
media
sosial
ini
tiap postingan yang dilakukan.
yang
Word-of-mouth
membingungkan di khalayak
marketing
(WOMM)
merupakan salah satu strategi yang dirasa
Pesan yang disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi tersebut tidak ada yang
memiliki
khusus ditujukan pada kalangan expatriate.
membentuk brand awareness sehingga Go-Jek
Pesan-pesan tersebut ditujukan kepada seluruh
branch
target
yang
WOMM yang tercipta positif. Go-Jek branch Bali
disegmentasikan dalam beberapa kalangan,
melakukannya dengan menjalin hubungan yang
hanya saja kepada target pasar kalangan
baik dengan influencer, memberi pelatihan
expatriate
kepada
pasar
Go-Jek
dan
turis
Branch
Bali
mancanegara
pesan
efektivitas
Bali
yang
melakukan
mitra
drivers
tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
memberikan
pelayanan
agar lebih mudah dipahami.
melakukan
workshop
tinggi
dalam
pengelolaan
agar
sehingga yang
dapat
prima
untuk
dan
memberi
pengetahuan mengenai perusahaan Go-jek di
5.
kalangan
KESIMPULAN PT.
Go-Jek
Indonesia
branch
menggunakan
Bali
menggunkana strategi komunikasi pemasaran
untuk
terpadu
kalangan
(IMC)
dalam
membentuk
expatriate.
brand
Go-Jek
branch
Bali
elemen promosi pemasaran
membentuk
costumer
expatriate
experience
sehingga
di
memancing
terjadinya WOMM.
awareness dikalangan expatriate. PT. Go-Jek Indonesia branch Bali menggunakan ke enam
Go-Jek Branch Bali membagi khalayaknya
elemen strategi IMC yaitu periklanan, promosi
menjadi beberapa golongan, namun dalam
penjualan, hubungan masyarakat, penjualan
pelaksanaan IMC kegiatan yang dilakukan
personal, interactive/ internet marketing dan
dalam menyasar berbagai golongan khalayak
pemasaran langsung.
tersebut sama. Yang menjadi pembeda adalah dalam
Pola kerja PT. Go-Jek Indonesia adalah sentralis
di
mana
HQ
menjadi
bahasa
dan
tempat
dilaksanakannya kegiatan IMC. Kegiatan IMC
pembuat 11
penggunaan
yang dilakukan oleh Go-Jek branch Bali untuk membentuk
brand
awareness
kalangan
kalangan expatriate, Go-Jek dapat membuat tim
expatriate ini akan terus dilakukan hingga akhir
khusus untuk menangani segmen ini. Hal ini
tahun 2016. Tahap yang ingin dicapai adalah
menjadi penting karena sebagian besar Go-Jek
tahap top of mind di mana kalangan expatriate
melakukan kegiatan komunikasi pemasaran
diharapkan dapat mengingat merek Go-Jek
dengan data berbasis demografi yang tidak
sebagai merek alternatif transportasi pertama
selalu dapat menjangkau kalangan expatriate
yang diingat serta dapat mereferensikan merek
secara khusus. Go-Jek Branch Bali dapat
Go-Jek kepada kerabat mereka. Pada akhir
memaksimalkan kegiatan hubungan masyarakat
periode
dengan mengadakan event-event khusus untuk
pelaksanaan
evaluasi
untuk
IMC
di
Dengan adanya target khalayak khusus yaitu
akan
mengukur
dilakukan
tingkat
brand
kalangan expatriate.
awareness yang tercipta dengan cara melihat new user Go-Jek dengan memperhatikan e-mail
6.
yang digunakan dalam proses pendaftaran serta
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa
melalui jumlah order yang dilakukan oleh kalangan
expatriate.
dilakukan
pleh
Jumlah
kalangan
order
yang
expatriate
dapat
DAFTAR PUSTAKA
(Edisi
Kedelapan).
Jakarta:
Kencana
Predana Media Grup Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012.
dilakukan melalui bertanya pada mitra drivers
Principles of Marketing Ed. 14th. New
Go-Jek branch Bali.
Jersey:Pearson Saran
Morissan, MA. 2012. Periklanan: Komunikasi
Go-Jek Branch Bali sebaiknya menyertakan
Pemasaran
jargon An Ojek For Every Need pada setiap
Terpadu.
Jakarta:
Kencana
Predana Media Grup
pesan yang disampaikannya sehingga merek Belch, George. E. & Belch, Michael A. 2003.
Go-Jek dapat lebih lama terekam dibenak khalayak.
Selain
itu
untuk
Advertising and Promotion: An Integrated.
memudahkan
penyampaian melalui media sosial sebaiknya
Marketing
Go-Jek Branch Bali memiliki media sosial
(sixth edition). New York: McGraw Hill
pribadi sehingga dapat lebih mudah dan cepat mengelolanya. WOMM,
Melihat
Go-Jek
efektivitas
Branch
Bali
pembicaraan
yang
Integrated
sebaiknya
terjadi
Marketing
Communications.
Jurnal Value Added, (Online), Vol. 5 No.2 (http://download.portalgaruda.org/article.php
baik
?article=98350&val=5094, diakses3 Oktober
secara online atau offline yang dilakukan oleh
2015)
kalangan expatriate.
12
Perspective
Wilardjo, S. B. 2009. Next Generation of
kegiatan
melakukan conversation tracking yaitu dengan memonitor
Communications
Kusumaningayu, Laksita Putri. 2014. Strategi Integrated Marketing Communications (IMC) dalam
Reposisi
International
Pada
CV.
Cargo.
Khatulistiwa
Skripsi
(tidak
diterbitkan). Surabaya: Universitas Airlangga, (Online), (http://journal.unair.ac.id/filerPDF/commd68a c85e86full.pdf, diakses 4 Oktober 2015) David, A. Aaker, 1991. Managing Brand Equity. New York: The Free Press Tjiptono,
Fandy.
2006.
Pemasaran
Jasa.
Malang: Bayu Media Publishing Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jilid 2). Jakarta: Erlangga Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka. Pawito. 2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT LKIS Pelangi Aksara. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Moriarty, Sandra dkk. 2011. Advertising (Edisi Kedelapan).
Jakarta:
Kencana
Predana
Media Grup
13