Strategi Pengembangan Produk & Aktivitas Baru Product Development and New Activity Strategy
management untuk komisaris, direksi dan pejabat bank, sertifikasi khusus untuk internal auditor, sertifikasi khusus untuk pengadaan barang dan jasa.
directors and bank official, special certification for internal auditor, special certification for acquisition goods and service.
Rencana pendidikan dan pelatihan tersebut diatas diselenggarakan baik secara ekstern yang dilakukan diluar kantor Bank Papua, dan juga secara intern (in house training) yang dilakukan di Kantor Pusat Bank Papua, dan atau di kantor cabang lainnya yang telah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.
Education plan and training well done externally that conducted outbound of Bank Papua, and also internally (in house training) conducted in head office of Bank Papua, or conducted at other branch office that already have good education facility.
Rencana produk baru Bank Papua terfokus pada simpanan khususnya pada tabungan yang merupakan peluncuran produk baru dan pengembangan atas fitur-fitur ATM serta segmentasi kartu ATM. Adapun produk-produk baru dimaksud adalah :
New product plan of Bank Papua focused on saving that is brand new product and ATM’s features development and ATM’s card segmentation. There are new products:
- Tabungan berasuransi yaitu tabungan yang diperuntukkan nasabah umum dan mempunyai nilai pertanggungan pada saat nasabah meninggal dunia yang aktivitasnya dapat dilakukan pada semua jaringan kantor Bank Papua. - Pengembangan Fitur BPD Net yaitu pengembangan jasa layanan nasabah Bank Papua dengan Bank Pembangunan daerah di seluruh Indonesia melalui sistem online sehingga nasabah dapat bertransaksi baik tarikan maupun setoran dengan lebih cepat. - Elektronik Banking merupakan jasa layanan yang disediakan oleh Bank Papua dalam bentuk EDC (elektronik data capture), CDM (cash deposit machine) atas transaksi pembayaran maupun penarikan tunai yang dapat dilakukan dengan menggunakan kartu Bank Papua pada setiap merchant / toko / hotelhotel.
- Insurance Savings which is savings destined common customer and has liability point upon customer passes away that its activity can be done in all Bank Papua office network.
- BPD Net’s Feature development which is service development of Bank Papua with regional Development Bank all over Indonesia through online system so that customer can do a faster transacts everywhere. - Electronic Banking is a service that provided by Bank Papua in EDC (electronic data capture, CDM (cash deposit machine) on transactions by using of bank Papua’s card on merchant / shop / hotels.
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
51
52
- Payment point TELKOM merupakan layanan dimana nasabah dapat melakukan transaksi pembayaran tagihan telepon dengan menggunakan kartu Bank Papua pada jaringan ATM Bank Papua. - Segmentasi Kartu yang akan mengklasifikasikan kartu Bank Papua menjadi Silver , Gold dan Platinum diharapkan akan menjadikan nasabah semakin nyaman dan prestise untuk dapat lebih leluasa menggunakannya. - Mobile Banking merupakan jasa layanan dengan memanfaatkan ponsel melalui SMS (INDOSAT dan TELKOMSEL) untuk melakukan transaksi pembayaran (pascabayar) dan pembelian (pra-bayar) pulsa INDOSAT dan TELKOMSEL serta transaksi lainnya seperti Informasi saldo, Over Booking, Transfer Antar Bank yang aktivitasnya dapat dilakukan dimana saja oleh nasabah semasa ada akses provider INDOSAT dan TELKOMSEL.
- TELKOM’s payment point is service where customer can do transaction telephone bill payment by using of bank Papua card on ATM’s network of Bank Papua.
Dengan pengembangan fitur dan produk baru diharapkan nasabah semakin dapat merasakan kenyamanannya untuk memanfaatkan tabungan dan kartu Bank Papua dan tidak perlu khawatir melakukan perjalanan kemana saja karena selain didukung oleh jaringan ATM sebanyak 17.500 outlet yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama, juga tergabung dalam jaringan ATM dan EDC Prima yang tersebar diseluruh Indonesia. Seiring dengan program Pemerintah Provinsi Papua dalam menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Papua maka Bank Papua merencanakan untuk mengembangkan core banking system Bank Papua dengan melakukan pengembangan teknologi sistem informasi untuk mendukung persiapan Bank Papua sebagai Bank Devisa.
