STRATEGI PEMILIHAN SUPPLIER DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA BISNIS RITEL Anna Probowati Pengajar Jurusan Manajemen STIE Rajawali Purworejo Abstraksi Supply chain management merupakan sistem dalam proses bisnis yang digunakan untuk mengatur sebuah rencana yang matang mulai dari bahan baku diperoleh hingga barang jadi yang dihasilkan sampai pada konsumen terakhir. Ritel merupakan mata rantai yang paling utama dalam supply chain management karena ritel yang akan berinteraksi secara langsung dengan konsumen akhir. Bisnis ritel mencakup semua kegiatan dan aktifitas bisnis yang ditujukan pada penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen, sehingga bisnis ritel menjadi bagian dari sistem pendistribusian produk sebagai jembatan antara produsen dan konsumen. Salah satu kunci kesuksesan bisnis ritel adalah memilih supplier yang tepat karena supplier sangat menentukan harga eceran. Kata kunci: supply chain management, ritel, bisnis ritel, supplier
Dari sudut pandang ritel konsep
PENDAHULUAN Supply
chain
(rantai
supply chain merupakan arus bahan
pengadaan) menurut Indrajit dan
baku, informasi, pembayaran, dan
Djokopranoto (2006) adalah suatu
jasa dari supplier sampai kepada
sistem
konsumen akhir melewati pabrikasi
tempat
organisasi
menyalurkan barang produksi dan
dan
jasanya kepada para pelanggannya.
menjelaskan bahwa konsep dasar
Anna Probowati:
gudang.
Prasetyo
(2005)
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
65
dari
supply
chain
management
teknik baik bagi pihak eksekutif
adalah pengelolaan terhadap arus
maupun
manajer
di
bidang
bahan baku, informasi, pembayaran,
pembelian, pengendalian persediaan,
dan jasa dari supplier sampai pada
dan pelayanan konsumen (Indraseno,
konsumen akhir melewati pabrikasi
2007).
dan gudang. Supply
chain
management
KONSEP SUPPLY MANAGEMENT
merupakan kombinasi antara seni dan
ilmu
pengetahuan
dimaksudkan cara
untuk
merupakan
memperbaiki
supply konsep
chain
baru
dalam
dalam
melihat persoalan logistik. Konsep
komponen-komponen
lama melihat logistik lebih sebagai
sebuah
menemukan
Konsep
yang
CHAIN
perusahaan
bahan baku yang diperlukan dalam
persoalan
rangka menghasilkan produk atau
perusahaan,
jasa dan mengirimkannya kepada
dititikberatkan
konsumen. Dengan demikian jika
secara intern di perusahaan masing-
supply chain management tersebut
masing. Dalam konsep baru ini,
diterapkan
sebuah
masalah
logistik
perusahaan ritel maka akan dapat
masalah
yang
digunakan untuk memperbaiki cara-
terbentang sangat panjang sejak dari
cara perusahaan dalam menyediakan
bahan dasar sampai barang jadi yang
produk yang akan dijual kepada
dipakai
konsumen melalui tokonya. Hal ini
merupakan mata rantai penyediaan
karena supply chain management
barang. (Indrajit dan Djokopranoto,
merupakan
akan
2006). Oleh karena itu, Simchi Levi
menyediakan strategi, sarana, dan
(2000) mendefinisikan supply chain
Anna Probowati:
di
dalam
pedoman
yang
intern
masing-masing
dan
pemecahannya
pada
dilihat
lebih
konsumen
pemecahan
sebagai
luas
akhir,
yang
yang
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
66
management is a set of approaches
supplier
utilized
disimpan
to
efficiently
suppliers,
integrate
manufacturers,
is
produced
di
pabrik gudang
pendistribusiannya
warehouse, and stores, so that merchandise
dan
ke
hingga dan sentra
penjualan.
and
2.
