Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
PENGARUH PROFESIONALISME DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KUALITAS GURU DI SMP NEGERI 32 PALEMBANG Rustam Effendi
Dosen Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang ; Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com ; E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh (1) profesionalisme terhadap kualitas guru, (2) disiplin kerja terhadap kualitas guru dan (3) profesionalisme dan disiplin kerja terhadap kualitas guru. Hipotesis yang diuji adalah : (1) terdapat pengaruh positif profesionalisme terhadap kualitas guru, (2) terdapat pengaruh positif disiplin kerja terhadap kualitas guru, dan (3) terdapat pengaruh positif profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru di SMP Negeri 32 Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Populasi target dalam penelitian adalah seluruh guru di SMP Negeri 32 Palembang, sedangkan jumlah responden hanya 32 orang guru di SMP Negeri 32 Palembang maka semuanya dijadikan data penelitian dengan teknik sampel jenuh. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien korelasi untuk variabel profesionalisme (X1) terhadap kualitas guru (Y) sebesar 0,322 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %, koefisien korelasi untuk variabel disiplin kerja (X2 ) terhadap kualitas guru (Y) sebesar 0,466 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %, sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,575, nilai ini dapat ditafsirkan bahwa besarnya persentase pengaruh variabel profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru adalah 0,575. Dengan kata lain kontribusi efektif profesionalisme dan disiplin kerja terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang adalah sebesar 57,50 % sedangkan selebihnya 42,50 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien regresi untuk variabel profesionalisme (X!) sebesar 0,183 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %, koefisien regresi untuk variabel disiplin kerja (X2) sebesar 0,259 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %, sehingga persamaan regresi berganda penelitian ini adalah : Y = 67,663 + 0,183X 1 + 0,259X2 + e ; Implementasinya adalah agar kepala sekolah SMP Negeri 32 Palembang secara terus menerus meningkatkan profesionalisme dan disiplin kerja guru, sehingga dengan kesadaran diri mereka bersama sama untuk selalu berusaha mencapai tujuan. Kata kunci : Profesionalisme dan Disiplin Kerja
PENDAHULUAN
2 tahun 1989, yang diperbaharui dengan Undang - Undang no. 20 tahun 2003. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam Undang - Undang Republik Indonesia nomor : 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal I berbunyi bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan masalah yang sangat kompleks, karena menyangkut dan melibatkan peran serta keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah mengusahakan suatu sistem pendidikan yang disebut Sistem Pendidikan Nasional, seperti yang tercantum dalam pasal 31 ayat 3 Undang - Undang Dasar 1945 yang berbunyi : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang - undang. Undang - undang yang dimaksud adalah Undang - Undang no.
15
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (2003, h. 2). Sekolah merupakan suatu sistem yang mengkoordinir aktivitas untuk mencapai tujuan bersama. Sekolah sebagai suatu sistem karena sekolah terdiri dari berbagai komponen yang saling tergantung satu sama lain, diantaranya kepala sekolah, guru, murid dan fasilitas. Apabila satu komponen terganggu maka akan ikut berpengaruh pada komponen lainnya. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut merupakan tugas besar dan berjangka waktu panjang, karena menyangkut masalah pendidikan bangsa. Pendidikan merupakan suatu sistem, oleh karena itu hasil pendidikan sangat tergantung pada komponen komponen pendidikan itu sendiri. Apabila salah satu komponennya tidak berfungsi atau tidak difungsikan dengan baik, maka hasilnya tidak akan maksimal seperti yang diharapkan. Dari sudut manajemen, perspektif seperti tersebut di atas akan terwujud jika beberapa persyaratan dasar terpenuhi. Pertama, secara organisastoris, diperlukan pengembangan berbagai komponen sistem penyelenggaraannya. Pengembangan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi unit - unit pemerintahan di tingkat provinsi dan kabupaten / kota. Kedua, diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas, dana, sarana, fasilitas yang cukup, sehingga dapat menunjang pengembangan organisasi yang dilakukan. Dalam batas sumber daya manusia, untuk mewujudkan SDM yang berkualitas maka pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional guru harus diwujudkan. Guru harus memiliki keprofesionalismean, kedisiplinan, pengetahuan, keterampilan, bermental baik, berpengabdian tangguh, jujur, serta penuh inisiatif dan kreativitas. Jika hal ini terwujud, diharapkan kualitas guru kepada masyarakat akan optimal. Berkaitan dengan hal itu, SMP Negeri 32 Palembang telah mengambil langkah langkah untuk meningkatkan kualitas guru melalui kebijakan dikeluarkannya tentang perbaikan dan peningkatan mutu guru untuk masyarakat melalui profesionalisme dan disiplin kerja, walaupun SMP Negeri 32 Palembang sudah mempunyai standar. Tetapi semua langkah tersebut hakekatnya