With feature and new product development to be expected customer gets comfortable to utilize saving and bank Papua’s card and not necessarily worried to make a trip everywhere because besides supported by ATM’s network as big as 17.500 outlets on one ATM’s network, also unites on ATM and EDC Prima spreads all over Indonesia.
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
- Card segmentation that will classify bank Papua card as Silver, Gold and Platinum is expected will make customer getting comfortable and prestige to use it.
- Mobile Banking is service with using cellular via SMS (INDOSAT and TELKOMSEL) for payment transactions (post-pays) and buy (pre-pays) INDOSAT and TELKOMSEL pulse and other transactions such as balance, Over Booking, Transfer Among Bank and can be done by customer if there is access provider of INDOSAT and TELKOMSEL.
Along with Papua’s Province Government program in pulling investor for invest its capital in Papua therefore Bank Papua plot to develop core banking system of Bank Papua by developing information system technology for supporting Bank Papua’s preparation as Foreign Exchange Bank.
Strategi Pengembangan Pelayanan Service Development strategy Bank Papua akan mengembangkan pelayanan dalam rangka meningkatkan image perusahaan melalui program promosi yang lebih giat, untuk menyebarkan, memaparkan tampilan informasi secara akurat, efektif dan permanent di berbagai media, memasang billboard/baliho dan juga memberikan sponsor kepada klub sepakbola ternama di Provinsi Papua maupun Papua Barat, sistem pelayanan pengaduan nasabah. Sehingga diharapkan pengembangan pelayanan tersebut dapat memberikan kepuasan kepada nasabah.
Bank Papua will develop service in order to increase company image via promotion programs, to broadcast, explaining information appearance in accurate, effective and permanent at various media, billboard / baliho and also give sponsor to well-known football club at Papua Province and also West Papua, customer accusation service. Its Expected that service development get to give satisfaction to customer.
Selain itu juga mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung baik IT maupun sarana pendukung lainnya untuk mengantisipasi perkembangan Bank Papua ke depan yang akan menjalankan aktifitasnya sebagai Bank Devisa.
Besides get IT’s supporting structure and infrastructure and also another supporting medium to anticipate the development of Bank Papua’s for coming that will carry on its activity as Foreign Exchange Bank.
Tahapan persiapan Bank Papua untuk pengembangan pelayanan menuju operasional sebagai Bank Devisa untuk tahun 2008 adalah bekerjasama dengan konsultan untuk membangun struktur organisasi dan pengembangan sumber daya manusia sebagai tahap persiapan awal untuk menangani operasional sebagai Bank devisa.
Bank Papua’s preparation step for development service as Foreign Exchange Bank for year 2008 is make an agreement with consultant to build organization structure and human resources development as phase of early preparation to handle operational as foreign exchanges Bank.
Sebagai wujud kepedulian Bank Papua terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan Bank Papua merencanakan kegiatan Corporate Social Responsibility dan Edukasi Masyarakat yang menyentuh langsung kepada masyarakat melalui pemberian beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa yang berprestasi; pemberian bantuan kepada masyarakat
As a manifestation of Bank Papua’s cares to condition of society and environmental, Bank Papua to plot Corporate Social Responsibility’s activity and Society Education that direct implemented to society via scholarship for student’s achievement, helping society that suffers since disaster, helping society with social activity for
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
53
yang menderita karena bencana alam; memberikan bantuan dalam bentuk kegiatan bhakti sosial kepada masyarakat yang kurang mampu/ pantipanti asuhan; membangun fasilitas umum, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan ; melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pelajar dan mahasiswa tentang hal-hal yang terkait dengan perbankan ; serta mengadakan seminar-seminar, workshop dan pelatihan kepada pengusaha mikro dan kecil terutama ditujukan kepada pengusaha Papua.
indigent society/ shelter institutions, building public utility, health facility, education facility; doing counseling to society, student and college about things which concerning with banking, and conducting seminars, workshop and training to micro entrepreneur particularly been for Papua’s entrepreneur.