Mencapai efisiensi aktivitas dan
distributed at the right quantities, to
biaya seluruh sistem, total biaya
the right locations, at the right time,
sistem dari transportasi hingga
in order to minimize systemwide
distribusi
costs while satisfying service level
baku, proses kerja, dan barang
requirement.
jadi.
persediaan
bahan
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa supply
PEMAIN UTAMA DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
chain management adalah suatu rantai pengadaan barang kepada
Supply chain menjadi logistics
pelanggan dalam rangka menjamin
network yang menunjukkan adanya
ketersediaan
dan
rantai yang panjang dimulai dari
meminimalkan biaya. Tujuan supply
supplier sampai customers. Dalam
chain
hubungan ini ada beberapa pemain
material
management
berdasarkan
utama yang merupakan perusahaan-
definisi diatas adalah: 1.
management
perusahaan dengan kepentingan yang
pertimbangan
sama. Berikut ini merupakan pemain
mengenai lokasi setiap fasilitas
utama yang terlibat dalam supply
yang memiliki dampak terhadap
chain (Indrajit dan Djokopranoto,
aktivitas dan biaya dalam rangka
2006):
Supply
chain
menyangkut
memproduksi diinginkan Anna Probowati:
produk
yang
pelanggan
dari
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
67
1.
Chain 1: Suppliers Rantai
pada
dimulai
dari
mempunyai chain
melakukan
penghematan.
sini,
yang
Misalnya,
penghematan
yang
inventory carrying cost dengan
sumber
menyediakan
bahan
pertama,
mengembangkan
dimana mata rantai penyaluran akan
mulai.
konsep
supplier partnering.
Bahan
3.
Chain 1 – 2 – 3: Supplier –
pertama ini bisa dalam bentuk
Manufacturer – Distribution
bahan
Dalam tahap ini barang jadi
baku,
bahan
2.
untuk
supply
merupakan
barang
potensi
bahan
mentah,
penolong,
bahan
yang
dihasilkan
oleh
dagangan, subassemblies, suku
manufacturer disalurkan kepada
cadang atau barang dagang.
pelanggan,
Sumber pertama ini dinamakan
menggunakan jasa distributor
suppliers.
atau wholesaler yang merupakan
Chain 1 – 2: Suppliers –
pedagang besar dalam jumlah
Manufacturer
besar.
Rantai
pertama
dengan
rantai
dihubungkan kedua,
4.
yaitu
dimana
biasanya
Chain 1 – 2 – 3 – 4: Supplier – Manufacturer – Distribution –
manufacturer yang merupakan
Retail Outlets
tempat
Dari pedagang besar kemudian
untuk
pekerjaan
melakukan membuat,
barang
disalurkan
toko
memfabrikasi, mengasembling,
pengecer
merakit, mengkonversi ataupun
Walaupun ada beberapa pabrik
menyelesaikan
yang langsung menjual barang
(finishing). mata
rantai
Anna Probowati:
barang
(retail
ke
produksinya
outlets).
Hubungan
kedua
hasil
kepada
tersebut
sudah
pelanggan, namun secara relatif
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
68
jumlahnya tidak banyak dan
5.
1.
Plan (rencana)
kebanyakan menggunakan pola
Perencanaan merupakan porsi
seperti di atas.
supply chain management yang
Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5: Supplier
strategis. Tahap ini digunakan
– Manufacturer – Distribution –
untuk memanage semua sumber
Retail Outlets – Customer
yang
Para pengecer atau retailers
permintaan konsumen. Rencana
menawarkan
yang
barangnya
langsung
kepada
pelanggan.
Yang
para
dapat
memenuhi
hebat
mengembangkan
dapat serangkaian
termasuk
acuan untuk memonitor proses
outlets adalah toko, warung,
supply chain sehingga semua
toko serba ada, pasar swalayan,
akan dapat berlangsung secara
mal, dan sebagainya. Adapun
efisien dan dapat memberikan
customer dalam konteks ini
pelayanan
merupakan mata rantai terakhir
kepada
yang dilalui dalam supply chain
memberikan nilai tambah.
sebagai end-user.
2.
yang
berkualitas
konsumen
serta
Source (sumber) Dalam source pengusaha harus dapat memilih supplier yang
KOMPONEN-KOMPONEN DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Komponen-komponen
mampu
mengirimkan
produk
yang diperlukan sehingga akan yang
meningkatkan
terdapat di dalam penerapan supply
produk
yang
disediakan kepada konsumen.
chain management (Indraseno, 2007)
Pada
adalah:
bagian
ini,
pengusaha
dapat mengembangkan harga, proses pengiriman, dan proses
Anna Probowati:
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
69
pembayaran dengan supplier.
dengan bagian gudang. Pada
Selain itu pengusaha juga dapat
tahap ini proses penerimaan
menetapkan
strategi
untuk
barang ke gudang juga harus
persediaan,
ragam
diperhatikan
seperti
produk, dan mengaturnya di
kelengkapan
dokumen
toko.
penerimaan
Make (membuat)
barang.
mengatur
3.