diarahkan pada terciptanya organisasi yang mampu memberikan pelayanan berkualitas terhadap anak didiknya. Dalam kaitannya dengan profesionalisme dan disiplin kerja adalah merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh seorang guru. Karena dengan bekerja atas dasar keahlian ditunjang dengan landasan filosofis akan menghasilkan kualitas kerja guru menjadi bermutu. Di dalam proses pelayanan tidak sekedar mengerjakan tugas - tugas rutin saja, tetapi akan lebih kreatif, inovatif dan responsif. Tampilan akhir dari seorang guru yang profesional adalah mendatangkan kepuasan bagi masyarakat terutama anak didiknya. Maka dalam kaitan ini seorang kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan menciptakan dan mengarahkan guru menjadi profesional dan berkemampuan membangkitkan motivasi para siswa sehingga siswa mau dan mampu mengembangkan dirinya secara optimal yang pada akhirnya akan meningkatkan karier guru. Guru merupakan kunci utama dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga untuk mewujudkannya harus didukung oleh guru - guru yang profesional dan dapat diandalkan. Dunia pendidikan tidak akan mengalami perubahan apapun sepanjang para guru tidak ada kompetensi, tidak adaptif, dan antipatif terhadap perubahan. Permasalahan utama mengenai kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan pembenahan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini adalah kualitas guru dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya profesionalisme dan disiplin kerja dari guru itu sendiri. Peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk penerapan manajemen sumber daya manusia terhadap keterampilan, kompetensi, profesionalisme, disiplin kerja dan manajemen. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak biasa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Untuk menjadi guru “diperlukan syarat - syarat khusus, apalagi sebagai guru profesional yang harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu di bina dan
16
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
dikembangkan melalui masa pendidikan. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor yang tidak bisa digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih - lebih pada era global seperti sekarang ini. Hal ini sesuai dengan ungkapan Usman (2002, h. 7) bahwa semakin akurat guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin terciptanya dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang bagi pembangunan suatu bangsa, atau dengan kata lain, potret dan wajah diri bangsa di masa depan tercermin dari potret guru masa kini, dan gerak maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra guru di tengah - tengah masyarakat. Keberhasilan pendidikan siswa di sekolah merupakan harapan bagi setiap orang tua, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Keberhasilan pendidikan siswa sangat diharapkan mengingat siswa merupakan generasi yang akan meneruskan pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah pada intinya adalah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Melalui kegiatan belajar diharapkan siswa dapat memperoleh prestasi yang setinggi - tingginya sesuai dengan tingkat kemampuannya. Prestasi belajar yang dicapai merupakan salah satu tolok ukur yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat keberhasilan siswa. Prestasi belajar siswa yang tinggi merupakan harapan bagi siswa sendiri maupun guru, karena dengan prestasi belajar yang tinggi maka tujuan pendidikan yang telah dirumuskan akan dapat tercapai. Dengan adanya hubungan antara profesionalisme dan disiplin kerja, diharapkan akan menghasilkan kualitas kerja yang baik dari seorang guru. Kualitas kerja yang baik merupakan kondisi yang terarah dalam mencapai tujuan organisasi. Guru akan mampu mencapai kualitas kerja maksimal jika guru tersebut memiliki motif berprestasi tinggi. Motif tersebut harus berasal dari diri sendiri selain dari lingkungan kerja. Bertolak dari pemikiran diatas, maka untuk mencapai keberhasilan dan kemandirian guru diperlukan sumber daya manusia yang baik, yang didukung kelembagaan yang berkemampuan (human resources capability) termasuk kemampuan pengambilan keputusan (decision making ability), profesionalisme dan disiplin kerja
sangatlah diperlukan. Profesionalisme dan disiplin kerja tidak bisa dipisahkan dalam suatu organisasi, baik lembaga pemerintahan, perusahaan ataupun lembaga pendidikan. B. Identifikasi Masalah Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi diantaranya : 1. Profesionalisme dalam melaksanakan tugas sebagai guru belum optimal, karena masih terdapat komplain dari masyarakat. 2. Disiplin kerja guru belum optimal, karena masih banyak yang lalai dalam menjalankan tugas yang diberikan. 3. Pengetahuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan tugas pengajaran belum optimal. 4. Orientasi fungsi guru dari tenaga pendidik menjadi pengajar siswa, belum terlaksana secara optimal. C. Pembatasan Masalah Menyadari adanya keterbatasan keterbatasan dalam diri peneliti, baik menyangkut kemampuan, waktu, maupun dana, dan agar penelitian ini lebih terfokus dari beberapa masalah yang telah teridentifikasi di atas, peneliti menetapkan batasan permasalahan yang akan diteliti, pada pengaruh profesionalisme dan disiplin kerja terhadap kualitas guru di SMP Negeri 32 Palembang. D. Perumusan Masalah Masalah penelitian ini dapat dirumuskan yaitu : Apakah terdapat pengaruh profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru di SMP Negeri 32 Palembang ? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru di SMP Negeri 32 Palembang. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah terurai di atas, maka hipotesis sebagai berikut : Terdapat pengaruh positif profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama -sama terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang.
17
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
METODE PENELITIAN
dan diperkirakan sama (homogen). Karenanya, disamping uji normalitas juga harus dilakukan uji homogenitas dan linearitas. Untuk melakukan uji normalitas distribusi data, menurut Singgih (2004, h. 36) dapat digunakan uji Kolmogorof-Smirnov dari program SPSS 12. Uji normalitas distribusi data dihitung dengan cara membandingkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh dengan nilai α = 0.05. Apabila Asymp. Sig. > 0.05, maka data dinyatakan normal.
