STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL SEKTOR WISATA BAHARI DI PULAU KECIL (Studi Kasus Pulau Bunaken, Kota manado, Sulawesi Utara)
TRIA FRILIYANTIN
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
20
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Karya Tugas Akhir saya yang berjudul : “Strategi Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Sektor Wisata Bahari di Pulau Kecil” (Studi Kasus Pulau Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara) adalah karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain dan di dalam forum apapun, dengan pembimbingan komisi Pembimbing. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Bogor,
Tria Friliyantin F352064095
April 2009
21
ABSTRACT TRIA FRILIYANTIN. Strategy Analysis for Development of Micro and Small-Scale Industry Sector Marine Tourisme in Small Island (Case Study Bunaken Island, Sulawesi Utara). Under direction of Aida Vitayala S. Hubeis as head and Aris Munandar as member. As a part of ecotourism, marine tourism activities depend on the attractiveness of the marine itself. This marine tourism becomes one of promising marine industry for year to year comes. The attractiveness of the marine tourism is diversely including marine traveling, marine observing and many activities right on the coast and ocean per say, such as fishing, diving, surfing, canoeing as well as traditional ceremony which takes place right on the ocean or beaches. Businesses categorized as small, middle to micro business become supporting business in developing marine ecotourism particularly in small island. Some of these developing businesses which support the marine tourism activity are small bars and restourants, souvenir shops, renting equipments for snorkling, diving, surfing, jet skying, game fishing and boating, renting small transportation such as bicycles, motorcycles, cars, and some other services including translaters, snack selling including coconut selling and other economic generating activities. The aims to the study are (1) to identify any small business which support marine tourism in small island, (2) to analyze small business management related to marine tourime which able to aweken local community to achieve better local incomes, and (3) to perform strategic development of the small business supporting marine tourism in small island which can be applied individually or group of people. Purposive sampling method was applied to obtain respondents of small island population, by means the respondents are determined based on the qualification made for the study. Scenario analysis was performed in order to obtain the link story, scenaries were performed, they were pesimistic, semi pesimistic, semi optimistic, and optimistic. The developing strategy for small business management which supporting marine tourism of small island then was analyzed by using internal and external factors which included social, economics, social facilities, environments and policies, presumably all of these factors would affect the development of the marine tourism industry from now untill the years come. Analytical Hierarchy Process (AHP) was used in order to obtain the accurate decision made for determining strategic alternative of developing small business related to marine tourism in small island. The obtaining strategic alternatives were (a) the use of a small island as an object for small business in marine tourism, (b) awekening of local community related to many sectors of marine tourism, (c) menchanism improvement of the marine tourism management in small island, (d) development of marine tourism facilities in the small island, (e) improvement of human/local capacity and capability which supporting the business, and (f) improvement of policies maikin and agencies. All of these strategic alternatives were applied in strategic analisys for developing of small business in marine tourism sector which suitable to be applied in others small islands. It was also expected that these analysis strategics were able to accomodate many other stakeholders with their wills to evoke local community capacity in which in return this would be able to stimulate sustainable and natural resources based economic growth locally and nationally. Keyword : Micro and Small-Scale Industry, Marine Tourisme, Small Island
22
