STRATEGI PEMERINTAH TIONGKOK DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN YANG EKSTRIM SEBAGAI TARGET PERTAMA MDGS Luh Putu Ika Primayanti1), Idin Fasisaka2), A.A.B Surya Surya Widya Nugraha3) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email:
[email protected]),
[email protected]),
[email protected]) ABSTRACT China is a country with high poverty and hunger in the world. Poverty and hunger, the majority occurred in the rural area. Post 2001, the Chinese government's strategy to eradicate poverty and hunger are aligned to achieve the first target of the Millennium Development Goals (MDGs). There are three sub of first target which is referenced achievement such us halve, between 1990 and 2015, the proportion of people whose income is less than $1,25 a day; achieve full and productive employment and decent work for all, including women and young people; and halve, between 1990-2015, the proportion of people who suffer from hunger. This study aimed to describe the Chinese government's strategy to eradicate extreme poverty and hunger to achieve the first target of the MDGs. One of the strategies implemented by the Chinese government is development-oriented poverty reduction program for rural China which is succeeded in making China became the first country to achieve the first target of the MDGs. This study assessed using the concept of food security and poverty reduction. Key Words : poverty and hunger, China, MDGs, food security, poverty reduction
kemiskinan menjadi dua jenis. Pertama,
1. PENDAHULUAN Tiongkok merupakan salah satu negara
absolute poverty yang berarti pendapatan
dengan tingkat kemiskinan dan kelaparan
perkapita penduduk pertahun kurang dari 625
yang tinggi di dunia (PBB, 2010). Menurut
Yuan.
Gerhard K.Heilig (2005), kemiskinan dan
pendapatan perkapita penduduk pertahun di
kelaparan yang tinggi di Tiongkok disebabkan
bawah 865 Yuan.
oleh beberapa hal diantaranya banyaknya
Kedua,
Berdasarkan
relative
poverty
Geographical
yaitu
Information
urbanisasi; kurangnya pendidikan; kesulitan
System (GIS) Tiongkok (2001), kemiskinan
akses
kesehatan;
pertanian,
dan kelaparan di Tiongkok mayoritas terjadi di
Hukou
System
migran.
daerah pedesaan. Terdapat 26 juta penduduk
Pemerintah Tiongkok lebih lanjut membagi
yang hidup dalam kemiskinan yang ekstrim.
pola dan
hidup pekerja
Sementara, 76 juta penduduk lainnya berada
yang ekstrim sebagai target pertama dalam
dalam garis pendapatan rendah yaitu hanya
MDGs.
924 yuan perorang pertahunnya. Pemerintah
Adapun sesuai tabel di atas, target 1A telah
Tiongkok
“Kabupaten
berhasil di capai Tiongkok. GDP meningkat
Miskin” yang terdiri dari 592 kabupaten yang
dari 10,0 triliun Yuan di tahun 2000 menjadi
tersebar dari Timur Laut ke Barat Daya
63.3 triliun di tahun 2014, hal tersebut
Tiongkok, 74 kabupaten yang berada di Tibet,
membuat Tiongkok menjadi negara dengan
dan 9 daerah pedesaan yang sangat kecil
ekonomi terbesar kedua di dunia. Kinerja
yang tergolong miskin.
yang
pun
Kondisi
menetapkan
kemiskinan
dan
kelaparan
luar
biasa
peningkatan
ini
telah
pendapatan
melahirkan
baik
penduduk
tersebut membuat pemerintah menjalankan
perkotaan dan pedesaan. Pada tahun 2014,
beberapa
strategi
sebagai
upaya
untuk
pendapatan
Pasca
tahun
2000,
perkotaan dan pendapatan bersih penduduk
dalam
pedesaan
mengentaskannya. strategi
pemerintah
Tiongkok
kotor
di
per
kapita
Tiongkok
penduduk
mengalami
mengentaskan kemiskinan dan kelaparan
peningkatan 3,59 dan 3,39 kali, masing –
lebih difokuskan pada pencapaian target
masing mencapai 28.844 Yuan dan 9892
pertama
Yuan.
MDGs.
Development tujuan
Goals
Adapun
Millenium
(MDGs)
merupakan
pembangunan
millenium
Menurut
Tiongkok
kementerian
(2015),
luar
masyarakat
negeri miskin
yang
terbelakang di Tiongkok berkurang sebanyak
ditetapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi
439 juta, dari 689 juta di tahun 1990 menjadi
(KTT) Millenium di New York, September
250 juta di tahun 2011.
2000.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat
Selanjutnya,
menurut
United
Nation
telah
menyokong
keberlanjutan
(2000), target pertama MDGs tersebut dibagi
pengembangan lapangan kerja. Pada tahun
menjadi
pertama,
2014, dalam mencapai target 1B, sebanyak
menurunkan hingga setengahnya proporsi
773 juta penduduk Tiongkok telah memiliki
penduduk dengan tingkat pendapatan kurang
pekerjaan, termasuk di dalamnya 393 juta
dari USD 1,25 perhari dalam kurun waktu
merupakan penduduk perkotaan. Hal tersebut
1990-2015. Kedua, mewujudkan kesempatan
menyebabkan
kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang
pengangguran sebesar 4,3% selama sepuluh
layak untuk semua, termasuk perempuan dan
tahun
kaum muda. Ketiga, menurunkan hingga
kelaparan sesuai target 1C, selama 15 tahun
setengahnya
terakhir,
tiga
bagian
proporsi
yaitu
penduduk
yang
penurunan
terakhir.
Dalam
Tiongkok
tingkat
mengentaskan
melakukan
strategi
menderita kelaparan dalam kurun waktu
berkelanjutan untuk memperkuat keseluruhan
1990-2015.
kapasitas produksi pertanian. Output produk
Dalam pencapaiannya, menurut UNDP
nasional pertanian utama seperti biji-bijian,
Tiongkok (2015), Tiongkok menjadi negara
sayuran
berkembang
berhasil
Secara khusus, kapasitas produksi gabah
mengentaskan kemiskinan dan kelaparan
meningkat substansial seperti kepemilikan
pertama
yang
dan
daging
terus
berkembang.
gandum perkapita sebanyak 445 kg pada
Angang, Hu Linlin dan Chang Zhixiao yang
tahun 2014. Selain pangan, target 1C juga
berjudul
“China’s
diukur
poverty
reduction
Tiongkok pun telah berhasil menurunkan
tersebut
membahas
sebanyak 138 juta penduduk bergizi buruk
pemerintah
dalam kurun waktu 1990-2014.
kemiskinan
berdasarkan
tingkat
gizi
buruk.
economic
growth
and
(1978-2002)”.