Make merupakan langkah yang
4.
5.
dan
pengeluaran
Return (pengembalian)
diambil oleh pengusaha. Jika
Return merupakan hal yang
supply
management
harus diperhatikan dan harus
dilakukan di bidang ritel maka
dijadikan sebagai bagian kedua
hal
berpengaruh
belah pihak baik pengusaha
terhadap proses penjualan dan
maupun supplier. Pada bagian
pelayanan kepada konsumen.
ini diperlukan pengembangan
Dalam
jaringan
chain
ini
akan
hal
ini
menyangkut
untuk
mengetahui
produktivitas pekerja dan kinerja
adanya produk cacat atau rusak
perusahaan.
baik yang telah dikembalikan
Deliver (pengiriman)
oleh konsumen maupun sebelum
Deliver
berhubungan
dengan
dibeli oleh konsumen. Dengan
bagian logistik dimana harus ada
demikian
akan
dapat
koordinasi yang jelas antara
mendukung tingkat pelayanan
tingkat keperluan produk yang
kepada konsumen.
harus dibeli dan dibutuhkan oleh konsumen
dengan
jumlah
BISNIS RITEL
persediaan. Untuk itu diperlukan
Bisnis ritel meliputi seluruh
adanya pengembangan network Anna Probowati:
aktifitas yang melibatkan penjualan
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
70
barang dan jasa langsung pada
antara para produsen, agen dan para
konsumen. Setiap organisasi yang
supplier lain, dan para konsumen
melakukan penjualan langsung pada
akhir.
konsumen baik produsen, grosir,
berbagai jenis barang dan jasa dari
atau peritel berarti bertindak dalam
berbagai
proses usaha ritel. Bidang usaha
menawarkannya
bisnis ritel ini merupakan bidang
konsumen. (Thoyib, 1998).
Retailer
mengumpulkan
sumber
dan
kepada
para
yang menarik dan menyenangkan. Pengelolaan bisnis ritel tidak sekedar hanya
membuka
toko
FUNGSI RITEL
dan
Ritel memiliki beberapa fungsi
mempersiapkan barang-barang yang
penting yang dapat meningkatkan
lengkap, tetapi harus melihat dan
nilai produk dan jasa yang dijual
mengikuti perkembangan teknologi
kepada konsumen dan memudahkan
pemasaran agar dapat berhasil dan
distribusi
mempunyai keunggulan bersaing.
bagi
(Thoyib, 1998).
memproduksinya.
Retailing merupakan tahapan terakhir
dalam
suatu
tersebut
perusahaan
menurut
channel
produk-produk
Utami
yang
Fungsi (2006)
ritel adalah
sebagai berikut:
distribusi, yang membentuk bisnis
1.
Menyediakan
berbagai
jenis
dan orang-orang yang terlibat di
produk dan jasa
dalam suatu pergerakan fisik dan
Peritel berusaha menyediakan
transfer kepemilikan barang dan jasa
beraneka ragam produk dan jasa
dari produsen kepada konsumen.
yang
Dalam
Supermarket
suatu
channel
distribusi,
dibutuhkan
konsumen. menyediakan
retailing memainkan suatu peranan
produk-produk
makanan,
yang
kesehatan,
perawatan
penting
Anna Probowati:
sebagai
penengah
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
71
kecantikan, dan produk rumah
2.
Penyedia jasa
tangga. Sedangkan department
Konsumen
mendapat
store
kemudahan
dalam
menyediakan
berbagai
jenis pakaian dan aksesoris.
mengkonsumsi
Memecah
yang
Peritel
3.