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tentang pengaruh profesionalisme dan disiplin kerja terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang ini, dilakukan pada bulan April – Agustus 2009. Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 32 Palembang. B. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas Dengan pertimbangan yang dilakukan terhadap 32 orang guru SMP Negeri 32 Palembang sebagai sampel, bahwa data penelitian diolah dengan statistik parametris, maka sesuai pendapat Singgih (2004, h. 96), salah satu konsep penting dalam statistik inferensi adalah apakah sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal), dan sampel - sampel itu mempunyai varians yang sama (homogen), maka perlu uji normalitas, homogenitas dan linearitas. Pendapat berikutnya dikemukakan oleh Sugiyono (2007, h. 69) bahwa penggunaan statistik parametris bekerja dengan asumsi data setiap variabel membentuk distribusi normal, homogen dan linear. Bila data tidak normal, homogen dan linear, maka statisitik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Pendapat berikutnya dikemukakan oleh Arikunto (2003, h. 107) bahwa uji normalitas berhubungan dengan kecukupan proporsi jumlah sampel. Hampir semua data penelitian dengan pengambilan sampel yang cukup memadai akan mempunyai distribusi normal dan homogen. Menurut Arikunto (2003, h. 282) sebelum menganalisis data, ada satu pekerjaan penting sekali, tetapi sering tidak diketahui oleh para calon sarjana dalam menyusun skripsi. Pekerjaan tersebut yaitu penentuan teknik analisis data. Apabila teknik analisis data yang akan digunakan statistik parametris, maka perlu dipastikan terlebih dahulu apakah data tersebut berdistribusi normal. Lebih jauh dikemukakan Arikunto (2003, h.283) pengujian persyaratan normal tersebut harus terlebih dahulu diperiksa, dan satu diantara persyaratan uji normalitas data tersebut, sampel berasal dari satu populasi
b. Uji Homogenitas Sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan analisis data dengan menggunakan analisis regresi, data perlu diuji homogenitasnya. Uji homogenitas ini perlu untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari populasi yang homogen. Pengujian homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji ChiSquare dengan menetapkan signifikansi 5 % (α = 0.05). Interpretasi homogenitas data dihitung berdasarkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh. Jika Asymp. Sig. > 0.05, maka data dinyatakan homogen. c. Uji Linearitas Uji linearitas dipergunakan untuk mengetahui apakah regresi yang diperoleh "berarti" apabila dipergunakan untuk membuat kesimpulan antar variabel yang sedang dianalisis. Pengujian linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One-way Anova program SPSS. Pengujian linearitas menggunakan taraf siginikansi 5 % (α = 0.05). Interpretasi data dilakukan dengan ketentuan jika Sign. F-hitung < 0,05 maka variabel bebas dengan variabel terikat tersebut mempunyai hubungan yang linear. 2. Analisis Data Dalam rangka menganalisis data penelitian dipergunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. a. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif dipilih dan dipergunakan dengan maksud untuk menggambarkan karakteristik penyebaran skor setiap variabel dengan menghitung rata rata, median, simpangan baku, skor tertinggi,
18
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
skor terendah, serta visualisasi data berupa grafik dan tabel.
2. Analisis Regresi : a). Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme terhadap kualitas guru, dengan rumus sebagai berikut : Y = a + b 1 X1 + e b). Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kualitas guru, dengan rumus sebagai berikut : Y = a + b2X2 + e c). Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru, dengan rumus sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + e di mana :
b. Analisis Butir Instrumen Pada analisis butir instrumen ini akan dibuat dalam bentuk tabel dan dilakukan analisis terhadap tiap butir pernyataan yang didapat dari hasil data penelitian yang diajukan pada responden guru SMP Negeri 32 Palembang sebanyak 32 orang, dari masing masing instrumen profesionalisme, disiplin kerja dan kualitas guru. Dari tabel analisis butir instrumen tersebut, nantinya terdapat nilai rata - rata butir instrumen terkecil dan terbesar akan dianalisis. c. Analisis Inferensial Statistik inferensial dalam penelitian ini dipergunakan : 1. Analisis Korelasi Pada kasus diatas, tujuan penelitian adalah mencari pengaruh profesinalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang. Oleh karena itu besaran yang akan dianalisis adalah korelasi (r), Regresi linear sederhana, dan regresi linear berganda serta pengujian statistiknya. Korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini tidak ditentukan variabel mana yang mempengaruhi variabel yang lainnya. Nilai koefisien korelasi berkisar antar -1 dan 1. Semakin mendekati satu nilai absolut koefisien korelasi maka hubungan antara variabel tersebut semakin kuat, sedangkan semakin kecil (mendekati nol) nilai absolute koefisien korelasi maka hubungan antara variabel tersebut semakin lemah. Tanda positif atau negatif menunjukkan arah hubungan. Kuat atau lemahnya korelasi antara variabel tidak ada ukuran yang pasti, ukuran korelasi diterjemahkan sebagai berikut : 1). 0,70 - 1,00 (baik positif atau negatif), adanya derajat asosiasi yang tinggi. 2). 0,40 - 0,70 (baik positif atau negatif), hubungan yang subtansial. 3). 0,20 - 0,40 (baik positif atau negatif), adanya korelasi yang rendah 4). < 0,20 (baik positif atau negatif), korelasi dapat diabaikan.
Y = variabel kualitas guru X1 dan X2 = variabel profesionalisme dan variabel disiplin kerja a = intersep atau konstanta b1 dan b2 = koefisien regresi (slop) e = standar error of the estimate.
3. Koefisien Determinasi (R2). Sedangkan untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi atau penentuan nilai R² ini berkisar antara 0 – 1, semakin mendekati 1 nilai R² tersebut berarti semakin besar variabel independen (X) mampu menerangkan variabel dependent (Y). Analisis terhadap nilai R-square (R2) ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kedua variabel bebas (X1 dan X2) dapat menerangkan hubungan perubahan variabel terikat (Y). Sifat - sifat R-square sangat dipengaruhi oleh banyaknya variabel bebas, dimana semakin banyak variabel bebas semakin besar nilai R-square. Dalam perhitungan rumus yang telah dikemukakan tersebut, dilakukan dengan program komputer SPSS. C. Uji Hipotesis Statistik a. Formulasi Hipotesis 1) Hipotesis pertama Ho : Tidak terdapat pengaruh profesionalisme terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang. Ha : Terdapat pengaruh profesionalisme terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang.
19
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
Kriteria Pengujian : Ho diterima jika : Signifikansi t-hitung > 0,05 Ha diterima jika : Signifikansi t-hitung ≤ 0,05
artinya hasil analisis kualitatif digunakan sebagai petunjuk awal untuk menelusuri beberapa permasalahan dan fenomena. Pada akhirnya dengan mendaya gunakan data yang tersedia dan dihubungkan dengan dasar teoritis serta hasil analisis kuantitatif, akan dapat diperoleh pemecahan yang lebih komprehensif dari permasalahan. Berturut turut tentang penelitian analisis statistik deskriptif, analisis statistik inferensial, dan pengujian hipotesis, yang digunakan untuk menguji pengaruh profesionalisme dan disiplin kerja terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang, baik secara parsial maupun secara simultan, hasil penelitian yang telah diolah oleh program SPSS yang menggunakan guru SMP Negeri 32 Palembang berjumlah 32 orang, dimana 32 orang tersebut sebagai bahan ujicoba dan sekaligus sebagai sampel, kemudian dibuat interpretasi hasil pengolahan data serta mencoba memberikan kesimpulan, implikasi dan saran dari hasil penelitian tersebut.