Artikel
bagaimana
stategi
Tiongkok periode
mengentaskan
1978-2002,
sehingga
Tiongkok berhasil merealisasikan upayanya sejak tahun 1978 dan memberikan kontribusi
2.
KAJIAN PUSTAKA
besar bagi penurunan kemiskinan di dunia.
Kajian pustaka pertama yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari jurnal karya Asiah Hamzah, (2012) berjudul “Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di
Indonesia:Realita
Jurnal
ini
dan
membantu
Pembelajaran”. penulis
untuk
mengetahui pengertian dan dimensi – dimensi kemiskinan
dan
dipaparkan Indonesia
kelaparan.
pula untuk
Selain
strategi
itu,
pemerintah
mengentaskan
tingkat
kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim demi tercapainya target MDGs yang pertama. Sedangkan
perbedaannya
terletak
jurnal tersebut hanya dibahas strategi berupa pembuatan kebijakan yang diimplentasikan hanya dalam ruang lingkup nasional, namun yang
kebijakan lingkup
yang
dimiliki
Tiongkok
berkaitan
internasional
memuat
dengan
seperti
ruang
kerjasama
internasional dan bantuan luar negeri.Selain itu,penulis
menggunakan
konsep
poverty
reduction dan food security dalam membahas strategi
pemerintah
dengan
jurnal
Tiongkok.
Asiah
Berbeda
Hamzah
yang
menggunakan konsep dasar kemiskinan dan kelaparan serta millenium development goals (MDGs). Kajian
Tiongkok
enam
dapat
strategi
sehingga
mengentaskan
populasi
kemiskinan dalam skala besar pada periode tersebut
antara
lain:
(1)
Meningkatkan
ekonomi yang tinggi secara terus – menerus; (2) Pekerja di daerah pedesaan dialihkan untuk bekerja di bidang industi non pertanian; (3)
Mempercepat
urbanisasi;
(4)
Mengimplementasikan kebijakan beriorentasi eksport; (5) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia; (6) Mengimplementasikan aksi anti kemiskinan diadopsi oleh pemerintah.
pada
ruang lingkup strategi yang dilakukan. Dalam
strategi
Terdapat
Perbedaan dengan tulisan penulis adalah
pada
tahun
2000-2015
strategi
pemerintah Tiongkok lebih difokuskan untuk mencapai
target
pertama
MDGs
dan
mengentaskan kemiskinan khususnya yang terjadi di pedesaan. Sedangkan artikel karya Hu Angang, Hu Linlin dan Chang Zhixiao membahas strategi Tiongkok tahun 1978 – 2002
yang
lebih
berfokus
untuk
mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi
diseluruh
wilayah
Tiongkok. Selain itu, tulisan ini juga akan membahas mengenai strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kelaparan, bukan
hanya
membahas
pengentasan
kemiskinan. pustaka
kedua
dalam
penelitian ini diambil dari artikel karya Hu
Sedangkan, tulisan
ini
yaitu
persamaan membahas
dengan bagaimana
strategi
pemerintah
Tiongkok
dalam
tentang
akses
pangan
telah
cukup
mengentaskan tingkat kemiskinan. Terdapat
mengakibatkan fokus kebijakan yang lebih
beberapa
besar
strategi
yang
masih
tetap
pada pendapatan,
pengeluaran,
dilaksanakan pada periode 2000-2015 seperti
pasar dan harga dalam mencapai tujuan
implementasi kebijakan berbasis eksport dan
ketahanan pangan.
sistem pasar terbuka,peningkatan kualitas sumber
daya
manusia,
melaksanakan
3. Food
“Utilization”
pemanfaatan
pangan
yaitu
adanya
yang
dipahami
komitmen aksi anti kemiskinan serta terus
sebagai cara tubuh membuat berbagai
berupaya
nutrisi dalam makanan agar kebutuhan
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.
status gizi individu terpenuhi. Pemanfaatan pangan
2.1
Kerangka Pemikiran
makanan,
Menurut United Nations Trust Fund for Security
makan,
makanan
dan
distribusi intra rumah tangga makanan. 4. “Stability” of the Other Three Dimensions
merupakan salah satu bagian dari human
Over Time yaitu asupan makanan yang
security yang secara khusus digunakan untuk
dimiliki
mengentaskan kelaparan. Lebih lanjut, KTT
stabil. Dalam menciptakan hal tersebut,
Pangan Dunia (World Food Summit, 1996)
pemerintah
mendefinisikan food security yaitu “Ketahanan
beberapa hal yaitu kondisi cuaca buruk,
pangan ada ketika semua orang, setiap saat,
ketidakstabilan politik, dan faktor ekonomi
memiliki akses fisik dan ekonomi terhadap
(pengangguran
pangan
pangan).
aman
food
keragaman
security
yang
(2009),
pemberian
persiapan makanan, pengelolaan bahan
1. Food Security Human
meliputi
dan
bergizi
untuk
hendaknya
berkelanjutan
perlu
dan
dan
memperhatikan
kenaikan
harga
memenuhi kebutuhan mereka dan pilihan makanan
untuk
hidup
aktif
dan
sehat”
2. Poverty Reduction
(Anderson, 2009). Dari
definisi
Poverty di
atas,
Food
and
Agriculture Organization (2003) memberikan empat dimensi utama mengenai food security yang seyogyanya dipenuhi pemerintah untuk tercapainya pengentasan kelaparan yaitu : 1. Physical
“Availability”
of
Food
yaitu
ketersediaan fisik pangan yang diukur dengan
ketersediaan
tingkat
produksi
pangan, tingkat stok dan perdagangan bersih. 2. Economic and Physical “Acces” to Food yaitu terciptanya akses secara fisik dan ekonomi terhadap pangan. Kekhawatiran
reduction
merupakan
serangkaian langkah – langkah, baik di bidang ekonomi maupun kemanusiaan yang bertujuan untuk mengeluarkan penduduk dari kemiskinan. Menurut Bank Dunia (1990), kemajuan yang pesat dan berkelanjutan secara politik dapat membuat pengentasan kemiskinan tercapai. Adapun strategi yang dibuat oleh negara hendaknya mengandung dua
elemen
penting.