4.
memecah
produk-produk
dihasilkan
produsen
beberapa
melalui ritel dengan mengantar
ukuran produk menjadi lebih
produk hingga dekat konsumen,
kecil yang disesuaikan dengan
menyediakan
pola konsumsi para konsumen
memudahkan konsumen dalam
secara individual dan rumah
membeli
tangga,
akhirnya
produk, maupun menawarkan
menguntungkan produsen dan
kredit. Ritel juga memajang
konsumen.
produk sehingga konsumen bisa
Penyimpan persediaan
melihat dan memilih produk
yang
Fungsi
utama
ritel
mempertahankan yang
sudah
adalah
yang
menggunakan
yang akan dibeli.
persediaan
ada,
dan
jasa
5.
sehingga
Meningkatkan nilai produk dan jasa
produk akan selalu tersedia saat
Dengan adanya beberapa jenis
konsumen
barang dan jasa, maka untuk
Jadi
menginginkannya.
para
konsumen
mempertahankan
bisa
suatu
persediaan
aktifitas
pelanggan
mungkin memerlukan beberapa
produk di rumah dalam jumlah
barang.
sedikit
membutuhkan ritel karena tidak
karena
menyediakan
ritel
akan
produk-produk
semua
tersebut bila dibutuhkan.
Anna Probowati:
Pelanggan
barang
dijual
dalam
keadaan lengkap.
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
72
Dengan menjalankan fungsi-fungsi
b. Chain store, beberapa toko
tersebut, peritel dapat berinteraksi
dimiliki dan dikelola oleh
dengan
pusat. Biasanya jenis produk
konsumen
memberikan
nilai
akhir
dengan
tambah
bagi
yang
dijual,
layout,
dan
produk atau barang dagangan dan
pelayanan dari setiap toko
memberikan layanan lainnya seperti
seragam.
pengantaran,
pemasangan,
dan
c. Franchises,
sebagainya.
kontrak
merupakan
kerjasama
antara
perusahaan
(franchisor) dan independent
KARAKTERISTIK DASAR RITEL Karakteristik dasar ritel dapat digunakan
sebagai
mengelompokkan
dasar jenis
business person (franchisee). Pihak franchisee mengikuti
dalam
aturan dan kebijakan yang
ritel.
telah
Terdapat tiga karakteristik dasar
Pengelompokan
serta jasa franchisor. Untuk itu
retailers,
franchisee
persen keuntungan kepada
skala kecil dengan satu toko.
franchisor.
Operasional toko dilakukan
2.
individual,
kekeluargaan
pihak
membayar fee dan sekian
biasanya usaha ritel masih
secara
dimana
nama dan menjual produk
ritel
diklasifikasikan ke dalam: a. Independent
induk
oleh
mereka berhak menggunakan
berdasarkan
kepemilikan,
digariskan
perusahaan
menurut Utami (2006), yaitu: 1.
induk
Pengelompokan jenis
atau
berdasarkan
pelayanan,
ritel
diklasifikasikan ke dalam:
perkawanan. Anna Probowati:
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
73
a. Full service stores. Dalam
c. Self service store. Bentuk
klasifikasi ini pihak retailer
layanan dimana konsumen
menyediakan berbagai jasa
dapat
mulai
secara
pembayaran
secara
memilih
langsung.
kredit, pengiriman langsung,
memudahkan
pembungkusan,
mencari
instalasi,
produknya Untuk
konsumen
barang
yang
perbaikan dan berbagai jenis
dibutuhkannya
layanan
lainnya.
memasang display klasifikasi
adalah
barang yang mudah dilihat
jasa
Contohnya
pengelola
department store. Cara ini
konsumen.
dilakukan
disediakan beberapa pelayan
untuk
dapat
Kadang
bersaing dengan kompetitor
toko
lain termasuk ke dalamnya
konsumen mencari barang
adalah pemberian potongan
dicarinya.
harga dan pricing.
3.
b. Limited service store. Jenis
yang
Pengelompokan
membantu
berdasarkan
tipe produk yang dijual, ritel
ini biasanya ditemukan untuk
diklasifikasikan ke dalam:
produk atau barang yang
a. Department store, merupakan
membutuhkan bantuan dari
ritel yang menjual berbagai
pelayan toko, terutama bila
jenis produk. Secara umum
konsumen
produk
ingin
mencoba
yang
produk atau barang yang
department
akan dibelinya. Contohnya
menjadi
adalah
atau
kebutuhan wanita, pria, dan
asesoris,
anak-anak; kebutuhan rumah
wanita,
pakaian
pria
sepatu,
tiga
store
dijual
tipe
terbagi yaitu:
otomotif, dan mebel. Anna Probowati:
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
74
tangga;
dan
kebutuhan
untuk
umum.
membeli
barang-
barang tersebut.