2) Hipotesis kedua Ho : Tidak terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang. Ha : Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang. Kriteria Pengujian : Ho diterima jika : Signifikansi t-hitung > 0,05 Ha diterima jika : Signifikansi t-hitung ≤ 0,05 3) Hipotesis ketiga Ho : Tidak terdapat pengaruh profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang. Ha : Terdapat pengaruh profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang. Kriteria untuk hipotesis ketiga dipergunakan Uji F dengan ketentuan : Ho diterima jika : Signifikansi F-hitung > 0,05 Ha diterima jika: Signifikansi F-hitung ≤ 0,05
A. Analisis Statistik Deskriptif Variabel penelitian terdiri dari satu variabel terikat (Y) adalah kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang, dan variabel bebas pertama (X1) adalah profesionalisme dan variabel bebas kedua (X2) adalah disiplin kerja. Jumlah subjek penelitian yang dianalisis sebanyak 32 responden. Berikut ini diskripsi tentang variabel terikat (kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang) dan variabel bebas (profesionalisme dan disiplin kerja) berdasarkan data yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian maka dapat dilihat secara terperinci dan berturut - turut nilai skor terendah, nilai skor tertinggi, nilai rata rata, simpangan baku, median dan modusnya pada tabel distribusi frekuensi, dengan terlebih dahulu melakukan pengolahan data berikut ini :
HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI Hasil analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan teoritis,
20
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
Tabel 1. Data Hasil Penelitian Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kualitas Guru (Y) 96 82 80 87 84 80 74 80 80 79 79 91 90 92 82 80 74 80 80 79 79 91 90 92 82 80 74 80 80 79 96 82
Profesionalisme (X1) 78 90 85 84 76 85 74 94 80 78 86 97 88 72 78 90 85 84 76 91 78 90 85 84 76 78 90 85 84 76 90 85
Disiplin Kerja (X2) 80 90 85 84 76 85 74 94 80 78 97 97 97 85 91 91 90 100 77 91 80 90 85 84 76 85 74 94 80 78 97 85
Berikut ini adalah tabel ditribusi frekuensi yang diperoleh dengan pengolahan melalui program SPSS : Tabel 2. Distribusi Frekuensi Statistik Kualitas Guru
Profesionalisme Disiplin Kerja 32 32 32 0 0 0 Mean 82.9375 83.5000 85.9375 Std. Error of Mean 1.08131 1.10534 1.34174 Median 80.8571(a) 84.4000(a) 85.0000(a) Mode 80.00 85.00 85.00 Std. Deviation 6.11681 6.25274 7.59005 Variance 37.415 39.097 57.609 Skewness .761 .084 .149 Std. Error of Skewness .414 .414 .414 Kurtosis -.335 -.728 -1.076 Std. Error of Kurtosis .809 .809 .809 Range 22.00 25.00 26.00 Minimum 74.00 72.00 74.00 Maximum 96.00 97.00 100.00 Sum 2654.00 2672.00 2750.00 a Calculated from grouped data. ; b Multiple modes exist. The smallest value is shown ; c Percentiles are calculated from grouped data. N
Valid Missing
a. Variabel Kualitas Guru (Y) Dari data yang terkumpul setelah diolah tentang data kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang melalui instrumen yang diberikan kepada 32 responden, maka diperoleh skor terendah 74 dan skor tertinggi 96, kemudian dari data yang terkumpul setelah diolah maka menghasilkan nilai rata - rata (mean) untuk variabel kualitas guru adalah 82,9375 : simpangan baku : 6,11681; median :
80,8571; dan untuk modus : 80,00. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata - rata hitung mean, median dan modus tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang sebaran datanya cendrung berdistribusi normal, karena grafik menunjukkan arah kekanan. Untuk lebih jelasnya tentang distribusi frekuensi variabel
21
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang
dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3. Frekuensi Data Penelitian Variabel Kualitas Guru (Y) Frequency
Valid
74.00 79.00 80.00 82.00 84.00 87.00 90.00 91.00 92.00 96.00 Total
Percent
3 5 10 4 1 1 2 2 2 2 32
Valid Percent 9.4 15.6 31.3 12.5 3.1 3.1 6.3 6.3 6.3 6.3 100.0
9.4 15.6 31.3 12.5 3.1 3.1 6.3 6.3 6.3 6.3 100.0
Interpretasi data diatas : Dari tabel analisis butir instrumen dimuka untuk variabel kualitas guru (Y) terlihat nilai rata - ratanya 4 keatas, bahkan mendekati nilai maksimum (5) ini menunjukkan kualitas guru sudah berjalan sebagaimana mestinya, untuk itu kepala sekolah diharapkan mampu untuk mempertahankan keadaan dan bahkan meningkatkannya.