RINGKASAN TRIA FRILIYANTIN. Strategi Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Sektor Wisata Bahari di Pulau Kecil (Studi Kasus Pulau Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara). Dibimbing oleh Aida Vitayala S. Hubeis sebagai Ketua dan Aris Munandar sebagai Anggota. Wisata bahari adalah bagian dari wisata lingkungan atau ekowisata yang kegiatannya berdasarkan pada daya tarik kelautan. Kegiatan ini merupakan industri maritim yang kian hari makin menjanjikan. Daya tarik wisata bahari mencakup kegiatan yang beragam, antara lain perjalanan dengan moda laut, pengamatan kekayaan alam laut dan melakukan kegiatan di laut seperti memancing, menyelam, berselancar, berolahraga dayung maupun menonton upacara adat. Usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) merupakan aktivitas pendukung dalam pengembangan usaha wisata bahari di pulau kecil. Beberapa jenis UMKM yang dapat dikembangkan dalam mendukung wisata bahari antara lain: penjual cindramata dan makanan, jasa penyewaan peralatan diving, homestay, pemandu wisata, pedagang buah kelapa dan kegiatan ekonomi lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi usaha kecil sektor wisata bahari di pulau kecil, (2) Menganalisis mekanisme pengelolaan usaha kecil sektor wisata bahari di pulau kecil dalam rangka pemberdayaan masyarakat mencapai pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal yang lebih baik dan (3) menyusun strategi pengembangan usaha kecil sektor wisata bahari di pulau kecil yang tepat baik dalam bentuk perseorangan maupun kelompok. Teknik pengambilan responden menggunakan pusposive sampling yaitu responden dipilih secara sengaja artinya responden yang dipilih sesuai dengan kebutuhan data penelitian. Analisis skenario diperlukan dalam mencari alur cerita yang telah ditentukan menjadi 4 (empat) skenario yaitu: skenario pesimistis, skenario semi pesimistis, skenario semi optimistis dan skenario optimis. Strategi pengembangan pengelolaan usaha kecil sektor wisata bahari di pulau kecil dianalisis dengan mencermati faktor lingkungan internal dan eksternal (aspek sosial, ekonomi, sarana dan prasarana, lingkungan dan kebijakan) yang mempengaruhi pengembangan industri tersebut baik masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process – AHP) digunakan untuk memperoleh keputusan yang tepat dalam menentukan alternatif strategi pengembangan usaha kecil sektor wisata bahari di pulau kecil. Alternatif strategi yang dicapai adalah sebagai berikut: (a) pemanfaatan pulau kecil sebagai obyek usaha kecil sektor wisata bahari, (b) peningkatan kesadaran masyarakat lokal, (c) peningkatan mekanisme pengelolaan wisata bahari di pulau kecil, (d) pembangunan sarana dan prasarana di pulau kecil, (e) peningkatan keterampilan SDM dalam mendukung usaha kecil dan (f) perbaikan kebijakan dan kelembagaan Hal ini diwujudkan dalam suatu analisis strategi pengembangan usaha kecil sektor wisata bahari yang tepat bagi sektor pariwisata bahari di pulau-pulau kecil, yang diharapkan dapat mengakomodasikan berbagai kepentingan yang didasarkan atas niat baik untuk memberdayakan masyarakat lokal bagi
23
pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang berkelanjutan dengan berbasis kekuatan sumberdaya lokal. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan responden, maka jenis usaha mikro kecil dan menengah pendukung wisata bahari di pulau Bunaken dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Usaha kecil sektor wisata bahari primer : Penyewaan alat selam, homestay, dan sewa perahu katamaran. 2. Usaha kecil sektor wisata bahari sekunder : penjual cinderamata dan makanan, penjual kelapa muda dan pemandu wisata. 3. Usaha kecil sektor wisata bahari tersier : Cottage, Hotel, Restaurant dan pemilik perahu. Pengukuran dilakukan melalui alat Multicriteria Analysis serta Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan memperhatikan faktor politik, ekonomi, sosial dan sarana prasarana dalam mekanisme pengelolaan pengembangan usaha kecil sektor wisata bahari di pulau Bunaken. Urutan skenario berdasarkan yang terjadi pada saat ini menghasilkan sebagai berikut: (1) skenario optimistis dengan bobot sebesar 0,29, (2) skenario semi optimistis dengan bobot sebesar 0,18, (3) skenario pesimistis dengan bobot sebesar 0,16, dan (4) skenario semi pesimistis dengan bobot sebesar 0,14. Strategi yang dihasilkan dalam mendukung pengembangan usaha kecil sektor wisata bahari di Pulau Bunaken adalah dengan dukungan peningkatan sarana dan prasarana serta pelibatan masyarakat Pulau Bunaken maka tercapailah peningkatan pendapatan masyarakat dalam pemanfaatan pulau kecil sebagai objek usaha kecil sektor wisata bahari. Berdasarkan alur strategi yang telah di susun secara hierarki yang tersusun dari fokus strategi : Strategi Pengembangan usaha kecil sektor wisata bahari di pulau kecil diperoleh prioritas sebagai berikut: 1) faktor pertama yang mendukung adalah faktor sarana dan prasarana sedangkan urutan kedua adalah sumberdaya alam. 2) Aktor yang paling berperan pada urutan pertama adalah masyarakat pulaupulau kecil dan urutan kedua adalah pelaku industri. 3) Tujuan yang ingin dicapai adalah peningkatan pendapatan masyarakat dan urutan kedua adalah perluasan usaha. 