b. Discount store, hampir mirip dengan
department
Dalam
store
produsen
ritel
dan
tradisional,
konsumen
saling
namun dikhususkan menjual
bertemu di suatu tempat atau toko,
barang-barang
namun
bermerek
dengan harga miring. c. Supermarket,
sejalan
perkembangan zaman, kini dikenal
seringkali
beberapa metode menjual barang
disebut department store for
secara
food karena menjual makanan
diantaranya:
dan
1.
minuman.
perkembangan supermarket
Pada
selanjutnya juga
dengan
eceran
(Thoyib,
1998),
Mail order Dengan
cara
ini
konsumen
banyak
cukup memesan barang kepada
menjual kebutuhan sehari-
retailer melalui surat, kemudian
hari lainnya.
mengirimkan
d. Speciality and single line stores,
ritel
barang
yang
dipesan. Dari sisi konsumen,
yang
cara ini dapat menghemat waktu
menjual
dan konsumen dapat memesan
barang-barang
dengan
barang di tempat yang sangat
spesifikasi
seperti
jauh.
mengkhususkan
khusus,
Sedangkan
barang-barang kulit, pemoles
retailer,
mobil, cuci-cetak film dan
meningkatkan
lain-lain.
konsumen,
Karena
sistem
dari ini
sisi dapat
jumlah tidak
kekhususannya maka hanya
wilayah
konsumen dengan kebutuhan
retailer
khusus pula yang datang
dengan pihak lain untuk menjual
Anna Probowati:
tertentu
terbatas
dapat
saja,
bekerja
dan sama
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
75
barangnya
ke
Perkembangan
internet
4.
ikut
merchandising
(Vending machine) Pembelian barang dengan cara
melalui mail order ini, dengan
memasukkan koin ke dalam
memanfaatkan
kartu
kredit
mesin.
Biasanya
memudahkan
sistem
machine ini digunakan untuk
pembayarannya.
gula-gula,
Telephone selling
minuman ringan.
Konsep
dasarnya
telemarketing,
adalah
5.
vending
makanan
atau
Catalog showroom
dimana
Cara penjualan dimana retailer
konsumen tinggal menghubungi
hanya memperlihatkan katalog
retailer untuk memesan barang
dari
yang dibutuhkannya kemudian
dijualnya.
retailer
tersebut menawarkan berbagai
mengirimkan
barang
barang-barang
macam
ini biasanya hanya efektif untuk
dengan harga miring. 6.
yang
Biasanya
yang dipesan konsumen. Cara
cakupan wilayah tertentu. 3.
Automated
meningkatkan penjualan barang
untuk
2.
konsumen.
barang
katalog
berkualitas
Boutique
Household contact
Butik
Penjualan ritel dengan cara dari
independent shop atau suatu
pintu ke pintu, atau penjualan
department dalam toko besar
secara berkeliling dari rumah ke
yang menjual produk khusus,
rumah. Beberapa barang ada
dimana
yang cocok dijual dengan cara
menempati area tertentu dalam
ini, diantaranya penjualan buku-
toko
buku
dekorasi
atau
ensiklopedia,
kosmetik atau penghisap debu. Anna Probowati:
termasuk
butik
dengan dan
ke
dalam
tersebut
penampilan, suasana
yang
berbeda. Saat ini butik tidak
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
76
hanya terbatas pada barang-
toko atau pada setting-setting fisik
barang
yang berhubungan dengan toko-toko.
seperti
baju
atau
aksesoris namun banyak pula
Bisnis
butik yang mengkhususkan pada
metode-metode penjualan yang tidak
hobi-hobi
misalnya
membutuhkan toko, yang banyak
menjual
digambarkan sebagai penjualan “non
butik
tertentu,
tennis
yang
berbagai macam barang yang
ritel
juga
menggunakan
store/tanpa toko”.
ada hubungannya dengan tennis. 7.
Warehouse
STRATEGI PEMILIHAN SUPPLIER DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA BISNIS RITEL
Barang yang ditawarkan adalah makanan atau furniture retailing dengan pelayanan yang sangat
Setiap
minimal. Biasanya menempati
manufaktur
dan menyerupai gudang.
discount
supermarket,
store
dimana
dihadapkan
dan
supply
bisnis
resiko
bahwa
management sistem
agar
distribusi
barang ke ritel. Perusahaan harus membenahi sistem supply chain
ritel.
guna
Penjualan dapat dilakukan di tokoAnna Probowati:
chain
memudahkan
ditentukan
bagaimana peritel dapat memulai membuka
pada
akan
pelanggannya. Untuk itu dibutuhkan
Setelah memperhatikan karakteristik
untuk
pengusaha
tidak dapat memenuhi permintaan
rak-rak yang tinggi.
dapat
adanya
perusahaannya pada suatu waktu
barang
yang dijual ditempatkan pada
maka
memerlukan
Tanpa
persediaan,
Jenis ini merupakan kombinasi
ritel,
selalu
persediaan.