Cumulative Percent 9.4 25.0 56.3 68.8 71.9 75.0 81.3 87.5 93.8 100.0
diperoleh skor terendah 72 dan skor tertinggi 97, kemudian dari data yang terkumpul setelah diolah maka menghasilkan nilai rata rata (mean) untuk variabel profesioanlisme adalah 83,5000 : simpangan baku : 6,25274; median : 84,4000; dan untuk modus : 85,00. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata – rata hitung mean, median dan modus tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel profesioanlisme SMP Negeri 32 Palembang sebaran datanya cendrung berdistribusi normal, karena grafik cenderung kearah kanan. Untuk lebih jelasnya tentang distribusi frekuensi variabel profesioanlisme SMP Negeri 32 Palembang dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
b. Variabel Profesionalisme (X1) Dari data yang terkumpul setelah diolah tentang data profesioanlisme di SMP Negeri 32 Palembang melalui instrumen yang diberikan kepada 32 responden, maka
Tabel 4. Frekuensi Data Penelitian Variabel Profesionalisme (X1) Frequency
Valid
72.00 74.00 76.00 78.00 80.00 84.00 85.00 86.00 88.00 90.00 91.00 94.00 97.00 Total
Percent 1 1 4 5 1 4 6 1 1 5 1 1 1 32
3.1 3.1 12.5 15.6 3.1 12.5 18.8 3.1 3.1 15.6 3.1 3.1 3.1 100.0
Interpretasi data diatas : Dari tabel analisis butir instrumen dimuka untuk variabel profesionalisme (X1) terlihat nilai rata - ratanya 4 keatas, ini berarti profesioanlisme yang ada di sekolah SMP Negeri 32 Palembang sudah berjalan sebagaimana mestinya, hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah sudah melaksanakan
Valid Percent 3.1 3.1 12.5 15.6 3.1 12.5 18.8 3.1 3.1 15.6 3.1 3.1 3.1 100.0
Cumulative Percent 3.1 6.3 18.8 34.4 37.5 50.0 68.8 71.9 75.0 90.6 93.8 96.9 100.0
pembinaan terhadap bawahannya cukup baik dan sesuai dengan harapan. Dan kedepan kepala sekolah diharapkan dapat mempertahannya. c. Variabel Disiplin Kerja (X2) Dari data yang terkumpul setelah diolah tentang data disiplin kerja SMP Negeri 32
22
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
Palembang melalui instrumen yang diberikan kepada 32 responden, maka diperoleh skor terendah 74 dan skor tertinggi 100, kemudian dari data yang terkumpul setelah diolah maka menghasilkan nilai rata - rata (mean) untuk variabel disiplin kerja adalah 85,9375 : simpangan baku : 7,59005; median : 85,0000; dan untuk modus : 85,00. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata - rata
hitung mean, median dan modus tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel disiplin kerja SMP Negeri 32 Palembang sebaran datanya cendrung berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya tentang distribusi frekuensi variabel disiplin kerja SMP Negeri 32 Palembang dapat dilihat pada tabel 5 dan grafik berikut ini :
Tabel 5. Frekuensi Data Penelitian Variabel Disiplin Kerja (X2)
Valid
74.00 76.00 77.00 78.00 80.00 84.00 85.00 90.00 91.00 94.00 97.00 100.00 Total
Frequency 2 2 1 2 4 2 6 3 3 2 4 1 32
Percent 6.3 6.3 3.1 6.3 12.5 6.3 18.8 9.4 9.4 6.3 12.5 3.1 100.0
Interpretasi data diatas : Dari tabel analisis butir instrumen dimuka untuk variabel disiplin kerja (X2) terlihat nilai rata - ratanya mendekati nilai 4 keatas, ini menunjukkan bahwa disiplin kerja yang ada disekolah SMP Negeri 32 Palembang sudah baik, untuk itu kepala sekolah diharapkan dapat mempertahankannya dan meningkatkannya terutama pada item nomor 11 yang memiliki nilai 3,9 dimana guru bekerja sesuai pedoman kerja dan nomor 15 yang memiliki nilai sama (3,9) dimana guru melakukan evaluasi proses belajar mengajar, hal ini menunjukkan tidak semua guru mampu melakukannya. Jadi pada intinya kepala sekolah diharapkan mampu memperbaiki dan melakukan pembenahan item - item tersebut, walaupun nilainya sudah diatas nilai 3 mengingat untuk kemajuan kualitas guru dimasa yang akan datang.
Valid Percent 6.3 6.3 3.1 6.3 12.5 6.3 18.8 9.4 9.4 6.3 12.5 3.1 100.0
Cumulative Percent 6.3 12.5 15.6 21.9 34.4 40.6 59.4 68.8 78.1 84.4 96.9 100.0
B. Analisi Statistik Inferensial 1. Uji Persyaratan Analisis Setelah setiap butir pernyataan semuanya dinyatakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji persyaratan analisis terhadap 32 orang guru sebagai data penelitian untuk mendapatkan data nominal dengan menggunakan program SPSS. 1). Uji Normalitas Untuk melakukan uji normalitas distribusi data, menurut Santoso (2004, h. 36) dapat digunakan uji Kolmogorof-Smirnov dari program SPSS. Uji normalitas distribusi data dihitung dengan cara membandingkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh dengan nilai α = 0.05. Apabila Asymp. Sig. > 0.05, maka data dinyatakan normal seperti pada tabel 6 berikut :
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas 3 Variabel N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal.;
Kualitas Guru 32 Mean 82.9375 Std. Deviation 6.11681 Absolute .248 Positive .248 Negative -.166 1.405 .239 b Calculated from data.
23
Profesionalisme 32 83.5000 6.25274 .157 .154 -.157 .887 .410
DisiplinKerja 32 85.9375 7.59005 .143 .143 -.110 .808 .531
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
Interpretasi output : Karena nilai Asymtot. Significance untuk variabel kualitas guru (Y) diperoleh sebesar 0,239 > 0,05 dan variabel profesionalisme (X1) sebesar 0,410 > 0,05 dan variabel disiplin kerja (X2) sebesar 0,531 > 0,05, maka disimpulkan bahwa data variabel tersebut berdistribusi normal.
menggunakan analisis regresi, data perlu diuji homogenitasnya. Uji homogenitas ini perlu untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari populasi yang homogen. Pengujian homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji ChiSquare dengan menetapkan signifikansi 5 % (α = 0.05). Interpretasi homogenitas data dihitung berdasarkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh. Jika Asymp. Sig. > 0.05, maka data dinyatakan homogen seperti pada tabel 7 berilut :
2). Uji Homogenitas Sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan analisis data dengan
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Chi-Square(a,b,c) df Asymp. Sig.
Kualitas Guru 20.500 9 .215
Profesionalisme 19.187 12 .184
Interpretasi output : Karena nilai Asymp. Sign. untuk ketiga variabel (Y, X1, X2) diperoleh masing - masing sebesar 0,215 ; 0,184 ; 0,668 maka disimpulkan bahwa data populasi memiliki varians homogen.