Pertama,
mempromosikan penggunaan aset secara produktif oleh pekerja. Hal ini berkaitan dengan
kebijakan
yang
memanfaatkan
intensif pasar, institusi sosial dan politik,
infrastruktur
dan
Kedua,
sosial dan budaya. Pemerintah seyogyanya
pemerintah memberikan pelayanan sosial
memberikan pelayanan sosial dasar yang
dasar
memadai bagi masyarakatnya.
bagi
tekhnologi.
penduduk
perawatan
dasar
berencana,
dan
miskin
misalnya
kesehatan,
keluarga
khususnya
gizi
dan
pendidikan.
pun
3.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
Pedoman pengentasan kemiskinan
deskriptif
diumumkan
kualitatif
oleh
Development
kualitatif. menurut
Assistance Commitee (DAC) pada tahun
penelitian
2001. Terdapat lima kemampuan yang harus
menggambarkan,
ditingkatkan dan disediakan oleh negara demi
kondisi,
pengentasan
fenomena
kemampuan
kemiskinan. ekonomi
pertama,
Kemampuan
untuk
Penelitian Bungin
yang
deskriptif
(2007)
adalah
bertujuan
untuk
meringkaskan
berbagai
berbagai
situasi
atau
sosial
yang
realitas
berbagai ada
di
masyarakat yang menjadi objek penelitian,
mendapatkan penghasilan, untuk konsumsi
dan
dan
kunci
permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat,
tercapainya food security, kesejahteraan dan
model, tanda atau gambaran tentang kondisi
status sosial. Aspek ini sering diangkat oleh
situasi ataupun fenomena tertentu. Maka dari
orang-orang miskin, bersama dengan akses
itu
aman ke sumber daya produktif keuangan
mendeskripsikan
dan fisik: tanah, alat dan hewan, hutan dan
Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan
perairan nelayan, kredit dan pekerjaan yang
dan kelaparan yang ekstrim untuk mencapai
layak.
target pertama MDGs.
memiliki
aset
Kedua,
manusia.
merupakan
kemampuan
Didasarkan
pada
sumberdaya
berupaya
menarik
penelitian
ini
realitas
itu
selanjutnya strategi
ke
akan
pemerintah
kesehatan,
pendidikan, gizi, air bersih dan tempat tinggal. Hal tersebut merupakan elemen inti dari
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
kesejahteraan serta sarana penting untuk
4.1
Kemiskinan
meningkatkan mata pencaharian.
Pedesaan Tiongkok
Ketiga, Kemampuan
kemampuan protektif
yang
protektif. dilakukan
dan
Kelaparan
di
Pasca tahun 2000, pemerintah mulai menyadari
kemiskinan
dan
kelaparan
di
pemerintah
diharapkan dapat menahan
pedesaan merupakan masalah ekonomi dan
guncangan
ekonomi
sosial
dan
eksternal.
yang
utama.
Oleh
karena
itu
Ketidakamanan dan kerentanan merupakan
pemerintah
dimensi penting dari kemiskinan. Ancaman
peningkatan standar hidup dan peningkatan
eksternal misalnya adanya konflik, wabah
substansial dari penduduk pedesaan. Menurut
penyakit, bencana alam, dan krisis ekonomi.
Chow (2006), terdapat tiga komponen penting
Keempat, kemampuan politik. Kemampuan
dalam membahas permasalahan kemiskinan
politik termasuk hak asasi manusia, suara
dan kelaparan pedesaan di Tiongkok.
mulai
memprioritaskan
pemilih dan pengaruh atas kebijakan publik
Pertama, kesenjangan pendapatan
dan prioritas politik. Kelima, kemampuan
antara penduduk perkotaan dan pedesaan.
pemerintah masalah
Tiongkok
melihat
kemiskinan
pedesaan
dan
tolak
ukur
kelaparan
berdasarkan
di
pendapatan kurang dari USD 1,25 per hari dalam kurun waktu 1990-2015.
memburuknya
Berikut ini akan dipaparkan empat
pendapatan relatif dari penduduk pedesaan
strategi yang dilakukan Pemerintah Tiongkok
terlepas
dalam
untuk mencapai target 1A. Pertama, dari
ekspresi
tahun 2000 hingga 2014, pemerintah pusat di
pelayanan
Tiongkok mengalokasikan dana 296,6 milyar
dari
pendapatan
peningkatan absolut,
ketidakpuasan sosial. oleh
pemerintah
pesat
dan Kedua,
pusat
yang
tidak
Yuan
sebagai
komitmen
pentingnya
menguntungkan untuk penduduk pedesaan
mengentaskan
kemiskinan
dibandingkan dengan penduduk perkotaan.
menggabungkannya
dalam
Pertama, investasi pembangunan infrastruktur
ekonomi
di daerah pedesaan lebih sedikit daripada di
Pemerintah pun memberikan alokasi dana
perkotaan.
dan
Pembangunan
infrastruktur
dan
sosial
membuat
dan
perencanaan
tahunan
beberapa
nasional.
strategi
dalam
diinvestasikan hanya dalam jumlah terbatas
mengentaskan
untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Information Office of the State Council of the
Kedua, pembangunan kesejahteraan kurang
People’s Republic of China (2011), salah satu
untuk
strategi
penduduk
pedesaan
termasuk
perawatan kesehatan dan subsidi pendidikan. Ketiga, pengadaan produk pertanian
kemiskinan.
yang
Menurut
diimplemetasikan
adalah
Development-oriented Poverty Reduction for China’s Rural Areas (2001-2010).
oleh instansi pemerintah terus berjalan dan
Kedua,
pengentasan
kemiskinan
harga pengadaan sering ditetapkan di bawah
dilakukan
harga pasar. Ketiga, komponen dari masalah
secara menyeluruh baik di pemerintah pusat
kemiskinan di pedesaan adalah bahwa hak-
dan daerah, dengan badan-badan tertentu
hak para petani telah dilanggar oleh kegiatan
yang
ilegal pejabat pemerintah daerah. Menurut
melaksanakan
Central Government of China (2004), contoh
kemiskinan. Ketiga, Ketiga, mengembangkan
yang paling sering terjadi adalah penyitaan
inklusifitas mekanisme pasar dan memastikan
tanah
bahwa
dari
insfrastuktur
petani
untuk
sedangkan
pengembangan
petani
menerima
dengan
bentuk
partisipasi
untuk
multi-sektor
mengatur
pekerjaan
pengentasan
pertumbuhan
menguntungkan
orang
dan
ekonomi
miskin.