Hypermarket
dari
baik
perusahaan jasa ataupun perusahaan
lokasi yang tidak begitu besar
8.
perusahaan
memberikan
jaminan
ketersediaan berbagai produk bagi
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
77
pelanggan
serta
menciptakan
pada biaya distribusi, penentuan
efisiensi bagi perusahaan dan para
jumlah produksi, dan teknik dalam
supplier. Dengan tidak tersedianya
melakukan
barang atau jasa tersebut, maka
diperhitungkan agar mendapatkan
perusahaan
akan
kehilangan
hasil dengan jumlah yang tepat dan
kesempatan
untuk
memperoleh
keuntungan
yang
seharusnya
juga
harus
biaya yang minimal. Salah satu kunci kesuksesan
diperoleh.
bisnis ritel adalah memilih supplier
Kegiatan menjual barang atau jasa
promosi
kepada
konsumen
yang tepat karena supplier sangat
yang
menentukan harga eceran. Adapun
mendatangkan keuntungan disebut
strategi
sebagai proses bisnis. Supply chain
memilih supplier sebagai berikut:
merupakan proses bisnis yang terjadi
1.
di
perusahaan
digunakan
dalam
Harga paling murah
dari
Setiap supplier menginginkan
untuk
produknya laku dengan cara
memproduksi sebuah produk hingga
menawarkan harga yang murah
produk
tangan
dibandingkan dengan supplier
konsumen. Pemilihan supplier bahan
lain. Memilih supplier yang
baku menjadi permasalahan dalam
ramai
proses supply chain dimana beberapa
bukan jaminan supplier yang
supplier
yang
ramai pasti murah harganya.
dibutuhkan
Jangan terpaku pada supplier
kejelian produsen untuk memilih
besar karena supplier kecil bisa
supplier dengan mempertimbangkan
lebih murah harganya daripada
beberapa aspek dimulai dari harga,
supplier besar walaupun hanya
lokasi supplier yang berpengaruh
barang-barang tertentu saja.
mendapatkan
jadi
dimulai
yang
bahan
sampai
memiliki
bervariatif
Anna Probowati:
sehingga
baku
ke
harga
pembelinya
walaupun
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
78
2.
3.
Jalur distribusi pendek
Kebanyakan
supplier
tidak
Apabila supplier mendapatkan
menyediakan
layanan
antar
barang
kecuali kalau partai besar, tetapi jika
produsen maka akan diperoleh
memilih supplier yang harganya
harga yang termurah.
murah
Lokasi strategis dan parkir luas
harganya
Supplier dengan lokasi yang
menyediakan layanan antar. Hal
strategis biasanya mempunyai
ini
tingkat kunjungan yang tinggi.
kelancaran bisnis sehingga tidak
Selain itu untuk kenyamanan,
perlu membuang waktu untuk
keamanan,
dan
datang ke supplier.
sebaiknya
memilih
keselamatan supplier
menyediakan
6.
parkir
dimungkinkan
atau
akan
Proses
cepat
diperhatikan
item
ditawarkan
dengan
barang
sehingga
tidak yang
membantu
dan
mudah
dihubungi
Supplier paling lengkap
banyak
paling
sangat
Salah
supplier
dapat
standar
kendaraan yang memadai.
Memilih
satu
supplier
hal
yang
ketika
adalah
yang
pelayanan
dapat
menyediakan
perlu
memilih kecepatan
supplier barang
dalam yang
memenuhi barang-barang yang
dibutuhkan. Selain itu memilih
dibutuhkan dan bisa menghemat
supplier
waktu
komunikasi
supplier
5.
dari
distributor/penyalur dari suatu
yang
4.
langsung
tidak lain
perlu
mencari
hanya
untuk
membantu
yang
ada akan
untuk
tidaknya
fasilitas sangat
mengetahui
membeli satu/dua barang.