Disiplin Kerja 8.500 11 .668
membuat kesimpulan antar variabel yang sedang dianalisis. Pengujian linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One-way Anova program SPSS. Pengujian linearitas menggunakan taraf siginikansi 5 % (α = 0.05). Interpretasi data dilakukan dengan ketentuan jika F-hitung > 0,05 maka variabel bebas dengan variabel terikat tersebut mempunyai hubungan yang linear yang terlihat pada tabel berikut :
3). Uji Linieritas Uji linearitas dipergunakan untuk mengetahui apakah regresi yang diperoleh “berarti” apabila dipergunakan untuk
Tabel 8. Hasil Uji Linearitas X1 terhadap Y Sum of Squares Kualitas * Profesionalism e
Between Groups
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Within Groups Total
df
Mean Square
F
Sig.
386.375
12
32.198
.791
.655
17.347 369.028 773.500 1159.875
1 11 19 31
17.347 33.548 40.711
.426 .824
.522 .619
Tabel 9. Hasil Uji Linearitas X2 terhadap Y Sum of Squares Between Groups Kualitas * Disiplin Kerja
(Combined)
Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
df
Mean Square
F
Sig.
489.292
11
44.481
1.327
.280
82.085
1
82.085
2.448
.133
407.207
10
40.721
1.214
.340
670.583 1159.875
20 31
33.529
Interpretasi dari tabel diatas : Nilai Sign. pada baris Deviation from Liniarity pada kedua tabel ANOVA diatas diperoleh masing - masing sebesar 0,619 dan 0,340 keduanya lebih besar dari α sebesar 5 %, maka Ho diterima artinya variabel Y terhadap
variabel X1 mempunyai pengaruh yang linier dan variabel Y terhadap variabel X2 juga mempunyai pengaruh yang linier.
24
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
2. Analisis Statistik Inferensial Analisis statistik inferensial dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel profesionalisme (X1) terhadap kualitas guru (Y), pengaruh variabel disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y),
dan pengaruh variabel profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) secara bersama-sama terhadap kualitas guru (Y). Jadi dipergunakan analisis regresi linear sederhana dan regresi linear berganda ;
a. Pengaruh profesionalisme (X1) terhadap kualitas guru (Y)
Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS untuk mencari :
Tabel 10. Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi untuk X1 terhadap Y Model 1
R R Square .322(a) .315 a Predictors: (Constant), Profesionalime
Adjusted R Square .018
Analisis interpretasi hasil output diatas adalah : Pada tabel diatas didapat nilai R sebesar 0,322 yang berarti bahwa pengaruh variabel profesionalisme terhadap kualitas guru terjadi pengaruh yang lemah dan memiliki arah yang positif.
Std. Error of the Estimate 6.17124
Koefisien Determinasi (R Square) adalah 0,315 hal ini berarti 31,50 % variasi skor variabel kualitas guru bisa dijelaskan oleh variabel profesionalisme dalam model regresi yang dihasilkan. Sisanya 68,50 % dijelaskan oleh faktor lain yaitu error (e).
Tabel 11. Analisis Regresi untuk X1 terhadap Y Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 72.948 14.842
(Constant) Profesionalisme
.120
Standardized Coefficients Beta
.177
.322
t
Sig.
4.915
.000
2.675
.005
a Dependent Variable: Kualitas Guru
Analisis interpretasi hasil output diatas adalah : Dari tabel diatas berisi nilai koefisien regresi (kolom B) dimana konstanta = 72,948 dan koefisien regresi profesionalisme = 0,120. Sehingga persamaan regresi sederhana dapat ditulis sebagai ini : Ŷ = 72,948 + 0,120X1 + e dimana : - Konstanta sebesar 72,948 menyatakan bahwa jika tidak ada profesionalisme maka skor kualitas guru adalah 72,948 .
- Koefisien regresi X1 sebesar 0,120 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor profesionalisme akan meningkatkan skor kualitas guru sebesar 0,120. b. Pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y) Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS untuk mencari :
Tabel 12. Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi untuk X2 terhadap Y Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
.466(a) .471 a Predictors: (Constant), Disiplin Kerja
.140
Analisis interpretasi hasil output diatas adalah : Pada tabel diatas didapat nilai R sebesar 0,466 yang berarti bahwa pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kualitas guru terjadi pengaruh yang kuat dan memiliki arah yang positif.
Std. Error of the Estimate 5.99386
Koefisien Determinasi (R Square) adalah 0,471, hal ini berarti 47,10 % variasi skor variabel kualitas guru bisa dijelaskan oleh variabel disiplin kerja dalam model regresi yang dihasilkan. Sisanya 52,90 % dijelaskan oleh faktor lain yaitu error (e).
25
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
Tabel 13. Analisis Regresi untuk X2 terhadap Y Model 1
(Constant) Disiplin Kerja a Dependent Variable: kualitas guru
Unstandardized Coefficients B Std. Error 64.513 12.235 .214 .242
Standardized Coefficients Beta
t
.466
Analisis interpretasi hasil output diatas adalah : Tabel selanjutnya Coefficients berisi nilai koefisien regresi (kolom B) dimana konstanta = 64,513 dan koefisien regresi disiplin kerja = 0,214. Sehingga persamaan regresi sederhana dapat ditulis sebagai ini : Ŷ = 64,513 + 0,214X2 + e dimana : - Konstanta sebesar 64,513 menyatakan bahwa jika tidak ada disiplin kerja maka skor kualitas guru adalah 64,513.
Sig.
5.273 3.512
.000 .000
- Koefisien regresi X1 sebesar 0,214 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor disiplin kerja akan meningkatkan skor kualitas guru sebesar 0,214. c. Regresi Linear Berganda (RLB) Pengaruh profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y). Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS :
Tabel 14. Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi untuk X1 dan X2 terhadap Y Model 1
R R Square Adjusted R Square .674(a) .575 .311 a Predictors: (Constant), Profesionalisme, Disiplin kerja
Analisis interpretasi hasil output diatas ádalah : Pada tabel diatas didapat nilai R sebesar 0,674 yang berarti bahwa pengaruh variabel profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru terjadi pengaruh yang kuat dan memiliki arah yang positif.