Melalui
kompensasi yang sewenang-wenang dan
reformasi lembaga dan mekanisme penilaian
jauh di bawah harga pasar.
untuk
kabupaten
miskin,
pengenalan
mekanisme pengentasan kemiskinan yang tepat, 4.3
Strategi
Pemerintah
Tiongkok
Mengentaskan Kemiskinan dan Kelaparan yang Ekstrim Sebagai Target Pertama MDGs 4.3.1
mengimplementasikan
mekanisme
bahwa fungsionaris pemerintah untuk tinggal di
desa,
perbaikan
mekanisme
untuk
mengelola dana, dan inovasi keuangan untuk pengentsaan kemiskinan.
menurunkan hingga setengahnya
proporsi
penduduk
dengan
tingkat
Keempat,
memobilisasi
seluruh
masyarakat ke dalam upaya mengentaskan
kemiskinan dimana pemerintah, pasar dan
kerja penuh. Menurut International Labour
masyarakat berkolaborasi dalam memerangi
Organization (2003), beberapa peluncuran
kemiskinan. Menurut Ministry of Foreign
program
Affairs People Republic of China (2015),
seperti
Pemerintah Tiongkok menjadikan tanggal 17
kampanye khusus untuk lapangan kerja bagi
Oktober
pengentasan
lulusan perguruan tinggi yang menganggur,
kemiskinan di Tiongkok", dan membangun
dan transfer kerja yang dari kota ke pedesaan
platform kelembagaan untuk berbagai pihak di
ditingkatkan.
sebagai
"Hari
masyarakat termasuk perusahaan swasta,
nasional
lainnya
rencana
Ketiga,
pun
pelatihan
dilakukan
teknisi
mempromosikan
baru,
pekerjaan
lembaga sipil, organisasi nirlaba dan individu
dan melibatkan perempuan melalui beberapa
untuk
jaringan serta menjamin akses yang sama
berpartisipasi
dalam
upaya
pengentasan kemiskinan.
bagi perempuan untuk bekerja sesuai hukum yang berlaku. Hal ini dinyatakan dalam UU kerja
Promosi Pekerjaan yangmana menjelaskan
penuh dan produktif dan pekerjaan yang
saat merekrut pekerja, penyedia lapangan
layak untuk semua, termasuk perempuan
pekerjaan tidak boleh menolak perempuan
dan kaum muda.
dengan alasan jenis kelamin atau menaikkan
4.3.2
Mewujudkan
kesempatan
Berikut ini akan dipaparkan empat
persyaratan
rekrutmen
strategi yang dilakukan Pemerintah Tiongkok
Terdapat
untuk
Perlindungan
mencapai
target
1B.
Pertama,
pula
bagi
aturan
Pekerja
perempuan.
khusus
tentang
Perempuan
yang
pemerintah berkomitmen bahwa pekerjaan
mengatur tentang bahwa perempuan diterima
merupakan hal yang penting dan menerapkan
di seluruh sektor pekerjaan.
kebijakan
ketenagakerjaan
proaktif.
Keempat,
mendorong
terciptanya
Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan
lapangan pekerjaan dan memberdayakan
sejumlah kebijakan untuk mempromosikan
lulusan
pekerjaan,
Tiongkok menciptakan lapangan kerja bagi
menerapkan
kebijakan
perguruan
tinggi.
Pemerintah
ketenagakerjaan yang lebih proaktif, dan
lulusan
menciptakan lapangan kerja di seluruh negeri.
melaksanakan
Selanjutnya,
membangun
untuk wilayah Barat", "Bekerja di desa", dan
lingkungan kelembagaan yang menampilkan
"Rencana pada pos khusus sebagai guru
kewirausahaan
pedesaan".
pemerintah
dan
inovasi
masyarakat,
perguruan program
Selain
itu,
tinggi,
dengan
seperti
"Rencana
pemerintah
juga
memfasilitasi pertumbuhan dan perluasan
memberikan
usaha kecil dan mikro dan membantu lebih
perguruan tinggi untuk memulai bisnis dengan
banyak penduduk memulai usaha mereka
membuat
sendiri.
enam Kedua, mempercepat pelatihan untuk
bantuan
kebijakan bidang
kewirausahaan,
dan
mendukung
pendaftaran
kesempatan
bantuan
pembangunan
dalam
ekonomi
dan
lulusan
komprehensif
yaitu
dalam
mempopulerkan
pendidikan wirausaha, peningkatan pelatihan
menciptakan tenaga kerja berkualitas tinggi terampil
kepada
memfasilitasi
usaha
keuangan,
terkait,
layanan
menyalurkan
menyediakan
situs
operasional
untuk
meningkatkan
memulai
pelayanan
bisnis publik
dan untuk
memulai bisnis.
Ketiga, tingkat
gizi
berupaya
anak.
meningkatkan
Pemerintah
Tiongkok
meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak Anak, dengan dibuatnya Rencana Aksi Nasional untuk Pengembangan Anak-anak Tiongkok
4.3.3
Mewujudkan
kesempatan
kerja
penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda.
strategi yang dilakukan Pemerintah Tiongkok mencapai
target
1C.
Pertama,
merumuskan rencana nasional khusus pada produksi
dan
memperkenalkan
UU
Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak yang di dalamnya berisi serangkaian langkah-langkah intervensi gizi anak seperti program Rumah
Berikut ini akan dipaparkan empat
untuk
(2001-2010)
pangan.