Untuk menjawab persaingan perbankan, Bank Papua tetap mengembangkan usahanya agar dapat memenangkan persaingan dalam usaha sejenis maupun dengan jenis usaha substitusinya. Dalam lingkungan perbankan dimana Bank Papua ada didalamnya juga dituntut untuk selalu bergerak lebih dinamis untuk mengembangkan dirinya, sehingga dapat menjadi mitra yang dapat dipercaya dan menjadi kebanggaan masyarakat Papua. Pengembangan dirinya tersebut dapat berupa perluasan jaringan kantor untuk lebih mendekatkan Bank Papua kepada nasabahnya maupun dengan perbaikan dalam segi teknologi informasi.
To answer banking competition, Bank Papua still develops its effort to be able to win the competition in the same field and also substitution field. In banking environment Bank Papua is demanded to be more dynamic to develop himself, so can be reliable partner and as pride of Papua’s society. the development can be as extension of office network to be more intimate Bank Papua to its customer and also up grading in information technology.
Bank Papua merencanakan untuk membuka beberapa kantor baru ataupun meningkatkan status jaringan kantor yang sudah ada. Pembukaan kantor baru maupun peningkatan status tetap mempertimbangkan tuntutan bisnis yang sehat, berprospek baik dan dapat menjadi market leader di tanah Papua. Selain akan dilakukan penjajagan dan persiapan dalam rangka menjadi Bank Devisa guna memperluas jaringan operasional sehingga dapat melayani perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Papua dan menjalin kerjasama dengan perbankan secara internasional.
Bank Papua plan to open some new offices or increasing existing office network. New office or increasing status still considering healthy business, have good prospect and can be market leader in Papua. Besides will do learning and preparation in order to become Foreign Exchange Bank to expand operational network can services Foreign Capital Company that operating at Papua and cooperates with banking internationally.
Pameran Intermediasi Perbankan
Strategi pengembangan Jaringan Kantor Office Development Network strategy
54
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
Laporan Kinerja
Direktur Operasi Bisnis Performance Report of Bussiness Operation Director
62.337 214.127
71.949
78.937
136.893
2003
2004
2005
2006
2007
Lingkungan Operasional
Environmental Operational
Pada pertengahan November 2007, beberapa kejadian yang memiliki dampak kepada ekonomi makro seperti semakin melambungnya harga minyak dunia yang disebabkan oleh meningkatnya aksi spekulasi pemain pasar keuangan, meningkatnya permintaan minyak sejalan dengan datangnya musim dingin di akhir tahun, keterbatasan supply akibat bencana alam dan permasalahan OPEC, serta memanasnya permasalahan politik di Timur tengah serta krisis subprime mortgage tidak membawa dampak yang terlalu signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mencapai 6,3%.
On mid November 2007, several instance which have impact to macro economy such as progressively height of world oil price is caused on increases of player venture financial market action, the increasing it sees coming with winter at year-end, supply’s limitation effect caused by disaster and about problem OPEC, and politic problem at Middle East and also subprime mortage take no significant impact to Indonesian economic growth that reaches 6,3%.
Memasuki akhir tahun 2007, kondisi perekonomian menunjukan kondisi yang membaik hal ini ditunjukan dengan penurunan laju inflasi di bulan November sebesar 0.18% dibanding dengan bulan sebelumnya sebesar 0,79% akibat dari pasca perayaan hari raya Idul Fitri. Stabilnya BI rate direspon dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang semakin melandai, namun pertumbuhan kredit terus berakselerasi.
Entering Quarter IV year 2007, economics condition shows better condition it indicated by decreased inflation on November as big as 0.18% compares with previous month as big as 0,79% effects from Idul Fitri day celebration. BI’s rate stability responded by Third Party Fund is getting down, but credit growth goes to get acceleration.