Std. Error of the Estimate 6.08241
Koefisien Determinasi (R Square) adalah 0,575. Hal ini berarti 57,50 % variasi nilai skor variabel kualitas guru bisa dijelaskan secara bersama sama oleh profesionalisme dan disiplin kerja dalam model regresi. Sisanya 42,50 % dijelaskan oleh faktor lain (e).
Tabel 15. Analisis Regresi untuk X1 dan X2 terhadap Y Model 1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 67.663 15.127
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
4.473
.000
Profesionalisme
.183
.229
.185
2.364
.005
Disiplin Kerja
.259
.189
.321
2.372
.005
a Dependent Variable: Kualitas guru
Analisis interpretasi hasil output diatas ádalah : Dari tabel diatas didapat persamaan regresi sebagai berikut : Ŷ = 67,663 + 0,183X1 + 0,259X2 + e dimana : - Konstanta sebesar 67,663 menyatakan bahwa jika mengabaikan profesionalisme dan disiplin kerja maka skor kualitas guru adalah 67,663.
- Koefisien regresi X1 sebesar 0,183 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor profesionalisme (X1) akan meningkatkan skor kualitas guru sebesar 0,183 dengan menjaga skor profesionalisme (X1) tetap / konstan. - Koefisien regresi X2 sebesar 0,259 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor disiplin kerja (X2) akan meningkatkan skor kualitas guru
26
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
sebesar 0,259 dengan menjaga skor disiplin kerja (X2) tetap / konstan.
H0 : b1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif profesionalisme (X1) terhadap kualitas guru (Y). H1 : b1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh positif profesionalisme (X1) terhadap kualitas guru (Y). Kriteria pengujian : Terima H0, Jika sig. t ≥ 0,05 Tolak H0 (Terima H1), jika sig. t < 0,05
C. Pengujian Hipótesis Statistik Hipótesis 1 : Terdapat pengaruh positif profesionalisme (X1) terhadap kualitas guru (Y) Uji Hipótesis Statistik :
Lihat print out SPSS berikut :
Tabel 16. Analisis Regresi untuk X1 terhadap Y Model 1
Unstandardized Coefficients (Constant)
Standardized Coefficients
B 72.948
Std. Error 14.842
.120
.177
Disiplin Kerja
t
Sig.
Beta .322
4.915
.000
2.675
.005
a Dependent Variable: kinerja guru
Karena sig t = 0,005 < 0,05 maka disimpulkan terdapat pengaruh positif profesionalisme terhadap kualitas guru. Hipotesis 2 : Terdapat pengaruh positif disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y). Uji Hipótesis Statistik : H0 : b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y).
H1 : b2 ≠ 0 : Terdapat pengaruh positif disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y). Kriteria pengujian : Terima H0, Jika sig. t ≥ 0,05 Tolak H0 (Terima H1), jika sig. t < 0,05 Lihat print out SPSS berikut :
Tabel 17. Analisis Regresi untuk X2 terhadap Y Model 1
(Constant) Disiplin Kerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error 64.513 12.235 .214
.242
Standardized Coefficients Beta .466
t
Sig.
5.273
.000
3.512
.000
a Dependent Variable: Kualitas guru Karena sig t = 0,00 < 0,05 maka disimpulkan terdapat pengaruh positif disiplin kerja terhadap kualitas guru.
H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0 : Terdapat pengaruh positif profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y).
Hipótesis 3 : Terdapat pengaruh positif profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y).
Kriteria pengujian : Terima H0, Jika Sig. F ≥ 0,05 Tolak H0 (Terima H0), jika sig. F < 0,05
Uji Hipótesis Statistik : H0 : b1 = b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y).
Lihat print out SPSS berikut :
27
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
Tabel 18. Uji F untuk X1 dan X2 terhadap Y Model 1
Regression
Sum of Squares 86.999
df 2
Mean Square 43.500 36.996
Residual
1072.876
29
Total
1159.875
31
F 11.176
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), Profesionalisme, Disiplin Kerja ; b Dependent Variable: Kualitas Guru
Karena sig F = 0,00 < 0,05 maka disimpulkan terdapat pengaruh positif profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y).
profesionalisme (X1) ini memiliki pengaruh positif dan determinasi yang nyata dan berarti. Koefisien determinasi menunjukkan 0,315 atau 31,50 % variasi yang terjadi pada kualitas guru dapat dijelaskan oleh profesionalisme (X1). Pengaruh variabel profesionalisme (X1) terhadap kualitas guru (Y) itu, sesuai rumusan regresi dapat dijelaskan bahwa jika tidak ada variabel profesionalisme (X1), maka nilai kualitas guru (Y) adalah sebesar 72,948. Penambahan satu satuan profesionalisme (X1), akan meningkatkan nilai kualitas guru (Y) sebesar 0,120 satuan yang dapat ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan kualitas guru. Selanjutnya hasil analisis statistik juga menunjukkan bahwa meskipun dikontrol oleh variabel disiplin kerja (X2). Variabel disiplin kerja (X2) tetap berarti. Hal ini merupakan landasan dalam upaya meningkatkan kualitas guru (Y) melalui disiplin kerja (X2). Tidak akan tercapai kualitas guru (Y) yang tinggi jika disiplin kerja (X2) tidak dikembangkan dengan secara optimal. Sesuai hasil analisis korelasi dan regresi antara variabel disiplin kerja (X2) dengan kualitas guru (Y) menunjukkan bahwa model regresi Ŷ = 64,513 + 0,214X2 + e , dengan korelasi (R) sebesar 0,466 pada taraf signifikansi 95 % diperoleh pengertian bahwa disiplin kerja (X2) dapat memprediksi kualitas guru (Y). Variabel disiplin kerja (X2) ini memiliki pengaruh positif dan determinasi yang berarti. Koefisien determinasi menunjukkan 0,471 atau 47,10 % variasi yang terjadi pada kualitas guru (Y) dan dapat dijelaskan oleh disiplin kerja (X2), sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain (e). Pengaruh variabel disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y) tersebut, berdasarkan rumusan regresi dapat dijelaskan bahwa jika tidak ada variabel disiplin kerja (X2), maka nilai kualitas guru (Y) adalah sebesar 73,314. Penambahan satu satuan disiplin kerja (X2), akan meningkatkan nilai kualitas guru (Y) sebesar 0,214.