Pemerintah
Tiongkok
menciptakan kebijakan seperti Garis Besar Rencana Ketahanan Pangan Nasional jangka
Sakit
Bayi,
memulai
kampanye
untuk
menghilangkan anemia pada bayi dan anakanak, melaksanakan aksi untuk pencegahan defisiensi yodium, fasilitas ditingkatkan di kantin
sekolah,
memperkenalkan
nutrisi
makanan, dan meningkat secara bertahap tunjangan makanan.
menengah dan panjang (2006-2020), yang telah menawarkan jaminan penting untuk memastikan
keamanan
memperbaiki
pangan
struktur
dan
makanan,
mengimplementasikan sistem perlindungan yang paling ketat untuk lahan pertanian dan
4.4
Reduction
Strategi
dalam
Pengentasan
inovasi
dan
Pemerintah
Tiongkok
telah
mengatur sejumlah program teknologi seperti Proyek Teknologi Grain Harvest yaitu proyek
pangan. Sejak dari tahun 2008, Departemen Ilmu dan Teknologi telah bekerja dengan lain
untuk
mempromosikan
aplikasi informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian dengan menggunakan Spark Sains dan Teknologi 12396, sehingga ilmu
pengetahuan
Rural
Pemerintah
China
Tiongkok
Kemiskinan
di
Pedesaan
Tiongkok memiliki populasi miskin yang lebih besar di daerah pedesaan. Untuk alasan ini, strategi pengentasan kemiskinan Tiongkok adalah memecahkan masalah kemiskinan di daerah pedesaan.
peningkatan kualitas dan kapasitas produksi
departemen
for
Poverty
Menurut Lu (2011), secara khusus,
memperkuat
layanan informasi dalam ilmu pertanian dan teknologi.
Program
sebagai
cadangan pangan. Kedua,
Development-oriented
dan
teknologi
dapat
digunakan untuk peningkatan dari kapasitas produksi pertanian secara keseluruhan.
Pemerintah menempatkan
Tiongkok
pengentasan
selalu kemiskinan
sebagai tujuan penting dan tugas dalam pembangunan
nasional.
Salah
satu
realisasinya menurut adalah Developmentoriented Poverty Reduction Program for Rural (2001-2010). Adapun intisari dari program ini adalah mempromosikan harmoni sosial dan stabilitas, keadilan, dan membuat kontribusi untuk pengembangan dan kemajuan hak asasi
manusia.
Pemerintah
menciptakan
komitmen pengentasan kemiskinan menjadi
kabupaten dari daerah miskin dengan wilayah
suatu tujuan bersama dan tindakan dari
nasional dan provinsi.
seluruh masyarakat.
Ketiga,
sistem
jaminan
sosial
di
pedesaan. Memberikan jaminan sosial dasar 4.4.1
Implementasi
kebijakan
bagi penduduk miskin adalah cara yang
Development-oriented Poverty Reduction
paling
Program for Rural China
permasalahan kemiskinan dan kelaparan.
Dalam implemantasinya, strategi ini merumuskan
menerapkan
dalam
memecahkan
Negara memberikan lima bentuk jaminan
kebijakan
dukungan (makanan, pakaian, perumahan,
serta langkah-langkah yang kondusif untuk
perawatan kesehatan dan biaya penguburan)
pengembangan
untuk
miskin.
dan
mendasar
daerah
Beberapa
pedesaan
kebijakan
yang
program
ini
manula,
penduduk
sebagaimana dipaparkan oleh Information
bekerja
Office of the State Council of the People’s
keluarga.
Republic of China (2011), antara lain :
tahun
yatim
pedesaan dan
tidak
piatu, yang
janda tidak
memiliki
atau
mampu
dukungan
Keempat, implementasi yang lebih
Pertama, kebijakan pedesaan. Sejak
baik dari kebijakan pengentasan kemiskinan.
2000
Keberhasilan
Tiongkok
hingga
melakukan
2011,
pemerintah
strategi
koordinasi
kebijakan
pelaksanaannya.
terletak
pada
Pemerintah
Tiongkok
pembentukan
sistem
pembangunan ekonomi dan sosial perkotaan
menganggap
dan pedesaan, dan prinsip-prinsip industri
tanggungjawab
memelihara pertanian, perkotaan mendukung
bangunan instansi terkait sebagai kunci untuk
daerah pedesaan, dan untuk mempromosikan
pelaksanaan
pengembangan
ekonomi
yang
kemiskinan, dan telah mengambil langkah-
komprehensif
dan
untuk
langkah efektif untuk menjamin pelaksanaan
pedesaan
masyarakat
menguntungkan semua daerah miskin dan
pekerja
dan
kebijakan
infrastruktur
pengentasan
kebijakan tersebut.
semua miskin di pedesaan. Kedua,
kebijakan
regional.
Pemerintah Tiongkok mulai melaksanakan
4.4.2
Kemiskinan
strategi pembangunan skala besar wilayah Barat.
Dalam
pemeliharaan
dekade
pemerintah
Tiongkok
membuat
eksploitasi
untuk seluruh penduduk yang berpenghasilan
sumber daya, seperti yang direncanakan
di bawah garis kemiskinan seperti di daerah
dalam strategi pengembangan wilayah Barat,
Tengah dan Barat Tiongkok yang memiliki
yang diluncurkan pertama kali di daerah
penduduk
miskin, jika semua kondisi lain yang sama;
mencakup 592 kabupaten di daerah-daerah
jalan raya diperpanjang untuk daerah miskin
dalam program utama strategi pengentasan
dengan lebih cepat untuk menghubungkan
kemiskinan.
dan
relokasi
(2005),
program khusus pengentasan kemiskinan
hutan
proyek
proyek
Menurut The Ministry of Civil Affair
tanah
pertanian
air,
terakhir,
Program Khusus Penanggulangan
proyek
miskin
terbanyak.
Pemerintah
Seluruhnya
merumuskan
program-program khusus, dana khusus yang
sesuai dan memusatkan sumber daya untuk
merupakan
meningkatkan
meningkatkan daya saing masyarakat dalam
pembangunan
mengembangkan
industri
infrastruktur, khusus
dan
mencari
cara
yang
pekerjaan.
efektif
Sejak
untuk
tahun
2004,
kompetitif, meningkatkan pelayanan sosial
pemerintah pusat telah mengalokasikan dana
dan meningkatkan kualitas masyarakat di
total tiga miliar yuan untuk pengentasan
daerah-daerah.
kemiskinan untuk Program Dew. Program
Menurut Information Office of the
Dew berfokus pada pelatihan angkatan kerja
State Council of the People’s Republic of
dari keluarga miskin sehingga mereka dapat
China (2011), terdapat delapan program
mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
khusus
oleh
program ini menekankan pada pelatihan
akan
keterampilan teknis dan teknik pertanian
yang
pemerintah
diimplementasikan
Tiongkok.
Selanjutnya
dipaparkan lebih lanjut mengenai program
praktis.
khusus tersebut. Pertama,
Keempat, pengentasan kemiskinan pemerintah
pusat
dan
melalui
pendidikan.