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
55
700.000 600.000 500.000
2006 2007
400.000 300.000 200.000 100.000 -
Pendapatan Bunga
56
Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
Garis Besar Kinerja Operasional
Operational Performance outline
Di tengah kondisi persaingan perbankan tahun 2007 di wilayah Papua, Bank Papua tetap dapat menghasilkan peningkatan keuntungan perusahaan melalui pengelolaan aset dan kewajiban yang tepat dengan melakukan efisiensi biaya. Laba sebelum pajak tumbuh sebesar 56,42% hingga mencapai Rp 214,13 miliar pada akhir tahun 2007 dibanding dengan tahun 2006 sebesar Rp. 136,89 milyar. Hasil tersebut diakibatkan oleh membaiknya pendapatan operasional, yang sebagian besar disumbangkan oleh meningkatnya pendapatan bunga dan terkendalinya pengeluaran biaya overhead.
In the middle banking competition condition year 2007 at Papua region, Bank Papua still produce increasing profit company trough asset management and liabilities management by undertaking cost efficiency. Profit before taxes as big as 56,42% until up to Rp 214,13 billion on year-end 2007 compare with year 2006 as big as Rp. 136,89 billion. This caused by a better operational income, part of it contributes by increasing of interest income and overhead’s cost controlled.
Pendapatan Bunga
Interest income
Pendapatan bunga (terdiri dari penghasilan bunga dan penghasilan provisi dan komisi terkait kredit ) tumbuh 25,39% dari tahun 2006 yaitu dari sebesar Rp. 536,45 milyar menjadi sebesar Rp. 672,68 milyar tahun 2007, hal tersebut mengindikasikan ekspansi pinjaman yang dibukukan akibat dari kebijakan pemerintah dalam penurunan suku bunga untuk mendorong pembiayaan kepada sektor riil. Pendapatan bunga penempatan pada bank lain berasal dari penempatan dalam bentuk deposito meningkat secara signifikan sebesar 98.19% dari Rp. 9,72 milyar di tahun 2006 menjadi Rp. 19,27 milyar di tahun 2007. Penurunan Likuiditas pada akhir tahun 2007 ditunjukan dengan meningkatnya Loan to Deposits Ratio (LDR) dari 19,13% di tahun 2006 menjadi 21,56% di tahun 2007. Sedangkan untuk Pendapatan dari provisi dan komisi meningkat 30,60% dari tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 14,93 milyar menjadi Rp. 19,49 milyar di tahun 2007.
Interest income (consisting of interest production and provision and commission production concerning credit) growth 25,39% years 2006 which is as big as Rp. 536,45 billion for Rp. 672,68 billion year 2007, it indicates loan expansion that effected of government policy in decreasing rate of interest to push finances to real sector. Interest income from placement of other bank comes from deposit increases significant as big as 98.19% from Rp. 9,72 billion at year 2006 as Rp. 19,27 billion at year 2007.
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
Liquidity decrease on last periode year 2007 indicated at the height Load To Deposits Ratio (LDR) of 19,13% year 2006 as 21,56% at year 2007. Meanwhile for Income of provision and commission increases 30,60% of years 2006 which is as big as Rp. 14,93 billion as Rp. 19,49 billion at year 2007.