4) Strategi yang menjadi prioritas adalah strategi pemanfaatan pulau kecil sebagai objek usaha kecil sektor wisata bahari dengan prioritas kedua adalah pembangunan sarpras di pulau kecil dan peningkatan keterampilan SDM dalam mendukung usaha kecil. Dari hasil penelitian ini dapat disarankan sebagai berikut. (1) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai upaya meningkatkan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan bagi pengguna wisata bahari di Pulau Bunaken. (2) Peningkatan sarana prasarana pendukung kegiatan wisata bahari. (3) Memberdayakan serta memberikan peran yang lebih besar terhadap usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) baik yang berupa koperasi maupun badan usaha. (4) Perlu adanya kerjasama dengan lembaga keuangan setempat berupa pinjaman modal tanpa anggunan dengan rate yang kompetitif dan persyaratan yang mudah. (5) Perlu sosialisasi dari Pemerintah Daerah maupun lembaga terkait lainnya mengenai pelestarian dan kebersihan lingkungan. Kata Kunci : Usaha Mikro dan Kecil, Wisata bahari, Pulau Kecil
24
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh Karya Tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar bagi IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
25
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL SEKTOR WISATA BAHARI DI PULAU KECIL (Studi Kasus Pulau Bunaken, Kota manado, Sulawesi Utara)
TRIA FRILIYANTIN
Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Industri Kecil Menengah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
26
Judul Tugas Akhir Nama NIM
: Strategi Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Sektor Wisata Bahari di Pulau Kecil (Studi Kasus Pulau Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara) : Tria Friliyantin : F352064095
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr.Ir. Aida Vitayala S. Hubeis Ketua
Dr.Ir. Aris Munandar, MS Anggota
Diketahui Ketua Program Studi Industri Kecil Menengah
Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof.Dr.Ir. H. Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal Ujian : 04 April 200919 Desember 2008Tanggal Lulus :
27
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tesis dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Sektor Wisata Bahari di Pulau Kecil” (Studi Kasus: Pulau Bunaken, Kota Manado, Sulawersi Utara), yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Industri Kecil dan Menengah, Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Penulis Menyadari bahwa karya ilmiah ini dapat tersusun karena bantuan berbagai pihak, baik staf pengajar dan pembimbing di sivitas akademika IPB, Pemerintah Kota Manado dan seluruh stafnya yang telah membantu kelancaran penelitian.
Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada ibu
Prof.Dr.Ir. Aida Vitayala S. Hubeis selaku pembimbing utama dan bapak Dr.Ir.Aris Munandar, MS selaku pembimbing anggota yang telah memberikan bimbingan dan motivasinya sehingga penulis bersemangat menyelesaikan tesis ini. Tidak lupa pula penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Eko Sriwiyono S.Pi, M.Si, sebagai dosen penguji IPB yang telah memberikan koreksi dan masukan guna penyelesaian tesis ini. 2. Segenap Dosen pengajar mata kuliah di program MPI angkatan 9 yang telah memberikan wawasan pengetahuan bagi penulis. 3. Ibu Nelda Luntungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Manado, Mas Engko dari Universitas Sam Ratulangi, Ibu Ebi selaku perwakilan dari LSM serta seluruh Pemerintah daerah terkait di Kota Manado serta masyarakat Pulau Bunaken atas segala bantuan dan fasilitasnya. 4. Ibunda dan Almarhum Ayahanda tercinta atas doa dan dukungannya serta kakak-kakak (Teh Dinny dan Kak Andi, Kak Ican dan Teh Lenny), adik-adikku (Keke dan Tommy) dan keponakanku (Reyhan, Farhan dan Taki) yang selalu memberikan motivasi dan semangat hingga penyelesaian tugas akhir ini 5. Rekan-rekan
mahasiswa
S2
IPB
program
MPI
angkatan
9
atas
kekompakkannya khususnya teman seperjuanganku mba Dewi dan mba Tely atas segala dukungan dan bantuannya. 6. Rekan-rekan petugas administrasi pada program MPI khususnya mba Vera, mas Khaer, Widi dan mas Haris dengan segala kesabaran membantu
28
kelancaran
dalam
administrasi
dari
awal
perkuliahan
sampai
akhir
pembuatan tugas akhir ini. 7. Bapak Prof.Dr.Ir. Alex Retraubun M.Sc selaku Direktur Pemberdayaan Pulau-pulau Kecil (PPK), Ir. Sunarto, MM (Kasubdit. Identifikasi Potensi PPK) dan Ir. Sentot Widjaya, MM (Kasubdit. Sarana dan Prasarana PPK) serta teman-teman Direktorat Pemberdayaan Pulau-pulau Kecil atas bimbingan dan dukungannya. 8. Ibu Pamuji Lestari dan Ibu Endang Linirin yang telah membantu memberikan masukan-masukan yang membangun serta kakak-kakakku di Bogor (teh lia, kang herman, mas Krishna dan mba Farah), ponakan-ponakanku di Narasoma, anak-anak Cikuray 25, mama dida, papa didit dan ka ama yang telah memberikan dorongan serta motivasi dalam pembuatan tugas akhir ini. 9. Semua pihak yang telah memberikan support yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhirnya penulis berharap hasil penelitian ini akan berguna sebagai penambah wacana dan wawasan bagi orang-orang yang memerlukannya dan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Bogor,
April 2008
Penulis,