Pemerintah
Tiongkok
daerah telah terus-menerus menyesuaikan
mengembangkan
struktur pengeluaran keuangan dan secara
siswa dari keluarga pedesaan miskin secara
bertahap meningkatkan input keuangan ke
ekonomi
dalam
kemiskinan.
diperlukan melalui pendidikan kejuruan dan
Input keuangan meningkat dari 12,75 miliar
menemukan pekerjaan tetap di kota – kota.
yuan di 2001 menjadi 34,93 miliar yuan pada
Dari tahun 2001 sampai 2010, sebanyak
tahun 2010, dengan tingkat pertumbuhan
42,89 juta siswa lulus dari sekolah menengah
tahunan rata-rata 11,9 persen, dan masukan
kejuruan,
akumulatif mencapai 204,38 miliar yuan.
berasal dari keluarga pedesaan atau keluarga
program
pengentasan
Kedua, menerapkan penanggulangan
urban
pendidikan,
memperoleh
dan
keterampilan
kebanyakan
miskin.
membantu
dari
Negara
yang
mereka
terus-menerus
kemiskinan berorientasi pembangunan yang
meningkatkan sistem subsidi bagi siswa
komprehensif di desa-desa. Sebagai upaya
miskin
mempromosikan pembangunan ekonomi dan
pendidikan SMA dan perguruan tinggi untuk
sosial secara keseluruhan di daerah miskin,
meringankan beban keuangan pada keluarga
menurut Geographical Information Tiongkok
miskin.
(2001), pemerintah Tiongkok menunjuk 148
dalam
pendidikan
Kelima,
wajib
belajar,
mempromosikan
ribu desa miskin secara nasional pada tahun
pengentasan
kemiskinan
dengan
2001,
industrialisasi.
Menggabungkan
program
dan
merumuskan
program
pengentasan kemiskinan untuk setiap desa
seperti promosi komprehensif pengentasan
yang meliputi lahan pertanian dasar, air
kemiskinan di desa-desa, pengembangan
minum bagi masyarakat dan ternak, jalan,
eksperimental
pendapatan penduduk desa miskin, usaha
bantuan
sosial dan daerah lainnya.
pengetahuan
dari
daerah
kemiskinan dan
sekitarnya,
melalui
teknologi,
ilmu
dukungan
Ketiga, penguatan pelatihan tenaga
kepada petani miskin, membangun basis
kerja. Pengembangan sumber daya manusia
industri, mendorong penggunaan peralatan
canggih
dan
teknologi
dalam
produksi
pencegahan bencana, dalam upaya untuk
pertanian dan mengembangkan pedesaan
meningkatkan
ekonomi koperasi skala. Pemerintah Tiongkok
sementara
telah berupaya untuk meningkatkan efisiensi
miskin di daerah perkotaan dan sektor luar
dan spesialisasi pengembangan industri di
pertanian.
daerah miskin.
pelayanan
publik
mempromosikan
kerja
Kedelapan,
Keenam, menerapkan bantuan kerja.
kemiskinan
tersebut petani
mengentaskan
melalui
bantuan
keuangan.
Kebijakan kerja-bantuan dimulai pada 1980-
Kekurangan pendapatan selalu menjadi faktor
an di daerah pedesaan untuk terutama
penting menahan kelangsungan hidup dan
mendukung pembangunan ekonomi di daerah
perkembangan masyarakat miskin. Menurut
miskin
Guoliang (2008), sejak tahun 2006, negara
dan
infrastruktur
pembangunan berskala
proyek-proyek
kecil
di
daerah
telah
mencoba
program
reksadana
pedesaan yang terkait dengan pengentasan
eksperimental di tiga belas ribu desa miskin,
kemiskinan, termasuk pembangunan jalan di
mengalokasikan seratus lima puluh ribu yuan
kabupaten, kota-kota dan desa-desa, bekerja
untuk setiap desa dalam mendukung produksi
irigasi lahan pertanian, proyek air minum bagi
lokal.
masyarakat dan ternak, konstruksi dasar
melakukan
modal lahan pertanian, konstruksi padang
kemiskinan yangmana bantuan dalam upaya
rumput,
untuk
dan
perbaikan
komprehensif
Pemerintah
Tiongkok
reformasi
membimbing
juga
bunga
dan
telah
pinjaman
menginspirasi
cekungan sungai kecil. Sejak tahun 2001
lembaga keuangan untuk memberikan lebih
hingga 2010, lebih dari 55 miliar yuan
banyak pinjaman dengan bunga kecil.
dialokasikan oleh pemerintah pusat sebagai dana bantuan yang secara efektif terbukti
4.3.3
meningkatkan produksi dan kondisi kehidupan
Bantuan Luar Negeri
di daerah miskin.
Kerjasama
Internasional
dan
Menurut UNDP Tiongkok dan IPRCC
Ketujuh, relokasi penduduk miskin
(2011), Pemerintah Tiongkok berkomitmen
dari daerah tidak ramah lingkungan. Pada
untuk
tahun
telah
dengan upaya sendiri sambil belajar dari
merelokasi 7,7 juta orang miskin kemudian
konsep negara lain yang sukses dalam
secara
perumahan
perjalanan pengentasan kemiskinan. Salah
mereka, sistem komunikasi, dan kondisi hidup
satu yang dilakukan yaitu kerjasama dalam
lainnya. Menurut International Organization
proyek-proyek
for
proses
dengan Bank Dunia, Program Pembangunan
memajukan industrialisasi dan urbanisasi,
PBB (UNDP), Bank Pembangunan Asia dan
beberapa daerah miskin telah dikombinasikan
organisasi
seperti
dengan
organisasi non-pemerintah di negara-negara
pembangunan taman industri, konversi lahan
lain. Hingga tahun 2015, Tiongkok telah
ke hutan dan padang rumput, migrasi untuk
berperan aktif dalam pengentasan kemiskinan
tujuan ekologi, penggabungan desa dan
internasional, membantu mengatur pertukaran
2010,
efektif
Migration
pemerintah
Tiongkok
meningkatkan
(2007),
bantuan
dalam
relokasi
memecahkan
masalah
pengentasan
internasional
kemiskinan
kemiskinan
lainnya,
serta
informasi internasional dan membuat platform
5.
kerjasama untuk mengentaskan kemiskinan. Pada
tahun
2004,
pemerintah
KESIMPULAN Berdasarkan paparan di atas dapat
disimpulkan
bahwa
pasca
tahun
2000,
Tiongkok dengan disponsori oleh Bank Dunia
strategi
mengadakan
Global
mengentaskan kemiskinan dan kelaparan
Penanggulangan Kemiskinan di Shanghai.
yang ekstrim difokuskan dalam mencapai
Selain itu, UNDP dan organisasi internasional
target pertama MDGs. Strategi pengentasan
lainnya mendirikan pusat internasional untuk
tersebut
pengentasan kemiskinan di Tiongkok yaitu
komitmen, program dan kebijakan. Dalam
The International Poverty Reduction Centre in
pencapaiannya, Tiongkok menjadi negara
China (IPRCC). IPRCC melakukan beberapa
berkembang pertama yang berhasil mencapai
kegiatan seperti program pelatihan untuk
target pertama MDGs.