Pendapatan Bunga dan Beban Bunga Rincian
2006
Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga dari bank lain - giro Pendapatan Bunga dari bank lain - ICM Pendapatan Bunga dari bank lain - Deposito Pendapatan Bunga dari bank lain - Surat berharga Pendapatan Bunga dari bank lain - Lainnya/DOC Pendapatan Bunga Kredit yang diberikan Pendapatan Provisi dan Komisi Provisi dan Komisi Kredit Beban Bunga Beban Bunga kepada Bank Indonesia Bunga kepada Bank Lain - giro Bunga kepada Bank Lain - ICM Bunga kepada Bank Lain - Deposito Pinjaman yang diterima Bunga kepada Bank Lain - Tabungan Bunga kepada Bank Lain - Lainnya Kepada Pihak Ketiga - Giro Kepada Pihak Ketiga - Deposito Kepada Pihak Ketiga - Tabungan Kepada Pihak Ketiga - Pinjaman yang diterima Kepada Pihak Ketiga - Lainnya
10,354 51,926 9,724 226,212 6,896 216,410 521,522
Interest income and interest Charge Kontribusi 1.99% 9.96% 1.86% 43.38% 1.32% 41.50% 100.00%
Kontribusi
9,312 33,415 19,272 342,808 2,812 245,563 653,182
1.43% 5.12% 2.95% 52.48% 0.43% 37.59% 100.00%
0.07% 0.18% 0.16%
243 129
0.18% 0.09%
0.01% 0.03%
30 32 566 72,565 24,015 25,258 2,812 12,968 138,618
0.02% 0.02% 0.41% 52.35% 17.32% 18.22% 2.03% 9.36% 100.00%
56.71% 12.03% 21.74% 3.08% 5.99% 100.00%
Details Interest income Interest income from other bank - demands deposit Interest income from other bank - ICM’S Interest income from other bank - Deposits Interest income from other bank - marketable securities Interest income from other bank - other/DOC interest income that is given Provision and Commission income Provision and loan Commission
19,494
14,927 92 253 224 8 47 78,301 16,610 30,018 4,248 8,265 138,066
2007
Interest charges Interest charges to Indonesian Bank Interest to Other Bank - demands deposit Interest to Other Bank - ICM Interest to Other Bank - Deposits Accepted loan Interest to Other Bank Savings Interest to Other Bank another Banks To third party - Demand Deposit To third party - Deposit To third party - Savings To third party - accepted loan To third party - Another
Beban Provisi dan Komisi
209
1,685
Provision and Commission charges
Pendapatan Bunga Bersih
398,174
532,373
Net interest income
Beban Bunga
Interest Charge
Terjadi kenaikan sebesar 1,47% dari tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 138,27 milyar menjadi Rp. 140,30 milyar di tahun 2007. Beban bunga per 31 Desember 2007 berupa Giro kepada Pihak Ketiga mengambil porsi sebesar 52,35% terhadap seluruh beban bunga merupakan akibat dari pengendapan dana Pemerintah Daerah yang belum optimal digunakan pada proyek pembangunan infrastruktur. Sedangkan pada sisi Tabungan memberikan kontribusi sebesar 18,22% terhadap seluruh beban bunga Pertumbuhan Tabungan tahun 2006 sebesar Rp. 1.172 milyar menjadi Rp. 1.888 milyar di tahun 2007atau tumbuh sebesar 61,04% hal tersebut diakibatkan dari kebijakan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia.
Decreased happening as big as 1,47% years 2006 which is as big as Rp. 138,27 billion as Rp. 140,30 billion at year 2007. For year end 31st December 2007, interest charge as Curent Account to Third Party takes portion as big as 52,35% to all interest charges caused of Local Government fund precipitations that yet optimal being utilized on infrastructure development project. Meanwhile on the Saving just give contribution as big as 18,22% to all interest charge although nominally grows Rp. 1. 172 billion for Rp. 1. 888 billion in year 2007 caused of interest decrease policy by Central Bank of Indonesia.
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
57
9.000.000 8.000.000 7.000.000 6.000.000
Kredit
5.000.000
Penempatan
4.000.000
Efek-efek
3.000.000
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 33,70% atau sebesar Rp. 134,20 milyar yaitu sebesar Rp. 398,17 milyar di tahun 2006 menjadi Rp. 532,37 milyar di tahun 2007.
Net Interest Margin as big as 33,70% or Rp. 134.20 billion in year 2006 as Rp. 532,37 billion in year 2007.
Posisi Keuangan
Financial Position
Aktiva Aktiva tumbuh sebesar 14,47% atau meningkat Rp. 1.108 milyar dari tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 7.659 milyar menjadi Rp. 8.768 milyar di tahun 2007. Pertumbuhan Aktiva dipengaruhi dari peningkatan kredit sebesar Rp. 393 milyar atau 33,59% dari tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 1.171 milyar menjadi Rp. 1.564 milyar. Penempatan tumbuh sebesar 11,19%, dan dalam upaya peningkatan bisnis usaha melalui pengembangan produk, perubahan organisasi serta jaringan kantor, Bank Papua melakukan investasi sebesar Rp. 36,80 milyar atau sebesar 28,55 % yaitu di tahun 2006 sebesar Rp. 128,89 milyar menjadi sebesar Rp. 165,68 milyar tahun 2007.