ada
Layanan antar
apabila ada komplain akan cepat ditanggapi,
Anna Probowati:
suatu
serta
barang,
untuk
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
79
pemesanan barang akan lebih
usaha yang memiliki prospek yang
cepat dan tidak repot.
baik
Bisnis ritel saat ini tumbuh sangat
pesat
seiring
dan
terus
Pengelolaan
dengan
berkembang.
bisnis
ritel
membutuhkan kesiapan pengelola
bergesernya gaya hidup tradisional
dalam
ke modern. Oleh karenanya peluang
Masalah umum yang dihadapi oleh
ini dimanfaatkan oleh peritel-peritel
retailer terutama retailer baru saat
yang mempunyai modal besar dan
ini
dengan kemampuan manajemen ritel
Mereka biasanya membuka ritel
modern
dengan tanpa konsep atau tanpa
baik
tunggal
(stay
jaringan lone)
maupun serta
semua
adalah
sisi
masalah
manajemen
strategi
manajemen.
manajemen.
ritel
yang
berkemampuan mencari modal asing
matang. Kelemahan dalam satu sisi
seperti jaringan minimarket maupun
manajemen
hipermarket asing yang sudah ada
peritel mengalami kendala dalam
saat ini. Retailer harus memiliki
mengelola dan memacu industri
kepekaan terhadap kebutuhan dan
usaha bisnis ritel bekerja dengan
keinginan dari konsumen. Seringkali
baik dan cepat.
diperlukan perubahan kebijakan dan
ritel
Supply
akan
chain
membuat
management
strategi dari pihak retailer untuk
menempatkan retailer dalam suatu
mengantisipasi perkembangan dan
titik atau mata rantai dalam jalur
perubahan keinginan dan kebutuhan
distribusi/pasokan
dari konsumen.
bersama-sama dengan pihak supplier menjadi
bagian
barang
dari
yang
proses
menyeluruh arus penyediaan barang
PENUTUP Saat ini usaha bisnis ritel atau
dari hulu ke hilir. Hal ini menuntut
usaha ritel merupakan salah satu
adanya kesamaan persepsi antara
Anna Probowati:
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
80
supplier
dan
retailer
dalam
Penerapan
Supply
Chain
pada
Retail
memandang pemenuhan kebutuhan
Management
dan kepuasan konsumen sebagai
Modern.
tujuan akhir proses.
Volume 4, Nomor 2. Levi,
Buchari.
Kewirausahaan.
Bandung:
Managing the Supply Chain: Concepts, Strategies, and Case
Panduan
Pengelolaan
Studies.
Lengkap
Toko
2001.
Modern.
Supply
Management: Planning,
Ritel. Jakarta: Penerbit PT Chain
Gramedia Pustaka Utama. Prasetyo, F. Aries Heru. 2005.
Operation.
Modul
USA: Prentice Hall. Richardus
Eko
Manajemen
dan
Fakultas
Rantai
Informasi
Ekonomi
Widya
Mandala.
Supply
Chain: Cara Baru Memandang Mata
Sistem
Pemasaran Ritel. Surabaya:
Richardus Djokopranoto. 2006. Konsep
Irwin
Ma’ruf, Hendri. 2006. Pemasaran
Strategy,
and
Singapore:
McGraw – Hill.
Jakarta: Penerbit PPM.
Indrajit,
Philip
Levi. 2000. Designing and
Amir, M. Taufiq. 2004. Manajemen
Chopra.
Simchi,
2002.
Alfabeta.
Ritel:
Eksekutif,
Kaminsky, dan Edith Simchi
DAFTAR PUSTAKA Alma,
David
Jurnal
Sujana, Asep ST. 2004. Retail
Penyediaan
Negotiator
Barang. Jakarta: Grasindo.
Guidance:
Menyingkap Rahasia Sukses
Indraseno, Jimmy Dimas Wahyu.
Global
Retailer.
Jakarta:
2007. Dukungan Penggunaan
Penerbit PT Gramedia Pustaka
Teknologi Informasi terhadap
Utama.
Anna Probowati:
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
81
Thoyib, Usman. 1998. Manajemen Perdagangan
Eceran.
Yogyakarta: Penerbit Ekonisia. Utami, Christina Whidya. 2006. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Salemba Empat. Utami, Christina Whidya. 2010. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Bisnis
Ritel
Operasional Modern
di
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Anna Probowati:
Strategi Pemilihan Supplier Dalam Supply Chain Management Pada Bisnis Ritel No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
82