Konferensi
mendapatkan pengalaman mengenai kondisi
pemerintah
Tiongkok
diformulasikan
Strategi
dalam
dalam
yang
bentuk
dilaksanakan
nyata kemiskinan, implementasi kebijakan
pemerintah Tiongkok dalam mencapai target
dan tantangannya di masyarakat; melakukan
pertama MDGs yangmana setiap sub target
penelitian untuk mengetahui strategi yang
pertama
paling tepat di aplikasikan dalam pengentasan
pencapaiannya. Dalam mencapai target IA,
kemiskinan di wilayah tertentu; membangun
pemerintah Tiongkok memberikan alokasi
jembatan
dana dan membuat beberapa strategi dalam
untuk
melakukan
komunikasi
memiliki
strategi
khusus
dalam
internasional dalam membahas pengentasan
mengentaskan
kemiskinan;
sistem kebijakan yang sehat untuk dan secara
serta
melakukan
kerjasama
internasional.
aktif
Menurut Task Team on South-South Cooperation
(2011),
pemerintah
sejak
Tiongkok
tahun juga
mengembangkan
mekanisme
pasar;
telah
pemerintah,
pasar
telah
mempromosikan
kerjasama
dengan
dan
memobilisasi
dan
masyarakat
berkolaborasi dalam memerangi kemiskinan.
Pembangunan Sosial dan Penanggulangan yang
menyiapkan
berbagai sektor; mengembangkan inklusifitas
2007,
menyelenggarakan Tiongkok-ASEAN Forum
Kemiskinan,
kemiskinan;
Selanjutnya, strategi untuk mencapai target
IB
yaitu
pemerintah
berkomitmen
kerjasama pengentasan kemiskinan antara
bahwa pekerjaan merupakan hal yang penting
Tiongkok
dan menerapkan kebijakan ketenagakerjaan
dan
negara-negara
ASEAN,
memfasilitasi proses pengentasan kemiskinan
proaktif;
dan mempromosikan pembangunan daerah,
menciptakan tenaga kerja berkualitas tinggi
stabilitas dan kemakmuran. Sementara itu,
dan
pada
pembangunan
tahun
2010,
pemerintah
Tiongkok
mempercepat
terampil
pelatihan
dalam
ekonomi
dan
untuk
mendukung kesempatan
menjadi tuan rumah Konferensi pengentasan
kerja penuh; mempromosikan pekerjaan dan
kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan
melibatkan
Tiongkok-Afrika
jaringan serta menjamin akses yang sama
MDGs.
demi
tercapainya
target
perempuan
melalui
beberapa
bagi perempuan untuk bekerja sesuai hukum yang berlaku; dan mendorong terciptanya
lapangan pekerjaan dan memberdayakan lulusan perguruan tinggi. Strategi untuk mencapai target 1C antara lain merumuskan rencana nasional khusus pada produksi pangan dan food security; memperkuat inovasi dan layanan
Begum, S. 2011. Economic growth and child poverty reduction in Bangladesh and China. Diunduh dari http://ftp.iza.org/dp5929.pdf Braun, J. 1995. Employment for poverty reduction and food security. USA: International Food Policy Research Institute
informasi dalam ilmu pertanian dan teknologi; dan dilakukan serangkaian langkah-langkah intervensi gizi anak seperti meluncurkan program
Rumah
Sakit
Bayi,
memulai
Cammack, P. 2003. What the world bank means by poverty reduction. Diunduh dari http://www.albacharia.ma/xmlui/b itstream/handle/.pdf
kampanye untuk menghilangkan anemia pada bayi dan anak-anak, melaksanakan rencana aksi untuk pencegahan defisiensi yodium. Demi kemiskinan Tiongkok yaitu
memantapkan di
pengentasan
pedesaan,
pemerintah
mengimplementasikan Development-oriented
Reduction
Program
for
program Poverty
Rural
Tiongkok.
Program ini terdiri dari beberapa program khusus antara lain penyaluran dana bantuan kemiskinan; kemiskinan
menerapkan beriorientasi
tenaga
kemiskinan
kerja;
melalui
pembangunan
pengentasan pendidikan;
mempromosikan industrialisasi; menerapkan bantuan kerja; relokasi penduduk miskin dari daerah
tidak
ramah
Curtis, Mark. 2011. Country successes in reducing hunger : How they did it, and why other donors and governments should change policy. Diunduh http://www.actionaid.org/sites/file s/actionaid/country_successes_i n_reducing_hunger_mark_curtis _nov_2011_0.pdf
pengentasan
komprehensif di desa – desa; penguatan pelatihan
Chow, G. 2006. Rural Poverty in China: Problem and Policy. Diunduh dari https://www.princeton.edu/ceps/ workingpapers/134chow.pdf
lingkungan;
mengentaskan kemiskinan dengan bantuan keuangan; serta kerjasama internasional.