D. Interpretasi Dari analisis deskriptif diketahui bahwa kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang secara umum telah berada pada kategori baik. Ada indikator - indikator yang telah mencapai kategori sangat baik sesuai dengan kisi -kisi yang ditetapkan. Sesuai analisis deskriptif variabel profesionalisme secara umum telah berada pada kategori sangat baik. Namun mengingat peranan pemimpin merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas guru, maka idealnya profesionalisme berada pada kategori baik. Oleh karena itu, profesionalisme di SMP Negeri 32 Palembang perlu meningkatkan indikator - indikator sesuai dengan kisi - kisi yang terlah dibuat pada bab 3. Jika dianalisis lebih lanjut masih ada indikator yang belum optimal, ini merupakan kelemahan mendasar dari manajemen yang harus ditanggulangi. Dampak paling nyata dari kondisi ini guru masih kurang profesionalisme dan kurang peduli terhadap ketercapaian tujuan manajemen. Dari hasil analisis deskriptif disiplin kerja juga ditemukan adanya beberapa kelemahan. Dalam kerangka peningkatan disiplin kerja, standar kerja merupakan acuan atau dasar sehingga tanpa adanya standar kerja pemahaman guru untuk bekerja tidak akan optimal. Standar kerja dapat dikembangkan mencakup standar operasional prosedur dan standar hasil kerja. Sesuai hasil analisis korelasi daan regresi antara variabel profesionalisme (X1) dengan kualitas guru (Y) menunjukkan bahwa model regresinya adalah Ŷ = 72,948 + 0,120X1 + e, dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,322 pada taraf signifikansi 95 % diperoleh pengertian bahwa profesionalisme (X1) dapat memprediksi kualitas guru. Variabel
28
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa meskipun dikontrol oleh variabel kualitas guru (Y) variabel disiplin kerja (X2) tetap berarti. Hal ini merupakan landasan dalam upaya meningkatkan kualitas guru (Y) melalui disiplin kerja (X2). Tidak akan tercapai kualitas guru (Y) yang tinggi jika regresi ganda antara variabel profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) tidak dikembangkan secara optimal. Sesuai hasil analisis korelasi regresi dengan kualitas guru menunjukkan bahwa model regresi Ŷ = 67,663 + 0,183X1 + 0,259X2 + e , dengan korelasi (R) sebesar 0,674 pada taraf signifikansi 95 % diperoleh pengertian bahwa variabel profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) dapat memprediksi kualitas guru (Y). Variabel profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) ini memiliki pengaruh positif dan determinasi yang berarti. Koefisien determinasi menunjukkan 0,575 atau 57,50 % variasi yang terjadi pada kualitas guru (Y) dapat dijelaskan oleh profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2), sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain (e), antara lain ; kompetensi, motivasi, budaya organisasi, kinerja, diklat, lingkungan kerja dan sebagainya. Pengaruh variabel profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kualitas guru (Y) tersebut, berdasarkan rumusan regresi dapat dijelaskan bahwa jika tidak ada variabel profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2), maka nilai kualitas guru (Y) adalah sebesar 67,663. Penambahan satu satuan profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2), akan meningkatkan nilai kualitas guru (Y). Satuan variabel profesionalisme (X1) dan disiplin kerja (X2) yang dapat ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan kualitas guru (Y) itu.
Palembang secara nyata dan kuat. 3. Terdapat pengaruh positif profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang secara nyata dan kuat. B. Implikasi Berdasarkan uraian kesimpulan di atas diketahui bahwa ketiga hipotesis penelitian yang diajukan diterima, yaitu : profesionalisme mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas guru; disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas guru dan; profesionalisme dan disiplin kerja secara bersama - sama mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas guru. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas guru perlu dilakukan melalui upaya peningkatan profesionalisme dan disiplin kerja. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi,
Penelitian, Jakarta.
2003,
Metodologi
Davis, Keith and John W. Newstrom, 1996. Perilaku Dalam Organisasi, Terjemahan Agus Dharma dan Alson Sinaga, Jakarta : Airlangga. Depdikbud. 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Jakarta. Depdiknas. 2003, Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Biro Hukum &
Organisasi, Jakarta. Gia, Vermascu, 2006, Pengaruh sikap dan
perilaku kerja pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, UTP
Palembang. Juanda, Bambang, 2003, Pengantar Statistika, Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB, Bogor. Kotler, Philip, 2004, Manajemen Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta. Lembaga Administrasi Negara, 1997, Manajemen Pelayanan Masyarakat, Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta. Mangkunegara, Anwar Prabu, 2001,
KESIMPULAN, DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Sesuai analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dipaparkan pada bab bab terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut 1. Terdapat pengaruh positif profesionalisme terhadap kualitas guru SMP Negeri 32 Palembang secara nyata dan lemah. 2. Terdapat pengaruh positif disiplin kerja terhadap kualitas guru SMP Negeri 32
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Rosdakarya, Bandung.
29
Strategi Volume 1, No. 1, Oktober 2011
Robbins, Stephen P, 1998, Organizational Behavior, Prentice Hall International, New Jersey. Singgih, Santoso, 2004, SPSS Statitistik Multivariat, Elek Media Komputindo, Jakarta. Sardiman. A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali Pers. Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Winarno, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung. Tarsito. Sutisna, Oteng. 1985. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa. Sutrisno, Hadi, 1992, Statistik 2, Yayasan Surachmad,
Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 2004, Prinsip-prinsip Total Quality Service, Andi, Yogyakarta. Usman, Uzer Moch., 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Rosda Karya.
30