Asset Total asset grows as big as 14,47% or Rp. 1.108 billion in year 2006 is Rp. 7.659 billion to Rp. 8.768 billion in year 2007. Growth of asset influence by loan increasing is Rp. 393 billion or 33,59% from Rp. 1.171 billion in year 2006 as Rp. 1.564 billion in year 2007.
Penggunaan Dana
Fund Utilization
Penggunaan dana tahun 2007 meningkat 15,45% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 6.163 milyar tahun 2006 menjadi sebesar Rp.7.115 milyar tahun 2007. Antara lain meliputi komponen :
Funt Utilization 2007 has increased 35,33% of previous years which is as big as Rp. 6. 163 billion years 2006 for Rp.8.341 billion years 2007. as follows:
a. Efek-Efek. Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan FASBI, sampai dengan akhir tahun 2007 dibandingkan tahun 2006 masingmasing sebesar Rp. 4.785 milyar dan Rp. 3.843 milyar. Kebijakan ini ditempuh untuk mengoptimalkan pendapatan bank dari dana-dana jangka pendek yang tidak dapat di alokasikan pada pembiayaan jangka panjang.
a. Marketable Securities. Marketable Securities are consisting of Central Bank of Indonesian certificate (SBI) and FASBI, until year-end 2007 than years 2006 each total as big as Rp. 4.785 billion and Rp. 3.843 billion. This policy is taken to optimize bank income of short-range funds that did allocate inlong-term finances.
Placement grows 11,19% and to increase bussiness with product development, organitation and offices network change’s Bank Papua was done a invesment Rp. 36.80 billion or 28,55% from Rp. 128.89 billion in year 2006 as Rp. 165.68 billion in year 2007.
2.000.000 1.000.000 -
58
2003
2004
2005
2006
2007
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
b. Penempatan pada Bank lain. Penempatan pada bank lain terdiri atas deposit on call, deposito dan promes. Sampai dengan periode akhir tahun 2007 total penempatan dana pada bank lain sebesar Rp. 767 milyar tahun 2006 sebesar Rp. 1.150 milyar.
b. Placement with other Bank. Placement with other bank consist of deposit on call, time deposit and promes. at the end 2007 total placement with other bank as big as Rp. 767 billion and years 2006 as big as Rp. 1. 150 billion.
c. Perkreditan Penyaluran kredit PT.Bank Papua sampai dengan akhir tahun 2007 tercatat sebesar Rp. 1.564 milyar atau meningkat 33.59% dari tahun 2006 berjumlah Rp. 1.171 milyar.
c. Loans Loans distribution of PT.Bank Papua’s at the end 2007 registered as big as Rp. 1. 564 billion or increased for 33.59% than2006 was Rp 1. 171 billion.
Dengan kualitas kredit cukup baik dan kategori “sehat” dimana posisi NPL (Non Performing Loans) gross tahun 2007 sebesar 1,83% menurun atau membaik 0.25% dari tahun sebelumnya 2006 sebesar 2.08%.
With good loan quality and “sound” category, the NPL (Non Performing Loan) gross in 2007 has decreased 1,83% or it was better 0.25 % of previous years 2006 as big as 2.08%.
Menurut sektor usaha yang dibiayai, maka pemberian kredit pada sektor konsumtif menduduki porsi tertinggi sebesar 59,29%. Sektor kredit konsumtif yang diberikan dalam bentuk Kredit Griya Bhakti, Kredit Purna Bhakti, serta kredit yang tidak dapat diklasifikasikan pada sektor-sektor di bawah ini.
According to business loan sector, so loan distribution on consumptive sector reach a major loans equal to 59,29%. Consumptive loan Sector that are given in loan Griya Bhakti, loan of Purna Bhakti, and unclassified credit on sectors bellows.