2. DAFTAR PUSTAKA Angang,Hu.,Linlin,Hu.,& Zhixiao,Chang. 2003. Tiongkok’s economic growth and poverty reduction (1978-2002). Diunduh dari www.imf.org/external/np/apd/sem inars/2003/newdelhi/angang.pdf
Goverment of China, & FAO. 2008. National medium-term priority framework (NMTPF). Diunduh dari ftp://ftp.fao.org/TC/CPF/Country %20NMTPF/China/NMTPF%20S tatus/NMTPF%20China%20draft %202009-2013.pdf Guoliang, W. 2008. Retrospect of poverty reduction and development policies in China. Diunduh dari http://www.oecd.org/dac/povertyr eduction/40377881.pdf Hamzah, A. 2012. Kebijakan penanggulangan kemiskinan dan kelaparan di Indonesia : realita dan pembelajaran. Jurnal AKK, Vol.I(1). Diunduh dari http://www.ejurnal.com/2014/11/kebijakanpenanggulangan-kemiskinandan.html Headey, D. 2013. IFPRI Discussion paper 01303 : The global landscape of poverty, food insecurity,
and malnutrition and implications for agricultural development strategies. Diunduh dari http://citeseerx.ist.psu.edu/vie wdoc/download?doi=10.1.1.6 45.6529&rep=rep1&type=pdf Heilig, G., dkk. 2005. Poverty alleviation in Tiongkok : a lesson for the developing world?. Diunduh dari http://www.gerhard-kheilig.com/pdf/Poverty_5.pdf Hussain, A. 2003. Urban poverty in China : measurement, patterns and policies. Diunduh dari http://www.ilo.int/public/english/pr otection/ses/download/docs/chin a.pdf Information Office of the State Council of the People's Republic of Tiongkok. 2001. Developmentoriented Poverty Reduction Program for Rural China. Diunduh dari http://Tiongkok.org.cn/ewhite/fp1015/index.htm Ingutia, A. 2009. Analysis of the relation between rural poverty, malnutrition and hunger and the interlinks with agricultural production growth and productivity growth with special reference to Mozambique and Bangladesh. Diunduh dari http://www.helsinki.fi/taloustiede/ Abs/DP32.pdf International Organization for Migration. 2007. Migration and poverty alleviation in China. Diunduh dari http://publications.iom.int/system/ files/pdf/mrs_27.pdf International Poverty Reduction Centre in China. 2014. IPRCC annual report 2014. Diunduh dari https://www.ipcc.gov.uk/sites/def ault/files/Documents/publications/ annual_report_IPCC_2014.PDF Jackson,
R., & Sorensen, G. (2005). Pengantar hubungan internasional.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kanbur, R. 2009. What determines poverty reduction?. Diunduh dari http://kanbur.dyson.cornell.edu/p apers/WhatDeterminesPovertyR eduction.pdf Mai, Lu. 2011. Poverty eradication in China : a new phase. Diunduh dari http://www.un.org/esa/socdev/cs ocd/2011/Lu.pdf Mathur, Om. 2013. Urban poverty in Asia. Diunduh dari https://www.adb.org/sites/default/ files/publication/59778/urbanpoverty-asia.pdf Ministy of Foreign Affairs People’s Republik of Tiongkok. 2015. Report in Tiongkok’s implementation of the millennium development goals (2000-2015). Diunduh dari http://www.cn.undp.org/content/d am/Tiongkok/docs/Publications/U NDP-CH-SSCMDG2015_English.pdf Mas’oed, Mochtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi. LP3ES. Jakarta. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). 2011. Thematic Guideline on poverty reduction. Diunduh dari http://gwweb.jica.go.jp/km/FSubj ect1701.nsf/ff4eb182720efa0f49 256bc20018fd25/9418e7cbda6f0 09a492579d4002a2283/$FILE/JI CA_TG_PovertyReduction_2011. pdf Pingali, P. 2005. Eradicating extreme poverty and hunger : toward a coherent policy agenda. Diunduh dari http://www.fao.org/3/a-af839t.pdf Pogge, T. 2003. The first UN millennium development goal : a cause for celebration?. Diunduh dari http://ilo.org/wcmsp5/groups/publ ic/---dgreports/--stat/documents/publication/wcms _087882.pdf State Council Leading Group. 2003. International cooperation and poverty alleviation. Diunduh dari
http://conferences.ifpri.org/2020c hinaconference/pdf/017Internatio nal.pdf Task Team on South – South Cooperation. 2011. The international poverty reduction centre in China (IPRCC) case study. Diunduh dari http://www.southsouthcases.info/ pdf/asia_04.pdf United Nation. 2010. Poverty : the official number. Diunduh dari http://www.un.org/esa/socdev/rw ss/docs/2010/chapter2.pdf United Nation. 2015. The millennium development goals report. Diunduh dari http://www.un.org/millenniumgoal s/2015_MDG_Report/pdf/MDG% 202015%20rev%20(July%201).p df United Nation Development Group. 2015. Thematic papers on the millennium development goals. Diunduh dari http://www.un.org/en/developme nt/desa/development-beyond2015.html United Nation Development Programme. 2011. Policy study on the challenges and reponses to poverty reduction in China;s new stage. Diunduh dari http://www.cn.undp.org/content/d am/china/docs/Publications/UND P-CH-PR-Publications-PolicyStudy-onthe-ChallengeResponses-toPR-inChinaNewstage.pdf?download
2011. Indicators for monitoring the millenium development goals. Diunduh dari http://mdgs.un.org/unsd/mdg/Res ources/Attach/Indicators/Handbo okEnglish.pdf United Nation System in China. 2015. Report on China’s implementaton of the millennium development goals (2000-2015). Diunduh dari https://www.unicef.cn/en/uploadfil e/2015/0724/2015072411423641 9.pdf United Nation Trust Fund for Human Security. 2009. Human security in theory and practice. Diunduh dari http://www.un.org/humansecurity/ sites/www.un.org.humansecurity/ files/human_security_in_theory_ and_practice_english.pdf Wood, R. (2014). Aiding labor: foreign aid and the promotion of labor rights in LDCs. Journal of Human Rights 13(2): 186-204. Diunduh dari http://www.public.asu.edu/~rmwo od4/Wood_JHR.pdf Yan, D & Hua, F. 2004. Infrastructure, frowth, and poverty reduction in China. Diunduh dari http://documents.worldbank.org/c urated/en/958211468770406497/ pdf/307740CHA0Infr1ure01see0 also0307591.pdf Zhang, A. 1993. Poverty alleviation in Tiongkok : commitment, policies and expenditures. Diunduh dari http://hdr.undp.org/sites/default/fil es/amei_zhang_0.pdf
United Nation Development Programme China. 2015. China, the millennium development goals and the post-2015 development agenda. Diunduh dari http://www.cn.undp.org/content/c hina/en/home/library/southsouth-cooperation/discussionpaper-on-china--the-millenniumdevelopment-goals--and.html United Nations Population Fund & United Nation Development Programme.
Zude, X. (-). Poverty reduction in rural China. Diunduh dari https://www.nass.usda.gov/mexs ai/Papers/comparingpovertyp.pdf