Pertanian Pertambangan Perindustrian
Perdagangan Angkutan
Jasa Dunia Usaha
URAIAN Pertanian Pertambangan Perindustrian Listrik dan Gas Air
Listrik dan Gas Air
Kontruksi
Sosial Masyarakat
Lin-lain
2003 27,693
2004
2005
2006
2007
19,403
23,887
14,836
14,629
EXPLANATION Agricultural
141
503
162
2,571
893
Mining
1,940
1,657
2,247
3,326
4,074
industrials
531
651
1,108
347
822
Electricity and Water
123,753
165,939
116,818
201,216
310,640
Gas
Perdagangan
38,991
48,994
61,579
76,609
110,624
Construction
Angkutan
17,089
14,053
22,109
29,257
47,105
Commerce
Jasa Dunia Usaha
54,742
36,680
14,715
26,917
140,846
Transportation
Sosial Masyarakat
1,516
1,728
3,604
3,240
7,032
Services
266,396
289,608
246,229
358,319
636,665
Kontruksi
Societies etc Jumlah
Total
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua
59
Lain-lain Sosial Masyarakat
2003
Jasa Dunia Usaha
2004 2005
Angkutan
6.000.000
5.000.000
2006
Perdagangan
2007
Kontruksi
4.000.000
3.000.000
Listrik dan Gas Air 2.000.000 Perindustrian 1.000.000
Pertambangan Pertanian
-
2003 200.000
400.000
600.000
2004
2005
2006
2007
800.000 1.000.000 Giro
Tabungan
Deposito
Penghimpunan Dana
Fund Raising
Dalam situasi persaingan yang semakin ketat serta pemberlakuan kebijakan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia, Penghimpunan Dana Bank Papua terus mengalami pertumbuhan sepanjang tahun 2007. Total dana pihak ketiga mencapai Rp. 7.257 milyar atau meningkat sebesar Rp. 1.133 milyar atau tumbuh 18,50% di tahun 2007. Peningkatan terbesar dihasilkan oleh Tabungan yang tumbuh sebesar Rp. 716 milyar atau 61,04% dari tahun 2006 sebesar Rp. 1.172 milyar menjadi Rp. 1.888 milyar di tahun 2007, diikuti Deposito tumbuh sebesar Rp. 66 milyar atau 33,51% dari tahun 2006 sebesar Rp. 198 milyar menjadi Rp. 264 milyar di tahun 2007, sedangkan Giro mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 351 milyar atau 7,39% dari tahun 2006 sebesar Rp. 4.753 milyar menjadi Rp. 5.104 milyar di tahun 2007.
In this competitive situation and descend policy application rate of interest by Central Bank of Indonesia, fund rising of Bank Papua has been growing for each year. Total third party fund reached Rp. 7. 257 billion increased as big as Rp. 1. 133 billion or is progress 18,50% year 2007. Significant progress contributes from saving for Rp. 716 billion or 61,04% from years 2006 as big as Rp. 1. 172 billion was Rp. 1. 888 billion year 2007, than Deposit as big as Rp. 66 billion or 33,51% of years 2006 as Rp. 198 billion was Rp. 264 billion year 2007, meanwhile Demand Deposit increases big as Rp. 369 billion or 7,39% of years 2006 as big as Rp. 4. 753 billion was Rp. 5. 104 billion year 2007.
Ekuitas
Equity
Total ekuitas yang terdiri atas Modal disetor, Dana setoran modal, Cadangan Umum, Cadangan Tujuan serta Laba meningkat sebesar 38,40% dari tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 442,51 milyar menjadi Rp. 612,43 milyar di tahun 2007. Peningkatan tersebut disebabkan bertambahnya kepercayaan para pemegang saham baik dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Kecukupan modal setelah memperhitungkan risiko Kredit dan Pasar masih menunjukan angka yang baik yaitu 35,52% di akhir tahun 2007, jauh diatas persyaratan minimum sebagai bank jangkar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 12%.
Total equity consisting of Paid up capital, Capital fund, General Reserve,spesific reserve also profit increases as big as 38.40% from 2006 was Rp. 442,51 billion as Rp. 612.43 billion year 2007. the increasing caused of stockholder trustiness that comes from Province and Regency all over Papua and West Papua. Capital adequacy for calculating loan risk and market are still shows good condition which is 35.52 % at the end 2007, beyond minimum requirement as important bank which recommends by Central Bank of Indonesia as big as 12%.
60
Laporan Tahunan-Annual Report 2007 Bank Papua